pelaksanaan pendidikan kesehatan perilaku hidup …

135
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA DINI DI TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA Oleh: HENY WULANDARI, S.KP. NIM: 09 261 013 TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister Studi Islam YOGYAKARTA 2011

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

PADA ANAK USIA DINI DI TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA

Oleh:

HENY WULANDARI, S.KP. NIM: 09 261 013

TESIS

Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Magister Studi Islam

YOGYAKARTA 2011

Page 2: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …
Page 3: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …
Page 4: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …
Page 5: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …
Page 6: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

ii  

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Heny Wulandari, S.Kep

NIM : 09.261.013

Jenjang : Magister

Program Studi : PGRA/PAUDI

Konsentrasi : PGRA/PAUDI

menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Yogyakarta, 5 Juni 2011

Saya yang menyatakan,

Heny Wulandari, S.Kep NIM : 09.261.013

Page 7: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

iii  

Page 8: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

iv  

PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS

Tesis berjudul : Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS) pada Anak Usia Dini di TK ABA

Tegalsari Yogyakarta

Nama : Heny Wulandari, S.KP

NIM : 09 261 013

Prodi : Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA)/PAUDI

Konsentrasi : Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA)/PAUDI

Ketua : M. Agus Nuryatno, M.A., Ph.D ( )

Sekretaris : Dr. Mahmud Arief, M.Ag ( )

Pembimbing/Penguji : Dr. H. Muh. Anis, M.A. ( )

Penguji : Dr. Ahmad Arifi, M.Ag. ( )

Diuji di Yogyakarta pada tanggal 22 Juni 2011

Waktu : Pkl. 14.00-15.00 WIB

Hasil/Nilai : A-

Predikat : Sangat Memuaskan

Page 9: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

v  

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth.

Direktur Program Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan tesis yang berjudul :

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA DINI

DI TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA

Yang ditulis oleh :

Nama : Heny Wulandari, S.KP

NIM :09.261.013

Jenjang :Magister

Program Studi : PGRA/PAUDI

Konsentrasi : PGRA/PAUDI

Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah dapat diajukan kepada program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar Magister Studi Islam.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Yogyakarta, 5 Juni 2011

Pembimbing,

Dr. Moh Anis, M.Ag.

Page 10: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

vi  

ABSTRAK

Heny Wulandari, S.KP: “PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA DINI DI TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA. Tesis. Yogayakarta: Program Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Program Studi Pendidikan Guru Raudatul Athfal (PGRA) 2011. Pembimbing: Dr. Moh Anis, M.A.

Dewasa ini banyak bencana yang menimpa bangsa Indonesia yang diakibatkan oleh ulah manusia itu sendiri. Seperti yang sering ditayangkan oleh televisi atau di media elektronik lainnya berbagai bencana seperti banjir, wabah penyakit seperti diare, gizi buruk, kolera dan penyakit menular lainnya Masalah-masalah di atas sebenarnya dapat dicegah sedini mungkin salah satunya dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat sangat strategis ditanamkan pada usia dini mengingat masa ini merupakan pondasi untuk pembentukan perilaku dan lebih mungkin menjamin tercapainya masyarakat yang sehat dengan perilaku hidup bersih sehat yang baik ketika mereka dewasa kelak.

Penelitian ini dilakukan di TK ABA Tegalsari Yogyakarta dengan menggunakan metode kualitatif naturalistik, hal ini hal ini utuk menjawab tiga pertanyaan penelitian, yaitu : Bagaimana pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak usia dini di TK ABA Tegalsari Yogyakarta. Metode dan strategi apa yang digunakan dalam penanaman PHBS di TK ABA Tegalsari Yogyakarta, bagaimana perilaku murid dan guru setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsari. Sumber data dari penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, murid dan wali murid, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan snow ball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: wawancara, observasi dan dokumentasi, adapun teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif model Miles dan Hubberman yang membagi kegiatan analisis menjadi empat bagian, yaitu: pengumpulan data; reduksi data; penyajian data; dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data.

Berdasar hasil penelistian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan pendidikan kesehatan perilaku hidup bersih di TK ABA Tegalsari secara umum telah dilaksanakan dengan baik. Adapun pelaksanaan pendidikan kesehatan yang dilakukan di TK ABA Tegalsari anatar lain adalah: pembiasaan cuci tangan, membuang sampah pada tempatnya, menggosok gigi, tidak merokok, pemberian makanan bergizi, BAB dan BAK di kamar mandi/WC, memotong kuku, menyikat sepatu, dan membersihkan pakaian. Selain itu pendidikan kesehatan tersebut disusun dalam sebuah program kesehatan yang terdiri dari: pemeriksaan kesehatan anak oleh PKU Muhammadiyah Berbah setiap bulan sebanyak satu kali, dan setiap minggu sekali ada pemeriksaan kebersihan anak oleh guru, gosok gigi bersama di sekolah, sebulan sekali ada minum susu

Page 11: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

vii  

bersama di sekolah, jalan sehat bersama setiap minggu ke-4 setiap bulannya, renang setiap sebulan sekali, dilakukan pada akhir bulan, setiap 2 kali (tiap semester) ada pemeriksaan dari Puskesmas. Sedangkan indikator PHBS yang sudah dilaksanakan di TK ABA yaitu: pembiasaan cuci tangan menggunakan sabun, pemeriksaan fisik, pengukuran tinggi badan dan berat badan, pemberian makanan tambahan, larangan merokok di sekolah, dan olah raga yang teratur. Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat TK ABA menyediakan sarana dan prasarana yang memadai seperti tersedianya wastafel yang dilengkapi dengan sabun dan serbet bersih, tempat sampah pada masing masing kelas, adanya UKS, tersedianya jamban sehat dan tersedianya saluran pembuangan air limbah. Pelaksanaan pendidikan kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat guru-guru di TK ABA Tegalsari menggunakan metode bercerita, pembiasaan, demonstrasi, bercakap-cakap, karyawisata, dan bernyanyi. Sedangkan strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi ekspository dan problem solving.

Berdasarkan hasil observasi, umumnya murid-murid di TK ABA sudah berperilaku hidup bersih dan sehat walaupun masih perlu bimbingan dalam pelaksanaannya, hal ini dapat terlihat dari rutinitas cuci tangan yang dilakukan oleh muruid-murid TK sebelum dan sesudah makan yang bisa dilakukan sendiri atau juga atas anjuran guru, anak juga sudah bisa membuang sampah pada tempatnya, berolah raga, sudah dapat membantu guru membereskan kelas atau peralatan belajarnya, bisa mencuci piringnya setelah makan, buang air besar dan kecil di kamar mandi, mereka juga rata-rata tidak jajan sembarangan walaupun masih ada yang suka jajan di luar sekolah.

Page 12: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

viii  

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji kepada Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat

dan keridoan-Nyalah tulisan ini dapat terselesaikan. Amin. Sholawat dan Salam

senantiasa teriring kepada Rasulullah saw yang melimpahkan syafaatnya kepada

kita semua. Amin

Terimakasih, ucapan syukur kepada semua pihak yang telah banyak

memberikan bantuan, bimbingan, doa, dan juga motivasi dalam berbagai bentuk

dan rupa sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan sesuai jadwal dan harapan.

Keberhasilan yang penulis raih saat ini adalah hasil kerja keras dan keterlibatan

berbagai pihak, baik guru-guru yang mendidik penulis mulai dari bangku

pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi sekarang ini, sanak saudara,

petugas administrasi dan banyak lain yang begitu berjasa. Tanpa mereka tak

mungkin saat ini penulis akan mampu meraih tingkat yang sekarang ini, walaupun

tidak mampu penulis haturkan nama satu persatu namun doa syukur senantiasa

penulis kirimkan. Oleh sebab itu sebagai wakil ucapan syukur, penulis

mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’Arie, M.Si selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

2. Bapak Prof. Dr. H. Khoiruddin, M. A selaku Direktur Pascasarjana UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak M. Agus Nuryatno, M.A., Ph.D dan Bapak Dr. Mahmud Arief, M.Ag

selaku Kaprodi dan Sekertaris prodi PGMI/PGRA.

4. Bapak Dr. H. Muh. Anis, M. A. selaku dosen pembimbing yang senantiasa

sabar dan telaten dalam men-support serta membimbing penulis.

5. Para dosen yang telah telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman yang

berguna sebagai bekal untuk masa depan.

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta atas segala curahan kasih sayang serta doa

restu dan motivasi yang tiada hentinya dari beliau sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini.

Page 13: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

ix  

7. Suamiku tercinta Thawaf Nasution, S.E. yang selalu mendoakan,

memotivasi, dengan segala kesabaran, kasih sayang, dan juga pengorbanan

waktu yang telah diberikan, serta permata hatiku Daffa’ Alfadhila Nasution

dengan kebeningan hati dan mata serta kelincahannya selalu menjadikan

kerinduan dan menumbuhkan semangat untuk segera menyelesaikan tesis

ini.

8. Kepala TK ABA Tegalsari, dewan guru, karyawan, murid dan wali murid

atas kerjasama, waktu dan tempat yang telah diberikan.

9. Kawan-kawan yang senantiasa mendampingi dan saling memotivasi serta

saling berbagi baik suka dan duka, sukses bersama-sama.

10. Serta semua pihak yang tak mungkin penulis sebut satu persatu namanya

namun akan selalu penulis sebut dan catat dalam hati serta untaian doa.

Harapan penulis semoga ilmu yang penulis timba di lembaga ini bermanfaat

dan berkah baik di dunia maupun di akhirat. Amin. Selaku manusia biasa penulis

mengakui tak luput dari salah, khilaf dan kurang sehingga permohonan maaf

penulis hanturkan kepada semua pihak dan juga atas kekurangan dari hasil karya

tulis ini, segala kritik dan saran untuk kesempurnaan tesis ini sangat diharapkan

dan semoga bermanfaat. Amiin.

Yogyakarta, 5 Juni 2011

Penulis

Heny Wulandari, S.KP.

Page 14: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

x  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN...................................................................... ii PENGESAHAN DIREKTUR...................................................................... iii PERSETUJUAN TIM PENGUJI................................................................ iv NOTA DINAS PEMBIMBING................................................................... v ABSTRAK...................................................................................................... vi KATA PENGANTAR.................................................................................. viiiDAFTAR ISI................................................................................................. x DAFTAR TABEL......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xiiiDAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiv

BAB I : PENDAHULUAN............................................................. 1 A. Latarbelakang Masalah................................................. 1 B. Rumusan Masalah......................................................... 7 C. Tujuan Penelitian........................................................... 7 D. Manfaat Penelitian......................................................... 8 E. Tinjauan Pustaka........................................................... 8 F. Metodologi Penelitian................................................... 9 G. Sumber Data.................................................................. 10 H. Teknik Pengumpulan Data............................................ 11 I. Analisis Data................................................................. 13 J. Sistematika Pembahasan............................................... 14

BAB II : LANDASAN TEORI........................................................ 16 A. Kesehatan...................................................................... 16 B. Pendidikan Kesehatan.................................................. 18 C. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

Sekolah.........................................................................

24 D. Anak Usia Dini............................................................. 49 E. Pendidikan Anak Usia Dini........................................... 52 F. Strategi dan Metode Mengajar pada Anak usia

Dini...............................................................................

53 G. Perilaku Manusia.......................................................... 58

Page 15: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

xi  

BAB III : PROFIL TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA...............................................................

62

A. Sejarah Berdirinya TK-KB-TPA Aisyiyah Tegalsari.......................................................................

62

B. Visi, Misi dan Tujuan TK ABA Tegalsari................... 63 C. Keadaan Guru, Karyawan dan Murid.......................... 66 D. Sarana dan Prasarana.................................................... 69 E. Materi Pembelajaran..................................................... 78 F. Kurikulum TK ABA Tegalsari..................................... 81

G. Program Kegiatan Kesehatan........................................ 86

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA........... 94 A. Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.............. 94 B. Metode dan Strategi Penanaman Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat di TK ABA Tegalsari........................

116 C. Alat dan Media Pendidikan.......................................... 122 D. Perilaku Hidup Bersih Murid dan Guru serta

Karyawan......................................................................

124 E. Kelebihan dan Kekurangan........................................... 128 F. Respon Orang Tua Atas Pelaksanaan Pendidikan

Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsari.........................................................

131 BAB V : PENUTUP.......................................................................... 133 A. Kesimpulan..................................................................... 133 B. Saran............................................................................... 135

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 139LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 16: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

xii  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Profil Guru TK ABA Tegalsari Yogyakarta 2010-2011, 65.

Tabel 2 : Profil Karyawan TK ABA Tegalsari Yogyakarta, 66.

Tabel 3 : Profil Murid TK ABA Tegalsari Yogyakarta 2009-2010, 66.

Tabel 4 : Pendidikan Wali Murid TK ABA Tegalsari Yogyakarta 2009-

2010, 67.

Tabel 5 : Jumlah ruang yang dimiliki TK ABA Tegalsari Yogyakarta, 68.

Tabel 6 : Sarana Bermain di Luar Ruangan TK ABA Tegalsari

Yogyakarta, 74.

Page 17: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

xiii  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Gambar Proses Belajar dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhinya, 23.

Gambar 2 : Gambar Struktur Organisasi TK ABA Tegalsari

Yogyakarta, 64.

Page 18: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

xiv  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Penelitian ( instrumen wawancara, daftar jawaban

wawancara )

Lampiran 2 : Daftar buku Administrasi dan fasilitas UKS TK ABA

Tegalsari Yogyakarta

Lampiran 3 : Jadwal pemeriksaan dan kebersihan anak tahun ajaran

2010/2011

Lampiran 4 : Jadwal gosok gigi anak tahun 2010/2011

Lampiran 5 : Jadwal menu makan siang TK ABA Tegalsari

Lampiran 6 : Tata Tertib Siswa

Lampiran 7 : Prestasi yang pernah piraih

Lampiran 8 : Foto-Foto perilaku hidup bersih dan sehat murid

Lampiran 9 : Foto fasilitas sekolah

s

Page 19: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu nikmat yang sangat berharga dalam

kehidupan manusia. Kesehatan sebagai modal dasar untuk melakukan segala

aktifitas. Menurut lembaga organisasi kesehatan dunia (WHO), kesehatan

adalah keadaan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak

hanya bebas dari penyakit dan cacat.1 Hal ini berarti kesehatan seseorang tidak

hanya diukur dari aspek fisik, mental dan sosial saja, tetapi juga diukur dari

produktifitasnya, di mana seluruh aspek kehidupan sangat mendukung kondisi

kesehatan manusia.

Banyak masalah-masalah kesehatan yang muncul di Indonesia maupun

di dunia saat ini yang diakibatkan karena kurangnya kesadaran masyarakat

untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat. Salah satu penyakit yang

diakibatkan dari perilaku hidup tidak bersih dan sehat adalah diare. Menurut

catatan WHO, sebagaimana dalam Elfi Rahmawati, diare adalah penyebab

nomor satu kematian balita di dunia. Di Indonesia diare adalah penyebab

kematian balita nomor dua setelah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Diperkirakan bahwa setiap 30 detik ada anak yang meninggal karena diare. Di

Indonesia setiap tahun 100.000 anak meninggal dunia karena diare.2

1Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (Jakarta: Rineka Cipta,

2007), hlm. 3 2Elfi Rahmawati, “Analisis Kebutuhan Program Promosi Pencegahan Diare Pada Anak

Berusia Dibawah Dua Tahun”, Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 24. No.1 (Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM, 2008), hlm. 111.

Page 20: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

2

Selain itu penyakit infeksi parasit cacing juga masih menjadi masalah

besar bagi kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang atau

negara-negara miskin. Diperkirakan lebih dari dua milyar orang terinfeksi

cacing di seluruh dunia. Di Indonesia penyakit cacingan tersebar luas di

pedesaan maupun perkotaan. Hasil survei menunjukan bahwa infeksi

kecacingan Sekolah Dasar (SD) di beberapa provinsi di Indonesia

menunjukkan prevalensi sekitar 60 % - 80%, sedangkan untuk semua umur

berkisar antara 40%-60%.3

Perilaku membuang sampah sembarangan juga menjadi perilaku

kebanyakan masyarakat di Indonesia. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta,

Eko Bharuna mengatakan:

“Setiap harinya jumlah produksi sampah di DKI Jakarta mencapai 6.300 ton, jika banjir meningkat menjadi 7.500 ton per hari. Sekitar 300 ton sampah diantaranya, berada di sungai. Sedang sampah yang bisa diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi, hanya 5.500 ton per hari.4

Beberapa kasus di atas merupakan indikator perilaku manusia yang

masih buruk dan menuntut untuk dilakukan pembenahan guna mencegah

ancaman kesehatan lebih lanjut. Perubahan perilaku melalui pendidikan

kesehatan merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memutus mata

3 Zaidina Umar, “Perilaku Cuci Tangan Sebelum Makan dan Kecacingan Pada Murid SD Di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat”, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Kesehatan Masyarakat, Vol. 2, No. 2 (Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007), hlm. 250.

4Eko Prilianto, “Buang Sampah Sembarangan Boleh-Boleh Saja, Penegakan Hukum itu tidak Bisa dilaksanakan pada Masyarakat Level Ekonomi Bawah”, http://Metro.Vivanews. Com/News/Read/107613, diakses 2 April 2010.

Page 21: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

3

rantai penyebaran penyakit.5 Hal ini karena kesehatan merupakan kebutuhan

yang harus diusahakan secara bersama-sama dan tidak bisa hanya diusahakan

oleh sekelompok atau oleh orang-orang tertentu saja.

Reformasi di bidang kesehatan telah menetapkan model pembangunan

paradigma sehat dengan visi pembangunan kesehatan yang dinyatakan dalam

motto “Indonesia Sehat 2010”. Visi yang ingin dicapai melalui pembangunan

kesehatan tersebut adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh

penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat,

memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu

secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia.6

Diantara kesehatan masyarakat yang terpenting adalah kesehatan bagi

anak-anak. Masa anak-anak 0-6 tahun atau disebut golden age atau usia emas

adalah usia yang sangat penting di mana perkembangan fisik, motorik,

intelektual, emosional, bahasa dan sosial berlangsung dengan sangat cepat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan otak anak usia 0 - 4 tahun

sudah mencapai 50 %, sampai dengan usia 8 tahun 80%, sampai dengan 18

tahun 100%.7

5 Pendidikan kesehatan adalah usaha untuk mendidikan bagaimana seseorang dalam

mengelola lingkungannya sehingga tidak mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga atau masyarakatnya. Lihat dalam Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan, hlm. 137.

6Hadi Siswanto, Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini (Jakarta : Pustaka Rihama, 2009), hlm. 29.

7Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia, Sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini, Apa, Mengapa Dan Siapa Yang Bertanggung Jawab Terhadap Program Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia, Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Departemen Pendidikan Nasional, 2004), hlm. 10.

Page 22: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

4

Peningkatan pemeliharaan kesehatan bagi anak-anak sangat penting,

karena kualitas anak sangat dipengaruhi oleh kesehatan selama masa tumbuh

kembang anak. Anak yang sehat bisa belajar dengan baik. Sehingga

pendidikan kesehatan sangat strategis ditanamkan pada usia dini mengingat

pada usia ini relatif belum terbentuk sikap dan perilakunya sehingga akan

lebih mudah menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat dibanding orang

dewasa. Menanamkan perilaku hidup bersih sehat sedini mungkin lebih

mungkin menjamin tercapainya masyarakat dengan perilaku hidup bersih

sehat yang baik ketika mereka dewasa kelak.

Kondisi yang lebih sehat sejak usia anak-anak akan memberi

kesempatan tumbuhnya sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas di

masa depan. Selain itu masa anak-anak juga disebut sebagai masa kritis yang

berarti bila pada masa ini anak mendapat gangguan atau kebutuhannya tidak

tercukupi akan berdampak serius dan panjang baik terhadap kecerdasan,

kesehatan, maupun sikap dan perilakunya.

Menurut al-Ghazali dalam Muh. Anis, anak-anak adalah amanah bagi

orang tuanya. Hatinya masih putih, suci bagaikan permata. Maka jika mereka

dikondisikan pada sesuatu yang baik serta diberi arahan dan diberi pendidikan,

mereka akan tumbuh dan menjadi besar dengan sifat yang luhur dan bahagia

dunia akhirat.8

Anak pada masa usia dini perlu mendapat pelayanan kesehatan yang

lebih besar, karena daya tahan tubuhnya masih rendah sehingga mudah

8 Muh. Anis, Sukses Mendidik Anak Perspektif al-Quran dan Hadis (Yogyakarta: Pustaka

Insan Madani, 2009), hlm. 132.

Page 23: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

5

terinfeksi atau kekurangan gizi. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus

terhadap anak-anak tentang pendidikan dan pemantauan kesehatan dalam

proses perkembangan mereka. Melalui pelaksanaan pendidikan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan

kepada anak-anak usia dini, diharapkan kelak mereka mampu menerapkan

hidup bersih dan sehat ketika dewasa.

Menurut Zakiah Daradjat, pendidikan anak pada dasarnya adalah

tanggungjawab orang tua. Dalam hal ini Zakiah mengemukakan bahwa orang

tua adalah Pembina pribadi utama dalam kehidupan anak.9 Hanya karena

keterbatasan kemampuan orang tua maka perlu adanya bantuan dari orang lain

yang mampu dan mau membantu orang tua dalam pendidikan anak-anaknya

terutama dalam pengajaran berbagai ilmu dan keterampilan yang selalu

berkembang dan dituntut pengembangannya bagi manusia.10

Melalui pelaksanaan pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan kepada anak-anak usia

dini, diharapkan kelak mereka mampu menerapkan hidup bersih dan sehat

setelah dewasa.

Menurut hasil survei pendahuluan yang telah penulis lakukan pada

beberapa lembaga pendidikan anak usia dini, diantaranya adalah di Raudhatul

Athfal Ar-Rahmah Sleman Yogyakarta, PAUD Harapan Bunda Sukarame

Bandar Lampung, dan PAUD Seruni Sukarame Bandar Lampung, penulis

9 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, cet. Ke-7 (Jakarta: Bumi Aksara dan PKAI

Depag RI, 2008), hlm. 56. 10 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah (Jakarta: YPI

Ruhama, 1996), hlm. 53.

Page 24: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

6

menemukan fakta di lapangan yaitu belum banyaknya lembaga pendidikan

anak usia dini yang melaksanakan pendidikan kesehatan untuk anak usai dini.

