pedoman pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat

97
NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011 362.72 Ind K PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Upload: stbm-indonesia

Post on 16-Apr-2015

2.338 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Peraturan Menteri Kesehatan No 2269 Tahun 2011 Mengenai Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Acuan untuk pembinaan PHBS dalam 5 tatanan, yaitu rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, fasilitas umum dan fasilitas kesehatan.

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011

362.72IndK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat JenderalPeraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011Pedoman pembinaan perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: KementerianKesehatan RI. 2011

ISBN 978 -602-9364-45-3

1. Judul I. HEALTH BEHAVIORII. PREVENTIVE HEALTH SERVICESIII. HEALTH PERSONAL IV. HEALTH-LAW ANDLEGISTLATION V. HEALTH PROMOTION

362.72IndK

Page 2: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011

362.72IndK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat JenderalPeraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011Pedoman pembinaan perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: KementerianKesehatan RI. 2011

ISBN 978 -602-9364-45-3

1. Judul I. HEALTH BEHAVIORII. PREVENTIVE HEALTH SERVICESIII. HEALTH PERSONAL IV. HEALTH-LAW ANDLEGISTLATION V. HEALTH PROMOTION

362.72IndK

NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011

362.72IndK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat JenderalPeraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011Pedoman pembinaan perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: KementerianKesehatan RI. 2011

ISBN 978 -602-9364-45-3

1. Judul I. HEALTH BEHAVIORII. PREVENTIVE HEALTH SERVICESIII. HEALTH PERSONAL IV. HEALTH-LAW ANDLEGISTLATION V. HEALTH PROMOTION

362.72IndK

Page 3: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011

362.72IndK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat JenderalPeraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011Pedoman pembinaan perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: KementerianKesehatan RI. 2011

ISBN 978 -602-9364-45-3

1. Judul I. HEALTH BEHAVIORII. PREVENTIVE HEALTH SERVICESIII. HEALTH PERSONAL IV. HEALTH-LAW ANDLEGISTLATION V. HEALTH PROMOTION

362.72IndK

Page 4: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011

362.72IndK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat JenderalPeraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011Pedoman pembinaan perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: KementerianKesehatan RI. 2011

ISBN 978 -602-9364-45-3

1. Judul I. HEALTH BEHAVIORII. PREVENTIVE HEALTH SERVICESIII. HEALTH PERSONAL IV. HEALTH-LAW ANDLEGISTLATION V. HEALTH PROMOTION

362.72IndK

NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011

362.72IndK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat JenderalPeraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011Pedoman pembinaan perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: KementerianKesehatan RI. 2011

ISBN 978 -602-9364-45-3

1. Judul I. HEALTH BEHAVIORII. PREVENTIVE HEALTH SERVICESIII. HEALTH PERSONAL IV. HEALTH-LAW ANDLEGISTLATION V. HEALTH PROMOTION

362.72IndK

Page 5: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011

362.72IndK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat JenderalPeraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011Pedoman pembinaan perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: KementerianKesehatan RI. 2011

ISBN 978 -602-9364-45-3

1. Judul I. HEALTH BEHAVIORII. PREVENTIVE HEALTH SERVICESIII. HEALTH PERSONAL IV. HEALTH-LAW ANDLEGISTLATION V. HEALTH PROMOTION

362.72IndK

NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011

362.72IndK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat JenderalPeraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011Pedoman pembinaan perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: KementerianKesehatan RI. 2011

ISBN 978 -602-9364-45-3

1. Judul I. HEALTH BEHAVIORII. PREVENTIVE HEALTH SERVICESIII. HEALTH PERSONAL IV. HEALTH-LAW ANDLEGISTLATION V. HEALTH PROMOTION

362.72IndK

Page 6: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)I

KATA PENGANTAR

Derajat kesehatan merupakan salah satu unsur pen dalamupaya penin katan Indeks Pemban unan Manusia (IPM) ban saIndonesia. Sementara itu, derajat kesehatan k hanyaditentukan oleh pelayanan kesehatan, tetapi yan lebih dominanjustru adalah kondisi kun an dan perilaku masyarakat.

Upaya untuk me perilaku masyarakat a ar mendukunpenin katan derajat kesehatan dilakukan melalui pro rampembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pro ramini telah dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan (dahulu :Departemen Kesehatan) sejak tahun 1996. Evaluasi keberhasilanpembinaan PHBS dilakukan den an melihat indikator PHBS ditatanan rumah tan a. Namun demikian, karena tatanan rumahtan a salin berkait den an tatanan-tatanan lain, makapembinaan PHBS dilaksanakan k hanya di tatanan rumahtan a, melainkan ju a di tatanan ins pendidikan, tatanantempat kerja, tatanan tempat umum, dan tatanan fasilitaskesehatan.

Walaupun pro ram pembinaan PHBS ini sudah berjalan sekitar15 tahun, tetapi keberhasilannya masih jauh dari harapan. RisetKesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007 men un kap bahwarumah t a di Indonesia y memprak kkan PHBS barumencapai 38,7%. Padahal Rencana Strat is (Restra)Kementerian Kesehatan menetapkan tar et pada tahun 2014rumah tan a yan memprak kkan PHBS adalah 70%. Hal ini

Page 7: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)II

jelas menuntut peni katan kinerja y luar biasa dalampembinaan PHBS.

Oleh sebab pembinaan PHBS harus dilaksanakan di semuatatanan, maka keberhasilannya k hanya ditentukan olehkinerja Kementerian Kesehatan. Yan justru yan lebihmenentukan keberhasilan pembinaan PHBS adalahkementerian-kementerian terkait seper KementerianPendidikan Nasional, Kementerian A ama, KementerianPerindustrian, Kementerian Perda an an, KementerianKebudayaan dan Pariwisata, Kementerian Perhubun an,Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian kun an Hidup,Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Tena a Kerja danTransmi rasi, Kementerian Dalam i, serta PemerintahDaerah, o anisasi kemasyarakatan, tokoh-tokoh masyarakat,swasta dan dunia usaha. Bersama Kementerian Kesehatan,semua ku kepen n an tersebut bekerjasama danbersatu padu, baik dalam hal kebijakan, perencanaan,pelaksanaan, maupun pemantauan dan evaluasi pembinaanPHBS.

Pedoman Umum Pembinaan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) inidisusun dan diterbitkan dalam ran ka pen alan an kerjasamadan kesatupaduan tersebut. Den an men acu pada PedomanUmum ini diharapkan selanjutnya dapat diterbitkan kebijakan-kebijakan di semua sektor terkait, dilakukan perencanaan danpen an aran secara terpadu, serta diselen arakanpelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pembinaan PHBS secaralebih komprehensif.

Page 8: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)III

Pedoman Umum ini meman masih bersifat aris besar, karenadimaksudkan seba ai dokumen payun . Men acu padaPedoman Umum ini selanjutnya akan disusun dan diterbitkanpedoman-pedoman yan bersifat lebih terinci dan operasional,yan melipu :1. Petunjuk Teknis Pembinaan PHBS di Rumah Tan a.2. Petunjuk Teknis Pembinaan PHBS di Ins tusi Pendidikan.3. Petunjuk Teknis Pembinaan PHBS di Tempat Kerja.4. Petunjuk Teknis Pembinaan PHBS di Tempat Umum.5. Petunjuk Teknis Pembinaan PHBS di Fasilitas Kesehatan.

Kepada semua pihak yan telah berkontribusi dalampenyusunan Pedoman Umum ini, saya ucapkan terima kasih danpen har aan yan n i. Mudah-mudahan jerih payah berba aipihak tersebut menjadi besar nya karena manfaat PedomanUmum ini b i akselerasi upaya pembinaan PHBS di semuatatanan.

Jakarta, Nopember 2011Kepala Pusat Promosi KesehatanKementerian Kesehatan RI

dr. Lily S. Sulistyow MM

Page 9: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)IV

Page 10: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)V

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................... iDAFTAR ISI .................................................................................... vPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011 ............................................viiLAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN ......................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1A. LATAR BELAKANG ....................................................... 1B. TUJUAN ...................................................................... 5

BAB II PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) .................. 7A. PENGERTIAN PHBS ..................................................... 7B. PHBS DI BERBAGAI TATANAN .....................................10C. HAKIKAT PERILAKU ..................................................... 12

BAB III PROSES PEMBINAAN PHBS .............................................. 17A. PENGERTIAN PEMBINAAN PHBS .............................. 17B. SASARAN PEMBINAAN PHBS..................................... 19C. STRATEGI PEMBINAAN PHBS ..................................... 21D. PERSIAPAN PEMBINAAN PHBS .................................. 32E. PEMBINAAN PHBS DI BERBAGAI TATANAN ............... 33

BAB IV PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DI BERBAGAITINGKAT PEMERINTAHAN DAN TATANAN ........................ 47A. PUSAT ......................................................................... 48

Page 11: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)VI

B. PROVINSI .................................................................... 52C. KABUPATEN DAN KOTA .............................................. 53D. KECAMATAN ............................................................... 55E. DESA DAN KELURAHAN ............................................. 56F. TATANAN INSTITUSI PENDIDIKAN .............................. 58G. TATANAN TEMPAT KERJA ........................................... 59H. TATANAN TEMPAT UMUM ..........................................60I. TATANAN FASILITAS KESEHATAN ................................ 61

BAB V PEMANTAUAN DAN EVALUASI ......................................... 63A. PEMANTAUAN ........................................................... 63B. EVALUASI ................................................................... 65C. INDIKATOR KEBERHASILAN ....................................... 65

BAB VI PENUTUP .......................................................................... 73

Page 12: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)VII

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011

TENTANG

PEDOMAN PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Menimban : a. bahwa dalam ran ka mendukunpencapaian ta et-tar Rencana Strat isKementerian Kesehatan Tahun 2010 – 2014,perlu di n katkan upaya pembinaanPerilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakatdi semua tatanan;

b. bahwa berdasarkan p mban an seba ai-mana tercantum dalam huruf a di atas, perluditetapkan Pedoman Pembinaan PerilakuHidup Bersih dan Sehat den an PeraturanMenteri Kesehatan;

at : 1. U U Nomor 32 Tahun 2004tentan Pemerintahan Daerah (LembaranNe ara Republik Indonesia Tahun 2004

Page 13: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)VIII

Nomor 125, Tambahan Lembaran Ne araRepublik Indonesia Nomor 4437)seba aimana telah diubah terakhir den anU U Nomor 12 Tahun 2008tent Perubahan Kedua Atas U -U Nomor 32 Tahun 2004 tentanPemerintahan Daerah (Lembaran Ne araRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Ne ara RepublikIndonesia Nomor 4844);

2. U U Nomor 33 Tahun 2004tent Perimban an Keuan an AntaraPusat dan Pemerintah Daerah (LembaranNe ara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Ne araRepublik Indonesia Nomor 4438);

3. U U Nomor 36 Tahun 2009tent Kesehatan (Lembaran Ne araRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Ne ara RepublikIndonesia Nomor 5063);

4. Peraturan Menteri Tena a Kerja NomorPER.05/Men/1996 tent Sistem ManajemenKesehatan dan Keselamatan Kerja;

Page 14: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)IX

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentan PersyaratanKesehatan Lin un an Kerja Perkantorandan Industri;

6. Keputusan Bersama Menteri PendidikanNasional, Menteri Kesehatan, MenteriA ama, dan Menteri Dalam Ne eri Nomor1/U/SKB/2003, Nomor 1067/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor MA/230 A/2003, Nomor 26Tahun 2003 tentan Pembinaan danPe emban an Usaha Kesehatan Sekolah;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tent StandarPelayanan Minimal Bi Kesehatan diKabupaten/Kota;

8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentan SistemKesehatan Nasional;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/PER/VIII/2010 tentan Or anisasidan Tata Kerja Kementerian Kesehatan(Berita Ne ara Republik Indonesia Tahun2010 Nomor 585);

Page 15: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)X

10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tentan PedomanUmum Pen emban an Desa dan KelurahanSia a ;

11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021/Menkes/SK/I/2011 Tahun 2011 tentanRencana Strat is Kementerian KesehatanTahun 2010-2014;

12. Keputusan Menteri Dalam Ne eri Nomor140.05/292 Tahun 2011 tentanPembentukan Kelompok Kerja Operasionaldan Sekretariat Desa dan Kelurahan Sia aAk f Tin kat Pusat;

Page 16: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)XI

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANGPEDOMAN PEMBINAAN PERILAKU HIDUPBERSIH DAN SEHAT.

Pasal 1

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yanselanjutnya disebut PHBS seba aimana tercantum dalamLampiran yan merupakan b ian yan dak terpisahkan dariPeraturan Menteri ini.

Pasal 2

(1) PHBS seb imana dimaksud pada Pasal 1 a ar di unakanseba ai acuan semua pe ku kepe dalamran ka pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ditatanan rumah tan a, tatanan ins tusi pendidikan, tatanantempat kerja, tatanan-tempat umum dan tatanan fasilitaskesehatan.

(2) PHBS seba aimana dimaksud pada ayat (1) berada di bawahkoordinasi Pusat Promosi Kesehatan KementerianKesehatan.

Pasal 3

Pembinaan dan pen awasan terhadap pelaksanaan PHBS inidilakukan oleh:a. Kementerian Kesehatan berkoordinasi den an Kementerian

Dalam Ne eri serta kementerian dan sektor terkait lainnya;

Page 17: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)XII

b. Pemerintah Provinsi melalui Dinas Kesehatan Provinsi;c. Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Kesehatan Kabupaten,

dan Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan Kota den anmelibatkan Badan/Dinas/Kantor terkait.

