bab 2 tinjauan pustaka 2.1 konsep perilaku hidup bersih ... 2.pdf · 2.1.1 pengertian perilaku...

38
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Kemenkes 2011). Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan interaksi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan perilaku (Kemenkes, 2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Sedangkan menurut Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati (2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat merupakan perilaku atas dasar kesadaran untuk meningkatkan kualitas kesehatan dalam keluarga dan masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang baik dapat memberikan dampak positif untuk kesehatan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik dari segi kesehatan, status gizi dan pemanfaatan sarana kesehatan lingkungan. Karena pada dasarnya sehat adalah kebutuhan dasar bagi setiap manusia atau individu yang akan berpengaruh terhadap segala aktivitas sehari hari.

Upload: others

Post on 11-Dec-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas

dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok

atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif

dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Kemenkes 2011). Keluarga mempunyai peran

penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, karena dalam keluarga terjadi

komunikasi dan interaksi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu

proses pendidikan perilaku (Kemenkes, 2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan

cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan

seluruh anggota keluarga. Sedangkan menurut Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati

(2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang

senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat merupakan perilaku atas dasar kesadaran

untuk meningkatkan kualitas kesehatan dalam keluarga dan masyarakat. Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat yang baik dapat memberikan dampak positif untuk kesehatan dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik dari segi kesehatan, status gizi dan

pemanfaatan sarana kesehatan lingkungan. Karena pada dasarnya sehat adalah kebutuhan

dasar bagi setiap manusia atau individu yang akan berpengaruh terhadap segala aktivitas

sehari hari.

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi

perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga dan tatanan lainnya.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk

menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga,

artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan

informasi dan melakukan pendidikan kesehatan. PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa

ratusan misalnya tentang gizi: makan beraneka ragam makanan, minum tablet tambah darah,

mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita kapsul vitamin A. Tentang

kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan

lingkungan (Atikah Proverawati 2012).

2.1.2 Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah untuk meningkatakan

pengetahuan, kesadaran dan kemauan masyarakat agar hidup sehat, serta meningkatan peran

aktif masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat hidup

yang optimal. Dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat khususnya di sekolah oleh

peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah, maka akan membentuk anak untuk

memiliki kemampuan dan kemandirian dalam mencegah penyakit, meningkatkan

kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah. PHBS berada di

lima tatanan yakni : tatanan rumah tangga, tatanan sekolah, tatanan tempat kerja, tatanan

tempat umum, tatanan institusi kesehatan (Kemenkes 2011).

2.1.3 Faktor yang mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan dan sehat

Faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat (Menurut Giri Wiarto, 2013)

:

1. Makanan dan minuman

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

Dalam susunan hidangan Indonesia berbagai bahan makanan dapat dikelompokkan

menjadi empat kelompok yaitu bahan makanan pokok, bahan makanan lauk pauk, bahan

makanan sayur, bahan makanan buah dan ditambah dengan susu, yang masyarakat kenal

dengan slogan “Empat Sehat Lima Sempurna”. Pola menu empat sehat lima sempurna adalah

pola menu seimbang yang bila disusun dengan baik mengandung semua zat gizi yang

dibutuhkan oleh tubuh dan makanan sehari-hari anak usia sekolah, sebaiknya terdiri atas

tiga kali makanan lengkap dan dua kali snack di antara waktu makan yang terdiri dari

makanan pokok, lauk pauk, sayur, buah dan susu mengingat masa pertumbuhan pada anak.

Tubuh manusia dapat tumbuh dan berkembang karena ada zat-zat yang berasal dari makanan.

Adapun fungsi makanan bagi tubuh antara lain sebagai penghilang rasa lapar, menghasilkan

tenaga, sebagai pertumbuhan dan perkembangan, untuk mengganti sel-sel yang rusak, dan

sebagai zat pengatur. Porsi makanan yang seimbang harus dijaga, agar anak dapat tumbuh

dengan normaldan terhindar dari obesitas ataupun kekurangan gizi.

2. Kebersihan Tubuh

Kebersihan tubuh merupakan langkah awal mewujudkan kesehatan tubuh. Dengan

tubuh yang bersih maka akan terhindar dari sakit dan penyakit. Menjaga kebersihan tubuh

adalah hal yang memang akan mendatangkan banyak manfaat bagi diri sendiri dan juga orang

lain. Menjaga kebersihan tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya mandi

menggunakan sabun, mencuci baju, menggosok gigi dan membersihkan mulut, memotong

kuku, keramas menggunakan shampo, dan lain sebagainya. Menurut Giri Wiarto (2013)

memelihara kebersihan diri dapat meliputi:

a. Mandi dua kali dalam sehari

Mandi dua kali dalam sehari dapat membuang kotoran yang menempel di badan kita

seperti debu, keringat dan sebagainya. Ketika mandi jangan lupa menggunakan sabun.

Memelihara kebersihan badan adalah sangat penting. Gunakan sabun dengan secukupnya.

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

Kegiatan ini dilakukan karena di dalam tubuh kita sendiri bisa menjadi sarang penyakit

apabila tidak diadakan pembersihan. Menggosok gigi ketika hendak tidur dan pada pagi hari

setelah bangun tidur misalnya setelah kita makan pasti sisa-sisa makanan akan tersangkut di

sela-sela gigi, apabila sisa-sisa makanan tersebut tidak di bersihkan, maka kuman-kuman

akan memakannya pada saat kita sedang tidur. Dan jika terlalu lama tidak di bersihkan, sisa-

sisa makanan itu makin menumpuk dan kumanpun juga akan menumpuk. Maka akan timbul

sakit gigi, itu mengapa kita di anjurkan untuk menggosok gigi sebelum tidur dan pagi hari.

b. Menjaga kebersihan rambut, kuku, hidung, dan telinga

Kita juga harus memelihara kebersihan rambut, kuku, hidung dan telinga. Jangan lupa

keramas setiap hari apabila setelah melalukan kegiatan fisik yang melelahkan agar kotoran

yang ada di kepala dapat hilang. Gunakanlah shampo untuk setiap kali keramas. Kuku dapat

memanjang dengan sendirinya. Ketika kita memegang sesuatu, mengambil sebongkah tanah

misalnya ada beberapa tanah yang masuk di sela-sela kuku. Secara tidak sadar di dalam tanah

tersebut hidup puluhan anak cacing. Apabila kita makan dan lupa mencuci tangan, maka

puluhan anak cacing tersebut akan ikut termakan dan masuklah di perut. Cacing itu di hidup

sebagai hewan anaerob (tanpa oksigen) dan ikut beraktifitas. Apabila jumlah cacing itu

banyak, maka perut akan terasa mules dan dapat menyebabkan diare. Begitu dengan hidung

dan telinga. Kita tahu bahwa telinga dan hidung itu mengeluarkan kotoran walaupun tidak

banyak. Hidung bukan mengeluarkan kotoran, tetapi menyaring kotoran. Kotoran itu

sebenarnya berasal dari debu-debu yang beterbangan dan ikut bersama udara yang hirup.

Debu itu tersaring di bulu-bulu hidung yang mengandung lendir. Telinga harus dibersihkan

dari benda- benda yang mengganggu. Setiap akan membersihkan telinga, gunakanlah cotton

bud yang lembut. Jangan terlalu dalam ketika membersihkannya. Karena dapat merusak

gendang telinga.

