proceeding selasar 2 - um

20

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROCEEDING SELASAR 2 - UM
Page 2: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

PROCEEDING

SELASAR 2

SEMINAR NASIONAL PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA

Page 3: PROCEEDING SELASAR 2 - UM
Page 4: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

PROCEEDING

SELASAR 2

“LITERASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA”

Aula Fakultas Sastra

20 April 2017

Universitas Negeri Malang 2017

Page 5: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

PROCEEDING SELASAR 2 Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra 2 ix, 279 halaman, 21 x 29 cm ISSN: 2541-349X

Penulis bertanggungjawab penuh atas karya ilmiah yang ditulisnya, baik sebagian maupun seluruh bagian karya ilmiah yang dipublikasikan dalam prosiding ini.

© UM Press, 2017 Keynote Speakers: Prof. Dr. Kisyani Laksono, M.Pd. Universitas Negeri Surabaya Ekadewi Indrawidjaja, M.Hum. Goethe Institut Jakarta Prof. M. Adnan Latief, M.A., Ph.D Universitas Negeri Malang Seleksi Makalah: Dr. Sawitri Retnantiti, M.Pd. Dra. Rosyidah, M.Pd. Dr. Herri Akhmad Bukhori, M.A., M.Hum. Layout: Heny Setyowati, S. Pd. M. Kharis, S. Pd., M. Hum. Cover Design: Robby Yunia Irawan, S. Pd., M. Pd. Dicetak dan dipublikasikan oleh: UM Press Anggota IKAPI No. 059/JTI/89 Jalan Semarang 5 Malang, Post Code 65145, Indonesia Tel. + 62-341-551312, ext. 453, Fax 62-341-566025 Email: [email protected] Cetakan Pertama, April 2017 Dicetak di Indonesia

Page 6: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)

Assalamu’alaikum Wr. Wb., Yth. Para Pemakalah Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra (SELASAR 2) Yth. Hadirin peserta SELASAR 2,

Puji syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada kita kenikmatan berupa kesehatan dan kesempatan untuk hadir pada pertemuan ilmiah tingkat nasional ini. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW. Saya sampaikan selamat datang di Kota Malang bagi para peserta yang berasal dari luar Kota Malang.

Kegiatan akademik ini diselenggarakan oleh sejawat dari Jurusan Sastra Jerman, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang, dalam rangka mengembangkan wawasan dan keilmuan yang terkait dengan pembelajaran bahasa dan sastra. Dalam konteks pengembangan keterampilan Abad 21, yang secara umum meliputi critical thinking, communication, collaboration, dan creativity, tidak dapat dipungkiri bahwa diperlukan keterampilan berbahasa yang memadai dari setiap individu yang ingin mengambil peran dalam interaksi akademik maupun sosial dengan masyarakat global. Dengan demikian, para pengajar bahasa memiliki peran yang sangat strategis dalam merealisasikan keterampilan tersebut di antara peserta didiknya. Di samping itu, era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan implikasi bahwa bahasa memiliki peran yang sangat penting untuk menyampaikan dan menyerap gagasan demi kemaslahatan bangsa dan negara. Mengingat pentingnya peranan bahasa dalam kehidupan, nampaknya berbagai upaya telah dilakukan oleh para ahli untuk keberhasilan pengajaran dan pembelajaran bahasa.

Salah satu tujuan penting dalam pembelajaran bahasa adalah pengembangan literasi, yang perlu dipahami sebagai sebuah kemampuan mengolah informasi jauh di atas kemampuan memahami dan menganalisa bahan bacaan. Sejalan dengan perkembangan waktu, pengertian literasi mencakup konsep keaksaraan maupun konsep keterampilan berkehidupan. Gempuran teknologi informasi pada era global seperti saat ini bahkan memerlukan penguasaan multiliterasi. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran dan pengembangan literasi yang bermutu.

