proposal perilaku hidup sythyyhtehat

66
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN KEKAMBUHAN PENYAKIT REMATIK PADA LANJUT USIA DI POLIKLINIK UMUM RSAD R.W MONGISIDI MANADO USULAN PENELITIAN Diajukan Oleh : DEIBY MARCHELINA M SIGILIPU 1201302 Kepada SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN i

Upload: genni-surhan

Post on 01-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

gtr

TRANSCRIPT

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN KEKAMBUHANPENYAKIT REMATIK PADA LANJUT USIA DI POLIKLINIK UMUM RSAD R.W MONGISIDI MANADOUSULAN PENELITIAN

Diajukan Oleh :

DEIBY MARCHELINA M SIGILIPU

1201302

KepadaSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

MANADO

2013

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP SEHAT DENGAN KEKAMBUHANPENYAKIT REMATIK PADA LANJUT USIA DI POLIKLINIK UMUM RSAD R.W MONGISIDI MANADOUsulan Penelitian

Yang diajukan oleh

Deiby Marchelina M Sigilipu

1201302

Telah disetujui oleh :

Pembimbing IAgust .A. Laya, SKM. M.KesTanggal . . . . . . . . . . . . . . . .

NIDN 0905086502

Pembimbing IIHj. Ns. Silvia D Mayasari Riu, S.Kep

Tanggal . . . . . . . . . . . . . . . .NIDN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................i

LEMBARAN PERSETUJUAN.................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................iiiKATA PENGANTAR...vBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang.................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................3C. Tujuan Penelitian.............................................................................3D. Manfaat Penelitian...........................................................................3BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Perilaku Hidup Sehat Pada Lansia...........................................................5

B. Konsep Dasar Rematik............................................................14C. Konsep Dasar Lanjut Usia.......................................................17BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN

A. Kerangka Konsep.............................................................................21B. Hipotesis Penelitian.........................................................................22C. Variabel Penelitian...........................................................................20D. Definisi Operasional.....................................................................20BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian.............................................................................24B. Populasi Dan Sampel.......................................................................24C. Teknik Pengambilan Sampel26D. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................26E. Instrumen Penelitian.....................................................................26F. Teknik Pengumpulan Data..............................................................27G. Pengolahan Data..........................................................................27H. Teknik Analisis Data29I. Etika Penelitian.............................................................................29DAFTAR PUSTAKA................................................................................31LAMPIRAN..32KATA PENGANTARPuji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena kasih sayang serta berkat bimbinganNya maka penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan judul: Hubungan Perilaku Hidup Sehat Dengan Kekambuhan Penyakit Rematik Pada Lanjut Usia Di Poliklinik Umum RSAD R.W Mongisidi.

Adapun tujuan dari penyusunan proposal penelitian ini adalah membantu dalam penelitian dan penyusunan skripsi yang merupakan syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Manado Jurusan Keperawatan Ekstensi Manado.

Penulis menyadari bahwa penulisan proposal penelitian ini masih banyak kesalahan, namun demikian ini merupakan hasil maksimal dari segala keterbatasan dan kekurangan yang penulis miliki, tak lepas dari bimbingan dan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari semua pihak yang ada. Atasnya penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Manado,2013

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangLanjut usia adalah suatu proses dimana bertambahnya usia individu yang ditandai dengan penurunan fungi organ tubuh dan terjadi akibat proses penuaan (Nugroho W, 1992). Meningkatnya usia harapan hidup (UHH) memberikan dampak yang kompleks terhadap kesejahteraan lansia. UHH mengindikasikan peningkatan taraf kesehatan warga negara. Namun di sisi lain menimbulkan masalah karena dengan meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut akan berakibat semakin besarnya beban yang ditanggung oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, terutama dalam menyediakan pelayanan dan fasilitas lainnya bagi kesejahteraan lansia. Hal ini dikarenakan pada usia lanjut individu akan mengalami perubahan fisik, mental, sosial ekonomi dan spiritual yang mempengaruhi kemampuan fungsional dalam aktivitas kehidupan sehari-hari sehingga menjadikan lansia menjadi lebih rentan menderita gangguan kesehatan baik fisik maupun mental.

