laporan pkp ut

61
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan di SD yang dilaksanakan atas dasar kurikulum yang sedang berlaku di sekolah , memiliki makna yang strategis. Artinya, pendidikan di SD sangat menentukan karena sebagai peletak dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dan pembentukan karakter peserta didik, serta mempersiapkan siswa untuk menempuh pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Karena itu kompetensi/ kemampuan profesional guru SD selalu harus ditingkatkan dalam rangka melaksanakan pembelajaran secara produktif, aktif, kreaktif, efektif dan menyenangkan serta dapat melihat kelemahan- kelemahan pembelajaran yang terjadi di dalam kelas dan berupaya memperbaikinya. Upaya guru memperbaiki pembelajarannya di dalam kelasnya sendiri pada gilirannya dapat meningkatakan mutu proses dan hasil belajar siswa termasuk pada mata pelajaran Matematika sekaligus mendorong peningkatan profeionalisme guru dalam menjalanjan tugas mengajar sehari-hari di sekolah. Salah satu indikator kerja / mutu belajar pembelajaran yang berkualitas adalah hasil belajar

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 30-Jun-2015

31.131 views

Category:

Documents


98 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan pkp ut

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di SD yang dilaksanakan atas dasar kurikulum yang sedang

berlaku di sekolah , memiliki makna yang strategis. Artinya, pendidikan di SD

sangat menentukan karena sebagai peletak dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(Iptek) dan pembentukan karakter peserta didik, serta mempersiapkan siswa untuk

menempuh pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Karena itu kompetensi/

kemampuan profesional guru SD selalu harus ditingkatkan dalam rangka

melaksanakan pembelajaran secara produktif, aktif, kreaktif, efektif dan

menyenangkan serta dapat melihat kelemahan-kelemahan pembelajaran yang

terjadi di dalam kelas dan berupaya memperbaikinya. Upaya guru memperbaiki

pembelajarannya di dalam kelasnya sendiri pada gilirannya dapat meningkatakan

mutu proses dan hasil belajar siswa termasuk pada mata pelajaran Matematika

sekaligus mendorong peningkatan profeionalisme guru dalam menjalanjan tugas

mengajar sehari-hari di sekolah.

Salah satu indikator kerja / mutu belajar pembelajaran yang berkualitas

adalah hasil belajar siswa yang tinggi dalam artian secara umum atas sebagian

siswa mencapai standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) yang telah ditetapkan

oleh sekolah umum untuk mata pelajaran tertentu. Di SDN 4 Katobu Kecamatan

Katobu, Kabupaten Muna, khususnya untuk siswa kelas V, SKBM pada mata

pelajaran Matematika adalah ≥ 65. Namun hasil belajar siswa kelas V SDN 4

Katobu dapat dilihat dari ulangan semester setiap tahunnya masih banyak siswa

yang belum mencapai SKBM yang telah ditetapkan tersebut, rata-ratanya hanya

mencapai 51,67 pada mata pelajaran Matematika. Karena itu hasil belajar

Matematika siswa kelas V SDN 4 Katobu, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna

secara umum masih perlu ditingkatkan melalui perbaikan pembelajaran.

Page 2: Laporan pkp ut

2

Kenyataan tersebut telah mendorong upaya refleksi diri, diskusi dengan

teman guru serta arahan dan bimbingan dari tutor mata kuliah Pemantapan

Kemampuan Profesional (PKP) PDGK4501 pada program S-1 PGSD UPBJJ-UT

Kendari terungkap bahwa hasil ulangan harian pada mata pelajaran Matematika

kelas V SDN 4 Katobu secara rata-rata hanya sekitar 50% atau 12 orang siswa

dari 24 siswa yang telah menunjukan nilai / tingkat pencapaian sesuai SKBM ≥ 65

(ketuntasan ≥ 70%).

Setelah dianalisis lebih lanjut, ditemukan bahwa salah satu materi pokok

yang kurang dipahami siswa pada mata pelajaran Matematika adalah operasi

hitung pecahan. Oleh karena itu, rendahnya kemampuan dan hasil belajar siswa

kelas V SDN 4 Katobu pada materi pokok Operasi Hitung Pecahan merupakan

fokus utama pembelajaran Matematika yang dilakukan di kelas V SDN 4 Katobu,

Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna.

Selain masalah yang digambarkan di atas, pengalaman menunjukan bahwa

dalam penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disatu sisi, guru

sering mengalami kendala/hambatan/masalah siswa kurang kreatif, pasif dan

kurang bertanya dalam proses pembelajaran di ruang kelas. Disisi lain disadari

pula bahwa pengalaman, wawasan, kreatifitas, dan daya inofatif guru dalam

merancang dan menerapkan model/strategi pembelajaran, sehingga kegiatan

belajar-mengajar yang diterapkan di dalam kelas masih didominassi oleh sistem

pembelajaran konvensional (berpusat pada guru), bersifat informatif, penekanan

pada belajar produk dan hafalan, kurang menarik, dan tidak melibatkan siswa

dalam kegiatan belajar interaktif untuk menemukan sendiri konsep serta

membangun pemehaman dan mengembangkan kemampuannyasecara baik.

Untuk memecahkan masalah sebagai mana digambarkan di atas, maka

melalui diskusi dengan teman guru SDN 4 Katobu serta arahan supervisor

dipilih/diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran Matematika pada materi

pokok Pecahan dan Operasinya dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Salah satu alternatif yang digunakan untuk mengatasi persoalan tersebut maka

Page 3: Laporan pkp ut

3

saya tertarik menggunakan satu model pembelajaran yaitu Kooperatif Tipe STAD

(Studies Team Achievement Division). Sehingga judul penelitian ini adalah :

Meningkatkan Hasil Belajar pada Materi Pecahan dan Operasinya melalui Modal

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) di

Kelas V SDN 4 Katobu Kabupaten Muna.

B. Rumusan Masaalah

Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan masaalah sebagai berikut :

“Apakah dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat

meningkatkan hasil belajar Matematika pada Materi Pecahan dan Operasinya bagi

siswa kelas V SDN 4 Katobu Kabupaten Muna.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

Meningkatkan hasil belajar Matematika pada materi Pecahan dan Operasinya

melalui penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD bagi siswa kelas

V SDN 4 Katobu.

D. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahamm

materi pelajaran Matematika khususnya materi Pecahan dan Operasinya.

2. Bagi guru, dapat memperbaiki model pembelajaran dan dapat

meningkatkan kualitass pembelajaran di kelas.

3. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang baik pada sekolah

dalam memperbaiki proses pembelajaran Matematika pada khususnya.

Page 4: Laporan pkp ut

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Proses Belajar Mengajar

Ahli pendidikan modern merumuskan kegatan belajar sebagai suatu

bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seorang siswa yang dinyatakan

dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.

Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu (Ahmadi,

1999:279).