3. Kebersihan Lingkungan

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

Lingkungan yang bersih adalah awal hidup yang sehat. Lingkungan tidak hanya

mencakup sekitar rumah saja, namun meliputi lingkungan sekolah, lingkungan kerja,

lingkungan bermain dan lain-lain. Khususnya lingkungan sekolah merupakan tanggungjawab

warga sekolah, meliputi siswa, guru, karyawan dan juga penjual jajanan di sekolah.

Kebersihan lingkungan sekolah harus tetap dijaga, agar proses belajar mengajar dapat

telaksana dengan nyaman. Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sangat

diperlukan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kebersihan lingkungan:

a. Sampah

Menurut Giri Wiarto (2013), Sampah/wastes diartikan sebagai benda yang tidak

terpakai, tidak diinginkan dan dibuang atau sesuatu yang tidak digunakan, tidak disenangi

atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia, serta tidak terjadi dengan

sendirinya. Dampak sampah terhadap lingkungan bisa berdampak terhadap kesehatan.

Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi

beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat

menimbulkan penyakit. Potensi bahaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut penyakit

diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dan

pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga

meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. Penyakit

jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). Sampah beracun telah dilaporkan bahwa

di Jepang kira- kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah

terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh

pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. Dampak terhadap lingkungan cairan

terhadap rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air.

Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap dan hal

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Dampak terhadap sosial-ekonomi

pengelolan sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang

menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena

sampah bertebaran di mana-mana.

b. Limbah

Limbah menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo.PP 85/1999 yang dikutip

oleh Giri Wiarto (2013), limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha atau

kegiatan manusia. Limbah merupakan hal yang tidak dikehendaki karena tidak memiliki nilai

ekonomis. Kebersihan rumah juga harus diperhatikan misalnya kebersihan kamar tidur,

kamar mandi/WC, ruang makan, dapur dan halaman rumah. Penerapan pada anak sejak dini

dalam kegiatan menjaga kebersihan rumah harus dianjurkan, agar anak dapat terbiasa

menjaga kesehatan sehingga di sekolah dan dimanapun anak berada akan selalu menjaga

kebersihan.

c. Sakit dan Penyakit

Sakit adalah suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga

menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari, baik aktivitas jasmani, rohani, maupun

sosial. Menurut Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati (2012), mencegah sakit adalah lebih

mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk

mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala

upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan

menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Pada dasarnya

kesehatan tidak datang dengan sendirinya maka dari itu dibutuhkan kesadaran dan peran

khusus dari dalam diri sendiri. Kesehatan sangat penting bagi setiap individu, agar dapat

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik dan benar. Pencegahan sakit dan penyakit

dilakukan dengan menjaga kebersihan diri terutama, kemudian kebersihan lingkungan, dan

kebersihan makanan, tidak lupa pola istirahat yang cukup.

d. Kebiasaan Merusak Kesehatan

Banyak kebiasaan sehari-hari yang orang tidak sadari bisa merusak dan menggangu

kesehatan. Kebiasaan ini mungkin dianggap sepele, namun jika tidak diperhatikan akan

berdampak buruk pada kesehatan dalam jangka pendek atau jangka panjang. Ada beberapa

hal yang merupakan kebiasaan merusak kesehatan (Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati

2012).

e. Merokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm

(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun

tembakau yang dicacah (Giri Wiarto, 2013). Dalam Kurikulum KTSP memahami bahaya

merokok bagi kesehatan tubuh. Sehingga dalam materi pembelajaran dapat diberikan

sehingga siswa dapat mengerti bahaya-bahaya merokok bagi kesehatan. Rokok biasanya

dijual dalam bungkusan dan disertai tulisan yang memperingatkan masyarakat akan bahaya

merokok. Namun pada kenyataannya meskipun telah tertera atau disertai tulisan yang

mengerikan tetapi tidak dihiraukan oleh masyarakat.

f. Alkohol

Menurut Giri Wiarto (2013), pemakaian alkohol dalam jangka waktu yang lama dapat

menginduksi dan meningkatkan metabolisme obat-obatan serta mengurangi timbunan

vitamin A dalam hati, meningkatkan aktivitas zat-zat racun yang terdapat pada hati dan zat-

zat yang dapat menimbukan kanker, menghambat pembentukan protein dan menyebabkan

gangguan fungsi hati. Alkohol merupakan minuman tidak baik bagi tubuh, meskipun alkohol

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

memiliki kadar masing-masing. Apabila alkohol sudah masuk ke dalam tubuh maka dapat

menyebabkan hilangnya kesadaran (mabuk) dan hal tersebut dapat mengakibatkan

munculnya hal-hal negatif.

g. Narkoba

Menurut Giri Wiarto (2013) narkoba adalah senyawa-senyawa psikotropika yang

biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit

tertentu, namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan

dosis yang semestinya. Di Indonesia narkoba merupakan obat yang menjadikan

ketergantungan dan dilarang untuk dikonsumsi bebas oleh masyarakat. Kematian yang

disebabkan oleh penggunaan obat- obatan ini cukup tinggi. Dampak penyalahgunaan narkoba

yang ditimbulkan tidak semua orang sama.

2.1.4 Manfaat perilaku hidup bersih dan sehat

Manfaat perilaku hidup bersih dan sehat adalah terwujutnya rumah tangga yang

derajat kesehatanya meningkat dan tidak mudah sakit serta meningkatkan produktivitas kerja

setiap angota keluarga yang tinggal dalam lingkungan sehat dalam rangka mencegah

timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain,meningkatkan derajat kesehatan, dan

memanfaatkan pelayanan kesehatan, serta mengembangkan dan menyelenggarakan upaya

kesehatan bersumber masyarakat (Depkes 2006).

2.1.5 Peran keluarga dalam perilaku hidup bersih dan sehat

Keluarga mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat, karena dalam keluarga terjadi komunikasi dan interaksi antara anggota keluarga

yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan perilaku (Kemenkes, 2011). Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku atas dasar kesadaran sebagai hasil

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu

menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

mewujudkan kesehatan masyarakat (Kemenkes, 2011). Sedangkan menurut Atikah

Proverawati dan Eni Rahmawati (2012) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan

cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan

seluruh anggota keluarga.Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat

merupakan perilaku atas dasar kesadaran untuk meningkatkan kualitas kesehatan dalam

keluarga dan masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang baik dapat memberikan

dampak positif untuk kesehatan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik dari

segi kesehatan, status gizi dan pemanfaatan sarana kesehatan lingkungan. Karena pada

dasarnya sehat adalah kebutuhan dasar bagi setiap manusia atau individu yang akan di

pengaruhi terhadap segalah aktivitas sehari-hari.

2.1.6 Indikator Perilaku Hidup Bersih di Sekolah

Menurut Depkes (2011) Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah adalah

sekumpulan perilaku yang di praktekan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan

sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu

mencagah penyakit, meningkatkan kesehatanya, serta berperan aktif dalam mewujutkan

lingkungan sehat. Ada beberapa indikator yang di pakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS

di sekolah.

(Kemenkes RI, 2011). PHBS di institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan

peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi

pendidikan. Indikstor perilaku hidup bersih dan sehat di institusi pendidikan/sekolah

meliputi :

1. Mencuci tangan memakai sabun

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

Cuci tangan pakai sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan

tangan dan jari jemari mengunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan

memutuskan mata rantai kuman. Cuci tangan dengan sabun di kenal juga dengan salah satu

pencehgahan penyakit. Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup. Pengunaan sabun selain

membantu singkatnya waktu cuci tangan dengan mengosok jari dengan sabun menghilangkan

kuman yang tidak tampak, minyak/lemak/kotoran di permukaan kulit,serta meninggalkan

bauh wangi. Perpaduan kebersihan, bau wangi dan perasaan segar merupakan hal positif yang

di peroleh setelah mengunakan sabun.