Akibat penurunan kemampuan fungional, lansia sering mengalami gangguan kardiovaskuler dan mukuloskeletal. Selain gangguan kardiovaskuler yang diketahui dapat mengancam jiwa lansia, masalah muskuloskeletal terutama radang sendi seperti rematik juga harus diperhatikan. Dari data yang diperoleh tahun 2004 menunjukkan bahwa penderita rematik di Indonesia mencapai 360.000 orang(http://health.kompas.com), pada tahun 2008 menjadi 2 juta orang, menurut data Riskesdas 2007 prevalensi nasional penyakit sendi adalah 30,3% dan berdasarkan hasil penelitian terakhir dari Zeng QY et al pada tahun lalu,prevalensi rematik mencapai 23,6% hingga 31,3% (http://tambaguido.wordpress.com). Di poliklinik umum RSAD R.W Mongisidi dari bulan juni hingga bulan agustus 2013 ditemukan ada sebanyak 198 orang lansia yang datang memeriksakan diri di poliklinik umum, yang terdiri dari 95 laki-laki dan 103 perempuan, yang terdiagnosa menderita penyakit rematik sebanyak 98 orang lanjut usia. Dampak dari penyakit rematik adalah terganggunya aktivitas karena nyeri, tulang menjadi keropos, terjadi perubahan bentuk tulang. Dari 100 jenis rematik, diketahui Rheumatoid Arthritis yang dapat menyebabkan kecacatan yang paling parah pada lansia. Asupan makanan yang kurang ehat, kurangnya berolahraga, stress dan lain sebagainya diketahui ebagai factor pencetus terjadinya rematik. Salah satu solusi untuk penyakit ini adalah dengan menjaga perilaku hidup sehat baik dari aktivitas maupun asupan makanan agar tidak menderita rematik, bagi yang sudah menderita penyakit rematik tidak berulang atau mengalami kekambuhan.Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian Hubungan Perilaku Hidup Sehat Dengan Kekambuhan Penyakit Rematik Pada Lanjut Usia di Poliklinik Umum RSAD R.W Mongisidi ManadoB. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah Ada Hubungan Perilaku Hidup Sehat Dengan Kekambuhan Penyakit Rematik Pada Lanjut Usia ?.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan perilaku hidup sehat dengan kekambuhan penyakit rematik pada lanjut usia.

2. Tujuan Khususa. Mengidentifikasi tentang perilaku hidup sehatb. Mengetahui tentang kekambuhan penyakit rematik pada lanjut usia

c. Menganalisa hubungan perilaku hidup sehat dengan kekambuhan penyakit rematik pada lanjut usia.D. Manfaat Penelitian1. Institusi PendidikanPenelitian ini dapat memberikan masukan kepada perawat tentang pentingnya perilaku hidup sehat terhadap kekambuhan penyakit rheumatic lanjut usia di Kelurahan Buha. Sehingga dapat memberikan informasi yang sangat penting bagi perawat dalam upaya menurunkan kejadian kambuhnya penyakit rheumatik dan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya mengatur perilaku hidup dalam keluarga.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga lanjut usia mengenai pentingnya perilaku hidup sehat yang baik agar para lanjut usia bia terhindar dari kekambuhan penyakit rematik.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Hidup Sehat Pada Lansia

1. Pengertian Perilaku Hidup SehatPerilaku hidup sehat pada umumnya disebut juga perilaku kesehatan. Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulu yang berkaitan dengan akit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan. (Notoadmodjo, 2003)Menurut Skiner dalam buku Notoatmodjo (2003) perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berhubungan dengan sehat dan sakit, lingkungan dan interaksi sosial yang berhubungan dengan emosional (psikologi).Perilaku hidup penduduk lanjut usia terpaksa berubah karena harus menyesuaikan diri dengan mundurnya secara alamiah fungsi alat indra dan anggota tubuh mereka, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Kemampuan mereka juga lambat laun menurun akibat adanya cacat tubuh dan berbagai penyakit generatif yang diderita, sehingga mereka mempunyai ketergantungan yang besar pada keluarga dan orang lain. (Hardiwinoto, 1999)2. Perilaku Hidup Sehat

Perilaku hidup sehat ini mencakup antara lain:a. MakananFaktor makanan sangat penting bagi kaum lansia yang fungsi dan metabolisme tubuhnya sudah menurun. Apalagi perlu diwaspadai, bahwa menurunnya daya indera perasa dan penciuman dapat mengakibatkan mereka tidak punya selera makan. Agar tetap sehat dan bugar, makanlah makanan yang bergizi, yang banyak mengandung:1) Karbohidrat, seperti dalam padi-padian, umbi-umbian;

2) Protein nabati dan hewani dalam daging ikan, susu, telur, kacang-kacangan, dan padi-padian.

3) Vitamin, provitamin A (untuk melawan radikal bebas penyebab proses penuaan) vitamin B6 (untuk metabolism protein) vitamin B12 (untuk meningkatkan daya ingat), aam folat (untuk menghasilkan sel darah merah), vitamin C (untuk menghambat penuaan), vitamin D (untuk kekuatan tulang), dan vitamin E (untuk melawan penyakit akibat penuaan);

4) Mineral: kalsium, zat besi (Fe), seng (Zn), selenium (Se), magnesium (Mg), mangan (Mn), Kromium (Cr), kalium (K);

5) Makanan berserat: sayur-sayuran dan buah-buahan;

6) Air: minimal minum 8-12 gelas air putih sehari.

