prosedur relaksasi dalam psikoterap1

12
PROSEDUR RELAKSASI DALAM PSIKOTERAPI Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Psikoterapi Dosen Pengampu : Ibu Yuliatun, S.Ag, M.Si Disusun Oleh: Khoirul Amri 407011 Noor Asiyah 407016

Upload: harun-zein

Post on 24-Jun-2015

342 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prosedur Relaksasi Dalam Psikoterap1

PROSEDUR RELAKSASI DALAM PSIKOTERAPI

Makalah

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Psikoterapi

Dosen Pengampu : Ibu Yuliatun, S.Ag, M.Si

Disusun Oleh:

Khoirul Amri 407011

Noor Asiyah 407016

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUSJURUSAN DAKWAH / BPI TAHUN 2009

Page 2: Prosedur Relaksasi Dalam Psikoterap1

PROSEDUR RELAKSASI DALAM PSIKOTERAPI

I. PENDAHULUAN

Relaksasi adalah satu teknik terapi perilaku. Sejarah relaksasi begitu luas

dalam hal kedokteran, psikologi klinis daln psikiatri. Menurut sejarahnya metode

relaksasi mengalami dua fase. Fase pertama dipelopori oleh Jacobson, beliau

mengadakan penelitian dilaboratorium universitas Harvad Amerika pada tahun 1908.

pada fase kedua terjadi pengembangan metode relaksasi yang dilakukan oleh profesor

psikiatri, yang bernama Wolpe. Penelitian Jacobson dan Walpe menunjukkan bahwa

relaksasi dapat mengurangi ketegangan dan kecemasan.

Orang awam mengartikan relaksasi adalah partisivasi aktif olah raga, nonton

tv dan rekreasi. Sebaliknya ketegangan dapat menunjuk pada suasana yang

bermusuhan dan perasaan negatif terhadap individu. Relaksasi dilihat dari kacamata

ilmiah merupakan perpanjangan serabut otot skeletal, sedangkan ketegangan

merupakan konstruksi terhadap perpindahan serabut otot. Ketegangan dapat dikurangi

dengan latihan relaksasi.

II. RUMUSAN MASALAH

A. Pengertian Relaksasi dalam Psikoterapi

B. Bagaimana Prosedur-prosedur Relaksasi dalam Psikoterapi ?

III.PEMBAHASAN

A. Pengertian Relaksasi

Relaksasi adalah keheningan total. Ia adalah kemampuan melampaui pikiran

waktu, ruang dengan mencapai momen kedalaman dan ketentraman batin. Relaksasi

hanya terjadi ketika pikiran dan tubuh dalam keadaan hening, ketika ritme otak

berubah dari sebuah peta awas kesebuah ritme alpha rileks. Dalam keadaan begitu,

kimia yang menyebabkan kegelisahan menurun dan aliran darah ke otak-otak

menurun, malah sebaliknya darah mengalir ke otak dan kulit, memproduksi rasa

hangat dan kalem.1

1 M.A Subandi, Psikoterapi, Pusataka Pelajar, Yogyakarta, 2002

Page 3: Prosedur Relaksasi Dalam Psikoterap1

Belajar rileks adalah langkah positif untuk tidak bereaksi secara berlebihan

terhadap berbagai situasi. Relaksasi itu terjadi secara spontan, tetapi harus dipelajari

secara khusus telah terbukti bahwa efek-efek relaksasi sangatlah berbeda dari efek-

efek obat tidur, alkohol, dan obat-obatan keras. Relaksasi adalah salah satu teknik

dalam terapi perilaku.

o Macam-macam Relaksasi

a. Relaksasi otot, Bertujuan untuk mengurangi kecemasan dengan cara

melepaskan otot-otot badan. Dalam latihan relaksasi otot, individu diminta

untuk menegangkan otot dengan ketegangan tertentu dan kemudian diminta

untuk mengendorkannya. Sebelum dikendorkan penting dirasakan oleh

individu untuk merasakan otot yang tegang dan otot yang lemas. Intruksi

relaksasi otot dapat melalui tape recorder, dan setiap individu dapat

memperaktekkannya di rumah.

b. Relaksasi melalui Indera, Relaksasi ini dikembangkan oleh Crolbfried yang

dipelajari dari Weitzman (Goldfried dan Davidson, 1976). Dalam tehnik ini

individu diberi satu seri pertanyaan yang tidak untuk dijawab secara lisan,

tetapi untuk dirasakan sesuai dengan apa yang dapat / tidak dapat dihalangi

individu pada saat intruksi diberikan. Seperti pada relaksasi otot, intruksi ini

dapat diberikan melalui tape recorder.

c. Relaksasi melalui Hipnosa, Yoga dan Meditasi.

o Kegunaan Relaksasi

~ Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang

berlebihan karena adanya stress

~ Masalah-masalah yang berhubungan dengan stress, seperti hipertensim sakit

kepala, insomia, dapat dikurangi atau diobati dengan relaksasi

~ Mengurangi tingkat kecemasan

~ Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan dengan stress.