2 Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

Di sekolah siswa membeli atau mengkonsumsi makanan/jajanan yang bersih dan

tertutup di warung sekolah. Makanan yang sehat mengandung karbohidrat, protein, lemak,

mineral dan vitamin. Makanan yang seimbang akan menjamin tubuh menjadi sehat. Makanan

yang ada di kantin sekolah harus makanan yang bersih tidak mengandung bahan berbahaya,

serta mengunakan air yang matang untuk kebutuhan minum.

3 Membuang sampah pada tempatnya

Tindakan yang dapat di lakukan untuk menjaga agar lingkungan selalu terjaga dari

sampah yaitu guru memberi contoh pada siswa-siswinya untuk membuang sampah pada

tempatnya, menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah di sembarangan tempat,

mencatat siswa-siswi yang melanggar, membuat peraturan yang isinya tentang pemberian

dendaterhadap siswa-siswi yang membuang sampah pada tempatnya.Menimbang berat badan

dan mengukur tinggi badan . Kegiatan penimbangan berat badan di sekolah untuk

mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak serta status gizi anak sekolah. Hal ini di

lakukan untuk deteksi dini gizi buruk maupun gizi lebih pada anak usia sekolah.

3 Olahraga Teratur dan terukur

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

Aktivitas fisik adalah salah satu wujut dari perilaku hidup sehat terjait dengan

pemeliharaan dan peningkatan olaraga di sekolah bertujuan untuk memelihara kesehatan

fisik dan mental anak agar tidak mudah sakit. Dalam rangka meningkatkan kesegaran

jasmani, perlu di lakukan latihan fisik yang benar dan teratur agar tubuh tetap sehat dan

segar.

4 Tidak merokok di sekolah

Siswa tidak ada yang merokok di lingkungan sekolah. Timbulnya kebiasaan merokok

diawali dari melihat orang sekitarnya merokok. Merokok di lingkungan sekolah sangat tidak

di anjurkan karena rokok mengandung banyak zat berbahaya yang dapat membahayakan

kesehatan anak sekolah (Kemenkes RI, 2011).

5 Mengunakan jambang yang bersih dan sehat

Pengunaan satu ruang jambang bersama-sama sangat berpotensi meningkatkan

penularan penyakit. Sehingga tidak cukup terpisah jambang sekolah juga cukup ventilasi,

pencahayaan, tersedia alat-alat pembersih

6 Pemberantas jantik nyamuk

Upaya melaksanakan 3M seperti yang biasa kita dengar yaitu : menguras dan

menyikat tempat penampunagan, menutup dengan rapat tempat penampungan air, serta

mengubur barang bekas yang bisa menampung air hujan.

7 Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan

Indikator sekolah sehat yaitu adanya catatan periodik berat dan tinggi siswa. Kita tahu

begitu cepat pertumbuhan dan perkembangan siswa, sehingga perlu pencatatan

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

perubahan tubuhnya secara rutin. Dengan memengan catatan berat dan tinggi siswa

badan siswa maka guru mudah memprediksi kondisi kesehatan dan gizinya.

2.1.7 Klasifikasi penilaian perilaku hidup bersih dan sehat

Menurut Kementrian Kesehatan Repoblik Indonesia tahun 2008 mengalami perubahan,

di mana jika salah satu indikator PHBS tidak di penuhi, maka tatanan tersebut di nyatakan

tidak menjalankan PHBS. Sehingga rumah tangga yang memiliki 10 indikator PHBS di

kategorikan rumah tangga sehat, sedangkan rumah tangga yang tidak menerapkan salah satu

indikator PHBS di kategorikan rumah tangga tidak sehat.

2.1.8 Klasifikasi penilaian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah

Klasifikasi penilaian PHBS menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008

mengalami perubahan, di mana jika slah satu indikator PHBS tidak terpenuhi, maka tatanan

pendidikan adalah upaya yang memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan

sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikan PHBS dan berperan sehat. Sasaran

pembinaan PHBS di sekolah adalah siswa, warga sekolah (kepala sekolah,guru,karyawan

sekolah, komite sekolah, guru, karyawan sekolah, dan orang tua siswa), dan masyarakat

lingkungan sekolah (penjaga kantin, satpam, dan lain-lain).

2.2 Status Gizi

2.2.1 Pengertian Gizi

Pengertian gizi menurut I Dewa Nyoman Supariasa, Bachyar Bakri, dan Ibnu Fajar,

(2012), adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara

normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan

pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan

dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Status gizi adalah keadaan

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan (intake) zat gizi dan jumlah

yang dibutuhkan (requirement) oleh tubuh yang dapat diukur secara klinis, antropometri atau

laboratorium. Pengaruh kekurangan gizi antara lain akan mengakibatkan tubuh dapat lelah,

kurang bergairah, mudah mengantuk, sering sakit dan daya tahan tubuh terhadap penyakit

menurun, sehingga mudah terkena infeksi dan kurang konsentrasi dalam mengerjakan

sesuatu. Selain itu, jaringan-jaringan otot kurang dapat berkembang dan menurunkan tingkat

kecerdasan. Seorang anak sehat pada status gizi baik akan tumbuh dan berkembang dengan

baik pula, berat dan tinggi badannya akan selalu bertambah. Dari beberapa pendapat diatas

dapat disimpulkan bahwa gizi adalah zat penting dalam makanan yang dibutuhkan oleh

tubuh, agar tubuh dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan normal sehingga dapat

menghasilkan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Status gizi merupakan ekspresi

dari keadaan keseimbangan atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu

sebagai contoh, gondok endemik merupakan keadaan ketidakseimbangan pemasukan dan

pengeluaran iodium dalam tubuh. Pada anak-anak usia sekolah (6-12 tahun), meskipun laju

pertumbuhan anak-anak selama sebagian besar waktu sekolah mereka lebih kecil daripada

masa sebelumnya, namun persatuan berat badan, anak sekolah membutuhkan makanan yang

lebih banyak daripada orang dewasa. Kenaikan-kenaikan dalam jumlah zat gizi diperlukan

untuk pertumbuhan dan kegiatan fisik tambahan. Anak usia sekolah sangat peka terhadap

infeksi dan penyakit menular yang dapat menghasilkan simpanan zat gizi tubuh. Jadi, apabila

persediaan makanan keluarga kurang, maka seringkali anak-anak dari kelompok umur ini

sangat peka terhadap gizi kurang.

1. Klasifikasi status gizi

dalam menentukan klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku yang disebut

reference. Berdasarkan baku Harvard, status gizi dapat dibagi menjadi empat, yaitu :

a. Gizi lebih untuk over weight, termasuk kegemukan dan obesitas.

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

b. Gizi baik untuk well nourished.

c. Gizi kurang untuk under weight yang

mencakup mild dan moderate PCM (Proteine Calori Malnutrition).

d. Gizi buruk untuk severe PCM, termasuk marasmus, marasmik-kwasihorkor dan

kwashiorkor.

