proses produksi saus sambal “indofood” di pt …repository.unika.ac.id/14599/1/14.i1.0198 farhan...

46
PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DIVISI FOODSEASONING LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh: FARHAN UKRIN PUTRA PRANA DHARMA NIM : 14.I1.0198 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017

Upload: trandang

Post on 07-Mar-2019

308 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk

DIVISI FOODSEASONING

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Oleh:

FARHAN UKRIN PUTRA PRANA DHARMA

NIM : 14.I1.0198

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

2017

Page 2: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

i

HALAMANPENGESAHAN

PROSES PRODUKSI SAUSSAMBAL “INDOFOOD” DI PTINDOFOOD CBP SUKSES MAKMURTbk

DIVISI FOODSEASONING

Oleh :

Farhan Ukrin Putra Prana Dharma NIM : 14.I1.0198

Program Studi : Teknologi Pangan

Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada tanggal : 8 Juni 2017

Semarang,…..

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

Benny Andhira Dr. Ir. Lindayani, MP.

Dekan

Dr. Victoria Kristina Ananingsih, ST., MSc.

Page 3: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

ii

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan rahmat dan

kasih sayangnya sehingga saya dapat melaksanakan kerja praktek di PTIndofood CBP

Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning, Cibitung. Kerja praktek dilaksanakan

untuk memenuhi syarat salah satu mata kuliah kerja praktek pada program S1

Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang.

Selama kerja praktek dan penulisan laporan kerja praktek, penulis mendapat banyak

pengetahuan, wawasan dan pengalaman mengenai proses produksi saus sambal di PT

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning. Laporan ini tidak akan ada

apabila tidak ada arahan,bimbingan,dan dukungan dari banyak pihak yang membantu

kelancaran dari kerja praktek dan penulisan laporan kerja praktek. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr.V.Kristina Ananingsih, ST., MSc. sebagai Dekan Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

2. Ibu Dr. Ir. Lindayani, MP. sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk mengarahkan, dan membimbing penulis dalam penulisan laporan

kerja praktek

3. Bapak Sulianto Pratama selaku Kepala Divisi Food Seasoning PT Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk Yang telah memberi ijin kepada penulis untuk dapat

melaksanakan kerja praktek di tempatnya.

4. Bapak FX. Oscar Harimawan selaku Manufacturing Manager yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk dapat melaksanakan kerja praktek di

tempatnya.

5. Bapak Usman Kamis Selaku Factory Manager yang telah memberikan ijin dan

memberi wawasan umum tentang pabrik kepada penulis untuk membantu penulis

dalam pelaksanaan kerja praktek yang baik.

6. Bapak Better Sudjamiko P. Sebagai Kepala Personalia yang telah memberi

kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek di PT Indofood CB

Sukses Makmur Tbk.

Page 4: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

iii

7. Bapak Benny Andhira sebagai selaku Production Manager yang telah meluangkan

waktu untuk kami untuk memberi bantuan selama kami melaksanakan kerja praktek.

8. Bapak Justinus J. Saragi selaku Production Supervisor bagian saus sambal yang

telah meluangkan waktu untuk memberi penulis bantuan dan masukan selama

pelaksanaan kerja praktek

9. Bapak Budi Santoso, dan selaku Shift Production Supervisor bagian saus sambal

yang telah meluangkan waktu untuk memberi kami wawasan dan pengetahuan

selama kami melaksanakan kerja praktek.

10. Ibu Eka Susilowati, Bapak Tegar, dan Bapak Jaya yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan kami masukan, menemani penulisan laporan kerja praktek, dan

memberi saran selama kerja praktek

11. Staff Tata Usaha Fakultas Teknologi Pertanian, Program Studi Teknologi Pangan

yang telah memberi kemudahan dan kelancaran administrasi dari sebelum

dimulainya kerja praktek Hingga terselesaikannya kerja praktek ini.

12. Kukuh Ody A.B dan Nanda C.S selaku teman seperjuangan satu atap yang sudah

saling membantu dan saling memberi masukan selama sebelum pelaksanaan kerja

praktek hingga selesainya kerja praktek.

13. Teman-temanku tercinta,kakak tingkat, dan adik tingkat yang sudah repot-repot

memberi dukungan dan direpoti dalam menanyakan tentang kerja praktek ini.

Tidak ada manusia yang sempurna,yang sempurna hanyalah penciptanya. Demikian

pula laporan kerja praktik ini. Penulis menyadari apabila ada kekurangan. Penulis

berharap laporan kerja praktik ini akan bermanfaat bagi yang membacanya, khususnya

kepada mahasiswa fakultas teknologi pertanian Unika Soegijapranata

Semarang, ……………………

Penulis,

Farhan Ukrin Putra Prana Dharma

Page 5: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... i KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii 1. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2. Tujuan ........................................................................................................ 1 1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................ 1

2. PROFIL PERUSAHAAN ................................................................................ 2

2.1. Profil dan Sejarah Perusahaan................................................................... 2 2.2. Visi dan Misi Perusahaan .......................................................................... 3 2.3. Lokasi Perusahaan...................................................................................... 5 2.4. Kebijakan Mutu.......................................................................................... 5 2.5. Struktur Organisasi .................................................................................... 11 2.6. Sistem Ketenagakerjaan ............................................................................. 12

3. SPESIFIKASI PRODUK SAUS SAMBAL DAN DISTRIBUSI PRODUK... 15

3.1. Jenis Produk .............................................................................................. 15 3.2. Sistem Distribusi Produk............................................................................ 16

4. PROSES PRODUKSI...................................................................................... . 17

4.1. RawMaterial dan Package....................................................................... 17 4.2. Line Grinder (Washing,Blanching, dan Grinding).................................... 19 4.3. Mixing........................................................................................................ 20 4.4. Pasteurisasi................................................................................................. 20

4.4.1. Pre- Heating................................................................................... 20 4.4.2. Heating............................................................................................ 20 4.4.3. Cooling............................................................................................ 21 4.4.4. Metal Detector................................................................................. 21

4.5. Filling.......................................................................................................... 22 4.6. Packaging................................................................................................... 22

4.6.1. Botol Kaca....................................................................................... 22 4.6.2. Sachet.............................................................................................. 23 4.6.3. Jerigen, Drum, dan Galon.............................................................. 23

4.7. Cartoning................................................................................................. .. 23 5. PEMBAHASAN..................................................................,.............................. 24

5.1. RawMaterial dan Package ......................................................................... 24 5.2. Line Grinder (Washing,Blanching, dan Grinding)..................................... 26 5.3. Mixing......................................................................................................... 27 5.4. Pasteurisasi................................................................................................. 28

Page 6: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

v

5.5. Filling dan Packaging................................................................................. 29 5.6. Tugas Khusus............................................................................................... 30

6. KESIMPULAN dan SARAN ........................................................................ 33

6.1. Kesimpulan................................................................................................. 33 6.2. Saran........................................................................................................... 33

7. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 34 8. LAMPIRAN ..................................................................................................... 36

Page 7: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pengaturan Jam kerja PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi FoodSeasoning Cibitung............................................................... 14

Tabel 2. Varian Saus Sambal PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk..................15

Page 8: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk........................................... 2 Gambar 2. Ilustrasi Prinsip 5S....................................................................................10 Gambar 3. Contoh Produk Sambal PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk............ 16 Gambar 4. Skema Cara Kerja Grinder...................................................................... 27 Gambar 5. Drum Mixer.............................................................................................. 28 Gambar 6. Mesin Pasteurisasi.................................................................................... 29 Gambar 7. Metal Detector......................................................................................... 29 Gambar 8. Mesin Rinser............................................................................................ 30

Page 9: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur TbkDivisi Food Seasoning Cabang Cibitung............................................................36 Lampiran 2. Daftar Kehadiran Kerja Praktek.................................................................37

Page 10: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Saus sambal merupakan salah satu jenis pelengkap makanan yang digemari oleh masyarakat

indonesia. Saus Sambal dapat menimbulkan sensasi panas dan membakar yang dapat

membuatnya memiliki cita rasa yang khas. Saus sambal dibuat dari olahan cabai yang

dicampur dengan bahan pelengkap lainnya. Saus sambal dapat memiliki cita rasa yang khas

tersendiri dengan mengkombinasikan jenis-jenis cabai yang berbeda-beda.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah salah satu produsen sambal yang terbesar di

indonesia. Sambal yang diproduksi juga bermacam-macam seperti pedas,ekstra pedas, dll. PT

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk telah mengaplikasikan standart tinggi dalam proses

produksinya. Oleh karena itu penulis memilih PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

sebagai tempat kerja praktek.

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari kerja praktek ini antara lain :

a. Menambah wawasan terutama dalam pekerjaan dalam industri dunia pangan.

b. Mengetahui Proses Produksi Pembuatan Saus Sambal di PT Indofood Sukses Makmur

Tbk.

1.3. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Kerja praktek dilakukan selama 20 hari kerja yang dimulai pada tanggal 9 Januari 2017

sampai dengan 9 Februari 2017 di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food

Seasoning yang terletak di Jl Kampung Jarakosta RT 05/RW 02, Desa Sukamadu, Kecamatan

Cibitung, Cikarang Barat, Bekasi. Jam kerja dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan 17.00

dengan waktu istirahat pada jam 12.00 selama 1 jam.