Menurut Slameto (1988:2) merumuskan belajar sebagai suatu proses

uasaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secar keseluruhan, sebagai hasilo pengalaman individu itu sendiri

dalam interksi dengan lingkungan. Sedangkan Sudjana (1998:28) mendefenisikan

belajar sebagai suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri

seorang siswa. Perubahan seabagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam

berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan

tingkah lakunya dan lain-lain aspek yang ada pada individu siswa.

Dari pendapat para ahli tersebut, dapat dikatakan bahwa belajar

merupakan suatu proses mengubah atau memperbaiki aspek-aspek tingkahlaku

melalui latihan, pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, perubahan yang

terjadi relatif menetap dan berbekas dan menetap di benak siswa.

Mengajar pada hakekatnya merupakan proses mengatur, mengorganisasi

lingkungan yang ada di sekitar siswa, sehingga dapat menumbuhkan dan

mendorong siswa melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar

adalah proses memberikan bimbingan/bantuan kepada siswa dalam melakukan

proses belajar. Menurut Slameto (1988:30) mendefenisikan mengajar sebagai

usaha bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. Hal ini menunjukan bahwa

yang aktif dan mengalami proses belajar adalah siswwa. Sementara guru hanya

membimbing dan menunjukan jalan dengan memperhitungkan kepribadian siswa.

Page 5: Laporan pkp ut

5

Kesempatan untuk berbuat aktif dan berpikir lebih banyak diberikan kepada

siswa.

Daari pendapat para ahli tersebut di atas tentang mengajar, dapat dikatakan

bahwa mengajar merupakan suatu aktifitas yagn direncanakan untuk mencoba

membimbing dan mengarakan siswa dalam proses belajar.

B. Proses Pembelajaran Matematika

Sama halnya dengan proses pembelajaran secara umum, bahwa belajar

Matematika adalah proses pembelajaran yang dilakukan secara sadar dan

terencana yang di dalamnya dibutuhkan suatu proses aktif individu atau siswa

agar dapat berpikir matematis yang berdasarkan aturan yang logis dan sistematis.

Proses belajar Matematika akan lebih optimal jika sesuai dengan kesiapan siswa

untuk belajar.

Simanjuntak (1993:67), mengemukakan bahwa keberhasilan proses belajar

Matematika tidak terlepas dari kesiapan peserta didik dan tenaga pendidik di

bidangnya dan bagi pesrta didik yang sudah mempunyai minat (sikap) untuk

belajar Matematika akan merasa senang dan penuh perhatian mengikuti proses

belajar. Ismail (2002:9) menyatakan bahwa mengerjakan suatu materi tertentu

misalnya mata pelajaran matematika, guru harus mampu memilih pendekatan,

strategi, metode sesuai dengan karakter materi pelajaran, agar pembelajaran

tercapai dengan baik.

Dalam proses belajar mengajar matematika perlu diketahui karakteistik

mata pelajaran matematika. Karakteristik yang dimaksud antara lain : 1). Objek

matematika bersifat abstrak, dan 2). Materi matematika yang disusun secara

hirarkis (Hudoyo,1998:5).

Dalam mempelajari matematika selain memahami arti dan simbol-simbol

yang terkandung di dalamnya juga perlu mengetahui ide apa yagn termuat dalam

terjemahan/arti simbol, atau dengan kata lain bahwa belajar matematika adalah

suatu aktivitas mental untuk memahami arti dari hubungan-hubungan dan simbol-

Page 6: Laporan pkp ut

6

simbol kemudian mengaplikasikan konsep yang dihasilkan ke dalam situasi yang

nyata atau kongkret.

Mempelajari matematika secara bertahap berdasarkan pada pengalaman

belajar yang lalu harus dengan daya ingat dan berpikir yang kuat, karena dalam

proses belajar tersebut akan menjadi proses berpikir.

Hudoyo (1998:11), mengemukakan bahwa di dalam proses belajar

mengajar matematika, terjadi juga proses berpikir, sebab seseorang dikatakan

berpikir bila orang itu melakukan kegiatan mental. Dalam berikir seseorang

menyusun hubungan-hubungan antara bagian-bagian informasi yang telah

direkomendasikan dalam pikiranya sebagai pengertian-pengertian.

Mengajar matematika adalah suatu kegiatan mengajar dengan tujuan agar

siswa mendapatn pengetahuan tentang konsep matematika. Penguasaan materi

pembelajaran merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh seorang, namun

penguasaan materi pembelajaran tidak cukup tanpa di tunjang oleh partisispasi

dari siswa dalam proses kegiatan pembelajaran. Dalam mengajar matematika,

seorang guru hendaklah berpedoman pada bagaimana mengajar matematika itu

sehingga siswa dapat belajar dengan baik. Oleh sebab itu seorang guru

matematika dalam mengajar perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Urutan materi belajar

b. Memberikan contoh kongkrit lalu membimbing siswa mencari sendiri

c. Mengarahkan siswa untuk menemukan hubungan-hubungan antara

konsep-konsep matematika.

d. Memberikan contoh-contoh penerapan materi dalam situasi nyata.

e. Memberikan latihan soal-soal.

Dari berbagai pendapat para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

proses pembelajaran matematika merupakan suatu rangkaian aktivitas atau

kegiatan belajar mengajar dalam hubungan timbal balik antara guru dengan siswa

Page 7: Laporan pkp ut

7

yang berlangsung dalam linfgkunan yang ada di sekitarnya untuk mencapai tujuan

yaitu agar siswa mendapatkan pengetahuan tentang konsep matematika.

C. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD(Student Teams Achievement

Division)

Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar dalam

kelompok kecil. Siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai pada pengalaman

belajar yang optimal baik pengalaman individu maupun kelompok. Esensi

pembelajaran kooperatif adalah tanggungjawab individu sekaligus kelompoka

sehingga dalam diri siswa terbentuk sikapketergantungan positif yang menjadikan

kerja kelompok yang optimal keadaan ini mendorong siswa dalam

kelompoknyabelajar, bekerja dan bertanggungjawab dengan sungguh-sungguh

sampai selesainya tugas-tugas individu dan kelompok (Santoso dalam Anam,

2002:2).

Menurut Ismail (2002:20) mengemukakan bahwa pelajaran kooperatif

memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) siswa belajar dalam kelompok, produktif,

mendengar, mengemukakan pendapat dan membuat keputusan secara bersama, 2)

kelompok siswa terdiri dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang

dan rendah, 3) Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa

ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar dalam satu

kelompok terdiri atas ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula, 4)

penghargaan lebih diuatamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.

Nur (2002:2) menyaatakan bahwa unsur-unsur dalam pembelajaran

kooperatif adalah sebagai berikut : 1) para siswa harus memiliki persepsi bahwa

mereka “tenggelam atau berenang bersama; 2) para siswa memiliki

tanggungjawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya, disamping

tanggungjawab mereka sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi; 3) para

siswa harus berpandangan mereka semuanya memiliki tujuan yang sama; 4) para

siswa harus memberi tugas dan berbagi tanggungjawab sama besarnya diantara

para anggota kelompok; 5) para siswa akan diberikan satu evaluasi atau

penghargaan yang ikut berpengaruh pada evaluasi seluruh anggota kelompok; 6)

Page 8: Laporan pkp ut

8

para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan

bekerja sama selama belajar; 7) para siswa akan diminta

mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam

kelompok kooperatif.

