laporan pkp ips lengkap.docx

73
LAPORAN PKP IPS LENGKAP CONTOH LAPORAN PKP IPS LENGKAP BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil penelitian, pelajaran IPS masih banyak di jumpai adanya prestasi belajar siswa belum sesuai dengan yang di harapkan yaitu mencapai hasil yang maksimal karena guru hanya menggunakan metode yang biasa-biasa saja sehingga siswa merasa bosan sehinga peran guru lebih dominan dan siswa kurang aktif. Maka harus ada perubahan. Contohnya dengan pembelajaran aktif artinya siswa dalam pelajaran IPS dalam materi peta dan globe siswa disuruh menggambar peta sendiri dan langsung megamati globe sehingga anak bisa membayangkan bentuk-bentuk yang sebenarnya sehingga bisa diterapkan dikelas V SDN 1 Ngadirojo dengan baik. Berdasarkan uraian di atas perlu adanya keaktifan siswa untuk bisa mencapai tujuan yang di inginkan untuk itu harus aoa cara untuk mengatasi masalah yang ada di kelas V SDN 1 Ngadirojo Mata pelajaran IPS materi peta dan globe sehingga hasilnya lebih baik dari sebelumnya, dan pelajaran

Upload: ery-linggo-ery

Post on 18-Dec-2015

485 views

Category:

Documents


51 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PKP IPS LENGKAPCONTOH LAPORAN PKP IPS LENGKAP

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangBerdasarkan hasil penelitian, pelajaran IPS masih banyak di jumpai adanya prestasi belajar siswa belum sesuai dengan yang di harapkan yaitu mencapai hasil yang maksimal karena guru hanya menggunakan metode yang biasa-biasa saja sehingga siswa merasa bosan sehinga peran guru lebih dominan dan siswa kurang aktif. Maka harus ada perubahan. Contohnya dengan pembelajaran aktif artinya siswa dalam pelajaran IPS dalam materi peta dan globe siswa disuruh menggambar peta sendiri dan langsung megamati globe sehingga anak bisa membayangkan bentuk-bentuk yang sebenarnya sehingga bisa diterapkan dikelas V SDN 1 Ngadirojo dengan baik.Berdasarkan uraian di atas perlu adanya keaktifan siswa untuk bisa mencapai tujuan yang di inginkan untuk itu harus aoa cara untuk mengatasi masalah yang ada di kelas V SDN 1 Ngadirojo Mata pelajaran IPS materi peta dan globe sehingga hasilnya lebih baik dari sebelumnya, dan pelajaran IPSakan menjadi pelajaran yang sangat menyenangkan serta mengasikan bagi siswa karenana dengan membuat peta dan mengamati globe sendiri akan merasa bangga dan puas dan malah menjadi pelajaran yang menyenangkan dan mengasyikan.1.Identifikasi MasalahPada pelajaran IPS dalam ulangan ditemukan banyak sekali soal mengenai letak wilayah yang di tunjukan dengan peta banyak sekali yang salah dan masih banyak juga siswa yang hasil ulangannya belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu dengan hasil kurang.Hanya sedikit siswa yang bisa menjawab pertanyaan mengenai batas wilayah di peta dan globe. . Ini berarti dari hal tersebut dapat dinyatakan bahwa hasil pembelajaran IPS mengenai peta dan globe belum sesuai dengan yang diiginkan.Berdasarkan hal tersebut peneliti mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh siswa. Dari beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :a.Hanya sebagian siswa dapat menjawab pertanyaan dari gurub.Tingkat pemahan siswa terhadap penjelasan tentang peta dan globeguru kurangc.Prestasi hasil belajar kurangd.Siswa kurang aktif cenderung bingung karena tidak bisa melihat gambar peta dan globe sendiri2.Analisis MasalahBerdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat dianalisis yang menjadi akar dari permasalahan yaitu siswa kurang aktif, hal ini terjadi karena siswa cenderung bingung dengan media yang digunakan guru dalam mengajar.Biasanya guru hanya menunjukan batas wilayah di peta yang ada di buku saja sehingga siswa belum mengerti benar maka dari itu kita harus bisa merubah media pembelajaran agar siswa mampu menerima materi pembelajaran yang kita ajarkan.Mungkin dengan media gambar peta dan globe pembelajaran bisa aktif dan menyenangkan.B.Rumusan MasalahDari beberapa identifikasi masalah yang telah dipaparkan pada latar belakang, akhirnya dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa melalui media gambar peta dan globe pada mata pelajaran IPS kelas V SDN 1 Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo?C.TujuanBerdasarkan pada rumusan tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk :Mengetahui cara meningkatkan hasil belajar siswa melalui media gambar peta dan globe pada mata pelajaran IPS kelas V SDN 1 Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten PonorogoD.ManfaatDari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :1.Bagi Gurua.Membantu guru memperbaiki pembelajaranb.Membantu guru dalam mengembangkan profesionalismenyac.Meningkatkan rasa percaya dirid.Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki ke arah yang lebih baik.2.Bagi SiswaUntuk meningkatkan proses belajar siswa disamping guru melaksanakan PKP dapat menjadi model bagi siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya.3.Bagi SekolahMembantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan / kemajuan pada diri guru dan pendidik di sekolah tersebut.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A.Pengertian Media PembelajaranMedia pembelajaran terdirl dari dua kata, yaitu media dan pembelajaran. Sebelum membahas secara mendalam tentang media pembelajaran, maka penulis akan memperjelas arti media dan pembelajaran. Media merupakan alat bantu untuk mencapai tujuan, sedangkan pembelajaran adalah usaha yang dilakuk-an dalam rangka member] kemudahan bags siswa dalam, proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.Dalam usaha memperjelas pengertian media pembelajaran, penulis menggambarkan dari berbagai pendapatyaitu:1. Robert M. Gagne dalam bukunya The Condition of Teaching (1970) mediapembelajaran untuk menunjukkan laporan belajar yang dapat merangsang siswa sehingga terjadi proses belajar, im berarti guru, obyek, macam-macam alat (buku-televisi).2.Menurut Drs. H.M. Anshan, media pembelajaran adalah bahan-bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk membantu guru maupun siswa dalam, upaya mencapai tujuan.2. Menurut Drs. Djenen Bale, media pembelajaran adalah sarana untuk mcinbert pengertian dengan jelas dan mencegah verbalisms3. .Menurut Drs. DN. Adji Robinson, media pembelajaran adalah sarana yang membantu belajar terutama melalui pendengaran dan penglihatan dalam proses belajar mengajar.4. Menurut Drs. Oemar Hamalik dalam bukunya Media Pendidikan (1980), media pembelajaran -adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lehih i-nengefektlikan komunikasi dan interaksi antara guru clan siswa dalam proses pendidikan don pengajaran di sekolah5. Menurut Dr. Engkoswara, media pembelajaran adalah alat bantu atau alat pelengkap yang digunakan oleh guru dalam berkomunikasi dengan siswa.B. Penanaman Konsep Peta di SD

Pada penanaman konsep tentang peta, siswa menggunakan konsep yang sudah dimiliki yaitu tentang mata angin, karena dalam menggambarkan peta batas wilayah, siswa harus mengetahui di arah sebelah mana letak batas wilayah indonesia.Pada tahap awal penanaman konsep peta di kelas V dapat dilakukan yaitu melalui tahapan:1.Guru menggunakan contoh dengan alai peraga berupa gambar peta2.Guru memberi contoh, gambar peta3.Guru menugaskan siswa menggambar peta wilayah Penanaman Konsep Peta dikelas tinggi dapat dilakukan dengan:a.Guru menyiapkan gambar peta yang sudah dipetak-petak.b.penggunaan GlobeOleh karena globe itu bentuknya terlampau kecil, maka ia tidak dapat memberikan keterangan secara terperinci tentang keadaan bumi ini.Karena itu pula kita dapat sekaligus melihat seluruh dunia melalui globe ini. Kelemahan ini dapat diatasi oleh penggunaan peta. Oleh sebab itu kedua jenis alas iniperlu diterapkan.

C. MetodologiPembelajaran Ilmu Pengetahuan SosialMetodologi pembelajaran bermacam ragam. Metode apa yang dipilih guru tergantung pada pengalaman dan keahliannya, serta tujuan yang hendak dicapainya apakahpengertian, keterampilan, atau nilaidan sikap. Jadi guru yang baikadalah guru yang; sanggup memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan murid, tujuan dan bahan pelajaran, Beserta kepribadiannya sendiri.Guru akan senantiasa menilai dirinya berdasarkan hasil yang dicapaiolehmurid-murid dan akan selalu berusaha memperbaiki dirinya dalammenggunakan metode mengajar tertentu. la juga harus bersedia mencobateknik-teknikbaru dengan kesadaran bahwa tidak ada satu metode tertentu yang sesuai dengan semua bahan, semua murid atau semua pengajar. Jadi dalam tiap pelajaran guru harus menggunakan berbagai metode. Karena itu guru harus menguasaisegala macam metode mengajar dan dapat menggunakannya secara efektif seperti: metode ceramah,.diskusi, kelompok, demonstrasi,dan pemecahan. masalah.

