proposal rencana bisnis hidro plant
DESCRIPTION
jijijiTRANSCRIPT
PROPOSAL RENCANA BISNIS
HIPPA
(Hidrogel Plant)
Disusun oleh:
Devi Anggun Cholifah (121510501010)
UNIVERSITAS JEMBERJEMBER
2015
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanaman hias sudah banyak dikenal dikalangan masyarakat Indonesia.
Sebagai negara tropis dimana berbagai jenis tanaman dapat hidup dengan baik.
Biodiversitas pada daerah tropis sangat tinggi, hal tersebut menjadi salah satu
penyebab tanaman hias banyak dikembangkan di Indonesia. Mengingat manfaat
dari tanaman hias itu sendiri yakni meningkatkan nilai estetika pada suatu ruangan
dan dapat membuat ruang menjadi lebih sejuk. Tanaman hias terlihat indah
biasanya karena bunga yang dimilikinya atatupun pada bagian tanaman lain yang
warnanya indah dan menarik apabila dipandang.
Terdapat berbagai jenis tanaman hias yang sudah dikembangkan saat ini.
Tanaman hias dapat digunakan untuk hiasan di berbgai tempat seperti dihalaman
rumah diperkantoran, di taman, di dalam ruangan dan sebagainya. Bahkan
tanaman hias juga dijadikan pertimbangan dalam pembuatan design interior
ataupun eksterior apabila akan mendirikan rumah ataupun bangunan. Saat ini,
sudah banyak metode penanaman tanaman hias yang dikembangkan di Indonesia
seperti penanaman vertical, memodifikasi vas dengan bentuk beraneka ragam,
memodifikasi media tanam (penanaman menggunakan media non-tanah),
pembuatan taman dengan ukuran mini dan sebagainya. Salah satu media tanam
pada tanaman hias yang cukup unik yakni hydrogel.
Hidrogel sendiri merupakan salah satu jenius polimer yang mampu
mengikat air. Hidrogel berfungsi menyerap dan menyimpan air dan nutrisi untuk
tanaman dalam jumlah besar. hidrogel dapat terurai melalui pembusukan oleh
mikroba sehingga produk ini aman digunakan. Hidrogel tidak larut dalam air
tetapi dia hanya menyerap dan akan melepaskan air dan nutrisi secara
proporsional pada saat dibutuhkan oleh tanaman. Dengan demikian tanaman akan
selalu mempunyai persediaan air dan nutrisi setiap saat karena hidrogel berfungsi
menyerap dan melepaskan ( absorption - release cycles). Hidrogel mampu
menyerap air sebanyak 100 - 200 kali berat hidrogel itu sendiri. Hidrogel ini dapat
digunakan untuk pengganti media tanah dan campuran media tanam pada tanaman
2
pot, lahan pertanian, perkebunan, hutan dan sebagainya (Thiana, 2013). Dengan
membuat produk tanaman hias yang ditanam pada media hydrogel diharapkan
dapat digunakan sebagai hiasan dalam ruang yang baru. Tanaman hias juga lebih
cantik dengan hiasan manik-manik dan beberapa pita ataupun tulisan sesuai
dengan keinginan pembeli, sehingga dapat dimodifikasi sesuai keinginan. Di
daerah Jember ini sudah banyak dikembangkan tanaman hias namun untuk media
hirogel masih sangat minim ditemukan, sehingga dengan produk ini masyarakat
dapat menikmati tanaman hias dengan media hydrogel yang sudah dimodifikasi.
1.2. Rencana Pengembangan Produk
1.2.1. Nama Produk atau Jasa
HIPPA merupakan kepanjangan dari Hidrogel Plant, yakni tanaman hias
yang ditanam pada media tanam hydrogel serta diberi hiasan sesuai dengan
keinginan pelanggan dan dikemas dengan konsep yang manis dan elegan.
Penggunaan nama HIPPA merupakan kata yang mudah dalam pengucapannya
sehingga dirasa sudah menarik dan simple.