~ Meningkatkan penampilan kerja, dan ketrampilan fisik yang tertunda dapat

diatasi lebih cepat dengan menggunakan ketrampilan relaksasi

~ Relaksasi merupakan bantuan untuk menyembuhkan penyakit tertentu dan

operasi

~ Meningkatkan hubungan interpersonal orang-orang yang rileks dalam situasi

interpersona yang sulit akan berfikir rasional

Page 4: Prosedur Relaksasi Dalam Psikoterap1

B. Prosedur-prosedur dalam Relaksasi

o Persiapan-persiapan dalam Relaksasi

Hal yang perlu diperhatikan yaitu mengenai lingkungan fisik (Physical

setting), sehingga individu dapat berlatih dengan tenang. Lingkungan fisik antara lain:

1) Kondisi Ruangan

Ruangan yang digunakan untuk latihan relaksasi harus tenang segar dan

nyaman. Sebaiknya jendela dan pintu ditutup untuk mengurangi cahaya dan suara dari

luar. Penerangan ruangan sebaiknya yang tidak menyilaukan sehingga memudahkan

untuk berkonsentrasi.

2) Kursi

Dalam latihan relaksasi perlu menggunakan kursi (kursi malas, sofa, kursi

yang ada sandarannya) sehingga memudahkan individu untuk menggerakkan otot-

otot dengan konsentrasi penuh. Latihan relaksasi juga dapat dilakukan dengan

berbaring.

3) Pakaian

Dalam waktu latihan sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar dan tidak

menggunakan barang-barang yang mengganggu jalannya relaksasi seperti kacamata,

jam tangan, gelang, sepatu, ikat pinggang harus dilempar dulu.

Di dalam studi kasus, kami akan menyajikan cara mengatasi insommia.

Insommia dapat ditolak dengan Psikoterapi untuk pengobatan keguncangan jiwa,

kecemasan, dan gangguan mental. Cara untuk mengatasinya adalah dengan berdzikir

dan berdo’a. jika seseorang merasa dekat dengan Allah maka ia berada dalam

perlindungan dan penjagaannya. Secara tidak langsung akan timbul rasa percaya diri,

teguh, tenang, tentram, dan bahagia. Tahap Psikoterapi Do’a :

~ Tahap kesadaran sebagai hamba

~ Tahap kesadaran akan kekuasaan Allah

~ Tahap komunikasi

Proses Relaksasi untuk mengobati Isommia

~ Ambil posisi tidur terlentang yang paling nyaman

~ Pejamkan mata dengan latihan-latihan, jangan dipaksakan agar otot disekitar

mata tidak tegang

~ Lemaskan semua otot, mulai dari kaki, paha dan perut. Gerakkan bahu

beberapa kali agar rileks

Page 5: Prosedur Relaksasi Dalam Psikoterap1

~ Bernafas dengan wajar, dan ucapkan dalam hati frase yang akan diulang

umpamanya, “Subhanallah”. Pada saat mengambil nafas ucapkan

“Subhanallah” dalam hati, setelah selesai keluarkan nafas dengan

mengucapkan “Allah” dalam hati

~ Lemaskan seluruh tubuh disertai dengan pasrah kepada Allah. Sikap ini

menggambarkan sikap pasif yang diperlukan dalam relaksasi, dari sikap pasif

ini akan memunculkan efek relaksasi ketenangan yang luar biasa.

Menurut Dr. ashwin, cemas adalah rasa takut terhadap sesuatu yang tidak kita

ketahui atau rasa takut pada apa yang akan terjadi. Cemas ini bersifat samar, tidak

menyenangkan, dan disertai gejala fisik. Gejala fisik cemas antara lain :

Otot : kaku, tegang, terasa pegal

Panca indra : otot mata yang mengatur lensa bekerja berlebihan sehingga mata

lelah, telinga berdenging

Sistem kardiovaskular : jantung berdebar-debar, tekanan darah meningkat

Sistem pecernaan : mules, mual, diare

Sistem saluran kemih : sering berkemih

Sistem reproduksi : pada wanita berupa gangguan menstruasi, pada pria

disfungsi ereksi & gairah terganggu

Kulit : terasa panas, dingin, gatal

Cemas tidak mungkin bisa dihindari karena dalam menghadapi masalah

sehari-hari pasti merasa cemas. Jika kita tidak berhasil mengelola cemas maka cemas

yang akan mengelola/mengendalikan kita. “Prinsipnya adalah mengelola kecemasan,

“kata Dr. Ashwin”. Selain gejala fisik, cemas juga memiliki gejala psikis. Adapun

gejala psikis kecemasan, antara lain :

Banyak khawatir/semua dikhawatirkan

Sangat mengantisipasi segala sesuatu

Iritabel (mudah marah)

Tertekan, gelisah, sulit relaks, mudah lelah, dan terkejut

Takut

Gangguan tidur2

2 www.sinar harapan.co.id

Page 6: Prosedur Relaksasi Dalam Psikoterap1

Gangguan cemas ada beberapa jenis, seperti : gangguan panik, fobia, cemas

menyeluruh, obsesif kompulsif, reaksi stres akut, stres pasca trauma. Gangguan fobia

merupakan timbulnya rasa takut yang sangat berhubungan dengan paparan terhadap

obyek atau situasi tertentu. Pada fobia, ada usaha menghindar dari obyek atau situasi

tertentu. Timbulnya gejala hanya terbatas pada obyek atau situasi yang ditakuti. “

Tidak semua fobia perlu diterapi, “jelas Dr. Ashwin”. Fobia perlu diterapi bila timbul

gejala, mengganggu fungsi kerja dan menimbulkan penderitaan.

