proposal ta(pengaruh aktifitas samping jalan terhadap panjang antrian kendaraan)

13
1 A. Latar Belakang Di Indonesia khususnya di kota-kota besar sering mengalami berbagai permasalahan sistem transportasi. Permasalahan transportasi banyak menimbulkan dampak dan kerugian di berbagai bidang khususnya di bidang ekonomi. Permasalahan ini akan semakin meningkat seiring perkembangan yang terjadi pada suatu daerah. Permasalahan sistem transportasi yang terjadi di kota-kota besar merupakan permasalahan komponen-komponen yang ada dan juga aktivitas yang berlangsung pada sistem tersebut. Komponen-komponen tersebut yaitu infrastruktur jalan dan pengguna jalan serta aktivitas yang terjadi berasal dari dalam jalan maupun di luar jalan atau samping jalan. Di daerah perkotaan, aktifitas samping jalan sering menimbulkan konflik, dimana dampak yang ditimbulkan berpengaruh terhadap arus lalu-lintas. Pengaruh aktivitas samping jalan yang sering dijumpai di daerah perkotaan, antara lain: pejalan kaki, angkutan umum dan kendaraaan pribadi yang berhenti, kendaraan bermotor dan kendaraan tak bermotor yang masuk-keluar dari daerah perparkiran di samping jalan. Pada daerah perkotaan, seringkali ditemukan daerah bahu jalan dan trotoar, dijadikan daerah perparkiran. Aktifitas yang terjadi di daerah perparkiran ini dapat menimbulkan kemacetan lalu-lintas (Ashley, 1994). Kemacetan lalu- lintas tersebut terjadi, sebagian besar diakibatkan oleh keluar-masuknya kendaraan dari daerah perparkiran tersebut. Kemacetan lalu-lintas di ruas jalan tersebut akan menciptakan panjang antrian kendaraan. Panjang antrian yang terjadi pada suatu ruas jalan yang mengalami kemacetan lalu-lintas berhubungan erat dengan waktu kemacetan yang terjadi. Kemacetan lalu-lintas yang ditimbulkan oleh aktifitas samping jalan, akan menurunkan arus kendaraan dan kecepatan kendaraan, yang melalui ruas jalan tersebut. Penurunan ini berdampak terhadap penurunan kapasitas ruas jalan tersebut. Dimana kapasitas ruas jalan adalah arus kendaraan maksimum yang

Upload: dany-victory

Post on 15-Feb-2015

274 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal TA(Pengaruh Aktifitas Samping Jalan Terhadap Panjang Antrian Kendaraan)

1

A. Latar Belakang

Di Indonesia khususnya di kota-kota besar sering mengalami berbagai

permasalahan sistem transportasi. Permasalahan transportasi banyak

menimbulkan dampak dan kerugian di berbagai bidang khususnya di bidang

ekonomi. Permasalahan ini akan semakin meningkat seiring perkembangan yang

terjadi pada suatu daerah.

Permasalahan sistem transportasi yang terjadi di kota-kota besar

merupakan permasalahan komponen-komponen yang ada dan juga aktivitas yang

berlangsung pada sistem tersebut. Komponen-komponen tersebut yaitu

infrastruktur jalan dan pengguna jalan serta aktivitas yang terjadi berasal dari

dalam jalan maupun di luar jalan atau samping jalan.

Di daerah perkotaan, aktifitas samping jalan sering menimbulkan konflik,

dimana dampak yang ditimbulkan berpengaruh terhadap arus lalu-lintas. Pengaruh

aktivitas samping jalan yang sering dijumpai di daerah perkotaan, antara lain:

pejalan kaki, angkutan umum dan kendaraaan pribadi yang berhenti, kendaraan

bermotor dan kendaraan tak bermotor yang

masuk-keluar dari daerah perparkiran di samping jalan.