Forum nasional ini diselenggarakan dengan tujuan memberikan wadah bagi para pengajar dan pemerhati pengajaran bahasa dan sastra untuk menuangkan gagasan, pemikiran, dan pengalamannya melalui karya ilmiah yang disajikan baik dalam sesi pleno maupun sesi paralel. Berbagai inovasi dan kreativitas pembelajaran bahasa dan sastra yang tertuang dalam makalah-makalah yang terseleksi diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dan penting dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan literasi. Melalui forum ini pula, para peserta seminar yang berasal dari berbagai lembaga dan instansi dapat saling berinteraksi, saling asah, asih, dan asuh,

v

Page 7: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

untuk memperkaya wawasan dan bertukar informasi, baik yang terkait dengan pengalaman praktis maupun pengalaman teoretis tentang pembelajaran dan pengembangan literasi. Akhirnya, saya sampaikan selamat mengikuti seminar nasional kepada seluruh peserta dengan harapan agar forum pertemuan ilmiah ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya demi kemajuan dan kemaslahatan bersama. Kepada seluruh panitia yang terlibat aktif dalam penyelenggaraan SELASAR 2 ini, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas usaha dan kerja keras yang telah dicurahkan demi suksesnya acara ini. Semoga semuanya dicatat oleh Allah SWT sebagai pengabdian tulus yang bernilai ibadah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Malang, 20 April 2017 Dekan Fakultas Sastra UM Prof. Utami Widiati, M.A., Ph.D

vi

Page 8: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................... i Daftar Isi .................................................................................................................... iii KOMPONEN LITERASI INFORMASI DAN BEBERAPA MATERI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN DI SMA Ekadewi Indrawidjaja, Goethe Institut Jakarta ................................................................. 1 STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN Kisyani- Laksono, Universitas Negeri Surabaya ............................................................. 3 MEMONITOR KEMAJUAN BELAJAR BAHASA Mohammad Adnan Latief, Universitas Negeri Malang ..................................................... 16 BUKU CERITA BERGAMBAR SEBAGAI MEDIA LITERASI BAHASA MANDARIN SISWA SMA

Amaliyatish Shalihah U.-Lilis Afifah, Universitas Negeri Malang .................................... 22 BUDAYA LITERASI MASA KOLONIAL: DARI "MARAK" HINGGA MADAT Asep Yusup Hudayat, Universitas Padjadjaran ............................................................... 29 PEMBELAJARAN BERBASIS TEST-WISENESS CUES DALAM PROGRAM INTENSIF UJIAN NASIONAL BAHASA INGGRIS PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR Ayu Alif Nur Maharani Akbar- Gunadi H. Sulistyo- Sintha Tresnadewi Ferawaty Siregar, Universitas Negeri Malang ................................................................. 34 PEMBELAJARAN GIMMICK Badi’uzzaman Sa’id Haqi, Insitut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati .............................. 43

Page 9: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

PENGAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS KEARIFAN LOKAL Deni Dzulfaqori Nasrullah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon ................................................... 47 KEARIFAN LOKAL, PILAR LITERASI KEBUDAYAAN MINANGKABAU Erizal Gani, Universitas Negeri Padang .......................................................................... 53 SASTRA ANAK SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN LITERASI AWAL YANG BERWAWASAN MULTIKULTURAL UNTUK MENGHADAPITANTANGAN DI ERA GLOBAL Eka Listiyaningsih- Purbarani Jatining Panglipur, Universitas Negeri Malang ................. 62 PENGUATAN BUDAYA LITERASI DAN KARAKTER BERPIKIR KRITIS MELALUI MATA KULIAH CRITICAL READING DI PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA Emy Sudarwati, Universitas Brawijaya ............................................................................ 71 MENELUSURI JEJAK HOAKS DARI KACAMATA BAHASA: BAGAIMANA MENDETEKSI BERITA PALSU SEDINI MUNGKIN Eric Kunto Aribowo, Universitas Widya Dharma Klaten ................................................... 78 LITERASI SEBAGAI WAHANA MELEK BUDAYA DI KOTA MALANG Eva Ria Fransiska, Universitas Negeri Malang ................................................................ 88 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN LITERASI SEBAGAI RESPON ANTIMONI MEMBACA PADA MASYARAKAT INDONESIA Fajerin Nur Syafitri, SMA Islam Sabilillah Malang ............................................................ 94 IMPLEMENTASI PROGRAM GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SD DENGAN MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Febrianita Putri Solihah- Anang Santoso- Alif Mudiono, Universitas Negeri Malang ............................................................................................................................ 102