Pasal 4

Peraturan ini mulai berlaku pada tan al ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tan al 10 November 2011

MENTERI KESEHATAN

ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH

Diundan kan di JakartaPada t al 28 November 2011

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 755

Page 18: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

LAMPIRANPERATURAN MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIANOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011

TANGGAL 10 NOVEMBER 2011

TENTANG

PEDOMANPEMBINAAN PERILAKU

HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Page 19: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Page 20: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)1

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satuunsur kesejahteraan y harus diwujudkan sesuai den ancita-cita ban sa Indonesia, seba aimana dimaksud dalamPancasila dan Undan -Undan Dasar Ne ara RepublikIndonesia Tahun 1945. Berkaitan den an hal itu, Undan -Undan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentanKesehatan menyatakan bahwa derajat kesehatan masyarakatyan se inya dicapai melalui penyelen araanpemban unan kesehatan.

Banyak hal di bidan kesehatan telah dicapai melaluipenyelen araan pe kesehatan. Namundemikian, bila di unakan sasaran stra is KementerianKesehatan yan harus dicapai tahun 2014 dan ta et-tar tMillennium Development Goals (MDGs) yan harus dicapaitahun 2015 seba ai acuan, berba ai hal yan telah dicapaitersebut kiranya masih memerlukan penin katan yan luarbiasa. An ka Kema an Ibu melahirkan (AKI) telah menurundari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004,

BAB IPENDAHULUAN

Page 21: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)2

menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007(SDKI, 2007). Sementara itu, sasaran strat is KementerianKesehatan adalah 118 per 100.000 kelahiran hidup dantar et MDGs adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. An kaKe Bayi (AKB) menurun dari 35 per 1.000 kelahiranhidup pada tahun 2004, menjadi 34 per 1.000 kelahiranhidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Padahal sasaranstrate Kementerian Kesehatan adalah 24 per 1.000kelahiran hidup dan tar et MDGs adalah 23 per 1.000kelahiran hidup. Secara umum telah terjadi penurunanan ka kesakitan, namun beberapa penyakit menularterutama HIV dan AIDS, Tuberkulosis dan Malaria sampaisaat ini masih menjadi masalah kesehatan yan cukup besar.Cakupan Universal Child Immuniz (UCI) y belumtercapai akan dapat berdampak pada rawannya bayiterhadap seran an berba ai penyakit yan sebenarnya dapatdice ah den an imunisasi. Sedan kan beberapa penyakitmenular lain sep Filariasis, Kusta, dan Frambusiamenunjukkan kecenderun an meni kat kembali danpenyakit Pes masih terdapat di sejumlah daerah. Sementaraitu, prevalensi penyakit dak menular sep PenyakitKardiovaskular, Hipertensi, Diabetes mellitus dan Obesitascender me kat serta menunjukkan potensi yansemakin besar seba ai penyebab kema an (Riskesdas,2007). Keadaan ini men akibatkan adanya beban andadalam penan ulan an penyakit di Indonesia. Beberapa halju a telah dicapai dalam ran ka perbaikan izi masyarakat,namun pemberian ASI eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan

Page 22: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)3

justru men alami penurunan. Status izi ibu hamil, bayi dananak balita ju a masih perlu di katkan, karena masih

inya bayi yan lahir den an berat lahir rendah (11,1%)dan inya prevalensi anak balita kerdil (35,7%) akibatkekuran an izi dalam ka waktu lama (Riskesdas, 2010).

Derajat kesehatan masyarakat yan masih belum op maltersebut di atas pada hakikatnya dipen aruhi oleh kondisilin kun an, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan

en ka. Kalan an ilmuwan umumnya berpendapat bahwadeterminan utama dari derajat kesehatan masyarakattersebut, selain kondisi kun an, adalah perilakumasyarakat. Dari hasil Riskesdas 2007 diketahuibahwa rumah t a y telah memprak kkan perilakuhidup bersih dan sehat (PHBS) baru mencapai 38,7%. Olehsebab itu, Rencana Strat (Renstra) KementerianKesehatan Tahun 2010-2014 mencantumkan ta et 70%rumah tan a sudah mempr kkan PHBS pada tahun 2014.Persentase Rumah Tan a Ber-PHBS meman merupakansalah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) dari KementerianKesehatan.

katkan cakupan rumah t a y memprak kkanPHBS sebesar lebih dari 30% dalam kurun waktu 2010-2014merupakan upaya y san at berat. Perilaku rumah tan asan at dipen aruhi oleh proses y terjadi di tatanan-tatanan sosial lain, yaitu tatanan ins pendidikan,tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan tatanan

Page 23: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)4

fasilitas kesehatan. Pr l Kesehatan Indonesia tahun 2009menyajikan data bahwa baru 64,41% sarana y telahdibina kesehatan lin kun annya, yan me ipendidikan (67,52%), tempat kerja (59,15%), tempat ibadah(58,84%), fasilitas kesehatan (77,02%) dan sarana lain(62,26%). Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan PHBS ditatanan-tatanan selain rumah tan a, yaitu di tatananins pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempatumum dan tatanan fasilitas kesehatan, ju a belum berjalanseba aimana mes nya. A ar tar et tahun 2014 PHBS diRumah Tan a dapat tercapai, tentu diperlukan upaya-upayauntuk ju a membina PHBS di semua tatanan lain. Den andemikian diperlukan pendekatan y paripurna(komprehensif), lintas pro ram dan lintas sektor, sertamobilisasi sumberdaya yan luar biasa di semua n atadministrasi pemerintahan.

Pembinaan PHBS ju a merupakan dariPen emban an Desa dan Kelurahan Sia a f. KeputusanMenteri Kesehatan Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010tentan Pedoman Umum Pen ban an Desa danKelurahan Sia a Ak menyatakan bahwa masyarakat diDesa atau Kelurahan Sia a Ak wajib melaksanakan PHBS.Den an demikian, maka salah satu kriteria dalam ran kapentahapan an Desa dan Kelurahan Sia a fadalah persentase rumah tan a di desa atau kelurahan yanmendapat pembinaan PHBS.

Page 24: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)5

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum:

Menin atnya PHBS di tatanan rumah tan a, tatananins pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanantempat umum dan tatanan fasilitas kesehatan.

2. Tujuan Khusus:

a. Menin katkan komitmen dan aliansi strat isku kepen an di kat pusat, provinsi,

kabupaten, kota, kecamatan, desa dan kelurahanuntuk pembinaan PHBS.

b. Menin katkan aliansi dan kemitraan den an swasta/dunia usaha.

c. Menin katkan peran serta or anisasi masyarakat/kelompok potensial.

d. Men emban kan kebijakan pembinaan PHBS ditatanan rumah tan a, ins tusi pendidikan, tempatkerja, tempat umum dan fasilitas kesehatan di semua

n kat administrasi pemerintahan.

e. Memperkuat erakan dan peran serta masyarakatmelalui PHBS di tatanan rumah tan a, ipendidikan, tempat kerja, tempat umum dan fasilitaskesehatan.

Page 25: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)6

f. Me katkan akses informasi dan edukasi kepadamasyarakat di tatanan rumah tan a, ins tusipendidikan, tempat kerja, tempat umum dan fasilitaskesehatan.

. Meni katkan kapasitas lola pembinaan PHBSdi tatanan rumah tan a, ins pendidikan,tempat kerja, tempat umum dan fasilitas kesehatan.

Page 26: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)7

A. PENGERTIAN PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulanperilaku yan diprak kkan atas dasar kesadaran seba aihasil pembelajaran, yan menjadikan seseoran kelua a,kelompok atau masyarakat mampu menolon dirinya sendiri(mandiri) di kesehatan dan berperan ak dalammewujudkan kesehatan masyarakat. Den an demikian,PHBS mencakup beratus-ratus bahkan mun in beribu-ribuperilaku yan harus diprak kkan dalam ran mencapaiderajat kesehatan masyarakat yan s n i- n inya. Dibidan pence ahan dan penan ulan an penyakit sertapenyehatan lin kun an harus diprak kkan perilaku mencucitan an den an sabun, lolaan air minum dan makananyan memenuhi syarat, men unakan air bersih,

kan jamban sehat, pen elolaan limbah cair yanmemenuhi syarat, memberantas jen k nyamuk, dakmerokok di dalam ruan an dan lain-lain. Di bidankesehatan ibu dan anak serta kelua a berencana harusdiprak kkan perilaku meminta pertolon an persalinan olehtena a kesehatan, menimban balita se bulan,men imunisasi len kap bayi, menjadi akseptor kelua a

BAB IIPERILAKU HIDUP BERSIH

DAN SEHAT (PHBS)

Page 27: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)8

berencana dan lain-lain. Di bidan izi dan farmasi harusdiprak kkan perilaku makan den an seimban , minumTablet Tambah Darah selama hamil, memberi bayi air susuibu (ASI) eksklusif, men onsumsi Garam Beryodium dan lain-lain. Sedan kan di bidan pemeliharaan kesehatan harusdiprak kkan perilaku ikut serta dalam jaminan pemeliharaankesehatan, f men urus dan atau memanfaatkan upayakesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM),memanfaatkan Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatanlain dan lain-lain.

1. Konsep TatananManusia hidup di berba ai tatanan, yaitu berba aitempat atau sistem sosial dimana ia melakukan k iatansehari-harinya. Di se tatanan, faktor-faktor individu,lin kun an k dan lin kun an sosial berinteraksi danmenimbulkan dampak terhadap kesehatan. Oleh sebabitu dapat pula dikatakan bahwa suatu tatanan adalahsuatu tempat dimana manusia secara ak memanipulasilin kun an, sehin a menciptakan dan sekali us ju amen atasi masalah-masalahnya di kesehatan.Jelas bahwa s ap tatanan memiliki kekhasan, sehin aden an demikian pembinaan PHBS harus disesuaikanuntuk masin -masin tatanan.

Telah disepaka adanya lima tatanan, yaitu tatananrumah tan a, tatanan ins tusi pendidikan, tatanantempat kerja, tatanan tempat umum dan tatananfasilitas kesehatan. Akan tetapi, untuk melihat

Page 28: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)9

keberhasilan pembinaan PHBS, prak k PHBS y diukuradalah y dijumpai di tatanan rumah a. Telahditetapkan 10 (sepuluh) indikator untuk menetapkanapakah sebuah rumah tan a telah memprak kkanPHBS. Kesepuluh indikator tersebut merupakan iandari semua perilaku yan harus diprak kkan di rumah

mencerminkan keseluruhan perilaku.

2. Masyarakat Dalam TatananNamun demikian perlu disadari bahwa PHBS di tatananrumah tan a san at dipen aruhi oleh PHBS di tatanan-tatanan lain. Demikian sebaliknya, PHBS di tatanan-tatananlain ju a dipen aruhi oleh PHBS di tat a.

Saling-pengaruh antar-tatanan dalam PHBS

TATANANFASILITAS

PELAYANANKESEHATAN

TATANANINSTITUSI

PENDIDIKAN

TATANANTEMPATKERJA

TATANANTEMPAT TEMPAT

UMUM

TATANAN RUMAH TANGGA

Page 29: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)10

Oleh sebab itu, yan dimaksud den an masyarakat dalamhal ini k terbatas pada masyarakat dalam pen erumum (yaitu tatanan rumah tan a), tetapi ju a masyarakatkhusus di ber tatanan lain. Seba aimana masyarakatdi tatanan rumah tan a, yaitu masyarakat umum,masyarakat di masin in tatanan pun memiliki strukturmasyarakat dan peran-peran dalam masyarakat. Jika dimasyarakat umum terdapat struktur masyarakat formal danstruktur masyarakat informal, di tatanan-tatanan lain punterdapat pula struktur yan serupa.

B. PHBS DI BERBAGAI TATANANDi atas disebutkan bahwa PHBS mencakup semua perilakuyan harus dipr kkan di bidan pence ahan danpenan an penyakit, penyehatan kun an,kesehatan ibu dan anak, keluar a berencana, izi, farmasidan pemeliharaan kesehatan. Perilaku-perilaku tersebutharus diprak kkan dimana pun seseoran berada di rumahtan a, di ins tusi pendidikan, di tempat kerja, di tempatumum dan di fasilitas pelayanan kesehatan – sesuai den ansituasi dan kondisi yan dijumpai.

1. PHBS di Rumah TanggaDi rumah tan a, sasaran primer harus memprak kkanperilaku y dapat menciptakan Rumah T a Ber-PHBS, y mencakup persalinan dit oleh tena akesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbanbalita ap bulan, men unakan air bersih, mencuci

Page 30: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)11

tan an den an air bersih dan sabun, pen elolaan airminum dan makan di rumah tan a, men unakanjamban sehat (Stop Buan Air Besar Sembaran an/StopBABS), pen elolaan limbah cair di rumah tan a,membuan sampah di tempat sampah, memberantasjen k nyamuk, makan buah dan sayur se ap hari,melakukan tas ik se hari, merokok didalam rumah dan lain-lain.

2. PHBS di Ins PendidikanDi ins tusi pendidikan (kampus, sekolah, pesantren,seminari, padepokan dan lain-lain), sasaran primer harusmemprak kkan perilaku y dapat menciptakanIns tusi Pendidikan Ber-PHBS, yan mencakup antaralain mencuci tan an men unakan sabun, men onsumsimakanan dan minuman sehat, men unakan jambansehat, membuan sampah di tempat sampah, dakmerokok, dak men onsumsi Nark ka, Alkohol,Psikotropika dan Zat Adik lainnya (NAPZA), kmeludah sembar tempat, memberantas jen knyamuk dan lain-lain.