2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi

Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi adalah penghasilan keluarga,

pendidikan dan pengetahuan, kebiasaan makan, dan makanan jajanan. Sedangkan faktor-

faktor yang mempengaruhi keadaan gizi anak sekolah yaitu. Memilih dan menentukan

makanan apa yang disukai dan apa yang tidak disukai. Lupa diri waktu bermain sehingga

anak-anak tidak ingin mengkonsumsi makanan. Sedangkan faktor-faktor yang

mempengaruhi status gizi dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Faktor internal

yaitu faktor dalam tubuh manusia sendiri yang berpengaruh terhadap status gizi,

seperti kemampuan tubuh untuk menyerap makanan yang masuk, keturunan atau kelainan-

kelainan tubuh.

b. Faktor eksternal, meliputi :

Tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang gizi, yaitu pengetahuan gizi orang

tuanya terutama ibunya. Latar belakang sosial budaya, antara lain kebiasaan masyarakat

dalam mengkonsumsi makanan. Perbedaan sosial budaya dalam perilaku hidup sehat

dihubungkan dengan perbedaan setiap individu dalam menghadapi setiap permasalahan

kesehatan mereka, akan tetapi saat ini masih banyak masyarakat yang lebih memikirkan

materi daripada kesehatan mereka. Daya beli keluarga, dimana upaya pemenuhan konsumsi

makanan berkaitan erat dengan daya beli suatu bahan makanan. Keluarga dengan

pendapatan terbatas tentunya keanekaragaman makanan yang diperlukan tubuh kurang

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

terjamin. Jumlah angota keluarga di mana sudah banyak banyak maka jumlah makanan juga

akan semakin banyak yang harus di sediakan bila daya beli rendah maka konsumsi pangan

yang sesuai dengan kecukupan gizi juga tertekan, metode penilaian status gizi dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu penilaian status gizi secara langsung, meliputi antropometri,

klinis, biokimia, dan biofisik. Penilaian status gizi secara tidak langsung, meliputi survei

konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi.

3. Antropometri gizi, menurut I Dewa Nyoman Supariasa, Bachyar Bakri, dan Ibnu

Fajar, (2012), ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan

berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur

dan tingkat gizi. Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi.

Kombinasi antara beberapa parameter disebut indeks antropometri Indeks antropometri yang

umum digunakan antara lain :

a. Indikator BB/U

Indikator BB/U dapat normal, lebih rendah, atau lebih tinggi setelah dibandingkan

dengan standar WHO. Apabila BB/U normal, digolongkan pada status gizi baik. BB/U

rendah dapat berarti berstatus gizi kurang atau buruk. Sedang BB/U tinggi dapat digolongkan

berstatus gizi lebih. Status gizi kurang yang diukur dengan indikator BB/U di dalam ilmu gizi

dikelompokkan ke dalam kelompok “Berat Badan Rendah (BBR)” atau underweight.

Menurut tingkat keparahannya, BBR dikelompokkan lagi dalam kategori BBR tingkat ringan

(mild), sedang (moderate), dan berat (severe). BBR tingkat berat atau sangat berat (Berat

Badan Sangat Rendah = BBSR) sering disebut sebagai status gizi buruk.

b. Indikator TB/U

Dalam keadaan normal tinggi badan tumbuh bersamaan dengan bertambahnya umur.

Pertambahan tinggi badan relatif kurang sensitif terhadap kurang gizi dalam waktu singkat.

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

Pengaruh kurang gizi terhadap pertumbuhan tinggi badan baru terlihat dalam waktu yang

cukup lama. Oleh karena itu indikator TB/U menggambarkan status gizi masa lampau.

c. Indikator BB/TB

Pengukuran antropometri yang terbaik adalah menggunakan indikator BB/TB. Berat

badan berkorelasi linier dengan tinggi badan, artinya dalam keadaan normal perkembangan

berat badan akan mengikuti pertambahan tinggi badan pada percepatan tertentu. Dengan

demikian berat badan yang normal akan proporsional dengan tinggi badan. Oleh karena itu

indikator BB/TB merupakan indikator yang independen terhadap umur.

Tabel 2.1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB

Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS

NoIndeks yang dipakai

Batas Pengelompokan Sebutan Status Gizi

1 BB/U < -3 SD Gizi buruk

- 3 s/d <-2 SD Gizi kurang

- 2 s/d +2 SD Gizi baik

> +2 SD Gizi lebih

2 TB/U < -3 SD Sangat Pendek

- 3 s/d <-2 SD Pendek

- 2 s/d +2 SD Normal

> +2 SD Tinggi

3 BB/TB < -3 SD Sangat Kurus

- 2 SD s/d <-3 SD Kurus

- 2 SD s/d +2 SD Normal

> +2 SD Gemuk

Sumber : Depkes RI 2011.

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

2) Z- score

Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) dapat diperoleh dengan mengurangi Nilai

Induvidual Subjek (NIS) dengan Nilai Median Baku Rujukan (NMBR) pada umur yang

bersangkutan, hasilnya dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR). Atau dengan

menggunakan rumus

Rumus perhitungan Z-skor adalah :

Z-skor = Nilai Individu Subjek – Nilai Median Baku Rujukan

Nilai Simpang Baku Rujukan

Status gizi berdasarkan rujukan WHO-NCHS dan kesepakatan Cipanas (2000) oleh

para pakar Gizi dikategorikan seperti diperlihatkan pada tabel 3 diatas serta di interpretasikan

berdasarkan gabungan tiga indeks antropometri seperti yang terlihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri

(BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS)

No Indeks yang digunakan

Interprestasi

BB/UTB/U BB/TB

1. Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Tinggi

Normal

Normal

Rendah

Rendah

Normal duluh kurang gizi

Sekarang kurang ++

Sekarang kurang ++Normal

Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

2.

Normal

Normal

Normal

Tinggi

Rendah

Normal

Rendah

Tinggi

Normal

Sekarang kurang

Sekarang lebih duluh kurang

3.Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Rendah

Normal

Normal

Tinggi

Tinggi

Tinggi normal

Obesitas

Sekarang lebih belum obesitas

Sumber : Depkes RI 2011.

Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) :

Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

3) Kategori Status Gizi

Berdasarkan SK Menkes RI No; 920/Menkes/SK/VIII/2002, status gizi dikategorikan

menjadi:

a. Gizi Lebih : Apabila nilai Z score yang diperoleh > + 2 SD

b. Gizi baik : Apabila nilai Z score yang diperoleh -2 SD s.d +2 SD

c. Gizi Kurang : Apabila nilai Z score yang diperoleh < -2 SD s.d-3 SD

d. Gizi buruk : Apabila nilai Z score yang diperoleh <-3 SD

2.2.2 Fungsi Zat Gizi

Menurut departemen gizi dan kesehatan masyarakat (2011), fungsi umum

zat gizi antara lain sebagai sumber energi atau tenaga, menyumbang pertumbuhan badan,

memelihara jaringan tubuh, mengganti sel yang rusak, mengatur metabolisme dan mengatur

keseimbangan air, mineral dan asam-basa di dalam cairan tubuh, berperan dalam mekanisme

pertahanan tubuh terhadap penyakit sebagai antibodi dan antitoksin.

2.2.3 Macam-macam Zat Gizi

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

1. Protein

Protein adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersusun atas atom-

atom C, H, O, dan N (Djoko Pekik Irianto, 2015). Menurut Sunita Almatsier (2016) protein

adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Protein

memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta

memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Disamping itu, protein berguna untuk melindungi

supaya keseimbangan asam dan basa di dalam darah dan jaringan terpelihara, selain itu juga

mengatur keseimbangan air di dalam tubuh. Menurut Djoko Pekik Irianto (2015) manusia

memerlukan protein untuk berbagai fungsi antara lain :

a. Membangun sel tubuh

b. Mengganti sel tubuh

c. Membuat air susu, enzim dan hormon

d. Membuat protein darah

e. Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh

f. Pemberi kalori

Sumber protein hewani (berasal dari hewan) seperti, telur, susu, daging, unggas, ikan,

dan kerang. Sedangkan sumber protei nabati (berasal dari tumbuh-tumbuhan) seperti kacang

kedelai dan hasilnya, seperti tempe, tahu, serta kacang-kacangan lain.

