proposal pkp anti

39
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu, pendidikan yang mempengaruhi perkembangan manusia dan seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya. Seiring dengan perkembangan zaman setiap orang berlomba - lomba menuntut ilmu demi mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari jenjang yang rendah ke jenjang yang lebih tinggi terus dilalui bahkan tidak cukup dengan itu pendidikan ekstra pun di jalankan. Salah satu pengertian yang sangat umum dikemukakan oleh Drikaya ( 1970 ) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus diwujudkan didalam seluruh proses atas upaya pendidikan. Di dalam kamus Internasional Pendidikan ( International Dictionary Of Education ) pendidikan setidak - tidaknya memiliki 3 ciri utama yaitu : 1. Proses mengembangkan kemampuan sikap, dan bentuk - bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat dimana dia hidup. 2. Proses social dimana seseorang diharapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol untuk mencapai kompetensi sosial dan pertumbuhan individual secara optimum 3. Proses pengembangan pribadi atau untuk manusia Dalam undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional pasal 1 ( 1) menyatakan makna pendidikan bahwa “ usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan , pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulis serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya masyarakat bangsa dan Negara. Jika dikaji lebih mendalam, makna pendidikan mengandung beberapa hal yaitu :

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 02-Jul-2015

1.018 views

Category:

Entertainment & Humor


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal  pkp  anti

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa setiap

warga Negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu, pendidikan

yang mempengaruhi perkembangan manusia dan seluruh aspek kepribadian

dan kehidupannya. Seiring dengan perkembangan zaman setiap orang

berlomba - lomba menuntut ilmu demi mendapatkan pendidikan yang

lebih baik dari jenjang yang rendah ke jenjang yang lebih tinggi terus

dilalui bahkan tidak cukup dengan itu pendidikan ekstra pun di jalankan.

Salah satu pengertian yang sangat umum dikemukakan oleh Drikaya

( 1970 ) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan

manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus

diwujudkan didalam seluruh proses atas upaya pendidikan. Di dalam

kamus Internasional Pendidikan ( International Dictionary Of Education )

pendidikan setidak - tidaknya memiliki 3 ciri utama yaitu :

1. Proses mengembangkan kemampuan sikap, dan bentuk - bentuk tingkah

laku lainnya didalam masyarakat dimana dia hidup.

2. Proses social dimana seseorang diharapkan pada pengaruh lingkungan

yang terpilih dan terkontrol untuk mencapai kompetensi sosial dan

pertumbuhan individual secara optimum

3. Proses pengembangan pribadi atau untuk manusia

Dalam undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system

pendidikan nasional pasal 1 ( 1) menyatakan makna pendidikan bahwa “ usaha

sadar untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual, keagamaan , pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulis serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya masyarakat

bangsa dan Negara.

Jika dikaji lebih mendalam, makna pendidikan mengandung beberapa

hal yaitu :

Page 2: Proposal  pkp  anti

2

1. Pendidikan itu merupakan usaha sadar, artinya tindakan mendidik bukan

merupakan tindakan yang bersifat reflex atau spontan tanpa tujuan dan

rencana yang jelas, Melainkan merupakan tindakan yang rasional,

disengajka, disiapkan , direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Tindakan mendidik harus didasarkan atas tujuan dan dengan alasan -

alasan yang rasional dan normatif bukan tindakan serampangan atau

asal - asalan.

2. Paradigma baru praktek pendidikan lebih menekankan kepada

pembelajaran ahli - ahli kepada proses mengajar yang mengutamakan

peran guru, melainkan secara sengaja dan terencana guru memanfaatkan

berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan untuk

mencapai keberhasilan belajar anak.

3. Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang efektif

menjadi focus utama proses pendidikan.

4. Anak harus aktif artinya bukan hanya mendengarkan saja, melainkan

harus lebih banyak bertanya, melakukan kegiatan tertentu , mencari

sumber belajar, mencoba dan menemukan sendiri.

5. Tujuan pendidikan adalah menumbuh kembangkan pribadi - pribadi

yang beriman dan bertakwa , berakhlak mulia, cerdas dan memiliki

keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupan dirinya, masyarakat dan

Bangsa.

Pendidikan sebagai aspek penunjang keberhasilan siswa salah satu

yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilannya yaitu dengan melihat

hasil belajar siswa secara berkesinambungan . Dalam hal ini, guru harus

memberdayakan seluruh kompetensi dan sumber daya yang dimiliki oleh

siswa sehingga mendapat hasil belajar yang maksimal baik dari segi

kognitif, efektif dan prikomotor.

Masalah hasil belajar siswa semakin menarik perhatian sejalan

dengan makin menguatnya tuntutan pembelajaran yang menginginkan adanya

out put yang berkualitas serta dapat dipertanggung jawabkan. Di SD Negeri

17 Lohia misalnya hasil belajar siswa kelas IV terkadang tidak sesuai

dengan harapan. Padahal, guru sudah berusaha dengan segala kemampuannya

untuk mengajar sebaik mungkin dengan harapan hasil belajar siswa yang

diperoleh memuaskan. Tentu guru tidak tinggal diam dengan hasil yang

Page 3: Proposal  pkp  anti

3

didapa tersebut. Guru harus berusaha dan benar - benar melihat

ketuntasabn belajar yang telah dicapai oleh siswa pada waktu tertentu

termaksud didalamnya melakukan berbagai telaah terhadap proses

pembelajaran yang dilaksanakan disertai dengan usaha - usaha yang

berkelanjutan perbaikan terhadap ketuntasan belajar siswa biasanya

dilakukan melalui kegiatan remedial.

Kenyataan menunjukkan bahwa penggunaan metode mengajar yang

tidak tepat oleh guru dapat berdampak bagi peningkatan hasil belajar siswa.

Namun bukan berarti pada saat guru melakukan pengajaran harus

menerapkan semua metode yang ada, tetapi guru harus pandai merancang

dan menyesuaikan materi yang akan diajarkan dengan metode yang

digunakan . Bagi Mata Pelajaran IPA, penggunaan metode mengajar harus

tepat karena tidak jarang ditemukan hasil belajar yang masih rendah yang

disebabkan adanya masalah - masalah yang terjadi pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Masalah rendahnya hasil belajar siswa bukan

hanya karena pemilihan metode yang tidak sesuai dengan materi, akan

tetapi bisa jadi karena kurangnya kreasi guru melibatkan siswa untuk

aktif dalam mengikuti pelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran IPA

dengan memfokuskan dalam judul penelitian “ UPAYA MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI

METODE DISKUSI DI KELAS 4 SD NEGERI 17 LOHIA

KECAMATAN LOHIA KABUPATEN MUNA “.

1.1.1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dapat ditemukan setelah ada hasil belajar yang

diperoleh siswa melalui evaluasi. Sebelum evaluasi tentu ada proses

pembelajaran yang berlangsung yang dibawakan oleh guru terhadap siswa

sehingga soal – soal yang diberikan bisa dijawab.

Setelah proses evaluasi selesai, guru dapat memperoleh data tentang

hasil belajar siswa yang dicapai. Dari data yang dikumpulkan diketahui hasil

belajar siswa belum mencapai Kriteria ketuntasan minimal yang telah

Page 4: Proposal  pkp  anti

4

ditentukan, maka guru peneliti dibantu oleh teman sejawat mengidentifikasi

masalah – masalah selama proses pembelajaran langsung yaitu :

1. Masih banyak siswa yang memperoleh hasil rendah pada pelajaran

IPA, menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan

fungsinya.

2. Dalam memberikan apersepsi, guru menyampaikan tidak secara

mendalam sehinga pengetahuan awal siswa masih mengambang.