Makanan ini baik dikonsumsi secara cukup dan tidak berlebihan. Kaum lansia harus menjaga berat badannya agar tidak kegemukan atau kelebihan gizi, agar terhindar dari penyakit obesitas dan sulit bergerak.

Bahan makanan yang harus dihindari oleh para lansia terutama yang menderita rematik adalah sebagai berikut:

1) Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak2) Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden

3) Ekstrak daging seperti abon dan dendeng

4) Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden)

5) Daging kambing, daging sapi, daging kuda, bebek, angsa dan kalkun

6) Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping

7) Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung

8) Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental

9) Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa

10) Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega

11) Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali dan sirup.12) Hindari minuman dan makanan beralkohol.13) Makanan kaya protein dan lemak (http://id.wikipedia.org) Sedangkan makanan yang perlu dikonsumsi oleh lansia terutama penderita rematik adalah:1) Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang.2) Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan stroberi.3) Konsumsi buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat.4) Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi.5) Banyak minum air putih, karena dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.b. OlahragaMenurut The U.S. Centers for Disease Control and Prevention, aktivitas yang dapat mencegah terjadinya rematik diantaranya sebagai berikut:

1) Lari pagi secara teratur. Minimal 30 menit dengan rutinitas tiga sampai lima kali perminggu. Sementara, waktu istirahat setidaknya sepuluh menit, bila diperlukan.

2) Menurunkan berat badan, jika mengalami berat badan berlebih. (http://www.health.okezone.com) Olahraga teratur yang mencakup kualitas (gerakan) dan kuantitas dalam arti frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olahraga, dengan sendirinya kedua aspek ini akan bergantung dari usia dan status kesehatan yang bersangkutan.Beberapa contoh olahraga atau latihan fisik yang dapat dilakukan oleh lansia untuk meningkatkan dan memelihara kebugaran, kesegaran, dan kelenturan fisiknya adalah sebagai berikut:1) Pekerjaan rumah dan berkebun

Kegiatan ini dapat memberikan suatu latihan yang dibutuhkan untuk menjaga keegaran jasmaniah. Akan tetapi harus dikerjakan secara tepat agar nafas sedikit lebih cepat, denyut jantung lebih cepat, dan otot menjadi lelah. Dengan demikian tubuh kita akan mengeluarkan keringat. Jika rumah atau kebun tidak terlalu luas untuk melakanakan kegiatan ini atau sudah ada yang mengerjakan hal ini, maka harus dicari kegiatan olah raga lain atau kegemaran.

2) Berjalan-jalan

Berjalan-jalan sangat baik untuk meregangkan otot-otot kaki dan bila jalannya makin lama makin cepat akan bermanfaat untuk daya tahan tubuh. Jika melangkah dengan panjang dan mengayunkan lengan 10-20 kali, maka dapat melenturkan tubuh. Hal ini bergantung pada kebiasaan. Jika berjalan merupakan bentuk latihan yang diinginkan, maka cobalah dikominasikan dengan bentuk olah raga lain. Joging atau berlari-lari kecil bagi lansia juga sering dilakukan walaupun sebenarnya lebih baik berjalan cepat.3) Jalan cepat

Jalan cepat adalah olahraga lari yang bukan untuk perlombaan dan dilakukan dengan kecepatan dibawah 11 km/jam atau dibawah 5,5 m/menit. Jalan cepat berguna untuk mempertahankan kesehatan dan kesegaran jasmani, latihan ini termasuk cara yang aman bagi lansia. Jalan cepat dilakukan dengan frekuensi 3-5 kali seminggu, lama latihan 15-30 menit, dan dilakukan tidak kurang dari 2 jam setelah makan. Apabila napas mulai susah atau dada terasa sakit maka latihan harus dihentikan.

4) Renang

Renang adalah olahraga yang paling baik dilakukan untuk menjaga keehatan karena pada saat berenang hampir semua otot tubuh bergerak, sehingga kekuatan otot semakin meningkat. Olahraga renang biasanya baik untuk orang-orang yang menderita penyakit lemah otot atau kekakuan pada sendi olahraga ini dapat melancarkan peredaran darah asalkan dilakukan secara teratur.5) Bersepeda

Seperti renang, bersepeda baik bagi penderita arthritis, karena tidak menyentuh lantai yang menyebabkan sakit pada sendi-sendinya seperti jenis latihan jalan cepat.

6) Senam

Manfaat melakukan senam secara teratur dan benar dalam jangka waktu yang cukup adalah sebagai berikut:

a) Mempertahankan atau meningkatkan taraf kesegaran jasmani yang baik.

b) Membentuk sikap dan gerak

c) Memperlambat proses degenerasi karena perubahan usia.

d) Membentuk kondisi fisik (kekuatan otot, kelenturan, keseimbangan, ketahanan, dan kecepatan).

e) Memberikan rangangan bagi syaraf-syaraf yang lemah, khususnya bagi lansia.

