proposal program kreativitas mahasiswa judul...
TRANSCRIPT
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PERFORMA PUPUK HAYATI TERPADU KONSORSIUM INOKULUM BPN,
BPF, DAN BPK DENGAN CARRIER VERMIKOMPOS LIMBAH ONGGOK
PATI SEBAGAI SUBSTITUEN PUPUK KIMIA SINTETIK NPK (STUDI
KASUS DI DESA DALEMAN, KECAMATAN TULUNG, KABUPATEN
KLATEN)
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN (PKM-P)
Disusun Oleh:
ACHMAD ADI SURYA SUSTAMA
NURMA SARASWATI
ISMIRA SURYANINGSIH
SUKMA DEWI DESYANI
UBAIDILLAH
H0711002/2011
H0711077/2011
H0712103/2012
H0713179/2013
H0810116/2010
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
ii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Performa Pupuk Hayati Terpadu
Konsorsium Inokulum BPN, BPF, dan BPK dengan Carrier Vermikompos
Limbah Onggok Pati Sebagai Substituen Pupuk Kimia Sintetik NPK (Studi
Kasus di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten)
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Bidang Ilmu : Pertanian
4. Ketua Pelaksana Kegiatan:
a. Nama Lengkap : Achmad Adi Surya Sustama
b. NIM : H0711002
c. Jurusan : Pertanian / Agroteknologi
d. Universitas : Universitas Sebelas Maret
e. Alamat Rumah dan No telp/hp : Jl.
Malabar Selatan IV/24 Mojosongo,
Surakarta (085725346546)
5. Alamat email : [email protected]
6. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4
7. Dosen Pendamping:
a. Nama Lengkap dan Gelar : Prof.Dr.Agr.Sc.Ir.Vita Ratri
Cahyani,M.P.
b. NIDN : 0005126606
c. Alamat rumah dan No Telp :Bibis Wetan RT.01/RW.20 Gilingan,
Banjarsari, Surakarta 57134
(085725250612)
8. Biaya Kegiatan Total : Rp. 12.025.500
9. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan Khusus. .............................................................................. 2
1.3 Urgensi Penelitian .......................................................................... 2
1.4 Temuan Target ............................................................................... 3
1.5 Kontribusi terhadap Ilmu pengetahuan .......................................... 3
1.6 Luaran Kegiatan ............................................................................. 3
1.7 Manfaat Kegiatan ........................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pupuk Hayati .................................................................................. 5
2.2 Limbah Onggok Pati ...................................................................... 5
2.3 Bahan Pembawa dan Vermikomposting ........................................ 6
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian ......................................................................... 7
3.2 Luaran ............................................................................................. 8
3.3 Indikator Capaian ........................................................................... 8
3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ........................................ 8
3.5 Cara Penafsiran dan Kesimpulan Hasil Penelitian ......................... 9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya ............................................................................................... 11
4.2 Jadwal ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 13
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.4.1 Kombinasi perlakuan ......................................................... 9
Tabel 4.1.1 Anggaran Biaya ................................................................. 11
Tabel 4.2.1 Pelaksanaan Program Kreativitas Mahsiswa ..................... 11
v
Ringkasan
Limbah onggok pati merupakan salah satu permasalahan degradasi lingkungan
apabila tidak dikelola dengan baik. Limbah onggok pati merupakan hasil samping
industri mie soun skala besar yang masih beroperasi, dan dewasa ini acapkali
dikeluhkan masyarakat sekitar khususnya masyarakat Desa Daleman, Kecamatan
Tulung, Kabupaten Klaten. Upaya pendayagunaan dari limbah tersebut sebelumnya
sudah pernah dilakukan pembuatan briket, namun tidak lagi digalakkan dengan baik
sehingga pada akhirnya limbah tersebut dibuang lagi di tempat terbuka dan
menimbulkan permasalahan lingkungan. Pendayagunaan limbah tersebut dapat
dilakukan dengan menjadikannya sebagai bahan pembawa (carrier) dari inokulum
konsorsium mikrob tertentu menjadi suatu produk pupuk hayati yang konservatif
terhadap lingkungan dan sekaligus dapat menjadi substituen pupuk kimia sintetik NPK.
Lalu, dalam kerangka peningkatan (memperkaya) nutrisi pada kandungan limbah
onggok pati (bahan pembawa (carrier) tunggal) sebagai asupan mikrob untuk
optimalisasi performanya sebagai agens pupuk hayati. Maka, penerapan
vermicomposting sebagai teknologi pupuk hayati terpadu diharapkan menjadi solusi
tepat guna untuk peningkatan (memperkaya) nutrisi dan agregasi bahan pembawa
tersebut. Upaya tersebut dilakukan untuk mendayagunakan limbah industri mie soun
(onggok pati) yang sebelumnya dikeluhkan warga karena tidak konservatif terhadap
lingkungan menjadi suatu produk pupuk hayati terpadu yang lebih ramah lingkungan
serta dapat diaplikasikan bagi budidaya tanaman oleh warga sekitar.
Kata kunci: Limbah onggok pati, carrier, pupuk hayati
vi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, pola pikir khalayak petani mengenai budidaya tanaman
terkesan tak konservatif sejalan dengan desakan intensifikasi pertanian.
Penerapan berbagai teknologi dan masukan yang tak ramah lingkungan
untuk budidaya tanaman tertentu pada lahan produktif menjadi kurang
bijaksana untuk tetap dilaksanakan. Umumnya, petani sudah terdoktrin
secara kuat bahwa apabila produktivitas hasil lahan menurun maka perlu
penambahan masukan, terlepas apakah masukan tersebut konservatif
terhadap lingkungan atau tidak, baik untuk menyuburkan tanah dengan
menggunakan masukan berupa pupuk kimia sintetik tertentu ataupun
mengendalikan hama dan penyakit menggunakan bahan kimiawi sintetik
tertentu. Berdasarkan penelitian Noordwijk MV dan Hairiah K (2006) yang
mengulas bahwa peningkatan intensifikasi pertanian akan mengubah kondisi
tanah dari suatu agroekosistem yang menyebabkan penurunan biodiversitas
organisme tanah karena menurunnya diversitas dan jumlah masukan
organik, dan adanya penggunaan bahan kimia serta modifikasi iklim mikro.
