problematika penerapan zakat pertanian di desa …

83
i PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA SENANING KECAMATAN PEMAYUNG KABUPATEN BATANG HARI SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata (S.1) Dalam Prodi Hukum Ekonomi Syariah Pada Fakultas Syariah Oleh : BENI SETIAWAN NIM. 104170245 PEMBIMBING Dr. H. BAHRUL MA’ANI, M.Ag Dra. Masnidar, M.E.I JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2021

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

i

PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI

DESA SENANING KECAMATAN PEMAYUNG

KABUPATEN BATANG HARI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata (S.1)

Dalam Prodi Hukum Ekonomi Syariah

Pada Fakultas Syariah

Oleh :

BENI SETIAWAN

NIM. 104170245

PEMBIMBING

Dr. H. BAHRUL MA’ANI, M.Ag

Dra. Masnidar, M.E.I

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2021

Page 2: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR

Yang bertadatangan dibawah ini :

Nama : Beni Setiawan

Nim : 104170245

Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah

Fakultas : Syariah

Alamat : Tebing Tinggi RT 07 Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi saya yang berjudul

:“Problematika Penerapan Zakat Pertanian di Desa Senaning Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari” Adalah hasil karya pribadi yang tidak

mengandung unsur plagiarisme dan tidak berisi materi yang tidak di publikasikan

atau ditulis orang lain, kecuali kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai

dengan ketentuan yang di benarkan secara ilmiah.

Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap mempertanggung jawapkan

sesuai dengan hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.

Page 3: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

iii

KEMENTRIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS SYARIAH Jln. Jambi-Ma. Bulian Km. 16 Simp. Sei Duren-Jambi 36363

Tlp./Fak.(0741) 583183-584118 Website: www.iain jambi.ac.id

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan gelar Strata (S.1) di Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Jambi, Juli 2021

Yang menyatakan

Beni Setiawan

104170245

Page 4: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

iv

Pembimbing I : Dr. H. Bahrul Ma’ani, M.Ag

Pembimbing II : Dra. Masnidar, M.E.I

Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi

Jl. Jambi- Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren

Jaluko Kab. Muaro Jambi 31346 Tel. (0741) 582021

Jambi, April2021

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syariah

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

Di- Jambi

PESETUJUAN PEMBIMBING

Assalamualaikum Wr, Wb.

Setelah memebaca dan mengadakan perbaikan sepenunya, maka skripsi

saudara Beni Setiawan, 104170245 yang berjudul: Problematika Penerapan

Zakat Pertanian di Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari Telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunakasahkan guna

melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) dalam

program studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Demikianlah, kami ucapkan terimakasih semoga bermanfaat bagi

kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

Wassalamualaikum Wr, Wb.

Page 5: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

v

Page 6: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

vi

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulilah Kepada Allah SWT, karya tulis ini merupakan wujud dari

upaya kecil untuk mengharapkan rahmat dan ridho-Nya. Kuluangkan kakiku

menuju kesuksesan, benturan demi benturan terus kulalui untuk meraih cita-cita

yang kudambakan.Kupersembahkan karya kecil ini, untuk cahaya hidup yang

senantiasa ada saat suka maupun duka, selain setia mendampingi saat aku

lemah dengan segala kekacauan pikiranku.Sebagai ucapan terimakasih cinta

dan kasih sayang yang tulus.

Kupersembahkan ini kepada:

Bapakku Bambang Drianto dan ibuku Ida Yani yang telah mengasuh,

membesarkan, mendidik dan berjuang demi anaknya yaitu saya, tanpa mengenal

lelah demi lelah demi kesuksesanku dan selalu memotivasiku untuk

menyelesaikan skripsi ini, tidak terkecuali doa-doa dari bapak dan ibu yang

selalu menyertai disetiap langlah kaki dan usahaku.

Kakek dan Nenek saya yang tersayang, seluruh keluarga besar yang selama ini

selalu memberikan do‟a, perhatian dan dukungan baik dalam bentuk moril

maupun immateril, Smoga Allah SWT juga senantiasa melindungi mereka semua

Serta tidak lupa pula saya persembahkan kepada dua Dosen Pembimbing saya

yaitu Bapak Dr.H Bahrul Maani dan Ibu Drs. Masnidar yang sangat sabar

membimbing saya dari awal hingga akhir proses skripsi

Terimakasih kepada sahabatku Agustina, Ani Maryani, Novita Sari,Gangsar

Rizki Prayogi,Amin Rais, dan Yupandra atas semangat dan dorongannya dalam

penyelesaian skripsi ini.Terimakasih kepada semua temen-temenku yang maaf

tidak bisa saya sebut satu persatu nama kalian intinya terimakasih untuk semua

pihak yang telah membuatku kuat. Terlalu berat hidup ini untuk mengendalikan

diri sendiri tanpa melibatkan bantuan Allah dan orang lain.

Terimakasih

Page 7: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

vii

MOTTO

صهىتك سك ايىانهى صدقة تطهزهى وتزكيهى بها وصم عهيهى ا خذ ي

يع عهيى نهى وانهه س

Artinya : “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan

menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya

doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah

Maha Mendengar, Maha Mengetahui”

Page 8: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

viii

ABSTRAK

Skripsi Ini Berjudul “Problematika Penerapan Zakat Pertanian di Desa

Senaning Kecematan Pemayung Kabupaten Batang Hari.” Bertujuan Untuk

mengetahui Apa yang menyebabkan Petani Desa Senaning Kecamatan Pemayung

belum Menunaikan kewajibab Zakat hasil Pertanian, Untuk mengetahui

bagaimana mekanisme pengelolahan zakat di DesaSenaning Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari,Untuk mengetahui bagaiman bentuk kesadaran

masyarakat di Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari

Terhadap pembayaran zakat hasil pertanian khususunya petani padi.Penelitian ini

merupakan penelitian gabungan yaitu penelitian lapangan (field research) dan

penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan metode penelitian

kualitatif tipe pendekatan yuridis empiris. Jenis dan sumberdata yang digunakan

yaitu data primer dan data sekunder.Instrumen pengumpulan data yang digunakan

adalah wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian ini yang dilakukan

diperoleh dengan hasil Kesimpulan sebagai berikut :Para petani di Desa Senaning

benar-benar tidak memahami pentingnya zakat pertanian untuk mensucikan harta

mereka di karena mereka tidak pernah mendapatkan sosialiasi dari orang yang

lebih paham tentang zakat pertanian, terlebih lagi di Desa Senaning belum adanya

lembaga Amil Zakat untuk menerima dan menyalurkan Zakat para petani tersebut.

Peran pemerintah desa dan Badan Amil Zakat Nasional sangat penting untuk saat

ini guna mensosialisasikan tentang pemahaman tentang zakat pertanian, agar para

petani bisa menyalurkan zakatnya sesuai syariat islam Dengan adanya

pemahaman zakat pertanian yang sangat rendah para petani memiliki cara sendiri

untuk mensedekahkan dari hasil pertaniannya mereka ke masjid-masjid dan ke

warga-warga yang membutuhkan tampa melalui amil zakat serta tidak

memperthatikan nilai nishabnya.

Kata Kunci : Problematika Zakat, Pertanian, Kesadaran Petani, Nisha

Page 9: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

ix

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam

penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Disamping itu, tidak lupa pula

iringan shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad saw.

Skripsi ini berjudul Problematika Penerapan Zakat Pertanian di Desa

Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari merupakan kajian

baru pada Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Batang Hari karena zakat

merupakan salah satu untuk Mensjaterahkan ekonomi masyarakat.

Kemudian dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak sedikit terdapat hambatan

dan rintangan yang dihadapi dan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan

data maupun dalam penyusunannya.Dan berkat adanya bantuan dari berbagai

pihak, teutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh pembimbing, maka

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih

kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama

sekali kepada Yang Terhormat :

1. Bapak Prof Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D sebagai Rektor Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti, S.Ag, M.H, Sebagai Dekan Fakultas Syariah Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. Agus Salim, S. Th.I., M.A., M. IR., Ph Sebagai Wakil Dekan

Bidang Akademik Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, S.H, M. Hum., Sebagai Wakil Dekan Bidang

Akademik Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

Page 10: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

x

x

5. Bapak Dr. H. Ishaq, M.Hum, Sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

dan Kerjasama Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

6. Dr. Rasito, S.H., Hum dan Pidayan Sasnifa, S.H., M.Sy Sebagai Kajur dan

Senjur Fakultas SyariahSyariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

7. Dr. H. Bahrul Ma’ani, M.Ag dan Bapak Dra. Masnidar, M.E.I Sebagai

Pembimbing I dan Pembimbing II skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen, dan seluruh Kariawan /Kariawati

Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini baik langsung dan

tidak langsung.

Disamping itu,didasari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karen itu diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberkan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kapada Allah SWT

kita memohon apunan-Nya dan kepada manusia kita mohon manfaatnya.Semoga

amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, Juli 2021

Penulis

Beni Setiawan

NIM.104170245

Page 11: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

xi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iv

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Batasan Masalah............................................................................. 4

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 5

E. Kerangka Teori............................................................................... 6

F. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 27

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian .................................................................... 30

B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 30

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 30

D. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 31

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 33

F. Sistem Penulisan ............................................................................ 35

G. Jadwal Penelitian ............................................................................ 36

Page 12: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

xii

xii

BAB III LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa Senaning ................................................................... 38

B. Letak Geografis .............................................................................. 44

C. Demografi ...................................................................................... 46

D. Visi dan Misi Desa Senaning ......................................................... 52

E. Struktur Organisasi......................................................................... 54

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Penyebab petani desa senaning

Kecamatan pemayung belum menunaikan kewajiban

zakat hasil pertanian?………………………………………….... 56

B. Mekanisme pengelolahan zakat di desa

senaning kecamatan pemayung kabupaten

batang hari? ....................................................................................58

C. Bentuk kesadaran masyarakat di desa senaning kecamatan

pemayung kabupaten batang hari terhadap pembayaran

zakat hasil pertaniannya khususnya petani padi? ........................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 62

B. Saran ............................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN- LAMPIRAN

CURICULUM VIATE

Page 13: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zakat merupakan ibadah maliyah yang murni ihklas karena Allah, yang

dikerjakan oleh semua orang Islam sebagaimana ibadah dan kewajiban lainnya,

seperti shalat, puasa, dan haji yang dilakukan untuk memenuhi perintah

Allah.1Dalam al-Qur’an, Zakat selalu digandengkan dengan shalat yang sering

disebutkan. Hal ini menunjukkan antara shalat dan zakat memiliki keterkaitan

yang sangat erat. Perintah zakat yang berkaitan dengan shalat disebutkan dalam

al-Qur’an salah satu dalilnya adalah sebagai berikut:

Artinya:"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang

orang yang ruku' ".2

Zakat adalah bagian dari pendapatan masyarakat yang berkecukupan

dalam segi ekonomi karena itu harus diberikan kepada yang berhak, yakni untuk

memberantas kemiskinan dan penindasan. Dalam rukun zakat terdapat ketentuan

bahwa zakat tidak boleh diberikan kepada mereka yang wajib zakat dan

hukumnya haram, kecuali mereka yang sesuai dalam kriteria delapan asnaf di

dalam al-Qur’an hanya beberapa macam saja yang disebutkan sebagai harta

kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya, seperti: emas dan perak, tanamandi

1Gazi Inayah, Teori Komprehensip Tentang Zakat dan Pajak, (Yogyakarta: PT Tiara

Wacana Yogya, 2003), hlm. 24. 2QS. Albaqarah (2) : 43

Page 14: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

2

2

dalam al-Qur’an hanya beberapa macam saja yang disebutkan sebagai harta

kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya, seperti: emas dan perak, tanaman

hasil bumi dan buah-buahan, binatang ternak, hartadagang, barang-barang

tambang, dan kekayaan yang bersifat umum.3

Zakat merupakan ibadah yang kaitannya dengan harta benda yang telah di

sepakati (Ma‟aliyah Ijtima‟iyah) yang memiliki posisi strategis dan penentu, baik

dilihat dari sisi ajaran islam maupun dari sisi pembangunan untuk kesejahteraan

umat muslim, bagi sejumlah harta tertentu yang diwajibkan untuk dikeluarkan

zakatnya. Sebagai suatu ibadah pokok, zakat termasuk salah satu rukun ketiga dari

rukun islam yang lima. Di dalam kitab fiqh juga telah dijelaskan dan ditetapkan

mengenai aturan-aturan tentang jenis harta yang wajib zakat, cara kerja amil,

haul, nisab, musahiq (orang yang berhak menerima zakat). Dari muzakki

mengeluarkan zakat adalah bentuk dari kepedulian dan tanggung jawab sosial

mereka, mempunyai kesadaran atas harta yang dipunya yang sudah mencapai

nisab untuk dikeluarkan zakatnya.4

Saat ini, ada bagian zakat yang terlupakan untuk mensucikan harta, yaitu

akat hasil perkebunan. Sudah menjadi sunnahtullah atau ketetapan dari Allah

SWT. Untuk mendapatkan rezeki. Islam memerintahkan umatnya untuk berkerja

dan mencari rezeki dimanapun dengan halal dan baik. Namun, harta yang

diperoleh ketika sudah mencapai batasnya, ada hak orang muslim lainnya. Maka,

ketika seorang petani memanen buah hasil pertanian/perkebunanyaa, dan

3M. Ali Hasan, Zakat dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di

Indonesia(Jakarta: Kencana, 2006), hlm.25. 4Tim Pengembangan Perbankan Syariah Insitut Bank Indonesia Bank Syariah, konsep

produk, dan, Implementasi Operasional, (Jakarta: Jambatan, 2001), hlm.18

Page 15: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

3

3

memperoleh keuntungan, ada hak muslim lainnya dan patut dizakatkan harta

tersebut sesuai firman Allah SWT:

Artinya: “Hai orang-orang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari

hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami

keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamumemilih yang

buruk-buruk lalu kamu menafkahkan dari padanya, padahal kamu

sendiri tidak mau mengambilnya melaikan dengan memincingkan mata

terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha

Terpuji.”5

Kecamatan Pemayung merupakan salah satu kecamatan yang ada di

Kabupaten Batang Hari. Sebagian besar penduduk di Kecamatan Pemayung

mayoritasnya berkerja/ berprofesi sebagai petani,Salah satunya masyarakat Desa

Senaning yang berada di Kecamatan Pemayung. Pada dasarnya petani di Desa

Senaning kurang menyadari akan pentingnya zakat pertanian sedangkan sebagian

petani sudah wajib mengeluarkan zakat dikarenakan hasil pertaniannya tersebut

sudah mencapai Nishabnya.

