laporan pkp tk

28
9 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELALUI KEGIAAN PRAKTEK LANGSUNG MEWARNAI PADA SISWA TK PERTIWI RAHA KABUPATEN MUNA SULAWESI TENGGARA NAMA : ASMINAR NIM : 823687628 ABSTRAK Asminar (823687628) penelitian ini berjudul “Meningkatkan Kemampuan Melalui Kegiatan Praktek Langsung Mewarnai Pada Siswa TK Pertiwi Raha Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara” masalah yang diangkata dalam penelitian ini adalah apakah kegiatan mewarnai gambar dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang pengetahuan warna? Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menigkatkan kemampuan siswa mewarnai. Pelaksanaan pembelajaran di TK Pertiwi Raha yang dilaksanakan dalam dua siklus tersebut seperti yang telah diuraikan sebelumya mendanakan bahwa dengan penugasan pemberian warna siswa lebih mudah mengenal nama-nama warna. Hal ini dapat dilihat dari dua siklus yang diadakan, di mana pada siklus I perolehan nilai kategori mampu dicapai sebanyak 11 anak atau pencapaian 73.34%. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II dengan berbagai pertimbangan perbaikan dari siklus sebelumnya, diperoleh hasil pada siklus II mengalami peningkatan yakni sebanyak 14 anak atau pencapaian 93.34% telah mampu mengenal warna. Kata kunci : mewarnai, gambar, BAB I PANDAHULUAN A. Latarbelakang

Upload: aslan-putra

Post on 10-Nov-2015

310 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

TK

TRANSCRIPT

16

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELALUI KEGIAAN PRAKTEK LANGSUNG MEWARNAI PADA SISWA TK PERTIWI RAHA KABUPATEN MUNA SULAWESI TENGGARANAMA: ASMINARNIM: 823687628ABSTRAK

Asminar (823687628) penelitian ini berjudul Meningkatkan Kemampuan Melalui Kegiatan Praktek Langsung Mewarnai Pada Siswa TK Pertiwi Raha Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara masalah yang diangkata dalam penelitian ini adalah apakah kegiatan mewarnai gambar dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang pengetahuan warna? Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menigkatkan kemampuan siswa mewarnai.

Pelaksanaan pembelajaran di TK Pertiwi Raha yang dilaksanakan dalam dua siklus tersebut seperti yang telah diuraikan sebelumya mendanakan bahwa dengan penugasan pemberian warna siswa lebih mudah mengenal nama-nama warna. Hal ini dapat dilihat dari dua siklus yang diadakan, di mana pada siklus I perolehan nilai kategori mampu dicapai sebanyak 11 anak atau pencapaian 73.34%. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II dengan berbagai pertimbangan perbaikan dari siklus sebelumnya, diperoleh hasil pada siklus II mengalami peningkatan yakni sebanyak 14 anak atau pencapaian 93.34% telah mampu mengenal warna.

