proposal iqbar 2

53
1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja keuangan adalah gambaran mengenai hasil yang telah di capai perusahaaan dalam suatu priode tertentu satu tahun atas pelaksanaan suatu kegiatan dengan mengacu pada program atau kebijakan yang tertentu dalam visi, misi, sasaran dan tujuan perusahaan. Kinerja perusahaan di bagi atas dua bagian, pertama adalah kinerja pemasaran, yaitu hasil yang di capai perusahaan sehubungan aktivitas kegiatan pemasarannya. Yang indikasinya dapat dilihat dari volume penjualan yang diperoleh, market share dan trend penjualan (forecasting) yang akan di hasilkan pada masa yang akan datang, Kedua adalah kinerja keuangan, yaitu hasil yang dicapai perusahaan di tinjau dari segi akuntansinya yang indikasinya dapat diukur melalui

Upload: pusparatu

Post on 26-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Iqbar 2

1

I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kinerja keuangan adalah gambaran mengenai hasil yang telah di capai

perusahaaan dalam suatu priode tertentu satu tahun atas pelaksanaan suatu

kegiatan dengan mengacu pada program atau kebijakan yang tertentu dalam visi,

misi, sasaran dan tujuan perusahaan.

Kinerja perusahaan di bagi atas dua bagian, pertama adalah kinerja

pemasaran, yaitu hasil yang di capai perusahaan sehubungan aktivitas kegiatan

pemasarannya. Yang indikasinya dapat dilihat dari volume penjualan yang

diperoleh, market share dan trend penjualan (forecasting) yang akan di hasilkan

pada masa yang akan datang, Kedua adalah kinerja keuangan, yaitu hasil yang

dicapai perusahaan di tinjau dari segi akuntansinya yang indikasinya dapat diukur

melalui tingkat liquiditas dan profitabilitas pada setiap akhir periode akuntansi 1

tahun

Kinerja keuangan dengan alat ukur tingkat likuiditas, solvabilitas dan

profitabilitas merupakan penentuan paling dominan terhadap keberhasilan

perusahnaan dalam aktitfitasnya, dengan pertimbangan, hasil yang dicapai

perusahaan tidak semata-mata di ukur berapa besar penjualan dan pendapatan yang

mampu diraih, tetapi harus di hubungankan dengan berapa besar pengorbanan

ekonomi yang di keluarkan perusahaan untuk mencapai hasil tersebut sebagai

beban biaya, sehingga hasilnya adalah pendapatan bersih (Netto). Dengan kata

Page 2: Proposal Iqbar 2

2

lain, pendapatan yang di peroleh harus dikurangi dengan beban biaya termasuk

bunga (deviden) agar perusahaan memperoleh pendapatan bersih sebagai

penghasilan.

Manajemer keuangan adalah orang yang paling bertanggung jawab

terhadap kinerja keuangan perusahaan, dimana bertolak dari tugas manajer

keuangan secara khusus ada tiga, yaitu :

1) mengenali dan merencanakan pembelanjaan perusahaan, artinya manajemen

keuangan harus mampu memtransformasikan data finansial ke dalam suatu

bentuk yang dapat di gunakan untuk memonitor keadaan keuangan perusahaan

dan merencanakan kebutuhan modal kerja untuk masa akan datang serta

menilai kemungkinan modal kerja di masa yang akan datang dan produktivitas

kerja yang akan dicapai.

2) Mengelola penanaman modal dalam aktiva, artinya manajer keuangan mampu

menentukan besar alokasi untuk masing-masing aktiva (aktiva tetap dan aktiva

lancar), dimana aktiva lancar dihubungkan dengan jangka pendek, sedangkan

aktiva tetap di hubungkan dengan jangka panjang, misalnya menetapkan umur

alat , perbaikan alat atau penggantiaan alat perusahaan.

3) Mengatur struktur finansial dan struktur modal perusahaan, artinya manajer

keuangan harus menentukan alokasi yang terbaik antara hutang lancar dan

modal jangka panjang, karena alokasi ini mempengaruhi liquditas dan

Page 3: Proposal Iqbar 2

3

profitabilitas perusahaan. Di samping itu, menentukan jenis hutang lancar dan

modal jangka panjang yang paling menguntungkan perusahaan.