Tuntutan pencapaian target pada hasil produktivitas lahan telah
membuat petani terdoktrin secara kuat untuk selalu melakukan intensifikasi
pertanian. Budaya (culture) dalam budidaya tanaman seperti penerapan
sistem tanam (rotasi tanaman, tumpangsari, surjan, dan sebagainya) serta
pola tanam (intensif-bera/dorman, dan sebagainya) yang oleh para
perintisnya terdahulu acapkali diterapkan untuk memperlakukan lahan
secara lebih konservatif dan bukannya lebih eksploitatif. Dengan
mengesampingkan ego-sektoral, maka kombinasi antara pencapaian hasil
produktivitas lahan dan penerapan teknologi budidaya yang lebih
konservatif menjadi penting untuk dilakukan.
Selain daripada masalah intensifikasi pertanian khususnya budaya
pemupukan menggunakan pupuk kimia sintetik NPK secara masif, terdapat
pula masalah kurangnya pendayagunaan limbah onggok pati hasil samping
25 industri mie soun skala besar yang beroperasi, dan dewasa ini acapkali
dikeluhkan masyarakat sekitar khususnya masyarakat Desa Daleman,
Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten (Metro TV News 2014). Upaya
pendayagunaan dari limbah tersebut sebelumnya sudah pernah dilakukan
pembuatan briket, namun tidak lagi digalakkan dengan baik sehingga pada
akhirnya limbah tersebut dibuang lagi di tempat terbuka hingga dikeluhkan
warga. Asumsi yang berkembang yakni penerapan teknologi tersebut yang
belum menjadi solusi akhir dari pendayagunaan limbah tersebut selama
limbah tersebut masih dapat dikembalikan ke alam dalam wujud yang lebih
bermanfaat dan konservatif terhadap lingkungan. Pendayagunaan limbah
1
vii
tersebut dapat dilakukan dengan menjadikannya sebagai bahan pembawa
(carrier) dari inokulum konsorsium mikrob tertentu menjadi suatu produk
pupuk hayati yang konservatif terhadap lingkungan dan sekaligus dapat
menjadi substituen pupuk kimia sintetik NPK.
Lalu, dalam kerangka peningkatan (memperkaya) nutrisi pada
kandungan limbah onggok pati (bahan pembawa (carrier) tunggal) sebagai
asupan mikrob untuk optimalisasi performanya sebagai agens pupuk hayati.
Maka, penerapan vermicomposting sebagai teknologi pupuk hayati terpadu
diharapkan menjadi solusi tepat guna untuk peningkatan nutrisi dan agregasi
bahan pembawa tersebut. Penelitian ini bertajuk Performa Pupuk Hayati
Terpadu Konsorsium Inokulum BPN, BPF, dan BPK dengan Carrier
Vermikompos Limbah Onggok Pati Sebagai Substituen Pupuk Kimia
Sintetik NPK (Studi Kasus di Desa Daleman, Kecamatan Tulung,
Kabupaten Klaten) merupakan upaya untuk mendayagunakan limbah
industri mie soun (onggok pati) yang sebelumnya dikeluhkan warga karena
tidak konservatif terhadapa lingkungan menjadi suatu produk pupuk hayati
terpadu yang lebih ramah lingkungan serta dapat diaplikasikan bagi
budidaya warga sekitar.
1.2 Tujuan Khusus
Dari latar belakang yang telah dijelaskan dapat ditentukan tujuan
khusus sebagai berikut:
1.2.1 Mengetahui hasil pengujian Performa kuantitatif inokulum konsorsium
bakteri (viabilitas) dan kualitatif bahan pembawa (N-tersedia, P-tersedia,
K-tertukar, C/N ratio, kadar air) dalam pupuk hayati terpadu konsorsium
inokulum BPN, BPF, dan BPK dengan Carrier vermikompos limbah
onggok pati.
1.2.2 Mengetahui apakah teknologi vermikompos merupakan teknologi tepat
guna untuk memperkaya nutrisi dari limbah onggok pati untuk
selanjutnya digunakan sebagai bahan pembawa (carrier) inokulum BPN,
BPF, dan BPK pada pupuk hayati terpadu tersebut.
1.2.3 Mengetahui apakah limbah onggok pati dapat digunakan sebagai bahan
pembawa (carrier) yang berdaya guna dan tepat guna sebagai pupuk
hayati terpadu sehingga dapat menjadikannya sebagai suatu solusi
pengelolaan limbah yang tepat.
1.3 Urgensi Penelitian
Adapun urgensi dari penelitian ini adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui hasil pengujian performa kuantitatif inokulum
konsorsium bakteri (viabilitas) dan kualitatif bahan pembawa (N-
tersedia, P-tersedia, K-tertukar, C/N ratio, kadar air) dalam pupuk hayati
2
viii
terpadu konsorsium inokulum BPN, BPF, dan BPK dengan Carrier
vermikompos limbah onggok pati.
1.3.2 Untuk mengetahui apakah teknologi vermikompos merupakan teknologi
tepat guna untuk memperkaya nutrisi dari limbah onggok pati untuk
selanjutnya digunakan sebagai bahan pembawa (carrier) inokulum BPN,
BPF, dan BPK pada pupuk hayati terpadu tersebut.
1.3.3 Untuk mengetahui apakah limbah onggok pati dapat digunakan sebagai
bahan pembawa (carrier) yang berdaya guna dan tepat guna sebagai
pupuk hayati terpadu sehingga dapat menjadikannya sebagai suatu solusi
pengelolaan limbah yang tepat.
1.4 Temuan Target
Temuan yang ditargetkan dari program ini adalah suatu produk tepat
guna dan berdaya guna berupa Pupuk Hayati Terpadu Konsorsium
Inokulum BPN, BPF, dan BPK dengan Carrier Vermikompos Limbah
Onggok Pati yang dapat digunakan sebagai substituen pupuk kimia sintetik
NPK, sehingga teknologi dan produk tersebut dapat digunakan sebagai
suatu solusi pengelolaan limbah onggok pati industri mie soun di Desa
Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.
1.5 Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah deret acuan (referensi
ilmiah) dari penerapan teknologi pengelolaan limbah khususnya onggok pati
yang konservatif terhadap lingkungan dan berimbas positif terhadap
kegiatan budidaya pertanian. Teknologi pengelolaan limbah onggok pati
yang berbasis pupuk hayati terpadu konsorsium inokulum BPN, BPF, dan
BPK dengan carrier vermikompos limbah onggok pati diharapkan dalam
jangka panjang dapat berperan sebagai substituen pupuk kimia sintetik
NPK.
