product placement (penempatan produk) samsung …

24
1 Universitas Indonesia PENGARUH PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG GALAXY S III PADA DRAMA KOREA BIG (2012) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN ODE PRAMOEDYA PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PEMBIMBING : IXORA LUNDIA SUWARYONO Abstrak : Penelitian ini betujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh penempatan produk Samsung Galaxy SIII pada Drama Korea BIG terhadap minat beli konsumen. penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang yang telah menonton Drama Korea BIG dan tergabung dalam komunitas penggemar drama Korea dengan usia 18 tahun keatas. Metode yang peneliti gunakan adalah non- probability sampling serta teknik pengambilan sampel Snowball. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan linear regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penempatan produk Samsung Galaxy SIII memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen yaitu penempatan produk memiliki hubungan sebesar 4.5% dan sisanya sebesar 95.5% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci : Minat Beli; Penempatan Produk; Samsung Galaxy SIII. Abstract : The objective of this research is to analyze how the effect of product placement of Samsung Galaxy SIII in BIG (2012) Korean Drama toward purchase intention. This is a research with quantitative approach. The sample of this research is 100 viewer of “BIG” Korean Drama that join with Korean Drama Fan Base and already 18 years old. Researher used non-probability sampling method with Snowball technique. This research used questionaire as research instrument and analyzed with linear regression. The result of this research indicates that product placement of Samsung Galaxy SIII in BIG Drama effect purchase intention, although it is not strong. Product placement effect purchase intention equal to 4.5% and the residue equal to 95.5% effected by other factors Key Words : Product Placement; Purchase Intention; Samsung Galaxy SIII. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan dan keinginan akan berbagai macam barang dan jasa tidak akan pernah berhenti. Konsumen akan selalu berusaha untuk mencari produk yang dibutuhkan dengan berbagai cara. Dalam proses pemenuhan kebutuhan dan keinginan yang dilakukan konsumen, terdapat sesuatu hal yang disebut dengan minat. Minat dalam hal ini adalah minat untuk membeli sesuatu produk, barang ataupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Minat untuk membeli atau yang biasa disebut minat beli dalam dunia pemasaran Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

1    

Universitas Indonesia

PENGARUH PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG GALAXY S III PADA DRAMA KOREA BIG (2012)

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

ODE PRAMOEDYA

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PEMBIMBING : IXORA LUNDIA SUWARYONO

Abstrak : Penelitian ini betujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh penempatan produk Samsung Galaxy SIII pada Drama Korea BIG terhadap minat beli konsumen. penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang yang telah menonton Drama Korea BIG dan tergabung dalam komunitas penggemar drama Korea dengan usia 18 tahun keatas. Metode yang peneliti gunakan adalah non-probability sampling serta teknik pengambilan sampel Snowball. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan linear regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penempatan produk Samsung Galaxy SIII memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen yaitu penempatan produk memiliki hubungan sebesar 4.5% dan sisanya sebesar 95.5% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata Kunci : Minat Beli; Penempatan Produk; Samsung Galaxy SIII.

Abstract : The objective of this research is to analyze how the effect of product placement of Samsung Galaxy SIII in BIG (2012) Korean Drama toward purchase intention. This is a research with quantitative approach. The sample of this research is 100 viewer of “BIG” Korean Drama that join with Korean Drama Fan Base and already 18 years old. Researher used non-probability sampling method with Snowball technique. This research used questionaire as research instrument and analyzed with linear regression. The result of this research indicates that product placement of Samsung Galaxy SIII in BIG Drama effect purchase intention, although it is not strong. Product placement effect purchase intention equal to 4.5% and the residue equal to 95.5% effected by other factors

Key Words : Product Placement; Purchase Intention; Samsung Galaxy SIII.

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan dan keinginan akan berbagai macam barang dan jasa tidak akan pernah

berhenti. Konsumen akan selalu berusaha untuk mencari produk yang dibutuhkan dengan

berbagai cara. Dalam proses pemenuhan kebutuhan dan keinginan yang dilakukan konsumen,

terdapat sesuatu hal yang disebut dengan minat. Minat dalam hal ini adalah minat untuk

membeli sesuatu produk, barang ataupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

mereka. Minat untuk membeli atau yang biasa disebut minat beli dalam dunia pemasaran

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 2: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

2    

Universitas Indonesia

merupakan keadaan mental yang mencerminkan rencana pembeli atau konsumen atas suatu

produk (Howard, 1996, p.35-36).

Seiring dengan hal ini, pemasar berusaha mencari celah untuk dapat memasukkan

produk mereka kedalam kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu alat yang dapat

digunakan pemasar yang terdapat didalam 4P (Price, Product, Place, Promotion) adalah

Promotion untuk memuaskan target pasar yang telah ditentukan (Kotler& Keller, 2006, p.20).

Bagian ini dapat dikatakan krusial, karena dapat dijadikan sebagai titik tumpuan utama

perusahaan dalam menonjolkan produknya.

Dalam promosi sendiri, didalamnya ada beberapa alat yang bisa digunakan antara lain

adalah advertising, direct marketing, interactive/internet marketing, public relation, personal

selling, dan sales promotion(Belch & Belch, 2003,p.16). Salah satu yang sering ditemui dan

mungkin tidak disadari oleh kebanyakan orang adalah advertising atau iklan. Di indonesia,

iklan mendapatkan respon yang cukup negatif. Hal ini ditunjukkan dalam survey LOWE

Indonesia, yang menunjukkan bahwa sebanyak 53% pemirsa televisi di Indonesia mengganti

saluran televisi begitu televisi memasuki tayangan iklan dan sisanya melakukan aktivitas lain

(Tempo, 2005). Oleh karena itu, pemasar harus mencari alat lain dalam beriklan. Salah satu

cara yang dapat digunakan adalah product placement.

Penempatan produk -yang juga diketahui sebagai penempatan merek yang

mensponsori suatu program dengan adanya integrasi antara merk produk dengan wadah yang

ditempati- adalah kegiatan pemasaran dalam iklan dan promosi yang memasukkan nama

merek, produk, kemasan, tanda, dan ciri khas produk tersebut kedalam suatu wadah atau

media yang memang pada intinya penempatan produk ini mempunyai tujuan yang komersil

(Panda, 2004; Cebrzynski, 2006).

Terdapat beberapa tujuan dari penempatan produk, salah satu diantaranya yang paling

menonjol dan yang paling menjadi inti dari tujuannya adalah untuk membawa keinginan akan

perubahan pada sikap konsumen terhadap produk dan evaluasi secara keseluruhan terhadap

produk. Dimana produk tersebut ditempatkan dan siapa yang menggunakan produk tersebut

juga akan mempengaruhi pandangan dari baik atau buruknya produk. Ketika citra dari sebuah

produk yang ditampilkan sudah baik, maka hal ini akan berujung pada timbulnya minat untuk

membeli. Rasa percaya dan yakin terhadap kualitas dari produk tersebutlah yang akan

membawa perubahan dalam prilaku dan minat pembelian konsumen (Panda, 2004 ; Kaylene,

et al, 2010).

Terdapatnya penempatan produk kedalam sebuah media mempermudah konsumen

untuk mempelajari dan me-recall dari brand produk yang muncul sampai ke titik dimana

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 3: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

3    

Universitas Indonesia

konsumen merasa tertarik karena product placement itu sendiri yang akan berhubungan

langsung dengan terciptanya minat beli konsumen terhadap produk (Kozary & Stacey, 2010).

Produk yang biasanya masuk ke dalam film adalah pakaian, mobil (automobiles), motor,

HandPhone(consumer electronics), sepatu, komputer, dan rokok (Russel & Cohn, 2012, p.7).