Kata kunci : mewarnai, gambar,

BAB I PANDAHULUANA. LatarbelakangPendidikan pada umur usia dini merupakan usia keemasan. Diama usis tersebut menjadi masa yang sangat penting. Maka dengan itu perlu untuk menuntun anak sehingga nantinya pendidikan mamapau mengarahakn siswa untuk menentukan perkembangan anak. Masa ini merupakan masa manusia yang sangat penting dalam pertumbuhan bahkan masa tersebut disebut-sebut sebagai masa perkembangan otak anak. sebagai pusat kecerdasan, organ sensoris, dan organ keseimbangan, berkembang sangat pesat. Dalam pandangan (Slamet Suyanto, 2003: 36) bahwa hampir 80% kecerdasan seorang anak mualia berkembang pada usia masa ini tersebut. secara khsus di Indonesia usia dini dihitung sejak lahir sampai 6 tahun. Namun dalam pendidikan formal usia anak yang berada dalam penanganan TK adlaha pada usia 4 samapi 6 tahun. Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang penting untuk dikembangkan dari berbagai aspek perkembangan di atas.Gunarsa (Rosmala Dewi, 2005: 11) mengemukakan bahwa kognitif adalah fungsi mental yang meliputi persepsi, pikiran, simbol, penalaran, dan pemecahan masalah. Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkenalkan, memulai dan memikirkan lingkungannya.Perkembangan kognitif meliputi kemampuan berpikir anak dalam mengolah perolehan belajar, menemukan berbagai alternatif pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika dan pengetahuan tentang ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan mengelompokkan dan mempersiapkan pengembangan kemampuan berfikir teliti. Kemampuan mengenal warna juga termasuk dalam perkembangan kognitif. Kemampuan mengenal warna pada anak usia TK meliputi macammacam warna dan perubahan warna primer menjadiPengamatan penulis di lapangan bahwa pada sekolah TK Pertiwi Raha, penulis menemui bahwa kognitif dalam pengenalan warna belum optimal. Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan, dari 15 anak sebagian besar belum mampu mengenal warnawarna primer menjadi warna sekunder maupun menjadi warna tersier. Hal ini disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kurang bervariasi. Dalam pengenalan warna, anak hanya diberi kegiatan mewarnai gambar bebas menggunakan krayon atau pensil warna tanpa ada penjelasan tentang macammacam warna yang digunakan, baik warna primer, sekunder ataupun tersier. Oleh sebab itu, maka perlu dilakukan tindakan penelitian tentang upaya pengenalan warna primer, sekunder, dan tersier.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latarbelakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kegiatan mewarnai gambar dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang pengetahuan warna?C. Tujuan PenelitianTujuan dalam penelitian ini adalah untuk menigkatkan kemampuan siswa mewarnai. D. Manfaat Penelitiandiharpakan melaluji penllitian ini kiranya dapat membantu anak tertarik dengan pembelajaran mengenal macammacam warna dengan praktik langsung, sehingga kemampuan anak dapat berkembang dengan optimal. Selain itu paula melalui penelitian ini diharapkan Hasil penelitian dapat menjadi tolok ukur dan bahan pertimbangan dalam melakukan pembenahan serta koreksi diri bagi guru untuk meningkatkan pembelajaran.