Laporan keuangan berupa neraca dijadikan sebagai alat untuk mengetahui

tugas manajer keuangan yang paling aktual, dimana neraca tersebut mencerminkan

keseluruhan posisi keuangan perusahaan, sehingga manajer keuangan harus

melakukan monitor terhadap neraca dan menemukan masalah-masalah yang

dihadapi, kemudian mencoba untuk memecahkannya, sehingga tujuan perusahaan

secara keseluruhan akan dapat tercapai.

Laporan keuangan berupa laporan rugi laba di jadikan sebagai alat untuk

mengetahui wujud atau hasil dari tugas manajemen keuangan yang mencerminkan

nilai pendapatan yang diperoleh perusahaan selama periode akuntansi satu tahun

secara aktual.

Uraiaan di atas dapat digaris bawah, bahwa kinerja keuangan adalah hasil

kerja manajer keuangan dalam mengelola keuangan perusahaan yang tercermin

pada laporan perusahaan barupa neraca adalah cerminan posisi keuangan

perusahaan selama periode akuntansi 1 tahun jadi kinerja keuangan harus diukur

secara kuantitatif, baik internal maupun eksternal. Pengukuran kuatitatif secara

internal adalah pengukuran tingkat liquditas dengan rasio-rasio yang umum di

gunakan adalah current ratio, cash ratio, quick ratio, sedangkan pengukuran

kuantitatif secara eksternal adalah pengukuran tingkat profitabilitas dengan rasio-

Page 4: Proposal Iqbar 2

4

rasio yang di gunakan adalah gross profit margin, net profit margin, return on

investment ,return on equity dan rentabilitas ekonomi .

PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep merupakan pemasok semen terbesar

di wilayah Indonesia Timur. Laba usaha PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep

bersifat fluktuatif, sehingga untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat

dengan perusahaan industri semen lainnya dan menghadapi persaingan bisnis yang

kompetitif, perusahaan harus mempunyai sistem kinerja yang lebih komprehensif,

terpadu dan strategi, selain itu PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep bertekad

untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan dimasa mendatang

seiring dengan berkembangnya industri semen serta memperluas pangsa pasar dan

posisi perusahaan sebagai perusahaan persemenan terkemuka di Asia. Hal ini

menjadi tantangan bagi PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep untuk meningkatkan

kinerjanya di berbagai aspek perusahaan. PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep

membutuhkan suatu sistem pengukuran kinerja keuangan yang bertujuan.

1) mengukur kemampuaan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek

(likuiditas),

2) Rasio aktivitas yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan

mempergunakan sumber daya yang dimiliki guna menunjang aktivitas

perusahaan,

3) Rasio Leverage sejauh mana perusahaan dibiayai dengan utang, da

Page 5: Proposal Iqbar 2

5

4) Pengukuran Rasio Profitabilitas yang menggambarkan kinerja fundamental di

tinjau dari tingkat efisiensi dan efektifitas operasi dalam memperoleh laba.

Guna mengetahui kinerja keuangan di tinjau dari Rasio Liquditas,Rasio

Aktivitas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas yang berlangsung di PT.

Semen Tonasa (Persero) Pangkep, maka dalam penulisan proposal ini, penulis

mengangkat judul “Analisis Kinerja Keuangan Pada PT.Semen Tonasa

(Persero) Pangkep”.

A. Masalah Pokok

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut “ Apakah Kinerja Keuangan

PT.Semen Tonasa (Persero) Pangkep pada tahun 2013 mengalami peningkatan

dibandingkan pada tahun 2012 dan 2011 ditinjau dari rasio Likuiditas, Solvabilitas

dan Profitabilitas.?”.

B. Tujuan dan kegunaan penelitiaan.

Adapun tujuan penelitiaan yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perkembangan liquiditas melalui rasio rasio liquditas pada

PT.Semen Tonasa (Persero) Pangkep

2. Untuk mengetahui perkembangan profitabilitas melalui rasio-rasio

profitabilitas pada PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep.

Page 6: Proposal Iqbar 2

6

3. Untuk mengetahui upaya-upaya meningkatkan tingkat liquiditas dan

profitabilitas pada PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep.

Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitiaan ini adalah :

1. Sebegai bahan masukan bagi manajemen PT. Semen Tonasa (Persero)

Pangkep mengenai kinerja keuangan ditinjau dari liquiditas dan

profitabilitasnya.

2. Sebagai bahan referensi bagi pihak yang akan melakukan penelitian lebih

lanjut pada objek yang sama.

3. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada program ilmu

ekonomi fakultas ekonomi Universitas Muslim Indonesia.