3. Pada saat guru memberikan tugas diskusi kelompok, tidak semua

siswa terlibat aktif.

1.1.2. Analisis Masalah

Dari identifikasi masalah diatas, maka guru peneliti dapat

menganalisis yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa yaitu :

1. Kurangnya perhatian siswa terhadap penyampaian guru

2. Banyak siswa yang tidak aktif dalam mengikuti pelajaran termasuk

pada saat mengerjakan tugas diskusi

3. Adanya tindakan pembiaran pada siswa yang tidak aktif

4. Kurangnya penguasaan terhadap metode yang digunakan

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang didapat berdasarkan hasil analisis

masalah yang ada yaitu :

“ Bagaimana Cara Menerapkan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA, Menjelaskan Hubungan

Antara Struktur Akar Tumbuhan Dengan Fungsinya Di Kelas IV SD

Negeri 17 Lohia “

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa

pada pelajaran IPA, menjelaskan Hubungan Antara Struktur Akar Tumbuhan

Dengan Fungsinya melalui metode diskusi

Page 5: Proposal  pkp  anti

5

1.4. Manfaat Penelitian

- Bagi Siswa

Dapat emmbantu siswa untuk lebih memahami materi pelajaran

dengan meningkatkan keterlibatan peran aktif dari masing – masing

pelajar sehingga mencapai hasil belajar yang memuaskan

- Bagi Guru

1. Dapat dimanfaatkan guru untuk emmperbaiki cara mengajarnya

baik pada waktu melakukan penelitian ini amupun pembelajaran

yang akan dijalankan pada tiap harinya.

2. Dengan adanya penelitian tindakan kelas, guru dapat bekerja

lebih professional lagi karena ia mampu melihat sendiri

kelemahan pengelolaan pelajaran yang dibawakan.

- Bagi Sekolah

Dapat meningkatkan kemajuan sekolah, hal ini tercermin dari

kemampuan para guru yang sudah bisa memperbaiki pengelolaan

pembelajaran di kelas. Hasil belajar siswa dan iklim pendidikan

yang kondusif.

Page 6: Proposal  pkp  anti

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Konsep Belajar Dan Hasil belajar

2.1.1. Pengertian Belajar

Menurut defenisi lama, belajar adalah menambah dan mengumpulkan

pengetahuan. Yang diutamakn disini hanyalah penguasaan pengetahuan

sedangkan keterampilan diabaikan. Siswa memperoleh pengetahuan melalui

apa yang dibacanya secara berulang – ulang, kemudian diekspresikan secara

otomatis. Akibat cara belajar seperti ini aspek pemahaman siswa kurang

diperhatikan karena lebih diutamakan hasil hafalan atau penerimaan informasi

yang berkaitan dengan stimulus dengan respon yang dibangun. Akan tetapi,

defenisi ini sirna seiring dengan munculnya pendapat modern pada abad

ke – 19 menganggap bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku.

Ernest R Gilgard (1948 ) menyatakan bahwa “ belajar merupakan proses

perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan dan perubahan itu

disebabkan karena ada dukungan dari ligkungan yang positif yang

menyebabkan terjadinya interaksi yang edukatif”.

Belajar dapat diartikan mengalami dalam arti, belajar terjadi di dalam

interaksi antara individu dengan lingkungan. Baik lingkungan fisik maupun

lingkungan sosial sejalan dengan pemikiran ini, Marpaung (2002 : 10 )

mengemukakan bahwa “ Pengalaman dalam proses belajar adalah terjadinya

interaksi antara individu dan lingkungannya. Diperjelas lagi dengan Usser dan

Setiawati ( 2001 : 4 ) mengemukakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai “

Perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi individu

dengan individu, individu dnegan lingkuangannya sehingga mereka mampu

berinteraksi dengan lingkungannya”.

Terdapat tiga ciri utama belajar yaitu proses perubahan prilaku dan

pengalaman. Hal ini siswa dengan pendapat Gagne ( 1985) yang

mengemukakan bahwa “ Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme

berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman”.

Page 7: Proposal  pkp  anti

7

2.1.2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil capai yang di dapat seseorang setelah

melakukan kegiatan belajar yang diukur dengan evaluasi. ada beberapa faktor

yang mempengaruhi hasil belajar yaitu :

1. Faktor dari dalam diri diantara kecakapan, minat, bakat, usaha,

motivasi, perhatian, kewenangan, ketahanan fisik dan kebiasaan siswa

2. Faktor dari luar diri diantaranya lingkungan fisik, lingkungan non

fisik lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program dan

disiplin sekolah, program dan sikap guru, pelaksanaan pembelajaran

dan teman sekolah

Hasil belajar dapat berupa pertubahan tingkah laku atau perubahan

prilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan

disadari. Aspek prilaku keseluruhan dari tujuan pembelajarn menurut

Benyamin Bloom (1956) yang dapat menunjukan gambaran hasil belajar

mencakup aspek koknitif, Ajektif dan Psikomotor. Sedangkan Romizoswki

(1982 ) mengemukakan bahwa skema kemampuan yang menunjukan hasil

belajar yaitu :

1. Keterampilan Koknitif berkaitan dengan kemmpuan membuat

keputusan, memecahkan maslaah dan berpikir logis.

2. Keterampilan Psikomotif berkaitan dengan kemampuan tindakan

fisik dan kegiatan perseptual

3. Keterampilan reaktif berkaitan dengan sikap, kebijaksanaan, perasaan,

Self control.

4. Keterampilan iteraktif berkaitan dengan kemampuan social dan

kepemimpinan

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa

hasil belajar bukan semata – mata perubahan tingkah laku saja, tetapi dapat

meliputi aspek koknitif, afektif dan psikomotor.

2.2. Metode Diskusi

Metode mengajar merupakan tehnik yang ditempuh dalam kegiatan

belajar mengajar sehingga terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif.

Page 8: Proposal  pkp  anti

8

Diskusi merupakan suatu perbandingan mengenai subjek dari berbagai

sudut pandang

Metode diskusi merupakan tehnik pembelajarn yang digemakan

dimana melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan permasalahn

atau tugas yang dihadapi. Dalam pelaksanaan kegiatan diskusi terlebih dahulu

membentuk kelompok. Kelompok yang dibentuk sebaiknya kelompok –

kelompok kecil sehingga kegiatan diskusi lebih efektif dibandingan dengan

kelompok besar.

Syarat agar diskusi berjalan dengan lancar yaitu :

- Ada pemimpin atau moderator

- Telah terbentuk kelompok dengan jumlah peserta sedikit

- Ada topik permasalahan

- Topik tersebut merupakan masalah murid

- Peserta didskusi harus berperan

- Peserta bebas mengeluarkan pendapat

Suasana diskusi dapaat berlangsung secara kondusif apabila moderator

atau pemimpin dapat menguasai tugasnya dengan baik dan mengatur

pembicaraan cara mencapai target.

Adapun yang menjadi tugas moderator atau pemimpin diskusi yaitu :

- Menjaga agar peserta didik berebut dalam berbicara

- Pembicaarn tidak dikuasai oleh murid yang suka berbicara

- Mengembalikan pembicaraan peserta yang menyimpang pada pokok

permasalahan yang benar

- Mendorong peserta yang pemalu dan pendiam

- Memberi jalan keluar bila pembicaraan mengalami hambatan

Selain itu, guru juga harus bisa menguasai materi pembelajaran yang

didiskusikan dan mampu mengorganisasikan kelas. Berikut ini beberapa tugas

guru sehubungan dengan kegiatan diskusi :

- Memberikan garis- garis besar pokok persoalan

- Memantau, memberi jalan keluar bila diskusi macet dan mengalami

jalan buntu

- Mampu merumuskan suatu kesimpulan hasil diskusi

Page 9: Proposal  pkp  anti

9

a. Karakteristik

Dalam penggunaan metode diskusi, bahan pelajaran harus

dikemukakan dengan topik permasalahan atau persoalan yang akan

menstimulus siswa menyelesaikan permasalahan / persoalan tersebut. Untuk

menjawab atau menyelesaikan permasalahan/ persoalan perlu dibentuk

kelompok yang terdiri dari beberapa siswa sebagai anggota

kelompok.Kelancaran kegiatan diskusi sangat ditentukan oleh moderator.