1.6 Luaran Kegiatan
Luaran yang ditargetkan dari kegiatan ini adalah terinisiasinya suatu
upaya pengelolaan limbah onggok pati yang konservatif terhadap
lingkungan dan berimbas positif terhadap kegiatan budidaya pertanian
khususnya. di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.
Teknologi pengelolaan limbah onggok pati yang berbasis pupuk hayati
terpadu konsorsium inokulum BPN, BPF, dan BPK dengan carrier
vermikompos limbah onggok pati diharapkan dalam jangka panjang dapat
berperan sebagai substituen pupuk kimia sintetik NPK.
1.7 Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari program ini adalah,
1.7.1 Menambah motivasi dalam bercocok tanam khususnya budidaya tanaman
kacang tanah sebagai tanaman semusim strategis.
3
ix
1.7.2 Memberikan sebuah terobosan upaya meningkatkan kesejahteraan warga
petani kedelai dengan pelatihan ketrampilan dalam penerapan teknologi
vermikompos pada limbah onggok pati untuk memperkaya nutrisi bahan
pembawa serta aplikasi hasil vermikompos tersebut dapat digunakan
sebagai bahan pembawa untuk produksi pupuk hayati terpadu sehingga
dapat dijadikan suatu solusi yang konservatif dan berkelanjutan dalam
pengelolaan limbah onggok pati tersebut.
1.7.3 Menginisiasi penerapan teknologi budidaya tanaman yang konservatif
terhadap lingkungan.
4
x
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pupuk Hayati
Pupuk hayati merupakan pupuk yang mengandung mikrob bermanfaat
yang berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah serta kualitas hasil
tanaman. Peningkatan aktivitas biologi mikrob akan menimbulkan interaksi
menguntungkan baik dengan sifat fisik maupun kimia tanah. Penggunaan
pupuk berbasis mikrob dapat memperbaiki kondisi fisik, kimia, biologi dan
meningkatkan hasil tanaman (Mezuan et al. 2002).
Penerapan intensifikasi pertanian menyebabkan petani menjadi sangat
tergantung pada pupuk kimia dengan pemberian dosis yang melebihi dosis
yang dianjurkan. Sehingga tidak mengherankan kebutuhan pupuk sintetik
dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal inilah yang menjadikan
pemborosaan dan semakin meningkatnya dampak negatif terhadap
lingkungan. Salah satu langkah efektif yang dapat dikembangkan adalah
dengan memanfaatkan pupuk hayati dengan agen mikrob di dalamnya
(Goenadi et al. 1999).
Kandungan pupuk hayati adalah mikrooganisme yang memiliki
peranan positif bagi tanaman. Kelompok mikrob yang sering digunakan
adalah bakteri yang menambat Nitrogen (BPN), bakteri pelarut fosfat (BPF)
dan bakteri pelarut kalium (BPK). Keefektifan mikrob dan jumlah sel hidup
dalam pupuk, kesesuaian dengan tanaman inang, serta kondisi lingkungan
tempat mikrob tersebut tumbuh dan berkembang merupakan hal utama yang
diperhatikan pada mutu pupuk alamiah bermikrob (Simanungkalit et.al
2006)
2.2 Limbah Onggok Pati
Onggok Pati merupakan limbah ampas singkong dari pengolahan
tepung tapioka. Onggok Pati memiliki kandungan karbon tinggi , sehingga
dalam penelitian bahan organik campuran onggok, sekam dan padi dapat
digunakan sebagai sumber karbon dan energi untuk fungi Aspergilus niger
dalam pelarutan fosfat (Sastro et al. 2006).
Media padat yang sering digunakan selama ini sebagai carrier
inokulan adalah produk pertanian, seperti padi-padian, kacang-kacangan
serta sayur-sayuran, namun sedikit terkendala dengan ketersediaan dan
posisinya sebagai bahan pangan. Limbah onggok pati dapat menjadi solusi
media padat untuk pengembangan carrier pupuk hayati yang lebih mudah
dan murah. Sehingga perlu pengembangan dan pemanfaatan media yang
mudah, murah, efektif serta efisien dalam merakit inokulan pupuk hayati
(Tamad dan Maryanto 2010).
5
xi
Menurut Balitnak (2000), onggok pati memiliki kandungan kadar air
81-85% serta kandungan gizi cukup lengkap, antara lain serat kasar 10,8%,
karbohidrat 51,8%, abu 2,4% dan protein kasar 2,2%. Onggok merupakan
sumber energi yang mempunyai kadar protein kasar yang cukup rendah.
Sebagai limbah, onggok selain memiliki harga yang murah, tersedia cukup,
mudah di dapat dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia.
2.3 Bahan Pembawa dan Vermikomposting
Bahan pembawa (carrier) merupakan medium yang digunakan untuk
memindahkan mikrob dari skala laboratorium atau pabrik ke lapang. Carrier
mengandung beberapa strain bakteri bermanfaat atau sebagai medium agen
hayati. Syarat utama carrier adalah harus mampu mendukung pertumbuhan
dan kelangsungan hidup mikrob selama periode tertentu (Ferreira et al.
2005).
Vermikomposting juga disebut proses dekomposisi bahan organik
yang melibatkan kerjasama antara cacing tanah dan mikrob. Vermikompos
merupakan sumber nutrisi bagi mikrob tanah yang mengandung berbagai
unsur hara yang dibutuhkan tanaman, seperti N, P, K, Ca, Mg, S. Fe, Mn,
AI. Na, Cu. Zn, Bo dan Mo atau tergantung pada bahan yang digunakan.
Vermikompos mengandung mikroorganisme yang lebih beragam dan
banyak sehingga mampu meningkatkan kesehatan tanaman (Subler et al.
1998).
Pembuatan pupuk hayati memerlukan bahan-bahan sederhana khusus,
yakni meliputi beberapa komponen utama, antara lain: carrier atau bahan
pembawa, bahan pengaya dan isolat mikrob. Carrier vermikompos
merupakan sumber nutrisi alami yang baik bagi mikrob sehingga mampu
hidup dan beraktivitas dengan baik dalam pelarutan mikrob. Pengembangan
pupuk alami bermikrob yang efektif dilakukan dengan cara
pengombinasian beberapa strain mikrob, carrier vermikompos dan bahan
pengaya (Choirina 2013).