C. Hipotesis

Bertolak dari uraiaan latar belakang dan masalah pokok yang telah

dikemukakan sebelumnya maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut

''Diduga bahwa kinerja perusahaan PT. Semen Tonasa (Persero) ditinjau dari

rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas pada tahun 2013 mengalami

peningkatan dibandingkan pada tahun 2012 dan 2011.

Page 7: Proposal Iqbar 2

7

II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen Keuangan

Pada saat ini manajemen keuangan memegang peranan yang sangat

penting dalam perusahaan. Seiring dengan perkembangannya tugas manajemen

keuangan tidak hanya mencatat, membuat laporan, mengendali posisi keuangan,

dan mengatur masalah tentang cara memperoleh dana, akan tetapi manajemen

keuangan juga harus mampu mengatur sumber dana yang optimal, dan

mendistribusikan keuntungan serta juga mempelajari cara menggunakan dana

secara efisien dan efektif. Setiap perusahaan yang bergerak diberbagai bidang

manapun memusatkan perhatiaannya dibidang manajemen keuangan, karena

bidang manajemen keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam mengukur

keberhasilan suatu perusahaan dalam melaksanakan tugas dan kegiatannya.

Masalah yang timbul dalam keuangan akan sangat berpengaruh pada

kelangsungan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya.

Page 8: Proposal Iqbar 2

8

Manajemen keuangan sangat berperan penting dalam perusahaan karena

merupakan salah satu faktor penggerak bagi para manajemen untuk menentukan

batas-batas kemungkinan sampai seberapa besar kemampuan perusahaan dalam

menjalankan kegiatannya dalam perusahaan. Jadi dalam perusahaan manajemen

keuangan sangat berperan penting dalam mencapai kesejahteraan perusahaan

dalam memperoleh laba. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi Manajemen

Keuangan menurut para ahli :

Menurut Sutrisno (2009:3) manajemen keuangan dapat diartikan sebagai

semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan

dana dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan

mengalokasikan dana tersebut secara efisiensi.

Menurut James C dan John M. Wachowich, JR (1997:2) manajemen

keuangan adalah segala aktifitas berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan

pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh.

B. Pengertian Kinerja Keuangan

Berdasarkan pengelompokan sebuah perusahaan, manajemen biasanya

menetapkan sasaran yang akan dicapai di masa yang datang dalam proses yang

disebut memerlukan pengendalian agar efektif dalam mencapai sasaran yang telah

ditetapkan. Dalam setiap perusahaan dilakukan penilaian, Pengendalian yang

dilakukan oleh manajemen perusahaan dapat berupa penilaian kinerja atau pretasi

seorang manajer, dengan cara menilai dan membandingkan data keuangan

Page 9: Proposal Iqbar 2

9

perusahaan selama periode berjalan. Dalam hal ini penilaian kinerja seorang

manajer dapat diukur berdasarkan hasil laporan keuangan yang disajikan.

Menurut Fahmi (2011 : 2) mengemukakan bahwa : Kinerja Keuangan

adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan

telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan

secara baik dan benar.

C. Pengertian Laporan Keuangan

Untuk membahas manajemen keuangan, tidak bisa terlepas dari laporan

keuangan. Oleh karena itu diperlukan pembahasan singkat mengenai laporan

keuangan. Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan

informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan.

Menurut S. Munawir (2007:2) Pengertian laporan keuangan adalah hasil

dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi

antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Menurut Sutrisno (2009:9) laporan keuangan merupakan hasil akhir dari

proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni Neraca dan laporan Rugi

Laba.

Page 10: Proposal Iqbar 2

10

Menurut Brigham Houston (2001:36) laporan keuangan adalah beberapa

lembar kertas yang bertuliskan angka-angka, tetapi sangat penting juga untuk

memikirkan aktiva rill dibalik angka-angka tersebut.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan posisi

keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu sesuai dengan prinsip-prinsip

akuntansi yang dilaksanakan secara konsisten serta dibuat dan disajikan dalam

bentuk neraca dan laporan laba rugi.

Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyajikan laporan

kemajuan perusahaan secara periodik. Manajemen perlu mengetahui bagaimana

perkembangan keadaan investasi dalam perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai

selama jangka waktu yang diamati. Pada umumnya laporan keuangan itu sendiri

dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana

neraca menunjukkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada

tanggal tertentu, sedangkan pada rugi laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah

dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu.

