perilaku hidup orang beriman

17
Perilaku Hidup Orang Beriman Created By: - Brigitta 7H/5 - Dian 7H/7 - Glenda 7H/11 - Hernando 7H/13 - Joel 7H/14 - Patricia 7H/19 BAB 5

Upload: glendavanias

Post on 30-Jul-2015

188 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Perilaku Hidup Orang Beriman

Created By:

- Brigitta 7H/5- Dian 7H/7- Glenda 7H/11

- Hernando 7H/13- Joel 7H/14- Patricia 7H/19

BAB 5

DAFTAR ISI

Perilaku Hidup

Orang Beriman

Tokoh-tokoh Dalam Alkitab

Konsep DasarIman

Konsep Dasar Iman

Apa Itu Iman?Iman berasal dari kata ‘Emun’ (Ibrani) yang berarti kesetiaan.Selain itu, Iman juga berasal dari kata ‘Pisteuo’ (Yunani), ‘Faith’ (Inggris) dan ‘Fues’ (Latin) yang berarti :

-Mempercayai dan menerima sebagai hal yang benar,- Percaya tanpa ragu sedikit pun,- Bersandar kepada-Nya,- Berharap penuh kepada-Nya,-Memiliki dasar yang kuat/teguh.

Beberapa hal penting mengenai Iman :1. Iman adalah anugerah karena Iman diberikan

Tuhan di hati setiap orang.2. Iman dapat tumbuh karena respon seseorang

terhadap Iman itu sendiri.3. Iman bersifat dinamis karena Iman itu hidup dan

aktif.4. Iman akan diuji selama manusia itu hidup dan aktif.

Hal-Hal Penting Tentang Iman

Orang Beriman Itu Seperti Apa?Iman adalah dasar dari segala hal yang kita percayai

dan yang tidak bisa kita lihat.Iman selalu berhubungan dengan kepercayaan dengan Allah dan tidak datang dengan sendirinya. Jadi, orang yang beriman adalah orang yang mempercayakan seluruh hidupnya kepada Tuhan yang dipercayainya dan dapat diandalakan sebagai sumber kehidupan manusia.

Perilaku Hidup Orang Beriman

A. Rendah HatiRendah hati berarti bergantung kepada Tuhan sepenuhnya. Bergantung

sepenuh hati kepada Tuhan merupakan bentuk ketaatan total tak bersyarat. Ada peribahasa yang berkata: “Seperti ilmu padi, makin berisi, makin merunduk.”Kerendahan hati dalam Alkitab:1. “Kerendahan-hati membawa kehormatan. Ada dalam Alkitab, keangkuhan �

merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.” (Ams 29:23)

2. “Kerendahan-hati seperti anak-anak dihargai oleh surga. Ada dalam Alkitab,Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti �anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.” (Mat 18:4)�

3. “Orang yang sombong akan dikecewakan. Ada dalam Alkitab dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Mat 23:12)�

Salah satu contoh tokoh yang rendah hati adalah Yesus Kristus.

B. Berani MelangkahKeberanian untuk melangkah, memutuskan, melakukan dan

mempertahankan adalah wujud dari Iman. Banyak orang yang mengaku beriman kepada Tuhan tetapi mereka sama sekali tidak memiliki keberanian untuk membuktikannya (No Action).

Beriman berarti mempunyai keyakinan yang teguh. Beriman tanpa mewujudkan langkah nyata sama dengan sia-sia. Ada perkataan dalam Alkitab (Yak 2), Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati.

Orang beriman yang baik adalah orang yang dapat membuktikan Imannya dengan perbuatan nyata. Berkata memang mudah tapi perbuatan nyata dan tulus adalah yang sulit untuk dilakukan. Iman itu aktif, dinamis dan bergerak maju. Oleh karena itu, kita harus berani untuk melangkah karena orang yang beriman tidak akan takut melangkah.

