profil wanita shalihah: analisis kepribadian fatimah...

106
PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH AZ-ZAHRA BINTI RASULULLAH SAW DAN PERAN EDUKATIFNYA DALAM KELUARGA ( Sebuah Kajian Sejarah ) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh : ROBI’ATUL ‘ADAWIYYAH 063111071 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

PROFIL WANITA SHALIHAH:

ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH AZ-ZAHRA

BINTI RASULULLAH SAW DAN PERAN

EDUKATIFNYA DALAM KELUARGA

( Sebuah Kajian Sejarah )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh :ROBI’ATUL ‘ADAWIYYAH

063111071

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

ABSTRAK

Robi’atul ‘Adawiyyah (NIM. 063111071). Profil Wanita Shalihah: AnalisisKepribadian Fatimah Az-Zahra Binti Rasulullah SAW dan PeranEdukatifnya dalam Keluarga (Sebuah Kajian Sejarah). Skripsi. Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui konsep wanita shalihahmenurut Al Qur’an. (2) Mengetahui kepribadian dan peran edukatif Fatimah Az-Zahra dalam buku al Mar’ah an Namudzjiyah fi al Islam karya Ibrahim Amini. (3)Mengetahui pandangan Ibrahim Amini tentang relevansi akhlak Fatimah Az-Zahra dengan konsep wanita shalihah menurut Al Qur’an. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metoderiset kepustakaan (library research) dengan menggunakan data primer dansekunder. Data penelitian yang terkumpul kemudian di analisis denganmenggunakan metode content analysis yaitu metode yang menitikberatkan padaanalisis terhadap makna yang tekandung dalam pemikiran, menganalisis danmemahami sebuah pendapat atau buku baik sebagian atau keseluruhan untukmengetahui, memahami, dan menjelaskan isi buku tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria utama untuk menyebutwanita sebagai wanita shalihah adalah taat kepada agamanya sebagaimana telahdijelaskan dalam surat An Nisa’ ayat 34, wanita shalihah akan selalu tunduk dantaat kepada agamanya yakni yang selalu mendekatkan diri dan taqwa kepadaAllah.

Menurut pandangan Ibrahim Amini dalam bukunya, Fatimah Az-Zahratelah berhasil memberikan teladan agung bagi wanita yang ingin mengamalkankandungan surat An Nisa’ ayat 34 tentang bagaimana menjadi seorang wanitashalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung, Fatimah Az-Zahra mampumengamalkan ajaran-ajaran dari ayahnya dalam segala bidang kehidupan,ketakwaan kepada Allah, kesetiaan kepada Rasul-Nya, kesederhanaan hidup,ketabahan menderita, serta keutamaan akhlak dan budi pekerti. Fatimah Az-Zahratelah memberikan peranan penting sebagai seorang wanita shalihah yaitu sebagaiseorang putri ia ikut menyebarkan nilai-nilai moral untuk bisa mewarnaikehidupan manusia. Sebagai seorang istri, Fatimah Az-Zahra telah memberikanteladan kepada masyarakat untuk membentuk sebuah keluarga yang sakinah demiterwujudnya masyarakat yang bermoral. Fatimah juga telah berhasil mendidikanak-anak yang shalih dan shalihah dengan menanamkan perilaku yang baikkepada anak-anaknya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapkan akan menjadi masukanuntuk menambah kepustakaan tentang sejarah kehidupan Fatimah Az-Zahra agarkhalayak mengetahui keagungan budi pekertinya serta bisa menjadi tauladan bagipara wanita yang ingin menjadi perhiasan dunia.

Page 3: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAHAlamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Semarang, 6 Desember 2010Lamp : 4 (Empat) EksemplarHal : Naskah Skripsi Kepada Yth.

An. Sdr. Robi’atul ‘Adawiyyah Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu alaikum Wr. Wb

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama inisaya kirim naskah skripsi saudari:

Nama : Robi’atul ‘AdawiyyahNIM : 063111071Judul : PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS

KEPRIBADIAN FATIMAH AZ-ZAHRA BINTIRASULULLAH SAW DAN PERAN EDUKATIFNYADALAM KELUARGA (SEBUAH KAJIAN SEJARAH)

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapatdimunaqosahkan.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Page 4: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,
Page 5: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

DEKLARASI

Penulis mengatakan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian

juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang lain kecuali informasi referensi

yang penulis jadikan bahan rujukan.

Semarang, 10 Desember 2010Deklarator,

Robi’atul ‘AdawiyyahNIM. 063111071

Page 6: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

MOTTO

tûï Ï% ©!$#(#q ãZtB#uä’ûÈõ uK ôÜs?urO ßgç/q è=è%Ì• ø. É‹Î/«!$#3Ÿwr&Ì• ò2É‹Î/«!$#’ûÈõ yJ ôÜs?Ü>q è=à)ø9$#ÇËÑÈ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tentram denganmengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.

(Q. S. Ar Ra’du: 28)1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Surabaya: Pustaka AgungHarapan, 2006), hlm. 341

Page 7: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

PERSEMBAHAN

Untuk:Ibu Bapak yang pertama kali mengenalkanku pada ketaatan dan keikhlasan

Kakak-kakakku yang senantiasa memberikan dukunganSahabat-sahabatku seperjuangan

Putra-putriku yang kelak insya Allah shalih dan shalihah. Semoga kalian menjadipenerus perjuangan Nabi dan penganut kebenaran Allah

Page 8: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

KATA PENGANTARBismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam atas

limpahan rahmat dan didayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi yang berjudul “Profil Wanita Shalihah: Analisis Kepribadian Fatimah Az-

Zahra dan Peran Edukatifnya dalam Keluarga”. Shalawat serta salam semoga

tetap tercurah kepada beliau Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat

manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh sinar terang melalui

ajaran Islam, juga kepada keluarga, para sahabat dan para pengikutnya.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah mendukung terselesainya penulisan skripsi ini, diantaranya adalah:

1. Dr. Suja’i, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Alis Asikin, M. A. dan H. Ahmad Maghfurin, M. A. selaku Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan selama kuliah,

dan karyawan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

4. Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan do’a dan mencurahkan kasih

sayang, perhatian dan motivasi kepada penulis, hormat dan baktiku selalu

tertuju kepada beliau.

5. Kakak-kakakku yang membantu memberikan dukungan baik secara spiritual

maupun material dan selalu memberi semangat dalam perjalanan hidupku.

6. Sahabat-sahabatku seperjuangan yang sangat berarti karena senantiasa

mengiringi langkahku selama ini.

7. Adik-adik kos An-Nur yang selalu kompak dalam memberikan motivasi dan

dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Semua pihak yang turut serta membantu dalam menyelesaikan skripsi ini dan

semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah

SWT membalas kalian dengan sebaik-baik balasan.

Page 9: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum

mencapai kesempurnaan. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 10 Desember2010Penulis,

Robi’atul ‘Adawiyyah063111071

Page 10: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... v

HALAMAN MOTTO .................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Alasan Pemilihan Judul............................................................ 8

C. Penegasan Istilah ..................................................................... 10

D. Rumusan Masalah.................................................................... 12

E. Manfaat dan Tujuan Penelitian ................................................ 12

F. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 13

G. Metode Penelitian ................................................................... 17

BAB II : KONSEP WANITA SHALIHAH MENURUT AL QUR’AN

A. Kriteria Wanita Shalihah

1. Qanitat ............................................................................... 24

2. Hafidzat lil Ghaib............................................................... 26

B. Hak dan Kewajiban Wanita dalam Islam

1. Hak dan Kewajiban Wanita dalam Keluarga ...................... 30

2. Hak dan Kewajiban Wanita dalam Masyarakat................... 32

C. Peran Wanita Shalihah dalam Keluarga dan Masyarakat

1. Peran Wanita Shalihah dalam Keluarga.............................. 34

2. Peran Wanita Shalihah dalam Masyarakat .......................... 37

Page 11: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

BAB III : KEPRIBADIAN DAN PERAN EDUKATIF FATIMAH AZ-

ZAHRA

A. Kehidupan Fatimah Az-Zahra .................................................. 39

1. Latar belakang Kehidupan Fatimah Az-Zahra .................... 37

2. Kelahiran Fatimah Az-Zahra serta Pertumbuhannya........... 40

B. Kepribadian Fatimah Az-Zahra................................................ 47

C. Peran Edukatif Fatimah Az-Zahra dalam Keluarga................... 57

1. Fatimah Az-Zahra Sebagai Seorang Putri…………………. 57

2. Fatimah Az-Zahra sebagai Seorang Istri…………………… 59

3. Fatimah Az-Zahra Sebagai Seorang Ibu……………………. 64

BAB IV : FATIMAH AZ-ZAHRA: PROFIL WANITA IDEAL

A. Telaah Pandangan Ibrahim Amini Mengenai Kepribadian

FatimahAz-Zahra ………………………………..........................75

B. Relevansi Akhlak Fatimah Az-Zahra dengan Konsep Wanita

Shalihah Menurut Al Qur’an……………………………………..76

C. Tanggapan Penulis Terhadap Ibrahim Amini tentang Kepribadian

Fatimah Az-Zahra………………………………………………..86

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. ...90

B. Saran-saran .............................................................................. ...91

C. Penutup.................................................................................... ...92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu keutamaan Islam adalah bahwa agama ini benar-benar

menempatkan wanita pada posisi yang mulia, mengukuhkan nilai-nilai

kemanusiaan yang ada pada dirinya. Wanita diakui memiliki hak yang sama

dengan laki-laki dalam melaksanakan berbagai tugas dan tanggung jawab

keagamaan. Dia juga berhak memperoleh balasan kebaikan dan berhak masuk

surga. Karena sebetulnya pria dan wanita adalah dua cabang dari satu pohon

yang sama, dua bersaudara dari ibu dan bapak yang sama, yaitu Adam dan

Hawa.

Keduanya berasal dari akar penciptaan dan perkembangan yang sama,

dan secara global memiliki potensi dan karakteristik kemanusiaan yang sama

pula. Demikian pula dalam masalah tugas dan tanggung jawab serta hak untuk

memperoleh surga sebagai balasan dari amal perbuatan baik yang telah

dilakukan sepanjang kehidupannya di dunia.2

Allah telah menciptakan pria dan wanita serta memberikan ciri khusus

kepada masing-masing ciri khusus untuk membedakannya. Karena itu setiap

manusia baik laki-laki maupun perempuan wajib memelihara ciri khususnya

dan mempertahankan aspek pembedanya, sehingga masing-masing

mempunyai kepribadian unik dan selanjutnya dapat melakukan tugas

pokoknya masing-masing. Dalam hal ini tugas wanita adalah mengurus suami

dan anak-anaknya dalam rumah tangga.

Sebenarnya Islam telah mengatur ketetapan mengenai jati diri wanita

yang menempatkannya dalam posisi yang mulia dengan berbagai tanggung

jawab yang dipikulnya baik di dalam maupun di luar rumah serta juga

mengatur hak-hak untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

Hal ini sesuai dengan firman Allah :

2Yusuf Qardlawi, Jangan Menyesal Menjadi Wanita, terjemahan buku Markaz al Mar'ahfi al Hayat al Islamiyyah, terj. Asy'ari Khatib, (Yogyakarta: DIVA Press, 2008), Cet. III, hlm. 14.

Page 13: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

ÆtBurö@yJ ÷ètƒz ÏBÏM» ysÎ=» ¢Á9$#ÏB@• Ÿ2sŒ÷rr&4Ós\Ré&uq èd urÖ ÏB÷s ãBy7Í´ ¯» s9'ré' sùtbq è=äz ô‰tƒ

sp ¨Y yfø9$#Ÿwurtbq ßJ n=ôà ãƒ#ZŽ•É)tR

Dan barang siapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupunperempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surgadan mereka tidak dizalimi sedikitpun. (Q. S. An Nisa’: 124 )3

Fenomena yang terjadi pada zaman sekarang ini bahwa gadis-gadis

banyak yang tertarik pada pakaian dan perhiasan, sehingga mereka berlomba-

lomba mencari pakaian dan perhiasan yang paling mengikuti model dan paling

bagus, saling melebihi, dan saling membanggakan. Sampai ada sebagian gadis

yang menganggap hina kalau belum memakai perhiasan yang model dan

bagus itu dan menganggap kemuliaan dan kehormatan itu dengan pakaian dan

perhiasan.

Sedangkan ketika membaca Al-Qur’an, seringkali dijumpai ayat-ayat

yang membicarakan persoalan hijab, memerintahkan penggunaannya untuk

para wanita agar para kaum muslim tidak terjerumus kepada masalah-masalah

seksual dan dekadensi moral yang tidak terpuji. Ayat-ayat Al-Qur’an yang

diturunkan berkenaan dengan masalah hijab banyak yang berbentuk perintah

yang harus dilakukan, sehingga kita tidak terjatuh kepada suasana yang

menggelisahkan.4

@è%urÏM» uZÏB÷s ßJ ù=Ïj9z ôÒ àÒøótƒô ÏB£ Ïd Ì•» |Á ö/ r&z ôà xÿøts†ur£ ßgy_rã• èùŸwuršúï ωö7 ãƒ

£ ßgtFt^ƒ ΗžwÎ)$tBt• ygsß$yg÷Y ÏB(

Katakanlah kepada wanita yang beriman: hendaklah mereka menahanpandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka

3Departemen Agama RI, Al Qur an dan Terjemahnya, (Surabaya: Pustaka Agung Harapan,2006), hlm. 128.

4 Abdur Rasul Abdul Hassan Al Ghaffar, Wanita Islam dan Gaya Hidup Modern, (Jakarta:Pustaka Hidayah, 1993), Cet. I, hlm. 41-42.

Page 14: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. (Q. S. AnNur: 31)5

Sehubungan dengan ayat ini, Rasulullah pernah bertanya kepada putri

kesayangannya Fatimah Az-Zahra: “Hai puteriku, kebaikan apa yang patut

buat wanita? Ia menjawab Selayaknya wanita tidak melihat laki-laki dan

tidak dilihat laki-laki, akan tetapi ia harus bekerja sama dengan laki-laki.

Kemudian beliau bersabda: Mereka sebagai satu keturunan. Sebagian

adalah turunan yang lain. 6

Hal ini menunjukkan bahwa pada diri Fatimah terdapat keistimewaan

akhlak yang menakjubkan. Allah menganugerahi Fatimah dengan limpahan

ketinggian tingkat kemuliaan sebagai seorang wanita. Hal ini dapat dibuktikan

dengan ayat yang menunjukkan bahwa Fatimah adalah salah satu diantara

ahlulbait yang dianugerahi sumber utama kesucian. Sebagaimana telah

diketahui nama lain Fatimah adalah Ath-Thahirah (yang suci atau murni).

Makna ini terkait dengan ayat Al-Qur’an sebagai berikut:

$yJ ¯RÎ)߉ƒ Ì• リ!$#|=Ïd õ‹ã‹ Ï9ãN à6Ztã}§ô_Íh•9$#Ÿ@÷d r&ÏMø• t7 ø9$#ö/ ä. t• ÎdgsÜムur#ZŽ•ÎgôÜs?ÇÌÌÈ

Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu,wahai

ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (Q. S. Al Ahzab: 33)7

Ayat tersebut amat penting karena makna dan nilainya yang halus.

Ayat ini dipandang sebagai sumber utama kesucian yang di anugerahkan

kepada ahlulbait. Sebagian orang membela sudut pandang bahwa ayat ini

mencakup para istri Nabi karena urutan ayat-ayat disekitarnya yang

mengandung pembicaraan tentang mereka. Akan tetapi, Nabi bahkan

melarang istrinya, Ummu Salamah untuk bergabung dengan mereka ke dalam

selimut.

5 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 493.6 Abdur Rasul Abdul Hassan Al Ghaffar, op. cit., hlm. 45.7 Departemen Agama RI, op. cit. hlm. 597.

Page 15: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Ayat tersebut dijelaskan oleh hadits Nabi yang menyatakan bahwa

yang dimaksud ahlul bait dalam ayat tersebut adalah Ali bin Abi Thalib,

Fatimah, Hasan dan Husain berikut ini:

:

Shafiyyah binti Syaibah menuturkan bahwa Aisyah r.a. pernah mengatakanbahwa NAbi SAW suatu pagi pernah keluar dengan memakai pakaian buluwarna untuk bepergian. Lalu datanglah Al Hasan ibnu Ali, maka ia turutbergabung dengan beliau. Kemudian datang pula Al Husain ibnu Ali. Ia punikut bersama mereka. Selanjutnya Fatimah menghampiri mereka dan ikut sertabergabung dengan mereka. Setelah itu datang Ali yang turut bergabung jugadengan mereka. Kemudian Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah bermaksudmenghilangkan kotoran dari kalian, Ahlul Bait, dan menyucikan sesuci-sucinya.”

Fatimah memiliki karakter yang terpuji berupa kesabaran, belas

kasihan, kelapangan dada, kewibawaan, dan selalu memelihara kesucian diri.

Fatimah berada pada puncak kesucian diri dan kejujuran. Ia seorang yang tak

bernoda dan shaleh. Hawa nafsunya tak dapat mengalahkannya. Bahkan ia

berada dalam kesucian dan kesalehan yang sangat tinggi yang telah disebutkan

Allah dalam firman-Nya. Apabila ada seorang laki-laki yang ingin berbicara

dengannya, maka ia akan melayaninya dari balik hijab yang memisahkannya

dari orang tersebut agar dengan cara tersebut ia bisa terpelihara dengan

pandangan laki-laki lain yang bukan muhrimnya.

Fatimah menjadi panutan dan contoh teladan dalam sifat-sifatnya yang

agung. Dia menyandang secara sempurna sifat-sifat seperti rasa kemanusiaan,

tanggung jawab, harga diri, kesucian, kepedulian sosial, kecerdasan dan

berilmu pengetahuan yang luas. Hal ini sangatlah wajar karena ia adalah

seorang yang lahir dari lingkungan keluarga Nabi, yang beliau tumbuh di

8 Imam Muslim, Shahih Muslim, (Beirut: Dar Kutub Ilmiyyah), hlm. 421

Page 16: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

sekitar madrasah kenabian, dan langsung mendapat pendidikan dari ayahnya.

Dari berbagai

riwayat berkenaan dengan Fatimah kita bisa melihat betapa beliau senantiasa

sibuk dengan kegiatan-kegiatan ruhaniahnya dan tidak pernah melakukan

pekerjaan yang tidak sesuai dengan dirinya.

Dalam Biharul Anwar, sebagaimana dikutip oleh Abu Muhammad

Ordoni, Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya putriku Fatimah adalah penghulu kaum perempuan dari awal

hingga akhir zaman. Fatimah adalah bidadari berwujud manusia, yang

kapanpun mendirikan sholat di hadapan Tuhannya sinarnya menerangi langit

bagi para malaikat, seperti bintang-bintang menyinari manusia di bumi.

Riwayat ini menjelaskan alasan mengapa Fatimah diberi nama Az-Zahra

(yang berkilauan). Ada beberapa riwayat lagi yang menyebutkan bahwa ia

berwajah cerah dan amat elok.9

Seorang wanita shalihah adalah wanita yang selalu bertaqwa kepada

Allah SWT dengan mengamalkan sunah-sunah Rasulullah dan menjauhi

larangan-larangannya. Karena dengan taat kepada Rasulullah dengan

sendirinya ia akan taat kepada Allah.

`BÆìÏÜãƒtAq ß™§•9$#ô‰s)sùtí$sÛr&©!$#(

Barang siapa menaati Rasul (Muhammad) maka sesungguhnya dia telahmenaati Allah. (Q. S. An Nisa': 80)10

Dengan demikian, ia akan punya tanggung jawab moral dan peran

yang amat besar terhadap kehidupan masyarakat dan ia mengetahui tanggung

jawab hari ini dan hari sesudah kematian. Sehingga ia menempatkan diri untuk

melengkapi dirinya dengan ilmu dan iman, karena dengan bekal ilmu dan

iman, manusia akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.

Wanita dengan sifat-sifat pembawaannya yang khas disiapkan untuk

tugas-tugas tertentu diantaranya adalah menjadi ibu. Orang tua merupakan

9Abu Muhammad Ordoni, Fatimah Buah Cinta Rasulullah SAW Sosok SempurnaWanita Surga, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2009), hlm. 89.

10Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 118.

Page 17: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

pendidik utama dan pertama bagi anak. Anak menerima pendidikan pertama

kali dari orang dewasa yang mengasuhnya yakni ibu dan bapaknya. Mengenai

siapa saja yang akan paling berpengaruh terhadap pendidikan anak dalam

keluarga

ternyata wanita atau ibu yang banyak mewarnai kepribadian anak dalam masa-

masa awal perkembangannya. Karena wanita yang mengandung, melahirkan

serta mengasuh anak.

Dalam rumah tangga kedudukan wanita sebagai ibu menduduki

peranan yang sangat penting dalam pembentukan generasi penerus dengan

kepribadian yang utuh lahir dan batin, baik mental maupun fisiknya. Seorang

anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang aman tentram dan

penuh kasih sayang akan tumbuh dengan baik dan pribadinya akan terbentuk

dengan baik pula.

Rumah tangga tersebut adalah rumah tangga yang dikelola oleh wanita

yang shalihah. Ia menyadari kodratnya dan mengetahui tugas kewajibannya

serta mengamalkannya. Firman Allah:

àM» ysÎ=» ¢Á9$$sùìM» tG ÏZ» s%×M» sà Ïÿ» ymÉ=ø‹ tóù=Ïj9$yJ Î/xáÏÿymª!$#

Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat (kepadaAllah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telahmenjaga (mereka). (Q. S. An Nisa’: 34)11

Sifat-sifat yang dimiliki oleh wanita shalihah seperti tersebut dalam

ayat adalah taat menjaga kehormatan. Kedua sifat ini apabila dijabarkan dalam

praktek kehidupannya, mempunyai arti yang sangat luas. M. Thalib dalam

bukunya yang berjudul “Analisa Wanita dalam Bimbingan Islam” menulis:

“Taat artinya menurut perintah yang benar dan baik serta tidakberlawanan dengan perintah agama. Tidak dinamakan taat kalau tidakmenurut perintah yang tidak benar dan jahat serta berlawanan denganperintah agama. Taat kepada suami maksudnya mendahulukan segalaperintahnya daripada keperluan diri sendiri atau yang lainnya”.12

11 Ibid., hlm. 108.12 M. Thalib, Analisa Wanita dalam Bimbingan Islam, (Surabaya: Al Ikhlas, 1996), hlm.

11.

Page 18: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Sedangkan menjaga kehormatan ada bebeerapa macam. Menjaga

kehormatan diri sendiri ketika suami tidak ada di rumah meliputi menjaga diri

dari segala kecemaran dan menjaga harta suami. Rasulullah memberikan

gambaran tentang wanita dan istri yang baik dalam haditsnya yang

diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

: :

Dari Abu Hurairah ra ia berkata: Dikatakan kepada Rasulullah SAW:”Bagaimana wanita yang baik itu?” Rasulullah bersabda: “wanita yang baikialah yang menyenangkan suami bila ia melihatnya, mentaatinya apabilasuami memerintahnya, dan tidak mengingkarinya dengan sesuatu yang dibencisuami dalam menjaga diri dan hartanya.”

Dari hadits tersebut dapat ditangkap suatu kesan bahwa kedamaian

rumah tangga adalah yang di dalamnya terdapat wanita shalihah. Dengan

demikian anak juga akan menerima dampaknya yakni memperoleh tempat

berkembang yang baik sehingga dapat terbentuk kepribadian yang baik.

Begitu berharganya wanita shalihah sehingga Rasulullah pernah bersabda :

:

Dari Abdullah bin Amr ra. Sesungguhnya Rasulullah bersabda Dunia adalahperhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.

Bisa dikatakan bahwa Fatimah Az-Zahra telah mencapai suatu tingkat

keimanan yang tinggi sebagai seorang wanita shalihah sebagaimana yang

dipaparkan di atas. Ini terungkap dari praktek kehidupannya sehari-hari

13 Imam Nasa i, Sunan al Nasa i, Juz V, (Beirut: Dar al Ma rifah, 1981), hlm. 377.14 Imam Muslim, Shahih Muslim, Juz II, (Beirut: Dar al kutub al Ilmiyah, 1982), hlm. 1090.

Page 19: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

sebagai putri, isteri, ibu, dan anak-anaknya. Apapun yang dialami dalam

kehidupan sehari-hari, Fatimah tetap bersyukur ke hadirat Allah. Ia tidak

pernah menyesali nasib apalagi iri hati terhadap orang lain. Rasulullah sendiri

mengetahui betapa besar kesabaran putrinya menghadapi segala cobaan hidup.

Sebagai seorang ibu yang bijak, Fatimah pernah mengatakan kepada

dua orang putranya, Hasan dan Husein r. a.:”Sabar dan rela adalah pangkal

ketaatan kepada Allah. Barang siapa sabar dan rela menerima takdir Allah,

baik takdir itu menyenangkan atau tidak, Allah akan menetapkan takdir yang

lebih baik baginya, lepas dari persoalan apakah orang itu menginginkan atau

tidak”. Ini bukan sekedar nasihat, tetapi ia juga memberikan teladan yang

nyata bagi kedua putranya itu.15

B. Alasan Pemilihan Judul

Berawal dari keinginan penulis untuk lebih mendekatkan diri kepada-

Nya dengan berteladan kepada seorang perempuan yang menempatkan

ketaatan kepada Allah sebagai karakter utamanya. Seseorang perempuan

shalihah yang mampu memelihara kecantikannya, karena kecantikan hakiki

seorang perempuan itu adalah pada ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah

puncak kecantikan batin, dan kecantikan batin ini akan memperindah dan

menyempurnakan kecantikan lahir. Ketaatan kepada Allah diwujudkan dalam

keimanan dan mewujudkan keyakinannya dalam amal perbuatan, taat terhadap

semua aturan yang Dia tetapkan bagi perempuan muslimah, yang cepat

menyadari kekeliruan dengan bertaubat, yang rajin beribadah, berpuasa serta

senantiasa menjelajahi kerajaan-Nya, ciptaan-Nya, tanda-tanda keesaan-Nya

dan kebenaran pengaturan-Nya di alam semesta. Inilah cakupan yang amat

menyeluruh dari sifat keislaman bagi muslimah shalihah.