Ismail (2002:21) menyatakan bahwa pengelolaan pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif, paling tidak ada tiga tujuan yang

hendak dicapai yaitu:

1. Hasil belajar akademik

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja

siswa dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli yang berpendapat bahwa

model kooperatif unggul dalam membantu siswa untuk memahami

konsep-konsep yang sulit.

2. Pengakuan adanya keragaman

Model kooperratif bertujuan agar siswa dapat menerima teman-

temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan suku, agama,

kemampuan akademik dan tigkat sosial.

3. Pengembangan keterampilan sosial

Keterampilan sosial yang dimaksud dalam pembelajaran kooperatif

antara lain: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain,

memancing teman untuk bertanya, menjelaskan ide atau pendapat, bekerja

dalam kelompok dan sebagainya.

Lebih lanjut Ndolili (2008:14), mengutip npendapat Slavin

mengemukakan enam langkah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD

digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Langkah Indikator Kegiatan guru

1. Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan

pelajaran khusus yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan memotivasi siswa

untuk belajar.

Page 9: Laporan pkp ut

9

2. Menyajikan

informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi atau dengan

bacaan.

3. Mengorganisasikan

siswa kedalam

kelompok-kelompok

bejajar.

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

caranya membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara evisien.

4. Membimbing

kelompok bekerja

dalam belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka mengerjakan

tugas.

5. Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang

materri yang dipelajari atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya.

6. Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai

upaya atau hasil belajar individu maupun

kelompok.

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas

John Hopkins dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling

sederhana. Dalam STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar yang

beranggotakan empat sampai lima orang yang merupakan campuran menurut

tingkat kerja, jenis kelamin, suku, memilki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam tim mereka untuk

memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pembelajaran kooperatif yang

menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi

pola-pola interaksi siswa dalam memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan

isi akademik.

Page 10: Laporan pkp ut

10

Pembelajaran kooperatif tipe STAD dilaksanakan melalui tahap persiapan,

presentasi kelas kegiatan kelompok, tes dan penghargaan. Untuk lebih jelasnya

akan diuaraikan sebagai berikut:

1. Persiapan

Hal-hal yang dipersiapkan pada tahap ini antara lain materi

pelajaran, membagi kedalam kelompok kooperatif, menentukan sifat dasar

siswa bekerja dalam kelompok dan menentukan jadwal kegiatan. STAD terdiri

dari siklus kegiatan pembelajaran yaitu mengajar, belajar dalam kelompok , tes

dan penghargaan kelompok. Sebelum menyajikan pembelajran dibuat lembar

kegiatan siswa yang akan dipelajari dalam kelompok kooperatif. Dalam

menentukan kelompok kooperatif ada tiga yang dilakukan yakni merangking

siswa berdasarkan prestasi akademik di kelas, menentukan jumlah kelompok

dan membagi siswa dalam kelompok.

2. Presentasi Kelas

Kegiatan pembelajaran STAD dimulai dengan penyajian yang

diwali dengan pendahuluan, menjelaskan materi dan latihan terbimbing. Pada

pendahuluan ditekankan pada apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok,

dijelaskan mengapa hal itu penting dipelajari.

3. Kegiatan Kelompok

Pada hari pertama kerja kelompok STAD, sebaiknya guru

menjelaskan apa yang dimaksud kerja dalam kelompok dan sebelum memulai

tetapkan peraturan dalam kelompok kooperatif. Kegiatan ini dilaksanakan

dengan prosedur sebagai berikut:

a. membagi LKS dan materi pelajaran pada setiap kelompok,

b. meminta anggota kelompok kooperatif bekerja sama,

c. apabila ada siswa yang tidak bisa mengerjakan soal itu, teman satu

kelompoknya ikut bertanggungjawab.

d. memberi penekanan pada siswa bahwa merekatidak boleh mengahiri kegiatan

belajar mengajar sampai mereka yakin bahwa seluruh anggota kelompok

mereka dapat menjawab dengan benar soal-soal yang diberikan.

Page 11: Laporan pkp ut

11

e. memastikan siswa memahami bahwa LKS itu untuk belajar bukan hanya diisi

atau dikumpulkan.

f. apabila siswa memiliki pertanyaan, guru meminta mereka untuk mengajukan

pertanyaan itu pada rekan satu kelompoknya sebelum mengajukan pada guru.

g. pada saat siswa selesai bekerja dalam kelompok, guru hendaknya berkeliling

dalam kelas dan memberikan pujian pada kelompok yang bekerja dengan baik

dan secara bergantian, duduk bersama tip kelompok untuk memperhatikan

bagaimana anggota-anggota kelommpok itu bekerja.

4. Tes

Waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes sekitar satu jam

pelajaran. Tes dikerjakan secara individu dan skor yang diperoleh siswa akan

turut menyumbangkan skor kelompok.

5. Penghargaan Kelompok

Setelah tes dilakukan, segera dihitung skor perkembangan individu

dan skor kelompok dan kemudian menyerahkan sertifikat atau penghargaan

kepada kelompok-kelompok skor tinggi. Hal ini menjadi motivasi tersendiri

bagi siswa untuk melakukan yang terbaik.

Menurut Slavin, menentukan skor perkembangan individu mengacu pada

aturan sebagai berikut:

Kriteria Nilai Perkembangan

Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 0 poin

10 poin sampai 1 poin dibawah skor dasar 10 poin

Skor dasar sampai 10 poin diatas skor dasar 20 poin

Lebih dari 10 poin diatas skor dasar 30 poin

Pekerjaan sempurna (tampa memperhatikan skor

dasar)

30 poin

Skor perkembangan individu akan menyumbangkan skor perkembangan

kelompok. Bredasarkan skor perkembangan kelompok akan diberikan

penghargaan terhadap kelompok dengan 3 kategori tingkatan penghargaan yaitu:

Page 12: Laporan pkp ut

12

a. Jika 15 ˂ skor perkembangan kelompok ˂ maka dikategorikan kelompok

baik,

b. Jika 20 ≤ skor perkembangan kelompok ˂ 25 maka dikategorikan

kelompok hebat,

c. Jika skor perkembangan kelompok ≥ 25 maka dikategorikan kelompok

super.

(Ndolili, 2008:15)

D. Hasil Belajar

Setiap usaha yang dilakukan oleh manusisecara sadar dan teratur selalu

mempunyai tujuan, demikian halnya bila yang dilakukan oleh siswa dalam belajar

untuk memperoleh nilai yang maksimal.

Hasil belajar pada dasarnya merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang dalam

melakukan kegiatan pembelajaran yang dapat diukur dengan ealuasi. Kaitanya

dengan hal ini, Muquin (Abdullah, 1987:35), menegmukakan bahwa hasil belajar

adalah kecakapan nyata yang dapat diukur langsung dengan alat yang berupa tes.