Salah satu merek yang banyak menggunakan drama atau seri televisi sebagai

penempatan produknya adalah Samsung. Terdapat fakta bahwa pengiriman smartphone

Android ke Indonesia tumbuh 22% (Kompas, 2012) dengan 80% dari pengguna Smartphone

Android di Indonesia menggunakan merek Samsung. Lebih spesifiknya lagi, peneliti

mengambil objek penelitian Samsung Galaxy SIII. Pemilihan Samsung Galaxy SIII

dikarenakan produk generasi ketiga (terakhir) dari Flagship SmartphoneAndroid Samsung

adalah Galaxy S III.

Salah satu drama Korea yang paling Up to Date dan mempunyai rating cukup baik di

Korea ataupun internasional dan masuk ke Indonesia adalah drama Korea “BIG”. Drama BIG

ini disiarkan di Korea pada bulan Juni-Juli 2012. Tetapi, orang di seluruh dunia bisa

menonton drama ini melalui TV Cable dengan Chanel KBS (TV berbayar) serta melalui

website-website seperti Dramacazy.net, Youtube.com, dan Viki.com.

Gambar 1 Rating Drama Korea BIG

Sumber : www.koreandrama.org Rating diatas cukup menunjukkan bahwa posisi drama BIG cukup digemari di Seoul

(Korea Selatan) ataupun di dunia internasional (Nation Wide).

Gambar 2 Gambar 3

Screen shots dalam drama BIG Sumber : http://www.mykimchidrama.net

Kaitan antara masuknya budaya Korea –Korean Wave- di Indonesia yang turut

melanda Jakarta, melalui berbagai macam media yang salah satunya yaitu melalui drama atau

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 4: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

4    

Universitas Indonesia

mini seri, serta banyaknya peminat akan HandPhone merek Samsung Galaxy SIII di Jakarta,

dimana HandPhone merek Samsung ini sendiri berasal dari Korea Selatan, dengan teori

penempatan produk dan minat beli membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana

pengaruh penempatan produk SGS III pada salah satu drama Korea yaitu drama Korea BIG

terhadap minat beli konsumen di Jakarta.

2. Pokok Permasalahan

Konsumen yang sudah tidak tertarik lagi dengan iklan yang frontal membuat pemasar

menggunakan penempatan produknya untuk bisa mendapatkan perhatian konsumen. Korean

Wave yang sedang ramai-ramainya di Indonesia -terutama melalui drama Korea- dan

Samsung yang asli berasal dari Korea dan sudah mempunyai nama di Indonesia, apakah akan

memberikan sesuatu stimulus terhadap minat beli konsumen yang melihat drama Korea

tersebut.

Keadaan ideal yang diharapkan tercapai dari product placement adalah adanya

pengaruh dari product placement terhadap minat beli konsumen. Diharapkan dengan

menonton drama Korea BIG dengan adanya penempatan produk Samsung Galaxy SIII

nantinya akan mempengaruhi konsumen untuk terciptanya minat beli terhadap produk

Samsung itu sendiri. Idealnya adalah semua sisi dari product placement yang ada di dalam

drama harus memiliki eksposur dalam visual, audio, dan gabungan keduanya yaitu plot

connection (Russel, 2002).

Dari penjelasan diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini

adalah : Bagaimanakah pengaruh penempatan produk Samsung Galaxy S III pada drama

Korea BIG terhadap minat beli konsumen ?

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, maka penelitian ini

memiliki tujuan :

Mengetahui bagaimana pengaruh penempatan produk Samsung Galaxy S III pada

drama Korea BIG terhadap minat beli konsumen.

TINJAUAN TEORITIS

1. Product Placement/ Penempatan Produk

George E. Belch & Michael A. Belch mendefinisikan product placement sebagai

penempatan produk yang mempunyai tujuan untuk memperlihatkan secara jelas mengenai

produk kepada penonton (Belch & Belch, 2003, p.450). Shuterland & Sylvester (2000,p.36)

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 5: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

5    

Universitas Indonesia

mengatakan bahwa product placement termasuk dalam ‘subliminal advertising’ dimana

mempunyai tujuan untuk memasuki pikiran penonton dan menyatu dengan media yang ada

untuk menimbulkan kesan natural dan tidak memaksa, tidak selayaknya iklan pada umumnya.

Terdapat tiga strategi yang dapat digunakan didalam penempatan produk (D'Astous,

A. & Seguin, 1999; Williams, Kaylene et al, 2010), yaitu : (1) Implicit product placement

strategy :Merek dan logo dari perusahaan ataupun produknya diperlihatkan diperlihatkan

secara visual tanpa adanya penjelasan secara formal. (2) Integrated explicit product placement

strategy :Merek dan logo dari perusahaan atau produk diperlihatkan secara aktif didalam

scene dan diekspresikan secara formal dalam plot. Benefit dari produk didemonstrasikan

secara jelas oleh artis didalam program tersebut. (3) Non-integrated explicit product

placement strategy :Merek dan logo dari perusahaan atau produk diperlihatkan dan

diekspresikan secara formal tetapi tidak mempunyai kaitan atau hubungan dengan isi dari

program. Untuk drama BIG, strategi yang digunakan adalah strategi Integrated explicit

product placement.

Dimensi Penempatan Produk yang peneliti gunakan berasal dari Russel (2002), yaitu

1. Dimensi Visual / Screen Placement. Dimensi visual merujuk kepada tampilan dari merek

didalam layar. Jika ingin memberikan visualitas yang jelas pada layar, maka tiga faktor ini

harus ada, yaitu (1) ruang atau space yang ada pada layar. Jika produk muncul pada layar

dengan ukuran zoom kamrea yang tidak besar, maka penonton tidak dapat melihat dengan

jelas produk yang ada. (2) durasi paparan produk pada layar. Jika produk tidak muncul dalam

durasi yang lama, maka penonton tidak akan menyadari jika produk tersebut muncul. Butuh

waktu yang cukup sampai penonton menyadari hadirnya produk. (3) berapa jumlah dari

berapa total scene yang disisipi produk (Lehu, 2009, p. 111).

Demi terciptanya kesan natural penempatan produk didalam film, kondisi dari

paparan juga harus baik. Posisi central dari layar harus bisa dikuasai oleh produk. Peran

orang dibelakang layarlah yang harus berusaha agar produk terlita jelas, dengan resolusi

yang baik pada layar, zoom-in dan zoom out yang tepat, tetapi tidak boleh terkesan

memaksa. (Lehu, 2005).

2. Dimensi Auditory / Script Placement.

Dimensi ini merujuk pada penyebutan secara lisan terhadap merek produk

tersebut oleh pemain dalam program penempatan produk. Dimensi auditory ini juga

mempunyai beberapa tingkatan, tergantung konteks dimana merek tersebut diucapkan,

frekuensi penyebutan nama merek, dan tempat penekanan penyebutan nama merek

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 6: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

6    

Universitas Indonesia

(misalnya nada pada suara, penempatan dalam dialog apa, dan cara karakter atau pemain

berbicara).

Auditory membawa naskah dari program televisi dan sebagai hasilnya informasi

yang dihasilkan dari auditory lebih bermakna daripada informasi visual. Hal ini

dikarenakan individu bisa mencerna informasi lisan dari program televisi walaupun

mereka tidak melihat ke televisi tersebut. Tetapi, jika dialog dalam film yang disisipkan

produk tidak bisa menyatu dengan baik, maka hal tersebut akan memberikan damage

kepada produk dan film itu sendiri (Lehu, 2009, p. 105).

3. Dimensi Plot Connection

Dimensi ini merujuk pada seberapa terkaitnya antara merek dengan alur cerita.

Mengambil tempat yang strategis dalam alur cerita dan membangun personal yang baik

dari si karakter akan membantu menciptakan penempatan produk yang baik. Dimensi ini

juga merupakan gabungan antara dimensi visual dan dimensi auditory. Karakter dari

jalan cerita juga harus diperhatikan. Harus di kontrol apakah pemain sudah ber-acting

sesuai dengan nilai yang dimiliki oleh produk.