1.2.2. Tujuan Pembuatan Produk
1. Sebagai alternative produk untuk hiasan dalam ruang
2. Sebagai alternative tanaman hias yang lebih bersih dan berbeda.
3. Sebagai souvenir yang dapat digunakan setelah mengadakan berbagai acara
1.2.3. Jenis Produk atau Jasa
Produk tanaman hias yang dikemas dengan lebih bersih, menarik dan
berbeda. Jenis produk yang kami buat ialah sebuah hiasan untuk ruangan, design
interior atau dapat digunakan sebagai souvenir.
1.2.4. Manfaat atau Kegunaan Produk/Jasa
Dengan adanya produk ini maka dapat menanam tanaman hias di dalam
ruangan dengan lebih bersih dan lebih indah apabila menanam dengan media
tanah. Ruangan akan menjadi indah dan asri apabila ditanami HIPPA ini, selain
itu para penggemar tanaman hias dapat menjadikan tanaman hiasnya menjadi
lebih indah dengan menggunakan media hirogel serta hiasan yang lebih menarik.
1.3. Tahap-tahap Rencana Pengembangan Usaha
3
1.1.1 Marketing Mix
1. Produk (Product)
Produk yang kami buat yakni HIPPA (hydrogel plant) dimana merupakan
suatu model tanaman hias yang ditanam pada media hydrogel. Vas yang
digunakan berwarna transparan dan menonjolkan warna dari hydrogel yang
digunakan. Selain itu, pada vas diberi hiasan berupa pita sederhana. Apabila akan
dijadikan souvenir maka dapat diberi sutu kertas pesan yang unik.
2. Tempat (Place)
Tempat memproduksi produk kami yaitu di Jl. Kalimantan 2 no 3. Karena
pembelian dilakukan secara online dan hanya terbatas di wilayah Jember saja
lokasi tersebut dirasa cudah cocok untuk tempat pembuatan produk. Apabila
keuntungan yang didapatkan sudah mencukupi untuk membuka stand atau
menyewa ruko, maka lokasi akan dipindahkan ke ruko atau stand tersebut.
3. Harga (Price)
Harga yang ditargetkan dalam produk antara Rp.15.000-20.000 tergantung
dari jenis tanamannya. Harga tersebut adalah untuk harga produk yang standar,
Karena produk kami juga dapat dipesan sesuai dengan keinginan pembeli maka
pemesanan khusus juga akan dikenakan biaya yang berbeda.
4. Promosi (Promotion)
Promosi yang utama dilakukan melalui media online dimana melalui media
social seperti facebook, twitter, dan Blackberry messenger. Untuk mengawali
penjualan harus melakukan promosi produk untuk mengenalkan mutu produk.
Memasang iklan produk dengan brosur dan pamflet untuk dibagikan kepada calon
konsumen bahkan menempelkan pada mading atau tempat – tempat tertentu.
Promosi juga dilakukan dengan cara menggunakan produk itu sendiri, sehingga
orang akan tertarik saat melihat produk tersebut secara langsung.
5. Unsur Manusia/ Orang (People)
Sumber daya manusia yang akan digunakan untuk permulaan tidak
membutuhkan tenaga banyak, 1-2 orang sudah cukup karena dirasa pada awal
pembuatan produk pemesanan masih belum terlalu tinggi. Karena pengelolahan
produk ini tidak terlalu rumit sehingga sumber daya manusia yang digunakan
4
tidak terlalu banyak. Untuk tugas pembuatan dan pemasaran dibagi pada masing-
masing anggota.
6. Proses (Process)
Proses pembuatan HIPPA dilakukan dengan menyiapkan semua alat dan
bahan. Terlebih dahulu mengembangkan hydrogel hingga ukuran maksimal yakni
dengan cara direndam selama 1 hari. Sambil menunggu perendamam selesai maka
dapat menghias vas sesuai dengan keinginan. Setelah hydrogel siap maka
dimasukkan kedalam vas, tanaman dicuci bersih hingga tidak ada tanah yang
tersisa pada bagian perakaran ataupun pada bagian atas tumbuhan.