Hasil dari wawancara saya dengan Yuli salah satu petani yang ada di desa

Senaning Kecamatan Pemayung menyatakan bahwa, mereka masih kurang

mendapatkan sosialisasi dan kurang mengetahui mengenai pentingnya zakat

5Q.S Al-Baqarah ayat: 267

Page 16: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

4

4

pertanian untuk mensucikan harta mereka, oleh karena itu parah petani tersebut

belum menunaikan zakatnya. Namun Pada setiap kali panen mereka mengatakan

bahwa mereka tetap runtin mengeluarkan hasil panennya dengan cara

bersedekah.6Padahal, sedekah dan zakat adalah dua hal yang berbeda.

Dari latar belakang yang telah penulis buat diatas dapat dicari suatu

permasalahan yang dapat diangkat menjadi suatu judul skripsi “Problematika

Penerapan Zakat Pertanian di Desa Senaning Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari”. Sehingga hal ini perlu diadakannya penelitian lebih

lanjut untuk mengetahui proses dan bentuk penerapan Zakat Pertanian Di

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah diatas dapat diperoleh pokok

masalah sebagai berikut :

1. Apa yang menyebabkan petani Desa Senaning Kecamatan Pemayung belum

menunaikan kewajiban zakat hasil pertanian?

2. Bagaimana Mekanisme pengelolahan zakat di Desa Senaning Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari?

3. Bagaimana Bentuk kesadaran masyarakat di Desa Senaning Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari terhadap pembayaran zakat hasil

pertaniannya khususnya petani padi?

C. Batasan Masalah

Penulis ingin adanya pembatasan masalah agar pembahasan tidak terlalau

6Wawancara. Dengan Yuli, Petani, 10 September 2020

Page 17: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

5

5

luas dan dapat dipahami sehingga tidak menimbulkan kekeliruan dalam

penelitian, pembatasan masalah ini untuk menghindari uraian-uraian yang tidak

berhubungan dengan masalah yang tidak dibahas, Maka dari itu peneliti

mengfokuskan atau membatasi penelitian ini di Desa Senaning Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batanghari yaitu tentang Problematika Penerapan Zakat

Pertanian di Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan batasan masalah diatas penulis

memberikan tujuan dan manfaat penelitian yakni:

1. Tujuan Penelitian:

Sesuai dengan latar belakang dengan permasalahan yang telah di

kemukakan, adapun tujuan yang di lakukannya penelitian ini adalah :

a. Ingin mengetahui Apa yang menyebabkan Petani Desa Senaning Kecamatan

Pemayung belum Menunaikan kewajibab Zakat hasil Pertanian.

b. Ingin mengetahui bagaimana mekanisme pengelolahan zakat di Desa Senaning

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

c. Ingin mengetahui bagaiman bentuk kesadaran masyarakat di Desa Senaning

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Terhadap pembayaran zakat

hasil pertanian khususunya petani padi.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara teoritis, yakni menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan.

Khususnya mengenai gambaran pengetahuan tentang kewajiban membayar

Page 18: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

6

6

zakat pertanian serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian

selanjutnya.

b. Secara praktis, yakni dapat dijadiakan sebagai bahan rujukan untuk dapat

meningkatkan pengetahuan para petani, khususnya dalam memberi informasi

mengenai syarat da nishab zakat pertanian.

c. Diharapkan penelitian ini menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang

kewajiban tentang zakat pertani baik bagi pembaca terlebih bagi penulis.

E. Kerangka Teori

1. Pengertian Problematika

Problematika berasal dari bahasa Inggris “problematic” yang berarti

masalah atau persoalan7. Problematika berasal dari kata problem yang dapat

diartikan permasalahan atau masalah. Adapun masalah itu sendiri adalah suatu

kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah

merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan

baik, agar tercapai hasil yang maksimal. Terdapat juga di dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia kata Problematika berarti masih menimbulkan masalah; hal-hal

yang masih menimbulkan suatu masalah yang masih belum dapat dipecahkan.8

Jadi, yang dimaksud dengan problematika adalah kendala atau

permasalahan yang masih belum dapat dipecahkan sehingga untuk mencapai suatu

tujuan menjadi terhambat dan tidak maksimal.

7 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia,

2000), hlm 440 8 Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2005), hlm 896

Page 19: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

7

7

2. Pengertian Zakat

Dari segi bahasa zakat berarti (Lughawi) dapat berarti nama’ (kesuburan)

thaharah (kesucian), barakah (keberkahan) dan juga tazkiyatut tathir

(mensucikan).9 Dari segi istilah zakat merupakan bagian dari harta dengan

persyaratan tertentu yang Allah SWT wajibkan kepada pemiliknya untuk

diserahkan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.

Zakat adalah bagian dbari harta yang wajib diberikan oleh setiap muslim

yang telah memenuhi syarat yang diberikan kepada orang-orang tertentu dengan

syarat-syarat tertentu pula. Ibnu Tainiyah memberikan komentar dengan

mengatakan bahwa orang yang berzakat itu menjadi bersih jiwa dan

kekayaannya.10

Zakat merupakan sumber penting dalam struktur ekonomi islam.

Zakat juga sebagai alat distribusi sebagian harta orang kaya kepada golongan

miskin karna begitu pentingnya peranan zakat dalam rangka mengentaskan

kemiskinan masyarakat dan menumbuhkan kesadaran pada kalangan kaya akan

tanggung jawab sosial mereka.11

Menurut Yusuf al-Qardhawi dikutip oleh Fakhruddin, seorang ulama

kontemporer mengatakan bahwa zakat adalah ibadah maliyah ijtimaiyyah yang

memiliki posisi dan peranan yang penting, strategis dan menentukan. Artinya

bahwa zakat itu tidak hanya berdimensi maliyah (harta/ materi) saja, akan tetapi

juga berdimensi ijtimaiyah(sosial). Oleh karena itulah, maka zakat mempunyai

manfaat dan hikmah yang sangat besar, baik bagi muzakki (orang yang

9Hasbi Ashshiddiqi,Pedoman Zakat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), hlm. 24

10Syekhal islam ibnu tainiyah,Majemu al fatawa, (Jilid%, Dar alfikr,1983), hlm.8

11Institute Bankir Indonesia, Bank Syariah: Konsep dan Implementasi Operasional Tim

Pengembangan Perbankan Syariah, (Jakarta: Dajambatan, 2001), hlm.18

Page 20: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

8

8

mengeluarkan zakat), mustahiq (orang yang berhak menerima zakat), harta itu

sendiri maupun bagi masyarakat keseluruhan.12

Menurut Sayyid Sabiq. Zakat adalah suatu sebutan dari suatu hak Allah

yang di keluarkan seseorang untuk fakir miskin. Dinamakan zakat karna dengan

mengeluarkan zakat didalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah,

pembersih jiwa dari sifat kikir bagi orang kaya atau menghilangkan rasa iri hati

orang-orang miskin dan memupuknya dengan berbagai kebajiakan.13

Zakat salah satu instrumen Islam yang digunakan untuk distribusi

pendapatan dan kekayaan.14

Zakat diharapkan akan mendatangkan kesuburan dan

tumbuhnya pahal-pahala dari amal ini. Juga diharapkan akan mensucikan jiwa-

jiwa orang yanga, telah berzakat (muzakki) dan harta yang telah dizakati menjadi

suci dari hal-hal yang mengotori dari segala sesuatu yang syubhat.15

Dapat

disimpulkan bahwa zakat adalah kewajiban seseorang untuk mengeluarkan

sebagian harta miliknya yang sudah memenuhi syarat untuk dizakati kepada orang

yang berhak menerimanya.16

Dari bebrapa pengertian di atas, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa

zakat merupakan harta dari umat untuk umat, dari orang yang wajib membayar

kepada yang berhak menerima. Zakat dapat membersihkan jiawa para muzzaki

dari sifat-safat kikir, tamak serta membersihkan diri dari dosa dan sekaligus

12

Fakhruddin, Fiqh & Manajemen Zakat di Indonesia, Cetakan I. (Malang: UIN-Malang

Press, 2008), hlm 27. 13

Asnaini, zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam, (Yokyakarta: Pustaka Pelajar,

2008), hlm 10 14

Abdul Fatah Idris, Abu Ahmadi, Fikih Islam, Cet Ke-3, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2004), hlm98 15

Zulkifli, Rambu-rambu Fiqh Ibadah, CetKe-1 ( Yogyakarta: Kalimedia, 2017), hlm

145 16

Sapiudin Shidiq, Fikih Kontemporer, Cet Ke-2 ( Jakarta: Kencana, 2017), hlm200

Page 21: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

9

9

menghilangkan rasa iri dan dengki si miskin kepada si kaya, dengan zakat dapat

berkontribusi dalam memberantas kemiskinan.

3. Dasar Hukum Zakat

Zakat adalah salah satu rukun diantara rukun-rukun islam. Zakat

merupakan salah satu sendi agama islam yang bersangkutan dengan harta benda

dan kemasyarakatan. Di tinjau dari hukumnya, zakat itu wajib karena memiliki

dasar hukum nash yang pasti sebagaimana yang ditetapkan berdasarkan dalil Al-

Quran, sunnah dan ijma’.

a. Al-Quran

Dalil yang berdasarkan Al-Quran antara lain firman Allah:

Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-

orang yang ruku‟17

.

Allah SWT befirman:

نهى صهىتك سك ايىانهى صدقة تطهزهى وتزكيهى بها وصم عهيهى ا خذ ي

يع عهيى وانهه س

Artinya “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu

(menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha

Mendengar, Maha Mengetahui”

b. Hadits

لا إنه إلا س شهادة أ دا رسىل انهه ، وإقاو بنى الإسلاو عهى خ يح انهه وأ

انصلاة ، وإيتاء انزكاة ، وانحج ، وصىو ريضا

17

Q.S Al-baqarah:43

Page 22: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

10

10

Artinya: Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada ilah

(sesembahan) yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad

adalah utusan-Nya; menegakkan shalat; menunaikan zakat; menunaikan

haji; dan berpuasa di bulan Ramadhan.”18

c. Ijma’

Ijma’ ulama baik salaf (klasik) maupun khalaf (kontemporer) telah sepakat

akan kewajiban zakat dan bagi yang mengingkarinya berati telah kafir dari Islam.

Adapun tujuan zakat adalah untuk mencapai keadilan sosial ekonomi. Zakat

merupakan transfer sederhana dari bagian dengan ukuran tertentu harta orang

kaya untuk dialokasikan kepada si miskin.

Tujuan zakat meliputi bidang moral, sosial dan ekonomi, dalam bidang

moral, zakat mengikis ketamakan dan keserakahan hati orang kaya.Sedangkan

dalam bidang sosial, zakat berfungsi untuk menghapuskan kemiskinan dari

masyarakat.Dan bidang ekonomi, zakat mencegah penumpukan kekayaan

ketangan sebagian kecil manusia dan merupakan sumbangan wajib bagi kaum

muslimin untuk pembendaharaan Negara.Dalam zakat ada yang disebut muzakki

dan mustahik.Muzakki merupakan orang atau pihak yang melakukan pembayaran

zakat.Dengan begitu mustahik adalah mereka yang berhak menerimazakat.19

4. Macam-macam Zakat

Zakat terdiri dari dua macam:

a. Zakat Fitra

Zakat fitra adalah zakat yang diwajibkan kepda setiap muslim setelah

matahari terbenam diakhir bulan ramadhan lebih utama jika dibayar sebelum

18

HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16. 19

Robi Irawan, Peran Badan Amil Zakat (BAZNAS) Kota Jambi Dalam Mengurangi

Kemiskinan Di Kota Jambi, Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi, 2017. hlm 13

Page 23: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

11

11

shalat idul fitri. Karena jika dibayar setelah shalat Ied, seperti sedekah biasa,

bukan zakat fitrah

Zakat fitra tidak mengenal nishab, dan dibayar (satu) sha‟ makanan pokok

suatu masyarakat 1 sha‟ adalah 1 mud dan ukuran 1 mud adalah genggaman 2

tangan orang dewasa (atau kira-kira 2,176 kg). Jika ingin dibayar dengan uang

menurut imam Abu Hanifa dibolehkan, walaupun yang diberikan adalah makanan.

b. Zakat Harta (maal)

Zakat harta atau zakat maal adalah zakat boleh dibayarkan pada waktu

yang tidak tertentu, mencakup hasil perniagaan, pertambangan, hasil laut, hasil

ternak, hasil perkebunan, emas dan perak serta hasil kerja (profesi) yang masing-

masing mempunyai perhitungan sendiri.20

Zakat maal yaitu zakat yang diwajibkan atas harta berdasarkan syarat-

syarat tertentu. Dan zakat maal juga telah diatur dalam hukum-hukum yang

disimpulkan dari sumber-sumber syariat Islam. Diantaranya yang terpenting

adalah sebagai berikut:

1) Zakat adalah kewajiban yang ditetapkan oleh Allah ta’alah.

2) Zakat adalah salah satu rukun islam .

3) Zakat adalah maliyah (yang dengannya seorang mukmin mendekatkan diri

kepada Allah SWT dan bersukur atas nikmat dan rezekinya).