Page 11: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

2

2. PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Profil dan sejarah Perusahaan

PT Indosentra Pelangi Cibitung didirikan pada tanggal 17 Desember 1992 yang merupakan

anak perusahaan dari indofood yang bergerak pada food seasoning. PT Indosentra Pelangi

sudah berganti nama sebanyak 3 kali, yaitu PT Aneka Pangan Utama yang memproduksi

bumbu instan yang didirikan di Ancol, Jakarta Utara. PT Aneka Pangan Utama dipindahkan

ke Cikopo karena pada saat itu Ancol menjadi kawasan bebas industri pada tahun 1992-1993.

Kemudian yang kedua, PT Aneka Pangan Utama diubah menjadi PTCaraka Pangan Sejati

pada tahun 1994-1999.PT Caraka Pangan Sejati memproduksi bumbu instan,bumbu powder,

dan kecap. Dan pada tahun 2000, PT Caraka Pangan Sejati diubah namanya menjadi PT

Indosentra Pelangi. Pada tahun itu juga diidirikan divisi saus sambal dengan produk yang

dihasilkan dibawah merk “Indofood”. Logo PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dapat

dilihat di Gambar 1.

Gambar 1.Logo PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (Sumber : www.indofoodcbp.com)

Pada tahun 2005, PT Indosentra Pelangi bekerja sama dengan PT Nestlé Indonesia dan

berubah namanya menjadi PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia. Tujuan dari kerja sama ini

yaitu meningkatkan kualitas produk dan pemasaran produk. Produk yang dibawah

pengemasan PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia adalah saus tomat,saus sambal, kecap,

bumbu instan, bumbu powder, dan saus serba guna. Produk tersebut dilabeli dengan pita biru

atau biasa disebut “Blue Ribbon” yang bertuliskan “Paduan Mutu Nestlé dan Indofood”.

Page 12: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

3

PT Indosentra Pelangi digabung dengan beberapa perusahaan grup Indofood yang lain seperti

PT Cipa Biskuit, PT Gizindo Prima Nusantara, PT Indobiskuit, dan PT Indofood Sukses

makmur berdasarkan keputusan management Indofood pusat dan Keputusan Badan

Koordinasi Penanaman Modal No. 4 tahun 2010 pada awal bulan januari 2010. PT Indofood

Sukses Makmur diubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur. CBP sendiri

mempunyai singkatan Consumer Branded Products. Mulai januari 2010, PT Indosentra

Pelangi berubah nama menjadi PT Indofood CB Sukses Makmur Divisi Food Seasoning.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk berdiri sebagai entitas terpisah di bulan september

2009 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010. ICBP didirikan

melalui restukturisasi internal dari Grup Consumen Branded Product(CBP) PT Indofood

Sukses Makur Tbk, Perusahaan induk CBP yang sudah dicatat namanya di BEI sejak tahun

1994. Seluruh kegiatan usaha Grup CBP dari indofood yang meliputi mie instant, dairy,

penyedap makanan, makanan ringan, nutrisi, makanan khusus, serta biskuit yang sebelumnya

digabung dengan grup Bogasari dialihkan ke ICBP.

2.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning adalah menjadi

perusahaan Total Food Solution.

Misi dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning yaitu :

a. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan.

b. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami.

c. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara

berkelanjutan.

d. Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan.

Nilai-nilai yang ada pada PTIndofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning yaitu

“Dengan disiplin sebagai falsafah hidup, kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung

tinggi intergritas, kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama

membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan invoasi yang berkelanjutan”.

Page 13: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

4

2.3. Lokasi Perusahaan

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk terletak di Kampung Jarakosta RT 05/RW 02, Desa

Sukamadu, Kecamatan Cibitung, Cikarang Barat, Bekasi 17520. Pabrik berbatasan dengan

wilayah-wilayah berikut :

Utara: Berbatasan dengan pemukiman Penduduk.

Selatan : Berbatasan dengan Pabrik PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle.

Timur: Berbatasan dengan PabrikPT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle dan

jalan raya dari Kampung jarakosta.

Barat: Berbatasan dengan pemukiman penduduk.

Perusahaan ini terdiri dari kantor, proses produksi, gudang penyimpanan yang terdiri dari

penyimpanan raw material, packaging material, dan produk akhir, laboratorium, ruang RnD,

tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin, poliklinik,koperasi, mushola, dan

masjid.

2.4. Kebijakan Mutu

Manajemen PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning mempunyai kebijakan

mutu yang telah ditetapkan. Dituang dalam “CONSISTENT”, “MAKLUMAT MUTU”, dan

“TEKAD MUTU”.

“CONSISTENT” terdiri atas :

- Consumer (Our Success Rest on Satisfying Consumer Need)

Keberhasilan Kita tergantung pada kepuasan konsumen.

- Innovation(Innovation is Our Key to Future Growth)

Inovasi adalah kunci pertumbuhan di masa depan.

- Staff ( Reliable Staff is Our Biggest Asset)

Staf yang handal adalah aset terbesar perusahaan.

- Excellence(Excellence is Our Way of Life)

Kesempuranaan adalah pandangan hidup kita.

- Teamwork(Teamwork Makes A winning Team)

Kerjasama menjadikan kita pemenang.

Page 14: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

5

Maklumat Mutu :

Kami bertekad untuk hanya menghasilkan produk dan jasa tanpa cacat untuk semua

pelanggan kami.

Kami sepenuhnya memahami persyaratan-persyaratan untuk proses kerja dan kami akan

mematuhi semua persyaratan setiap saat.

Tekad Mutu :

a. Kami menyadari bahwa mutu adalah bukti bukan janji.

b. Kami akan melaksanakan semua persyaratan mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan

serta regulasi pemerintah.

c. Kami akan melaskanakan dengan tertib aturan GMP, ISO 22000, ISO 9001, ISO 14001 ,

Halal, dan SMK3.

d. Kami akan melaksanakan dengan sungguh-sungguh semua peraturan perusahaan dan

PKB(Perjanjian Kerja Bersama) yang telah disepakati.

e. Kami bersedia menerima sangsi-sangsi dari perusahaan, apabila terjadi penyimpangan

terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di PT Indofood CBP sukses Makmur Tbk

Food seasoning division.

PT ICBP Sukses Makmur Tbk menerapkan sistem manajemen mutu, antara lain :

a. ISO 9001: 2008

ISO 9001 :2008 fokus pada efektivitas peningkatan proses secara kontinyu dengan

menggunakan pola Plan,Do,Check,Act (PDCA) sebagai pilar utama dimana dalam setiap

proses melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dengan jelas,

melakukan evaluasi, dan analisis data yang akurat, serta tindakan perbaikan dan

monitoring yang sesuai dengan pelaksanaannya agar masalah yang terjadi dalam suatu

organisasi benar-benar dapat dituntaskan.

Selain pilar utama diatas, digunakan pula pilar yang bertujuan untuk menyukseskan

proses implementasi dari ISO 9001 ini, kemudian ditetapkanlah delapan prinsip

manajemen mutu yang bertujuan untuk mengimprovisasi kinjerja sistem agar proses yang

berlangsung sesuai dengan fokus utama, yaitu effectivitas continual improvement. delapan

prinsip manajemen tersebut yaitu :

Page 15: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

6

1. Costumer Focus(Semua aktivitas perencanaan dan implementasi sistem yang

bertujuan untuk memuaskan customer).

2. Leadership(Top management berfungsi sebagai pemimpin dalam mengimplementasi

sistem bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dengan komitmen yang sama

dan sinergi pada setiap elemen organisasi).

3. Keterlibatan semua orang ( dimana semua bagian dalam organisasi terlibat dan

concern dalam implementasi sistem manajemen mutu sesuai dengan fungsi kerjanya

masing-masing).

4. Pendekatan Proses( dimana aktivitas implementasi sistem selalu mengikuti alur proses

yang ada dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses dipetakan melalui business

process).

5. Pendekatan sistem ke management( dimana impelentasi sistem mengutamakan

pendekatan pada cara pengolahan proses, bukan hanya menghilangkan masalah yang

terjadi. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki cara dalam menghilangkan potensi

masalah).

6. Perbaikan berkelanjutan.

7. Pendekatan Fakta sebagai dasar pengambilan kepututsan( dalam setiap keputusan,

selalu didasarkan pada fakta dan data. Tidak ada data berarti sama dengan tidak

dilaksanakannya ISO 9001:2008).

8. Kerja sama yang saling menguntungkan dengan pemasok(supplier merupakan mitra

usaha atau partner bisnis, oleh karena itu hubungan harus saling menguntungkan).

b. ISO 22000 : 2005

ISO 22000 fokus pada keamanan pangan, termasuk didalamnya HACCP yang merupakan

elemen dari ISO 22000 atau yang dikenal sebagai Food Safety Management System. Ada

delapan prinsip, yaitu :

1. Komitmen manajemen dan tanggung jawab terhadap keamanan pangan, bukan hanya

pelaksananya saja tetapi juga dari kebijakan, pengadaan produksi, dan sumber daya

manusianya. Oleh karena itu, biasanya diadakan training minimal satu tahun sekali.