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Konsepsi WarnaWarna termasuk salah satu unsur keindahan dalam seni dan desain selain unsurunsur visual yang lain (Sulasmi Darma Prawira, 1989: 4). Lebih lanjut, Sadjiman Ebdi Sanyoto (2005: 9) mendefinisikan warna secara fisik dan psikologis. Warna secara fisik adalah sifat cahaya yang dipancarkan, sedangkan secara psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan. Ali Nugraha (2008: 34) mengatakan bahwa warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh bendabenda yang dikenai cahaya tersebut. Selanjutnya, Endang Widjajanti Laksono (1998: 42) mengemukakan bahwa warna merupakan bagian dari cahaya yang diteruskan atau dipantulkan. Terdapat tiga unsur yang penting dari pengertian warna, yaitu benda, mata dan unsur cahaya. Secara umum, warna didefinisikan sebagai unsur cahaya yang dipantulkan oleh sebuah benda dan selanjutnya diintrepetasikan oleh mata berdasarkan cahaya yang mengenai benda tersebut. Warna dapat ditinjau dari dua sudut pandang, dari ilmu fisika dan ilmu bahan (Ali Nugraha, 2008: 34). Lebih lanjut, warna dibagi menjadi dua menurut asal kejadian warna, yaitu warna additive dan subtractive (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2005: 1719). Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spektrum. Sedangkan warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen. Kejadian warna ini diperkuat dengan hasil temuan Newton (Sulasmi Darma Prawira, 1989: 26) yang mengungkapkan bahwa warna adalah fenomena alam berupa cahaya yang mengandung warna spektrum atau pelangi dan pigmen. Menurut Prawira (1989: 31), pigmen adalah pewarna yang larut dalam cairan pelarut. Selain pengenalan tentang warna seperti yang telah dijelaskan di atas, berikut kiranya perlu juga untuk mengetahui tentang berbagai warna . Pengenalan warna yang dimaksaudkan adalah sebuah teori dari Brewster yang mengemukakan teori tentang pengelompokan warna. Teori Brewster membagi warnawarna yang ada di alam menjadi empat kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan netral. Kelompok warna mengacu pada lingkaran warna teori Brewster . Dalam teori tersebut dikenal warna primer, warna sekunder dan warna tersier. (Ali Nugraha, 2008: 35)1. Warna PrimerWarna primer adalah warna dasar yang tidak berasal dari campuran dari warnawarna lain. Menurut teori warna pigmen dari Brewster, warna primer adalah warnawarna dasar (Ali Nugraha, 2008: 37). Warnawarna lain terbentuk dari kombinasi warnawarna primer. Menurut Prang, warna primer tersusun atas warna merah, kuning, dan hijau (Ali Nugraha, 2008: 37, Sulasmi Darma Prawira, 1989: 21). Akan tetapi, penelitian lebih lanjut menyatakan tiga warna primer yang masih dipakai sampai saat ini, yaitu merah seperti darah, biru seperti langit/laut, dan kuning seperti kuning telur. Ketiga warna tersebut dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam seni rupa. Secara teknis, warna merah, kuning, dan biru bukan warna pigmen primer. Tiga warna pigmen primer adalah magenta, kuning, dan cyan. Oleh karena itu, apabila menyebut merah, kuning, biru sebagai warna pigmen primer, maka merah adalah cara yang kurang akurat untuk menyebutkan magenta, sedangkan biru adalah cara yang kurang akurat untuk menyebutkan cyan. 2. Warna SekunderWarna sekunder merupakan hasil campuran dua warna primer dengan proporsi 1:1. Teori Blon (Sulasmi Darma Prawira, 1989: 18) membuktikan bahwa campuran warnawarna primer menghasilkan warnawarna sekunder. Warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning. Warna hijau adalah campuran biru dan kuning. Warna ungu adalah campuran merah dan biru. 3. Warna TersierWarna tersier merupakan campuran satu warna primer dengan satu warna sekunder. Contoh, warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna primer kuning dan warna sekunder jingga. Istilah warna tersier awalnya merujuk pada warnawarna netral yang dibuat dengan mencampur tiga warna primer dalam sebuah ruang warna. Pengertian tersebut masih umum dalam tulisan tulisan teknis.

4. Warna NetralWarna netral adalah hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Campuran menghasilkan warna putih atau kelabu dalam sistem warna cahaya aditif, sedangkan dalam sistem warna subtraktif pada pigmen atau cat akan menghasilkan coklat, kelabu, atau hitam. Warna netral sering muncul sebagai penyeimbang warnawarna kontras di alam.Berdasarkan uraian di atas, maka untuk lebih memudahkan, berikut dapat disimak rumus teori Munsell dapat digambarkan sebagai berikut: Warna primer : Merah, Kuning, Biru Warna Sekunder : Merah + Kuning = Jingga Merah + Biru = Ungu Kuning + Biru = Hijau Warna Tersier : Jingga + Merah = Jingga kemerahan Jingga + Kuning = Jingga kekuningan Ungu + Merah = Ungu kemerahan Ungu + Biru = Ungu kebiruan Hijau + Kuning = Hijau kekuningan Hijau + Biru = Hijau kebiruan