Keberadaan produk didalam film jelas untuk menimbulkan kesan yang positif

(Lehu, 2009, p.119). Integrasi produk kedalam screenplay merupakan hubungan yang

dibutuhkan untuk bisa menembus pikira penonton, dari hanya sekedar persepsi hingga

menjadi persuasi dan memberikan stimulus kepada penonton untuk tertarik terhadap

produk tersebut.

Penempatan produk juga bisa diklasifikasikan kedalam dua kelompok secara umum,

yaitu level prominence : (1) prominent atau (2) subtle. Prominent yaitu membuat produk

yang ditampilkan bukan hanya sekedar pelengkap dari jalannya alur cerita atau bagian dari

adegan, tetapi memang sengaja diperuntukkan bagi penonton untuk melihat dengan jelas. Hal

ini biasanya identik dengan produk dengan ukuran besar dengan visibilitas yang tinggi (bisa

di zoom out dari sisi kamera), tampilan logo atau tanda unik apapun yang mencirikan produk,

produk memiliki hubungan dengan jalan cerita, pengucapan yang diulang-ulang, dan memiliki

durasi yang lama ketika tampil di layar (Avery&Ferraro, 2000).

Subtle yaitu penonton yang melihat produk dalam film tersebut tidak akan menyadari

dan meningat hal tersebut sebagai iklan atau penempatan yang disengaja, dan hal ini akan

menimbulkan sikap yang positif karena paparan atau eksposur produk yang tidak terlalu

frontal. Walaupun penonton memiliki awareness, recall, dan pengenalan yang rendah, tetapi

mereka tidak akan merasakan tujuan komersil dari penempatan produk ini. Oleh karena itu,

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 7: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

7    

Universitas Indonesia

subtle placement dipertimbangkan akan lebih efektif daripada prominence placement (Cowley

and Barron, 2008).

2. Minat Beli

Minat berprilaku adalah suatu proposi yang menghubungkan diri dengan tindakan

yang dilakukan di waktu yang akan datang, dimana minat konsumen tidak hanya dilihat dari

sikap konsumen terhadap objek, melainkan juga melihat pada norma subjektif yang

mempertimbangkan persepsi seseorang terhadap tanggapan orang yang dekat dengannya

apabila ia berprilaku tertentu (Loudon & Della Bitta, 1993).

Schiffman&Kanuk (2008,p. 72) juga mengatakan bahwa motivasi yang merupakan

tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak, dimana tenaga

pendorong ini dihasilkan oleh keadaan tertekan yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang

tidak terpenuhi mempunyai peran dalam menciptakan minat beli.

Eksposur (exposure) menyediakan kesempatan konsumen untuk memperhatikan lebih

terhadap informasi yang tersedia. Perhatian (attention) muncul ketika stimuli berhasil masuk

kedalam salah satu sensor pikiran konsumen dan menghasilkan sensasi terhadap otak. Setelah

stimuli berhasil mendapatkan posisi di pikiran konsumen, maka terciptalah interpretasi

(interpretation), yaitu bagaimana konsumen memahami dan mengerti akan informasi yang

datang berdasarkan dari karakteristik dari stimulus, individu, dan situasi (Hawkins, Best,

&Coney, 2001, p.283-285).

Sikap terbagi dalam tiga komponen yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Kognitif adalah

apa yang seorang konsumen percaya kebenarannya mengenai suatu sikap yang akan

menimbulkan hasil tertentu. Afektif adalah perasaan terhadap objek (produk) dan konatif

adalah suatu minat untuk melakukan suatu tindakan terhadap objek (produk), dimana

minat beli masuk kedalam tahap akhir dari sikap (Solomon,2004, p.227). Komponen

konatif juga biasanya diungkapkan dengan pernyataan keinginan konsumen untuk membeli

(Schiffman&Kanuk,2008, p. 227).

Minat beli sendiri memiliki indikator pengukuran. Indikator dari minat beli dikatakan

oleh Schiffman&Kanuk (2008, p. 470) : (1) Ingin mengetahui produk, (2) Tertarik untuk

mencari informasi mengenai produk, (3) Tertarik untuk mencoba, (4) Mempertimbangkan

untuk membeli, (5) Ingin memiliki produk.

Berdasarkan uraian diatas, maka bentuk model analisis pada penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 8: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

8    

Universitas Indonesia

Gambar 4 Model Penelitian Sumber : Russel (2002) & Schiffman&Kanuk (2008)

Hipotesis merupakan suatu pernyataan tentang sebuah parameter populasi yang harus

diverifikasi (Lind, Marchal, Wathen, 2007, p. 377). Hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Ho : tidak ada pengaruh antara penempatan produk dengan timbulnya minat beli konsumen

Ha : ada pengaruh antara penempatan produk dengan timbulnya minat beli konsumen

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Neuman mengemukakan bahwa setiap teori dibangun berdasarkan serangkaian

asumsi tentang hakekat manusia, kenyataan sosial atau gejala tertentu (Neuman,2003). Dalam

penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

merupakan pendekatan yang berangkat dari teori.

Jenis penelitian dapat dilihat dari tiga aspek, yakni dari sisi (1) tujuan yaitu penelitian

kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya berupa angka-angka atau data kualitatif yang

diangkakan (Durianto, Sugiarto, Sitinjak, 2001,p.19) dengan pendekatan

explanatory(eksplanatif) research; (2) manfaat yaitu penelitian terapan. Karena penelitian

ini lebih ditujukan untuk memecahkan masalah dan menghasilkan rekomendasi solusi untuk

masalah yang diteliti; (3) dimensi waktu yaitu cross sectional research. Penelitian ini

mengambil waktu pada awal Oktober2012 sampai dengan April2013 dan hanya dilakukan di

Jakarta.

Berdasarkan teknik pengumpulan data, penelitian ini menggunakan teknik

pengumpulan data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka. Pengumpulan data

kuantitatif dilakukan melalui survey dengan menggunakan kuesioner (Hair, Bush, &Ortinau,

2003, p. 255). Populasi dalam penelitian ini adalah komunitas penggemar drama Korea di

Jakarta yang pernah menonton drama Korea BIG (2012) dengan cakupan umur 18 tahun

keatas. Jumlah sample yang diambil sebanyak 100 responden. Teknik penarikan sampel yang

PRODUCT PLACEMENT

- Dimensi visual / screen placement. - Dimensi auditory / script placement - Dimensi plot connection

 

 

MINAT BELI

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 9: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

9    

Universitas Indonesia

digunakan peneliti adalah non-probability sampling, dengan teknik pengambilan sampel

Snowball.

Pada penelitian ini pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan skala likert.

Skala ini dikembangkan untuk mengukur sikap pada tingkat pengukuran ordinal (Malhotra&

Peterson, 2006, p. 264). Sangat Setuju (5), Setuju (4), Netral (3), Tidak Setuju (2), Sangat

Tidak Setuju (1). Selain itu, terdapat analisis deskriptif yang berisi nilai mean. Untuk

mengetahui batasan nilai bagi masing-masing kelas, maka bisa digunakan rumus :

RS = (m-n)/b

Dimana m = nilai tertinggi yang mungkin ; n = nilai terendah yang mungkin ; b

= jumlah kelas yang ada. (Neuman, 2003)

Pembagian Kelas Analisis Deskriptif Mean

Peneliti menggunakan kelas mean yang dikemukakan oleh Durianto, Sugiarto, &

Sitinjak (2001, p. 43) yaitu : (1) 1 ≤ x ≤ 1.8 = Sangat Jelek / Sangat Rendah; (2) 1.8 ≤ x ≤ 2.6

= Jelek / Rendah; (3) 2.6 ≤ x ≤ 3.4 = Cukup; (4) 3.4 ≤ x ≤ 4.2 = Baik / Tinggi; (5) 4.2 ≤ x ≤ 5

= Sangat Baik /Sangat Tinggi

Sebelum peneliti turun lapangan , maka terlebih dahulu dilakukan Pre-test dengan

melakukan uji validitas dan reliabilitas. Validitas mengukur apakah terdapat perbedaan nilai

antara objek yang diobervasi dengan hasil pengukuran atau dengan kata lain berada diatas

batas nilai yang telah ditentukan (Malhotra & Peterson,2006,p.274). Pengukuran dilakukan

pada (1) Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy: >0.500; (2) Bartlett’s Test

of Sphericity: >0.050; (3) Anti-image Matrices: >0.500 (Hair et al, 2007).