Sumartono (1987:8), mengemukakan bahwa hasil belajar adalah suatu

nilai yang menunjukan hasil yang tertinggi dalam belajar, yang dicapai menurut

kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa hasil

belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh dari interaksi siswa dengan

lingkungan yang sengaja direncanakan guru dalam proses belajar mengajar. Bila

dikaitkan dengan mata pelajaran matematika maka hasil pelajaran matematika

merupakan suatu hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah mempelajari

matematika dalam kurun waktu tertentu, yang diukur dengan menggunakan alat

evaluasi (tes).

Page 13: Laporan pkp ut

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah kelas V SDN 4 Katobu, yang aktif dan

terdaftar pada semester genab tahun 2012/2013 yang berjumlah 24 orang, 10

orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Dengan sasaran utama peningkatan hasil

belajar matematika siswa dengan menerapkan model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD pada materi Pecahan dan Operasinnya.

B. Prosedur Penelitian

Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas tersebut dijabarkan sebagai

berikut:

1. Perencanaan, adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi:

a. Membuat perangkat pembelajaran (RPP dan LKS),

b. Membuat instrumen penelitian yang meliputi alat evaluasi berupa tes

dan lembar observasi.

2. Pelaksanaan tindakan, kegiatan yagn dilaksanakan dalam tahap ini yaitu

melaksanakan proses pembelajaran di kelas V SDN 4 Katobu pada

pelajaran Maatematika melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD dilaksanakan sebanyak dua siklus.

3. Observasi, kegiatannya adalah melaksankan proses observasi terhadap

pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah

dibuat. Proses obsservasi dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian.

4. Evaluasi, dilakukan pada setiap akhir siklus. Evaluasi bertujuan untuk

melihat apakah hasil belajar matematika siswa dapat meningkat atau tidak

dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.

5. Refleksi, pada tahap iini, hasil tersebut akan dilihat apakah telah

memenuhi target yang ditetapkan pada indikator kinerja. Jika belum,

maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Kelemahan atau

kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya akan diperbaiki pada

Page 14: Laporan pkp ut

14

siklus berikutnya. Dengan rancangan penelitian tindakan kelas sebagai

berikut:

Rancangan dan Model Pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Belum Terselesaikan

Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan

II)

Analisis Data II

Pelaksanaan Tindaan II

Refleksi I

Permasalahan Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan I)

Analisis Data I

Pelaksanaan Tindaan I

Observasi (Monitoring)

Refleksi I

Observasi (Monitoring)

TerselesaikanSelesai

SIKLUS

1

SIKLUS

2

Page 15: Laporan pkp ut

15

Gambar B.1 Alur Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika

(Anonim, 1999:27)

C. Deskripsi Persiklus

Siklus I

1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Membuat skenario pembelajaran

Membuat lembar observasi

Menyiapkan bahan dan media pembelajaran yang diperlukan untuk

membantu siswa agar lebih cepat memahami materi pelajaran.

Membuat alat evaluasi

Menyiapkan jurnal atau catatan

2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap kegiatan ini adalah melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Penelitian dibantu

oleh teman sejawat yang bertugas mengawasi pelaksanaan skenario

pembelajaran dengan prosedur pelaksanaan dijabarkan sebagai berikut: a)

Kegiatan awal/pendahuluan dengan mengajukan pertanyaan yang

berhubungan materi sebelumnya, b) Kegiatan inti pembelajaran adalah

penjelasan singkat tentang materi, memberikan bimbingan kepada siswa,

memantau kegiatan siswa serta umpan balik terhadap siswa, c) Kegiatan

akhir dalam pembelajran adalah menyimpulkan materi pembelajaran,

memberikan pekerjaan rumahu.

3. Pengamatan/Pengumpulan Data/Instrumen

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dan evaluasi. Sumber data itu penelitian yang terdiri dari siswa

dan guru, jenis data adalah data kuantitatif dan kualitatif dengan alat

evaluasi berupa lembar observasi, jurnal dan hasil belajar.

Cara mengumpulkan data adalah:

Page 16: Laporan pkp ut

16

a. Situasi pelaksanaan model pembelajaran dengan menggunakan model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD diambil dengan menggunakan

lembar observasi.

b. Tanggapan siswa mengenal pelaksanaan model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD diambil engan menggunakan lembar observasi.

c. Refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi dalam kelas

diambil menggunakan jurnal.

d. Hasil belajar diambil dengan menggunakan tes.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan melalui analisis, serta induksi dan deduksi.

Analisis dilakukan dengan merenungkan kembali kejadian-kejadian atau

peristiwa yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan dan

tidak diharapkan. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang

telah dicapai, apa yang belum dicapai dan apa yang perlu diperbaiki lagi

dalam siklus berikutnya.

5. Indikator Kinerja

Sebagai indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah:

1. Indikator kinerja keberhasilan proses pelaksanaan pembelajaran

minimal 85% skenario pembelajaran telah terlaksana.

2. Indikator kinerja yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar

matematika siswa yaitu 75% siswa telah memperoleh nilai minimal 65

sesuai dengan KKM yang telah dtetapklan sekolah.

Siklus II

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan/merumuskan dan kelemahan yang dicapai pada siklus

I.

b. Meninjaau kembali skenario pembelajaran berupa pembelajaran

melalui penggunaan alat baik dianggap perlu, berdasarkan hasil evaluasi

dan grefleksi siklus I.

Page 17: Laporan pkp ut

17

2. Pelaksanaan tindakan

Dalam tahap kegiatan ini adalah melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncakan sebelumnya. Peneliti dibantu oleh

teman sejawat yang bertugas mengamati pelaksanaan skenario

pembelajran dengan prosedur pelaksanaan di jabarkan sebagai berikut. (a)

Kegiatan awal/pendahuluan dengan mengajukan pertanyaan myang

berhubungan materi sebelumnya. (b) Kegiatan inti pembelajaran

penjelasan singkat tentang materi, memberikan bimbingan kepada siswa,

memantau kegiatan siswa serta umpan balik kepasda siswa. (c) Kegiatan

akhir dalam pembelajaan adalah menyimpulkan materi pelajaran,

memberikan pekerjaan rumah.

3. Pengamatan/Pengumpulan Data/Instrumen

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dan evaluasi. Sumber data itu personil penelitian yang terdiri dari

siswa dan guru, jenis data adalah data kuantitatif dan kualitatif dengan alat

evaluasi berupa lembar observasi, jurnal dan hasil belajar.

Cara mengumpulkan data adalah:

a. Situasi pelaksanaan model pembelajaran dengan menggunakan model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD diambil dengan menggunakan

lembar observasi.

b. Tanggapan siswa mengenal pelaksanaan model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD diambil engan menggunakan lembar observasi.

c. Refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi dalam kelas

diambil menggunakan jurnal.

d. Hasil belajar diambil dengan menggunakan tes.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan melalui analisis, serta induksi dan deduksi.