Gangguan cemas menyeluruh ditandai adanya periode paling tidak 6 bulan

yang ditadai dengan ketegangan yang sangat, kecemasan, dan perasaan terancam

mengenai masalah dan kejadian sehari-hari. Gangguan ini disertai oleh gejala-gejala

fisik kecemasan pada umumnya. Pada gangguan obsesif kompulsif yaitu adanya citra,

dorongan, pikirab yang tak dikehendaki mendesak ke alam sadar yang menyebabkan

kecemasan atau penderitaan. Penderita mencoba untuk menekan atau mengabaikan

hal-hal tersebut atau menetralkannya dengan tindakan tertentu. Penderita menyadari

bahwa hal-hal tersebut adalah dari pikirannya sendiri.3

Cara mengatasi cemas dengan cara rileks

1. Diamlah di tempat tenang di mana anda tidak terganggu

2. Cuci kaki, wajah, tangan anda dengan air hangat-hangat kuku atau paling

tidak percikan sedikit ke wajah anda

3. Duduk dengan paha menyilang dan nyamankan diri anda dengan senyaman

mungkin

4. Letakkan kedua tangan anda di pangkuan anda dengan nyaman

5. Pejamkan mata anda selama waktu ini

6. Mulailah tarik nafas dalam-dalam dan lebih penuh.

7. Berkonsentrasilah terhadap suara nafas anda ketika anda menghirup dan

menghembuskan secara lembut dan merata

8. Perhatikan kaki anda coba rasakan kaki dan kemudian rilekslah

9. Perhatikan paha anda sekarang dan lenturkan secara sadar

10. Bagaimana perut anda terasa ? Coba lenturkan sepenuhnya

11. Sekarang lenturkan dada dan sekali lagi perhatikan nafas anda rasakan bahu,

lengan, dan tangan serta lenturkan semuanya

12. Rasakan leher dan lenturkan

13. Rasakan kepala dan lenturkan

3 www.moeslemsourcess.com

Page 7: Prosedur Relaksasi Dalam Psikoterap1

14. Perhatikan wajah anda sekarang dan lenturkan

15. Berikan perhatian khusus pada otot-otot sangat kecil di sekitar mata anda dan

lenturkan

16. Lenturkan sekitar pelipis

17. Pastikan gigi anda tidak gemeretak dan lenturkan otot-otot rahang anda

18. Di mana lagi anda merasakan tegang ? Maka rilekslah

19. Letakkan seluruh tubuh (sekalipun begitu, hati-hati jangan sampai tubuh

bungkuk dan tetaplah tegak)

Hal ini hanya akan berlangsung beberapa menit saja. Barangkali selama coffee

break, tetapi efek-efeknya akan terasa berbeda sekedar meneguk secangkir kopi,

merokok, minum alkohol, mengunyah permen, karena ini semua adalah pantangan-

pantangan bagi diet dan pencegahan stres. Cobalah istirahat alami ini! Dan coba sejam

untuk happy alami setelah kerja. Ini akan menyegarkan dan memberikan energi baru

buat anda dan memberi jauh lebih banyak efek permanen positif.

IV. KESIMPULAN

Prosedur relaksasi yang diungkapkan dalam tulisan ini hanyalah sebagian dari

cara-cara untuk memperoleh kondisi rileks. Masih banyak cara-cara lain. Seorang

terapis bisa memilih prosedur mana yang cocok untuk seorang klien. Karena ada

seorang klien yang sulit melakukan suatu prosedur (misalnya relaksasi otot) tapi

mudah mengikuti prosedur lain (misalnya prosedur indra)

Selain itu seorang terapis perlu mempunyai ketrampilan yang baik untuk

menyampaikan intruksi. Unsur-unsur verbal seperti nada suara, volume suara,

penghayatan intruksi dan sebagainya ikut mempengaruhi apakah klien dapat

melaksanakan relaksasi dengan baik. Pada taraf tertentu menyampaikan intruksi

relaksasi seperti menghipnotis klien.

V. PENUTUP

Page 8: Prosedur Relaksasi Dalam Psikoterap1

Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, apabila terdapat kesalahan

baik dalam penulisan maupun dalam pemaparan kami mohon maaf yang sebesar-

besarnya. Kesempurnaan hanya milik Allah, dan kekurangan pasti milik manusia.

Karena itu, tidak lupa kritik dan saran selalu kami harapkan untuk kesempurnaan

makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin…….

VI. REFERENSI

www.sinar harapan.co.id

www.moeslemsourcess.com

M.A Subandi, Psikoterapi, Pusataka Pelajar, Yogyakarta, 2002