Reliabilitas dilakukan untuk mengukur konsistensi. Batas nilai reliabilitas

menggunakan Cronbach Alfa, apabila angka yang keluar >0,6 maka data tersebut reliable atau

konsisten dan dapat digunakan (Malhotra & Peterson, 2006,p.274).

Setelah itu, peneliti melakukan analisis regresi sederhana (linear). Tahap pertama

adalah mereduksi dari variabel dependen dengan bantuan SPSS 17.0 (dimension reduction).

Setelah itu lakukan dimension reduction terhadapa variabel independen. Setelah didapatkan

keduanya dilakukan pengukuran adakah pengaruh penempatan produk (variabel independen)

terhadap minat beli konsumen (variabel dependen) dengan analisis regresi linear.

Memasukkan hasil reduksi dari variabel dependen dan independen lalu melihat hasilnya

terhadap R square (R2) untuk menentukan berapa besar prosentase variabel independennya

berhubungan dengan dependen. Selanjutnya yang harus dilihat adalah pada tabel Anova dan

Coefficient. Lihat pada T, F, Signifikansi. Apabila Signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan

Ha ditolak. Tetapi, apabila Signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Untuk nilai

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 10: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

10    

Universitas Indonesia

t hitung pada tabel koefisien, jika lebih besar daripada nilai t kritis dan nilai signifikansi pada

tabel coefficients dibawah 0.005 maka hipotesis diterima.

HASIL PENELITIAN

Pembahasan Hasil Pre-test

Dimulai dari pembahasan hasil Validitas, dimana peneliti melihat hasil Kaiser-Meyer-

Olkin Measure of Sampling Adequancy dan Bartlett’s Test of Sphericity Significance dan Anti

Image. Untuk Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequancy pada penghitungan awal

terdapat dimensi yang tidak valid dengan nilai dibawah 0.500, yaitu dimnesi auditory dengan

nilai 0.435. Kemudian peneliti menghapus indikator yang memiliki nilai paling kecil, yaitu

indikator ketiga dari dimensi auditory. Setelah dihapus, maka nilai dimensi auditory berada

diatas batas nilai. Berikut hasil pengukuran yang telah diperbaiki :

Tabel 1 Pengukuran Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequancy dan Bartlett’s Test of

Sphericity No. Dimensi Penelitian KMO Measure of

Sampling Adequancy Bartlett’s Test of

Sphericity Significance Nilai yang diharapkan >0.500 < 0.05

1 Dimensi Visual / Screen Placement

0.678 0.000

2 Dimensi Auditory / Script Placement

0.510 0.000

3 Dimensi Plot Connection 0.592 0.000 4 Varible Minat Beli 0.791 0.000

Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0

Dapat dilihat pada tabel diatas, setelah dilakukan perbaikan pada dimensi auditory,

maka semua dimensi sudah berada diatas batas nilai yang ditentukan. Dimensi Visual / Screen

Placement memiliki nilai KMO sebesar 0.678, dimensi Auditory / Script Placement memiliki

nilai KMO sebesar 0.510, dan dimensi Plot Connection memiliki nilai KMO sebesar 0.592.

Sedangkan untuk variabel minat beli yang tidak memiliki dimensi didalamnya memiliki niali

KMO sebesar 0.791. Seluruh dimensi dan variabel memiliki nilai Bartlett’s 0.000 dimana

nilia ini jauh berada dibawah batas nilai yang ditentukan yaitu <0.05.

Setelah selesai menghitung nilai validitas untuk per dimensi, peneliti kemudian

menghitung nilai validitas untuk masing-masing indikator yang terdapat di semua dimensi

dengan melihat kepada Anti Image. Batas nilai untuk Anti Image ini adalah >0.500. berikut

adalah hasil penghitungan validitas per indikator:

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 11: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

11    

Universitas Indonesia

Tabel 2 Pengukuran Anti Image

No. Indikator Anti Image

Nilai yang diharapkan >0.500 Variabel Product Placement (Penempatan Produk) Dimensi Visual / Screen Placement

1 logo merek produk terlihat jelas pada layar sehingga penonton lebih sadar akan keberadaan merek produk

0.633

2 nama merek produk terlihat jelas pada layar sehingga penonton lebih sadar akan keberadaan merek produk

0.610

3 produk diperlihatkan secara berulang-ulang didalam drama sehingga penonton bisa lebih ingat akan produk

0.711

4 produk diperlihatkan dalam durasi yang cukup lama (>3 detik) sehingga penonton memiliki waktu lebih lama untuk menyadari adanya

produk didalam drama

0.758

5 produk secara keseluruhan (kemasan) diperlihatkan secara jelas didalam drama

0.775

Dimensi Auditory / Script Placement 1 merek produk disebutkan oleh pemain didalam drama sehingga

penonton dapat mendengar dengan jelas merek produk yang ada di dalam drama

0.506

2 merek produk disebutkan secara berulang-ulang didalam drama sehingga penonton bisa lebih ingat akan produk

0.505

3 fitur/ kelebihan produk disebutkan oleh pemain dalam drama sehingga penonton miliki pengetahuan yang lebih jelas mengenai produk

0.725

Dimensi Plot Connection 1 merek disebutkan sekaligus diperlihatkan oleh pemain didalam drama

sehingga penonton benar-benar mengetahui keberadaan produk didalam drama.

0.565

2 Kemunculan produk disebutkan sekaligus diperlihatkan secara berulang-ulang oleh pemain sehingga penonton bisa lebih ingat akan

produk

0.569

3 fitur/fungsi produk ditunjukkan dan disebutkan secara bersamaan oleh pemain sehingga penonton miliki pengetahuan yang lebih jelas

mengenai produk.

0.577

4 penampakan produk berada di bagian adegan yang cocok dengan alur cerita

0.558

5 Keterkaitan/hubungan antara produk dengan alur cerita drama kuat 0.563 6 Cara penggunaan produk ditunjukkan dengan jelas oleh pemain

sehingga penonton mengerti menggunakan fitur-fitur yang ada pada produk.

0.728

Varible Minat Beli 1 Tertarik untuk mengetahui produk 0.823 2 Tertarik untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai produk lewat

berbagai media yang tersedia 0.815

3 Tertarik untuk mencoba produk 0.935 4 Mempertimbangkan untuk membeli produk 0.719 5 Ingin membeli produk 0.729

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 12: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

12    

Universitas Indonesia

Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0

Seluruh indikator pada kedua dimensi memiliki nilai diatas batas nilai yang

ditentukan, oleh karena itu semua indikator dapat digunakan untuk penelitian. Selanjutnya

adalah pengukuran reliabiltas. Nilai batas untuk menentukan apakah indikator atau dimensi

masuk kedalam kategori reliable adalah apabila nilai dari Cronbach’s Alpha berada diatas

0.600 (Malhotra & Peterson, 2006,p.274). Berikut adalah hasil penghitungan terhadap

reliabilitas : Tabel 3

Hasil Uji Reliabilitas

No. Dimensi Penelitian Cronbach’s Alpha 1 Dimensi Visual / Screen Placement 0.758 2 Dimensi Auditory / Script Placement 0.661 3 Dimensi Plot Connection 0.753 4 Varibel Minat Beli 0.921

Sumber : Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.0

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua dimensi dan variabel memiliki nilai

Cronbach’s Alpha diatas 0.600. Dimensi Visual/ Screen Placement memiliki Cronbach’s

Alpha sebesar 0.758. Dimensi Auditory/Script Placement memiliki Cronbach’s Alpha sebesar

0.661. Dimensi Plot Connection memiliki Cronbach’s Alpha sebesar 0.753. Untuk variabel

minat beli yang tidak memiliki dimensi melainkan langsung kepada indikator, memiliki

Cronbach’s Alpha yang paling besar yaitu 0.921. Dengan demikian, semua dimensi dan

variabel dalam penelitian ini bersifat reliable dan bisa digunakan untuk penelitian.