Olahraga bertujuan untuk meningkatkan kesehatan tubuh, namun tidak semua olahraga baik dilakukan oleh lansia. Ada beberapa macam gerakan yang dianggap membahayakan saat berolahraga. Gerakan-gerakan tersebut adalah sebagai berikut:1) Sit-up dengan kaki lurusCara-cara sit-up yang dilakukan dengan kaki lurus dan lutut dipegang dapat menyebabkan masalah pada punggung. Oleh karena itu sit-up cara klasik ini menyebabkan otot fleksor pada punggung (otot yang melekat pada kolumna vertebralis dan femur) menanggung semua beban. Otot ini merupakan otot terkuat di daerah perut. Jika fleksor punggung ini digunakan, maka pinggul terangkat ke depan dan otot-otot kecil pada punggung akan berkontraksi, sehingga punggung kita akan melengkung. Jadi latihan seperti ini akan menyebabkan pemendekan otot punggung bagian bawah dan paha. Akhirnya akan menyebabkan pinggul terangkat keatas secara permanen dan lengkung lordosis menjadi lebih banyak, sehingga menimbulkan maalah pada pinggang. Tetapi bila kita membengkokan lutut pada waktu latihan sit-up, otot-otot fleksor punggung tidak bergerak. Dengan cara demikian, semua badan bertumpu pada otot perut dan kecil kemungkinan terjadinya trauma pada pinggang bagian bawah.2) Meraih ibu jari kakiKadang-kadang untuk mengecilkan atau menguatkan perut dilakukan latihan meraih ibu jari kaki. Latihan-latihan ini selain tidak dapat mencapai tujuan, yaitu mengecilkan perut, juga kurang baik karena dapat menyebabkan cidera. Sebetulnya latihan-latihan meraih ibu jari kaki adalah latihan untuk menguatkan otot-otot punggung bagian bawah. Gerakan ini akan menyebabkan lutut menjadi hiperekstensi. Sebagai konsekuensinya tekanan yang cukup berat akan menimpa vertebra lumbalis yang akhirnya menyebabkan keluhan-keluhan pada punggung bagian bawah.3) Mengangkat kaki

Mengangkat kaki pada posisi tidur terlentang sampai kaki terangkat 15 cm dari lantai, kemudian ditahan beberapa saat selama mungkin. Latihan ini tidak baik, karena dapat menyebabkan rasa sakit pada punggung bagian bawah(low back pain) yang dapat menyebabkan gangguan pada punggung. Bahaya yang di timbulkan ialah otot-otot perut tidak cukup kuat menahan kaki setinggi 15 cm dari lantai dalam waktu yang cukup lama dan kaki tidak dapat menahan punggung bagian bawah. Akibatnya terjadi rotasi pelvis ke depani. Rotasi ini menyebabkan gangguan dari punggung bagian bawah.4) Melengkungkan punggung

Gerakan hiperekstensi ini banyak dilakukan dengan tujuan merenggangkan otot perut agar otot perut menjadi lebih kuat. Hal ini kurang benar, karena dengan melengkungkan punggung tidak akan menguatkan otot perut, melainkan melemahkan persendian tulang punggung (Warseno A, 2007)c. Tidak Merokok

Merokok adalah kebiasaan jelek yang melibatkan berbagai macam penyakit. Hampir 50% penduduk Indonesia usia dewasa dan lanjut usia yang mempunyai kebiaaan merokok.

d. Tidak mengkonsumsi alcohol

Kebiasaan mengkonsumsi alkohol sangat mempengaruhi kesehatan. Setiap waktu kebiasaan buruk ini terus meningkat.

e. Istirahat cukup

Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan untuk penyesuaian dengan lingkungan modern, mengharuskan orangtua bekerja keras dan berlebihan, hal ini juga membahayakan kesehatan.f. Mengendalikan stress

Stress akan terjadi pada siapa saja dan akibatnya bermacam-macam bagi kesehatan. Lebih-lebih sebagai akibat dari tuntutan hidup yang keras. Kecenderungan stress akan meningkat pada setiap orang terutama pada lanjut usia, hal ini terjadi akibat tuntutan perasaan membebani orang lain. (Notoatmodjo S, 2003)B. Konsep Dasar Rematik1. PengertianSecara umum definisi rematik atau Rheumatoid Arthritis adalah penyakit yang menyerang sendi dan struktur atau jaringan penunjang di sekitar sendi (Ikandar Junaidi, 2006)Rheumatoid Arthritis adalah suatu penyakit sistemik yang bersifat progresif yang cenderung untuk menjadi kronis dan mengenai sendi dan jaringan lunak.(Iskandar Junaidi, 2006)Rheumatoid Arthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan sering kali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi (www.medicastore.com)