7. Sarana Fisik (Physical Evidence)
Sarana fisik yang mendukung kegiatan pembuatan produk ialah laptop yang
digunakan untuk pemasaran produk secara online dan membuat design brosur.
Selain itu, juga diperlukan tempat untuk mencuci dan merendam hydrogel berupa
kran yang langsung mengalir ke tanah sehingga tanah langsung terbuang ke
selokan dan berada di luar ruangan.
1.1.2 Analisa Peluang Usaha (SWOT)
1. Kekuatan (Strength)
Kelebihan dari produk HIPPA ini berupa bentuknya yang unik dan menarik
khususnya bagi para wanita. Berbeda dengan tanaman hias dalam ruangan lainnya
HIPPA lebih bersih dan memiliki warna yang indah dan dapat dimodifikasi sesuai
keinginnan. Karena produk ini masih baru sehingga belum ada pesaing khususnya
di daerah Jember.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan dari produk kami yaitu perendaman daripada hydrogel yang
membutuhkan waktu sekitar 24 jam. Apabila pemesanan terlalu banyak maka hal
tersebut dapat menjadi kendala pembuatan. Selain itu produk ini juga harus
diganti pada saat sudah digunakan selama 1 bulan.
3. Peluang (Opportunity)
Peluang yang dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan produk ialah
dengan cara menitipkan produk kami pada toko bunga hias, toko vas, toko
souvenir ataupun toko tanaman dimana memiliki peluang besar untuk didatangai
5
konsumen yang menyukai tanaman ataupun sedang membutuhkan tanaman hias.
Selain itu penjualan di daerah kampus juga dapat dilakukan apabila mahasiswa
ada yang berminat untuk membeli tanaman hias ataupun para dosen yang ingin
menghias ruang kerjanya supaya lebih menarik.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman yang kemungkinan besar muncul adalah pesaing. Apabila produk
HIPPA ini sudah banyak diminati masyarakat, kemungkinan adanya pesaing yang
meniru produk kami sangat tinggi dengan modifikasi yang mereka lakukan pasti
akan beraneka ragam. Hal tersebut dapat mengurangi penjualan dari produk kami.
6
BAB 2. ASPEK PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA
2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
2.1.1 Produk/ Jasa yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan yaitu tanaman hias yang menggunakan media tanam
hydrogel dan dikemas dengan lebih menarik. Yang membedakan produk ini
berbeda yakni kemasan atau pot tanaman yang transparan dan dapat dihias sesuai
permintaan. Produk ini lebih bersih apabila akan ditanam di dalam ruangan dan
memiliki warna yang lebih menarik.
3.1.2 Gambaran Pasar
Saat ini tanaman hias dalam ruangan yang banyak ditanam di Jember
biasanya ditanam pada media tanah yang terkadang dapat mengotori ruangan. Di
daerah Jember sendiri masih jarang ditemukan rumah ataupun instansi yang
menggunakan hiasan tanaman di dalam ruangan menggunakan media hydrogel
ini. Bahan-bahan untuk hydrogel juga sangat jarang ditemukan pada wilayah
Jember, kalaupun ada harganya relative tinggi yakni untuk hydrogel kering
Rp.10.000/5 gram. Dengan adanya HIPPA ini kita sudah mendapatkan produk
tanaman hias dengan harga yang ditawarkan yakni Rp.10.000- Rp.20.000 sudah
lengkap satu set (vas bunga, media yang sudah jadi, tanaman hias, dan hiasan pot
sesuai permintaan). perbiji sangat sesuai dengan uang saku anak kecil bahkan
mungkin orang dewasa.
3.1.3 Target atau Segementasi yang ditujuh
Target konsumen sasaran utama dari produk kami ialah para ibu rumah
tangga, para pecinta tanaman hias, pemilik instansi perkantoran, mahasiswa,
dosen, maupun para pekerja lain yang ada di wilayah Jember kota, mengingat
lokasi pembuatan produk kami berada di wialayah kampus Universitas Jember.
