prosedur medikolegal

15
Prosedur Medikolegal 1. Kewajiban Dokter Membantu Peradilan Pasal 133 KUHAP 1. Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindakan pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya. 2. Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat. 3. Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat,dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat. Penjelasan Pasal 133 KUHAP 2. Keterangan yang diberikan oleh ahli kedokteran kehakiman disebut keterangan ahli, sedangkan keterangan yang diberikan oleh dokter bukan ahli kedokteran kehakiman disebut keterangan.

Upload: yahya-seinz

Post on 28-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Prosedur Medikolegal untuk keracunan

TRANSCRIPT

Page 1: Prosedur Medikolegal

Prosedur Medikolegal

1. Kewajiban Dokter Membantu Peradilan

Pasal 133 KUHAP

1. Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka,

keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindakan pidana, ia

berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau

dokter dan atau ahli lainnya.

2. Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang

dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan

atau pemeriksaan bedah mayat.

3. Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus

diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label

yang memuat identitas mayat,dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau

bagian lain badan mayat.

Penjelasan Pasal 133 KUHAP

2. Keterangan yang diberikan oleh ahli kedokteran kehakiman disebut keterangan ahli, sedangkan

keterangan yang diberikan oleh dokter bukan ahli kedokteran kehakiman disebut keterangan.

Keputusan Menkeh No.M.01.PW.07-03 tahun 1982 tentang pedoman pelaksanaan KUHAP.

Dari penjelasan pasal 133 ayat (2) menimbulkan beberapa masalah antara lain sebagai berikut :

a. Keterangan yang diberikan oleh dokter bukan ahli kedokteran kehakiman itu alat bukti sah atau

bukan?

Sebab apabila bukan alat bukti yang sah tentunya penyidikan mengusahakan alat bukti lain yang

sah dan ini berarti bagi daerah yang belum ada dokter ahli kedokteran kehakiman akan

mengalami kesulitan dan penyidikan dapat terhambat.

Page 2: Prosedur Medikolegal

Hal ini tidak menjadi masalah walaupun keterangan dari dokter bukan ahli kedokteran

kehakiman itu bukan sebagai keterangan ahli, tetapi keterangan itu sendiri dapat merupakan

petunjuk dan petunjuk itu adalah alat bukti yang sah, walaupun nilai ny agak rendah, tetapi

diserahkan saja pada hakim yang menilainya dalam sidang.

b. Dari penjelasan pasal 133 ayat (2) dapat disimpulkan bahwa keterangan ahli itu hanya bila

diberikan oleh dokter ahli kedokteran kehakiman. Bagaimana dengan keterangan yang diberikan

oleh ahli laboratorium, ahli balistik, ahli kardiologi, ahli patologi,ahli kandungan,psikiater, dan

lain-lain apakah keterangan mereka ini bukan keterangan ahli. Atau apakah agar mempunyai

nilai sebagai alat bukti yang sah, keterangan-keterangan ahli tersebut harus diketahui/disahkan

oleh dokter ahli kedokteran kehakiman.

Pasal 134 KUHAP

1. Dalam hal sangat diperlukan dimana untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak mungkin

lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban.

2. Dalam hal keluarga, penyidik wajib menerangkan sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan

perlu dilakukannya pembedahan tersebut.

3. Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak yang perlu

diberitahu tidak diketemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud

dalam pasal 133 ayat (3) undang-undang ini.

Pasal 179 KUHAP

1. Setiap orang diminta pendapat nya sebagai ahli kedokteran atau dokter atau ahli lainnya wajib

memberikan keterangan ahli demi keadilan.

2. Semua ketentuan tersebut diatas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang memberikan

keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah atau janji akan

memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya menurut pengetahuan

dalam bidang keahliannya.

3 . Hak menolak menjadi saksi /ahli

Page 3: Prosedur Medikolegal

Pasal 120 KUHAP

1. Dalam hal penyidik menganggap perlu, ia dapat minta pendapat orang ahli atau orang yang

memiliki keahlian khusus.

2. Ahli tersebut mengangkat sumpah atau mengucapkan janji di muka penyidik bahwa ia akan

memberi keterangan menurut pengetahuannya yang sebaik-baoiknya kecuali bila disebabkan

karena harkat serta martabat,pekerjaan atau jabatannya yang mewajibkan ia menyimpan rahasia

dapat menolak untuk memberikan keterangan yang diminta.

3. Bentuk bantuan dokter bagi peradilan dan manfaatnya

Pasal 183 KUHAP

Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurang

nya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar

terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.

Pasal 184 KUHAP

1. Alat bukti yang sah adalah :

a. Keterangan saksi

b. Keterangan ahli

c. Surat

d. Petunjuk

e. Keterangan terdakwa

2. Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan

Pasal 185 KUHAP

1.Keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di sidang pengadilan.

Page 4: Prosedur Medikolegal

2.Keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah

terhadap perbuatan yang didakwakan kepadanya.

3.Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak berlaku apabila disertai dengan

suatu alat bukti yang sah lainnya.