D. Kelemahan Media Gambar Peta dan GlobeKelemahan media gambar peta dapat dijabarkan sebagai berikut :1. Banyak memakan waktu karena manggabar itu perlu waktu yang agak lama2. Sulit memberikan tugas rumah karena menggambar peta perlu menggunakan skala yang tepat3. Tugas menggambar biasanya agak sulit sehingga peserta didik tidak mau mengerjakan tugas di rumah4. Tugas peta yang agak rumit membuat beban dan keluhan peserta didik5. Tugas menggambar biasanya dikerjakan oleh orang tuaKeempat kegiatan yang dikemukakan di atas merupakan mata rantai yangtak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Empat kegiatan tersebut juga prosedur pemakaian media pembelajaran pada saat dilaksanakan di kelas.Langkah-langkah umum yang dapat diikuti dalam penggunaan media pembelajaran peta dan globeadalah sebagai berikut :

1.Persiapan pemakaian media gambarpeta dan globe, antara lainmencakup :

a.Membuat rancangan gambar peta yang mudah di pahami oleh siswa

b.Menyebutkan macam-macam batas wilayah,contohnya sungai,laut,selat dan lain sebagainya

c.Membuat gambar peta buta jika perlu, dan

d.Menyediakan sumber-sumber belajar yang diperlukan untuk menyediakan tugas.

2.Pelaksanaan pemakaian media gambar peta dan globe, mencakup :a.Menjelaskan tujuan dan manfaat tugas yang diberikan kepada siswab.Memberikan penjelasan tentang tugas (terutama mengenai kesulitan yang mungkin dihadapi dan alternatif pemecahannya)c.Membantu membuatkan peta buta(jika di butuhkan)

BAB IIIPELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARANA.Lokasi dan Subyek PenelitianLokasi penelitian ini adalah di SDN I Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo, yang terletak di sebelah timur kota ponorogo Dan lingkungan sekitar sekolah adalah berupa pemukiman penduduk.Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas V SDN 1 Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo semester II tahun ajaran 2009/ 2010Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas V SDN 1 Ngadirojo Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo dengan jadwal sebagai berikut :1.Siklus I tanggal 23 Maret 20102.Siklus II tanggal 30 Maret 2010B.Prosedur Penelitian1.Siklus pertamaa.PerencanaanPada tahap perecanaan siklus I diawali dengan refleksi dan analisis awal penulis, dibantu oleh teman sejawat terhadap hasil belajar siswa sebelum perbaikan, mengidentifikasi masalah, menganalisa masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah.Berdasarkan hasil tersebut, penuh dibantu teman sejawat melakukan hal-hal sebagai berikut :(1)Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I (terlampir).(2)Menyiapkan alat dan sumber belajar.(3)Menyiapkan alat pengumpulan data yang akan penulis dan teman sejawat gunakan untuk memperoleh data atau informasi tentang proses dan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran yaitu lembar evaluasi akhir.b.PelaksanaanPerbaikan pembelajaran dilaksanakan oleh penulis dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamatsesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran yang sudah disusun. Dimulai dari kegiatan awal,inti pelaksanaan dan kegiatan akhir dilanjutkan dengan evaluasi pembelajaran.c.Pengumpulan DataData dikumpulkan oleh penulis dibantu teman sejawat selama pelaksanaan siklus I data hasilevaluasi dikumpulkan dengan menggunakan tes akhir.d.RefleksiRefleksi dilakukan oleh penulis dibantu teman sejawat pada setiap pertemuan / siklus perbaikanpembelajaran. Refleksi difokuskan pada keberhasilan, kendala dan dapat menggunakan mediagambar peta dan globeterhadap proses dan hasil perbaikan pembelajaran.1.Siklus keduaa.PerencanaanPada tahap perencanaan siklus I diawali dengan refleksi dan analisis awal penulis, dibantu oleh teman sejawat terhadap hasil belajar siswa sebelum perbaikan, mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah.Dari hasil tersebut, selanjutnya si penulis dibantu teman sejawat melakukan hal-hal seperti berikut :(1)Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (terlampir) yang difokuskan pada penggunaan media gambar peta dan globe(2)Menyiapkan alat dan sumber belajar.(3)Menyiapkan alat pengumpulan data yang akan penulis dan teman sejawat gunakan untuk memperoleh data atau informasi tentang proses dan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Alat pengumpulan data yang direncanakan adalah : (1) melihat hasil gambaran peta peserta didik, (2) lember penilaian kerja siswa atau LKS, dan (3) lembar evaluasib.PelaksanaanPerbaikan pembelajaran dilaksanakan oleh penulis dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran yang sudah disusun.Perbaikan pembelajaran siklus II ilaksanakan dengan langkah-langkah berikut :(1)Kegiatan awal.(2)Siswa diminta menyebutkan macam-macam jenis batas wilayah(3)Siswa di dampingi guru mengambar peta dan juga mengamati globe(4)Setiap siswa menunjukan hasil gambaran peta pada gurunya.(5)Penilaian di lakukan langsung di kelas oleh guru.c.Pengumpulan DataData dikumpulkan oleh penulis dibantu teman sejawat selama pelaksanaan siklus II mencakup : (1) Data proses penilaian guru mengenai gambar peta yang di buat siswa serta dikumpulkan digunakan untuk pengamatan, (2) Data dari hasil penilain guru digunakan untuk evaluasi, (3) Tingkat penguasaan siswa terhadap materi dengan menggunakan tes akhir.d.RefleksiRefleksi dilakukan oleh penulis dibantu teman sejawat untuk menganalisis dan menginterprestasikan hasil pengamatan baik tentang aktivitas peneliti maupun aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil refleksi ini kemudian untuk dijadikan bahan kajian untuk melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada tindakan selanjutnya.

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

1.Hasil Penelitian Siklus IDalam proses pembelajaran siklus I pembelajaran kurang maksimal dan belum mencapai kriteria keberhasilan perbaikan pembelajaran yang diharapkan. Kekurangan keberhasilan perbaikan tersebut tegambar dari :(1) Pemahaman letak wilayah pada gambar peta dan globe(2) Hasil penilaian akhir.Dari pengamatan terhadap proses penilaian di kelas diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 1Hasil Pengamatan Peta dan Globe pada Siklus I

NONama SiswaAspek yang dinilai

KetelitianPengetahuan letak wilayahiHasil gambaran

1WILISkurangcukupkurang

2UNTUNG BUDI SETIYO AGUNGkurangcukupkurang

3RULI OKTALINAkurangkurangkurang

4RENI MARLIANAcukupcukupcukup

5SAMSURI ARIP MUSTOPAcukupkurangkurang

6ADHI RAHMAT PRATAMAkurangcukupcukup

7FITRI NUR INDAH SARIkurangkurangcukup

8KHOIRUL NUR ROHMAD Z.cukupcukupcukup

9LAZIMUL ARIFINkurangkurangcukup

10MARYANTIcukupcukupcukup

11NABILA MAULANA IZATIkurangcukupkurang

12NIKO DWI ABADIcukupkurangcukup

13NUR AHMAD KHOIRUL M.kurangkurangkurang

14ROHMAD ALIF SYAHFIARkurangcukupkurang

5 (36%)7(50%)7(50%)

Keterangan:kriteria keberhasilan proses pembelajaran peta dan globe adalah 75% siswa menunjukkan ketelitian dalam mengamati, penguasaan materi peta dan globe serta kemampuan merespon / menanggapi / menjawab pertanyaan.

Hasil pengamatan di atas menggambarkan bahwa tingkat ketelitian siswa, penguasaan materi peta dan globe dan menjawab pertanyaan dalm proses pembelajaran kelas masih jauh dari kriteria yang diharapkan (75%). Dari ketiga aspek yangdiamati, keaktifan siswa dalam diskusi hanya 36%, keberanian menjawab pertanyaan dalam proses pembelajarn peta dan globe aspek tertinggi hanya (30%). Hal ini berkaitan erat dengan penguasaan siswa terhadap materi juga masih rendah (30%).Selanjutya dari penilaian terhadap hasil penyelesaian tugas diperoleh hasil sebagai berikut :Tabel 2Hasil Tes Akhir Siklus I

NONama SiswaSkor Nilai Per Butir SoalJumlah

12345

1.WILIS1555151555

2.UNTUNG BUDI SETIYO AGUNG15155151060

3.RULI OKTALINA101010151560

4.RENI MARLIANA15102051565

5.SAMSURI ARIP MUSTOPA10155101050

6.ADHI RAHMAT PRATAMA52015152075

7.FITRI NUR INDAH SARI10151551560

8.KHOIRUL NUR ROHMAD Z.15510151560

9.LAZIMUL ARIFIN5101520555

10.MARYANTI20515151570

11.NABILA MAULANA IZATI15152020575

12.NIKO DWI ABADI52010151565

13.NUR AHMAD KHOIRUL M.15510101050

14.ROHMAD ALIF SYAHFIAR51010151050

JUMLAH850

RATA-RATA60,71

SKM: 6,5Jumlah siswa tuntas: 5Rata-rata kelas: 850/14 = 60,71Prosentase ketuntasan: 35,71%

Grafik Nilai Rata-rata Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan yang disajikan di atas, perbaikan pembelajaran dalam dua siklus yang penulis laksanakan dibantu teman sejawat, menunjukkan bahwa penggunaan media gambar peta dan globe mampu meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Walaupun peningkatan dan pencapaian kriteria ketuntasan untuk setiap aspek dikaji terjadi secara bertahap dalam dua siklus.