Terjadinya pergolakan batin setelah menelusuri catatan-catatan sejarah

yang simpang siur tentang kepribadian seorang putri manusia terbesar,

Fatimah Az-Zahra. Hal ini menjadi lebih jelas ketika kita merujuk ke kajian-

15 M. H. Al Hamid Al Husaini, Riwayat Hidup Siti Fatimah Az Zahra r.a., (Semarang: CVToha Putra, 1993), hlm. 175-176.

Page 20: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

kajian dan buku- buku yang disamping menyebutkan watak cemerlang diri

Fatimah, juga berisi sekumpulan kisah-kisah palsu yang telah dibuat-buat dan

ditambahkan oleh rezim penindas terdahulu. Musuh Islam yang menebarkan

bunga-bunga kata beracun dan hadits palsu ini, telah menjual jiwa mereka

kepada sebagian

makhluk dan tak meraih apa-apa selain murka Allah. Mereka

menggunakan pena permusuhan dalam ketaatan kepada orang-orang yang

membeli iman mereka. Kesadaran mereka mati, mereka dihinggapi kelalaian

tentang kedudukan nabi dan ketidakpedulian pada riwayat-riwayat yang

memuji Fatimah Az-Zahra yang direkam dalam kitab-kitab dan terbitan

mereka sendiri.

Tampak seakan mereka senang menjegal kehormatan Fatimah sebagai

jawaban atas panggilan kesadaran jahat mereka. Sementara mereka jelas

menyadari bahwa Fatimah adalah putri Nabi dan orang yang paling dicintai

dan disayanginya. Seakan mereka takut mewujudkan keinginan untuk

mempermalukan Rasulullah secara langsung. Jadi, mereka memilih cara

berputar dengan menghinakan putri beliau demi memuaskan nafsu angkara

mereka.

Sehingga dengan bekal kemantapan usaha dan percaya kepada

kekuatan do’a, penulis berusaha mencoba membekali diri untuk bisa

mendapatkan sosok yang diharapkan. Penulis ingin membuktikan dan

menetapkan satu teladan sempurna bagi khalayak umum khususnya bagi para

wanita muslimah dengan tanpa keraguan bahwa apa yang diajarkan Islam

dapat diterapkan dan jika diikuti dengan baik akan mengantarkan pada

kebahagiaan yang abadi. Teladan yang ditetapkan Islam untuk kaum

perempuan terwujud dalam diri Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah.

Kondisi internal inilah yang menjadikan penulis mendapat sesuatu hal yang

menarik ketika membaca tentang kepribadian Fatimah Az-Zahra. Berbagai

literatur yang berkaitan dengan permasalahan tersebut, penulis kumpulkan

dengan tujuan agar hasil tulisan ini layak untuk diperbincangkan.

Page 21: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Alasan eksternal yang melatarbelakangi tulisan ini adalah adanya

fenomena yang mengindikasikan terjadinya dekadansi moral. Terjadinya split

personality pada diri wanita muslimah sehingga moralitas diri mereka tidak

sesuai dengan ajaran Islam, karena kurangnya pemahaman yang kaffah

tentang idealitas ajaran Islam tentang wanita shalihah. Dalam keadaan dunia

sedang menghadapi bahaya materialisme seperti dewasa ini, dimana anak-

anak hawa banyak dicekam rangsangan material sehingga lupa kepada nilai-

nilai kewanitaannya, maka perlu adanya tokoh teladan yang bisa dijadikan

teladan bagi wanita muslimah pada zaman sekarang. Dari fenomena di atas

penulis ingin mencoba menganalisa bagaimana kepribadian Fatimah Az-

Zahra, sehingga bisa menjadi tauladan para wanita shalihah yang menjadi

perhiasan dunia.

C. Penegasan Istilah

Untuk memperjelas dan menghindari kemungkinan adanya

kesalahpahaman dalam menginterpretasikan judul di atas, maka terlebih

dahulu penulis jelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul tersebut.

1. Wanita Shalihah

Wanita berarti “perempuan dewasa”.16 Kata shalihah merupakan

bentuk muannats dari lafadz shalih yang berarti “yang baik”, “bagus”,

“kenikmatan yang sempurna”.17

Jadi yang dimaksud wanita shalihah adalah perempuan dewasa

yang baik yang dapat melahirkan kenikmatan yang sempurna buah dari

ketaatannya kepada agamanya.

2. Kepribadian Fatimah Az-Zahra

Kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap

seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dengan orang lain atau

bangsa lain.18

16Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Cet. III.hlm. 1268.

17Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia, (Pustaka Progressif, ,1997), Cetakan XIV. hlm. 788.

Page 22: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Fatimah Az-Zahra adalah seorang wanita yang paling mulia di

seluruh dunia pada zamannya, putri ke-4 Rasulullah SAW dalam

pernikahannya dengan Khadijah binti Khuwailid. Keterangan yang

masyhur menyebutkan bahwa ia lahir pada hari Jum’at, 20 Jumadil akhir

pada tahun kelima setelah kenabian.19

Fatimah Az-Zahra dilahirkan setelah Rasulullah dan Khadijah

merasakan kesedihan karena ditinggalkan kedua putra mereka yakni

Abdullah dan Qasim ketika mereka masih kecil. Sedangkan musuh-

musuhnya merasa gembira atas musibah itu dan menyangka bahwa

keturunan Rasulullah telah habis, sehingga kadang mereka memanggilnya

dengan abtar (orang yang tak mempunyai keturunan).

Allah menurunkan surat al Kautsar untuk menolak anggapan

musuh-musuh Rasulullah dan menunaikan janji-Nya. Allah segera

menganugerahi beliau keturunan yang suci dan diberkahi, yang paling

utama dan memiliki kebesaran dan kesempurnaan, yaitu Az-Zahra. Allah

menggembirakan beliau dengan Az-Zahra. Dirinya pun dipenuhi perasaan

bahagia dan gembira.20

Fatimah adalah perempuan yang diciptakan Allah untuk menjadi

sebuah tanda kekuatan-Nya yang menakjubkan dan tak tertandingi. Allah

telah menciptakan Muhammad SAW sebagai sebuah tanda kekuatan-Nya

di antara para Nabi dan menciptakan darinya seorang putri, Fatimah Az-

Zahra, untuk menjadi tanda kemampuan-Nya menciptakan seorang

perempuan yang memiliki segenap keistimewaan akhlak dan bakat.

Fatimah Az-Zahra memiliki kepribadian yang agung karena

mendapatkan didikan langsung dari Rasulullah. Fatimah tumbuh menjadi

seorang wanita yang selalu menjaga kesucian dan kehormatan dirinya,

menyenangi kebaikan, berakhlak mulia, dan mampu meneladani

18 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, op. cit., hlm. 895.19 Ibrahim Amini, al Mar ah an Namudzjiyah fi-al Islam, (Iran: Anshariyyan publication),

hlm. 24.20 Ibid., hlm. 43.

Page 23: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Rasulullah, sang teladan tertinggi dan contoh terbaik bagi setiap gerak-

geriknya.

3. Peran Edukatif

Peran artinya “seperangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki

oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat”.21 Sedangkan edukatif

berasal dari bahasa inggris education. The world education mean just a

process and leading or bringing up . Artinya pendidikan merupakan

sebuah proses memimpin atau mendidik.22 Jadi edukatif adalah suatu

proses untuk mengubah tingkah laku individu guna mencapai tujuan

tertentu.

Dengan demikian yang dimaksud peran edukatif wanita shalihah

adalah tingkah laku wanita shalihah yang dijadikan sebagai acuan

pengkajian dalam kehidupan manusia untuk mengubah tingkah laku

individu guna mencapai tujuan tertentu.

4. Keluarga

Keluarga adalah satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam

masyarakat.23

Yang dimaksud peran seorang wanita shalihah dalam keluarga

pada penelitian ini adalah seorang wanita sebagai putri, sebagai istri dan

sebagai seorang ibu.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan

yang menjadi pokok kajian penulis adalah :

1. Bagaimana konsep wanita shalihah menurut Al Qur’an?

2. Bagaimana kepribadian dan peran edukatif Fatimah Az-Zahra dalam buku

al Mar’ah an Namudzjiyah fi al Islam karya Ibrahim Amini?

21 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, op. cit., hlm. 751.22 Ibid., hlm. 615.23 Ibid., hlm. 413.

Page 24: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

3. Bagaimana pandangan Ibrahim Amini tentang relevansi akhlak Fatimah

Az-Zahra dengan konsep wanita shalihah menurut Al Qur’an?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah untuk:

a. Mengetahui konsep wanita shalihah menurut Al Qur’an.

b. Mengetahui kepribadian dan peran edukatif Fatimah Az-Zahra dalam buku

al Mar’ah an Namudzjiyah fi al Islam karya Ibrahim Amini.

c. Mengetahui pandangan Ibrahim Amini tentang relevansi akhlak Fatimah

Az-Zahra dengan konsep wanita shalihah menurut Al Qur’an.

Ada secercah harapan ketika penulis ingin mengangkat permasalahan

yang berkaitan tentang relevansi kepribadian Fatimah Az-Zahra dengan

konsep wanita shalihah menurut Al Qur’an. Dari tujuan penelitian yang telah

dipaparkan, diharapkan akan bermanfaat bagi khalayak terutama wanita

muslimah. Adapun manfaat penulisan skripsi ini adalah:

a. Secara praktis: terbentuknya sebuah kesadaran dalam diri wanita

muslimah untuk meneladani akhlak Fatimah Az-Zahra.

b. Secara teoritis: Hasil studi ini diharapkan bisa menambah kepustakaan

tentang sejarah kehidupan Fatimah Az-Zahra agar khalayak mengetahui

keagungan budi pekertinya.

F. Tinjauan Pustaka

Kajian yang dibahas dalam penulisan skripsi ini difokuskan pada

penggalian kepribadian islami berupa peran edukatif pada Fatimah Az-Zahra

dalam membina keluarga. Hal ini membutuhkan suatu kajian kepustakaan dan

karya-karya yang berkaitan dengan Fatimah.

Guna memperoleh gambaran yang pasti mengenai posisi penelitian ini

diantara karya-karya yang telah ada, berikut ini penulis ilustrasikan beberapa

karya ilmiah yang relevan dengan permasalahan yang sedang dikaji dan telah

memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam rangka mengkaji dan

Page 25: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

memahami bentuk kepribadian sehingga akan memberikan suatu pemahaman

yang lebih komprehensif.

Diantara karya ilmiah yang mendukung kajian ini adalah: Penelitian

yang dilakukan oleh Siti Sofu’ah tentang “Akhlak Fatimah Az-Zahra dalam

Perspektif Pendidikan Islam”. Dalam penelitian ini, dia mempublikasikan

akhlak Fatimah Az-Zahra yang mengandung nilai-nilai pendidikan Islam agar

diajarkan kepada umat Islam dalam mewujudkan kepribadian manusia yang

sesuai koridor Islam. Karena hakikat pendidikan menurut Islam adalah

menumbuhkan manusia dan membentuk kepribadiannya agar menjadi

manusia yang sempurna, berbudi luhur dan berakhlak mulia.

Berbeda dengan penelitian tersebut, penelitian ini mempelajari

pandangan Ibrahim Amini mengenai seberapa besar relevansi antara

kepribadian Fatimah Az-Zahra dengan konsep wanita shalihah menurut Islam

yang pada akhirnya akan dihasilkan nilai-nilai kepribadian berupa peran

edukatif yang seharusnya dimainkan seorang wanita shalihah dalam membina

keluarga. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi wanita

muslimah yang ingin menjadi wanita shalihah yang dalam sabda Nabi disebut

sebagai perhiasan dunia yang paling indah.

Kepustakaan dalam sebuah karya ilmiah merupakan suatu

keniscayaan, untuk mendapatkan tulisan marketable. Adapun buku-buku yang

digunakan sebagai sumber penulisan skripsi adalah buku tentang kehidupan

dan akhlak Fatimah Az-Zahra yaitu :

Dalam al Mar’ah an Namudzjiyah fi al Islam karya Ibrahim Amini

disebutkan bahwa:

Hasan bin Ali mengatakan "Aku melihat ibuku bangun di mihrabnyapada malam jum'at, dan ia terus ruku' dan sujud sampai terbit fajarsubuh.” Aku mendengarkan ia mendoakan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Ia banyak berdoa untuk mereka, dan tidak berdoasesuatu pun untuk dirinya. Maka aku bertanya kepadanya, ”Ibu,mengapa engkau tidak berdoa untuk dirimu sendiri sebagaimanaengkau mendoakan orang lain?” Ia pun menjawab, ”Anakku, tetanggadulu baru kemudian rumah sendiri."

Page 26: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Hasan bin Ali juga mengatakan, “Tidak ada di dunia ini orang yanglebih banyak ibadahnya dari pada Fatimah. Ia bangun malam sampaibengkak kedua kakinya.”24

Dalam Riwayat Hidup Fatimah Az-Zahra karya al Hamid al Husaini

menuliskan bahwa Fatimah Az-Zahra pantas memiliki sebutan "wanita

utama". Sebab Fatimah Az-Zahra sangat terkenal sebagai wanita berbudi

luhur, berakhlak mulia, dan berperasaan lembut. Selain itu ia pun dikenal

sebagai wanita yang cerdas pikirannya, berpandangan jauh, dan berfirasat

tajam. Sifatnya yang lapang dada tampak dari sikap dan perilakunya sehari-

hari. Ketabahan hatinya menghadapi persoalan pelik memungkinkan Fatimah

Az-Zahra sebagai pembantu Rasul Allah yang besar artinya. Meskipun ia

puteri kesayangan Rasul Allah, namun tidak pernah merasa sombong atau

mengagungkan dirinya sendiri.

Mengenai kehalusan tingkah lakunya dapat dilihat dari riwayat yang

dikemukakan oleh Imam Ahmad bin Hanbal "Pada suatu hari Fatimah Az-

Zahra bersama suaminya menghadap Rasulullah hendak menyampaikan

keluhan sambil menunjukkan telapak tangannya dan berkata pada suaminya

"Lihatlah tanganku sampai menebal begini karena terus menerus menggiling

gandum". Imam Ali juga memijit-mijit bahunya sendiri sambil berkata

"Rasanya patahlah sudah tulang punggungku karena sehari hari menimba air".

Setelah mengungkap keluhan masing-masing Fatimah berkata kepada

ayahnya, apakah mereka dapat diberi seorang pembantu. Menanggapi keluhan

mereka, Rasulullah hanya memberi petunjuk: "Ucapkan Alhamdulillah

sepuluh kali, Subhanallah sepuluh kali, dan Allahuakbar sepuluh kali."

Mendengar jawaban Rasulullah seperti itu, mereka langsung

menundukkan kepala. Mereka sadar apa makna yang terkandung dari jawaban

beliau itu. Apa yang dirasa berat, sudah tidak diindahkan lagi sejak saat itu

24 Ibrahim Amini, op. cit., hlm. 90

Page 27: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

dan mereka tak pernah lagi berpikir untuk mencari pembantu serta mengeluh

kelelahan.25

Fathimah, Buah Cinta Rasulullah SAW Sosok Sempurna Wanita Surga

karya Abu Muhammad Ordoni yang dalam buku ini menyebutkan bahwa

Imam Ja'far Shadiq mengatakan, "Fatimah memiliki sembilan nama di sisi

Allah Ta'ala, yakni : Fatimah, Ash Shiddiqah (yang jujur), Al Mubarakah

(yang diberkahi), Ath Thahirah (yang suci), Az Zakiyyah (yang suci), Ar

Radhiyyatul Mardhiyyah (ia yang ridha dan diridhai), Al Muhaditsah (orang

selain Nabi yang kepadanya malaikat berbicara), dan Az-Zahra (yang

berkilauan)."26

Dalam Fatimah Az-Zahra Ummu Abiha karya Dr. Taufik Abu 'Alam

Al-Mishri menjelaskan bahwa Fatimah dikenal dengan sebutan ummu abiha

(ibu dari ayahnya) sebab dia adalah putri Nabi yang paling kecil yang selalu

menemani dan menjaga Nabi setelah wafatnya Khadijah ra. Wajar apabila

Fatimah menjadi "ibu" ayahnya dalam urusan risalah kenabian ayahnya

Muhammad, bukan dalam pengertian biologis ibu sebab merupakan takdir

Ilahi bahwa Nabi hanya akan melahirkan keturunan dari sulbi Fatimah Az-

Zahra saja, sehingga ia akan menjadi sumber cahaya risalah sepanjang zaman.

Nabi sering memanggil Fatimah dengan sebutan "Fatimah Ummu

Abiha" dan memperlakukan putrinya ini bagaikan ia memperlakukan ibunya

sendiri. Nabi mencium tangannya dan dan berziarah khusus kepadanya setiap

kali ia pulang ke kota Madinah. Nabi sangat manja kepadanya bagaikan

manjanya seorang anak kecil kepada ibunya sendiri. Ketika Nabi ditinggal

ibunya, Nabi beralih kepada Fatimah binti Asad, ibu Imam Ali. Nabi

memanggilnya dengan sebutan "ya Ummah". Ketika Fatimah binti Asad

meninggal, Nabi berduka sangat dalam sampai berkata "Telah meninggal

ibuku…" Setelah itu Allah menggantikan untuknya, seorang putri. Setiap kali

25 al Hamid al Husaini, Riwayat Hidup Siti Fatimah Az Zahra r.a., (Semarang: CV TohaPutra, 1993), hlm. 182.

26Abu Muhammad Ordoni, Fatimah Buah Cinta Rasulullah SAW Sosok Sempurna WanitaSurga, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2009), hlm. 52.

Page 28: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

beliau melihat putrinya, maka beliau akan ingat pada Fatimah binti Asad yang

telah merawatnya dan sangat sayang kepadanya.27

Fatimah Az-Zahra Pribadi Agung Putri Rasulullah SAW karya DR. Ali

Syari'ati. DR. Ali Syari'ati dengan bahasanya yang khas berusaha mengkaji

dan menggambarkan bagaimana sebenarnya pribadi mulia yang masih jarang

diungkap oleh sejarah islam. Agama ini mewakafkan suatu pengabdian dalam

jiwa Fatimah Az-Zahra sehingga sejak masa kanak-kanaknya dan seterusnya,

walaupun usia muda dan kelemahannya, ia dapat melaksanakan jihad demi

tegaknya islam dalam masa hidup ayahnya di masa para mujahid pertama.

Anugerah itu juga mencakup bahwa ia menderita kesulitan, kemiskinan,

penghalang kehidupan, dan kesedihan sepanjang masa kanak-kanak dan masa

mudanya supaya jiwanya dapat bergerak pada jalan-Nya. Dengan kaki yang

halus dan rapuh, ia melangkah sepanjang jalan dengan para mujahid awal dan

para haji yang sesungguhnya.28

Sejarah dari seluruh umat islam dan di antara masa umat islam yang

hak-haknya direnggut, Fatimah adalah sumber inspirasi bagi kebebasan, hasrat

akan apa yang merupakan hak, para pencari keadilan, orang-orang yang

melawan penindasan, kekejaman, kejahatan, dan diskriminasi.

Ia menjawab pertanyaan tentang bagaimana menjadi seorang wanita

dengan masa kanak-kanaknya yang menakjubkan, perjuangan yang tak putus-

putusnya dan perlawanan pada dua front, di dalam dan di luar, di rumah

ayahnya, di rumah suaminya, dan di masyarakatnya

Ia adalah simbol dalam segala aneka dimensinya sebagai wujud

seorang wanita. Simbol seorang putri bila menghadapi ayahnya, simbol

seorang istri bila menghadapi suami, simbol seorang ibu bila menghadapi

anak, simbol wanita bertanggung jawab dan wanita yang berjuang bila

menghadapi zamannya dan nasib masyarakatnya. 29

27Taufik Abu 'Alam Al-Mishri, Fatimah az Zahra Ummu Abiha, (Bandung: Pustaka Pelita, ,1999), Cet. I, hlm. 55-56.

28Ali Syari'ati, Fatimah Az Zahra Pribadi Agung Putri Rasulullah SAW, (Jakarta: PustakaZahra, 2006), Cetakan VII, hlm. 243.

29 Ibid., hlm. 278.

Page 29: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

G. Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang menggunakan data-data dari

bahan-bahan yang bersifat kepustakaan (library research). Library research

adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data serta informasi

dengan bantuan buku-buku, naskah-naskah, catatan-catatan, kisah sejarah

tertulis, dokumen dan materi pustaka lainnya yang terdapat dalam koleksi

perpustakaan.30

Selain itu penelaahan yang dilakukan terhadap buku-buku yang

berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas, akan dibahas melalui

kajian filosofis dengan pendekatan kualitatif rasionalistik. Pendekatan

kualitatif rasionalistik yaitu pendekatan yang melandaskan diri pada filsafat

rasionalisme yang mana menurut rasionalisme, ilmu yang valid merupakan

abstraksi dan idealisasi dari realitas, dan terbukti koheren dengan sistem

logiknya.31 Adapun metode yang diterapkan adalah:

1. Sumber Data

Penelitian ini bersumber dari:

a) Sumber data primer

Sumber data primer adalah sumber data langsung yang dikaitkan

dengan objek penelitian. Sumber data primer yang digunakan adalah

kitab hadits yang menceritakan kehidupan Fatimah Az-Zahra yaitu

kitab yang berjudul al Mar’ah an Namudziyah fi al-Islam karya Ibrahim

Amini.

b) Sumber data sekunder

Sumber data sekunder yaitu sumber data yang mendukung dan

melengkapi sumber data primer. Dalam skripsi ini, sumber data

sekunder yang dimaksud adalah buku-buku lain yang berhubungan

30 Komarudin, Kamus Riset, (Bandung: Angkasa, 1987), hlm. 145.31 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif Telaah Positivistik, Rasionalistik,

Phenomenologik, dan Realisme Metaphisik, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1983), hlm. 23.

Page 30: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

dengan Fatimah Az-Zahra yang menjadi pokok bahasan dalam skripsi

ini.

2. Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul, data dipilah-pilah dan diklasifikasi

kemudian dikategorikan sesuai tema yang diangkat. Proses pengolahan

data ini ditunjuk dengan analisis isi (content analysis) yaitu mengungkap

isi tokoh yang diteliti. Adapun metode analisis yang digunakan meliputi:

a. Metode Deskriptif Filosofis

Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode

deskriptif analitis. Dimana deskriptif digunakan untuk

menggambarkan pemecahan masalah yang ada berdasarkan data-data

yang terkumpul.32

Sedangkan analitis filosofis digunakan untuk memahami dan

mengkaitkan serangkaian konsep atau struktur konseptual dalam

kaitannya dengan penafsiran pengalaman, pernyataan tujuan,

pembuatan kerangka masalah, dan pelaksanaan penyelidikan.

Metode ini penulis gunakan untuk menganalisis isi buku

Ibrahim Amini tentang kepribadian Fatimah Az-Zahra dan peran

edukatifnya dalam keluarga.

b. Metode Komparatif

Metode komparatif adalah membandingkan suatu objek

dengan objek lain yang berada pada fase pertumbuhan atau kondisi-

kondisi yang sama.33

Dalam penelitian ini, kepribadian Fatimah Az-Zahra dalam

buku karya Ibrahim Amini dibandingkan dengan kepribadian Fatimah

Az-Zahra dalam buku karya penulis lain yang juga menceritakan

Kehidupan Fatimah Az-Zahra.

32 Saefuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 4433 Talizu Naraha, Desain Riset dan Teknik penyusunan Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bina

Aksara, 1987), hlm. 27.

Page 31: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

c. Metode Interpretatif

Metode Interpretatif adalah menyelami buku dengan setepat

mungkin sehingga mampu mengungkapkan arti dan makna uraian

yang disajikan.34

Metode ini penulis gunakan untuk menelaah isi buku al

Mar’ah an Namudziyah fi al-Islam karya Ibrahim Amini tentang

kepribadian Fatimah Az-Zahra sehingga diketahui seberapa besar

relevansinya dengan konsep wanita shalihah menurut Al Qur’an

berdasarkan pandangan penulis.

d. Metode Sintesis

Metode sintesis adalah jalan yang dipakai untuk mendapatkan

ilmu pengetahuan ilmiah dengan cara mengumpulkan atau

menggabungkan. Metode ini juga berarti cara penanganan terhadap

obyek ilmiah tertentu dengan jalan menggabungkan pengertian yang

satu dengan pengertian yang lain yang pada akhirnya dapat diperoleh

pengetahuan yang sifatnya baru sama sekali.35

34 Anton Bakker dan A. Charris, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Rineka Cipta,1997), hlm. 63.

35 Sudarto, Metode Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), hlm. 61

Page 32: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

BAB II

KONSEP WANITA SHALIHAH MENURUT AL QUR’AN

A. Kriteria Wanita Shalihah

Telah masyhur dalam sejarah bahwa pada zaman sebelum

kedatangan agama Islam, terutama pada zaman Romawi dan Yunani serta

bangsa Arab Jahiliyah wanita menjadi simbol kemerosotan moral. Penulis

bukanlah mengatakan bahwa pada zaman tersebut tidak ada wanita yang

baik. Pada zaman itu wanita terkenal sebagai pemuas hawa nafsu belaka

sehingga yang tercatat dalam sejarah adalah kesan buruk wanita.