Menurut Ibu Cholisoh selaku Kepala RA Ar-Rahmah mengatakan:

“Terdapat kesulitan menerapkan pendidikan kesehatan di RA Ar-Rahmah, dikarenakan kurangnya informasi tentang pendidikan kesehatan yang seharusnya dilakukan, dan kurangnya kerjasama dengan dinas kesehatan. Saya sudah beberapa kali meminta kerjasama pada puskesmas atau dinas kesehatan setempat namun belum ada respon sehingga tindakan pendidikan kesehatan yang diberikan adalah pendidikan yang seadanya saja!.”11

Sedangkan hasil observasi yang dilakukan pada PAUD Kasih Bunda

dan PAUD Seruni, didapatkan belum adanya pelaksanaan pendidikan

kesehatan yang dilakukan di kedua PAUD tersebut juga belum tersedianya

sarana dan prasarana yang mendukung pendidikan kesehatan di lembaga

pendidikan anak usia dini tersebut.12

Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiah Bustanul Athfal Tegalsari adalah

contoh TK yang sudah melaksanakan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS). TK ABA ini pernah memenangkan juara 1 lomba

TK sehat yang diselenggarakan oleh pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta

pada tahun 2007. Pelaksanan pendidikan kesehatan yang telah dilakukan oleh

TK ABA diantaranya adalah penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,

seperti pembiasaan cuci tangan, membuang sampah pada tempatnya,

pelaksanaan gosok gigi bersama, pemberian makanan tambahan, penimbangan

berat badan dan pengukuran tinggi badan serta upaya menyediakan

lingkungan sekolah yang sesuai setandar kesehatan.

11Wawancara dengan Kepala Sekolah RA Ar-Rahmah, pada tanggal 23 Mei 2010. 12Observasi dilakukan di TK Seruni dan TK Harapan Bunda tanggal 22 Maret 2010

Page 25: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

7

Oleh karenanya penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut

mengenai bagaimana pelaksanaan program PHBS di TK ABA Tegalsari

tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian penanaman PHBS pada anak usia dini di TK ABA

Tegalsari memfokuskan pembahasan yang akan diungkapkan meliputi:

1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) pada anak usia dini di TK ABA Tegalsari Yogyakarta?

2. Metode dan strategi apa yang digunakan dalam dalam pelaksanaan

pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK

ABA Tegalsari Yogyakarta?

3. Bagaimana perilaku murid dan guru setelah dilaksanakan pendidikan

kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsari

Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus menganalisa

secara mendalam tentang pelaksanaan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) yang telah dilaksanakan di TK ABA Tegalsari

Yogyakarta, lebih detailnya lagi penulis ingin mengetahui bagaimana strategi

dan metode belajar yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA, selain itu penelitian ini

juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku murid dan guru setelah

Page 26: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

8

dilaksanakan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

di TK ABA Tegalsari Yogyakarta.

D. Manfaat penelitian

Adapun penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat akademis

dan manfaat praktis. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan akan

memperluas pengetahuan masyarakat tentang pendidikan kesehatan tentang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah. Sedangkan secara

praktis, diharapkan dapat menjadi masukan bagi kepala TK, staf pengajar,

praktisi, orang tua serta semua pihak yang berkompeten dalam pengembangan

dan peningkatan mutu pendidikan anak usia dini.

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan pencarian penulis tentang berbagai penelitian yang

relevan atau berkaitan langsung dengan obyek penelitian ini, ternyata telah ada

beberapa penelitian terdahulu yang mengkaji tentang pendidikan kesehatan,

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) namun mereka mengkajinya dari

sudut pandang yang berbeda. Adapun penelitian sebelumnya antara lain:

1. Eka Rohmah Ermayanti, dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terhadap Sikap dan

Perilaku Menjaga Kebersihan Pribadi Pada Siswa Mutawasithah (SMP)

Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta”. Hasil penelitian yang didapat

bahwa pendidikan kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

perilaku siswa dalam menjaga kebersihan pribadi tetapi tidak memiliki

Page 27: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

9

pengaruh yang signifikan terhadap sikap siswa dalam menjaga kebersihan

pribadi.13

2. Yaya Hidayati, dengan judul ”Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan

Metode Ceramah Interaktif Pada Guru dan Siswa SD terhadap

Peningkatan Pengetahuan dan Perilaku tentang Penggunaan Bahan

Tambahan Berbahaya dalam Jajanan Sekolah di Kecamatan Tanjung

Karang Timur Kota Bandar Lampung”, hasil penelitian yang didapat yaitu:

pendidikan kesehatan dengan metode ceramah interaktif kepada guru dan

siswa secara berjenjang dapat meningkatkan pengetahuan dan perubahan

perilaku terhadap penggunaan bahan berbahaya dalam jajanan sekolah.14

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif naturalistik, di mana

menurut Suharsimi Arikunto, istilah “naturalistik“ menunjukan bahwa

pelaksanaan penelitian ini memang terjadi secara alamiah, apa adanya,

dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya

menekankan pada deskripsi secara alami. Pengambilan data atau

penjaringan fenomena yang dilakukan dari keadaan sewajarnya ini dikenal

dengan sebutan “pengambilan data secara alami atau natural”. Dengan

13Eka Rohmah Ermayanti, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) terhadap Sikap dan Perilaku Menjaga Kebersihan Pribadi pada Siswa Mutawasithah (SMP) Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta”, Tesis, (Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, 2008).

14Yaya Hidayati, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Ceramah Interaktif Pada Guru dan Siswa SD terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Perilaku tentang Penggunaan Bahan Tambahan Berbahaya dalam Jajanan Sekolah Di Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2009”, Tesis, (Yogyakarta: Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, 2009).

Page 28: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

10

sifatnya ini akan dituntut keterlibatan peneliti secara langsung di

lapangan.15 Peneliti berfungsi untuk menguraikan dan menganalisa serta

memberikan keterangan-keterangan mengenai pelaksanaan pendidikan

kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang telah

dilaksanakan di TK ABA Tegalsari dengan menggunakan keterlibatan

peneliti secara langsung di lapangan.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK ABA Tegalsari Yogyakarta. Adapun

waktu yang penulis perlukan dalam melakukan penelitian ini kurang lebih

selama tiga bulan (Februari 2011-Mei 2011), dengan asumsi jika dalam

masa waktu tersebut merasa ada kekurangan dalam pemenuhan data yang

diperlukan, maka penulis merencanakan waktu tambahan untuk

melengkapi data-data yang diperlukan.

G. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek di mana data dapat

diperoleh.16 Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:

Kepala TK ABA Tegalsari sebagai pemegang kebijakan dalam pelaksanaan

pendidikan kesehatan; guru kelas sebagai pelaksana kebijakan; karyawan

sebagai pelaksana administratif; perilaku murid sebagai hasil kebijakan dan

orang tua murid sebagai pendidik di dalam rumah tangga, kondisi lingkungan

sekolah, sarana-prasarana yang menunjang pendidikan kesehatan serta

15Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi ke-5

(Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 11-12. 16Ibid., hlm. 172.

Page 29: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

11

dokumen yang mendukung penelitian ini. Adapun dalam penentuan sumber

data menggunakan purposive dan snowball sampling.

H. Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, peneliti merupakan istrumen

penelitian yang utama.17 Interaksi antara peneliti dengan informan dapat

diharapkan memperoleh informasi yang mampu mengungkap permasalahan di

lapangan secara lengkap dan tuntas. Adapun teknik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah observasi, wawancara terbuka dan studi dokumentasi.

Adapun penjelasan dari tiap-tiap teknik pengumpulan data diantaranya

adalah:

1. Wawancara

Penulis menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Dalam

wawancara semi terstruktur ini mula-mula wawancara menanyakan

serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu

diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut.18 Wawancara

dilakukan secara langsung untuk mendapatkan informasi tentang

bentuk-bentuk pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) yang diajarkan oleh guru, bagaimana metode dan strategi yang

digunakan, hambatan dan dukungan yang ada dan harapan mereka untuk

kemajuan kesehatan untuk anak usia dini.

17Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 305. 18Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitin, hlm. 270.

Page 30: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

12

2. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala

subyek yang diselidiki.19 Metode observasi yang dilakukan adalah

observasi partisipan (participant observation), yakni pengamatan yang

dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi

obyek yang diteliti.20 Metode ini digunakan untuk melihat secara langsung

bagaimana guru mengajarkan nilai-nilai kesehatan untuk anak usia dini,

serta mengobservasi bagaimana kondisi lingkungan dan keadaan murid

secara keseluruhan dan bagaimana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang

mereka terapkan sebagai respon murid terhadap materi kesehatan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang telah diberikan.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk menggali data yang tidak

dapat diperoleh melalui wawancara dan observasi. Dokumentasi

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara.21 Dengan metode ini penulis ingin melihat kurikulum serta

program-program kesehatan yang telah disusun oleh lembaga dan hasil

dari penerapan kurikulum kesehatan tersebut.

19Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik (Bandung:

Tarsito, 1990), hlm. 162. 20Mohammad Ali, Penelitian Kependidikan: Prosedur dan Strategi (Bandung: Angkasa,

1987), hlm. 91. 21Sugiyono, Metode Penelitian, hlm. 329.

Page 31: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

13

I. Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data dalam bentuk kategori, menjabarkan dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting

untuk dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri

sendiri maupun orang lain.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis interaktif model Miles dan Hubberman yang membagi kegiatan

analisis menjadi 4 bagian, yaitu:

1. Pengumpulan data

2. Reduksi data

3. Penyajian data

4. Penarikan kesimpulan atau verifikasi data.22

Adapun prosesnya berlangsung secara sirkuler. Sebagai langkah awal

dalam menganalisis data adalah melakukan reduksi data, dengan tujuan untuk

memudahkan pemahaman terhadap data yang telah terkumpul. Proses reduksi

dilakukan dengan cara pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi dan

dokumentasi, kemudian dipilih dan dikelompokkan berdasarkan kemiripan

data.

Data yang telah dikategorikan tersebut kemudian diorganisir sebagai

bahan penyajian data, setelah dilakukan reduksi, data disajikan secara

22Miles & Hubberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep Rohendi (Jakarta: UI Press,

1994), hlm. 20.

Page 32: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

14

deskriptif yang didasarkan pada aspek yang diteliti. Dengan demikian

dimungkinkan dapat mempermudah gambaran seluruhnya atau bagian tertentu

dari aspek yang diteliti.

Langkah terakhir yang ditempuh dalam menganalisis data adalah

menarik kesimpulan. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan pada pemahaman

terhadap data yang telah disajikan dan dibuat dalam pernyataan singkat dan

mudah dipahami dengan mengacu pada pokok persoalan yang diteliti.

J. Sistematika Pembahasan

Untuk mendapatkan gambaran yang detail dan menyeluruh serta agar

mudah dipahami, maka penelitian ini dibagi dalam beberapa bab yang disusun

secara sistematis dan dibagi dalam lima bab. Adapun sistematika penulisan ini

disusun sebagai berikut:

Bab pertama, berupa pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

munculnya permasalahan, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Dari bab ini akan tercermin ide-ide permasalahan mendasar yang menjadi

fokus penelitian.

Bab kedua, berbicara tentang beberapa teori dasar tentang pendidikan

kesehatan, konsep-konsep tentang pendidikan kesehatan dan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah, strategi pendidikan anak usia dini, dan

teori-teori yang mendukung penelitian ini.

Bab ketiga, berbicara tentang gambaran umum pelaksanaan pendidikan

kesehatan di TK ABA Tegalsari yang menampilkan profil TK ABA Tegalsari,

Page 33: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

15

kurikulum pendidikan kesehatan, dan program-program yang berkaitan

dengan pendidikan kesehatan, data guru dan murid, serta sarana dan prasarana

yang ada di TK ABA Tegalsari.

Bab keempat, akan memaparkan hasil penelitian penulis, mengenai

analisis pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari Yogyakarta,

meliputi pemaparan tentang pelaksanaan pendidikan kesehatan, termasuk juga

strategi dan metode belajar yang digunakan untuk melaksanakan pendidikan

kesehatan, bagaimana perilaku murid dan guru secara keseluruhan di TK

ABA Tegalsari.

Bab kelima, sebagai penutup yang menyangkut kesimpulan sebagai

jawaban permasalahan penelitian, dilengkapi dengan saran-saran.

Page 34: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

94

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Pelaksanaan Pendidikan Perilaku Hidup Sehat di TK ABA

TK ABA Tegalsari merupakan salah satu TK yang telah

melaksanakan pendidikan kesehatan sejak awal mula didirikan yaitu pada

tahun 1985. Pendidikan yang dilakukannya adalah pembiasaan cuci tangan

dan membuang sampah pada tempatnya. Adapun untuk program PHBS

baru mulai disosialisasikan oleh Puskesmas Banguntapan tahun 2007

tepatnya saat akan dilakukan kegiatan lomba sekolah sehat. Pada tahun

2007 TK ABA Tegalsari juga mendapat pembinaan dari tim pembina

UKS tingkat kecamatan yang dulu pernah dilakukan setiap tiga bulan

sekali.

Kepala sekolah TK ABA Tegalsari, mengatakan:

“Alasan dilaksanakannya pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ini adalah karena kesehatan sangat strategis untuk diajarkan pada anak usia dini. Selain itu bila anak sehat maka akan menunjang aktivitas pembelajaran”.1 Dalam pelaksanaannya TK ABA Tegalsari bekerjasama dengan

berbagai pihak, diantaranya dengan PKU Muhammadiyah dan puskesmas

Banguntapan, serta pemerintah daerah propinsi D.I. Yogyakarta. Bentuk

kerjasama dengan PKU Muhammadiyah adalah dalam bentuk

pemeriksaan fisik dan penimbangan berat badan serta tinggi badan yang

dilakukan pada murid-murid TK ABA setiap satu bulan sekali.

1 Hasil wawancara dengan kepala TK ABA Tegalsari Yogyakarta,tanggal 1 Mei 2011.

Page 35: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

95

Sedangkan kerjasama yang dilakukan dengan puskesmas

Banguntapan diantaranya adalah pemeriksaan fisik, setiap enam bulan

sekali, dan pemeriksaan golongan darah. Adapun kerjasama dengan

pemerintah daerah yaitu berupa subsidi untuk pemberian makanan

tambahan yang dilakukan setiap seminggu tiga kali dengan dana

1300/anak, dan pelatihan kesehatan untuk kepala sekolah serta guru.

Selain itu juga ada kerjasama dengan rumah sakit Islam Hidayatullah

Yogyakarta dalam pemberian asuransi kesehatan kepada setiap anak yang

bersekolah.

1. Pelaksanaan Pendidikan PHBS oleh Guru di TK Tegalsari

Dari hasil wawancara dengan 12 guru yang ada di TK ABA,

diperoleh data bahwa pelaksanaan program PHBS dilakukan terintegrasi

dalam program-program pendidikan di TK ABA Tegalsari. PHBS ini

dilakukan secara terus-menerus guna mendapatkan perilaku yang baik

untuk kesehatan. Adapun pendidikan kesehatan yang selalu diajarkan oleh

TK ABA Tegalsari antara lain adalah: mencuci tangan, membuang sampah

pada tempatnya, BAB dan BAK di kamar mandi, makan makanan yang

bergizi, mandi, gosok gigi, potong kuku, berpakaian bersih dan rapi.

Berikut ini akan penulis jelaskan:

a. Pembiasan mencuci tangan

Pelaksanaan pembiasaan cuci tangan diawali dengan guru

menerangkan pentingnya menjaga kebersihan dengan melalui gerakan

cuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan.

Page 36: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

96

Guru mendemonstrasikan cara cuci tangan yang baik dan benar dan

anak-anak diminta untuk menirukannya dan melakukannya setiap hari

agar dijadikan kebiasaan.

Setiap bel tanda istirahat berbunyi guru senantiasa mengajak

anak-anak untuk mencuci tangan sebelum makan. Ajakan yang

dilakukan biasanya sambil menyanyikan lagu “cuci tangan”, hal ini

karena anak-anak akan lebih senang dan mengerti jika disampaikan

melalui lagu. Selain itu juga pendidikan kesehatan dimasukkan dalam

tema “Kebutuhanku”.

b. Membuang sampah pada tempatnya

Anak diajarkan agar membuang sampah pada tempatnya. Di

setiap kelas disediakan dua tempat sampah, satu untuk sampah organic

dan satunya lagi untuk sampah non organik. tempat sampah organik

tutupnya diberi warna hijau sedangkan yang anorganik diberi warna

kuning. Hal ini untuk memudahkan anak memilah mana sampah yang

organik dan sampah yang non organik.

Kegiatan lainnya adalah membersihkan dan menjaga ruangan

kelas serta menata mainan. Ini sangat penting diajarkan kepada siswa

agar mereka senantiasa terbiasa hidup bersih dan rapi serta rasa

tanggungjawab untuk menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan

sekitarnya.

Page 37: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

97

c. Gosok gigi

Kegiatan pertama kali yang dilakukan ketika mengajarkan

gosok gigi kepada anak adalah bagaimana cara menggosok gigi yang

baik dan benar. Kemudian setiap seminggu sekali yakni setiap hari

Rabu dilakukan gosok gigi bersama.

Kegiatan mengosok gigi ini sangat penting diberikan kepada

siswa agar mereka terbiasa menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga

dapat mencegah atau mengurangi resiko sakit gigi. Kegiatan gosok

gigi yang dilakukan seminggu sekali ini akan lebih baik jika dilakukan

setiap hari. Hal ini mengingat bahwa kegiatan makan snack dan makan

siang bersama juga dilakukan setiap hari. Jika gosok gigi dilakukan

setiap hari maka siswa akan terbiasa bahwa sesudah mereka makan

siang akan lebih baik mengosok gigi agar kuman-kuman tidak

bersarang di gigi mereka.

d. Tidak merokok

Pihak sekolah membuat peraturan bahwa setiap orang yang ada

di sekolah dilarang merokok tak terkecuali bagi orang tua dan tamu

yang datang. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah bahaya yang

ditimbulkan oleh rokok baik bagi perokok aktif maupun bagi perokok

pasif.

Selain alasan kesehatan, alasan yang terpenting dari pelarangan

rokok adalah tidak memberikan contoh buruk pada anak. Karena

apapun alasannya merokok adalah perbuatan tidak baik dan sia-sia.

Page 38: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

98

Larangan merokok sangatlah tepat diterapkan di setiap lembaga

pendidikan dan tak terkecuali di TK ABA Tegalsari ini. Semua pihak

yang berada di lingkungan sekolah haruslah bertanggungjawab

memberikan contoh yang baik kepada anak-anak, terutama guru dan

orang tua.2 Karena anak akan lebih mudah meniru orang-orang

terdekat dan orang-orang yang memiliki pengaruh. Maka setiap guru,

orang tua juga tamu harus dapat memberikan contoh yang baik pada

anak-anak.

e. Pemberian makanan bergizi

Masalah makan memang menjadi problem bagi anak-anak,

apalagi di masa sekarang ini di mana banyak makanan yang dijual

tidak memenuhi standar kesehatan. Banyak anak yang sulit untuk

makan di rumah dan mereka lebih suka jajan di luar, padahal makanan

tersebut belum tentu sehat dan bersih.

Kegiatan pemberian makan siang setiap hari di TK ABA ini

dapat membantu pemenuhan gizi anak. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh salah satu wali siswa bahwa mereka sangat terbantu

sekali, karena jika di rumah anaknya sulit sekali untuk makan sayuran

dan lebih suka jajan. Selain itu anak jadi terbiasa untuk makan sendiri

2Pendidik mempunyai peran penting yaitu sebagai motivator; yang memberikan

dorongan, rangsangan, arahan, bimbingan kepada anak didik. Lihat dalam Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta : Raja Garafindo Persada, 1996) hlm. 125.

Page 39: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

99

tanpa harus disuapi juga sudah bisa cuci piring sendiri, karena setelah

makan dibiasakan cuci piring sendiri-sendiri. 3

Pemberian makanan ini sudah baik, namun yang perlu

dilakukan lagi adalah variasi dan cara penyajiannya agar anak tidak

bosan. Hal lain yang harus diperhatikan adalah kandungan gizinya

harus seimbang juga cara memasaknya agar kandungan gizinya tetap

terjaga.

f. BAB dan BAK di kamar mandi

Kegiatan ini diajar kepada anak sejak awal masuk. Anak-anak

ditunjukkan letak kamar mandi/WC, cara mengalirkan air juga cara

menyiram WC jika mereka BAB atau BAK. Hal ini menjadikan siswa

tidak lagi sembarangan jika BAB dan BAK serta dapat

membersihkannya sendiri tanpa harus dibantu oleh guru atau orang

tua.

g. Memotong kuku dan menyikat sepatu dan membersihkan pakaian

Setiap hari Sabtu guru mengingatkan dan menyuruh anak-anak

untuk memotong kuku, menyikat sepatu serta mencuci pakaian sendiri

di hari Minggu. Cara yang digunakan bisa melalui nyanyian atau lagu.

Misalnya guru dan murid bernyanyi bersama-sama tentang tugas di

hari Minggu.

Pada hari Seninnya guru memeriksa kuku anak. Jika ada anak

yang belum memotong kuku biasanya guru memotongnya atau

3Wawancara dengan salah seorang wali murid 13/4/2011, Rabu, Pkl. 13.00 WIB,

bertempat di TK ABA Tegalsari.

Page 40: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

100

menegurnya dan berkomunikasi dengan orang tua. Begitu pula pakaian

anak diperiksa kerapihannya.

2. Program Kesehatan TK ABA Tegalsari

TK ABA Tegalsari memiliki program khusus yang dibuat untuk

meningkatkan kesehatan peserta didik. Adapun program kesehatan

tersebut adalah:

a. Pemeriksaan kesehatan anak oleh Pusat Kesejahteraan Umat (PKU)

Muhammadiyah Berbah

Pemeriksaan kesehatan dilakukan sekali dalam sebulan setiap

minggu kedua. Pemeriksaan kesehatan ini mencakup: pemeriksaan

fisik seperti kebersihan rambut, kesehatan mata, telinga, hidung,

kebersihan kulit,mulut dan gigi serta pernafasan. Selain itu juga ada

pemeriksaan tinggi badan, berat badan dan lingkar kepala. Hasil dari

pemeriksaan tersebut didokumentasikan dalam buku catatan kesehatan

anak, kemudian diinformasikan kepada orang tua. Apabila ada keluhan

kesehatan maka pihak PKU Muhammadiyah kemudian memberikan

surat rujukan langsung yang disampaikan kepada orang tua agar

ditindak lanjuti.

