proposal bab 1

3
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus – menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik materi maupun spiritual. Untuk merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Pelaksanaan pembangunan nasional telah menghasilkan perkembangan yang sangat pesat dalam perekonomian. Sebagaimana yang telah kita ketahui sektor pajak merupakan salah satu pendapatan terbesar suatu Negara bila dibandingkan dengan pendapatan dari sektor lainnya yang dapat diketahui untuk membiayai pelaksanaan pembangunan di Negara tersebut, begitu juga dengan Indonesia. Oleh karena itu pemerintah sangat mengharapkan adanya pemasukan kas dari sektor pajak lebih besar dari waktu ke waktu. Mengenai cara pelaksanannya kita serahkan kepada pemerintah atau instansi pajak, baik itu yang meningkatkan pajaknya maupun memperketat pengawasan di lapangan untuk menghindari terjadinya pelanggaran, penyelundupan / penghindaran pajak. Dan upaya untuk mendukungnya perlu adanya perbaikan disana – sini, peningkatan pelayanan dari petugas pajaknya (fiscus) maupun peningkatan kesadaran dari subjek pajaknya dalam membayar pajak. Perbaikan ini dalam rangka menuju dunia perpajakan Indonesia yang lebih baik sejalan dengan era globalisasi yang akan menghampiri kita. Pajak sendiri dapat diartikan iuran kepada kas Negara (yang dapat dipaksakan) yang terhutang oleh wajib membayarnya menurut peraturan – peraturan, dengan tidak kontraprestasi secara langsung yang dapat ditunjuk, dan yang gunanya untuk membiayai pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara yang menyelenggarakan pemerintahan (Waluyo dan Ilyas, 2000:128). Adapun jenis – jenis penerimaan Negara dari sektor pajak PPh pasal 21, diharapkan nantinya penerimaan Negara khususnya dari PPh pasal 21 akan mencapai optimal dan dampaknya menjadi jelas, yaitu akan menggantungkan wajib pajak, artinya bahwa

Upload: niezza-kilingmeinstreet

Post on 17-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

metode

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGPembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik materi maupun spiritual. Untuk merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Pelaksanaan pembangunan nasional telah menghasilkan perkembangan yang sangat pesat dalam perekonomian.Sebagaimana yang telah kita ketahui sektor pajak merupakan salah satu pendapatan terbesar suatu Negara bila dibandingkan dengan pendapatan dari sektor lainnya yang dapat diketahui untuk membiayai pelaksanaan pembangunan di Negara tersebut, begitu juga dengan Indonesia. Oleh karena itu pemerintah sangat mengharapkan adanya pemasukan kas dari sektor pajak lebih besar dari waktu ke waktu. Mengenai cara pelaksanannya kita serahkan kepada pemerintah atau instansi pajak, baik itu yang meningkatkan pajaknya maupun memperketat pengawasan di lapangan untuk menghindari terjadinya pelanggaran, penyelundupan / penghindaran pajak. Dan upaya untuk mendukungnya perlu adanya perbaikan disana sini, peningkatan pelayanan dari petugas pajaknya (fiscus) maupun peningkatan kesadaran dari subjek pajaknya dalam membayar pajak. Perbaikan ini dalam rangka menuju dunia perpajakan Indonesia yang lebih baik sejalan dengan era globalisasi yang akan menghampiri kita.Pajak sendiri dapat diartikan iuran kepada kas Negara (yang dapat dipaksakan) yang terhutang oleh wajib membayarnya menurut peraturan peraturan, dengan tidak kontraprestasi secara langsung yang dapat ditunjuk, dan yang gunanya untuk membiayai pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara yang menyelenggarakan pemerintahan (Waluyo dan Ilyas, 2000:128). Adapun jenis jenis penerimaan Negara dari sektor pajak PPh pasal 21, diharapkan nantinya penerimaan Negara khususnya dari PPh pasal 21 akan mencapai optimal dan dampaknya menjadi jelas, yaitu akan menggantungkan wajib pajak, artinya bahwa apabila sektor pajak optimal, maka tarif pajak pun kemungkinan akan ditinjau kembali sebab pada hakekatnya, penerimaan pemerintah itu sangat tergantung dari respon masyarakat itu sendiri. Jika respon masyarakat dan wajib pajak positif, maka tariff pajak pun bisa berubah menjadi lebih rendah.Untuk dapat mencapai system perpajakn yang memenuhi rasa keadilan, kesamaan dan kepastian hokum, maka ketentuan ketentuan perpajakan harus selalu ditinjau dan disempurnakan sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi. Oleh karena itu pemerintah harus melakukan pembaruan dan penyesuaian dengan terhadap peraturan perpajakan oleh wajib pajak yang bersangkutan, salah satunya adalah pajak penghasilan yang telah mengalami beberapa kali penyempurnaan. Indonesia telah melakukan beberapa reformasi (pembaruan) dibidang perpajakan yaitu undang undang no. 7 tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan Undang undang no. 7 tahun 1991, selanjutnya diubah lagi Undang undang no. 10 tahun 2000 dan perubahan yang terakhir yaitu Undang undang no. 36 tahun 2008.Pajak penghasilan termasuk kategori pajak subjektif dimana kewajiban pajaknya melekat pada subjek yang bersangkutan. Artinya kewajiban pajak tersebut harus dipikul sendiri dan tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain sehingga ada penghasilan.Pajak penghasilan pasal 21 merupakan pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dalam nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan yang dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai. Pajak penghasilan pasal 21 dipotong, disetor dan dilaporkan oleh pemotong pajak yaitu pemberi kerja dalam hal ini PT. YUDATAMA SURASWADANA dimana pajak penghasilan pasal 21 yang telah dipotong dan disetorkan secara benar benar merupakan pelunasan pajak yang terhutang untuk tahun pajak yang bersangkutan.

B. RUMUSAN MASALAHDari berbagai uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah tersebut diatas, penulis tugas akhir ini menitih beratkan pada bagaimana sistem dan prosedur pemotongan pajak karyawan PT. YUDATAMA SURASWADANA, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :1. Bagaimana sistem pemotongan pajak penghasian terhadap gaji karyawan?2. Bagaimana prosedur pemotongan pajak penghasilan terhadap gaji karyawan?