Semua itu disebabkan oleh anggapan-anggapan yang keliru tentang

wanita yang berkembang saat itu. Bagaimana wanita bisa baik sedangkan

kesempatan untuk mencapai hal itu tidak diberikan. Keadaan saat itu tidak

mendukung pengembangan diri wanita ke arah yang terhormat. Pada masa

itu belum ada ajaran yang dapat mengantarkan wanita menuju derajat

kesalehan.

Kehidupan wanita di sepanjang sejarah peradaban manusia banyak

diwarnai dengan penindasan dan penganiayaan. Hak-haknya sebagai

manusia dirampas. Wanita dipandang hina layaknya hewan atau binatang,

bahkan lebih rendah dari binatang. Ia tidak diakui sebagai manusia atau

diragukan derajat kemanusiaannya. Namun di sisi lain wanita dipandang

sebagai maha dewi yang dipuji, tetapi untuk memuaskan hawa nafsu

semata. Pandangan ini walaupun kelihatannya baik, namun sama

rendahnya dengan pandangan yang menghinakan di atas. Sebagai

gambaran, akan diuraikan mengenai keadaan wanita pada masa bangsa-

bangsa kuno.

Yunani merupakan bangsa yang dikenal mempunyai peradaban dan

kebudayaan yang lebih tinggi dibanding peradaban bangsa-bangsa lain

pada zamannya. Akan tetapi, jika kita cermati dalam sejarah kita akan

menemukan bahwa wanita dalam masyarakat Yunani berada di puncak

kemerosotan dalam segala aspek kehidupannya.

Page 33: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Dalam sistem sosial masyarakat Yunani saat itu, kaum wanita sama

sekali tidak memiliki kedudukan atau posisi yang layak. Bahkan kaum

laki-laki mempunyai kepercayaan bahwa wanita adalah sumber segala

penyakit dan bencana serta mereka dianggap sebagai makhluk yang paling

rendah. Sampai-sampai kaum laki-laki pada saat itu tidak mau berada di

satu meja makan bersama kaum wanita.

Seiring perjalanan waktu, pandangan bangsa Yunani terhadap

wanita kemudian mengalami perubahan. Dorongan syahwat dan nafsu

kebinatangan yang telah mendorong mereka untuk memberikan kebebasan

kepada kaum wanita. Mereka memberikan kebebasan yang seluas-luasnya

dalam hal ini kepada wanita, sehingga banyak wanita yang menjadi

pelacur. Wanita pelacur dan pezina pada saat itu dianggap memiliki

kedudukan yang tinggi, sehingga para pemimpin Yunani saat itu ramai-

ramai mendatangi dan mendekati mereka.36

Keadaan bangsa Arab sebelum kedatangan Islam sangat

memprihatinkan dipandang dari sisi moralnya, walaupun dari sisi

perekonomiannya mereka terkenal sudah maju karena kelihaian mereka

dalam perniagaan. Perilaku hidup mereka sudah tidak mengindahkan lagi

nilai-nilai kemanusiaan. Di kalangan mereka tidak berlaku hukum yang

yang menghargai hak asasi manusia. Begitulah gambaran kehidupan

bangsa Arab saat itu.

Kondisi seperti itu sangat menyengsarakan mereka yang lemah,

lebih-lebih kaum wanita, merekalah yang tertindas hak-haknya. Wanita

terhalang untuk mewarisi secara mutlak, karena warisan terbatas untuk

kaum laki-laki dalam pandangan mereka.

“Di jaman jahiliyah, wanita bagaikan barang warisan bagi seoranglelaki pemiliknya. Ia dapat diwariskan begitu saja kepada saudarasang pemilik yang meninggal dunia. Keluarga almarhum suamiyang dari pihak ayah bisa saja mengawini si wanita dengan salahseorang di antara mereka atau dengan siapa saja yang mereka suka.

36Mahmud Mahdi al Istanbuli dan Mustafa Abu Nashr Asy Syilbi, Wanita Teladan, Istri-istri, Putri-putri, & Sahabat Wanita Rasulullah, terj. Ahmad Sarbaini, (Jakarta: Pustaka Zahra,2003), hlm. 32.

Page 34: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Mereka bisa juga mencegahnya kawin lagi, agar ia tidak membawapergi harta suaminya, dan dengan demikian harta warisan tetapmenjadi milik keluarga mereka. Dan yang menjadi pewaris rumahayah adalah anak-anaknya yang laki-laki. Sedangkan anakperempuan tidak memperoleh apa-apa.”37

Selain itu di kalangan mereka juga tersebar anggapan bahwa

kelahiran bayi wanita merupakan mala petaka dan keburukan bagi

keluarga. Begitu lahir bayi wanita, mereka benci dan marah sehingga

terdorong untuk melepaskan diri dari kehinaan itu. Menurut mereka

dengan cara mengubur hidup-hidup atau membunuh bayi wanita tersebut.

Allah telah mensifati keadaan mereka itu secara gamblang dan jelas dalam

firman-Nya :

#sŒÎ) urt• Ïe± ç0N èd ߉ymr&4Ós\RW{ $$Î/¨@sß¼ çm ßgô_ur#tŠuq ó¡ ãBuq èd ur×LìÏà x.ÇÎÑÈ3“u‘ºuq tG tƒz ÏB

ÏQ öq s)ø9$#ÏBÏäþq ß™$tBuŽÅe³ ç0ÿ¾Ïm Î/4¼çm ä3 Å¡ ôJ ムr&4’n? tãAcq èdôQ r&¼ çm”™ß‰tƒ’ÎûÉ>#uŽ—I9$#3

Ÿwr&uä !$y™$tBtbq ßJ ä3 øts†ÇÎÒÈ

Padahal apabila seorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anakperempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam), dan dia sangatmarah. Ia bersembunyi dari orang banyak, disebabkan buruknya beritayang disampaikan kepadanya. Apakah ia akan memeliharanya denganmenanggung kehinaan ataukah akan menguburnya kedalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah alangkah buruknya (putusan) yang mereka tetapkanitu. (Q. S. An Nahl: 58-59)38

Demikianlah keadaan wanita dalam masyarakat jahiliyah sampai

datangnya agama Islam yang membawa sinar terang bagi wanita. Islam

telah mengangkat kedudukan wanita, mengeluarkannya dari nasib yang

mirip budak dan menempatkannya sejajar dengan pria dalam pembagian

harta warisan, betatapun sedikitnya. Islam, tentu saja telah membebaskan

mereka dari menjadi warisan orang lain. Sebagaimana firman Allah:

37 Al-Thahir Al-Hadad, Wanita dalam Syari at dan Masyarakat, terj. M. Adib Bisri,(Jakarta: Pustaka Firdaus, 1992), Cet. III, hlm. 30.

38 Departemen Agama RI, Al Qur an dan Terjemahnya, (Surabaya: Pustaka AgungHarapan, 2006), hlm. 372.

Page 35: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

$yg•ƒ r' ¯» tƒz ƒ Ï% ©!$#(#q ãY tB#uäŸw‘@Ïts†öN ä3 s9b r&(#q èO Ì• s?uä !$|¡ ÏiY9$#$\d ö• x.(

Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi perempuandengan jalan paksa. (Q. S. An Nisa’: 19)39

Agama Islam telah memberikan aturan-aturan yang berkenaan

dengan diri wanita. Bahkan dalam Al Qur’an ada surat yang khusus

dinamakan An Nisa’ (artinya wanita). Dalam surat tersebut banyak

dibicarakan hal-hal yang berkaitan dengan wanita, di antaranya adalah

konsep wanita shalihah. Hal ini menunjukkan bahwa Al Qur’an juga

memperhatikan atau bisa dikatakan mengakui kedudukan wanita dalam

kehidupan ini bahkan memperkuat jati dirinya dengan memberikan aturan-

aturan yang khas baginya sesuai dengan kodratnya. Dengan konsep

tersebut para wanita diharapkan dapat mengikutinya sehingga dapat

mencapai derajat shalihah.

Realitas dalam kehidupan pada zaman saat ini masih menunjukkan

bahwa tidak semua wanita dikatakan shalihah, oleh karena itu untuk

menyebut seorang wanita itu shalihah diperlukan beberapa kriteria. Dalam

mengemukakan kriteria tersebut penulis akan mengacu pada surat An

Nisa’ ayat 34:

àM» ysÎ=» ¢Á9$$sùìM» tG ÏZ» s%×M» sà Ïÿ» ymÉ=ø‹ tóù=Ïj9$yJ Î/xáÏÿymª!$#

Maka wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memeliharadiri di balik pembelakangan suaminya oleh karena Allah telah memelihara(mereka). (Q. S. An Nisa’: 34)40

Ayat ini menunjukkan adanya perempuan shalihah yang bisa

menolak anggapan bahwa tidak ada perempuan yang shalihah. Sifat-

sifatnya hanya ada dua, yaitu ta’at dan menjaga kehormatan.

Di antara tanda-tanda kesalehan itu ialah tunduk dan taat kepada

Allah dalam menjalankan segala perintah-Nya, menjalankan hak-hak dan

39 Ibid., hlm. 104.40 Ibid., hlm. 108.

Page 36: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

kepemimpinan rumah tangga. Di antaranya ialah patuh terhadap

kepemimpinan suami yang memang telah diciptakan untuknya, dalam

memelihara rahasia suami istri dan rumah tangga yang tidak boleh

diketahui oleh siapapun selain mereka berdua. Terhadap istri-istri

semacam ini suami tidak perlu mendidik mereka.

Adapun wanita yang tidak shalihah (durhaka) ialah mereka yang

berusaha meninggalkan hak bersuami istri, sombong dan mendurhakai

pusat kepemimpinan, bahkan melanggar tuntutan fitrah mereka, yang

akibatnya membawa kehancuran kehidupan bersuami istri. Terhadap

wanita atau istri semacam ini ayat ini memberikan jalan untuk

memperbaikinya yaitu diserahkan pada suami untuk diberikan bimbingan

dan pimpinan. Suami hendaknya mengatasi istrinya dengan berbagai

macam cara, seperti memberikan peringatan, memisahkan diri dari tempat

tidur, atau kalau perlu memukul. Namun perlu diketahui bahwa tingkatan

cara ini perlu disesuaikan dengan jenis wanitanya.

Dalam ayat 34 surat An Nisa’ telah disebutkan bahwa sifat-sifat

wanita shalihah adalah qanitat dan hafidzat lil ghaib. Untuk lebih jelasnya,

penulis akan memaparkan sifat-sifat tersebut dalam uraian berikut.

1. Qanitat

Kata “qanitat” merupakan bentuk jama’ mu’annats dari lafadz

“qanit” yang berarti “yang merendahkan diri kepada Allah”, “yang

taat”, “yang tunduk”. Ayat 34 surat An Nisa’ memuat peraturan hidup

bersuami istri, sehingga kata “qanitat” yang ada di dalamnya banyak

diartikan taat kepada suami.

Taat artinya menurut perintah yang benar dan baik serta tidak

berlawanan dengan perintah agama. Tidak dinamakan taat kalau

menurut perintah yang tidak benar serta berlawanan dengan perintah

agama. Taat kepada suami maksudnya mendahulukan segala

perintahnya dari pada keperluan diri sendiri atau yang lainnya.41

41 M. Thalib, Analisa wanita dalam Bimbingan Islam, (Surabaya: Al Ikhlas, 1996), hlm.10.

Page 37: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Terlepas dari konteks ayat tersebut (peraturan bersuami istri),

qanit merupakan salah satu sifat di antara sifat-sifat yang dimiliki oleh

seorang mukmin. Setelah orang itu beriman, maka tingkatan

selanjutnya adalah melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-nya

atau bisa disebut taat. Dan orang yang teguh dan tetap dalam ketaatan

disebut qanit. Dalam al qur’an banyak disebut kata qanit yang

mengisyaratkan pada makna pribadi yang taat dan tunduk terhadap

agamanya.

Di antara ayat-ayat yang menunjukkan hal itu adalah :

¨b Î)šúü ÏJ Î=ó¡ ßJ ø9$#ÏM» yJ Î=ó¡ ßJ ø9$#uršúü ÏZÏB÷s ßJ ø9$#urÏM» oY ÏB÷s ßJ ø9$#urtûü ÏG ÏZ» s)ø9$#ur

ÏM» tFÏZ» s)ø9$#ur

Sesungguhnya, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki danperempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalamketaatannya. (Q. S. Al Ahzab: 35)42

Dalam ayat di atas diterangkan bahwa seorang mukmin itu

tidaklah patut memilih ketetapan Allah dan Rasul-Nya. Ketetapan

Allah dan Rasul-Nya adalah hukum-hukum yang terdapat dalam Al

qur’an dan hadits yang telah sampai pada generasi sekarang ini dan

tetap terpelihara kemurniannya. Karena qanit merupakan sifat seorang

mukmin, maka seorang qanit adalah orang yang tetap berpegang pada

Al Qur’an dan hadits, tanpa berpaling dari keduanya.

Salah satu ciri pembeda yang paling menonjol dari wanita

muslimah adalah kedalaman keimanannya kepada Allah dan

keyakinannya yang tulus bahwa apapun yang terjadi di alam raya ini

dan takdir apapun yang menimpa manusia hanya terjadi karena

kehendak dan ketentuan Allah SWT. Apapun yang menimpa seorang

manusia tidak bisa dihindari dan apapun yang tidak terjadi pada

manusia tidak bisa dipaksa terjadi. Dalam hidup ini orang tidak punya

pilihan kecuali berjuang keras di jalan yang benar dan melakukan

42 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 597.

Page 38: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

perbuatan baik dan beribadah. Ia harus selalu yakin bahwa ia selalu

membutuhkan pertolongan dan bimbingan Allah.43

2. Hafidzat lil Ghaib

“Hafidzat lil Ghaib” artinya wanita-wanita yang memelihara

diri di belakang suaminya. Menurut penjelasan dalam tafsir Al

Maraghi, “bima hafidzallah” berarti disebabkan Allah memerintahkan

supaya memeliharanya, lalu mereka mentaati-Nya dan tidak mentaati

hawa nafsu. Dalam ayat ini terdapat nasihat yang sangat agung dan

penghalang bagi kaum wanita untuk menyebarkan rahasia-rahasia

suami istri. Demikian pula kaum wanita wajib memelihara harta kaum

lelaki dan hal-hal yang berhubungan dengan itu dari kehilangan.44

Yang sangat penting dipelihara oleh seorang perempuan ialah

rahasianya yang terjadi dengan suaminya, yang tidak patut diketahui

oleh orang lain. Sebagaimana si suami wajib memelihara rahasia itu

maka istri pun demikian juga. Penjelasan tersebut sesuai dengan sabda

Rasulullah :

Dan ia (wanita yang baik) tidak mengingkari suaminya dengan sesuatuyang dibencinya dalam (menjaga) diri dan hartanya.

Kalau seorang perempuan hendak menjadi perempuan yang

shaleh, cukup baginya mempelajari adab-adab Al Qur’an kemudian

dijalankan menurut sebagaimana mestinya. Peradaban yang terdapat

dalam Al Qur’an itu lebih tinggi dari semua peradaban dan kesopanan

dan akan sesuai digunakan untuk segala bangsa, di tiap-tiap tempat dan

di segala masa.

43 Muhammad Ali al Hasyimi, Muslimah Ideal, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000), Cet. I,hlm. 2.

44Ahmad Musthafa Al Maraghy, Tafsir Al Maraghy, (Semarang: Toha Putra, 1986),Cetakan Pertama, hlm. 44.

45 Imam Nasa I, Sunan Nasa I Juz V, (Beirut: Dar al Ma rifah, 1993), hlm. 377.

Page 39: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Dengan demikian, berdasarkan surat An Nisa’ ayat 34 dapat

disimpulkan bahwa ciri-ciri wanita shalihah adalah sebagai berikut :

a. Taat kepada Allah

Taat kepada Allah berarti patuh dan tunduk kepada semua

aturan Allah dalam menjalani kehidupan ini, termasuk aturan hidup

bersuami istri. Ciri ini merupakan pangkal atau induk dari ciri-ciri

yang lain. Taat kepada Allah secara spesifik dapat diartikan

mematuhi atau menjalankan perintah Allah kaitannya dengan

ibadah agama. Seorang wanita dikatakan shalihah diantaranya bisa

menjaga hubungannya dengan Al Khaliq yakni melaksanakan

kewajibannya seperti sholat, puasa, zakat, dan sebagainya. Sabda

Rasulullah SAW :

Apabila seorang perempuan sembahyang lima waktunya, puasasebulan Ramadhannya, memelihara kehormatannya, dan taatkepada suaminya, niscaya dikatakan kepadanya: “Masuklahengkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.”

b. Taat kepada suami

Taat kepada suami maksudnya mendahulukan segala

perintahnya daripada keperluan diri sendiri atau lainnya. Namun

perlu diperhatikan bahwa taat kepada suami bukanlah taat yang

buta akan agama. Taat berart menurut perintah yang benar dan baik

serta tidak berlawanan dengan perintah agama. Apabila suami

memberikan suatu hal yang bertentangan dengan agama, maka

tidak wajib bagi istri untuk memenuhinya bahkan ia harus

menghindari perintah tersebut.

46 Imam Hanbal, Musnad Ahmad Ibnu Hanbal, (Beirut: Dar al kutub al Ilmiyyah, 1993),hlm. 243.

Page 40: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

c. Menjaga Kehormatan

Menjaga kehormatan ada beberapa macam, yaitu menjaga

kehormatan diri sendiri ketika suami tidak ada di rumah, menjaga

diri dari segala noda dan kecemaran termasuk memelihara harta

suami.47 Inti dari menjaga kehormatan terletak pada kesadaran

seorang wanita akan harga dirinya sebagai manusia yang dalam

kontek ini sebagai istri. Sadar akan harga diri berarti pula

meninggalkan hal-hal yang tidak patut dilakukan, misalnya tidak

menutup aurat sebagaimana mestinya.

d. Bersifat amanah atau dapat dipercaya

Wanita yang shalihah tentunya menjauhi sifat khianat.

Apabila suaminya sedang tidak berada di sisinya, ia tetap

menjalankan kewajibannya dengan baik yakni menjaga diri dan

harta suaminya walaupun sepi dari pengawasan suami. Juga dapat

menjaga rahasia-rahasia kehidupan rumah tangga antara ia dan

suaminya. Sikap memelihara yang ada pada dirinya tidak pernah

luntur baik dalam keadaan suaminya hadir atau tidak. Dalam

menjalankan tugasnya, ia semata-mata hanyalah mencari ridho

Allah.

B. Hak dan Kewajiban Wanita Dalam Islam

Konsep “wanita shalihah” lahirnya dari agama Islam. Oleh karena

itu dalam menguraikan hak dan kewajiban wanita shalihah ini penulis

akan memaparkan hak dan kewajiban wanita dalam Islam.

Berbicara mengenai hak wanita, Islam telah menetapkan hak dan

kewajiban antara laki-laki dan wanita secara adil. Dalam masalah warisan

misalnya, Islam telah memberikan hak yang seharusnya dimiliki wanita,

bukan merampas habis-habisan hak warisan mereka seperti yang telah

dilakukan oleh kaum Jahiliyyah. Firman Allah:

47 M. Thalib, op. cit. hlm. 11.

Page 41: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

ÉA% y Ìh•=Ïj9Ò=ŠÅÁ tR$£J ÏiBx8 t• s?Èb#t$ Î!ºuq ø9$#tbq ç/ t• ø%F{ $#urÏä !$|¡ ÏiY=Ï9urÒ=ŠÅÁ tR$£J ÏiBx8 t• s?

Èb#t$ Î!ºuq ø9$#šcq ç/ t• ø%F{ $#ur$£J ÏB¨@s%çm÷ZÏB÷rr&uŽèYx.4$Y7ŠÅÁ tR$ZÊrã• øÿBÇÐÈ

Bagi kaum laki-laki ada hak bagiannya dari peninggalan kedua orang tuadan kerabat-kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari hartapeninggalan kedua orang tua dan kerabat-kerabatnya, baik sedikit ataubanyak menurut bagian yang telah ditetapkan. (Q. S. An Nisa’: 7)48

Dari kenyataan ini, kita mengetahui bagaimana Islam telah

mengangkat kedudukan wanita, mengeluarkannya dari nasib yang mirip

budak dan menempatkannya sejajar dengan pria dalam menerima bagian

harta warisan betapapun sedikit. Para ahli fiqih menerangkan bahwa

kurangnya bagian warisan wanita dibandingkan pria adalah disebabkan

tanggungan pria terhadap lawan jenisnya itu.49

Kaum wanita diperintahkan melakukan pekerjaan sebagaimana

laki-laki. Keduanya diarahkan pada pencarian karunia dan kebaikan

dengan jalan beramal dan tanpa merasa iri hati pada yang lain. “Laki-laki

tidak diperbolehkan merampas pekerjaan wanita yang telah diciptakan

untuknya. Begitupun wanita, tidak boleh tamak terhadap apa-apa yang

berada di luar kodratnya.” Firman Allah :

Ÿwur(#öq ¨Y yJ tG s?$tBŸ@žÒ sùª!$#¾Ïm Î/öN ä3 ŸÒ ÷èt/4’n? tã<Ù ÷èt/4ÉA% y Ìh•=Ïj9Ò=ŠÅÁ tR$£J ÏiB

(#q ç6 |¡ oK ò2$#(Ïä !$|¡ ÏiY=Ï9urÒ=ŠÅÁ tR$®ÿÊeEtû÷ù |¡ tG ø. $#4(#q è=t«ó™ur©!$#ÏBÿ¾Ï& Î#ôÒ sù3¨b Î)©!$#

šc% Ÿ2Èe@ä3 Î/>ä ó_ x«$VJŠÎ=tã

Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allahkepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki adabagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) adabagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagiandari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.

48 Ibid., hlm. 101.49 Al-Thahir Al-Hadad, op. cit., hlm. 36.

Page 42: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

(Q. S. An Nisa’: 32)50

Selanjutnya di bawah ini akan diuraikan mengenai hak dan

kewajiban wanita menurut lingkupnya yang dalam hal ini penulis pilih

keluarga dan masyarakat.

1. Hak dan Kewajiban Wanita dalam Keluarga

Keluarga merupakan satuan unit terkecil yang terdiri dari ayah,

ibu, anak yang masing-masing anggota keluarga mempunyai tugas dan

tanggung jawab yang berbeda. Mengenai kewajiban wanita, Islam

memberikan ajaran bahwa tugas seorang wanita adalah menjadi

pemimpin di rumah suaminya yakni mengurus suami dan anak-

anaknya. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi SAW lewat sanad Ibnu

Umar sebagai berikut:

51

Dan wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan ia akan dimintaipertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

Kewajiban wanita dalam keluarga yang pokok adalah mengatur

rumah tangga, termasuk di dalamnya menerima kepemimpinan suami

atau mentaatinya. Apabila istri sudah mengetahui kewajibannya dan

melaksanakannya, maka suami tidak boleh mencari-cari jalan untuk

menyusahkannya atau dengan kata lain suami harus memenuhi hak-

haknya. Di akhir ayat 34 surat An Nisa’ disebutkan :

÷b Î*sùöN à6 uZ÷èsÛr&Ÿx sù(#q äóö7 s?£ ÍköŽ n=tã¸x‹Î6 y™3¨b Î)©!$#šc% x.$wŠÎ=tã#ZŽ•Î6 Ÿ2ÇÌÍÈ

50 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 108.51 Imam bukhari, Shahih Bukhari, Juz V, (Beirut: Dar al Kutub al Ilmiyah), hlm. 474.

Page 43: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-carialasan untuk menyusahkannya. (Q. S. An Nisa’: 34)52

Mengenai hak wanita (istri) Rasulullah menjelaskan sebagai

berikut :

:

53

Dari Hakim bin Mu’awiyah Al qusyairi dari Bapaknya ia berkata ;saya berkata: “wahai Rasulullah, apa hak seorang istri dari kami?”Rasulullah menjawab: “Supaya kamu memberinya makan ketikakamu makan, kamu beri pakaian ketika berpakaian (ketika kamumemperolehnya) dan janganlah kamu memukul wajih, mengucapkankata-kata jelek atau meninggalkannya kecuali di dalam rumah.

Dalam masalah penerimaan harta warisan, Islam telah

mengangkat kedudukan wanita, mengeluarkannya dari nasib yang

mirip budak dan menempatkannya sejajar dengan pria. Islam mengatur

penetapan bagian wanita dalam jumlah separuh dari bagian kaum

lelaki, sebagaimana disebutkan dalam ayat Al Qur’an:

ÞO ä3ŠÏ¹q リ!$#þ’ÎûöN à2ω» s9÷rr&(Ì• x. ©%#Ï9ã@÷V ÏBÅeáymÈû÷ü u‹ sVRW{ $#4

Allah menetapkan bagi kalian bagian (harta warisan) anak-anak kalian,yaitu: bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua oranganak perempuan. (Q. S. An Nisa’: 11)54

52 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 109.53 Imam Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, Juz II, (Beirut: Dar al Kutub al Ilmiyah), hlm.