3. PHBS di Tempat KerjaDi tempat kerja (kantor, pabrik dan lain-lain), sasaranprimer harus memprak kkan perilaku y dapatmenciptakan Tempat Kerja Ber-PHBS, y mencakupmencuci tan an den an sabun, men onsumsi makanandan minuman sehat, men unakan jamban sehat,membuan sampah di tempat sampah, dak merokok,

Page 31: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)12

dak men onsumsi NAPZA, dak meludah sembarantempat, memberantas jen k nyamuk dan lain-lain.

4. PHBS di Tempat UmumDi tempat umum (tempat ibadah, pasar, pertokoan,terminal, derma a dan lain-lain), sasaran primer harusmemprak kan perilaku y dapat menciptakan TempatUmum Ber-PHBS, yan mencakup mencuci tan anden an sabun, men unakan jamban sehat, membuansampah di tempat sampah, dak merokok, dakmen onsumsi NAPZA, dak meludah di sembarantempat, memberantas jen k nyamuk dan lain-lain.

5. PHBS di Fasilitas Pelayanan KesehatanDi fasilitas pelayanan kesehatan (klinik, Puskesmas,rumah sakit dan lain-lain), sasaran primer harusmemprak kkan perilaku yan dapat menciptakanFasilitas pelayanan kesehatan Ber-PHBS, yan mencakupmencuci tan an den an sabun, men kan jambansehat, membuan sampah di tempat sampah, dakmerokok, dak men onsumsi NAPZA, dak meludah disembaran tempat, memberantas jen k nyamuk danlain-lain.

C. HAKIKAT PERILAKU

Perilaku adalah sesuatu yan rumit. Perilaku individuberkaitan den an faktor-faktor pen tahuan dan sikap

Page 32: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)13

individu. Perilaku ju a meny kut dimensi kultural yanberupa sistem nilai dan norma. Sistem nilai adalah acuantentan hal-hal yan dian ap baik dan hal-hal yandian ap buruk. Sedan kan norma adalah aturan daktertulis yan disebut norma sosial dan aturan tertulis yandisebut norma hukum. Selain itu, perilaku ju a berkaitanden an dimensi ekonomi dan hal-hal lain yan merupakanpenduk perilaku. Perilaku seseor selain dipen aruhioleh tahuan dan sikapnya, memiliki acuan kepadasistem nilai dan norma yan dianutnya. Den an kata lain,sistem nilai dan norma merupakan rambu-rambu b iseseor untuk melakukan atau dak melakukan sesuatu.Sistem nilai dan norma dibuat oleh masyarakat di suatutatanan untuk dianut oleh individu-individu an otamasyarakat tatanan tersebut. Inilah yan ju a disebutseba ai faktor-faktor predisposisi (predisposing factors).

Namun demikian sistem nilai dan norma, seba ai sistemsosial, adalah sesuatu dinamis. nya, sistem nilai dannorma suatu masyarakat akan berubah ikperubahan-perubahan lin kun an dari masyarakat yanbersan kutan. Jadi, antara sistem nilai dan norma di satupihak den an individu-individu masyarakat di pihak lain,terdapat hubun an ik - sistem nilai dan normamempen aruhi perilaku individu, perilaku individu yaberubah akan dapat me sistem nilai dan norma.

Page 33: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)14

SISTEM NILAI(Acuan Baik/Buruk)

NORMA SOSIAL(Aturan Tidak Tertulis)

NORMA HUKUM(Aturan Tertulis)

PENGETAHUAN SIKAP PERILAKU

Faktor-faktor predisposisi yang mempengaruhi perilaku

Untuk sistem nilai dan norma y sesuai den an kaidah-kaidahkesehatan, perlu diupayakan terpeliharanya sistem nilai dannorma tersebut. Sedan kan untuk sistem nilai dan norma yan

dak sesuai den an kaidah-kaidah kesehatan, perlu dilakukanupaya una men ubah sistem nilai dan norma tersebut melaluiperubahan perilaku individu-individu an ota masyarakat.Individu-individu an ota masyarakat yan memiliki potensibesar untuk men ubah sistem nilai dan norma adalah merekayan disebut den an pemuka masyarakat atau tokohmasyarakat, baik yan formal maupun yan informal. Pemukamasyarakat formal mencakup para petu as atau pejabatkesehatan dan mereka yan menduduki posisi formal (resmi)

Page 34: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)15

dalam o anisasinya. Pemuka masyarakat informal adalahmereka yan dak menduduki posisi formal dalam o anisasi,tetapi memiliki pen aruh individual terhadap masyarakat olehsebab keahlian, pen alaman, keturunan, kharisma dan lain-lain.Mereka inilah yan berperan seba ai faktor-faktor pendoron(reinforcing factors) b i terjadinya perubahan perilakumasyarakat.

Akan tetapi perilaku ju a menyan kut dimensi ekonomi,termasuk tersedianya sarana dan prasarana. Seseor ysudah mau berperilaku tertentu k pernah memprak kkanperilaku itu karena dak adanya kemampuan secara ekonomisatau dak tersedianya sarana. Misalnya, seseoran yan sudahmau membuan hajat (air besar) di jamban, dak kunjunmelakukan hal itu karena ia mampu membuat jambanpribadi dan di sekitarnya k terdapat jamban umum. Contohlain: seoran ibu yan sudah mau memeriksakan kandun annyasecara teratur, dak ju a datan ke Puskesmas karena ia dakmemiliki uan untuk biaya transport, walaupun untuk periksadi Puskesmas k biaya alias r Karena prasaranajalan raya yan masih buruk, maka dak hanya biaya transportyan dibutuhkan, melainkan tena a untuk berjalan kakibeberapa kilometer. Di dekat tempat alnya ju a kterdapat fasilitas pelayanan kesehatan lain yan dapatmembantunya untuk periksa kehamilan secara teratur. Saranadan prasarana ini ser pula disebut seba ai faktor-faktor

(enabling factors) b i terjadinya perubahan perilakumasyarakat.

Page 35: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)16

Oleh karena itu, a ar perilaku dari sasaran primer di se ptatanan dapat tercipta dan berkesinambun an diperlukandukun an perilaku dari sasaran sekunder dan sasaran tersier dise tatanan y ber kutan. Sasaran sekunder harusberperilaku y dapat menciptakan suasana kondusif danlin kun an sosial yan mendoron (social pressure) ba i terciptadan berkesinambun annya perilaku sasaran primer. Sasaransekunder ju a diharapkan berperilaku seba ai panutan dalamr ka memprak kkan PHBS. Se kan sasaran tersier harusberperilaku memberikan dukun an, baik material maupun nonmaterial, ba i tercipta dan berkesinambun annya perilakusasaran primer. Dukun an tersebut antara lain dalam bentukmenetapkan dan memberlakukan kebijakan atau peraturanseba ai acuan dan rambu-rambu ba i pembinaan PHBS ditatanan dan ju a menyediakan sarana-sarana seba ai faktorpendukun sep misalnya tempat sampah, air bersih, jambansehat, kan n sehat, perlen pan kesehatan kerja dan lain-lain.

Page 36: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)17

A. PENGERTIAN PEMBINAAN PHBS

Pembinaan PHBS diluncurkan oleh Pusat PenyuluhanKesehatan (sekar Pusat Promosi Kesehatan) pada tahun1996 den an men unakan pendekatan tatanan seba aistrat i pen emban annya. Untuk masin -masin tatananditetapkan indikator kur pencapaianpembinaan PHBSnya. Namun demikian, fokus pembinaanadalah pada PHBS tatanan rumah t a.

PHBS tatanan rumah tan a sejak dic kan tahun 1996memiliki 10 indikator yaitu persalinan ditolon oleh tena akesehatan, imunisasi dan penimban an balita, memilikijamban sehat, memiliki akses air bersih, penan anansampah, kebersihan kuku, kelua a, k merokok danmeny kan NAPZA, memiliki informasi PMS/AIDS,memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan/Dana Sehat.Tahun 2001 indikator PHBS tatanan rumah tan a inikemudian dike kan menjadi 16 indikator den anmenambahkan indikator-indikator osok i i sebelum dur,olahra a teratur, memiliki saluran pembuan an air limbah,ven lasi rumah baik, kepadatan pen huni rumahkesesuaian luas lantai den an jumlah pen huni dan lantairumah bukan tanah. Akan tetapi, indikator baru ini dirasakan

BAB IIIPROSES PEMBINAAN PHBS

Page 37: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)18

terlalu banyak, sehin a melalui seran kaian pertemuan/diskusi intensif, uji instrumen, uji sistem dan uji st s k/item re n untuk melihat keterkaitan indikator-indikatortersebut den an penyebab terjadinya an uan kesehatandan an ka kesakitan yan dilakukan sejak tahun 2000-2003,dari 16 indikator awal ditetapkan 10 indikator PHBS.

Penetapan indikator dari hasil uji sta s k ini, dipilihlah 10indikator yan selanjutnya ditetapkan seba ai indikatorPHBS di Rumah T a y baru, yaitu pertolon anpersalinan oleh tena a kesehatan, bayi diberi ASI Eksklusif,memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, tersedia jamban,tersedia air bersih, kesesuaian luas lantai rumah den anjumlah i, lantai rumah bukan tanah, dak merokok,melakukan vitas k, serta men onsumsi sayur danbuah. Berdasarkan pada Rapat Koordinasi Promosi

PHBS di Rumah T a diubah menjadi persalinan ditolongoleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif,menimbang balita se ap bulan, menggunakan air bersih,mencuci tangan dengan sabun, menggunakan jamban sehat,memberantas jen k nyamuk, mengonsumsi buah dan sayurse hari, melakukan ak ik se hari dan kmerokok di dalam rumah.

Pada era desentralisasi ditetapkan standar untuk men ukurkinerja sektor kesehatan untuk kabupaten dan kota yandisebut Standar Pelayanan Mininal (SPM) bidan Kesehatan.Dalam SPM terdapat sembilan urusan y wajib

Page 38: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)19

dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten dan pemerintahkota. Salah satunya adalah penyelen araan PromosiKesehatan den an indikator kinerja persentase RumahT a Sehat dan tar et pencapaian 65% pada tahun 2010.Pencapaian Rumah T a Sehat atau Rumah T a ber-PHBS ini sejak diluncurkan terus men alami penin katan.Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2001dan 2004 melaporkan bahwa persentase Rumah Tan a ber-PHBS di Indonesia berturut-turut adalah 19,5 % dan 24,38%.

Pembinaan PHBS adalah upaya untuk menciptakan danmelestarikan perilaku hidup y berorientasi kepadakebersihan dan kesehatan di masyarakat, a ar masyarakatdapat mandiri dalam mence ah dan menan ulan imasalah-masalah kesehatan yan dihadapinya. Oleh karenaitu, pembinaan PHBS dilaksanakan melalui penyelen araanPromosi Kesehatan, yaitu upaya untuk membantu individu,keluar a, kelompok dan masyarakat a ar tahu, mau danmampu memprak kkan PHBS, melalui proses pembelajarandalam mence ah dan menan ulan i masalah-masalahkesehatan dihadapi, sesuai sosial budaya setempatserta didukun oleh kebijakan publik yan berwawasankesehatan.

B. SASARAN PEMBINAAN PHBS

Karena di masin -masin tatanan dijumpai masyarakat (yaitumasyarakat tatanan yan bersan kutan), maka di masin -masin tatanan ju a terdapat berba ai peran. Den an

Page 39: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)20

demikian di masin -masin tatanan dapat dijumpai kelompok besar sasaran pembinaan PHBS, yaitu sasaranprimer, sasaran sekunder dan sasaran tersier. Sasaran primerberupa sasaran lan sun , yaitu individu an ota masyarakat,kelompok-kelompok dalam masyarakat dan masyarakatsecara keseluruhan, y diharapkan untuk memprak kkanPHBS.

Sasaran sekunder adalah mereka y memiliki pen aruhterhadap sasaran primer dalam pe ilan keputusannyauntuk mempr kkan PHBS. Termasuk di sini adalah parapemuka masyarakat atau tokoh masyarakat, umumnyamenjadi panutan sasaran primer. Terdapat berba ai jenistokoh masyarakat, sep misalnya tokoh atau pemuka adat,tokoh atau pemuka a ama, tokoh k, tokoh pertanian,tokoh pendidikan, tokoh bisnis, tokoh pemuda, tokoh remaja,tokoh wanita, tokoh kesehatan dan lain-lain. Pemuka atautokoh adalah seseor y memiliki kelebihan di antaraoran -oran lain dalam suatu kelompok atau dalammasyarakat. Ia akan menjadi panutan b i kelompoknya atau

masyarakat karena ia merupakan y menonjol.Di sampin itu, ia dapat men ubah sistem nilai dan normamasyarakat secara bertahap, den an terlebih dulu men ubahsistem nilai dan norma yan berlaku dalam kelompoknya.

Sedan kan sasaran tersier adalah mereka yan berada dalamposisi pen ambilan keputusan formal, sehin a dapatmemberikan dukun an, baik berupa kebijakan/pen aturandan atau sumber daya dalam proses pembinaan PHBS

Page 40: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)21

terhadap sasaran primer. Mereka serin ju a disebut seba aitokoh masyarakat formal, yakni oran yan memiliki posisimenentukan dalam struktur formal di masyarakatnya (disebutju a penentu kebijakan). Den an posisinya itu, mereka ju amemiliki kemampuan untuk sistem nilai dannorma masyarakat melalui pemberlakuan kebijakan/pen aturan, di menyediakan sarana y diperlukan.

