problematika pembelajaran aqidah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i...

104
i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN AJARAN 2010/ 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh: ANAS MISBAKHUDIN NIM: 0 6 3 1 1 1 0 2 7 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: truongnguyet

Post on 24-Apr-2018

253 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

i

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK

DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

AJARAN 2010/ 2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Islam

Oleh:

ANAS MISBAKHUDIN NIM: 0 6 3 1 1 1 0 2 7

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

ii

ABSTRAK

Judul : Problematika Pembelajaran Aqidah Akhlak dan Pemecahannya di Kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang Tahun Ajaran 2010/ 2011. Penulis : Anas Misbakhudin. NIM : 063111027 Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) Apa saja problematika pembelajaran

mata pelajaran Aqidah Akhlak di kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang, (2) Apa tindakan dan solusi yang dilakukan oleh MTs Nurul Huda Mangkang dalam rangka mengefektifkan proses pembelajaran.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Filed Research) dengan menggunakan pendekatan studi kasus (case study). Obyek penelitian adalah kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang tahun ajaran 2010/ 2011, data diambil dari kepala madrasah, wakakurikulum, guru, dan siswa. Sedang metode penelitian yang digunakan meliputi: observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan bertujuan untuk memberikan pandangan yang lengkap dan mendalam mengenahi subjek yang diteliti dan berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenahi subjek yang diteliti, berdasarkan kejadian-kejadian yang berupa problematika dan solusinya.

Dari penelitian ini ditemukan bahwa, dalam pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak di kelas VIII-B MTs NU Nurul Huda Mangkang muncul beberapa problematika meliputi, problematika yang berhubungan dengan guru, problematika yang berhubungan dengan siswa dan problem yang berhubungan dengan sarana-prasarana.

Dalam menghadapi problematika tersebut MTs NU Nurul Huda Mangkang melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Dengan menggunakan dan memodifikasi metode mengajar yang tepat dan disesuaikan dengan gaya belajar (learning style) masing-masing siswa, cara lain dilakukan dengan cara membentuk kelompok dalam belajar, bisa kelompok belajar dan kelompok diskusi, mencari bahan bandingan sebagai sumber pembelajaran dan mengembangkan materi sedemikian rupa, berusaha semaksimal mungkin memperbaiki proses pembelajaran dengan memberikan pengertian terhadap siswa baik dari sisi materi pendidikan maupun sisi keteladanan, melakukan koordinasi dan menyamakan visi dalam pendidikan akhlak antara Madrasah, keluarga, dan masyarakat sekitar, dan menjalin kekompakan diantara para guru dalam memantau perilaku siswa yaitu dengan diadakannya rapat koordinasi diantara para guru di bawah koordinasi kepala madrasah. Sedangkan langkah-langkah yang berhubungan dengan problem dari siswa: Memberikan sangsi berupa kredit point bagi siswa yang melanggarnya, mensosialisasikan arti disiplin dan pentingnya mematuhi peraturan madrasah baik di dalam kelas maupun di luar, serta mengarahkan untuk menghindari lingkungan pergaulan yang kurang baik dan berusaha memilih teman yang baik.

Page 3: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

iii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH

Alamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Semarang, 23 Mei 2011

Lamp : 4 (Empat) Eksemplar Hal : Naskah Skripsi Kepada Yth.

An. Sdr. Anas Misbakhudin Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi saudara: Nama : Anas Misbakhudin NIM : 063111027 Judul : PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DAN

PEMECAHANNYA DI KELAS VIII-B MTS NURUL HUDA MANGKANG TAHUN AJARAN 2010/ 2011

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat dimunaqosahkan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.H. Ruswan, M.A. Dra, Muntholi’ah M.Pd.

NIP. 19680424 199303 1 004 NIP. 19670319 199303 2 001

Page 4: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

iv

17

Page 5: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

v

DEKLARASI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Anas Misbakhudin

NIM : 063111027

Jurusan/ Program studi: Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya

Semarang, 5 Juni 2011 Saya yang menyatakan,

Anas Misbakhudin 063111027

Page 6: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

vi

MOTTO

;<= >? ><@;Aا CD= EF;DGأ IJEK >? LMإ?;اه >? C<@أ EP?از ، أSDAا

، TUVWAد ا;Y >? ار;[ ، LM\F V?أ EP] ، S^S\Aا CD= >? T_= EP] ،

[CD= EP اC<cJ >? S^S\A اCAراوردي ، =< ab= >? C<cJن ، =<

Egل : اEk\kAع ?< @LMW ، =< أ?iAEY T ، =< أ?T ه;^;ة ، Egل

L_lو mM_= nا o_Y nل اVlر:

). JKLMN و اGHI رواC.(» قxGaا رمrF<E ?\vw xyz<L JWEإ«

Artinya ”Sesungguhnya Aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak”. (Hadits riwayat Ahmad Bayhaqy).1

1 Drs. K.H. Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT Alma’arif, 1983), hlm. 45-46_ ٢٧١.ا_opqr , ٤.ا_T[\ gHhe ijkN, lmرم اWdeق .ا_TZب ,\Gab ا_`TLب ا_WMHX YZU[\. J]T^K آTUب

Page 7: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

vii

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur dan penuh keikhlasan hati, skripsi ini penulis persembahkan

untuk:

Ayahanda Masnukin dan Ibunda Asrofah

Pakde K.H. Nur Hamim dan pak Musyafak

Adinda Ulya Halimatussa’diyah

om Selamet

Beserta semua keluarga besar mbah Asrori (Alm) dan mbah Kasipah (Alm).

Dan seluruh keluarga besar mbah H. Akhadimusa dan si mbah Hj. Khusminah

tercinta

Yang tidak henti-hentinya memberikan motivasi dalam menyelesaian penulisan

skripsi ini dan memberikan makna dalam hidup penulis.

\

Page 8: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

viii

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini

dapat terselesaikan.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau

Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-

orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa

skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan

bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada

semua pihak yang telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara

khusus penulis sampaikan kepada:

• Bapak Dr. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang, beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan

pelayanan dengan baik selama masa penelitian

• Bapak Dr. H. Ruswan, M.A dan Ibu Dra. Muntholi’ah, M.Pd., selaku

pembimbing yang telah berkenan memberikan waktu, bimbingan dan

pengarahan dalam penulisan skripsi ini

• Bapak Nasirudin, M.Ag, selaku Kajur PAI dan Bapak Mursid, M.Ag

selaku sekretaris jurusan PAI. Telah membimbing penulis selama

dibangku perkuliahan.

• Segenap Dosen fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang talah

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk

meningkatkan dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan maupun bimbingan

selama dibangku perkuliahan.

Page 9: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

ix

• Bpk Dr. H. Syaifudin Zuhri, M.Ag selaku wali studi, yang telah

membimbing penulis selama studi di IAIN Walisongo.

• Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah

memberikan layanan dan bimbingan kepada penulis untuk meningkatkan

dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan.

• Ayahanda Masnukin dan Ibunda Asrofah. Yang selalu mencurahkan

do’anya, jiwa dan raga nya untuk memotivasi penulis dalam menyusun

skripsi ini.

• Adikku Ulya Halimatussa’diyah tersayang dan Pakde Hj. Nur Hamim,

keluarga besar mbah Asrori (Alrhm) dan mbah Akhadi beserta saudara.

• Kepala MTs NU Nurul Huda mangkang dan Bpk Nasrullah,S.Pd.I, selaku

kolaborator penelitian (Guru Mapel Aqidah Akhlak). serta segenap

masyarakat madrasah, yang telah berkenan memberi izin dan bantuannya

selama penelitian.

• Bpk Ahmad Muthohar, M.Ag. selaku Pembina Asrama dan sahabat-

sahabat Asrama mahasiswa IAIN Walisanga Semarang periode 2006/

2007. Yang selalu memberikan motivasi penulis dalam mengerjakan

skripsi ini, semoga talisilaturrahim kita tetap terjalin.

• Keluarga besar UKM BITA Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang. Mas Maftukul Alim, S.Pd.I, mas Rouf, Mashudi. Dan

semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

• Sahabat-sahabat paket kelas PAI A angkatan 2006 terutama sahabat

Khoiron Nuri, Ahmad Rohim.

• Keluarga besar KOPMA Walisongo IAIN Walisanga Semarang, Mas

Mustaqim, S.Pd.I, mas Muardi, S.Pd.I. mas Samsul, S.Pd.I, mas Mujaizin,

mba Sugiatmi, mba Defi serta saudara Mamduh, Asep Sunarya dan lain-

lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Page 10: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

x

• Keluarga besar masjid kampus 3 IAIN Walisongo Semarang, Mas

Sutriono, S.Pd.I, Mas Harisun, saudara Ihsanudin, Ahmad Hanafi dan

semuanya. Terima kasih atas motivasinya.

• Keluarga besar UKM I. NAFILA IAIN Walisanga Semarang

• Kepada semua, penulis mengucapkan terima kasih, turut serta do’a

semoga budi baik semuanya diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan

balasan berlipat ganda dari Allah SWT. Amiin.

Akhirnya, semoga apa yang telah penulis rencanakan dan penulis kerjakan

mendapat ridlo Allah SWT dan dapat bermanfaat bagi seluruh ummat pada

umumnya dan diri penulis khususnya.

Semarang, 5 Januari 2011

Penulis.

Anas Misbakhudin

063111027

Page 11: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................