C. Teguh HatiManusia dilahirkan dan diciptakan oleh Tuhan dengan harapan agar

manusia dapat mewujudkan kasih-Nya di dunia. Tujuan hidup masing-masing individu juga sudah ditentukan oleh Allah sendiri, bukan manusia.

Mewujudkan kasih-Nya yang begitu besar di dunia ini memang sulit. Banyak tantangan yang akan dihadapi dan yang harus dilewati. Terkadang tantangan itu memang sulit untuk dilupakan dan dilewati tetapi jika kita mempunyai hati yang teguh, maka, kita akan dapat mewujudkan kasih-Nya tanpa beban sedikit pun.

Melalui tantangan yang sama, Iman kita juga diuji. Jika kita memiliki hati yang teguh, Iman kita tidak akan goyah terhadap semua godaan-godaan.

Dalam alkitab Yesaya (Yes 26:3), Allah telah menjanjikan damai. Ada dalam Alkitab, TUHAN, Engkau memberi damai dan sejahtera kepada �orang yang teguh hatinya, sebab ia percaya kepada-Mu.

Perilaku Tokoh-Tokoh Dalam Alkitab

Dalam kitab Kisah Para Rasul (Kis 9:1-19a) diceritakan bahwa Saulus menghadap Imam Besar untuk meminta surat kuasa. Surat kuasa itu akan Ia gunakan untuk ditunjukkan kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik agar ia bisa menangkap orang-orang pengikut Yesus. Saat Ia sudah dekat dengan Damsyik, terpancarlah cahaya dari langit. Cahaya itu membuat Saulus menjadi buta. Tetapi Tuhan memaafkannya dan mengembalikkan penglihatannya. Semenjak saat itu, Saulus menjadi Paulus. Paulus melayani Tuhan dengan segenap hatinya dan tidak pernah memikirkan dirinya sendiri. Sikapnya yang angkuh diubah menjadi rendah hati oleh Tuhan. Dengan segenap kekuatannya, ia memberitakan Injil.

Saulus/Paulus

Perempuan yang Sakit 12 TahunDalam Kitab Matius (Mat 9:20-22) diceritakan bahwa ada seorang perempuan yang sudah sakit pendarahan selama 12 tahun lamanya. Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Dalam hati perempuan itu, ia berkata,“Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Yesus pun berpaling kepadanya dan berkata,“Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelematkan engkau.”

Sejak saat itu, wanita itu pun sembuh.

Nabi AyubDalam Kitab Ayub (Ayb 2:7-9) diceritakan

bahwa setelah Iblis pergi dari hadapan Tuhan, Ayub terkena penyakit yang tidak wajar. Dari kepala hingga kaki. Ayub mengambil beling untuk menggaruk-garuk badannya. Maka istrinya berkata,“Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!”

Tetapi hatinya tidak tergoyahkan, malah berkata kepada istrinya, “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?”

Nabi AbrahamDalam Kitab Kejadian (Kej 22:1-12) diceritakan

bahwa Allah meminta Abraham untuk menyerahkan anak tunggalnya, Ishak untuk dijadikan kurban dan dipersembahkan kepada-Nya. Semua itu dilakukan Allah untuk menguji kepercayaannya. Saat Abraham dan Ishak telah sampai di tempat yang diberitahukan Allah, Abraham mengikat Ishak di atas mezbah. Saat Abraham hendak menyembelih Ishak, Malaikat Tuhan memanggilnya dan berfirman:“Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.”

Perempuan KanaanDalam Kitab Matius (Mat 15:22-28)

diceritakan bahwa saat Yesus hendak pergi ke daerah Tirus dan Sidon, ada seorang perempuan Kanaan yang datang meminta tolong kepada Yesus tetapi Yesus tidak menjawab sehingga murid-muridnya berkata kepada Yesus untuk mengusir perempuan itu. Yesus menolak permintaan perempuan itu tetapi perempuan itu tetap meminta tolong kepada-Nya. Yesus menjawab, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”Perempuan itu menjawab: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”Setelah itu, anaknya pun sembuh.

Thank You