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKANA. Informasi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan TK Pertiwi Raha Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Jumlah siswa pada TK Pertiwi Raha yang terdaftar tahun ajaran 2013/2014 adalah sebanyak 15 anak yang terdiri dari 7 orang anak laki-laki dan 8 anak perempuan.2. Waktu PelaksanaanWaktu pelaksanaan yang digunakan dalam penelitian ini terlaksana dalam dua siklus. Pelaksanaan tersebut adalah sebagai berikut, Siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14 April 2014 dan pada siklus 2 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 14 April 2014 .3. Tema yang digunakan dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam dua siklus ini adalah memberi warna.4. Kelompok atau objek dalam penelitian ini adalah anak-anak TK Pertiwi Raha yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Jumlah siswa yang terdaftar pada tahun tersebut sebanyak 15 anak dengan perincian 7 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan. 5. Seperti pada umumnya anak usia dini lebih cenderung paham pada apa yang menarik perhatiannya. Maka dengan ini untuk meningkatkan kemapuan berhitunga anak digunakan media kartu yang berisi hitungan 1-10 untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Bermain kartu meruapakna salah satu media yang tepat untuk membantu siswa memahami hitungan 1-10.B. Deskripsi Rencana Tiap SiklusKegiatan pengembangan ini dilaksanakan dalam dua siklus yang dilaksanakan sebanyak dua hari pembelajaran, 2 SKH, 2 skenario pembelajaran dan 2 lembar observasi. Dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan perkembangan, disusun secara rinci yang dimulai dengan membuat perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi dan lembar refleksi, yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana kelebihan dan kelemahan pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat diperbaiki pada kegiatan yang akan dilaksanakan berikutnya. 1. Siklus Ia) Perencanaan PelaksanaanPerencanaan pada siklus 1 diawali dengan melakukan survei terkait kondisi siswa di lapangan, selanjutnya berdasarkan permasalahan yang peneliti temui di lapangan, peneliti kemudian melakukan diskusi dengan guru dan kepala sekolah. Kesemua hal tersebut penulis jadikan sebagai bahan untuk menyususn SKH (Satuan Kegiatan Harian). Selan itu pada perencanaan ini penulism menyiapakan APKGP dan APKGP2.b) Rencana Pengamatan Pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran diamati langsung oleh penilai dan guru. Selanjutnya penilaian terhadap kemampuan siswa dinilai sendiri oleh guru pengajar yang dalam hal ini adalah peneliti sendiri. Adapun hal-hal yang diamati adalah aktivitas mengajar guru sesuai prosedur, dan juga tingkat perkembangan siswa dalam setiap siklus. 2. Siklus IIa. Perencanaan PelaksaanPerencanaan pada siklus 1 diawali dengan melakukan survei terkait kondisi siswa di lapangan, selanjutnya berdasarkan permasalahan yang peneliti temui di lapangan, peneliti kemudian melakukan diskusi dengan guru dan kepala sekolah. Kesemua hal tersebut penulis jadikan sebagai bahan untuk menyususn SKH (Satuan Kegiatan Harian). Selan itu pada perencanaan ini penulism menyiapakan APKGP dan APKGP2.b. Rencana Pengamatan Guru memberikan penjelasan tentang bagaimana hitungan 1,2,3 dan seterusnya hingga pada hitungan 10. Selan itu, guru juga memberikan gambaran pada siswa tentang penulisan angka yang dibuat dalam bentuk tulisan bergambar. Untuk mengetahui tingkat pemahaman kesempurnaan siswa, maka siswa diuji dengan meminta siswa menghitung jumlah sebuah benda.Dalam melaksanakan perbaikan pengembangan pembelajaran pada siklus 1 dan 2 menggunakan pengumpulan data melalui hasil karya atau penugasan kepada anak, menetapkan instrumen penilaian dan data observasi.Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini, peneliti kemudian menentukan Penilai. Penilaian dalam hal ini sesuai panduan pemantapan kemampuan Profesional adalah kepala sekolah setempat. Maka yang menjadi penilai dalam penelitian ini adalah Wa Ode Mukmina selaku kepala sekolah TK Pertiwi Raha Kabupaten Muna. Tugas penilai adalah mempelajari buku panduan PKP, mempelajari APKG 1 dan 2, menilai SKH, menilai skenario perbaikan, mengisi lembar observasi dan menyerahkan APKG 1 dan 2 kepada Praktikan.