BAB VPENUTUP

A.SIMPULANDari hasil perbaikan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :1.Penggunaan media gambar peta dan globe mampu meningkatkan siswa belajar lebih aktif2.Penggunaan media gambar peta dan globe sangat membantu guru dalam menyampeikan suatu materi pembelajaran di kelas?B.SARANBerdasarkan hasil simpulan di atas, maka ada hal yang perlu dipertimbangkan yaitu :1.Guru hendaknya menggunakan alat peraga yang efektif dan efisien dalam setiap proses belajar mengajar.2.Guru dalam memanfaatkan media gambar yang mudah dipahami siswa3.Bagi penulis lain yang berminat menggunakan media ini dapat dikembangkan lebih lanjut pada mata pelajaran yang lain.

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUANALAM DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(Laporan)

Oleh

MARDIANANIM :814 645 744

UNIVERSITAS TERBUKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKANUPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG2009.2

LEMBAR PENGESAHAN

1.Judul Laporan:UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) PADA MATA PELAJARAN IPA DAN IPS DISD NEGERI 1 SIDANG GUNUNG TIGA KEC. RAWAJITU SELATAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

2. Identitas Peneliti :

N A M A : MARDIANANIM :814 645 744PROGRAM STUDI : S-1 PGSDMASA UJIAN : 2009.2KELOMPOK BELAJAR : BUMI DIPASENA

3. Lokasi Penelitian :

NAMA SEKOLAH : SD NEGERI 1 SIDANG GUNUNG TIGAKELAS : V (LIMA)MATA PELAJARAN : IPA DAN IPSALAMAT : Sidang Gunung Tiga - Rawajitu Selatan Kab. Mesuji

4. Lama Penelitian :1 Bulan (3 Siklus Pembelajaran)

Mesuji, Nopember 2009Mengetahui MahasiswaSupervisor

Drs. ERI SETIAWAN, M.Si. MARDIANANIP. 1958111919883 1 002 NIM.814 645 744ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur bagi Allah Tuhan Seru sekalian Alam, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang setia mengagungkan asma-Nya. Atas Rahmat tersebut kami dapat menyelesaikan penelitian dan laporannya dari awal hingga akhir alhamdulillah berjalan lancar, sesuai dengan yang diharapkan.

Laporan yang amat sederhana ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan Universitas Terbuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program S-1 PGSD pada mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).Dengan selesainya laporan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :1.Bapak P A D R I, S.Pd.SD. selaku Pengelola S-1 PGSD Kelompok Belajar (Pokjar) Bumi Dipasena yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan untuk melaksanakan perkuliahan dan penelitian untuk laporan ini.2.Bapak Drs. Eri Setiawan, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, konsultasi, dan pengarahan dalam penelitian dan penulisan laporan ini hingga selesai3.Ibu Marsini, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan penelitian.4.Ibu Martina Barniat, selaku teman sejawat yang dengan setia mendampingi, mengamati dan memberikan masukan-masukan yang amat berarti untuk kelancaran proses penelitian ini.5.Bapak Ibu guru SD Negeri 1 Medasri yang telah membantu pelaksanaan observasi dalam perbaikan pembelajaran ini.

iii

6.Rekan-rekan Mahasiswa S-1 PGSD Pokjar Bumi Dipasena sebagai rekan diskusi dalam pelaksanaan pembelajaran dan penyusunan laporan ini.Kepada semua pihak (tidak dapat kami sebutkan satu persatu) yang memberikan bantuan baik moril naupun materiil hingga terselesaikannya penyusunan dan penulisan laporan ini, kami tidak bisa memberikan apa-apa kecuali hanya bisa berdoa semoga akan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca dan kami berharap kiranya laporan ini ada manfaatnya, khususnya bagi kami pribadi dan umumnya kepada segenap pembaca sekalian. Amin.

Mesuji, Nopember 2009

Penulis,

MARDIANA NIM. 814 645 744

ivDAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. iLEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iiKATA PENGANTAR .................................................................................... iiiDAFTAR ISI .................................................................................................. vDAFTAR TABEL............................................................................................ vii

BAB I : PENDAHULUNA.Latar Belakang Masalah ..................................... 1B.Rumusan Masalah ............................................... 3C.Tujuan Penelitian ................................................ 4D.Manfaat dan Kegunaan Penelitian ..................... 4

BAB II : KAJIAN PUSTAKAA.Pengertian Kreativitas ........................................ 5B.Pengertian Prestasi /Hasil Belajar ........................ 5C.Pengertian Pembelajaran Keterampilan Proses .... 8

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian .......................................................... 10 B. Deskripsi Per Siklus ............................................. 11

v

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................... 15 1. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ................. 15 2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ....................... 16 B. Pembahasan ........................................................... 16 1. Siklus I ............................................................... 16 2. Siklus II ............................................................. 19 3. Siklus III ............................................................ 22

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................... 25 B. Saran...................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN

vi

LEMBAR KONSULTASI LAPORAN PKP1.Judul Laporan:UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) PADA MATA PELAJARAN IPA DAN IPS DISD NEGERI 1 SIDANG GUNUNG TIGA KEC. RAWAJITU SELATAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

2. Identitas Peneliti :

N A M A : MARDIANANIM :814 645 744PROGRAM STUDI : S-1 PGSDMASA UJIAN : 2009.2KELOMPOK BELAJAR : BUMI DIPASENA

NOHARI /TANGGALHAL-HAL YANG DIBICARAKANPARAF

Mesuji, Oktober 2009Pembimbing,

Drs. ERI SETIAWAN, M.Si.

BAB IPENDAHULUANA.Latar Belakang MasalahDewasa ini masalah yang muncul di seputar pendidikan dan hasilnya seolah menjadi indikasi betapa besarnya harapan masyarakat terhadap produk yang dicetak oleh para guru di sekolah. Menyikapi kondisi yang semakin kompleks seperti sekarang ini, guru dituntut mampu membekali para siswa berbagai keterampilan yang dipandang urgent dalam kehidupan. Hal yang paling utama dipersiapkan adalah adanya keterampilan bernalar dan bersikap menempatkan sesuatu yang tepat pada tempatnya. Maka dalam hal ini guru lah yang dipandang paling berperan untuk mengarahkan siswanya pada tataran persiapan menyongsong kehidupan sebenarnya kelak. Kegagalan guru dalam mengarahkan dan mengembangkan ilmu dan keterampilannya di sekolah akan mengakibatkan hancurnya masa depan anak-anak dewasa kelak.Kegagalan dan merosotnya penghayatan masyarakat terhadap nilai-nilai sosial dan etika, kenakalan remaja dan sebagainya yang terjadi selama ini sering dianggap sebagai miseducation (salah asuhan) dan faktor penentu yang diharapkan mampu memperbaikinya adalah guru. Oleh sebab itu salah satu upaya untuk mengantisipasi kemerosotan nilai-nilai sosial dan etike di tengah masyarakat terutama di kalangan generasi muda adalah dengan cara membenahi proses pendidikan. Di sinilah relevansinya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan pendidikan secara terpadu dan simultan, baik secara formal, non-formal, maupun in-formal. Ketiga unsur ini harus saling bahu membahu, bekerja sama untuk mewujudkan pendidkan yang berkualitas.12Salah satu komponen pembelajaran yang perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya adalah komponen guru, dalam hal ini adalah kompetensinya. Komponen guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan nilai, karena posisinya sebagai sumber belajar dan sumber identifikasi nilai moral dan sumber keteladanan bagi peserta didik. Keberadaan guru adalah sangat penting dan tidak bisa digantikan oleh sumber-sumber lain, karena peran guru tidak hanya semata-mata sebagaitransfer of knowledgesaja, tetapi guru masih berperan sangat penting dan dominan, sehingga apabila guru tidak berkompeten terutama dalam pembentukan kepribadian pada siswa, maka tidak akan menghasilkan apa-apa. Peran guru yang sebenarnya adalah sebagai fasilitator, namun yang perlu mendapat penekanan itu adalah kemampuan guru mensupport para siswanya untuk mampu mengembangkan kreativitasnya dan membangun sendiri pengetahuan yang datang dari luar, sehingga terbangunlah pengetahuan dan keterampilan mengkonstruksi kognitif yang ada terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungan.