Tugas utama guru dalam kegiatan diskusi adalah lebih banyak berperan

sebagai pembimbing, fasilitator dan motifator supaya interaksi dan aktifitas

siswa menjadi efektif. Aktifitas siswa dalam diskusi harus dibimbing, dan

dapat diterapkan cara berpikir yang sistematik dengan menggunakan logika

berpikir yang ilmiah. Secara langsung atau tidak langsung siswa akan

ditempatkan sebagai objek segaligus subjek pembelajaran. Disampaing itu

siswa akan terlatih dalam kemampuan bekerja smaa dan kemampuan

berbahasa secara lisan maupun tulisan.

b,. Prosedur

Prosedur metode diskusi yang dilakukan sebagai kegiatan inti

pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan

pembelajaran

2. Mengindentifikasi masalah atau sub- sub masalah berdasarkan

permasalahan yang dirumuskan

3. Analisis masalah berdasarkan sub-sub masalah

4. Menyusun laporan oleh masing - masing kelompok

5. Presentase kelompok atau melaporkan hasil diskusi kecil pada

seluruh kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang langsung dibimbing

oleh guru

c. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran diskusi

Kemampuan guru maupun kondisi siswa yang optimal perlu

dipersiapkan untuk menunjang efektifitas penggunaan metode diskusi.

Kemampuan guru yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan pembelajaran

diskusi, diantaranya :

Page 10: Proposal  pkp  anti

10

1. Mampu merumuskan permasalahan sesuai dengan kurikulum yang

berlaku

2. Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi

permasalahan serta menarik kesimpulan

3. Mampu mengelompokan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan

dan pengembangan kemampuan siswa

4. Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi

5. Menguasai permasalahan yang didiskusikan

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk

menunjang pelaksanaan diskusi diantara :

1. Memiliki motivasi, perhatian, dan minat dalam diskusi

2. Mampu melaksanakan diskusi

3. Mampu menerapkan belahjar secara bersama

4. Mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat/ ide

5. Mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain

d. Keunggulan

Beberapa keunggulan penggunaan metode diskusi diantaranya

memfasilitasi siswa agar dapat :

1. Bertukar pikiran

2. Menghayati permasalahan

3. Merangsang siswa untuk berpendapat

4. Mengembangkan rasa tanggung jawab

5. membina kemampuan berbicara

6. Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain

7. Memberikan kesempatan belajar

8. Mempertinggi peran serta murid secara perorangan

9. Mendorong rasa persatuan dan mengembangkan rasa sosial

10. Mengembangkan kepemimpinan dan menghayati kepemimpinan

bersama

e. Kelemahan

Dalam metode diskusi masih tetap ada kelemahan atau kendala-

kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh para guru diantaranya :

Page 11: Proposal  pkp  anti

11

1. Relatif emmerlukan waktu yang cukup banyak

2. Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka

diskusi tidak akan efektif

3. Materi pelajaran dapat menjadi lebih luas

4. Yang aktif hanya siswa tertentu saja

2.3. Pembelajaran IPA

2.3.1. Hakikat IPA

Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA) berhubungan dengan cara mencari tau

tentang alam secara sistematis sehinbgga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta – fakta, konsep – konsep atau

prinsip – prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. IPA

diperlukan dalam kehidupan sehari – hari untuk memenuhi kebutuhan manusia

melalui pemecahan masalah – masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan

IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap

lingkungan.

Pendidikan IPA berupakan usaha bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih

lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan – sehari – hari. Proses

pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar

secara ilmiah.

Hakikat IPA berupa produk, proses dan penerapannya ( Teknologi)

termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. Prodak IPA terdiri dari

fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dapat dicapai melalui penggunaan

proses sains yaitu melalui metode – metode IPA atau metode ilmiah dan

bekerja ilmiah.

Dalam kurikulum berbasis kompetensi ( KB) IPA disusun dan

diorganisasikan kedalam 7 lingkup pembelajaran yaitu :

a. Bekerja Ilmiah

b. Makhluk hidup dan proses kehidupan

c. Materi dan sifatnya

d. Energy dan perubahannya

Page 12: Proposal  pkp  anti

12

e. Bumi dan alam semesta

f. IPA / Sains dan teknologi

g. IPA / Sains dan Perspektif individu dan masyarakat

2.3.2 Hakikat Pembelajaran IPA

Belajar merupakan proses pengalaman, artinya belajar itu suatu proses

interaksi antara individu dengan ligkungannya. belajar melalui proses yang

relative terus menerus dijalani dari berbagai pengalaman. Pengalaman inilah

yang membuahkan hasil yang disebut belajar ( Robert M Cakne, 1984)

Decondition Of Learning end teori of intruktion ). Pengetahuan di bangu siswa

melalui keterlibatan mereka secara aktif dalam belajar atau dengan kata lain

belajar sambil berbuat.

Untuk siswa SD, pelajaran IPA perlu menerapkan metode yang sesuai dengan

materi yang diajarkan. Tidak perlu penyajian metode yang bermacam – macam

atau beraneka ragam tetapi tidak dapat melibatkan siswa secara aktif dan tidak

membuahkan hasil yang diharapkan. Jadi, keberhasilan pembelajaran tidak

terletak pada berapa banyak metode yang digunakan oleh guru pada saat

mengajar tetapi tergantung kecocokan metode yang kita terapkan dengan

materi yang digunakan. Kita semua tahu bahwa tidak semua hal yang

disampaikan guru diperhatikan dan pelajari siswa. Padahal, ukuran utama

keberhasilan pembelajaran terletak pada seberapa jauh guru dapat melibatkan

siswa secara aktif dalam belajar ( Tyler 1949 Relce dan Walker, 1997 ;

Kemp 1985; serta Glofer dan Law, 2002 ).

Oleh karena itu dalam setiap pembelajaran guru hendaknya

mempertimbangkan pengetahuan awal siswa sebagaimana yang disarankan

oleh Bill (1996 ; 16) yang mengatakan bahwa “ agar pengetahuan siswa yang

diperoleh dari luar sekolah dipertimbangkan sebagai pengetahuan awal dalam

sasaran pembelajaran karena sangat mungkin terjadi miskonsepsi. Sebaliknya,

apabila guru tidak memperdulikan konsepsi atau pengetahuan awal siswa

besar kemungkinan miskonsepsi yang terjadi akan semakin kompleks”.

Proses pembelajaran IPA seyogyagnya disediakan serangkaian

pengalaman berupa kegiatan nyata yang rasional atau dapat dimengerti dan

memungkinkan terjadi interaksi sosial. Dengan kata lain, saat proses belajar

berlangsung siswa harus terlibat secara langsung dalam kegiatan nyata.

Penjelasan tersebut sesuai dengan tujuan mata pelajaran ilmiah pengetahuan

Page 13: Proposal  pkp  anti

13

alam ( IPA ) yang tercantum dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan

( KTSP) yaitu :

1. Memahami konsep – konsep IPA dan keterkaitannya dengan kenyataan

dalam kehidupan sehari – hari

2. Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan,

gagasan tentang alam sekitarnya

3. Mempunyai minat untuk menenal dan memperlajari benda – benda serta

kejadian dilingkungan sekitar.

4. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab,

bekerja sama dan mandiri

5. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala –

gejala alam dan memecahkan maslaah dalam kehidupan sehari – hari

6. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk

memecahkan suatu maslaah yang ditemukan dalam kehidupan sehari – hari

7. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga

mempunyai kesadaran dan keangungan terhadap uhan Yang Maha Esa

2.4. Hipotesis Tindakan

Pembelajaran IPA melalui metode diskusi dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas IV tentang menjelaskan hubungan antara struktur akar

tumbuhan dengan fungsinya

Page 14: Proposal  pkp  anti

14

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

3.1. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD negeri 17 Lohia Kecamatan Lohia

Kabupaten Muna, mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menjelaskan

hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya dimana yang

menjadi subjek penelitian siswa kelas IV dengan rincian waktu sebagai

berikut :

1. Senin, 15 Oktober 2012, pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam ( IPA ) menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan

dengan fungsinya.

2. Senin, 22 Oktober 2012, Perbaikan pembelajaran ( Siklus I )

3. Senin, 29 Oktober 2012, Perbaikan Pembelajaran ( Siklus II)

3.2. Deskripsi Siklus

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang menyelidiki

tentang hasil belajar siswa yang diajar dengan metode diskusi. Penelitian ini

dilaksanakan dalam dua siklus dimana tiap siklus terdiri empat tahapan yaitu

rencana, pelaksanaan, pengamatan/ pengumpulan data dan refleksi. Secara

rinci prosedur kegiatan PTK ini dijabarkan sebagai berikut :

SIKLUS I

a. Tahapan Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merencanakan akan mempersiapkan hal – hal yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan kelas. Adapun kegiatan – kegiatan

yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut :

Mendesain pelajaran yang akan menjadi materi penelitian berupa

merumuskan Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP) yang mengacu

pada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA), menjelaskan hubungan antara struktur Akar

tumbuhan dengan fungsinya.

Page 15: Proposal  pkp  anti

15

b. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan, kegiatan diamati oleh seorang supervisor dan

seorang guru sebagai teman sejawat ( pengamat). Pengamat bertugas

mengamati dan melakukan pencatatan terhadap tindakan peneliti.

Pengamatan dibagi dalam 3 tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir. Pencatatan dilakukan pada lembar evaluasi yang sudah

dipersiapkan sebelumnya.

Pelaksanaan yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran . Ilmu

pengetahuan alam ( IPA ) menjelaskan hubungan antar struktur akar

tumbuhan d engan fungsinya siklus I adalah sebagai berikut :

Kegiatan Guru pada Kegiatan Awal

1. Membuka Pelajaran

2. Membagi siswa dalam beberapa kelompok dimahna 1 kelompok

terdiri dari 5 – 6 Orang siswa

3. Mengadakan Apersepsi

4. Memotivasi siswa

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Siswa pada Kegiatan Awal

1. Merespon apa yang disampaikan guru

2. Siswa membentuk kelompok / duduk secara berkelompok 5 – 6

orang

3. Memperhatikan apersepsi Guru

4. Siswa menjadi termotivasi untuk belajar

5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran

Kegiatan Guru pada Kegiatan Inti :

1. Guru menjelaskan hubungan antar struktur akar tumbuhan dengan

fungsinya dengan menggunakan Media.

2. Guru mendemonstrasikan perbedaan akar tunggang dan akar serabut

serta bagian - bagian akar

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

4. Guru memberikan tugas kelompok mengerjakan LKS

5. Guru mengarahkan agar tiap - tiap kelompok siswa

mendiskusikan tugas yang diberikan

Page 16: Proposal  pkp  anti

16

6. Guru menghimbau agar anggota kelompok harus terlibat aktif

dalam kegiatan diskusi

7. Guru mempersilahkan siswa untuk memprosentasekan hasil kerja

kelompoknya.

Kegiatan Siswa pada Kegiatan Inti :

1. Siswa merespon penjelasan guru

2. Siswa memperhatikan demonstrasi apa yang dilaksanakan guru

3. Siswa bertanya dan dijawab siswa lain, guru menanggapi

4. Siswa mengerjakan tugas LKS secara berkelompok

5. Tiap - tiap kelompok siswa mendiskusikan tugas yang diberikan

bersama teman kelompoknya

6. Semua anggota kelompok siswa terlibat aktif dalam kegiatan

diskusi

7. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

Kegiatan Guru pada Kegiatan Akhir :

1. Mengevaluasi kemampuan siswa

2. Memberikan PR

Kegiatan Siswa pada Kegiatan Akhir :

1. Mengerjakan tes formatif secara individu

2. Siswa menulis PR

c. Pengumpulan Data

Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat yang mengamati guru

sebagai peneliti dan siswa sebagai subyek didapatkan data - data yang

bersifat kualitatif dan kuantitatif. Adapun aspek yang diamati adalah

keterlibatan guru dan siswa selama proses pembelajaran yang meliputi

tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan Kegiatan Akhir.

Disamping itu, diadakan observasi terhadap tes hasil siswa dalam

bentuk uraian yang berjumlah 5 nomor yang diberikan kepada siswa pada

akhir siklus. Tes dikembangkan berdasarkan tujuan pembelajaran . Adapun

lembar observasi yang diberikan adalah sebagai berikut :

Page 17: Proposal  pkp  anti

17

1. Observsi Kegiatan Guru

No Aspek Yang Diamati Ada Tidak Ada

1 Membuka Pelajaran

2 Membagi siswa dalam beberapa kelompok dimana

satu kelompok terdiri dari 5 – 6 Orang

3 Mengadakan Apersepsi

4 Memotivasi Siswa

5 Menyampaikan tujuan pembelajaran

6 Guru menjelaskan hubungan antara struktur akar

tumbuhan dan fungsinya dengan menggunakan media

7 Guru mendemonstrasikan akar tunggang dan akar

serabut s erta bagian - bagian akar

8 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya

9 Guru memberikan tugas kelompok mengerjakan LKS

10 Guru mengarahkan agar tiap - tiap kelompok siswa

mendiskusikan tugas yang diberikan bersama teman

kelompoknya

11 Guru menghimbau agar semua anggota kelompok

harus terlibat dalam kegiatan diskusi

12 Guru mempersilahkan siswa untuk mempresentasikan

hasil kerja kelompknya

13 Mengevaluasi kemampuan Siswa

14 Memberikan PR

2. Observsi Kegiatan Siswa

No Aspek Yang Diamati Ada Tidak Ada

1 Merespon apa yang disampaikan guru

2 Siswa membentuk kelompok / duduk secara

berkelompok 5 -6 Orang

3 Memperhatikan Apersepsi Guru

4 Siswa menjadi termotivasi untuk belajar

5 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran

6 Siswa merespon penjelasan guru

Page 18: Proposal  pkp  anti

18

7 Siswa memperhatikan dengan baik demonstrasi yang

dilakukan guru

8 Siswa bertanya dan dijawab siswa lain, guru

menanggapi

9 Siswa mengerjakan tugas LKS secara berkelompok

10 Tiap - tiap kelompok siswa mendiskusikan tugas

yang diberikan bersama teman - teman kelompoknya

11 Semua anggota kelompok siswa terlibat aktif dalam

kegiatan diskusi

12 Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

13 Mengerjakan tes formatif secara individu

14 Siswa menulis PR

3. Observsi terhadap Hasil Belajar Siswa

No Nama Skor Penilaian Nilai Ket

1 DARMON

2 LA ODE KINA

3 LA ODE RAMIDIN

4 LA ODE JUMALDIN

5 LA ODE MARSON

6 LM. AWALUDIN. R

7 LA ODE NDOWALI

8 HAMRINI

9 NASIM

10 NARLIN

11 WA ODE ULANDARI

12 NUR AISYAH

13 RALA ALIS WA ODE ELONG

14 WA DEVI

15 WA DEMI

16 NURMIDA

17 WA ODE NITA

18 W RALIMU

Page 19: Proposal  pkp  anti

19

19 SUMARNI

20 WA YANA

21 WA ODE MIMI

22 WA ODFE HAYATI

23 WA ODE SARIATI

JUMLAH

RATA – R ATA

KETUNTASAN

Nilai Siswa : Skor Perolehan x 100

Skor Maksimal

d. Refleksi

Berdasarkan data - data yang diperoleh teman sejawat dari hasil

penilaian terhadap guru , maka guru dapat menemukan penyebabnya demi

ketidaktuntasan nilai siswa. Tidak tuntasnya nilai siswa disebutkan karena

melakukan kegiatan pembelajaran masih terdapat kelemahan - kelemahan

sebagai berikut :