Pada daerah perkotaan, seringkali ditemukan daerah bahu jalan dan

trotoar, dijadikan daerah perparkiran. Aktifitas yang terjadi di daerah perparkiran

ini dapat menimbulkan kemacetan lalu-lintas (Ashley, 1994). Kemacetan lalu-

lintas tersebut terjadi, sebagian besar diakibatkan oleh keluar-masuknya

kendaraan dari daerah perparkiran tersebut. Kemacetan lalu-lintas di ruas jalan

tersebut akan menciptakan panjang antrian kendaraan. Panjang antrian yang

terjadi pada suatu ruas jalan yang mengalami kemacetan lalu-lintas berhubungan

erat dengan waktu kemacetan yang terjadi.

Kemacetan lalu-lintas yang ditimbulkan oleh aktifitas samping jalan, akan

menurunkan arus kendaraan dan kecepatan kendaraan, yang melalui ruas jalan

tersebut. Penurunan ini berdampak terhadap penurunan kapasitas ruas jalan

tersebut. Dimana kapasitas ruas jalan adalah arus kendaraan maksimum yang

Page 2: Proposal TA(Pengaruh Aktifitas Samping Jalan Terhadap Panjang Antrian Kendaraan)

2

melalui suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi

tertentu.

Seiring dengan meningkatnya dampak yang di timbulkan oleh aktivitas

samping jalan maka perlu adanya penelitian mengenai aktivitas samping jalan di

kota Pekanbaru khususnya pada persimpangan Jl.Ahmad Yani, Pekanbaru

sehingga dapat dievaluasi dan dianalisa untuk mengantisipasinya.

B. Perumusan Masalah

Dalam penelitian perumusan masalah sangat diperlukan, agar suatu

penelitian dapat terarah dengan baik. Adapun perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana hubungan antara aktivitas samping jalan dengan

antrian di Jl. Ahmad Yani, Pekabaru?

b. Bagaimanakah sistem transportasi yang akan di rencanakan untuk

mengatasi antrian?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang di capai dari penelitian ini adalah :

1. untuk menggambarkan dampak dari aktifitas samping dari suatu ruas

jalan

2. untuk mengetahui sistem transportasi yang digunakan untuk mengatasi

antrian di Jl. Ahmad Yani, Pekanbaru

Manfaat akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

Penelitian ini begitu penting karena dapat menghasilkan informasi yang

dapat memberikan jawaban terhadap permasalahan sistem transportasi yang ada di

Jl. Ahmad Yani, Pekanbaru. Dari hasil penelitian ini juga diharapkan nantinya

dapat memberikan informasi dalam perencanaan transportasi kota pada umumnya

Page 3: Proposal TA(Pengaruh Aktifitas Samping Jalan Terhadap Panjang Antrian Kendaraan)

3

dan khususnya perencanaan jalan dalam pusat kota, sehingga dapat diterapkan

dalam usaha memaksimalkan jalan yang ada.

D. Pembatasan Masalah

Daerah atau lokasi yang dijadikan objek penelitian yaitu pada Jl. Ahmad

Yani, Pekanbaru. Pada lokasi tersebut terdapat beberapa permasalahan yang

muncul dalam penelitian ini, agar permasalahan yang diteliti menjadi lebih jelas,

maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun permasalahan yang akan diteliti

adalah sebagai berikut :

a. Aktivitas samping jalan yang menyebabkan antrian

b. Model antrian yang terjadi sepanjang ruas jalan

c. Sistem perparkiran yang di gunakan untuk mengatasi antrian

E. Tinjauan Pustaka

1. Aktifitas Samping Jalan

Di daerah perkotaan, aktifitas samping jalan sering menimbulkan konflik,

dimana dampak yang ditimbulkan berpengaruh terhadap arus lalu-lintas. Pengaruh

hambatan samping yang sering dijumpai di daerah perkotaan, antara lain: pejalan

kaki, angkutan umum dan kendaraaan pribadi yang berhenti, kendaraan bermotor

dan kendaraan tak bermotor yang masuk-keluar dari daerah perparkiran di

samping jalan. Pada daerah perkotaan, seringkali ditemukan daerah bahu jalan dan

trotoar, dijadikan daerah perparkiran. Aktifitas yang terjadi di daerah perparkiran