Isolat-isolat fungsional yang diinokulasikan ke dalam carrier mampu
melepaskan hara dari bahan pengaya. Carrier vermikompos mengandung
4,4% N dan mikrob yang tidak melepaskan hara dari bahan pengaya
sehingga N menjadi lebih tersedia. Carrier vermikompos juga dengan
mikrob fungsional mampu memberikan ketersediaan N yang relatif lebih
tinggi (Dewi et al. 2012).
6
xii
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
3.1.1 Eksplorasi dan penyediaan bahan pembawa
Eksplorasi limbah onggok pati sebagai bahan pembawa (carrier)
dilakukan di industri-industri mie soun di Desa Daleman, Kecamatan
Tulung, Kabupaten Klaten. Setelah itu, limbah onggok pati tersebut
dibawa ke laboratorium untuk dilakukan sterilisasi pra vermikomposting
menggunakan autoklaf.
3.1.2 Vermikomposting pada bahan pembawa
Setelah dilakukan sterilisasi pra vermikomposting, selanjutnya
dilakukan vermikomposting pada bahan pembawa tersebut menggunakan
agens berupa cacing phosphor (Ponthoscolex corethrurus) dengan rasio
berat bahan pembawa yang akan di vermikomposting mengikuti berat
total cacing segar. Vermikomposting dilakukan selama kurang lebih satu
bulan pada ember-ember yang kondisinya terjaga secara kondusif untuk
optimalisasi proses vermikompos.
3.1.3 Sterilisasi bahan pembawa dan peralatan serta bahan isolasi tahap 1
Selanjutnya, maka dilakukan sterilisasi bahan pembawa pasca
vermikomposting dan peralatan serta bahan isolat tahap 1 menggunakan
autoklaf.
3.1.4 Isolasi tahap 1 (pra inkubasi) dan analisis awal performa kuantitatif
inokulum konsorsium bakteri dan kualitatif bahan pembawa
Isolasi tahap 1 dilakukan dengan mengambil contoh uji sebelum
dilakukan inkubasi untuk dikulturkan pada media spesifik. Pengujian
performa kuantitatif inokulum konsorsium bakteri (viabilitas) dan
kualitatif bahan pembawa (N-tersedia, P-tersedia, K-tertukar, C/N ratio,
kadar air) pada waktu pra inkubasi untuk mengetahui kondisi awalnya.
3.1.5 Inkubasi dan Isolasi tahap 2-4 (pasca inkubasi), serta analisis
performa kuantitatif inokulum konsorsium bakteri dan kualitatif
bahan pembawa selama waktu inkubasi
Inkubasi contoh uji berbagai perlakuan dilakukan selama tiga
bulan dan setiap satu bulan sekali dilakukan isolasi pada media spesifik.
Pengujian performa kuantitatif inokulum konsorsium bakteri (viabilitas)
dan kualitatif bahan pembawa (N-tersedia, P-tersedia, K-tertukar, C/N
ratio, kadar air) pada waktu inkubasi tiap satu bulan sekali selama tiga
bulan periode inkubasi untuk mengetahui dinamikanya.
3.1.6 Penentuan kombinasi perlakuan terbaik
Setelah dilakukan monitoring mengenai performa kuantitatif dan
kualitatif, maka akan didapatkan kombinasi perlakuan terbaik yang dapat
7
xiii
menjadi rekomendasi ilmiah, konkret dan aktual, bahwa melalui
kombinasi tipe bahan pembawa, dosis/komposisi inokulum, dan masa
inkubasi tertentu dapat menunjukkan dinamika performa kuantitatif dan
kualitatif yang baik dan progressif. Lamanya inkubasi menjadi acuan
pula untuk menentukan masa simpannya (shelf life). Berdasarkan
kombinasi perlakuan bahan pembawa dan dosis inokulum tertentu yang
mana telah menunjukkan dinamika performa kuantitatif dan kualitatif
yang baik dan progressif selama proses pengujian maka dapat dijadikan
acuan kombinasi tipe bahan pembawa, dosis/komposisi inokulum, dan
masa inkubasi untuk skala produksi lanjutan.
3.2 Luaran
Luaran yang ingin diperoleh dari hasil penelitian ini adalah terinisiasinya
suatu upaya pengelolaan limbah onggok pati yang konservatif terhadap
lingkungan dan berimbas positif terhadap kegiatan budidaya pertanian
khususnya. di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.
Teknologi pengelolaan limbah onggok pati yang berbasis pupuk hayati
terpadu konsorsium inokulum BPN, BPF, dan BPK dengan carrier
vermikompos limbah onggok pati diharapkan dalam jangka panjang dapat
berperan sebagai substituen pupuk kimia sintetik NPK.
3.3 Indikator Capaian
Indikator capaian dapat dimonitor dari peubah-peubah pembatas
representatif dalam pengujian performa kualitatif dan kuantitatif, antara lain:
3.3.1 Performa kualitatif
Pengujian performa kualitatif bahan pembawa meliputi N-tersedia, P-
tersedia, K-tertukar, C/N ratio, kadar air pada waktu pra inkubasi untuk
mengetahui kondisi awalnya dan juga setiap bulan sekali selama tiga bulan
total inkubasi untuk melihat dinamikanya yang diharapkan baik dan
progressif pada kombinasi tipe bahan pembawa, dosis/komposisi inokulum,
dan masa inkubasi tertentu.
3.3.2 Performa kuantitatif
Pengujian performa kuantitatif dengan memonitor dinamika viabilitas
inokulum konsorsium bakteri penambat nitrogen (BPN), bakteri pelarut
kalium (BPK), dan bakteri pelarut fosfat (BPF), sehingga dapat diketahui
apakah inokulum tersebut dapat viabel dalam kombinasi tipe bahan
pembawa, dosis/komposisi inokulum, dan masa inkubasi tertentu atau
tidak.
3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
3.4.1 Perancangan penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium dengan menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan tiga faktor,
8
xiv
dosis/komposisi inokulum, tipe bahan pembawa dan masa inkubasi.
Penelitian ini terdiri dari 32 perlakuan dan dua ulangan.