Analisis dilakukan dengan merenungkan kembali kejadian-kejadian atau

peristiwa yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan dan

tidak diharapkan. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang

Page 18: Laporan pkp ut

18

telah dicapai, apa yang belum dicapai dan apa yang perlu diperbaiki lagi

dalam siklus berikutnya.

5. Indikator Kinerja

Sebagai indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah:

1. Indikator kinerja keberhasilan proses pelaksanaan pembelajaran

minimal 85% skenario pembelajaran telah terlaksana.

2. Indikator kinerja yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar

matematika siswa yaitu 75% siswa telah memperoleh nilai minimal 65

sesuai dengan KKM yang telah dtetapklan sekolah.

Page 19: Laporan pkp ut

19

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Pengelolaan Data

Tabel D. 1 Hasil Belajar Matematika siswa kelas V SDN 4 Katobu dari

siklus I sampai siklus II

No Kode Responden

Nilai yang diperoleh dan Tingkat ketuntasan belajar

sisiwa pada mata pelajaran Matematika

Siklus 1 ket Siklus 2 ket

1 AL 70 T 85 T

2 RA 62 BT 70 T

3 LR 63 BT 85 T

4 PM 80 T 90 T

5 AD 60 BT 70 T

6 AS 60 BT 75 T

7 FD 61 BT 75 T

8 IMR 75 T 80 T

9 JUL 70 T 70 T

10 RFN 70 T 75 T

11 AH 75 T 80 T

12 UBO 70 T 75 BT

13 IR 60 BT 65 T

14 AS 70 T 80 T

15 WR 80 T 85 T

16 ADEL 64 BT 70 T

17 FAT 70 T 80 T

18 INJ 59 BT 70 T

19 RM 70 T 80 T

20 NRF 60 BT 80 T

21 SDK 70 T 80 T

Page 20: Laporan pkp ut

20

22 FRD 60 BT 80 T

23 PRIO 70 T 75 T

24 ALIF 70 T 75 T

Jumlah

Rata-Rata

1619 1850

67,46 77,08

Berdasarkan deskripsi hasil pengolahan data pada tabel D.1 di atas,

ternyata baik secara individu maupaun secara klasikal hasil belajar Matematika

siswa kelas V SDN 4 Katobu Pada materi pokok pecahan dan Operasinya, secara

umum cenderung meningkat pada siklus 2 jika dibandingkan dengan siklius 1.

Disamping itu pada siklus 1 siswa yang sudah mencapai standar ketuntasan

belajar minimal (SKBM ≥ 70) SEBANYAK 12 ORANG (50%) dan yang belum

encapai SKBM sebanyak 12 orang (50%), pada siklus 2 yangtuntas sebanyak 23

orang (95,83%) dan belum tuntas 1 orang (4,17%). Hal ini menunjukan bahwa

jumlah dan persentase siswa yang tuntas belajar pada mata pelajaran matematika

meningkat pada siklus 2.

2. Deskripsi Temuan dan Refleksi

a. Hasil belajar matematika

Dari hasil pengolahan data pada tabel D.1 dapat dibuat rangkuman

sebagai deskripsi umum nilai hasil belajar matemaatika siswa kelas V SDN 4

Katobu, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna pada materi pokok

menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana, seperti terdapat pada tabel

D.2 berikut ini.

Page 21: Laporan pkp ut

21

Tabel D.2 Deskripsi hasil belajar Matematika siswa kelas SDN 4 Katobu

Persiklus

Siklu

s

NilaiSiswa Tuntas

(T)

Siswa Belum Tuntas

(BT)

Min Max Rata-

rata

Jumlah % Jumlah %

1 60 80 67,46 12 50 12 50

2 65 90 77,08 23 95,83 1 4,17

Deskripsi pada tabel D.1 dan tabel D. 2 diatas memberikan s uatu refleksi

dan gambaran bahwa strategi pembelajaran yang diterapkan dalam rangka

memperbaiki pembelajaran Matematika di kelas V SDN 4 Katobu berhasil

baik.Hal ini dapat dilihat dari nilai hyang dicapai oleh siswa secara umum

meningkat. Nilai minimum, maksimum dan nilai rata-rata cenderung meningkat

pada siklus 2, sserta jumlah dan persentase siswa yang tuntas belajar juga

meningkat dari siklus 1 ke siklus 2.

b. Pembahasan

Berdasarkan Deskripsi Hasil Pengolahan Data Hasil Belajar

Matematika Siswa kelas V SDN 4 Katobu yang di sajikan pada tabel D.1

dan tabel D.2 serta profilnya yang disajiikan pada gambar D.3 dan gambar

D.4 tampak bahwa dari siklus 1 sampai siklus 2 hasil belajar matematika

siswa baik secara individual dan klasikal meningkat dan jumlah siswa

mencapai SKBM (≥ 65) juga cenderung semakin bertambah/meningkat

sementara siswa yang belum mencapai SKBM semakin menurun. Hal ini

menjadi indikator kebearhasiolan perbaikan pembelajaran matematika yang

dilakukan pada materi pokok pecahan dan operassinya.

Hal tersebut juga dapat dilihat dari nilai minimum yang dicapai

siswa dari siklus 1 sampai dengan siklus 2 meningkat, yaitu 60 dan 65

Page 22: Laporan pkp ut

22

sementara nilai maksimumnya adalah 80 dan 90. Demikian pula bila dilihat

dari nilai rata-rata yang dicapai siswa dari siklus 1 sampai dengan siklus

cenderung meningkat, yaitu 67,46 dan 77,08. Hal ini menunjukan

indikator/kriteria keberhasilan tindakan yang sudah ditetapkan sebelumnya

telah tercapai, yaitu secara klasikal atau nilai rata-rata yang dicapai siswa ≥

75 (atau tingkat pencapaian ≥ 75%).

Dilihat dari jumlah dan persentase siswa yang tuntas belajar

matematika materi pokok pecahan dan operasinya, dari siklus 1 sampai

siklus 2, ternyata juga cenderung meningkat, yaitu pada siklus 1 siswa yang

tuntas belajar sebanyak 12 orang (50%) dan belum tuntas sebanyak 12 orang

(50%), pada siklus 2 yang tuntas belajar sebanyak 23 orang (95,83%) dan

belum tuntas sebanyak 1 orang (4,17%). Hal ini menunjukan

indikator/kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan sebelumnya telah

tercapai pada siklus 2, yaitu ≥ 75% dari siswa kelas V SDN 4 Katobu yang

jumlahnya 24 orang telah menunjukan nilai sesua sesuai dengan SKBM,

yaitu ≥ 65 (atau tingkat pencapaian ≥ 70%).

Page 23: Laporan pkp ut

23

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil analisis data yang diperoleh

dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran Matematika pada siswa kelas V SDN

4 Katobu, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut.

Tindakan perbaikan pembelajaran Matematika materi pokok Pecahan dan

Operasinya pada siswa kelas V SDN 4 Katobu, Kecamatan Katobu, Kabupaten

Muna yang dilakukan masing-masing 2 siklus berhasil baik yang ditunjukan

adanya peningkatan hasil belajar siswa baik dilihat dari nilai minimum,

maksimum dan nilai rata-rata yang dicapai siswa pada mata pelajaran Matematika

setelah perbaikan pembelajaran.