4) Zakat adalah harta tertentu yang terdapat dalam harta tertentu.

20

Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, (Makasar: Salemba Empat,

2013),hlm285

Page 24: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

12

12

5) Zakat adalah yang bersifat hauliyah (tahunan). Artinya dapat dibayar pada

akhir tahun haul (tahun), kecuali zakat hasil pertanian, buah-buahan , dan

rikaz (harta karun).

6) Zakat yang disalurkan kepada orang-orang tertentu yang mana telah

ditetapkan dalam firmannya, dalam Q.S At-Taubah(9):60

7) Zakat tidak dapat ditinggalkan, karena dia adalah piutang Allah.

8) Tidak ada pengulangan dalam zakat

9) Tidak boleh ada tipu muslihat dalam penunaian zakat.21

5. Syarat-syarat Wajib Zakat

Harta yang dikeluarkan Zakatnya pun syarat-syarat wajib zakat sebagai berikut:

a) Islam

Para ulama sepakat, bahwasahnya setiap muslim yang memiliki harta yang

mencapai nishabnya diwajibkan mengeluarkan zakat. Mengenai syarat wajib zakat

beragama islam ini, Hasbi ash-Shidiqy berpendapat bahwasahnya orang yang

murtad (keluar dari islam) tidak gugur zakatnya yang telah diwajibkan atasnya

diwaktu itu masih islam, pendapat ini disetujui oleh Imam Malik dan Ahmad Ibn

Hambal. Adapun menurut Syaikh al-Bajuri, orang yang murtad tidak diwajibkan

mengeluarkan zakat, kecuali apabila ia kembali memeluk agama Islam.22

b) Merdeka

Menurut kesepakatan ulama,zakat tidak wajib atas hamba sahaya karena

hamba sahaya tidak mempunyai hak milik. Tuannyalah yang memiliki apa yang

ada di tangan hambanya. Begitu juga dengan mukatib (hamba sahaya yang

21

Hussein Syahatah, Cara Praktis Menghitung Zakat, (Kalimantan Timur, Kalam

pustaka,2005),hlm 19-21 22

Mu’inan Rafi, Potensi Zakat.hlm37.

Page 25: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

13

13

dijanjikan akan dibebaskan oleh tuannya dengan cara menebus dirinya) atau

semisal dengannya, itu tidak wajib mengeluarkan zakat, karena kendatipun dia

memiliki harta, hartaya tidak dimiliki secara penuh. Pada dasarnya menurut

jumhur, zakat diwajibkan atas tuannya karena dialah yang memiliki harta

hambanya.23

c) Baligh dan Berakal

Para ulama sepakat tentang wajibnya zakat pada kekayaan seorang muslim

dewasa dan waras, tetapi tidak sependapat tentang wajibnya zakat pada kekayaan

anak-anak dan orang gila. Anak kecil dan orang gila tidak dikenai zakat pada

hartanya, karena keduanya tidak dikenai khitab (perintah).24

d) Mencapai Nishab

Islam tidak diwajibkan zakat atas seberapa saja besar kekayaan yang

berkembang sekalipun kecil, tetapi memberikan ketentuan sendiri yaitu jumlah

tertentu yang dalam Fiqih disebut Nishab.ketentuan bahwa kekayaan yang terkena

kewajibab zakat harus senishab disepakati oleh para ulama, kecuali tentang hasil

pertanian, buah-buahan dan logam mulia. Abu Hanifah berpendapat bahwa

banyak ataupun sedikit hasil yang tumbuh dari tanah harus dikeluarkan zakatnya.

Tetapi jumhur ulama berpendapat bahwa nishab merupakan ketentuan yang

mewajibkan zakat pada seluruh kekayaan, baik itu berupa yang tumbuh dari tanah

maupun bukan.25

e) Haul (harta yang mencapai satu tahun)

23

Wahbah Al-Zuhaily, Zakat Kajian Berbagai Madzhab,hlm.98. 24

Wahbab Al-Zulhaily, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, hlm. 173. 25

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat,hlm.150.

Page 26: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

14

14

Syarat wajib zakat berikutnya adalah haul maksudnya adalah bahwa

kepemilikan yang berada pada tangan si pemilik sudah berlalu dua belas bulan

Qamariyah. Persyaratan berlalu setahun ini hanya buat zakat ternak, uang, dan

harta dagang. Akan tetapi hasil pertanian, buah-buahan, madu, dan lainnya yang

sejenis, tidaklah di persyaratkan berlalu satu tahun.

Perbedaan antara kekayaan yang dipersyaratkan wajib zakat setelah satu

tahun dengan yang tidak dipersyaratkan wajib zakat setelah satu tahun adalah

sebagaimana yang dinyatakan oleh Imam Ibnu Qudamah, bahwa kekayaan yang

dipersyaratkan wajib zakat setelah satu tahun itu mempunyai potensi untuk

berkembang. Misalnya ternak, mempunyai potensi untuk menghasilkan susu dan

beranak. Sedangkan hasil pertanian dan buah-buahan adalah berkembang sendiri

yang mencapai puncaknya pada saat zakat dikeluarkan (panen), yang karena itu

zakat dikeluarkan pada saat itu juga.26

f) Kepemilikan sempurnah (Milik Penuh)

Maksudnya adalah bahwa kekayaan itu harus berada dibawah kontrol dan di

dalam kekuasaannya, atau seperti yang dinyatakan oleh sebagaian ulama fiqh

bahwa kekayaan itu berada di tanganya, tidak tersangkut didalamnya haknya

orang lain, dapat ia pergunakan, dan faedahnya dapat dinikmati.27

g) Berkembang

Ketentuan tentang kekayaan yang wajib dizakatkan adalah bahwa kekayaan

itu dikembangkan dengan sengaja atau mempunyai potensi untuk berkembang.

26

Yusuf Qardawi,Hukum Zakat, hlm.162. 27

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, hlm.128.

Page 27: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

15

15

Pengertian berkembang menurut bahasa sekarang adalah bahwa sifat kekayaan itu

memberikan keuntungan, bunga, ataupun pendapatan.

Dan pengertian berkembang itu terbagi menjadi dua yaitu bertambah secara

konkrit dan bertambah tidak secara konkrit, bertambah secara konkrit adalah

kaibat pembiakan dan perdagangan dan sejenisnya, sedangkan bertambah tidak

secara konkrit adalah kekayaan itu berpotensi berkembang baik berada di

tangannya maupun di tangan orang lain atas namanya.28

h) Melebihi kebutuhan pokok

Diantara ulama fiqh ada yang menambahkan ketentuan nishab kekayaan

yang berkembang itu dengan lebihnya kekayaan itu sendiri dari kebutuhan biasa

pemiliknya, misalnya ulama-ulama Hanafiyah mengatakan bahwa seseorang yang

melebihi dari kebutuhan biasa itu seseorang yang disebut kaya dan menikmati

kehidupan yang tergolong mewah.29

i) Bebas dari hutang

Kepemilikan sempurna yang kita jadikan peryaratkan wajib zakat dan

harus lebih dari kebutuhan primer di atas haruslah pula cukup senisab yang sudah

bebas dari hutang. Bila pemilik mempnyai hutang yang menghabiskan atau

mengurangi jumlah senisab itu, zakat tidaklah wajib, kecuali bagi sebagian ulama

fiqh terutama tentang kekayaan yang berkaitan dengan kekayaan tunai.

Jumhur ulama berpendapat bahwa hutang merupakan penghalang wajib

zakat, atau paling kurang mengurangi ketentuan wajibnya, dalam kasus kekayaan

tersimpan seperti uang dan harta benda dagang. Tetapi mengenai kekayaan yang

28

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat ,hlm.138. 29

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, hlm.150.

Page 28: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

16

16

kelihatan, seperti ternak dan hasil pertanian, maka sebagian ahli fiqh berpendapat

bahwa hutang tidaklah menghalangi kekayaan itu wajib zakat.30

Adapun syarat sahnya zakat adalah sebagai berikut:

1. Niat para fuqaha sepakat bahwa sahnya niat adalah salah satu syarat

membayar zakat, demi membedakan diri kafarat dan shadaqah yang lain.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

Sesungguhnya semua amal adalah tergantung niat.

Pembayaran zakat adalah termasuk amal. Zakat adalah ibadah seperti

shalat,maka membutuhkan niat untuk membedahkan fardhu dari sunnah.

2. Memberikan kepemilikan. Disyaratkan pemberian hak kepemilikan demi ke

sahan pelaksanaan zakat. Yakni dengan memberikan zakat kepada orang-

orang yang berhak. Pembolehan memberikan barang zakat, pemberian

makanan tidak cukup kecuali melalui cara pemberian hak kepemilikan.31

6. Syarat Sah Zakat Pertanian

Syarat-syarat sah wajib itu ditambahi dengan syarat-syarat sahnya wajib zakat

yang di perinci dalam mazhab-mazhab fiqih.32

a) Hendaklah tanah itu termasuk tanah „Usyriyyah. Oleh karena itu tidak wajib

zakat pada tanah Kharajiyyah sebab Usyur (seperpuluh) dan kharaj (pajak)

tidak bisa digabungkan dalam satu tanah mereka.

30

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, hlm.157. 31

Wahbah Al-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, hlm.184. 32

Wahbah Al-Zuhaili, Zakat Kajian Berbagai Mazhab,(Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2005),hlm.183

Page 29: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

17

17

b) Adanya suatu yang keluar. Kalau tanah tidak mengeluarkan apa-apa, maka

tidak wajib sepersepuluh. Sebab, kewajiban adalah sebagian dari sesuatu yang

keluar.

c) Yang tumbuh dari tanah tersebut adalah tanaman yang sengaja ditanami oleh

penanamnya dan dikehendaki pembuahannya. Dengan demikian, zakat tidak

diwajibkan atas tanaman yang hanya menghasilkan kayu bakar, rerumputan,

dan sejenisnya. Alasannya karena tetumuhan tersebut tidak membuat tanah

berkembang bahkan justru merusaknya.

7. Kriteria / Syarat Dari Zakat Pertanian

a) Menjadi makanan pokok manusia pada kondisi normal mereka.

b) Memungkinkan untuk disimpan dan tidak mudah rusak atau membusuk, dan

dapat ditanam oleh manusia.

Adapun alasan adanya syarat makanan pokok ialah makanan pokok

merupakan sesuatu yang vital, yang apabila tanpa makanan tersebut, kehidupan

tidak akan dapat berlangsung. Selain itu, makanan pokok adalah tumbuhan yang

paling mulia dan dapat membuat badan manusia berdiri tegak maupun bergerak.

8. Hasil Pertanian Wajib Zakat

Hasil pertanian dikenakan zakat, apabilah telah memenuhi syarat. Akan

tetapi, para ulama berbeda pendapat mengenai jenis hasil bumi yang dikenakan

zakat. Penjelasannya sebagai berikut:33

a) Ibnu Umar dan sebagian ulama salaf berpendapat, bahwa zakat hanya wajib

atas empat jenis tanaman saja, yaitu hintah (gandum), syair (sejenis

33

M.Ali Hasan, Zakat Dan Infak, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2006),hlm.53

Page 30: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

18

18

gandum), kurma, dan anggur.

b) Imam Malik dan Syafi’i berpendapat, bahwa jenis tanaman yang wajib zakat

adalah makanan pokok sehari-hari anggota masyarakat, seperti beras,

jagung, sagu. Selain dari makanan pokok itu, tidak dikenakan zakatnya.

Oleh syafi’i dikatakan juga kurma, dan anggur wajib dikeluarkan zakatnya.

c) Imam Ahmad berpendapat, bahwa biji-bijian yang kering dan dapat

ditimbang (ditakar), seperti padi, jangung, kedelai, kacang tanah, kacang

hijau dikenakan zakatnya. Begitu juga seperti buah kurma dan anggur di

keluarkan zakatnya. Tetapi buah-buahan dan sayur tidak wajib zakatnya.

Pendapat Imam Ahmad, sejalan juga dengan Abu Yusubf dan Muhammad

(murid dan sahabat Imam Hanafi).

d) Imam Abu Hanifah berpendapat, bahwa semua hasil umi yang bertujuan

untuk mendapatkan penghasilan, diwajibkan mengeluarkan zakatnya,

walaupun bukan menjadi makanan pokok. Abu Hanifah tidak membedakan,

tanaman yang tidak bisa dikeringkan dan tahan lama, atau tidak sama,

seperti sayur mayur, mentimun labu dan lain-lain.

9. Nishab dan Presentase Zakat Pertanian

Nishab adalah batas jumlah yang terkena wajib zakat. Zakat hasil

pertanian tidak disyaratkan mencapai se-nishab, tetapi setiap kali panen harus di

keluarkan zakatnya, sedangkan panen hasil pertanian ada yang sekali setahun,

ada yang dua kali, ada yang tiga kali, bahkan ada yang empat kali. Setiap panen

Page 31: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

19

19

yang hasilnya mencapai nishab wajib dikeluarkan zakatnya dan kurang

mencapai nishab maka tidak dikenakan zakat.34

Para ulama sepakat bahwa satu wasaq adalah enam puluh sha’, sehingga

jika dijumlahkan lima wasaq adalah 60 sha’, sedangkan satu sha’jumlahnya sama

dengan empat Mud suatu ukuran yang digunakan oleh penduduk Mandina.35

Ulama mazhab sepakat, selain Hanafi bahwa nishab tanaman dan buah-

buahan adalah lima wasaq. Satu wasaq sama dengan enam puluh gantang, yang

jumlahnya kira-kira mencapai 910 gram. Satu kilo sama dengan 1000 gram. Maka

bila tidak mencapai target tersebut, tidak wajib dizakati. Namun Hanafi

berpendapat, banyak maupun sedikit waji dizakati secara sama.36

Adapun nishabnya ialah 5 wasaq, berdasarkan sabda Rasulullah SAW.