ini dapat menimbulkan kemacetan lalu-lintas (Ashley, 1994). Kemacetan lalu-

lintas tersebut terjadi, sebagian besar diakibatkan oleh keluar-masuknya

kendaraan dari daerah perparkiran tersebut. Kemacetan lalu-lintas di ruas jalan

tersebut akan menciptakan panjang antrian kendaraan. Panjang antrian yang

terjadi pada suatu ruas jalan yang mengalami kemacetan lalu-lintas berhubungan

erat dengan waktu kemacetan yang terjadi (Mannering, 1998). Kemacetan lalu-

lintas yang ditimbulkan oleh aktifitas samping jalan, akan menurunkan arus

kendaraan dan kecepatan kendaraan, yang melalui ruas jalan tersebut. Penurunan

ini berdampak terhadap penurunan kapasitas ruas jalan tersebut. Dimana, Sweroad

Page 4: Proposal TA(Pengaruh Aktifitas Samping Jalan Terhadap Panjang Antrian Kendaraan)

4

(1997) menyatakan bahwa kapasitas ruas jalan adalah arus kendaraan maksimum

yang melalui suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada

kondisi tertentu.

2. Jalan Perkotaan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu

lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah

permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,

jalan lori, dan jalan kabel Jalan Perkotaan adalah ruas jalan yang berada di

perkotaan yang mengalami perkembangan secara permanen dan menerus

sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan

(Sweroad, 1997). Jalan perkotaan termasuk ke dalam sistem jaringan jalan

sekunder (Hartom, 2005). Jalan perkotaan dapat diklasifikasi secara umum

menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Jalan Bebas Hambatan, dan

2. Jalan Non Bebas Hambatan.

Masing-masing klasifikasi jalan perkotaan, memiliki spesifikasi atau

ukuran pelayanan yang berbeda-beda. Spesifikasi dari masing-masing jalan

perkotaan dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 1. Spesifikasi Jalan Bebas Hambatan di Perkotaan

Fungsi Jalan Kecepatan Rencana ( Km /

Jam )

Jalan Arteri 60 , 80

Page 5: Proposal TA(Pengaruh Aktifitas Samping Jalan Terhadap Panjang Antrian Kendaraan)

5

Tabel 2. Spesifikasi Jalan Non Bebas Hambatan di Perkotaan

Fungsi Jalan Aliran Lalu-lintas (smp/jam) Kecepatan Rencana

(Km/Jam)

Jalan Arteri >20.000 60

<20.000 40,60

Jalan Kolektor >6000 40,60

<6000 20,40

Jalan Lokal >500 20,40

<500 20

3. Antrian Kendaraan

Di dalam suatu antrian dikenal istilah Disiplin Antrian. Yang dimaksud

dengan Disiplin Antrian adalah aturan pelayanan yang mengacu kepada

pemberian pelayanan (Kakiay, 2004). Aturan pelayanan tersebut dapat berupa:

1. Pertama Masuk Pertama Keluar ( FIFO).

FIFO (First In First Out) merupakan suatu peraturan dimana yang dilayani

terlebih dahulu adalah yang pertama kali datang.

2. Terakhir Masuk Pertama Keluar (LIFO)

LIFO (Last In First Out) merupakan suatu peraturan dimana yang paling

terakhir datang adalah yang dilayani paling awal.

3. Pelayanan Acak (SIRO).

SIRO (Service In Random Order) merupakan suatu peraturan dimana

pelayanan dilakukan secara acak

4. Priority Service (PS)

Priority Service (PS) adalah prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan

yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang

mempunyai prioritas lebih rendah, meskipun yang terakhir ini kemungkinan

sudah lebih dahulu tiba dalam garis tunggu. Kejadian seperti ini kemungkinan

disebabkan oleh beberapa hal, misalnya seseorang yang dalam keadaan

penyakit lebih berat dibanding dengan orang lain dalam suatu tempat praktek

dokter

Page 6: Proposal TA(Pengaruh Aktifitas Samping Jalan Terhadap Panjang Antrian Kendaraan)

6

Menurut Kakiay (2004), bentuk kombinasi proses kedatangan dengan

keberangkatan, pada umumnya dinyatakan secara universal sebagai berikut:

(a / b / c) : ( d / e / f )

dimana:

a : menyatakan Distribusi Kedatangan.

b : menyatakan Distribusi Waktu Keberangkatan.

c : menyakan Jumlah Pintu Pelayanan.

d : menyatakan Disiplin Pelayanan.

e : menyatakan Jumlah Maksimum yang diizinkan dalam sistem.

f : menyatakan Jumlah Kendaraan yang ingin memasuki sistem

Distribusi Kedatangan dan keberangkatan,dikondisikan menjadi:

1. Distribusi kedatangan / keberangkatan yang berubah-ubah terhadap waktu

pengamatan, atau dikenal dengan Distribusi Eksponensial atau Distribusi

Poisson, dan dilambangkan dengan M.

