problematika pembelajaran dalam suatu lingkungan pendidikan merupakan suatu hal yang wajar++++
DESCRIPTION
asaTRANSCRIPT
A. Latar Belakang
Problematika pembelajaran bahasa arab dalam suatu lingkungan pendidikan
merupakan suatu hal yang wajar. Problematika pembelajaran sendiri hadir dari serangkaian
aktivitas pembelajaran yang terjadi dalam suatu lingkungan pendidikan baik secara langsung
ataupun tidak langsung, suka ataupun tidak. Dalam memahami problematika pembelajaran di
perlukan pengetahuan yang baik akan elemen-elemen dalam lingkungan pendidikan sehingga
dapat mengurai dan mengencangkan benang kusut problematika pembelajaran.
Sebagaimana di ketahui, problematika pembelajaran dalam pemahaman literalnya
bermakna berbagai permasalahan yang mengganggu, menghambat, mempersulit, atau bahkan
mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Problematika pembelajaran
dapat ditelusuri dari jalannya proses dasar pembelajaran. Secara umum, proses pembelajaran
dapat ditelusuri dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran. Keberhasilan
pembelajaran ditentukan oleh 3 faktor, Bahan Baku (Raw Input), Instrumen, dan
Lingkungan.1
Lingkungan pendidikan yang di maksud disini adalah lingkungan yang dapat diubah
dan tidak dapat diubah oleh sekolah. Lingkungan yang bisa diubah terdiri dari lingkungan
yang dapat dijangkau dengan kebijakan sekolah, terutama yang ada di sekolah itu sendiri.
Sedangkan lingkungan yang tidak dapat diubah adalah lingkungan yang tak terjangkau oleh
kebijakan atau kekuasaan sekolah. Problematika pembelajaran akibat faktor lingkungan pada
dasarnya tetap dapat diantisipasi dengan kebijakan sekolah, bila saja guru dan pengelola
sekolah memiliki kemauan untuk mengatasinya.2
1 http://kampuspendidikan.blogspot.com/2011/11/problematika-pembelajaran_24.html di akses pada 6 Jun 2013 19:51:10
2 Ibid
Bahasa arab yanng di maksud disini adalah Mata pelajaran bahasa arab dalam sekolah
lanjutan tingkat pertama merupakan mata pelajaran pilihan. Sedangkan dalam sekolah islam
setingkat SLTP mata pelajaran bahasa arab merupakan mata pelajaran yang wajib di ikuti
oleh seluruh peserta didik. Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang
diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan
serta menumbuhkan sikap positif terhadap Bahasa Arab baik reseptif maupun produktif.3
Memahami pelajaran bahasa arab bagi peserta didik merupakan suatu hal yang wajib
karena dengan memahami pelajaran bahasa arab itu sendiri akan membantu peserta didik
dalam meningkatkan pengetahuan umum tentang bahasa arab serta meningkatkan
kemampuan personal dalam berbicara dan menulis bahasa arab. Sedangkan bagi pendidik.
Mengajarkan mata pelajaran bahasa arab dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan
lingkungan pendidikan merupakan suatu hal yang di anjurkan agar menghadirkan suasana
pembelajaran bahasa arab yang baik dan menyenangkan. Disamping kedua hal di atas tadi,
proses pembelajaran bahasa arab dalam lingkungan sekolah tingkat pertama/MTS di
butuhkan pula kondusifitas lingkungan pendidikan serta sarana pembelajaran. Tanpa kedua
hal tersebut pencapaian optimal proses pembelajaran bahasa arab akan sulit untuk di capai.
Tidak dapat di pungkiri memahami proses pembelajaran bahasa arab tidak terlepas
dari hadirnya satu masalah ke masalah lainnya yang kita identifikasikan disini sebagai
problematika pembelajaran. Problematika pembelajaaran dalam proses pembelajaran
umumnya serta khususnya dalam mata pelajaran bahasa arab adalah satu titik balik dari
energi yang di keluarkan dalam proses pembejaran bahasa arab. Pada posisi ini, di butuhkan
penguasaan yang menyeluruh akan proses pembelajaran yang terjadi dalam mengolah energi
3 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Agama Islam dan Bahasa Arab Madrasah Tsanawiah
problematika pembelajaran menjadi energi positif baru sebagai bahan bakar tambahan
memacu proses pembelajaran bahasa arab agar lebih baik kedepannya.