C. STRATEGI PEMBINAAN PHBS

Menyadari rumitnya hakikat dari perilaku, maka perludilaksanakan strat i Promosi Kesehatan untuk pembinaanPHBS yan bersifat menyeluruh. Men acu pada Pia amO awa (O awa Charter) y merupakan hasil dariKonferensi Internasional Promosi Kesehatan Pertama diO awa (Kanada), a strat i pokok yan harusdilaksanakan dalam promosi kesehatan adalah (1) advokasi,(2) bina suasana, dan (3) pemberdayaan. Ke a strat itersebut dilaksanakan dalam bentuk k kan(aksi-aksi) seba ai berikut.1. Men emban kan kebijakan yan berwawasan

kesehatan (healthy public policy), yaitu men upayakana ar para penentu kebijakan di berba ai sektor di se p

katan administrasi menetapkan kebijakan den anmemper kan dampaknya terhadap kesehatanmasyarakat.

2. Menciptakan lin kun an yan mendukun veenvironment), yaitu men upayakan a ar se ap sektor

Page 41: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)22

dalam melaksanakan k iatannya men arah kepadaterwujudnya li kun an sehat sik dan non sik).

3. Memperkuat rakan masyarakat (community ,yaitu memberikan dukun an terhadap ke tanmasyarakat a ar lebih berdaya dalam men ndalikanfaktor-faktor y mempen aruhi kesehatan.

4. Men emban kan kemampuan individu (personal skills),yaitu ayakan a ar se individu masyarakattahu, mau dan mampu membuat keputusan yan efek fdalam upaya memelihara, menin katkan, sertamewujudkan kesehatannya, melalui pemberianinformasi, serta pendidikan dan pela yanmemadai.

5. Menata kembali arah pelayanan kesehatan (reorienthealth services), yaitu men ubah pola pikir serta sistempelayanan kesehatan masyarakat a ar lebih

tamakan aspek pr f dan prev f, tanpame e kan aspek kura dan rehabi f.

Di Indonesia, strat i pokok tersebut kemudiandiformulasikan kembali ke dalam kalimat (1) erakanpemberdayaan (G), yan didukun oleh (2) bina suasana (B),dan (3) advokasi (A), serta dilandasi oleh seman at (4)kemitraan.

Page 42: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)23

1 GERAKANPEMBER-DAYAAN

(G)

MENCEGAH& MENANG-

GULANGIMASALAH

KESEHATAN(PHBS)

MASYARAKAT3

ADVOKASI(A)

2BINA

SUASANA(B)

Den an demikian, pemberdayaan adalah strat i pokokdalam ran ka men emban kan kemampuan individu danmemperkuat erakan masyarakat. Bina suasana adalahstrat i pokok dalam ran ka menciptakan lin un an(khususnya ik) yan mendukun . Sedan kan advokasiadalah stra i pokok dalam ran ka men ban kankebijakan berwawasan kesehatan, menciptakan kun an

ik yan mendukun dan menata kembali arah pelayanankesehatan. Kesemuanya itu dilaksanakan melaluipen ban an kemitraan. Den n melaksanakan strat ipokok tersebut secara benar dan terkoordinasi diharapkanakan tercipta PHBS y berupa kemampuan masyarakatberperilaku mence ah dan menan masalahkesehatan.

Strategi promosi kesehatan untuk pembinaan PHBS

KEMITRAAN

Page 43: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)24

1. Gerakan Pemberdayaan

Dalam upaya promosi kesehatan, pemberdayaanmerupakan y san t pe , dan bahkandapat dikatakan seba ai ujun tombak. Pemberdayaanmerupakan proses memosisikan masyarakat a armemiliki peran yan besar (kedaulatan) dalampen ambilan keputusan dan penetapan kan yanberkaitan den an kesehatannya. Pemberdayaan adalahproses pemberian informasi kepada individu, keluar aatau kelompok (sasaran) secara terus-menerus danberke ik perkemban an sasaran,serta proses membantu sasaran, a ar sasaran tersebutberubah dari dak tahu menjadi tahu atau sadar (aspekknowledge), dari tahu menjadi mau (aspek a tude), dandari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yandiperkenalkan (aspek prac ce). Oleh sebab itu, sesuaiden an sasarannya dapat dibedakan adanya (a)pemberdayaan individu, (b) pemberdayaan keluar a,dan (c) pemberdayaan kelompok/ masyarakat.

Dalam payakan a ar sasaran tahu dan sadar,kuncinya terletak pada keberhasilan membuat sasarantersebut memahami bahwa sesuatu (misalnya Diare)adalah masalah b inya dan b i masyarakatnya.Sepanjan sasaran yan bersan kutan belummen etahui dan menyadari bahwa sesuatu itumerupakan masalah, maka sasaran tersebut dak akanbersedia menerima informasi apa pun lebih lanjut. Saat

Page 44: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)25

sasaran telah menyadari masalah yan dihadapinya,maka kepadanya harus diberikan informasi umum lebihlanjut tentan masalah yan bersan kutan.

Perubahan dari tahu ke mau pada umumnya dicapaiden an menyajikan fakta-fakta dan mendram simasalah. Tetapi selain itu ju a den an men ajukanharapan bahwa masalah tersebut bisa dice ah dan ataudiatasi. Di sini dapat dikemukakan fakta yan berkaitanden an para tokoh masyarakat seba ai panutan(misalnya tentan seoran tokoh a ama yan dia sendiridan keluar anya tak pernah terser Diare karenaperilaku dipr kkannya).

Bilamana seor individu atau sebuah keluar a sudahakan berpindah dari mau ke mampu melaksanakan,boleh jadi akan terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalamhal ini kepada yan bersan kutan dapat diberikanbantuan lan sun . Tetapi yan serin kali diprak kkanadalah den an men ajaknya ke dalam prosespemberdayaan kelompok/ masyarakat melaluipen o anisasian masyarakat (community organiz on)atau pemban unan masyarakat (communitydevelopment). Untuk itu, sejumlah individu dan kelua ay telah mau, dihimpun dalam suatu kelompok untukbekerjasama memecahkan kesulitan yan dihadapi.Tidak jaran kelompok ini pun masih ju a memerlukanbantuan dari luar (misalnya dari pemerintah atau daridermawan). Di sinilah letak pen nya sinkronisasi

Page 45: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)26

promosi kesehatan den an pr ram kesehatan yandiduk nya dan pr ram-pr ram sektor lain yberkaitan. Hal-hal yan akan diberikan kepadamasyarakat oleh ram kesehatan dan ram lainseba ai bantuan, hendaknya disampaikan pada fase ini,bukan sebelumnya. Bantuan itu hendaknya ju a sesuaiden an apa y dibutuhkan masyarakat.

Pemberdayaan akan lebih berhasil jika dilaksanakanmelalui kemitraan serta men unakan metode danteknik y tepat. Pada saat ini banyak dijumpailemba a-lemba a swadaya masyarakat (LSM) yanber erak di kesehatan atau peduli terhadapkesehatan. LSM ini harus di kerjasamanya, baikdi antara mereka maupun antara mereka den anpemerintah, a ar upaya pemberdayaan masyarakatdapat berday una dan berhasil una. Setelah itu,sesuai ciri-ciri sasaran, situasi dan kondisi, laluditetapkan, diadakan dan kan metode dan mediakomunikasi yan tepat.

2. Bina Suasana

Bina Suasana adalah upaya menciptakan kun ansosial yan mendoron individu an ota masyarakatuntuk mau melakukan perilaku yan diperkenalkan.Seseoran akan terdoron untuk mau melakukansesuatu apabila kun an sosial dimana pun ia berada(keluar a di rumah, o anisasi siswa/mahasiswa, serikat

Page 46: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)27

pekerja/karyawan, oran -oran yan menjadi panutan/idola, kelompok arisan, majelis a ama dan bahkanmasyarakat umum) menyetujui atau mendukunperilaku tersebut. Oleh karena itu, untuk memperkuatproses pemberdayaan, khususnya dalam upayamenin katkan para individu dari fase tahu ke fase mau,perlu dilakukan bina suasana.

Terdapat a kate ori proses bina suasana, yaitu (a) binasuasana individu, (b) bina suasana kelompok, dan (c) binasuasana publik.a. Bina Suasana Individu

Bina suasana individu dilakukan oleh individu-individu tokoh masyarakat. Dalam kate ori ini tokoh-tokoh masyarakat menjadi individu-individu panutandalam hal perilaku y se diperkenalkan. Yaituden an memprak kkan perilaku yan sedandiperkenalkan tersebut (misalnya seoran kepalasekolah atau pemuka a ama yan dak merokok).Lebih lanjut bahkan mereka ju a bersedia menjadikader dan turut menyebarluaskan informasi amenciptakan suasana y kondusif perubahanperilaku individu.

b. Bina Suasana KelompokBina suasana kelompok dilakukan oleh kelompok-kelompok dalam masyarakat, sep pen urusRukun Tet a (RT), Rukun Wa a (RW),majelis pen ajian, perkumpulan seni, o anisasi

Page 47: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)28

profesi, or anisasi wanita (misalnya PKK), or anisasisiswa/mahasiswa, Pramuka, or anisasi pemuda,serikat pekerja dan lain-lain. Bina suasana ini dapatdilakukan bersama pemuka/tokoh masyarakat yantelah peduli. Dalam kate ori ini kelompok-kelompoktersebut menjadi kelompok yan peduli terhadapperilaku yan sedan diperkenalkan dan menyetujuiatau mendukun nya. Bentuk dukun an dapat berupakelompok tersebut bersedia ju a memprak kkanperilaku y se diperkenalkan, men advokasipihak-pihak terkait dan atau melakukan kontrol sosialterhadap individu-individu an otanya.

c. Bina Suasana PublikBina suasana publik dilakukan oleh masyarakatumum melalui pen ban an kemitraan danpemanfaatan media komunikasi, seper radio,televisi, koran, majalah, situs internet dan lain-lain,sehin a dapat tercipta pendapat umum. Dalamkat ori ini media massa tersebut peduli danmendukun perilaku yan sedan diperkenalkan.Den an demikian, maka media massa tersebut lalumenjadi mitra dalam r ka menyebarluaskaninformasi tent perilaku y sedandiperkenalkan dan menciptakan pendapat umumatau opini publik y tent perilakutersebut. Suasana atau pendapat umum y fini akan dirasakan pula seba ai pendukun atau“penekan” (social pressure) oleh individu-individu

Page 48: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)29

an ota masyarakat, sehin a akhirnya mereka maumelaksanakan perilaku y se diperkenalkan.

3. Advokasi

Advokasi adalah upaya atau proses y strat danterencana untuk mendapatkan komitmen dan dukun andari pihak-pihak yan terkait (stakeholders). Pihak-pihakyan terkait ini berupa tokoh-tokoh masyarakat (formaldan informal) y umumnya berperan seba ainarasumber (opinion leader), atau penentu kebijakan(norma) atau peny dana (termasuk swasta dandunia usaha). Ju a berupa kelompok-kelompok dalammasyarakat dan media massa y dapat berperandalam menciptakan suasana kondusif, opini publik dandoron an (pressure) ba i terciptanya PHBS masyarakat.Advokasi merupakan upaya untuk menyukseskan binasuasana dan pemberdayaan atau proses pembinaanPHBS secara umum.

Perlu disadari bahwa komitmen dan dukun an yandiupayakan melalui advokasi jaran diperoleh dalamwaktu sin kat. Pada diri sasaran advokasi umumnyaberl tahapan-tahapan, yaitu (1) etahuiatau menyadari adanya masalah, (2) tertarik untuk ikutmen atasi masalah, (3) peduli terhadap pemecahanmasalah den an kan berba ai alterna fpemecahan masalah, (4) sepakat untuk memecahkanmasalah den an memilih salah satu altern f

Page 49: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)30

pemecahan masalah, dan (5) memutuskan k lanjutkesepakatan. Den an demikian, maka advokasi harusdilakukan secara terencana, cermat dan tepat. Bahan-bahan advokasi harus disiapkan den an matan , yaitu:a. Sesuai minat dan per sasaran advokasi.b. Memuat rumusan masalah dan alterna f

pemecahan masalah.c. Memuat peran si sasaran dalam pemecahan

masalah.d. Berdasarkan kepada fakta atau evidence-based.e. Dikemas secara menarik dan jelas.f. Sesuai den an waktu yan tersedia.

Seba aimana pemberdayaan dan bina suasana, advokasiju a akan lebih efek f bila dilaksanakan den an prinsipkemitraan, yaitu den an membentuk jejari advokasiatau forum kerjasama, den an melibatkan kelompok-kelompok dalam masyarakat, seper pe rus RukunTetan a (RT), Rukun Wa a (RW), majelispen ajian, perkumpulan seni, o anisasi profesi,or anisasi wanita (misalnya PKK), or anisasi siswa/mahasiswa, Pramuka, or anisasi pemuda, serikat pekerjadan lain-lain. Den an kerjasama, melalui pemb iantu as dan salin -dukun , maka sasaran advokasi akandapat diarahkan untuk sampai kepada tujuan yandiharapkan. Seba ai konsekuensinya, metode dan mediaadvokasi pun harus ditentukan secara cermat, sehin akerjasama dapat berjalan baik.