2. Distribusi kedatangan / keberangkatan yang relatif sama terhadap waktu

pengamatan, atau dikenal

dengan Distribusi Konstanta, dan dilambangkandengan D.

Untuk ruas jalan, yang memiliki 2 lajur dan 2 arah perjalanan, maka untuk

setiap lajur atau setiap arah perjalanannya, memiliki beberapa kombinasi

kedatangan dan keberangkatan, antara lain :

1. D / D / 1 : FIFO / ~ / ~.

2. M / M / 1 : FIFO / ~ / ~.

3. M / D / 1 : FIFO / ~ / ~.

Namun demikian, pengasumsian distribusi waktu kedatangan kendaraan sebagai

distribusi eksponensial ( M ) akan memberikan gambaran yang lebih realistis

terhadap aliran lalu-lintas di jalan (Mannering, 1998).

Di dalam kombinasi kedatangan dan keberangkatan: M / M / 1 : FIFO / ~ /

~, panjang antrian rata-rata kendaraan di lajur lalu-lintas dapat diperkirakan

dengan perumusan:

Page 7: Proposal TA(Pengaruh Aktifitas Samping Jalan Terhadap Panjang Antrian Kendaraan)

7

𝑄 =𝜌2

1βˆ’ 𝜌

Dan untuk kombinasi kedatangan dan keberangkatan: M / D / 1 : FIFO / ~

/ ~, panjang antrian rata-rata kendaraan yang kemungkinan terjadi di lajur

lalulintas dapat diformulasikan sebagai berikut :

𝑄 =𝜌2

2(1βˆ’ 𝜌)

dimana:

𝑄 = panjang antrian rata-rata (dalam satuan kendaraan).

𝜌 = nilai perbandingan antara waktu kedatangan kendaraan ( λ ) dengan waktu

pemberhentian kendaraan di lajur lalu-lintas yang dilalui ( ΞΌ ).

Apabila panjang antrian di lajur lalu-lintas dinyatakan dalam smp (satuan

mobil penumpang), maka dimensi kendaraan yang menjadi acuan pengukuran

adalah Dimensi Kendaraan Penumpang Rencana. Hartom (2005), menyatakan

bahwa dimensi kendaraan penumpang rencana dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. Dimensi Kendaraan Penumpang Rencana

Panjang

Total (m)

Lebar

Total

(m)

Tinggi

(m)

Tonjolan

Depan

(m)

Tonjolan

Belakan

(m)

Jarak

Gandar

(m)

Radius

Putar (m)

4,70 1,70 2,00 0,80 1,20 2,70 6,00

Panjang Antrian Kendaraan yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa

faktor, antara lain:

1. Kondisi Arus Lalu-lintas di Jalur atau Ruas Jalan di sekitar daerah

perparkiran.

2. Waktu yang dibutuhkan oleh setiap kendaraan untuk masuk atau keluar

dari daerah perparkiran.

Page 8: Proposal TA(Pengaruh Aktifitas Samping Jalan Terhadap Panjang Antrian Kendaraan)

8

Di dalam Ilmu Statistik, hubungan linier antara dua variabel atau lebih

dikenal dengan Metoda Regresi Berganda (Montgomery, 2003). Perumusan dari

Metoda Regresi Berganda adalah sebagai berikut:

Y = b1 + b2 X2 + b3 X3 + ...... + bn Xn

Sedangkan untuk menyatakan hubungan linier antara dua variabel, dapat diketahui

dengan Metoda Regresi Linier Sederhana (Montgomery, 2003). Metoda Regresi

Linier Sederhana dapat dinyatakan dengan

persamaan berikut ini:

Y = a + b X

Korelasi atau kekuatan hubungan antara dua variable di dalam Metoda

Regresi Linier Sederhana dapat diketahui dengan persamaan:

π‘Ÿ =𝑛 π‘‹π‘–π‘Œπ‘– βˆ’ 𝑋𝑖 .𝑛

𝑖=1 π‘Œπ‘– 𝑛𝑖=1 𝑛

𝑖=1

𝑛 𝑋𝑖2 βˆ’ ( 𝑋𝑖 𝑛𝑖=1 )2𝑛

𝑖=1 𝑛 π‘Œπ‘–2 ( π‘Œπ‘– 𝑛𝑖=1 )2𝑛

𝑖=1

F. Metodologi Penelitian (Bagan Alir)

1. Objek dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek yang di amati yaitu lajur jalan

yang berdampingan dengan bahu jalan,yang dipergunakan sebagai daerah

perparkiran di sepanjang Jl. Ahmad Yani, Pekanbaru.

2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini di gunakan beberapa metode pendekatan, adalah

sebagai berikut :

Page 9: Proposal TA(Pengaruh Aktifitas Samping Jalan Terhadap Panjang Antrian Kendaraan)

9

a). Survei Lalu Lintas

Berkembangnya teknologi pada saat ini berdampak positif bagi kemajuan

teknik lalu lintas. Hal ini meningkatkan tingkat akurasi dalam pengumpulan data-

data lalu lintas yang diperlukan untuk berbagai kebutuhan perencanaan

transportasi. Survei yang ekonomis, efisien dan dapat dipertangungjawabkan,

sangat bergantung dari maksud dan tujuan survei itu sendiri, sehingga metode

survei ditetapkan sesuai dengan tujuan survei, waktu dan peralatan yang tersedia.

1). Survei Jumlah Kendaraan

Survai volume dilakukan dengan mencatat jumlah kendaraan yang

melalui suatu titik tinjau yang telah ditetapkan dalam interval dalam

interval waktu tertentu di jalan untuk masing-masing jenis kendaraan.

a. Cara Manual

Adalah pencatatan jumlah kendaraan dengan tenaga manusia, cara

ini adalah cara yang paling sederhana. Pencatatan biasanya dilakukan

dengan menggunakan formulir standar, pencatatan data juga dilakukan

dengan alat counter.

2). Survai Kecepatan

Dalam teknik lalu lintas dikenal ada 3 (tiga) kecepatan yaitu: β€œ

Spot speed β€œ atau kita kenal sebagai kecepatan seketika, β€œ Running speed β€œ

kecepatan rata-rata kendaraan selama bergerak dan β€œ Journey speed β€œ

kecepatan rata-rata kendaraan yang dihitung dari jarak tempuh dibagi

waktu tempuh total termasuk waktu hamabatan-hambatan selama

perjalanan yang dilakukan.

Di dalam studi penelitian digunakan β€œ Spot speed β€œ dimana

pengukurannya dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya;

a. Pemotretan

Dalam metoda ini kamera photo mengambil gambar pada interval

waktu yang telah ditetapkan. Gambar-gambar yang dihasilkan dari survai

di lapangan diproyeksikan dengan bantuan alat proyektor ke suatu layar

yang sudah mempunyai skala, dengan demikian perpindahan masing-

masing kendaraan dapat dihitung.

Page 10: Proposal TA(Pengaruh Aktifitas Samping Jalan Terhadap Panjang Antrian Kendaraan)

10

b. Kamera Video

Dalam metode ini kamera video ditempatkan pada tempat yang

telah ditetapkan sesuai dengan sudut kamera yang diinginkan sehingga

dalam penayangan ulang di laboratorium dapat mendeteksi beberapa

kecepatan yang melewati segmen jalan yang telah ditetapkan.

b). Survei Wawancara Pengguna Jalan (state preference)

Survei ini digunakan untuk mengetahui pandangan atau persepsi

masyarakat pengguna jalan tentang aktivitas samping jalan terhadap antrian yang

terjadi di sepanjang Jl. Ahmad Yani.