HALAMAN ABSTRAKSI .................................................................................

HALAMAN PERSTUJUAN PEMBIMBING .................................................

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................

HALAMAN PENYATAAN ...............................................................................

HALAMAN MOTTO .........................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................

DAFTAR TABEL ...............................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH ……………………….......

B. PENEGASAN ISLTILAH …………………………………….

C. PERUMUSAN MASALAH ……………………………….......

D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN …………………..

E. METODOLOGI PENELITIAN ……………………………….

BAB II : LANDASAN TEORI (PEMBELAJARAN AQIDAH

AKHLAK)

A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK…….

B. DASAR, TUJUAN DAN FUNGSI PEMBELAJARAN

AQIDAH AKHLAK ………………………………………......

1. Dasar Yuridis Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlak.

2. Dasar Religius Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak……………………………………………………….

3. Tujuan Pembelajaran ……………………………………….

4. Fungsi Pembelajaran ………………………………………..

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

xi

xiv

1

5

7

8

12

18

19

19

19

21

22

13

Page 12: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

xii

C. SISTEM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK …………...

BAB III : KAJIAN OBJEK PENELITIAN (HASIL PENELITIAN)

A. GAMBARAN UMUM MTS NURUL HUDA MANGKANG........

1. Sejarah dan Tujuan ....................................................................

2. Letak Geogfrafis dan Bangunan Fisik........................................

3. Visi dan Misi ............................................................................

4. Struktur Organisasi ....................................................................

B. KONDIDI KHUSUS KELAS VIII-B MTS NURUL HUDA

MANGKANG .................................................................................

1. Pelaksanaan Pembealajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di

kelas VIII-B Mts Nurul Huda Mangkang ..................................

2. Problematika Pembelajaran Mapel Akidah Akhlak Di Kelas

VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang ..........................................

3. Upaya Pemecahan Problematika Pembelajaran Mapel Akidah

Akhlak Di Kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang ..............

BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN AQIDAH KHLAK DI

KELAS VIII-B MTs NU RUL HUDA MANGKANG ...................

B. ANALISIS PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MAPEL

AKIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTS NURUL HUDA

MANGKANG .................................................................................

1. Analisis Problematika Yang Berhubungan Dengan Guru

Aqidah Akhlak di kelas VIII-B Dan Upaya Pemecahannya......

2. Analisis Problematika Yang Berhubungan Dengan Siswa

kelas VIII-B Dan Upaya Pemecahannya ...................................

3. Analisis Problematika Yang Berhubungan Dengan Evaluasi

dan Upaya Pemecahanya. ..........................................................

4. Analisis Problematika Yang Berhubungan Dengan Sarana dan

Prasarana serta Upaya Pemecahanya..........................................

23

40

40

41

42

44

45

45

46

50

55

56

57

60

61

63

Page 13: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

xiii

BAB V : KESIMPULAN HASIL PENELITIAN

A. KESIMPULAN …………………………………………………...

B. SARAN-SARAN ………………………………………………….

C. PENUTUP ………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS

64

65

66

68

Page 14: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Table I Struktur Kependidikan MTs Nurul Huda Mangkang........

Table II Sarana dan Prasarana yang ada di MTs Nurul Huda

Mangkang ...................................................................

Table III Daftar Guru MTs Nurul Huda Mangkang ........................

Table IV Daftar nama siswa dan siswi kelas VIII-B MTs Nurul

Huda Mangkang ...............................................................

70

73

85

80

Page 15: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Madrasah Tsanawiyah merupakan Jenjang pendidikan atau tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik,

tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Setingkat dengan

sekolah lanjutan tingkat pertama (SMP). Yang didalamnya terdapat kurikulum

agama Islam lebih banyak dari pada SMP.

Aqidah akhlak merupakan satu dari komponen Pendidikan Agama Islam,

yang mempunyai arahan dalam mendorong, membimbing, mengembangkan

kompetensi peserta didik untuk berperilaku yang baik dan jujur. Menurut

Zuhairini Akhlak merupakan bentuk proyeksi daripada amalan ihsan, yaitu

sebagai puncak kesempurnaan dari keimanan dan ke-Isalaman seseorang. Dengan

kata lain, taqwa dan akhlak sangat erat kaitannya, karena hakekat kemanusiaan

yang tinggi dihadapan Allah SWT adalah karena taqwanya, sedangkan dihadapan

semua manusia adalah karena akhlaknya.

Sedangkan tujuan dari pembelajaran aqidah akhlak di Madrasah

Tsanawiyah yaitu untuk membentuk pribadi muslim yang seutuhnya,

mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmani maupun

rohani.1 Dijelaskan pula Muhammad Athiyah Al Abrasi, tujuan Pendidikan Islam

secara umum untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia.2

Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah adalah bagian integral dari

pendidikan agama. Walaupun bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam

pembentukan watak dan kepribadian peserta didik tetapi secara subtansial, mata

pelajaran akidah akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada

1. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), hlm.46 2. Zuhairini dkk, Metofologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani, 1993), hlm.16

Page 16: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

2

peserta didik untuk mengamalkan nilai-nilai keyakinan (tauhid) dan akhlakul

karimah dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan aqidah akhlak berperan penting untuk menopang para peserta

didik supaya menjadi insan yang berbudi, berakhlakul karimah. Itu semua tidak

luput dari menejemen pembelajaran yang dikelola dengan baik dan sistematis.

Banyak lembaga pendidikan yang kurang memperhatikan proses pembelajaran

yang terjadi di kelas, masih minimnya penguasaan model pembelajaran yang

dikuasai oleh guru, kurangnya persiapan dalam mempersiapkan materi yang akan

diajarkan, sehingga menjadikan peserta didik kurang berminat dan kegairahan

atau mengalami kejenuhan dalam belajar, khususnya pembelajaran mata pelajaran

akidah akhlak.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis dari kelas VIII-B MTs Nurul Huda

Mangkang, penyebab timbulnya kejenuhan, kurang berminat dan tidak adanya

kegairahan dari peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

karena antara lain:

1. Penggunaan metode pembelajaran yang konvensional atau tidak adanya

variasi, sementara peserta didik hanya duduk diam, mendengarkan dan

mengerjakan tugas dari guru.

2. Sistem pembelajaran yang menekankan pada hafalan-hafalan, sehingga

peserta didik cepat bosan dan mudah lupa.

3. Proses pembelajaran yang belum terencana dan sedikitnya sumber dan media

belajar, sehingga kegiatan pembelajaran terkesan apa adanya.3

Usaha mewujudkan pendidikan akidah akhlak, yang konsisten dengan visi

mencetak generasi yang mutu, memerlukan langkah-langkah praktis. Lembaga

pendidikan Islam seperti madrasah, pertama dituntut memiliki visi dan tanggung

jawab, wawasan dan ketrampilan menejerial yang tangguh, hendaknya dapat

3. Hasil observasi disaat proses pembelajaran mata pelajaran akidah akhlak kelas VIII-B MTs

Nurul Huda Mangkang), Selasa, 4-11-18 Januari 2011.

Page 17: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

3

memainkan peran sebagai lokomotif perubahan menuju terciptanya madrasah

yang berkualitas.

Sedangkan isi dari kurikulum mata pelajaran aqidah akhlak di Madrasah

Tsanawiyah kelas VIII adalah:

1. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah SWT

2. Menerapaka akhlak terpuji kepada diri sendiri

3. Menhindari akhlak tercela kepada diri sendiri

4. Meningkatakan keimanan kepada Rasul Allah

5. Memahami mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karomah, ma’unah, dan

irhash)

6. Menerapkan akhlak terpuji kepada sesama

7. Menghindari akhlak tercela kepada sesama

Pembelajaran aqidah akhlak yang diajarkan di madrasah harus dapat

diterima dan dipahami dengan baik oleh peserta didik, namun pada kenyataannya,

selama ini peserta didik terkadang menyepelekan pelajaran aqidah akhlak karena

dianggap kurang penting, hal itu dimungkinkan karena penyampaianya kurang

begitu mengena kepada diri peserta didik.

Berlangsungnya proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan

menyenangkan tidak lepas dengan model-model mengajar yang digunakan.

Pembelajaran dengan model pengajaran yang berfariasi menghapuskan kejenuhan

peserta didik. Sehingga manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa, manakala

apa yang diperoleh dari pembelajaran dapat diimplementasikan dalam kehidupan.

Ini salah satu sisi positif yang melatar belakangi pengajaran dengan menggunakan

pendekatan/ model-model pembelajaran.4

Sedangkan langkah-langkah yang paling urgen dalam proses belajar

adalah menciptakan proses pembelajaran yang efektif, karena pembelajaran

merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Guru memegang

4. Sofan Amri. S.pd, Iif Khoiru Ahmadi, M.pd, Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif

Dalam Kelas, (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2010), hlm13

Page 18: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

4

peranan utama dan perbuatan siswanya atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, dimana

interaksi timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama bagi

berlangsungnya proses belajar mengajar.5

Disini guru dituntut untuk merancang kegiatan pembelajaran yang mampu

mengembangkan kompetensi, baik dalam ranah kognitif, ranah afektif maupun

ranah psikomotorik peserta didik. Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran

ada beberapa teori belajar dan pembelajaran yang digunakan, antara lain;

1. Teori behaviorisme

Dalam perspektif behaviorisme, pembelajaran diartikan pembentukan

hubungan antara rangsangan (stimulus) dan balas respon, pembelajaran

merupakan proses pembiasaan. Hasil pembelajaran yang diharapkan adalah

perubahan perilaku berupa pembiasaan. Behaviorisme ini menekankan sebuah

arti penting bagaimana siswa membuat hubungan antara pengalaman dan

perilaku.