2. Karbohidrat

Karbohidrat adalah satu atau beberapa senyawa kimia termasuk gula, pati dan serat

yang mengandung atom C, H dan O dengan rumus kimia Cn(H2O)n. Menurut Djoko Pekik

Irianto (2015) manfaat karbohidrat antara lain sumber energi utama yang diperlukan untuk

gerak, 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori. Untuk membentuk cadangan sumber

energi, kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak sebagai

cadangan sumber energi yang sewaktu- waktu dapat dipergunakan. Memberi rasa kenyang,

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

karena karbohidrat mempunyai volume yang besar dengan adanya selullosa akan

memberikan perasaan kenyang.

Dalam Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, (2011) sumber karbohidrat antara

lain padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan kering dan hasil olahan seperti bihun, mie,

roti, dan tepung dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat. Sayuran umbi seperti wortel

dan kacang- kacangan relatif lebih tinggi kandungan karbohidrat dibandingkan sayuran daun.

Beras, jagung, sagu, singkong, dan talas digunakan sebagai makanan pokok penduduk di

berbagai wilayah Indonesia. Fungsi Karbohidrat sebagai sumber energi, satu gram

karbohidrat mengasilkan 4 kalori. Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya pada

monosakarida pada disakarida. Penghemat protein, jika karbohidrat makanan tidak tercukupi

maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengalahkan fungsi

utamanya sebagai zat pembangun. Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat akan mencegah

terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton

berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi- butirat. Bahan-bahan ini dibentuk

dalam hati dan dikeluarkan melalui urine dengan mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini

dapat menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi, serta PH cairan tubuh

menurun. Membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi

bentuk pada feses. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa karbohidrat merupakan

makanan pokok yang menghasilkan tenaga dengan satuan kalori. Sumber karbohidrat

terdapat pada tumbuh-tumbuhan, seperti beras, jagung, sagu dan singkong.

3. Lemak

Lemak adalah garam yang terjadi dari penyatuan asam lemak dengan alkohol organik

yang disebut gliserol atau gliserin (Djoko Pekik Irianto, 2011). Lemak merupakan senyawa

organik yang majemuk terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen yang

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

membentuk asam lemak dan gliserol, apabila tergabung dengan zat lain akan membentuk

lipid, fosfat, dan sterol. (Djoko Pekik Irianto, 2015).

Lemak dapat digunakan sebagai sumber energi, lemak dan minyak merupakan sumber

energi paling padat, yang menghasilkan 9 kalori untuk tiap gram, yaitu 2½ kali besar energi

yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama. Sumber asam lemak

esensial merupakan alat angkut vitamin larut lemak sebagai penghemat protein lemak serta

menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak digunakan

sebagai sumber energi. Memberi rasa kenyang dan kelezatan, lemak memperlambat sekresi

asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung sehingga lemak memberi rasa

kenyang lebih lama. Di samping itu lemak member tekstur yang disukai dan memberi

kelezatan khusus pada makanan. Sebagai pelumas lemak, merupakan pelumas dan membantu

pengeluaran sisa pencernaan. Memelihara suhu tubuh, lapisan lemak di bawah kulit

mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh secara cepat, dengan demikian

lemak berfungsi juga dalam memelihara suhu tubuh, pelindung organ tubuh. Lapisan lemak

yang menyelubungi organ-organ tubuh, seperti jantung, hati, dan ginjal membantu menahan

organ-organ tersebut tetap di tempatnya dan melindunginya terhadap benturan dan bahaya

lain.

Menurut Djoko Pekik Irianto (2015), lemak dapat dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan

(nabati) yaitu buah, kemiri, zaetun, kelapa dan jagung, sedangkan ada yang dihasilkan oleh

hewan (hewani) yaitu mentega, susu, keju, kuning telur.

4. Vitamin

Menurut Sunita Almatsier (2015) vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang

dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh.

Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur

pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan

pengolahan vitamin. Setiap vitamin mempunyai fungsi khusus, walaupun demikian beberapa

vitamin dapat berperan secara bersama-sama dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya

memacu dan memelihara pertumbuhan, kesehatan reproduksi, kekuatan tubuh, dan stabilitas

sistem syaraf. Menurut Sunita Almatsier (2015) beberapa sifat umum vitamin larut dalam

lemak dan larut dalam air, sebagai berikut:

Tabel 2.3 Sifat-sifat umum vitamin larut dalam lemak dan vitamin larut dalam air.

Vitamin larut lemak Vitamin larut air

Larut dalam lemak dan pelarut

lemak

Larut dalam air

Kelebihan konsumsi dari

yang dibutuhkan disimpan

dalam tubuh

Simpanan sebagai kelebihan

kebutuhan sangat sedikit

Dikeluarkan dalam jumlah

kecil melalui empedu

Dikeluarkan melalui urin

Gejala defisiensi berkembang lambat Gejala defisiensi sering terjadi dengan

cepat

Tidak selalu perlu ada dalam

makanan sehari-hari

Harus selalu ada dalam

makanan sehari-hari

Mempunyai prekursor atau

Provitamin

Umumnya tidak mempunyai

Prekursor

Hanya mengandung unsur- unsur C,

H, dan O

Selain C,H,danOmengandungN,

kadang- kadang S dan Co

Diabsorpsi melalui sistem Diabsorpsi melalui vena Porta

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

Limfe

Hanya dibutuhkan oleh organisme

kompleks

Dibutuhkan oleh organisme sederhana

dan kompleks

Beberapa jenis bersifat toksik pada

jumlah relatif rendah (6-10 x KGA)

Bersifat toksik hanya pada

dosistinggi/mengadosis (>10 x KGA)

5. Mineral

Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam

pemeiharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara

keseluruhan (Sunita Almatsier, 2014). Mineral merupakan zat penting bagi tubuh, karena

semua jaringan dan air di dalam tubuh mengandung mineral. Sumber paling baik mineral

adalah makanan hewani, kecuali magnesium yang lebih banyak terdapat didalam makananm

nabati. Hewan memperoleh mineral dari tumbuh-tumbuhan yang menumpuknya didalam

jaringan tubuhnya. Disamping itu, mineral berasal dari makanan hewani mempunyai

ketersediaan biologik lebih tinggi daripada makanan yang berasal dari makanan nabati.

Menurut Djoko Pekik Irianto (2015), secara umum fungsi mineral bagi tubuh, yaitu:

1. Menyediakan bahan sebagai komponen penyusun tulang dan gigi.

2. Membantu fungsi organ: memelihara irama jantung, kontraksi otot, konduksi

syaraf dan keseimbangan asam basa.