Page 10: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN “JIGSAW PUZZLE” DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN Ghina Mardhiyah, Universitas Pendidikan Indonesia ...................................................... 114 PENDIDIKAN LITERASI MELALUI PROGRAM MEMBACA DAN MENULIS LINTAS KURIKULUM Ida Nur’aeni, Universitas Tadulako .................................................................................. 121 EXPLORING THE IMPLEMENTATION OF ICT BASED CLASSROOM IN THE TEACHING OF LITERACY IN ESP PROGRAM AT UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MALANG AS SEEN FROM THE STUDENTS VS TEACHERS’ POINT OF VIEW Ida Fitrirahmawati, Universitas Negeri Malang ................................................................ 134 PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI SQ4R SISWA KELAS 7 SMK PGRI 7 MALANG Josephine Salu, Universitas Negeri Malang ............................................................................... 142

KEPEKAAN LITERER DALAM PEMBELAJARAN SASTRA: STRATEGI PEMEROLEHAN MASALAH DALAM ANCANGAN PENELITIAN Kamelia Gantrisia, Asep Yusup Hudayat, Universitas Padjadjaran ................................. 153 STRATEGI LITERASI BAHASA DENGAN MEDIA VIDEO BERMUATAN BUDAYA LOKAL Maifan Tri Setiawan, Univeritas Negeri Malang .............................................................. 159 STUDI KOMPARATIF BAHASA INGGRIS DAN BAHASA CIREBON: PERMAINAN BUNYI Muhammad Guruh Nuary, Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon ............................................................................................................................ 165

Page 11: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS XII IPA 5 SMA NEGERI 10 SURABAYA TAHUN AJARAN 2013 / 2014 Nardiansyah Kamumu, Universitas Negeri Malang ......................................................... 171 PENGUNAAN HӧRBUCH SEBAGAI MEDIA PENUNJANG GERAKAN LITERASI SEKOLAH Nurlaela, SMAN 1 Palangka Raya ................................................................................... 181 LITERASI DUNIA MAYA DAN KEGAGAPAN KAUM AKADEMIK Patrisius Istiarto Djiwandono, Universitas Ma Chung ...................................................... 185 INOVASI FANFICTION SEBAGAI WADAH KREATIVITAS DALAM KETERAMPILAN MENULIS Sarah Ariandari-Ilham Mohamad Rijal Arosyd, Universitas Negeri Malang .............................. 191 MEMBACA HASIL BACAAN: STUDI ATAS KOMUNITAS MALANG DI FACEBOOK Scarletina Vidyayani Eka, Universitas Brawijaya ............................................................. 196 PERSPEKTIF MULTILITERASI DALAM MENGAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR Sri Endah Tabiati, Universitas Brawijaya ......................................................................... 203 PROGRAM PENGEMBANGAN LITERASI DI SEKOLAH DASAR Suhardini Nurhayati, Universitas Negeri Malang ............................................................. 211 MEMBANGUN BUDAYA LITERASI MAHASISWA MELALUI SANGGAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Titik Dwi Ramthi Hakim, Universitas Maritim Raja Ali Haji ............................................... 225

Page 12: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

ONE-MEETING, ONE-PROBLEM: IMPLENTASI PROBLEM-BASED LEARNING DALAM PENGAJARAN BAHASA INGGRIS TEKNIK 1 DI JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MALANG Tutuk Widowati, Politeknik Negeri Malang ....................................................................... 231 PENERAPAN TEKNIK “MUND-OHR-HAND WETTBEWERB“ PADA MATAKULIAH TELAAH PRANATA MASYARAKAT JERMAN II DI JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG Iwa Sobara- Gea Sona Irmalia, Universitas Negeri Malang............................................. 238 MENGOPTIMALKAN LITERASI SASTRA PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PERADABAN BUMIAYU TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Cintya Nurika Irma, Universitas Peradaban ..................................................................... 244 PEMBELAJARAN LITERASI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN Sri Prameswari Indriwardhani, Universitas Negeri Malang .............................................. 254 PENULISAN TEKS INFOGRAFIS MELALUI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KLEINMAGAZIN PADA MATAKULIAH LANDESKUNDE II Desiree F. Hontong- M. Kharis, Universitas Negeri Malang ............................................ 260 KAJIAN STILISTIKA TERHADAP SAJAK ANÂ KARYA PENYAIR ARAB MAHJAR ILIYYA ABU MADHI Hanik Mahliatussikah, Universitas Negeri Malang .............................................................. 268

Page 13: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

PENULISAN TEKS INFOGRAFIS MELALUI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KLEINMAGAZIN PADA MATAKULIAH LANDESKUNDE II

Desiree F. Hontong dan M. Kharis Universitas Negeri Malang

[email protected], [email protected]