2. Teori kognitif

Dalam perspektif kognitif menyebutka bahwa belajar merupakan proses

mental dan aktifitas yang melibatkan proses berfikir yang sangat komplek.

3. Teori konstruktif

Teori ini menekankan ahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja

dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya bahwa siswa harus aktif secara

mental membangun struktur pengetahuanya berdasarkan kematangan

kognitif yang dimilikinya.

Pemberian pendidikan, khususnya pembelajaran akhlak sangat penting

bagi pembentukan sikap dan tingkah laku anak, agar menjadi anak yang baik dan

bermoral karena pembentukan moral yang tinggi adalah tujuan utama dari

5. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000),

hlm. 4

Page 19: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

5

pendidikan Islam.6 Kendati demikian penting materi akhlak bagi pengembangan

kepribadian suatu bangsa, namun dalam realitanya sering kurang disadari,

sehingga mata pelajaran akidah akhlak kurang diminati. Mata pelajaran akidah

akhlak justru dipandang sebagai mata pelajaran pelengkap. Terbukti dengan jam

pelajaran untuk akidah akhlak di kelas VIII-B MTs Nurul Huda hanya 1 jam

pelajaran dalam seminggu, padahal materi akidah cukup banyak.

Dalam kaitannya dengan persoalan pemberian pendidikan akhlak kepada

anak di sekolah, orang tua tidak boleh lepas tangan begitu saja sebab masalah

yang dihadapi tidaklah mudah disebabkan keterbatasan waktu yang tersedia. Oleh

sebab itu diperlukan kerjasama antara guru dan orang tua disamping diperlukan

adanya guru yang profesional yang dapat memberikan pengetahuan dan

pendidikan akhlak yang baik. Dalam hal ini yang paling berperan adalah guru

dibidang studi aqidah akhlak, sehingga dengan profesionalismenya dapat

memecahkan dan mengatasi problematika pendidikan akhlak pada anak.

Dalam proses pembelajaran akidah akhlak di kelas VIII-B MTs Nurul

Huda Mangkang, masih ditemukan problem-problem, ini tidak hanya bersumber

pada guru saja akan tetapi beberapa faktor lain ikut mempengaruhinya, misalnya

faktor lingkungan, peserta didik, orang tua, teman sepermainan, media elektronik

dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini diarahkan untuk mencari

problematika apa yang muncul dalam pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak

dan mencarikan solusinya.

B. PENEGASAN ISTILAH

Untuk memperjelas dan untuk memepermudah pokok masalah yang

dibahas dalam penulisan sekripsi ini serta sebagai batasan ruang lingkupnya,

maka penulis mencoba menjelaskan beberapa istilah pokok yang ada dalam judul

6 M. Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Terj. Djohar Bustami,

Aghani, dan Johar Bahri, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), hlm. 24.

Page 20: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

6

sekripsi ini. Adapun judul sekripsi ini berjudul: “Problematika Pembelajaran Mata

Pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang”. untuk

lebih jalasnya akan penulis jelaskan sebagai berikut:

1. Problematika

Problematika adalah persoalan yang belum terungkap sampai diadakan

penyelidikan ilmiah dan metode yang tepat. Sehingga problematika itu

merupakan suatu masalah yang terjadi dan menuntut adanya perubahan dan

perbaikan, serta belum dapat dipecahkan.7

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen pendidikan dan

kebudayaan,edisi ke.II, 1994) kata “Problematika” adalah sesuatu yang masih

menimbulkan masalah atau belum dapat dipecahkan”. Jadi yang dimaksud

problematika disini adalah suatu masalah yang terjadi dan menuntut adanya

perubahan atau perbaikan.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada satu lingkungan belajar. Dalam penelitian ini secara

implisit dalam pembelajaran, terdapat pembelajaran memilih, menetapkan,

mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan.8

Senada dengan pendapat E. Mulyasa, dalam bukunya, Implementasi

Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, dijelaskan bahwa

Pembelajaran adalah aktualisasi kurikulum yang menuntut keaktifan guru

dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan

rencana yang telah diprogramkan.9

Pembelajaran merupakan kegiatan yang diarahkan untuk

memperdayakan semua potensi peserta didik untuk mengasahi kompetensi

7. Eko Endarmoko, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2007), hlm.738. 8. Hamzah B. Uno, M. Pd, Perencanaan Pembelajaran. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006),

hlm.2 9. E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung:

Remaja Rosda Karya,2004), hlm.117

Page 21: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

7

yang diharapkan kegiatan pembelajaran mengembangkan kemampuan untuk

mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup dalam kebersamaan dan

mengaktualisasikan diri.10

3. Akidah akhlak

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mata pelajaran berarti

pelajaran yang harus diajarkan (dipelajari) untuk sekolah dasar atau sekolah

lanjutan.11

Aqidah akhlak salah satu mata pelajaran yang diajarkan di MTs Nurul

Huda Mangkang. Akidah secara etimologi yakni keimanan, keyakinan

(tabiat). Sedangkan secara istilah yakni tabiat atau sifat seseorang, dimana

keadaan jiwa yang telah terlatih sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar

telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan yang mudah

dan spontan tanpa dipikirkan dan di angan-angan lagi.

4. Pemecahannya

Pemecahan yang dimaksudkan adalah mencari suatu jalan keluar dari

suatu masalah atau kendala yang ada. Atau suatu usaha untuk memecahkan

suatu masalah. Eko Endarmoko (2007), menyebutkan bahwa pemecahan ialah

jalan keluar, penanggulangan, penyelesaian dan solusi.

Dalam Depdiknas (2005), pemecahan ialah suatu proses, cara,

perbuatan memecah atau memecahkan suatu masalah.12

C. RUMUSAN MASALAH

Supaya pembatasan sekripsi ini dapat terfokus pada pokok permasalahan,

maka penulis telah merumuskan beberapa pokok permasalahan yang perlu

mendapat pembahasan dan pemecahan dalam penelitian sekripsi.

10 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,

(Jakarta: PT Rosda Karya: 2008), hlm. 24 11 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982),

hlm.722 12 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed. IV, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), hlm. 1034

Page 22: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

8

Masalah juga diperoleh dari kehidupan sehari-hari karena menjumpai hal-

hal yang aneh atas dorongan untuk meningkatkan hasilnya.13

Harapan dari

pembelajaran akidah akhlak terciptanya kondisi yang komunikatif disaat

pembelajaran berlangsung. Dampak yang dapat dilihat secara langsung yaitu pada

tingkah laku yang mereka lakukan. Maka hendaknya dengan pembelajaran akidah

akhlak yang diterapkan, menjadikan mereka memiliki kualitas akhlak dan

keimanan akidah yang baik. Hal ini diduga karena ada kesulitan dan problem

belajar dan juga proses pembelajaran.

Anggapan bahwa penurunan akhlak dan prestasi peserta didik mutlak

ditangan guru, juga menyebabkan permasalahan semakin rumit dan ruwet, karena

keberadaan guru disamping peserta didik sangat terbatas dalam arti guru tidak

setiap waktu ada untuk peserta didik. Dari sinilah mulai diperlukannya peran serta

yang aktif orang tua dan lingkungan dalam mendidik anak. Mulyono

Abdurrahman (1996), menyebutkan bahwasannya lingkungan adalah faktor yang

sangat menentukan prestasi belajar peserta didik disamping faktor lain yang

mendukung, faktor lain yang dimaksudkan adalah peran guru.14

Dari uraian latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Problematika apa yang muncul dalam pembelajaran mata pelajaran Aqidah

Akhlak di kelas VIII- B MTs Nurul Huda Mangkang?

2. Bagaimana usaha MTs Nurul Huda Mangkang dalam rangka mengefektifkan

proses pembelajaran Aqidah Akhlak di kelas VIII-B?

D. TUJUAN dan MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan dari perumusan masalah di atas tujuan yang ingin dicapai

dalam perumusan seperti ini adalah:

13 Ibid, hlm 27.

14 Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta,

1996), hlm.1

Page 23: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

9

1. Untuk mengetahui problematika pembelajaran mata pelajaran Aqidah Akhlak

di kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang.

2. Untuk mengetahui tindakan dan solusi yang dilakukan oleh MTs Nurul Huda

Mangkang dalam rangka mengefektifkan proses pembelajaran.

Adapun manfaat atau nilai guna yang diharapan dari pelaksanaan ini

adalah:

1. Bagi Penulis.

Penelitian (Sekripsi) ini merupakan sebuah wahana untuk menambah

wawasan ilmu serta menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat dari

bangku perkuliahan, terutama yang berkaitan dengan masalah pembelajaran

aqidah akhlak bagi peserta didik.

2. Bagi Guru Bidang Studi Aqidah Akhlak

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan

informasi yang positif dan inovatif dalam meningkatkan mutu yang baik,

kualitas maupun kuantitas pendidikan, khususnya dalam pembelajaran mata

pelajaran Aqidah Akhlak.