110.54 Departemen Agama RI, op. cit., 102.

Page 44: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Islam tentu memiliki alasan ketika menetapkan bagian wanita

yang di bawah bagian pria. Lelaki memang jelas mengungguli wanita

dalam penghasilan, perlindungannya atas keluarga dan berbagai

kemaslahatan umum terhadap suku atau bangsanya. Beban-beban

seperti inilah yang menjadikan lelaki menghadapi berbagai resiko dan

kesulitan yang memerlukan pengorbanan hartanya. Maka bila lelaki

ditentukan memperoleh bagian warisan yang lebih banyak, hal itu

tidaklah sulit dipahami dan diterima.55

2. Hak dan Kewajiban Wanita dalam Masyarakat

Masyarakat merupakan lingkup kehidupan manusia yang

luas lagi setelah keluarga. Semua orang pasti setuju dengan

pernyataan bahwa manusia adalah makhluk sosial, maksudnya

manusia tidak bisa hidup tanpa manusia lain. Mereka saling

membutuhkan satu sama lain. Sudah merupakan kodrat Allah bahwa

setiap individu itu diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan

masing-masing. Sehingga dalam menjalani kehidupan ini mereka

bisa saling membantu dan melengkapi.

Allah telah menjadikan laki-laki dan wanita sebagai sekutu

dalam mengemban tugas yang sangat besar di dalam kehidupan ini

yakni amar ma ruf nahi munkar. Melaksanakan amar ma’ruf nahi

munkar merupakan kewajiban setiap muslimin yang mukallaf baik

laki-laki maupun wanita. Para wanita harus melaksanakannya sesuai

hukum yang telah digariskan Islam kepada mereka. Banyak

disebutkan nash-nash tentang amar ma’ruf nahi munkar yang

ditujukan kepada mukallafin secara keseluruhan, laki-laki maupun

perempuan seperti dalam firman-Nya :

55 Al-Thahir Al-Hadad, op. cit., hlm. 34.

Page 45: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

tbq ãZÏB÷s ßJ ø9$#uràM» oY ÏB÷s ßJ ø9$#uröN ßgàÒ ÷èt/âä !$uŠÏ9÷rr&<Ù ÷èt/4šcrâ•ßDù' tƒÅ$rã• ÷èyJ ø9$$Î/

tb öq yg÷Ztƒ urÇ tãÌ• s3ZßJ ø9$#šcq ßJŠÉ)ムurno 4q n=¢Á9$#šcq è?÷s ムurno 4q x. ¨“9$#

šcq ãèŠÏÜムur©!$#ÿ¼ã& s!q ß™u‘ur4y

Dan orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, sebagianmereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Merekamenyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar,melaksanakan sholat,menunaikan zakat, dan mereka ta’at kepadaAllah dan Rasul-Nya. (Q. S. At Taubah: 71)56

Bila kita membicarakan kewajiban-kewajiban Islam,

kewajiban wanita muslimah sama saja dengan pria. Ia mempunyai

misi dalam hidupnya. Dengan demikian, ia harus efektif, aktif, dan

berjiwa sosial bila situasi dan kondisi serta kapabilitasnya

memungkinkan, berbaur dengan wanita lain sebanyak yang ia

mampu dan menghadapi mereka sesuai dengan sikap dan perilaku

Islam yang amat berharga yang membedakannya dari wanita yang

lain.

Di manapun terdapat wanita Islam, ia menjadi cahaya

penuntun dan sumber koreksi dan pendidikan positif melalui kata

dan perbuatannya.57

Sebagai anggota masyarakat, wanita juga harus

memperhatikan perkembangan masyarakat. Ia berkewajiban

memperbaiki dan mempertahankan keadaan masyarakat agar

senantiasa berada pada ketentuan yang benar. Hal ini tentu

dilaksanakan sesuai dengan kesempatan, kemampuan dan ilmu yang

dimilikinya tanpa mengabaikan tugas dan kodratnya sebagai wanita.

56 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 266.57Muhammad Ali al Hasyimi, op. cit., hlm. 384.

Page 46: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Menggunakan hak sama halnya dengan menunaikan

kewajiban, dapat menjamin kegiatan yang meliputi beberapa aspek

seperti naluri dan jasmani. Perlu pula diperhatikan bahwa ada

semacam proses saling menunjang dan menyempurnakan antara

menunaikan kewajiban dan menggunkan hak, yang dapat

membuahkan hasil terbaik serta melipatgandakan apa yang bisa

diperoleh wanita dari perhatian yang besar dan pengalaman yang

bermanfaat. Mengenai hal ini Allah berfirman :

£ çlm;urã@÷W ÏB“Ï% ©!$#£ ÍköŽ n=tãÅ$rá• ÷èpRùQ$$Î/4

Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengankewajibannya menurut cara yang patut. (Q. S. Al Baqarah: 228)58

Di antara hak-hak yang dapat mengembangkan kepribadian

wanita adalah hak untuk menghadiri majelis taklim, hak untuk

menuntut ilmu pengetahuan, hak untuk menikah dan melahirkan

keturunan, hak melakukan kegiatan profesi jika mempunyai

kelebihan waktu dari menunaikan tugas rumah tangga dan hak untuk

mengikuti kegiatan sosial atau politik yang bermanfaat. Hak-hak ini

bisa berubah menjadi kewajiban apabila pelaksanaannya dapat

mewujudkan maslahat yang sangat urgen dan mendasar bagi wanita

itu sendiri atau bagi keluarga dan masyarakatnya.59

C. Peran Wanita Shalihah dalam Keluarga dan Masyarakat

1. Peran Wanita Shalihah dalam Keluarga

Wanita shalihah merupakan produk agama (Islam), mengingat

kriteria utama untuk menyebut seorang wanita sebagai wanita shalihah

adalah taat kepada agamanya. Jadi penampilan dirinya merupakan

realisasi dari ajaran agamanya, sebagaimana telah dipaparkan dalam

surat An Nisa’ ayat 34.

58 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 45.59 Abdul Halim Abu Syuqqoh, Kebebasan Wanita, Jilid I, (Jakarta: Gema Insani, 2008),

hlm. 312.

Page 47: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Secara global dapat dikatakan bahwa wanita shalihah adalah

wanita yang tunduk dan taat kepada agamanya yakni yang selalu

mendekatkan diri dan taqwa kepada Allah.

Sikap taqwa yang dimiliki seorang wanita shalihah dapat

melahirkan perbuatan atau tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai

moral, karena inti dari taqwa itu sendiri adalah taat kepada agama,

sedangkan agama mengajarkan nilai-nilai keutamaan termasuk di

dalamnya nilai-nilai moral.

Wanita diciptakan dengan dibekali sifat-sifat yang khas,

diantaranya adalah sifat keibuan. Kelemahlembutan dan perasaan kasih

sayang yang lebih dibanding laki-laki merupakan sifat-sifat unggul

yang dikaruniakan Allah kepadanya karena ia mempunyai tugas dalam

hidupnya yaitu menjadi ibu.

Wanita dikodratkan untuk mengandung, melahirkan serta

merawat anak-anak sampai mereka mampu mengurus dirinya sendiri.

Firman Allah:

$uZøŠ¢¹ ururz » |¡SM}$#Ïm÷ƒ y‰Ï9ºuq Î/çm ÷Fn=uHxqm•Bé&$·Z÷d ur4’n? tã9 ÷d urçmè=» |Á Ïùur’ÎûÈû÷ü tB% tæ

Èb r&ö•à6 ô©$#’Í<y7÷ƒ y‰Ï9ºuq Î9ur¥’n<Î)玕ÅÁ yJ ø9$#ÇÊÍÈ

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada keduaorang tuanya. Ibunya yang mengandung dalam keadaan yang lemahyang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanyakepada-Ku kamu kembali. (Q. S. Luqman: 14).60

Ayat tersebut menggambarkan pengorbanan seorang ibu demi

kebaikan anaknya. Seorang ibu yang baik tidak akan menyia-nyiakan

naluri keibuan yang dianugerahkan Allah kepadanya. Dengan tulus

ikhlas ia akan menjalaninya sesuai dengan kemampuannya.

Peran ibu dalam membentuk kepribadian anak sangatlah besar,

karena antara ibu dan ayah yang paling dekat dengan anak sejak bayi

60Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 581.

Page 48: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

adalah ibu. Dengan begitu ibu banyak mempengaruhi perkembangan

anak. Mengingat periode pertama anak sebagian besar dihabiskan

dalam pelukan seorang ibu, maka bagi wanita shalihah yang menjadi

ibu, kesempatan itu akan dimanfaatkan untuk memberikan pengaruh

positif pada anak. Misalnya dengan menumbuhkan potensi baik dari

diri anak dan menyingkirkan potensi buruknya. Mengenai hal ini,

sebagaimana dikutip oleh M. Thalib, Imam Ghozali berkata :

“Bahwa melatih anak-anak adalah suatu hal yang sangatpenting sekali, karena anak sebagai amanat bagi orang tua. Hatianak suci bagaikan mutiara cemerlang, bersih dari ukiran sertagambaran, ia dapat menerima segala yang diukir diatasnya, danapabila dibiasakan ke arah kebaikan, jadilah ia baik, tetapi jikasebaliknya, dibiasakan ke arah kejelekan, jadilah ia jelek.”61

Dengan demikian, yang dapat mendorong penanaman

kebiasaan hidup beragama adalah orang tua khususnya ibu. Dengan

tindakan orang tua yang melatih anaknya membiasakan menjalankan

perintah Allah, ketaatan orang tua kepada agama, serta memberi

bimbingan dan pengawasan dengan rasa sabar dan penuh kasih sayang,

maka anaknya akan taat menjalankan perintah agama. Dengan

demikian, anaknya akan menjadi manusia yang baik dan memiliki

kepribadian seorang muslim.

Ada ungkapan yang menyatakan bahwa wanita adalah tiang

agama, apabila ia baik maka jayalah negara, sebaliknya kalau

wanitanya berakhlak tercela maka hancurlah negara. Ungkapan

tersebut sangatlah tepat, karena di tangan wanitalah tunas-tunas bangsa

tumbuh berkembang. Wanita yang saleh bisa memberi pengaruh baik

khususnya kepada keluarga terutama anak-anaknya yang akan

menerima dampak positif dari kesalehannya. Begitu juga wanita yang

rusak akhlaknya akan membawa pengaruh negatif kepada kehidupan

terutama segi moralnya.

61 M. Thalib, op. cit., hlm.198.

Page 49: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

2. Peran Wanita Shalihah dalam Masyarakat

Setiap orang tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan

bermasyarakat. Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung pada

kondisi keluarga yang ada di dalamnya. Apabila keluarga itu baik,

maka akan terbentuk masyarakat yang baik pula. Begitu juga

sebaliknya apabila keluarga itu rusak, maka turut rusaklah masyarakat

tersebut. Untuk menciptakan keluarga yang baik, sangat diperlukan

pengatur yang mampu mengelola rumah tangga dengan baik, dalam

hal ini adalah wanita shalihah. Wanita yang shalihah adalah wanita

yang menyadari tugas dan kewajibannya yang utama yakni mengurus

suami dan anak-anaknya berdasarkan agama sehingga dapat terwujud

keluarga yang baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral.

Kaum wanita setelah mereka bersuami, dengan sendirinya

mereka telah bermasyarakat, tolong menolong dan bantu membantu

dengan para suami yang ada disamping mereka. Kemudian mereka

masing-masing berkewajiban mengemudikan masyarakat rumah

tangga mereka. Selaku manusia yang hidup di muka bumi yang segala

gerak geriknya memang sudah kodrat tentu dengan sendirinya pula

mereka timbul perasaan kurang puas jika hanya hidup dalam

lingkungan masyarakat rumah tangganya saja, tetapi didesak pula oleh

keadaan mereka yang harus bergaul, harus tolong menolong, antara

yang satu dengan yang lainnya.

Oleh sebab itu, Islam satu-satunya agama yang mengatur

kehidupan manusia, maka bagi kaum wanita telah diatur juga

bagaimana cara mereka harus hidup dalam lingkungan masyarakat.

Mereka tidak dilarang untuk mengadakan perkumpulan organisasi

guna kepentingan mereka sendiri, guna masyarakat, asal dalam

melakukannya mereka tidak melanggar garis-garis yang telah

ditentukan oleh Islam dan tidak melampaui batas sifat kewanitaan

mereka.

Page 50: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Dalam beberapa riwayat menunjukkan bagaimana keadaan

wanita di zaman Nabi. Mereka selaku anggota masyarakat tidak

merasa puas dan senang kalau mengetahui bahwa dalam lingkungan

masyarakat lelaki masih banyak kekurangan. Misalnya pada waktu

kaum muslimin mendermakan harta mereka untuk keperluan umum.

Mereka juga ikut serta dan beramai-ramai menyerahkan perhiasan

mereka kepada Nabi untuk dipergunakan apa yang sedang dihajatkan

masyarakat.

Demikian pula pada waktu prajurit Islam berperang melawan

musuh, mereka berduyun-duyun datang dan ikut berangkat ke medan

perang. Mereka tidak ikut memanggul senjata, tetapi hanya membantu

menurut kemampuan mereka seperti mengambilkan air minum,

menyediakan dapur umum, menjahitkan pakaian yang robek, merawat

yang luka atau sakit dan lain sebagainya.62

Islam telah cukup luas memberi hak-hak atas diri kaum wanita

dalam lingkungan masyarakat baik yang mengenai urusan politik,

ekonomi, sosial untuk kepentingan umum dan kepentingan negara.

Dalam hal tersebut, mereka tidaklah dilarang mengerjakan sesuatu

apapun yang memang sunguh-sungguh akan berguna bagi masyarakat,

asalkan dalam mengusahakannya itu tidak melanggar aturan agama,

tidak melampaui batas-batas yang telah ditentukan, serta tidak

melupakan tugas yang harus mereka selesaikan dalam rumah tangga

mereka. Batasan-batasan yang telah ditentukan bukan berarti mengikat,

tetapi untuk memelihara kehormatan dan menyempurnakan

kewanitaannya.

62Moenawar Khalil, Nilai Wanita, (Solo: CV Ramadhani, 1987), Cet. VIII, hlm. 134-135.

Page 51: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

BAB III

KEPRIBADIAN DAN PERAN EDUKATIF FATIMAH AZ-

ZAHRA

A. Kehidupan Fatimah Az-Zahra

1. Latar Belakang Keluarga Fatimah Az-Zahra

Fatimah Az-Zahra adalah seorang anak dari dua manusia

agung. Ia lahir dari rahim seorang wanita yang memiliki sifat-sifat

mulia dan istimewa, Sayyidah Khadijah. Beliau adalah seorang wanita

terhormat yang melahirkan Fatimah Az-Zahra dan membesarkannya

dengan bakat-bakat dan nilai-nilai. Ia mendapat didikan langsung dari

ayahandanya Muhammad, Rasulullah SAW yang memiliki akhlak

yang khusus, jiwa yang agung, semangat yang tinggi, keberanian serta

semua kelebihan yang dimiliki Rasulullah yang telah diketahui oleh

setiap Muslim, bahkan oleh non muslim yang mengkaji dan

mengenalnya. Sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah SWT:

y7RÎ) ur4’n? yès9@, è=äz5OŠÏà tãÇÍÈ

Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (Q.S. Al Qalam: 4)63

Oleh karena itu penulis tidak akan membahas akhlak ayahanda

Fatimah dan kepribadiannya lebih jauh lagi tetapi akan lebih banyak

membicarakan ibu yang telah melahirkan seorang putri yang menjadi

teladan dalam Islam.

Dalam karya yang berjudul Fatimah Az-Zahra al Mar ah an

Namudzjiyah fi al Islam, Ibrahim Amini menuliskan:

Khadijah binti Khuwailid, ibunda Fatimah berasal darikeluarga bangsawan, yang mempunyai kedudukan dankemuliaan di kalangan Quraisy. Asad bin Abdul Uzza, kakek

63Departemen Agama RI, Al Qur an dan Terjemahnya, (Surabaya: Pustaka AgungHarapan, 2006), hlm. 826.

Page 52: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Khadijah termasuk orang terkemuka dalam ikrar fudhul yangdiserukan oleh kabilah-kabilah Quraisy. Waraqah bin Naufal,paman Khadijah adalah salah satu dari empat orang yangmenolak penyembahan berhala dan mencari agama yang hak.64

Dari contoh-contoh tersebut dapat dipahami bahwa Khadijah

berasal dari keluarga terhormat yang terkenal dengan ilmunya dan para

ulamanya. Mereka berpegang teguh pada kesucian agama Nabi

Ibrahim sambil menunggu agama yang hak

Tentang keutamaan Khadijah juga telah disebutkan dalam buku

karya Abu Muhammad Ordoni yang menyebutkan bahwa Khadijah

adalah seorang perempuan yang cantik, tinggi, berkulit bersih,

dianggap mulia di antara kaumnya. Ia bijak dalam mengambil

keputusan, menikmati kecerdasan yang tinggi dan kemampuan menilai

yang tajam. Ia memiliki wawasan yang cemerlang tentang dasar-dasar

ekonomi, khususnya di bidang pasar perniagaan. Ia menghibahkan

ribuan dinar kepada suaminya untuk digunakan bilamana diperlukan.

Allah telah menetapkan harta Khadijah untuk membantu Islam dan

memenuhi tujuan-tujuannya.

Di Mekkah, Nabi menggunakan harta ini untuk membebaskan

para budak, menolong yang membutuhkan, menyantuni orang miskin

dan membantu sahabat-sahabat yang secara keuangan terdesak.65

Di awal usia mudanya Khadijah menikah dengan ‘Atiq bin‘Aidz. Namun suaminya itu tidak hidup lama. Belum lamamenikah, ia wafat dengan meninggalkan kekayaan yangmelimpah dan harta yang banyak untuk Khadijah. Beberapawaktu setelah itu, Khadijah menikah lagi dengan seorangpedagang dari Bani Tamim bernama Hindun bin Banas. Ia punhidup tidak lama juga. Dan, ia juga meninggalkan harta dankekayaan yang banyak bagi Khadijah. Mewarisi harta yangbanyak dan kekayaan yang melimpah dari kedua mantansuaminya, Khadijah tidak membiarkan hartanya itu begitu sajadalam keadaan tidak bergerak dan tidak juga membungakan

64 Ibrahim Amini, al Mar ah an Namudzjiyah fi-al Islam, (Iran: Anshariyyan Publication),hlm. 13-14.

65 Abu Muhammad Ordoni, Fatimah Buah Cinta Rasulullah SAW Sosok SempurnaWanita Surga, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2009), hlm. 30.

Page 53: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

uangnya pada saat riba sedang marak. Tetapi, ia memutarhartanya itu dalam perdagangan dan mempekerjakan orang-orang baik untuk tujuan ini. Dengan berdagang, ia mampumendapatkan kekayaan yang lebih banyak lagi, sehinggadisebut-sebut bahwa ia mempunyai lebih dari 80.000 unta yangterpencar di berbagai tempat. Di setiap pelosok ia mempunyaiperdagangan, dan di setiap negeri ia memiliki harta seperti diMesir, Habasyah, dan lain-lain.66

Khadijah menikah dengan Muhammad bin Abdullah bukanlah

karena hasil dari sebuah hubungan percintaan, dan juga tidak ada

maksud-maksud materi atau politik di baliknya, yang umum terjadi di

kalangan elite. Kenyataannya, antara mereka tiada persamaan

kedudukan ekonomi antara Muhammad dan Khadijah. Di satu sisi,

Muhammad disokong oleh pamannya yang miskin, Abu Thalib,

sedangkan di sisi lain Khadijah adalah perempuan terkaya di Mekkah.

Khadijah mendengar bahwa Muhammad bermasa depan cerah

dan suci. Ia mendengar hal ini dari pembantunya, Maisarah yang

mengabarkan apa yang terjadi atas Muhammad selama melakukan

perjalanan dagang ke Suriah, atau beliau mendengar kabar tentang apa

yang dikatakan seorang pendeta di Bushrah tentang masa depan

Muhammad. Setelah mengetahui hal ini, sayyidah Khadijah meminta

Muhammad untuk menikahinya.67

Di perjalanan, Maisarah melihat berbagai keanehan. Ketika iakembali dari perjalanannya, ia menceritakan apa yangdisaksikannya kepada Khadijah. Maka ia pun mengutusseseorang kepada Muhammad dan mengatakan kepadanya,“Hai Muhammad, aku senang kepadamu karenakekerabatanmu dengan aku, kemuliaanmu, dan pengaruhmu ditengah-tengah kaummu, sifat amanahmu di mata mereka,kebagusan akhlakmu, dan kejujuran bicaramu.” Kemudiankhadijah menawarkan dirinya kepada beliau.68

66 Ibrahim Amini, op. cit., hlm. 15-16.67 Abu Muhammad Ordoni, op. cit., hlm. 33-34.68 Ibrahim Amini, op. cit., hlm. 17.

Page 54: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Muhammad dengan alasan lebih suka menikahi seorang

perempuan miskin dari golongan ekonominya sendiri, meminta maaf

kepada Khadijah dan menolak permintaannya. Namun, Khadijah

sebagai perempuan bijaksana, berakal, dan terhormat, menyampaikan

kepada Muhammad bahwa ia telah siap menyerahkan diri kepadanya

dan harta bukanlah masalah. Jadi, Khadijah mendesak Muhammad lagi

agar mengirimkan paman-paman beliau untuk meminang Khadijah

dari keluarganya.

Para paman dan bibi Muhammad terkejut mendengar kabar ini,

seorang perempuan yang amat kaya yang menghidupi ratusan orang

serta puluhan laki-laki bekerja padanya di tanahnya, seorang sayyidah

agung yang para bangsawan telah melamarnya, namun semua

ditolaknya, menyerahkan diri pada seorang lelaki Quraisy miskin yang

disokong oleh pamannya yang miskin. Shafiyyah binti Abdul Muthalib

(bibi Muhammad) bergegas ke rumah Khadijah untuk memastikan

kabar ini. Dengan ramah Khadijah menyambutnya, dan menyampaikan

hasratnya yang tulus dalam melakukan hal itu.

Pernikahan Khadijah dan Muhammad adalah pernikahan yang

diberkahi. Sebelumnya Muhammad adalah seorang yang fakir serta

tinggal seorang diri karena tidak mempunyai keluarga. Maka dengan

pernikahan yang diberkahi itu, hilanglah kefakiran dan kemiskinannya.

Ia juga mendapatkan seseorang yang dapat menemaninya dalam

kesedihan. Khadijah adalah orang pertama yang beriman kepada

dakwah Rasulullah yang mulia sehingga Rasulullah dapat

mengajaknya bermusyawarah dalam urusannya, dan dapat saling

berbagi sehingga telah berdiri sebuah rumah tangga yang dipenuhi oleh

perasaan cinta, kasih sayang, dan kebahagiaan.

Dari keluarga pertama dalam Islam inilah Fatimah Az-Zahra

dilahirkan. Keluarga yang merupkan pusat gerakan Islam di seluruh

dunia, yang memikul tugas-tugas yang besar dalam memerangi

kekufuran dan menyebarkan tauhid di seluruh dunia. Ia dilahirkan oleh

Page 55: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

kedua orang tua yang rela berkorban dan penuh dengan cinta, kasih

sayang, dan keharmonisan dalam rumah tangganya.

2. Kelahiran Fatimah Az-Zahra serta Pertumbuhannya

Pada masa kehamilan, Khadijah keluar dari kesendirian dan

kesedihannya dengan bermain-main bersama janin yang dikandungnya

yaitu Fatimah. Meskipun beliau ditinggal Rasulullah selama 40 hari

untuk melaksanakan perintah Allah, Khadijah tetap bisa

menghindarkan diri dari belenggu keterasingan dan ia merasa senang

dengan janin yang dikandungnya.

Imam Ja’far ash shadiq mengatakan, “Sesungguhnya ketikaKhadijah menikah dengan Rasulullah SAW ia diejek olehwanita-wanita Mekkah. Mereka tidak mau masuk ketempatnya, tidak mengucapkan salam kepadanya, dan tidakmembiarkan seorang wanita pun masuk ke tempatnya,sehingga Khadijah masuk ke tempatnya. Ia berduka danbersedih hati jika Rasulullah keluar rumah. Maka ketika iamengandung Fatimah, bayi dalam kandungannya itu menjaditemannya.69

Ketika Fatimah lahir, Nabi bersimpuh sujud kepada Tuhannya

sebagai tanda syukur yang tak terhingga. Nabi tahu bahwa dari

Fatimah lah kelak anak keturunannya akan lahir. Ia adalah anak yang

paling disayangi dan yang paling menyejukkan matanya. Ummu

Salamah berkata: “Ketika Nabi menikahiku, ia menyerahkan putrinya

kepadaku. Akulah yang membesarkannya dan mendidiknya. Demi

Allah! Dia lebih beradab dan terdidik dibandingkan aku; dan dia lebih

alim tentang segala hal dibanding diriku”.70

Ketika Fatimah lahir, wanita yang berada di hadapannya

mengambilnya dan membersihkannya. Kemudian ia mengatakan

“Ambillah bayi ini, Khadijah, bayi yang suci dan disucikan, yang

cerdas dan diberkahi. Ia dan keturunannya diberkahi”. Khadijah

69 Ibid., hlm. 22-24.70Abu 'Alam Al-Mishri, Taufik, Fatimah Az-Zahra Ummu Abiha, (Bandung: Pustaka Pelita,

1999), Cetakan pertama, hlm. 59.

Page 56: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

mengambilnya dengan perasaan senang, gembira dan bahagia. Ia lalu

menyusukannya. Khadijah mengetahui bahwa penyusuan dengan air

susu ibu mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan si

anak. Dengan itu, si anak tumbuh dalam asuhan ibu sambil merasakan

cinta dan kasih sayangnya. Karena itu, ia menyusukan sendiri Fatimah

dan mendidiknya, agar ia dapat menyusukannya dengan air susu yang

berasal dari sumber kemuliaan, keagungan, kebaikan, ilmu,

keutamaan, kesabaran, dan keberanian.

Nabi diutus ketika berusia 40 tahun. Beliau bergerak sendiri

untuk melakukan dakwah yang diberkahi dan menentang kekufuran.