Page 50: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)31

4. KemitraanKemitraan harus di alan baik dalam ran kapemberdayaan maupun bina suasana dan advokasi una

kerjasama dan mendapatkan dukun an.Den an demikian kemitraan perlu di antarindividu, kelua a, pejabat atau instansi pemerintah yanterkait den an urusan kesehatan (lintas sektor), pemukaatau tokoh masyarakat, media massa dan lain-lain.Kemitraan y di al harus berlandaskan pada aprinsip dasar, yaitu (a) kesetaraan, (b) keterbukaan dan(c) salin men untun kan.a. Kesetaraan

Kesetaraan ber dak diciptakan hubun an yanbersifat hirarkis. Semua harus diawali den ankesediaan menerima bahwa masin asin beradadalam kedudukan yan sama (berdiri sama n i,duduk sama rendah). Keadaan ini dapat dicapaiapabila semua pihak bersedia men emban kanhubun an kekeluar aan, yaitu hubun an yandilandasi kebersamaan atau k n an bersama.Bila kemudian dibentuk struktur hirarkis (misalnyasebuah m), adalah karena kesepakatan.

b. KeterbukaanOleh karena itu, di dalam se ap lan kah diperlukanadanya kejujuran dari masin -masin pihak. Se pusul/saran/komentar harus disertai den an alasanyan jujur, sesuai fakta, dak menutup-tutupisesuatu. Pada awalnya hal ini mun in akan

Page 51: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)32

menimbulkan diskusi yan seru layaknya“perten karan”. Akan tetapi kesadaran akankekelua aan dan kebersamaan, akan mendoron

mbulnya solusi yan adil dari “perten karan”tersebut.

c. me n kanSolusi yan adil ini terutama dikaitkan den anadanya keuntun an y didapat oleh semua pihakyan terlibat. Den an demikian PHBS dan k iatan-k iatan kesehatan harus dapat dirumuskankeuntun an-keuntun annya (baik lan sun maupun

k lan sun ) ba i semua pihak yan terkait.Termasuk keuntun an ekonomis, bila kin.

D. PERSIAPAN PEMBINAAN PHBS

Pembinaan PHBS y saat ini sudah memiliki payunhukum adalah Pembinaan PHBS di Rumah Tan a, yaitudalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 1529/Menkes/SK/X/2010 tent PedomanPen ban an Desa dan Kelurahan Sia a f. DalamKeputusan Menteri Kesehatan tersebut, pembinaan PHBSdi Rumah Tan a terinte rasi ke dalam pe emban an Desadan Kelurahan Sia a f, karena merupakan salah satukriteria dalam pentahapan Desa dan Kelurahan Sia a f.Den an demikian, pembinaan PHBS di Rumah Tan aotoma menjadi tu as dari Kelompok Kerja Operasional(Pokjanal) Desa dan Kelurahan Sia a Ak sejak kat pusat

Page 52: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)33

sampai ke kat kabupaten/kota serta Forum Desa/Kelurahan Sia a f di kecamatan dan di desa/kelurahan.

Oleh sebab kenyataan y demikian, maka pembinaanPHBS di tatanan-tatanan lain sebaiknya terint rasi ke dalampembinaan PHBS di tatanan Rumah Tan a, yaitu melaluistruktur dan mekanisme pen emban an Desa danKelurahan Sia a Ak f. Hal ini berar diperlukan perluasankean otaan dari Pokjanal dan Forum, penetapan kebijakantambahan, penambahan tu as untuk Pokjanal dan Forum,penerbitan pedoman-pedoman tambahan, pel han-pela han tambahan dan pen emban an berba ai sisteminformasi PHBS lain.

Persiapan dilaksanakan sejak dari n kat Pusat olehKementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Ne eri,berkoordinasi den an instansi lintas sektor dan pihak-pihakterkait, untuk sinkronisasi pembinaan PHBS di berba aitatanan melalui int rasinya ke dalam pen emban an Desadan Kelurahan Sia a Ak f.

E. PEMBINAAN PHBS DI BERBAGAI TATANAN

Pelaksanaan pembinaan PHBS diselen arakan den anmenerapkan strat pemberdayaan y diduk olehbina suasana dan advokasi, den an seman at kemitraan.Strate ini harus dilaksanakan secara paripurna sehin ame kau semua tatanan melalui pe tu as diantara ku kepen n an.

Page 53: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)34

1. Pembinaan PHBS di Rumah TanggaDi tatanan rumah tan a, pembinaan PHBS dilaksanakansecara terint rasi den an k tan an danpembinaan Desa Sia a dan Kelurahan Sia a Ak f.Tan un jawab pembinaan terendah berada di n katkecamatan (Forum Kecamatan).

a. PemberdayaanPemberdayaan di tatanan rumah tan a dilakukanterhadap individu, kelua a dan kelompokmasyarakat. Prosesnya diawali den anpemberdayaan terhadap kelompok masyarakatmelalui pen or anisasian masyarakat, untukmembentuk atau merevitalisasi Forum Desa/Kelurahan (pe emban an kapasitas pe elola).Den an pen o anisasian masyarakat, makaselanjutnya pemberdayaan individu dan kelua adapat di mban imakan kepada peran kat desa/kelurahan, pemuka masyarakat dan an ota-an ota masyarakat yan ditunjuk seba ai kader.Pemberdayaan individu dilaksanakan dalamberba ai kesempatan, khususnya pada saat individu-individu masyarakat berkunjun dan memanfaatkanupaya-upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat(UKBM) sep Posyandu, Poskesdes dan lain-lain,melalui pemberian informasi dan konsultasi.Se kan pemberdayaan kelua a dilaksanakanmelalui kunjun an rumah dan konsultasi kelua a

Page 54: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)35

oleh para kader. Ju a melalui bimbin an ataupendampin an ke ka kelua a tersebut mem-butuhkan (misalnya tatkala jamban,membuat taman obat keluar a dan lain-lain).

b. Bina SuasanaBina suasana di tatanan rumah tan a dilakukan olehpara pemuka atau tokoh-tokoh masyarakat,termasuk pemuka a ama dan pemuka adat, dalamran ka menciptakan opini publik, suasana yankondusif, panutan di n kat desa dan kelurahan ba idiprak kkannya PHBS oleh rumah tan a. Binasuasana ju a dilakukan oleh para sor anisasi kemasyarakatan di n at desa dankelurahan Rukun War a/RukunTetan a, pen urus PKK, pen urus pen ajian,pe rus arisan, pe rus koperasi, pe ruso anisasi pemuda (seper Karan Taruna), Pramukadan lain-lain. Para pe rus o anisasikemasyarakatan tersebut ikut me vasi an ota-

otanya a ar memprak kkan PHBS. Di sampinitu, bina suasana ju a dapat dilakukan den anpemanfaatan media sep pemasan an spandukdan atau billboard di jalan-jalan desa/kelurahan,penempelan poster di tempat-tempat strat is,pembuatan dan pemeliharaan taman obat/taman

percontohan di beberapa lokasi, sertapemanfaatan media tradisional.

Page 55: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)36

c. AdvokasiAdvokasi dilakukan oleh fasilitator dari kecamatan/kabupaten/kota terhadap para pemuka masyarakatdan pen urus or anisasi kemasyarakatan n kat desadan kelurahan, a ar mereka berperanserta dalamk tan bina suasana. Advokasi ju a dilakukanterhadap para peny dana, termasuk

(swasta), a ar mereka membantu upayapembinaan PHBS di Rumah Tan a (desa/kelurahan).

K iatan-k iatan pemberdayaan, bina suasana danadvokasi di desa dan kelurahan tersebut di atas harusdiduk oleh k tan-k atan (1) bina suasanaPHBS di Rumah Tan a dalam lin kup yan lebih luas(kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional)den an memanfaatkan media massa be kauanluas sep surat kabar, majalah, radio, televisi daninternet; serta (2) advokasi secara berjenjan dari

n kat pusat ke n at provinsi dari n kat provinsike kat kabupaten/kota, dan dari katkabupaten/kota ke kat kecamatan.

2. Pembinaan PHBS di Ins PendidikanDi ins pendidikan, pembinaan PHBS dilaksanakanmelalui ke tan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yanterint rasi den an k iatan pen mban an danpembinaan Desa Sia a dan Kelurahan Sia a Ak f. Namundemikian, tan jawab pembinaan y terendah

Page 56: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)37

k diletakkan di kat kecamatan, melainkan dikat kabupaten/kota (Pokjanal Kabupaten/Kota).

a. PemberdayaanPemberdayaan di ins tusi pendidikan sep sekolah,madrasah, pesantren, seminari dan lain-lain, dilakukanterhadap para anak didik. Seba aimana di desa ataukelurahan, di sebuah ins pendidikanpemberdayaan ju a diawali den an pen o ani-sasianmasyarakat (yaitu masyarakat ins tusi pendidikantersebut). Pen o anisasian masyarakat ini adalahuntuk membentuk atau merevitalisasi Tim PelaksanaUKS atau yan disebut den an nama lain dan parapendidik di ins tusi pendidikan yan bersan kutan

an kapasitas lola). Den anr anisasian masyarakat di i tusi pendidikan

tersebut, maka selanjutnya pemberdayaan anak didikdapat diserahkan kepada pimpinan ins ipendidikan, komite atau dewan penyantun, TimPelaksana UKS atau yan disebut den an nama lain,para pendidik, dan anak-anak didik y ditunjukseba ai kader (misalnya dokter kecil).Pemberdayaan dilaksanakan di berba aikesempatan, yaitu terint rasi dalam proses belajar-men ajar (kurikuler) dan dalam k atan-k tandi luar proses belajar-men ajar (ekstra kurikuler).Ju a dapat dilaksanakan melalui penyele araanKlinik Konsultasi Kesehatan (UKBM) y dikelola

Page 57: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)38

oleh para pendidik dan kader dibantu petu askesehatan dari Puskesmas/rumah sakit/dinaskesehatan.

b. Bina SuasanaBina suasana di in tusi pendidikan selain dilakukanoleh para pendidik, ju a oleh para pemukamasyarakat (khususnya pemuka masyarakat bidanpendidikan dan a ama), pen urus o anisasi anakdidik sep OSIS dan sejenisnya, Pramuka dan parakader. Para pendidik, pemuka masyarakat, pen urusor anisasi anak didik, Pramuka dan kader berperanseba ai panutan dalam memprak kkan PHBS di

pendidikan tersebut. Bina suasana ju adapat dilakukan den an pemanfaatan media sepbillboard di halaman, poster di kelas,pertunjukan lm, pemuatan makalah/berita dimajalah dindin atau majalah sekolah, sertapenyelen araan seminar/simposium/diskusi,

pakar atau alim-ulama atau publikuntuk berceramah, pemanfaatan halaman untuktaman obat/taman izi dan lain-lain.

c. AdvokasiAdvokasi dilakukan oleh fasilitator dari kabupaten/kota/provinsi terhadap para pemilik/pimpinanins pendidikan, para pendidik dan pen urusor anisasi peserta didik, a ar mereka berperansertadalam k iatan pembinaan PHBS di ins i

Page 58: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)39

pendidikannya. Para pemilik/pimpinan ins ipendidikan misalnya, harus memberikan dukun ankebijakan/pen aturan dan menyediakan sarana a arPHBS di Ins tusi Pendidikannya dapat diprak kkan.Advokasi ju a dilakukan terhadap para penyandandana, termasuk pen usaha, a ar mereka membantuupaya pembinaan PHBS di Ins Pendidikan.

K iatan-k iatan pemberdayaan, bina suasana danadvokasi di ins tusi pendidikan tersebut di atas harusdidukun oleh k iatan-k iatan (1) bina suasana PHBSdi Pendidikan dalam kup y lebih luas(kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional)den an memanfaatkan media massa kauan luassep surat kabar, majalah, radio, televisi dan internet;serta (2) advokasi secara berjenjan dari n kat pusatke kat provinsi, dan dari kat provinsi ke katkabupaten/kota.

3. Pembinaan PHBS di Tempat KerjaDi tempat kerja, pembinaan PHBS dilaksanakan melaluike tan pe emban an Sistem Manajemen Kesehatandan Keselamatan Kerja (K3) yan diint rasikan den ank iatan pen ban an dan pembinaan Desa danKelurahan Sia a Ak f. Namun, seba aimana pembinaanPHBS di Ins Pendidikan, tan jawab pembinaanterendah PHBS di Tempat Kerja ju a diletakkan di n katkabupaten/kota (Pokjanal Kabupaten/Kota).

Page 59: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)40

a. PemberdayaanPemberdayaan di tempat kerja sep kantor, pabrikdan lain-lain ditujukan terhadap para pekerja. Ditempat kerja pun pemberdayaan diawali den an

r anisasian masyarakat (yaitu masyarakattempat kerja). Tujuannya adalah untuk membentukatau merevitalisasi Tim Manajemen K3

an kapasitas lola). Den ananisasian masyarakat ini, maka selanjutnya

pemberdayaan pekerja dapat di mban -terimakankepada pemilik dan pen elola tempat kerja, TimManajemen K3, dan pekerja-pekerja y ditunjukseba ai kader. Pemberdayaan dapat dilaksanakanmelalui penyelen araan Klinik Konsultasi Kesehatanseba ai UKBM di tempat kerja y dikelola olehtena a kesehatan (dari tempat kerja/rumah sakit/dinas kesehatan) dibantu para kader.

b. Bina SuasanaBina suasana di tempat kerja dilakukan oleh parape elola/manajer, pe or anisasi/serikatpekerja dan para pemuka masyarakat pekerja. Paramanajer, pen urus o anisasi/serikat pekerja, danpemuka masyarakat pekerja, selain berperan seba aipanutan, ju a seba ai kelompok penekan (pressuregroup) dalam memprak kkan PHBS di tempat kerjatersebut. Bina suasana ju a dapat dilakukan den anpemanfaatan media tentan PHBS sep

Page 60: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)41

pemasan an billboard di halaman, poster di dindinbanner di ruan kerja, pertunjukan lm, pemuatanmakalah/berita di majalah/warta perusahaan, dan

ian selebaran (le et), serta seminar/simposium/diskusi, pakar atau tokohatau ur publik untuk berceramah, pemanfaatanhalaman untuk taman obat/taman izi dan lain-lain.

c. AdvokasiAdvokasi dilakukan oleh fasilitator dari kabupaten/kota/provinsi terhadap para pemilik dan manajertempat kerja dan pen urus or anisasi/serikatpekerja, a ar mereka berperanserta dalam ke tanpembinaan PHBS di Tempat Kerjanya. Para pemilikdan manajer tempat kerja misalnya, harusmemberikan dukun an kebijakan/ pen aturan danmenyediakan sarana a ar PHBS di tempat kerjanyadapat diprak kkan.