2. Penyebab Penyakit ReumatikPenyebab arthritis rheumatoid belum diketahui dengan pasti, ada yang mengatakan karena mikoplasma, virus, dan sebagainya. Namun, semuanya belum terbukti. Bahkan beberapa kasus arthritis rheumatoid telah ditemukan berhubungan dengan keadaan stress yang berat, seperti tiba-tiba kehilangan suami atau istri, kehilangan seluruh harta benda dalam suatu musibah, kehilangan satu-satunya anak yang disayangi, dan sebagainya. Yang merupakan faktor resiko arthritis rheumatoid adalah faktor genetik, lingkungan, hormonal, dan infeksi. (Iskandar Junaidi, 2006)Beberapa hal yang dianggap ebagai penyebab dari rematik, sebagai berikut:

a. Obesitas atau kegemukan beresiko tinggi terserang reumatik, terutama mereka yang gemuk setelah berusia 50 tahun dan waktu mudanya berbadan kurus.

b. Perilaku hidup yang tidak sehat seperti: merokok, mengkonsumsi akohol, kurang berolahraga, kurang istirahat, makan makanan yang tinggi lemak, tinggi protein, kacang-kacangan.c. Pernah mengalami trauma berat pada lutut ampai terjadi pembengkakan atau berdarah, seperti pada olahragawan.d. Infeksie. Pekerjaan

f. Gangguan imunitasg. Kelenjar/hormon

h. Faktor usia

i. Psikologis

j. Faktor genetik (http://www.rematik.net.com) 3. Gejala Penyakit Rematik

Gejala penyakit rematik secara garis besar terdiri dari :a. Artralgia, yaitu gejala yang hanya ditemukan pada sendi, berupa pegal linu, tanpa gejala lainnya. Gejala penyakit ini biasanya ditemukan pada penyakit lupus.b. Arthritis atau radang pada sendi. Peradangan pada arthritis gejalanya lengkap, yaitu terdapat bengkak, merah, nyeri, panas pada sendi yang terserang,dan biasanya sendi sukar digerakkan.c. Nyeri sendi dengan tanda radang yang tidak lengkap (artropik) misalnya ada pembengkakan pada tulang, dan bukan pada jaringan lunak, atau ada gejala pembengkakan tulang, yang diikuti dengan gangguan fungsi tulang, namun panas dan kemerahan tidak ada. (Iskandar Junaidi, 2006)4. Komplikasia. Terganggunya aktivitas karena nyerib. Tulang menjadi keroposc. Terjadi perubahan bentuk tulang (http://www.rematik.net.com) 5. Cara Mencegah Kambuhnya Rematika. Istirahat yang cukupb. Hindari kerja berat

c. Minum minuman yang tinggi kalsium seperti susu

d. Olahraga ringan secara teratur

e. Berjemur di panas Matahari pagi (Jam 7.00 8.00)

f. Hindari makanan yang dapat memicu kambuhnya rematikk. Periksa kesehatan kePuskesmas atau Rumah Sakit minimal 6 bulan sekali (http://www.rematik.net.com) C. Konsep Dasar Lanjut Usia (Lansia)

1. Pengertian Lanjut Usia

Lanjut usia adalah suatu proses dimana bertambahnya usia individu yang ditandai dengan penurunan fungi organ tubuh dan terjadi akibat proses penuaan (Nugroho W, 1992)Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas (UU R.I No. 13 Tahun 1998)Lanjut usia atau menjadi tua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki keruakan yang diderita (Nugroho W, 2000)Proses penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara terus-menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan (Depkes RI, 2001)Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain: kulit mulai mengendur, timbul keriput, rambut beruban, gigi mulai ompong, pendengaran dan penglihatan berkurang, mudah lelah, gerakan menjadi lamban dan kurang lincah, serta terjadi penimbunan lemak terutama di perut dan pinggul. Kemunduran lain yang terjadi adalah kemampuan-kemampuan kognitif seperti suka lupa, kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang, tempat, serta tidak mudah menerima hal atau ide baru (R. Siti Maryam dkk, 2008)Menurut UU No. 9 1960 tentang pokok-pokok kesehatan pasal 8 ayat 2, berbunyi: Dalam istilah sakit termasuk cacat, kelemahan, dan lanjut usia. Berdasarkan pernyataan ini, lanjut usia dianggap sebagai penyakit, hal ini tidak benar. Gerontologi berpendapat lain sebab lanjut usia bukan uatu penyakit melainkan suatu masa atau tahap hidup manusia yaitu: bayi, anak-anak, dewasa, tua, dan lanjut usia. Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Walaupun demikian, memang harus diakui memang ada berbagai penyakit yang sering menyerang kaum lanjut usia. (Nugroho W, 2000)2. Batasan-batasan Lanjut Usia

Menurut organisasi keehatan dunia, batasan lanjut usia meliputi:a. Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45-59 tahunb. Lanjut usia (elderly) ialah kelompok usia 60-74 tahunc. Lanjut usia tua (old) ialah kelompok usia 75-90 tahund. Usia sangat tua (very old) ialah usia diatas 90 tahun (Nugroho W, 2000)3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketuaan

Menurut Nugroho (2000: 19) faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan meliputi:

a. Hereditas atau keturunanb. Nutrisi (makanan)c. Status kesehatand. Pengalaman hidupe. Lingkunganf. Stress4. Penyakit Yang Sering Dihadapi Oleh Lanjut Usia

a. Masalah fisik sehari-hari yang sering ditemukan pada lanjut usia, yaitu: mudah jatuh, mudah lelah, kekacauan mental akut, nyeri dada, sesak nafas pada waktu melakukan kerja fisik, jantung berdebar-debar (palpitasi), pembengkakan kaki bagian bawah, nyeri pinggang atau punggung, nyeri pada sendi pinggul, berat badan menurun, sukar menahan buang air seni dan buang air besar, gangguan tidur, gangguan ketajaman penglihatan dan pendengaran, keluhan pusing-pusing, peraaan kesemutan pada anggota badan, mudah gatal-gatal. (Nugroho W, 2000)b. Penyakit yang sering ditemukan pada lanjut usiaMenurut Stieglitz (1945) dalam bukunya Nugroho W (2000), mengemukakan empat penyakit yang sangat erat hubungannya dengan prose menua, yakni:1) Gangguan sirkulasi darah, seperti: hipertensi, kelainan pembuluh darah, gangguan pembuluh darah (di otak, koroner, dan ginjal).2) Gangguan metabolime hormonal, seperti: diabetes mellitus, klimakterium, dan ketidakseimbangan tiroid.3) Gangguan pada perendiaan, seperti: osteoarthritis, gout arthritis, ataupun penyakit kolagen lainnya.4) Berbagai macam neoplasma.BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIANA. Kerangka KonsepVariabel Independen Variabel Dependen

Keterangan:

: variabel yang diteliti

: variabel yang tidak ditelitiGambar 1.1 Kerangka Konsep Penelitian

B. Hipotesis PenelitianAda hubungan antara perilaku hidup sehat dengan kekambuhan penyakit rematik pada lanjut usiaC. Variabel Penelitian1. Variabel Independen

Variabel independen adalah yang dimanipulasi oleh peneliti untuk menciptakan suatu dampak pada dependen (Setiadi,2007).Variabel independen yaitu Perilaku Hidup Sehat Lanjut Usia2. Variabel DependenVariabel dependen adalah respon atau output (Setiadi, 2007). Variabel dependen yaitu Kekambuhan Penyakit Rematik D. Definisi Operasional

Tabel 1

Tabel Definisi Operasional

Jenis

Variabel Nama

Variabel Definisi

Variabel Parameter Alat

Ukur Skala Hasil Ukur

Variabel Independen

Perilaku Hidup Sehat Lanjut UsiaPerilaku lanjut usia dalam menjaga kesehatan Asupan makanan dan aktivitasKuesionerOrdinalBaik : 18cukup: 19-36buruk: 37-54

Variabel

DependenKekambuhan Penyakit RematikBerulangnya kejadian penyakit rematik pada lansiaData yang diperoleh di poliklinik umum RSAD R.W Mongisidi ManadoRekam medikRatioJumlah Kedatangan

Gambar 1.2 Tabel Definisi Operasional

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara independen dan dependen, dimana observasi dan pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada waktu yang sama (Riyanto, 2012). Dalam penelitian ini yang akan dipelajari adalah hubungan antara perilaku hidup sehat dengan kekambuhan penyakit rematik pada lanjut usia.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah para lanjut usia yang menderita rematik di poliklinik umum RSAD R.W Mongisidi Teling Manado dari bulan Juni hingga Agutus 2013 berjumlah 98 orang.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah lanjut usia yang memenuhi kriteria. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50orang. Sampel merupakan sebagian objek yang diambil dari keseluruhan objek penelitian dan dianggap mewakili seluruh populasi.Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus (Lameslow, 1997)

N N : besar populasin = n : besar sampel

1 + N (d) d : tingkat ketepatan yang diinginkan, biasanya 0,1

98

1 + 98 (0,1)2

n = 98

1,98

n= 49,49 = 50 sampel

Kriteria inklusi :a. Lanjut usia yang mengalami penyakit rematik di Poliklinik Umum RSAD R.W Mongisidi Manadob. Lanjut usia yang bersedia menjadi respondenc. Lanjut usia yang bisa baca dan tulis

Kriteria eksklusi :

a. Lanjut usia yang mengalami gangguan jiwa atau cacat mental

b. Lanjut usia yang tidak berada ditempat saat penelitianc. Usia < 60 tahund. Lansia yang menderita penyakit rematik dengan komplikasinyae. Lanjut usia yang tidak bersedia menjadi respondenC. Teknik Pengambilan SampelMenggunakan teknik pengambilan sampel accidental sampling yaitu metode pengambilan sampel dengan memilih orang yang kebetulan dijumpai (http://therizkikeperawatan.blogspot.com) dalam hal ini peneliti mengambil sampel dengan memilih orang yang datang memeriksakan diri di poliklinik umum RSAD R.W Mongisidi dengan riwayat penyakit rematik.D. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Oktober 20132. Tempat penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Poliklinik Umum RSAD R W Mongisidi Manado