2. Traceability SOP( Standart Operationg Procedure), merupakan instruksi atau

petunjuk untuk melakukan pekerjaan dengan standar yang telah ditetapkan.

3. Pre-Requisite Program(PRP), yang merupakan syarat dasar dalam

mengimplementasikan sistem keamanan pangan yang wajib dilakukan kerena dapat

Page 16: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

7

mengurangi bahaya baik secara kualitas, kemanan pangan dan dapat menjaga hygiene

dalam suatu organisasi.

4. HACCP(Hazard Analytical Critical Control Point), mengidentifikasi bahaya dan cara

pencegahan untuk mengendaiikan bahaya. Bahaya dapat diminimalkan, tetapi tidak

dapat zero.

5. QMS(Quality Monitoring System), dimana dilakukan pemantauan terhadap kualitas

material, mulai dari supplier yang menghasilkan bahan baku berkualitas, dan

penerimaan barang juga dilakukan pemantauan.

6. Kalibrasi Alat, Laboratorium, dan metode tes. Alat-alat yang digunakan selama

produksi perlu untuk dikalibras, sehingga menghasilkan alat yang akurat. Kalibrasi

dilakukan tergantung dengan kebutuhan, ada yang 4 bulan 1 kali, 6 bulan 1 kali, dan 1

tahun 1 kali.

7. Sistem pengeluaran(Release System), produk yang akan keluar harus ada prosedurnya

yaitu apabila sudah memenuhi syarat baru, barang jadi bisa keluar untuk dipasarkan.

8. Standar persyaratan, dimana standar yang digunakan diuji,diakui, dan sudah valid.

c. Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan(SMK3L) dan ISO

14001.

PT Indofood baru mulai menerapkan ISO 14001 pada tahun 2011, dan penerapan yang

lebih baik seperti menanam pohon dan membuat taman mini diarea pabrik yang biasa

disebut dengan PROPER(Performance Rating in Relation to Enviromental Management)

pada tahun 2012. Sekarang PT ICBP Sukses Makmur Tbk mendapat PROPER berwarna

biru. Dimana kriteria PROPER adalah :

Hitam: Tingkatan paling rendah.

Merah: Tingkatan yang masih rendah dan tahap perbaikan dilakukan.

Biru: Tingkatan yang sedang. Proses berjalan 60%.

Hijau: Tingkatan bagus. Proses sudah berjalan 80%.

Emas:Tingkatan paling tinggi, sudah mendapat penghargaan yang terkait dengan

penerapan yang dilakukan oleh suatu organisasi.

Sekarang ini PT ICBP Sukses Makmur Tbk masih dalam proses pencapaian PROPER

hijau hingga emas. ISO 14001 termasuk lingkungan luar dan dalam pabrik atau produksi,

Page 17: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

8

yaitu bagaimana mengelola lingkungan sebaik mungkin. Titik beratnya berada pada

limbah. Limbah cair menggunakan Waste Water Treatment(WWT) secara aerob, sampah

domestik baik kering maupun basah. PT ICBP Sukses Makmur Tbk bekerja sama dengan

Pemerintah Daerah atau dibuang ke TPA. Sampah ekonomi seperti plastik,karton bisa

dikembalikan ke supplier agar dapat digunakan kembali.

PT Indofood CBP Sukses Makmur menerapkan Keselamatan Kesehatan Kerja(K3) untuk

melindungi semua karyawannya dari dari resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Komitmen perusahaan adalah selalu berupaya untuk :

1. Memahami dan mematuhi peraturan keselamatan dan kesehatan kerja, serta ketentuan

lainnya.

2. Mengambil tindakan guna mencapai nihil kecelakaan kerja.

3. Meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja secara berkesinambungan.

K3 diatur didalam UU no 1 tahun 1970 dan PP 50 tahun 2013. Kebijakan K3 wajib

dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua karyawan, non karyawan, supplier, pihak ketiga,

dan siapapun yang memasuki area kerja PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Oleh

karena itu, semua pihak yang terlibat dalam area pabrik harus diberitahu informasi

tentang K3 secara umum terlebih dahulu. Slogan dari K yang ditetapkan oleh PT

Indofood CBP Sukses makmur Tbk adalah “keselamatan dimulai dari diri kita”.

Langkah-langkah K3 antara lainnya :

- Bermula dari diri kita sendiri

- Melihat area kerja seperti apa

- Bekerja/berada di area kerja lebih baik dan lebih paham

- Tidak ada penyakit atau kecelakaan akibat kerja

- Safety Shoes untuk menghindari jatuhan benda, dipilih sepatu yang tahan benturan

K3 juga menangani masalah kimia, teknisi, dan kesehatan yang mempunyai bidan

sendiri-sendiri. Alat pelindung diri (APD) yang dibutuhkan seperti masker, sarung

tangan, pelindung mata,pelindung telinga wajd digunakan jika diperlukan. Pada area yang

bising selama 8 jam dan diatas 85 db wajib menggunakan penutup telinga karena semakin

lama dibiarkan tanpa penutup telinga, maka akan merusak gendang telinga. Didalam

Page 18: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

9

ruang produksi dilarang makan atau minum untuk menghindari tumpahnya air,sisa

makanan, bungkus makanan, dan sebagainya. Di dalam pabrik dilarang merokok di

sembarang tempat, oleh karena itu disediakan ruang khusus merokok. Terdapat jalur

khusus atau jalur evakuasi untuk menyelamatkan diri apabila terjadi suatu hal darurat

seperti kebakaran,gempa bumi, dan sebagainya.

Hierarki K3 adalah :

- Hilangkan bahaya tersebut. Apabila bahaya tidak dapat dihilangkan atau tidak

memungkinkan untuk dihilangkan, maka dilakukan hierarki point yang kedua.

- Subtitusi. Contohnya, apabila terdapat mesin yang rusak, maka digantikan mesin yang

lainnya. Apabila tidak memungkinkan, dilakukan hierarki point yang ketiga.

- Modifikasi atau rekayasa. Apabila tidak memungkinkan dilakukan hierarki point ke

empat.

- Administrasi. Dilakukan dengan cara membagi shift produksi. Apabila masih tidak

bisa dilakukan, maka dilakukan hierarki yang kelima.

- Alat Pelin

- dung Diri (APD). Pekerja diwajibkan menggunakan APD apabila diperlukan.

Untuk melaksanakan K3, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk membuat slogan-

slogan dalam bentuk spanduk. Selain itu disediakan jalan khusus untuk pejalan kaki dan

zebracross untuk penyebrangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan kerja

yang terjadi akibat banyaknya kendaraan yang kelar masuk dari pabrik seperti truk,

mobil, dan forklift yang digunakan untuk pengangkutan barang dari tempat ke tempat

yang lain.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk menerapkan 5S. 5S merupakan metode penataan

dan pemeliharaan wilayah kerja yang berasal dari Jepang. 5S digunakan untuk

memelihara ketertiban,efisiensi,dan dispilin di lokasi kerja. Di indonesia disebut sebagai

5R, yang berisi.

1. Seiri(Ringkas), kegiatan menyingkirkan dan memusnahkan barang yang tidak

diperlukan.

Page 19: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

10

2. Seiton(Rapi), menyusun,merapikan dan menempatkan segala sesuatu sesuai posisi

yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan, serta mudah

dijangkau.

3. Seiso(Resik), membersihkan peralatan dan daerah kerja, sehingga peralatan kerja tetap

terjaga dalam kondisi yang baik.

4. Seiketsu(Rawat), menjaga dan memelihara kebersihan pribadi dan mematuhi ketiga

tahap sebelumnya.

5. Shitsuke(Rajin), memlihara kedispilinan masing-masing pekerja dalam menjalankan

seluruh tahap 5S atau 5R.

Penerapan 5S ini harus dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan urutannya. Apabila

pada tahap pertamatidak dilakukan dengan baik, maka pada tahap berikutnya juga tidak

akan dapat dijalankan dengan baik. Pada Gambar 2. dapat dilihat gambar/ ilustasi

mengenai 5S.

Gambar 2.Ilustrasi prinsip 5S (Sumber :konsultantrainingiso.com)

Page 20: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

11

2.5. Struktur Organisasi

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning Dipimpin oleh Kepala Divisi

yang membawahi divisi accounting manager, MFG manager, dan PDQC manager. PDQC

manager membawahi QC dan QA manager, microbiology manager,hygiene manager, dan

PD manager.Struktur organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food

Seasoning dapat dilihat pada Lampiran 1. Berikut adalah deskripsi masing-masing posisi :

1. Kepala Divisi

Bertugas untuk memipin dan mengarahkan seluruh kegiatan perusahaan yang ditetapkan

oleh Top Management untuk mencapai sasaran dala menghasilkan produk yang

berkualitas dengan jaminan sistem yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.