Abstrak: Mempelajari bahasa asing dapat berarti pula mempelajari budaya bahasa dari negara tersebut. Pembelajaran bahasa dan budaya memerlukan media pembelajaran yang sesuai agar dapat mendukung pemahaman dan presepsi mahasiswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Penggunaan media visual untuk materi teks naratif menjadikan sajian pembelajaran dapat lebih menarik, menyenangkan dan informativ. Salah satu sajian visual tersebut adalah penggunaan majalah infografis, yaitu materi teks yang disertai dengan ilustrasi, gambar, warna, dan desain. Dengan menggunakan media ini diharapkan proses belajar menjadi lebih menarik dan kajian materi bahasa dan budaya menjadi mudah dipahami. Kata kunci: media pembelajaran bahasa, pembelajaran budaya, Kleinmagazin, infografis

PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa asing tidak berfokus pada bahasanya saja. Bagi setiap orang yang mempelajari bahasa asing, seringkali memiliki ketertarikan untuk mengenal kultur dan budaya bahasa itu sendiri. Seperti saat ini yang digemari remaja bahkan orang dewasa tentang band K-Pop yang berasal dari Korea. Tidak sedikit dari penggemar band tersebut tidak hanya mempelajari bahasanya saja, bahkan mempelajari kebudayaan dan kegiatan sehari-hari orang Korea. Sama halnya dengan mahasiswa Jurusan Sastra Jerman, belajar bahasa Jerman berarti juga mempelajari kebudayaan serta keadaan lingkungan di Jerman atau yang disebut sebagai Landeskunde.

Dalam mempelajari Landeskunde, diperlukan media pembelajaran yang dapat menunjang dan memotivasi selama proses pembelajaran. Berbagai macam media dapat digunakan selama proses belajar, baik media audio visual maupun media visual. Perkembangan teknologi yang pesat, berdampak pada kurangnya minat mahasiswa dalam membaca informasi berbasis teks. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kurangnya motivasi dalam diri sendiri, panjangnya teks naratif dalam buku atau handout, dan ketergantungan pada penggunaan telepon pintar yang dapat memberikan segala informasi melalui aplikasi google secara ringkas. Berdasarkan faktor tersebut, dibutuhkan solusi untuk memotivasi diri, meningkatkan minat baca yang dapat memperkuat ingatan dan memperlancar pemahaman mahasiswa untuk mengenal kebudayaan negara Jerman. Salah satu media yang menarik untuk digunakan pada matakuliah Landeskunde adalah majalah berbasis infografis.

260

Page 14: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

MEDIA PEMBELAJARAN Definisi Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin, yakni medio yang diartikan sebagai antara. Media merupakan bentuk jamak dari medium yang artinya pengantar atau perantara yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan dalam mencapai efek tertentu (Kustiawadi 2016:5). Gerlach & Ely (dalam Arsyad 2014:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat pembelajar mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Senada dengan Arsyad dan Kustiawadi, Aqib (2014:50) juga berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada pembelajar. Association of Education and Communication Technology (AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi (dalam Arsyad 2014:3).

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan atau disediakan pengirim pesan (pengajar) untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) kepada penerima pesan (peserta didik) sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian, perasaan dan minat peserta didik dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar.

Fungsi Media Pembelajaran

Musfiqon (2012:35) menjelaskan fungsi media pembelajaran yaitu (a) meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran, (b) meningkatkan gairah belajar siswa, (c) meningkatkan minat dan motivasi belajar, (d) menjadikan siswa berinteraksi langsung dengan kenyataan, (e) mengatasi modalitas belajar siswa yang beragam, (f) mengefektifkan proses komunikasi dalam pembelajaran, dan (g) meningkatkan kualitas pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa fungsi dari media pembelajaran membawa pengaruh positif bagi pembelajar dalam penerimaan informasi materi belajar. Media harus dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Media Majalah

Media majalah termasuk ke dalam media visual berbasis cetak. Menurut Lilis (2014:37) majalah adalah sebuah penerbitan berkala (bukan harian) yang terbit secara teratur dan sifat isinya tak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan artikel, atau bersifat pembahasan yang menyeluruh dan mendalam. Berbeda dengan Lilis, Rivers (2012:212-213) menjelaskan bahwa majalah menyajikan tinjauan atau analisis suatu peristiwa secara mendalam. Yang paling penting, interprestasi berita oleh majalah bisa menjadi sumber pendidikan umum.