K iatan-k iatan pemberdayaan, bina suasana danadvokasi di tempat kerja tersebut di atas harusdiduk oleh k tan-k atan (1) bina suasanaPHBS di Tempat Kerja dalam lin up yan lebih luas(kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional)den an memanfaatkan media massa berjan kauanluas sep surat kabar, majalah, radio, televisi daninternet; serta (2) advokasi secara dari

kat pusat ke kat provinsi dan dari katprovinsi ke n kat kabupaten/kota.

Page 61: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)42

4. Pembinaan PHBS di Tempat Umum

Pembinaan PHBS di Tempat Umum dilaksanakan secaraterinte rasi den an ke atan pembinaan olehKementerian terkait sesuai den an tempat umum yandibinanya dan ju a den an pen emban an danpembinaan Desa dan Kelurahan Sia a Ak f. Tjawab pembinaan terendah PHBS di Tempat Umum ju adiletakkan di kat kabupaten/kota (PokjanalKabupaten/Kota).

a. PemberdayaanPemberdayaan di tempat umum sepe tempatibadah, pasar, terminal, pertokoan, tempat rekreasidan lain-lain ditujukan terhadap para tempat umum. Di tempat umum pun pemberdayaandiawali den an pen o anisasian masyarakat (yaitumasyarakat tempat umum, khususnya para pemilikdan lola tempat umum). Tujuannya adalahuntuk membentuk atau merevitalisasi Tim Kesehatandi tempat umum yan bersan kutan (pen ban ankapasitas pen elola). Den an pen o anisasianmasyarakat ini, maka selanjutnya pemberdayaanpen unjun tempat umum dapat -terimakan kepada pemilik dan pen elola tempatumum serta Tim Kesehatannya. Pemberdayaan dapatdilaksanakan melalui penyelen araan KlinikKonsultasi Kesehatan seba ai UKBM di tempat umumyan dikelola oleh Tim Kesehatan.

Page 62: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)43

b. Bina SuasanaPemilik/pen elola tempat umum dan Tim Kesehatanju a bertu as menyelen arakan bina suasana ditempat umum yan mereka kelola. Tu as yan utamaadalah berperan seba ai panutan dalammemprak kkan PHBS tempatumum yan dikelolanya. Tu as berikutnya adalahmemanfaatkan media tentan PHBS seppemasan an billboard, poster, banner di tempat-tempat strat is, pemba ian selebaran (le et),pertunjukan lm, serta, jika mun in,menyelen arakan seminar/simposium /diskusi,me pakar atau tokoh atau r publikuntuk berceramah, pemanfaatan halaman untuktaman obat/taman izi dan lain-lain.

c. AdvokasiAdvokasi dilakukan oleh fasilitator dari kabupaten/kota/provinsi terhadap para pemilik dan pen elolatempat umum a ar mereka berperanserta dalamk iatan pembinaan PHBS di Tempat Umum yandikelolanya. Para pemilik dan pen elola tempatumum misalnya, harus memberikan dukun ankebijakan/pen aturan dan menyediakan sarana a arPHBS di Tempat Umum dapat diprak kkan.

K iatan-k iatan pemberdayaan, bina suasana danadvokasi di tempat umum tersebut di atas harusdidukun oleh k iatan-k iatan (1) bina suasana PHBS

Page 63: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)44

di Tempat Umum dalam kup y lebih luas(kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional)den an memanfaatkan media massa berjan kauan luassep surat kabar, majalah, radio, televisi dan internet;serta (2) advokasi secara berjenjan dari n kat pusatke n kat provinsi dan dari n kat provinsi ke n katkabupaten/kota.

5. Pembinaan PHBS di Fasilitas Kesehatan

Pembinaan PHBS di Fasilitas Kesehatan dilaksanakansecara terint rasi ke dalam k iatan-k iatanpelayanan dari fasilitas kesehatan tersebut, dan ju adalam kaitannya den an pen emban an dan pembinaanDesa dan Kelurahan Sia a Ak f. Tan un jawabpembinaan terendah PHBS di Fasilitas Kesehatan ju adiletakkan di kat kabupaten/kota (PokjanalKabupaten/Kota).

a. PemberdayaanPemberdayaan individu di fasilitas kesehatan sepPuskesmas, rumah sakit dan lain-lain dilakukanterhadap pasien/klien dari fasilitas pelayanankesehatan tersebut. Oleh karena itu, pemberdayaanindividu di fasilitas kesehatan merupakan kewajibanse ap petu s di fasilitas kesehatan yanber tan. Se petu s harus menyediakanwaktunya untuk memberikan informasi tentanPHBS berkaitan den an masalah y dihadapi

Page 64: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)45

pasien/klien. Se kan pemberdayaan kelua apasien/klien dilakukan oleh petu as yan bertu asmelaksanakan kunjun an rumah. Di desa dankelurahan, pemberdayaan keluar a ini dilakukanbersama-sama den an kader. Fasilitas kesehatankhususnya Puskesmas, ju a harus menyediakantena a y akan bekerjasama den an fasilitator darikabupaten/kota untuk menyelen arakanpen or anisasian masyarakat di desa dan kelurahan.Den an demikian pemberdayaan di fasilitaskesehatan harus diawali den an pen emban anpen etahuan dan keterampilan para petu as fasilitaspelayanan kesehatan tersebut ankapasitas .

b. Bina SuasanaBina suasana di fasilitas kesehatan dilaksanakan olehpetu as promosi kesehatan di fasilitas kesehatantersebut den an memanfaatkan pen antar ataupenjen uk pasien/ klien. Pen antar atau penjen ukpasien/klien dibekali den an informasi tent PHBSa ar bersedia turut menase , menjadi panutan,dan menjadi pendor (pressure) pasien/klienuntuk memprak kkan PHBS. Di itu, binasuasana ju a dilakukan den an memanfaatkanmedia tent PHBS pemasan an billboarddi halaman, poster di dindin , banner di ruanperiksa/ perawatan, pertunjukan lm, biblioterapi,dan pemba ian selebaran (le et), serta

Page 65: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)46

penyelen araan seminar/simposium/diskusi, pemuka a ama untuk menasiha

pasien, pemanfaatan halaman untuk taman obat/taman izi dan lain-lain.

c. AdvokasiAdvokasi dilakukan oleh fasilitator dari kabupaten/kota/provinsi terhadap para pemilik dan pen elolafasilitas kesehatan a ar mereka berperanserta dalamk iatan pembinaan PHBS di fasilitas kesehatan yandikelolanya. Para pemilik dan pen lola fasilitaskesehatan misalnya, harus memberikan dukun ankebijakan/pen aturan dan menyediakan sarana a arPHBS di fasilitas kesehatan dapat dipr kkan.Advokasi ju a dapat dilakukan oleh fasilitaskesehatan itu sendiri kepada para penyandan dana,termasuk donatur, a ar bersedia membantupembinaan PHBS di fasilitas kesehatannya.

K iatan-k iatan pemberdayaan, bina suasana danadvokasi di fasilitas kesehatan tersebut di atas harusdidukun oleh k iatan-k iatan (1) bina suasana PHBSDi Fasilitas Kesehatan dalam y lebih luas(kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional)den an memanfaatkan media massa berjan kauan luas

serta (2) advokasi secara berjenjan dari n kat pusat

kabupaten/kota.

Page 66: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)47

Pembinaan PHBS dilakukan di semua tatanan, sehin a dakhanya Kementerian Kesehatan terlibat dalam upaya besarini. Pembinaan PHBS merupakan kerja bersama y melibatkanKementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan danKebudayaan, Kementerian A ama, Kementerian Perindustrian,Kementerian Perda an an, Kementerian Kebudayaan danPariwisata, Kementerian Perhubun an, Kementerian PekerjaanUmum, Kementerian kun an Hidup, KementerianPerumahan Rakyat, Kementerian Tena a Kerja dan Tr rasi,Kementerian Dalam Ne eri, Pemerintah Daerah, or anisasikemasyarakatan, tokoh masyarakat, swasta, dunia usaha danlain-lain. Kerjasama dikoordinasikan dalam bentuk KelompokKerja Operasional (Pokjanal) dan Forum y diinte rasikanden an Pokjanal dan Forum-forum Pen an Desa danKelurahan Sia a Ak f. Secara sk s keterlibatan berba aipeman ku kepen n an tersebut di ambarkan seba ai berikut.

BAB IVPERAN PEMANGKU KEPENTINGAN DIBERBAGAI TINGKAT PEMERINTAHAN

DAN TATANAN

Page 67: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)48

Keterlibatan pemangku kepe gan dalam pembinaan PHBS

A. PUSAT

1. Kementerian Dalam Negeri

a. Membina pelaksanaan pembinaan PHBS di semuatatanan di daerah.

KEMENTERIANTERKAIT

LSM MEDIA MASSADUNIA USAHA DLL

LSM MEDIA MASSADUNIA USAHA DLL

KEMENTERIANKESEHATAN

KEMENTERIANDALAM NEGERI

POKJANALPUSAT

POKJANALPROV.

POKJANALKAB/KOTA

DINKESPROVINSI

DINKESKAB/KOTA

PEMDAKAB/KOTA

PEMDAPROVINSI

KAB/KOTA

PUSKESMAS

FASILITATOR

FORUMKEC.

FORUMDESA/KEL.

PEMERINTAHKECAMATAN

PEM. DESA + BPD/KELURAHAN

PENGELOLATATANAN LAIN

PROVINSI

PUSAT

KECAMATAN

ORGANISASIKEMASYARAKATAN TERKAIT

LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PHBS DI RUMAH TANGGAPHBS DI TATANAN LAIN

KADER + UKBM

KPM

KADER + UKBM

DESA/KELURAHAN &TATANAN LAIN

Page 68: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)49

b. Mele kapi kean otaan Kelompok KerjaOperasional (Pokjanal) Desa/Kelurahan Sia a Ak fT kat Pusat, den an unsur-unsur dari Kementerianyan terkait den an pembinaan PHBS.

c. Bersama Kementerian Kesehatan menerbitkanpetunjuk-petunjuk pelaksanaan y diperlukandalam pembinaan PHBS di semua tatanan.

d. Bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerianterkait men emban kan Sistem Informasi PHBS diberba ai tatanan yan terint rasi dalam SistemInformasi dari Kementerian terkait.

2. Kementerian Kesehatan

a. Bersama Kementerian Dalam i danKementerian terkait menetapkan kebijakan yanmenduk operasionalisasi pembinaan PHBS disemua tatanan.

b. Bersama Kementerian terkait menerbitkan danmenyosialisasikan petunjuk pelaksanaan danpetunjuk teknis y diperlukan dalam pembinaanPHBS, yaitu antara lain tent :(1) PHBS di tatanan Rumah Tan a.(2) PHBS di tatanan Ins tusi Pendidikan.(3) PHBS di tatanan Tempat Kerja.(4) PHBS di tatanan Tempat Umum.(5) PHBS di tatanan Fasilitas Kesehatan.

Page 69: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)50

(6) Pela han Pela h (TOT) Pembinaan PHBS.(7) Pela han Fasilitator Pembinaan PHBS.(8) Pel h dan Kursus Penye ar Kader tentan

PHBS.

c. Menyelen arakan TOT pembinaan PHBS b iaparatur Provinsi.

d. Men alokasikan Bantuan Operasional Kesehatan(BOK) penin katan kinerja Puskesmas danjarin annya untuk pembinaan PHBS.

e. Melakukan sosialisasi dan advokasi bersamainstansi/lemba a terkait lainnya.

f. Menyelen arakan bina suasana lin kup nasionaluntuk menduk pembinaan PHBS di semuatatanan.

. Bersama Pokjanal Desa/Kelurahan Sia a Ak fTi kat Pusat melakukan advokasi kepadaPemerintah Provinsi dan pihak lain untukmendukun pembinaan PHBS di semua tatanan.

h. Bersama Kementerian Dalam Ne eri danKementerian terkait men emban kan SistemInformasi PHBS di semua tatanan yan terint rasidalam Sistem Informasi Kementerian terkait.

Page 70: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)51

3. Kementerian Terkait

a. Bersama Kementerian Dalam i danKementerian Kesehatan menetapkan kebijakan yanmenduk operasionalisasi pembinaan PHBS disemua tatanan.

b. Bersama Kementerian Kesehatan menerbitkan danmenyosialisasikan petunjuk pelaksanaan danpetunjuk teknis y diperlukan dalam pembinaanPHBS.

c. Bersama Pokjanal Desa/Kelurahan Sia a Ak fT kat Pusat melakukan advokasi kepadaPemerintah Provinsi dan pihak-pihak lain.

d. Bersama Kementerian Dalam i danKementerian Kesehatan men emban kan SistemInformasi PHBS di semua tatanan yan terint rasidalam Sistem Informasi Kementerian masin -masi .