Pembahasan Statistik Deskriptif Penelitian

Karakteristik Responden.

Karakteristik responden yang pertama adalah usia responden. Usia yang paling

banyak menonton Drama BIG adalah pada usia 20 tahun sebesar 4% atau sebanyak 24

responden. Karakteristik responden yang kedua adalah jenis kelamin. Responden perempuan

yang menonton Drama Korea BIG sebesar 95% atau 95 responden, sedangkan responden

dengan jenis kelamin laki-laki hanya memiliki prosentase sebesar 5% atau sebanyak 5 orang.

Karakteristik responden yang ketiga adalah tempat tinggal. Prosentase terbesar

adalah responden yang bertempat tinggal di daerah Jakarta Selatan, yaitu sebesar 47% atau 47

responden. Karakteristik responden yang terakhir adalah komunitas penggemar drama

Korea. Responden yang tergabung dengan komunitas penggemar drama korea dengan

anggota yang terbesar adalah KCC (Korean Cultural Centre) yaitu sebesar 64% atau

sebanyak 64 orang.

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 13: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

13    

Universitas Indonesia

Pembahasan Statistik Deskriptif per Variable

Variabel Product Placement (Penempatan Produk)

Nilai mean untuk variabel product placement terbagi dalam dimensi-dimensi yang

ada. Dimensi pertama aitu dimensi visual memiliki indikator dengan nilai mean sebagai

berikut :

Grafik 1. Mean Variabel Product Placement

Dari Grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai mean tertinggi pada variabel product

placement seluruhnya ditempati oleh indikator-indikator dari dimensi Visual / Screen

Placement. Nilai mean tertinggi ada pada indikator 3 yaitu “Handphone Samsung Galaxy S

III diperlihatkan secara berulang-ulang didalam drama BIG” dengan nilai mean sebesar 4.31.

Hal ini karena disetiap episode dalam drama pasti selalu ada adegan memegang HandPhone

yang digunakan untuk menelpon, mengecek foto, mengirim gambar, dan SMS.

Walaupun tidak selalu diperlihatkan logo samsungnya, tapi karena sudah diperlihatkan

berkali kali dengan logo yang tertera, jadi ketika tidak diperlihatkan logo penonton sudah bisa

mengerti itu HandPhone apa karena tidak ada perubahan bentuk HandPhone. Indikator ini

adalah satu-satunya indikator yang masuk dalam kategori “Sangat Tinggi”. Indikator tertinggi

kedua adalah indikator 4 yaitu “Handphone Samsung Galaxy S III diperlihatkan dalam durasi

yang cukup lama (>3 detik)” dengan nilai mean sebesar 4.18.

Jadi, dengan nilai mean tertinggi yang dimiliki oleh indikator 3, penonton yang

menonton Drama BIG menyadari keberadaan produk dan dapat mengingat akan adanya

produk Samsung Galaxy SIII dalam film tersebut. Didukung oleh empat indikator lainnya

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 14: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

14    

Universitas Indonesia

yang juga merupakan indikator besar jika dibandingkan dengan dimensi yang lain, maka

penonton memiliki waktu yang lebih lama untuk menyadari adanya produk Samsung Galaxy

SIII karena adanya pengulangan dari tampilan produk dalam banyak scenes serta lamanya

durasi waktu untuk menampilkan produk yaitu lebih dari 3 detik, dimana 3 detik menjadi

batasan lama atau tidaknya produk muncul didalam film (Kozary & Baxter,2010). Hal ini

menjadikan paparan dari produk Samsung Galaxy SIII termasuk dalam penempatan yang

eksplisit, yaitu dapat dilihat dan disadari secara jelas oleh penonton, tetapi tidak mengurangi

esensi drama tersebut karena menjadikan Handphone Samsung sebagai pelengkap dari adegan

(Avery&Ferraro, 2000).

Selain itu, dalam variabel product placement terdapat dimensi dengan nilai mean

terendah, yaitu dimensi Auditory/ Script Placement. Terdapat dua indikator dengan nilai mean

terendah dari seluruh indikator yang ada pada variabel dan dimensi ini. Kedua indikator

teresebut adalah indikator 1 yang menyatakan “Merek produk disebutkan oleh pemain

didalam drama” dan indikator 2 yang menyatakan “Merek produk disebutkan secara berulang-

ulang”. Indikator terkecil dengan nilai mean sebesar 2.72 dimiliki oleh indikator 2, disusul

dengan indikator 1 yang memiliki nilai mean sebesar 2.83. Kedua indikator itu terletak pada

kategori cukup.

Hal ini menandakan penonton yang menonton Drama BIG merasa tidak mendengar

adanya penyebutan merek Samsung dalam dialog. Karena tidak mendengar, makadapat

dikatakan bahwa memang tidak ada penyebutan merek Samsung disini. Tidak adanya

penyebutan merek maka juga tidak ada pengulangan penyebutan merek. Oleh karena itu

kedua indikator ini memiliki nilai yang cukup rendah.

Diingatkan oleh Jan & Drabkova, (2012) bahwa penonton menonton atau melihat film

karena menginkan suatu hiburan, bukan ingin melihat adanya iklan didalamnya, maka jika

sampai ada “Add Lips” didalamnya, hal itu akan membuat penonton kecewa karena

menjadikan strategi promosi product placement tidak menjadi berbeda dan bukan strategi

alternatif, sama saja layaknya dengan iklan biasa di televisi yang dengan terang-terangan

menyebut nama merek produknya.

Untuk dimensi Plot Connection, dimana semua indikatornya masuk dalam kategori

tinggi merupakan reaksi dari penonton drama BIG bahwa terdapat penampakkan akan

gabungan dari audio dan visual. Produk Samsung Galaxy SIII tidak hanya ditunjukkan oleh

kamera, melainkan juga diucapkan dan dijelaskan oleh pemain di dalam drama. Indikator

terbesar dalam dimensi ini adalah indikator 4 yang menyatakan “Penampakan produk berada

di bagian adegan yang cocok dengan alur cerita” memiliki nilai mean sebesar 3.89.

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 15: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

15    

Universitas Indonesia

Sedangkan indikator terendah dalam dimensi ini adalah indikator 1 yang menyatakan “merek

disebutkan sekaligus diperlihatkan oleh pemain didalam drama” dengan nilai mean sebesar

3.5. Indikator ini mendapat nilai rendah bisa dikarenakan tidak adanya penyebutan merek

didalam drama.

Hal ini menandakan adanya tanggapan yang positif dari penonton, yang menyetujui

bahwa peletakkan produk didalam film bisa cocok dengan alur cerita dan tidak menjadikan

keberadaan produk sebagai suatu hal yang “memaksa”. Didukung oleh indikator yang lain,

dimana fitur ditunjukkan dan diucapkan secara bersamaan yang menjadi nilai plus.

Melanjutkan dari dimensi auditory, dimana fitur disebutkan, dalam dimensi ini fitur

disebutkan dan dipraktekkan oleh pemain. Sang aktris mencontohkan bagaimana

menggunakan S Voice, dimana untuk memotret tidak harus menyentuh layar HandPhone,

tetapi cukup dengan memberikan perintah suara. Hal ini juga menjadikan hubungan antara

produk dengan alur cerita menyatu dengan baik. Tetapi untuk bagian merek memang tidak

terlalu dinilai positif oleh penonton mengingat bahwa memang tidak terdapat penyebutkan

merek didalam film walaupun terdapat tampilan merek secara visual.