Menurut pendapat paham konstruktivisme bahwa pengetahuan itu merupakan konstruksi dari kita yang sedang belajar. Sebagai guru yang merupakan jabatan fungsional di bidang pendidikan dengan sendirinya juga dituntut dalam keahlian, pengetahuan dan keterampilan tertentu atau yang disebut sebagai sebuah kompetensi guru. Secara minimal guru memiliki kompetensi kepribadian (personal) dan kompetensi kemasyarakatan (sosial).Guru bukan hanya bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri tetapi lebih dari itu yaitu tanggung jawab kepada masyarakat luas, bukan bertanggungjawab untuk satu generasi melainkan sampai ke generasi selanjutnya.3Untuk menimbuhkan sikap aktif, kreatif, inovatif dari siswa tidaklah mudah. Fakta yang terjadi adalah guru dianggap sebagai sumber belajar yang paling benar. Di sisi lain rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS merupakan salah satu indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan guru perlu untuk dicermati lebih serius lagi. Hal yang lazim dijumpai dalam suatu pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya prestasi siswa di antaranya : (1) kegiatan pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru; (2) rendahnya semangat belajar siswa; (3) banyaknya siswa yang tidak berani bertanya atau mengemukakan pendapat; (4) metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariatif (monoton); (5) media pembelajaran yang terbatas; (6) Tidak berorientasi pada kebutuhan masyarakat setempat.

Salah satu bentuk kepedulian dan sebagai kontribusi pemikiran yang dapat dijadikan acuan dalam mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS di SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kec. Rawajitu Selatan adalah dengan melalui Pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle), yaitu merupakan suatu program pengembangan pendidikan sains yang dalam pelaksanaannya terdiri atas tiga fase, yaitu eksplorasi, pengenalan konsep, dan penerapan konsep.

B. Rumusan MasalahRumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA dan IPS kelas V SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga melalui pendekatan pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar)?.

4C. Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah : mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran keterampilan proses dalam upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA dan IPS di SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Selatan Kabupaten Mesuji Propinsi Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010.

D. Manfaat dan Kegunaan PenelitianSuatu penelitian tentunya diharapkan mempunyai kegunaan atau manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:1. Bagi GuruMembantu guru dalam usaha menemukan bentuk pembelajaran dan sebagai bahan masukan untuk mengetahui bahwa pendekatan Model Pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar)merupakan salah satu bentuk upaya dalam kegiatan pembelajaran yang memungkinkan dapat menambah atau meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.2. Bagi Lembaga yang DitelitiPenelitian dapat dijadikan sebagai tolak ukur serta inovasi dalam pengelolaan pendidikan di sekolah, serta sebagai motivasi untuk kemajuan dan perkembangan pendidikan di sekolah.Selain itu juga sebagai suatu usaha dalam rangka mencapai tujuan kurikulum seperti yang telah dirumuskan dalam kurikulum sekolah yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

53. Bagi SiswaMemotivasi siswa yang dimungkinkan dapat mendorong penigkatan kreativitas, aktivitas, prestasi atau hasil belajar, baik ketia ia masih di bangku sekolah maupun setelah mereka kembali ke keluarga ataupun masyarakat.

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA.Pengertian Motivasi

Berikut pandangan-pandangan tentang motivasi dari berbagai ahli pendidikan :1.Menurut James O. WhittakerMenurut James O. Whittakermemberikan pengertian secara umum mengenai penggunaan istilah Motivation dibidang psikologi. Ia mengatakan bahwa motivasi adalah kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kapada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan motivasi tersebu t. (Martin Yamin : 2006 : 83).Apa yang dilakukan olehJames O. Whittakermengenai motivasi di atas, berlaku umum, baik pada manusia atau hewan. Pendapat-pendapat berikut ini erat hubungannya dengan hal belajar murid.2.Menurut ThorndikeThorndke yang terkenal dengan pandangannya tentang belajar sebagai proses trial and error. Ia mengatakan bahwa belajar dengan trial and error itu dimulai dengan adanya beberapa motif yang mendorong keaktifan.Dengan demikian, untuk mengaktifkan anak dalam belajar diperlukan motivasi.Dari eksperimennya ia menyimpulkan :-law of readliness-law of exsercise-law of effect67diantara ketiga hukum tersebut, yang dianggap paling penting adalah law of effect.Dalam hubungannya dengan hukum law of effect dalam belajar, ternyata Thorndike menekankan pentingnya motivasi dalam belajar.(Martin Yamin : 2006 : 83).3. Menurut GhutriePendapat Ghutrie sama halnya dengan pendapat Thorndike, Ghutrie pun membangun teori asosiasi tentang belajar. Mengenai motivasi dalam belajar, ternyata ia mempunyai pendangan yang agak berbeda dengan pandangan Thorndike. Ghutrie memandang motivasi dan reward sebagai hal yang kurang penting dalam belajar.Menurut Ghutrie, motivasi hanyalah menimbulkan variasi respon pada individu, dan bila dihubungkan dengan hasil belajar, motivasi tersebut bukan instrumental dalam belajar.

B.Pengertian Hasil BelajarHasil belajar dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang telah dicapai seseorang setelah ia mengalami proses belajar, dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan atau yang dilaluinya. Penilaian hasil belajar perlu dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana tujuan untuk instruksional yang telah diajarkan dalam kegiatan pembelajaran yang telah dikuasai siswa.Hal ini sejalan dengan Syaiful Bahri Djamarah (2002:142) yang menyatakan bahwa : Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu : (1) faktor lingkungan : lingkungan alami dan lingkungan budaya; (2) faktor instrumental : kurikulum, program, sarana, fasilitas, dan guru;8(3) kondisi fisiologis : kondisi fisiologis, kondisi panca indra; (4) kondisi psikologis : minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif.Keberhasilan dalam belajar perlu dinilai, hal ini sesuai dengan pendapat Nana Sudjana dan Hetwijis Vera Visana (2001 : 7) yang menyatakan bahwa : penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.Suharsini Arikunto (1997:282) ia menyatakan bahwa : Bagi seorang siswa nilai merupakan cermin dari keberhasilan belajar. Namun bukan hanya siswa sendiri yang memerlukan cermin keberhasilan belajar, guru dan orang lainpun memerlukannya.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut ditinjau dari sudut peristiwa yang terjadi pada sitem psichophisis seseorang yang melakukan belajar berarti suatu proses bekerjanya sistem urat saraf dimana berbagai perubahan terjadi didalamnya. Ditinjau dari sikap individu dalam menghadapi objek yang dipelajari, belajar dalah suatu kegiatan menyusun dan mengatur lingkungn dengan sebaik-baiknya, sehingga lingkungan tersebut terserap oleh individu yang bersangkutan. Jika ditinjau dari segi kegiatannya, belajar adalah suatu kegiatan untuk memmperoleh kebiasaan-kebiasaan, pegetahuan dan pengembangan tertentu dari sikap-sikap bagi orang yang melakukannya.

Dari uraian di atas, belajar mempunyai beberapa pengertian yaitu yang pertama bahwa belajar merupakan perubahan-perubahan dari proses bekerjanya urat syaraf. Kedua belajar mepunyai arti kemampuan menyusun dan mengatur lingkungan dengan sebaikbaiknya dan yang ketiga belajar merupakan suatu9proses untuk memperoleh pengertian dan pengembangan sikap.Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilaksanakan, dikerjakan), sedang pengertian prestasi belajar dalam pembahasan ini yang penulis maksud adalah hasil diperoleh dari proses belajar dengan nilai tinggi maupun rendah, baik dalam bentuk nilai kualitatif maupun kuantitatif.

C.Pengertian Model Pembelajaran Learning Cycle (siklus belajar)Model siklus belajar pertama kali dikembangkan pada tahun 1970 dalam Science Curriculum Improvement (SCIS), yaitu suatu program pengembangan pendidikan sains di Amerika Serikat. Dalam pelaksanaannya model siklus belajar terdiri atas tiga fase, yaitu eksplorasi, pengenalan konsep, dan penerapan konsep. Siklus di sini diartikan bahwa tahap-tahap tersebut dapat berulang.1.Eksplorasi;Pada fase ini siswa diberi kesempatan untuk melakukan penjelajahan atau eksplorasi secara bebas. Kegiatan ini memberi siswa pengalaman fisik dan interaksi sosial dengan teman dan gurunya.2.Pengenalan konsep;Pada fase ini guru dengan metode yang sesuai menjelaskan konsep dan teori-teori yang dapat membantu siswa untuk menjawab permasalahan yang muncul dan menyusun gagasan mereka.3.Penerapan konsep;Pada fase ini siswa mencoba menggunakan konsep yang telah dikuasai untuk memecahkan masalah dalam situasi yang berbeda. Dalam hal ini guru menyiapkan masalah-masalah yang dapat dipecahkan berdasarkan konsep yang telah diperoleh siswa pada fase sebelumnya.10Contoh :Rancangan Alur Pembelajaran menurut Model Pembelajaran Siklus Belajar :Pertemuan ke 1

IndikatorDefinisi KonsepDeskripsi PembelajaranAssesmen

1Dapat me-ngelompok-kan hewan pemakan tumbuhan.