Semula beliau menyampaikan dakwahnya secara diam-diam demi

menjaga risalahnya yang baru dari para musuh, sampai Allah

memerintahkan beliau untuk melakukan dakwah secara terang-

terangan.

Ketika orang-orang Quraisy melihat bahwa Islam mulai tersiar

dan tersebar di kalangan kabilah dan mereka tidak mampu

mencegahnya, mereka pun sepakat untuk membunuh Rasulullah.

Ketika Abu Thalib merasakan hal itu, ia bertolak ke lembahnya

(Lembah Abu Thalib).

Dalam suasana berbahaya itulah Fatimah menghabiskan masa

penyusuan di lembah Abu Thalib. Ia disapih di sana dan belajar di

tanah yang panas di lembah tersebut. Ia belajar bicara di tengah

rintihan orang-orang yang kelaparan dan tangisan anak-anak yang tak

mendapat makanan.

Demikianlah hal itu berlangsung selama kurang lebih tiga

tahun. Ketika berusia lima tahun, ia kembali ke rumah bersama

Rasulullah dan seluruh anggota Bani Hasyim setelah mereka

meninggalkan lembah dan selamat dari kelaparan.

Fatimah belum lagi bernapas lega dan belum memperoleh

kesenangan ketika ia harus bersedih lantaran kematian ibunya yang

Page 57: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

menyayanginya. Kejadian yang tiba-tiba itu sungguh menyakitkan

jiwanya yang lembut. Perasaannya yang halus terluka.

Abu Thalib dan Khadijah wafat pada tahun ke sepuluh

kenabian. Kejadian itu membuat Nabi menjadi sangat sedih. Tahun itu

dinamakan tahun kesedihan ( am al huzn), karena Nabi kehilangan dua

orang penolongnya dan penjaganya di Mekkah: pendamping hidupnya,

ibu dari anak-anaknya (Khadijah) serta sandaran dan pembelanya (Abu

Thalib). Maka berubahlah kehidupan Nabi di dalam dan di luar rumah.

Orang-orang Quraisy menjadi sangat keras terhadap beliau. Gangguan

dan siksaan mereka sampai pada tingkatan yang tidak pernah mereka

lakukan di saat Abu Thalib masih hidup. Sampai-sampai ada di antara

mereka ada yang menebarkan tanah di atas kepalanya, dan ada pula

yang melemparkan perut kambing kepadanya saat beliau sedang

sholat.

Kaum musyrikin Quraisy melakukan perbuatan apa saja

terhadap diri Rasul Allah baik dengan ejekan, cemoohan, penghinaan

dan perbuatan jahat lainnya. Pada suatu hari, Rasulullah sedang

melaksanakan sholat di Ka’bah seorang diri, dan di dekatnya terdapat

sekerumunan orang Quraisy. Salah seorang di antaranya mengatakan:

“Lihat itu apa yang sedang dilakukan Muhammad, tidak adakah di

antara kalian yang mau pergi ke tempat pembantaian hewan dan

mengambil kotoran binatang?” Salah seorang yang paling jahat

bernama Uqbah bin Abi Mu’aith setelah mengambil kotoran dari

tempat pembantaian hewan melemparkan kotoran tersebut ke

punggung Rasulullah yang sedang sujud. Perbuatan ini disambut tawa

oleh gerombolan orang-orang quraisy yang menyaksikan perbuatan

keji itu. Beberapa saat kemudian datanglah Fatimah lalu diambillah

kotoran dari punggung ayahnya. Seusai sujud, Rasulullah dengan

tenang berdo’a: “Ya Allah, binasakanlah orang-orang Quraisy itu.” Di

Page 58: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

kemudian hari Rasulullah melihat sendiri semua orang itu mati

terbunuh dalam perang Badr.71

Fatimah mengalami kejadian-kejadian yang menyakitkan ini

sejak masa kecilnya. Ia memberikan bantuan kepada ayahnya serta

melayaninya, sampai-sampai orang memanggilnya Ummu Abiha (ibu

dari ayahnya) sebab dia adalah putri Nabi yang paling kecil yang selalu

menemani dan menjaga Nabi SAW setelah wafatnya Siti Khadijah ra.

Sejarah telah melaporkan bahwa Nabi sering memanggil

Fatimah dengan sebutan “Fatimah Ummu Abiha”, dan memperlakukan

putrinya ini bagaikan ia memperlakukan ibunya sendiri. Nabi mencium

tangannya dan berziarah khusus kepadanya setiap kali ia pulang ke

kota Madinah. Nabi sangat manja bagaikan manjanya seorang anak

kecil kepada ibunya. Ketika Nabi di masa kecilnya ditinggalkan ibunya

Aminah binti Wahab, Nabi beralih kepada Fatimah binti Asad, ibu

Imam Ali. Setiap kali ia melihat putrinya Fatimah, maka ia akan ingat

pada Fatimah binti Asad yang merawatnya dan sangat sayang

kepadanya.72

Demikianlah beberapa cobaan berat terhadap ayahnya yang

disaksikan sendiri di saat usianya masih sangat muda. Semua ini tidak

hanya diketahui oleh Fatimah, akan tetapi juga ikut dirasakannya.

Semua pengalaman yang serba berat dan keras itu turut membentuk

kepribadian dan memberinya pelajaran kepadanya tentang bagaimana

cara menghadapi kehidupan dan cobaan yang kelak mungkin akan

dialaminya sendiri. Semua itu merupakan ujian iman untuk dapat

dengan teguh menghadapi berbagai kesukaran dan kesulitan di masa

yang akan datang.

71 Al Hamid Al Husaini, Riwayat Hidup Siti Fatimah Az-Zahra r.a., (Semarang: CV TohaPutra, 1993), hlm. 58.

72Taufik Abu 'Alam Al-Mishri, op. cit. hlm. 55.

Page 59: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Ketika Khadijah wafat, tanggung jawab di dalam rumah jatuhke pundak Fatimah. Namun, sejarah tidak menjelaskan masayang memilukan dan sulit dilalui oleh rumah tangga Nabi itu.Masa itu pun berlalu. Rasulullah menikah dengan Saudah, dankemudian dengan wanita-wanita lain. Mereka menunjukkanrasa cinta terhadap Fatimah baik dengan cara yang sama atauberlainan. Tetapi, sulit bagi seorang yatim yang kehilanganibunya melihat orang lain menempati kedudukan ibunya. Istridari ayah, bagaimanapun kasih sayangnya tidak akanmenggantikan kemurnian cinta dan kasih sayang seorang ibu.Hanya ibulah satu-satunya yang dengan kasih sayangnyamampu memberikan ketenangan dan kekuatan di dalam hatianaknya.Setiap kali bertambah perasaan kehilangan ibu pada diriFatimah, bertambah pula kecintaan Nabi kepadanya dan beliaumemberitahukan rasa cintanya itu kepadanya, karena beliaumengetahui apa yang dirasakan putrinya itu akibat kehilanganseorang ibu. Karena inilah, Rasulullah tidak tidur sebelummencium tubuh dan pakaian Fatimah. Inilah ringkasan delapantahun usia putri Nabi, Fatimah Az-Zahra.73

B. Kepribadian Fatimah

Fatimah Az-Zahra melebihi wanita-wanita di masanya dalam hal

kemuliaaan dan keturunan karena ia anak dari Muhammad Rasulullah

SAW dan Khadijah, pewaris keutamaan, ilmu, dan perangai yang baik.

Fisik dan akhlaknya sangat elok, sangat sempurna menurut ukuran

manusia. Disamping keistimewaan-keistimewaan pribadinya, ia juga putri

dari Muhammad SAW, penentang kekufuran dan kemusyrikan, yang

kokoh kekuasaannya dan nyata kekuatannya.

Fatimah tumbuh di dalam rumah Nabi SAW. Dia belajar

memperoleh pendidikan dari ayahnya Muhammad SAW. Dia adalah

contoh teladan yang paling sempurna dalam akhlak dan sifat. Nabi telah

memberinya perhatian yang amat tinggi dan memberinya pendidikan

agama yang luhur. Lebih dari itu, Nabi juga telah melatih ruhaninya

sedemikian sempurna sehingga putrinya ini tidak akan pernah

menyimpang dari kebenaran atau jalan yang lurus. Sebagaimana

73Ibrahim Amini, op. cit., hlm. 34.

Page 60: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

pernyataan Aisyah bahwa ia belum pernah melihat seorang pun yang lebih

benar bicaranya dibanding Fatimah kecuali ayahnya.”74

Ketika Fatimah tumbuh, ia menjadi panutan dan contoh teladan

dalam sifat-sifatnya yang agung. Dia menyandang secara sempurna sifat-

sifat seperti rasa kemanusiaan, tanggung jawab, harga diri, kesucian,

kepedulian sosial, kecerdasan dan berilmu pengetahuan yang luas. Hal ini

sangatlah wajar karena ia adalah seorang yang lahir dari lingkungan

keluarga Nabi, tumbuh di sekitar madrasah kenabian, dan langsung

mendapat pendidikan dari ayahnya. Dari berbagai riwayat berkenaan

dengan Fatimah kita bisa melihat betapa beliau senantiasa sibuk dengan

kegiatan-kegiatan ruhaniahnya dan tidak pernah melakukan pekerjaan

yang tidak sesuai dengan dirinya.

Abu Abdillah mengatakan, “Fatimah memiliki sembilan nama disisi Allah SWT: Fatimah, ash Shiddiqah, al Mubarakah, athThahirah, az Zakiyyah, ar Radhiyyah, al Mardhiyyah, alMuhaditsah, dan az Zahra."75

1. Fatimah

Mengenai pemberian nama Fatimah, Diriwayatkan dalam al

Bihar bahwa Muhammad al Baqir mengatakan, “Ketika Fatimah

dilahirkan, Allah mewahyukan kepada seorang malaikat agar

mengucapkan nama Fatimah dengan lidah Muhammad. Allah lalu

berfirman, Aku telah menganugerahkan kepadamu pengetahuan

dan melindungimu dari haid. 76

2. Ash Shiddiqah

Salah satu nama Fatimah adalah Shiddiqah yang berarti

seorang perempuan dengan kejujuran atau ketulusan yang sangat.

Lebih jauh, beberapa makna lain dari kata shiddiqah adalah Ia yang

percaya kepada perintah-perintah Allah dan Nabi-Nya tanpa

74 Dikutip dari: Ibrahim Amini, op. cit., hlm. 83.75 Ibid, hlm. 84.76 Abu Muhammad Ordoni, op. cit., hlm. 53.

Page 61: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

meragukan satupun perintah itu. Pendapat ini didukung oleh ayat

Al Qur’an berikut:

tûï Ï% ©!$#ur(#q ãZtB#uä«!$$Î/ÿ¾Ï& Î#ß™â‘ury7Í´ ¯» s9'ré&ãN èdtbq à)ƒ Ïd‰Å_Á9$#(âä!#y‰pk’¶9$#ur

y‰Y ÏãöN ÍkÍh5u‘óO ßgs9öN èd ã• ô_r&öN èd â‘q çRur

Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,mereka itu orang-orang yang tulus hati (pecinta kebenaran) danorang-orang yang menjadi saksi di sisi tuhan mereka. Bagi merekapahala dan cahaya mereka” (Q.S. Al Hadid: 19)77

3. Al Mubarakah

Barakah bermakna pengandaan, kebahagiaan yang sangat,

dan kelimpahan. Allah telah mengganjar Fatimah dengan nikmat

yang berlimpah, dan menganugerahkan rahmat-Nya yang abadi.

Bila kita meninjau sejarah, bahwa ketika wafat Fatimah

meninggalkan dua orang putra dan dua orang putri: Hasan dan

Husein, Zainab dan Ummi Kultsum. Namun ketika peristiwa

Karbala terjadi, Imam Husein dan anak-anaknya mencapai

kesyahidan dan Ali bin al Husein adalah satu-satunya putra

penerus Imam Husein juga ketujuh anak Imam Hasan dan kedua

putra Zainab meraih kesyahidan. Sedangkan Ummu Kultsum tidak

mempunyai anak.

Dengan demikian, Allah menurunkan kemuliaan dan

anugerah atas para keturunan Fatimah Az-Zahra. Dia memberikan

keturunan yang banyak bagi mereka.

4. Ath Thahirah

Salah satu nama Fatimah adalah Ath Thahirah yang artinya

suci atau murni. Makna ini terkait dengan ayat: “Sesungguhnya

Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kalian, hai

77 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 788.

Page 62: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

ahlulbait, dan menyucikan kalian sesuci-sucinya. (QS. Al Ahzab:

33)

Walau demikian, tak bisa dipungkiri bahwa ayat yang

dikenal dengan ayat penyucian ini sedikit sekali ulama yang

menyepakatinya. Sebagian membela sudut pandang bahwa ayat ini

mencakup para istri Nabi karena urutan ayat-ayat disekitarnya

mengandung pembicaraan tentang mereka. Akan tetapi, bahkan

Rasulullah melarang istrinya Ummu Salamah bergabung dengan

mereka ke dalam selimut sebelum turunnya ayat ini. Sebagaimana

Ath Thabari menyatakan bahwa ayat ini diturunkan bagi lima

orang yang disucikan (Nabi, Ali, Fatimah, Hasan dan Husain).

Umar juga menuturkan bahwa Ummu Salamah mengatakan,

“Rasulullah menyelimuti Fatimah, Ali, Al Hasan dan Al Husain

termasuk dirinya sendiri dengan kain dan membacakan ayat

tersebut. Ummu Salamah lalu menambahkan, “Jadi aku datang

untuk bergabung dengan mereka ketika Nabi berkata tetaplah di

tempatmu, engkau akan mempunyai akhir yang baik.”

5. Az Zakiyyah

Kata Tazkiyyah berarti menyucikan, seperti ayat yang

membicarakan tentang tazkiyyah yaitu:

ô‰s%yxn=øùr&tB$yg8©. y—

Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu” (Q.S. Asy Syams: 9)78

Sayyidah Fatimah adalah wanita yang selalu menjaga

kesucian dirinya dari semua dosa.

6. Ar Radhiyyah

Ar Radhiyyah artinya ridha atas apa yang telah ditetapkan

Allah. Fatimah Az-Zahra selalu ridha dengan apapun yang telah

78Ibid., hlm. 896.

Page 63: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

ditetapkan Allah atasnya dengan berbagai penderitaan sejak dia

lahir sampai kesyahidannya di usia muda.

7. Al Mardhiyyah

Mardhiyyun (orang yang diridhoi) adalah tingkat yang

istimewa dan merupakan kedudukan yang agung di sisi Allah.

Fatimah Az-Zahra adalah orang yang mampu mencapai kedudukan

ini dengan istiqomah dan ketulusan. Ia mencapai tingkat ini lewat

perbuatan baiknya yang menyenangkan Allah dan membuat-Nya

ridha terhadapnya.

8. Al Muhaditsah

Muhaditsun bisa berarti orang-orang yang menggumamkan

kata-kata yang benar dan cermat, yang disapa oleh malaikat atau

yang pandangannya sejalan dengan kebenaran.

Zaid bin Ali berkata, “Kudengar Abu Abdillah (Imam

Ja’far ash Shadiq) berkata, “Fatimah disebut muhaditsah karena

para malaikat turun dari surga dan memanggilnya sebagaimana

mereka memanggil Maryam binti Imran dan berkata,’Wahai

Fatimah! Allah telah memilihmu di atas perempuan segala

bangsa.” 79

9. Az-Zahra

Dalam Biharul Anwar, sebagaimana dikutip oleh Abu

Muhammad Ordoni, Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah

bersabda: “Sesungguhnya putriku Fatimah adalah penghulu kaum

perempuan dari awal hingga akhir zaman. Fatimah adalah

bidadari berwujud manusia, yang kapanpun mendirikan sholat di

hadapan Tuhannya sinarnya menerangi langit bagi para malaikat,

seperti bintang-bintang menyinari manusia di bumi. Riwayat ini

menjelaskan alasan mengapa Fatimah diberi nama Az-Zahra (yang

berkilauan)80

79 Abu Muhammad ordoni, op. cit., hlm. 53-84.80 Ibid, hlm. 89.

Page 64: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Fatimah Az-Zahra memiliki karakter yang terpuji berkat

bimbingan yang sempurna oleh ayah dan ibunya. Akhlak yang

dimilikinya antara lain:

1. Ketekunan Beribadah

Ketekunan dalam beribadah adalah sifat yang khas bagi

para anggota ahlulbait Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-

hari. Ketekunan beribadah bagi mereka merupakan tingkat

tertinggi kebahagiaan dan hubungan yang sejernih-jernihnya

dengan Allah dan menjadi tujuan hidup yang utama.

Fatimah Az-Zahra sebagai seorang wanita yang penuh

bakti, beliau banyak melakukan ibadah kepada Allah sebagai bukti

pengabdian dan penyerahannya yang begitu tulus kepada Allah.

Wajar saja Fatimah demikian karena dia tumbuh di sebuah rumah

dimana Al Qur’an diturunkan. Ia diasuh oleh wahyu dan pemimpin

semua Rasul yang beribadah kepada Allah sampai bengkak kedua

kakinya.

Hasan bin Ali mengatakan "Aku melihat ibuku bangun dimihrabnya pada malam jum'at, dan ia terus ruku' dan sujudsampai terbit fajar subuh.” Aku mendengarkan iamendoakan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan.Ia banyak berdoa untuk mereka, dan tidak berdoa sesuatupun untuk dirinya. Maka aku bertanya kepadanya, ”Ibu,mengapa engkau tidak berdoa untuk dirimu sendirisebagaimana engkau mendoakan orang lain?” Ia punmenjawab, ”Anakku, tetangga dulu baru kemudian rumahsendiri."81

2. Kezuhudan

Fatimah Az-Zahra mengenal dan menghayati nilai-nilai

kehidupan yang sebenar-benarnya. Ia juga mengenal dengan baik

bagaimana seharusnya menghadapi kehidupan duniawi ini. Ia bisa

dikatakan sama sekali tidak tergiur oleh kenikmatan-kenikmatan

duniawi dan kesenangan-kesenangan hidup lainnya. Dengan rumah

81Ibid, hlm. 135.

Page 65: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

tangga yang sangat sederhana dan kehidupan sehari-hari yang

serba berat maka terbentuklah sifatnya yang rendah hati, tahan uji

dan penyabar.82

Salah satu sikap yang menunjukkan kezuhudan Fatimah

adalah seperti yang diriwayatkan oleh Asma binti Umais:

Asma binti Umais sedang bercerita bahwa ia sedang beradadi tempat Fatimah ketika tiba-tiba Rasulullah masuk sedangdi leher Fatimah terdapat kalung emas yang diberikan olehAli dari bagian yang diperolehnya. Maka Rasulullah berkatakepada Fatimah, “Anakku, janganlah engkau membuat orang-orang berkata, ‘Fatimah binti Muhammad memakai pakaiankesombongan.”’Fatimah pun melepaskannya saat itu juga dan menjualnyahari itu juga. Dengan uang hasil penjualan kalung itu, iakemudian membeli seorang budak wanita mukmin kemudianmemerdekakannya. Berita itu sampai kepada Rasulullah, danbeliau pun gembira.83

3. Ketabahan Menghadapi Penderitaan

Imran bin Husain mengatakan, “Aku pernah bersamaRasulullah yang sedang duduk. Tiba-tiba Fatimah datang.Beliau memandangnya. Wajah Fatimah tampak kekuning-kuningan dan pucat karena sangat lapar. Lalu beliau berkata,‘Mendekatlah Fatimah!’ Fatimah pun mendekat Beliauberkata lagi, ‘Mendekatlah Fatimah!’ Fatimah mendekatsampai berdiri di hadapannya. Kemudian beliau meletakkantangannya di atas dada Fatimah di tempat kalung sambilmerenggangkan jari-jarinya. Setelah itu beliau berdo’a, ‘YaAllah yang mengenyangkan orang yang lapar danmengangkat orang yang jatuh, janganlah Engkau laparkanFatimah binti Muhammad”Imran mengatakan, “Lalu aku memandangnya. Darahnyatampak kembali di wajahnya, dan hilanglah kekuning-kuninganya.”84

Dalam menghadapi kesulitan hidup, Fatimah Az-Zahra

mempunyai sikap mental setangguh ayahnya. Ayahnya memang

selalu mengajarkan kepada Fatimah untuk senantiasa bersabar dari

82 Al Hamid al Husaini, op. cit., hlm. 165.83Ibrahim Amini, op. cit., hlm.150.84 Ibid, hlm. 152-153.

Page 66: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

kepahitan-kepahitan hidup di dunia. Ayahnya pernah berkata,

“Wahai Fatimah, bersabarlah atas pahitnya dunia agar engkau

memperoleh kenikmatan abadi di akhirat.”

Fatimah sangat bersabar dalam menjalani kehidupannya

yang susah. Ia menghadapinya dengan sifat Qanaah. Ia selalu

memuji Allah atas kehidupannya itu. Ia senang dengan keadaannya

dan rela pada kehidupannya.85

Rasulullah membacakan wahyu Allah yang ditujukan

kepadanya di hadapan Fatimah:

Ÿwur¨b £‰ßJ s?y7ø‹ t ø‹ tã4’n<Î)$tB$uZ÷è­G tBÿ¾Ïm Î/% [`ºurø— r&öN åk÷]ÏiBno t• ÷d y—Ío 4q uŠptø:$#$u‹ ÷R‘‰9$#

Dan janganlah sekali-kali kamu menujukan pandanganmu kepadakenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapagolongan di antara mereka sebagai bunga kehidupan dunia. (Q. S.Thaha: 131)86

Fatimah sangat rela atas realitas hidupnya yang sederhana

itu. Ia bersabar atas kesulitan hidup dan puas terhadap barang halal

yang dimilikinya walaupun sedikit. Itulah kenapa ia menjadi

manusia yang ridha kepada Allah dan diridhai oleh Allah.

4. Dermawan

Fatimah Az-Zahra adalah orang yang mengutamakan

(orang lain) atas dirinya sendiri karena meneladani sunnah dan

perilaku ayahnya dan juga ia memelihara sifat yang mulia itu. Ia

adalah salah seorang ahlulbait yang dikenal dengan

kewibawaannya yang tinggi.

Ibnu al Jauzi meriwayatkan, “Nabi pernah membuatkan

sehelai baju untuk Fatimah pada malam pernikahannya karena

yang dimilikinya pada saat itu hanya sehelai baju yang bertambal.

Tiba-tiba seorang berdiri di pintu rumahnya dan meminta darinya

sehelai baju yang layak dipakai. Mula-mula Fatimah hendak

85 Dr. Taufik Abu 'Alam Al-Mishri, op. cit. hlm. 114-115.86 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 446.

Page 67: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

memberikan bajunya yang bertambal itu. Namun ia ingat akan

firman Allah: Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada

kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian

harta yang kamu cintai (Q. S. Ali Imran: 92). Fatimah kemudian

memberikan kepada orang tersebut bajunya yang baru. Menjelang

hari pernikahan, malaikat Jibril datang dan memberinya sebuah

baju yang terbuat dari sutera hijau. Malam itu juga banyak wanita

Yahudi yang menyatakan diri memeluk agama Islam. Tindakan-

tindakan wanita Yahudi ini kemudian diikuti oleh suami mereka.87

Pada suatu hari Fatimah dan Ali didatangi seseorang yang

sudah tua. Fatimah bertanya, “Siapa Anda?” Lalu dia menjawab,

”Aku seorang tua dari Arab, aku telah menemui ayahmu, penghulu

umat manusia. Aku datang dari negeri yang jauh. Tubuhku tidak

berbaju dan perutku lapar. Tolonglah aku. Semoga Allah SWT

merahmatimu.”

Pada waktu itu Fatimah dan Ali dan Nabi sudah tiga hari

tidak makan dan Nabi juga mengetahui keadaan itu. Fatimah

mengambil kulit domba yang disamak yang biasa dipakai Hasan

dan Husain sebagai alas tidur. Fatimah berkata: Ambillah ini wahai

tamuku. Mudah-mudahan Allah menyediakan yang lebih baik

bagimu.” Tetapi orang Badui itu berkata, “Wahai putri

Muhammad, telah aku katakan aku sangat lapar. Tetapi engkau

memberiku kulit domba. Apa yang dapat aku lakukan dengan kulit

domba itu?”

Lalu Fatimah mengambil kalung yang ada di lehernya.

Kalung itu hadiah dari putri pamannya, Hamzah bin Abi Thalib.

Lalu ia memberikan kalung itu dan berkata, “Ambillah ini dan

juallah. Mudah-mudahan Allah memberimu sesuatu yang lebih

baik.” Orang Badui itu mengambil kalung itu lalu menemui

Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, Fatimah telah

87 Al Hamid al Husaini, op. cit., hlm. 176-178.

Page 68: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

memberiku kalung ini. Ia memintaku untuk menjualnya dengan

harapan semoga aku bisa mendapatkan sesuatu yang lebih baik

darinya.” Melihat itu Rasulullah meneteskan air mata.88

5. Menjaga Kesucian diri

Di antara ajaran Islam yang mendapatkan perhatian khusus

dari Fatimah adalah melindungi kehormatan dan kecantikan kaum

perempuan lewat menaati aturan berbusana islami. Fatimah

menyadari bahwa kejahatan, bencana kemasyarakatan, dan

pelecehan karena pelepasan hijab dan kelonggaran pergaulan.