Variabel Minat Beli

Pada grafik dibawah ini dapat dilihat secara jelas bahwa indikator yang memiliki nilai

mean terbesar adalah indikator 3 yang menyatakan “Tertarik untuk mencoba produk” dengan

nilai sebesar 4.32. Akibat dari variabel independen yaitu product placement yang memiliki

dua dimensi dengan nilai mean yang baik, maka penonton yang telah menonton drama BIG

menjadi memiliki ketertarikan untuk mencoba Samsung Galaxy SIII.

Grafik 2. Mean Variabel Minat Beli

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 16: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

16    

Universitas Indonesia

Sedangkan untuk indikator dengan nilai mean terendah dimiliki oleh indikator 4 yang

menyatakan “Mempertimbangkan untuk membeli produk” dengan nilai sebesar 3.8. Penonton

yang menonton drama BIG tertarik untuk mencoba tapi untuk timbul keinginan untuk

membeli belum terlihat terlalu signifikan. Tetapi, pada indikator berikutnya yaitu indikator 5

dimana memiliki nilai mean yang lebih besar yaitu sebesar 4 memperkuat indikator 4, kalau

ternyata sebenarnya banyak yang ingin membeli Samsung Galaxy SIII. Mengingat indikator

satu dengan yang lainnnya berkaitan dan berurutan, maka rendahnya indikator 4 tertutupi

karena pada indikator 5 nilai mean kembali naik dengan banyaknya yang menjawab “Setuju”

untuk membeli Produk Samsung Galaxy SIII.

Analisis Regresi Sederhana (Linear)

Tabel 4 Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate 1 .212a .045 .035 .98225100 a. Predictors: (Constant), REGR factor score 1 for analysis 5

Pada tabel diatas dapat dilihat R square atau koefisien determinasi yang memiliki nilai

sebesar 0.045. Angka ini menunjukkan 4.5% minat beli konsumen terhadap produk Samsung

Galaxy SIII dipengaruhi oleh penempatan produk tersebut didalam drama Korea BIG. Sisanya

sebesar 95.5% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Nilai koefisien determinasi ini bisa dinilai

sangat kecil, hal ini sesuai dengan nilai signikan yang didapatkan oleh peeneliti dari hasil

penghitungan.

Kecilnya nilai ini lagi-lagi dikarekan banyak responden yang menjawab dengan

jawaban “Netral” dan “Setuju” dimana nilai kedua jawaban tersebut 3 dan 4. Serta luasnya

persebaran jawaban dimana masih ditemukan juga jawaban “Tidak Setuju”. Responden lebih

banyak yang memilih netral dan setuju dapat dikarenakan drama Korea BIG bukanlah satu-

satunya drama Korea yang mempunyai penempatan produk merek Samsung didalamnya.

Bersamaan dengan drama Korea BIG, terdapat beberapa drama Korea lainnya yang juga

memiliki produk Samsung Galaxy SIII dalamnya, seperti Rooftop Prince, Love Rain, My love,

Madame Butterfly (Minyanville, 2013) tetapi yang memiliki rating tertinggi tetap drama

BIG.Karena adanya drama yang muncul bersamaan dengan drama BIG, bisa saja responden

juga menonton drama lain yang lebih disukai jalan ceritanya sehingga dengan hadirnya

produk Samsung Galaxy SIII di drama tersebut dapat lebih merebut perhatian dan lebih dapat

memberikan stimulus untuk tertarik membeli produk tersebut.

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 17: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

17    

Universitas Indonesia

Selain itu, bisa saja sebelum Samsung Galaxy SIII masuk ke Indonesia, terdapat

responden yang sudah mengetahui informasi sebelumnya tentang Samsung, sehingga mereka

sudah mencari tahu terlebih dahulu mengenai Samsung Galaxy SIII dan sudah tertarik lebih

dahulu kepada Samsung sebelum menonton drama BIG. Jadi, ketika menonton drama BIG,

mereka sudah mempunyai pengetahuan sebelumnya mengenai produk dan tidak merasa

terstimulus dengan kuat.

Samsung yang merupakan produk asli dari Korea Selatan menyebutkan memang telah

banyak menaruh harapan agar penonton memiliki ketertarikan akan produknya dengan

menempatkan produknya didalam berbagai drama, termasuk dalam drama BIG

(www.soompi.com,2012).“A-well-orchestrated product placement” atau penempatan produk

yang baik tidak hanya akan mengakibatkan penonton sadar, tetapi juga membawa brand

image yang baik bagi produk (O’Reilly et all, 2005).

Untuk strategi product placement didalam drama ini sendiri kurang bisa terlalu

diandalkan untuk mencapai target konsumennya karena jika dilihat dari hasil analisis

karakteristik penonton drama Korea BIG, yang paling banyak menonton adalah anak muda

diusia 18-21 tahun. Segmen konsumen Samsung Galaxy SIII sendiri yang sebenarnya

diperuntukkan bagi kalangan menengah keatas dengan usia produktif memasuki usia kerja

dari 25 tahun ke atas (www.tribun.news.com,2012) menjadi kurang bisa merangkul target

konsumennya. Karena ternyata yang menonton drama BIG untuk usia diatas 25 tahun tidak

terlalu banyak.

Pembahasan Hipotesis Penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian, nilai signifikansi menunjukkan nilai 0.034 yang berarti

Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil signifikansi dapat dilihat pada tabel Anova dibawah ini.

Jadi, terdapat pengaruh antara product placement Samsung Galaxy SIII pada drama

Korea BIG dengan minat beli konsumen.

Hal ini didukung oleh Kozary & Stacey (2010) yang mengatakan bahwa memang ada

hubungan antara product placement didalam film atau drama dengan minat beli. Tambahan

nilai positif ketika penonton memang tertarik pada produk selain timbulnya minat beli adalah

timbulnya citra yang baik terhadap brand produk. Russel (2002) mengungkapkan, peran

visual dan kongruensi atau kesesuaian produk dalam Plot Connection (gabungan

audio+visual) memegang peranan yang penting daripada peran audio saja. Hal ini dibuktikan

dengan tingginya nilai mean yang dimiliki oleh dimensi visual dan plot connection, dimana

nilai mean yang dimiliki audio justru masuk dalam kategori cukup. Jan &Drabkova (2012)

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 18: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

18    

Universitas Indonesia

juga mengatakan bahwa dominant shot yaitu shot produk pada penempatan visual dan plot

connection dengan jelas juga bisa menambah nilai terliatnya produk.

Samsung sendiri masuk kedalam dominant shot yang bisa dilihat dari positifnya

jawaban responden terhadap dimensi visual dan plot connection (lihat analisis mean dan

persebaran jawaban responden). Misal indikatornya adalah terlihat jelasnya logo, nama merek

dan penampakkan yang berulang-ulang dijawab dengan positif oleh responden.

Tabel 4.13 ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 4.448 1 4.448 4.610 .034a

Residual 94.552 98 .965 Total 99.000 99

a. Predictors: (Constant), REGR factor score 1 for analysis 5 b. Dependent Variable: REGR factor score 1 for analysis 1

Tujuan dari penempatan produk dengan ini telah tercapai, yaitu dengan menempatkan

Samsung Galaxy S III bisa mendapatkan perhatian dan ketertarikan penonton, menciptakan

pengenalan yang instan terhadap suatu produk, dan membawa keinginan untuk terjadinya

minat pembelian Panda (2004); Kaylene, et al (2010).Yang&Ewolden (2007) juga

mengemukakan mengapa Product Placement berpengaruh karena utamanya produk harus

digunakan oleh tokoh utama dalam film, atau setidaknya bermain penting dalam cerita yang

utuh. Dalam drama BIG, yang menggunakan produk Samsung Galaxy SIII adalah aktris dan

aktor pemeran utamanya. Karena yang menggunakan adalah pemeran utama, maka

penampakkan dari Samsung menjadi jelas dan berulang-ulang serta masuk ke dalam alur

cerita.