“tidak ada zakat di bawah 5 wasaq. Wasaq adalah salah satu ukuran. Satu wasaq

sama dengan 60 Sha‟, padamasa Rasulullah SAW, 1 Sha‟ sama dengan 4 Mud,

yakni 4 takaran dua telapak orang dewasa. 1 Sha‟ oleh Dairatul Maarif Islamiyah

sama dengan 3 liter, maka satu wasaq 180 liter, sedangkan nishab pertanian 5

wasaq sama dengan 900 liter atau dengan ukuran kilogram, yaitu kira-kira

653kg.37

Untuk volume zakat pertanian dan perkebunan ditentukan dengan sistem

pengairan yang diterapkan untuk pertanian maupun perkebunan tersebut,

34

Suparman Usman, Hukum Islam : Asas-asas dan Pengantar Studi Hukum Islam Dalam

Tata Hukum Indonesia (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001),hlm 162 35

Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, hlm334 36

Muhammad Jawad Mugniyah, Fiqih Lima Mazhab (Jja‟fari, Hanafi, Maliki, Syafi‟I,

dan Hambali),(Jakarta:PT Lentera Basritama,2000), hlm.186 37

Fakruddin,”Fiqh dan Manajemen Zakat”, (Malang:UIN Malang press,2008) hlm,97

Page 32: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

20

20

sebagai berikut:38

a) Apabila lahan yang irigasinya ditentukan dengan curah hujan, sungai-sungai,

mata air, atau lainnya (lahan tadah hujan) yang diperoleh tanpa mengalami

kesulitan, maka persentase zakatnya 10% (1/10) dari hasil pertanian.

b) Adapun zakat yang irigasinya menggunakan alat yang beragam (bendungan

irigasi), maka persentase zakatnya adalah 5% (1/20), karena kewajiban

petani/tanggungan untuk biaya pengaitan dapat mempengaruhi tingkat nilai

kekayaan dari aset yang berkembang.

c) Apabila pengairan pada setengah priode lahan curah hujan dan setengah

periode laiinya melalui irigasi, maka persentase zakatnya 7,5% dari hasil

pertanian.

Dengan demikian, syaiat islam memberi batasan volume zakat untuk hasil

pertanian dan perkebunan berkisar antara 5% sampai 10% menurut cara

pengairannya dengan maksud memberikan penyesuaian dan kemudahan bagi

umat.

10. Tujuan dan hakikat zakat

a. Tujuan zakat

Zakat sebagai salah satu rukun islam mempunyai kedudukan yang sangat

penting. Hal ini dapat dilihat dari tujuan zakat yakni untuk meningkatkan

martabat hidup manusia terutama di bidang ekonomi.

Secara umum zakat bertujuan untuk menata hubungan dua arah yaitu

hubungan vertikal dengan tuhan da hubungan horizontal dengan sesama manusia.

38

M. Arief Mufraini, Akuntasi dan Manajemen Zakat (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2006),hlm.89

Page 33: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

21

21

Artinya secara vertikal, zakat sebagai ibadah dan wujud ketakwaan dan

kesyukuran seorang hamba kepada Allah atas nikmat berupa harta yang diberikan

Allah kepadanya serta untuk membersihkan dan mensucikan diri dan hartanya.

Sedangkan secara horizontal zakat bertujuan mewujudkan rasa keadilan sosial dan

kasih sayang di antara pihak yang berkemampuan dengan pihak yang tidak

mampu dan dapat memperkecil problema dan kesenjangan sosial serta ekonomi

umat. Tujuan horizontal ini tampak secara jelas, karena di dalam zakat telah

ditetapkan ketentuan dan proseduralnya.39

Zakat merupakan ibadah kepada Allah, juga pernyataan rasa syukur. Zakat

juga mempunyai tujuan yang berorientasi kepada nilai-nilai kemanusiaan.

Tujuan-tujuan itu dapat ditinjau dari berbagai aspek:

1) Hubungan manusia dengan Allah

Zakat sebagai sarana beribadah kepada Allah sebagaimana halnya sarana-

sarana lain adalah berfungsi mendekatkan diri kepada Allah. Semakin taat

manusia menjalankan perintah dan meninggalkan larangan Allah, maka ia akan

semakin dekat dengan Allah Nabi Muhammad melukiskan bagaimana dekatnya

manusia dengan Allah, apabila ia suka menolong sesama manusia.

2) Hubungan manusia dengan dirinya.

Dari satu segi zakat menggambarkan kaitan manusia dengan harta benda.

Ada kalanya manusia memandang harta benda itu sebagai alat mencapai tujuan

hidup. Manusia melaksanakan tugasnya sehari-hari beribadah kepada Allah

sebagai tujuan hidup manusia. Untuk melaksanakan tugas hidupnya dengan

39

Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern,(Jakarta:Pustaka Ilmu,1998),hlm252

Page 34: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

22

22

melasanakan ibadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya, manusia membutuhkan

harta benda, tapi sebaliknya ia menjadikan harta benda itu sebagai alat untuk

melaksanakan tugas hidupnya.

Bahkan ia memandang harta benda itu adalah milik Allah yang dititipkan

kepadanya, bukan hak miliknya mutlak, karena harta benda itu mempunyai fungsi

sosial. Manusia yang mempunyai pandangan hidup seperti ini akan dapat

mengendalikan dirinya dari godaan kemilaunya harta benda untuk berusaha

mendapatkannya secara tidak halal. Ia berhasil menjaga dirinya dari kemungkinan

dirusak oleh keinginan hawa nafsunya mendapatkan harta benda melalui cara-cara

yang tidak halal atau dengan merampass hak orang lain.

Zakat merupakan salah satu cara memberantas pandangan hidup

materialistis. Dengan melaksanakan zakat, manusia dilatih untuk melepaskan

sebagian harta yang dimilikinya, dengan secara pelan-pelan menghilangkan

pandangan hidupnya yang menjadikan materi sebagai tujuan hidup. Dengan

demikian zakat membawa pada kesucian diri bagi orang yang secara ikhlas

melaksanakannya. Artinya suci dari sifat kikir, rakus, tamak, dan sebagainya.

Zakat berfungsi mensucinya jiwa pemiliknya.

3) Hubungan manusia dengan masyarakat.

Didalam masyarakat selalu terdapat perbedaan tingkat kemampuan dalam

bidang ekonomi, sehingga melahirkan adanya golongan ekonomi lemah dan

golongan ekonomi kuat. Diantara kedua golongan ini terdapat perbedaan yang

tidak hanya dalam bidang ekonomi, tapi juga dalam pergaulan dimasyarakat,

sehingga sering timbul adanya rasa dengki dan iri dari yang miskin terhadap yang

Page 35: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

23

23

kaya dan rasa memandang rendah dari yang kaya terhadap yang miskin. Akhirnya

dapat menimbulkan terganggunya ketertiban masyarakat, tidak ada salling tolong

menolong dan sebagainya, yang kaya tidak merasa aman, yang miskin tetap dalam

keadaan melarat.

Zakat berperan dalam mengecilkan perbedaan ekonomi antara si kaya

dengan si miskin. Sebagian harta kekayaan golongan kaya akan mengalir

membantu dan menumbuhkan kehidupan ekonomi golongan yang miskin,

sehingga golongan miskin dapat terbaiki keadaan ekonominya.

4) Hubungan manusia dengan harta bendanya.40

Manusia beraggapan bahwa semua harta kekayaan yang di milikinya

didunia ini adalah hak milik mutlak. Ia dapat mempergunakan seluruh harta

miliknya itu sesuka hatinya, tidak ada hak orang lain atas harta benda itu. Ini

adalah termasuk pandangan hidup sekuler yang menjadikan materi sebagai tujuan

hidupnya.

Zakat apabila dilaksanakan dalam masyarakat, maka hal ini merupakan

penegasan bahwa harta kekayaan itu mempunyai fungsi social. Zakat merupakan

sarana pendidikan bagi manusia bahwa harta benda itu bukanlah tujuan hidup dan

bukan hak milik mutlak dari manusia yang memilikinya, tapi merupakan titipan

Allah yang harus di pergunakan sebagai alat untuk mengabdikan diri kepada Allah

dan sebagai alat bagi manusia untuk menjalankan perintah Agama.41

b. Hakikat Zakat

40

Zakiah Deradjat, Ilmu Fiqh,(Jakarta: Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN

di Pusat,1982),hlm229. 41

Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah,(Semarang:PT. Pustaka

Rizki Putra, 2002),hlm.218-222

Page 36: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

24

24

Adapun hakikat zakat berdasarkan dalil-dalil yang mewajibkannya adalah

merupakan hak orang lain dan bukan merupakan pemberian atau kebaikan hati

orang-orang kaya semata. Hakikat Zakat yang demikian menanamkan kesadaran

bahwa segala yang ada di bumi dan di langit serta seisinya adalah milik Allah, dan

harta dimiliki seseorang itu pada hakikatnya adalah amanah dari Allah semata.42

11. Para Penerima Zakat

Adapun orang-orang yang berhak menerima zakat ada 8 (delapan)

kelompok yang terdapat didalam Al-Quran

Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang- orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang

dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang

berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam

perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah

Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.43

Yang berhak menerima zakat ialah:

a. Orang fakir: orang-orang yang tidak mempunyai sesuatu yang tidak

mencukupi kebutuhan hidup mereka dan mereka tidak mampu berusaha.

Atau, mereka adalah seseorang yang tidak memiliki sesuatu yang dapat

dinafkahkan untuk diri sendiri dan keluarganya selama setengah tahun, maka

42

Asnaini, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam,(Yogyakarta:Pustaka

Pelajar,2008),hlm.27 43

At-Taubah (9):60

Page 37: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

25

25

ia adalah fakir, ia diberi dari zakat sesuatu yang mencukupi dirinya dan

keluarganya selama setahun.

b. Orang miskin: mereka adalah orang-orang yang memiliki harta yang dapat

menutupi separuh atau lebih kebutuhannya, namun tidak dapat memenuhi

kebutuhannya selama setahun penuh, maka mereka diberi sesuatu yang dapat

menyempurnakan kekurangan untuk nafkah setahun. Jika seseorang tidak

memiliki uang namun ia memiliki sumber pendapatan, seperti profesi atau

gaji, atau investasi yang dapat di memberikan kecukupan padanya, maka ia

tidak diberi zakat, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak ada

bagian bagi orang kaya, tidak pula bagi orang yang kuat dan berpenghasilan”.

c. Amil : yaitu orang-orang yang mendapat tugas dari penguasa negara untuk

mengumpulkan zakat dari para muzakki, dan membaginya kepada orang-

orang yang berhak dan menjaganya, mereka ini duberi zakat sepadan dengan

perkerjaannya meskipun mereka kaya.

d. Mu’allaf: mereka adalah para pemimpin kabilahyang tidak memiliki iman

yang kuat, mereka diberi zakat untuk menguatkan keimanan mereka,

sehingga mereka menjadi penyeru-penyeru islam dan tauladan yang baik.

e. Budak: termasuk di dalamnya memerdekakan budak dari uang zakat dan

membantu para budak yang ingin membeli dirinya, dan membebaskan

tawanan Islam.

f. Orang-orang yang berhutang: yaitu orang-orang yang tidak memiliki sesuatu

yang dapat menutupi hutangnya, mereka diberi zakat sesuatu yang dapat

menutupi hutangnya baik sedikit maupun banyak, meski mereka kaya

Page 38: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

26

26

makanan, maka jika ada seseorang yang memiliki pemasukan yang

mencukupi untuk makanan buat dirinya dan keluarganya, namun ia memiliki

hutang yang ia tidak mampu membayarnya, maka ia diberi zakat untuk

sekedar menutupi hutangnya, dan tidak boleh menggugurkan hutang kepada

fakir yang berhutang lalu menggantinya dari uang zakat.

g. Fi sabilillah : yakni jihad fi sabilillah, para mujahid dapat diberi zakat

sejumlah yang dapat mencukupi mereka dalam ber jihad. Dan termasuk

dalam sabilillah adalah menuntut ilmu syar’i, pelajar ilmu syar’i dapat diberi

uang zakat agar bisa menuntut ilmu dan membeli kitab yang diperlukan,

kecuali jika ia memiliki harta yang dapat mencukupinya dalam mememnuhi

kebutuhan itu.

h. Orang yang sedang dalam perjalanan (Ibnu Sabil) yang bukan maksiat

mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya. Seorang musafir yang telah

jauh meninggalkan negerinya, sehingga ia layak mendapat zakat untuk

menutupi kebutuhannya selama perjalanan, walaupun ia adalah orang yang

kaya di negerinya.44

12. Hikmah Zakat

Kewajiban zakat dan dorongan untuk terus menerus berinfaq dan

bershadaqah yang demikian mutlak dan tegas itu, disebabkan karena didalam

ibadah ini terkandung berbagai hikmah dan manfaat yang demikian besar dan

mulia, baik bagi orang yang harus berzakat (Muzakki), penerima (Mustahik)

maupun masyarakat

44

Yusuf Qardawi, Zakat, (Bogor:PT Pustaka Litera Antar Nusa, 2004), hlm. 505-730.

Page 39: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

27

27

keseluruhan,45

antara lain sebgai berikut:

Sebagai perwujudan iman kepada Allah SWT, mensyukuri nikmat-Nya,

menumbuhkan ahlak mulia dengan meiliki rasa kemanusiaan yang tinggi

menghilangkan sifat kikir dan rakus, menumbuhkan ketenangan hidup,

selakaligus mengembangkan harta yang dimiliki.

a. Menolong, membantu dan membina kaum dhuafa (orang yang lemah secara

ekonomi) maupun mustahik lainnya kearah kehidupannya yang lebih baik dan

sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan

layak, dapat beribada kepada Allah SWT, terhindar dari bahaya kekufuran,

sekaligus memberantas sifat iri, dengki yang mungkin timbul ketika mereka

(orang-orang fakir miskin) melihat orang kaya yang berkecukupan hidupnya

tidak mempedulikan mereka.

b. Untuk mewujudkan keseimbangan dalam kepemilikan dan distribusi harta.