2. Management Representative

Mengatur dan mengkoordinasi untuk mencapai tujuan mutu,menjaga pemahaman dan

efektivitas penerapan mutu serta mengadakan hubungan dengan badan setrifikasi.

3. Accounting manager

Mengelola masalah keuangan, bertugas menangani dan memonitori masalah pembiayaaan

dan keuangan perusahaan.

4. Manufacturing manager

Merencanakan dan mengkoordinir operasional manufacturing untuk menghasilkan

produk yang sesuai dengan standar mutu,supply tepat dengan waktu , dan biaya efisien.

5. Factory manager

Berperan dalam merencanakan dan mengkoordinasikan operasional pabrik untuk

menghasilkan produk yang sesuai dengan standar mutu, menyediakan barang jadi sesuai

dengan jumlah dan waktu pengiriman serta biaya efisiensi.

6. Production manager

Mengkoordinasikan operasional produksi sesuai dengan SOP yang berlaku untuk

menghasilkan produk yang sesuai dengan standar mutu dan jumlah yang ditetapkan.

7. Product Planning and Inventory Control(PPIC)

Mengkoordinasi bawahan dalam melaksanakan pekerjaaan yang berkaitan dengan

rencana pengadaan dan pengendalian bahan baku , bahan kemasan,bahan setengah

jadi,serta bahan jadi dalam rangka untuk penyediaan bahan yang tepat waktu dan dalam

jumlah yang tepat.

Page 21: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

12

8. Safety Officer

Berperan dalam mengelola semua permasahalan keselamatan dan kesehatan kerja dan

memenuhi seua ketentuan dalam sistem manajemen K3, serta untuk memastikan bahwa

sistem manajemen K3 telah berjalan secara efektif dan aktif dalam memenuhi semua

ketentuan internal dan eksternal.

9. Human Resources Manager

Bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya manusia, menjaga asset

perusahaanhubungan industri, dan menjamin aspek legalisasi hukum dan perundang-

undangan perusahaan yang diakui oleh pemerintah.

2.6. Ketenagakerjaan Perusahaan

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning Cibitung menanamkan

kedisiplinan kepada seluruh karyawannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

melalui beberapa peraturan. Berikut adalah peraturan dan tata tertib yang wajib dipatuhi oleh

tenaga kerja, yaitu :

• Dilarang merokok di lokasi perusahaan ataupun menyalakan api di daerah terlarang.

• Dilarang menggunakan ponsel saat berada di area produksi.

• Dilarang meludah atau membuang ingus tidak pada tempatnya.

• Dilarang mengorek hidung,telinga,dan gigi di ruang produksi atau gudang.

• Dilarang memakai aksesoris di dalam ruang produksi dan staff atau karayawan lainnya

harus meminimalkan pemakaian aksesoris.

• Dilarang makan dilingkungan kerja(proses produksi dan gudang).

• Dilarang menyisir rambut di ruang proses produksi.

• Dilarang membuang sampah tidak pada tempatnya.

• Dilarang tidur di area produksi.

• Dilarang menduduki,berbaring diatas produk jadi.

• Wajib memakai topi,masker,baju seragam dan sepatu saat akan memasuki area produksi.

• Pekerja yang memliki penyakit menular seperti kolera,typus dan penyakit mata tidak

boleh ada di ruang produksi.

• Pekerja tidak boleh mengkonsumsi minuman keras,menggunakan ganja dan

sejenisnya,serta merusak aset perusahaan.

Page 22: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

13

• Pekerja diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan dikeringkan dengan tisu sekali

pakai sebelum memasuki ruang produksi, sebelum dan setelah makan, serta sesudah dari

toilet.

• Dilarang membuka rahasia perusahaan.

Pekerja yang memiliki penyakit menular,terinfeksi, atau dalam pemeriksaan dokter dilarang

masuk ke area produksi sampai keadaannya membaik untuk mencegah kontaminasi pada

produk maupun karyawan lainnya. Oleh karena itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Divisi Food Seasoning menyediakan fasilitas penunjang untuk menjamin keselamatan

karyawannya, seperti :

• Menyediakan APD berupa topi,masker,sepatu,dan pakaian kerja untuk semua pekerja dan

karyawan yang memasuki area produksi, pengolahan limbah, maupun di bengkel teknik.

• Menyediakan alat pemadam kebakaran seperti APAR dan Hydran yang diletakkan pada

tempat yang tidak boleh terhalang dan tidak tinggi.

• Fasilitas P3K seperti obat pada area produksi.

Para pekerja juga mendapat fasilitas :

• Kantin. Untuk makan bersama dan untuk mempererat hubungan seluruh karyawan di

perusahaan.

• Seragam kerja. Perusahaan memberikan fasilitas seragam kerja bagi seluruh

karyawannya.

• Tempat ibadah. Perusahaan menyediakan fasilitas mushola dan masjid sebagai sarana

ibadah.

• Tunjangan. Meliputi tunjangan hari tua,asuransi kesehatan,tunjangan hari raya.

Pembagian jam kerja di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning

Cibitung dibagi menjadi 2 shift, yaitu karyawan shift dan non shift. Ada juga karyawan yang

bekerja selama 6 hari selama 1 minggu ataupun ada juga yang 5 hari dalam 1 minggu.

Pembagian kerja dapat dilihat pada Tabel 1. Apabila melebihi jam kerja, maka

dianggapsebagai kerja lembur. Karyawan yang masuk ke dalam karyawan shift akan bertukar

shift setiap 1 minggu sekali.

Page 23: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

14

Tabel 1. Pengaturan jam kerja PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning Cibitung.

Jenis Karyawan Hari Jam Kerja Non shift Senin-Jumat 08.00-17.00 Shift 1 Senin-Jumat

Sabtu 07.00-15.00 07.00-12.00

Shift 2 Senin-Jumat Sabtu

15.00-23.00 07.00-12.00

Sumber : PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning Cibitung(2015).

Page 24: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

15

3. SPESIFIKASI PRODUK SAUS SAMBAL DAN SISTEM DISTRIBUSI PRODUK

3.1. Jenis Produk

PT Indofood CBP Sukses Makmur memproduksi saus sambal dan tomat dengan berbagai

varian dan rasa. Berikut variasi saus sambal yang di produksi. Dapat dilihat di Tabel 2.

Tabel 2. Varian saus dan saus sambal PTIndofood CBP Sukses Makmur Tbk. Nama Produk Kode Produksi Volume

Saus Tomat TOP TOT TOB TOS

140 ml 275 ml 340 ml 9 g

Sambal Lampung SALB SALT Ex

340 ml 275 ml

Sambal Ekstra Pedas SAEP SAET SAEB

140 ml 275 ml 340 ml

Sambal Pedas Manis SAPMB 340 ml Sambal Bangkok SABB 340 ml Sambal Seafood SASB 340 ml Sambal Pedas SAPP

SAPT SAPB SAPS

140 ml 275 ml 340 ml 10 g

Sambal Pedas (Drum) SAPD/SAUD 6500 g Sambal Pedas (Jerigen) SAPJ 24 kg Sambal Pedas (Galon) SAPG 5,7 kg Sambal Tomat (Jerigen) TOJ 25 kg Sambal Tomat(Galon) TOG 5,7 kg Sumber : Departemen Produksi Saus Sambal PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning Cibitung (2015).

Page 25: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

16

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning Cibitung juga menyuplai saus

sambal untuk beberapa tempat makan di indonesia. Selain itu juga menyuplai saus sambal

untuk produk indomie dan supermie.

Contoh produk saus sambal yang diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Divisi Food Seasoningdapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3.Contoh Produk Saus Sambal PTIndofood CBP Sukses Makmur Tbk. (Sumber : www.indofood.com/product/sambal-indofood)

3.2. Sistem Distribusi Produk

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning Cibitung memproduksi untuk

pasar lokal dan juga mengekspor ke beberapa negara tetangga dengan formula yang berbeda

yang disesuaikan dengan negaranya karena setiap negara memiliki standarnya masing-

masing. Saus sambal di ekspor ke berbagai negara, diantaranya Arab, Qatar, Australia, dll.

Page 26: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

17

4. PROSES PRODUKSI

4.1. RawMaterial dan Package

Semua rawmaterial baik rawmaterialfresh cabai, bawang putih, maupun

gula,garam,pengental akan di kontrol pada saat penerimaan barang. Selain rawmaterial,

package seperti botol, dan kardus akan di kontrol agar kualitas terjamin. Raw material

berasal dari supplier yang dikirim menggunakan truk.Raw material yang diterima harus

sesuai dengan standart.

Pengecekan rawmaterial dengan cara pengambilan sampel acak (contoh : truk membawa 100

kg yang dipecah 10 krat dengan berat 1 krat 10kg. Kemudian diambil 4 krat acak dengan

mengambil 100gr cabainya secara acak). Standar pengecekan antara lain warna,kadar air,

tingkat kematangan,dll. Pada saat RM di cek standar, maka RM akan diberi label hold yang

berarti di tahan untuk diinspeksi. Apabila raw material yang tidak sesuai standar(standar akan

diacu dengan barang yang diambil untuk pengecekan dan tidak sesuai dengan apa yang

diinginkan dengan permisalan dari 100g, 20gdinyatakan rusak), maka akan dilakukan

persetujuan yang sudah dijanjikan dari supplier dengan PT Indofood. Apabila sesuai standar,

maka QC akan mengeluarkan setrifikat untuk proses lebih lanjut. Untuk RM kering di

dilakukan di dalam RS kering. Apabila tidak sesuai standar, maka akan dilakukan inspeksi

lebih lanjut dan barang akan di hold. Apabila sesuai standar, maka QC mengeluarkan

setrifikat untuk proses lebih lanjut.