Pembahasan Koefisien

Nilai t pada tabel coefficients dibawah ini dapat digunakan untuk menilai pengrauh variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial. Jika t hitung ≤ t kritis maka Ha ditolak,

dan jika t hitung > t kritis maka Ha diterima. Pengukuran yang paling penting dari tabel

dibawah ini adalah probabilitas atau nilai signifikansinya, dimana yang akan menentukan ada

atau tidak adanya hubungan antar variabel.

Tabel 4.14 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 19: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

19    

Universitas Indonesia

1 (Constant) 7.076 .098 .000 1.000

REGR factor score 1 for analysis 5

.212 .099 .212 2.147 .034

a. Dependent Variable: REGR factor score 1 for analysis 1 Jika melihat kepada tabel distribusi t pada signifikan 95% (interval kepercayaan) dan

jumlah responden sebanyak 100 orang, maka distrbusi t-nya adalah 1.984 (Lind, Marchal &

Wathen, 2007, p. 491). Uji t digunakan untuk menguji signifikansi koefesiensi regresi (B),

yang mempunyai pengaruh nyata terhadap minat beli (Y).

Hasil analisis yang dilakukan peneliti untuk dimensi product placement memiliki nilai

t sebesar 2.147 yang telah melewati persayaratan yang diharuskan sehingga menambah

penguatan bahwa Ha memang diterima. Untuk nilai signifikansi, seperti yang sudah dibahas

sebelumnya yang memiliki nilai sebesar 0.034 dimana nilai ini < dari 0.05 maka benar bahwa

penelitian ini memiliki pengaruh antara product placement dengan nimat beli, walaupun

nilainya memang tidak besar. Dari angka-angka ini dapat dihasilkan rumus sebagai berikut Y

= 7.076 + 0.212X.

Implikasi Managerial

Nilai pengaruh yang tidak terlalu besar dari product placement terhadap minat beli

dikarenakan persebaran jawaban yang sangat bermacam-macam, dimana kebanyakan dari

responden menjawa “Netral” dan “Setuju”. Serta adanya indikator dalam dimensi yang

memiliki nilai mean rendah dimana dimensi yang lain memiliki nilai yang tinggi, sehingga

ada yang masuk dalam kategori “Cukup” dimana indikator lainnya masuk dalam kategori

“Tinggi” dan “Sangat Tinggi”.

Untuk penempatan Samsung Galaxy SIII dalam drama BIG sendiri termasuk dalam

jenis prominent. Prominent yang diartikan sebagai produk dengan ukuran besar dengan

visibilitas yang tinggi (bisa di zoom out dari sisi kamera), tampilan logo atau tanda unik

apapun yang mencirikan produk, produk memiliki hubungan dengan jalan cerita. Hal ini bisa

dilihat kembali pada indikator yang peneliti gunakan, seperti lamanya durasi memperlihatkan

produk, seringnya diulang-ulang tampilan produk, fitur yang disebutkan secara jelas oleh

pemain, dsb. Penempatan Samsung yang termasuk dalam jenis prominent, dimana prominent

tidak mempunyai pengaruh yang besar dibandingkan sutble, hal ini lah yang membuat

penampatan Samsung Galaxy SIII tidak mempunyai pengaruh yang besar terhadap minat beli

konsumen.

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 20: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

20    

Universitas Indonesia

Sejalan dengan yang dikemukakan oleh D'Astous, A. & Seguin (1999);

Edstrom&Jervfors (2006) bahwa penempatan produk yang implisit akan membawa nilai

positif yang lebih besar dari pada penempatan eksplisit. Samsung dalam drama BIG termasuk

dalam eksplisit dan terintegrasi. Sisi terintegrasinya memang baik yaitu seiring dengan

masukknya produk kedalam alur cerita (kesesuaian dengan dimensi plot connection), tetapi

untuk sisi ekplisitnya kurang memberikan tambahan hubungan, dimana memang implisit

lebih memiliki hubungan yang besar.

Selain itu, persepsi yang ada didalam benak konsumen juga mempengaruhi dalam

penerimaan penempatan produk yang ada didalam drama. Stimuli yang lemah atau yang bisa

disebut dengan persepsi subliminal mempunyai pengaruh yang lebih kuat daripada yang

secara eksplisit (Schiffman & Kanuk, 2008, p. 142). Schiffman & Kanuk menambahkan

bahwa pesan yang disampaikan dengan cara subliminal dimaksudkan untuk membujuk orang

untuk membeli produk tanpa menyadari mengapa mereka termotivasi untuk melakukannya.

Jadi, karena penempatan Samsung Galaxy SIII pada drama BIG tidak memiliki tujuan untuk

membentuk persepsi subliminal melainkan justru secara eksplisit, hal inilah yang membuat

pengaruh yang dihasilkan oleh penempatan produk tidak terlalu besar.

Selain karena persepsi subliminal,jenis iklan dengan menggunakan product placement

yang dapat menimbulkan efek yang lebih besar dan pengaruh yang lebih besar adalah product

placement yang termasuk dalam subliminal advertising. Subliminal advertising

ditransmisikan kepada penonton secara tidak langsung dan pada akhirnya penonton menerima

pesan secara tidak sadar (Wells, Burnett, Moriarty, 2000, p.41). Tipe iklan subliminal yang

berarti tingkat prominencenya rendah ini tidak terlalu menampilkan produk fisiknya secara

jelas. Maka, hal ini lah yang membuat product placement Samsung Galaxy SIII tidak

memiliki pengaruh yang kuat karena tingkat prominencenya tinggi.

Jadi, walaupun pengaruh yang diberikan oleh product placement terhadap minat beli

konsumen tidak terlalu besar dan disebabkan oleh tingkat prominence yang rendah, sebaiknya

untuk dimensi auditory yang memiliki nilai terendah justru lebih ditunjukkan. Terdapat

kemungkinan jika ketiga dimensi memiliki nilai yang tinggi karena jawaban dari responden

yang positif yaitu berada pada persebaran ‘setuju’ dan ‘sangat setuju’, maka bisa

meningkatkan pengaruh dari product placement itu sendiri.

Rujukan yang peneliti dapatkan memang merujuk pada subtle yang memiliki pengaruh

lebih besar, tetapi untuk penonton dan konsumen di Jakarta ada kemungkinan justru akan

memberikan pengaruh yang lebih besar jika semua dimensi product placement memiliki

tingkat prominence yang tinggi. Jika dilihat lagi ke masing-masing dimensi, yang memiliki

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 21: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

21    

Universitas Indonesia

tingkat prominence yang tinggi hanyalah dimensi visual dan plot connection, sedangkan

dimensi auditory tidak. Oleh karena itu, jika ketiga dimensi memiliki tingkat prominence

yang tinggi bisa terdapat kemungkinan memiliki pengaruh yang kuat.

Secara keseluruhan, strategi yang digunakan Samsung untuk mengiklankan produknya

sudah baik, karena reaksi dari responden yang mengarah ke sisi positif, terkecuali untuk

dimensi auditory karena memang penonton tidak mendengar adanya pengucapan merek

Samsung didalam film. Tetapi, penempatan produk menjadi kurang efektif karena Samsung

galaxy SIII memiliki sasaran kepada kaum muda pekerja dengan usia 25 tahun keatas, namun

penonton drama BIG sendiri berada pada usia 20 tahunan.

Terlebih dari itu, jika dilihat dari jenis kelamin yang banyak menonton drama BIG

adalah perempuan, dimana jumlahnya mencapai 95% dari keseluruhan responden. Konsumen

laki laki menjadi kurang terekspos akan penempatan produk ini. Maka Samsung harus bisa

mencari strategi iklan yang lebih efektif untuk dapat menimbulkan minat beli laki-laki.