Faktor 1 (Dosis/Komposisi inokulum), terdiri dari empat taraf:
D0 = Tanpa inokulum (kontrol)
D1 = Dosis inokulum 0.25 gram tiap 10 gram bahan pembawa
D2 = Dosis inokulum 0.50 gram tiap 10 gram bahan pembawa
D3 = Dosis inokulum 0.75 gram tiap 10 gram bahan pembawa
Faktor 2 (Tipe bahan pembawa), terdiri dari empat taraf:
V0 = Tanpa vermikomposting (kontrol)
V1 = Dengan vermikomposting
Faktor 3 (Masa inkubasi), terdiri dari empat taraf:
I0 = Masa inkubasi 0 bulan (kontrol)
I1 = Masa inkubasi 1 bulan
I2 = Masa inkubasi 2 bulan
I3 = Masa inkubasi 3 bulan
Tabel 3.4.1.1 Kombinasi perlakuan
Dosis/Kom
posisi
Inokulum
Tipe
Bahan
Pembawa
Masa Inkubasi
I0 I1 I2 I3
D0 V0 D0V0I0 D0V0I1 D0V0I2 D0V0I3
V1 D0V1I0 D0V1I1 D0V1I2 D0V1I3
D1 V0 D1V0I0 D1V0I1 D1V0I2 D1V0I3
V1 D1V1I0 D1V1I1 D1V1I2 D1V1I3
D2 V0 D2V0I0 D2V0I1 D2V0I2 D2V0I3
V1 D2V1I0 D2V1I1 D2V1I2 D2V1I3
D3 V0 D3V0I0 D3V0I1 D3V0I2 D3V0I3
V1 D3V1I0 D3V1I1 D3V1I2 D3V1I3
3.4.2 Pengumpulan dan Analisis data
Data yang didapatkan dari hasil pengamatan pada penelitian yang
dilakukan dianalisis dengan uji F 1% untuk mengetahui pengaruh perlakuan
dan menggunakan uji Kruskal-Wallis jika ada data hilang, apabila
berpengaruh nyata selanjutnya dilakukan uji Duncan Multiple Range Test
(DMRT) 1% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan sedangkan untuk
mengetahui hubungan antar variabel menggunakan analisis uji korelasi.
3.5 Cara Penafsiran dan Kesimpulan Hasil Penelitian
Penafsiran (interpretasi) dilakukan dengan melakukan monitoring
mengenai performa kuantitatif dan kualitatif, maka akan didapatkan
kombinasi perlakuan terbaik yang dapat menjadi rekomendasi ilmiah,
konkret dan aktual, bahwa melalui kombinasi tipe bahan pembawa,
dosis/komposisi inokulum, dan masa inkubasi tertentu dapat menunjukkan
9
xv
dinamika performa kuantitatif dan kualitatif yang baik dan progressif,
sehingga disimpulkan suatu formulasi yang tepat untuk skala produksi
pupuk hayati terpadu lanjutan yang diharapakan dapat berguna menjadi
substituen pupuk kimia sintetik NPK dalam budaya (culture) budidaya
pertanian setempat.
10
xvi
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 BIAYA
Tabel 4.1.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang
Sprayer, Dryglaski, Jarum Ose, Plastik
Autoklaf, Tissue, Sarung Tangan, Masker,
Korek Api, Plastik Wrap, Alumunium Foil,
Chip Mikropipet, Mikropipet, Petridish, Tabung
Kultur, Botol Kaca, Rak Tabung Kultur,
Erlenmeyer, Botol pupuk, Kertas Label, Label
Botol dan Desain, Timbangan Analitik,
Nampan, Kranjang, Wadah Selai, Serbet
7.775.500
2 Bahan Habis Pakai
Pati Onggok, Inokulum, Garam Fisiologis,
Aquadest 20 L, Alkohol 70%, Spirtus, Sunlight,
Cacing Tanah
1.550.000
3 Perjalanan
Pengadaan bahan-bahan penelitian, pengadaaan
alat-alat penelitian, pengambilan sampel,
transportasi penelitian, transportasi pembuatan
laporan
950.000
4 Lain Lain
Pembuatan laporan, ATK, Seminar, Biaya
Akses Laboratorium, Analisis Laboratorium
(C/N Ratio, Total Mikroba BPF BPN BPK,
NPK Tersedia, Kadar Air)
1.750.000
Total Biaya 12.025.500
1.2 JADWAL
Tabel 4.2.1 Pelaksanaan Program Kretivitas Mahasiswa
No Kegiatan
Bulan ke-
1 2 3 4 5
1. Persiapan alat-alat
penelitian
2 Persiapan bahan bahan
penelitian
3 Pengambilan Sampel
4 Analisis Laboratorium
5 Analasisi Data
6 Pembuatan Hasil
7 Penyelesaian Laporan
11
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Balitnak. 2000.Onggok Fermentasi Pakan Bergizi Tinggi. Bogor
Choirina Y., Sudadi, Widijayanto H. 2013. Pengaruh Pupuk alami
Bermikroba (Bio-Natural Fertilizer) Terhadap Serapan Fosfor dan
pertumbuhan Kacang Tanah pada Tanah Alfisol,Entisol Dan Vertisol.
Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 10(2):113-122
Dewi WS, Sudadi, Sumarno, Widijanto. 2012. Pengembangan Pupuk Alami
Bermikroba (Bio-Natural Fertilizer) untuk Kacang Tanah Organik
Beromega-3 Tinggi. Surakarta. LPPM; Universitas Sebelas Maret
Ferreira EM dan Castro IV. 2005. Residues of The Cork Industry as Carrier
For The Production of Legume Inoculant. Silva Lusitana 13(2):159-
167
Goenadi HD dan Herman. 1999. Manfaat prospek pengembangan industri
pupuk hayati di indonesia. Jurnal litbang pertanian 18(3):91-97
Meine van Noordwijk dan Kurniatun Hairiah 2006. Intensifikasi Pertanian,
Biodiversitas Tanah, dan Fungsi Agro-Ekosistem. J. Agrivita 28(3).
Metro TV News 2014. Warga keluhkan limbah pati onggok di Klaten.
http://microsite.metrotvnews.com/indonesiamemilih/read/2014/01/29/
29/211824/-Warga-Keluhkan-Limbah-Pati-Onggok-di-Klaten.
Diakses pada 22 September 2014.
Mezuan, Handayani IP, Inoriah. 2002. Penerapan Formulasi Pupuk Hayati
Untuk Budidaya Padi Gogo. Jurnal ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia
4(1):27-34
Rukmana rahmat. 1998. Kacang Tanah. Yogyakarta. Kanisius
Sastro Y, Widianto D, Prijambada ID. 2006. Pengaruh Campuran Onggok,
Sekam, Pati dan Bahan Humat Terhadap Pertumbuhan Aspergillus
Niger Dan Kemampuannya Dalam Melarutkan Fosfat. Biosfera
23(3):144-149
Simanungkalit, Suriadikarta D.A, Saraswati R, Setyorini, Hartatik W. 2006.
Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumberdaya
Lahan Pertanian hal. 245-264
Subler SC, Edwards, Metzger. 1998. Comparing Vermicompost and
Compost. Biocycle. Juli
Sudjadi M dan Suriati. 2001. Perbaikan Teknologi Produksi Kacang Tanah di
Indonesia. Buletin AgroBio. Jurnal Tinjauan Ilmiah Riset Biologi dan
Bioteknologi Pertanian 4(2)
Tamad dan Maryanto Joko. 2010. Media pembawa alternatif inokulan
mikroba pelarut fosfat berbasis limbah pertanian. Agrin 14(2):167-176
12
xviii
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA PELAKSANA PROGRAM
Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Achmad Adi Surya Sustama
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Agroteknologi
4 NIM H 0711002
5 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 5 Februari 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085725346546
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Cengklik I
No. 117 Surakarta
SMPN 4 Surakarta SMAN 4 Surakarta
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
1999-2005 2005-2008 2008-2011
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. ASEAN International Mobility for
Student 2013 (AIMS 2013) sebagai
exchange student
University of Putra Malaysia-
DIKTI RI
2013
2. Bilateral Seminar “Toward Climate
Change Adaption Strategy
Management of Hydrology and
Agricultural System”
GIFU Japan-UNS Indonesia 2012
3. Juara Harapan 1 LKTIM
Bioteknologi Untuk Kehidupan,
Agrotech’s Fair 2013
Faperta UNS 2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI 2014.
Surakarta, 23 September 2014
Pengusul,
13
xix
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PELAKSANA PROGRAM
Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ismira Suryaningsih
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Agroteknologi
4 NIM H 0712103
5 Tempat dan Tanggal Lahir Karanganyar,10Januari 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085647030194
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N 01 Suruh SMP Negeri 2
Karanganyar
SMA N 1 Karanganyar
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2001-2006 2006-2009 2009-2012
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI 2014.
Surakarta, 23 September 2014
Pengusul,
Ismira Suryaningsih
H 0712103
14
xx
Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nurma Saraswati
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Agroteknologi
4 NIM H 0711077
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 26 November 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085642460700
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Pajang 1
Surakarta
SMPN 9 Surakarta SMAN 7 Surakarta
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
1999-2005 2005-2008 2008-2011
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI 2014.
Surakarta, 23 September 2014
Pengusul,
Nurma Saraswati
H0711077
15
xxi
Anggota 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Sukma Dewi Desvani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Agroteknologi
4 NIM H 0713179
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sragen, 22 Desember 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 087835010587
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN
Jetiskarangpung 1
SMPN 1
Kalijambe
SMKN 1 Kalijambe
Jurusan
Tahun Masuk-
Lulus
2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI 2014.
Surakarta, 23 September 2014
Pengusul,
Sukma Dewi Desvani
H0713179
16
xxii
Anggota 4
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ubaidillah
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Agribisnis
4 NIM H 0810116
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 3 Juli 1992
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 0857289543470
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Ta’mirul Islam
Surakarta
SMP Negeri 1
Surakarta
SMA MTA Surakarta
Jurusan IPA
Tahun Masuk-
Lulus
1997-2004 2004-2007 2007-2010
C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. Juara Harapan II Lomba Karya
Tulis Mahasiswa Big Event KSI FP
UNS
KSI FP UNS 2010
2. Juara II Lomba Karya Tulis
Mahasiswa tingkat Nasional
PTPN IX Persero 2012
3. Aidira De Art; Inovasi Boneka
Danbo Anti Galau Berbahan Baku
Pelepah Pisang Untuk Mendorong
Industri Kreatif
PKM DIKTI 2012
4. Piagam Penghargaan Hibah
Wirausaha Pemula SPIRIT GKN
Nasional
Kementerian Koperasi dan
UKM
2013
5 MOCAFILAS BURGER; INOVASI
PANGAN LOKAL SEBAGAI
INCOME GENERATING DAN
ICON VOKASI WONOGIRI
PKM DIKTI 2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM DIKTI 2014.
Surakarta, 23 September 2014
Pengusul,
Ubaidillah
H 0810116
17
xxiii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP DOSEN PEMBIMBING
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Prof. Dr. Agr. Sc. Ir. Vita Ratri Cahyani, MP
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Tanah
4 NIDN 0005126606
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 5 Desember 1966
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085725250612
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
S1 S2 S3 Postdoctoral
Program
Nama
Institusi
SD
Negeri
13
Cemara
Dua
SMPN 7
Surakarta
SMAN 3
Surakarta
UNS UGM Nagoya
Univers
ity
Japan
Nagoya
University
Japan
Jurusan Ilmu
Tanah
Ilmu
Tanah,
Mikrob
iologi
Tanah
Soil
Biology
and
Biotech
nology
Tahun
Masuk-
Lulus
1973-
1979
1979-1982 1982-1985 1985-
1989
1992-
1996
2001-
2004
2008
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1. Oral presentation in The Annual
Meeting Japanese Society of Soil
Science and Plant Nutrition.
Changes of Organic
Consituents of Rice Straw
and Succession of
Responsible Mikrobiota
During Composting Process.
I. The community structure of
microbiota estimated by
Phospholipid fatty Acids
Analysis.
25 March
2002,
Nagoya
Japan
2. Oral presentation in the Annual
Meeting Japanese Society of Soil
Science and Plant Nutrition
Changes of Organic
Contituents of Rice Straw and
Succession of Responsible
Microbiota During
Composting process. II.
Phylogenetic study on
responsible bacteria estimated
by PCR-DGGE analysis
20 August
2003,
Tokyo
Japan
18
xxiv
3. Oral presentation inthe 83th
Annual Meeting of Japanese
Society of Soil Science and Plant
Nutrition (Central Japan)
Succession and phylogenetic
profile of eukaryote in the
composting process of rice
straw estimated by PCR-
DGGE analysis.