Setelah QC mengeluarkan setrifikat untuk proses lebih lanjut, raw material akan disimpan di

storage menurut sifat rawmaterial. Untuk rawmaterial bersifat kering seperti gula, dan garam

akan disimpan pada dryroom storage atau biasa disingkat RS Kering dan untuk rawmaterial

bersifat basah yang harus tetap fresh seperti cabai, dan bawang putih maka akan disimpan

pada cold Storage. Semua ruang penyimpanan menggunakan prinsip first in first out yang

berarti setiap barang yang pertama kali masuk maka barang tersebut akan digunakan pertama

kali untuk menjaga kualitas setiap produk yang di produksi.

RS Kering memiliki suhu ruang dan terletak di dekat penerimaan barang dan diberi plastic

curtain di pintu masuk antara ruang produksi maupun dengan tempat penerimaan. Setiap raw

Page 27: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

18

material diletakkan sesuai dengan urutan penerimaan, semakin didepan semakin awal

diterima. Rawmaterial akan ditata dengan raw material kering lainnya seperti gula dan garam

dijadikan satu degan istilah per-batch sesuai dengan formula yang ditetapkan. Setiap batch

akan dikumpulkan lalu dimasukkan ke dalam pulfartank sesuai dengan permintaan yang

sudah disetujui oleh pihak atasan. Rawmaterial yang berada pada RS kering tidak langsung

bersentuhan dengan lantai secara langsung.

Cold storagememiliki suhu standar 5˚C-10˚C. Menggunakan prinsip penyimpanan yang sama

dengan RS kering tetapi memiliki batas waktu penyimpanan pada cold storage dengan waktu

3 hari untuk menjaga kualitas. Untuk membawa RM baik fresh maupun kering digunakan

hand pallet yang dapat ditarik dan didorong serta dinaikkan dan diturunkan sesuai kebutuhan.

Untuk package juga dilakukan inspeksi oleh QC untuk menjaga kualitas. Dengan proses yang

sama dengan RM lainnya. Setelah itu untuk botol akan dilakukan penanganan lebih lanjut dan

untuk kemasan,dan rentengan akan langsung dimasukkan ke dalam mesin dan untuk karton

akan langsung ke proses packaging.Botol akan dikumpulkan lalu dicuci dengan proses rinser

yaitu pencucian dengan air panas lalu dikeringkan dengan suhu minimal 85˚C.

Pada proses rinser terdapat CCP. Hazard pada proses ini adalah benda asing(pecahan kaca).

Tujuanrinser adalah penghilangan benda asing (pecahan kaca). Parameter yang dipantau pada

CCP ini ada 2, yaitu Tekanan air dan speed botol . Untuk alat ukur pada parameter tekanan

air adalah Display tekanan (pressure gauge), dan untuk stop watch. Critical limit pada

tekanan air adalah min. 1,6 bar dan critical limit untukspeed botoladalah max. 81 botol / 30

detik. Tindakan apabila ada penyimpangan untuk paramater tekanan adalah stop mesin, hold

botol untuk dicuci ulang dan hold FG untuk dimusnahkan, dan perbaikan mesin. Untuk

tindakan apabila ada penyimpangan pada parameter speed botoladalah stop mesin, hold botol

untuk cuci ulang dan hold FG untuk dimusnahkan, dan perbaikan mesin. Frekuensi

pengecekan pada parameter tekanan air adalah setiap 30 menit dan untuk parameter speed

botol adalah setiap 30 menit. Penulisan laporan parameter tekanan air dicatat di laporan

harian mesin rinser, dan untuk penulisan laporan parameter speed botoldicatat di laporan

harian mesin rinser. Pelaksananya adalah masing-masing operator mesin.

Setelah itu botol akan diinspeksi dengan manual (tenaga manusia) yang dirotasi setiap 15

menit menggunakan alat bantu lampu dengan daya 3x15 watt – 3x 20watt. Botol yang sudah

Page 28: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

19

diinspeksi akan masuk ke dalam mesin Filling untuk proses lebih lanjut. Untuk perpindahan

botol menggunakan belt conveyor.

Pada proses inspeksi botol terdapat CCP. Hazard pada proses ini adalah benda asing(botol

retak, mata ikan). Tujuan dari inspeksi botol ini adalah memisahkan botol yang tidak sesuai

dengan standart. Parameter yang dipantau pada CCP ini ada 2, yaitu sinar lampu dan visual .

Untuk alat ukur pada parameter sinar lampu adalah visual, dan untuk parameter visual adalah

visual ( rotary checker setiap 15 menit). Critical limit pada sinar lampu adalah min. 3x15

watt(dapat melihat botol yang rusak dan terdapat mata ikan) dan critical limit untuk

visualadalah tidak retak, tidak ada mata ikan. Tindakan apabila ada penyimpangan untuk

paramater sinar lampustopmesin, hold botol untuk dicuci ulag dan singkirkan FG di mesin

filling untuk dimusnahkan, informasikan product superviser / shift superviser, dan ganti

lampu yang sesuai dengan persyaratan. Untuk tindakan apabila ada penyimpangan pada

parameter visual adalah ambil dan singkirkan botol yang tidak punya sesuai standar,

musnahkan dan pastikan tidak kembali ke proses, dan cari penyebabnya. Frekuensi

pengecekan pada parameter sinar lampu adalah sebelum produksi dan untuk parameter visual

adalah setiap botol. Penulisan laporan parameter sinar lampu visual dicatat di laporan harian

checker botol kaca, dan untuk penulisan laporan parameter visualdicatat di laporan harian

checker botol kaca. Pelaksananya adalah masing-masing operator mesin.

4.2. LineGrinder(Washing,Blanching, danGrinding).

Untuk freshmaterial(Cabai,Cabai kering,dan cabai lainnya) akan dilakukan sortir ulang

untuk mengecek apakah masih ada benda asing yang tertinggal seperti rafia,rambut,dll.

Penyortiran dilakukan secara manual menggunakan 1 tenaga orang yang dilakukan dengan

bantuan lampu. Untuk perpindahan barang pada line grinder menggunakan conveyor.

Setelah itu, untuk cabai kering akan melalui proses blanching dengan bak rendam suhu 85̊ C

dengan tujuan untuk mempermudah proses grinding. Untuk cabai lainnya maka akan

dimasukkan ke dalam bak dan didorong dan dicuci secara spray untuk menghilangkan benda

asing seperti tanah,debu,pasir,dll. Untuk cabai yang terhambat di ujung-ujung mesin, maka

Page 29: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

20

akan didiamkan sampai membusuk. Untuk air yang digunakan dalam proses akan dialirkan

ke waste water treatement. Setelah cabai melalui proseswashing, maka cabai akan melalui

proses blanching dengan suhu yang sama dengan cabai kering dengan tujuan mempermudah

proses grinding. Setelah proses blanching,cabai kering dan cabai lainnya akan dicampur dan

dilakukan proses grinding dengan mesin grinder. Proses ini bertujuan untuk menghaluskan

cabai untuk mempermudah proses dan memiliki prinsip seperti pengulekan menggunakan

seperti batu yang ada di mesin grinder.

4.3. Mixing

Mixing adalah proses pencampuran antara freshrawmaterial yang sudah melalui proses

grinding dan rawmaterial kering yang dimasukkan ke dalam Pulfar tank. Mesin yang

digunakan adalahDrum Mixer. Setelah di mixing, produk akan diinspeksi oleh QC. Bagian

yang dianalisa adalah viskositas,rasa,warna,pH. Setelah QC menyatakan siap, maka proses

produksi akan dilanjutkan. Apabila tidak ok, maka akan ditelusuri masalahnya lebih lanjut.

4.4. Pasteurisasi

Sebelum proses pasteurisasi, produk akan di filter dengan tujuan untuk mendeteksi benda-

benda asing yang masih terdapat pada sambel. Untuk sambel bangkok, menggunakan filter

khusus yang dibedakan dari sambal lain karena sambal bangkok mengandung biji cabai.

Setelah di filtrasi maka akan dilakukan pasteurisasi. Proses pasteurisasi dibagi 4 tahap.

4.4.1. Pre-Heating

Pre-heating dengan suhu 60̊C kemudian dilanjutkan deaerator bertujuan untuk mencegah

pembentukan gas/bubble dalam produk.

4.4.2. Heating

Setelah proses deaerator, produk di panaskan di mesin THE(TurbularHeatExchanger)

dengan suhu 103˚C.

Page 30: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

21

Pada proses pasteurisasi terdapat CCP. Hazard pada proses ini adalah Salmonella sp. dan E.