Ibnu al Maghazili menyebutkan dalam kitabnya, Al

Manaqib, bahwa Ali bin Al Hasan berkata, “Sekali waktu seorang

laki-laki buta meminta izin memasuki rumah Fatimah, namun

Fatimah tetap membentangkan hijab (batas penutup) di antara

mereka berdua. Rasulullah melihat tindakannya itu dan bertanya,

‘Mengapa engkau tetap membentangkan hijab di antara kalian

padahal ia tidak dapat melihatmu?’ Fatimah menjawab,

‘Rasulullah, benar ia tak dapat melihatku, namun aku dapat

melihatnya dan ia dapat mencium wangiku.’ Mendengar hal ini

Nabi SAW berkata, ‘Aku bersaksi bahwa engkau adalah bagian

dari diriku.’”89

Apabila ada orang laki-laki yang ingin berbicara

dengannya, maka ia akan melayaninya dari balik tirai atau hijab

yang memisahkannya dengan orang tersebut agar dengan cara itu ia

bisa terpelihara dari pandangan laki-laki lain yang bukan

muhrimnya. Sedemikian sucinya dirinya sehingga ia juga berpesan

bahwa kelak ketika ia wafat dirinya harus ditutup rapat-rapat dari

pandangan non muhrimnya. Fatimah menganggap bahwa tradisi

saat itu yang menutup wajah mayit perempuan, namun

membiarkan bagian tengahnya terbuka dar kain yang

88 Taufik Abu 'Alam Al-Mishri, op. cit. hlm. 125.89 Abu Muhammad Ordoni, op. cit., hlm. 178.

Page 69: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

menyelimutinya adalah suatu aib besar. Ketika Asma’ binti Umais

memberitahukan bahwa seluruh tubuh jenazah wanita penduduk

Habsyah tertutup rapat, Fatimah memuji cara mengurus jenazah

wanita seperti itu. Dia berpesan agar dirinya kelak juga ditutup

seperti itu, agar terhindar dari pandangan laki-laki yang non

muhrim.90

C. Peran Edukatif Fatimah Az-Zahra dalam Keluarga

1. Fatimah Az-Zahra Sebagai Seorang Putri

Ayahanda Fatimah Az-Zahra hidup di tengah-tengah suatu

bangsa yang pada waktu itu sedang diselimuti dekadansi sosial,

kebodohan, tidak mengenal agama, dan tidak mengenal tata kehidupan

sosial dan kenegaraan. Terus menerus bertikai antar sesama kabilah.

Dari masyarakat yang begitu terbelakang itu, beliau berhasil

membentuk suatu generasi baru yang memiliki harga diri, berakhlak

mulia, beraqidah mendalam, beriman teguh, berakhlak luhur, serta

tunduk pada kebenaran. Semuanya itu merupakan masalah yang

sebelumnya tidak pernah bisa ditegakkan oleh orang lain. Rasulullah

adalah guru pertama yang mengajarkan peri kemanusiaan kepada umat

manusia dan mendidik semua bangsa. Beliau mempunyai kewibawaan

yang amat disegani oleh orang-orang Arab yang waktu itu terkenal

dengan kekerasan, kekuatan dan keberaniannya.

Berbagai cara ditempuh kaum musyrikin Quraisy untuk

menekan ayahandanya agar mau menghentikan dakwahnya.

Dari Ibnu abbas diriwayatkan bahwa Nabi masuk ke ka’bahdan mulai melakukan sholat. Maka, berkatalah Abu Jahal,“Siapa yang mau berdiri ke tempat orang ini dan merusaksholatnya?” Berdirilah Ibnu Az Zab’ari. Ia mengambil kotoranhewan dan darah, kemudian melemparkannya kepada beliau.Fatimah datang menghilangkan kotoran itu dan mencacimereka yang asyik tertawa.91

90 Taufik Abu Alam al Mishri, op. cit., hlm. 114.91 Ibrahim Amini, op. cit., hlm. 33-34.

Page 70: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Kaum musyrikin melakukan perbuatan apa saja terhadap diri

Rasul baik dengan ejekan, cemoohan, penghinaan, atau perbuatan jahat

lainnya. Putri beliau, menyaksikan sendiri penganiayaan sekejam itu

yang dialami oleh ayahnya. Hal ini tidak hanya diketahuinya tetapi

Fatimah juga ikut merasakannya.

Partisipasi wanita shalihah atau peranannya yang bersifat

edukatif dapat dilihat dari sifat-sifat ketaqwaan yang dimilikinya. Sifat

taqwa yang dimiliki wanita shalihah dapat melahirkan perbuatan atau

tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai moral, karena inti dari

taqwa itu sendiri adalah taat kepada agama, sedangkan agama

mengajarkan nilai-nilai moral.

Sesungguhnya Fatimah telah memiliki sifat-sifat ketakwaan

tersebut. Dia telah ikut memberikan pengorbanan dan memikul

pemboikotan dan kesulitan untuk membantu ayahandanya

menyebarkan agama Allah, menyiarkan kalimat tauhid, dan

mengibarkan panji keadilan. Beliau selalu setia mendampingi ayahnya

untuk menyelamatkan manusia dalam memberi petunjuk kepada umat

manusia kepada tujuan-tujuan yang suci. Dengan demikian, Fatimah

Az-Zahra telah memberikan peranan penting sebagai seorang wanita

shalihah yaitu ikut menyebarkan nilai-nilai moral untuk bisa mewarnai

kehidupan manusia.

2. Fatimah Az-Zahra Sebagai Seorang Istri

Fatimah Az-Zahra adalah seorang wanita yang sedemikian

tinggi kemuliaan, agama dan kedudukannya di kalangan keluarga

Nubuwwah. Jadi tidak mengherankan kalau tidak sedikit tokoh orang

terkemuka yang mengemukakan keinginannya hendak mempersunting

putri beliau. Dimulai oleh Abu Bakar Ash Shidiq ra. Kemudian Umar

bin Khatab, menyusul lainya lagi dari kalangan Quraisy terkemuka.

Semua mengajukan lamaran untuk memperistri Fatimah Az-Zahra

akan tetapi Rasulullah tidak mengabulkan keinginan mereka. Beliau

Page 71: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

hanya menjawab: “Belum tiba suratan takdirnya.” Akhirnya Abu

Bakar menyarankan Ali bin Abi Thalib untuk meminang Fatimah.

Mendengar saran Abu Bakar, Imam Ali tidak segera memberi

tanggapan. Baru beberapa saat kemudian ia berkata, “Hai Abu Bakar,

sesungguhnya engkau telah mengingatkanku pada sesutu yang sudah

lama aku lupakan. Demi Allah memang minatku sangat besar kepada

Fatimah, dan tidak ada yang menjadi penghalang bagiku kecuali

kemiskinanku” Setelah mendengarkan saran Abu Bakar akhirnya

Imam Ali memberanikan diri dan bertekad menghadap Rasulullah.92

Berikut ini riwayat yang menceritakan kedatangan Ali untuk

melamar Fatimah Az-Zahra:

Ali pun berbicara, “Engkau mengetahui bahwa engkaumengambilku dari pamanmu Abu Thalib dan dari Fatimahbinti Asad ketika aku masih kecil. Engkau memberiku makandengan makananmu dan mendidikku dengan didikanmu. DemiAllah engkau adalah kekayaanku dan modalku di dunia danakhirat. Wahai Rasulullah, di samping menjadi penolongmuseperti yang telah Allah kuatkan, aku ingin mempunyai rumahtangga dan mempunyai istri agar aku tenang dengannya.Akudatang kepadamu untuk melamar putrimu Fatimah. Maukahengkau menikahkanku, wahai Rasulullah?”Berseri-serilah wajah Rasulullah SAW karena senang dangembira. Beliau mendatangi Fatimah dan berkata,“Sesungguhnya Ali telah menyebut-nyebutmu. Ia adalah orangyang telah kamu kenal.” Fatimah terdiam. KemudianRasulullah mengatakan, “Allahu Akbar.” Diamnyamenunjukkan persetujuannya.” Beliau kemudian keluar danmenikahkannya.”93

Rumah tangga Ali dan Fatimah merupakan contoh yang

mengagumkan dalam hal kemurnian, ketulusan dan kasih sayang.

Mereka saling menolong dengan serasi dan tulus dalam mengatur

urusan rumah tangga dan melaksanakan pekerjaan-pekerjaannya. Di

awal kehidupan rumah tangganya, mereka meminta keputusan

Rasulullah dalam hal pengurusan rumah. Beliau memutuskan bahwa

92 al Hamid al Husaini, op. cit. hlm. 63-65.93 Ibrahim Amini, op. cit., hlm. 42-43.

Page 72: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Fatimah mengurus apa-apa yang ada di dalam rumah dan Ali

mengurus yang ada di luarnya.

Fatimah dalam kehidupan rumah tangganya bersikap sebagai

ibu rumah tangga yang baik. Ia memperhatikan urusan rumah tangga

sampai yang sekecil-kecilnya. Ia mengurus semua kebutuhan dengan

jerih payahnya sendiri. Ia tidak mempunyai pembantu ataupun hamba

sahaya. Ia tidak mengupah orang lain. Seluruh hidupnya penuh dengan

kerja keras dan perjuangan. Ia menepung gandum, dan memutar

gilingan dengan tangannya sendiri. Ia membuat roti dan menyapu

lantai dan mengatur semua pekerjaan rumah tangganya dengan

tenaganya sendiri.

Salah satu riwayat tentang hal itu mengemukakan: “Pada suatu

hari Rasulullah datang ke rumah Fatimah. Saat itu puterinya sedang

menggiling tepung sambil menangis, sedangkan pakaian yang

dikenakannya sangat buruk dan kasar. Melihat itu Rasulullah ikut

menangis dan kemudian berkata: “Hai Fatimah, terimalah kepahitan

dunia sekarang ini untuk memperoleh kenikmatan di akhirat kelak.”94

Ali berkata kepada seorang laki-laki dari bani Sa’ad: “Maukahkamu saya ceritakan tentang saya dan Fatimah? Ia tinggalbersama saya dan ia adalah keluarga Rasulullah yang palingdicintai oleh beliau. Namun, ia mengambil air dengan qirbah(tempat air), sehingga menimbulkan bekas di dadanya, iamenggiling dengan gilingan sehingga tangannya bengkak, iamembersihkan rumah sehingga pakaiannya kotor, iamenyalakan api di bawah periuk. Ia betul-betul capai dengansemua pekerjaan itu.”95

Putri Rasulullah ini tidak menganggap rendah pekerjaan di

dalam rumah. Ia tidak pula menolak melaksanakannya walaupun ia

anak manusia paling agung dalam Islam, bahkan di seluruh alam

sampai Ali merasa kasihan kepadanya dan memuji perbuatannya.

94 Al Hamid al Husaini, op. cit. hlm. 87.95 Ibrahim Amini, op. cit., hlm. 60-61.

Page 73: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Fatimah hidup di rumah Ali dalam suasana yang sensitif dan

sangat mengkhawatirkan, ketika pasukan Islam senantiasa dalam

keadaan siaga dan terlibat dalam peperangan-peperangan yang

membinasakan setiap tahun, di mana suaminya ikut pada sebagian

besarnya.

Fatimah juga sangat mengerti tentang tanggung jawabnya yang

berat dan peranan serta pengaruhnya terhadap suaminya.

Sesungguhnya seorang wanita mempunyai pengaruh yang besar

terhadap suaminya. Ia dapat mengarahkan si suami ke mana saja ia

sukai. Kebahagiaan dan kesusahan seorang suami, kemajuan dan

kemundurannya, ketenangan dan kesedihannya, serta keberhasilan dan

kegagalannya mempunyai kaitan yang kuat dengan istrinya dan

perlakuan istri terhadapnya di dalam rumah.

Rumah merupakan benteng tempat seorang suami berlindung

dari keletihan-keletihan kehidupan, kesulitan-kesulitan dunia, dan

bencana-bencana masyarakat dan umat. Di dalamnya ia beristirahat,

mengembalikan kekuatannya, dan mempersiapkan bekal untuk

menghadapi episode berikut kehidupan. Dan istrilah orang pertama

yang bertanggung jawab terhadap tempat berlindung dan beristirahat

itu. Karenanya orang-orang mengatakan-sebagaimana keterangan dari

Imam Musa bin Ja’far bahwa jihad seorang istri adalah berlaku baik

terhadap suami.

Fatimah Az-Zahra hidup di samping suaminya dengan perasaan

bangga dan penuh ketentraman. Ia selalu riang. Tidak ada perselisihan

yang tak dapat diselesaikannya dengan baik. Ia menyadari dirinya

sebagai istri seorang pejuang Islam yang senantiasa sanggup

berkorban. Seorang yang selalu mengibarkan panji-panji perjuangan.

Fatimah sadar bahwa dirinya harus dapat menjadi istri yang sepadan

dengan kedudukan suaminya sebagai pejuang Islam.

Terhadap suaminya ia bersikap seperti ibunya (Siti Khadijah

r.a.) kepada Rasulullah. Ia selalu menyertai beliau dalam perjuangan

Page 74: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

menegakkan kebenaran Allah SWT. Ia menginsyafi bahwa dirinya

harus sanggup memperteguh kesabaran menghadapi kekerasan hidup

dan berbagai macam kesulitan, seperti yang dilakukan suaminya dalam

menghadapi rintangan kaum musyrikin yang selalu menghancurkan

agama Islam. Kenyataan menunjukkan bahwa Fatimah sanggup

menjadi istri yang demikian itu. Ia dapat menyesuaikan hidupnya

dengan tugas besar dan penting yang dipikulkan Allah ke atas

pundaknya.

Fatimah mengetahui bahwa panglima pasukan yang pemberaniini (Ali) akan masuk ke medan perang dan mengalahkanmusuh bila ia tenteram dan tenang dengan istrinya sertabahagia di dalam rumah. Imam Ali, pemimpin orang-orangyang berperang dan berkorban untuk agama tentu kembali kerumah dengan tubuh yang letih dan lelah. Ia mendambakankehangatan, kasih sayang, dan cinta kasih dari istrinya yangmulia ketika si istri membalut lukanya, membersihkan darahdari tubuh dan pakaiannya, dan menanyakan berita-beritapeperangan.96

Fatimah senantiasa memberikan semangat kepada suaminya,

memuji keberanian dan pengorbanannya, dan membantunya untuk

menyiapkan diri untuk menghadapi peperangan berikutnya.

Tidak pernah Fatimah keluar rumah tanpa izin suaminya.Tidak pernah ia membuat suaminya marah. Ia sadar betulbahwa Allah tidak akan menerima perbuatan seorang istri yangmembuat marah suaminya sampai si suami ridha terhadapnya.Sebaliknya, Fatimah juga tidak pernah marah terhadapsuaminya. Ia tidak pernah berdusta di rumahnya, tidak pernahberkhianat terhadapnya dan tidak pernah melawannya dalamurusan apapun. “Demi Allah,” kata Imam Ali, “aku tidakpernah marah kepadanya dan tidak pernah menyusahkannyasampai ia wafat. Ia juga tidak pernah membuatku marah dantidak pernah menentangku dalam urusan apapun.97

Sesungguhnya Fatimah dan Ali dapat hidup dalam kehidupan

yang paling menyenangkan, akan tetapi riwayat telah menunjukkan

96Ibrahim Amini, op. cit. hlm. 63.97 Ibid, hlm. 64.

Page 75: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

bahwa kehidupan Fatimah dan Ali sederhana sekali dan sering

mengalami kesulitan. Semua itu untuk memberikan contoh kepada

kaum muslim tentang kehidupan sebuah masyarakat Islam berdasarkan

prinsip ajaran akhlak.

Seorang pemimpin harus menjadi tauladan, sebagai orang yang

menolak kemewahan hidup duniawi. Rasulullah selalu mengajarkan

agar setiap orang yang bekerja untuk perbaikan masyarakat, setiap

pendidik, setiap penguasa agar terlebih dahulu memperbaiki, mengajar,

dan memimpin dirinya sendiri dan keluarganya sebelum mengajak

orang lain dengan ucapan dan peringatan. Tingkah laku akan lebih

besar pengaruhnya daripada sekedar mengajak orang lain.

Untuk menciptakan keluarga yang baik sangat diperlukan

pengatur yang mampu mengelola rumah tangga dengan baik. Dalam

hal ini, Fatimah telah dengan ikhlas melaksanakan tugas dan

kewajibannya sebagai seorang istri. Terbentuknya masyarakat

bermoral sangat tergantung pada kondisi keluarga yang ada di

dalamnya Apabila keluarga itu baik, maka akan tebentuk masyarakat

yang baik pula. Dengan sifat taqwa yang dimilikinya, Fatimah Az-

Zahra telah memberikan teladan kepada masyarakat untuk membentuk

sebuah keluarga yang sakinah demi terwujudnya masyarakat yang

bermoral. Di sinilah letak peran Fatimah Az-Zahra sebagai seorang

istri yang menjadi teladan untuk menciptakan masyarakat yang

bermoral.

3. Fatimah Az-Zahra Sebagai Seorang Ibu

Mendidik anak termasuk tugas yang sangat berarti dan urusan

penting yang berat yang diletakkan pada pundak Fatimah, karena ia

memperoleh lima orang anak: Hasan, Husain, Zainab, Ummu Kultsum,

dan Muhsin yang meninggal keguguran ketika ia masih berupa janin di

dalam perut ibunya. Tinggallah baginya dua anak laki-laki dan dua

anak perempuan.

Page 76: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

a. Kelahiran Hasan

Pada tanggal 15 Ramadhan, 3 H, Fatimah melahirkan putra

pertamanya, Hasan bin Abi Thalib.98

Putra pertama Fatimah ini terkenal dengan seorang yang

berjiwa tenang. Tutur katanya lembut dan ia pandai bergaul dan

menarik simpati orang. Karena sifat-sifatnya seperti itu, ia sangat

disenangi oleh kaum muda dari kalangan Anshar dan Quraisy.

Orang tua juga senang kepadanya mengingat kedudukan dan

martabatnya serta hubungannya yang sangat dekat dengan

Rasulullah SAW. Hasan memiliki sifat dermawan yang sangat

menonjol. Ia gemar memberikan pertolongan kepada orang lain

baik diminta atau tidak.99

b. Kelahiran Husain

Al Husain dilahirkan di Madinah tanggal 5 Sya’ban tahun

ke-4 H. Dilahirkan menjelang fajar, putra Fatimah ini disambut

dengan kegembiraan bercampur kecemasan. Beberapa saat sesudah

kelahirannya, Rasulullah SAW yang semula berwajah berseri,

mendadak nampak sedih. “Anak ini kelak akan dibunuh oleh

golongan angkara murka” ungkap Rasulullah. Seperti diketahui,

apa yang dikhawatirkan Rasulullah beberapa saat sesudah kelahiran

al Husain tersebut 56 tahun kemudian menjadi kenyataan.

Fatimah bukanlah wanita berpikiran cetak yang

membayangkan rumah sebagai lingkungan yang kecil dan sempit.

Sebaliknya, ia menganggap lingkungan rumah luas dan penting.

Baginya, rumah adalah pabrik untuk menghasilkan manusia-

manusia pengemban risalah. Rumah adalah perguruan tinggi untuk

mengajarkan pelajaran-pelajaran kehidupan. Rumah adalah markas

untuk melatih pengorbanan, yang akan dipraktikkan nanti dalam

masyarakat di luar rumah.

98 Muhammad Abu Ordoni, op. cit. hlm. 139.99 Al Hamid al Husaini, op. cit. hlm. 225.

Page 77: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Fatimah tidak merasa kurang sebagai wanita. Baginya

wanita adalah wujud yang disucikan, yang mempunyai kedudukan

tinggi dan posisi mulia. Dan Allah telah menyerahkan kepadanya

tanggung jawab yang paling sulit dan tugas penting yang paling

berat dalam kehidupan.

c. Kelahiran Zainab dan Ummu Kultsum

Fatimah juga diberkahi Allah dengan dua orang putri.

Mereka adalah Zainab al-Kubra dan Zainab ash-Shughra. Bersama

dengan Hasan dan Husain, kedua wanita itu sudah ditinggalkan

oleh ibundanya sejak masa anak-anak. Dalam usia yang masih

muda sekali ini, sebelum wafat Fatimah telah berpesan khusus

kepada Zainab al Kubra agar ia menjaga baik-baik kedua saudara

laki-lakinya itu.

Memang beban berat bagi Fatimah sebelum meninggal

dunia adalah keempat anaknya yang masih kecil itu. Dikisahkan

bahwa sesaat sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir

Fatimah tak dapat menahan kepedihan hatinya. Ia harus memenuhi

panggilan Ilahi pada usia yang begitu muda, 28 tahun. Sedangkan

anak-anaknya belum ada yang mencapai usia sepuluh tahun.100

Karena itulah Fatimah memikul tanggung jawab pendidikan.

Perkataan “pendidikan anak” memang singkat dan sederhana, namun

maknanya dalam, luas dan sangat berarti. Pendidikan bukan hanya

berarti seorang ayah memberikan makanan, minuman, dan pakaian,

dan berusaha mencari nafkah, sedangkan sang ibu menyiapkan

makanan, mencuci pakaian dan memperhatikan kebersihan anak, lalu

tidak ada tanggung jawab lain. Islam tidak merasa cukup dengan

batasan ini. Bahkan, ia menjadikan tanggung jawab kedua orang tua

jauh lebih besar daripada itu dalam pendidikan anak. Karena,

kepribadian seorang anak yang tak berdosa ketika dilahirkan,

tergantung pada pendidikan, pengawasan, dan aturan orang tuanya.

100 Al Hamid al Husaini, op. cit. hlm. 278.

Page 78: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Setiap perbuatan dan tingkah laku orang tua akan berpengaruh dalam

jiwa seorang anak yang halus. Si anak akan mengikuti mereka dan

merefleksikan tingkah laku mereka secara utuh bagaikan sebuah

cermin.

Jadi, jelaslah bahwa tanggung jawab kedua orang tua adalah

mengawasi anak-anak mereka dengan teliti, mempersiapkan masa

depan mereka dengan baik, dan menjaga fitrah mereka agar tak

bercampur dengan noda, karena Allah menciptakan mereka dalam

fitrah keimanan.

Fatimah, didikan wahyu yang tumbuh dalam asuhan kenabian

ini mengetahui metode-metode pendidikan Islam. Ia tidak

mengabaikannya dan tidak melupakan pengaruhnya terhadap anak,

mulai dari menyusui anaknya dengan air susunya sendiri sampai

perilakunya, perbuatannya, dan perkataannya. Fatimah mengetahui

bahwa ia harus mendidik para pemimpin yang akan

dipersembahkannya kepada masyarakat sebagai teladan Islam yang

hidup sebagai gambaran, hakikat dan model Al Qur;an yang

bergerak.101

Akan tetapi sangat disayangkan, sejarah tidak banyak mencatat

rincian dari metode yang lurus tersebut. Hal ini salah satunya

disebabkan oleh karena program pendidikan pada saat itu berlangsung

tertutup di dalam rumah, sehingga orang lain tidak mengamati secara

rinci perilaku Ali dan Fatimah Az-Zahra baik perkataan dan perbuatan

terhadap mereka.

Namun secara garis besar dapat dikatakan bahwa metode

Fatimah dalam pendidikan adalah metode Islam itu sendiri. Secara

singkat akan penulis tunjukkan beberapa pelajaran penting yang bisa

diambil dari dalam keluarga Fatimah dalam pendidikan anak-anaknya

antara lain:

a. Cinta dan kasih sayang.

101 Ibrahim Amini, op. cit. hlm. 102-103.

Page 79: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Sebagian orang membayangkan bahwa masa pendidikan

seorang anak dimulai ketika ia sudah dapat membedakan antara

sesuatu yang baik dan yang buruk, yang bagus dan yang jelek.

Pendidikan sebelum masa itu tidak akan ada hasilnya karena si

anak belum dapat menangkap apa-apa dari sekelilingnya dan

lingkungannya.

Pendapat tersebut jelas tidak benar. Pakar-pakar pendidikan

menekankan bahwa semua kejadian dan peristiwa yang terjadi di

lingkungan seorang anak pada masa dininya, juga cara perlakuan

kedua orang tua , temasuk cara penyusuannya, sangat berpengaruh

terhadap si anak dan perkembangan kepribadiannya di masa

mendatang.

Ahli-ahli psikologi dan pendidikan telah menetapkan bahwa

di awal dan akhir masa kanak-kanak, seorang anak sangat

membutuhkan cinta dan perhatian orang lain. Ia menghasratkan

cinta dan keterkaitan (kedekaatan) ibu dan ayah kepadanya. Setelah

itu, tidak penting lagi apakah ia hidup di istana atau di gubuk yang

kosong, memakai pakaian yang bagus atau jelek, dan memakan

makanan yang enak dan baik atau tidak, selama ia merasakan

kehangatan, kelembutan dan kasih sayang yang dapat memuaskan

perasaannya.

Hati ibu yang penuh kasih sayang dan asuhannya yang

hangat serta cinta ayah yang tulus dan belas kasihnya akan

memancarkan pada diri anak sumber-sumber kebaikan, semangat

tolong menolong, serta cinta dan sayang kepada orang lain. Kasih

sayang ini akan menyelamatkannya dari kelemahan dan ketakutan

akan kesendirian dan akan memberinya harapan dalam kehidupan.

Sikap yang benar dan cinta yang dalam dan murni ini akan

menumbuhkan benih kebaikan dan kebiasaan yang bagus pada diri

anak. Cinta ini akan membuatnya berjiwa sosial, suka menolong

dan melayani orang lain, menunjukannya jalan kebahagiaan, dan

Page 80: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

mengeluarkannya dari perilaku menarik diri dan lari dari

kenyataan. Sebaliknya seorang anak yang yang tidak mendapatkan

cinta dan kasih sayang akan tumbuh sebagai seorang anak yang

penakut, pemalu, lemah, penyendiri, pemurung, dan selalu

bersedih. Ia akan berusaha menunjukkan bahwa ia tidak

membutuhkan masyarakat. Ia pun melakukan kejahatan, seperti

mencuri dan membunuh, untuk memberi balasan kepada

masyarakat yang tidak memberinya cinta, kasih sayang, agar

masyarakat mengerti bahwa ia tidak lagi membutuhkan cinta

mereka yang tidak ia mereka berikan dahulu.