1. Guru belum menguasai materi secara utuh

2. Penyebaran kesempatan untuk bertanya tidak merata

3. Metode dikusi yang diterapkan masih belum tuntas dengan pada saat

siswa diberikan tugas LKS untuk dikerjakan. Sebagian anggota

kelompok tidak terlibat aktif.

4. Apersepsi tidak disampaikan dengan jelas sehingga pengetahuan

awal siswa dengan materi tidak konek.

Dengan memperhatikan kelemahan - kelemahan pada siklus I ,maka

pengamat dan guna peneliti menuntaskan untuk mengadakan perbaikan

pada siklus II.

SIKLUS II

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan hal - hal yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Adapun kegiatan yang

dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah :

Page 20: Proposal  pkp  anti

20

Menyusun desain pelajaran lengkap berupa rencana perbaikan pembelajaran

( RPP ) yang mengacu pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) , materi menjelaskan hubungan

antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya penggunaan metode diskusi

dengan tepat.

b, Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksana, kegiatan diamati oleh seorang supervisor dan

seorang guru sebagai teman sejawat ( pengamat ) pengamat bertugas

mengamati dan melakukan pencatatatn terhadap tindakan peneliti,

Pengamatan dibadi menjadi 3 tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan Inti dan

Kegiatan Akhir. Pencatatatn dilakukan pada lembar Observasi yang sudah

dipersiapkan sebelumnya.

Pelaksanaan yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam ( IPA ) menjelaskan hubungan antar struktur akar

tumbuhan dengan fungsinya pada siklus II adalah sebagai berikut :

Kegiatan Guru pada Kegiatan Awal

1. Membuka pelajaran

2. Membagi siswa dalam beberapa kelompok dimana 1 kelompok

terdiri dari 5 – 6 Orang siswa

3. Mengadakan Apersepsi

4. Memotivasi Siswa

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Siswa pada Kegiatan Awal

1. Merespon apa yang disampaikan guru

2. Siswa membentuk kelompok / duduk secara berkelompok

3. Memperhatikan apersepsi guru

4. Siswa menjadi termotivasi untuk belajar

5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran

6. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran

Page 21: Proposal  pkp  anti

21

Kegiatan Guru pada Kegiatan Inti :

1. Guru menjelaskan hubungan antar struktur akar tumbuhan dengan

fungsinya dengan menggunakan Media.

2. Guru mendemonstrasikan perbedaan akar tunggang dan akar serabut

serta bagian - bagian akar

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

4. Guru memberikan tugas kelompok mengerjakan LKS

5. Guru mengarahkan agar tiap - tiap kelompok siswa

mendiskusikan tugas yang bersama teman kelompoknya

6. Guru menghimbau agar anggota kelompok harus terlibat aktif

dalam kegiatan diskusi

7. Guru mempersilahkan siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

Kegiatan Siswa pada Kegiatan Inti :

1. Siswa merespon penjelasan guru

2. Siswa menyimak / memperhatikan demonstrasi apa yang dilakukan

oleh guru

3. Siswa bertanya dan dijawab siswa lain, ditanggapi oleh guru

4. Siswa mengerjakan tugas LKS secara berkelompok

5. Tiap - tiap kelompok siswa mendiskusikan tugas yang diberikan

bersama teman kelompoknya

6. Semua anggota kelompok siswa terlibat aktif dalam kegiatan

diskusi

7. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

Kegiatan Guru pada Kegiatan Akhir :

1. Mengevaluasi kemampuan siswa

2. Memberikan PR

Kegiatan Siswa pada Kegiatan Akhir :

1. Mengerjakan tes formatif secara individu

2. Siswa menulis PR

Page 22: Proposal  pkp  anti

22

c. Pengumpulan Data

Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat yang mengamati guru

sebagai peneliti dan siswa sebagai subyek penelitian. Didapatkan data -

data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif . Adapun aspek yang diamati

adalah keterlibatan guru dan siswa selama proses pembelajaran yang

meliputi tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir.

Disamping itu, diadakan observasi terhadap tes hasil siswa dalam

bentuk uraian yang berjumlah 5 nomor yang diberikan kepada siswa pada

akhir siklus . Tes dikembangkan berdasarkan tujuan pembelajaran. Adapun

lembar observasi yang diberikan adalah sebagai berikut :

1. Lembar Observsi Kegiatan Guru

No Aspek Yang Diamati Ada Tidak Ada

1 Membuka Pelajaran

2 Membasi siswa dalam beberapa kelompok dimana

satu kelompok terdiri dari 5 – 6 Orang

3 Mengadakan Apersepsi

4 Memotivasi Siswa

5 Menyampaikan tujuan pembelajaran

6 Guru menjelaskan hubungan antara struktur akar

tumbuhan dan fungsinya dengan menggunakan media

7 Guru mendemonstrasikan akar tunggang dan akar

serabut s erta bagian - bagian akar

8 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya

9 Guru memberikan tugas kelompok mengerjakan LKS

10 Guru Mengarahkan agar tiap - tiap kelompok siswa

mendiskusikan tugas yang diberikan

11 Guru menghimbau agar semua anggota kelompok

harus terlibat dalam kegiatan diskusi

12 Guru mempersilahkan siswa mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya

13 Mengevaluasi kemampuan Siswa

14 Memberikan PR

Page 23: Proposal  pkp  anti

23

2. Lembar Observsi Kegiatan Siswa

No Aspek Yang Diamati Ada Tidak Ada

1 Merespon apa yang disampaikan guru

2 Siswa membenuk kelompok / duduk secara

berkelompok 5 -6 Orang

3 Memperhatikan Apersepsi Guru

4 Siswa menjadi termotivasi untuk belajar

5 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran

6 Siswa merespon penjelasan guru

7 Siswa menyimak / memperhatikan dengan baik

demonstrasi yang dilakukan guru

8 Siswa bertanya dan dijawab siswa lain, guru

menanggapi

9 Siswa mengerjakan tugas LKS secara berkelompok

10 Tiap - tiap kelompok siswa mendiskusikan tugas

yang diberikan bersama teman - teman kelompoknya

11 Semua anggota kelompok siswa terlibat aktif dalam

kegiatan diskusi

12 Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

13 Mengerjakan tes formatif secara individu

14 Siswa menulis PR

3. Lembar Observsi Hasil Belajar Siswa

No Nama Skor Penilaian Nilai Ket

1 DARMON

2 LA ODE KINA

3 LA ODE RAMIDIN

4 LA ODE JUMALDIN

5 LA ODE MARSON

6 LM. AWALUDIN. R

7 LA ODE NDOWALI

8 HAMRINI

9 NASIM

Page 24: Proposal  pkp  anti

24

10 NARLIN

11 WA ODE ULANDARI

12 NUR AISYAH

13 RAMLA ALIS WA ODE ELONG

14 WA DEVI

15 WA DEMI

16 NURMIDA

17 WA ODE NITA

18 W RALIMU

19 SUMARNI

20 WA YANA

21 WA ODE MIMI

22 WA ODFE HAYATI

23 WA ODE SARIATI

JUMLAH

RATA – R ATA

KETUNTASAN

d. Refleksi

Berdasarkan data - data yang diperoleh teman sejawat dari hasil

penilaian terhadap guru, maka guru dapat menemukan penyebab dan

ketidaktuntasan nilai siswa. Dengan memperhatikan hasil ketuntasan belajar

pada Siklus II maka penelitian dihentikan karena secara klasikal nilai

siswa telah memenuhi kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ).