BAB V HASIL DAN PENELITIANA. Deskripsi Per siklus Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini dilakukan dalam dua siklus. Pelaksanaan pada siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 3 April 2014 dan pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 4 April 2014. Adapun perincian kedua siklus tersebut dapat dilihat pada rincian berikut ini.1. Pelaksanaan Siklus I Sesuai perencanaan pada siklus pertam dialkuakan dengan mengikuti prosedur yang telah dibuat sebelumnya. pada siklus pertama dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan, peneliti pada siklus pertama ini peneliti menerapkan, 4 tahapan dalam penelitian PTK yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi / evaluasi, dan refleksi.a. PerencanaanPada tahap perencanaan ,dilakukan diskusi dengan ibu Sitti Herawati selaku guru di TK Pertiwi Raha yang dalam penelitian ini berperan sebagai supervisor 2. Hasil diskusi dengan supervisor 2 tersebut penelti kemudian menyimpulakna untuk membuat langkah-langkah yang lebih efisien. 1. guru menentukan teman pelajaran 2. merancang RKH sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran;3. siswa terus diajak untuk berhitung dengan berbagai model;4. menyiapkan berbagai media gambar yang nantinya akan dijadikan bahan ajar ;5. membuat alat tes perkembangan kemampuan anak. 6. menyiapkan sarana untuk dokumentasi, melalui lembar observasi guru sebagai sebuah bagian dari perencanaan berikut ini.b. Pelaksanaan Tindakan12

Setelah semua komponen di atas dipersiapkan, peneliti kemudian melakukan Tindakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menghitung siswa melalui media gambar. Berikut pelaksanaan perbaikan apda siklus pertama dilaksanakan dengan mengikuti RKH berikut ini RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)TEMA / SUB TEMA :Bilangan/jumlah kartuHARI / TGL:SELASA, 29 APRIL 2014ALOKASI WAKTU:4 MINGGU KELOMPOK:BPEND. KARAKTERINDIKATORKEGIATAN PEMBELAJARNALAT / SUMBER BELAJARPERKEMBANGAN PENILAIAN ANAK

ALATHASIL

Religius

Tengang rasa Keingin tahuan Cerdas

Kreatif Ketelitian

Empati

Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan (NAM) Mendengarkan percakapan tentang pesisir (B)

Menceritakan kembali isi cerita yang didengarnya (B) Mengerjakan tugas dengan teliti (K) Mengelompokkan benda-benda bentuk 3 dimensi (K)

Mau berbagi makanan dengan teman (sosikem) I. KEGIATAN AWAL (30 MENIT) Salam dan berdoa Absen anak (Murid) Bercakap-cakap nama-nama baju

II. KEGIATAN INTI (60 MENIT) Cerita tentang berbagai pakaian Guru memberikan gambar berbagai jenis warna. Siswa diberi tugas belajr memberi warna.

III. ISTIRAHAT MAIN / MAKAN (30 MENIT) Cuci tangan Doa makan Makan bekal dari rumah IV. KEGIATAN PENUTUP (30 MENIT) Kesimpulan kegiatan 1 hari Berkemas-kemas Menyanyi, doa mau pulang, salam Pulang

Buku absen Peserta

Gambar baju celana

Lembar tugas, layar

Balok geometri

Air, sabun, lap tangan

Bekal dari rumah

Observasi Observasi

Unjuk kerja Unjuk kerja Unjuk kerja

Observasi

Observasi

Observasi

MengetahuiRaha, April 2014Kepala TKGuru Kelompok WA ODE MUKMINAASMINAR NIP. 19591231 198610 2 011NIM. 823687628

c. Observasi dan EvaluasiPelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I dilakukan penilaian dengan memberikan lembaran kepada siswa untuk diberi warna. Selanjutnya sebagai penilaian juga dilakukan dengan melakukan tanyajawab dengan siswa terkait warna yang digunakannnya. Selanjutnya pada siklus Iyang dilaksanakan pada tanggal 3 April 2014 tersebut diperoleh data hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar sebagai berikut :NoSiswa Mengenal Warna