Ketika Nabi melewati rumah Fatimah dan mendengarHusain menangis. Maka beliau mengatakan,”Apakah kamutidak tahu bahwa tangisannya itu menyakitiku?”102

Nabi begitu mencintai Hasan dan Husain. Pada suatu hari

beliau memasuki rumah Fatimah sebagaimana yang beliau lakukan

setiap hari sejak lahirnya anak-anak itu. Beliau masuk dan melihat

keduanya sedang tidur, sedang Hasan lapar dan menangis. Beliau

tak mendapatkan makanan. Beliau tak sampai hati membangunkan

orang-orang yang paling beliau cintai itu. Dengan tenang dan tak

beralas kaki beliau pergi ke biri-biri yang ada di rumah itu,

memerahnya lalu memberikan susu kepada anak itu sehingga ia

tenang.103

Jadi, cinta dan kasih sayang termasuk kebutuhan yang

paling penting dalam pendidikan anak. Pelajaran ini telah

dipraktekkan dengan sangat cermat di dalam rumah Fatimah.

Rasulullah telah mengajarkan hal itu kepada putrinya dalam praktik

nyata.

102 Ibid. hlm. 71.103 Ali Syari'ati, Fatimah Az Zahra Pribadi Agung Putri Rasulullah SAW, (Jakarta: Pustaka

Zahra, 2006), hlm. 214-215.

Page 81: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

b. Menumbuhkan kepribadian

Para ahli psikologi mengatakan bahwa seorang pendidik

harus menumbuhkan pada anak sikap percaya diri, menghormati

orang lain, dan bercita-cita tinggi. Ia harus menghargi pribadi dan

keberadaannya, agar ia jauh dari perbuatan jelek dan tidak

menyerah karena merasa hina dan rendah. Sebaliknya jika si

pendidik meremehkannya, tidak menghormatinya, dan

menghancurkan pribadinya, maka ia akan tumbuh menjadi seorang

penakut, minder, dan tidak percaya diri. Ia tidak berani melakukan

pekerjaan-pekerjaan besar, karena ia merasa lemah dan tidak

mampu mengerjakannya. Orang-orang demikian tidak akan

memiliki peran dalam kehidupan dan masyarakat, cepat tunduk

karena merasa hina dan rendah, dan segera menyerah karena

mendapat kesulitan.

Menumbuhkan kepribadian dapat dilakukan dengan

memberikan dorongan-dorongan kepada anak agar mempunyai

sifat-sifat yang terpuji dengan menyebutnya di hadapan orang lain

serta mengajarkannya untuk memiliki pribadi kuat dan terhormat.

Nabi sedang berbicara di atas mimbar, sedang Hasan beradadi sisinya. Sekali waktu ia memandang orang-orang, sekaliwaktu ia memandang Nabi. Lalu Nabi mengatakan,‘Sesungguhnya anakku ini adalah seorang pemimpin.’”Fatimah dan kedua anaknya Hasan dan Husain, datang ketempat Rasulullah. Lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah,kedua anakmu ini adalah anak-anakmu. Warisilah merekaberdua sesuatu.”Maka Nabi mengatakan, “Untuk Hasankewibawaanku dan kedudukanku, sedangkan untuk Husainkeberanianku dan kedermaawananku.”104

c. Menjadi teladan yang baik

Seorang wanita muslimah harus bisa menampilkan perilaku

publik maupun personal yang mencitrakan prinsip-prinsip agama

dan dakwahnya. Masalah ini sebenarnya adalah lanjutan dari

kewajiban wanita muslimah. Mewujudkan syarat-syarat

104Ibrahim Amini, op. cit. hlm. 73-74.

Page 82: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

keteladanan adalah tanda keikhlasan dan jalan mempengaruhi

orang lain. Oleh karena itu, tingkah laku seorang wanita muslimah

harus bisa lebih fasih dalam menyuarakan dakwah dan lebih kuat

pengaruhnya daripada ucapan dan penuturannya.

Seorang wanita muslimah harus bisa menjadi teladan

pertama bagi anak-anaknya yang cepat sekali meniru dan

terpengaruh dengan tingkah lakunya. Sebab anak adalah titipan

terbesar setelah agama. Kepada para wanita hendaknya membentuk

diri mereka dengan prinsip-prisnip kebaikan sehingga mereka akan

menjadi teladan yang baik dan ditiru anak.105

Imam Ghazali mengatakan bahwa anak adalah amanat padakedua orang tuanya. Hatinya yang suci adalah permatabening yang kosong dari segala pahatan dan gambar. Ia siapmenerima segala sesuatu yang dipahatkan kepadanya danmencenderungi segala sesuatu yang dicenderungkankepadanya. Jika dibiasakan dengan kebaikan dan dididikmelakukannya maka ia akan tumbuh dengan kebaikan.Sebaliknya jika ia dibiasakan berbuat buruk dan diacuhkantanpa pendidikan maka ia akan celaka dan binasa, dan dosaakan ditanggung oleh orang yang dipasrahinya.106

Anak-anak meniscayakan teladan di dalam keluarganya,

dan kedua orang tuanya adalah model teladan yang terbaik baginya.

Melalui keduanyalah ia menyerap prinsip-prinsip keislaman sejak

dini dan menempuh kelurusan jalannya. Barangkali apa yang

diciptakan Allah dalam karakter jiwa manusia berupa

kecenderungan untuk meniru inilah yang dijadikan pertimbangan

oleh para pakar pendidikan untuk meletakkan pendidikan

keteladanan di urutan pertama daftar metodologi pendidikan.

Fatimah Az-Zahra telah menanamkan kebiasaan-kebiasaan

yang baik dan sifat-sifat yang tepuji pada diri anak-anaknya sejak

dini. Ketika Hasan dan Husain jatuh sakit, Nabi bersama Abu

105, Mahmud Muhammad al-Jauhari dan Muhammad Abdul Hakim Khayyal,Membangun Keluarga Qur’ani, terj. Kamran As’ad Irsyady dan Mufliha Wijayati, (Jakarta:Amzah, 2005) Cetakan I, hlm. 286.

106Ibid, hlm. 310.

Page 83: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Bakar dan Umar menjenguknya kemudian Nabi berkata “Wahai

Abal Hasan, jika engkau bernazar untuk kedua anakmu, tentu Allah

akan menyembuhkan mereka.” Lalu Ali berkata, “Aku akan

berpuasa selama tiga hari sebagai rasa syukur kepada Allah.”

Begitu juga yang diucapkan oleh Fatimah dan kedua putranya.

Akhirnya mereka berpuasa selama tiga hari tanpa ada makanan

untuk berbuka karena Allah telah menguji kesabaran mereka

dengan mendatangkan fakir miskin selama tiga hari berturut-turut

ketika menjelang berbuka puasa. Fatimah Az-Zahra telah

memberikan teladan yang nyata bagi kedua putranya tentang

pelajaran mengutamakan orang lain atas diri sendiri.

d. Pelajaran iman dan taqwa

Rasulullah menanamkan ajaran-ajaran agama di rumah

Fatimah sejak masa kanak-kanak yang paling awal dan masa

penyusuan. Ketika Hasan dilahirkan, beliau mengazaninya di

telinga yang kanan dan mengiqamahinya di telinga yang kiri.

Ketika Husain dilahirkan, beliau juga melakukan hal yang sama.

Abu Abdillah mengatakan bahwa Rasulullah melakukansholat, sedang Husain di sampingnya. Rasulullah bertakbir,namun Husain tidak bertakbir. Sampai Rasulullah bertakbirtujuh kali barulah Husain bertakbir.107

Jadi, Rasulullah mengajarkan pendidikan rohani sebagai hal

yang sangat penting sejak masa kelahiran. Hal ini melahirkan

konsep pendidikan Islam seperti yang dikemukakan oleh Abdullah

Nashih Ulwan bahwa Tugas seorang pendidik adalah

menumbuhkan dan membesarkan anak atas dasar konsep

pendidikan iman dan atas dasar ajaran-ajaran Islam sehingga ia

terikat oleh akidah dan ibadah Islam dan berkomunikasi dengan-

Nya lewat sistem dan peraturan Islam. Setelah pengarahan dan

bimbingan ini, ia tidak mengenal selain Islam sebagai agama, al-

107 Ibrahim Amini, op. cit. hlm. 75.

Page 84: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Qur’an sebagai iman, dan Rasulullah SAW sebagai pimpinan dan

panutan.108

Tidaklah seseorang itu dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah.Maka kedua orang tuanyalah yang mendidiknya menjadi Yahudi,Nashrani, atau Majusi.

Rumah memiliki peranan yang sangat penting untuk

menjadi salah satu media pendidikan anak. Sebab lingkungan

pertama yang dilihat anak adalah rumah dan keluarganya.

Gambaran hidup yang pertama-tama terbentuk di alam pikirannya

adalah apa yang dilihatnya dari kondisi keseharian keluarga di

dalam rumah dan cara hidup mereka. Jiwa anak kecil sangat

fleksibel, menyerap segala sesuatu dan terpengaruh dengan segala

pengaruh yang terjadi di lingkungannya pertama ini.

Fatimah, didikan wahyu yang tumbuh dalam asuhan

kenabian ini mengetahui metode-metode pendidikan Islam. Ia tidak

mengabaikannya dan tidak melupakan pengaruhnya terhadap anak,

mulai dari menyusui anaknya dengan air susunya sendiri sampai

perilakunya, perbuatannya, dan perkataannya. Fatimah mengetahui

bahwa ia harus mendidik para pemimpin yang akan

dipersembahkannya kepada masyarakat sebagai teladan Islam yang

hidup sebagai gambaran, hakikat dan model Al Qur’an yang

bergerak. Jelas pekerjaan ini tidak mudah. Fatimah tahu bahwa ia

harus mendidik orang seperti Hasan dan Husain, yang rela

mengorbankan dirinya, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan

penolong-penolongnya di jalan Allah, demi membela agama dan

mencegah kedzaliman, agar ia dapat mengairi pohon Islam dengan

darahnya.

108 Abdullah Nashih Ulwan, Pemeliharaan Kesehatan Jiwa Anak, terj. Khalilullah AhmasMasjkur Hakim, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), Cetakan I, hlm. 143.

109 Imam Muslim, Shahih Muslim, (Beirut: Dar al Kutub al Ilmiyah), hlm. 2047.

Page 85: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Fatimah bukanlah wanita berpikiran cetak yang

membayangkan rumah sebagai lingkungan yang kecil dan sempit.

Sebaliknya, ia menganggap lingkungan rumah luas dan penting.

Baginya, rumah adalah pabrik untuk menghasilkan manusia-

manusia pengemban risalah. Rumah adalah perguruan tinggi untuk

mengajarkan pelajaran-pelajaran kehidupan. Rumah adalah markas

untuk melatih pengorbanan, yang akan dipraktikkan nanti dalam

masyarakat di luar rumah.

Fatimah tidak merasa kurang sebagai wanita. Baginya

wanita adalah wujud yang disucikan, yang mempunyai kedudukan

tinggi dan posisi mulia. Dan Allah telah menyerahkan kepadanya

tanggung jawab yang paling sulit dan tugas penting yang paling

berat dalam kehidupan.

Page 86: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

BAB IVFATIMAH AZ-ZAHRA: PROFIL WANITA IDEAL

A. Telaah Pandangan Ibrahim Amini Mengenai Kepribadian Fatimah

Az-Zahra

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, Ibrahim Amini dalam

bukunya al Mar’ah an Namudzjiyyah fi al Islam mengkaji kehidupan

Fatimah Az-Zahra mengenai akhlak, perilaku, dan kehidupan pribadi

Fatimah Az-Zahra. Beliau bermaksud hendak mengungkap sejarah

kehidupan Fatimah Az-Zahra yang masih sedikit sekali ditemukan dalam

sumber-sumber dan referensi-referensi induk Islam.

Hal ini dikarenakan usia Fatimah Az-Zahra yang singkat dan ketika

Fatimah belum berusia 18 tahun, tidak diperhatikan orang-orang dengan

baik karena usianya yang belum dewasa. Selain itu, Fatimah juga

menghabiskan sebagian besar kehidupannya di dalam rumah sehingga

jarang orang yang mengetahui kehidupan di dalam rumah tangganya

dalam bentuk yang sempurna.

Pada akhirnya hal tersebut yang mendorong Ibrahim Amini untuk

berusaha membuat gambaran yang utuh tentang Fatimah Az-Zahra dengan

melakukan analisis dan kajian terhadap nas-nas yang ada. Jika banyak ahli

sejarah yang menukil apa yang terjadi di dalam kenyataan saja, maka

dalam beberapa hal Ibrahim Amini melampaui langkah-langkah tersebut

yaitu dengan melakukan penguraian, analisis dan penarikan kesimpulan.

Menurut Ibrahim Amini, tidak diragukan lagi bahwa Fatimah Az-

Zahra adalah wanita terbaik di seluruh alam dan menjadi teladan wanita

muslimah karena dia satu-satunya wanita yang hidup dalam naungan

ayahandanya yang maksum, suaminya dan dirinya sendiri juga telah

disucikan dari dosa, berdasarkan firman Allah:

$yJ ¯RÎ)߉ƒ Ì• リ!$#|=Ïd õ‹ã‹ Ï9ãN à6Ztã}§ô_Íh•9$#Ÿ@÷d r&ÏMø• t7 ø9$#ö/ ä. t• ÎdgsÜムur#ZŽ•ÎgôÜs?ÇÌÌÈ

Page 87: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu,wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (Q. S. AlAhzab: 33)110

Ibrahim Amini telah melakukan analisis yang mendalam terhadap

Fatimah Az-Zahra melalui ayat ini. Menurutnya, ayat ini menyatakan

bahwa Allah ingin menyucikan ahlulbait dari kotoran batiniyah yaitu dosa

dan maksiat terhadap Allah karena iklim tempat Fatimah Az-Zahra adalah

iklim kesucian dan beliau menghabiskan masa kanak-kanaknya dalam

pengasuhan Nabi yang mulia serta pernikahan, pengaturan rumah tangga

dan pendidikan anak-anaknya berada dalam pribadi yang mulia dalam

Islam yakni Ali bin Abi Thalib.

B. Relevansi Akhlak Fatimah Az-Zahra dengan Konsep Wanita Shalihah

Menurut Al Qur’an

Kriteria utama untuk menyebut seorang wanita sebagai wanita

shalihah adalah taat kepada agamanya. Jadi penampilan dirinya merupakan

realisasi dari ajaran agamamnya. Sebagaimana telah dijelaskan dalam surat

An Nisa’ ayat 34 pada pembahasan dalam bab III sebelumnya.

Secara global dapat dikatakan bahwa wanita shalihah adalah wanita

yang taat dan tunduk kepada agamanya yakni selalu mendekatkan diri dan

takwa kepada Allah. Mengenai sifat-sifat orang bertakwa, telah

diterangkan dalam Al Qur’an sebagai berikut:

tûï Ï% ©!$#tbq à)ÏÿZヒÎûÏä !#§Žœ£9$#Ïä !#§ŽœØ9$#urtûü ÏJ Ïà» x6 ø9$#urxáø‹ tóø9$#tûü Ïù$ yèø9$#urÇ tã

Ĩ$Y9$#3ª!$#ur•=Ït䆚úü ÏZÅ¡ ósßJ ø9$#ÇÊÌÍÈšúï Ï% ©!$#ur#sŒÎ)(#q è=yèsùºp t± Ås» sù÷rr&

(#þq ßJ n=sßöN æh |¡ àÿRr&(#rã• x. sŒ©!$#(#rã• xÿøótG ó™$$sùöN ÎgÎ/q çRä‹Ï9tBurã• ÏÿøótƒšUq çR—%!$#žwÎ)ª!$#

öN s9ur(#r•ŽÅÇãƒ4’n? tã$tB(#q è=yèsùöN èd uršcq ßJ n=ôètƒÇÊÌÎÈ

110 Departemen Agama RI, Al Qur an dan Terjemahnya, (Surabaya: Pustaka AgungHarapan, 2006), hlm. 597.

Page 88: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapangataupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya danmemaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuatkebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatankeji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat kepada Allah, lalumemohon ampun atas dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang mampumengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatankejinya itu, sedang mereka mengetahui. (Q.S. Ali Imran: 134-135)111

Menurut ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa sifat orang

bertakwa adalah berbuat kebajikan dan menghindari perbuatan buruk.

Sikap takwa yang dimiliki wanita shalihah dapat melahirkan perbuatan

atau tingkah laku yang sesuai dengan ajaran agama. Sifat-sifat ketakwaan

yang dimiliki wanita shalihah ini tercermin pada diri Fatimah Az-Zahra.

Ibrahim Amini menyebutkan bahwa Fatimah memiliki karakter

yang terpuji berupa kesabaran, belas kasihan, kelapangan dada,

kewibawaan, dan selalu memelihara kesucian diri. Fatimah berada pada

puncak kesucian diri dan kejujuran. Ia seorang yang tak bernoda dan

shaleh. Hawa nafsunya tak dapat mengalahkannya. Bahkan ia berada

dalam kesucian dan kesalehan yang sangat tinggi yang telah disebutkan

Allah dalam firman-Nya. Apabila ada seorang laki-laki yang ingin

berbicara dengannya, maka ia akan melayaninya dari balik hijab yang

memisahkannya dari orang tersebut agar dengan cara tersebut ia bisa

terpelihara dengan pandangan laki-laki lain yang bukan muhrimnya.

Fatimah sangat bersabar dalam menjalani hidupnya yang susah. Ia

menghadapinya dengan sifat qanaah. Ia selalu memuji Allah atas

kehidupannya itu dan rela pada kehidupannya. Perhatian Fatimah dalam

hidupnya adalah kehidupan akhirat. Ia tidak bersenang-senang dengan

kemegahan dunia dan keindahannya.112

Fatimah juga tidak pernah memiliki angan-angan panjang dalam

menjalani hidupnya. Dia hidup penuh dengan sifat-sifat mulia seperti

111 Ibid, hlm. 84.112Taufik Abu 'Alam al-Mishri, Fatimah az Zahra Ummu Abiha, (Bandung: Pustaka

Pelita, 1999), Cetakan I, hlm. 111.

Page 89: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

qana’ah, tidak tamak, dan merasa berkecukupan dari keadaan yang

dihadapinya. Fatimah juga selalu berada dalam bayang-bayang sifat

ayahnya seperti murah tangan dan kedermawanannya. Fatimah adalah

orang yang sangat mengutamakan orang lain atas dirinya sendiri.

Wajar saja Fatimah demikian. Ia adalah anak dari sebuah rumah di

mana Al Qur’an diturunkan. Ia diasuh oleh wahyu dan pemimpin semua

Rasul yang paling banyak beribadah kepada Allah. Ia mendengar ayat-

ayat Al Qur’an dibacakan kepadanya di tengah malam dan siang hari.

Ayahnya memang selalu mengajarkan kepada Fatimah untuk senantiasa

bersabar dari kepahitan-kepahitan hidup di dunia agar kelak memperoleh

kenikmatan abadi di akhirat.

Fatimah tumbuh menjadi seorang putri yang memberikan teladan

dalam sifat-sifatnya yang agung. Dia menyandang secara sempurna sifat-

sifat seperti rasa kemanusiaan, tanggung jawab, harga diri, kesucian,

kepedulian sosial, kecerdasan dan berilmu pengetahuan yang luas.

Satu hal yang perlu disebutkan adalah bahwa jika musibah dan

kesulitan menimpa seorang anak, maka hal itu akan membuat jiwanya

lemah. Akan tetapi kesulitan-kesulitan yang dialami Fatimah Az-Zahra

justru semakin membuatnya kuat dan menghaluskan kepribadiannya,

menerangi jiwanya.

Beberapa cobaan berat terhadap ayahnya disaksikan sendiri di saat

usianya masih sangat muda. Fatimah, juga ikut merasakannya. Semua

pengalaman yang serba berat dan keras turut membentuk kepribadian dan

memberinya pelajaran kepadanya tentang bagaimana cara menghadapi

kehidupan dan cobaan yang mungkin akan dialaminya sendiri. Semua itu

merupakan ujian iman untuk dapat dengan teguh menghadapi berbagai

kesukaran dan kesulitan.

Fatimah telah ikut memberikan pengorbanan dan memikul

pemboikotan dan kesulitan untuk membantu ayahandanya menyebarkan

agama Allah, menyiarkan kalimat tauhid, dan mengibarkan panji keadilan.

Beliau selalu setia mendampingi ayahnya untuk menyelamatkan manusia

Page 90: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

dalam memberi petunjuk kepada umat manusia kepada tujuan-tujuan yang

suci. Dengan demikian, Fatimah Az-Zahra telah memberikan peranan

penting sebagai seorang wanita shalihah yaitu ikut menyebarkan nilai-nilai

moral untuk bisa mewarnai kehidupan manusia.

Sebagai seorang istri, Fatimah telah menunjukkan bahwa ia telah

melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang besar dalam rumah

tangganya. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW:

113

Dan wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan ia akan dimintaipertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

Kewajiban wanita dalam keluarga yang pokok adalah mengatur rumah

tangga, termasuk di dalamnya menerima kepemimpinan suaminya. Fatimah

telah menggambarkan petunjuk-petunjuk rumah tangga teladan dalam

Islam secara jelas. Ia telah memberikan pelajaran nyata untuk wanita-

wanita di dunia tentang kesetiaan, cinta, keharmonisan, pelaksanaan

kewajiban-kewajiban rumah tangga dan pemeliharaan kehangatannya.

Putri rasul ini tidak menganggap rendah pekerjaan di dalam rumah. Ia

tidak pula menolak melaksanakannya walaupun ia anak manusia paling

mulia.

Dalam riwayat dikatakan, ketika Fatimah menceritakan keadaannya

dan meminta seorang hamba sahaya, Rasulullah menangis kemudian

mengatakan, “Wahai Fatimah, demi Allah yang mengutusku dengan

kebenaran, sesungguhnya di dalam masjid terdapat empat ratus orang yang

tidak mempunyai makanan dan pakaian. Seandainya aku tidak takut kayu

yng berduri, niscaya aku berikan apa yang kamu minta. Wahai Fatimah,

aku tidak ingin pahalamu lepas kepada seorang hamba sahaya, dan aku

khawatir Ali bin Abi Thalib pada hari kiamat nanti di hadapan Allah akan

bermusuhan denganmu jika ia meminta haknya darimu. Kemudian

Rasulullah mengajarinya sholat tasbih.

113 Imam bukhari, Shahih Bukhari, Juz V, (Beirut: Dar al Kutub al Ilmiyah), hlm. 474.

Page 91: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Fatimah juga sangat mengerti tentang tanggung jawabnya yang

berat serta pengaruhnya terhadap suaminya. Sudah menjadi kewajiban

seorang wanita shalihah untuk taat kepada suami maksudnya

mendahulukan segala perintahnya daripada keperluan diri sendiri atau

lainnya. Kewajiban wanita dalam keluarga yang pokok adalah mengatur

rumah tangga, termasuk di dalamnya menerima kepemimpinan suami atau

mentaatinya. Apabila istri sudah mengetahui kewajibannya dan

melaksanakannya, maka suami tidak boleh mencari-cari jalan untuk

menyusahkannya atau dengan kata lain suami harus memenuhi hak-

haknya.

Sesungguhnya wanita memiliki pengaruh yang besar terhadap

suaminya. Kebahagiaan dan kesusahan seorang suami, kemajuan dan

kemundurannya, ketenangan dan kesedihannya, serta keberhasilan dan

kegagalannya mempunyai kaitan yang kuat dengan istri dan perlakuan istri

terhadapnya di dalam rumah.

Fatimah senantiasa memberikan semangat kepada suaminya,

memuji keberanian dan pengorbanannya, dan membantunya untuk

menyiapkan diri menghadapi peperangan berikutnya. Ia menghilangkan

sakitnya, membuang keletihannya. Tidak pernah Fatimah keluar tanpa

seizin suaminya. Tidak pernah ia membuat suaminya marah. Ia sadar betul

bahwa Allah tidak akan menerima perbuatan seorang istri yang membuat

marah suaminya sampai suaminya ridha terhadapnya. Sebaliknya, Fatimah

tidak pernah marah terhadap suaminya, ia tidak pernah berdusta di

dalamnya.

Rumah tangga Ali dan Fatimah adalah rumah tangga yang

menghimpunkan suami istri yang maksum dan mempunyai sifat-sifat

akhlak yang utama. Ali dan Fatimah masing-masing merupakan pria dan

wanita teladan yang sempurna dalam Islam. Ali tumbuh sejak masa

mudanya di tangan Rasulullah dan merupakan pusat perhatian beliau.

Beliau memberinya ilmu, akhlak, keutamaan, dan kesempurnaan.

Demikian pula halnya dengan Fatimah.

Page 92: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Sejak kecil telinga kedunya telah senang mendengarkan Al

Qur’anul Karim. Mereka mendengarkan Nabi membacanya siang dan

malam dalam berbagai kesempatan. Mereka menimba ilmu dan

pengetahuan Islam dari mata airnya yang asli yaitu dari dalam pribadi

Rasulullah SAW. Rumah tangga Ali dan Fatimah merupakan contoh yang

mengagumkan dalam hal kemurnian, ketulusan, dan kasih sayang. Mereka

saling menolong dengan serasi dan tulus dalam mengatur urusan rumah

tangga dan melaksanakan pekerjaan-pekerjaannya.