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh TK ABA

Tegalsari ini sudah cukup baik. Karena selain dilakukan oleh pihak

lembaga sendiri juga adanya kerjasama dengan Pusat Kesejahteraan

Umat (PKU) Muhammadiyah Berbah. Hal ini lebih mudah dalam

melakukan pemeriksaan kesehatan sehingga bisa lebih optimal karena

Page 41: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

101

dilakukan oleh penyelenggara kesehatan yang berkompeten. Selain itu

catatan atau dokumentasi riwayat kesehatan dari setiap siswa ini dapat

membantu menjaga kesehatan dan mencegah terserangnya penyakit

yang lebih parah.

b. Pemeriksaan kebersihan anak oleh guru setiap satu minggu sekali

Setiap hari Sabtu guru selalu menganjurkan murid-muridnya

untuk melaksanakan perawatan diri. Perawatan diri tersebut meliputi:

memotong kuku, membersihkan telinga, mencuci seragam dan sepatu,

membantu orang tua, dan perawatan kebersihan lainya.

Pada hari Seninnya diadakan pemeriksaan kesehatan umum

oleh guru. Adapun pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan

kuku, rambut, mata, hidung, mulut, telinga yang hasilnya juga akan

didokumentasikan ke dalam buku pemeriksaan kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan anak yang dilakukan guru di TK ABA

ini sangat penting dilakukan agar kesehatan anak senantiasa terjaga.

Begitupula dokumentasi dari pemeriksaan tersebut untuk menganalisa

kesehatan anak dan sebagai bahan untuk laporan kepada orang tua.

c. Seminggu satu kali gosok gigi bersama di sekolah

Kegiatan gosok gigi ini dilakukan secara terjadwal setiap

seminggu sekali, pelaksanaan ini dilakukan bersama-sama oleh murid,

setelah makan siang. Adapun alat yang dibutuhkan seperti pasta gigi

dan sikat gigi telah disediakan oleh pihak sekolah. Setiap sikat gigi

Page 42: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

102

diberi nama masing-masing siswa untuk menghindari adanya infeksi

silang.

Dengan disediakannya alat gosok gigi masing-masing siswa

dapat menghindari berebutnya siswa serta penularan penyakit dari

siswa pada siswa lainnya. Ini sudah tertib namun masih perlu

pengawasan karena terkadang siswa walau sudah ada masing-masing

masih saja berebut dan menggunakan milik orang lain.

d. Sebulan satu kali minum susu bersama di sekolah

Kegiatan minum susu dilakukan seminggu sekali. Menu susu

terkadang diselingi dengan pemberian menu kacang hijau kepada anak.

Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan tambahan asupan gizi anak,

sehingga dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan anak.

e. Jalan sehat bersama setiap minggu ke-4

Jalan sehat dilakukan bersama-sama mengelilingi lingkungan

sekolah dan didampingi oleh guru kelas masing-masing. Kegiatan ini

bertujuan agar anak-anak lebih mengenal lingkungan sekitar

sekolahnya. Biasanya guru memberikan pengarahan dan terkadang

juga muncul pertanyaan-pertanyaan dari anak.

f. Renang setiap sebulan sekali, dilakukan pada akhir bulan

Kegiatan renang dilakukan setiap bulannya satu kali. Tepatnya

pada akhir bulan dengan menggunakan fasilitas kolam renang umum

yang ada di dekat lingkungan TK ABA. Kegiatan renang ini sangat

membantu untuk perkembangan fisik anak.

Page 43: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

103

g. Setiap 2 kali (tiap semester) ada pemeriksaan dari puskesmas

Setiap enam bulan sekali puskesmas Banguntapan melakukan

kunjungan ke TK ABA Tegalsari. Kegiatan yang dilakukan

diantaranya adalah pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan dan

tinggi badan, pemberian kapsul vitamin A dan juga pemberian obat

cacing.

3. Pendidikan Kecakapan Hidup

Selain program kesehatan, TK ABA Tegalsari juga merencanakan

program pendidikan kecakapan hidup. Pendidikan kecakapan hidup

terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran bidang pembiasaan. Tujuannya

agar anak mampu mandiri, dapat menjaga kebersihan diri sendiri, menjaga

kesehatan diri sendiri, mampu mengerjakan tugas sendiri/mandiri. Hal ini

dapat dilihat dengan anak sudah dapat gosok gigi sendiri, makan sendiri,

memakai pakaian sendiri, mengenali dan menghindari obat-obat

berbahaya.

Pendidikan kecakapan hidup ini sangat penting ditanamkan pada

anak agar mereka dapat hidup mandiri dan tidak tergantung pada orang

lain. Kemandirian ini merupakan salah satu kecakapan yang harus

ditanamkan pada anak sejak usia dini.

4. Indikator Pelaksanaan PHBS di TK ABA Tegalsari dan Analisisnya

Setelah melakukan observasi dan wawancara mendalam selama

tiga bulan berturut-turut maka didapat hasil pelaksanaan dari PHBS di TK

ABA Tegalsari. Adapun indikator perilaku adalah sebagai berikut:

Page 44: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

104

a. Kebersihan pakaian dan personalia

Umumnya anak-anak murid TK ABA Tegalsari berpenampilan

rapi dengan seragam yang bersih, dan kulit bersih, menggunakan alas

kaki, baju disetrika rapi. Saat dilakukan bincang-bincang dengan salah

satu anak yang bernama Fera (nama disamarkan), mengatakan bahwa

ia mandi setiap hari dua kali sehari, pagi saat akan sekolah dan sore

hari, dengan menggunakan sabun, dan gosok gigi saat mandi. Ia juga

mengatakan sudah bisa mandi dan mengenakan pakaian sendiri.4

Ini menunjukan bahwa hidup bersih dan sehat sudah menjadi

kebiasaan sehari-hari. Selain itu juga anak sudah belajar mandiri, ini

terbukti dengan mereka sudah bisa mandi sendiri.

Kuku anak sudah tampak bersih dan dipotong, ini menunjukan

bahwa mereka sudah terjaga kesehatan kukunya. Hal ini menunjukan

sudah ada kesadaran baik dari orang tua, guru maupun siswa akan

pentingnya menjaga kesahatan kuku.

Selain itu anak-anak juga terlihat aktif dan ceria. Hal ini dapat

terjadi jika kesehatan anak tidak terganggu. Karena jika anak sakit

maka mereka tidak lagi aktif bergerak dan tidak ceria.

b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

Cuci tangan merupakan salah satu kegiatan yang dapat

memutuskan mata rantai penularan penyakit. Mencuci-tangan dengan

memakai sabun yang tepat dapat mengurangi resiko diare, flu burung,

4 Bincang-bincang dengan Fera salah seorang murid B1, tanggal 19 April 2011

Page 45: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

105

pneomonia dan penyakit menular lainnya. Jadi cuci tangan merupakan

salah satu bentuk pendidikan yang harus ditanamkan pada anak usia

dini, mengingat masa anak-anak adalah masa di mana anak sangat aktif

terhadap berbagai jenis kegiatan rentan terhadap penyakit.

Kegiatan cuci tangan di TK ABA Tegalsari dilakukan setiap

hari sebagai pembiasaan. Guru senantiasa memerintahkan murid-

muridnya untuk cuci tangan setiap sebelum dan sesudah makan, atau

setelah menggunakan krayon, lem kertas, cat atau beraktivitas lainnya.

Selain itu juga menyediakan tempat cuci tangan (washtafel) yang

dilengkapi serbet, air bersih yang mengalir serta sabun cuci tangan.

Mencuci tangan tersebut merupakan program pembiasaan

setiap harinya di TK ABA. Pembiasaan cuci tangan juga disisipkan

dalam tema pembelajaran seperti pada tema “Diriku”. Selain itu TK

ABA juga melaksanakan makan siang bersama dan mengajarkan untuk

mencuci piring masing-masing setelah makan siang.

Namun sayangnya anjuran cuci tangan tidak disertai dengan

pengawasan pelaksanaanya oleh guru sehingga kegiatan cuci tangan

tidak terkontrol dengan baik. Pada saat observasi peneliti menemukan

dalam satu kelas setidaknya ada 3 orang anak yang tidak mencuci

tangan sebelum makan, 6 orang anak melakukan cuci tangan hanya

sekedar membasahi tangannnya dengan air tanpa memakai sabun.

Selain itu guru ataupun petugas kebersihan terkadang lupa untuk

menyediakan sabun cuci tangan dan serbet bersih yang kering.

Page 46: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

106

Saat dikonfirmasi pada Ibu S (nama disamarkan) seorang guru

kelas B2, beliau mengatakan:

“Memang seharusnya kegiatan cuci tangan dipantau langsung oleh guru kelas namun karena kesibukan saya yang juga merangkap sebagai bendahara, membuat saya tidak sempat untuk memperhatikan kegiatan cuci tangan, dan untuk pengadaan fasilitas untuk cuci tangan seperti sabun dan serbet itu seharusnya petugas kebersihan harus lebih tanggap.”5

Pada saat peneliti mengklarifikasi guru kelas yang lain yaitu

pada Ibu R (nama disamarkan), beliau mengatakan:

“Dirinya tidak terlalu sibuk namun hanya sedikit lalai untuk mengawasi langsung kegiatan cuci tangan, dan penyediaan fasilitas untuk cuci tangan sudah disiapkan di setiap kelas dan menjadi tanggung jawab guru kelas masing-masing!”.6 Hal ini menunjukan belum adanya koordinasi yang tegas pada

kegiatan mencuci tangan. Sehingga perlu adanya kontrol dari guru atau

petugas kesehatan lainnya atau pembagian tugas untuk mengawasi

anak cuci tangan agar pelaksanaan cuci tangan dapat berjalan dengan

baik dan sesuai dengan standar kesehatan.

c. Menggosok gigi bersama

Pelaksanaan gosok gigi dilakukan setiap satu minggu sekali.

Setiap kelas memiliki jadwal sendiri-sendiri dalam pelaksanaan sikat

gigi. Pelaksanaan gosok gigi ini biasanya dilakukan pada siang hari

setelah makan siang, dengan didampingi oleh guru kelas masing-

masing. Namun dalam pelaksanaannya, gosok gigi ini terkadang tidak

5 Hasil: wawancara dengan Ibu S (nama disamarkan), selaku wali kelas B2, tanggal 7

April 2011 6 Wawancara dengan ibu R (nama disamarkan), selaku guru kelas B4, tanggal 25 April

2011

Page 47: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

107

dilakukan secara terjadwal dikarenakan adanya kegiatan lain yang

harus dikerjakan oleh guru. Selain itu pelaksanaan gosok gigi juga

tidak disertai dengan cara menyikat gigi dengan benar oleh guru

menurut salah seorang guru hal ini dikarenakan tidak adanya alat

peraga.7

Hal demikian menuntut adanya alokasi waktu yang lebih tepat

dan penjadwalan ulang, atau akan lebih baik lagi jika kegiatan gosok

gigi tersebut tidak hanya dilakukan seminggu sekali tapi setiap hari

setelah makan siang. Ini karena banyak anak yang memiliki gigi

keropos dan berwarna kuning.

d. Membuang sampah pada tempatnya

Dalam setiap kelas disediakan dua tempat sampah di depan

kelasnya. Pelaksanaan buang sampah pada tempatnya terlihat sangat

tertib, karena setiap anak umumnya sudah terbiasa membuang sampah

pada tempatnya tanpa disuruh oleh guru. Guru senantiasa

mengingatkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya.

Ini menunjukan bahwa anak sudah mengetahui dan terbiasa

untuk membuang sampah pada tempatnya serta dapat memilahnya

antara yang organik dan yang non organik. Kebiasaan anak membuang

sampah pada tempatnya juga bias dilihat kebiasaan anak ketika berada

di rumah ataupun di tempat-tempat umum.

7 Wawancara dengan Ibu Kar, guru kelas B 3, tanggal 7 Maret 2011

Page 48: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

108

e. Larangan merokok di lingkungan sekolah

Saat melakukan oservasi tidak terdapat karyawan, guru, murid

maupun wali murid yang merokok di lingkungan sekolah. Bila ada

yang merokok maka akan ditegur oleh petugas kebersihan dan penjaga

sekolah. Pihak TK membuat peraturan yang melarang karyawan, guru

dan wali murid untuk merokok di lingkungan sekolah. Pihak sekolah

juga memasang poster-poster tentang bahaya rokok. Hal ini agar siswa

tahu bahaya rokok baik bagi mereka yang aktif ataupun yang pasif.

Materi pembelajaran tentang rokok oleh beberapa guru TK juga

dimasukkan dalam tema kasuistik yang dibaurkan ke dalam

pembelajaran.

f. Penimbangan berat badan dan tinggi badan

Penimbangan berat badan dan tinggi badan serta pemeriksaan

fisik lainnya dilaksanakan setiap satu bulan sekali oleh tim kesehatan

dari PKOR Muhammadiyah. Badan tim kesehatan juga memeriksa

keadaan fisik anak seperti pemeriksaan kesehatan mata, telinga, gigi

dan mulut, kulit, hidung. Bila terjadi gangguan kesehatan maka tim

kesehatan akan memberikan surat rujukan kepada guru dan ditindak

lanjuti oleh orang tua.

Selain itu setiap murid di TK ABA memiliki asuransi

kecelakaan dari RS Islam Hidayatullah. Satu tahun sekali ada

pemeriksaan kesehatan dari puskesmas Banguntapan. Setiap

seminggu sekali ada kegiatan pemeriksaan kesehatan oleh guru kelas

Page 49: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

109

diantaranya pemeriksaan kuku, pakaian, rambut, kebersihan kulit dan

telinga Hasil pemeriksaan didokumentasikan dalam buku kesehatan

yang sudah terorganisir dengan baik.

Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan sangat

penting dilakukan untuk mengetahui perkembangan anak. Sehingga

masing-masing anak akan dapat diketahui apakah perkembangannya

baik atau mengalami hambatan dan perlu dilakukan tindakan yang

lebih serius.

g. Makan siang bersama

Kegiatan makan siang bersama dilaksanakan setiap hari Senin

sampai Kamis dengan menu yang berbeda, dan setiap hari Jumat

makan snack serta hari Sabtu makan buah. Menurut Ibu U selaku guru

kelas B1 mengatakan :

“Alasan dari kegiatan makan siang bersama adalah untuk melatih anak-anak agar bisa mandiri, makan sendiri tidak disuapi lagi dan mencuci piring sendiri, di samping itu agar anak menyukai makanan sayuran atau buah-buahan dan juga agar anak tidak terbiasa jajan di luar.”8

Kegiatan makan siang bersama mendapat apresiasi dari

beberapa wali murid, menurut salah seorang dari wali murid di TK

ABA mengatakan:

“Pemberian makanan siang bersama di sekolah ini sangat membantu orang tua, anak saya biasanya di rumah tidak suka sayur, karena di sekolah disediakan sayuran maka kebutuhan anak akan sayuran bisa terpenuhi, selain itu anak jadi terbiasa

8 Sumber: wawancara dengan Ibu U (nama disamarkan) guru kelas B1, Tanggal 11 April

2011.

Page 50: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

110

untuk makan sendiri, dan sudah bias cuci piring sendiri, karena di sekolah dibiasakan cuci piring sendiri.”9

h. Olahraga teratur

Olahraga di TK ABA dilakukan setiap hari Selasa sampai

Kamis, di mana dilakukan pada pukul 07.30 sebelum masuk ke kelas

dan dibimbing oleh guru kelas masing-masing. Olahraga yang

dilakukan menggunakan iringan musik dari kaset. Secara keseluruhan

guru dan murid melakukan senam dengan iringan musik yang ceria.

Olahraga ini perlu dilakukan, karena dapat meningkatkan

kesehatan anak juga memperbaiki dan meningkatkan semangat belajar

anak di kelas. Jika anak-anak penuh kebahagiaan dan keceriaan maka

mereka akan lebih mudah mengikuti pelajaran dan lebih aktif serta

kreatif.

i. Memberantas jentik nyamuk

Pemberantasan jentik nyamuk belum dilakukan oleh TK ABA

Tegalsari. Menurut salah satu guru yang bertugas sebagai pemegang

UKS mengatakan pemberantasan jentik nyamuk tidak dilakukan

karena tidak adanya wabah di lingkungan TK, dan bak mandi di TK ini

menggunakan ember yang mudah dibersihkan.10

Kegiatan menguras bak mandi tidak harus dilakukan setiap

minggu karena kamar mandi di TK ABA hanya menggunakan ember

9 Sumber: wawancara dengan Ibu I (nama disamarkan), wali murid dari Bimo Prasojo

kelas B2, Tanggal 13April 2011. 10 Hasil wawancara dengan Ibu U selaku guru kelas B1, Tanggal 30 Mei 2011.

Page 51: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

111

yang setiap saat bisa dibersihkan dan dikosongkan airnya. Ini dapat

mempermudah dan menghemat tenaga dalam membersihkannya.

j. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

Di TK ABA belum disediakan kantin sekolah karena tidak

adanya karyawan dan selain itu anak-anak juga sudah diberikan snack

dan dibiasakan tidak jajan di sekolah. Namun berdasarkan hasil

observasi dan juga wawancara dengan guru kelas, kurang lebih ada 3-4

anak yang masih jajan sembarangan di luar.

Kejadian seperti ini perlu dilakukan penanganan dari semua

pihak, baik oleh pihak sekolah, orang tua maupun masyarakat. Karena

kebanyakan jajanan yang dijajakan penjual keliling tidak memenuhi

standar kesehatan atau tidak terjamin kesehatan serta kebersihannya

apalagi nilai gizinya. Bahkan diperparah lagi bahan-bahan yang

digunakan banyak yang mengandung zat-zat yang berbahaya seperti

pewarna, penyedap dan pemanis butane. Padahal zat-zat tersebut

sangat berbahaya dan dapat menimbulkan penyakit serta menghambat

perkembangan kecerdasan anak.

5. Sarana dan Prasarana yang Menunjang Pendidikan Kesehatan

a. Gedung sekolah

Ruang kelas, lantai, meja, dinding kelas dilapisi dengan

keramik dan langit-langit bersih. Sarana belajar seperti meja dan kursi

tidak dicoret-coret, ventilasi baik tidak pengap dan lembab,

penerangan cukup yaitu dapat untuk membaca dan menulis tanpa

Page 52: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

112

bantun penerangan lain bila cuaca terang, langit-langit dan dinding

kuat, penataan ruang dan alat-alat pembelajaran masih harus dibenahi

agar lebih terlihat rapi.

b. Halaman sekolah

Kondisi halaman sekolah TK ABA tampak kurang bersih,

dengan adanya daun-daun yang bertebaran, selain itu halaman kurang

tertata rapi, tanaman hias kurang terawat. Menurut Ibu Il, salah

seorang guru kelas B3 mengatakan:

“Kebersihan lingkungan di TK ABA Tegalsari sudah mulai menurun, hal ini diperlukan kembali motivasi dan penyemangat untuk mengembalikan semangat untuk melaksakan kebersihan lingkungan seperti gotong royong yang sudah lama tidak dilakukan.”11

Tidak ada genangan air, halaman bebas dari bangunan,

tumbuhan yang berbahaya, terdapat tanaman perindang seperti pohon

rambutan, dan pohon melinjo. Bagian tengah halaman dipergunakan

untuk upacara bendera, senam pagi dan bermain, juga tersedia saluran

pembuangan air yang berfungsi dengan baik.

c. Sumber air bersih

Persediaan air di TK ABA Tegalsari berasal dari sumur dan

PAM. Hasil pemeriksaan dari laboratorium sampel air bersih pada

tanggal 28 Februari 2008 oleh dinas kesehatan Bantul, menunjukan

bakteri Esteriacoli dalam 100 ml sampel air adalah lebih dari 1898,

dimana batas normalnya adalah 50. Hasil pemeriksaan di lab ini

11Hasil wawancara dengan Ibu I, Seorang guru kelas B3. Tanggal 23 April 2011.

Page 53: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

113

menunjukkan bahwa air yang ada tidak layak untuk dikonsumsi,

sedangkan air yang berasal dari PAM secara kimia tidak memenuhi

standar air bersih karena berasa kaporit.

d. Tempat cuci tangan

Tempat cuci tangan terdapat di lantai atas dan bawah. Terbuat

dari bahan anti karat dan mudah dibersihkan. Namun tempat cuci

tangan tersebut sedikit kotor dan berlumut dan terkadang tidak

dilengkapi dengan sabun dan lap tangan. Hal ini akan mengurangi

kenyamanan dan dapat menimbulkan penyakit bagi anak-anak. Maka

dari itu pihak sekolah melalui petugas kebersihannya seharusnya

senantiasa membersihkannya dan memeriksa kelengkapannya.

e. Kamar mandi dan jamban

Kondisi kamar mandi nampak kotor dan berdebu, terdapat

jamban dengan jenis Jamban tangki septik/leher angsa, bak mandi

terbuat dari ember, lantai terbuat dari keramik, pencahayaan kurang,

harus di bantu penerangan lampu. Menurut Ibu N, salah seorang wali

murid TK ABA Tegalsari mengatakan:

“Jamban sering kali berbau pesing dan nampak kotor hal ini dikarenakan seringnya anak-anak BAB dan BAK di kamar mandi disiram seadanya oleh anak!”12

Jamban berjarak 10 meter dari sumur. Kamar mandi (WC) ada

4 buah. dua buah di lantai bawah, dan dua buah di lantai atas. Tersedia

air bersih yang selalu mengalir dan bebas dari jentik nyamuk, lantai

12 Hasil wawancara dengan Ibu N, selaku wali murid TK ABA kelas B3.

Page 54: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

114

sedikit berlumut walau tidak ada air yang tergenang dan tidak licin.

Terkadang juga menimbulkan bau pesing. Dindingnya tidak dicoret-

cotet.

Adapun air bersih ditampung dalam ember, tidak kotor dan

tidak ada jentik nyamuk. saluran jambannya lancer dan tidak

tersumbat dan dapat dipakai dengan baik. Karena cahaya matahari

tidak masuk ke dalam maka untuk penerangan di lengkapi cahaya

lampu, sehingga semua yang ada di dalam ruangan dapat dilihat jelas.