E. Instrumen PenelitianInstrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (Saryono, 2013).Instrumen yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data untuk perilaku hidup sehat pada lansia yaitu melalui lembaran kuesioner. Apabila responden menjawab sering diberi skor 3, jarang skor 2, tidak pernah skor 1 dengan menggunakan skala likert . Kemudian untuk pengukuran kekambuhan rematik dilakukan dengan lembaran observasi.F. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang didapatkan dengan cara melakukan observasi langsung kepada responden penelitian.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari intansi kesehatan dan pemerintahan setempat yang berada di tempat penelitian dalam menunjang data peneliti.G. Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan selanjutnya melalui tahap sebagai berikut:

1. Pemeriksaan Kembali (Editing),yaitu untuk memeriksa data apakah sudah sesuai dengan harapan serta memeriksa kelengkapan dan keeragaman data. Pemerikaan daftar pertanyaan yang telah selesai ini dilakukan terhadap:

a. Kelengkapan jawaban

b. Keterbacaan tulisan

c. Relevansi jawaban2. Pengkodean (Coding), yaitu pemberian kode. Pengkodean pada lembar kuesioner. Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengisi daftar kode yang disediakan pada lembar kuesioner dan sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan. Kegunaan dari koding ini adalah untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data.3. TabulasiSelanjutnya dilakukan pengolahan data kedalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki yang mana sesuai dengan tujuan penelitian ini, kemudian data dianalisa melalui penghitungan statistik dan menjumlahkan hasil perhitungan

4. Analisis Data

Analisis data yang digunakan yakni :

a. Analisa Univariat, dengan penyajian dalam bentuk tabel frekuensi untuk melihat gambaran distribusi frekuensi responden berdasarkan karakteristik dari pada pasien.

b. Analisa Bivariat, dengan menggunakan uji spearmen rho yaitu salah satu dari uji bivariat asosiatif non parametris. Artinya uji non parametris yang digunakan untuk menguji kesesuaian antara 2 kelompok variabel yang berasal dari subjek berbeda atau disebut juga data bebas dengan skala data ordinal untuk melihat apakah ada hubungan antara perilaku hidup sehat dengan kekambuhan penyakit rematik. Adapun rumus perhitungannya adalah: (http://www.slideshare.net)

5. Pembersihan data (Cleaning), yaitu pengecekan kembali data yang sudah di entri apakah ada kesalahan atau tidak.

6. Penyajian data disajikan dalam bentuk yang mudah dan dimengerti serta memberikan informasi dan memudahkan interpretasi hasil analisis.H. Teknik Analisis Data

1. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden

2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden

3. Menyajikan data setiap variabel yang diteliti

4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah penelitian

5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (http://www.slideshare.net) I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalah etika penelitian. Etika penelitian meliputi (Alimul, 2003):

1. Informed Concent (informasi untuk responden)Sebelum melakukan tindakan, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang akan dilakukan. Jika responden bersedia untuk di teliti maka reponden harus menandatangani lembar persetujuan terebut dan tidak memaksa.2. Anonimity (tanpa nama)Untuk menjaga kerahasiaan responden dalam penelitian, maka peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar kuisioner data, cukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing lembar yang hanya diketahui oleh peneliti.3. Confidentiality (kerahasiaan)Kerahasiaan responden dijamin oleh peneliti. Hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.DAFTAR PUSTAKADinas Kesehatan Kota Manado, 2012.Data Jumlah Lanjut Usia Di Kota Manado.Dinas Kesehatan Kota ManadoDepartemen Kesehatan RI.1995.Indonesia Sehat 2010.Jakartahttp://www.health.kompas.comhttp://www.tambaguido.wordpress.comhttp://www.id.wikipedia.orghttp://www.health.okezone.comhttp://www.medicastore.comhttp://www.rematik.net.comhttp://therizkikeperawatan.blogspot.comhttp://www.slideshare.net Isbagio,H.2009.Reumatoid Artritis.www.rheumatoidarthritis.blogspot.com

Junaidi,N.2006.Reumatik dan Asam Urat.BIP.Jakarta

Mandjoer A,2000.Kapita Selekta Kedokteran.Media Aesculapios.JakartaNugroho,Wahyudi.1992.Perawatan Lanjut Usia.EGC,Jakarta

Nugroho,Wahyudi.2000.Keerawatan Gerontik.EGC,Jakarta

Notoadmojo S.2000.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Rineke Cipta.Jakarta

Nadesul Handrawan.2009.Resep Mudah Tetap Sehat.PT Kompas Media Nusantara

Suwoko.2004.Lansia Di Indonesia.http://www.suaramerdeka.com

Tamher dan Noorkasiani.2009.Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan.Jakarta:Salemba MedikaWasis S.2008.Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat.EGC.Jakarta

Yatim Faisal.2006.Penyakit Tulang dan Persendian.Pustaka popular obor

Lampiran 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth:

Bapak/Ibu

Calon Responden

Di

Tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Manado Jurusan S1 Keperawatan Ektensi Manado.