Dengan Zakat dikelola dengan baik, di mungkinkan membangun

pertumbuhan ekonomi sekalogus pemerataan pendapat.

c. Sebagai sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang

dibutuhkan oleh umat Islam, seperti sarana Ibadah, Pendidikan, Kesehatan,

Sosial dan Ekonomi, sekaligus sarana pengembangan kualitas sumber daya

manusia (SDM) muslim.

d. Menyebarkan dan memasyarakatkan etika bisnis yang baik dan benar.

F. Tinjauan Pustaka

Demi mendukung penyusunan yang lebih komprehensif, penyusun melaku-

45

Didin Hafidhiddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta Gema

Insani,2020),hlm.10.

Page 40: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

28

28

kan penelaahan awal terhadap pustaka atau karya-karya terdahulu yang relevan

dengan topik yang akan diteliti. Masalah tentang zakat ini sebenarnya sudah

banyak yang menyorot dan mengkaji, kajian disajikan dalam bentuk baku.

Selain itu penulis menemukan dalam bentuk skripsi tentang zakat yaitu

dari Abdi Solihin Mahasiswa UIN STS Jambi Tahun 2017 dalam skripsinya yang

berjudul: “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Zakat Penghasilan Perkebunan

Kelapa Sawit( studi di desa Mekar sari Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro

Jambi)” adapun hasil penelitiannya menjelaskan bahwa pelaksanaan zakat

penghasilan perkebunan kelapa sawit di desa mekar sari kecamatan kumpeh

kabupaten muaro jambi masih belum berjalan karena beberapa faktor diantaranya

tingkat pemahaman akan zakat penghasilan ini masih kurang, tidak adanya badan

amil zakat daerah yang fungsional dan memberikan masukan pemahaman akan

pentingnya zakat maal ini, tingkat kesadaran masyarakat yang rendah.

Kemudian dalam skripsi M. Khozinul Asror mahasiswa UIN Sunan

Kaligaja Yogyakarta Tahun 2018 dalam skripsinya yang berjudul: “Tinjauan

Hhukum Islam Terhadap Praktik Zakat Padi Kepada Buruh Panen Di Desa

Tanuharjo Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Terngah”.

Adapun hasil penelitiannya yaitu bahwa praktik zakat padi yang dilakukan muzaki

di desa tersebut tidak sesuai dengan hukum islam dalam hal penentuan nisab dan

kadar zakat. Adapun dalam pendristribusian zakat, praktik tersebut sudah sah

menurut hukum islam. Dengan alasan yakni buruh padi termasuk golongan miskin

yang berhak mendapatkan zakat. Selain itu, kebiasaan dalam menyalurkan zakat

Page 41: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

29

29

padi termasuk kebiasaan yang baik dan tidak ada kesalahan di dalam

pelaksanaannya.

Selanjutya dalam skripsi Nurul Ulfiyah Mahasiswi IAIN Salatiga Tahun

2019 dalam skripsinya yang berjudul: “Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Pelaksanaan Zakat Pertanian di Desa Mantigan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.

Adapun hasil penelitiannya yaitu diperoleh kesimpulan bahwa zakat hasil

pertanian yang ada di Desa Mantingan sudah masuk dalam ketentuan

diwajibkannya zakat hasil pertanian, karena sudah mencapai ketentuan nishab nya

sesuai dengan hukum Islam, akan tetapipara petani tersebut mengeluarkan

zakatnya dengan aturan sendiri tanpa menerapkan aturan Hukum Islam. Menurut

tinjauan Hukum Islam dari hasil zakat pertanian di Desa Mantingan hasil

panennya dikeluarkan ada yang setahun sekali dan ada yang setiap habis panen,

namun kadar yang di keluarkan belum sesuai dengan nishab zakat pertanian yang

di tentukan dalam hukum Islam.

Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti adalah tentang

“Problematika Penerapan Zakat Pertanian di Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari” berdasarkan penelitian diatas dapat diambil perbedaan bahwa

penelitian tersebut lebih membahas tentang Hukum Islam dalam penentuan

nishabnya. Sedangkan penelitian yang saya teliti yaitu membahas tentang

kurangnya kesadaran para petani untuk menunaikan zakat hasil panennya,

dikarnakan para petani tersebut kurang mendapatkan sosisalisasi sehingga para

petani di Desa Senaning Kecamatan Pemayung belum menunaikan kewajiban

untuk membayar zakat pertanian tersebut.

Page 42: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

30

30

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di jelaskan sebelumnya maka

dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian

kualitatif deskriptif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan,

wawancara, atau penelahaan dokumen.46

Dengan mengunakan pendekatan normatif diharapkan dapat diperoleh

data-data yang relevan terhadap tujuan penelitian, dan dapat diperoleh

pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna dari fakta yang

relevan.

B. Lokasi Penelitian

Fokus lokasi tempat penelitian ini dilaksanakan di Desa Senaning

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari. Adapun yang menjadi alasan

penulis memilih lokasi penelitian ini karena berdasarkan pengamatan calon

peneliti bahwa masyarakat yang ada di desa tersebut banyak yang belum sadar

atas kewajiban membayar zakat hasil pertaniaanya sehingga calon peneliti tertarik

untuk meneliti di Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu berupa data yang

diperoleh baik lisan ataupun tulisan dari masyarakat. Jenis dan data yang diguna-

46

Lexy J. Moleong, Metode penelitian Kualitatif, Cet.ke-25 (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008).Hlm.9

Page 43: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

31

31

kan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data. Data

primer dari penelitian ini yaitu hasil wawancara dari sejumlah narasumber yang

ada di Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Data secara

langsung dicatan oleh penulis.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan oleh

orang di luar diri penelitian sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu

sesungguhnya adalah data yang asli.47

Data sekunder dalam penelitian ini yaitu

berupa buku-buku yang relevan dengan penelitian ini dan juga data-data yang

berkaitan dengan penelitian ini.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dilapangan, dianalisis dengan menggunakan

analisis non-statistik yaitu dengan cara deskriptif. Konsep analisa data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik model Miles dan Huberman, yaitu

model analisa data kualitatif yang dilakukan pada saat pengumpulan data

berlangsung dan setelah seleai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Dalam penelitian ini seluruh data yang penulis peroleh dari wawancara

terhadap masyarakat petani di Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari, dan data-data yang didapatkan dari Masyarakat petani tersebut

diolah dengan metode deskriptif analisis, karena data yang yang dikumpulkan

47

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,

2007, hlm 37

Page 44: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

32

32

berupa kata-kata, hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode deskriptif

analisis, karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata, hal ini disebabkan oleh

adanya penerapanmetode kualitatif, selain itu metode yang dikumpulkan menjadi

kunci terhadap yang sudah diteliti.48

1. Reduksi Data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang penting, dicari pola

dan temanyaData yang diperoleh dilapangan jumlah cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.Untuk itu perlu segera dilakukan analisis

data melalui reduksi data.Menurut Sugiyono Mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari

tema dan polanya serta membuang yang tidakperlu.49

2. Penyajian Data

Setelah data reduksi, maka langkah selanjutnmya adalah penyajian

data.Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.Dalam

Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh Sugiyono bahwa paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitiankualitatifadalah teks yang

bersifat naratif.50

Penyajian dalam penelitian ini peneliti paparkan dengan teks yang bersifat

deskriptif atau penjelasan.Mendisplay data dilakukan setelah data direduksi.

Display data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan dan sejenisnya.

48

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,(Bandung: Alfabeta,cv,

2016), hlm138. 49

Ibid, hlm, 247. 50

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif.(Bandung: Alfabeta, 2008),hlm 95

Page 45: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

33

33

Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang

terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami

tersebut.

E. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang di tetapkan.51

Dalam teknik pengumpulan data

ini, peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data yang lazim di gunakan

dalam penelitian sosial, yaitu:

1. Metode Observasi

Observasi sebagai tekhnik pengumpulan data yang mempunyai ciri

spesifikasi dibandingkan denga tehknik yang lain, yaitu wawancara dan

koesioner. Kalau koesioner dan wawancara selalu berkomunikasi dengan orang,

maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang

lain.52

Observasi pada penelitian ini digunakan pada saat peneliti terjun

kelapangan untuk melihat keadaan secara langsung dilokasi penelitian.

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untuk

menyimpulkan data penelitian. Wawancara (interview) adalah suatu kejadian

atau suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan sumber

informasi atau orang yang di wawacarai (interviewee) melalui komunikasi

51

Sugioyo,metode...,hlm224. 52

Sugiono, Metode penelitian Kualitatif, hlm.145

Page 46: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

34

34

langsung.

Dapat dikatakan pula bahwa wawancara adalah percakapan tatap muka

antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara bertanya

langsung tentang suatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya.53

Dalam hal ini yang menjadi narasumber adalah masyarakat petani yang

berada di Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari.

Wawancara akan dilakukan dengan terbuka, artinya peneliti hanya menyediakan

daftar pertanyaan secara garis besar dan para informan stsu narasumber diberikan

keleluasaan dalam memberikan jawaban.

Dalam melakukan wawancara, penulis mengabil beberapa sampel

narasumber masyarakat petani padi. Penelitian ini adalah penelitian lapangan

(field research) dengan mengunakan teknik purposive sampling, yaitu penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu, dimana sampel yang diambil ini sudah

mewakili informasi yang dibutuhkan.

Karena penentuan narasumber dalam penelitian kualitatif bukan pada

besarnya jumlah orang yang diperlukan untuk memberikan informasi (data),

melainkan siapa yang menurut peneliti mampu untuk memberikan informasi yang

di butuhkan oleh peneliti.54

3. Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis, dokumentasi sebagai cara mencari data mengurai hal-hal atau variabel

53

Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kualitatif dan penelitian gabungan,jakarta:

Prenadamedia Group ,2014,hlm 372. 54

Rulam Ahmadi,Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, Cet. 3,

2016,hlm 83-88.

Page 47: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

35

35

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, prasasti,

lengger, agenda dan sebagainya.55

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini harus dibuat secara sistematis, untuk

mempermudah penyusunannya serta memberikan gambaran yang lebih jelas lagi

mengenai bagian-bagian yang ada dalam skripsi ini. Berikut sistematika

pennulisannya:

BAB I :Pada bagian pendahuluan ini berisikan tetang pemaparan latar

belakang dan rumusan masalah dari pulisan skripsi ini, serta pemaparan dari

tujuan dan manfaat penulisan skripsi, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : Pada bab ini menjelaskan landasan teori yang akan digunakan

untuk membahas bab-bab selanjutnya. Dalam bab ini akan membahas tentang

kajian fiqh zakat pertanian, meliputi: tinjauan umum zakat pertanian, pengertian

zakat pertanian, landasan hukum zakat pertanian, jenis zakat pertanian, syarat

zakat pertanian, nisab zakat pertanian, besar zakat hasil pertanian, orang yang

berhak menerima zakat, dan pengelolaan zakat di indonesia.

BAB III : Pada bagian bab ini menjelaskan gambaran umumdi Desa

Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari dan menjelaskan tentang

zakat pertanian di Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari

meliputi: Pemahaman Zakat Pertanian di Desa Senaning Kecamatan Pemayung

55

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta:Rineka Cipta, 2006), hlm. 155.

Page 48: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

36

36

Kabupaten Batang Hari, dan karakteristik narasumber penelitian, dan

pengelompokkan petani di Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari.

BAB IV : Pada bab ini memaparkan hasil dan pembahasan dari semua

permasalahan yang ada pada rumusan masalah

BAB V : Pada bagian paenutup ini berisi kesimpulan dan saran dari semua

pembahasan yang di ada dalam skripsi ini.

G. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian ini di susun untuk menjadi pedoman ketika penelitian di

laksanakan. Dengan adanya adanya jadwal penelitian akan mudah mempesiapkan

langkah-langkah penelitian yang akan dilaksanakan nantinya. Lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel berikut

Page 49: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

37

37

No Kegiatan

2021

Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan

Judul

2. Pembuatan

Proposal

3. Bimbingan

Proposal

4. Seminar

Proposal

5. Perbaikan

Proposal

6. Surat Izin

Riset

7. Penelitian

8. Analisis

Data

9. Bimbingan

Skripsi dan

Perbaikan

10. Agenda dan

Ujian

Skripsi

11. Perbaikan

dan

penjilidan

Page 50: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

38

38

BAB III

GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa Senaning

Kira-kira tahun 1290, negeri yang belum bernama itu sekarang bernama

Dusun Tangah Lubuk Ruso, diperintah oleh seorang raja yang bernama Sutan

Mambang Matahari.Baginda mempunyai dua orang anak.Yang laki-laki bernama

bujang Selat, dan yang perempuan bernama Puteri Cermin Cina.Suatu masa,

datang seorang saudagar muda dengan kapal yang sarat dengan barang dagangan

ke negeri itu.Saudagar itu bernama Bujang Senaning.Orangnya masih muda serta

memiliki raut muka yang elok.Ia pun pandai bergaul dan pandai menarik hati

orang yang diajaknya berbicara. Setibanya di negeri itu ia beserta kapalnya

langsung berlabuh di tepian Raja Sutan Mambang Matahari. Oleh raja, tamu yang

baru datang itu diundangnya mampir ke rumah.Anak muda itu disambut dengan

ramah tamah oleh raja beserta kedua orang anaknya Bujang Selat dan Puteri

Cermin Cina.Sutan Mambang Matahari yang arif bijaksana itu segera dapat

menangkap sifat-sifat serta budi bahasa anak muda itu.56

Bujang Senaning yang elok raut mukanya itu, dan baik budi bahasanya itu,

amat menawan hati raja beserta kedua orang anaknya.Raja pun kemudian

menawarkan kepada pemuda itu agar suka bermalam di rumahnya.Pemuda yang

juga seorang saudagar kaya itu tanpa banyak pertimbangan menerima ajakan

baginda raja.Kapalnya yang sarat oleh barang dagangan dijaga oleh hulu balang

56

Data Dokumentasi Pemdes Senaning, 17 Februari 2021

Page 51: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

39

39

kepercayaan Sutan Mambang Matahari.Maksudnya sudah jelas agar kapal beserta

isinya itu jangan diganggu orang.Nampak benar raja berusaha mengambil hati

anak muda itu.