4.Keterangan beberapa saksi yang berdiri-sendiri tentang suatu kejadian atau suatu keadaan

dapat digunakan sebagai suatu alat bukti yang sah apabila keterangan saksi itu ada

hubungannya satu dengan yang lain sedemikian rupa, sehingga dapat membenarkan

adanya suatu kejadian atau keadaan tertentu.

5.Baik pendapat maupun rekaan, yang diperoleh dari hasil pemikiran saja, bukan

merupakan keterangan saksi.

6.Dalam menilai kebenaran keterangan seorang saksi, hakim harus dengan sungguh-

sungguh memperhatikan :

a. Persesuaian antara keterangan saksi satu dengan yang lain

b. Persesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti yang lain

c. Alasan yang mungkin di pergunakan oleh saksi untuk memberi keterangan yang

tertentu

d. Cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala sesuatu yang pada umumnya dapat

mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu dipercaya.

Pasal 186 KUHAP

Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan. Keterangan ahli ini

dapat juga sudah diberikan pada waktu pemeriksaan oleh penyidik atau penuntu umum yang

dituangkan dalam suatu bentuk laporan dan dibuat dengan mengingat sumpah di waktu ia

menerima jabatan atau pekerjaan

Pasal 187 KUHAP

Page 5: Prosedur Medikolegal

Surat sebagaimana tersebut pada pasal 184 ayat (1) huruf c, dibuat atas sumpah jabatan atau

dikuatkan dengan sumpah adalah :

a. Berita acara dan surat dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat umum yang berwenang

atau yang dibuat dihadapannya yang memuat keterangan tentang kejadian atau keadaan

yang didengar dilihat atau dialaminya sendiri,disertai dengan alasan yang jelas dan tegas

tentang keterangan nya itu.

b. Suart dibuat menurut ketentuan peraturan perundanga-undangan atau surat dibuat oleh

pejabat mengenai hal yang termasuk dalam tata laksana yang menjadi tanggung jawabnya

c. Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya

mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dari pada nya

d. Surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungannya dengan isi dari alat pembuktian

yang lain

Pasal 65 KUHAP

Tersangka atau terdakwa berhak untuk mengusahakan dan mengajukan saksi dan atau

seseorang yang mempunyai keahlian khusus guna memberikan keterangan yang

menguntungkan bagi dirinya.

Pasal 66 KUHAP

Tersangka atau terdakwa tidak dibebani kewajiban pembuktian.

Pasal 180 KUHAP

1. Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang

pengadilan, hakim ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar

diajukan bahan oleh yang berkepntingan.

Page 6: Prosedur Medikolegal

2. Dalam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdakwa atau penasihat hukum terdapat

hasil keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hakim memerintahkan agar hal

itu dilakukan penelitian ulang.

3. Hakim karena jabatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan penelitian ulang

sebagaimana tersebut pada ayat (2).

4. Penelitian ulang sebagaimana tersebut pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan oleh instansi

semula dengan komposisi personil yang berbeda dan instansi lain yang mempunyai

wewenang untuk itu.

4 . Sanksi bagi pelanggar kewajiban dokter

Pasal 216 KUHAP

1. Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan

menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh

pejabat berdasarkan tugasnya. Demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau

memeriksa tindak pidana demikian pula barang siapa dengan sengaja

mencegah,menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan

ketentuan,diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau

denda paling banyak sembilan ribu rupiah.

2. Disamakan dengan pejabat tersebut diatas, setiap orang yang menurut ketentuan undang-

undang terus menerus atau untuk sementara watu diserahi tugas menjalankan jabatan

umum.

3. Jika pada waktu melakukan kejahatan belum lewat dua tahun sejak adanya pemidanaan

yang menjadi tetap karena kejahatan semacam itu juga, maka pidana nya dapat ditambah

sepertiga.

Pasal 222 KUHP

Page 7: Prosedur Medikolegal

Barang siapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan pemeriksaan

mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana

denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Pasal 224 KUHP

Barang siapa yang dipanggil menurut undang-undang untuk menjadi saksi, ahli atau jurus

bahasa, dengan sengaja tidak melakukan suatu kewajiban yang menurut undang-undang ia harus

melakukan nya :

1. Dalam perkara pidana dihukum dengan hukuman penjara selama-lamaya 9 bulan

2. Dalam perkara lain, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 6 bulan.

Pasal 522 KUHP

Barang siapa menurut undang-undang dipanggil sebagai saksi, ahli atau juru bahasa, tidak datang

secara melawan hukum, diancam dengan pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.

5 . Rahasia jabatan dan pembuatan SKA/ V et R

Peraturan pemerintah no 26 tahun 1960 tentang lafal sumpah dokter

Saya bersumpah/berjanji bahwa :

Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan

Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai martabat

pekerjaan saya

Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran.

Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena

keilmuan saya sebagai dokter.

Peraturan pemerintah no 10 tahun1996 tentang wajib simpan rahasia kedokteran

Page 8: Prosedur Medikolegal

Pasal 1 PP No 10/1966

Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui oleh orang-orang

tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalam lapangan

kedokteran

Pasal 3 PP No 10/1966

Yang diwajibkan menyimoan rahasia yang dimaksud dalam pasal 1 ialah :

a. Tenaga kesehatan menurut pasal 2 UU tentang tenaga kesehatan

b. Mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan

dan atau perawatan, dan orang lain yang ditetapkan oleh menteri kesehatan.