Nama

: Deiby Marchelina M Sigilipu

NIRM

: 1201302

Alamat

: STIKES Muhammadiyah Manado Jurusan S1 Keperawatan Ekstensi

Akan mengadakan penelitian dengan judul:

Hubungan Perilaku Hidup Sehat Dengan Kekambuhan Penyakit Rematik Pada Lanjut Usia Di Poliklinik Umum

RSAD R.W Mongisidi Manado

Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi Bapak/Ibu sebagai responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Apabila Bapak/Ibu menyetujui, maka saya mohon keediaannya untuk menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan dengan benar. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden, saya ucapkan terima kasih.PenelitiLampiran IIPERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

:

Umur

:

Jenis Kelamin:

Dengan ini menyatakan bersedia turut berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Deiby Marchelina M Sigilipu dengan judul:

Hubungan Perilaku Hidup Sehat Dengan Kekambuhan Penyakit Rematik

Pada Lanjut Usia Di Poliklinik Umum

RSAD R.W Mongisidi Manado

Demikian persetujuan dari saya.

Manado, 2013

Responden

Lampiran III

Kuesioner PenelitianHubungan Perilaku Hidup Sehat Dengan Kekambuhan Penyakit Rematik Pada Lanjut UsiaNo. Kode sampel:

Hari/Tanggal:

Petunjuk:

1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pertanyaan/pernyataan dibawah ini.

2. Nomor responden diisi oleh peneliti.

3. Beri tanda () pada jawaban yang saudara/i pilih.

A. Data Responden

1. No. responden

:

2. Nama Responden:

3. Umur Responden:

4. Jenis Kelamin

:

Laki-laki( )

Perempuan( )

5. Pendidikan Terakhir:

SD

( )

SLTP

( )

SLTA

( )

Akademi/Perguruan tinggi( )6. Pekerjaan saat ini:

Pensiunan( )

Tukang( )

Swasta

( )

Tukang Ojek( )B. Pertanyaan mengenai Perilaku Hidup Sehat Makanan dan Aktivitas

1. Apakah anda mengkonsumsi daging unggas?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )

2. Apakah anda mengkonsumsi ikan kering?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )

3. Apakah anda mengkonsumsi kaldu daging?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )

4. Apakah anda mengkonsumsi alkohol?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )

5. Apakah anda mengkonsumi jeroan (ginjal, hati, jantung)?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )6. Apakah anda memakai minyak goreng dari sisa penggorengan?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )

7. Apakah anda mengkonsumsi sayuran hijau?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )

8. Apakah anda biasa minum kopi?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )9. Apakah anda sering mengkonsumsi kacang-kacangan?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )

10. Apakah anda melakukan aktivitas yang berat pada usia muda?Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )11. Apakah anda melakukan jalan sehat > 45 menit?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )

12. Apakah anda masih mengangkat beban yang berat?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )

13. Apakah anda berjalan kaki di dalam ruangan maupun diluar ruangan untuk menjaga kebugaran tubuh?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )

14. Apakah anda melakukan aktivitas berkebun?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )15. Apakah anda melakukan aktivitas melebihi kemampuan anda?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )16. Apakah anda melakukan pekerjaan rumah seperti membersihkan ruangan?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )

17. Apakah anda melakukan teknik atau cara berlatih dalam melakukan aktivitas seperti pemanasan?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )18. Apakah anda melakukan aktivitas fisik pada pagi hari > 10 menit?

Sering

( )

Jarang

( )

Tidak pernah( )Keterangan

Sering (5 sampai 7 kali seminggu)

: skor 3Jarang (3 sampai 4 kali seminggu)

: skor 2Tidak pernah ( 2 kali dalam seminggu): skor 1Perilaku hidup sehat baik

: skor 18Perilaku hidup sehat cukup

: skor 19-36

Perilaku hidup sehat buruk

: skor 37-54Lampiran IVLembar ObservasiBerdasarkan data yang diperoleh dari rekam medis pasien yang datang memeriksakan keehatan di poliklinik umum RSAD R.W Mongisidi Manado.

No.Nama (inisial)Usia Jumlah Kedatangan

1.

Perilaku Hidup

Makanan

Sering Kambuh

Aktivitas

Kekambuhan Penyakit Reumatik

Jarang Kambuh

Alkohol

Merokok

Tidak Kambuh

Mengendalikan Stress

i