Dari beberapa pendapat ahli ekonomi di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang

menjelaskan atau melaporkan kegiatan perusahaan sekaligus untuk mengevaluasi

keberhasilan strategi perusahaan dalam pencapaian tujuan yang ingin dicapai.

D. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan

Page 11: Proposal Iqbar 2

11

Dalam menganalisa dan menafsirkan laporan keuangan, seorang

penganalisis harus mempunyai pengertian mengenai bentuk-bentuk maupun

prinsip-prinsip penyusunan laporan keuangan serta masalah yang mungkin timbul

dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, rugi

laba dan arus kas.

1. Neraca

Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.

Neraca menunjukkan aktiva, hutang dan modal sendiri suatu perusahaan pada

hari terakhir periode akuntansi. Aktiva menunjukkan penggunaan dana,

hutang dan modal menunjukkan sumber dana yang diperoleh.

Menurut Sutrisno (2009:9), neraca merupakan laporan yang

menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu.

Neraca bertujuan untuk menunjukkan posisi keuangan pada suatu

perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku

ditutup dan ditentukan sisanya pada akhir tahun fiskal atau tahun kalender

sehingga neraca sering disebut dengan balance sheet.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan yang menggambarkan jumlah

penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode

tertentu sebagaimana halnya neraca, laporan laba rugi juga disusun tiap akhir

tahun. Menurut Munawir (2007:28) mendefinisikan laporan laba rugi adalah

Page 12: Proposal Iqbar 2

12

laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, laba rugi yang diperoleh

oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.

Menurut Dewi Astuti (2004:17) mengemukakan bahwa laporan

labarugi merupakan laporan yang mengikhtiarkan pendapatan dan beban

perusahaan selama periode akuntansi tertentu, yang umumnya setiap kuartal

atau setiap tahun.

Menurut I Made Sudana (2011:16) laporan laba rugi adalah laporan

keuangan yang memperlihatkan penghasilan, biaya dan pendapatan bersih dari

suatu perusahaan selama satu priode waktu.

3. Laporan Arus Kas

Laporan ini menggambarkan tentang perputaran uang (kas dan bank)

selama periode tertentu, misalnya bulanan dan tahunan. Laporan arus kas

terdiri dari kas untuk kegiatan operasional dan kas untuk kegiatan pendanaan.

Menurut I Made Sudana (2011:18) laporan arus kas adalah laporan

keuangan yang memperlihatkan penerimaan kas dan pengeluran kas suatu

perusahaan selama satu periode waktu.

E. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada

pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-

angka dalam suatu moneter.

Page 13: Proposal Iqbar 2

13

Tujuan dari pelaporan keuangan perusahaan yaitu menyediakan informasi

yang bermanfaat bagi pembuatan keputusan bisnis dan ekonomis oleh investor,

kreditor, manajemen, pemerintah, dan pengguna lainnya.

Lebih jauh Yustina dan Titik (2001:2) mengatakan bahwa laporan

keuangan ditujukan sebagai pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya

yang di percayakan kepadanya kepada pemilik perusahaan atas kinerja yang telah

dicapai serta merupakan laporan akuntansi utama yang mengomunikasikan

informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat analisis

ekonomi dan peramalan untuk masa yang akan datang.

Menurut Skousen, Stice (2001:22) bahwa tujuan pelaporan keuangan yang

di ungkapkan di dalam rangka konseptual adalah :

a) Kegunaan

b) Dapat dipahami

c) Target audiens :investor dan kreditor

d) Penilaiaan arus kas masa yang akan datang

e) Mengepaluasi sumber daya ekonomi

f) Fokus primer pada laba

Lebih dalam Sofyan Harahap (2001:192) mengatakan bahwa, “hasil

analisis laporan keuangan akan bisa membuka tabir :

Page 14: Proposal Iqbar 2

14

a) Kesalaham peroses akuntansi seperti : kesalahan pencatatan, kesalahan

pembukuan, kesalahan jumalah, kesalahan pemikiran, kesalahan posting,

kesalahan jurnal

b) Kesalahan lain yang disengaja, misalnya tidak dicatat , pencatatan harga yang

tidak wajar, menghilangkan data, dan lain sebagainya.

F. Analisis Rasio Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh

informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasilnya yang telah

dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Melalui laporan keuangan yang

dimaksud untuk memberikan informasi kuantitatif mengenai keadaan keuangan

perusahaan tersebut pada suatu periode baik untuk kepentingan manajer, pemilik

perusahaan, digunakan dalam berbagai bentuk analisis.