Coli.Tujuan dari pasteurisasi ini adalah pasteurisasi. Parameter yang dipantau pada CCP ini

ada 2, yaitu suhu produk dan flow produk. Untuk alat ukur pada suhu produk adalah display

suhu, dan untuk flow produk adalah display flowrate.Critical limit pada suhu produk adalah

suhu minimal 102ºC dancritical limit untukflow produk adalah untuk kode SAAM memiliki

flow produk max. 2200 L/H , untuk kode SAPS memiliki flow produk max. 2800 L/H, dan

untuk kode lainnya adalah max. 3000 L/H. Tindakan apabila ada penyimpangan untuk

paramater suhu produk adalah otomatis balik ke tank : balance untuk di repasteur, adjust/

sesuaikan dengan parameter yang disyaratkan , info product suptervisor / shift superviser,

cari penyebab masalah , dan kalibrasi alat. Untuk tindakan apabila ada penyimpangan pada

parameter flow produk adalah mesin dihentikan, hold produk untuk di rework, info product

suptervisor / shift superviser, adjust/ sesuaikan dengan parameter yang disyaratkan, dan

kalibrasi alat. Frekuensi pengecekan pada parameter suhu produk adalah setiap 10 menit dan

untuk flow produk adalah setiap 10 menit. Penulisan laporan suhu produk dicatat di laporan

harian mixing dan mesin TurbularHeat Exchanger(THE), dan untuk penulisan laporan flow

produk dicatat di laporan harian mixing dan mesin TurbularHeat Exchanger(THE).

Pelaksananya adalah masing-masing operator mesin.

4.4.3. Cooling

Setelah proses heating, produk di dinginkan dengan suhu maksimal 47˚C.

4.4.4. Metal Detector

Setelah proses cooling, produk dialirkan ke metal detector dengan wire mesh yang

mempunyai diameter mesh sebesar 2mm. Apabila terdapat benda asing, maka produk akan

terbuang secara otomatis dari mesin. Benda asing yang dapat terdeteksi yaitu besi(Fe), lalu

non besi(non Fe), dan stainless steel. Setelah proses metal detecting, maka produk akan

dialirkan ke daily tank.

Pada proses metal detector terdapat CCP. Hazard pada proses ini adalah logam. Tujuan dari

proses metal detector adalah penghilangan logam. Parameter yang dipantau pada CCP ini ada

2, yaitu SS, Fe dan non Fe . Untuk alat ukur pada SS adalah produk yang terbuang atau

terpisahkan, dan untuk Fe dan non Fe adalah produk yang terbuang / terpisahkan. Critical

Page 31: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

22

limit pada SS adalah min. 2 mm dan critical limit untuk Fe dan non Fe adalah min. 1,5 mm.

Tindakan apabila ada penyimpangan untuk paramater SS ada 2 jenis tindakan. Apabila alat

tidak berfungsi, hold produk dan FG pada shift tersebut, perbaiki metaldetector, validasi

ulang metal detector, check ulang produk yang telah mengalami reject dengan metal detector

setelah diperbaiki. Jika produk terbuang, hold produk yang telah mengalami reject dan

evaluasi lebih lanjut dengan penyaringan, investigasi sumber kontaminasi, dan lakukan

corrective action. Untuk tindakan apabila ada penyimpangan pada parameter Fe dan non Fe

hanya ada 1 jenis yaitu jika ada produk terbuang hold produk yang telah mengalami reject

dan saring dan evaluasi jenis logam, investigasi asal logam, dan jika logam dari mesin,

infokan teknik, dan jika logam dari raw material infokan Quality Assurance(QA). Frekuensi

pengecekan pada parameter SS adalah setiap shift sebelum produksi dan untuk parameterFe

dan non Fe adalah setiap shift sebelum produksi. Penulisan laporan parameter SS dicatat di

laporan harian metal detector, dan untuk penulisan laporan parameter Fe dan non Fedicatat di

laporan harian metal detector.Pelaksananya adalah masing-masing operator mesin.

4.5. Filling

Sebelum dimasukkan ke dalam mesin filling, produk akan dimasukkan ke dalamdaily tank.

Masa simpan pada daily tank adalah 12 jam. Daily tank hanya dapat menampung 1 jenis

produk Setiap produksinya. Apabila berganti produk, maka daily tank akan dibersihkan agar

tidak terjadi pencampuranflavour. Untuk setiap package, mesin yang digunakan untuk filling

berbeda-beda. Package yang digunakan antara lain adalah botol kaca,sachet,

jerigen,galon,dan drum.

4.6. Packaging

Setiap package akan diberi treatement yang berbeda-beda, seperti :

4.6.1. Botol Kaca

Setelah proses filling, maka botol akan diutup dengan crown cork, kemudian diberi seal.

Setelah itu diberi secondary capping atau pemberian fliptop. Setelah itu dilakukan proses

labeling, dan coding menggunakan ink jet printer yang berfungsi untuk pemberian kode

produksi dan expired date.

Page 32: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

23

4.6.2. Sachet

Setelah proses filling, sachet akan langsung di tujukan ke proses cartoning.

4.6.3. Jerigen,drum.dan galon

Setelah proses filling, jerigen,drum dan galon langsung ditutup kemudian dianalisa oleh QC.

Apabila ok, maka produk akan didistribusi lebih lanjut.

4.7. Cartoning

Proses cartoning adalah proses pengumpulan produk di satu carton agar produk mudah

dipindahkan dan didistribusikan. Setiap carton memiliki kapasitas yang berbeda-beda untuk

setiap produk. Setelah cartoning, produk dianalisa oleh QC untuk analisa lebih lanjut.

Setelah QC mengatakan ok, maka produk siap didistribusikan. Apabila terdapat

penyimpangan, maka produk akan di beri label hold dan akan dilakukan analisa lebih lanjut.

Page 33: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

24

5. PEMBAHASAN

5.1. Raw Material dan Packaging

Cabai(Capsicum annuum) merupakan tumbuhan yang apabila ditambahkan ke dalam

makanan akan memberikan sensasi pedas.Dalam industri makanan, cabai juga digunakan

sebagai bahan tambahan untuk penyedap dan bumbu, seperti untuk mi instan dan saus, serta

untukmenggantikan fungsi lada (Nugraheni,2005) Sambal merupakan salah satu pelengkap

makanan yang terbuat dari bahan baku cabai,bawang,dan garam, air dan bahan lainnya.Bahan

fresh materialyang digunakan oleh PT.Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi food

seasoning sudah sesuai dengan standar yang berlaku di indonesia, yaitu Standart Nasional

Indonesia(SNI).Menurut undang-undang indonesia no.18 tahun 2012, makanan harus aman,

higienis,bermutu,bergizi, dan tidak bertentangan akan budaya negara bangsa

indonesia.Karena itu, PT.Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi food

seasoningmenggunakan bahan baku yang mempunyai standart SNI.

Menurut Standart Nasional Indonesia(1998), standart cabai adalah memiliki keseragaman

warna merah > 95% untuk golongan 1, ≥ 95% untuk golongan 2 dan 3. Memiliki

keseragaman 98% untuk golongan 1, 96% untuk golongan 2, dan 95% untuk golongan 3.

Memiliki ukuran normal 98% untuk golongan 1 memiliki ukuran normal 96% normal untuk

golongan 2, dan ukuran normal 95% untuk golongan 3. Memiliki kadar kotoran sebesar 1

untuk mutu 1, kadar kotoran 2 untuk mutu 2, dan kadar kotoran 5 untuk mutu 3.

Selain cabai, raw material yang digunakan adalah bawang putih, dan garam. Bawang putih

(Allium sativum) dapat digunakan sebagai zat antimikroba yang dapat memperpanjang umur

simpan produk karena mengandung senyawa allicin. Selain antimikroba, allicin dapat juga

berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan virus,bakteri,jamur dan protozoa (Noket al.,

1996).

Menurut Standart Nasional Indonesia(1992), standart bawang putih adalah memiliki sifat

varietas yang seragam untuk golongan 1 dan 2, memiliki tingkat ketuaan yang tua untuk

golongan 1 dan 2, memiliki kekompakan suing yang kompak untuk golongan 1, dan

kekompakan suing yang kurang kompak untuk golongan 2. Memiliki kekeringan yang kering

Page 34: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

25

untuk golongan 1 dan 2, memiliki kulit luar pembungkus umbi yang sempurna untuk

golongan 1, dan kulit luar pembungkus umbi yang kurang sempurna untuk golongan 2.

Memiliki tingkat kerusakan sebanyak 5% untuk golongan 1, dan kerusakan sebanyak 8%

untuk golongan 2. Memiliki tingkat kebusukan sebanyak 1% untuk golongan 1, dan

kebusukan sebanyak 2% untuk golongan 2. Memiliki diameter minimum 3 cm untuk

golongan 1, dan memiliki diameter minimum 2,5 cm untuk golongan 2, dan Tidak memiliki

kotoran untuk golongan 1 dan 2.