3. Memelihara keteraturan metabolisme seluler.

6. Air

Air merupakan komponen terbesar dari struktur tubuh manusia, kurang lebih 60-70%

berat badan orang dewasa berupa air, sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh terutama bagi

mereka yang melakukan olahraga atau kegiatan berat (Djoko Pekik Irianto, 2015). Menurut

Sunita Almatsier (2016) air mempunyai beberapa fungsi dalam proses vital tubuh:

1. Pelarut dan alat angkut

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

2. Katalisator

3. Pelumas

4. Fasilitator pertumbuhan

5. Pengatur suhu

6. Perendam benturan

Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan fungsinya

tidak dapat tergantikan oleh senyawa lain. Didalam tubuh air berfungsi untuk membantu

proses pencernaan makanan, mengangkat zat-zat gizi keseluruh sel tubuh, mengeluarkan sisa-

sisa pencernaa makanan, melumasi persendian dan mengurangi resiko pembentukan batu

ginjal.

2.2.4 Pengaruh Zat Gizi

Menurut Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat (2013), dalam pengetahuan

gizi, hal yang harus menjadi prioritas utama adalah bagaimana membuat energi itu seimbang:

1. Kurang Energi

2. Kelebihan Energi

3. Komposisi Tubuh pada Keadaan Obesitas

4. Komposisi Tubuh pada Keadaan Kurang Gizi

5. Pengaruh Lain-Aktivitas Fisik

Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang

dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, apabila makanan tidak dipilih dengan

baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat untuk tubuh. Kelebihan makanan pada anak

akan mengakibatkan obesitas, yang mengakibatkan tubuh anak menjadi gemuk, tetapi apabila

anak mengalami kekurangan makanan atau zat gizi akan mengakibatkan anak kekurangan

gizi dan berat badan tidak akan normal.

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

2.2.5 Penilaian Status Gizi

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan

zat-zat gizi, yang dibedakan antara status gizi buruk, baik, dan lebih (Sunita Almatsier, 2015).

Sedangkan menurut I Dewa Nyoman Supariasa (2012) menyatakan bahwa status gizi adalah

ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari

nutriture dalam bentuk variabel tertentu. Menurut Sunita Almatseir (2015), status gizi adalah

suatu keadaan kesehatan sebagai akibat keseimbangan antara konsumsi, penyerapan zat gizi

dan penggunaannya di dalam tubuh. Kadar zat gizi pada makanan memang tidak sama, ada

yang rendah ada pula yang tinggi karena itu dengan memperhatikan “empat sehat lima

sempurna” yang selalu dianjurkan oleh pemerintah, setiap bahan makanan akan saling

melengkapi zat makanan/zat gizinya yang selalu dibutuhkan tubuh manusia guna menjamin

pertumbuhan dan perkembangan fisik serta energi yang cukup guna melaksanakan kegiatan

sehari-hari. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa status gizi dapat digunakan

sebagai pengukur baik buruknya konsumsi makanan sehari-hari pada seseorang. Untuk

mengetahui status gizi seseorang dapat dilakukan dengan cara pengukuran tinggi badan dan

berat badan yang hasilnya dikonsultasikan dengan tabel hasil penelitian yang sudah

dilakukan. Penilaian status gizi dilakukan untuk mengetahui keadaan tubuh seseorang yaitu

kurang, normal atau kelebihan berat badan. Ada beberapa metode untuk mengetahui

penilaian status gizi.

2.2.6 Penilaian Status Gizi Langsung

Menurut I Dewa Nyoman Supariasa (2013) Secara umum antropometri artinya ukuran

tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan

dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai

tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat

Page 26: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola

pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam

tubuh.

1. Klinis

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi

masyarakat. Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical

surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari

kekurangan salah satu atau lebih zat gizi.

2. Biokimia

Pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai

macam jaringan tubuh antara lain: darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti

hati dan otot. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi

keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.

3. Biofisik

Metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya

jaringan) dan melihat perubahan struktur dan jaringan. Metode ini biasanya digunakan dalam

situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of night blindnes), cara yang

digunakan adalah tes adaptasi gelap.

2.2.7 Penilaian Status Gizi Tidak Langsung

Menurut I Dewa Nyoman Supariasa (2014) metode penentuan status gizi secara tidak

langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Pengumpulan data

Page 27: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

konsumsi makanan dapat mengambarkan tentang konsumsi berbagai zat gizi pada

masyarakat, keluarga dan individu.

1. Statistik Vital

Metode dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka

kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu yang

berhubungan dengan gizi. Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator

tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.

2. Faktor Ekologi

mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi

beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat

tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain. Penilaian status gizi

ini berguna sekali dan dapat digunakan sebagai landasan untuk pengembangan program

masyarakat khususnya pada pendidikan tigkat sekolah dasar. Hal ini juga dapat membantu

mengatasi kurang gizi, menyediakan jumlah dan jenis pangan yang diperlukan dan umumnya

mendukung kesehatan anak-anak sekolah dasar.

3.2.8. Cara Penilaian Status Gizi LLA (Lingkar Lengan Atas)

Lingkar Lengan Atas (LLA) merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status

gizi, karena mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat-alat yang sulit diperoleh dengan

harga yang lebih murah (I Dewa Nyoman, dkk., 2014). Menurut Departemen Gizi dan

Kesehatan Masyarakat (2011), LILA (Lingkar Lengan Atas) mencerminkan cadangan energi

sehingga pengukuran ini dapat mencerminkan status KEP (Kurang Energi dan Protein) pada

balita atau KEK (Kurang Energi Kronik) pada ibu WUS dan ibu hamil. Penilaian Lingkar

Lega Atas digunakan untuk mengukur balita dan Wanita Usia Subur (WUS). Penilaian ini

salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat awam, untuk

Page 28: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

mengetahui beresiko Kekurangan Energi Kronis (KEK). IMT Penilaian status gizi menurut I

Dewa Nyoman Supariasa (2011) menggunakan penilaian IMT merupakan alat yang

sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan

kekurangan dan kelebihan berat badan, maka mempertahankan berat badan normal

memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang.

1. Rumus perhitungan IMT

berat badan (kg)

IMT =

tinggi badan (m) x tinggi badan (m)

Atau berat badan (dalam kilogram) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam meter). Batas

ambang IMT dengan merujuk ketentuan FAO/WHO. Pembagian batas ambang IMT adalah

Sangat kurus < -3SD Kurus -2 SD s/d -3 SD Normal -2 SD s/d +2SD dan gemuk > +2 SD

2. Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U)

Indeks massa tubuh (IMT) atau basal metabolisme indeks (BMI) mencerminkan status

gizi masa sekarang karena sangat sensetif terhadap perubahan keadaan yang

mendadak misalnya terserang penyait infeksi, menurunya nafsu makan, atau

menurunya jumah makanan yang di konsumsi maka indeks massa tubuh merupakan

indeks antropometri yang sangat lebih.

Sebelumnya indeks ini di gunakan untuk orang dewasa, baru pada tahun 2007

WHO menetapkan penggunaan indeks ini untuk anak sekolah umur 5-19 tahun

perbedaan IMT/U anak sekolah dengan perhitungan IMT orang dewasa adalah bahwa

IMT untuk anak sekolah tidak dapat mengambil langsung nilai IMT untuk

menentukan nilai status gizi, tetapi mengunakanya dengan memperhatikan nilai Z-

Page 29: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

Scorenya atau standar devisiensinya, jadi setelah menghitung nilai IMT di lanjutkan

dengan menentukan dengan nilai Z-Scorenya dengan menggunakan tabel IMT/U.

Saat ini IMT/U merupakan penilaian status gizi yang paling di anjurkan untuk

anak sekolah di Indonesia, berdasar SK Mentri Kesehatan Nomor 1995

/MENKES/SK/XII Tanggal 30 Desember Tahun 2010 untuk anak sekolah usia 5-18

tahun

Untuk perhitungan IMT pada anak sekolah pertama-tama kita menggunakan

rumus IMT yang sama di yang digunakan untuk mengitung IMT untuk orang dewasa.