Sedangkan menurut Munawir (2007: 64) mendefinisikan laporan

keuangan sebagai berikut: Rasio menggambarkan seuatu hubungan atau

perbandingan (mathenatical relationship) antara suatu jumlah dengan jumlah yang

lain dan dengan menggunakan alat analisis, berupa rasio ini akan dapat

menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisis tentang baik atau

buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila rasio

angka-angka tersebut dibandingkan dengan angka rasio perbandingan yang di

gunakan sebagai standar.

Page 15: Proposal Iqbar 2

15

Menurut Muslich (2003:44) menyatakan bahwa analisis rasio keuangan

merupakan alat utama dalam analisis keuangan, karena analisis ini dapat

digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang keadaan perusahaan.

G. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

1. Pengertian Likuiditas

Rasio Likuiditas merupakan rasio yang diperlukan dalam menganalisa

laporan keuangan perusahaan. karena rasio Likuiditas merupakan rasio yang

menunjukkan kemampuan perusaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendek yang harus segera dipenuhi perusahaan. Berikut ini akan diuraikan

beberapa pengertian Likuiditas menurut beberapa ahli ekonomi.

Munawir (2007 : 31), mendefinisi Likuiditas adalah menunjukkan

kemampuan suata perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang

harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangan pada saat ditagih. Evans (2000) menyatakan bahwa

rasio liquditas menjelaskan mengenai kesanggupan perusahaan untuk

melunasi utang jangka pendek. Sugiarso (2006 : 114), mendefinisikan

Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Sedangkan menurut Sutrisno

(2009 : 215), mendefinisikan likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi. Kewajiban

Page 16: Proposal Iqbar 2

16

yang segera harus dipenuhi adalah hutang jangka pendek, oleh karena itu

rasio ini bias digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditor jangka

pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak akan terganggu bila

kewajiban jangka pendek ini segera ditagih. Ukuran rasio Likuiditas terdiri

dari tiga alat ukur, yaitu:

1) Current Ratio yaitu perbandingan atara jumlah aktiva lancar dengan

hutang lancar. Menurut Sutrisno (2009 -216), menjelaskan Current ratio

adalah rasio yang membandingkan antara antara aktiva yang dimiliki

perusahaan dengan hutang jangka pendek. Aktiva di sini meliputi kas,

piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan

hutang jangka panjang meliputi hutang dagang, hutang wesel, dan hutang

bank. Rumus yang digunakan dalam menghitung rasio lancar adalah :

Rasio Lancar= Aktiva LancarKewajiban Lancar

x100 %

2) Quick Ratio atau Acid Test Rasio menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk membayar utang dengan aktiva yang likuid. Menurut Sutrisno

(2009 : 216), menjelaskan quick ratio merupakan rasio antara aktiva

lancar sesudah dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini

menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa digunakan

untuk melunasi hutang lancar. Rumus yang digunakan dalam menghitung

rasio lancar adalah :

Page 17: Proposal Iqbar 2

17

Rasio Lancar= Aktiva LancarKewajiban Lancar

x100 %

3) Cash Rasio digunakan untuk mengetahui kemapuan perusahaan untuk

membayar kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo.Menurut Sutrisno

(2009 : 216), menjelaskan bahwa Cash Ratio adalah rasio yang

membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi

uang kas dengan hutang lancar. Aktiva yang segera menjadi uang kas

adalah efek atau surat berharga. Dengan demikian Rumus untuk

menghitung Cash Ratio adalah:

cash ratio= kas+efekhutang lancar

x 100 %

2. Rasio Aktivitas

Menurut Harahap (2006: 308) rasio ini menggambarkan aktivitas yang

dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya, baik dalam kegiatan

penjualan, pembeliandan kegiatan lainnya.

Sutrisno (2008: 219) membagi rasio aktivitas ini menjadi empat

macam, antara lain :

Page 18: Proposal Iqbar 2

18

1) Receivable Turnover (Perputaran piutang) Rasio ini menujukkan berapa

cepat penagihan piutang. Semakin cepat perputaran piutang, semakin

efektif perusahaan dalam mengelola piutangnya.

Receivable turnoverPenjualan Kredit Bersih Setahun

Rata−RataPiutang

2) Inventory Turnover (Perputaran Persediaan) Rasio ini menunjukkan

berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal.

Semakin tinggi rasio ini, semakin efektif perusahaan dalam mengelola

persediaan.