Kriteria keberhasilan tindakan yang dicapai dengan baik yang ditunjukan

oleh peningkatan nilai rata-rata yang dicapi siswa baik pada materi pelajaran

Matematika materi pokok Pecahan dan Operasinya, pada siklus 2 (nilai rata-rata ≥

75 atau dengan pencapaian 75%), dan peningkatan jumlah dan persentase siswa

yang tuntas belajar atau mencapai SKBM pada siklus 2 (95,83% atau setara

dengan 23 siswa dari 24 siswa kelas V SDN 4 Katobu, Kecamatan Katobu,

Kabupaten Muna yang tuntas belajar.

2. Saran Tindak Laanjut

Berdasarkan kesimpulan di atas, disarankan kepada guru khususnya guru

di SDN 4 Katobu, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna agar senantiasa

beruapaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan berupaya

melakukan perbaikan pembelajaran secara berkelanjutan, maka kelompok kerja

guru seharusnya tetap melakukan diskusi-diskusi agar dapat mengidentifikasi dan

mengenal masalah-masalah yang dihadapi di ruang kelas yang dapat dipecahkan

denagn pendekatan PTK, sehingga akhirnya setiap guru dapat meningkatkan

kompetensi dan kemampuan profesionalnya dalam menjalankan tugas sehari hari.

Page 24: Laporan pkp ut

24

Perlu dilakukan kegiatan yang serupa untuk materi pokok yang lain dan

materi pelajaran yang lain sehingga kaidah-kaidah PTK dapat dimiliki oleh guru

dan terus dimanfaatkan dalam upaya memperbaiki kinerja proses dan hassil-hasil

pembelajaran di sekolah. Hal ini penting untuk membiasakan guru melaksanakan

tugasnya dalam kerangka kerja ilmiah, menjadi pendidik sekaligus sebagai

peneliti.

Page 25: Laporan pkp ut

25

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, dkk. 1999. Psikologi Sosial. Jakarta. Rineka Cipta.

Anam, K.. 2000. Implementasi Cooperative Learning dalam Pembelajaran

Matematika. Jakarta. Buletin Pelangi Pendidikan.

Anonim. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Proyek PGSM Dikti.

Darhim. 1991. Pendidikan Matematika 2. Depdikbud Proyek Tenaga

Kependidikan. Jakarta. Pendidikan Tinggi.

Farah, Aulia. 2006. Cara Belajar Praktis Maatematika. Solo. CV. Nrimakarya.

Hudoyo. 1990. Strategi Belajar Matematika. IKIP Malang.

Ismail. 2002. Model-model Pembelajaran. Jakarta. Depdiknas.

Muhtar, Roni. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Bagi Guru. Kendari. FKIP

Unhalu.

Ndolili. 2008. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Sswa pada Pokok

Bahasan Pecahan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD di kelas V SDN 06 Abeli. Kendari. Skripsi. FKP Unhalu.

Negoro, ST dan Haarahap. 1999. EnsiklopediaMatematika (Edisi 2). Jakarta.

Ghalia Indonesia.

Nur, Muhammad. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya.

Surabaya.

Ruseffendi, E.T.. 2000. Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua Murid

dan Guru. Bandung. Tarsito.

Rusyan, Tabrani. 1994. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung.

Remaja Jaya.

Sarifudin. 2002. Analisis Hasil Belajar Siswa dalam Menentukan Hasil

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan di Kelas 1 SLTPN 2

Lainea (Skripsi). Kendari. FKIP Unhalu.

Simanjuntak. 1993. Metode Mengajar Matematika Jilid 1. Jakarta. Rineka Cipta.

Slameto. 1998. Belajar dan Fakto-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Bina

Aksara.

Page 26: Laporan pkp ut

26

Slavin. 1994. Educational Theory Intopractice. Boston. Allyn and Bocan.

Sudjana, Nana. 1998. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar

Baru Algesindo.

Tajudin, dkk.. 2002. Kumpulan Rumus Matematika SD. Jakarta. Kawan Pustaka.

Winataputra. 1992. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta. Bumi Aksara.

Page 27: Laporan pkp ut

27

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 28: Laporan pkp ut

28

Kepada

Kepala UPBJJ UT Kendari

Di Kendari

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:

Nama : Siti Saimpa, S.Pd

NIP : 19720604199212200

Tempat Mengajar : SDN 4 Katobu

Alamat Sekolah : Jln. Sidodadi

Telepon : ---

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam

pelaksanaan PKP atas nama:

Nama : Wa Ode Hasmiani

NIM : 817315822

Program Studi :S-1 PGSD

Tempat Mengajar :SDN 4 Katobu

Alamat Sekolah :Jln. Sidodadi

Telepon : ---

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagai mestinya.

Raha, 27 Mei 2013

Mengetahui

Kepala Sekolah Teman Sejawat

WA ODE FARULI, S.Pd. I SITI SAIMPA, S.PdNIP. 1962131 190405 2 016 Nip. 1972060 419921 2 200

Page 29: Laporan pkp ut

29

Lembar Observasi Proses Pembelajaran Terhadap Guru

Selama Kegiatan Belajar Mengajar Matematika

(Siklus1)

No. ASPEK-ASPEK YANG DIOBSERVASI Ya/

Tidak

Komentar

1. Apakah guru mengucapkan salam sbelum

pembelajaran dilaksanakan?

Ya Mengucapkan

salam

2. Apakah guru menanyakan kesiapan guru

untuk belajar?

Tidak Langsung belajar

3. Apakah guru memberikan apersepsi ? Ya Apersepsi

4. Apakah guru memberi informasi tujuan yang

ingin dicapai ?

Ya Menyampaikan

tujuan

5. Apakah guru memotivasi siswa ? Ya Memotivasi

6. Apakah guru menjelaskan materi

pembelajaran dengan meningkatkan kembali

materi prasyarat seblum memasuki pelajran ?

Ya Menjelaskan

materi pelajaran

7. Apakah guru menyampaikan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD yang

digunakan ?

Ya Model STAD

8. Apakah guru mengorganisasikan siswa

kedalam kelompok belajar ?

Ya Membagi

kelompok

9. Apakah guru memberi nama yang berbeda

pada setiap kelompok ?

Ya Kelompok

berbeda

10. Apakah guru memberi soal LKS kepada

siswa secara kelompok ?

Ya Membagi LKS

11. Apakah guru menyuruh siswa berdiskusi

dalam kelompok masing-masing ?

Ya Menyuruh siswa

diskusi

12. Apakah guru membantu atau mengarahkan

siswa dalam kelompok yang mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan tugas ?

Tidak Belum

memberikan

bantuan

Page 30: Laporan pkp ut

30

13. Apakah guru memotivasi siswa untuk

bertanya ? berdiskusi ?