Pasal 4 PP No 10 /1966

Terhadap pelanggaran ketentua mengenai wajib simpan rahasia kedokteran yang tidak atau tidak

dapat dipidana menurut pasal 322 atau pasal 122 KUHP , menteri kesehatan dapat melakukan

tindakan administratif berdasarkan pasal UU tentang tenaga kesehatan.

6 . Bedah mayat klinis, anatomis dan transplantasi

Peraturan pemerintah no 18 tahun 1981 tentang bedah mayat klinis dan bedah mayat

anatomis serta transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia

Pasal 2 PP No 18/1981

Bedah mayat klinis hanya boleh dilakukan dalam keadaan sebagai berikut :

a. Dengan persetujuan tertulis penderita dan atau keluarganya yang terdekat setelah

penderita meninggal dunia, apabila sebab kematiannya belum dapat ditentukan dengan

pasti;

Page 9: Prosedur Medikolegal

b. Tanpa persetujuan penderita atau keluarganya yang terdekat apabila, dalam jangka waktu

2 x24 (dua kali dua puluh empat) jam tidak ada keluarga terdekat dari yang meninggal

dunia datang ke rumah sakit.

Pasal 10 PP No 18/1981

1. Transplantasi alat dan jaringan tubuh manusia dilakukan dengan memperhatikan

ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf a dan huruf b

2. Tata cara transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia diatur oleh menteri

kesehatan.

Pasal 11 PP No 18/1981

1. Transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia dilakukan dengan memperhatikan

ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf a dan huruf b

2. Tata cara transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia diatur oleh menteri

kesehatan.

7 . Persetujuan tindakan medik

Peraturan menteri kesehatan No 585/MenKes/Per/IX/1989 tentang persetujuan tindakan medik

a. Persetujuan tindakan medik/informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau

keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap

pasien tersebut.

b. Tindakan medik adalah suatu tindakan yang dilakukan terhadap pasien berupa diagnostik atau

terapeutik

c. Tindakan invasif adalah tindakan medik yang langsung dapat memperngaruhi keutuhan jaringan

tubuh

d. Dokter adalah dokter umum/dokter spesialis dan dokter gigi/dokter gigi spesialis yang bekerja di

rumah sakit, puskesmas, klinik atau praktek perorangan/bersama.

Pasal 2 Permenkes No 585/Menkes/Per /IX/1989

Page 10: Prosedur Medikolegal

1. Semua tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien harus mendapat persetujuan

2. Persetujuan dapat diberikan secara tertulis maupun lisan

3. Persetujuan sebagimana dimaksud ayat (1) diberikan setelah pasien mendapat informasi

yang adekuat tentang perlunya tindakan medik yang bersangkutan serta resiko yang dapat

ditimbulkannya

4. Cara penyampaian dan isi informasi harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan serta

kondisi dan situasi pasien.

8 . Panitia perkembangan dan pembinaaan etik kedokteran

Peraturan pemerintah kesehatan No 554/Men.Kes/Per/XXI/1982 tentang panitia pertimbangan

dan pembinaan etik kedokteran

Pasal 2 permenkes No 554/Men.Kes/Per/XXI/1982

Panitia pertimbangan dan pembinaan etik kedokteran pusat (selanjutnya disebut P3EK Pusat)

terdiri dari unsur-unsur departemen kesehatan, departemen pendidikan dan kebudayaan cq

fakultas kedokteran, fakultas kedokteran gigi, pengurus besar ikatan dokter Indonesia dan

persatuan dokter gigi indonesia

9 . Praktek dokter

Pasal 512 KUHP

Barang siapa sebagai mata pencaharian baik khusus maupun sebagai sambilan menjalankan

pekerjaan dokter atau dokter gigi, dengan dengan tidak mempunyai surat izin didalam keadaan

Page 11: Prosedur Medikolegal

yang tidak memaksa, diancam dengan kurungan paling lama dua bulan atau denda setinggi-

tinggi nya sepuluh ribu rupiah.

Pasal 531 KUHP

Barang siapa ketika menyaksikan bahwa ada orang yang sedang menghadapi maut, tidak

memberi pertolongan yang dapat diberikan padanya tanpa selayaknya menimbulkan bahaya bagi

dirinya atau orang lain diancam jika kemudian orang itu meninggal dengan kurungan paling

lama tiga bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah.

10. Keterangan palsu

Pasal 267 KUHP

1. Seorang dokter yang dengan sengaja memberi surat keterangan palsu tentang ada atau

tidaknya penyakit, kelemahan atau cacat, diancam dengan pidana penjara paling lama

empat tahun.

2. Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan seorang ke dalam rumah

sakit gila atau untuk menahnnya disitu, dijatuhkan pidana penjara paling lama delapan

tahun enam bulan

Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memakai surat keterangan palsu itu seolah-olah isinya sesuai dengan kebenaran.1