Menurut Standart Nasional Indonesia(2010), syarat baku mutu garam memiliki kadar air

sebanyak max. 7%, memiliki kadar NaCl sebanyak min. 94%, memiliki bagian yang tidak

larut dalam air sebanyak 0,5 %, memiliki yodium yang dihitung sebagai KIO3

sebanyak

minimal 30 mg / kg. Memiliki cemaran logam kadmium max. 0,5 mg / kg, timbal max. 10

mg/kg, raksa 0,1 mg / kg, dan cemaran arsen max. 0,1 mg / kg.

Menurut Standart Nasional Indonesia (2010), syarat baku mutu gula memiliki warna kristal

4,0 – 7,5CT untuk golongan 1, memiliki warna kristal 7,6–10,0 CT untuk golongan 2.

Memiliki warna larutan (ICUMSA) 81–200 IU untuk golongan 1, 201–300 IU untuk

golongan 2. Besar jenis butir gula memiliki besar 0,8–1,2 Mm untuk golongan 1 dan 2.

Memiliki susut pengeringan max. 0,1 % untuk golongan 1 dan golongan 2. Memiliki

polarisasi min. 99,6 Z untuk golongan 1, dan 99,5 Z untuk golongan 2. Memiliki bahan

tambahan pangan SO2

max. 30 mg/ kg untuk golongan 1 dan golongan 2. Memiliki cemaran

logam timbal max. 2 mg / kg untuk golongan 1 dan 2 , cemaran tembaga max. 2 mg / kg

untuk golongan 1 dan 2 , dan cemaran arsen max. 1 mg / kg untuk golongan 1 dan golongan

2.

Menurut Standart Nasional Indonesia(2006), syarat baku mutu air adalah tidak memiliki bau,

rasa yang normal, warna max. 5 unit Pt-Co, pH berkisar antara 6,0-8,5 , dan kekeruhan max.

1,5 NTU.

PTIndofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi FoodSeasoning memproduksi sambal yang

berkualitas dan sesuai dengan standar halal,ISO,dan SMK3L. Proses pembuatan sambalnya

diawali dengan kedatangan raw material(cabai,tepung,garam,bawang,dll). Bahan baku

datang pada tempat kedatangan lalu dilakukan inspeksi QualityControl dengan metode acak.

Page 35: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

26

Metode pengambilan acak merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara

acak tanpa memerhatikan susunan yang ada dalam populasi(Martono,2010).

Raw Material yang sudah diinspeksi disimpan pada storage masing-masing. Untuk cabai

disimpan di cold storage, sedangkan untuk raw material kering seperti tepung,garam,dan

bawang. Suhu pada cold storage berkisar antara 5̊ C -10˚C. Penyimpanan pada cold Storage

bertujuan untuk memperpanjang shelf Life dari cabai. Suhu rendah pada cold storage dapat

menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini sesuai dengan pernyataan Jay (1986), yang

menyatakan bahwa penyimpanan suhu rendah terdiri dari chilling dengan suhu 10-150C, lalu

refrigerasi dengan suhu 0-20C dan 5-70C untuk penyimpanan makanan yang mudah rusak dan

freezer dengan suhudibawah -180

C berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroba

walaupun masih ada beberapa yang dapat bertahan. Untuk memindahkan bahan kering

yangterdapat pada dry storage, para pekerja menggunakan hand pallet untuk memindahkan

barang untuk dimasukkan ke dalam pulfar tank.

Dry roomstorage digunakan untuk menyimpan raw material kering dengan menggunakan

suhu ruang. Penggunaan dry room storage bertujuan untuk menjaga raw material kering

tetap pada Aw rendah agar tidak cepat rusak diakibatkan oleh bakteri dan mikroorganisme

lainnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Syarief & Halid (1993) aktivitas air (Aw) adalah

jumlah air bebas yang digunakan mikroorganisme untukpertumbuhannya. Aw optimal

pertumbuhan bakteri adalah Aw yang mendekati 1(Winarno,et al., 1980).

5.2. LineGrinder(Washing, Blanching, dan Grinding).

Setiap produksi sambal,raw material baik kering maupun cabai akan dikelompokkan dengan

istilah batch yang komposisi produk sesuai dengan formula yang sudah ditentukan. raw

material keringakan dimasukkan ke dalam pulfar tank yang akan menyambung ke dalam

mixing tank. Sedangkan cabai akan diproses lebih lanjut.

Tahap pertama, cabai akan melalui proseswashing. Tujuan washing untuk membersihkan

debu-debu yang menempel pada cabai. Setelah melaluiwashing, cabai kering(bukan cabai

merah biasa) akan melalui prosesblanching. Tujuan dilakukannya blanching untuk

melunakkan cabai, mempermudah proses grinding,dan agar dapat diproses lebih lanjut. Hal

tersebut sesuai dengan pernyataanNovianti(2008) blanching memiliki banyak fungsi, salah

Page 36: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

27

satu diantaranya adalah merusak aktivitas enzim dalam sayuran dan beberapa buah terutama

yang akan mengalami proses lebih lanjut.Setelah cabai melalui proses blanching, cabai akan

melalui proses grinding dengan mesin grinder.

Gambar 4.Skema cara kerja Grinder. (IkhwanandNalda, 2014)

Proses grinding mempunyai prinsip seperti mengulek dalam pembuatan sambal pada

umumnya. Skema cara kerja grinder dapat dilihat pada Gambar 4. Tujuan proses grinding

adalah untuk mencampur dan menghaluskan cabai sesuai dengan formula. Hal tersebut sesuai

dengan Grinding adalah proses pemesinan yang bekerja dengan cara roda gerinda abrasif

berputar dengan kecepatan tinggi menghilangkan material dari material yang lembut lembut

( Ikhwan and Nalda, 2014).

5.3. Mixing Setelah proses grinding, cabai yang sudah dihaluskan masuk ke dalam mixing tank untuk

dicampur dengan bahan kering yang disalurkan melalui pulfar tank. Mixing tank yang

digunakan adalah drum mixer. Gambar drum mixer dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 37: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

28

Gambar 5.DrumMixer (Sumber : www.frankberg.nl)

5.4. Pasteurisasi Proses pasteurisasi bertujuan untuk membunuh bakteri pathogen yang berada pada sambal

agar sambal yang diproduksi bebas dari bakteri pathogen. Gambar mesin pasteurisasi dapat

dilihat pada Gambar 6. Jenis pasteurisasi yang dilakukan adalah tipe hot pasteurisasi.Hot

pasteurisasi menggunakan panas untuk membunuh bakteri pathogen pada sambal.Suhu

minimal pasteurisasi adalah 102̊ C dan proses pasteurisasi dilakukan selama 5 menit. Tujuan

dari pasteurisasi ini adalah untuk menghilangkan bakteri Salmonella sp., dan E.

Coli.BakteriSalmonella sp., dan E. Coli menjadi patokan karena bakteri Salmonella sp., dan

E. Colimemiliki toleransi terhadap panas yang tinggi. Salmonella sp.dapat dibunuh pada suhu

70ºC pada waktu 2 menit(Sudiyono,2012). Dan bakteri E. Coli sangat sensitif akan

treatement panas seperti pasteurisasi pada suhu diatas 70ºC(Krauss, et al., 2003).Salmonella

sp.Dapat menyebabkan penyakit salmonellosis yang ditandai dengan diare, gejala demam,

nyeri abdominal, mual, dan muntah(WHO, 2013). Sedangkan E. Coli. Merupakan bakteri

penyebab diare pada manusia(Trabulsi, et al.,2002).

Page 38: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

29

Gambar 6. Mesin Pasteurisasi (Sumber :mesinteknologi.wordpress.com/category/product/mesin-pertanian).

Pada proses pasteurisasi terdapat metal detector. Gambar metal detector dapat dilihat pada

Gambar 7. Metal detector berfungsi untuk mendeteksi logam yang tercampur di dalam

sambal. Cairan yang mengandung logam akan langsung dibuang oleh metal detector apabila

terdeteksi metal didalamnya.Sambal akan masuk ke dalam daily tank untuk proses filling.

Proses filling pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Food Seasoning terdapat 3 macam

kemasan yaitu Botol,Sachet, dan jerigen.

Gambar 7.MetalDetector. (Sumber : www.directindustry.com)

5.5. Filling dan Packaging

Untuk kemasan botol, botol akan di spray washing dengan mesin rinser. Gambar mesin

rinser dapat dilihat pada Gambar 8. Fungsi dari mesin rinser adalah membersihkan kotoran

yang menempel pada botol dengan cara menyemprotkan uap panas dengan suhu 85̊C ke

Page 39: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

30

dalam botol untuk membunuh bakteri dan membersihkan kotoran yang menempel. Setelah itu

botol akan diinspeksi secara manual oleh 2 pekerja yang akan bergantian shift setiap 15

menit. Botol yang sudah diinspeksi akan masuk ke dalam proses filling untuk proses lebih

lanjut.

Gambar 8. Mesin Rinser. (Sumber : www.directindustry.com)

Setelah botol diisi dengan saus sambal, maka botol akan ditutup dengancrown cork. Setelah

itu botol diberi seal dan diberifliptop. Setelah itu botol akan diberi label kemasan dengan

proses labelling,dan coding menggunakan ink jet printer yang berfungsi untuk pemberian

kode produksi dan expired date.Pada proses labeling, mesin menempel informasi produk,

nutri fact pada botol. Menurut Angipora(2002), Label merupakan suatu bagian darisebuah

produk yang membawa informasiverbal tentang produk atau penjualnya.