Langit-langit dinding dan pintunya masih kuat dan rapi.

Jarak sumber air minum dengan lubang penampungan kurang

lebih delapan meter. Kotoran tidak dijamah oleh serangga atau tikus,

mudah dibersihkan dan aman digunakan. Lantai kedap air dan luas

ruangan memadai, persediaan air bersih mencukupi kebutuhan. Namun

perlengkapan kurang terawat baik, kotak sabun terkadang diletakkan di

lantai walau peralatan kamar mandi tidak membahayakan. Adapun

kotoran dari jamban di salurkan langsung ke septik tank.

f. Pembuangan sampah

Di setiap kelas disediakan dua tempat sampah syarat kesehatan

antara lain, bebas lalat dan serangga. Jika telah penuh sampah-sampah

tersebut selanjutnya dipindahkan ke bak/penampungan sampah,

sehingga tidak menimbulkan bau karena letaknya di luar gedung

sekolah (kelas, warung sekolah dan lain-lain). Tempat pembuangan

sampah dan air limbah tidak mencemari sumber air bersih (jaraknya

Page 55: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

115

minimal 10 meter), dan setiap hari diangkut ke tempat pembuangan

sampah oleh petugas kebersihan.

g. Pembuangan air limbah

Ada saluran air hujan dan air limbah yang lancar dan tidak tergenang,

air limbah tidak mencemari sumber air bersih, tempat penampungan

tidak menimbulkan bau atau sarang nyamuk, dan letaknya jauh dari

dari sumber air bersih (jarak kurang lebih 8 meter) dari gedung

sekolah.

h. Pagar sekolah

Pagar sekolah terbuat dari besi. Pagar tersebut berfungsi untuk

menjaga keamanan anak-anak karena sekolah tersebut terletak di

pinggir jalan. Pintu pagar dikunci sehingga dapat berfungsi dengan

baik dan kuat. Pagar dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian

yang membahayakan anak-anak dan pagar terawat dengan baik, bersih

dan serasi.

i. UKS

TK ABA Tegalsari memiliki dua ruang UKS yaitu di lantai atas

dan lantai bawah. UKS tersebut dilengkapi dengan fasilitas yang

mendukung kegiatan UKS seperti: obat-obatan untuk penyakit ringan,

tempat tidur pasien, alat pengukur tinggi badan dan berat badan, meja

periksa,. Lebih jelasnya benda-benda apa saja yang ada di UKS

tersebut penulis cantumkan di bagian lampiran. Namun UKS tersebut

belum memilki tenaga khusus yang dipersiapkan untuk tenaga UKS.

Page 56: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

116

Penulis memperoleh catatan untuk beberapa kegiatan UKS yang

pernah dirancang dan dilaksanakan pada tahun 2007. Namun kegiatan-

kegiatan tersebut kini sudah tidak pernah dilaksanakan lagi. Kgiatan-

kegiatan tersebut diantaranya adalah kegiatan dokter cilik, kerja bakti,

peningkatan gizi guru, pelaksanaan piket perawatan tanaman dan

daftar piket kebersihan kamar mandi.

B. Metode dan Strategi Penanaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) di TK ABA Tegalsari

Adapun pembelajaran tentang pendidikan kesehatan dilakukan melalui

beberapa metode pembelajaran diataranya yaitu:

1. Metode Pendidikan Kesehatan oleh Guru di TK ABA Tegalsari

a. Metode bercerita

Metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak

dipergunakan di TK, Metode bercerita merupakan salah satu

pemberian pengalaman belajar bagi anak dengan membawakan cerita

kepada anak secara lisan.13 Adapun cerita-cerita yang diberikan oleh

guru-guru TK ABA diambil langsung dari buku-buku cerita bergambar

dengan menggunakan teknik ilustrasi gambar dari buku cerita tersebut.

Misalnya buku yang berjudul Penjaga Higenitas Umat Manusia yang

berisi tentang pentingnya menjaga kesehatan. Adapula bercerita

dengan menggunakan papan flannel, misalnya tentang bagaimana

13 Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman kanak-kanak, cet. Ke-2 (Jakarta: Rineka

Cipta, 2004), hlm. 157.

Page 57: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

117

membuang sampah pada tempatnya. Teknik bercerita lainnya adalah

dengan menggunakan media boneka atau tanpa menggunakan media

lainnya tapi hanya berupa pengalaman.

Cara-cara bercerita yang dilakukan guru ini adalah sebagai

usaha agar menarik perhatian anak sehingga anak merasa senang,

gembira, dan ceria sehingga paham dan tahu isi dari cerita tersebut.

Dengan demikian maka akan mudahuntuk mencapai tujuan dari

pembelajaran..

b. Metode pembiasaan

Ibu S, salah satu guru yang ada di TK ABA mengatakan:

“pendidikan kesehatan dilaksanakan dengan metode pembiasaan. Metode ini dimaksudkan agar anak terbiasa melakukan pembiasaan hidup bersih dan sehat. Dengan metode ini diharapkan dapat tetap dilestarikan pelaksanaannya di rumah ataupun di manapun anak berada.14 Bentuk-bentuk pembiasaan yang dilakukan di TK ABA

Tegalsari diantaranya adalah: pembiasaan cuci tangan sebelum dan

sesudah makan, memotong kuku, memakan sayuran, dan mencuci

piring setelah makan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan setiap

hari, namun kurang pengawasan dari guru.

c. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang

dilaksanakan dengan cara memperlihatkan bagaimana proses

terjadinya atau cara sesuatu, dan bagaimana tugas-tugas tersebut

14 Wawancara dengan Ibu S selaku guru Kelas B2, tanggal 06 Maret 2011.

Page 58: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

118

dilaksanakan.15 Metode demonstrasi yang digunakan oleh guru TK

ABA biasanya untuk mengajarkan cara mengosok gigi, cara mandi

yang benar, cara memakai pakaian, cara mencuci tangan dengan benar,

cara mencuci piring, cara membuang sampah pada tempatnya, cara

makan yang benar.

Ibu R selaku guru dikelas B4, mengatakan:

Metode demonstrasi ini biasanya dilakukan bagi anak-anak pada semester pertama dan anak-anak yang baru masuk sekolah yang belum mengerti dan paham tentang kemandirian.16

Dari apa yang dikatan guru di atas, metode demonstrasi

digunakan diawal-awal pembelajaran. Hal ini untuk mengajarkan

bagaimana seharusnya berperilaku hidup bersih, sehat dan mandiri.

Karena ternyata banyak diantara siswa-siswa yang masih belum bias

mandi sendiri. Metode ini sangat efektif sehingga diharapkan setelah

pembelajaran siswa dapat menerapkannya di rumah dan dapat mandiri.

d. Metode bercakap-cakap

Bercakap-cakap mengandung arti belajar mewujudkan

kemampuan berbahasa reseptif dan ekspresif, anak mengembangkan

bermacam kosakata dalam berbagai tema yang akan memacu

perkembangan berbagai aspek perkembangan anak17.

Metode bercakap-cakap ini digunakan oleh guru-guru TK

ABA untuk memulai pembelajaran, misalnya menanyakan apakah

15Moeslichatoen, Metode Pengajaran, hlm.108. 16 Wawancara dengan Ibu R, guru dikelas B4, Tgl 9/3/2011 17 Moeslichatoen, Metode Pengajaran , hlm. 91.

Page 59: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

119

anak-anak hari ini sudah mandi atau sarapan, sarapan dengan

mengunakan lauk apa dan siapa yang sudah bisa mandi sendiri ?.

Metode bercakap-cakap berfungsi untuk berbagi pengalaman diantara

siswa.

e. Karyawisata

Karya wisata merupakan salah satu metode melaksanakan

kegiatan pembelajaran di taman kanak-kanak dengan cara mengamati

dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang

meliputi manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda lainnya.18

Adapun kegiatan karya wisata yang pernah dilakukan di TK

ABA Tegalsari diantaranya adalah karya wisata ke Taman pintar dan

juga mengunjungi dokter gigi. Kegiatan karya wisata ini akan lebih

menambah pengalaman belajar anak, sehingga mereka semakin yakin

dengan apa yang dipelajari di kelas bersama guru.

f. Motode bernyayi

Kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang menyenangkan bagi

anak. Pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepada anak.

Selain itu bernyanyi juga merupakan alat bagi anak untuk

mengungkapkan pikiran dan perasaannya.19

Hasil wawancara dengan salah satu guru di TK ABA Tegalsari

yaitu Ibu I salah satu guru kelas B3 mengatakan:

18 Ibid,, hlm. 68 19 Jamalus, Penggunaan Metode demonstrasi dalam pembelajaran bernyanyi pada siswa

kelas VI. http: Desyandri. Wordpress.com. 26 Oktober 2010. Hlm 46

Page 60: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

120

Bengan mengunakan metode bernyanyi, anak-anak akan lebih mudah mengingat pelajaran kesehatan yang kami masukkan ke dalam lagu tersebut.20 Adapun nyanyian yang dilakukan secara bersama-sama

diantaranya: aku anak sehat, tugas hari Minggu, cuci tangan sebelum

makan. Dengan bernyanyi akan lebih memudahkan anak hafal, tahu

dan memahami pesan yang terkandung di dalamnya. Selain itu dengan

bernyanyi anak-anak akan lebih riang dan gembira serta ceria.

2. Strategi pembelajaran pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang

berisi tentang kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Setelah melihat proses pembelajaran yang dilakukan di TK ABA

Tegalsari dari aspek metode dan pendekatan yang digunakan adalah:

a. Strategi ekspositori

Strategi ekspository adalah pembelajaran yang menekankan

kepada peroses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru

kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa menguasai

materi pembelajaran secara optimal.21

Salah seorang guru kelas B1 TK ABA Tegalsari mengatakan:

“Strategi ini dilakukan oleh guru pada saat anak pertama kali masuk ke TK ABA, untuk memberikan pembelajaran yang belum dipahami oleh anak, misalnya saat mengajarkan pentingnya makan-makanan yang bergizi, menerangkan kegunaan istirahat bagi tubuh kita.22

20 Wawancara dengan Ibu I, selaku guru kelas B3, tanggal 27 Mei 2011. 21 Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan,

(Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm. 117. 22 Wawancara dengan ibu U (nama disamarkan), Guru Kelas B1, Tanggal 30 Mei 2011

Page 61: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

121

Strategi ini digunakan untuk menyampaikan materi yang

memerlukan penjelasan yang lebih lengkap sebelum anak-anak

mempraktekannya. Dengan demikian anak-anak akan mengerti dan

paham apa yang disampaikan guru. Terkadang ini diselingi dengan

tanya jawab antara guru dan murid atau sebaliknya dan bisa juga

antara murid dengan murid.

a. Problem Solving

Aktifitas problem solving diawali dengan konfrontasi dan

berakhir apabila sebuah jawaban telah diperoleh sesuai dengan kondisi

masalah.23 Contoh dari strategi ini adalah: ketika guru di TK ABA

Tegalsari sedang menerangkan pentingnya gosok gigi, guru

menghadirkan cerita tentang seorang anak yang sedang sakit gigi,

ditampilkan permasalahan apa saja yang terjadi saat sakit gigi,

kemudian anak dirangsang untuk mencari sendiri jawaban mengapa

sang anak bisa sakit gigi, dan apa yang harus dilakukan agar terhindar

dari sakit gigi.

Dengan mengajukan masalah maka siswa dipacu untuk

mencari jawaban dari permasalahan tersebut.

23 Hamruni, Strategi dan Model, hlm. 219.

Page 62: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

122

C. Alat dan Media Pendidikan Kesehatan

1. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa merupakan salah satu jenis alat bantu

pembelajaran berupa lembaran kertas yang berupa informasi atau soal-

soal24. LKS merupakan alat bantu utama yang sangat sering di gunakan

oleh TK ABA Tegalsari.

LKS ini dibuat oleh g-guru dan isinya menyesuaikan dengan

tema yang dibahas. Ini akan lebih mudah karena guru lebih mengetahui

bagaimana kondisi anak dan lingkungan di sekitar anak. Namun yang

terpenting dalam pembuatan LKS ini adalah kretifias dari guru.

2. Buku cerita

Buku cerita sering digunakan untuk membantu penyampaian

materi kesehatan, contoh buku cerita adalah: Sakit Gigi, Aku Tak Takut

Kedokter, Hygiene Five, Mengapa Perlu Tidur Siang. Buku-buku cerita ini

diperoleh dari Dinas Kesehatan atau diusahakan oleh pihak sekolah

dengan cara membeli.

3. Stiker dan Poster

Stiker-stiker tentang anjuran untuk menjaga kesehatan banyak

tertempel baik di dinding kelas, di dinding gedung sekolah, UKS, dapur

dan juga kamar mandi. Pemasangan stiker-stiker ini adalah di tempat-

tempat yang bisa dilihat oleh anak dan isinya menyesuaikan. Dengan

demikian anak akan lebih mengerti.

24 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung : CV.Pustaka Setia, 2011), hlm.74.

Page 63: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

123

4. Compact Disc (CD)

TK ABA Tegalsari juga pernah membuat CD anak sehat, yang

juga menjadi salah satu media pendidikan kesehatan di TK ABA, namun

CD ini jarang digunakan.

D. Perilaku Hidup Bersih Murid Guru serta Karyawan di TK ABA

Tegalsari

1. Perilaku Anak

Berdasarkan hasi observasi, umumnya murid-murid di TK ABA

sudah mulai bisa berperilaku hidup bersih dan sehat walaupun masih perlu

bimbingan dalam pelaksanaannya. Karena dari hasil observasi penulis,

banyak menemukan murid yang belum melakukan gerakan cuci tangan

secara baik dan benar. Misalnya gerakan cuci tangan hanya sekedar

membasahi tangannya dengan air tanpa mengusap kedua tangan dengan

menggunakan sabun. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan standar

mencuci tangan yang baik, mencuci tangan seharusnya dilakukan dengan

menggosok seluruh tangan dan sela-sela tangan sampai bersih

menggunakan sabun dan bilas dengan air yang mengalir. Kegiatan cuci

tangan yang dilakukan anak hanya sekedar untuk memenuhi anjuran guru.

Kegiatan mencuci tangan hanya memenuhi ranah kognitif dan afektifnya

saja, belum sampai ke ranah psikomotor.

Pada saat peneliti melakukan wawancara langsung dengan wali

murid dari salah satu murid yang tidak cuci tangan, beliau mengatakan:

Page 64: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

124

“Cucu saya memang tidak saya perbolehkan mencuci tangan, karena bila cuci tangan ia sering masuk angin dan terkena filek, karena cucu saya suka main air kalo disuruh cuci tangan.”25 Hal ini menunjukkan sebenarnya perilaku anak yang tidak mencuci

tangan di lingkungan sekolah sangat dipengaruhi oleh pendidikan yang

didapat saat berada di rumah. Bila guru di sekolah juga tidak

memperlakukan dengan ketat kegiatan cuci tangan di sekolah, hal ini

menunjukkan tidak akan terjadi perubahan perilaku hidup bersih pada

anak. Ini berarti pendidikan di sekolah tanpa adanya kontroling dari guru

tidak akan menghasilkan perubahan perilaku apapun pada anak.

Anak sudah bisa membuang sampah pada tempatnya namun

terkadang masih perlu teguran dan bimbingan untuk dapat membedakan

sampah organik dan anorganik. Anak-anak juga sudah bisa diajak untuk

membantu guru membereskan kelas atau peralatan belajarnya.

Anak-anak yang berusia 5-6 tahun umumnya sudah bisa mencuci

piringnya setelah makan. murid-murid dengan usia 5-6 tahun sudah bisa

BAB dan BAK di kamar mandi, mereka juga rata-rata tidak jajan

sembarangan walaupun masih ada yang suka jajan di luar sekolah.

Setelah mendapat pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari,

banyak orang tua yang mengatakan bahwa anaknya mulai mengalami

perubahan. Ibu S yang merupakan salah satu wali murid di TK ABA

tegalsari Beliau mengatakan:

“Banyak perubahan yang terjadi pada anak saya setelah bersekolah di TK ABA ini, diantaranya sudah bisa mandi sendiri,

25 Wawancara dengan Ibu Tri salah seorang wali murid TK ABA, tanggal 3 Juni 2011

Page 65: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

125

membereskan mainan, dan bisa mencuci tangan sendiri, di rumah saya juga saya mengajarkan anak saya untuk cuci tangan, buang sampah pada tempatnya, mandi dan gosok gigi. 26 Apa yang dikatakan wali murid di atas menunjukan bahwa harus

ada kerjasama yang baik antara guru di sekolah dan orang tua di rumah.

Apa yang diterapkan di sekolah maka hendaknya orang tuapun

melakukannya agar anak terbiasa hidup mandiri tidak hanya di sekolah

tapi juga di rumah.

2. Perilaku Guru Dan Karyawan

Dari hasil observasi dan wawancara yang diperoleh antara lain

didapatkan data bahwa seluruh guru dan karyawan mengatakan pentingnya

pendidikan kesehatan dan pembiasan hidup bersih dan sehat untuk anak

usia dini. Baik guru ataupun karyawan tidak ada yang merokok di dalam

kelas atau di lingkungan sekolah. Guru senantiasa menganjurkan murid-

muridnya untuk mencuci tangan sebelum dan setelah makan, namun

sayangnya penulis jarang menemukan guru yang mencuci tangannya

sebelum mempersiapkan snack atau makan siang. Guru senantiasa

menyuruh untuk cuci tangan namun guru tidak mengontrol secara

langsung kegiatan cuci tangan sehingga ada beberapa murid yang tidak

melakukan kegiatan cuci tangan. Saat dikonfirmasi kepada salah seorang

wali kelas tentang hal ini, wali kelas menyadari bahwa memang

seharusnya kegiatan cuci tangan dikontrol oleh guru namun karena

26 Wawancara dengan ibu S (nama disamarkan) selaku wali dari salah satu murid TK

ABA Tegalsari..

Page 66: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

126

kegiatanya sangat banyak maka ia tak sempat untuk melakukan

pengawasan langsung,

Sedangkan ketika peneliti mengkonfirmasi ulang pada guru yang

lain, guru mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu sibuk, tapi mungkin

sedikit lalai untuk melaksanakannya. Guru juga senantiasa membersihkan

ruangan kelas manakala sebelum dan sesudah makan juga setelah

pelajaran.

Guru dan karyawan juga selalu menegur anak-anak muridnya

apabila ada yang bermain tidak pakai alas kaki, mereka juga selalu

mengingatkan untuk melakukan tugas hari minggu (memotong kuku,

bersihkan sepatu). Menurut pengakuan salah satu guru bahwa kebersihan

lingkungan sekolah saat ini mulai menurun, dan dirinya sangat

mengharapkan dukungan untuk menghidupkan kembali rasa peduli akan

kesehatan lingkungan sekolah dan sekitarya.

Selain itu juga harapan para guru untuk dinas kesehatan agar lebih

peduli lagi terhadap kesehatan anak dan mengharapkan adanya pelatihan

atau penyuluhan tentang kesehatan anak, agar bisa lebih baik lagi dalam

menanamkan PHBS di sekolah baik kepada kepala sekolah, guru maupun

orang tua.

Petugas kebersihan, senantiasa melakukan pekerjaannya

diantaranya menyapu halaman, menjaga anak-anak yang sedang bermain,

dan menyediakan minuman Namun belum ada kegiatan gotong royong

untuk membersihkan lingkungan sekolah hingga lingkungan nampak kotor

Page 67: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

127

dan perlu diadakan kerja bakti untuk memangkas pohon-pohon yang sudah

mulai rimbun dan menyikat lantai serta wastafel yang mulai berlumut.

E. Kelebihan dan Kekurangan

1. Kelebihan

TK ABA Tegalsari merupakan sebuah contoh sekolah yang telah

berusaha memberikan perhatian terhadap penanaman Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak usia dini. TK ABA juga pernah

mendapat beberapa penghargaan di bidang kesehatan, diantaranya juara I

lomba sekolah sehat tingkat kabupaten, juara I lomba sekolah sehat tingkat

provinsi dan juara 8 lomba sekolah sehat tingkat nasional. Selain itu

fasilitas yang memadai untuk melaksanakan pendidikan kesehatan pun

sudah ada seperti wastafel untuk cuci tangan, tempat sampah, poster-

poster kesehatan, alat pengukuran berat badan dan tinggi badan, UKS dan

fasilitas kesehatan lainnya. Sehingga memudahkan bagi anak untuk

berperilaku hidup bersih dan sehat.

TK ABA Tegalsari juga sudah memberikan makanan tambahan

dan melaksanakan makan siang bersama sehingga anak tidak diajarkan

untuk jajan sembarangan, dan TK ABA tidak membuka warung sehat

karena fasilitas makanan yang disediakan oleh sekolah sudah cukup untuk

anak. Selain itu TK ABA juga melaksanakan senam sehat setiap hari Senin

sampai Kamis juga di dalam kelas masih melakukan aktifitas yang

merangsang pergerakan motorik halus dan kasar, ada juga renang setiap

Page 68: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

128

bulannya. Selain itu kerja sama yang baik antara TK ABA dan instansi-

instansi lainnya sudah terjalin dengan baik.

2. Kekurangannya

TK ABA dalam pelaksanaan budaya hidup bersih tdalam

pelaksanakannya masih kurang pengawasannya. Sehingga pelaksanananya

terkadang tidak sesuai dengan harapan dan tujuan pendidikan. Kegiatan

pembelajaran kesehatan yang dilakukan hanyalah sebatas anjuran namun

tidak diikuti dengan pengawasan, sedangkan tugas seorang guru selain

memberikan arahan juga seharusnya melakukan pengontrolan dalam

pelaksanaannya.

Penulis juga sering menemukan tidak tersedianya alat kesehatan

seperti sabun untuk cuci tangan dan serbet bersih dan kering, sehingga

anak tidak dapat melakukan cuci tangan dengan baik dan benar.

Guru masih kurang dalam memberikan role model bagi anak-anak

hal ini dapat dilihat dari jarangnya guru melakukan cuci tangan sebelum

dan sesudah membagikan snack atau sebelum dan sesudah makan siang.