3. Bagi Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Mangkang

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan feed back dan bahan

informasi serta wacana untuk menumbuhkan pengetahuan khususnya tentang

pembelajaran Aqidah Akhlak bagi para guru secara umum dan khususnya

bagi semua guru yang melakukan pembelajaran aqidah akhlak.

4. Bagi Fakultas Tarbiyah

Tulisan ini diharapkan memberikan kontribusi bagi fakultas Tarbiyah

sehingga dapat dijadikan sebagai panduan, bacaan/ keputakaan bagi

mahasiswa untuk mencetak calon guru yang professional dan menjadi

pelengkap dari tulisan yang telah ada selama ini.

5. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan memberikan dorongan atau motivasi kepada

masyarakat untuk lebih berperan dalam menciptakan suatu lingkungan yang

Page 24: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

10

bermoral, berbudi luhur, sekaligus dapt dijadikan sebagai acuan untuk

penelitian lain.

E. KAJIAN PUSTAKA

Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam latar belakang dan perumusan

masalah, bahwa penelitian ini akan dipusatkan perhatiannya pada problematika

pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak di kelas VIII-B Madrasah Tsanawiyah

Nurul Huda Mangkang.

Sehingga telaah pustaka ini dimaksudkan untuk menentukan teori-teori

konsep dan generalisasi untuk dijadikan landasan teoritis bagi peneliti yang akan

dilakukan. Landasan ini penting bagi peneliti agar menjadi dasar yang mantap.

Dalam penelitian ini, penulis menitik beratkan pada problematika pembelajaran

mata pelajaran aqidah akhlak di kelas VIII-B Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda

Mangkang.

Menunrut Didin Abdul Muiz Lidinillah dalam bukunya Heurmenetik

Pemecahan Masalah Dan Pembelajaran, dijelaskan bahwa Problematika/

masalah adalah suatu situasi yang dihadapi seseorang atau kelompok yang

memerlukan suatu pemecahan, tetapi individu atau kelompok tersebut tidak

mempunyai cara yang langsung dapat menentukan solusinya. Sedangkan

Problematika Pembelajaran yakni masalah-masalah yang menjadi penghalang

tercapainya tujuan pembelajaran, dan perlu diketahui untuk mencari solusinya.15

Suharsimi Arikunto (1998), problem adalah kesenjangan antara apa yang ada

dalam kenyataan sekarang, antara apa yang diperlukan dan apa yang tersedia,

antara harapan dan kenyataan dan yagn sejenis dengan itu.16

15

.Didin Abdul Muiz Lidinillah, Heurmenetik Pemecahan Masalah Dan Pembelajaran.

http://www.docstoc.com/does/25616440/heuristik-pemecahan-masalah-dan-pembelajarannya-di-SD.

Selasa, 3-08-2010 16. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebagai Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1998), cet. IV, hlm. 10

Page 25: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

11

Oleh karena itu, untuk membuat proses penulisan skripsi ini, peneliti

menelaah sebuah sekripsi yang berjudul:

1. Skripsi yang ditulis oleh saudari Mariyati, dengan judul: Problematika

Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Belajar Mengajar Mata Pelajaran Fiqih Dan

Upaya Pemecahannya di Kelas III MIS Desa Lempuyang Kec. Candiroto

Kab. Temanggung Tahun Ajaran 2004-2005

Metode penelitian menggunkan penelitian tindakan dengan

menggunakan dua kelas sebagai kelas yang diberi tindakan dan kelas control

atau pembanding. Tindakan yang dilakukan dengan mengubah metode

ceramah ke metode demontrasi pengumpulan, data dengan menggunakan

jurnal, hasil evaluasi belajar dan sharing dengan rekan sesama, guru.

sedangkan analisis datanya menggunakan deskriptif kualitatif.

2. Sekripsi yang ditulis oleh Badi’atus Shalihah. Problematika Pendidikan

Ahklak Dan Upaya Pemecahannya di MTs Negeri Lasem Rembang. Dalam

penelitian ini di temukan beberapa problematika dalam proses pembelajaran

Akidah Akhlak di MTs Negeri Lasem Kab. Rembang, problematika tersebut

terbagi dalam dua kelompok besar yakni: pertama adalah problematika yang

dihadapi oleh peserta didik di MTs Negeri Lasem Rembang, kedua

problematika yang dihadapi oleh guru di MTs Negeri Lasem Rembang,

dalam mengajar akidah akhlak yang sesuai dengan kondisi psikologi dan

karakteritik universal peserta didik.

Beberapa karya diatas tidak ditemukan pembahasan yang secara

khusus tentang problematika pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak,

dalam skripsi tersebut akan diuraikan beberapa problematika yang berkenaan

dengan proses pembelajaran serta upaya yang dicapai guna untuk

memecahkan problematika tersebut, maka dalam kesempatan kali ini saya

tertarik untuk melakukan penelitian dalam pembahasan tentang problematika

model pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak di kelas VIII-B MTs Nurul

Huda Mangkang.

Page 26: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

12

F. METODE PENELITIAN

1. Fokus Penelitian

Berdasarkan judul penelitian diatas, maka yang menjadi fokus

penelitian adalah problematika pembelajaran aqidah akhlak di kelas VIII-B

Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Mangkang dan solusinya.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan dengan

menggunakan pendekatan studi kasus (case study) dan dengan menggunakan

pendekatan penelitian fenomelogis yaitu berusaha memahami makna dari

suatu peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap manusia dalam situasi tertentu,

dan relevan dengan tujuan penelitian.17

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penulis berusaha

memahami subjek, dengan segala aktifitasnya secara sistematis, faktual dan

aktual mengenai fakta-fakta, tidak untuk menemukan hukum-hukum, dan

tidak untuk membuat generalisasi melainkan membuat ekstraplorasi.

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui problematika serta solusi atau

pemecahannya dalam pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak di kelas VIII-

B Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Mangkang.

3. Sumber Data

Sumber data yang penulis peroleh dari lapangan dan kepustakaan, pada

dasarnya dapat diklasifiksikan kedalam dua sumber yaitu sumber primer dan

sumber skunder;

a. Sumber Primer

Data primer yaitu data yang dikumpulkan, diperoleh dan disajikan

oleh peneliti. Adapun data primer dalam penelitian ini meliputi data-data

yang didapat dari pertama hasil observasi penulis, kedua wawancara

17. Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (bandung: remaja Rosda Karya, 2001),

hlm. 9

Page 27: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

13

penulis dengan para responden antara lain kelapa madrasah, waka

kurikulum, guru dan siswa kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang.

b. Sumber Sekunder

Sedangkan sumber sekunder penelitian ini bersumber dari

kepustakaan maupun dokumentasi yang berkorelasi erat dengan perubaan

objek penelitian, data sekunder sebagai pendukung dari data primer.

4. Metode Pengumpulan Data

Penggunaan metode yang jelas, sistematis dan terarah merupakan

suatu keharusan dalam proses pengumpulan dan pengolahan data suatu

penelitian agar data yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan

keabsahannya. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan

metode:

a. Metode Observasi

Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan terhadap objek baik secara langsung maupun

tidak langsung.18

Ciri khas metode kualitatif adalah tidak dapat dipisahkan dari

sebuah pengamatan. Observasi mengadakan pengamatan dan

mendengarkan secara cermat tertang situasi di lapangan (kelas) dengan

cara berperan serta dalam kegiatan sehari-hari subjek, pada setiap situasi

yang diinginkan peneliti.

Dalam penelitian kualitatif, pengamatan dimanfaatkan sebesar-

besarnya, karena tekhnik ini dibesarkan secara langsung. Dalam observasi

ini menggunkan observasi langsung, oleh karenanya observasi ini

dilakukan di kelas pada saat belajar mengajar atau pembelajaran

berlangsung, untuk mengetahui secara langsung mengenahi problematika

18. Hadeli, M.A, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Padang: PT Quantum Teaching, 2006),

hlm. 85

Page 28: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

14

pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak di kelas VIII-B Madrasah

Tsanawiyah Nurul Huda Mangkang.

b. Metode Interview (wawancara)

Wawancara adalah alat tukar menukar informasi, percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

itu.19

Wawancara harus dilaksanakan dengan efektif, artinya dalam

kurun waktu yang sesingkat-singkatnya dapat diperoleh data yang

sebanyak-banyaknya. Bahasa harus jelas terarah. Susunan harus tetap

rileks agar data yang diperoleh adalah data yang obyektif dan dapat

dipercaya.20

Metode ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi dari

subjek penelitian, yaitu peserta didik, guru yang dalam hal ini sebagai

mitra kerja atau kolaborator peneliti dan pihak-pihak yang terlibat di

dalamnya.

Dalam penelitian ini, penulis mengadakan wawancara untuk

mengetahui problematika dalam pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak

di kelas VIII-B Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Mangkang.

Wawancara ini dilakukan dengan Kepala Sekolah, Wakakurikulum dan

Guru yang mengajarkan mata pelajaran aqidah akhlak.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan guna mencari data mengenai hal-

hal atau variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

19. Djuju Sudjana Prof.., Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004), hlm. 194 20. Suharsimi Arikunto, Op. Cit , hlm. 233.

Page 29: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

15

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.21

Metode ini

peneliti gunakan untuk memperoleh dokumen-dokumen yang berada di

MTs Nurul Huda Mangkang yang terkait dan menunjang dalam penelitian

ini.