27
November
2003, Gifu
Japan
4. Presentasi dalam Seminar Nasional
sosialisasi dan promosi Hasil
Penelitian
Karakterisasi Biota dalam
Strategi Peningkatan Kualitas
Kompos
20 Juli
2004,
LPPM UNS
5. Oral presentation in the JSPS
(Japan Society for the Promotion of
Science)
Orientation Session for the
new Fellows
11
December
2006,
Tokyo
Japan
6. Oral presentation in The Annual
Meeting of Japanese Society of Soil
Science and Plant Nutrition
Bacterial communities
inhabiting manganese nodules
in rice field subsoils
estimated by PCR-DGGE of
16S rDNA
23-25
August
2007,
Tokyo
Japan
7. Poster presentation inthe Eight
Conference of the East Southeast
Asian Federation of Soil Science
Societies (ESAFS8 Conference)
Biota Responsible for the
Composting Process of Rice
Straw
22-25
October
2007,
Tsukuba
Japan
8. Oral presentasi dalam Seminar
Nasional “Eksplorasi Sumberdaya
Hayati Mikroba Untuk
Pengembangan Medis, Agrikultur,
Industri dan Lingkungan yang
Berkelanjutan” pada Pertemuan
Ilmiah Tahunan
PERMl/Perhimpunan Mikrobiologi
Indonesia
Suksesi dan Diversitas Biota
dalam Pengomposan Jerami
Padi: Estimasi dengan
Phospholipid FattyAcid
Analysis dan PCR-
DGGEAnalysis
22 Agustus
2008,
UNSOED
9. Oral presentasi dalam Pelatihan
Penulisan Buku Ajar Berbasis Riset
Transformasi Hasil Penelitian
ke dalam Buku Ajar
14 Oktober
2009,
LPPM UNS
10. Oral presentation in: International
Seminar of Upland for Food
Security
Amelioration of an Ultisol
Kentrong by Applying
Arbuscular Mycorrhiza,
Dolomite and Rice Straw for
Improving Corn Growth
7-8
November
2009,
Faculty of
Agriculture
Jenderal
Soedirman
University
11. Oral presentation in International
Conference of Indonesian Society
Exploring the Diversity of
Mn-oxidizing Bacteria in Mn
20-21
November
19
xxv
for Microbiology on the “Recent
Advances of Microbiology in
Health, Agriculture, Bioindustry
and Environment”
nodules in Paddy Fields by
PCR-Denaturing Gradient
Gel Electrophoresis Analysis
Followed by Sequencing of
16S rDNA and Cultivation
Method
2009,
Surabaya
12. Memberi Pelatihan Pemanfaatan
Alat Laboratorium Bioteknologi
bagi Mahasiswa Fakultas Pertanian
UNS
12
November
2010,
Fakultas
Pertanian
UNS
13. Memberi Pelatihan Penulisan
Artikel Publikasi Internasional
Untuk Dosen di UNS
30
November
2010, UNS
14. Workshop Menjadikan Resume
Berita Acara Visitasi Akreditasi
Sebagai Bahan Masukan Evaluasi
Kualitas Pendidikan dan Referensi
Kebijakan
8 Desember
2010, UNS
15. Lokakarya Penyampaian Hasil
Workshop Menjadikan Resume
Berita Acara Visitasi Akreditasi
Sebagai Bahan Masukan Evaluasi
Kualitas Pendidikan dan Referensi
Kebijakan
13
Desember
2010, UNS
16. Oral presentation inThe
4th
International Seminar of
Indonesian Society for
Microbiology (4th
ISISM) with the
Theme of “Indonesian Microbial
Resources: Diversity and Global
Impact”
Molecular Analysis of
Succession of Bacterial and
T4-Bacteriophage
Communities During The
Composting of Rice Straw
22-23 Juni
2011,
Universitas
Udayana,
Bali
17. Presentasi oral dalam: Seminar
dan Kongres Nasional X Himpunan
Ilmu Tanah Indonesia, dengan tema
”Tanah untuk Kehidupan Yang
Berkualitas”
Efektivitas Mikoriza Dengan
Berbagai Kombinasi
Perlakuan Bakteri Pelarut
Fosfat, Bakteri Penambat
Nitrogen, Pupuk Anorganik
Dan Organik Pada Tanaman
Padi (Oryza sativa L.)
Dengan Model SRI (System
of Rice Intensification) Di
Tanah Oxisol Tuntang
6-8
Desember
2011, UNS
18. Pemakalah /presentasi oral dalam:
Seminar Nasional Biodiversitas
(Konservasi Keanekaragaman
Potensi Konsorsium Bakteri
Penambat Nitrogen Sebagai
Basis Konservasi Lahan
10
November
2012, F
20
xxvi
Hayati Berbasis Kearifan Lokal
Masyarakat Indonesia)
Bawang Putih Terhadap
penyakit Busuk Pangkal
Fusarium
MIPA UNS
19. Oral presentasion in: International
Conferense: 1stInternational
Conference on Sustainable
Agriculture and Environment
Biodiversity of Bacterial
Communities in Suppressive
and Condusive Lands for
Fusarium Basal Rot on Garlic
27-29 Juni
2013, Lor
In Hotel ,
Solo
20. Oral Presentation in: The 11th
International Conference of the East
and Southeast Asia Federation of
Soil Science Societies (ESAFS)
IPB International Conference
Center (IPB-ICC)
Microbiota Responsible for
the Formation Of Diagnostic
Horizons in Rice Fields
21-24
Oktober
2013,
Bogor
21. Poster Presentation in: The 11th
International Conference of the East
and Southeast Asia Federation of
Soil Science Societies (ESAFS)
IPB International Conference
Center (IPB-ICC)
Organic Farming Model in
the System of Rice
Intensification (SRI) for
Reducing Iron Toxicity and
Increasing Rice Productionon
a Fresh Oxisol Rice Field
21-24
Oktober
2013
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1. Penghargaan Lulus Sarjana Pertanian
dengan Predikat Cumlaude (dengan masa
studi 3 tahun 10 bulan)
UNS 1989
2. Penghargaan dalam publikasi eDNA
project dengan tema Development of
analytical method for soil biodiversity,
and elucidation of its relationship with
crop productivity dari Agriculture,
Forestry and Fisheries Research Council,
The Ministry of Agriculture, Forestry and
Fisheries, Japan dan National Institute
for Agro-Environmental Sciences
2007
3. Penghargaan Dosen Berprestasi I
Universitas Sebelas Maret
UNS 2008
4. Guru Besar Bidang Ilmu Mikrobiologi
Pertanian
UNS 2010
5. Penghargaan Dosen dengan publikasi
internasional yang menghasilkan Jumlah
Sitasi terbanyak pertama berdasar index
Scopus
UNS 2012
6. Penghargaan sebagai dosen pengampu
MK Kelas Online yang dianggap layak
menerima insentif pengembangan.