5.6. Tugas khusus

Downtime adalah istilah yang diberikan untuk kehilangan produktifitas pada industri.

Penyebab downtime diantaranya berasal dari pekerja ,metode ,material ,mesin , dan

lingkungan. Untuk tindakan yang bersifat maintenance tidak dianggap downtime karena

maintenance dilakukan secara berkala dan sudah diperhitungkan, sedangkan downtime tidak

diperhitungkan.

Downtime yang disebabkan pekerja antara lain tidak masuk bekerja, sakit,dll. Downtime yang

disebabkan oleh metode antara lain kesalahan formula, terlalu cepat melakukan metode, atau

terlalu lambat melakukan metode. Sedangkan downtime yang disebabkan oleh mesin yaitu

kegagalan mesin, kebakaran mesin, dll. Untuk downtime yang terjadi karena material

Page 40: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

31

biasanya disebabkan oleh raw material yang kurangfresh, busuk, atau tidak sesuai ukuran,

dan downtime yang disebabkan oleh lingkungan yaitu banjir,gempa bumi,tsunami, dan gejala

alam lainnya. Untuk downtime yang disebabkan oleh mesin, pekerja,material, dan mesin

masih dapat ditangani kerugiannya dan diprediksi. Sedangkan yang disebabkan oleh

lingkungan tidak dapat diprediksi. Hal ini disebabkan karena kita tidak dapat memprediksi

lingkungan dan bencana alam lainnnya.

Tugas khusus yang dilakukan adalah mengamati output mesin filling renceng dan

fillingcombi dan mencari tahu penyebab terjadinya downtime dan berapa lama downtime

terjadi. PT Indofood CBP Sukes Makmur Tbk menggunakan mesin filling renceng sebanyak

8 mesin, dan mesin filling combi sebanyak 2 mesin. Mesin filling renceng dapat

memilikioutput sebesar 2625 karton per hari, sedangkan mesin filling combi dapat

memilikioutput sebesar 1575 karton per hari.

Pada hari ke-1, mesin filling renceng menghasilkan output sebesar 2198 karton dengan

efisiensi mesin sebesar 83%, sedangkan mesin fillingcombi menghasilkan 1326 karton

dengan efisiensi mesin sebesar 84%. Pada hari kedua, mesin filling renceng dapat

menghasilkan output sebesar 2087 karton dengan efisiensi 80%, sedangkan mesin filling

combi dapat menghasilkan output sebesar 1127 karton dengan efisiensi 71%. Dengan

menjumlahkan kedua output mesin selama 2 hari, didapatkan actualoutput sebesar 6738

karton selama 2 hari.

Actual output adalah output yang dapat direalisasikan oleh mesin pada satu hari yang sudah

termasuk faktor downtime, dan lainnya. Sedangkan output mesin adalah output mesin yang

dihitung dari sebanyak apa mesin tersebut dapat melakukan proses produksi tanpa dihitung

faktor-faktor lainnya seperti downtime.

Penyebab terjadinya downtime pada kedua mesin tersebut disebabkan oleh 2 sebab, yaitu

permasalahan mesin, dan manusia. Permasalahan pada manusia yaitu adanya operator yang

tidak masuk dan perbedaan skill antar operator. Operator yang tidak masuk dapat membuat

mesin yang dioperasikan dilakukan oleh operator lain yang mengoperasikan mesin lainnya

juga sehingga produksi tidak berjalan secara optimal, dan perbedaan skill pada operator dapat

mempengaruhi kemampuan operator untuk membuat mesin bekerja optimal dan

mempengaruhi kecepatan operator untuk melakukan preventivereperation dan setting mesin.

Page 41: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

32

Penyebab yang disebabkan oleh mesin antara lain penyanggah etiket rusak sehingga harus

diperbaiki, kemudian mesin yang mempunyai setting yang menyimpang akibat terlalu sering

dipakai harus diatur ulang agar mesin dapat bekerja optimal. Akibat masalah tersebut, terjadi

downtime total sebanyak 3520 menit dan terjadi downtime rata-rata sebanyak 352 menit per

mesin. Akibat dari downtime, hasil plan outputtidak sesuai dengan actual output. Plant

output yang direncanakan adalah 8400 karton selama 2 hari, sedangkan actual output selama

2 hari sebanyak 6738 karton. Apabila plant output dibandingkan dengan actual output akan

mendapatkan nilai efektifitas produksi sebesar 84,23%.

Dengan adanya tugas khusus yang diberikan oleh PTIndofood CBP Sukses Makmur Tbk

Divisi Food Seasoningkami mengetahui keadaan produksi pabrik dan mengetahui sekilas

bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya.

Page 42: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

33

6. KESIMPULAN dan SARAN 6.1. Kesimpulan • Pembuatan saus sambal di PT Indofood CBP Sukes Makmur Tbk

DivisiFoodSeasoningberdasarkan prosessorting, washing, blanching, grinding, mixing,

pasteurisasi, dan filling. Bahan baku pembuatan saus sambal di PT Indofood CBP Sukes

Makmur Tbk Divisi FoodSeasoningmenggunakan bahan cabai,gula,garam,air , dan bahan

lainnya sesuai dengan formula.

• Downtime dapatterjadi akibat 4 faktor utama, yaitu faktor manusia, faktor metode, faktor

lingkungan dan faktor mesin .Apabila downtimeterjadi terlalu lama, makaactual

outputmengalami penurunan.

6.2. Saran • Perlu diberi tempat khusus untuk produk yang masih diberi status hold.

• Washtafeldan handkleen yang rusak pada tempat produksi sambel harap diperbaiki.

• Kebersihan lingkungan di sekitar ruang produksi dapat lebih dibenahi

Page 43: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

34

7. DAFTAR PUSTAKA

Angipora, M. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Badan Standart Nasional Indonesia.1992. SNI 01-3160-1992: Baku Mutu Bawang Putih.

Badan Standart Nasional Indonesia.1998. SNI 01-4480-1998: Baku Mutu Cabai.

Badan Standart Nasional Indonesia.2006. SNI 01-3553-2006: Baku Mutu air.

Badan Standart Nasional Indonesia.2010. SNI 01-3140-2010: Baku Mutu Gula Kristal.

Badan Standart Nasional Indonesia. 2010. SNI 01-3556-2010: Baku Mutu Garam Konsumsi beryodium.

Brock,T.D., and Madigan,M.T.1991. Biology of Microorganisms. 6th

Hall International,Inc. edition. Prentice-

Ikhwan, A. dan A. Nalda.2014.Indikator Proses Utama Pada Proses Grinding Dengan PendekatanManajemenPengetahuan.Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol 13 (2):743-759.

Jay, J.M. 1986. Modern Food Microbiology. 3rd

Edition. Van Nastrand Reinhold Company. New York.

Krauss, H., Weber, A., Appel, M., Enders, B., Isenberg, H.D., Schiefer, H. G., Slenczka, W., Graevenitz, A. V., and Zahner, H.2003. Bacterial Zoonoses. Zoonoses: Infectious diseases transmissible from animals to humans. Washington DC: ASM press.

Martono, N. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Nok, A.J., S. Williams, and Onyenekwe, P.C. 1996. Allium sativum-induced death of African trypanosomes.Parasitol ResVol 82: 634–637.

Nugraheni, M.,dan T., Hera W.H.2005.Diversifikasi Cabai Merah Kering Sebagai Alternatif Penanganan Pasca Panen Cabai Merah di Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul Yogyakarta.Universitas Negri Yogyakarta.

Pemerintah Republik Indonesia. 2012. Undang-Undang nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pangan.Jakarta.

Page 44: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

35

Sudiyono, B.D.A, danS., Rakhmadiono.2012. Rancangan Penukar Panas Pada Proses Pasteurisasi Aliran Kontinyu Untuk Inaktivasi Bakteri Clostridium pasteurianum Pada Pasta Saos Tomat.Widyagama Malang.

Syarief, R. dan H., Halid. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan.Institut Pertanian Bogor. Bogor

Trabulsi, L.R., Keller, R., and T., Gomes, T. A. 2002. Typical and atypical enteropathogenic Escherichia coli. Emerging Infectious Diseases Vol: 8 (5) :508-513.

Winarno,F.G., S., Fardiaz, and D., Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia. Jakarta.

World Health Organization .2013.Salmonella(nonthypodial).http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs139/en/. Diakses pada tanggal 6 April 2017.

Page 45: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

36

8. LAMPIRAN Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food

Seasoning

Sumber : PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning Cibitung(2015).

Page 46: PROSES PRODUKSI SAUS SAMBAL “INDOFOOD” DI PT …repository.unika.ac.id/14599/1/14.I1.0198 Farhan Ukrin Putra Prana... · tempat pengolahan air baku, pengolahan limbah, kantin,

37

Lampiran 2. Daftar Kehadiran Kerja Praktek