Puteri Cermin Cina sibuk menyiapkan kamar serta tempat tidur bagi

saudagar muda yang menarik hatinya itu. Melihat perlakuan anak dara yang manis

itu. Bujang Senaning segera ingin membalas budi baik sang gadis pada saat itu.

Disuruhnya anah buahnya membawa barang-barang makanan serta barang-barang

keperluan wanita yang elok dari kapalnya.Tak terkirakan betapa besarnya hati

anak dara itu menerima pemberian tamunya.Nampaknya gayung telah bersambut,

kata telah berjawab.Pucuk dicinta ulam tiba.Bujang Senaning merasa sangat

kerasan tinggal di rumah Puteri Cermin Cina. Selama ia tinggal di rumah itu telah

terjadi pertemuan-pertemuan yang teratur dengan Puteri Cermin Cina.

Percakapan senda gurau menerbitkan rasaling cinta mencintai antara

keu=dua orang itu. Dari sanalah tumbuh saling berteguh janji antara mereka.

Bujang Senaning memberanikan diri mengajukan lamran kepada Sutan mambang

Matahari. Lamaran tersebut diterima dengan baik setelh mendapat kata sepakat,

Sutan Mambang Matahari memanggil sanak keluarga serta orang-orang

terkemuka dalam negerinya.57

"Anakku Puteri Cermin Cina telah mendapat jodoh yang cocok

baginya.Aku pun telah direstui, dan pertunangan telah dilakukan.Tinggal lagi

meresmikan hari pernikahan mereka.Ini akan kita laksanakan setelah aku kembali

dari berlayar.

57

Ibid

Page 52: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

40

40

Mendengar ucapan raja semua orang yang hadir mengangguk-anggukkan

kepalanya tanda setuju dan ikut berbahagia.Memang sudah masanya puteri yang

cantik itu mendapat jodoh.Sekarang jodohnya telah datang sendiri.Niat baik tak

usah dihalang-halangi, baik benar kalau disegerakan.

"Selama aku melakukan pelayaran," kata raja kepada orang banyak,

"hendaknya kalian jaga supaya jangan terjadi hal-hal yang tak diingini. "Orang

banyak kembali terangguk-angguk dan tersenyum-senyum.Beberapa hari

kemudian Sutan Mambang Matahari pun berangkatlah pergi berlayar.Maksud

perjalanannya untuk membeli alat-alat perlengkapan perkawinan anaknya nanti.

Setelah Sutan Mambang Matahari pergi, suatu hari Bujang Selat mengajak

Bujang Senaning bermain gasing di halaman rumah. Maka mulailah kedua orang

lelaki yang sebaya itu bermain dengan riang gembira. Makin lama permainan itu

makin mengasyikkan, pangkah, memangkah. Peluh berleleran di muka mereka

sementara bunyi tawa dan seloroh tak berkeputusan. Amat gembira nampaknya

kedua orang itu, bermain gasing.

Puteri Cermin Cina asyik menjahit di dalam kamarnya seorang

diri.Sulaman-sulaman itu harus sudah siap menjelang perkawinannya dengan

Bujang Senaning nanti. Ketika ia mendengar suara ramai kedua lelaki yang

sedang bermain gasing itu ia tersenyum simpul tak menentu di dalam kamarnya.

Tetapi tiba-tiba ia amat ingin melihat tunangannya bermain gasing. Pelan-pelan ia

lalu berdiri menuju jendela sambil menenteng sulamannya. Ia

merenggahkansebelah pinggulnya di tepi jendela sambil matanya melirik

Page 53: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

41

41

tunangannya di bawah yang sedang asyik bermain gasing bersama kakaknya

Bujang Selat.

"Itu, dik Cermin memandang kita di atas!" kata Bujang Selat kepada

Bujang Senaning yang siap memangkah gasingnya yang sedang terpasang dalam

suatu lingkaran kecil di tanah.Saat muka Bujang Senaning tengadah ke atas

memandang tunangannya, tangannya terayun tinggi memegang gasing yang teralit

tali hitam.Sebentar kemudian tangan itu turun dan secepat gasingnya bersiutan di

udara lalu menghujam dengan derasnya meningkah gasing Bujang Selat.Gasing

yang kena pangkah itu nampak teruntal ke udara dengan derasnya, berputar-putar

mengenai kening Puteri Cermin Cina yang tak sempat mengelak.

Dalam bayangan samar-samar nampak anak gadis itu terjatuh ke atas

lantai, tergolek tak sadarkan diri lagi.Melihat kejadian itu kedua lelaki itu tertegun

sesaat dalam kebingungan.Tetapi kemudian mereka cepat berlari ke atas

rumah.Benar saja, Puteri Cermin Cina sudah tak sadarkan diri lagi.Di keningnya

tercacak canggai gasing kepunyaan Bujang Selat yang terdan pangkah tadi.Tanpa

sempat berbuat apa-apa Puteri Cermin Cina telah menghembuskan nafasnya yang

terakhir. Kedua lelaki itu meraung-raung bagaikan orang gila tak tentu apa yang

akan mereka lakukan. Tapi sebentar kemudian Bujang Senaning menghentikan

tangis dan raungnya.58

Dibelakangnya, di dinding, tersilang sebuah tombak. Secepat tangannya

menarik tombak itu lalu ia berlari ke muka jendela dan tombak itu

dilemparkannya lalu tercacak hulunya di dalam tanah. Mata tombak itu tercuat

58

Ibid

Page 54: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

42

42

lurus ke atas berkilat-kilat kena sinar matahari.Lelaki itu nampak melangkahkan

kakinya dan setelah tubuhnya sudah berada diatas jendela menggelinding sebentar

kemudian melayanglah tubuh itu tepat mengenai ujung tombak di bawah.

Perutnya tembus dan ujung tombak yang runcing menyembul di bagian tubuhnya

sebelah belakang Bujang Senaning terkulai lalu tewas seketika.

Bujang Selat melihat adik yang dicintai serta calon iparnya sudah

meninggal dunia berlari memanggil orang dusun dan memerintahkan agar kedua

mayat itu dikuburkan.Puteri Cermin Cina dimakamkan di tepi sungai.Sedangkan

mayat Bujang Senaning dibawa oleh anak buahnya serta beberapa orang negeri itu

ke kapal. Mayat itu dibawa dengan kapal menuju ke seberang dan dikuburkan di

sana. Tempat ini kemudian dinamakan Dusun Senaning.Kedatangan Sutan

Mambang Matahari sudah amat dekat. Bujang Selat teringat akan ayahnya yang

tak berapa lama lagi akan kembali, menjadi sangat takut. Ia pun memutuskan

untuk segera lari meninggalkan kampungnya. Berapa orang kampung diajaknya

serta. Dengan sebuah kapal berangkatlah ia bersama beberapa orang pengikutnya

arah ke hilir jurusan pasang Senana. Belum lama kapal itu berlayar, ia melihat

sebuah kapal di kejauhan. Kapal itu tak lain kapal ayahnya sendiri yang rupaya

sudah kembali dari berlayar. Karena takut dimarahi ayahnya ia pun membelokkan

kapalnya cepat-cepat ke tepi. Setelah sampai di tepi ia lari arah ke Pasang Senana,

yang kemudian tak diketahui lagi nasibnya, hilang bagaikan batu jatuh ke lubuk.

Orang-orang yang menyertainya dan tak hendak mengikutinya tetaplah tinggal di

sana yang lama kelamaan mendirikan perkampungan. Kampung inilah kemudian

yang bernama Selat.

Page 55: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

43

43

Kapal Sutan Mambang Matahari bergerak terus arah ke hulu dan setalah

sampai ditepiannya berlabuhlah kapal itu disana. Raja itu pun segera naik ke

daratan menuju rumah yang telah sekian lama ditinggalkannya.Tapi alangkah

heran raja itu, melihat negerinya amat sepi tak berpenghuni lagi.Terus bergegas

naik ke rumah.Tapi rumah ini pun dalam keadaan kosong pula. Dari beberapa

orang penduduk yang berhasil dijumpainya, yang rupanya tak ikut dengan kapal

Bujang Selat, diketahuinyalah apa sebenarnya yang sudah terjadi.

Dengan beberapa orang yang masih tertinggal itu, raja Sutan Mambang

Matahari berangkat ke seberang dusun. Di sana beliau bersama-sama dengan

pengikutnya yang masih ada mendirikan kampung tempat tinggal. Mengingat

perkampungan itu terletak antara tempat Bujang Senaning dan Kapal Bujang

Selat.Jadi terletak ditengah-tengah, maka dinamakanlah kampung itu Dusun

Tengah Lubuk Ruso. 59

No Nama Jabatan Priode Keterangan

1 Datuk Mhidin Penghulu

2 Rajali Penghulu 1921 an s/d

1952

3 Samsudin Penghulu 1953 s/d 1957

1957 s/d 1992

59

Ibid

Page 56: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

44

44

4 Ibrahim Kepala Desa

5 Zulmunip Kepala Desa 1992s/d 1997

6 M.Taher Kepala Desa 1997 s/d 2002

7 Munzir Arahman Kepala Desa 2002 s/d 2006

8 Asnawi Kepala Desa 2006 s/d 2011

9 Muhammad Kapala Desa 2011 s/d 2017

10 PLT. Trinoto. SE Kepala Desa

20017s/d 2018

KasihPemK

ecamatan

11 Kusnadi Kepala Desa 2018s/d

sekarang

B. Letak Geografis.

Secara geokrafis Desa Senaning terletak dibagian Kabupaten Batanghari

dengan luas Wilayah lebih kurang 2500 Ha dan berada pada posisi Lintang

Selatan dan diantaranya Bujur Timur sampai dengan Bujur Timur dengan batas

sebagai berikut :60

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Jembatan Mas

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lubuk Ruso

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kuap dan Desa Kubu Kandang

60

Data Dokumentasi Pemdes, Senaning, 17 Februari 2021

Page 57: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

45

45

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lubuk Ruso

Luas wilayah Desa Senaning adalah ± 2500 Ha yang terdiri dari :

a. Tanah pekarangan pemukiman Rakyat lebih kurang = 117 Ha.

b. Tanah Perkebunan dan Pertanian rakyat lebih kurang = 2153 Ha.

c. Tanah Sawah dan Lahan Basah = 230 Ha

Keadaan Topografi Desa Senaning dilihat secara umum keadaannya

merupakan daerah dataran rendah yang dialiri oleh sungai yaitu :

1) Dari perbatasan Desa Kuap sampai dengan Desa Lubuk Ruso di aliri Sungai

Batang Hari.

beriklim tropis hal tersebut mempengaruhi pola perekonomian penduduk

setempat. 61

a) Orbitas/Jarak Antar Ibu Kota

a) Ibu Kota Kecamatan 8 KM

b) Ibu Kota Kabupaten 35 KM

c) Ibu Kota Provinsi 45 KM

b) Prasarana Umum yang Ada

No Jenis Prasarana Volume Kondisi Lokasi (RT)

1 Jalan Desa 3.500Meter Sedang

2

Jalan Lingkungan

800 Meter sedang RT.01,02,03,04,

05

3

Jalan produksi

3.000 Meter Sedang RT.01,02,03,04,

05

61

Data Dokumentasi Pemdes, Senaning, 17 Februari 2021

Page 58: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

46

46

4 Jalan Setapak 1.000 Meter sedang RT.02,03,04,05

5 GedungSDNNo.72/I 1 Unit Baik RT.04

6 Gedung Madrasah 1 Unit Baik RT.03

7 Gedung TK 1 Unit Baik RT.03

8 GedungKantor Desa 1 Unit Sedang RT.04

9 Gedung Poskesdes 1 Unit Baik RT.02

10 Gedung Posyandu 1 Unit Sedang RT.04

11 Sumur Gali 23 Unit Baik RT.01s/dRT.05

12 Masjid 1 Unit Baik RT.03

13 Mushallah 2 Unit Baik RT.01dan05

14 Sumbur Bor 1 Unit Baik RT.04

C. Demografi

1. Kependudukan

Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal dasar pembangunan

sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk Desa Senaning

adalah 1046 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 255 Kepala keluarga. Agar

dapat menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus

disertai kualitas SDM yang tinggi. Penanganan kependudukan sangat penting

sehingga potensi yang dimiliki mampu menjadi pendorong dalam pembangunan,

khususnya pembangunan Desa Senaning. Berkaitan dengan kependudukan, aspek

yang penting antara lain perkembangan jumlah penduduk, kepadatan dan

persebaran serta strukturnya.

Page 59: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

47

47

Laki-Laki Perempuan Jumlah Total

486 Jiwa 560 Jiwa 1046 Jiwa

Data tahun 2019

2. KeadaanSosial

a. Sumber Daya Manusia

Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada peningkatan

kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM merupakan subyek dan sekaligus

obyek pembangunan, mencakup seluruh siklus kehidupan manusia, sejak

kandungan hingga akhir hayat. Oleh kerena itu pembangunan kualitas manusia

harus menjadi perhatian penting. Pada saat ini SDM Desa Senaning cukup baik

dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.

b. Pendidikan

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat

kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan

tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan.

Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan

dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan

sendirinya akan membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja

baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat

mempertajam sistimatika pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah

menerima informasi yang lebih maju. Dibawah ini tabel yang menunjukan tingkat

rata-rata pendidikan warga Desa Senaning.