Ya Memotivasi siswa

bertanya

14. Apakah guru meminta siswa dalam setiap

kelompok untuk mengumpulkan tugas LKS ?

Ya Membagi LKS

15. Apakah guru memanggil siswa untuk

menjawab soal atau mempresentasikan hasil

diskusinya ?

Ya Menyuruh siswa

16. Apakah guru memberikan kesempatan

kelompok lain untuk menaggapi hasil

presentasi suatu kelompok ?

Ya Siswa

menanggapi

17. Apakah guru memberikan penghargaan

kepada kelompok yang memperoleh hasil

yang baik ?

Ya Memberikan

penghargaan

18. Apakah guru mengajukan pertanyaan kepada

kelompok tentang materi yang sedang

dipelajari ?

Ya Terlaksan

19. Apakah guru memberikan kesimpulan atau

jawaban akhir dari semua pertanyaan ?

Ya Memberikan

kesimpulan

20. Apakah guru menyertai/membimbing siswa

untuk membuat rangkuman ?

Tidak Tidak terlaksana

21. Apakah guru memberikan PR kepada siswa ? Ya Terlaksan

22. Apakah guru melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan waktu yang ditentukan ?

Tidak Belum terlaksana

Teman Sejawat Mahasiswa,

SITI SAIMPA, S.Pd WAODE HASMIANINIP. 1972060 4199212 2 001 NIM. 817315

Lembar Observasi Proses Pembelajaran Terhadap Guru

Page 31: Laporan pkp ut

31

Selama Kegiatan Belajar Mengajar Matematika

(Siklus 2)

No. ASPEK-ASPEK YANG DIOBSERVASI Ya/

Tidak

Komentar

1. Apakah guru mengucapkan salam sbelum

pembelajaran dilaksanakan ?

Ya Mengucapkan

salam

2. Apakah guru menanyakan kesiapan guru

untuk belajar ?

Ya Menanyakan

kesiapan

3. Apakah guru memberikan apersepsi ? Ya Apersepsi

4. Apakah guru memberi informasi tujuan yang

ingin dicapai ?

Ya Menyampaikan

tujuan

5. Apakah guru memotivasi siswa ? Ya Memotivasi

6. Apakah guru menjelaskan materi

pembelajaran dengan meningkatkan kembali

materi prasyarat seblum memasuki pelajran ?

Ya Menjelaskan

materi pelajaran

7. Apakah guru menyampaikan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD yang

digunakan ?

Ya Model STAD

8. Apakah guru mengorganisasikan siswa

kedalam kelompok belajar ?

Ya Membagi

kelompok

9. Apakah guru memberi nama yang berbeda

pada setiap kelompok ?

Ya Kelompok

berbeda

10. Apakah guru memberi soal LKS kepada

siswa secara kelompok ?

Ya Membagi LKS

11. Apakah guru menyuruh siswa berdiskusi

dalam kelompok masing-masing ?

Ya Menyuruh siswa

diskusi

12. Apakah guru membantu atau mengarahkan

siswa dalam kelompok yang mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan tugas ?

Ya Membantu dan

memberi solusi

Page 32: Laporan pkp ut

32

13. Apakah guru memotivasi siswa untuk

bertanya ? berdiskusi ?

Ya Memotivasi siswa

bertanya

14. Apakah guru meminta siswa dalam setiap

kelompok untuk mengumpulkan tugas LKS ?

Ya Membagi LKS

15. Apakah guru memanggil siswa untuk

menjawab soal atau mempresentasikan hasil

diskusinya ?

Ya Menyuruh siswa

16. Apakah guru memberikan kesempatan

kelompok lain untuk menaggapi hasil

presentasi suatu kelompok ?

Ya Siswa

menanggapi

17. Apakah guru memberikan penghargaan

kepada kelompok yang memperoleh hasil

yang baik ?

Ya Memberikan

penghargaan

18. Apakah guru mengajukan pertanyaan kepada

kelompok tentang materi yang sedang

dipelajari ?

Ya Terlaksan

19. Apakah guru memberikan kesimpulan atau

jawaban akhir dari semua pertanyaan ?

Ya Memberikan

kesimpulan

20. Apakah guru menyertai/membimbing siswa

untuk membuat rangkuman ?

Ya Sudah terlaksana

21. Apakah guru memberikan PR kepada siswa ? Ya Terlaksan

22. Apakah guru melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan waktu yang ditentukan ?

Ya Sudah terlaksana

Teman Sejawat Mahasiswa,

Page 33: Laporan pkp ut

33

SITI SAIMPA, S.Pd WAODE HASMIANINIP. 1972060 4199212 2 001 NIM. 817315822

Lembar Observasi Proses Pembelajaran Terhadap Guru

Selama Kegiatan Belajar Mengajar Matematika

Page 34: Laporan pkp ut

34

(Siklus 1)

No. ASPEK-ASPEK YANG DIOBSERVASI Ya/

Tida

k

Komentar

1. Apakah siswamemberikan perhatian pada

penjelasan guru ?

Tidak Ada yang belum

memperhatikan

2. Apakah siswa bertanya jika ada hal-hal yang

belum dimengerti ?

Tidak Belum berani

bertanya

3. Apakah siswa tetap berada dalam

kelompoknya pada saat pengerjaan LKS ?

Ya Masih ada yang

bermain-main

4. Apakah siswa membagi dalam kelompok

belajar ?

Ya Membentuk

kelompok

5. Apakah siswa aktif dalam kelompok ketika

belajar menyelesaikan soal LKS ?

Ya Sebagian tidak

aktif

6. Apakah siswa menghargai pendapat teman

dalam kelompok ?

Ya Tetapi masih ada

yang tidak

menghargai

7. Apakah tidak ada siswa yang merasa pasif

dalam kelompok ?

Tidak Masih ada yang

pasif

8. Apakah siswa mampu mengungkapkan

pemikirannya tentang materi yang

diajarkan ?

Tidak Tetapi masih ada

yang belum

9. Apakah siswa lebih dulu mengajukan

pertanyaan kepada teman sekelompoknya

sebelum mengajukan pertanyaan kepada

guru ?

Ya Terlaksana

10. Apakah siswa mampu mempresentasikan

hasil kerjanya di depan kelas ?

Ya Ada salah satu

kelompok ragu

11. Apakah siswa memberikan sanggahan

terhadap hasil presentasi suatu kelompok ?

Tidak Tidak ada

sanggahan

12. Apakah siswa mampu bertanya jika Tidak Hanya 2 orang

Page 35: Laporan pkp ut

35

menemui kesulitan ? saja

13. Apakah siswa merasa takut ketika

kelompok/namanya ditunjuk ?

Ya Masih ada siswa

yang sembunyi

14. Apakah siswa mengerjakan PR yang

diberikan guru ?

Tidak Belum ada PR

Teman Sejawat Mahasiswa,

SITI SAIMPA, S.Pd WAODE HASMIANNIP. 1972060 4199212 2 001 NIM. 817315822

Lembar Observasi Proses Pembelajaran Terhadap Guru

Selama Kegiatan Belajar Mengajar Matematika

(Siklus 2)

Page 36: Laporan pkp ut

36

No. ASPEK-ASPEK YANG DIOBSERVASIYa/

TidakKomentar

1.Apakah siswa memberikan perhatian pada

penjelasan guru ?