Inventory Turnover= Harga Pokok Penjualan HRata−Rata Persediaan

3) Receivable Turnover in Days (Perputaran Piutang Harian) disebut juga

sebagai average colletion period yang digunakan untuk mengukur

kemampuaan perusahaan dalam mengumpulkan jumlah piutang dalam

setiap jangka waktu tertentu.

Averagecollection period= Jumlahhari dalam setahunPerputaran piutang

4) Total Aset Turnover (perputaran aktiva) Rasio ini menunjukkan

perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan, dengan kata lain

seberapa jauh kemampuan semua aktivamenciptakan penjualan. Semakin

Page 19: Proposal Iqbar 2

19

besar perputaran aktiva, semakin efektif perusahaan mengelola

aktivanya.

Total assets tunover (TATO )= PenjualanbersihTotal aktiva

x100 %

3. Solvabilitas

Solvabilitas diukur dengan perbandingan antara total aktiva dengan

total utang,ukuran tersebut mensyaratkan agar perusahaan mampu

memenuhi semua kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun

kewajiban jangka panjang. Perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi ideal,

apabila perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Likuid)

dan juga dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Solvable). Analisis

Solvabilitas memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui apakah kekayaan

perusahaan mampu untuk mendukung kegiatan perusahaan tersebut. Berikut

ini akan diuraikan beberapa devinisi Solvabilitas menurut beberapa ahli:

Menurut Sugiarso (2006 : 115), mendefinisikan Solvabilitas adalah kemampuan

perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya, baik utang jangka pendek maupun

utang jangka panjang.

Munawir (2007 : 32), mendefinisikan Solvabilitas adalah menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila

perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek

maupun jangka panjang. Sedangkan menurut Sutrisno (2009 :15), mendefinisikan

Page 20: Proposal Iqbar 2

20

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya

apabila perusahaan dilikuidasi.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Solvabilitas

merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-utang

perusahaan,baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang. Untuk

mengetahui tingkat Solvabilitas suatu perusahaan maka dapat dihitung dengan

menggunakan rasio keuangan sebagai berikut:

1) Debt Ratio (Rasio Hutang) merupakan rasio antara total hutang (total

debt) dengan total aset (total assets) yang dinyatakan dalam persentase.

Rasio hutang berapa persen aset perusahaan yang di belanjai dengan

hutang.

Debt ratio=Total hutangTotal aktiva

x100 %

2) Total Debt to Equity Ratio (Rasio Total Hutang Terhadap Modal Sendiri)

merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan

modal sendiri (ekuitas).

Total Debt ¿ Equity Ratio= TotalhutangModal sendiri

x 100 %

4. Rasio Profitabilitas

Astuti (2004:36) mengemukakan bahwa profitabilitas adalah

kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dan satu-satunya

Page 21: Proposal Iqbar 2

21

ukuran profitabilitas yang paling penting adalah laba bersih. Menurut

Harahap (2006: 304) rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan

perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang

ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang

dan sebagainya.

1) Gross Profit Margin merupakan perbandingan penjualan bersih dikurangi

harga pokok penjualan dengan penjualan bersih atau rasio antra laba

kotor dengan penjualan bersih.

Gross Profit MarginPenjualan Bersih−Harga Pokok Penjualan

Penjualan Bersihx 100 %

2) Net Profit Margin merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung

seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini menunjukkan

perbandingan laba bersih setelah pajak dengan penjualan.

Net Profit MarginLaba Bersih Setelah Pajak

Penjualan Bersihx100 %

3) Return on Investment (ROI) membandingkan laba setelah pajak dengan

total aktiva.

ROI= Laba Bersih Setelah PajakTotal Aktiva

x100 %

4) Return on Investment (ROI) dan pendekatan dupount menggunakan

pendekatan tertentu dari analisis rasio untuk mengevaluasi efektifitas

perusahaan.

Page 22: Proposal Iqbar 2

22

ROI=Net profit margin× Totalasset turnover

5) Return on Equity atau biasa disebut Rentabilitas modal sendiri

dimaksudkan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang

menjadi hak pemilik modal sendiri.

ROE=Laba bersih setelah pajakTotal modal sendiri

x 100 %

6) Rentabilitas ekonomis atau sering disamakan dengan Earning Power

dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba usaha dengan aktiva yang digunakan untuk

memperoleh laba tersebut.