4. Pokjanal Desa/Kelurahan Siaga Tingkat Pusat

a. Melakukan rapat berkala (minimal 2 kali setahun)dan rapat sewaktu-waktu untuk pemantauanperkemban an PHBS kup nasional.

b. Bersama Kementerian Kesehatan melakukanadvokasi kepada Pemerintah Provinsi dan pihak-

Page 71: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)52

pihak lain untuk mendukun pembinaan PHBS disemua tatanan.

c. Secara berkala melaporkan perkemban an PHBS disemua tatanan kepada Menteri Dalam Ne eri,Menteri Kesehatan dan Menteri-menteri lain terkait.

B. PROVINSI

1. Pemerintah Provinsi

a. Menetapkan kebijakan-kebijakan koordina f danpembinaan dalam bentuk penetapan peraturan ataukeputusan tentan pembinaan PHBS di semuatatanan.

b. Melen kapi kean otaan Pokjanal Desa/KelurahanSia a Ak f di n kat Provinsi den an instansi yanterkait pembinaan PHBS.

c. Menyelen arakan pela han untuk pela h (TOT)pembinaan PHBS aparatur kabupaten dan kota.

d. Menyelen arakan bina suasana lin kup provinsiuntuk menduk pembinaan PHBS di semuatatanan.

e. Bersama Pokjanal Desa/Kelurahan Sia a Ak fTin kat Provinsi melakukan advokasi kepadaPemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota serta

Page 72: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)53

pihak-pihak lain untuk mendukun pembinaan PHBSdi semua tatanan.

f. Memberikan dukun an dana dan sumber daya lainuntuk pembinaan PHBS di semua tatanan.

. Menyelen arakan Sistem Informasi PHBS di semuatatanan y terint rasi dalam Sistem InformasiKementerian terkait lin up provinsi.

2. Pokjanal Desa/Kelurahan Siaga f Tingkat Provinsi

a. Melakukan rapat berkala (minimal 2 kali setahun)dan rapat sewaktu-waktu untuk pemantauanperkemban an PHBS li provinsi.

b. Bersama Pemerintah Provinsi melakukan advokasikepada Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota,dan pihak-pihak lain untuk menduk pembinaanPHBS di semua tatanan.

c. Secara berkala melaporkan perkemban an PHBSkepada Gubernur.

C. KABUPATEN DAN KOTA

1. Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kotaa. Menetapkan kebijakan-kebijakan koordin f dan

pembinaan dalam bentuk penetapan peraturan ataukeputusan tentan pembinaan PHBS di semuatatanan.

Page 73: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)54

b. Melen kapi kean otaan Pokjanal Desa/KelurahanSia a Ak di kat kabupaten dan kota den aninstansi terkait pembinaan PHBS.

c. Menyelen arakan pela han pembinaan PHBS b i pendidikan, pemili a

tempat kerja, pemilik/pen elola tempat umum,pemilik/pen elola fasilitas kesehatan, aparatur desadan kelurahan, kader pemberdayaan masyarakat(KPM), dan lemba a kemasyarakatan serta pihak-pihak lain.

d. Memberikan bantuan pembiayaan dari APBDkabupaten/kota dan sumber daya lain untukpembinaan PHBS.

e. Menyelen arakan bina suasana lin kup kabupaten/kota untuk mendukun pembinaan PHBS di semuatatanan.

f. Bersama Pokjanal Desa/Kelurahan Sia a T katKabupaten/Kota melakukan advokasi kepadapejabat-pejabat kecamatan serta pihak-pihak lainuntuk menduk pembinaan PHBS di semuatatanan.

. Menyelen arakan Sistem Informasi PHBS di semuatatanan yan terint rasi dalam Sistem InformasiKementerian terkait li kabupaten/kota.

Page 74: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)55

h. Memfasilitasi kecamatan, desa dan kelurahan untukikut bertan un jawab dalam pembinaan PHBS dirumah tan a.

i. Melaksanakan hal-hal lain y dian ap perlusesuai den an kondisi dan kebutuhan daerah.

2. Pokjanal Desa/Kelurahan Siaga Ak f TingkatKabupaten/Kota

a. Melakukan rapat berkala (minimal 3 kali setahun)dan rapat sewaktu-waktu untuk pemantauanperkemban an PHBS lin up kabupaten/kota.

b. Bersama Pemerintah Kabupaten/Kota melakukanadvokasi kepada pejabat-pejabat kecamatan sertapihak lain untuk mendukun pembinaan PHBS disemua tatanan.

c. Secara berkala melaporkan perkemban an PHBSkepada Bupa /Walikota.

D. KECAMATAN

1. Pemerintah Kecamatan

a. Men koordinasikan pelaksanaan pembinaan PHBSterint rasi den an k iatan pemberdayaanmasyarakat terkait.

Page 75: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)56

b. Men koordinasikan penerapan kebijakan/peraturanan berkaitan den an pembinaan

PHBS di semua tatanan.

c. Menyelen arakan Sistem Informasi PHBS yanterint rasi dalam Sistem Informasi Kementerianterkait lin kup kecamatan.

2. Forum Desa/Kelurahan Siaga Tingkat Kecamatan

a. Melakukan rapat berkala (minimal 4 kali setahun)dan rapat sewaktu-waktu untuk pemantauanperkemban an PHBS kup kecamatan.

b. Secara berkala melaporkan perkemban an PHBSkepada Camat.

E. DESA DAN KELURAHAN

1. Pemerintah Desa dan Pemerintah Kelurahan

a. Menerbitkan peraturan n kat desa dan kelurahanuntuk pembinaan PHBS Di Rumah Tan a sertamen awasi pelaksanaannya.

b. ayakan bantuan dana dan sumber daya lainbaik dari pemerintah, pemerintah daerah, maupunpihak lain untuk menduk pembinaan PHBS DiRumah Tan a.

c. Dalam ran ka pelaksanaan Alokasi Dana Desa a ardalam pendistribusian pada kebutuhan lokal desa

Page 76: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)57

diharapkan dapat membantu pembinaan PHBS DiRumah Tan a.

d. Melaksanakan pembinaan PHBS rumah tan a didesa dan kelurahan, melalui pen adaan saranapendukun b i kelancaran pembinaan PHBS DiRumah Tan a.

e. Melakukan konsultasi den an BPD dan masyarakattentan pen n nya pembinaan PHBS Di rumahtan a.

f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan PHBSrumah tan a terint rasi dalam laporanpertan un jawaban Kepala Desa atau Lurah.

2. Forum Desa/Kelurahan Siaga Tingkat Desa/Kelurahan

a. Melakukan rapat berkala (minimal 4 kali setahun)dan rapat sewaktu-waktu untuk pemantauanperkemban an PHBS Di Rumah Tan a.

b. Secara berkala melaporkan perkemban an PHBS diRumah Tan a kepada Kepala Desa/Lurah.

3. Lembaga Kemasyarakatan

a. Menyusun rencana pembinaan PHBS rumah tan ay terinte rasi dalam pe desa ataukelurahan secara par pa f.

Page 77: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)58

b. Menumbuhkemban n kondisi dinamis masyarakatdalam ran ka pemberdayaan masyarakat untukterwujudnya PHBS Di Rumah Tan a.

4. Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM)

a. Menyusun rencana pembinaan PHBS Di RumahTan a bersama Forum Desa/Kelurahan Si a.

b. Melaksanakan promosi kesehatan kepadamasyarakat dan membantu masyarakatmemecahkan masalah-masalah kesehatan yandihadapi.

F. TATANAN INSTITUSI PENDIDIKAN

1. Pemilik/Komite/Dewan Penyantun/Pengelola Ins iPendidikan

a. Memberikan dukun an kebijakan berupa peraturanyan mendukun pembinaan PHBS di ins ipendidikannya.

b. Menyediakan sarana/fasilitas (air bersih, jambansehat, ka sehat, tempat sampah dan lain-lain)untuk mendukun PHBS di ins tusi pendidikannya.

c. Menyediakan dana dan sumber daya lain yandiperlukan untuk pembinaan PHBS di ins ipendidikannya.

Page 78: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)59

2. Tim Pelaksana UKS/Pendidik

a. Menyusun rencana, melaksanakan, memantau danmen evaluasi pembinaan PHBS di ins tusipendidikannya.

b. Membentuk dan menyelen arakan KlinikKonsultasi Kesehatan.

3. Kader

a. Melaksanakan promosi kesehatan dalam r kapembinaan PHBS ba i teman-teman (anak didik)lainnya.

b. Membantu penyelen araan Klinik KonsultasiKesehatan.

G. TATANAN TEMPAT KERJA

1. Pemilik/Pengelola Tempat Kerja/Tim Manajemen K3/P Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja

a. Memberikan dukun an kebijakan berupa peraturanyan mendukun pembinaan PHBS di tempatkerjanya.

b. Menyediakan sarana/fasilitas (air bersih, jambansehat, ka sehat, tempat sampah, perlen kapanK3 dan lain-lain) untuk mendukun PHBS di tempatkerjanya.

Page 79: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)60

c. Menyediakan dana dan sumber daya lain yandiperlukan untuk pembinaan PHBS di tempatkerjanya, termasuk Klinik Konsultasi Kesehatan.

2. Kader

a. Menyusun rencana, melaksanakan, memantau danmen evaluasi pembinaan PHBS di tempat kerjanya.

b. Meny arakan Klinik Konsultasi Kesehatan.

c. Melaksanakan promosi kesehatan dalam r kapembinaan PHBS b i teman-teman (pekerja/karyawan) lainnya.

H. TATANAN TEMPAT UMUM1. Pemilik/Pengelola Tempat Umum

a. Memberikan dukun an kebijakan berupa peraturanyan mendukun pembinaan PHBS Di TempatUmum yan dikelolanya.

b. Menyediakan sarana/fasilitas (air bersih, jambansehat, tempat sampah dan lain-lain) untukmenduk PHBS Di Tempat Umum y dikelolanya.

c. Menyediakan dana dan sumber daya lain yandiperlukan untuk pembinaan PHBS Di Tempat Umumy dikelolanya, termasuk Klinik KonsultasiKesehatan.

Page 80: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)61

2. Tim Kesehatan

a. Menyusun rencana, melaksanakan, memantau danmen evaluasi pembinaan PHBS di tempat umum.

b. Menyelen arakan Klinik Konsultasi Kesehatan.

c. Melaksanakan promosi kesehatan dalam r kapembinaan PHBS ba i pen unjun tempat umum.

I. TATANAN FASILITAS KESEHATAN

1. Pemilik/Pengelola Fasilitas Kesehatana. Memberikan dukun an kebijakan berupa peraturan

yan mendukun pembinaan PHBS Di FasilitasKesehatan yan dikelolanya.

b. Menyediakan sarana/fasilitas (air bersih, jambansehat, tempat sampah dan lain-lain) untukmendukun PHBS Di Fasilitas Kesehatan yandikelolanya.

c. Menyediakan dana dan sumber daya lain yandiperlukan untuk pembinaan PHBS Di FasilitasKesehatan yan dikelolanya.

2. Petugas Kesehatana. Melaksanakan pemberdayaan terhadap individu

pasien/klien dalam pelaksanaan tu as sehari-harinya.

Page 81: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)62

b. Melaksanakan kunjun an rumah dan pemberdayaankelua a bilamana diperlukan dalam ran kapen mban an Desa dan Kelurahan Sia a Ak f.

3. Petugas Promosi Kesehatan

a. Mendukun pelaksanaan pemberdayaan olehpetu as kesehatan lain melalui penyediaan alatpera a, pelaksanaan bina suasana dan advokasi.

b. Ikut melaksanakan pen o anisasian masyarakat didesa dan kelurahan wilayah kerjanya dalam ran kapen ban an Desa dan Kelurahan Sia a Ak f.

Page 82: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)63

A. PEMANTAUAN

Seba aimana disebutkan di atas, untuk melihat keberhasilanpembinaan PHBS, yan diukur atau dievaluasi adalah PHBSdi tatanan rumah tan a. Namun demikian disadari bahwahasil akhir ini san at dipen aruhi oleh hasil-hasil antara, yaituPHBS di berba ai tatanan lain. Oleh sebab itu, kemajuandalam pembinaan PHBS di tatanan lain tersebut dan ditatanan rumah tan a harus dipantau. Pemantauanpembinaan PHBS di tatanan lain dilakukan oleh KementerianKesehatan den an memanfaatkan data dari sistem InformasiPHBS yan terint rasi dalam sistem Informasi Kementerianterkait. Hasil pen olahan data diumpan-balikkan untuktujuan perbaikan.

1. Pemantauan pembinaan PHBS di tatanan ipendidikan men kan data dari sistem informasiPHBS tatanan ins tusi pendidikan yan terint rasidalam Sistem Informasi Kementerian Pendidikan danKebudayaan dan Kementerian A ama.

2. Pemantauan pembinaan PHBS Di Tempat Kerjamen unakan data dari sistem informasi PHBS tatanan

BAB VPEMANTAUAN DAN EVALUASI

Page 83: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)64

tempat kerja y terint rasi dalam Sistem InformasiKementerian Tena a Kerja dan Tr rasi.

3. Pemantauan pembinaan PHBS di tatanan tempat umummen unakan data dari sistem informasi PHBS tatanantempat umum yan terint rasi dalam Sistem InformasiKementerian Kebudayaan Pariwisata dan EkonomiKrea f, Kementerian Perhubun an dan KementerianPerda an an.