Page 25: Proposal  pkp  anti

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Per Siklus

1. Siklus I

a. Perencanaan

Setelah diputuskan akan menerapkan metode diskusi dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) menjelaskan

hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya

selanjutnya mempersiapkan hal - hal yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan tindakan . Hal - hal yang dipersiapkan adalah

sebagai berikut :

1. Menyusun skenario pembelajaran berupa rencana Perbaikan

Pembelajaran ( RPP ) dengan menerapkan metode diskusi .

2. Mempersiapkan media pembelajaran berupa tumbuhan berakar

tunggang dan tumbuhan berakar serabut , lembar kegiatan

siswa ( LKS )

3. Mempersiapkan lembar observasi / pengamatan keaktifan dan

partisipatif dalam kegiatan pembelajaran dan kinerja guru

dalam menerapkan metode.

4. menyusun alat evaluasi berupa soal tertulis dalam bentuk

uraian yang terdiri dari 5 nomor untuk mengetahui hasil

belajar siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh Peneliti yang diamati

oleh teman sejawat. Setelah penyajian kelas, peneliti dan

pengamat mendiskusikan kelemahan - kelemahan dan

kelebihan pada saat pembelajaran. Hasil diskusi dapat

digunakan untuk menetapkan tindakan selanjutnya.

Page 26: Proposal  pkp  anti

26

c. Pengamatan

Hasil pengamatan yang dilakukan teman sejawat adalah

sebagai berikut :

1. Observsi Kegiatan Guru

No Aspek Yang Diamati Ada Tidak Ada

1 Membuka Pelajaran √

2 Membagi siswa dalam beberapa

kelompok dimana satu kelompok terdiri

dari 5 – 6 Orang

3 Mengadakan Apersepsi √

4 Memotivasi Siswa √

5 Menyampaikan tujuan pembelajaran √

6 Guru menjelaskan hubungan antara struktur

akar tumbuhan dan fungsinya dengan

menggunakan media

7 Guru mendemonstrasikan akar tunggang

dan akar serabut s erta bagian - bagian

akar

8 Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

9 Guru memberikan tugas kelompok

mengerjakan LKS

10 Guru mengarahkan agar tiap - tiap

kelompok siswa mendiskusikan tugas

yang diberikan bersama teman

kelompoknya

11 Guru menghimbau agar semua anggota

kelompok harus terlibat dalam kegiatan

diskusi

12 Guru mempersilahkan siswa untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

13 Mengevaluasi kemampuan Siswa √

14 Memberikan PR √

Page 27: Proposal  pkp  anti

27

2. Observsi Kegiatan Siswa

No Aspek Yang Diamati Ada Tidak Ada

1 Merespon apa yang disampaikan guru √

2 Siswa membentuk kelompok / duduk

secara berkelompok 5 -6 Orang

3 Memperhatikan Apersepsi Guru √

4 Siswa menjadi termotivasi untuk belajar √

5 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran √

6 Siswa merespon penjelasan guru √

7 Siswa memperhatikan dengan baik

demonstrasi yang dilakukan guru

8 Siswa bertanya dan dijawab siswa lain,

guru menanggapi

9 Siswa mengerjakan tugas LKS secara

berkelompok

10 Tiap - tiap kelompok siswa

mendiskusikan tugas yang diberikan

bersama teman - teman kelompoknya

11 Semua anggota kelompok siswa terlibat

aktif dalam kegiatan diskusi

12 Siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

13 Mengerjakan tes formatif secara individu √

14 Siswa menulis PR √

3. Observsi terhadap Hasil Belajar Siswa

No Nama Skor

Penilaian

Nilai Ket

1 DARMON 7 53.85 Tuntas

2 LA ODE KINA 6 38.46 Tdk Tuntas

3 LA ODE RAMIDIN 6 46.15 Tdk Tuntas

4 LA ODE JUMALDIN 5 38.46 Tdk Tuntas

5 LA ODE MARSON 5 38.46 Tdk Tuntas

6 LM. AWALUDIN. R 8 61.54 Tuntas

Page 28: Proposal  pkp  anti

28

7 LA ODE NDOWALI 6 38.46 Tdk Tuntas

8 HAMRINI 6 38.46 Tdk Tuntas

9 NASIM 5 38.46 Tdk Tuntas

10 NARLIN 5 38.46 Tdk Tuntas

11 WA ODE ULANDARI 8 61.54 Tuntas

12 NUR AISYAH 5 38.46 Tdk Tuntas

13 RAMLA ALIS WA ODE ELONG 8 61.54 Tuntas

14 WA DEVI 5 38.46 Tdk Tuntas

15 WA DEMI 5 38.46 Tdk Tuntas

16 NURMIDA 8 61.54 Tuntas

17 WA ODE NITA 5 38.46 Tdk Tuntas

18 W RALIMU 6 38.46 Tdk Tuntas

19 SUMARNI 8 61.54 Tuntas

20 WA YANA 5 38.46 Tdk Tuntas

21 WA ODE MIMI 6 38.46 Tdk Tuntas

22 WA ODFE HAYATI 5 38.46 Tdk Tuntas

23 WA ODE SARIATI 5 38.46 Tdk Tuntas

JUMLAH 1.061.51

RATA – R ATA 46.15

KETUNTASAN Tdk

Tuntas

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai

rata - rata yang dicapai siswa adalah 46.15 . Nilai tertinggi

yang dicapai siswa adalah 61.54 terdiri dari 4 orang ( 17,39 %)

menyusul nilai 53.85 terdiri dari 1 orang siswa ( 4,35 % ) dan

46.15 terdiri dari 6 orang ( 26.09 % ) . Sedangkan nilai terendah

yang dicapai siswa adalah 38.46 terdiri dari 11 orang siswa

( 52.17 % ) . Dari data nilai yang dicapai siswa dapat

disimpulkan bahwa secara klasikal pembelajaran belum

memenuhi kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) sebagaimana

KKM yang telah ditentukan adalah 70.

Page 29: Proposal  pkp  anti

29

d. Refleksi

Dengan memperhatikan nilai yang diperoleh siswa pada Siklus I dan

hasil pengamatan terhadap Aktivitas guru dan siswa, maka guru peneliti

merefleksi penyebab rendahnya nilai siswa . Setelah merenung peneliti

mendapatkan beberapa kelemahan - kelemahan baik ini dari pihak guru

sebagai peneliti sendiri maupun dari siswa sebagai subyek penelitian.

1. Kelemahan dari pihak guru yaitu :

Apersepsi yang dibawakan kurang menyentuh dan tidak berkaitan

dengan materi yang akan dipelajari.

Tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

Guru tidak menghimbau semua siswa agar terlibat aktif dalam

kegiatan siswa terutama pada saat mengerjakan tugas LKS yang

diberikan

2. Kelemahan dari pihak Siswa yaitu :

Tidak merespon apa yang disampaikan guru

Siswa tidak bertanya

Siswa tidak terlibat dalam kegiatan diskusi terutama pada saat

mengerjakan Tugas LKS yang diberikan.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Setelah ditetapkan untuk menerapkan metode diskusi

dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) menjelaskan

hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya , maka

kegiatan selanjutnya mempersiapkan hal - hal yang dipersiapkan

adalah sebagai berikut :

1. Menyusun scenario pembelajaran berupa rencana perbaikan

pembelajaran ( RPP ) dengan menerapkan metode diskusi.

2. Mempersiapkan media pembelajaran berupa tumbuhan

berakar tunggang dan akar serabut , lembar kegiatan siswa

LKS

Page 30: Proposal  pkp  anti

30

3. Mempersiapkan lembar observasi / pengamatan keaktifan

dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dan

kinerja guru dalam menerapkan metode

4. Menyusun alat evaluasi berupa soal tertulis dalam bentuk

uraian yang terdiri dari 5 nomor untuk melihat hasil belajar

siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan dilakukan oleh peneliti yang diamati

oleh teman sejawat . Setelah penyajian kelas, peneliti dan pengamat

mendiskusikan kelemahan - kelemahan dan kelebihan pada saat

pembelajaran . Hasil diskusi digunakan untuk menetapkan

tindakan selanjutnya.

c. Pengamatan

Hasil pengamatan teman sejawat adalah sebagai berikut :

1. Observsi Terhadap Guru

No Aspek Yang Diamati Ada Tidak Ada

1 Membuka Pelajaran √

2 Membagi siswa dalam beberapa

kelompok dimana satu kelompok terdiri

dari 5 – 6 Orang

3 Mengadakan Apersepsi √

4 Memotivasi Siswa √

5 Menyampaikan tujuan pembelajaran √

6 Guru menjelaskan hubungan antara

struktur akar tumbuhan dan fungsinya

dengan menggunakan media

7 Guru mendemonstrasikan akar

tunggang dan akar serabut s erta bagian

- bagian akar

8 Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

9 Guru memberikan tugas kelompok

mengerjakan LKS

Page 31: Proposal  pkp  anti

31

10 Guru mengarahkan agar tiap - tiap

kelompok siswa mendiskusikan tugas

yang diberikan bersama teman

kelompoknya

11 Guru menghimbau agar semua anggota

kelompok harus terlibat dalam kegiatan

diskusi

12 Guru mempersilahkan siswa

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

13 Mengevaluasi kemampuan Siswa √

14 Memberikan PR √

2. Observsi terhadap Siswa

No Aspek Yang Diamati Ada Tidak Ada

1 Merespon apa yang disampaikan guru √

2 Siswa membentuk kelompok / duduk

secara berkelompok 5 -6 Orang

3 Memperhatikan Apersepsi Guru √

4 Siswa menjadi termotivasi untuk belajar √

5 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran √

6 Siswa merespon penjelasan guru √

7 Siswa memperhatikan dengan baik

demonstrasi yang dilakukan guru

8 Siswa bertanya dan dijawab siswa lain,

guru menanggapi

9 Siswa mengerjakan tugas LKS secara

berkelompok

10 Tiap - tiap kelompok siswa

mendiskusikan tugas yang diberikan

bersama teman - teman kelompoknya

11 Semua anggota kelompok siswa terlibat

aktif dalam kegiatan diskusi

Page 32: Proposal  pkp  anti

32

12 Siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya

13 Mengerjakan tes formatif secara

individu

14 Siswa menulis PR √

3. Observsi terhadap Hasil Belajar Siswa

No Nama Skor

Penilaian

Nilai Ket

1 DARMON 11 84.62 Tuntas

2 LA ODE KINA 11 84.62 Tuntas

3 LA ODE RAMIDIN 11 84.62 Tuntas

4 LA ODE JUMALDIN 10 76.92 Tuntas

5 LA ODE MARSON 10 76.92 Tuntas

6 LM. AWALUDIN. R 13 100 Tuntas

7 LA ODE NDOWALI 12 92.31 Tuntas

8 HAMRINI 11 84.62 Tuntas

9 NASIM 10 76.92 Tuntas

10 NARLIN 10 76.92 Tuntas

11 WA ODE ULANDARI 13 100 Tuntas

12 NUR AISYAH 10 76.92 Tuntas

13 RALA ALIS WA ODE ELONG 12 92.31 Tuntas

14 WA DEVI 10 76.92 Tuntas

15 WA DEMI 11 84.62 Tuntas

16 NURMIDA 13 100 Tuntas

17 WA ODE NITA 10 76.92 Tuntas

18 W RALIMU 11 84.62 Tuntas

19 SUMARNI 13 100 Tuntas

20 WA YANA 11 84.62 Tuntas

21 WA ODE MIMI 12 92.31 Tuntas

22 WA ODFE HAYATI 11 84.62 Tuntas

23 WA ODE SARIATI 11 84.62 Tuntas

JUMLAH 1.976.95

RATA – R ATA 85.95

KETUNTASAN Tuntas

Page 33: Proposal  pkp  anti

33

Dari tabel diatas dapat disimpulakan bahwa Nilai Rata - Rata

Kelas VI adalah 85.95. Nilai tertinggi 100 dan nilai terendah

76.92. Siswa yang mendapat nilai 100 terdiri dari 4 orang

( 17.39 % ) , yang mendapat nilai 92.31 terdiri dari 3 orang siswa

( 13.04 % ), yang mendapat nilai 84.62 terdiri dari 9 orang siswa

( 39.13 % ), dan yang mendapat nilai 76.92 terdiri dari 7 orang

( 30.43 % ) . Dengan melihat perohelan nilai setiap siswa pada

Mata Pelajaran IPA, menjelaskan hubungan antar struktur akar

tumbuhan dengan fungsinya telah mencapai criteria ketuntasan

minimal (KKM ) yaitu 70, maka perbaikan Pembelajaran pada

Siklus II telah tuntas, sesuai yang diharapkan.

d. Refleksi

Dengan memperhatikan nilai yang diperoleh pada Siklus II

dan hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa, maka

guru peneliti merefleksi diri penyebab meningkatnya nilai yang

diperoleh siswa. hal tersebut disebabkan oleh adanya kekuatan

- kekuatan dari pihak guru dan siswa.

Adapun kekuatan dari pihak guru :

1. Apersepsi yang disampaikan sudah menyentuh dan benar -

benar berkaitan dengan materi yang hendak dipelajari.

2. Telah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

3. Guru selaku menghimbau semua siswa agar terlibat aktif

dalam kegiatan diskusi terutama pada saat mengerjakan

tugas LKS yang diberikan.

Sedangkan kekuatan Dari pihak siswa yaitu :

1. Telah merespon apa yang disampaikan guru

2. Siswa telah bertanya

3. Semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan diskusi terutama

pada saat mengerjakan tugas LKS yang diberikan.

Page 34: Proposal  pkp  anti

34

4.2. PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) melalui penerapan metode diskusi . Penelitian

ini dilaksanakan selama dua siklus , dimana tiap siklus terdiri dari empat

tahapan yaitu rencana, pelaksanaan , pengamatan / pengumpulan data dan

refleksi.

Siklus I merupakan tahapan pertama dalam pelaksanaan penelitian dan

sebagai landasan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran pada siklus

berikutnya. Apabila penelitian pada siklus I tidak memenuhi criteria ketuntasan

minimal ( KKM ) , maka akan diadakan perbaikan pada Siklus II. Selanjutnya

sampai memenuhi criteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan. Maka

untuk mengetahuinya disediakan lembar observasi guru dan siswa serta

observasi hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dicapai.