Ya Siswa memberi

perhatian

2.Apakah siswa bertanya jika ada hal-hal yang

belum dimengerti ?

Ya Sudah berani

bertanya

3.Apakah siswa tetap berada dalam

kelompoknya pada saat pengerjaan LKS ?

Ya Berada di dalam

kelompoknya

4.Apakah siswa membagi dalam kelompok

belajar ?

Ya Membentuk

kelompok

5.Apakah siswa aktif dalam kelompok ketika

belajar menyelesaikan soal LKS ?

Ya Sebagian tidak

aktif

6.Apakah siswa menghargai pendapat teman

dalam kelompok ?

Ya Sudah

menghargai

7.Apakah tidak ada siswa yang merasa pasif

dalam kelompok ?

Ya Siswa sudah aktif

8.

Apakah siswa mampu mengungkapkan

pemikirannya tentang materi yang

diajarkan ?

Ya Sudah mampu

mengungkapkan

9.

Apakah siswa lebih dulu mengajukan

pertanyaan kepada teman sekelompoknya

sebelum mengajukan pertanyaan kepada

guru ?

Ya Terlaksana

10.Apakah siswa mampu mempresentasikan

hasil kerjanya di depan kelas ?

Ya Semua mampu

11.Apakah siswa memberikan sanggahan

terhadap hasil presentasi suatu kelompok ?

Ya Sudah memberi

sanggahan

12.Apakah siswa mampu bertanya jika

menemui kesulitan ?

Ya Sudah berani

bertanya

13.Apakah siswa merasa takut ketika

kelompok/namanya ditunjuk ?

Ya Sudah tidak takut

Page 37: Laporan pkp ut

37

14.Apakah siswa mengerjakan PR yang

diberikan guru ?

Ya Mengerjakan

Teman Sejawat Mahasiswa,

SITI SAIMPA, S.Pd WA ODE HASMIANINIP. 1972060 4199212 2 001 NIM. 817315822

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Mata Pelajaran : Matematika

Page 38: Laporan pkp ut

38

Kelas/Semester : V / II

Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit ( 1 x pertemuan )

Standar Kompetensi :

- Menggunakan pencahan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar

- Mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya.

Indikator

- Mengubah pecahan biasa ke bentuk desimal dan persen

A. Tujuan Pembelajaran

1. Tujuan pembelajaran

Setelah pelajaran selesai di harapkan siswa dapat :

Mengubah pecahan biasa ke pecahan desimal

Mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa

Mengubah pecahan biasa kebentuk persen

2. Tujuan perbaikan pembelajaran

- Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengubah pecahan biasa menjadi

pecaha desimal dan persen dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD

B. Materi Pokok pembelajaran

- Pecahan dan operasional

C. Model dan metode pembelajaran

a. Model

Koperatif tipe STAD

b. Metode

Ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan

D. Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Berdoa sebelum pelajaran di mulai dan mempersiapkan siswa belajar

Page 39: Laporan pkp ut

39

b. Memberi apersepsi dengan memperlihatkan satu biji roti dan dipotong

menjadi 2 bagian lalu bertanya : sepotong roti itu menunjukan

beberapa bagian ?

Jawaban yang di harapkan adalah setengah bagian atau seperdua

bagian.

c. Menyampaikan / menulis tujuan pembelajaran yang akan di capai di

papan tulis

d. Memotifasi siswa untuk belajar

2. Kegiatan inti

a. Menjelaskan dan mengarahkan siswa mempelajari materi

penjumlahan pecahan biasa yang berpenyebut sama, penjumlahan

pecahan biasa berpenyebut tidak sama dan penjumlahan pecahan

campuran dalam buku paket siswa.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal

yang belum di mengerti

c. Menerangkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

d. Mengelompokan siswa menjadi beberapa kelompok dan masing –

masing kelompok di beri nama berbeda

e. Mebagikan soal-soal LKS

f. Menyuruh siswa untuk berdiskusi dalam kelompoknya masing-

masing serta memantau dan mengarahkan siswa yang mengalami

kesulitan.

g. Menunjuk perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil

kerjanya dan mengarahkan siswa ke arah jawaban yang benar.

h. Menunjuk siswa untuk mempersentasikan hasil kerjanya dan

mengarahkan siswa ke arah jawaban yang benar.

i. Memberikan penghargaan kelompok yang hasil diskusinya terbaik

E. Sumber Belajar

1. Kurikulum KTSP 2006

2. Buku matematika kelas V, halaman 103-106, penerbit erlangga

Page 40: Laporan pkp ut

40

3. Buku paket lain yang relevan

4. Lembar kerja siswa

F. Penilaian

1. Teknik penilaian

a. Lisan / pengamatan

b. Unjuk kerja

c. Tertulis

2. Bentuk tes

Isian

3. Instrumen penilaian

SOAL EVALUASI

Jawablah soal-soal di bawah ini :

Ubalah pecahan berikut menjadi pecahan desimal :

1. 1/5 = ..............

2. 1/4 = ...............

3. 1 / 8 = ..............

Ubalah menjadi pecahan biasa

4. 0,5 = ................

5. 0,06 = ...............

6. 0,015 = ............

Ubalah menjadi bentuk persen

7. 3 / 100 = ............

8. 7 / 20 = ..............

9. 0,4 =..................

10. 0,5 = ................

NO JAWABAN / ASPEK YANG DI NILAI SKOR

1 1/5 X 2/2 = 2/10 = 0,2 3

Page 41: Laporan pkp ut

41

Skor maksimal 3

2 1/4 X 25/25 = 25 /100 = 0,25 3

Skor maksimal 3

3 1/8 X 125 / 125 = 125 /1000 = 0,125 4

Skor maksimal 4

4 5/10 1

Skor maksimal 1

5 6/100 1

Skor maksimal 1

6 15/100 1

Skor maksimal 1

7 3% 1

1

8 7/20 X 5/5 = 35/100 = 35% 3

3

9 4/10 X 10/10 = 40% 4

4

10 2/10 X 10/10 = 20 % 4

Skor maksimal 4

Total skor 25

Raha, 27 mei 2013

Dosen pembimbing Mahasiswa,

Drs. YUSUF SABILU, M.Si WAODE HASMIANINIP. 196809241993031003 NIM. 817315822Lembar kerja siswa (LKS)

Kelompok :

Page 42: Laporan pkp ut

42

NO SOAL JAWABAN SISWA

1. Ubalah pecahan berikut ke pecahan desimal :

1/5, 3/4, 5/10

.....................................

2. Ubalah pecahan berikut kepecahan persen

0,45 5/10 dan 3/4

......................................

Kunci jawaban

1. 1/5 = 0,2, ¾ = 0,75, 5/10 = 0,5

2. 0,45 = 45%, 5/10 = 50%, 3/4 = 75%