4. Pemantauan pembinaan PHBS di tatanan fasilitaskesehatan men unakan data dari sistem informasiPHBS Fasilitas Kesehatan yan terint rasi dalam SistemInformasi Kesehatan Nasional (SIKNAS).

5. Pemantauan pembinaan PHBS di tatanan rumah tan adilaksanakan den an memanfaatkan k iatan LombaDesa dan Kelurahan yan berlan sun se tahun danberjenjan . P Lomba Desa dan Kelurahan diberitu as tambahan untuk valuasi pembinaan PHBSDi Rumah T a. Di itu ju a melalui pencatatandan pelaporan PHBS dalam SIKNAS dari KementerianKesehatan dan data Pr l Desa dari Kementerian DalamNe eri.

Selain men unakan data dari Sistem Informasi PHBS,pemantauan ju a dapat dilakukan den an melaksanakansupervisi dan bimbin an secara berkala dan sewaktu-waktu.Den an supervisi dan bimbin an, kesulitan-kesulitan yandihadapi di kat pelaksanaan dapat se era diatasi.

Page 84: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)65

B. EVALUASI

Evaluasi dilakukan terhadap dampak pembinaan PHBS, yaituyan berupa perubahan perilaku masyarakat di tatananrumah tan a. Evaluasi dilakukan beberapa tahun sekaliden an menyelen arakan survai secara nasional terhadapmasyarakat. Oleh karena survai secara nasional memerlukanbiaya yan cukup besar, maka evaluasi terhadap keberhasilanpembinaan PHBS diinte rasikan den an survai-survai yandiselen arakan oleh Kementerian Kesehatan yaitu RisetKesehatan Dasar dan oleh Badan Pusat Sta s k sep :Susenas, SDKI dan lain-lain. Frekuensi evaluasi pembinaanPHBS den an demikian me ik frekuensipenyelen araan survai-survai tersebut.

C. INDIKATOR KEBERHASILAN

Keberhasilan pembinaan PHBS dapat dilihat dari pencapaianupaya-upaya y dilakukan di pusat, provinsi, kabupaten,kota, kecamatan, desa, kelurahan, dan di berba ai tatananlain seba ai berikut.

1. Pusat

a. Adanya kebijakan nasional y mendukunoperasionalisasi pembinaan PHBS di semua tatanan.

b. Terlaksananya advokasi terhadap PemerintahProvinsi dan pihak-pihak lain untuk mendukunpembinaan PHBS di semua tatanan.

Page 85: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)66

c. Terselen aranya bina suasana kup nasional yanmendukun pembinaan PHBS di semua tatanan.

d. Adanya sistem informasi nasional PHBS yanterint rasi di sistem-sistem informasi Kementerianterkait.

e. Adanya dan tersosialisasikannya petunjukpelaksanaan pembinaan PHBS di semua tatanan.

f. Terselen aranya pela untuk pela (trainingof trainers-TOT) pembinaan PHBS untuk aparaturprovinsi.

. Teralokasikannya Bantuan Operasional Kesehatan(BOK) penin katan kinerja Puskesmas danjarin annya untuk pembinaan PHBS.

h. Terselen aranya pertemuan berkala (minimal 2 kalisetahun) untuk pemantauan pembinaan PHBS disemua tatanan.

i. Adanya pembinaan PHBS di semua tatanan yanterint rasi secara berjenjan .

2. Provinsia. Adanya kebijakan koordina y mendukun

operasionalisasi pembinaan PHBS di semua tatanan.b. Terlaksananya advokasi terhadap Pemerintah

Kabupaten dan Pemerintah Kota serta pihak-pihaklain untuk mendukun pembinaan PHBS di semuatatanan.

Page 86: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)67

c. Terselen aranya bina suasana lin kup provinsi yanmendukun pembinaan PHBS di semua tatanan.

d. Adanya Sistem Informasi PHBS lin kup provinsi yanterint rasi di sistem informasi Kementerian terkait.

e. Terselen aranya pela han untuk pela h (trainingof trainers – TOT) pembinaan PHBS untuk aparaturkabupaten dan kota.

f. Terselen aranya pertemuan berkala (minimal 2 kalisetahun) untuk pemantauan pembinaan PHBS disemua tatanan.

. Adanya pembinaan PHBS di semua tatanan yanterint rasi secara berjenjan .

3. Kabupaten/Kotaa. Adanya kebijakan koordina y mendukun

operasionalisasi pembinaan PHBS di semua tatanan.b. Terlaksananya advokasi terhadap Pemerintah

Kecamatan dan pihak-pihak lain untuk mendukunpembinaan PHBS di semua tatanan.

c. Terselen aranya bina suasana lin kup kabupaten/kota yan mendukun pembinaan PHBS di semuatatanan.

d. Adanya Sistem Informasi PHBS kup kabupaten/kota yan terint rasi di sistem informasiKementerian terkait.

Page 87: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)68

e. Tersele aranya pela pembinaan PHBS untukpara pen elola ins pendidikan, tempat kerja,tempat umum, fasilitas pelayanan kesehatan,aparatur desa dan kelurahan, KPM, lemba akemasyarakatan dan pihak-pihak lain.

f. Terselen aranya pertemuan berkala (minimal 3 kalisetahun) untuk pemantauan pembinaan PHBS disemua tatanan.

. Adanya pembinaan PHBS di semua tatanan yanterint rasi secara berjenjan .

4. Kecamatana. Terkoordinasinya penerapan kebijakan terkait

den an pembinaan PHBS di semua tatanan.b. Terlaksananya advokasi terhadap aparat desa dan

kelurahan serta pihak-pihak lain untuk mendukunpembinaan PHBS di semua tatanan.

c. Terselen aranya bina suasana lin kup kecamatany pembinaan PHBS di semuatatanan.

d. Adanya Sistem Informasi PHBS lin up kecamatany terinte rasi di sistem informasi Kementerianterkait.

e. Adanya pembinaan PHBS di semua tatanan yanterint rasi secara berjenjan .

Page 88: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)69

5. Desa/Kelurahan (Tatanan Rumah Tangga)

a. Adanya peraturan di desa atau kelurahan yanmelandasi pembinaan PHBS Di Rumah Tan a.

b. Adanya peran f pemuka masyarakat danor anisasi kemasyarakatan dalam pembinaan PHBSDi Rumah Tan a.

c. Me katnya persentase Rumah T a Ber-PHBS.

6. Tatanan Ins PendidikanTerwujudnya Ins Pendidikan Ber-PHBS, den anindikator:a. Tersedia sarana untuk mencuci tan an

men unakan sabun.b. Tersedia sarana untuk me makanan dan

minuman sehat.c. Tersedia jamban sehat.d. Tersedia tempat sampah.e. Terdapat laran an untuk k merokok.f. Terdapat laran an untuk NAPZA.

. Terdapat laran an untuk k meludah disembaran tempat.

h. Terdapat k iatan memberantas jen k nyamuksecara n

Page 89: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)70

7. Tatanan Tempat KerjaTerwujudnya Tempat Kerja Ber-PHBS, den an indikator:a. Tersedia sarana untuk mencuci tan an men unakan

sabun.b. Tersedia sarana untuk me makanan dan

minuman sehat.c. Tersedia jamban sehat.d. Tersedia tempat sampah.e. Terdapat peraturan berkaitan den an K3.f. Terdapat laran an untuk k merokok.

. Terdapat laran an untuk men onsumsi NAPZA.h. Terdapat laran an untuk k meludah di

sembaran tempat.i. Terdapat k iatan memberantas jen k nyamuk

secara ru n.

8. Tatanan Tempat UmumTerwujudnya Tempat Umum Ber-PHBS, den anindikator:a. Tersedia sarana untuk mencuci tan an

men kan sabun.b. Tersedia jamban sehat.c. Tersedia tempat sampah.d. Terdapat laran an untuk k merokok.e. Terdapat laran an untuk men onsumsi NAPZA.f. Terdapat laran an untuk k meludah di

sembaran tempat.

Page 90: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)71

. Terdapat k iatan memberantas jen k nyamuksecara ru n.

9. Tatanan Fasilitas KesehatanTerwujudnya Fasilitas Kesehatan Ber-PHBS, den anindikator:a. Tersedia sarana untuk mencuci tan an

men unakan sabun.b. Tersedia sarana untuk me makanan dan

minuman sehat.c. Tersedia jamban sehat.d. Tersedia tempat sampah.e. Terdapat peraturan berkaitan den an K3.f. Terdapat laran an untuk k merokok.

. Terdapat laran an untuk NAPZA.h. Terdapat laran an untuk k meludah di

sembaran tempat.i. Terdapat k iatan memberantas jen k nyamuk

secara n

Untuk indikator keberhasilan di tatanan-tatanan, dapatpula ditambahkan indikator-indikator yan spe k lokal.

Page 91: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)72

Page 92: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)73

Keberhasilan kesehatan dalam mencapai sasaranstrat is tahun 2014 dan tar et-tar et Millennium DevelopmentGoals tahun 2015 san at ditentukan oleh keberhasilan dalammenciptakan dan melestarikan perilaku hidup masyarakat yanberorientasi kepada kebersihan dan kesehatan. Oleh sebab ituupaya pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)merupakan upaya san at strate y harus menjadi perha npara ku kepen an (stakeholders).

Dalam Rencana Strat Kementerian Kesehatan, dijadikantolok ukur keberhasilan pembinaan PHBS adalah persentaserumah tan a yan sudah memprak kkan PHBS. Namundisadari bahwa PHBS di rumah tan a memiliki hubun an salin -pen aruh den an PHBS di tatanan-tatanan lain, yaitu ipendidikan, tempat kerja, tempat umum dan fasilitas kesehatan.Maka jika diin inkan keberhasilan dalam pembinaan PHBS dirumah tan a, pembinaan PHBS harus dilaksanakan di semuatatanan. Den an demikian, pembinaan PHBS k hanyamelibatkan dua atau a sektor saja, melainkan banyak sektor.Kerjasama dan keterpaduan antar-berba ai sektor tersebutdiperlukan dalam ran ka akselerasi pencapaian sasaran yantelah ditetapkan. Komitmen dan aliansi strat berba ai pihak,termasuk swasta dan dunia usaha dapat dikemban kan,

BAB VIPENUTUP

Page 93: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)74

sehin a kebijakan-kebijakan dan k iatan-k iatan dalamran ka pembinaan PHBS di semua tatanan terkoordinasi den anbaik. Kapasitas pen lola tatanan dapat di n katkan, sehin apembinaan PHBS dak l i sekedar merupakan tu as dantan un jawab pemerintah, melainkan ju a seluruh komponenmasyarakat. Akses informasi tentan kesehatan b i masyarakatdi semua tatanan menin kat dan den an demikian erakan danperan serta masyarakat, khususnya di kesehatan, menjadisemakin kuat.

Pedoman ini disusun dalam r ka me payakan kerjasamadan keterpaduan tersebut. Namun demikian, a ar kerjasamamenjadi lebih efek f, sejumlah petunjuk pelaksanaan danpetunjuk teknis harus se era disusun menyusul terbitnyapedoman ini.

MENTERI KESEHATAN

ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH

Page 94: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)75

PENGARAHdr. Lily S. Sulistyowa MM

TIM PENYUSUNDr. Hartono, MSc

Dr. PA Kodrat Pramudho, SKM, M.KesDra. ina Rauf, SKM, MSi

Dr. SKM, M.Kesdr . Rarit Gempari, MARSDra. Zuraida, SKM, MPHIsmoyow SKM, M.Kes

KONTRIBUTORArsil Rusli, SH, MH

Helmi Hazim, Zainuddindr Ratna Kirana, MS, Drs. Sunarjo, MM

Mahmud Yunus, SKM, M.Kes, Iip Syaiful SKM, M.KesDrs. Muhamad Idham, MKKK, Ario Budi Wibowo, ST

dr Marlina Gin , M.Kes, Dra. Hafni Rochmah, SKM, MPHAndi Sari Bun a Untun , SKM MSc(PH), Ir. Dina es, SKM, M.Kes

Dra. Koe dr Yusra, M.Kes, Chandra Rudyanto, ST, MPHSukandar, SKM, dr Ivo Syayadi, M.Kes, Winitra Rahmani, S.Sos

Kiki Anton Syahroni, SIP, Riza Afriani, SKMFenny Melanie, SH

Page 95: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)76

Page 96: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011

362.72IndK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat JenderalPeraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011Pedoman pembinaan perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: KementerianKesehatan RI. 2011

ISBN 978 -602-9364-45-3

1. Judul I. HEALTH BEHAVIORII. PREVENTIVE HEALTH SERVICESIII. HEALTH PERSONAL IV. HEALTH-LAW ANDLEGISTLATION V. HEALTH PROMOTION

362.72IndK

NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011

362.72IndK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat JenderalPeraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011Pedoman pembinaan perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: KementerianKesehatan RI. 2011

ISBN 978 -602-9364-45-3

1. Judul I. HEALTH BEHAVIORII. PREVENTIVE HEALTH SERVICESIII. HEALTH PERSONAL IV. HEALTH-LAW ANDLEGISTLATION V. HEALTH PROMOTION

362.72IndK

Page 97: Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011

362.72IndK

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat JenderalPeraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011Pedoman pembinaan perilaku hidupbersih dan sehat (PHBS),-- Jakarta: KementerianKesehatan RI. 2011

ISBN 978 -602-9364-45-3

1. Judul I. HEALTH BEHAVIORII. PREVENTIVE HEALTH SERVICESIII. HEALTH PERSONAL IV. HEALTH-LAW ANDLEGISTLATION V. HEALTH PROMOTION

362.72IndK