1AaV

2AbV

3AcV

4BaV

5BeV

6De

7DinV

8FaV

9Ir

10IrmV

11Muh aV

12Muh. J

13KV

14pa

15raV

11

Sumber: Hasil Pengolahan Penelitid. Refleksi Penilaian terhadap siswa TK Pertiwi pada pelaksanan perbaikan yang peneliti siklus pertama berjalan dengan lancar. Nampak pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 15 jumlah siswa yang ada, sebanyak 11 anak yang dikategorikan mampu. Perolehan demikian kemudian peneliti menjadikannya sebagai patokan untuk melanjutkan pada siklus II.

2. Pelaksanaan Siklus IIa. PerencanaanBerdasarkan berbagai pertimbangan dan pengaman setelah melaksanakan pelaksanaan siklus I, maka pada tahapan berikut ini yakni pada siklus II peneliti kembali menyusun perencanaan dalam mempersiapkan siklus II. Seperti pada tahapan sebelumnya pada tahap perencanaan ,dilakukan diskusi dengan supervisor 2 terkait rencana perbaikan pada siklus II. Adapun hasil diskusi tersebut adalah membahas tentang beberapa langkah-langkah yang telah peneliti siapkan dan akan diterapkan nantinya dalam pembelajaran.b. guru menentukan teman pelajaran c. merancang RKH sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran;d. membentuk kelompok-kelompok belajar;e. menyiapkan berbagai media gambar yang nantinya akan dijadikan bahan ajar f. siswa diminta untuk memebri warna pada gamabar yang diberi guru. g. menyiapkan sarana untuk dokumentasi, melalui lembar observasi guru b. Pelaksanaan TindakanSetelah semua komponen di atas dipersiapkan, peneliti kemudian melakukan tindakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan motorik halus siswa melalui media gunting. Pada akhir pertemuan peneliti memberikan review kepada siswa untuk mengetahui seberapa pemahaman dan kemampuan siswa dalam menggunakan melalui media gambar. Adapun rencana kegiatan harian pada siklus II yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)TEMA / SUB TEMA : Bilangan/jumlah kartuHARI / TGL:RABU, 25 APRIL 2014 ALOKASI WAKTU:4 MINGGU KELOMPOK:B

PEND. KARAKTERINDIKATORKEGIATAN PEMBELAJARNALAT / SUMBER BELAJARPERKEMBANGAN PENILAIAN ANAK

ALATHASIL

Religius

Tengang rasa Keingin tahuan Cerdas

Kreatif Ketelitian

Empati

Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan (NAM) Mendengarkan percakapan tentang pesisir (B)

Menceritakan kembali isi cerita yang didengarnya (B) Mengerjakan tugas dengan teliti (K) Mengelompokkan benda-benda bentuk 3 dimensi (K)

Mau berbagi makanan dengan teman (sosikem) V. KEGIATAN AWAL (30 MENIT) Salam dan berdoa Absen anak (Murid) Bercakap-cakap nama-nama baju

VI. KEGIATAN INTI (60 MENIT) Cerita tentang berbagai pakaian Guru memberikan gambar berbagai jenis warna. Siswa diberi tugas belajr memberi warna.

VII. ISTIRAHAT MAIN / MAKAN (30 MENIT) Cuci tangan Doa makan Makan bekal dari rumah VIII. KEGIATAN PENUTUP (30 MENIT) Kesimpulan kegiatan 1 hari Berkemas-kemas Menyanyi, doa mau pulang, salam Pulang