Dokumentasi merupakan metode yang digunakan dengan mencari

data melalui peningkatan tulisan, seperti arsip yang berupa catatan-

catatan, buku agenda dan lainnya yang berhubungan dengan masalah

penelitian dan topik permasalahan. Metode ini digunkan untuk

mendapatkan data tentang gambaran umum MTs Nurul Huda Mangkang.

Data itu berupa brosur, foto-foto pembelajaran, arsip, laporan

perkembangan tiap semester tiap semester dan inventaris MTs Nurul Huda

Mangkang.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh setelah mengumpulkan data, dengan cara

mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan kedalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain.22

Pelaksanaan analisis pada saat masih

dilapangan dan setelah data terkumpul.

Analisis studi kasus menunjukkan kombinasi pandangan, pengetahuan

dan kretifitas dalam mengidentifikasi dan membahas isu-isu relevan dalam

kasus yang dianalisisnya, dalam menganalisis isu-isu yang relevan ini dari

sudut pandang teori dan riset yang relevan, dan dalam merancang strategi

21 Ibid , hlm. 231.

22Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2007), cet. 3, hlm. 335.

Page 30: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

16

yang realistik dan layak untuk mengatasi situasi problematik yang

teridentifiksikan dalam kasus.23

Disamping itu, peneliti menggunakan tehnik triangulasi data, yang

berarti membahas keterhandalan data yang diperoleh selam penelitian, baik

cara memperoleh maupun hasil perolehannya,

a. Triangulasi penggunaan sumber

Menggunakan berbagai sumber data seperti dokument, arsip, hasil

wawancara, hasil obeservasi atau juga dengan mewancarai lebih dari satu

subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda.

b. Triangulasi pengamat

Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil

pengumpulan data. Dosen pembimbing studi kasus bertindak sebagai

pengamat (expert judgement) yang memberikan masukan terhadap

pengumpulan data.

c. Triangulasi teori

Penggunaan berbagai teori yang beralainan untuk memastikan

bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat, pada penelitian

ini berbagai teori dijelaskan pada bab dua untuk dipergunakan dan

menguji terkumpulnya data tersebut.

d. Triangulasi metode

Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti

metode wawwancara dan metode observasi. Peneliti melakukan metode

wawancara yang ditunjang denganmetode observasi pada saat wwancara

dilakukan.

Mengingat keterbatan penelitian ini baik dari segi biaya, tenaga dan

waktu peneliti hanya menggunakan triangulasi sumber, dilakukan dengan cara

mengumpulkan semua informasi yang diperoleh dari berbagai sumber atau

23. Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003),

hlm. 202

Page 31: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

17

subjek penelitian. Sedangkan triangulasi motode dilakukan dengan

menggunakan lebih dari satu strategi penelitian untuk memperoleh sebuah

informasi.

Page 32: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

18

BAB II

LANDASAN TEORI

(PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK)

A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK

Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang komplek, yang

tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan

sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman

hidup. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha

sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi

siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang

diharapkan.24

Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua

arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi

komunikasi (Transfer) yang intern dan terarah menuju pada suatu target yang

telah ditetapkan sebelumnya. Senada dengan pendapat Dr. Mukhtar, M.Pd, dalam

bukunya Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, dijelaskan pembelajaran

adalah seperangkat kejadian yang mempengaruhi siswa dalam situasi belajar.25

Sedangkan Aqidah Ahklak atau budi pekerti merupakan tingkah laku

manusia yang disadari oleh kesadaran berbuat baik yang didorong keinginan hati

yang selaras dengan perkembangan akal. Dan usaha yang dilakukan secara sadar

untuk dapat menyiapkan peserta didik agar beriman terhadap ke-Esa-an Allah

SWT. Serta sebagai pokok-pokok atau dasar-dasar keyakinan hidup yang intinya

keyakinan kepada Allah SWT yang menciptakan dan mengatur kehidupan ini. 26

24. Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2009), cet. II, hlm.17 25. Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Misaka Gazila, 2003),

cet. II, hlm. 14 26. Jamaludin Darwis, Dinamika Pendidikan Islam,( Sejarah, Ragam Dan Kelembagaan),

(Semarang: Rasa’il, 2006), hlm. 80

Page 33: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

19

Yang berupa pendidikan, yang mengajarkan masalah keimanan, ke-Islaman,

kepatuhan, dan ketaatan dalam menjalankan syari’at Islam menurut ajaran agama

Islam. Sehingga akan terbentuk pribadi muslim yang sempurna iman dan Islam

serta dapat mengamalkan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

B. DASAR, TUJUAN DAN FUNGSI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK

1. Dasar Yuridis Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Dasar merupakan peraturan perundang-undangan yang secara

langsung dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan pendidikan

akhlak. Dasar yang bersifat operasional, dasar yang secara langsung mengatur

tentang pendidikan, terutama pendidikan aqidah akhlak adalah undang-

undang tentang system pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pada bab II

pasal 3 yaitu tercantum dalam rumusan pendidikan nasional.27

Rumusan pendidikan nasional, berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman.

Setelah lahirnya UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003. menuntut

kembali penyesuaian yakni pengembangan pada aspek life skill atau

kecakapan hidup. Karena itu diperlukan kurikulum sekolah yang berbasis

kompetensi peserta didik. Kompetensi ini dikembangkan mulai kelas 1 sampai

kelas IX yang menggambarkan suatu rangkaian kemampuan yang bertahap,

berkelanjutan dan konsisten seiring dengan perkembangan dan psikologi

anak.

2. Dasar Religius Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Dalam pandangan Islam, ilmu akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan

yang mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk, berdasarkan ajaran

27. Departemen Pendidikan Nasional Republic Indonesia, Undang-Undang Republic

Indonesia, (Jakarta: 2003), hlm. 10-11.

Page 34: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

20

Allah SWT dan Rasul-Nya. Definisi lain, dalam Islam disebutkan bahwa ilmu

akhlak adalah ilmu yang mempelajari fenomena sikap mental dan laku

perbuatan yang luhur yang mempunyai hubungan dengan Zat Allah Yang

Maha Kuasa. 28

Dasar pendidikan akhlak adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits, karena

akhlak merupakan sistem moral yang bertitik pada ajaran Islam. Al-Qur’an

dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup umat Islam, menjelaskan kriteria baik

dan buruknya suatu perbuatan. Al-Qur’an sebagai dasar menjelaskan tentang

kebaikan Rasulullah SAW sebagai teladan bagi seluruh umat manusia. Allah

berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 21:

كم في رسول الله أسوة حسنة لمن كان يرجو الله واليوم الآخر لقد كان ل

٢٩.وذكر الله كثريا

Artinya: ”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah

dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak meningat Allah”. (QS. Al-

Ahzab: 21)

Sebagai suri tauladan yang baik, Rasulullah telah dibekali akhlak yang

mulia dan luhur. Rasulullah memiliki kepribadian yang agung dan patut ditiru

dalam segala bidang, terutama dalam hal akhlak beliau. Hal ini dapat kita

jumpai dalam firman Allah SWT yang lain yaitu surat Al-Qalam ayat: 4

كإنيم وظلق على خلع.

Artinya: ”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang

agung”. (QS. Al-Qalam: 4).

28. Nasruddin Razak, Op,Cit, hlm.50.

29. R.H.A. Soenarjo, SH., dkk., Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang CV.Toha Putera,

2005), hlm.654

Page 35: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

21

Dua ayat tersebut menunjukkan bahwa akhlak sangat penting sekali,

sehingga dianjurkan untuk berakhlak mulia dan mencontoh atau mengambil

suri tauladan dari Rasulullah SAW.

Dasar pendidikan Islam identik dengan ajaran Islam itu sendiri,

keduanya bersumber dari firman Allah yakni Al-Qur’an dan sunnah Rasullah

SAW (Al-Hadits), demikian pula dengan pendidikan Akhlak bersumber pada

Al-Qur’an dan Sunnah Rasullah SAW (Al-Hadits), jikalau pendidikan itu

diibaratkan bangunan maka Al-Qur’an merupakan isinya dan sunnah Rasullah

SAW (Al-Hadits) merupakan pondasinya.

Sehingga Akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat paling

tinggi dan terpenting, sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Apabila

akhlaknya baik, dapat mengangkat status derajat yang tinggi lagi mulia bagi

dirinya, bila akhlaknya rusak, maka rendahlah derajatnya melebihi hewan.

Karena kemuliaan seseorang terletak kepada akhlaknya, bila berakhlak baik

dapat membuat seseorang menjadi aman, tenang, tentram dan tidak tercela.

Seseorang yang berakhlak mulia, melakukan kwajiban yang menjadi

hak dirinya terhadap Tuhannya, terhadap makhluk lain, dan terhadap sesama

manusia. Sebagai misi ke-Rasulannya untuk memperbaiki akhlak,

menunjukkan akan pentingnya akhlak juga dapat diambil sebuah hikmah

bahwa penyempurnaan akhlak memerlukan sebuah bimbingan, pengarahan,

dan teladan.

3. Tujuan pembelajaran Aqidah Akhlak

Dalam pendidikan dan pembelajaran, tujuan dapat diartikan sebagai

suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapakan dari siswa/

subjek belajar, setelah menyelesaikan dan memperoleh pengalaman belajar.