Namun tidak menutup kemungkinan konsumen berasal dari wilayah diluar
lingkup kampus Universitas Jember maupun Jember Kota.
3.1.4 Trend Perkembangan Pasar dan Proyeksi Penjualan.
7
Saat ini, dilihat dari keadaan pasar yang ada di daerah Jember sendiri belum
ada pihak yang menjual produk tanaman hias dalam hydrogel yang dapat dihias
sesuai keinginan konsumen. Bahannya saja masih sulit ditemukan di daerah
Jember sehingga kita dapat menjadi produsen yang pertama kali membuat produk
ini di wilayah Jember.
2.1.5 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang kami lakukan adalah dengan membuka stand,
yang didahului dengan proses promosi yang tinggi. Promosi secaralangsung dapat
dilakukan dengan cara (face-to-face) kepada sasaran pasar contohnya dengan
pemberian sampel produk kepada konsumen serta pembuatan katalog untuk
berbagai macam produk kami. Selain itu dengan pemberitahuan secara langsung
kepada rekan-rekan yang kami miliki bahwa kami telah memiliki produk jajanan
baru ini. Sedangkan untuk promosi secara tidak langsung dapat dilakukan melalui
media cetak maupun media elektronik. Melalui media cetak promosi dapat
dilakukan dengan cara menyebarkan pamflet ataupun brosur dan melalui media
elektronik sendiri promosi dapat dilakukan yakni dengan cara membuat postingan
di akun media social seperti facebook, twitter, BBM dan lain sebagainya. Dengan
promosi dari semua media maka akan menarik pembeli untuk datang ke stand
yang dibuka di Fakultas Pertanian.
2.1.6 Analisis Pesaing
Pesaing merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam melakukan
kegitan bisnis. Pesaing yang mungkin muncul yaitu dari mahasiswa-mahasiswa
yang melakukan kegiatan pembukaan stand yang sama. Mereka memiliki produk
yang berbeda-beda dengan keunggulan produk mereka masing-masing. Selain itu
produk hiasan ruangan berupa tanaman (imitasi) juga sudah banyak ditemukan
ditoko bunga dan vas.
2.1.7 Saluran Distribusi
Karena produk HIPPA ini masih baru maka untuk pendistribusian produk
masih dilakukan oleh produsen yaitu dari pihak kami sendiri. Produk yang dijual
dapat mendatangi tempat pembuatan produk kami sendiri atau dapat melakukan
8
pemesanan melalui sms, telpon maupun media sosial. Kami akan memasarkan
produk dengan dua saluran pemasaran. Berikut skema dari pemasaran produk:
Saluran pemasaran tingkat 1
Produsen akan memasarkan produk secara langsung kepada calon konsumen di
wilayah area kampus.
Saluran pemasaran tingkat 2
Produsen juga memasarkan produknya dengan memasarkannya melalui toko
tanaman hias ataupun maupun lembaga yang berpotensu. Dengan cara tersebut
diharapkan konsumen dapat segera mengenal produk yang dibuat serta dapat
menemukan produk kami dengan mudah pada toko-toko terdekat.
2.2 Aspek Produksi
2.2.1 Proses Produksi
Proses produksi HIPPA ini sangatlah sederhana. Berikut proses produksi dari
HIPPA diantaranya:
Siapkan semua bahan yang diperlukan yakni hydrogel kering 5gr, tanaman
hias, vas/gelas bening, lem tembak, pita, kertas dan bolpen.
Cabut tanaman dari pot terlebih dahulu. Perhatikan bagian akar-akarnya,
jangan sampai ada yang teraputus.
Hilangkan tanah dari akar. Untuk lebih mudahnya, lakukan dengan cara
merendam tanaman dalam air selama kurang lebih 1 jam. Tanaman yang akan
menggunakan hydrogel harus benar-benar bersih dari tanah, karena tanah
tersisa dapat membuat hydrogel rusak, bahkan akan lebih mudah untuk
ditumbuhi lumut.