Page 60: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

48

48

Persentase dari Jumlah Penduduk

No Tingkat Pendidikan Persentase (%)

1 SD 37,32

2 SLTP 25,93

3 SLTA 5,51

4 Tamat Perguruan Tinggi 1,9

5 Tidak Sekolah & Putus Sekolah 18,81

6 Belum Sekolah 8,35

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa di Desa

Senaningkebanyakan penduduk yang tidak sekolah dan hanya tamat SD yaitu

sebesar 27,16%, kemudian yang memiliki bekal pendidikan pendidikan dasar

37,32% dan Pelajar SD yaitu 25,93%. Sementara yang sedang pendidikan di

Perguruan Tinggi hanya 5,51%. Serta yang selesai perguruan tinggi hanya 1,9%

c. Kesehatan

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Senaning antara lain

dapat dilihat dari status kesehatan, serta pola penyakit. Status kesehatan

masyarakat antara lain dapat dinilai melalui berbagai indikator kesehatan seperti

meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi.

Page 61: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

49

49

Tahun Baik Kurang Buruk

2019 1041 5 Orang 0

d. Kehidupan Beragama

Penduduk Desa Senaning 100 % memeluk agama Islam. Dalam kehidupan

beragama kesadaran melaksanakan ibadah keagamaan khususnya agama islam

sangat berkembang dengan baik.

e. Pemberdayaan Perempuan dan Anak

Wanita dan anak merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan

pembangunan dan keberhasilan pembangunan Desa Senaning. Wanita dan anak

dari komposisi penduduk Desa Senaning, pada Tahun 2019 jumlah penduduk

wanita mencapai 560 jiwa.

Masih tertinggalnya peran perempuan dan kualitas hidup perempuan dan

anak di berbagai bidang pembangunan antara lain ditandai belum optimalnya

partisipasi kaum perempuan dan pemuda dalam pembangunan, hal itu terlihat dari

prestasi pemuda dalam bidang seni budaya dan olah raga masih sangat rendah.

f. Budaya

Pada bidang budaya ini masyarakat Desa Senaning menjaga dan

menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur, hal

ini terbukti masi berlakunya tatanan budaya serta kearipan lokal pada setaiap

prosesi pernikahan, panen raya serta prosesi cuci kampung jika salah seorang dari

warga masyarakat melanggar ketentuan hukum adat.

Page 62: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

50

50

Lembaga yang paling berperan dalam melestarikan dan menjaga tatanan

adat istiadat dan budaya lokal ini adalah Lembaga Adat Desa Senaning (LAD),

lembaga ini masih tetap aktif, baik dalam kepengurusan maupun dalam

melaksanakan tugas-tugasnya.

g. Politik

Proses reformasi yang bergulir sejak tahun 1997 telah memberikan

peluang untuk membangun demokrasi secara lebih nyata menuju arah proses

konsolidasi demokrasi. Lebih lanjut format politik ini terumuskan juga

berdasarkan UU Nomor 31 tahun 2002 tentang Partai Politik. UU Nomor 12

Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum, UU Nomor 22 Tahun 2003 tentang

Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD, serta UU Nomor 23

Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

Kemajuan demokrasi telah dimamfaatkan oleh masyarakat untuk

menggunakan hak demokrasinya antara lain dibuktikan dengan adanya

peningkatan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam

proses pemilihan umum.

3. KeadaanEkonomi

a. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Desa Senaning pada tahun 2019

mengalami penurunan hal ini dikarenakan harga karet yang menurut juga petani

padi yang tidak bisa menanam dikarenakan kemarau.

Page 63: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

51

51

Berikut ini tabel mata pencarian penduduk Desa Senaning dari

Tahun 2019.

NO Mata Pencaharian Jumlah

(Orang)

Persentase dari

Jumlah Penduduk

1 Petani 904 67,16%

2 Buruh Tani 20 3,21%

3 Pedagang 21 1,95%

4 Peternak 0 0%

5 Serabutan 5 1,21%

6 Perabot - 0%

7 PNS/TNI/POLRI 1 0,01%

8 Tenaga Honor 12 1,77%

9 Ibu Rumah

Tangga

25 10,35%

10 Sopir 1 1%

11 Buruh Bangunan 12 1,80%

12 Nelayan 2 0,05%

13 Pertambangan 0 0%

14 Bengkel 0 0%

15 belum bekerja 37 11,00%

16 Tidak bekerja 22 1,50%

Jumlah 1064 100%

Page 64: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

52

52

b. Kondisi Pemerintahan Desa dan Pembagian wilayah desa

Desa Senaning terdiri dari 3 (tiga) Dusun dengan perincian sebagai beriku

1) Dusun I (satu) terdiri dari RT 01 dan RT.05

2) Dusun II (Dua) terdiri dari RT 02, dan RT. 03

3) Dusun III (Tiga) terdiri dari RT.04

D. Visi Misi Desa Senaning

VISI

Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Senaning saat ini,

dan terkait dengan pembangunan jangka menengah Desa(RPJM-Desa), maka

untuk pembangunan Desa Senaning pada periode 6(enam) tahun ke depan (tahun

2018-2024), disusun visi sebagai berikut:

1. Terbangunnya tata kelola pemerintahan desa yang baik dan bersih, guna

mewujudkan kehidupan masyarakat desa yang Adil, Makmur, Sejahtera da

Relijius

2. Desa Senaning yang Adil adalah terwujudnya Desa Senaning yang adil dalam

ruang geografis, adil dalam sector ekonomi, melindungi hak masyarakat

miskin, dan berdedikasi dalam politik, ekonomi, social dan budaya.

3. Desa Senaning yang Makmur adalah terwujudnya Desa Senaning yang semua

pelaksanaan kegiatan pemerintahan baik kemasyarakatan maupun

pembangunan bertujuan untuk dapat meningkatkan kemakmuaran segenap

warga.

Page 65: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

53

53

4. Desa Senaning yang Sejahtera adalah terwujudnya Desa Senaning yang

Sejahtera dilihat dari presfektif ekonomi, social dan budaya yang dibangun dari

etos kerja produktivitas yang tinggi.

5. Desa Senaning yang Relijius adalah terwujudnya Desa Senaning yang beriman

da bertaqwa dimana martabat kehidupan manusia harus dibangun dengan nilai-

nilai keagamaan, moral, dan nilai seni seiring dengan nilai-nilai ekonomi.

MISI

Selain penyusunan visi juga telah diterpkan misi-misi yang memuat

sesuatu yang pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi

desa tersebut. Visi berada diatas misi. Pernyataan visi kemudian dijabarkan

kedalam misi agar dapat di operasionalkan/ dikerjakan. Sebagaimana penyusunan

visi,misipun dalam penyusunanya menggunakan pendekatan partisipatif dan

pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa Senaning adalah:

1. Melakukan reformasi system kinerja aparatur pemerintah Desa guna

meningkatkan kwalitas pelayanan kepada masyarakat.

2. Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih terbebasdari korupsi serta

bentuk-bentuk penyelewengan lainya.

3. Menyelenggarakan urusan pemerintahan Desa secara terbuka, dan

bertanggung jawab sesuai peraturan perundang-undangan.

4. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pendampingan berupa

penyuluhan khusus kepada UKM, wiraswasta dan petani.

Page 66: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

54

54

5. Meningkatkan mutu kesejahteraan masyarakat demi mencapai taraf

kehidupan yang lebih baik dan layak sehingga menjadi desa yang maju dan

mandiri.

6. Meningkatkan pengembangan kegiatan keagamaan.

E. Struktur Organisasi

Pemerintahan Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari

Page 67: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

55

55

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Zakat merupakan bagian dari pendapatan masyarakat yang berkecukupan

karena itu harus di berikan kepada yang berhak, yakni untuk memberantas

kemiskinan dan penindasan. Dalam rukun zakat terdapat ketentuan bahwa zakat

tidak boleh di berikan kepada mereka yang wajib zakat dan hukumnya haram,

kecuali mereka yang sesuai dalam kriteria delapan asnaf. Di dalam Al-Qur’an

hanya beberapa macam saja yang disebutkan sebagai harta kekayaan yang wajib

dikeluarkkan zakatnya, seperti: emas dan perak, tanaman hasil bumi dan buah-

buahan, binatang ternak, harta dagang, barang- barang tambang, dan kekayaan

yang bersifat umum.62

Sebagaimana yang di ketahui bahwa terdapat tiga tujuan penelitian yang

dikemukakan pada BAB I diantara tujuan penelitian adalah:

1. Penyebab petani Desa Senaning Kecamatan Pemayung belum menunaikan

kewajiban zakat hasil pertanian ?

2. Mekanisme pengelolahan zakat di Desa Senaning Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari ?

3. Bentuk kesadaran masyarakat di Desa Senaning Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari terhadap pembayaran zakat hasil pertaniannya

khususnya petani padi ?

Adapun untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti mendeskripsikan

menjadi beberapa uraian sebagai berikut.

62

M. Ali Hasan, Zakat Dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di

Indonesia(Jakarta:Kencana,2006),hlm.25.

Page 68: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

56

56

A. Penyebab Petani Desa Senaning Kecamatan Pemayung Belum

Menunaikan Kewajiban Zakat Hasil Pertanian

Ada beberapa faktor yang menyebabkan petani di desa tersebut belum

menunaikna zakat pertaniannya, faktor pertama para petani tersebut kurang

mendapatkan sosialisasi, faktor kedua tidak adanya Lembaga Amil Zakat (LAZ)

1. Penyebab Petani Belum Menunaikan Zakat Pertaniannya.

a. Kurangnya Sosialisasi

Sosialisasi sangat penting untuk menambah wawasan pengetahuan

seseorang dari yang belum mengetahui menjadi tahu, atau belum memahami

menjadi paham seperti yang dikatakan oleh petani Pada setiap panen para petani

tetap mengeluarkan hasil panennya dengan cara bersedekah kepada warga-warga

di perkarangan tempat tinggal mereka atau kemasjid karena banyak petani

menganggap bahwa sedekah itu sama halnya dengan zakat.

Para petani yang berada di Desa Senaning masih sangat minim

pengetahuan tentang pentingnya zakat pertanian untuk mensucikan harta mereka,

karena hampir rata-rata para petani di desa senaning hanya berpendidikan bangku

sekolah dasar saja bahkan ada juga yang tidak sekolah sama sekali oleh karena itu

dari observasi yang saya temui di lapangan saat para petani itu panen hasil

panennya udah mencapai nishabnya akan tetapi para petani belum menunaikan

zakat pertaniannya.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan beberapa petani

mengenai kurangnya sosisalisasi zakat pertanian khususnya pertanian

“kami para petani khususnya saya sendiri kurang mengetahui tentang zakat

pertanian di karenakan kami di sini kurang mendapatkan sosialisasi terhadap

Page 69: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

57

57

pemahaman tentang zakat karena kami para petani sebagian Cuma pernah duduk

di bangku sekolah dasar (sd) tidak melanjutkan karena terkendala biaya orang

tua maka dari itu kami khususnya saya tidak paham tentang zakat pertanian jadi

saya belum melaksanakannya.”63

Hal serupa juga saya temukan ketika saya mewawancarai petani lain yang

Bernama Bapak Muklis

“Selama ini saya dan para petani lain di Desa Senaning kurangnya mendapatkan

sosialisasi atau pemahaman tentang zakat di Desa kami, sehingga kami kurang

memahami tentang menunaika kewajiban untuk membayar zakat tersebut”64

Pendapat yang sama juga saya temui ketika saya wawancarai Ibu Bunaiyah dia

berpendapat bahwa :

“Di desa senaning jarang sekali atau hampir tidak pernah adanya kegiatan

sosialisasi tentang zakat apalagi zakat pertania sehingga kami benar-benar tidak

tau tentbang hal tersebut”65

Dari hasil wawancara di atas dapat penulis simpulkan bahwa para petani di

desa senaning benar-benar tidak memahami tentang zakat pertanian yang di

sebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya sosialisai tentang hal

tersebut

b. Tidak Adanya Lembaga Amil Zakat (LAZ)

Tidak adanya lembaga amil zakat (LAZ) yang menjadi kendala buat para

petani di desa senaning yang membutuhkan masukan dari orang yang paham akan

hal seperti zakat pertanian ini agar para petani tau tentang pentingnya zakat

pertanian

“Seandainya Kami tahu bahwa ada zakat pertanian itu ada pasti kami sebgai

pertani ingin membayar zakt tersebut terlebih penduduk desa ini mayoritasnya

63

Wawancara dengan Bapak Ismail Sebagai Petani 17 Febuari 2021 64

Wawancara dengan Bapak Muklis Sebagai Petani 17 Febuari 2021 65

Wawancara dengan Ibu Bunaiyah Sebagai Petani 17 Febuari 2021

Page 70: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

58

58

petani, disisi lain di desa kami saja tidak mempunyai lembaga-lembaga yang

menangani tentang zakat termasuk zakat pertanian.”66

Dapat saya simpulkan dari hasil wawancara di atas sangat penting sekali

lembaga amil zakat (LAZ) itu didirikan di setiap desa supaya para petani memiliki

wadah untuk menunaikan zakatnya serta mendapatkan pemahaman tentang

pentingnya zakat termasuk zakat pertanian.

B. Mekanisme Pengelolahan Zakat di Desa Senaning Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari

Pada umumnya terdapat beberapa mekanisme pengelolaan terhadap zakat

pertanian antara lain:

1. Amil Zakat (Pengelola Zakat)

Undang-undang No.38 Tahun 1999 Tentang pengelolah zakat pasal 6 dan

menegaskan bahwa lembaga pengelolah zakat di indonesia terdiri dari dua

macam, yaitu badan Amil zakat (BAZ) yang di bentuk oleh pemerintah dan

lembaga amil zakat (LAZ) yang di bentuk oleh masyarakat.