Buku absen Peserta

Gambar baju celana

Lembar tugas, layar

Balok geometri

Air, sabun, lap tangan

Bekal dari rumah

Observasi Observasi

Unjuk kerja Unjuk kerja Unjuk kerja

Observasi

Observasi

Observasi

MengetahuiRaha, April 2014Kepala TK Pertiwi Raha Guru Kelompok WA ODE MUKMINAASMINAR NIP. 19591231 198610 2 011NIM. 823687628

c. Observasi dan EvaluasiSaat guru melaksanakan proses pembelajaran, penilai yang dalam hal ini adalah kepala sekolah TK Pertiwi Raha melakukan pengamatan pada aktivitas guru. Berdasarkan hasil pengamatan melalui lebar observasi tersebut sebanyak 15 indikator, pelaksanan mencapai 100% artinya bahwa prosedur yang direncakana guru sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran. diperoleh 15 indikator yang terlaksana. Selanjutnya pelaksanaan pada siklus II tersebut pada tanggal 3 April 2014 diperoleh data hasil belajar siswa dengan pemahaman konsep berhitung 1-10 sebagai berikut :noSiswaMengenal warna

1AaV

2AbV

3AcV

4BaV

5BeV

6DeV

7DinV

8FaV

9IrV

10Irm

11Muh aV

12Muh. JV

13KV

14paV

15raV

14

Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti

e. Refleksi Penilaian terhadap siswa TK Pertiwi pada pelaksanan perbaikan yang peneliti siklus kedua berjalan dengan lancar. Nampak pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 15 jumlah siswa yang ada, sebanyak 14 anak yang dikategorikan mampu. Perolehan demikian memberikan kejelasan bahwa perbaikan pembelajaran mewarnai mewarnai dapat meningkatkan kemampauan siswa dalam mengenal warna.B. Pembahasanpelaksanaan pembelajaran di TK Pertiwi Raha yang dilaksanakan dalam dua siklus tersebut seperti yang telah diuraikan sebelumya mendanakan bahwa dengan penugasan pemberian warna siswa lebih mudah mengenal nama-nama warna. Hal ini dapat dilihat dari dua siklus yang diadakan, di mana pada siklus I perolehan nilai kategori mampu dicapai sebanyak 11 anak atau pencapaian 73.34%. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II dengan berbagai pertimbangan perbaikan dari siklus sebelumnya, diperoleh hasil pada siklus II mengalami peningkatan yakni sebanyak 14 anak atau pencapaian 93.34% telah mampu mengenal warna.Berikut kemampuan siswa dalam mengenal warna dapat dilihat pada tabel berikut ini:.

BAB V PENUTUP

1. KesimpulanPelaksanaan pembelajaran di TK Pertiwi Raha yang dilaksanakan dalam dua siklus tersebut seperti yang telah diuraikan sebelumya mendanakan bahwa dengan penugasan pemberian warna siswa lebih mudah mengenal nama-nama warna. Hal ini dapat dilihat dari dua siklus yang diadakan, di mana pada siklus I perolehan nilai kategori mampu dicapai sebanyak 11 anak atau pencapaian 73.34%. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II dengan berbagai pertimbangan perbaikan dari siklus sebelumnya, diperoleh hasil pada siklus II mengalami peningkatan yakni sebanyak 14 anak atau pencapaian 93.34% telah mampu mengenal warna.2. SaranPelaksanaan pembelajaran dengan media gambar lalu siswa mearnai kiranya sangat membantu siswa bahkan juga guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa kiranya menjadi hal yang sangat efisien. Pelaksanaan pembelajaran mewarnai gambar sebagai sebuah langkah untuk memperkenalkan warna pada siswa, namun perlu beberapa bagian yang mestinya dibenahi misalnya mesti selektif dalam memilih gambar, selain itu penyebutan warna mestinya tidak membebani siswa artinya bahwa warna yang diperkenalkan adalah warna-warna yang umum dalam kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

AliNugraha .(2008).Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini. Bandung: JILSI FoundationSulasmi Darma Prawira .(1989).Warna sebagai Salah Satu Unsur Seni danDesain.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Sadjiman EbdiSanyoto.(2005).DasarDasar Tata Rupa dan esain.Yogyakarta:CV Arti Bumi IntaranEndang Widjajanti Laksono.(1998).Meramalkan Zat Pewarna denganPendekatan Partikeldalam Kotak IDimensi.CakrawalaPendidikan.1(17). Hlm4142.