Adapun tujuan pembelajaran/ belajar Aqidah Akhlak untuk

menambah dan meningkatkan keimanan peserta didik, yang diwujudkan

dalam akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan

pengetahuan, penghayatan, serta pengalaman peserta didik tentang aqidah

Page 36: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

22

akhlak Islam, sehingga menjadi menusia muslim yang terus berkembang,

meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta

masyarakat berbangsa dan bernegara kemudian untuk dapat melanjutkan pada

jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Dalam tujuan pendidikan akhlak, segala sesuatu yang dilakukan

seseorang dengan sengaja pasti mengandung tujuan tertententu demikian pula

dengan pendidikan Akhlak. Pembelajaran Aqidah dan Akhlak memiliki tujuan

yang sudah barang tentu tidak dapat dipisahkan dengan tujuan pendidikan

pada umumnya, sebab apa yang ingin dicapai dalam pendidikan akhlak tidak

beda dengan tujuan pendidikan Islam.

Maka tujuan dari pembelajaran akhlak dalam Islam adalah untuk

membimbing dan menuntun anak agar hidup dan bergaul di sekolah, keluarga

dan di masyarakat dengan baik, sesuai dengan norma-norma yang berlaku

sopan-santun, tegas, berakhlak mulia dalam rangka mencapai kesempurnaan

hidup di dunia dan akhirat. Yakni menjadi seorang muslim yang bertaqwa dan

berakhlak mulia, menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya.30

4. Fungsi pembelajaran Aqidah Akhlak

Pembelajaran/ belajar aqidah akhlak berfungsi untuk memberikan

kemampuan dan ketrampilan dasar kepada peserta didik untuk meningkatkan

pengetahuan, pemahaman, pengahayatan dan pengalaman khususnya dibidang

etika keagamaan secara Islami dan nilai-nilai keteladanan dalam kehidupan

sehari-hari, membina dan memupuk rohaniah manusia, membina insaniyah

serta membentuk tingkah laku mengarahkan individu kearah kebaikan supaya

masing-masing berusaha menjauhkan diri daripada tejebak dari pengaruh-

pengaruh sifat negatif.31

Secara jelas fungsi dari pembelajaran Aqidah Akhlak

antara lain:

30. Zakiyah Daradjat dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm.108

31. http://gudang ilmu-uang-amal. Blogspot.com/2009/05/konsep-akhlak-dalam-islam 24.

Html, (April senin: 25-04 2011)

Page 37: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

23

a. Penanaman nilai dan ajaran Islam (Akhlak al-karimah) sebagai pedoman

mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

b. Peneguhan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta

pengembangan akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, untuk

melanjutkan pendidikan akhlak telah lebih dahulu dilakukan dalam

keluarga.

c. Penyesuaian mental dan diri peserta didik terhadap fisik dan sosial dengan

bekal aqidah akhlak.

d. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam

keyakinan pengalaman ajaran agama Islam khususnya akhlaknya dalam

kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negative dari lingkungan atau dari

budaya asing yang akan dihadapi sehari-hari.

f. Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan Akhlak

mulia.

g. Menyinari orang dalam memecahkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi

manusia dalam hidup sehari-hari yang berkaitan dengan perilaku.32

C. SISTEM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK

Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub-sub sistem yang

saling terkait, yang bertujuan untuk menghasilkan out put yang berkualitas.

Sub sistem pembelajaran adalah sebagai berikut;

1. Kurikulum

Istilah kurikulum sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1820. kata

“kurikulum” berasal dari bahasa latin currere yang berarti to ru

(menyelenggarakan) atau to run the course (menyelenggarakan suatu

pengajaran). Selanjutnya pengertian kurikulum berkembang menjadi the

32. Zahruddin AR, Pengantar Study Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hlm.16

Page 38: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

24

course of study (materi yang dipelajari). Namun, pengertian ini hanya melihat

kurikulum sebagai produk atau hasil, sementara informasi dan pengetahuan

yang terangkai dalam satu disiplin keilmuan akan selalu bertambah sehingga

mustahil dapat dimuat dalam satu wujud dokumen kurikulum yang berbentuk

the course of study.33

Kurikulum merupakan suatu rencana untuk menyediakan perangkat

belajar bagi siswa yang mengikuti pendidikan. Definisi lainnya, kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenahi isi dan bahan

pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran. Kurikulum mempunyai peranan sentral karena

menjadi arah atau titik pusat dari proses pendidikan.

Kurikulum dalam pendidikan Islam dikenal dengan kata “Manhaj”

yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak

didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap mereka.

Selain itu kurikulum juga dipandang sebagai suatu program pendidikan yang

direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan.34

Pada hakikatnya tujuan kurikulum merupakan tujuan dari setiap

program pendidikan yang akan diberikan kepada anak didik, karena

kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan

secara umum dijabarkan dari falsafah bangsa, yakni pancasila. Pendidikan

nasional berdasarkan pancasila bertujuan meningkatkan kualitas manusia

Indonesia, yakni manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang

Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,

tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani

dan rohani.35

33. Mukhtar,M.Pd, Op.Cit , hlm. 29

34. Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: ciputat Press,

2002), hlm. 30 35. H. Syafruddin Nurdin, Guru Professional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Quantum

Teaching, 2005), cet.III, hlm. 50-51

Page 39: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

25

Selain mempunyai tujuan, kurikulum harus terkonsep secara jelas.

Kurikulum lembaga pendidikan Islam harus dirancang dan dikembangkan

berdasarkan kompetensi dasar. Artinya, kurikulum harus disusun berdasarkan

kemampuan dasar minimal yang dikuasai oleh seorang siswa setelah ia

menyelesaikan satu mata pelajaran dalam suatu proses pendidikan. Dengan

demikian, diharapkan dapat menjamin tercapainya kompetensi atau standar

kualitas tamatan lembaga sekolah tertentu dalam sistem pendidikan nasional

secara menyeluruh. Disamping itu, kurikulum juga harus menerapkan konsep

belajar tuntas dan membangkitkan sikap kreatif, inovatif, dan mandiri bagi

para siswa.36

2. Guru (peranan pendidik)

Guru adalah seseorang yang mendidik, membimbing, mengajarkan

dan mentransferkan ilmunya kepada perserta didik. Menurut Keputusan

Menpan No. 26/MENPAN/1989, tanggal 2 Mei 1989 dikemukakan. Guru

terlibat langsung dalam proses pendidikan, oleh karena itu guru memegang

peranan yang sangat menentukan bagi tujuan pendidikan. Dan guru harus

selalu meningkatkan kemampuan profesinya agar dapat melaksanakan tugas

dengan baik.37

Disebutkan pula dalam UU No. 14 tahun 2005 bahwa Guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah. Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga

profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan

pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai

dengan peraturan perundang-undangan. Serta dibuktikan dengan sertifikat

pendidik.

36. Mukhtar, Op.Cit , hlm. 49

37. Trianto, Op.Cit , hlm. 245

Page 40: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

26

Kedudukan guru berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran

guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu

pendidikan nasional. Dan bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan

nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan

bertanggung jawab.

Menurut prinsip profesionalitas, Profesi guru dan profesi dosen

merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip

sebagai berikut:

a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;

b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,

ketakwaan, dan akhlak mulia;

c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai

dengan bidang tugas;

d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;

e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;

f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;

g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;

h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan; dan

i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-

hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh

melalui pendidikan profesi. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,

Page 41: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

27

kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Perilaku guru tidak hanya menentukan kesuksesan atau kegagalan

sebuah kurikulum, tetapi secara independen juga memiliki pengaruh terhadap

efektifitas sekolah. Secara khusus seorang guru hendaknya:

• Sesering mungkin memanfaatkan pertanyaan dengan memperhatikan

kemampuan anak yang beragam.

• Menjaga agar pembelajaran terfokus pada aspek tertentu.38

Guru profesional yakni yang memenuhi persyaratan ideal sebagai

pendidik, berikut adalah ciri-ciri ideal seorang guru antara lain;

a. Guru dalam mengajar harus menguasahi sepenuhnya bahan pelajaran yang

diajarkan. Menguasahi bahan pelajaran, selain guru hafal bahan pelajaran

yang diajarkan dan mampu mengembangkannya (menjelaskannya). Dalam

mengajar, guru hendaknya jangan hanya mengenal isi buku pelajaran,

tatapi juga harus menyukai serta pemakaian dan manfaat bagi kehidupan

anak dan manusia pada umumnya.39

b. Bahan pelajaran bisa disampaikan dengan metode tertentu, seperti

ceramah, tanya jawab, diskusi dan lain-lain. Metode apa yang akan

digunakan harus melihat bahan yang akan diajarkan. Guru yang baik tidak

asal menggunakan metode dalam mengajar, tetapi ia akan menyesuaikan

jenis metode dengan bahan yang akan diajarkan. Guru profesional harus

bisa memilih metode apa yang akan digunakan untuk siswa, yang sesuai

dengan situasi dan kondisi materi untuk peserta didik dan sekolah. Karena

jika guru salah atau kurang tepat dalam menggunakan metode dalam

38. Deprtemen Agama RI Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pembelajaran yang

Efektif Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Siswa (Jakarta: Depag RI, 2002), hlm. 37-38 39. Thohirin. Ms, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2006) edisi revisi, hlm. 173

Page 42: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

28

mengajarnya, dapat dipastikan siswa tidak dapat mencapai kompetensi

yang diharapakan.40

c. Kesehatan jasmani kerapkali dijadikan salah satu syarat bagi mereka yang

melamar menjadi guru. Guru yang mengidap penyakit menular,

umpamanya, sangat membahayakan kesehatan anak-anak didik.