Amil zakat adalah, mereka yang melaksanakan segala kegiatan urursan

zakat, mulai dari pengumpulan sampai kepada bendahara, dan para penjaganya,

juga dari pencatatan sampai perhitungan yang mencatat keluar masuk zakat, dan

membagi kepada para mustahiknya, Allah menyediakan bagian bagi mereka dari

harta zakat.

Para amil zakat mempunyai berbagai macam tugas dan perkerjaan. Semua

berhubungan dengan pengaturan soal zakat. Yaitu soal sensus terhadap orang-

orang yang wajib zakat zakat dan macam zakat yang di wajibkan padanya. Juga

66

Wawancara dengan Bapak Amir Sebagai Petani 20 Febuari 2021

Page 71: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

59

59

besar harta yang wajib dizakati, kemudian mengetaui para mustahik zakat.

Beberapa jumlah mereka, berapa kebutuhan mereka serta besar biaya yang dapat

mencukupi dan hal-hal lain yang merupakan urusan yang perlu ditangani secara

sempurna oleh para ahli dan petugas serta pembentukannya.

2. Pemerintah Sebagai Pengelolaan Dana Zakat

BAZ (Badan Amil Zakat) merupakan lembaga zakat yang di bentuk

pemerintah guna mengelola dan zakat masyarakat dari tingkat pusat (nasional)

sampai tingkat kecamatan. Sebagai mana hal tersebut seharusnya badan amil zakat

(BAZ) dalam perjalanannya mendapatkan dukungan penu dari pemerintah, baik

dari pembiayaan operasioal, maupun teknis pengelolaan dana zakat itu sendiri.

Menurut ajaran Islam, zakat sebaiknya dipunggut oleh negara atau

pemerintah yang bertindak sebagai wakil dari mustahik (penerima zakat) termasuk

orang miskin untuk memperoleh haknya yang ada pada harta orang kaya. Ibadah

zakat itu tidak sekedar amal (kedermawanan), akan tetapi ia juga sebagai

kewajiban.67

Berdasarkan penelitian yang saya lakukan di desa senaning Pengelolaan

zakat pertanian masih kurang tepat dikarenakan masih banyakya kekurangan yang

ada di Desa Senaning salah satunya tidak adanya Lembaga Amil Zakat (LAZ)

yang menerima dan menyalurkan zakat para petani maka petani di desa senaning

masih belum menunaikan zakatnya.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara salah satu petani yang Bernama Bapak

Lukman yang menyatakan bahwa :

67

Rahmawati Muin, Manajemen Zakat, (Cet.1;Makasar: Aluddin Press, 2011),Hlm.88.

Page 72: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

60

60

“Selama saya jadi petani di desa senaning saya belum pernah mengeluarkan

zakat pertanian yang saya keluarkan hanyalah sedekah saja ke warga-warga

yang berada di tempat perkarangan rumah saya”68

Hal serupa juga saya temukan ketika saya mewawancarai petani lain yang

Bernama Bapak Suherman yang menyatakan bahwa :

“Saya bukannya tidak mau membayar zakat tetapi saya tidak begitu memehami

tentang zakat tersebut, sehingga saya tidak tahu kemana hasil pertanian yang

saya dapat saya salurkan terkadang saya simpan sendiri dan terkadang saya

berikan kepada orang yang membutuhkan.”69

Dari hasil wawancara di atas dapat saya simpulkan pada dasarnya para

petani belum memahami tentang zakat sehingga hasil dari pada pertanian mereka

hanya untuk disimpan untuk pribadi atau disalurekan kewarga- warga yang

membutuhkan.

C. Bentuk Kesadaran Masyarakat Di Desa Senaning Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batang Hari Terhadap Pembayaran Zakat Hasil

Pertaniannya Khususnya Petani Padi

Pada setiap kepemilikan harta benda seseorang selalu ada hak orang lain di

dalamnya karena harta benda itu di peruntukan bagi seluru umat manusia maka

Allah SWT menentukan cara pemanfaatan harta bendda melalui zakat,infaq, dan

sedekah. Adapun penelitian ingin membahas dari segi zakat pertanian yang wajib

dikeluarkan apabila telah mencapai nishabnya, dalam melaksanakan zakat

pertanian padi di Desa Senaning Kecamatn Pemayung Kabupaten Baatang Hari

para petani tersebut dalam pelaksanaanya massih kurang mengerti dan kurang

paham tentang ketentuan nishabnya mereka membayar zakat berdasarkan adat

atau kebiasaan.

68

Wawancara dengan Bapak Lukman Sebagai Petani 20 Febuari 2021 69

Wawancara dengan Bapak Suherman Sebagai Petani 20 Febuari 2021

Page 73: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

61

61

Dalam kehidupan masyarakat Desa Senaning cara pembayaran zakat hasil

pertaniannya masih kurang tepat, para petani tersebut menyalurkan hasil

pertaniannya dengan cara bersedekah padahal zakat dan sedekah adalah dua hal

yang berbeda karena mereka mengeluarkan tanpa ada aturan berapa besar ukuran

yang telah di tetapkan, mereka beranggapan bahwa yang mereka lakukan itu

sudah memenuhi kewajiban atas pembayaran zakat hasil pertaniaan tersebut.

Hal ini di ketahui dari hasil wawancara saya bersama petani Desa

Senaning yang Bernama Bapak Jalil menyatakan bahwa:

“Saya sebagai petani mendapatkan penghasilan dari hasil panen kurang lebih

800 kg perpanen atau setara dengan 8.000.000 dari hasil tersebut sebagian saya

sedekahkan ke masjid atau ke beberapa tetangga yang membutuhkan.”70

Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulka bahwasanya

masyarakat di Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari

memiliki hasil pertanian yang mencukupi nishabnya, yang seharusnya telah wajib

zakat di karenakan kurangnya kesadaran dan pemahaman atas zakat pertanian

masyarakattetap mengeluarkan hasil panennya dengan cara bersedekah ke masjid

maupun ke rumah tetangga-tetangga setelah mendapatkan hasil panen.

70

Wawancacra dengan Bapak Jalil Sebagai Petani 25 Febuari 2021

Page 74: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

62

62

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan:

1. Penyebab petani di Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang

Hari yaitu kurangnya sosialisasi untuk menambah wawasan atau pengetahuan

petani tentang zakat pertanian, selain itu tidak adanya lembaga amil zakat

menjadi sebab utama para petani di desa tersebut tidak tahu di mana mereka

dapat menyalurkan zakat dari pada hasil pertanian mereka.

2. Mekanisme pengelolaan zakat pertanian di Desa Senaning Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batang Hari masih kurang tepat di karenakan masih

banyak kekurangan di Desa Senaning salah satunya tidak adanya lembaga amil

zakat khususnya untuk menerima zakat pertanian.

3. Kesadaran masyarakat serta pemahaman atas zakat pertanian masyarakat Desa

Senanin Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari masih di kategorikan

rendah walaupun hasil pertaniaan di Desa Senaning telah mencukupi nishabnya

namun masyarakat memiliki cara sendiri dalam menggeluarkan hasil panen

mereka dengan cara bersedekah kemasji maupun ke rumah tetangga akan tetapi

tetap saja yang mereka lakukan tidak dikategorikan sebagai zakat pertanian.

Page 75: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

63

63

B. SARAN

Dari kesimpulan pada skripsi ini maka penulis menyampaikan beberapa

saran terkait dengan skripsi ini:

1. Di sarankan kepada toko BAZNAS, Alim ulama, Ustad dan Lembaga

pemerintahan desa dapat berperan dalam mensosialisasikan zakat hasil

pertanian di Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari

melihat potensi zakat di sana yang seharusnya mampu menjadi salah satu

pemberdayaan ekonomi umat tidak terealisasi.

2. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Batang Hari seharusnya

secapat mungkin membentuk UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) di berbagai desa

salah satunya Desa Senaning Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari,

Agar petani dapat menyalurkan hasil pertaniannya sesuai takaran dan nishab

sesuai Syariat Islam.

3. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Batang Hari dapat

memberikan sosialisasi secara berskala agar pemahaman para petani mengenai

zakat pertanian dapat lebih baik dan dapat menunaikan zakat pertaniaanya

secara tepat.

Page 76: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

64

64

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Gambar 1. Wawancara bersama Bapak Ismail Sebagai Petani

Page 77: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

65

65

Gambar 2. Wawancara Bersama Bapak Amir Sebagai Petani

Gambar 3. Wawancara Bersama Ibu Bunaiyah Sebagai Petani

Gambar 4. Wawancara Bersama Bapak Lukman Sebagai Petani

Page 78: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

66

66

Gambar 5. Wawancara Bersama Bapak Jalil Sebagai Petani

Gambar 6. Wawancara Bersama Bapak Muklis Sebagai Petani

Page 79: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

67

67

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

At-Taubah (9):60

Q.S Al-Baqarah ayat: 267

Q.S Al-baqarah:43

QS. Albaqarah (2) : 43

HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16.

Abdul Fatah Idris, Abu Ahmadi, Fikih Islam, Cet Ke-3, ( Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2004).

Asnaini, zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam, (Yokyakarta: Pustaka

Pelajar, 2008).

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta:PT Raja Grafindo

Persada, 2007.

Didin Hafidhiddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta Gema

Insani,2020)

Fakruddin,”Fiqh dan Manajemen Zakat”, (Malang:UIN Malang press,2008)

Gazi Inayah, Teori Komprehensip Tentang Zakat dan Pajak, (Yogyakarta: PT

Tiara Wacana Yogya, 2003)

Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern,(Jakarta:Pustaka Ilmu,1998)

Hasbi Ashshiddiqi,Pedoman Zakat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984)

Hussein Syahatah, Cara Praktis Menghitung Zakat, (Kalimantan Timur, Kalam

pustaka,2005)

Page 80: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

68

68

Institute Bankir Indonesia, Bank Syariah: Konsep dan Implementasi

Operasional Tim Pengembangan Perbankan Syariah, (Jakarta:

Dajambatan, 2001)

John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta:

Gramedia, 2000)

Lexy J. Moleong, Metode penelitian Kualitatif, Cet.ke-25 (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008)

M. Ali Hasan, Zakat dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di

Indonesia(Jakarta: Kencana, 2006)

M. Arief Mufraini, Akuntasi dan Manajemen Zakat (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2006)

M.Ali Hasan, Zakat Dan Infak, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2006)

Mu’inan Rafi, Potensi Zakat.

Muhammad Jawad Mugniyah, Fiqih Lima Mazhab (Jja‟fari, Hanafi, Maliki,

Syafi‟I, dan Hambali),(Jakarta:PT Lentera Basritama,2000)

Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kualitatif dan penelitian gabungan,jakarta:

Prenadamedia Group ,2014

Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005)

Rahmawati Muin, Manajemen Zakat, (Cet.1;Makasar: Aluddin Press, 2011)

Robi Irawan, Peran Badan Amil Zakat (BAZNAS) Kota Jambi Dalam

Mengurangi Kemiskinan Di Kota Jambi, Skripsi: Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2017.

Page 81: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

69

69

Rulam Ahmadi,Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, Cet.

3, 2016

Sapiudin Shidiq, Fikih Kontemporer, Cet Ke-2 ( Jakarta: Kencana, 2017)

Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, (Makasar: Salemba

Empat, 2013)

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif.(Bandung: Alfabeta, 2008)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,(Bandung:

Alfabeta,cv, 2016)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta:Rineka Cipta, 2006)

Suparman Usman, Hukum Islam : Asas-asas dan Pengantar Studi Hukum Islam

Dalam Tata Hukum Indonesia (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001)

Syekhal islam ibnu tainiyah,Majemu al fatawa, (Jilid%, Dar alfikr,1983)

Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah,(Semarang:PT.

Pustaka Rizki Putra, 2002)

Tim Pengembangan Perbankan Syariah Insitut Bank Indonesia Bank Syariah,

konsep produk, dan, Implementasi Operasional, (Jakarta: Jambatan, 2001)

Wahbah Al-Zuhaili, Zakat Kajian Berbagai Mazhab,(Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2005)

Yusuf Qardawi, Zakat, (Bogor:PT Pustaka Litera Antar Nusa, 2004)

Yusuf Qardawi,Hukum Zakat.

Zakiah Deradjat, Ilmu Fiqh,(Jakarta: Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi

Agama/IAIN di Pusat,1982)

Zulkifli, Rambu-rambu Fiqh Ibadah, CetKe-1 ( Yogyakarta: Kalimedia, 2017)

Page 82: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

70

70

Lain – lainnya

Data Dokumentasi Pemdes Senaning, 17 Februari 2021

Wawancacra dengan Bapak Jalil Sebagai Petani 25 Febuari 2021

Wawancara dengan Bapak Amir Sebagai Petani 20 Febuari 2021

Wawancara dengan Bapak Ismail Sebagai Petani 17 Febuari 2021

Wawancara dengan Bapak Lukman Sebagai Petani 20 Febuari 2021

Wawancara dengan Bapak Muklis Sebagai Petani 17 Febuari 2021

Wawancara dengan Bapak Suherman Sebagai Petani 20 Febuari 2021

Wawancara dengan Ibu Bunaiyah Sebagai Petani 17 Febuari 2021

Wawancara. Dengan Yuli, Petani, 10 September 2020

Page 83: PROBLEMATIKA PENERAPAN ZAKAT PERTANIAN DI DESA …

71

71

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Beni Setiawan

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat/tgl. Lahir : Tebing Tinggi, 14 Oktober 1997

Nim : 104170245

Alamat : Desa Tebing Tinggi, RT 07 Kecamatan

Pemayung, Kabupaten Batang Hari

No. Telp/Hp : 082286651055

Email : [email protected]

Nama Ayah : Bambang Drianto

Nama Ibu : Ida Yani

B. Riwayat Pendidikan

1. SD NEGERI 35/1 TEBING TINGGI

2. SMP NEGERI 17 BATANG HARI

3. SMA NEGERI 8 BATANG HARI