3. Metode Pengolahan Data

a. Geometrik jalan

Data kondisi geometrik jalan yang telah diperoleh akan menunjukkan

fasilitas-fasilitas yang telah ditingkatkan, diantaranya jumlah dan besarnya

penambahan lajur, lebar median, lebar bahu jalan dan sebagainya. Data ini akan

digunakan untuk menganalisa keadaan ideal jalan dan menghitung kapasitas teori.

b. Volume lalu lintas

Data volume lalu lintas yang telah dicatat dengan interval waktu 15 menit

di lapangan kemudian dijumlahkan ke dalam interval waktu 1 jam. Selanjutnya

data ini dikonversikan kedalam satuan mobil penumpang per satuan waktu

(smp/jam) yang disebut dengan nilai ekivalensi, dan kemudian dirata-ratakan.

Berdasarkan data pengamatan dalam selang waktu 1 jam diplot ke dalam grafik

fluktuasi. Dari grafik fluktuasi dapat ditentukan volume puncak yang

menunjukkan jam-jam sibuk dan sepi dalam satu hari.

c. Kecepatan

Data kecepatan setempat yang diperoleh dari hasil pengamatan dilapangan

dirubah dalam satuan km/jam, dan kemudian ditabulasikan kedalam suatu

tabel. Cara pengolahan data dengan menggunakan metode statistik, sehingga

akan didapat kecepatan pada jam sibuk.

Page 11: Proposal TA(Pengaruh Aktifitas Samping Jalan Terhadap Panjang Antrian Kendaraan)

11

d. Kapasitas

Ruas jalan yang ada adalah tipe empat lajur dua arah dipisahkan

(4/2D), sehingga kapasitas jalannya dihitung terpisah untuk setiap arah.

1. Tingkat pelayanan

Untuk mendapatkan tingkat pelayanan jalan, didasarkan pada hasil

perhitungan kecepatan jalan rata-rata dengan angka ratio volume dan

kapasitas (v/c). Angka kapasitas yang dipakai adalah kapasitas teori dan

volume diambil dari volume rata-rata tiap jam sibuk.

2. Komposisi Lalu Lintas

Pada kenyataan di lapangan, arus lalu lintas yang terjadi tidaklah

homogen, sejumlah kendaraan dengan berbagai jenis, ukuran, dan sifatnya

membentuk suatu arus lalu lintas. Keragaman ini membentuk karakteristik

lalu lintas yang berbeda untuk setiap komposisi dan berpengaruh pula

terhadap arus lalu lintas secara keseluruhan.

Satuan mobil penumpang (smp) merupakan sebuah besaran,

besaran ini menyatakan ekivalensi pengaruh setiap jenis kendaraan, yang

dibandingkan terhadap jenis kendaraan penumpang. Dengan besaran ini

diharapkan dapat dinilai setiap komposisi lalu lintas. Untuk pemakaian

praktis harga-harga satuan mobil penumpang dari setiap jenis kendaraan

dipergunakan harga standar yang dikeluarkan oleh Indonesian Highway

Capacity Manual Tahun 1997, direktorat Jenderal Bina Marga.

4. Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Jam tangan atau petunjuk waktu;

2. Clift board;

3. Formulir survei dan alat tulis;

4. Pengukur panjang atau roll meter;

5. Stop watch dan Kamera video.

Page 12: Proposal TA(Pengaruh Aktifitas Samping Jalan Terhadap Panjang Antrian Kendaraan)

12

5. Analisis Hasil Penelitian

Setelah mendapatkan data-data dan literatur yang cukup, selanjutnya

dilakukan analisis. Proses analisis dilakukan dengan menggunakan metode-

metode dan tahapan seperti yang dijelaskan pada poin Bahan dan Materi

Penelitian di atas. Dalam proses ini, penulis juga menggunakan soft ware untuk

membantu dalam perhitungan-perhitungan, soft ware tersebut adalah Program

SPSS for Windows versi 11.0 dan Program Microsoft Excel 2010.

Page 13: Proposal TA(Pengaruh Aktifitas Samping Jalan Terhadap Panjang Antrian Kendaraan)

13

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

Mulai

Observasi lapangan

Tujuan penelitian

Studi pustaka

Pengumpulan data

Pengolahan data

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan dan saran

Selesai

Output data