Pelaksanan kesehatan makin menurun, hal ini dapat dilihat dari adanya

program-perogram kesehatan yang mulai tidak dilaksanakan lagi seperti

kegiatan gotong royong, pemeliharaan tanaman, kegiatan dokter cilik,

piket UKS, piket membersihkan kamar mandi, tempat cuci piring mulai

berlumut, lingkungan mulai kotor dan terkesan tidak terpelihara dengan

rapi, tanaman-tanaman hias tidak tertata dan terawat, pohon-pohon mulai

rimbun dan daunnya sering mengotori halaman karena tidak dibersihkan.

Page 69: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

129

Dengan tenaga kebersihan hanya 2 orang, dan itupun hanya

seorang saja yang aktif menjaga kebersihan sekolah mulai dari pagi hingga

sore hari, dengan merangkap sebagai penjaga dan mengawasi anak-anak,

menyebabkan tidak memungkinnya untuk menjangkau semua ruangan

yang ada.

Belum adanya kantin sehat, sehingga masih banyak anak-anak

yang jajan di luar. Walaupun diberikan snack dan makan siang pada

kenyataannya anak masih menginginkan untuk jajan di luar. Hal ini dapat

membahayakan kesehatan.

Kurangnya media pembelajaran yang mendukung pembelajaran

pendidikan kesehatan bagi anak. Kegiatan pembelajaran juga dirasakan

hanya seperti itu-itu saja. Guru jarang melakukan metode dan setrategi

yang bervariasi, media yang digunakan umumnya hanya diambil dari LKS

saja, dengan melipat dan menggunting, muatan pendidikan kesehatan

belum begitu dimasukan dalam kegiatan sehari-hari dengan baik.

Kurangnya sarana yang menunjang untuk proses pendidikan

kebersihan, seperti wastafel yang berada di lantai atas hanya 1 buah, dan

ini digunakan untuk memenuhi kegiatan cuci tangan sebanyak 5 kelas atau

125 orang anak, dalam satu lantai, sehingga terkadang anak harus berlarian

agak jauh untuk menjangkau wastafel dan kegiatan cuci tangan tidak

terkontrol, dan sering becek.

Dari hasil wawancara banyak guru yang mengeluhkan minimnya

pelatihan yang didapat dari dinas kesehatan. Kegiatan pembelajaran

Page 70: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

130

.dirasakan mulai membosankan, hal ini diperlukan penyegaran pada guru

untuk diberikan berbagai pelatihan tentang strategi belajar-mengajar,

metode dan jenis alat peraga, tumbuh kembang anak dan juga kegiatan

lainnya. Sehingga guru kurang variasi dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaan. Belum adanya kantin sehat, banyaknya program kesehatan

yang tidak dilaksanakan lagi seperti kegiatan dokter cilik, gotong royong,

piket membersihkan kamar mandi dan memelihara tanaman.

Belum adanya air bersih sebagai sarana untuk minum dan MCK,

karena air yang digunakan saat ini menurut hasil pemeriksaan di

laboratorium mengandung bakteri yang melebihi dari yang dikatakan

aman untuk dikonsumsi manusia. Yang artinya secara biologis tidak

memenuhi syarat untuk dikonsumsi manusia.

F. Respon Orang Tua atas Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA Tegalsaris

Kesan orang tua terhadap pendidikan kesehatan di TK ABA

Tegalsari adalah baik, 15 orang tua menyatakan kesan yang baik terhadap

pendidikan kesehatan pada anak karena setelah menyekolahkan anak di

sekolah ini, anak sudah biasa mandiri seperti sudah bisa buang sampah

sendiri, gosok gigi sendiri, mandi sendiri, makan sendiri. Ada seorang wali

murid yang juga merasa sangat terbantu dengan adanya pelaksanaan

makan siang di sekolah karena anaknya yang biasanya sangat sulit makan

Page 71: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

131

sayur di rumah, ketika di sekolah mau. ini sangat membantu sehingga

terjamin asupan vitaminnya akan sayuran.

Selain itu juga orang tua menghimbau agar kebersihan lingkungan

di tingkatkan lagi, seperti pemangkasan pohon-pohon yang sudah sangat

rindang. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah masalah kebersihan

kamar mandi. Karena anak suka buang air kecil dan besar seadanya saja

bahkan kadang tidak disiram, sehingga kamar mandi baud an tidak

nyaman. Ada juga yang menyarankan harus adanya perhatian pada

tanaman-tanaman hias yang sekarang mulai tidak terawat lagi, dan

hendaknya sekolah juga menambah petugas kebersihan.

Page 72: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

132

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Perilaku manusia setelah dewasa merupakan hasil dari penanaman

pendidikan yang didapatkan saat dari usia dini. Pendidikan kesehatan yang

dilakukan pada anak usia dini merupakan pondasi bagi terselenggaranya

perilaku hidup bersih dan sehat di kemudian hari. Sehingga dalam

pelaksanaannya memerlukan kedisiplinan, pembiasaan dan dukungan dari

lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisis, yang penulis

lakukan terhadap data lapangan yang selama ini diperoleh tentang pelaksanaan

pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK ABA

Tegalsari Yogyakarta, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. TK ABA Tegalsari adalah lembaga pendidikan anak usia dini yang telah

menyelenggarakan pendidikan kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

di lingkungan TK ABA. Adapun pendidikan kesehatan yang dilaksanakan

di TK ABA antara lain: pembiasaan cuci tangan, membuang sampah pada

tempatnya, menggosok gigi, tidak merokok, pemberian makanan bergizi.

Adapun pelaksanaannya dilakukan melalui pembiasaan sehari-hari di

sekolah. Kegiatan mencuci tangan diajarkan oleh guru dengan

menganjurkan murid mencuci tangan sebelum dan sesudah makan snack

dan makan siang. Kegiatan membuang sampah pada tempatnya dilakukan

dengan anjuran membuang sampah sisa dari snack yang disediakan oleh

TK ABA pada tempatnya. Pendidikan tidak merokok di sekolah diajarkan

Page 73: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

133

melalui larangan merokok bagi setiap elemen sekolah. Sedangkan

pemberian makanan bergizi diberikan setiap hari yaitu pada saat makan

siang dengan menu yang bervariasi.

Pelaksanaan pendidikan kesehatan tersebut disusun dalam program

kesehatan yang terdiri dari: pemeriksaan kesehatan anak oleh Pusat

Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah Berbah, pemeriksaan

kebersihan anak oleh guru, seminggu sekali ada kegiatan gosok gigi

bersama di sekolah, sebulan sekali ada minum susu bersama, jalan sehat

bersama setiap minggu ke-4, renang satu bulan sekali, dilakukan pada

akhir bulan, setiap 2 kali (tiap semester) ada pemeriksaan dari puskesmas.

Selain itu pendidikan kesehatan juga terintegrasi dalam pembelajaran

sehari-hari dalam bentuk pembiasaan hidup bersih dan sehat.

Adapun indikator pelaksanaan PHBS yang telah dilaksanaan oleh

TK ABA Tegalsari adalah sebagai berikut: dari pembiasaan cuci tangan,

membuang sampah pada tempatnya, gosok gigi bersama, larangan

merokok di sekolah, olah raga yang teratur, pengukuran tinggi badan dan

berat badan serta pemberian makanan tambahan. Untuk menunjang

terlaksananya perilaku hidup bersih dan sehat, TK ABA Tegalsari juga

menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai seperti

tersedianya sarana cuci tangan yang ada di lantai atas dan bawah

bangunan, dengan air mengalir, dilengkapi sabun dan kain serbet,

tersedianya tempat sampah pada masing masing kelas, adanya UKS,

tersedianya jamban sehat dan tersedianya saluran pembuangan air limbah.

Page 74: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

134

2. Metode yang digunakan dalam pelaksanakan pendidikan kesehatan

perilaku hidup bersih dan sehat yang di TK ABA, yaitu dengan

menggunakan metode bercerita, metode pembiasaan, metode demonstrasi,

metode bercakap-cakap, metode karya wisata, dan metode bernyanyi.

Sedangkan strategi pembelajaran yang dipakai adalah strategi ekspository

dan Strategi problem solving best learning.

3. Dari hasil observasi didapat data bahwa umumnya murid TK ABA telah

berperilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini dapat terlihat dari rutinitas cuci

tangan yang dilakukan oleh murid-murid TK sebelum dan sesudah makan

yang bisa dilakukan sendiri atau juga atas anjuran guru. Namun kegiatan

mencuci tangan tidak dimonitoring oleh guru sehingga banyak anak-anak

yang tidak melaksanakan gerakan mencuci tangan dengan baik dan benar.

Kegiatan cuci tangan yang dilakukan anak hanya sekedar untuk memenuhi

anjuran guru. Kegiatan mencuci tangan hanya memenuhi ranah kognitif

dan afektifnya saja, belum sampai ke ranah psikomotor. Selain itun penulis

jarang menemukan guru yang mencuci tangannya sebelum mempersiapkan

snack atau makan siang.

Anak sudah bisa membuang sampah pada tempatnya walau

terkadang masih perlu teguran dan bimbingan untuk dapat memilah

sampah antara organik dan anorganik. Anak-anak juga sudah bisa

membantu guru membereskan kelas atau peralatan belajarnya juga

membersihkan ruangan sebelum dan sesudah makan juga setelah pelajaran

Page 75: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

135

usai, dan umumnya sudah bisa mencuci piring masing-masing setelah

makan.

Mereka juga rata-rata tidak jajan sembarangan walaupun masih ada

yang suka jajan di luar sekolah. Seluruh guru dan karyawan memandang

penting pendidikan kesehatan dan pembiasan hidup bersih dan sehat untuk

anak usia dini. Tidak ada yang merokok di dalam kelas atau di lingkungan

sekolah. Guru dan karyawan juga selalu menegur anak-anak muridnya

apabila ada yang bermain tidak pakai alas kaki dan mengingatkan anak-

anak untuk melakukan tugas hari minggu (memotong kuku, bersihkan

sepatu).

B. Saran

1. Kepada Pemerintah

Pemerintah hendaknya lebih proaktif dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas

pemeliharaan kesehatan bangsa. Segala program yang dibuat hendaknya

dibarengi dengan sosialisasi yang cukup terhadap organisasi /individu

yang akan melaksanakannya. Hal ini karena dalam pelaksanan pendidikan

kesehatan khususnya program PHBS, banyak lembaga sekolah maupun

guru belum memahami bagaimana bentuk dan pelaksanaannya secara

konkrit serta standar yang digunakan. Sehingga pihak pemerintah

hendaknya memperbanyak pelatihan-pelatihan tentang kesehatan

khususnya program PHBS kepada para guru, murid dan juga orang tua.

Page 76: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

136

2. Kepala Sekolah TK ABA Tegalsari Yogyakarta

Sebagai pimpinan dalam unit TK ABA hendaknya kepala TK

melaksanakan fungsinya dalam memenaj sekolah seperti: planing,

organising, acctuating dan controlling. Hal ini karena pelaksaan PHBS di

sekolah saat ini menurut hasil observasi dan juga hasil wawancara dari

beberapa orang guru mengatakan pelaksanaan PHBS di TK ABA saat ini

sudah mengalami penurunan. Semangat dan komitmen untuk tetap

menanamkan pendidikan dan pembiasaan hidup bersih dan sehat mulai

menurun sehingga dengan berperan aktif dari kepala sekolah dalam

melakukan controling dan fungsi-fungsi managemen dapat meningkatkan

pendidikan kesehatan dan memberikan motivasi kepada para guru agar

tetap berkomitmen dalam menjaga dan mempertahankan prestasi pernah

diraih oleh TK ABA Tegalsari sebagai sekolah yang bersih dan sehat.

3. Kepada Para Guru

Keberhasilan pembelajaran di TK ABA sangat tergantung pada

strategi dan metode yang digunakan, juga pemahaman tentang tumbuh

kembang anak harus dimiliki oleh guru. Oleh karena itu:

a. Guru-guru sebagai role model di mana segala perkataan, sikap dan

bertingkah laku akan ditiru oleh murid, hendaknya senantiasa menjadi

tauladan bagi murid, orang tua dan masyarakat umum lainnya dalam

berperilaku hidup bersih dan sehat.

b. Guru hendaknya selalu meningkatkan keterampilan dan kemampuan

dalam pengetahuan dan penggunaan berbagai metode pengajaran, dan

Page 77: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

137

media pembelajaran sehingga mampu memberikan motivasi dan

mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik.

c. Guru hendaknya senantiasa kritis dan inovatif dalam proses belajar-

mengajar baik di dalam ataupun di luar kelas. Guru harus senantiasa

mengembangkan ide, gagasan dan pemikiran terbaiknya mengenai

pembelajaran penanaman perilaku hidup bersih dan sehat sehingga

tercipta pembelajaran terbaik bagi peserta didik.

d. Guru juga dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan dalam penugasan dan pengembangan teknologi yang

selalu berkembang untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dalam proses pembelajaran baik melalui studi lanjut

maupun mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan.

e. Guru hendaknya senantiasa mengembangkan kreatifitasnya dalam

mengembangkan alat peraga yang menarik minat anak agar

memudahkan penyerapan ilmu pengetahuan oleh anak.

4. Murid

Peserta didik sebagai subyek sekaligus obyek dalam pendidikan

hendaknya selalu giat belajar dalam menghadapi berbagai perubahan

global sehingga mampu bersaing dengan baik, tetap menjaga kebersihan

diri dan lingkungan, belajar lebih giat dan mengikuti nasehat guru serta

patuh dan berbakti kepada orang tua.

Page 78: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

138

5. Wali murid

Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak,

perilaku orang tua sangat berpengaruh terhadap perilaku anak. Para orang

tua hendaknya sadar akan keterlibatannya dalam pembentukan perilaku

hidup bersih dan sehat anak. Seharusnya orang tua senantiasa belajar

untuk menambah wawasan tentang kesehatan dan tumbuh kembang anak.

anak sebagai peniru yang ulung tentunya akan sangat sering mengadopsi

perilaku orang tuanya. Dalam hal ini hendaknya orang tua dapat menjadi

contoh yang baik terhadap anak dan juga membiasakan perilaku hidup

untuk dirinya sehidiri dan juga pada anaknya.

6. Masyarakat

Sebagai unsur yang tidak terlepas dari pengelolaan sekolah

hendaknya lebih kritis dan aktif dalam memberikan perhatian dalam

penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Senantiasa aktif memberikan

bantuan dana untuk pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran

bagi putra putrinya dalam rangka mewujudkan pendidikan yang

berkualitas demi mewujudkankan manusia Indonesia yang sehat, cerdas

dan kuat serta beriman dan bertaqwa.

Page 79: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

  

  139  

DAFTAR PUSTAKA

Ajwar, Pengantar Kesehatan Lingkungan, Jakarta: Mutiara, 1997.

Ali, Mohammad, Penelitian Kependidikan: Prosedur dan Strategi, Bandung: Angkasa, 1987.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi ke-5, Jakarta: Rineka Cipta, 199.

A., Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa, 2007.

Cahyadi, W., Bahan Tambahan Pangan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Departemen Kesehatan RI, Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten/Kota Sehat, Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta: Dep.Kes. RI, 2002.

_____________________, Pembinaan Kesehatan Anak Didik Taman Kanak-kanak , Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Keluarga, 1999.

_____________________, Pedoman Pembinaan Kesehatan Anak Didik Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Departemen Kesehatan, 1999.

Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, ”Cegah Demam Berdarah Dengan Memberantas Sarang Nyamu”, Brosur, Yogyakarta: 2010.

Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia, Sosialisasi Pendidikan Anak Usia Dini, Apa, Mengapa Dan Siapa Yang Bertanggung Jawab Terhadap Program Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia, Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Departemen Pendidikan Nasional, 2004.

Effendy, Nasrul, Dasar-Dasar Keperawatan masyarakat, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, 1998.

Ermayanti, Eka Rohmah, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Terhadap Sikap Dan Perilaku Menjaga Kebersihan Pribadi Pada Siswa Mutawasithah (SMP) Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta”, Sekripsi, Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, 2008.

Page 80: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

140  

Fitriani, Sinta, Promosi Kesehatan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.

Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011.

Hamruni, Setrategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009.

Hidayati, Yaya, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah Interaktif Pada Guru Dan Siswa SD Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Perilaku Tentang Penggunaan Bahan Tambahan Berbahaya Dalam Jajanan Sekolah Di Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar LampungTahun 2009”, Tesis, Yogyakarta: Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, 2009.

Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran TK, edisi ke-1, Jakarta: Universitas Terbuka, 2004.

Miles & Hubberman, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep Rohendi, Jakarta: UI Press,1994.

Notoatmodjo, Soekidjo, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Prilianto, Eko, “Buang Sampah Sembarangan Boleh-Boleh Saja, Penegakan Hukum itu tidak Bisa dilaksanakan pada Masyarakat Level Ekonomi Bawah”, http://Metro.Vivanews. Com/News/Read/107613, akses 2 April 2010.

Program Upaya Kesehatan Masyarakat, “Ayo Timabang Barat Badan dan Ukur Tinggi Badan Kita”, Brosur, Yogyakarta: Dinas Kesehatan Provinsi DIY, 2010.

Pusat Promosi Kesehatan, Promosi Kesehatan Di Sekolah, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008.

Rahmawati, Elfi, “Analisis Kebutuhan Program Promosi Pencegahan Diare Pada Anak Berusia Dibawah Dua Tahun”, Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 24. No.1, Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM, 2008.

Sarwono, Solita, Siologi Kesehatan: Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1993.

Siswanto, Hadi, Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini, Jakarta: Pustaka Rihama, 2009.

Page 81: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

141  

Soeharsono, Ana Retnoningsih, Kamus Bahasa Idonesia Lengkap,Semarang: CV. Widya Karya, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2009.

Suliha, U. dkk, Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan, Jakarta: ECG, 2002.

Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik, Bandung: Tarsito,1990.

Umami, Lukman Effendi, Riza, “Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada SD Negeri Cikeussal Kidul 01Ketanggungan Jawa Tengah”, Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta: UMY, t.t.

Umar, Zaidina, “Perilaku Cuci Tangan Sebelum Makan dan Kecacingan Pada Murid SD Di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat”, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Kesehatan Masyarakat, Vol. 2, No. 2, Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007.

Page 82: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

Sumber Data Penelitian

1. Guru dan Karyawan

No Nama Guru Pendidikan Jabatan/Tugas

1 Wardiyah,S.Pd S1 Kepala Sekolah

2 Siti Fatimah SPGTK Guru kelas A2

3 Umi Handayani SMA (IPA) Guru kelas B1

4 Purwani Astuti SMA IPS Guru Kelas B4

5 Yamtimah SMEA Guru Kelas A1

6 Siti Fatonah PGA Guru Kelas B2

7 Tri Widodo,S.Pd, AUD D2 PGTK Guru Kelas B1

8 Ila Hayati, S.Ag. SI Guru Kelas B4

9 Katri Astuti, S.Pd. S1 Guru Kelas A2

10 Herowati, S.Pd, AUD S1 PAUD Guru Kelas A2

10 Kartini, A.Ma D2 PGTK Guru Kelas B2

11 Rina Wiharti , S.P S1 Guru Kelas B4

13 Haryati.A.Ma D2 PGTK Guru Kelas B2

14 Zulfiah, S.Pd S1 Karyawan Administrasi

15 Juminten SD Karyawan Kebersihan

16 Wakiah SD Pekarya Masak

Page 83: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

2. Murid

No Nama Usia Kelas Nama Wali Murid 1 Ferania Yusuf 6 Tahun B1 Ujang Al Khumaini 2 Bimo Prasojo 6 Tahun B2 Ida Yunita 3 Hamam 5 Tahun A1 Hari Wibawa 4 Farika Kartika Sari 6 Tahun B2 Fajar Nugroho 5 Fauzan 6,5 tahun B1 Marwan 7 Sista 5 Tahun A2 Dian Budiastuti 8 Hayu 5 Tahun A1 Lukman Hakim 9 Puritha Rahmanda 5 Tahun A2 Naning widayati 10 Vian 6 Tahun B1 Retno Fardidawati 11 Prasista Dias Ayu 5 Tahun A2 Dian Budiastuti

3. Wali Murid

No.

Nama Wali Murid Dari Usia Pendidikan

Pekerjaan

1 Lukman Hakim

Hayu 37 tahun S2 Trainer/Researcher

2 Naning widayati

Puritha Rahmanda Saputri

34 tahun S1 Ibu Rumah Tangga

3 Retno Fardidawati

Vian 31 tahun S1 Ibu Rumah Tangga

4 Dian Budiastuti

Prasista Dias Ayu.S

26 Tahun

S1 Ibu Rumah Tangga

6 Maya Valen 36 tahun

SLTA Ibu Rumah Tangga

7 Sartiningsih Fera 27 Tahun

SMK Ibu Rumah Tangga

8 Marwan Fauzan 53 tahun

S1 Wiraswasta

9 Yulianti Puritha Rahmanda Saputri

40 Tahun

S2 Ibu Rumah Tangga

11 Ida Yunita Bimo Prasojo 6 Tahun D2 Guru TK

Page 84: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

Lampiran 1

Instrumen Penelitian

A. Daftar Wawancara Dengan Kepala Sekolah

1. Apakah menurut ibu pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan pada anak sejak usia dini ?Apa alasan anda?

2. Apakah TK ini sudah melaksanakan pendidikan kesehatan khususnya PHBS di sekolah ?

3. Kapan program pendidikan kesehatan tersebut mulai dilaksanakan?

4. Dari mana ibu/bapak mengetahui informasi tentang pendidikan kesehatan khususnya PHBS?

5. Apa alasan anda melakukan program pendidikan kesehatan di sekolah?

6. Adakah kerjasama dengan Dinas Kesehatan atau petugas kesehatan untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan?. Bila jawaban ya, bagaimana anda menjalin hubungan kerjasama dengan Dinas Kesehatan, atau petugas kesehatan?

7. Adakah bantuan dari pihak lain untuk pelaksanaan PHBS?

8. Dari mana dana yang anda dapat untuk pelaksanaan program ini?

9. Apakah TK ABA ini pernah mendapat prestasi khusus di bidang kesehatan?

10. Apakah anda mendapat dukungan dari masyarakat setempat untuk penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di TK?

11. Bagaimana anda melaksanakan PHBS di TK ABA?

12. Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dirancang untuk pendidikan kesehatan anak usia dini?

Page 85: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

13. Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?

14. Bagaimana pendidikan kesehatan diajarkan pada anak usia dini?

15. Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehat pada anak usia dini?

16. Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?

17. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda laksanakan?

18. Bagaimana manajemen dari penanaman PHBS di TK ABA

19. Apakah anda melakukan evaluasi dari pelaksanaan PHBS di sekolah?

20. Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat) pada anak usia dini?

21. Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?

22. Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini?

B. Daftar Wawancara Dengan Guru

1. Apakah menurut anda pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan sejak usia dini?, Apa alasan anda?

2. Apakah ada pendidikan kesehatan yang diajarkan pada anak usia dini di TK ini?

3. Apakah anda mengenal program pemerintah tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah?

4. Apa yang anda ketahui tentang PHBS?

5. Apakah anda pernah mendapat pelatihan tentang kesehatan?. Bila ada dari mana?

Page 86: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

6. Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dibuat untuk menanamkan pendidikan kesehatan?

7. Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?

8. Dari mana anda mendapat literatur untuk mengajarkan pendidikan kesehatan?

9. Bagaimana anda mengajarkan pendidikan kesehatan untuk anak usia dini?

10. Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak usia dini?

11. Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?

12. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda lakukan?

13. Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada anak usia dini?

14. Adakah dukungan dari pemerintah atau warga untuk membantu terlaksananya PHBS di sekolah?

15. Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?.

16. Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini/

17. Apakah ada keritik atau saran anda kepada pihak sekolah atau pemerintah untuk peningkatan pendidikan kesehatan di sekolah ?

C. Daftar Wawancara Dengan Karyawan

1. Apa saja tugas anda selama menjadi karyawan di TK ABA?

2. Kapan saja anda melakukan tugas anda?

3. Apa menurut anda pendidikan kesehatan itu penting?

4. Apa saja peran serta anda dalam menjaga kebersihan lingkungan dan

perilaku anak?

Page 87: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

5. Apa anda pernah mendapat informasi tetang kesehatan, bila ” ya” dari

mana mendapat informasi tentang kesehatan?

6. Menurut anda, pendidikan kesehatan apa saja yang telah diajarkan guru di

TK ABA Tegalsari ini?

7. Menurut anda apakah ada kendala dari pelaksanaan pendidikan kesehatan

di TK ABA ini?

8. Bagaimana perilaku hidup sehat guru?

9. Bagaimana perilaku hidup sehat murid ?

10. Bagaimana perilaku kesehatan orang tua murid?

11. Apakah ibu pernah membuang sampah sembarangan di depan anak-anak ?

12. Apakah ada yang merokok di lokasi sekolah?

13. Bagaimana fasilitas penunjang kebersihan dan pembelajaran kesehatan?

14. Apakah alat-alat penujang kebersihan tersedia dengan cukup?

15. Apa kritik atau saran anda kepada pihak sekolah untuk meningkatkan

kesehatan anak?

D. Daftar wawancara dengan wali murid

1. Pendidikan kesehatan apa saja yang sudah anda ajarkan di rumah untuk

anak anda ?

2. Bagaimana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat anak di rumah?

3. Apakah anak anda suka jajan di luar?

4. Apakah ada yang merokok di rumah?

5. Apa saja yang anda upayakan untuk menjaga kesehatan anak anda?

Page 88: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

6. Literatur atau informasi kesehatan biasanya anda padat dari mana?

7. Apa kesan anda menyekolahkan anak anda di TK ABA?

8. Apakah komunikasi antara guru dan murid?

9. Apakah ada kunjungan guru ke rumah?

10. Apa pendapat anda terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK

ABA Tegalsari?

11. Apa krititik atau saran anda untuk kemajuan pendikan kesehatan di TK

ABA Tegalsari.

 

  

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 89: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

A. Jawaban Wawancara Kepala TK ABA Tegalsari Yogyakarta

Nama : Wadiyah, S.Pd. Usia : 39 Tahun Tanggal Wawancara : 01 Mei 2011 Lokasi Wawancara : Kediaman Ibu Wardiyah 1. Pertanyaan : Apakah menurut ibu pendidikan kesehatan itu penting

untuk ditanamkan sejak usia dini ? Jawaban : Sangat penting karena masa usia dini sangat strategis

untuk menanamkan pendidikan kesehatan dan bila anak sehat maka akan menunjang aktivitasnya di segala aspek, anak diberi pembelajaran langsung dan pembiasaan berpola hidup sehat, serta manjaga kesehatan dan makanan yang baik untuk kesehatan.”

2. Pertanyaan : Apakah TK ini sudah melaksanakan pendidikan kesehatan khususnya PHBS di sekolah ?

Jawaban : “Ya, TK ABA Tegalsari sudah melaksanakan pendidikan kesehatan.”

3. Pertanyaan : Kapan program pendidikan kesehatan tersebut mulai dilaksanakan?

Jawaban : “Sejak berdiri TK ABA, walaupun secara administrasi belum tertata rapi, pendidikan kesehatan dilakukan dengan pembiasaan sederhana, satu minggu sekali kita periksa kesehatan, misalnya rambut, mata, hidung telinga, dan kurikulum PHBS sudah ada, melekat pada kegatan sehari-hari.

4. Pertanyaan : Dari mana ibu/bapak mengetahu informasi tentang pendidikan kesehatan khususnya PHBS?

Jawaban : ”Adanya Tim pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TPUKS) tingkat kecamatan dan kabupaten, serta propinsi, TPUKS sering mengadakan pertemuan berkala, 3 bulan sekali atau enam bulan sekali, pemeriksaan dari puskesmas setahun sekali yang meliputi TK yang ada di seluruh kecamatan Banguntapan, serta ada penataran UKS, dan sekarang masih belum optimal. Dulu sudah ada tapi sekarang sudah tidak aktif lagi.

5. Pertanyaan : Apa alasan anda melakukan program pendidikan kesehatan di sekolah?

Jawaban : Kesehatan itu penting karena anak sehat akhirnya anak siap menerima pelajaran.

6. Pertanyaan : Adakah kerjasama dengan dinas kesehatan atau petugas

Page 90: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

kesehatan untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan?,(bila jawaban ya), bagaimana anda menjalin hubungan kerjasama dengan dinas kesehatan, atau petugas kesehatan?

Jawaban : “Ada Memorandum of Understanding (MOU) dengan pihak (PKU) Muhammadiyah, ada biayanya di awal tahun, juga ada kerja sama dengan TPUKS untuk membina sekolah-sekolah, serta pemeritah kabupaten Bantul, selain itu saya selalu membina kerjasama dengan masyarakat misalnya kami mengadakan santunan para lansia, ketika ulang tahun TK ABA, kami mengadakan pengobatan gratis, kaum duafa setiap tahun, dana dari murid.”

7. Pertanyaan : Dari mana dana yang anda dapat untuk pelaksanaan program ini?

Jawaban : “Dari pemerintah daerah kami mendapat program 100 ribu, dan dana dari wali murid untuk pemeriksaan fisik, dan kegiatan yang menunjang PHBS, termasuk buku Kartu Menuju Sehat (KMS).”

8. Pertanyaan : Apakah TK ini pernah mendapat prestasi khusus di bidang kesehatan ?

Jawaban : “Juara 1 lomba sekolah sehat tingkat kabupaten 2007-2008, dan juara 8 lomba kesehatan tingkat Nasional.”

9. Pertanyaan : Apakah anda mendapaat dukungan dari masyarakat setempat untuk penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di TK ?

Jawaban : Ya, lingkungan mendukung, dengan masyarakat melakukan pembersihan di lingkungan TK ABA Tegalsari saat akan dilakukan lomba sekolah sehat.

10. Pertanyaan : Bagaimana anda melaksanakan PHBS di TK ABA Jawaban : Dengan mengajarkan Perilaku hidup sehat pada anak,dan

juga pada lingkungan sekitar.

11. Pertanyaan : Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dirancang untuk pendidikan kesehatan anak usia dini?

Jawaban : Ada di pembelajaran dibentuk misal hari ini memakan makanan yang sehat dan juga halal, dan tidak boleh jajan sembarangan, pemeriksaan kesehatan dan ada asuransi kesehatan.

12. Pertanyaan : Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?

Jawaban : Berperilaku hidup bersih, makan makanan yang sehat, tak

Page 91: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

boleh jajan sembarangan, memelihara kesehatan. Pendidikan kesehatan diintegrasikan dalam pembelajaran sehari-hari.

13. Pertanyaan : Bagaimana pendidikan kesehatan diajarkan pada anak usia dini?

Jawaban : Lingkungan harus bersih, kelas harus bersih, tempat sampah dan minum anak-anak juga bersih.

14. Pertanyaan : Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehat pada anak usia dini?

Jawaban : Dengan mengajarkan secara langsung pendidikan kesehatan kepada anak, memberikan contoh dan praktek langsung.

15. Pertanyaan : Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?

Jawaban : Dengan buku cerita, kami juga membuat CD untuk kesehatan, diputar menurut tema yang diperlukan.

16. Pertanyaan : Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda laksanakan?

Jawaban : Alhamdulilah anak-anak sudah bisa potong kuku sendiri, merapikan kelas, cuci tangan, buang sampah sendiri.

17. Pertanyaan : Apakah anda melakukan evaluasi dari pelaksanaan PHBS di sekolah?

Jawaban : Ya, Ada pertemuan dengan wali murid tentang program tumbuh kembang anak, setiap 1 bulan sekali, termasuk parenting.”

18. Pertanyaan : Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat) pada anak usia dini?

Jawaban : Orang tua yang kurang bekerja sama dalam melaksanakan pendidikan kesehatan.

19. Pertanyaan : Menurut anda apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?

Jawaban : Pendidikan yang dilakukan sudah bagus, sudah ada kurikulum dan sarana prasarana kesehatan sudah lengkap.

20. Pertanyaan : Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini?

Jawaban : Harapan saya agar TK ABA akan lebih baik lagi dan pemerintah lebih perduli.serta orang tua juga lebih tanggap untuk kemajuan siswa.

Page 92: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

B. Daftar Jawaban Wawancara Guru

Identitas Guru

Nama : Ibu Umi Handayani , Umur : 42 tahun, Pendidikan : SLTA, Lama bekerja : 10 tahun, Jenis kelamin : Perempuan, Guru kelas : B1, Tanggal wawancara : tanggal 7/3/2011, Waktu wawancara : pkl 12.30 s/d 13.30, Lokasi : ruang kelas A1 1. Pertanyaan : Apakah menurut anda pendidikan kesehatan itu penting

untuk ditanamkan sejak usia dini ? apa alasan anda? Jawaban : Ya, pendidikan kesehatan sangat penting diajarkan pada

anak usia dini, karena anak usia dini merupakan pondasi yang tepat untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehingga kemudian hari akan menjadi anak yang kuat di waktu dewasa.

2. Pertanyaan : Apakah ada pendidikan kesehatan yang diajarkan pada anak usia dini di TK ini?

Jawaban : Ya, ada 3. Pertanyaan : Apakah anda mengenal program pemerintah tentang

perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah? (bila ya), Apa yang anda ketahui tentang PHBS ?

Jawaban : Ya, perilaku hidup sehat mencakup lingkungan yang sehat, ada UKS, ada jamban. Saya tahu PHBS dari puskesmas Banguntapan saat lomba UKS

4. Pertanyaan : Apakah anda pernah mendapat pelatihan tentang kesehatan, Bila ada dari mana ?

Jawaban Pernah, tentang PHBS di sekolah pada tahun 2007 oleh puskesmas Banguntapan

5. Pertanyaan Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dibuat untuk menanamkan pendidikan kesehatan?

Jawaban Ada, hanya beberapa, seperti gosok gigi, olah raga, makan siang bersama

6. Pertanyaan Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?

Jawaban Mencuci tangan, gosok gigi, buang sampah pada tempatnya,dan lain-lain.

7. Pertanyaan Dari mana anda mendapat literatur untuk mengajarkan pendidikan kesehatan?

Jawaban Dari buku, televisi, radio 8. Pertanyaan Bagaimana anda mengajarkan pendidikan kesehatan untuk

Page 93: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

anak usia dini? Jawaban a. Mencuci tangan

Bila anak yang baru saja masuk sekolah, anak biasanya diajarkan mencuci tangan dengan mempraktekan langsung pada anak murid cara mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dikeringkan dengan lap bersih. Kegiatan ini kemudian dilakukan secara teratur sebelum dan sesudah makan dan dan dibuat sebagai kegiatan pembiasaan setiap harinya.selain itu kebiasaan mencuci tangan juga didukung oleh pembelajaran tematik dan buku LKS

b. Kebersihan kuku Setiap hari Sabtu guru menganjurkan setiap muridnya untuk memotong kuku yang sudah panjang, dan pada hari Senin diadakan pemeriksaan kuku

c. Gosok gigi Pertama-tama anak diajarkan cara menggosok gigi, kemudian seminggu sekali diadakan jadwal gosok gigi bersama setiap hari Rabu.

d. Membuang sampah Anak diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, dan tiap-tiap kelas disediakan 2 tempat sampah, guru memberi teladan yang baik untuk anak, kotak sampah dibagi dua yaitu untuk sampah organik dan non organik, yang organik dengan tutup sampah warna hijau, dan sampah anorganik dengan turup sampah warna kuning. selain itu ada kegiatan bersih-bersih ruangan, menata mainan, menjaga kebersihan kelas.

e. Tidak merokok Sekolah melarang setiap orang yang ada di sekolah untuk merokok, tidak terkecuali bagi orang tua dan tamu yang datang ke sekolah.

f. Kebersihan pakaian dan sepatu Anak dianjurkan untuk mengganti baju dan mencuci sepatu, dan setiap hari Sabtu hal ini selalu diingatkan, dan pada hari senin para guru selalu memeriksa kebersihan anak.anak diajarkan bagai mana mencuci serbet untuk melatih anak mau mencuci baju kotor

g. Toilet training Anak-anak dibiasakan untuk buang air besar dan kecil di WC, pada awalnya guru membantu kebersihan diri sambil mengajarkan anak, selanjutnya anak dibiasakan membersikhan dirinya sendiri dan diajarkan untuk menggunakan tangan kiri dan memakai sabun, dan guru tetap membantu serta mendampingi anak

Page 94: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

h. Kebersihan lingkungan Kadang-kadang anak-anak melakukan gotong royong secara berkelompok untuk membersihkan lingkungan, dahulu hal ini sering dilakukan namun saat ini sudah jarang

i. Usaha kesehatan sekolah Dilakukan pemeriksaan rutin oleh tim dokter dari rumah sakit islam, dulu saat lomba UKS kegiatan dokter kecil pernah ada, tapi sekarang sudah tidak lagi

9. Pertanyaan Model dan Strategi apa yang digunakan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak usia dini?

Jawaban Bercerita, bernyanyi, ceramah, demonstrasi, bertepuk tangan.

10. Pertanyaan Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?

Jawaban Lembar kerja siswa, gambar/ poster, dulu pernah ada miniatur gigi untuk mengajarkan gosok gigi sekarang sudah diambil kembali oleh puskesmas.

11. Pertanyaan Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda lakukan?

Jawaban Ada prubahan perilaku 80%. 12. Pertanyaan Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan

(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada anak usia dini? Jawaban Perlunya keteladanan, pengingatan dan rutinitas pada

anak-anak dari guru. 13. Pertanyaan Adakah dukungan dari pemerintah atau warga untuk

membantu terlaksananya PHBS di sekolah? Jawaban

Sedikit, yaitu pelatihan tentang PHBS, namun sekarang

belum ada. dan pemberian makanan tambahan (makanan tradisional) dari kabupaten Bantul.

14. Pertanyaan Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?.

Jawaban Kekurangannya yaitu kurangnya rutinitas dari sekolah untuk pendidikan kesehatan, kelebihannya yaitu fasilitas cukup lengkap dan tinggal melanjutkan saja.

15. Pertanyaan Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini?

Jawaban Ada kerjasama yang sinergis antara semua pihak masyarakat dan pemerintah agar saling mendukung perilaku hidup bersih sehat di sekolah.

16. Pertanyaan Apakah ada kritik atau saran anda kepada pihak sekolah atau pemerintah untuk peningkatan pendidikan kesehatan di sekolah ini ?

Jawaban Pemerintah dan sekolah hendaknya tidak hanya selogan untuk hidup bersih tapi dengan bukti yang konkrit

Page 95: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

C. Daftar Jawaban Wawancara Karyawan (Petugas Kebersihan)

Biodata

Nama : Zuminten Umur : 44 Tahun Pendidikan : SD Lama berkerja : 8 Tahun Waktu wawancara : 11 April 2011 1. Pertanyaan : Apa saja tugas anda selama menjadi karyawan di TK

ABA? Jawaban : Bersih-bersih sekolah, menjaga anak-anak. 2. Pertanyaan : Kapan saja anda melakukan tugas anda? Jawaban : Mulai dari jam 6 pagi sampai jam 4 sore. 3. Pertanyaan : Apa kendala dari pelaksanaan kebersihan di sekolah ini? Jawaban : Tidak ada. 4. Pertanyaan : Apa saja peran serta anda dalam menjaga kebersihan

lingkungan dan perilaku anak? Jawaban : Menjaga Kebersihan sekolah. 5. Pertanyaan : Apa menurut anda pendidikan kesehatan itu penting? Jawaban : Ya, penting. 6. Pertanyaan : Apa anda pernah mendapat informasi tetang kesehatan,

bila” ya”dari mana anda mendapat informasi tentang kesehatan?

Jawaban : Dari kelurahan, saya juga sebagai tim pemereksa jentik nyamuk.

7. Pertanyaan : Menurut anda pendidikan kesehatan apa saja yang telah diajarkan di sekolah ini?

Jawaban : Gosok gigi, cuci tangan, olah raga. 8. Pertanyaan : Bagai mana perilaku hidup sehat guru? Jawaban : Guru sering membantu membersihkan kelas, selalu

menjaga kebersihan lingkungan. 9. Pertanyaan : Bagaimana perilaku hidup sehat murid? Jawaban : Anak-anak sudah tertib, buang sampah pada tempatnya,

cuci tangan. 10. Pertanyaan : Bagaimana perilaku kesehatan orang tua murid Jawaban : Orang tua murid juga bagus, anak datang ke sekolah selalu

bersih dan rapi, juga tidak ada yang merokok di sekolah. 11. Pertanyaan : Apakah ibu pernah membuang sampah sembarangan di

depan anak-anak ? Jawaban : Tidak. 12. Pertanyaan : Apakah ada yang merokok di lokasi sekolah? Jawaban : Tidak, dilarang merokok di sekolah, bila ada yang merokok

pasti langsung ditegur.

Page 96: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

13. Pertanyaan : Bagaimana fasilitas penunjang kebersihan dan pembelajaran kesehatan?

Jawaban : Sudah bagus 14. Pertanyaan : Apakah alat-alat penujang kebersihan tersedia dengan

cukup? Jawaban : Ya sudah cukup. 15. Pertanyaan : Apa kritik atau saran anda kepada pihak sekolah untuk

meningkatkan kesehatan anak? Jawaban : Tidak ada. D. Hasil Wawancara Dengan Wali Murid

Identitas

Nama : Ida Yunita Umur : 26 tahun Pendidikan terakhir : D2 PGRA Wali murid dari : Bimo (B1) Pekerjaan : Guru TK Alamat : Wiyoro Kidul RT 8 Bantul Waktu wawancara : 13/4/2011, Rabu, Pkl. 13.00 WIB Lokasi wawancara : TK ABA Tegalsari

1. Pertanyaan : Pendidikan kesehatan apa saja yang sudah anda ajarkan di rumah untuk anak anda ?

Jawaban : Di rumah saya ajarkan cuci tangan bila mau makan, mandi, gosok gigi, makan sayuran, minum obat cacing, vitamin A satu tahun dua kali!.

2. Pertanyaan : Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat anak di rumah? Jawaban : Anak saya kalo di rumah mandi sendiri, kadang dimandikan

, mandi 2 -3 kali sehari, dengan sabun mandi, sudah bisa sikat gigi setiap 2 kali sehari pada saat pagi dan sore bersamaan saat mandi, menggunakan sampho pagi dan sore hari cuci tangan sebelum makan!.

3. Pertanyaan : Apakah anak anda suka jajan di luar? Jawaban : anak saya suka jajan permen dan coklat !. 4. Pertanyaan : Apakah ada yang merokok di rumah? Jawaban : Suami saya merokok di rumah, biasanya merokok 2 batang

sehari

5. Pertanyaan : Apa saja yang anda upayakan untuk menjaga kesehatan anak?

Jawaban : Saya memberikan vitamin untuk anak, di rumah saya ajarkan cuci tangan bila mau makan, mandi, gosok gigi, makan sayuran, minum obat cacing, vitamin A satu tahun dua kali dan CD pendidikan!”.

Page 97: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

6. Pertanyaan : Literatur atau informasi kesehatan biasanya anda padat dari

mana? Jawaban : Saya dapat dari internet , kalo nunggu dari puskesmas agak

lama!. 7. Pertanyaan : Apa kesan anda menyekolahkan anak anda di TK ABA? Jawaban : Kasan saya terhadap sekolah TK ABA baik dan terjamin

kesehatannya, selain itu di TK ABA Tegalsari ada pemberian makanan siang bersama di sekolah, makan siang ini sangat membantu orang tua , karena biasanya di rumah anak-anak yang tidak suka sayur, karena di sekolah disediakan sayuran maka kebutuhan anak akan sayuran bisa terpenuhi, selain itu anak jadi terbiasa untuk makan sendiri, dan sudah bias cuci piring sendiri, karena di sekolah dibiasanya cuci piring sendiri, dulu anak saya pernah sekolah tempat lain tapi tidak mau karena dia suka drum band!.

8. Pertanyaan : Apakah komunikasi antara guru dan murid ? Jawaban : Ada buku komunikasi setiap bulannya, dan ada laporan

pengukuran tinggi badan dan berat badan. Biasanyakan terpantau bila berat badannya turun berarti ada gangguan kesehatan!.

9. Pertanyaan : Apakah ada kunjungan guru ke rumah? Jawaban : Ada, biasanya saat bagi lapor, saat home visit dijelaskan

tentang perkembangannnya, pernah juga diundang untuk pendidikan kesehatan tapi saya tidak bisa hadir karena sibuk!

10. Pertanyaan : Apa pendapat anda terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari?

Jawaban : Sudah bagus dan semoga ditingkatkan lagi fasilitasnya, untuk UKS sepertinya jarang dipakai , hanya untuk istirahat anak yang sedang sakit, dan hendaknya disosialisasikan kepaa masyarakat agar masyarakat dapat berperan serta!.