LPP UNS 2013
21
xxvii
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM DIKTI 2014.
Surakarta, 23 September 2014
Pembimbing
22
xxviii
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Sprayer Untuk wadah
sekaligus
penyemprot
alkohol
5 8.000 40.000
Dryglaski Untuk
meratakan
inokulum
pada media
dengan
metode spread
plate
5 10.000 50.000
Jarum Ose Untuk
inokulasi
inokulum
3 10.000 30.000
Plastik
Autoklaf
digunakan
untuk lapisan
pertama botol
kultur yang
hendak di
autoklaf
2 pak 50.000 100.000
Tissue Untuk
membersihkan
peralatan agar
tetap steril
2 pak 9.000 18.000
Sarung
Tangan
Untuk
menjaga
tangan agar
tetap aseptis
di
laboratorium
10 2.500 25.000
Masker Untuk
melindungi
wajah dan p
saat di
laboratorium
10 2.000 20.000
Korek Api Untuk
memantik Api
2 1.000 2.000
Plastik Wrap Untuk
membungkus
petridish
dalam isolasi
1 50.000 50.000
23
xxix
Alumunium
Foil
digunakan
untuk
menutup botol
kultur yang
hendak di
autoklaf
1 70.000 70.000
Chip
Mikropipet
Sebagai
pelengkap
mikropipet
untuk isolasi
mikrobia
2 300.000 600.000
Mikropipet Untuk isolasi
mikrobia
1 2.500.000 2.500.000
Petridish Sebagai
medium
isolasi
mikrobia
10 pasang 30.000 300.000
Tabung
Kultur
Sebagai
tempat untuk
pengenceran
mikrobia
20 85.000 1.700.000
Erlenmeyer Erlenmeyer 1
L
5 125.000 625.000
Botol Pupuk Sebagai
tempat pupuk
hayati yang
telah jadi
100 2.500 250.000
Kertas Label Untuk
melabeli
peralatan dan
2 pak 2.500 5.000
Label Botol
pupuk
Sebagai label
pada botol
pupuk hayati
100 3.000 300.000
Timbangan
Analitik
Untuk
menimbang
bahan-bahan
penelitian
1 2.300.000 2.300.000
Nampan Untuk tempat
penyimpanan
wadah selai
yang berisi
medium
isolasi
10 5.000 10.000
Keranjang Untuk tempat
penyimpanan
petridish yang
1 50.000 50.000
24
xxx
berisi medium
isolasi
Wadah Selai Sebagai
tempat sampel
isolasi
8 2.500 20.000
Serbet Sebagai
penutup
3 5.000 15.000
SUB TOTAL(Rp) 9.080.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Pati Onggok Untuk
medium
carrier
200 Kg 750 150.000
Inokulum kultur murni
mikrobia
BPN, BPF,
dan BPK
3 250.000 725.000
Garam
Fisiologis
Sebagai
larutan dalam
pengenceran
1,5 Kg 15000/500 gram 45.000
Aquadest Aquadest 1 L 20 4.000 80.000
Alkohol Alkohol 70% 2 Liter 30.000 60.000
Sunlight Untuk
membersihkan
peralatan
2 5.000 10.000
Cacing Tanah Pontoscolex
corethrurus
5 Kg 60.000/kg 300.000
SUB TOTAL(Rp) 1.370.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Perjalanan
Kuantitas Harga Satuan Jumlah
Pembelian
inokulum
pulang pergi
Solo- UGM
Yogyakarta
1 50.000 100.000
pembelian
bahan-bahan
kimia pulang
pergi
Solo-UGM
Yogyakarta
2 50.000 100.000
Pembelian
Onggok pati
pulang pergi
Solo- Desa
Daleman,
kec. Tulung,
Klaten
3 50.000 150.000
SUB TOTAL(Rp) 300.000
25
xxxi
4. Lain Lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah
ATK Alat Tulis
Kantor
(ATK) untuk
Keperluan
PKM
1 set 150.000 150.000
Laporan Laporan
Kemajuan
dan Laporan
Akhir
10 20.000 200.000
Seminar 150.000
Biaya Lab Pemakaian
Lab
1 500.000 500.000
Analisis
Laboratorium
Analisis C/N
Ratio, Total
Mikroba,
NPK Tersedia
3 250.000 750.000
SUB TOTAL(Rp) 1.750.000
Total (keseluruhan) 12.500.000
26
xxxii
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/ NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi
Waktu
(jam/
minggu)
Uraian
Tugas
1 Achmad Adi
Surya S/
H0711002
Agroteknologi Ilmu Kimia
dan
Kesuburan
Tanah
25 Analisis
kimia bahan
pembawa
sebelum
inkubasi dan
selama
inkubasi
2 Ismira
Suryaningsih/
H0712103
Agroteknologi Agronomi 25 Analisis
mikrobiologi
bahan
pembawa
sebelum
inkubasi dan
selama
inkubasi
3 Nurma
Saraswati/
H0711077
Agroteknologi Ilmu Biologi
dan
Bioteknologi
Tanah
25 Analisis
mikrobiologi
bahan
pembawa
sebelum
inkubasi dan
selama
inkubasi
4 Sukma Dewi D/
H0713179
Agroteknologi Agronomi 25 Analisis
kimia bahan
pembawa
sebelum
inkubasi dan
selama
inkubasi
5 Ubaidillah/
H0810116
Agribisnis Manajemen
Agribisnis
15 Survei dan
eksplorasi
limbah
onggok pati
27
xxxiii
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Jl Ir Sutami 36A Surakarta 57126 Telp/Fax (0271) 663961
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/ PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Achmad Adi Surya Sustama
NIM : H0711002
Program Studi : Agroteknologi
Fakultas : Pertanian
Dengan ini menyatakan bahwa proposal (PKM –P) saya dengan judul: Performa
Pupuk Hayati Terpadu Konsorsium Inokulum BPN, BPF, dan BPK dengan
Carrier Vermikompos Limbah Onggok Pati Sebagai Substituen Pupuk Kimia
Sintetik NPK (Studi Kasus di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten
Klaten) yang diusulkan untuk tahun anggara 2014 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
28