Berdasarkan kedua teori para ahli dapat disimpulkan bahwa majalah adalah sebuah media visual menggunakan teknologi cetak, diterbitkan secara berkala yang menyajikan analisis suatu berita atau pembahasan secara menyeluruh. Majalah dapat menjadi sumber pendidikan umum sehingga dapat digunakan dalam proses belajar dan mengajar.

261

Page 15: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

INFOGRAFIS Definisi Infografis

Infografis merupakan kependekan dari “grafis informasi”. Infografis menggunakan syarat-syarat visual untuk menjelaskan suatu informasi. Informasi yang dijelaskan tidak perlu mengandung jumlah data tertentu, memiliki kerumitan tertentu, atau menyajikan tingkat analisis tertentu (Lankow 2014:20-21). Berbeda dengan Lankow, Smicklas (2012:1) menjelaskan bahwa infografis (rangkuman informasi secara grafis) adalah suatu gambar yang menggabungkan antara data dengan desain, untuk membantu seseorang dan organisasi untuk mengkomunikasikan pesan kepada audience dengan mudah dan cepat. Tidak disadari, penggunaan infografis telah ada sejak lama di lingkungan sehari-hari. Seperti pada terbitan koran yang menjelaskan runtutan kejadian, instruksi dalam produk makanan, baliho penyuluhan narkoba, dan juga penggunaan pada peta dunia.

Jenis-Jenis Infografis

Infografis dibagi menjadi dua jenis, yaitu (a) infografis kuantitatif dan (b) infografis kualitatif. Infografis kuantitatif merupakan infografis yang digerakkan oleh data (lebih naratif) menceritakan sebuah kisah dan membantu pemirsa mengambil makna dari visualisasinya. Namun, infografis kuantitatif bisa hanya terdiri atas sebuah judul, grafis, dan perintah-perintah pokok tentang cara membaca visualisasi dan memungkinkan audience menemukan sendiri informasi yang bermakna, tanpa perlu konteks naratif. Infografis kualitatif merupakan infografis yang memiliki tujuan utama untuk menghibur dan memikat audience. Infografis kualitatif dibuat sekreatif mungkin, namun tetap harus dapat menyampaikan pesan yang hendak disampaikan (Lankow 2014:134).

Gambar infografis kuantitatif

262

Page 16: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

Gambar infografis kualitatif

Berbeda dengan Lankow, menurut Sugiarto (2015:20) infografis dibagi menjadi beberapa macam sebagai berikut. Infografis Statis

Infografis yang disajikan dalam bentuk visual statis tanpa konsep audio / konsep animasi yang bisa bergerak. Contoh: diagram, chart, grafik, table, dan daftar. Jenis infografis ini diaplikasikan pada event pameran, buku, buletin, koran, dan majalah.

Contoh gambar infografis statis

Infografis Timeline Ditunjuk dengan suatu peristiwa yang berurutan sesuai waktu yang terjadi di dalamnya.

Infografis timeline membuat pihak pembaca mengetahui sebuah kronologi atau kejadian yang berlangsung sesuai waktu yang terjadi (infografis yang sudah pasti terjadi) seperti cerita sejarah, dan kronologi detik-detik proklamasi.

263

Page 17: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

Contoh gambar infografis timeline

Infografis Process Infografis proses biasa ditemukan di kumpulan resep memasak yang menggunakan konsep

step by step. Penggunaan infografis ini lebih banyak dalam kehidupan sehari-hari, dikarenakan banyak diantaranya lebih memuat atau membantu orang memahami instruksi yang dibuat menjadi infografis tersebut contoh lainnya seperti kemasan dalam produk makanan yang membutuhkan olahan tertentu.

Contoh gambar infografis process

Infografis Lokasi dan Geografis

Peta yang kita ketahui selama ini termasuk infografis dengan basis geografis / lokasi yang dapat ditemukan dimana-mana. Pengaplikasian infografis ini dapat ditemukan seperti contoh peta atau denah sebuah bangunan hingga peta astronomi yang rumit.