11. Pertanyaan : Apa krititik atau saran anda untuk kemajuan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari.

Jawaban : Harapannya diadakan dokter kecil, puskesmas hendaknya lebih sering datang ke TK ABA Tegalsari!.

Page 98: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

Lampiran 2

Daftar Buku Administrasi UKS TK-KB-TPA Aisyiah Tegal Sari

No Kode Buku Judul Buku Administrasi

1 UKS 01 Kunci Administrasi

2 UKS 02 Program Kerja

3 UKS 03 Buku Tamu

4 UKS 04 Daftar hadir rapat UKS

5 UKS 05 Pemeriksaan anak oleh guru

6 UKS 06 Notulen UKS

7 UKS 07 Pengobatan guru dan karyawan

8 UKS08 Pengobatan Anak oleh Guru

9 UKS09 Agenda kegiatan

10 UKS10 Pemeriksaan oleh puskesmas

11 UKS11 Pemeriksaan kesehatan anak oleh PKU

Muhammadiyah berebah

12 UKS12 Kas UKS

13 UKS13 Kas konsumsi makanan

14 UKS14 Kas PMTAS

15 UKS15 Ppenerimaan bantuan dari masyarakat

16 UKS16 Datar dana sosial

17 UKS 17 Piket perawatan tanaman

18 UKS18 Piket gosok gigi

19 UKS19 Piket guru UKS

20 UKS20 Piket kebersihan kamar mandi

21 UKS21 Piket dokter cilik

22 UKS22 Catatan penerimaan obat

23 UKS23 Catatan penggunaan obat

24 UKS24 Daftar guru yang ditatar UKS

25 UKS15 Kunjungan anak sakit

26 UKS 26 Grafik anak sakit

27 UKS 27 Presensi dokter jaga

Page 99: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

28 UKS 28 Daftar 3 besar penyakit

29 UKS 29 Kartu tumbuh kembang anak

30 UKS 30 Inventaris Ruang

31 UKS 31 Datar Rujukan anak sakit

32 UKS 32 Daftar tanaman apotik hidup

33 UKS 33 Daftar tanaman waning hidup

34 UKS 34 Daftar imunisasi campak

35 UKS 35 Daftar peserta PIN

36 UKS 36 Kartu golongan darah

37 UKS 37 Agenda surat masuk

38 UKS 38 Agenda surat keluar

39 UKS 39 Pembinaan dokter kecil

40 UKS 40 Materi dokter kecil

41 UKS 41 Pemberian vitamin A

42 UKS 42 Pemberian Makanan Sehat

43 UKS 43 MOU. Dunia usaha dan dunia pendidikan

44 UKS 44 Prestasi guru dan anak

45 UKS 45 Program Hubungan Masyarakat dan Anak

46 UKS 46 Notulen rapat TP- UKS Kecamatan

47 UKS 47 KAS Infaq Jum’at

Page 100: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

FASILITAS UKS TK ABA TEGALSARI

No Jenis Barang Banyaknya

1. Almari kaca 1 buah

2. Tempat tidur 2 buah

3. Kasur busa 2 buah

4. Bantal 2 buah

5. Seprei 2 buah

6. Sarung bantal 2 buah

7. Etalase obat 1 buah

8. Meja periksa 1 buah

9. Kursi periksa 4 buah

10. Tempat sampah 2 buah

11. Tempat cuci tangan 1 buah

12. Serbet 1 buah

13. Keset 2 buah

14. Sula 1 buah

15. Pengukur tinggi badan 2 buah

16. Timbangan berat badan 2 buah

17. Kalender 2 buah

18. Senelen 2 buah

19. Poster 4 buah

20. Dispenser 1 buah

21. Pinset 1 set

22. Tensi meter 2 buah

23. Stetoskop 2 buah

24. Piring bengkok 2 buah

25. Piring bulat 1 buah

26. Termometer 1 buah

27. Gunting perban 1 buah

Page 101: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

28. Senter 2 buah

29. Mitela (pembalut segi tiga) 1 buah

30. Kaca mulut 1 buah

31. Sonde 1 buah

32. Masker 2 buah

33. Kipas angin 1 buah

34. Sikat gigi 160 buah

35. Pasta gigi 7 buah

36. Handuk 1 buah

37. Miniatur makanan sehat dan obat-

obatan tradisional

1 buah

38. \Korden/tirai putih 1 set

39. Korden/tirai coklat 1 set

40. Selimut 2 buah

 

Page 102: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

Lampiran 3

JADWAL PEMERIKSAAN & KEBERSIHAN ANAK

Tahun ajaran 2010/2011

1 Januari

I 03 / 2011 II 10 / 2011 III 17 /2011 IV 24 / 2011 V 31 / 2011

2 Februari

I 07 / 2011 II 14 /2011 III 21 / 2011 IV 28 / 2011

3 Maret

I 07 / 2011 II 14 /2011 III 21 / 2011 IV 28 / 2011

4 April

I 04 /2011 II 11 / 2011 III 18 / 2011 IV 25 / 2011

5 Mei

I 09 / 2011 II 16 / 2011 III 23 / 2011 IV 30 / 2011

6 Juni I 06 / 2011 II 13 / 2011 III 20 /2011

Mengetahui

Kepala TK-KB-TPA aisyiyah Tegalsari

Wardiyah S.Pd NIP : 196207051983032016

 

Page 103: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

JADWAL GOSOK GIGI ANAK TAHUN 2010/1011

NO HARI KELOMPOK GURU PENDAMPING

1 Senin

A1 Siti Fatimah

Katri Astuti

A2 Yamtinah

Herowati Pramudita

2 Selasa

B1 Umi Handayani

Tri Widodo

B2 Siti Fatonah

Haryanti

3 Rabu B4

Wardiyah

Purwani astuti

Rina wihartiningsih

4 Kamis KB

Suratmi

Ika Evi Milayanti

Rinna

 

 

                 Mengetahui Kepala TK-KB-TPA Aisyiyah Tegalsari

Wardiyah, S.Pd

NIP : 196207051983032016   

Page 104: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

Sumber Data Penelitian

1. Guru dan Karyawan

No Nama Guru Pendidikan Jabatan/Tugas

1 Wardiyah,S.Pd S1 Kepala Sekolah

2 Siti Fatimah SPGTK Guru kelas A2

3 Umi Handayani SMA (IPA) Guru kelas B1

4 Purwani Astuti SMA IPS Guru Kelas B4

5 Yamtimah SMEA Guru Kelas A1

6 Siti Fatonah PGA Guru Kelas B2

7 Tri Widodo,S.Pd, AUD D2 PGTK Guru Kelas B1

8 Ila Hayati, S.Ag. SI Guru Kelas B4

9 Katri Astuti, S.Pd. S1 Guru Kelas A2

10 Herowati, S.Pd, AUD S1 PAUD Guru Kelas A2

10 Kartini, A.Ma D2 PGTK Guru Kelas B2

11 Rina Wiharti , S.P S1 Guru Kelas B4

13 Haryati.A.Ma D2 PGTK Guru Kelas B2

14 Zulfiah, S.Pd S1 Karyawan Administrasi

15 Juminten SD Karyawan Kebersihan

16 Wakiah SD Pekarya Masak

Page 105: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

2. Murid

No Nama Usia Kelas Nama Wali Murid 1 Ferania Yusuf 6 Tahun B1 Ujang Al Khumaini 2 Bimo Prasojo 6 Tahun B2 Ida Yunita 3 Hamam 5 Tahun A1 Hari Wibawa 4 Farika Kartika Sari 6 Tahun B2 Fajar Nugroho 5 Fauzan 6,5 tahun B1 Marwan 7 Sista 5 Tahun A2 Dian Budiastuti 8 Hayu 5 Tahun A1 Lukman Hakim 9 Puritha Rahmanda 5 Tahun A2 Naning widayati 10 Vian 6 Tahun B1 Retno Fardidawati 11 Prasista Dias Ayu 5 Tahun A2 Dian Budiastuti

3. Wali Murid

No.

Nama Wali Murid Dari Usia Pendidikan

Pekerjaan

1 Lukman Hakim

Hayu 37 tahun S2 Trainer/Researcher

2 Naning widayati

Puritha Rahmanda Saputri

34 tahun S1 Ibu Rumah Tangga

3 Retno Fardidawati

Vian 31 tahun S1 Ibu Rumah Tangga

4 Dian Budiastuti

Prasista Dias Ayu.S

26 Tahun

S1 Ibu Rumah Tangga

6 Maya Valen 36 tahun

SLTA Ibu Rumah Tangga

7 Sartiningsih Fera 27 Tahun

SMK Ibu Rumah Tangga

8 Marwan Fauzan 53 tahun

S1 Wiraswasta

9 Yulianti Puritha Rahmanda Saputri

40 Tahun

S2 Ibu Rumah Tangga

11 Ida Yunita Bimo Prasojo 6 Tahun D2 Guru TK

Page 106: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

Lampiran 1

Instrumen Penelitian

A. Daftar Wawancara Dengan Kepala Sekolah

1. Apakah menurut ibu pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan pada anak sejak usia dini ?Apa alasan anda?

2. Apakah TK ini sudah melaksanakan pendidikan kesehatan khususnya PHBS di sekolah ?

3. Kapan program pendidikan kesehatan tersebut mulai dilaksanakan?

4. Dari mana ibu/bapak mengetahui informasi tentang pendidikan kesehatan khususnya PHBS?

5. Apa alasan anda melakukan program pendidikan kesehatan di sekolah?

6. Adakah kerjasama dengan Dinas Kesehatan atau petugas kesehatan untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan?. Bila jawaban ya, bagaimana anda menjalin hubungan kerjasama dengan Dinas Kesehatan, atau petugas kesehatan?

7. Adakah bantuan dari pihak lain untuk pelaksanaan PHBS?

8. Dari mana dana yang anda dapat untuk pelaksanaan program ini?

9. Apakah TK ABA ini pernah mendapat prestasi khusus di bidang kesehatan?

10. Apakah anda mendapat dukungan dari masyarakat setempat untuk penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di TK?

11. Bagaimana anda melaksanakan PHBS di TK ABA?

12. Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dirancang untuk pendidikan kesehatan anak usia dini?

Page 107: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

13. Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?

14. Bagaimana pendidikan kesehatan diajarkan pada anak usia dini?

15. Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehat pada anak usia dini?

16. Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?

17. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda laksanakan?

18. Bagaimana manajemen dari penanaman PHBS di TK ABA

19. Apakah anda melakukan evaluasi dari pelaksanaan PHBS di sekolah?

20. Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat) pada anak usia dini?

21. Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?

22. Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini?

B. Daftar Wawancara Dengan Guru

1. Apakah menurut anda pendidikan kesehatan itu penting untuk ditanamkan sejak usia dini?, Apa alasan anda?

2. Apakah ada pendidikan kesehatan yang diajarkan pada anak usia dini di TK ini?

3. Apakah anda mengenal program pemerintah tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah?

4. Apa yang anda ketahui tentang PHBS?

5. Apakah anda pernah mendapat pelatihan tentang kesehatan?. Bila ada dari mana?

Page 108: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

6. Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dibuat untuk menanamkan pendidikan kesehatan?

7. Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?

8. Dari mana anda mendapat literatur untuk mengajarkan pendidikan kesehatan?

9. Bagaimana anda mengajarkan pendidikan kesehatan untuk anak usia dini?

10. Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak usia dini?

11. Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?

12. Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda lakukan?

13. Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada anak usia dini?

14. Adakah dukungan dari pemerintah atau warga untuk membantu terlaksananya PHBS di sekolah?

15. Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?.

16. Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini/

17. Apakah ada keritik atau saran anda kepada pihak sekolah atau pemerintah untuk peningkatan pendidikan kesehatan di sekolah ?

C. Daftar Wawancara Dengan Karyawan

1. Apa saja tugas anda selama menjadi karyawan di TK ABA?

2. Kapan saja anda melakukan tugas anda?

3. Apa menurut anda pendidikan kesehatan itu penting?

4. Apa saja peran serta anda dalam menjaga kebersihan lingkungan dan

perilaku anak?

Page 109: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

5. Apa anda pernah mendapat informasi tetang kesehatan, bila ” ya” dari

mana mendapat informasi tentang kesehatan?

6. Menurut anda, pendidikan kesehatan apa saja yang telah diajarkan guru di

TK ABA Tegalsari ini?

7. Menurut anda apakah ada kendala dari pelaksanaan pendidikan kesehatan

di TK ABA ini?

8. Bagaimana perilaku hidup sehat guru?

9. Bagaimana perilaku hidup sehat murid ?

10. Bagaimana perilaku kesehatan orang tua murid?

11. Apakah ibu pernah membuang sampah sembarangan di depan anak-anak ?

12. Apakah ada yang merokok di lokasi sekolah?

13. Bagaimana fasilitas penunjang kebersihan dan pembelajaran kesehatan?

14. Apakah alat-alat penujang kebersihan tersedia dengan cukup?

15. Apa kritik atau saran anda kepada pihak sekolah untuk meningkatkan

kesehatan anak?

D. Daftar wawancara dengan wali murid

1. Pendidikan kesehatan apa saja yang sudah anda ajarkan di rumah untuk

anak anda ?

2. Bagaimana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat anak di rumah?

3. Apakah anak anda suka jajan di luar?

4. Apakah ada yang merokok di rumah?

5. Apa saja yang anda upayakan untuk menjaga kesehatan anak anda?

Page 110: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

6. Literatur atau informasi kesehatan biasanya anda padat dari mana?

7. Apa kesan anda menyekolahkan anak anda di TK ABA?

8. Apakah komunikasi antara guru dan murid?

9. Apakah ada kunjungan guru ke rumah?

10. Apa pendapat anda terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK

ABA Tegalsari?

11. Apa krititik atau saran anda untuk kemajuan pendikan kesehatan di TK

ABA Tegalsari.

 

  

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 111: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

A. Jawaban Wawancara Kepala TK ABA Tegalsari Yogyakarta

Nama : Wadiyah, S.Pd. Usia : 39 Tahun Tanggal Wawancara : 01 Mei 2011 Lokasi Wawancara : Kediaman Ibu Wardiyah 1. Pertanyaan : Apakah menurut ibu pendidikan kesehatan itu penting

untuk ditanamkan sejak usia dini ? Jawaban : Sangat penting karena masa usia dini sangat strategis

untuk menanamkan pendidikan kesehatan dan bila anak sehat maka akan menunjang aktivitasnya di segala aspek, anak diberi pembelajaran langsung dan pembiasaan berpola hidup sehat, serta manjaga kesehatan dan makanan yang baik untuk kesehatan.”

2. Pertanyaan : Apakah TK ini sudah melaksanakan pendidikan kesehatan khususnya PHBS di sekolah ?

Jawaban : “Ya, TK ABA Tegalsari sudah melaksanakan pendidikan kesehatan.”

3. Pertanyaan : Kapan program pendidikan kesehatan tersebut mulai dilaksanakan?

Jawaban : “Sejak berdiri TK ABA, walaupun secara administrasi belum tertata rapi, pendidikan kesehatan dilakukan dengan pembiasaan sederhana, satu minggu sekali kita periksa kesehatan, misalnya rambut, mata, hidung telinga, dan kurikulum PHBS sudah ada, melekat pada kegatan sehari-hari.

4. Pertanyaan : Dari mana ibu/bapak mengetahu informasi tentang pendidikan kesehatan khususnya PHBS?

Jawaban : ”Adanya Tim pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TPUKS) tingkat kecamatan dan kabupaten, serta propinsi, TPUKS sering mengadakan pertemuan berkala, 3 bulan sekali atau enam bulan sekali, pemeriksaan dari puskesmas setahun sekali yang meliputi TK yang ada di seluruh kecamatan Banguntapan, serta ada penataran UKS, dan sekarang masih belum optimal. Dulu sudah ada tapi sekarang sudah tidak aktif lagi.

5. Pertanyaan : Apa alasan anda melakukan program pendidikan kesehatan di sekolah?

Jawaban : Kesehatan itu penting karena anak sehat akhirnya anak siap menerima pelajaran.

6. Pertanyaan : Adakah kerjasama dengan dinas kesehatan atau petugas

Page 112: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

kesehatan untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan?,(bila jawaban ya), bagaimana anda menjalin hubungan kerjasama dengan dinas kesehatan, atau petugas kesehatan?

Jawaban : “Ada Memorandum of Understanding (MOU) dengan pihak (PKU) Muhammadiyah, ada biayanya di awal tahun, juga ada kerja sama dengan TPUKS untuk membina sekolah-sekolah, serta pemeritah kabupaten Bantul, selain itu saya selalu membina kerjasama dengan masyarakat misalnya kami mengadakan santunan para lansia, ketika ulang tahun TK ABA, kami mengadakan pengobatan gratis, kaum duafa setiap tahun, dana dari murid.”

7. Pertanyaan : Dari mana dana yang anda dapat untuk pelaksanaan program ini?

Jawaban : “Dari pemerintah daerah kami mendapat program 100 ribu, dan dana dari wali murid untuk pemeriksaan fisik, dan kegiatan yang menunjang PHBS, termasuk buku Kartu Menuju Sehat (KMS).”

8. Pertanyaan : Apakah TK ini pernah mendapat prestasi khusus di bidang kesehatan ?

Jawaban : “Juara 1 lomba sekolah sehat tingkat kabupaten 2007-2008, dan juara 8 lomba kesehatan tingkat Nasional.”

9. Pertanyaan : Apakah anda mendapaat dukungan dari masyarakat setempat untuk penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di TK ?

Jawaban : Ya, lingkungan mendukung, dengan masyarakat melakukan pembersihan di lingkungan TK ABA Tegalsari saat akan dilakukan lomba sekolah sehat.

10. Pertanyaan : Bagaimana anda melaksanakan PHBS di TK ABA Jawaban : Dengan mengajarkan Perilaku hidup sehat pada anak,dan

juga pada lingkungan sekitar.

11. Pertanyaan : Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dirancang untuk pendidikan kesehatan anak usia dini?

Jawaban : Ada di pembelajaran dibentuk misal hari ini memakan makanan yang sehat dan juga halal, dan tidak boleh jajan sembarangan, pemeriksaan kesehatan dan ada asuransi kesehatan.

12. Pertanyaan : Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?

Jawaban : Berperilaku hidup bersih, makan makanan yang sehat, tak

Page 113: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

boleh jajan sembarangan, memelihara kesehatan. Pendidikan kesehatan diintegrasikan dalam pembelajaran sehari-hari.

13. Pertanyaan : Bagaimana pendidikan kesehatan diajarkan pada anak usia dini?

Jawaban : Lingkungan harus bersih, kelas harus bersih, tempat sampah dan minum anak-anak juga bersih.

14. Pertanyaan : Model dan Strategi apa yang anda gunakan untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehat pada anak usia dini?

Jawaban : Dengan mengajarkan secara langsung pendidikan kesehatan kepada anak, memberikan contoh dan praktek langsung.

15. Pertanyaan : Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?

Jawaban : Dengan buku cerita, kami juga membuat CD untuk kesehatan, diputar menurut tema yang diperlukan.

16. Pertanyaan : Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda laksanakan?

Jawaban : Alhamdulilah anak-anak sudah bisa potong kuku sendiri, merapikan kelas, cuci tangan, buang sampah sendiri.

17. Pertanyaan : Apakah anda melakukan evaluasi dari pelaksanaan PHBS di sekolah?

Jawaban : Ya, Ada pertemuan dengan wali murid tentang program tumbuh kembang anak, setiap 1 bulan sekali, termasuk parenting.”

18. Pertanyaan : Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan (perilaku hidup bersih dan sehat) pada anak usia dini?

Jawaban : Orang tua yang kurang bekerja sama dalam melaksanakan pendidikan kesehatan.

19. Pertanyaan : Menurut anda apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?

Jawaban : Pendidikan yang dilakukan sudah bagus, sudah ada kurikulum dan sarana prasarana kesehatan sudah lengkap.

20. Pertanyaan : Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini?

Jawaban : Harapan saya agar TK ABA akan lebih baik lagi dan pemerintah lebih perduli.serta orang tua juga lebih tanggap untuk kemajuan siswa.

Page 114: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

B. Daftar Jawaban Wawancara Guru

Identitas Guru

Nama : Ibu Umi Handayani , Umur : 42 tahun, Pendidikan : SLTA, Lama bekerja : 10 tahun, Jenis kelamin : Perempuan, Guru kelas : B1, Tanggal wawancara : tanggal 7/3/2011, Waktu wawancara : pkl 12.30 s/d 13.30, Lokasi : ruang kelas A1 1. Pertanyaan : Apakah menurut anda pendidikan kesehatan itu penting

untuk ditanamkan sejak usia dini ? apa alasan anda? Jawaban : Ya, pendidikan kesehatan sangat penting diajarkan pada

anak usia dini, karena anak usia dini merupakan pondasi yang tepat untuk menanamkan perilaku hidup bersih sehingga kemudian hari akan menjadi anak yang kuat di waktu dewasa.

2. Pertanyaan : Apakah ada pendidikan kesehatan yang diajarkan pada anak usia dini di TK ini?

Jawaban : Ya, ada 3. Pertanyaan : Apakah anda mengenal program pemerintah tentang

perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah? (bila ya), Apa yang anda ketahui tentang PHBS ?

Jawaban : Ya, perilaku hidup sehat mencakup lingkungan yang sehat, ada UKS, ada jamban. Saya tahu PHBS dari puskesmas Banguntapan saat lomba UKS

4. Pertanyaan : Apakah anda pernah mendapat pelatihan tentang kesehatan, Bila ada dari mana ?

Jawaban Pernah, tentang PHBS di sekolah pada tahun 2007 oleh puskesmas Banguntapan

5. Pertanyaan Apakah ada kurikulum atau program khusus yang dibuat untuk menanamkan pendidikan kesehatan?

Jawaban Ada, hanya beberapa, seperti gosok gigi, olah raga, makan siang bersama

6. Pertanyaan Pendidikan kesehatan apa saja yang anda ajarkan kepada anak usia dini?

Jawaban Mencuci tangan, gosok gigi, buang sampah pada tempatnya,dan lain-lain.