Bebicara mengenai energi positif baru sebagai bahan bakar tambahan dalam memacu
proses pembelajaran bahasa arab menjadi lebih baik kedepannya berarti kita membicarakan
solusi dari problematika pembelajaran bahasa arab yang kita hadapi sebelumnya. Berbicara
solusi tentu saja kita berbicara energi baru pengganti ataupun penguat energi tambahan
dalam proses pembelajaran.
MTS muhammadiyah I tlogomas kota malang merupakan salah satu sekolah lanjutan
tingkat pertama yang diajarkan mata pelajaran bahasa arab di dalamnya. Sekolah islam
setingkat sekolah lanjutan tingkat pertama yang di dalamnya pelajaran bahasa arab
merupakan mata pelajaran pokok di dalamnya. Memahami proses pembelajaran bahasa arab
dalam MTS Muhammadiyah Malang I Tlogomas Kota Malang akan memungkinkan kita
mengetahui serta memahami problematika yang ada.
Memahami problematika serta menghadirkan energi baru merupakan bagian dari
proses positif pembelajaran bahasa arab yang terjadi. Oleh karena itu untuk menghadirkan
bagian dari poses positif yang terjadi di MTS Muhammadiyah I tlogomas kota malang maka
peneliti mengambil judul penlitian : problematika pembelajaran bahasa arab dan jalan
keluarnya di MTS muahmmadiyah I tlogomas Kota malang Tahun ajaran 2013-2014.
A. Rumusan Masalah
Merujuk pada paparan tersebut, maka dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana problematika pembelajaran bahasa arab dan jalan keluarnya di MTS
muhammadiyah I tlogomas Kota malang Tahun ajaran 2013-2014.
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian dari skripsi ini adalah untuk :
1. Mendeskripsikan problematika yang dihadapidalam proses pembelajaran
Bahasa Arab di MTs Muhammadiyah I Malang.
2. Mendeskripsikan jalan keluar apa saja yang dilakukan dalam menghadapi
problematika pembelajaran mata pelajaran Bahasa Arab di MTs Muhammadiyah I
Malang.
C. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian sikripsi ini untuk:
1. menambah pengetahuan baik dalam penggunaan strategi pembelajaran maupun dalam
meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah bagi peneliti
2. sebagai sumbangan pemikiran dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa arab
MTs Muhammadiyah I Tlogomas Malang.
3. Menghadirkan bahan referensi bagi mahasiswa untuk belajar dan dalam melakukan
penelitian selanjutnya.
D. Tinjauan Pustaka
pada bagian ini di paparkan konsep-konsep yang di gunakan dalam penelitian ini.
1. Problematika, problematika berasal dari kata problem yang dapat diartikan sebagai
permasalahan atau masalah. Adapun masalah itu sendiri “adalah suatu kendala atau
persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan
antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar tercapai hasil yang
maksimal”.4
2. Pembelajaran, Pembelajaran adalah seperangakat acara peristiwa eksternal yang
dirancang untuk mendukung terjadinya proses belajar yang sifatnya internal”5, serta
Pembelajaran juga adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya
sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik”6
E. Metode penelitian
4.“Pengertian Masalah” http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2020002-pengertian-masalah / diakses padatanggal 25Juli 2010 pada pukul 23:16 WIB
5.Nazarudin, Manajemen Pembelajaran (Jogjakarta: Sukses Offset, 2007), 162.
6.Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), 287.
E.1.Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian yang
bersifat kuantitatif, Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka dalam
penyajian data dan analisa yang menggunakan uji statistika.7
E.2.Tempat dan Waktu Penelitian
E.2.1.Tempat Penelitian
Pemilihan dan penetapan lokasi penelitian ini adalah di MTS muhammadiyah I
tlogomas malang. Adapun pemilihan lokasi tersebut dengan alasan sebagai berikut:
1) Adanya relevansi masalah yang akan diteliti di sekolah tersebut.
2) Lokasi relatif dekat dengan domosili peneliti, sehingga mudah dijangkau dan bisa lebih
efisien (waktu dan biaya).