Cuci semua bagian tanaman hingga bersih. Termasuk bagian daun, batang
hingga ke akar-akarnya. Buang akar yang sudah tampak rusak, patah apalagi
membusuk. Buanglah akar tanaman dengan memotongnya, jika dirasa terlalu
panjang.
9
Produsen Konsumen
Produsen Distributoror
Konsumen
Rendam hydrogel kering pada 1 liter air bersama 100ml pupuk cair, aduk
serta biarkan selama kurang lebih 4 jam.
Apabila sudah mengembang sempurna, tiriskan hydrogel dan masukkan ke
dalam vas.
Menanam tanaman dalam media hydrogel dengan rapi, warna dari hydrogel
dapat disusun sesuai permintaan.
Menghias bagian vas dengan pita ataupun memberikan pesan di kertas pada
vas sesuai dengan keinginan.
Penambahan hiasan pada vas dapat disesuaikan dengan permintaan
konsumen.
2.2.2 Bahan Baku dan Penggunaanya
Tananan hias (non-kayu), digunakan sebagai tanaman yang akan ditanam pada
media hydrogel.
Vas bening, digunakan untuk tempat meletakkan hydrogel.
Lem tembak, digunakan untuk menempelkan hiasan pada vas.
Kertas, tempat menulis pesan
Bolpen, untuk menulis pesan.
2.2.3 Kapasitas Produksi.
Berdasarkan penghitugan kapasitas pada BEP diperoleh hasil 752. Jadi, untuk
produksi maksimal selama produksi lima bulan adalah 752 biji HIPPA karena
Keterbatasan waktu yang membatasi produksi dari gethuk itu sendiri. Apabila
pembuatan terlalu banyak maka akan menyebabkan sisa produk yang tidak terjual
menjadi rusak.
2.2.4 Rencana Pengembangan Produksi
Usaha yang akan dibangun pertama hanya melakukan penjualan melalui
media social serta ditipkan pada toko yang berpotensi. Selain itu kami juga
menjual bahan kering dengan harga yang terjangkau. Apabila usaha semakin besar
tentunya akan dilakukan pengembangan usaha. Pengembangan usaha selanjutnya
adalah dengan menjual produk ini pembuatan toko khusus produk ini. Pada toko
tersebut akan disediakan berbagai macam jenis tanaman hias, segala macam
warna hydrogel, dan berbagai macam bentuk vas, serta beraneka ragam hiasan.
10
Pembeli yang dating dapat memesan dan memadukan kombinasi sesuai keinginan
mereka.
2.3 Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia
2.3.1 Bentuk Badan Usaha
Badan usaha HIPPA ini berbentuk home industry yang terletak di Jl.
Kalimantan 2 no.3 Jember.
2.3.2 Struktur Usaha
Karena usaha ini hanya dilakukan oleh satu orang maka semua tanggung
jawab ada pada satu orang baik sebagai pimpinan proyek maupun bagian
pemasaran dan produksi.
a. Pimpinan proyek bertugas untuk mengatur jalannya usaha dan bertanggung
jawab sepenuhnya apabila terjadi kendala maupun gangguan-gangguan dari
usaha yang dilakukan.Pimpinan memiliki tugas untuk berhubungan dengan
orang diluar usaha untuk menjalin kerjasama.
b. Pemasaran dan produksi
Pemasaran meliputi kegiatan menjual produk yang dihasilkan.Sedangkan
produksi yaitu kegiatan untuk membuat bahan mentah menjadi produk. Dalam
melakukan pemasaran harus rajin supaya mendapatkan jumlah konsumen secara
maksimal.
2.3.3 Rencana Pengolahan dan tugas SDMPada produksi menggunakan sumberdaya dari wanita karena dirasa lebih
cakap dalam melakukan hal tersebut. Untuk pengadaan bahan dan penjualan
dilakukan oleh satu orang karena keterbatasan anggota.