Rumusnnya adalah sebagai berikut.

IMT = Berat Bada ( kg)

Tinggi Badan (M) x Tinggi Badan (M)

Selanjutnya nilai tersebut kita gunakan untuk menghitung nilai Z-Scornya. Untuk

rumus z-score, sama seperti rumus Z-Score pada BB/U dan TB/U yaitu sebagai berikut :

Z-Score = Niai IMT – Nilai median baku rujukan

Nilai simpang baku rujukan

Setelah didapatkan perhitungan nilai Z-Score selanjutkan bandingkan dengan standar untuk

menentukan kategori status gizinya. Berikut adalah kategori status gizi anak sekolah

berdsarkan IMT/U

Tabel 2.4 Kategori Status Gizi Anak Sekolah Berdasar IMT/U

Nilai Z-Score Kategori<-3 SD Sangat Kurus<2 SD s/d -3 SD Kurus-2 SD s/d + 2 SD Normal

Page 30: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

>+ 2 SD Gemuk

Penilaian Status Gizi Anak

1 Umur

Sangat memegang peranan dalam status gizi, kesalahan penentuan akan

menyebabkan interprestasi status gizi yang salah. Hasil menimbangkan berat badan dan

tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak di sertai dengan penentuan umur

yang tepat. (Depkses 2004 )

2 Berat badan

Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa

jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang mendadak

baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun. Berat badan ini di

nyatakan oleh indeks BB/U (Berat Badan Menurut Umur ) atau melakukan penilaian dengan

melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran di lakukan, yang dalam pengunaanya

memberikan gambaran keadaan kini.

3. Tinggi Badan

Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang di lihat dari keadaan

kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa

lalu terutama yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada

masa balita. Tinggi badan di nyatakan untuk indeks TB/U (Tinggi Badan Menurut Umur)

atau juga indeks BB/TB (Berat Badan Menurut Tinggi Badan) jarang di lakukan karena

perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya di lakukan setahun sekali ( Depkes

2004).

Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter penting untuk menentukan

status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan status gizi. Penggunaan

Page 31: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

indeks BB/U, TB/U, dan BB/TB merupakan indikator status gizi untuk melihat adanya

gangguan fungsi pertumbuhan dan komposisi tubuh (M.Khumaidi, 2008 ).

Pengunaan berat badan dan tinggi badan akan lebih jelas dan sensitive/peka dalam

menunjukan keadaan gizi kurang bila di bandingkan dengan pengunaan BB/U. Di nyatakan

dalam BB/TB menurut statndar WHO bila prevelensi kurus/wasting <-2SD diatas 10%

menunjukan suatu daerah tersebut mempunyai masalah gizi yang sangat serius dan hubungan

langsung dengan angka kesakitan.

Tabel 2.5 Kategori ambang batas NCHS untuk Indonesia

Kategori NCHS

Sangat Kurus

Kurus

Sangat kekurangan berat

badn tingkat berat

<-3SD

Kekurangan berat badan

tingkat ringan

< - 2 SD s/d –3

SD

Normal Berat badan ringan -2 SD s/d + 2 SD

Gemuk Kelebihan berat badan > + 2 SD

4. Berat Badan menurut Umur (BB/U)

Menurut I Dewa Nyoman Supariasa (2015) dalam keadaan normal, dimana keadaan

kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka

berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur, sebaliknya dalam keadaan yang

abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat

atau lebih lambat dari keadaan normal. Indeks Berat Badan terhadap Umur menurut

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat (2016):

a. Indikator status gizi kurang saat sekarang

Page 32: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

b. Sensitif terhadap perubahan kecil

c. Kadang umur secara akurat sulit didapatGrowth monitoring

d. Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth failure karena infeksi atau KEP

4.2.9. Penilaian Status Gizi menurut Kementrian Kesehatan

Penilaian menggunakan teknik pengukuran anthropomertri merupakan teknik yang

paling banyak digunakan karena lebih cepat dan mudah serta mampu memberikan informasi

keadaan gizi seseorang. Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam penelitian ini

menggunakan umur untuk anak usia 5-18 Penentuan status gizi dihitung dengan membagi

berat badan dalam kilogram (Kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan meter

(m). Rumus: IMT = Hasil perhitungan IMT selanjutnya dikonversikan kedalam standar IMT/

U anak usia 5-18 tahun yang dibedakan antara laki- laki dan perempuan. Kategori yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.6 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Berdasarkan Indeks untuk anak usia

5-18 tahun

Sangat Kurus <-3 SD

Kurus -3 SD sampai dengan <-2 SD

Normal -2 SD sampai dengan 1 SD

Gemuk >1 SD sampai dengan 2 SD

Obesitas >2 SD

Sumber:Kementrian Kesehatan RI, Ketentuan Umum Penggunaan Standar

Antropometri WHO 2013 Materi Status Gizi dan PHBS dalam Kurikulum Pembelajaran

Penjas di SDN Karah 1 Surabaya menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan). Dalam pembelajaran Penjas materi kesehatan sudah mulai diberikan dari Kelas

III. Pemberian materi kesehatan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa,

Page 33: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

sehingga siswa dapat menerapkan hidup sehat sehari-hari. Pengambilan data yang dilakukan

pada kelas IV dan V diharapkan sudah mulai ditanamkan hidup sehat yang sebelumnya

diberikan mulai dari kelas III. Sehingga pada kelas tersebut siswa sudah mengerti akan materi

tentang kesehatan.

Tabel 2.7 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kelas IV Materi Pendidikan Jamani

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Kelas IV

Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah, di sekolah dan

tempat bermain

Menyajikan pengetahuan faktual

dalam bahasa yang jelas, sistematis

dan logis, dalam karya yang estetis,

dalam gerakan yang mencerminkan

anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman

dan berakhlak mulia

Memahami konsep makanan

bergizi dan jajanan sehat menjaga

kesehatan tubuh.

Mempraktikkan cara menjaga

kesehatan tubuh dengan makan-

makanan bergizi dan memilih

jajanan sehat.

2.3 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Page 34: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

Sekolah dasar merupakan awal dari pendidikan selanjutnya, masa ini adalah masa

perpindahan anak dari lingkungan keluarga ke lingkungan sekolah, yaitu lingkungan yang

besar pengaruhnya terhadap perkembangan jasmani dan rohani. Sekolah dasar dibagi

menjadi dua tingkatan, yaitu kelas atas dan kelas bawah. Kelas bawah terdiri dari kelas satu,

dua, dan tiga, sedangkan kelas atas terdiri dari kelas empat, lima, dan enam. Di Indonesia

kisaran usia sekolah dasar berada di antara 6 atau 7 tahun sampai 12 tahun. Usia anak sekolah

dasar relatif sama, namun dilihat dari perkembangan fisik atau jasmani anak sangat berbeda-

beda satu sama lain. Hal ini antara lain disebabkan pebedaan gizi, lingkungan, perlakuan

orang tua terhadap anak, kebiasaan hidup, dan lain-lain. Menurut Rita Eka, dkk. (2015) masa

kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa sekolah dasar. Masa

ini dialami anak pada usia 6 tahun sampai masuk ke masa pubertas dan masa remaja awal

yang berkisar pada usia 11-13 tahun. Pada masa ini anak sudah semakin luas lingkungan

pergaulannya. Anak sudah banyak bergaul dengan orang-orang di luar rumah, sehingga

diharapkan anak dapat diterima dengan baik oleh lingkungannya.