7. Pertanyaan Dari mana anda mendapat literatur untuk mengajarkan pendidikan kesehatan?

Jawaban Dari buku, televisi, radio 8. Pertanyaan Bagaimana anda mengajarkan pendidikan kesehatan untuk

Page 115: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

anak usia dini? Jawaban a. Mencuci tangan

Bila anak yang baru saja masuk sekolah, anak biasanya diajarkan mencuci tangan dengan mempraktekan langsung pada anak murid cara mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dikeringkan dengan lap bersih. Kegiatan ini kemudian dilakukan secara teratur sebelum dan sesudah makan dan dan dibuat sebagai kegiatan pembiasaan setiap harinya.selain itu kebiasaan mencuci tangan juga didukung oleh pembelajaran tematik dan buku LKS

b. Kebersihan kuku Setiap hari Sabtu guru menganjurkan setiap muridnya untuk memotong kuku yang sudah panjang, dan pada hari Senin diadakan pemeriksaan kuku

c. Gosok gigi Pertama-tama anak diajarkan cara menggosok gigi, kemudian seminggu sekali diadakan jadwal gosok gigi bersama setiap hari Rabu.

d. Membuang sampah Anak diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, dan tiap-tiap kelas disediakan 2 tempat sampah, guru memberi teladan yang baik untuk anak, kotak sampah dibagi dua yaitu untuk sampah organik dan non organik, yang organik dengan tutup sampah warna hijau, dan sampah anorganik dengan turup sampah warna kuning. selain itu ada kegiatan bersih-bersih ruangan, menata mainan, menjaga kebersihan kelas.

e. Tidak merokok Sekolah melarang setiap orang yang ada di sekolah untuk merokok, tidak terkecuali bagi orang tua dan tamu yang datang ke sekolah.

f. Kebersihan pakaian dan sepatu Anak dianjurkan untuk mengganti baju dan mencuci sepatu, dan setiap hari Sabtu hal ini selalu diingatkan, dan pada hari senin para guru selalu memeriksa kebersihan anak.anak diajarkan bagai mana mencuci serbet untuk melatih anak mau mencuci baju kotor

g. Toilet training Anak-anak dibiasakan untuk buang air besar dan kecil di WC, pada awalnya guru membantu kebersihan diri sambil mengajarkan anak, selanjutnya anak dibiasakan membersikhan dirinya sendiri dan diajarkan untuk menggunakan tangan kiri dan memakai sabun, dan guru tetap membantu serta mendampingi anak

Page 116: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

h. Kebersihan lingkungan Kadang-kadang anak-anak melakukan gotong royong secara berkelompok untuk membersihkan lingkungan, dahulu hal ini sering dilakukan namun saat ini sudah jarang

i. Usaha kesehatan sekolah Dilakukan pemeriksaan rutin oleh tim dokter dari rumah sakit islam, dulu saat lomba UKS kegiatan dokter kecil pernah ada, tapi sekarang sudah tidak lagi

9. Pertanyaan Model dan Strategi apa yang digunakan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak usia dini?

Jawaban Bercerita, bernyanyi, ceramah, demonstrasi, bertepuk tangan.

10. Pertanyaan Alat bantu apa saja yang anda pakai untuk mempermudah pembelajaran?

Jawaban Lembar kerja siswa, gambar/ poster, dulu pernah ada miniatur gigi untuk mengajarkan gosok gigi sekarang sudah diambil kembali oleh puskesmas.

11. Pertanyaan Bagaimana hasil dari pelaksanaan pendidikan kesehatan yang telah anda lakukan?

Jawaban Ada prubahan perilaku 80%. 12. Pertanyaan Apa kendala dari penanaman pendidikan kesehatan

(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada anak usia dini? Jawaban Perlunya keteladanan, pengingatan dan rutinitas pada

anak-anak dari guru. 13. Pertanyaan Adakah dukungan dari pemerintah atau warga untuk

membantu terlaksananya PHBS di sekolah? Jawaban

Sedikit, yaitu pelatihan tentang PHBS, namun sekarang

belum ada. dan pemberian makanan tambahan (makanan tradisional) dari kabupaten Bantul.

14. Pertanyaan Apa kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan pada TK ABA Tegalsari?.

Jawaban Kekurangannya yaitu kurangnya rutinitas dari sekolah untuk pendidikan kesehatan, kelebihannya yaitu fasilitas cukup lengkap dan tinggal melanjutkan saja.

15. Pertanyaan Apa harapan anda untuk meningkatkan kesehatan anak usia dini?

Jawaban Ada kerjasama yang sinergis antara semua pihak masyarakat dan pemerintah agar saling mendukung perilaku hidup bersih sehat di sekolah.

16. Pertanyaan Apakah ada kritik atau saran anda kepada pihak sekolah atau pemerintah untuk peningkatan pendidikan kesehatan di sekolah ini ?

Jawaban Pemerintah dan sekolah hendaknya tidak hanya selogan untuk hidup bersih tapi dengan bukti yang konkrit

Page 117: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

C. Daftar Jawaban Wawancara Karyawan (Petugas Kebersihan)

Biodata

Nama : Zuminten Umur : 44 Tahun Pendidikan : SD Lama berkerja : 8 Tahun Waktu wawancara : 11 April 2011 1. Pertanyaan : Apa saja tugas anda selama menjadi karyawan di TK

ABA? Jawaban : Bersih-bersih sekolah, menjaga anak-anak. 2. Pertanyaan : Kapan saja anda melakukan tugas anda? Jawaban : Mulai dari jam 6 pagi sampai jam 4 sore. 3. Pertanyaan : Apa kendala dari pelaksanaan kebersihan di sekolah ini? Jawaban : Tidak ada. 4. Pertanyaan : Apa saja peran serta anda dalam menjaga kebersihan

lingkungan dan perilaku anak? Jawaban : Menjaga Kebersihan sekolah. 5. Pertanyaan : Apa menurut anda pendidikan kesehatan itu penting? Jawaban : Ya, penting. 6. Pertanyaan : Apa anda pernah mendapat informasi tetang kesehatan,

bila” ya”dari mana anda mendapat informasi tentang kesehatan?

Jawaban : Dari kelurahan, saya juga sebagai tim pemereksa jentik nyamuk.

7. Pertanyaan : Menurut anda pendidikan kesehatan apa saja yang telah diajarkan di sekolah ini?

Jawaban : Gosok gigi, cuci tangan, olah raga. 8. Pertanyaan : Bagai mana perilaku hidup sehat guru? Jawaban : Guru sering membantu membersihkan kelas, selalu

menjaga kebersihan lingkungan. 9. Pertanyaan : Bagaimana perilaku hidup sehat murid? Jawaban : Anak-anak sudah tertib, buang sampah pada tempatnya,

cuci tangan. 10. Pertanyaan : Bagaimana perilaku kesehatan orang tua murid Jawaban : Orang tua murid juga bagus, anak datang ke sekolah selalu

bersih dan rapi, juga tidak ada yang merokok di sekolah. 11. Pertanyaan : Apakah ibu pernah membuang sampah sembarangan di

depan anak-anak ? Jawaban : Tidak. 12. Pertanyaan : Apakah ada yang merokok di lokasi sekolah? Jawaban : Tidak, dilarang merokok di sekolah, bila ada yang merokok

pasti langsung ditegur.

Page 118: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

13. Pertanyaan : Bagaimana fasilitas penunjang kebersihan dan pembelajaran kesehatan?

Jawaban : Sudah bagus 14. Pertanyaan : Apakah alat-alat penujang kebersihan tersedia dengan

cukup? Jawaban : Ya sudah cukup. 15. Pertanyaan : Apa kritik atau saran anda kepada pihak sekolah untuk

meningkatkan kesehatan anak? Jawaban : Tidak ada. D. Hasil Wawancara Dengan Wali Murid

Identitas

Nama : Ida Yunita Umur : 26 tahun Pendidikan terakhir : D2 PGRA Wali murid dari : Bimo (B1) Pekerjaan : Guru TK Alamat : Wiyoro Kidul RT 8 Bantul Waktu wawancara : 13/4/2011, Rabu, Pkl. 13.00 WIB Lokasi wawancara : TK ABA Tegalsari

1. Pertanyaan : Pendidikan kesehatan apa saja yang sudah anda ajarkan di rumah untuk anak anda ?

Jawaban : Di rumah saya ajarkan cuci tangan bila mau makan, mandi, gosok gigi, makan sayuran, minum obat cacing, vitamin A satu tahun dua kali!.

2. Pertanyaan : Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat anak di rumah? Jawaban : Anak saya kalo di rumah mandi sendiri, kadang dimandikan

, mandi 2 -3 kali sehari, dengan sabun mandi, sudah bisa sikat gigi setiap 2 kali sehari pada saat pagi dan sore bersamaan saat mandi, menggunakan sampho pagi dan sore hari cuci tangan sebelum makan!.

3. Pertanyaan : Apakah anak anda suka jajan di luar? Jawaban : anak saya suka jajan permen dan coklat !. 4. Pertanyaan : Apakah ada yang merokok di rumah? Jawaban : Suami saya merokok di rumah, biasanya merokok 2 batang

sehari

5. Pertanyaan : Apa saja yang anda upayakan untuk menjaga kesehatan anak?

Jawaban : Saya memberikan vitamin untuk anak, di rumah saya ajarkan cuci tangan bila mau makan, mandi, gosok gigi, makan sayuran, minum obat cacing, vitamin A satu tahun dua kali dan CD pendidikan!”.

Page 119: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

6. Pertanyaan : Literatur atau informasi kesehatan biasanya anda padat dari

mana? Jawaban : Saya dapat dari internet , kalo nunggu dari puskesmas agak

lama!. 7. Pertanyaan : Apa kesan anda menyekolahkan anak anda di TK ABA? Jawaban : Kasan saya terhadap sekolah TK ABA baik dan terjamin

kesehatannya, selain itu di TK ABA Tegalsari ada pemberian makanan siang bersama di sekolah, makan siang ini sangat membantu orang tua , karena biasanya di rumah anak-anak yang tidak suka sayur, karena di sekolah disediakan sayuran maka kebutuhan anak akan sayuran bisa terpenuhi, selain itu anak jadi terbiasa untuk makan sendiri, dan sudah bias cuci piring sendiri, karena di sekolah dibiasanya cuci piring sendiri, dulu anak saya pernah sekolah tempat lain tapi tidak mau karena dia suka drum band!.

8. Pertanyaan : Apakah komunikasi antara guru dan murid ? Jawaban : Ada buku komunikasi setiap bulannya, dan ada laporan

pengukuran tinggi badan dan berat badan. Biasanyakan terpantau bila berat badannya turun berarti ada gangguan kesehatan!.

9. Pertanyaan : Apakah ada kunjungan guru ke rumah? Jawaban : Ada, biasanya saat bagi lapor, saat home visit dijelaskan

tentang perkembangannnya, pernah juga diundang untuk pendidikan kesehatan tapi saya tidak bisa hadir karena sibuk!

10. Pertanyaan : Apa pendapat anda terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari?

Jawaban : Sudah bagus dan semoga ditingkatkan lagi fasilitasnya, untuk UKS sepertinya jarang dipakai , hanya untuk istirahat anak yang sedang sakit, dan hendaknya disosialisasikan kepaa masyarakat agar masyarakat dapat berperan serta!.

11. Pertanyaan : Apa krititik atau saran anda untuk kemajuan pendidikan kesehatan di TK ABA Tegalsari.

Jawaban : Harapannya diadakan dokter kecil, puskesmas hendaknya lebih sering datang ke TK ABA Tegalsari!.

Page 120: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

Lampiran 2

Daftar Buku Administrasi UKS TK-KB-TPA Aisyiah Tegal Sari

No Kode Buku Judul Buku Administrasi

1 UKS 01 Kunci Administrasi

2 UKS 02 Program Kerja

3 UKS 03 Buku Tamu

4 UKS 04 Daftar hadir rapat UKS

5 UKS 05 Pemeriksaan anak oleh guru

6 UKS 06 Notulen UKS

7 UKS 07 Pengobatan guru dan karyawan

8 UKS08 Pengobatan Anak oleh Guru

9 UKS09 Agenda kegiatan

10 UKS10 Pemeriksaan oleh puskesmas

11 UKS11 Pemeriksaan kesehatan anak oleh PKU

Muhammadiyah berebah

12 UKS12 Kas UKS

13 UKS13 Kas konsumsi makanan

14 UKS14 Kas PMTAS

15 UKS15 Ppenerimaan bantuan dari masyarakat

16 UKS16 Datar dana sosial

17 UKS 17 Piket perawatan tanaman

18 UKS18 Piket gosok gigi

19 UKS19 Piket guru UKS

20 UKS20 Piket kebersihan kamar mandi

21 UKS21 Piket dokter cilik

22 UKS22 Catatan penerimaan obat

23 UKS23 Catatan penggunaan obat

24 UKS24 Daftar guru yang ditatar UKS

25 UKS15 Kunjungan anak sakit

26 UKS 26 Grafik anak sakit

27 UKS 27 Presensi dokter jaga

Page 121: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

28 UKS 28 Daftar 3 besar penyakit

29 UKS 29 Kartu tumbuh kembang anak

30 UKS 30 Inventaris Ruang

31 UKS 31 Datar Rujukan anak sakit

32 UKS 32 Daftar tanaman apotik hidup

33 UKS 33 Daftar tanaman waning hidup

34 UKS 34 Daftar imunisasi campak

35 UKS 35 Daftar peserta PIN

36 UKS 36 Kartu golongan darah

37 UKS 37 Agenda surat masuk

38 UKS 38 Agenda surat keluar

39 UKS 39 Pembinaan dokter kecil

40 UKS 40 Materi dokter kecil

41 UKS 41 Pemberian vitamin A

42 UKS 42 Pemberian Makanan Sehat

43 UKS 43 MOU. Dunia usaha dan dunia pendidikan

44 UKS 44 Prestasi guru dan anak

45 UKS 45 Program Hubungan Masyarakat dan Anak

46 UKS 46 Notulen rapat TP- UKS Kecamatan

47 UKS 47 KAS Infaq Jum’at

Page 122: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

FASILITAS UKS TK ABA TEGALSARI

No Jenis Barang Banyaknya

1. Almari kaca 1 buah

2. Tempat tidur 2 buah

3. Kasur busa 2 buah

4. Bantal 2 buah

5. Seprei 2 buah

6. Sarung bantal 2 buah

7. Etalase obat 1 buah

8. Meja periksa 1 buah

9. Kursi periksa 4 buah

10. Tempat sampah 2 buah

11. Tempat cuci tangan 1 buah

12. Serbet 1 buah

13. Keset 2 buah

14. Sula 1 buah

15. Pengukur tinggi badan 2 buah

16. Timbangan berat badan 2 buah

17. Kalender 2 buah

18. Senelen 2 buah

19. Poster 4 buah

20. Dispenser 1 buah

21. Pinset 1 set

22. Tensi meter 2 buah

23. Stetoskop 2 buah

24. Piring bengkok 2 buah

25. Piring bulat 1 buah

26. Termometer 1 buah

27. Gunting perban 1 buah

Page 123: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

28. Senter 2 buah

29. Mitela (pembalut segi tiga) 1 buah

30. Kaca mulut 1 buah

31. Sonde 1 buah

32. Masker 2 buah

33. Kipas angin 1 buah

34. Sikat gigi 160 buah

35. Pasta gigi 7 buah

36. Handuk 1 buah

37. Miniatur makanan sehat dan obat-

obatan tradisional

1 buah

38. \Korden/tirai putih 1 set

39. Korden/tirai coklat 1 set

40. Selimut 2 buah

 

Page 124: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

Lampiran 3

JADWAL PEMERIKSAAN & KEBERSIHAN ANAK

Tahun ajaran 2010/2011

1 Januari

I 03 / 2011 II 10 / 2011 III 17 /2011 IV 24 / 2011 V 31 / 2011

2 Februari

I 07 / 2011 II 14 /2011 III 21 / 2011 IV 28 / 2011

3 Maret

I 07 / 2011 II 14 /2011 III 21 / 2011 IV 28 / 2011

4 April

I 04 /2011 II 11 / 2011 III 18 / 2011 IV 25 / 2011

5 Mei

I 09 / 2011 II 16 / 2011 III 23 / 2011 IV 30 / 2011

6 Juni I 06 / 2011 II 13 / 2011 III 20 /2011

Mengetahui

Kepala TK-KB-TPA aisyiyah Tegalsari

Wardiyah S.Pd NIP : 196207051983032016

 

Page 125: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

JADWAL GOSOK GIGI ANAK TAHUN 2010/1011

NO HARI KELOMPOK GURU PENDAMPING

1 Senin

A1 Siti Fatimah

Katri Astuti

A2 Yamtinah

Herowati Pramudita

2 Selasa

B1 Umi Handayani

Tri Widodo

B2 Siti Fatonah

Haryanti

3 Rabu B4

Wardiyah

Purwani astuti

Rina wihartiningsih

4 Kamis KB

Suratmi

Ika Evi Milayanti

Rinna

 

 

                 Mengetahui Kepala TK-KB-TPA Aisyiyah Tegalsari

Wardiyah, S.Pd

NIP : 196207051983032016   

Page 126: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

Lembar Kerja Siswa

Page 127: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

 

Gambar‐gambar  stiker yang terpajang di kamar mandi/jamban  

             

             

            

 

Page 128: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

 

PEMERIKSAAN FISIK OLEH GURU

       

 

    

Page 129: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

PEMERIKSAAN Golongan Darah Oleh Puskesmas Bangun Tapan 

 

 

 

 

Page 130: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

LAMPIRAN 8 

GAMBAR PELAKSANAAN PHBS DI TK ABA TEGALSARI YOGYAKARTA 

      

CUCI TANGAN           GOSOK GIGI    

       

                 OLAH RAGA              MAKAN BERSAMA    

    

      BUANG SAMPAH DITEMPAT SAMPAH                                 CUCI PIRING 

Page 131: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

Lampiran 9 

FASILITAS SEKOLAH

Gedung TK ABA Tegalsari Halaman Sekolah

Ruang UKS Ruang Kelas

Sarana Bermain Ruang Aula TK ABA

Page 132: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

Tempat cuci tangan lantai atas Tempat cuci tangan lantai bawah

     

Dapur Tempat Wudhu

   

Jamban Tempat          Penampungan Sampah 

Page 133: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH TK ABA TEGALSARI

1. Prestasi yang pernah Piraih Anak Didik Berkelompok

No Hari/tanggal Jenis Kegiatan Tempat Tingkat Hasil/keterangan

1 13 April 2006 Lomba menari putra Wonocatur Gugus Juara I 2 13 April 2006 Lomba menari putri Wonocatur Gugus Juara II 3 13 April 2006 Senam Sehat Ceria ABA Wonocatur Gugus Juara II 4 23 Mei 2006 Senam Sehat Ceria ABA Tegalsari PCA Banguntapan Utara Juara II 5 23 Mei 2006 Paduan Suara ABA Tegalsari PCA Banguntapan Utara Juara II 6 4 Maret 2007 Lomba Drum Band THR Propinsi DIY Juara Harapan I 7 Sabtu, 28 April 2007 Kelompok pengiring terbanyak SD Muh Pajangan Propinsi Juara Favorit 8 Ahad, 6 Mei 2007 Lomba Menari SD Muh. Bodon Propinsi Juara II 9 Sabtu, 5 Mei 2007 Menari TK Mutiara Propinsi DIY Juara I 10 Ahad, 20 Mei 2007 Lomba Drum Band SD Mutihan Propinsi DIY Juara II 11 Ahad, 20 Mei 2007 Penari latar SD Mutihan Propinsi DIY Juara III 12 Sabtu, 26 Mei 2007 Penari Putri ABA Wonocatur Gugus Juara III 13 Sabtu, 26 Mei 2007 Penari Putra ABA Wonocatur Gugus Juara I 14 16 Juni 2007 Penari Putra ABA Wonocatur Kecamatan Juara III 15 30 Maret 2008 Drum Band Kids Purawisata Propinsi DIY Juara II 16 30 Maret 2008 Colour Guard Purawisata Propinsi DIY Juara II 17 30 Maret 2008 Mayoret Purawisata Propinsi DIY Juara III 18 30 Maret 2008 Menari SD Singosaren Juara II 19 28 Maret 2010 Lomba Drum Band THR Propinsi DIY Juara I

Page 134: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

2. Prestasi yang Pernah Diraih TK ABA Tegalsari

No Hari/ Tanggal Jenis Kegiatan Tempat Tingkat Hasil/Keterangan

1 28 November 2006 Lomba Gugus TK ABA Tegalsari Propinsi DIY Juara II

2 10 Oktober 2007 Lomba Sekolah Sehat TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kabupaten Juara I

3 Tahun 2007 Lomba Gugus TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kabupaten Juara I

4 Tahun 2007 UKS TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kabupaten Juara I

5 Tahun 2007 Percontohan TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kabupaten Juara I

6 Tahun 2007 Percontohan TK Aisyiyah Bustanul Athfal Propinsi Juara II

7 23 September 2008 Lomba Sekolah Sehat TK Aisyiyah Bustanul Athfal nasional Juara 8

Page 135: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Heny Wulandari, S.KP.

Tempat/tanggal lahir : Bandar Lampung, 07 September 1980

NIK : 198009072006042001

Pangkat/Golongan : Asisten Ahli/IIIb

Jabatan : Dosen

Alamat Rumah : Jl. Endro Suratmin No. 2 Gg Bintara Sukarame, Bandar

Lampung

Alamat Kantor : Jl. Endro Suratmin Sukarame, Bandar Lampung

Nama Ayah : Ir. Harumin Djahri

Nama Ibu : Sri Retno Ningsih, S. I.Kom.

Nama Suami : Thawap Nasution, S.E.

Nama Anak : Daffa’ Alfadhila Nasution

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN 2 Teladan , Bandar Lampung, lulus tahun 1989

2. SMPN 1 Kedaton Bandar Lampung, lulus Tahun 1995

3. SMUN 5 Wayhalim, Bandar Lampung, lulus tahun 1998

4. Aker Panca Bhakti, Bandar Lampung, lulus tahun 2001

5. Stikes Mitra Lampung, lulus tahun 2004

6. Ners (Profesi Keperawatan) Stikes Mitra Lampung, lulus tahun 2009

C. Riwayat pekerjaan

1. Tenaga perawat di RS Graha Husada Bandar Lampung

2. Dosen di IAIN Raden Intan Lampung