11
Bagian PemasaranBagian Produksi
Pimpinan Manajer
2.4 Aspek Keuangan
2.4.1 Laporan Keuangan (Modal, Rancangan Biaya Tetap dan Rancangan Biaya
Variabel)
Biaya tetap untuk 1 tahun:
No
Kebutuhan
Jumlah
Barang
Umur Ekono
mis (Tahun
)
Harga Satuan
(Rp)Total (Rp) Penyus
utan
1 Lem Tembak 1 5 30.000,00 30.000,00 3002 Lem 20 5 3.000,00 60.000,00 303 Bolpen 5 1 2.000,00 10.000,00 10
5 Pita 1 5 3.000 3.000 3
6 Kertas 10 5 500 25.000 25
Total Biaya Tetap (TFC) 128.000,00 367
Biaya variable 1 kali produksi
No Bahan Jumlah Barang Harga Satuan (Rp)
Total (Rp)
1 Hidrogel 100 gr 1000 100.000,00
2 Tanaman hias 10 3000 30.000,00
Total Kebutuhan Kerja per 1 kali produksi (TVC) Rp 130.000,00
Total Modal Investasi Rp 258.000,00
2.4.2 Rencana Kebutuhan Investasi (Total Biaya, Keuntungan, Harga Pokok
Penjualan, Nilai BEP, Tingkat dan waktu Pengembalian Modal)
TR = P x Q (jumlah penjualan 1 kali produksi)
= Rp 20.000 x 10
= Rp 200.000
=Rp 200.000 x 10 (produksi selama 5 bulan)
12
= Rp.2.000.000,-
TFC =Rp. 128.000,-
TVC =Rp 130.000 (biaya variabel untuk 1 kali produksi )
= Rp. 130.000 x 10 (produksi selama 5 bulan)
= Rp.1.300.000,-
TC = TVC + TFC
= Rp. 1.300.000 + Rp128.000,-
= Rp 1.428.000
Π =TR – TC
= Rp 2.000.000- Rp 1.428.000,-
= Rp 572.000,- (keuntungan 5 bulan produksi)
HPP (Harga pokok penjualan) :TCQ
:Rp .1 .428.000
100
: Rp. 14.280
Nilai BEP :
BiayaTetap
1−BiayaTidaktetapHasilPenjualan
: 1−
Rp .128 .000Rp .130 .000
Rp .2 .000 .000
: Rp .128 .0000,93 5
: Rp. 136.898,40
Presentase BEP : Biayatetap
HasilPenjualan−BiayaTidakTetap.100 %
: Rp .128.0002.000.000−130 .000
.100 %
: Rp .128 .000Rp .1 .700.000
.100 %
13
: 7,52 % Kapasitas BEP : 7,52% x 100 per 5 bulan = 752
Total penyusutan untuk 5 bulan produksi
Tingkat Pengembalian Modal : keuntunganbersih−penyusutan
Investasi awal.100 %
:Rp 572.000−Rp .3 .670
Rp 1.428 .000.100 %
:Rp .568 .330
Rp . 1.428 .000.100 %
: 39,79 %
Waktu Balik Modal :1
Tingkat pengembalianmodal
: 1
0,39
: 2,5
2,5 x 5 bulan = 12,5 bulan
0,5 x 30 hari = 15 hari
12 bulan + 15 hari
2.4.3 Rencana Kebutuhan Pinjaman (Kebutuhan Pinjaman, Rencana
Pengembalian Dana Pinjaman, Agunan yang Dimiliki)
Untuk modal awal akan diperoleh dari iuran anggota kelompok, atau
peminjaman di koperasi terdekat.
2.5 Aspek Dampak dan Resiko Usaha
2.5.1 Dampak Usaha Terhadap Masyarakat Sekitar
Usaha ini memang usaha yang baru saja dimulai dan hanya melibatkan
beberapa orang saja. Untuk selanjutnya apabila usaha ini sudah cukup besar dan
tidak lagi mampu ditangani oleh kelompok kami, kami akan menggunakan tenaga
dari masyarakat sekitar. Di lingkungan sekitar lokasi pembuatan HIPPA ini
mayoritas para penduduk wanitanya adalah ibu rumah tangga.Biasanya saat
menjelang siang pekerjaan rumah mereka sudah selesai.Oleh karena itu kami
14
gunakan kesempatan itu untuk memberdayakan mereka dalam membantu usaha
pembuatan gethuk mini ini.