SIMPULAN dan SARAN

Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara product placement

Samsung Galaxy SIII dalam drama BIG terhadap minat beli konsumen. Tetapi,

pengaruh yang tercipta antara product placement dengan minat beli konsumen tidak terlalu

besar. Hal ini dikarenakan responden yang peneliti temui ternyata tidak berbanding lurus

dengan konsumen yang menjadi target oleh Samsung Galaxy SIII, dimana target

konsumennya adalah orang yang berusia produktif kerja dengan usia 25 tahun keatas.

Sedangkan, yang paling banyak menonton drama BIG adalah orang dengan usia 20 tahun.

Penempatan Samsung Galaxy SIII pada drama BIG yang termasuk dalam jenis penempatan

prominence atau secara sangat jelas menampilkan produk didalam film walaupun hal ini tidak

merusak jalan cerita drama itu sendiri membuat hasil pengaruhnya menjadi kecil.

5.2 Saran

Saran yang peneliti berikan adalah Samsung harus lebih berhati-hati lagi untuk

melakukan kegiatan iklan dan strategi marketingnya. Ketika akan menempatkan produk

didalam film, pastikan terlebih dahulu siapa yang akan menonton film tersebut dan apakah

searah dengan target konsumen dari produk yang ditempatkan tersebut. Sesuaikan juga

dengan jalan cerita didalam film. Walaupun memang penempatannya dari indikator dimensi

yang ada sudah mempelihatkan hasil yang cukup memuaskan. Untuk dimensi visual dan plot

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 22: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

22    

Universitas Indonesia

connection, tidak ada masalah didalamnya karena nilai yang diperoleh sudah besar, tetapi

untuk dimensi auditory tidak memiliki nilai yang besar. Jadi, yang dapat dilakukan oleh

Samsung adalah tetap mempertahankan kedua dimensi tersebut dan mencoba untuk lebih

mengeksplor lagi tampilan dari dimensi auditory karena berkesempatan untuk membuat

pengaruh yang lebih besar lagi dengan cakupan konsumen di Jakarta.

DAFTAR REFERENSI

Buku

Belch, George & Michael Belch. (2003). Advertising and Promotion : An Integrated

Marketing Comunications Perspective 6th Edition . New York : Mc Graw Hill.

Durianto, Darmadi, Sugiarto, Tony Sitinjak. (2001). Strategi Menaklukkan Pasar Melalui

Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia.

Hair, Joseph F. Jr, Robert P. Bush, David J. Ortinau. (2003). Marketing Research : Within a

Changing Information Environment, 2nd Edition. New York : Mc Graw Hill.

Hair, Joseph F. Jr, William C. Black, Barry J. Babin & Rolph E. Anderson. (2007).

Multivariate Data Analysis, 7th Ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Hawkins, Del I. & Roger J. Best, Kenneth A. Coney. (2001). Consumer Behaviour : Building

Marketing Strategy International Edition. New York : Mc Graw Hill

Howard, John A. (1996). Consumer Behaviour in Marketing Strategy. New Jersey : Prentice

Hall.

Kotler, Phillip & Kevin Lane Keller.(2006). Marketing management. New Jersey : Pearson

Prentice hall.

Lehu, Jean Marc. (2009). Branded Entertainment : Product Placement & Brand Strategy in

The Entertainment Business. United Kingdom, London : Kogan Page.

Lind, Douglas A., William G. Marchal, & Samuel A. Wathen. (2007). Edisi Bahasa Indonesia

: Teknik-Teknik Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi Menggunakan Kelompok Data

Global, Edisi ke-13. Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Malhotra, Naresh K & Mark Peterson. (2006). Basic Marketing Research :A Decision Making

Approach, 2th Ed. New Jersey : Prentice Hall.

Neuman, L. W. (2003). Social Research Methods : Qualitative and Quantitative Approaches,

5th Ed. Boston: Allyn and Bacon.

Russell, Jesse & Ronald Cohn. (2012). Product Placement. United Kingdom, Scotland :

Bookvika Publishing.

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 23: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

23    

Universitas Indonesia

Schiffman, Leon G & Leslie Lazar Kanuk. (2008). Prilaku Konsumen. Edisi ke 7. Jakarta :

PT indeks. Terjemahan.

Shuterland, Max & Alice K.Sylvester. (2000). Advertising and The Mind of The Consumer 2ed

: What Works, What Doesn’t, and Why. Australia : Allen & Unwin.

Solomon, Michael R. (2004). Consumer Behavior : Buying, Having, and Being. 6th edition.

New Jersey : Prentice Hall International, Inc.

Wells, William, John Burnett,&Sandra Moriarty. (2000). Advertising Principles & Practice

International Edition. New Jersey : Prentice Hall.

Jurnal

Avery, R. J.&Ferraro, R..(2000). Verisimilitude or advertising? Brand appearances o

primetime television. The Journal of Consumer Affairs, 34(2), 217-244.

Cowley, E., Barron, C.(2008). When product placement goes wrong: The effects of program

liking and placement prominence. Journal of Advertising, 37(1), 89-98.

Kaylene, Williams, et al. (2010). Product placement effectiveness: revisited and renewed.

Journal of Management and Marketing Research. California State University,

Stanislaus.

Kozary, Ben & Stacey Baxter. (2010). The Influence of Product Placement Prominence on

Consumer Attitudes and Intentions: A Theoretical Framework. University of Newcastle

Lehu, Jean Marc. (2005). Le Placement de Marques au cinemas, proposition de la

Localisation du Placement a l’ecran comme nouveau facteur d’ efficacite potentialle,

Decision Marketing, January – March.

O’Reilly, Daragh, et all. (2005). Interpretation of Product Placement by UK Movie-Goers : A

Qualitative Study, 34th European Marketing Academy Conference (EMAC). Milan, 24-

27 May.

Panda, T.K. (2004). Consumer Response to Brand Placements in Films Role of Brand

Congruity and Modality of Presentation in Bringing Attitudinal Change Among

Consumers with Special Reference to Brand Placements in Hindi Films. South Asian

Journal of Management, New Delhi, 11(4), October-December, 7-26.

Russell, Cristel Antonio. (2002). Investigating the Effectiveness of Product Placements in

Television Show : The Role of Modality and Plot Connection Congruence on Brand

Memory and Attitude. Journal of consumer research, vol 29, desember 2002.

Yang, Moonhee & David R. Roskos-Ewoldsen. (2007). The Effectiveness of Brand

Placements in the Movies: Levels of Placements, Explicit and Implicit Memory, and

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013

Page 24: PRODUCT PLACEMENT (PENEMPATAN PRODUK) SAMSUNG …

24    

Universitas Indonesia

Brand-Choice Behavior. Journal of Communication ISSN 0021-9916( International

Communication Association) . Munwa Broadcasting Corporation, Seoul, Korea 150-

7282 & Department of Psychology, University of Alabama, Tuscaloosa.

Artikel Online

Kompas. (2012). Android Tumbuh Cepat di Indonesia.

http://tekno.kompas.com/read/2012/03/26/09584235/Android.Tumbuh.Cepat.di.Indones

ia (diakses pada 24 September 2012 pukul 19.38 WIB)

Minyanville. (2013). How Samsung Has Riden The Korean.

http://www.minyanville.com/sectors/technology/articles/How-Samsung-Has-Ridden-

the-Korean/1/31/2013/id/47767 (diakses pada 4 Maret 2013 pukul 20.40 WIB)

Tempo. (2005). 53 persen Pemirsa Nilai Iklan Televisi Membosankan.

http://www.tempo.co/read/news/2005/03/03/05657418/53-Persen-Pemirsa-Nilai-Iklan-

Televisi-Membosankan (diakses pada 26 September 2012 pukul 23.59 WIB)

www.soompi.com

Pengaruh product…, Ode Pramoedya, FISIP UI, 2013