E.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama 2 minggu dari awal bulan juli
hingga pertengahan bulan juli 2013 di MTS muhammadiyah I tlogomas malang .
E.3. Populasi Dan Sampel
E.3.1. Populasi
Margono (2000: 121) menjelaskan bahwa populasi adalah seluruh individu yang
menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Warsito (1992: 49)
menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari
7. Saebani, Beni Ahmad. 2008. Metode Penelitian, Bandung : Pustaka Setia, h. 128
manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, perusahaan, atau peristiwa sebagai
sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksudkan populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa yang dijadikan sebagai
sumber data dalam penelitian.
Adapun populasi penelitian ini adalah siswa kelas II MTS Muhammadiyah I Tlogomas
Kota Malang sebanyak 80 orang. Secara rinci populasi dikemukan dalam tabel 1 berikut.
Keadaan Populasi Penelitian Tahun Pelajaran 2013/2014
Kelas Siswa Jumlah
II Putra Putri
A 10 10 20
B 10 10 20
C 10 10 20
D 10 10 20
Jumlah 40 40 80
E.3.2 Sampel Penelitian
Arikunto (1998: 120) menjelaskan pengertian sampel penelitian ini adalah
sebagian atau wakil dari keseluruhan (jumlah) yang akan diteliti .
Warsito (1992: 51) menjelaskan sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi
sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian, artinya sebagian populasi yang mewakili
seluruh populasi.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sampel yang dimaksudkan
dalam penelitian ini adalah sebagian dari jumlah keseluruhan siswa yang dijadikan
sebagai sumber data dalam penelitian. Berpijak pada pendapat di atas, maka sampel
penelitian ini diambil 20% dari populasi yang ada yaitu sebanyak 30 siswa, hal ini
dilakukan karena jumlah populasi dianggap terlalu banyak, dan pemilihannya dilakukan
secara acak. Adapun alasan menggunakan kelas VII karena akan dipersiapkan untuk
menghadapi ujian semester.
Sampel Penelitian
Tabel 2
Kelas Populasi Sampel 20% Jumlah
II Putra Putri Putra Putri Sampel
A 10 10 4 4 8
B 10 10 4 4 8
C 10 10 4 4 8
D 10 10 4 4 8
JUMLAH 40 40 16 16 32
E.3.4 . Teknik Sampling
Dari hasil yang diketahui dari data tersebut maka, teknik yang digunakan dalam
penentuan sampel siswa kelas II adalah menggunakan Random Sampling. Hal ini karena
penelitian dilakukan dengan memilih siswa secara acak.
E.4 D. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa teknik dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan sebagai
berikut :
1) Teknik Angket. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan teknik angket
untuk data variabel tentang proses pembelajaran bahasa arab dengan kualitas pemahaman mata
pelajaran bahasa arab.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui angket dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan kisi-kisi dan indikator angket
b) Membuat pertanyaan sesuai dengan indikator angket yang telah ditentukan, dan
selanjutnya dikonsultasikan dengan kepala sekolah/guru mata pelajaran
c) Melakukan try out angket dan menganalisis hasil try out
d) Menyebarkan angket pada siswa untuk penelitian
e) Melakukan analisis hasil penelitian
2) Dokumentasi.
Teknik studi dokumen, terutama untuk keperluan data tentang keadaan siswa,
guru dan berbagai dokumen sekolah yang relevan dengan keperluan pengumpulan data
penelitian ini.
Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik studi
dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan
dengan keadaan siswa seperti data pribadi, dan data tentang kegiatan siswa.
3) Teknik Observasi.
Teknik ini dilakukan untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam
pengumpulan data melalui teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar
observasi tentang semua aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat
melakukan pembelajaran.
E.5 . Teknik Analisis Data
Penelitian ini untuk mengungkap tentang problematika pembelajaran bahasa arab dan
jalan keluarnya pada MTS Muhammadiyah I Tlogomas Kota Malang. Adapun teknik analisis
data korelasi product moment dengan menggunakan program SPSS versi 15 (Santoso,
2006: 269). yaitu dengan Product Moment :
rXY =
rXY = Koefisien Korelasi X dan Y
= Produk dari X dan Y
= Kuadrat dari Variabel X
= Kuadrat dari Variabel Y
N = Jumlah Responden
F. Lampiran