2.5.2 Dampak Usaha Terhadap Lingkungan Sekitar
Terbentuknya suatu usaha baru pasti akan menimbulkan dampak bagi
masyarakat sekitar. Dengan adanya produk HIPPA ini maka kita dapat menghias
ruangan dengan harga terjangkau dan mudah di dapat. Dan apabila usaha ini bisa
berkembang semakin besar, tentunya hal tersebut akan berdampak pada warga
sekitar dengan berkurangnya pengangguran dilingkungan sekitar.
2.5.3 Analisis Resiko Usaha
Seperti yang telah kita ketahui semua, tanaman apabila terkena benturan
ataupun gesekan yang kuat akan mengalami kerusakan dan terlepas dari media.
Apabila dalam pendistribusian barang terjadi kesalahan maka hal tersebut dapat
berdampak pada kerusakan produk.
2.5.4 Antisipasi Resiko Usaha
Dengan adanya resiko yang telah dijelaskan diatas, langkah kami untuk
mengantisipasi hal tersebut ialah dengan membatasi wilayah pengiriman barang
jadi, sehingga jangkauan pengiriman tidak terlalu jauh dan dapat meminimalisir
kerusakan yang akan terjadi pada produk. Untuk pembelian di luar wilayah
jember kota kita tidak melayani baranng jadi, melainkan hanya mampu
mengirimkan barang mentah yakni satu set HIPPA (tanpoa tanaman saja) karena
pengiriman mudah dilakukan.
15
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN
3.1 Persiapan Usaha3.1.1 Survei Pasar
Survey pasar meliputi survey konsumen dan survey bahan baku. Survey
konsumen dilakukan dengan turun langsung ke lapangan, kami melihats eberapa
besarkah daya beli masyarakat Jember terhadap produk tanaman hias dalam
ruangan. Hal ini membantu dalam menentukan seberapa besar harga yang akan
kami tawarkan kepada konsumen dan banyaknya produksi per hari agar
mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Survey bahan baku dilakukan dengan
mencari tempat penjualan bahan baku produksi yaitu toko yang menjual hydrogel
dan tanaman untuk menyediakan bahan baku serta survey ke toko-toko yang
menjual peralatan untuk proses produksi.
1.1.2 Survei Bahan Baku dan Peralatan
Survey dan pengumpulan bahan baku ini dilakukan via pemesanan online
serta melihat tanaman di penjual tanaman hias di daerah Jember. Sementara untuk
peralatan kami melakukan survey toko penyedia elektronik dan toko bunga untuk
penyediaan peralatan.
3.2 Pembuatan Produk
Pembuatan produk dilakukan setiap 2 minggu sekali.Pembuatan dilakukan
pada hari Minggu kemudian menjualnya pada seminggu setelahnya pada hari itu.
Pembuatan dilakukan di salah satu tempat tinggal pemilik usaha yaitu Jl.
Kalimantan 2 no 3 Jember.Pembuatan dilakukan tanpa menggunakan tenaga
tambahan, hanya menggunakan tenaga dari penyusun HIPPA ini.
1.2 Pemasaran ProdukPemasaran produk dilakukan dengan media social serta berjualan secara
langsung dengan pembuatan katalog. Selain itu pemasaran juga dilakukan dengan
cara menitipkan produk kami pada toko-toko yang perpotensi di daerah jember.