Disamping itu, guru yang berpenyakit tidak akan bergairah mengajar. Kita

tahu ucapan “mens sana in corpore sano” yang artinya dalam tubuh yang

sehat terkandung jiwa yang sehat. Walaupun pepatah itu tidak benar

secara keseluruhan, akan tetapi kesehatan badan sangat mempengaruhi

semangat bekerja. Guru yang sakit-sakitan kerapakali terpaksa absen dan

tentunya merugikan anak didik.41

d. Melalui proses pendidikan dan pengajaran, ada tujuan tertentu yang ingin

dicapainya, oleh karena itu tujuan pengajaran itu harus jelas.42

e. Ketrampilan khusus yang dimaksud adalah ilmu dan ketrampilan yang

diperolah melalui pendidikan di sekolah formal. Seseorang yang

mempunyai kualitas profesional harus mempunyai substansi bidang

keahliannya. Hal ini berarti sikap profesional mengisyaratkan akan

pentingnya upaya peningkatan kualitas secara terus-menerus, agar mampu

menghadapi persoalan yang berkaitan dengan bidang keahlian secara

kontekstual.43

f. Peran guru sebagai suri tauladan atau model dalam pembelajaran sangat

penting, tujuannya adalah dalam rangka membentuk akhlak mulia bagi

peserta didik, karena karakteristik pendidik selalu diteropong dan

40. Ibid. hlm. 173

41. Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2005) cet II, hlm. 33 42. Thohirin, Ms. Op. Cit, hlm 175

43. Mukhtar, Op.Cit , hlm. 80

Page 43: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

29

sekaligus dijadikan cermin oleh peserta didik. Oleh karena itu guru harus

bisa menempatkan diri sebagai contoh yang baik bagi peserta didik.

Lebih jauh lagi terlepas dari itu, harus adanya keselarasan dari

seorang pendidik antara apa yang diucapkan dan dilakukan. Dengan

demikian guru tidak hanya pandai berkata-kata akan tetapi guru juga

melaksanakan ucapanya tersebut. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT

surat Ash-Shaaf, ayat 3 yang berbunyi:

كبر مقتا عند الله أن تقولوا ما ال تفعلون

Artinya: Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-

apa yang tidak kamu kerjakan.(Q.S. Ash-Shaaf)44

3. Siswa

Kedudukan siswa dalam kurikulum merupakan “produsen” artinya

siswa sendiri yang mencari tahu pengetahuan yang dipelajarinya. Siswa dalam

suatu kelas biasanya memiliki kemampuan yang beragam: pandai, sedang dan

kurang. Karenanya guru perlu mengatur kapan siswa bekerja perorangan,

berpasangan dan kelompok .45

Menurut teori Piaget, Siswa pada kelompok usia SLTP berada dalam

tahap operasi formal atau mereka telah mampu untuk berfikir abstrak. Jadi

pada tahap ini siswa sudah mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang

lebih baik.46

44. Depag, Syamil Al-Qur’an, (Jakarta: PT. Syaamil Cipta media, 2005), hlm.551

45. Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,

(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), hlm 112 46. Trianto, Op. Cit, hlm. 197

Page 44: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

30

Siswa yang baik adalah siswa yang memenuhi kriteria ideal, antara

lain:

a. Siswa yang berakhlak mulia dapat dijadikan sebagai salah satu indikator

terwujudnya sekolah yang berkualitas. selain itu juga tujuannya adalah

dalam rangka membentuk akhlak mulia bagi peserta didik lainnya.

Siswa yang belajar akidah akhlak diharapakan memiliki karakteristik

tersendiri sebagai ciri khas dari akhlak yang dipelajari. Dengan demikian

siswa yang belajar akidah akhlak akan memiliki sosok yang sopan-santun

dan luhur dalam penampilan, bicara, pergaulan, ibadah serta aktivitas

lainnya.

b. Kesehatan jasmani badan dan rohani sangat mempengaruhi semangat

belajar seorang siswa. Siswa yang sakit-sakitan kerapakali terpaksa absen,

sehingga mempengaruhi baik psikologis maupun prestasi belajar siswa

c. Apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar

sering disebut prestasi belajar. Sebagai peserta didik pencapaian prestasi

belajar atau berprestasi itu merujuk pada aspek-aspek kognitif

(pengetahuan), afektif (sikap/ akhlak) dan psikomotorik (ketrampilan)

keaktifannya di dalam dan diluar kelas. Oleh karena itu, ketiga aspek

diatas juga menjadi indikator prestasi belajar/ siswa berprestasi.

d. Disamping aktif, untuk mendukung (motivasi) siswa dalam belajar

perlengkapan/ peralatan belajar siswa harus terlengkapi, sebab terkadang

peralatan belajar dijadikan salah satu alasan gagalnya sebuah belajar.

Sehingga sangat penting dan berpengaruh peralatan belajar terhadap

prestasi belajar siswa.

4. Materi

Yang dimaksud materi pelajaran atau pembelajaran adalah hasil

analisis tujuan, yang dinyatakan dengan analisis konsep dan analisis tugas.

Dengan materi memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi

Page 45: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

31

atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif

mampu menguasahi semua kompetensi secara utuh dan terpadu.

Materi merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/

istruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

Materi yang dimaksud bisa berupa Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar.

Berikut adalah tabel SK dan KD kelas VIII semester 1 dan 2:

a. Kelas VIII, Semester 1

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Akidah

1. Meningkatkan keimanan

kepada kitab-kitab Allah

SWT

1.1. Menjelaskan pengertian beriman

kepada kitab-kitab Allah SWT

1.2. Menunjukkan bukti/ dalil kebenaran

adanya kitab-kitab Allah SWT

1.3. Menjelaskan macam-macam , fungsi,

dan isi kitab Allah SWT

1.4. Menampilkan perilaku yang

mencerminkan beriman kepada kitab

Allah SWT

Akhlak

1. Menerapaka akhlak terpuji

kepada diri sendiri

1.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya

tawakal, ikhtiyar, shabar, syukur dan

qana’ah

1.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-

contoh perilaku tawakal, ikhtiyar,

shabar, syukur dan qana’ah

1.3 Menunjukkan nilai-nilai positif dari

tawakal, ikhtiyar, shabar, syukur dan

Page 46: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

32

qana’ah dalam fenomena kehidupan

1.4 Menampilakn perilaku tawakal,

ikhtiyar, shabar, syukur dan qana’ah

2. Menhindari akhlak tercela

kepada diri sendiri

2.1 Menjelaskan pengertian ananiah, putus

asa, ghadab, tamak dan takabur

2.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-

contoh perbuatan ananiah, putus asa,

ghadab, tamak dan takabur

2.3 Menunjukkan nilai-nilai negatife akibat

perbuatan ananiah, putus asa, ghadab,

tamak dan takabur

2.4 Membiasakan diri menghindari perilaku

ananiah, putus asa, ghadab, tamak dan

takabur

b. Kelas VIII, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Akidah

1. Meningkatakan keimanan

kepada Rasul Allah

1.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya

beriman kepada Rasul Allah SWT

1.2 Menunjukkan bukti/ dalil kebenaran

adanya Rasul Allah SWT

1.3 Menguraikan sifat-sifat Rasul Allah

SWT

1.4Menampilkan perilaku yang

mencerminkan beriman kepdaa Rasul

Allah dan mencintai Nabi Muhammd

SAW dalam kehidupan

Page 47: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

33

2. Memahami mukjizat dan

kejadian luar biasa lainnya

(karomah, ma’unah, dan

irhash)

2.1 Menjelaskan pengertian mukjizat dan

kejadian luar biasa lainnya (karamah,

ma’unah, dan irhash)

2.2 Menunjukkan hikmah adanya mukjizat

dan kejadian luar biasa lainnya

(karamah, ma’unah, dan irhash) bagi

Rasul Allah dan orang-orang pilihan

Allah

Akhlak

1. Menerapkan akhlak terpuji

kepada sesama

1.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya

husnuzh-dhan, tawaadhu, tasaamuh,

dan ta’aawun

1.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh

perilaku husnuzh-dhan, tawaadhu,

tasaamuh, dan ta’aawun

1.3 Menunjukkan nilai-nilai positif dari

husnuzh-dhan, tawaadhu, tasaamuh,

dan ta’aawun dalam fenomena

kehidupan

1.4 Membiasakan perilaku husnuzh-dhan,

tawaadhu, tasaamuh, dan ta’aawun

dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menghindari akhlak tercela

kepada sesama

2.1 Menjelaskan pengertian hasad, dendam,

ghibah, fitnah dan namiimah

2.2 Mengidentifikasi bentuk perbuatan

hasad, dendam, ghibah, fitnah dan

namiimah

2.3 Menunjukkan nilai-nilai negatife akibat

Page 48: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

34

perbuatan hasad, dendam, ghibah, fitnah

dan namiimah

2.4 Membiasakan diri mengindari perilaku

hasad, dendam, ghibah, fitnah dan

namiimah dalam kehidupan sehari-hari.

(Dikutip dari, permenag RI no.20 thn 2008, tentang standar kompetensi kelulusan

dan standar ini di madrasah)

Sedangkan konsep materi adalah mengacu pada konsep Peraturan

Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif.