Pemakan tumbuhan (herbivora) menggunakan tumbuhan sebagai makanan.EksplorasiSiswa ditugasi meng-amati jenis makanan hewan tertentu yang ada di rumah. Siswa mencatat hasil pengamatan sesuai LKS dan melaporkan pada saat pembelajaran.Hasil Pengamat-an Tes tulis no.

Tes no.

Dapat me-ngelompok-kan hewan pemakan hewan.Pemakan daging (karni vora) memakan hewan lain.Tes no.

Siswa mengelompok-kan hewan hasil peng-amatan seluruh siswa berdasarkan asal makanannya.

Tes no.

Dapat me-ngelompok-kan hewan pemakan hewan, dan tumbuhanPemakan segala (omni-vora) mema-kan daging dan tumbuhan

Pengenalan KonsepGuru membimbing siswa dalam diskusi kelas untuk meluruskan konsep tentang herbivora, karnivvora, omnivora, dan konsumen.

Tes no.

2Menyimpul-kan : semua hewan memperoleh makanan dengan cara memakan makhluk hidup lainPemakan (konsumen) memakan makhluk hidup lain sebagai sumber makananPenerapan KonsepSiswa diberi tugas rumah untuk mencatat jenis konsumen yang ada di lingkungan tempat tinggal siswa.Tes no.

BAB IIIPELAKSANAAN PENELITIANE.Subjek Penelitian1.Lokasi PenelitianPenelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas V semester I SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Selatan Kabupaten Mesuji Lampung.2.Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan yaitu mulai tanggal 01 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2009, dengan 12 jam pelajaran (6 kali pertemuan). Siswa yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 27 orang siswa, yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti (guru bidang study), seorang obsever, dan kepala Sekolah sebagai penanggung jawab. Sebagai gambaran kongkret jadwal penelitian ini adalah :Tanggal 05 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus ITanggal 12 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus IITanggal 19 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus IIITanggal 07 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus ITanggal 14 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus IITanggal 21 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus III3.Mata PelajaranAdapun mata pelajaran yang di teliti adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).11124.KelasKelas yang dijadikan tempat penelitian ini adalah Kelas V SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Selatan Kabupaten Mesuji.5.Karakteristik SiswaKeberadaan siswa kelas V SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga secara umum tergolong anak yang biasa-biasa, baik ditinjau dari segi kecerdasan (intellegensia) maupun kepribadian dan moralitasnya. Namun dari segi latar belakang keluarganya, mereka cukup beragam. Secara ekonomi keluarga mereka cukup beragam, mulai dari ekonomi klas rendah (yang mayoritas), ekonomi menengah, dan ekonomi klas tinggi (walaupun tidak terlalu banyak namun juga ada beberapa anak yang berasal dari keluarga mampu). Demikian juga latar belakang pendidikan keluarga (orang tua murid) amat beragam, mulai dari SD sampai yang Sarjana. Sedangkan ditinjau dari sisi kondisi sosial dan lingkungan, nampaknya banyak potensi alam yang belum dimanfaatkan secara optimal, maka dengan pendekatan pembelajaran keterampilan proses ini diharapkan menambah pengalaman dan keterampilan anak dalam kehidupan sehari-hari bersama keluarga, sekaligus bekal pokok bagi mereka kelak sudah dewasa.

F.Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Per SiklusAdapun pelaksanaan penelitian ini melalui langkah siklus sebanyak tiga siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu :Perencanaan (planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan (observing) dan Refleksi (reflecting) (Suharsini Arikunto, 2006).

131.Perencanaanb.Menyusun jadwal mengajarc.Membuat perangkat pembelajarand.Menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan model pembelajaran siklus (learning cycle)e.Mempersiapkan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan pembelajaranf.Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan2.PelaksanaanTahap ini merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan, yang meliputi :a.Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan membagi kelompok belajar;b.Guru memotivasi siswa agar belajar bersama dalam kelompok dan bertanggung jawab pada kelompoknya;c.Guru menyampaikan materi yang telah ditentukan dan mengefektifkan diskusi kelompok, bertanya jawab dan demonstrasi;d.Guru bersama teman sejawat mengamati proses kegiatan diskusi kelompok yang sedang berlangsung dan guru memberikan bimbingan pada siswa;e.Setiap kelompok menulis hasil kerja kelompoknya di papan tulis, diwakili oleh salah satu siswa dari kelompoknya dan memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapinya;f.Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi;g.Guru memberikan tes tertulis secara individu di akhir siklus;14h.Siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 dan rata-rata nilai yang kurang dari ketentuan mnimal, maka dilakukan perbaikan.3.Pengamatan/Pengumpulan DataDalam pengamatan penelitian tindakan kelas ini peneliti bekerja sama dengan guru (teman sejawat) yaitu seorang guru dari SD Negeri 1Sidang Gunung Tiga, yang bertugas mengamati selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini dituangkan dalam catatan lapangan yang telah dipersiapkan.a)Lembar Pengamatan 1 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.b)Lembar pengamatan 2 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.c)Lembar Pengamatan 3 adalah data primer yang digunakan untuk menilai aktivitas belajar siswa pada setiap siklus.4.RefleksiRefleksi ini merupakan kegiatan dalam menganalisis, memahami dan membuat kesimpulam berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar perbaikan pada siklus berikutnya.

15Pada siklus II, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari siklus I dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam proses kegiatan pembelajaran siklus II ini telah banyak ditemukan kelemahan-kelemahan apada siklus I dan di sini diadalan perbaikan.Pada siklus III, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari siklus II dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam proses kegiatan pembelajaran siklus III ini telah banyak dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan pada siklus II. Jadi pada silkus ini merupakan siklus terakhir (pamungkas) dalam perbaikan, dan diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal.

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA.Deskripsi Hasil Penelitian1. Peningkatan Kreativitas Belajar SiswaKreativitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS melalui model pembelajaran Learning Cycle pada siswa kelas V semester I SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Selatan yang berjumlah 27 siswa, selalu diamati di setiap pertemuan pada masing-masing siklus. Secara lengkap data motivasi dan prestasi belajar siswa dari siklus I sampai III ada pada lampiran 1 dan 2, dan dapat disimpulkan sebagai berikut :Tabel 1 : Prosentase Motivasi Siswa pada Mata Pelajaran IPASiklusPertemuan keJumlah Siswa yang BermotivasiProsentase Siswa yang Bermotivasi

I11140,74 %

II21866,66 %

III32592,59 %

Tabel 2 : Prosentase Motivasi Siswa pada Mata Pelajaran IPSSiklusPertemuan keJumlah Siswa yang BermotivasiProsentase Siswa yang Bermotivasi

I11037,03 %

II21659,25 %

III32488,88 %

16172. Peningkatan Hasil Belajar SiswaPeningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS melalui pendekatan model pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar) pada siswa kelas V semester I SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Selatan dapat dilihat dari hasil ulangan yang dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus I sampai siklus III dapat disajikan pada tabel lampiran 1 dan 2, dan dapat disimpulkan berikut ini :Tabel 3 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPASiklusJumlahNilai65Jumlah NilaiRata-rata

Jumlah SiswaProsentase

I271037,03 %149955,51

II271866,66 %176065,18

III272696,66 %213178,92

Tabel 4 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPSSiklusJumlahNilai65Jumlah NilaiRata-rata

Jumlah SiswaProsentase

I27933,33 %154957,37

II271762,96 %174664,66

III272592,59 %203275,25

B.Pembahasan1.Siklus IPelaksanaan siklus I mata pelajaran IPA pada hari Senin tanggal 05 Oktober 2009 diikuti oleh 27 siswa kelas IV yang terdiri dari 17 laki-laki dan 10 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 1 x pertemuan (2 x 35 menit).

18Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menjajagi kesiapan siswa dan menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang makhluk hidup dan makanannya lalu dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas mengamati jenis-jenis makanan hewan. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus I ini.

Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus I dilaksanakan hari Rabu tanggal 07 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang aneka flora dan fauna di Indonesia. Tugas kalian mengamati dan mengidentifikasi aneka flora dan fauna yang ada dan diskusikan manfaatnya. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.a. Hasil Observasi Kreativitas SiswaSetiap pertemuan siklus I, selalu dilakukan pengamatan terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran oleh seorang pengamat yaitu teman sejawat. Pada siklus I ini kreativitas siswa dalam belajar tercatat 40,74 % untuk mata pelajaran IPA, dan 37,03 % pada mata pelajaran IPS. Dengan melihat hasil pada siklus I ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa masih sangat rendah.

19b.Hasil Belajar SiswaData dari tes akhir pada siklus I menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 10 siswa dari jumlah siswa 27 siswa atau 37,03 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 9 anak atau 33,33 %. Ini berarti kriteria pada siklus I ini baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya belum memenuhi target bahkan masih jauh dari yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.c.RefleksiPada akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari keseluruhan yang diamati yaitu :a.Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;b.Guru kurang tegas dalam pembagian kelompok belajar;c.Guru kurang memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah.d.Guru kurang teliti dalam mengamati keseriusan siswa mengamati suatu objek yang ditentukan.e.Guru belum optimal dalam menanamkan prinsip cara mengobservasi dan menginferensi sebuah objek dan cara menyimpulkan.

20Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :1)Sebagian siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;2)Dalam kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasan guru;3)Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan pengamatan terhadap objek yang seharusnya dilakukan siswa.Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus II.

2.Siklus IIPelaksanaan siklus II mata pelajaran IPA dilaksanakan hari Senin tanggal 12 Oktober 2009 diikuti oleh 27 siswa kelas V yang terdiri dari 17 laki-laki dan 10 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menjajagi kesiapan siswa dan menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok belajar di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang makhluk hidup dan pertumbuhannya dan dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas mengidentifikasi hewan dan makanannya. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus II ini.21Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus II dimulai hari Rabu tanggal 07 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang aneka flora dan fauna. Tugas kalian mengamati dan mengidentifikasi aneka flora dan fauna yang ada di sekitar kita dan diskusikan apakah manfaatnya bagi kegiatan ekonomi masyarakat. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.a. Hasil Observasi Motivasi SiswaBerdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi bahwa pada siklus II ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan terhadap motivasi siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus II ini kreativitas siswa dalam belajar tercatat 66,66 % untuk mata pelajaran IPA, dan 62,96 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang cukup, walaupun belum tuntas.b. Hasil Belajar SiswaData dari tes akhir pada siklus II menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran sebanyak 18 siswa dari 27 siswa atau 66,66 %. Sedangkan untuk mata IPS sebanyak 17 anak dari 27 anak atau 62,96 %. Ini berarti kriteria pada siklus II ini baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan hampir memenuhi target walaupun masih harus dan bisa ditingkatkan lagi sesuai

22dengan yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.c. RefleksiPada akhir siklus II diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari keseluruhan yang diamati yaitu :1)Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;2)Guru kurang tegas dalam pembagian kelompok belajar;3)Guru kurang memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah.4)Guru kurang teliti dalam mengamati keseriusan siswa mengamati suatu objek yang ditentukan.5)Guru belum optimal dalam menanamkan prinsip cara mengobservasi dan menginferensi maupun mengeksplorasi sebuah objek dan cara menyimpulkan.Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :1) Sebagian siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;2)Dalam kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasan guru;

233)Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, eksplorasi maupun kegiatan pengamatan terhadap objek yang seharusnya dilakukan siswa.Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan lagi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus III.

3. Siklus IIIPelaksanaan siklus III mata pelajaran IPA dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 Oktober 2009 diikuti oleh 27 siswa kelas IV yang terdiri dari 17 laki-laki dan 10 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menjajagi kesiapan siswa dan menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok belajar di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang makhluk hidup berdasarkan jenis makanannya dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu pemakan tumbuhan, pemakan hewan dan pemakan tumbuhan dan hewan, dan dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas mengidentifikasi hewan dan jenis makanannya. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus II ini.Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus II dimulai hari Rabu tanggal 07 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang aneka flora dan fauna. Tugas kalian mengamati dan mengidentifikasi aneka flora dan fauna yang ada di sekitar kita dan diskusikan apakah manfaatnya bagi kegiatan ekonomi masyarakat.24Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajarana.Hasil Observasi Motivasi SiswaBerdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi bahwa pada siklus III ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan terhadap motivasi siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus III ini motivasi siswa dalam belajar tercatat 92,59 % untuk mata pelajaran IPA, dan 88,88 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang cukup signifikan, yaitu telah tuntas mencapai target yang ditentukan.b.Hasil Belajar SiswaData dari tes akhir pada siklus III menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 26 siswa atau 96,26 %.Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 25 anak atau 92,59 %. Hal ini berarti kriteria pada siklus III, baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan sudah memenuhi target yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih, dan hasil yang diperolehnya telah sesuai dengan target yang diharapkan.c.RefleksiPada akhir siklus III diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :25Pengelolaan pembelajaran IPA dan IPS dengan pendekatan Model Pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar) pada siklus III sudah lebih baik dari siklus II, dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa yakni sudah memenuhi apa yang diharapkan, karena terbukti hasil yang dicapai siswa pada mata pelajaran IPA dengan nilai lebih dari 65 sebanyak 26 siswa dari jumlah siswa keseluruhan yaitu 27 anak atau mencapai 96,26 %. Sedangkan mata pelajaran IPS sebanyak 25 anak dari jumlah keseluruhan 27 anak atau sebesar 92,59 %.Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam proses pembelajaran bukan hanya sebagai pengajar, tetapi lebih ditekankan sebagai motivator, dan fasilitator. Guru memfasilitasi siswa untuk berhasil dengan memberikan motivasi, dorongan dan pendampingan dalam kegiatan pembelajaran.

BAB VKESIMPULAN DAN SARANA.KesimpulanPenelitian tindakan kelas beserta pembahasannya yang dilakukan guru di kelas V SDN 1 Sidang Gunung Tiga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan melalui pendekatan Model Pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar) telah dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dan siswa benar-benar telah termotivasi untuk meraih prestasi, maka peranan guru menjadi sangat penting dalam pembelajaran ini, yaitu sebagai motivator dan fasilitator.Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi motivasi dan hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu :Tabel 5 : Prosentase Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPASiklusProsentaseMotivasiProsentase Siswa yang nilainya65Hasil Belajar Siswa

Jumlah NilaiRata-rata

I40,74 %37,03 %149955,51

II66,66 %66,66 %176065,18

III92,59 %96,26 %213178,92

Tabel 6 : Prosentase Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPSSiklusProsentaseMotivasiProsentase Siswa yang nilainya65Hasil Belajar Siswa

Jumlah NilaiRata-rata

I37,03 %33,33 %154957,37

II59,25 %62,96 %174664,66

III88,88 %92,59 %203275,25

26

27Tabel 7 : Peningkatan Prosentase Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPASiklusPeningkatan Krea-tivitas Siswa (%)Peningkatan Nilai Siswa65 (%)Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Siklus I ke Siklus II25,92 %29,63 %9,67

Siklus II ke Siklus III25,93 %29,60 %13,74

Tabel 8 : Peningkatan Prosentase Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPSSiklusPeningkatan Krea-tivitas Siswa (%)Peningkatan Nilai Siswa65 (%)Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Siklus I ke Siklus II25,93 %22,22 %7,29

Siklus II ke Siklus III25,93 %29,63 %10,59

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas dan hasil belajar meningkat.

B.SaranBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka disarankan bahwa dengan menggunakan pendekatan Model Pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar) dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah guna meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Serta hendaknya guru selalu dapat mengembangkan metode pembelajaran yang menarik dan kreatif yang banyak melibatkan siswa sebagai upaya pengekspresian dari diri siswa. Dan seyoyanya guru lebih dapat mamainkan peran guru sebagai motivator dan fasilitator.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini,Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumi Aksara, Jakarta

Asyari, dkk., 2007,Ilmu Pengetahuan Sosial SD untuk kelas V, Erlangga, Jakarta

Bahri Djamhari Syaiful, 2002,Psikologi Belajar, PT Asdi Mahasatya, Jakarta

Dimyati dan Mudjiono, 2006,Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jaklarta

Hamalik Oemar, 1990,Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Tarsito Bandung

Mikarsa Hera Lestari, dkk., 2007,Pendidikan Anak di SD, Universitas Terbuka

Slameto, 1995,Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, PT Rineka Cipta, Jakarta

Sardiman, Am, 2006,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali, Jakarta

Sugiono, 2005,Memahami Penelitian Kualitatif, Alfa Beta, Bandung

Sutarno Nono, 2007,Materi dan Pembelajaran IPA SD, Universitas Terbuka

The Liang Gie, 1981,Proses Belajar Mengajar, Tarsito Bandung

Widodo, dkk. 2004,Alamku Sains 5 Untuk SD Kelas V, PT Bumi Aksara, Jakarta

Wilis Dahar Ratna, 1989,Teori-teori Belajar, PT Gelora Aksara Pratama

Winataputra Udin S., 2005,Strategi Belajar Mengajar, Universitas Terbuka

Lampiran 1 :

DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN KELAS VMATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

NO.NAMA SISWASIKLUS

IIIIII

1Irfan Sholeh657687

2Nuril Huda Fatoni607385

3Alfan Andian Rahman506071

4Doni Suparmanto435565

5Denni Setiawan708092

6Ferdi Hasan627185

7Rafli Cahya Septiadi667588

8Bagus Fajri Ramadani354556

9Tri Widodo465565

10Saiful Ghufron556071

11Firman Muntako708193

12Aji Supardi566474

13Dian Pramana506069

14Aan Kurniawan526173

15Khairul Anam758395

16Bhakti Firmana607387

17Sohib Ansori677589

18Fauziah354556

19Kartika Septiarini374965

20Rosidah475767

21Listiawati637383

22Mutiara Sani617081

23Elly Ernawati455566

24Susi Susanti667685

25Putri Rahayu556577

26Riska Aprilia556678

27Meta Aprilia Melani748395

Jumlah149917602131

Rata-rata55,514665,9678,92

Lampiran 2 :

DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN KELAS VIMATA PELAJARAN IPS

NO.NAMA SISWASIKLUS

IIIIII

1Irfan Sholeh606779

2Nuril Huda Fatoni627080

3Alfan Andian Rahman526070

4Doni Suparmanto405565

5Denni Setiawan707985

6Ferdi Hasan637284

7Rafli Cahya Septiadi657486

8Bagus Fajri Ramadani344556

9Tri Widodo455566

10Saiful Ghufron506071

11Firman Muntako717484

12Aji Supardi556574

13Dian Pramana526071

14Aan Kurniawan506070

15Khairul Anam748192

16Bhakti Firmana617184

17Sohib Ansori657487

18Fauziah364655

19Kartika Septiarini354454

20Rosidah485565

21Listiawati607081

22Mutiara Sani617284

23Elly Ernawati465565

24Susi Susanti657484

25Putri Rahayu566676

26Riska Aprilia556172

27Meta Aprilia Melani758495

Jumlah154917462032

Rata-rata573764,6675,25

RENCANA PERBAIKANPEMBELAJARAN

SIKLUS IINama Sekolah:SD Negeri 24 Salido KecilMata Pelajaran :Ilmu Pengetahuan SosialKelas/Semester :V/2Pelaksanaan: 2015Alokasi Waktu:2x 35 menit I.Standar Kompetensi2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalammempersiapkan dan mempertahankan Kemerdekaan IndonesiaII.Kompetensi Dasar2.1Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang daerah pada penjajahan Belanda dan JepangIII.IndikatorMenjelaskan perjuangan para tokoh daerah dalam upaya mengusir penjajah belandaIV.TujuanPembelajaranSiswadapatmenyebutkan nama-namatokoh pejuang daerah, asal daerah,namapeperangan,dantahun perjuangan dalam mengusir penjajahanBelandaSiswa memahami gambar gambar para pahlawan pejuang daerah.Siswa mengetahui peta wilayah perjuangan para tokoh daerah.V.Tujuan Perbaikan** Melaluimetode diskusi dan mediaPembelajaranberupa peta dan gambar konkret siswa dapat :Menghargai jasa-jasa para pahlawan dan dapat mengimplementasikanya dalam kehidupan sehari-hari.Menyelesaikantugaskelompokyang diberikanolehguru melalui metode diskusi.Karakter siswa yang diharapkan :Disiplin (Discipline), Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun(diligence) ,danJujur ( fairnes )VI.Materi PokokPerjuangandalammelawan penjajahan Belanda.1.Perlawanan Pattimura (1817)Perlawanan Pattimura terjadi di daerah Maluku, yang di pimpin oleh Thomas Matulessi atau Patimura. Peperangan ini terjadi karena:a.Benteng Duurstede telah diduduki Belandab.Rakyat dipaksa menjual hasil pertaianya kepada Belandac.Diperlakukanya hak eksturpasi dan pelayaran hongi, dengan tujuan mengawasi setiap pulau dan membuang hasil rempah-rempah yang berlebihan.2.Perang Paderi (1821 1837)Perang Paderi terjadi di daerah Sumatera Barat, yang di pimpin oleh Datuk Bandoro, dan kemudian digantikan oleh Tuanku Imam Bonjol. Peperangan ini terjadi karena:a.Terjadi perselisihan antara kaum paderi dengan kaum adat.b.Belanda memperlakukan sistem tanam paksa bagi masyarakat Minangkabau.3.Perang Diponegoro (1825 1830)Perang Diponegoro terjadi di daerah Jawa Tengah, yang dipimpin oleh Raden Mas Ontowiryo atau lebih dikenal Pangeran Diponegoro. Peperangan ini terjadi karena:a.Pemasangan toggak-tonggak jalan rel kereta api diatas makamleluhur pangeran Diponegoro.b.Wilayah Mataram semakin dipersempitc.Penderitaan rakyat karena dibebani pajak yang tinggi.d.Peradaban barat yang bertentangan dengan ajaran islam.4.Perang Banjarmasin (1859 1863)Peperangan ini terjadi di daerah Kalimantan Selatan, yang dipimpin oleh Pangeran Antasari, penyebab terjadinya peperangan adalah:a.Belanda melakukan monopoli perdagangan terhadap kerajaan.b.dan mencampuri urusan intern kerajaan.5.Perang Bali (1846 1868)Perang ini terjadi di daerah pulau Bali, Perang Bali di pimpin oleh Raja-Raja dari Bali diantaranya Raja Buleleng yaitu I Gusti Ngurah Made dan patihnya bernama I Gusti Ketut Jelantik. Perang Bali dilatar belakangi oleh:a.Raja-raja Bali memberlakukan hukum Tawan Karang,yaitu hak untuk merampas kapal-kapal asing yang terdampar di wilayahnya.b.Raja-raja Bali tidak mau mengakui kedaulatan Belanda di Bali.VII.Metode PembelajaranCeramah.Unjuk Kerja.Tanya Jawab.Penugasan.Diskusi.kerja kelompok.VII.Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Awal(5 menit)Siswa diajak berdoa bersama - samaPresensi kehadiran siswa.Mengkondisikan siswa pada suasana pembelajaran yang efektif.Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.Memberi apersepsi melalui tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari.Kegiatan Inti(40 menit)EksplorasiSiswa diajak memperhatikan peta wilayah dan gambar-gambartokoh pejuang daerah pada halaman 140-144 buku IPS kelas 5 SD.Siswa diajak mencari informasi perjuangan para tokoh-tokoh daerah dalam melawan penjajahan belanda.Siswa di bimbing mencatat materi-materi penting yang di temukan dalam pembelajaranMelibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.ElaborasiSiswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5 6 anak.Setiap kelompok berdiskusi menyelesaikan tugas yang telah disiapkan oleh guru1.Membuat daftar nama peperangan, nama tokoh daerah, tahun perjuangan, dan penyebab terjadinya peperangan2.menyebutkan wilayah perjuangan tokoh-tokoh daerah melalui gambar peta.Memberi kesempatan kepada anak untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar melalui unjuk kerja hasil laporan di depan kelas.KonfirmasiSiswa diajak membahas hasil laporan yang telah di kerjakan serta penegasan materi pembelajaran.memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi yang dilakukan siswa.Kegiatan Penutup (25 menit)Siswa diajak menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.Mengerjakan latihan soal uji kompetensi ( tes formatif)Pembahasanlatihan soal uji kompetensi ( tes formatif)melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling atau pemberian tugas.VII.Sumber,Alat danMedia PembelajaranA.SumberPembelajaran1.Silabus pembelajan IPS kelas V2.Ilmu Pengetahuan Sosial untuk kelas 5 SD (BSE), Endangsusila Ningsih, Aneka Ilmu tahun 2008, halaman 140 144.3.Pengetahuan Sosial Terpadu untuk kelas 5 SD (KBK), Tim Bina Karya Guru, Erlangga tahun 2004, halaman 121 128.

4.IPS Terpadu untuk kelas 5 SD (KTSP), Tim Bina Karya Guru, Erlangga tahun 2006, halaman 111 120.5.LKS Permata Ilmu Pengetahuan Sosial, halaman 8 10.B.Alatdan Media pembelajaran1.Gambar gambar tokoh pejuang daerah2.Atlas.3.Peta Indonesia.XI.PENILAIAN1.Prosedur Penilaiana.Penilaian awal (pre test), untuk melihat kemampuan awal siswa.b.Penilaian Proses, untuk melihat kerjasama siswa.c.Penilaian Akhir ( post test), untuk mengukur kemampuansiswa setelah pembelajaran2.Jenis dan Bentuk Testa.Tes lisan, dilakukan sebelum pembelajaran melalui tanya jawab.b.Test Kinerja ( Performance Test), dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung,melalui kerja kelompok dan diskusi.c.Tes Tertulis bentuk uraian, dilakukan pada akhir pembelajaran.3.Alat Penilaiana.lembar kinerja siswa, terlampir.b.lembar penilaian kinerja siswa, terlampirc.lembar soal, terlampir.d.kunci jawaban, terlampir.e.pedoman penilaian, terlampir.f.Soal perbaikan dan pengayaan, terlampirg.Kunci jawaban perbaikan, terlampir.4.Tindak LanjutGuru melakukan perbaikan kepada siswa yang mendapat nilai kurang dari70, danMengadakan pengayaan kepada siswa yang mendapat nilai70 ke atas.