3.4 Evaluasi Program dan Jadwal Kegiatan
16
Evaluasi akan kami lakukan setiap sekali produksi guna mengetahui target
penjualan setiap harinya sudah tercapai atau belum. Apabila belum tercapai, maka
akan dilakukan inventarisir kendala yang dihadapi dalam penjualan produk dan
kami akan berusaha untuk membuat solusi atas hal itu.Evaluasi dilakukan
berdasarkan laporan yang dilakukan pada saat sekali produksi.Penyusunan laporan
disusun guna memberikan informasi kepada pihak lain tentang aspek produksi,
aspek keuangan, aspek promosi yang kami lakukan pada usaha produk HIPPA
Dengan adanya penyusunan laporan tersebut diharapkan dapat juga menjadi
evaluasi terakhir secara keseluruhan.
No
Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Survei
pasar2 Survei
bahan baku dan peralatan
3 Pembuatan produk
4 Pemasaran produk
5 Evaluasi program
17
DAFTAR PUSTAKA
Tiana, W. 2013. Cara Menggunakan Hidrogel . http://www. kilasdara.com/ 2013/01/cara-menggunakan-hydrogel-untuktanaman-hias/ (diakses tanggal 9 Maret 2015)
18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lampiran Nama dan Biodata Kelompok
1.1 Nama dan Biodata Anggota Kelompok
Nama : Devi Anggun Cholifah
Tempat, Tanggal lahir : Trenggalek, 1 April 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Menikah
Alamat : Sukowetan, Karangan, Trenggalek
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Mahasiswa
No. Telp/HP : 085335675242
Riwayat Pendidikan :
SD : MI Plus Wali Songo Trenggalek
SMP : MTsN Model Trenggalek
SMA : SMA Negeri 2 Trenggalek
Perguruan Tinggi : Fakultas Pertanian, Universitas Jember
Pengalaman Organisasi
1. Anggota UKM Penalaran dan Penelitian Mahasiswa periode 2013/2014.
2. Pengurus UKM Penalaran da Penelitian Mahasiswa periode 2014/2015.
3. Anggota Ikatan Mahasiswa Menak Sopal periode 2014/2015.
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Devi Anggun Cholifah
19
2. Lampiran Cara Pembuatan dan Alat serta Bahan
2.1 Cara Pembuatan
iapkan semua bahan yang diperlukan yakni hydrogel kering 5gr, tanaman
hias, vas/gelas bening, lem tembak, pita, kertas dan bolpen.
Cabut tanaman dari pot terlebih dahulu. Perhatikan bagian akar-akarnya,
jangan sampai ada yang teraputus.
Hilangkan tanah dari akar. Untuk lebih mudahnya, lakukan dengan cara
merendam tanaman dalam air selama kurang lebih 1 jam. Tanaman yang akan
menggunakan hydrogel harus benar-benar bersih dari tanah, karena tanah
tersisa dapat membuat hydrogel rusak, bahkan akan lebih mudah untuk
ditumbuhi lumut.
Cuci semua bagian tanaman hingga bersih. Termasuk bagian daun, batang
hingga ke akar-akarnya. Buang akar yang sudah tampak rusak, patah apalagi
membusuk. Buanglah akar tanaman dengan memotongnya, jika dirasa terlalu
panjang.
Rendam hydrogel kering pada 1 liter air bersama 100ml pupuk cair, aduk
serta biarkan selama kurang lebih 4 jam.
Apabila sudah mengembang sempurna, tiriskan hydrogel dan masukkan ke
dalam vas.
Menanam tanaman dalam media hydrogel dengan rapi, warna dari hydrogel
dapat disusun sesuai permintaan.
Menghias bagian vas dengan pita ataupun memberikan pesan di kertas pada
vas sesuai dengan keinginan.
Penambahan hiasan pada vas dapat disesuaikan dengan permintaan
konsumen.
2.2. Bahan Baku dan Penggunaanya
Tananan hias (non-kayu), digunakan sebagai tanaman yang akan ditanam pada
media hydrogel.
Vas bening, digunakan untuk tempat meletakkan hydrogel.
Lem tembak, digunakan untuk menempelkan hiasan pada vas.
20
Kertas, tempat menulis pesan
Bolpen, untuk menulis pesan.
21