Untuk menciptakan keluarga yang baik sangat diperlukan pengatur

yang mampu mengelola rumah tangga dengan baik. Dalam hal ini,

Fatimah telah dengan ikhlas melaksanakan tugas dan kewajibannya

sebagai seorang istri. Terbentuknya masyarakat bermoral sangat

tergantung pada kondisi keluarga yang ada di dalamnya. Apabila keluarga

itu baik, maka akan tebentuk masyarakat yang baik pula untuk membentuk

sebuah keluarga yang sakinah demi terwujudnya masyarakat yang

bermoral.

Dalam menciptakan kehidupan yang bermoral, peran Fatimah

sangatlah besar karena dengan sifat-sifat taqwanya secara langsung

ataupun tidak dapat memberikan teladan kepada kepada masyarakat.

Disamping itu ia juga menjadikan keluarga sakinah sebagai cikal bakal

terbentuknya masyarakat bermoral.

Sebagai seorang ibu, Fatimah yang tumbuh dalam asuhan kenabian

ini mengetahui metode-metode pendidikan Islam. Ia tidak

mengabaikannya dan tidak melupakan pengaruhnya terhadap anak, mulai

dari menyusui anaknya dengan air susunya sendiri sampai perilakunya,

perkataannya dan perbuatannya.

Wanita diciptakan dengan dibekali sifat-sifat khas, diantaranya

adalah sifat-sifat keibuan. Kelemahlembutan dan perasaan kasih sayang

yang lebih dibanding laki-laki merupakan sifat-sifat unggul yang

dikaruniakan Allah kepadanya karena ia mempunyai tugas dalam

hidupnya yakni menjadi ibu.

Page 93: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Wanita dikodratkan untuk mengandung, melahirkan bayi serta

merawatnya. Firman Allah:

$uZøŠ¢¹ ururz » |¡SM}$#Ïm ÷ƒ y‰Ï9ºuq Î/çm ÷Fn=uHxq¼ çm •Bé&$·Z÷d ur4’n? tã9 ÷d ur¼ çmè=» |Á Ïùur’ÎûÈû÷ü tB% tæÈb r&

ö• à6 ô©$#’Í<y7÷ƒ y‰Ï9ºuq Î9ur¥’n<Î)玕ÅÁ yJ ø9$#

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orangibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yangbertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlahkepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulahkembalimu. Dengan tulus dan ikhlas ia akan menjalaninya sesuaikemampuannya. (Q. S. Luqman: 14)114

Ayat tersebut menggambarkan pengorbanan seorang ibu demi

kebaikan anaknya. Seorang ibu yang baik tidak akan menyia-nyiakan

naluri keibuan yang dianugerahkan Allah kepadanya

Fatimah mengetahui bahwa peran ibu dalam membentuk

kepribadian anak sangatlah besar, karena antara ibu dan ayah yang paling

dekat dengan anak sejak bayi adalah ibu. Dengan begitu, ibu banyak

mempengaruhi perkembangan anak. Mengingat periode pertama anak

sebagian besar dihabiskan dalam pelukan seorang ibu, maka bagi wanita

shalihah yang menjadi ibu, kesempatan itu akan dimanfaatkan untuk

merawat dan memberikan pengaruh positif pada anak.

Termasuk memberikan perawatan yang terbaik adalah memenuhi

kebutuhan fisik dan psikisnya. Memenuhi kebutuhan fisik di antaranya

adalah memberikan ASI kepada anaknya. Sedangkan memberikan

kebutuhan psikis adalah memberikan kasih sayang dan pendidikan yang

baik.

Kasih sayang adalah kebutuhan naluriah manusia, terutama bagi

anak-anak. Dalam membimbing anak di masa perkembangannya, seorang

ibu hendaknya memperhatikan unsur kasih sayang. Anak yang mendapat

kasih sayang yang cukup akan mengalami perkembangan dengan normal.

Oleh karena itu seorang ibu harus mencurahkan kasih sayangnya secara

114 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 581

Page 94: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

penuh terhadap anaknya. Dengan kasih sayang tersebut, ibu dapat

membentuk pribadi anak menjadi lebih baik.

Peran ibu dalam membentuk kepribadian anak juga sangatlah

besar, karena di antara ibu dan ayah yang paling dekat dengan anak sejak

bayi adalah ibu. Dengan begitu, ibu banyak mempengaruhi perkembangan

anak. Mengingat periode pertama anak sebagian besar dihabiskan dalam

pelukan ibu, maka bagi wanita shalihah yang menjadi ibu, kesempatan

seperti itu akan dimanfaatkan untuk memberi pengaruh positif bagi anak.

Misalnya dengan menumbuhkan potensi baik dari diri anak dan

menyingkirkan potensi buruknya.

Ibu yang baik akan melahirkan anak yang baik sebab ia pula yang

paling banyak mempengaruhi pertumbuhannya. Sementara ibu yang jahil

dan tidak agamis akan menjatuhkan keluarganya pada kehancuran

sehingga anak-anaknya menerima dampaknya yakni berupa lingkungan

yang kurang edukatif. Sedangkan wanita shalihah dengan sifat-sifat mulia

yang dimilikinya tentu dapat memberikan teladan yang baik bagi anak dan

mendidik anak dengan pendidikan yang berdasarkan agama.

Mengenai hal ini, sebagaimana dikutip oleh M. Thalib, ImamGhozali berkata :

“Bahwa melatih anak-anak adalah suatu hal yang sangat pentingsekali, karena anak sebagai amanat bagi orang tua. Hati anak sucibagaikan mutiara cemerlang, bersih dari ukiran serta gambaran, iadapat menerima segala yang diukir diatasnya, dan apabiladibiasakan ke arah kebaikan, jadilah ia baik, tetapi jika sebaliknya,dibiasakan ke arah kejelekan, jadilah ia jelek.”115

Fatimah telah mendidik orang seperti Hasan agar tetap teguh dalam

posisinya yang sulit, serta Husain yang rela mengorbankan dirinya,

keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan penolong-penolongnya di jalan

Allah demi membela agama Allah dan mencegah kezaliman. Ia juga telah

mendidik wanita-wanita seperti Zainab dan Ummu Kultsum. Ia

mengajarkan kepada mereka pelajaran-pelajaran tentang pengorbanan,

penebusan diri, dan keteguhan di hadapan orang-orang zalim, sehingga

115 M. Thalib, Analisa wanita dalam Bimbingan Islam, (Surabaya: Al Ikhlas, 1996),hlm.198.

Page 95: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

mereka tidak takut dan tunduk kepada kekuatannya. Sebagai seorang ibu,

ia telah berhasil mendidik putra-putrinya dengan pendidikan yang

berdasarkan agama. Dia telah menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik

dan sifat-sifat yang tepuji pada diri anak-anaknya sejak dini.

Fatimah mengetahui bahwa anak bukan hanya sekedar buah hati

orang tua, tetapi juga amanah dari Tuhan yang wajib bagi semua orang tua

untuk mencetaknya menjadi generasi yang kuat, yang militan.

Demikianlah pesan Allah dalam Al Qur’an:

|·÷‚u‹ ø9uršúï Ï% ©!$#öq s9(#q ä. t• s?ô ÏBóO ÎgÏÿù=yzZp ­ƒ Íh‘èŒ$ÿ» yèÅÊ

Dan hendaklah takut kepada Alloh, orang-orang yang seandainyameninggalkan dibelakang mereka anak-anak (keturunan) yang lemah. (Q.S. An Nisa’: 9)116

Dan untuk bisa melaksanakan pesan Al Qur’an ini, peran wanitalah

yang sangat menetukan sekali. Sebab, ikatan lahir batin yang paling kuat

yang dimiliki oleh anak adalah dengan ibunya. Selama sembilan bulan

sepuluh hari dalam kandungan, maka interaksi sosial anak lebih banyak

dengan ibunya. Bahkan setelah lahir interaksi itu makin keras. Maka,

sepatutnyalah seorang ibu menjadi panutan yang baik bagi anak-anaknya.

Wanita adalah guru pertama bagi sang anak, sebelum dididik orang

lain. Sejak ruh ditiupkan ke dalam rahim, proses pendidikan sudah

dimulai. Sebab mulai saat itu, anak telah mampu menangkap rangsangan-

rangsangan yang diberikan oleh ibunya. Ia mampu mendengar dan

merasakan apa yang dirasakan ibunya. Bila ibunya sedih dan cemas, ia pun

merasakan demikian. Sebaliknya, bila ibunya merasa senang, ia pun turut

senang.

Inilah diantara tanggung jawab para orang tua, harus berusaha

semaksimal mungkin jangan sampai meninggalkan keturunan yang lemah

dalam arti lemah iman, aqidah, moral, ilmu, ekonomi, fisik. Seorang ibu

harus mampu menanamkan akidah sedini mungkin, sehingga anak

116 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 101.

Page 96: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

meyakini bahwa dalam kehidupan tidak ada pengatur dan pengawas tujuan

hidup kita.

Islam menyuruh para pengikutnya untuk melatih anak-anak

melaksanakan sholat sejak usia tujuh tahun. Rasulullah menanamkan

ajaran-ajaran agama di rumah Az Zahra sejak masa kanak-kanak yang

paling awal dan masa penyusuan. Ketika Hasan dilahirkan, beliau

mengadzaninya di telinganya yang kana dan megiqamahinya di telinganya

yang kiri. Ketika Husain dilahirkan, beliau juga melakukan hal yang sama.

Jadi, Rasulullah menjadikan pemberian petunjuk dan pendidikan

rohani di rumah Fatimah sebagai hal yang sangat penting sejak masa

kelahiran. Karena itulah beliau mengadzankan dan mengiqamahkan di

telinga Hasan dan Husain agar hal itu menjadi pelajaran yang baik bagi

para pendidik.

Berdasarkan telaah yang sudah penulis lakukan terhadap

pandangan Ibrahim Amini mengenai akhlak Fatimah Az-Zahra yang telah

dipaparkan di atas, sangatlah relevan dengan konsep wanita shalihah

dalam Al Qur’an. Kriteria seorang wanita shalihah adalah taat dan

menjaga kesucian diri. Fatimah telah memenuhi kriteria tersebut dengan

mengamalkannya dalam praktek kehidupan nyata. Ia menyadari bahwa

wanita memiliki kedudukan yang tinggi dan posisi yang mulia. Allah telah

menyerahkan kepadanya tanggung jawab yang sulit dan tugas yang berat

dalam kehidupan. Fatimah juga telah menunaikan kewajiban-

kewajibannya dan memberikan contoh yang utama tentang akhlak seorang

wanita Islam yang tinggi.

C. Tanggapan Penulis Terhadap Ibrahim Amini tentang Kepribadian

Fatimah Az-Zahra

Setelah penulis menelaah isi buku al Mar’ah an Namudzjiyyah fi al

Islam dengan menggunakan metode interpretatif yaitu menyelami buku

dengan setepat mungkin sehingga mampu mengungkapkan arti dan makna

uraian yang disajikan, dapat diambil kesimpulan bahwa Ibrahim Amini

Page 97: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

hendak membuat gambaran yang utuh tentang Fatimah Az-Zahra dengan

melakukan analisis dan penguraian-penguraian.

Hal tersebut merupakan kelebihan Ibrahim Amini dalam

penyusunan buku karena beliau memiliki tujuan yang mulia yaitu ingin

menguraikan kepribadian luhur Fatimah Az-Zahra sehingga akhlak beliau

menjadi teladan bagi para wanita muslimah.

Menurut penulis, yang menjadi kelemahan dalam buku Fatimah

Az-Zahra al Mar ah an Namudzjiyyah fi al islam yaitu:

1. Ibrahim Amini hanya menggunakan referensi dari sumber-sumber

kajian yang fanatik dalam mengagungkan Fatimah Az-Zahra.

Hal ini disebabkan oleh latar belakang kehidupan Ibrahim

Amini yang berasal dari lingkungan yang sangat berlebihan dalam

mengagungkan ahlul bait Nabi yang salah satunya adalah Fatimah Az-

Zahra. Sejarah hidup manusia yang membentuk eksistensi dan

pengalaman individu tentu melekat pada individu itu sendiri tanpa bisa

dilepas. Mustahil manusia menghapus dan dan mengosongkan diri dari

sejarah hidupnya, karena jika demikian, dia sama dengan hewan yang

tak berakal. Oleh karena itu, ketika berempati kepada penggagas pada

saat itu dia sendiri membawa memori hidupnya. Memori hidup ini

yang dalam hermeneutika filosofis disebut pra pemahaman. Pra

pemahaman inilah yang menjadi pijakan awal dalam memahami objek

bacaan.117

2. Ibrahim Amini telah melampaui langkah-langkah dalam penyusunan

sebuah buku kajian sejarah.

Seharusnya Ibrahim Amini hanya menukil apa yang terjadi

dalam kenyataan saja sebagaimana yang dilakukan oleh ahli sejarah.

Akan tetapi beliau telah melakukan analisis, penguraian, dan penarikan

117Aksin Wijaya, Teori Interpretasi Ibnu Rusyd: Kritik Ideologis-Hermeneutis,(Yogyakarta: LkiS Printing Cemerlang, 2009), hlm. 301.

Page 98: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

kesimpulan sehingga Ibrahim Amini hanya menguraikan sisi positif

saja dari kepribadian Fatimah Az-Zahra. Padahal ahlul bait Nabi juga

manusia biasa yang memiliki kecenderungan untuk melakukan

kesalahan, meskipun dalam surat Al Ahzab ayat 33 telah dijelaskan

mengenai kesucian mereka.

Berdasarkan teori dalam perspektif hermeneutika filosofis

mengenai penjelasan terhadap surat al Ahzab ayat 33 tentang kesucian

para ahlul bait yang diantaranya adalah Fatimah Az-Zahra sebaiknya

dipahami bahwa dalam ayat tersebut sesungguhnya Allah ingin

menyucikan dan membersihkan ahlul bait dari perbuatan dosa. Ayat ini

sebaiknya dipahami dengan menggunakan model teori interpretasi Al

Qur’an Ibnu Rusyd yang bercorak romantis objektif dan bertujuan

menemukan pesan objektif dalam Al Qur’an. Hermeneutika romantis

mensyaratkan seorang pembaca secara eksistensial menduduki posisi

dan pengalaman yang sama dengan penggagas, sembari mengosongkan

diri dari sejarah hidup yang membentuk dirinya. Pada saat itu,

diasumsikan pembaca mampu menangkap pesan penggagas secara

objektif.118

Latar belakang kehidupan Ibrahim Amini yang berasal dari

lingkungan yang mengagungkan ahlul bait memungkinkan Ibrahim

Amini untuk menggunakan ayat tersebut sebagai dasar utama dalam

penyusunan buku, sehingga Ibrahim Amini mengambil langkah-

langkah lebih jauh dengan melakukan analisis dan penguraian sehingga

menghasilkan kesimpulan bahwa seolah-olah Fatimah Az-Zahra adalah

manusia yang sempurna dan tidak pernah melakukan dosa. Padahal

tidak menutup kemungkinan kalau ahlul bait sebelumnya pernah

melakukan perbuatan salah dalam kehidupannya. Akan tetapi Allah

ingin mereka menyucikan dan membersihkan diri mereka dari

melakukan perbuatan dosa. Dan keinginan seperti ini secara tersirat

118 Ibid, hlm. 300.

Page 99: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

juga diperuntukkan bagi seluruh manusia agar mereka juga menyucikan

diri mereka dari perbuatan dosa dan maksiat.

Page 100: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

BAB VPENUTUP

A. KesimpulanSetelah penulis mempelajari, mengkaji serta menganalisis

Kepribadian Fatimah Az-Zahra Binti Rasulullah SAW dan Peran

Edukatifnya dalam Keluarga serta membandingkannya dengan kriteria

wanita shalihah, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Wanita shalihah dalam surat An Nisa’ ayat 34 merupakan sosok wanita

yang mempunyai ciri taat dan memelihara diri. Taat yang dimaksud

adalah taat kepada Allah, yakni berpegang teguh pada ajaran agama,

dan taat kepada suami yakni menerima kepemimpinan suami dalam

kehidupan keluarga, karena surat An Nisa’ ayat 34 ini konteksnya

mengarah kepada kehidupan keluarga. Sedangkan memelihara diri

maksudnya adalah memelihara kehormatannya sebagai seorang wanita

berdasarkan hukum-hukum agama. Di samping itu, memelihara diri

tersebut juga mencakup pemeliharaan terhadap rumah tangganya

termasuk rahasia keluarga.

2. Kepribadian Fatimah Az-Zahra dan peran edukatifnya dalam keluarga

dapat dilihat dari posisinya dalam keluarga yakni sebagai seorang

putri, seorang istri dan seorang ibu. Sebagai seorang putri, Fatimah

Az-Zahra telah memberikan peranan penting sebagai seorang wanita

shalihah yaitu ikut menyebarkan nilai-nilai moral dalam keikutsertaan

dan kesetiaan mendampingi ayahnya untuk menyebarkan agama Islam.

Sebagai seorang istri, Fatimah Az-Zahra telah memberikan pelajaran

untuk para kaum wanita tentang bagaimana cara pemenuhan

kewajiban-kewajiban terhadap suami. Sebagai seorang ibu, Fatimah

telah berhasil membentuk generasi yang berkepribadian luhur.

3. Berdasarkan telaah penulis terhadap pandangan Ibrahim Amini dalam

bukunya al Mar’ah an Namudzjiyyah fi al Islam, kepribadian Fatimah

Az-Zahra mencerminkan kepribadian seorang wanita shalihah karena

Page 101: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

relevan dengan konsep wanita shalihah yang dijelaskan dalam surat An

Nisa’ ayat 34. Hal ini dapat dilihat dari kriteria seorang wanita

shalihah adalah taat dan menjaga kesucian diri. Dalam buku karya

ibrahim Amini, Fatimah telah memenuhi kriteria tersebut dengan

mengamalkannya dalam praktek kehidupan nyata. Ia menyadari bahwa

wanita memiliki kedudukan yang tinggi dan posisi yang mulia. Allah

telah menyerahkan kepadanya tanggung jawab yang sulit dan tugas

yang berat dalam kehidupan. Fatimah Az-Zahra juga telah menunaikan

kewajiban-kewajibannya dan memberikan contoh yang utama tentang

akhlak seorang wanita Islam yang tinggi.

B. Saran-saranSehubungan dengan pembahasan masalah dalam skripsi ini, maka

penulis memandang perlu untuk menyampaikan saran-saran kepada para

muslimah khususnya dan kaum muslimin umumnya.

Para muslimah hendaknya berpedoman kepada Al Qur’an dan As

Sunah dalam menghadapi kehidupan ini dengan menghayati serta

mengamalkan aturan-aturan yang ada di dalamnya sesuai kemampuannya

dengan berteladan pada perempuan yang menempatkan ketaatan kepada

Allah sebagai karakter utamanya yaitu Fatimah Az-Zahra. Jika para kaum

muslimah ingin menjadi perhiasan dunia yang paling indah, hendaklah

mereka meneladaninya karena beliau telah mencapai suatu tingkat

keimanan yang tinggi sebagai seorang wanita shalihah.

Dengan segala potensi yang dimiliki serta kodratnya sebagai ibu,

wanita hendaknya mau bersungguh-sungguh dalam usaha mempersiapkan

generasi mendatang yang berbudi pekerti luhur, karena di tangannya

tunas-tunas bangsa akan tumbuh berkembang. Ada ungkapan yang

menyatakan bahwa wanita adalah tiang agama, apabila ia baik maka

jayalah negaranya, sebaliknya apabila wanitanya berakhlak tercela maka

hancurlah negaranya. Dalam menciptakan kehidupan yang bermoral maka

Page 102: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

seorang wanita harus memberikan peranan yaitu menjadikan keluarganya

sakinah sebagai cikal bakal terbentuknya masyarakat bermoral.

Bagi kaum muslimin secara umum, hendaknya mereka berusaha

mempertahankan wanita-wanita yang shalihah dengan menjaga mereka

dari pengaruh negatif yang dapat merusak serta memperbaiki wanita-

wanita yang masih berada di bawah tingkat keshalihan menuju cita-cita

Islam sebenarnya.

C. PenutupSyukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,

yang telah meberikan kekuatan dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari, walaupun segala ikhtiar untuk mencapai hasil

yang optimal telah penulis lakukan, namun penulis yakin masih banyak

kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini. Semua ini

merupakan keterbatasan ilmu dan kemampuan penulis. Oleh karena itu,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari

berbagai pihak demi perbaikan selanjutnya.

Akhirnya penulis mohon kepada Allah semoga semua pihak yang

yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini mendapatkan

pahala yang lebih banyak sebagai balasan amal shaleh. Dan akhirnya

peulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Page 103: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

DAFTAR PUSTAKA

Abi Dawud, Imam, Sunan Abi Dawud, Juz II, Beirut: Dar al Kutub alImamiyah, 1985.

Abu 'Alam Al-Mishri, Taufik, Fatimah az Zahra Ummu Abiha, Bandung:Pustaka Pelita, Cetakan pertama, 1999.

Abu Syuqqoh, Abdul Halim, Kebebasan Wanita, Jilid I, Jakarta: GemaInsani, 2008.

Al Ghaffar, Abdurrasul Abdul Hassan, Wanita Islam dan Gaya HidupModern, Jakarta: Pustaka Hidayah, 1993.

Al-Hadad, Al-Thahir, Wanita dalam Syari at dan Masyarakat, Jakarta:Pustaka Firdaus, 1992.

Al Hasyimi, Muhammad Ali, Muslimah Ideal, Yogyakarta: Mitra Pustaka,2000.

Al Husaini, M. H. Al Hamid, Riwayat Hidup Siti Fatimah Az Zahra r.a.,Semarang: CV Toha Putra, 1993.

Al Istanbuli, Mahmud Mahdi dan Mustafa Abu Nashr Asy Syilbi, WanitaTeladan, Istri-istri, Putri-putri, & sahabat wanita rasulullah,Jakarta: Pustaka Zahra, 2003.

Al-Jauhari, Mahmud Muhammad dan Muhammad Abdul Hakim Khayyal,Membangun Keluarga Qur ani, terj. Kamran As’ad Irsyady danMufliha Wijayati, Jakarta: Amzah, 2005.

Al Maraghy, Ahmad Musthafa, Tafsir Al Maraghy, Semarang: Toha Putra,1986.

Amini, Ibrahim, Fatimah Az Zahra al Mar ah an Namudzjiyah fi-al Islam,Iran: Anshariyyan Publication.

Azwar, Saefuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Bakker, Anton dan A. Charris, Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta:Rineka Cipta, 1997.

Budiono, Kamus Ilmiah Populer Internasional, Surabaya: Alumni, 1990.

Page 104: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Departemen Agama RI, Al Qur an dan Terjemahnya, Surabaya: PustakaAgung Harapan, 2006.

Imam, Hanbal, Musnad Ahmad Ibnu Hanbal, Beirut: Dar al kutub al‘Ilmiyyah, 1993.

Khalil, Moenawar, Nilai Wanita, Solo: CV Ramadhani, 1987.

Komarudin, Kamus Riset, Bandung: Angkasa, 1987.

Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif Telaah Positivistik,Rasionalistik, Phenomenologik, dan Realisme Metaphisik, Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 1983.

Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT RemajaRosdakarya, cetakan pertama, 2001.

Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Al Munawwir Arab-Indonesia,Pustaka Progressif, 1997.

Muslim, Imam, Shahih Muslim, Juz II, Beirut: Dar al kutub al Ilmiyah,1982.

Naraha, Talizu, Desain Riset dan Teknik penyusunan Karya Tulis Ilmiah,Jakarta: Bina Aksara, 1987.

Nasa i, Imam, Sunan al Nasa i, Juz V, Beirut: Dar al Marifah, 1981.

Ordoni, Abu Muhammad, Fatimah Buah Cinta Rasulullah SAW SosokSempurna Wanita Surga, Jakarta: Pustaka Zahra, 2009.

Qardlawi, Yusuf, Jangan Menyesal Menjadi Wanita, Yogyakarta: DIVAPress, 2008.

Sudarto, Metode Penelitian Filsafat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997.

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 1983.

Syari'ati, Ali, Fatimah Az Zahra Pribadi Agung putri Rasulullah SAW,Jakarta: Pustaka Zahra, cetakan tujuh, 2006.

Thalib, M., Analisa wanita dalam Bimbingan Islam, Surabaya: Al Ikhlas,1996.

Ulwan, Abdullah Nashih, Pemeliharaan Kesehatan Jiwa Anak, terj.Khalilullah Ahmas Masjkur Hakim, Bandung: Remaja Rosdakarya,1990.

Page 105: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

Departemen Agama RI, Al Qur an dan Terjemahnya, Surabaya: PustakaAgung Harapan, 2006.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,2005.

Aksin Wijaya, Teori Interpretasi Ibnu Rusyd: Kritik Ideologis-Hermeneutis,Yogyakarta: LkiS Printing Cemerlang, 2009.

Page 106: PROFIL WANITA SHALIHAH: ANALISIS KEPRIBADIAN FATIMAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/123/jtptiain... · 2013. 1. 16. · shalihah. Sebagai seorang putri manusia teragung,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Robi’atul ‘Adawiyyah

Tempat/tanggal lahir : Rembang, 25 Pebruari 1989

Agama : Islam

Alamat : Kedungasem, Rt. 02 Rw. IV

Sumber, Rembang.

Pendidikan : 1. SDN I Kedungasem lulus tahun 2000

2. MTsN I Sumber lulus tahun 2003

3. MA Mu’allimin Mu’allimat Rembang lulus tahun 2006

4. IAIN Walisongo Semarang angkatan 2006