ℜ=Laba usahaatau EBITTotal aktiva

x 100 %

Page 23: Proposal Iqbar 2

23

III METODE PENELITIAAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitiaan

Lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitiaan adalah PT. Semen Tonasa

(Persero) Pangkep . Dengan waktu penelitian selama 2 (dua) bulan.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang

diperlukan dalam penyusunan penelitiaan ini adalah sebagai berikut:

a) Observasi yaitu pengamatan langsung pada bagian-bagian, seperti bagiaan

keuangan dan akuntansi yang berhubungan dengan masalah liquditas,

solvabilitas dan profitabilitas.

Page 24: Proposal Iqbar 2

24

b) Dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a) Data kualitatif adalah semua data yang bersifta keterangan atau informasi

menyangkut liquditas, solvabilitas dan profitabilitas.

b) Data kuantitatif. Adalah semua data yang bersifat angka-angka atau dapat

di hitung, seperti data laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi

laba untuk tahun (2 tahun kebelakang)

2. Sumber data

a) Data primer adalah semua data yang di kumpulkan melalui penelitiaan

lapangan termasuk didalamnya data kualitatif dan data kuantitatif.

b) Data sekunder adalah semua data yang dikumpulkan melalui penelitiaan

kepustakaan dan data perusahaan berupa dokumen yang dapat mendukung

penulisan.

D. Metode analisis.

Guna membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan, penulis

menggunakan metode analisis sebagai berikut.

Page 25: Proposal Iqbar 2

25

1. Analisis Tingkat Liquditas

a) Current Ratio

currenratio= AktivalancarHutang lancar

x 100 %

b) Quick Ratio atau Acid Test Rasio

Quick ratio= Aktivitas Lancar−persediaanHutang lancar

x100 %

c) Cash Ratio

Cash ratio= kas+EfekHutang lancar

x100 %

2. Rasio Aktivitas

a) Receivable urnover (Perputaran piutang)

Receivable turnoverPenjualan Kredit Bersih Setahun

Rata−RataPiutang

b) Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)

Inventory Turnover= Harga Pokok Penjualan HRata−Rata Persediaan

c) Receivable Turnover in Days (Perputaran Piutang Harian)

Averagecollection period= Jumlahhari dalam setahunPerputaran piutang

d) Total Aset Turnover (perputaran aktiva)

Total assets tunover (TATO )= PenjualanbersihTotal aktiva

Page 26: Proposal Iqbar 2

26

3. Rasio Leverage

a) Debt Ratio (Rasio Hutang )

Debt ratio=Total hutangTotal aktiva

b) Total Debt to Equity Ratio (Rasio Total Hutang Terhadap Modal Sendiri)

Total Debt ¿ Equity Ratio= TotalhutangModal sendiri

x 100 %

4. Rasio Profitabilitas

a) Gross Profit Margin

Gross Profit MarginPenjualan Bersih−Harga Pokok Penjualan

Penjualan Bersihx 100 %

b) Net Profit Margin

Net Profit MarginLaba Bersih Setelah Pajak

Penjualan Bersihx100 %

c) Return on Investment (ROI)

ROI= Laba Bersih Setelah PajakTotal Aktiva

x100 %

d) Return on Investment (ROI) dan pendekatan dupount menggunakan

pendekatan tertentu dari analisis rasio untuk mengevaluasi efektifitas

perusahaan.

ROI=Net profit margin× Totalasset turnover

Page 27: Proposal Iqbar 2

27

e) Return on Equity

ROE=Laba bersih setelah pajakTotal modal sendiri

x 100 %

f) Rentabilitas ekonomis

ℜ=Laba usahaatau EBITTotal aktiva

x 100 %

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Rencana Penelitian

Rencana pelaksanaan penelitian dalam pelaksanaan penyusunan penelitian

proposal ini kurang lebih tiga bulan, yaitu mulai bulan november 2013 sampai

dengan bulan januari 2014 adalah sebagai berikut:

Page 28: Proposal Iqbar 2

28

B. Perkiraan Biaya

Adapun biaya yang dikeluarkan selama penelitian ini adalah sebagai berikut :