Setelah melihat observasi terhadap kegiatan pembelajaran pada siklus I ,

diperoleh kekurangan - kekurangan baik pada guru sebagai peneliti

maupun pada siswa sebagai subyek penelitian.

Kekurangan yang terdapat pada guru yaitu :

1. Pada kegiatan awal guru sudah memberikan apersepsi namun apersepsi

yang dibawakan masih kurang menyentuh dan tidak berkaitan dengan

materi yang akan diajarkan.

2. Pada kegiatan inti, guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya. Selain itu pada saat siswa melakukan kegiatan diskusi

mengerjakan tugas LKS yang diberikan, guru tidak menghimbau agar

semua anggota kelompok diskusi terlibat aktif.

Hasil refleksi tersebut menjadi acuan untuk pelaksanaan

pembelajaran pada SiklusII yaitu memperbaiki kekurangan - kekurangan

yang ada serta meningkatkan kelebihan yang sudah ada.

Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa masih terdapat kekurangan

- kekurangan yaitu :

1. Kurangnya siswa yang mengajukan pertanyaan

2. Kurangnya siswa yang merespon apa yang disampaikan guru

Page 35: Proposal  pkp  anti

35

3. Tidak semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan diskusi terutama pada

saat mengerjakan tugas LKS yang diberikan.

Kelemahan - kelemahan yang ditunjukkan oleh guru dan siswa

mengakibatkan dampak yang serius terhadap hasil belajar. Hasil belajar

yang diperoleh siswa pada siklus I menunjukkan bahwa belum memenuhi

criteria ketuntasan minimal ( KKM ). Nilai Rata - rata kelas yang dicapai

hanya 46.15 % sedangkan kriteria ketuntasan Minimal ( KKM ) yang

seharusnya dicapai adalah 70 %. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah

61.54 terdiri dari 4 orang ( 17.39 % ) menyusul nilai 53.85 terdiri dari 1

Orang ( 4.35 % ) dan 46.15 terdiri dari 6 orang ( 26.09 % ) sedangkan nilai

terendah yang dicapai siswa adalah 38.46 terdiri dari 11 orang ( 52.17 %).

Pada siklus II, hasil belajar siswa telah menunjukkan adanya

peningakatan, dimana nilai rata - rata kelas adalah 85.95 %. Nilai tertinggi

adalah 100 dan nilai terendah adalah 76.92. Siswa yang mendapat nilai 100

terdiri dari 4 orang ( 17.39 % ) , yang mendapat nilai 92.31 terdiri dari 3

orang ( 13.04 % ) , yang mendapatkan nilai 84.62 terdiri dari 9 orang ( 39.13

% ) dan yang mendapat nilai 76.92 terdiri dari 7 orang ( 30.73 % ) . Hal ini

berarti bahwa hasil belajar siawa pada Mata Pelajaran IPA, menjelaskan

hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya telah mencapai

kriteria ketuntasan minimal.

Capaian hasil pada Siklus II lebih tinggi dibandingkan dengan

perolehan siswa sebelum penerapan metode diskusi. Hal ini disebabkan

pada metode diskusi pembelajaran diarahkan agar semua siswa terlibat

aktif. Indikator keberhasilan dalam penelitian telah mencapai KKM dalam

hal ini 70 % sedang nilai rata - rata kelas telah memperoleh lebih dari 70

sehingga penelitian dihentikan , maka hipotesis tindakan telah terjawab

yaitu penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas IV SD Negeri 17 Lohia Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA)

menjelaskan hubungan antar struktur akar Tumbuhan dengan fungsinya.

Page 36: Proposal  pkp  anti

36

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dengan memperhatikan hasil analisis data dan pembahasan sebagaimana

yang telah diamati sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

“ Hasil belajar yang dicapai siswa dalam pelaksaanan tindakan pada Siklus I

belum menuntaskan atau belum mencapai criteria ketuntasan minimal

( KKM ) yang telah ditentukan karena nilai rata - rata kelas yang diperoleh

hanya 46.15 saja . Sementara KKM yang harus dicapai 70 “.

Pada Siklus II hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami

peningkatan dan sudah menunjukkan hasil yanh diharapakan . Nilai rata -

rata kelas yang dicapai sudah melebihi dari criteria ketuntasan minimal

( KKM ) yang telah ditargetkan karena dari 23 orang siswa ,semuanya

mendapatkan nilai yang tuntas dan tidak ada siswa yang memiliki nilai

tidak tuntas sehingga rata - rata kelas yang diperoleh 85.95.

Dengan demikian penerapan metode diskusi pada Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam ( IPA ) menjelaskan hubungan antara struktur akar

tumbuhan dengan fungsinya pada kelas IV dapat meningkatkan hasil belajar

siswa SD Negeri 17 Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan oleh penulis adalah sebagai

berikut :

1. Agar seorang guru setelah melakukan proses belajar mengajar

merefleksi diri untuk mengetahui penyebab keberhasilan atau

ketidakberhasilannya selama proses pembelajaran.

2. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) penting direrapkan oleh setiap guru

untuk memperbaiki masalah - masalah yang menjadi penyebab

rendahnya hasil belajar siswa yang dicapai.

Page 37: Proposal  pkp  anti

37

3. Hasil penelitian yang dilakukan hendaknya dapat dijadikan acuan

bagi guru kelas / guru mata Pelajaran untuk meningkatakan hasil belajar

secara maksimal .

4. Diharapkan guru menerapkan metode yang tepat dalam mengajar agar

terjadi interaksi yang baik antara guru siswa maupun antara siswa

dengan siswa lain.

5. Kepala sekoah sebagai supervise diharapkan dapat mengupayakan

peningkatan hasil belajar siswa. Senantiasa memanfaatkan dan

mengevaluasi proses pembelajaran secara berkala kepada guru, agar

tujuan yang dirumuskan dapat terwujud.

Page 38: Proposal  pkp  anti

38

DAFTAR PUSTAKA

Anitah. W, Sri. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas

Terbuka.

Gagne,R.M. ( 1985 ). The Educations Of Learning And Theory Of Intruction ,

Orlando : Holf Rinehard And Winsten.

Marpaung. 2002. Model - Model Pembelajaran . Jakarta : Dirjen Dikdasmen

Depdiknas.

Oemar Hamalik. 1990. Pendekatan Baru Belajar Mengajar berdasarkan CBSA.

Bandung : Sinar Baru.

Rustaman Nuryani. 2010. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta :

Universitas Terbuka

Sapriati, Amalia. 2008. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Sumartono.1987. Interaksi Belajar Mengajar . Surabaya : Usaha Nasional

Uzer dan Setiawati. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.

Bandung : Rosda Karya.

Page 39: Proposal  pkp  anti

39

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………………………………………… 1

1.2. Rumusan Masalah ……………………………………….. 4

1.3. Tujuan Perbaikan ………………………………………… 4

1.4. Manfaat Penelitian …………………………………….. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Konsep Belajar dan Hasil Belajar ……………………. 6

2.2. Metode Diskusi ………………………………………….. 7

2.3. Pembelajaran IPA ……………………………………….. 11

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

3.1. Subyek Penelitian ………………………………………. 14

3.2. Deskripsi Siklus ……………………………………….. 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Persiklus ……………………………………. 25

4.2. Pembahasan ……………………………………………... 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan …………………………………………….. 36

5.2. Saran …………………………………………………….. 36

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 38

LAMPIRAN :

I. FORMAT KESEDIAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT

II. SURAT PERNYATAAN

III. SILABUS

IV. RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I DAN II

V. APKG I DAN APKG II

iii