Menurut Rita Eka Izzaty, dkk. (2015) menambahkan karakteristik dan perkembangan

masa anak-anak akhir dapat dilihat dari:

1. Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik cenderung lebih stabil atau tenang sebelum memasuki masa

remaja yang pertumbuhannya begitu cepat baik dari kemampuan akademik dan belajar

berbagai keterampilan. Jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada jaringan otot yang

berkembang pesat pada masa pubertas. Kegiatan fisik sangat perlu untuk mengembangkan

kestabilan tubuh dan kestabilan gerak serta melatih koordinasi untuk menyempurnakan

berbagai keterampilan.

Page 35: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

2. Perkembangan Kognitif

Menurut Pieget yang dikutip Rita Eka Izzaty, dkk (2015 ), masa anak-anak akhir

berada dalam tahap operasi konkret dalam berfikir (usia 7-12 tahun), dimana konsep yang

pada awal masa kanak- kanak merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas sekarang

lebih konkret. Anak menggunakan oerasi mental untuk memecahkan masalah-masalah yang

aktual, anak mampu menggunakan kemampuan mentalnya untuk memecahkan masalah yang

bersifat konkret. Kini anak mampu berfikir logis meski masih terbatas pada situasi sekarang.

3. Perkembangan Emosi

Emosi memainkan peran yang enting dalam kehidupan anak. Akibat dari emosi ini

juga dirasakan oleh fisik anak terutama bila emosi itu kuat dan berulang-ulang. Anak belajar

mengendalikan ungkapan- ungkapan emosi yang kurang dapat diterima seperti : amarah,

menyakiti perasaan teman, menakut-nakuti.

4. Perkembangan Sosial

Perkembangan emosi tak dapat dipisahkan dengan perkembangan sosial, yang sering

disebut sebagai perkembangan tingkah laku. Sejak lahir anak dipengaruhi oleh lingkungan

sosial dimana ia berada secara terus menerus. Orang-orang disekitarnya yang banyak

mempengaruhi perilaku sosialnya. Keinginan untuk diterima dalam kelompok sebanyanya

sangat besar.

Menurut Ari Istiany dan Rusilanti (2014), tumbuh kembang anak merupakan hasil

interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan, baik lingkungan sebelum anak

dilahirkan maupun setelah anak itu lahir. Faktor genetik merupakan modal dasar dalam

pencapaian hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang

terkandung didalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas

Page 36: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

pertumbuhan. Faktor lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi

bawaan.

Anak usia sekolah dasar sangat mudah dipengaruhi oleh teman ataupun lingkungan

anak bermain. Pada anak usia sekolah sudah dapat memilih makanan yang anak sukai serta

sudah dapat meminta kepada orang tua, berbeda pada anak belum mulai sekolah, anak masih

bergantung kepada orang tuanya dalam makanan yang anak makan. Dalam kegiatan sehari-

hari anak usia sekolah dasar tergolong sangat aktif. Sehingga anak sangat memerlukan

banyak energi untuk tubuhnya. Pola makan dan jenis makanan yang di butuhkan oleh tubuh

anak harus di perhatikan oleh orang tua, tidak hanya menuruti makanan yang di ingikan oleh

anak

2.4 Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah dengan Status Gizi

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan wujud ralita kehidupan manusia dengan

penerapan prinsip-prinsip proses belajar, sehingga perilaku hidup bersih dan sehat ini akan

terjadi karena adanya proses belajar yang setiap hari anak dapatkan, baik lingkungan

keluarga, masyarakat dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat secara

berkesinambungan seorang siswa sudah dapat memperoleh manfaat yang sangat besar selain

terciptanya kondisi badan yang sangat mendukung proses pembelajaran, siswa juga akan

memiliki perilaku yang sangat teratur dan terarah.

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah sekumpulan perilaku yang mempraktekan atas

dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seorang, keluarga, kelompok

atau masyarakat yang mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan

berperan aktif dalam mewujutkan kesehatan masyarakat (kemenkes, 2011). Sedangkan

Menurut atika proverawati (2012) perilaku hidup bersih dan sehat merupakan cerminan pola

hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh angota

Page 37: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

keluarga. Penyimpangan metabolisme dan pengeluarkan zat gizi untuk mempertahankan

kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga.

Pemberian gizi yang baik akan membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

Apabila anak sehat dan pertumbuhannya normal maka anak-anak semangat dan percaya diri

dalam mengikuti pembekajaran di sekolah.

1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun berhubungan

dengan status gizi. Masalah kesehatan yang dapat timbul akibat tidak menuci tangan dengan

benar diantaranya adalah cacingan ini dapat mengakibatkan menurunya kondisi kesehatan

gizi, kecerdasan dan produktivitas penderitanya sehingga secara ekonomi banyak

menyebabkan kerugian, karena menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta

kehilangan darah, sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia .

2. Mengkonsumsi jajanan di kantin sekolah berhubungan dengan status gizi.

Masalah kesehatan yang dapat timbul akibat mengkonsumsi jajanan sembarangan dan tidak

higienis dapat terkontaminasi oleh mikroba maupun pengunaan bahan tambahan pangan yang

tidak diinginkan, makanan jajan mengandung banyak resiko, debu, dan lalat yang hinggap

pada makanan yang tidak di tutupi dan dapat menyebabkan penyakit pada sistem pencernaan,

dan dampak juga terhadap gangguan gizi anak.

3. Mengunakan jambang yang bersih dan sehat berhubungan dengan status gizi.

Mengunakan jambang yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat di sebabkan timbulnya

penyakit diare, dan akan berdampak pada gangguan status gizi.

4. Olahraga yang teratur berhubungan dengan status gizi. Aktifitas fisik dan

status gizi sangat berperan penting dalam pencapaian tingkat kebugaran jasmani yang baik

bagi seseorang, khususnya bagi anak usia sekolah.

Page 38: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Perilaku Hidup Bersih ... 2.pdf · 2.1.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... peserta didik, guru, dan

5. Memberantas jentik nyamuk berhubungan dengan status gizi. Perlu dilakukan

pemberantasan jentik nyamuk, kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyebaran

penyakit yang berdampak pada gangguan status gizi.

6. Tidak merokok di sekolah berhubungan dengan status gizi. Merokok dapat

mempercepat laju metabolisme basal tubuh sehingga orang yang merokok memerlukan

banyak energi dari pada orang yang tidak merokok, nikotin yang terdapat didalam rokok

menimbulkan energi expenditure (EE) dan mengurangi nafsu makan sehingga perokok

cenderung mengalami penurunan BB, dan akan mempengaruhi gangguan pada status gizinya.

7. Penimbangan BB dan mengukur TB setiap 6 bulan berhubungan dengan status

gizi. Dilakukan pengukuran BB dan TB setiap 6 bulan sekali dan cara pengukuranya

mengunakan antropometri karena praktis dan teliti, agar dapat mengetahui status gizinya.

8. Membuang sampah pada tempatnya berhubungan dengan statsu gizi. Adanya

penyakit seperti diare, tuberkolosis paru, infeksi saluran pernafasan (ISPA), demam berdarah

(DBD), malaria dan lain-lain, yang terkait dengan faktor sanitasi lingkungan. Keadaan

sanitasi lingkungan yang kurang baik juga memungkinkan terjadinya berbagai jenis penyakit

infeksi yang akhirnya dapat mempengaruhi terjadinya gangguan status gizinya.