- Biaya persiapan penelitian Rp. 150.000

- Biaya pembuatan proposal Rp. 200.000

- Biaya pengumpulan data Rp. 250.000

- Biaya pengelolaan data Rp. 300.000

- Biaya analisis data Rp. 300.000

- Biaya penyusunan skripsi Rp. 300.000

Total biaya Rp.1.500.000

C. Sitematika penelitiaan

Page 29: Proposal Iqbar 2

29

Penelitian ini dilaporkan secara terperinci dalam lima bab dengan urutan

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan tetang latar belakang masalah penelitiaan, yang

kemudian ditarik secara eksplisit dalam perumusan masalah. Sebagai acuan

keseluruhan penelitian ini akan ditegaskan dengan tujuaan penelitian itu sendiri

baik secara teoritis maupun praktis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis mencoba untuk mengulas perbedaan teoritis tentang

masalah-masalah yang berhubungan dengan obyek penelitian melalui teori-teori

yang mendukung serts relevan dari buku atau literatur yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti dan juga sumber informasi dari referensi media lain. Adapun

isinya adalah:

1) Pengertian Manajemen Keuangan

2) Pengertian Kinerja Keuangan

3) Pengertian Laporan Keuangan

4) Bentuk-bentuk Laporan Keuangan

5) Tujuan Laporan Keuangan

6) Analisis Rasio Keuangan

7) Jenis-jenis Rasio Keuangan

Page 30: Proposal Iqbar 2

30

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan difokuskan pada pembahasan teknik metode penelitian.

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB V GAMABARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

Page 31: Proposal Iqbar 2

31

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Pertama.Penerbit.Ghalia Indonesia.

Brigham, Eugene F. 2001. Manajemen keuangan. Edisi kedelapan. Cetakan pertama. Penerbit Erlangga.

Evans, Matt H. 2000. Excellencein Financial Managemen: EvaluatingFinancial Performance. www.wiley.com .

Fahmi, Irham. 2011. Analisis laporan Keuangan. Cetakan pertama.Alfabeta.Bandung.

K. Fred Skousen, Earl K. Stice, dan James D. Stice, 2001, akuntansi keuangan menengah. PT. Dian Mas Cemerlang, Jakarta. Hlm. 80.

Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama.Penerbit PT Raja Grafindo Persada.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Cetakan pertama.Penerbit PT Raja Grafindo Persada.Hlm. 192.

Muslich, Mohammad.2004. Manajemen Keuangan Modern ,analisis perencanaan,dan kebijakan. PT Bumi Aksara, Jakarta.

Munawir. 2007, Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Penerbit. Liberty,Yogyakarta.

Sugiarso, G dan Winarwi. 2006. Manajemen Keuangan. Cetakan kedua. MediaPersindo ,Yogyakarta.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan teori,Konsep dan aplikasi. Edisi Pertama.Cetakan ketujuh. Penerbit Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi Yogyakarta.

Van Hornr, James C. Dan Wachowicz, John M.1997.Prinsif-prinsif Manajemen keuangan. Penerbit Salemba.

Yustina, Sandiyani, dan Titi,aryanti. 2001. Rasio Keuangan Sebagai Preditor Laba dan Arus Kas di Masa Yang Akan Datan, Media Riset Akuntansi, Auditing dan informasi, Vol 1 No.2, LP FE Trisakti.

Page 32: Proposal Iqbar 2

32

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

PADA PT. SEMEN TONASA

OLEH :

ANDI MUHAMMAD IKBAR SETIARAJA

02220100157

PEMBIMBING I

DR. HJ. NIRWANA NUR SE,MM TANGGAL .....................2013

PEMBIMBING II

DR. HJ. NIRWANA NUR SE,MM TANGGAL......................2013

Page 33: Proposal Iqbar 2

33

Page 34: Proposal Iqbar 2

34

OLEH :

ANDI MUHAMMAD IKBAR SETIA RAJA

02220100157

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

Page 35: Proposal Iqbar 2

35

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii

I.PENDAHULUAN.................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Masalah Pokok................................................................................ 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 5

D. Hipotesis ......................................................................................... 6

II.TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 7

A. Pengertian Manajemen Keuangan................................................... 7

B. Pengertian Kinerja Keuangan.......................................................... 8

C. Pengertian Laporan Keuangan........................................................ 9

D. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan.................................................. 10

E. Tujuan Laporan Keuangan.............................................................. 12

F. Analisis Rasio Keuangan................................................................. 13

G. Jenis-jenis Rasio Keuangan............................................................. 14

III.METODE PENELITIAN....................................................................................... 21

A. Lokasi Penelitian............................................................................. 21

B. Metode Pengumpulan Data............................................................. 21

C. Jenis dan Sumber Data.................................................................... 22

D. Metode Analisis............................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 25

Page 36: Proposal Iqbar 2

36