Purworejo, 13Maret2012MengetahuiSupervisor IIMahasiswa

BADARUDIN, S.Pd.MMIHSANMAULIDINNIP. 196411121984051001NIM : 815187288

LEMBAR KERJA SISWA I

Mata Pelajaran:IPSMateri Pokok:perjuangan melawan penjajah BelandaTanggal:14 Maret 2012Diskusikanbersamakelompokmu!Sebutkan nama-namatokoh pejuang daerah, tahun perjuangan, asal daerah dan penyebab terjadinya peperangandalam melawan penjajahan Belanda !

NoNama PeperanganNama PejuangTahunDaerahPenyebab Peperangan

1Perang Patimura

2Perang Paderi

3Perang Diponegoro

4Perang Banjarmasin

5Perang Bali

LEMBAR KERJA SISWA IIMata Pelajaran:IPSMateri Pokok:perjuangan melawan penjajah BelandaTanggal:14 Maret 2012

Diskusikan dengan kelompokmu!Sebutkan nama-namapeperanganyang ditunjukkan dengan nomor pada petadi bawah ini!12345

JAWABAN

1.2.3.4.5.LEMBAR PENGAMATAN KERJA KELOMPOKMataPelajaran: IPSMateri Pokok: perjuangan melawan penjajahan BelandaKelas / Semester: V / 2Hari / Tanggal: Rabu, 14 Maret 2012NoNama SiswaKerjasa-maTanggung JawabIde / GagasanJmlNAKet

123412341234

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Jumlah

Rata - rata

Keterangan :1.Kurang2.Cukup3.Baik4.Baik sekali

NA =Perolehan Skor X100Jumlah Skor maksimal

Purworejo,14 Maret 2012Mahasiswa

IHSANMAULIDINNIM : 815187288

LEMBAR SOAL TEST FORMATIF

Nama Siswa: ______________No Absen : ________I.Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang kamu anggap paling benar !1.Siapa tokoh yang gigih melawan Belanda dalam peperangan di Bali...

a. I Gusti Ngurah Raib.Ketut Gusti Jelantikc.Sisingamangarajad.Pangeran Poliph2.Siapa nama lain kapiten Pattimura .....

a.Thomas Andersonb.Thomas Buykesc.Fort De Kockd.Thomas Matulessi

3.Perang habis-habisan rakayat Bali disebut.....

a.Perangpuputanb.Perangpanutanc.Perang tawan karangd.Perang Diponegoro

4.Pertentaangan kaum adat dengan kaum agama menimbulkan perang...a.Padang c.Paderib.Minangkabau d.Agama5.PerangPaderi berlangsung selama....a.15 tahunc.17 tahunb.16 tahund.18 tahun6.Budi anak yang pandai dalam mata pelajaran IPS, tetapi ia tidak mau membantu belajar teman-temanya. Sikap Budi yang tepat seharusnya.....a.Membantu asalkan ada imbalan.b.Membantu teman-temannya dengan ikhlas.c.Membantu denagan berat hati.d.Membantu setengah-setengah.7.Pada pembelajaran IPS kelompok Wawan mendapat nilai paling rendah dari kelompok-kelompok lain, sikap kelompok wawan seharusnya.....a.Marah dan memaki kelompok yang lain.b.Tetap berusaha dan bersemangat.c.Terima saja apa adanyad.Menutupinya dengan cara berbohong.8.Siapa nama kecil pangeran Diponegoro?a.Raden Mas Ontowiryob.Adipati Anomc.Raden Mas Jayawijayad.Raden Mas Suwiryo9.Ketika daerah Tegalrejo dibakar oleh Belanda pangeran Diponegoro bersembunyi di....a.Bukut Tinggic.Bukit Selarongb.Bukit Kapurd.Bukit Dagu.10.Apa tujuan Belanda melakukan pelayaran Hongi?a.Menangkap kapiten Pattimura.b.Melakukan perdagangan dengan negara-negara lainc.Menyerbu daerah Maluku dengan pasukan yang besar.d.Mengawasi pulau-pulau perniagaan dan membuang rempah-rempah yang berlebihanII.Jawablahpertanyaan pertanyaandi bawahinidengantepat !1.Apapenyebab terjadinya perang Diponegoro?2.Mengapa perang Bali disebut sebagai perang puputan?3.Sebutkan tokoh tokoh yang membantu Thomas Matulessi dalam peperangan melawanan Belanda !4.Mengapa terjadi pertentangan antara kaum adat dengan kaum padri?5.Sebagai anak pelajar apa yang harus kamu lakukan untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan?

KUNCI JAWABANRomawiI1.b6.b2.d7.b3.a8.a4.c9.c5.b10. d

Romawi II1.Perang Diponegoro terjadi karena kekecewaan atas campur tangan Belanda terhadap istana dan tanah kelahiranya. Dan juga dikarenakan Belanda memasang tonggak-tonggak untuk membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya.2.Karena saat itu rakyat Bali ingin mempertahankan tanah airnya dengan berperang sampaititik darah penghabisan.3.Tokoh tokoh yang membantu Thomas Matulessi adalah : Anthony Ribok, Philip Latumahina, Ulupaha, Paulus Tiahahu dan Christina Martha Tiahahu.4.Karena kaum Padri ingin memurnikan ajaran Islam tanpa dicampuri kebiasaan kebiasaan buruk kaum adat5.-Belajar dengan giat-Berbuat jujur dan tanggung jawab-Mengharumkan nama Indonesia-Peduli terhadap orang lain, dsb.-( kebijaksanaan guru)

PEDOMAN PENILAIAN

RomawiIJawaban benar skor 1N =B x 1Romawi IIJawaban sempurna skor 5N =B x 5

NA =Perolehan Skor X100Jumlah Skor maksimal

Contoh Penilaian:IB x 1 =10IIB x 5 =25+35NA =35x 10035=100

DAFTAR NILAI TEST FORMATIFSIKLUS II

MataPelajaran: IPSMateri Pokok: perjuangan melawan penjajahan BelandaKelas / Semester: V / 2Hari / Tanggal: Rabu, 14 Maret 2012NoNama SiswaNilaiKKMKetuntasanKeterangan

70TBT

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Jumlah

Rata rata

Purworejo,14 Maret 2012Mahasiswa

IHSANMAULIDINNIM : 815187288

LEMBAR SOAL PERBAIKAN

Nama Siswa: ______________No Absen : ________

Jawablahpertanyaan pertanyaandi bawahinidengantepat !1.Apapenyebab terjadinya perang Diponegoro?2.Mengapa perang Bali disebut sebagai perang puputan?3.Sebutkan tokoh tokoh yang membantu Thomas Matulessi dalam peperangan melawanan Belanda !4.Mengapa terjadi pertentangan antara kaum adat dengan kaum padri?5.Sebagai anak pelajar apa yang harus kamu lakukan untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan?

LEMBAR SOAL PENGAYAAN

Nama Siswa: ______________No Absen : ________

Baca halaman 151 tentang perjuangan Cut Nyak Dien dalam melawan penjajahan Belanda, kemudian buatlah ringkasan cerita perjuangannya.

KUNCI JAWABAN SOAL PERBAIKAN

1.Perang Diponegoro terjadi karena kekecewaan atas campur tangan Belanda terhadap istana dan tanah kelahiranya.dan juga dikarenakan Belanda memasang tonggak-tonggak untuk membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya.2.Karena saat itu rakyat Bali ingin mempertahankan tanah airnya dengan berperang sampaititik darah penghabisan.3.Tokoh tokoh yang membantu Thomas Matulessi adalah : Anthony Ribok, Philip Latumahina, Ulupaha, Paulus Tiahahu dan Christina Martha Tiahahu.4.Karena kaum Padri ingin memurnikan ajaran Islam tanpa dicampuri kebiasaan kebiasaan buruk kaum adat5.-Belajar dengan giat-Berbuat jujur dan tanggung jawab-Mengharumkan nama Indonesia-Peduli terhadap orang lain, dsb.-( kebijaksanaan guru)

PEDOMAN PENILAIAN

Jawaban sempurna skor 5NA =Perolehan Skor X100Jumlah Skor maksimal