264

Page 18: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

Media Kleinmagazin Media Kleinmagazin merupakan media visual cetak atau majalah berbasis infografis yang

memuat informasi tentang transportasi (Verkehrsmittel) di Jerman, disertai dengan ilustrasi, gambar, dan desain. Jenis transportasi mulai dari transportasi darat, air dan laut dapat dipelajari dengan baik. Majalah ini dapat digunakan untuk menyampaikan informasi secara kompleks kepada mahasiswa, sehingga materi mudah dipahami dengan cepat. Selain itu, dapat menyelesaikan masalah informasi yang bersifat naratif dan membosankan menjadi informasi yang lebih menarik dengan penggunaan gambar dan pengolahan huruf. Contoh materi pada mata kuliah Landeskunde dapat dilihat pada gambar berikut. U-Bahn

Pada gambar disamping, dijelaskan tentang U-Bahn. U-Bahn merupakan singkatan dari Untergrundbahn yang pertamakali beroperasi di Berlin pada tahun 1902 oleh perusahaan Berlin verkehrsbetribe (Bvg). Berhenti pada 173 stasiun dan menempuh jarak 146 kilimeter di 10 jalur. Untergrundbahn hanya ada di kota-kota besar seperti Berlin, Hamburg, München, Nürnberg dan Wina.

Mobil Pada gambar disamping dijelaskan tentang penggunaan mobil. Pengemudi mobil di Jerman wajib memilik SIM, Haftplichversicherung atau asuransi dan pemahaman mengenai penggunaan Autobahn. Bagi warga Indonesia yang berada di Jerman yang ingin mengendarai mobil, wajib memiliki SIM inernasional. Biaya pengeluaran yang diperlukan sangatlah banyak.

265

Page 19: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

Sepeda Pada gambar disamping, dijelaskan tentang penggunaan sepeda. Di Jerman sepeda merupakan alat transportasi favorit dan tersedia banyak lahan parkir. Selain itu, bersepeda dapat menyehatkan tubuh, ramah lingkungan, dan praktis dalam mencapai tujuan.

Tranportasi air Pada gambar disamping, dijelaskan tentang pelabuhan terbesar di Jerman. Pelabuhan Hamburg merupakan pelabuhan terbesar dengan kinerja tinggi mendunia. 9000 kapal/tahun, 8,8 juta peti kemas, 1900 pengiriman barang/minggu, dan 137 ton kargo melintasi dermaga Hamburg.

Tranportasi udara Pada gambar disamping dijelaskan tentang Transportasi udara di Jerman. Bandara udara terbesar di Jerman adalah bandara Frankfurt Am Main disusul dengan bandara München, bandara Düsseldorf, Berlin-Tegel, dan Hamburg. Maskapai penerbangan terbesar di Jerman adalah Lufthansa yang jumlah penumpangnya meningkat setiap tahun.

Perjalanan ke Berlin Pada gambar disamping dijelaskan tentang rute perjalanan ke Berlin dari Jakarta. Penumpang menaiki pesawat dari Jakarta ke Frankfurt. Dari bandara Frankfurt menuju Berlin menggunakan kereta atau bus. Tiket kereta dan bus dapat dibeli di Fahrkartenautomat, Reisezentrum atau secara online. Jenis tiket dapat dibedakan menjadi tiga yaitu Einzielkarte, Tageskarte, Wochenende dan Monatskarte.

266

Page 20: PROCEEDING SELASAR 2 - UM

PENUTUP Penggunaan media berbasis visual sangat diperlukan, agar dapat membantu mahasiswa dalam menerima informasi yang bersifat verbal dengan lebih baik. Salah satu penyajian materi berbasis visual ada majalah infografis, yaitu majalah yang menyajikan informasi yang disertai ilustrasi gambar. Penggunaan majalah infografis pada mata kuliah Landeskunde diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari materi, khususnya materi alat transportasi di Jerman. DAFTAR RUJUKAN Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers. Kustiawadi, Usep. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Gunung Samudra:

Malang. Lankow, Jason. Josh Ritchie & Roos Crooks. 2014. Infografis, Kedasyataan Cara Bercerita Visual.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. Lilis, Dede Ch. 2014, Media Anak Indonesia: Representasi Idola Anak dalam Majalah Anak-Anak.

Jakarta: Yayasan Pustaka. Rivers, Wiliam L. 2012. Media Massa & Masyarakat Modern. Jakarta: Kencana Media Grup. Simciklas, Mark. 2012. The Power of Infographic. Que. Susanto, Imam Sugiarto Tri. 2015. Perancangan Buku Pendakian Gunung Semeru berbasis Infografis

sebagai Pedoman untuk Pendaki. Skripsi tidak diterbitkan, Malang: FS UM.

267