5. Evaluasi

Secara etimologi “evaluasi” berasal dari kata “to evaluate” yang

berarti “menilai”.47

Evaluasi merupakan salah satu komponen sistem

pembelajaran. Artinya evaluasi adalah suatu kegiatan yang tidak mungkin

dielakkan dalam setiap proses pembelajaran. Dan evaluasi ialah bagian

integral yang tidak terpisahkan dalam kegiatan pendidikan atau pembelajaran.

Karena evaluasi ini mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi

pembelajaran, maka seorang pendidik harus dapat membedakan mana yang

kegiatan evaluasi belajar dan mana yang evaluasi pembelajaran. Evaluasi

belajar menekankan pada informasi tentang sejauh mana hasil belajar yang

dicapai oleh siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedang

evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis untuk

memperoleh informasi tentang keefektifan kegiatan pembelajaran dalam

membantu siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal.

47. Armai Arief, M.A, Op. Cit, hlm.53

Page 49: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

35

Dengan demikian, evaluasi hasil belajar akan menetapkan baik-

buruknya hasil dari kegiatan pembelajaran, sementara evaluasi pembelajaran

menetapkan baik-buruknya proses dari kegiatan pembelajaran. Rangkaian

akhir dari sistem pembelajaran adalah evaluasi. Lewat evaluasi akan bisa

diketahui berhasil atau tidaknya dalam melaksanakan pembelajaran.

Pada prinsipnya evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan yang

berencana dan berkesinambungan, oleh karena itu ragamnya pun juga harus

banyak, dari yang paling sederhana sampai bentuk yang paling rumit. Ada

kalanya evaluasi belajar berdasarkan waktunya dapat dibedakan menjadi 3

macam, yaitu:

• Evaluasi penempatan yakni evaluasi jenis ini sebaiknya dilaksanakan

sebelum siswa mengikuti proses pembelajaran, yang permulaan atau siswa

tersebut baru akan mengikuti pendidikan disuatu tingkat tertentu. Hal ini

untuk mengetahui keadaan siswa dan mengukur kesiapannya serta tingkat

pengetahuan yang telah dicapai sehubungan dengan pelajaran yang akan

diikutinya sehingga ia dapat ditempatkan pada posisinya yang tepat

berdasarkan bakat, minat, dan keadaan lainnya agar ia tidak mengalami

hambatan dalam mengikuti setiap program atau bahan yang disajikan

• Evaluasi formatif, evaluasi ini dilakuakan ditangah-tengah program

pembelajaran, yang bermaksud untuk memantau atau memonitor

kemajuan belajar siswa guna memberikan umpan balik (feedback), baik

kepada siswa maupun kepada pendidik.

• Evaluasi sumatif, yakni evaluasi diberikan pada akhir tahun ajaran atau

akhir suatu jenjang pendidikan yang dimaksudkan untuk mengetahui

sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Dan hal ini tentunya

bergantung dari berbagai faktor, yaitu faktor pendidik, siswa, materi dan

lain sebagainya

Page 50: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

36

Evaluasi ini dilaksanakan pada peserta didik tingkat akhir. Dan tidak

hanya pada hasil belajar namun juga pada komponen dalam kegiatan belajar

mengajar, baik materi, alat/ media sarana-prasarana, metode, pemahaman

siswa, materi dan akhlak siswa. Semua itu bertujuan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Dari penjelasan evaluasi akhlak siswa diatas, untuk mengetahui

tercapai tidaknya proses pendidikan yang diberikan terhadap anak yang

mengalami kelainan tingkah laku. Evaluasi atau penilaian pada dasarnya

memberikan pertimbangan atau harga nilai berdasarkan kriteria tertentu.

Terkait dengan hal ini, evaluasi yang dimaksudkan adalah penilain terhadap

perilaku anak yang ditunjukkan setelah anak tersebut mendapatkan

pendidikan akhlak. Karena evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas

secara spontan dan incidental, merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu

secara terencana, sistematik dan berdasarkan atas tujuan yang jelas.48

6. Penilaian dan Tujuan.

Penilaian awal siswa dilakukan dengan cara memberikan tes, yang

berupa pretest. Tes ini dilakukan untuk penjajakan atau pengukuran tentang

penguasaan siswa terhadap tujuan yang harus dicapai. Agar para guru

mengetahui, memahami dan terampil dalam mengadakan penilaian, berikut

jenis alat penilaian tersebut;

a. Test merupakan alat penilaian yang dijawab oleh siswa, dan untuk

menyempurnakan penilaian dalam bentuk test, dilakukan pretest, yang

gunanya untuk mengetahui aspek kognitif yang dimiliki siswa sebelum

dilakuakan tes dan dilakukan test remidi yang tujuannya untuk membantu

bagi siswa yang kurang memahami materi atau belum memenuhi standar

kriteria ketuntasan minimum.

48. H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hlm. 221

Page 51: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

37

b. Nontest, yang tergolong teknik nontes adalah: pengamatan (observasi),

kuesioner dan lain sebagainya.49

Tujuan belajar adalah tujuan pembelajaran (khusus) yang diperoleh

dari hasil analisis tujuan yang telah dilakuakan pada perumusan tujuan

pembelajaran.

7. Motode dan Orientasitasi pembelajaran

Menurut Isma’il SM dalam bukunya Strategi Pembelajaran Agama

Islam Berbasis Paikem, dijelaskan bahwa metode adalah suatu cara atau jalan

yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga

akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang

diharapkan. Pengetian lain adalah teknik pengajaran yang dikuasai guru untuk

mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa didalam kelas, baik

secara individual maupun kelompok agar pelajaran itu dapat diserap dan

difahami oleh siswa dengan baik.50

Metode sebagai salah satu faktor untuk menentukan tujuan

pendidikan, tanpa metode pendidikan segenap pengetahuan, pengalaman sikap

dan ketrampilan akan sulit untuk ditransformasikan kepada peserta didik,

sehingga pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran harus sesuai

dengan materi pelajaran.

Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan

efisiensi pembelajaran dan penggunaan metode yang berfariasi akan sangat

membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.51

Orientasi pembelajaran bertujuan untuk mengenalkan dan

merencanakan kegiatan belajar berdasarkan bahan kajian yang sesuai dengan

49. Syaiful bahri Djamarah, Op. Cit, hlm. 257

50. Isma’il SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, (Semarang: Rasail

Media Group, 1997), hlm. 8 51. E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan), (Bandung: remaja Rosda Karya, 2008), hlm. 107

Page 52: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

38

tujuan pembelajaran yang sudah dibuat agar dapat dicapai hasil belajar yang

maksimal.

Pada pembelajaran konvensional, proses pembelajaran terpusat pada

pendidik yang memberikan ide dan struktur pengetahuan yang bersifat

analisis toeritis dalam memahami gejala dan informasi yang dibutuhkan oleh

siswa.

8. Proses Pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran, diharapakan adanya feedback antara

pendidik dan peserta didik. Akivitas pengajaran berlangsung secara aktif,

kondusif, menyenangkan tidak hanya menekankan pada sisi pendidik saja

dalam memberikan pengajaran aqidah akhlak, tetapi menekankan juga pada

siswa dan pendidik itu sendiri, sehingga proses pengajaran secara interaktif

dan dialogis.

Selain harus kondusif dan komunikatif proses pengajaran harus

memperhatikan pengelolaan kelas, seperti pengalokasian waktu yang tersusun

rapi, penataan ruang kelas dan pemanfaatan media dalam kelas. Menurut

Made Pidarta, Dalam buku Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,

dijelaskan bahwa pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan

alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas. Ini berarti guru

bertugas menciptakan, memperbaiki dan memelihara sistem/ organisasi kelas.

Sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya.52

Dalam penataan ruang kelas, guru dan anak didik bekerja sama

menciptakan suasana belajar yang menggairahkan, perlu memperhatikan

pengaturan dan penataan ruang kelas/ belajar.

Dalam belajar ada proses mental yang aktif. Pada permulaan belajar

aktifitas itu masih belum teratur, banyak hasil-hasil yang belum terpisahkan

dan masih banyak kesalahan yang diperbuat. Tetapi dengan adanya usaha dan

52. Syaiful bahri Djamarah, Op. Cit, hlm. 172

Page 53: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

39

latihan yang terus menerus, adanya kondisi belajar yang baik, adanya

dorongan-dorongan yang membantu, maka kesalan-kesalahan itu semakin

lama semakin berkurang, proses nya semakin teratur.53

53. Mustakim dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm.62

Page 54: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

40

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM MTs NURUL HUDA MANGKANG

1. Sejarah dan Tujuan

Madrasah Tsanawiyah NU Nurul Huda Mangkang Kulon Tugu Kota

Semarang adalah lembaga pendidikan yang didirikan pada tanggal 2

Februari tahun 1968 oleh Pengurus MWC NU Semarang Tugu dan Pengurus

Ranting NU Mangkang Kulon yang sadar dan menaruh perhatian terhadap

keadaan serta perkembangan pendidikan putra-putri Islam Indonesia. Pada

perkembangan selanjutnya pengelolaan penyelenggaraan Lembaga

dilakukan oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Mangkang Kulon

Ide pendirian MTs NU Nurul Huda ini bermula dari para Ulama dan

para tokoh masyarakat Mangkang Kulon yang menginginkan agar

masyarakat setempat dapat menyekolahkan anak-anaknya di sebuah lembaga

pendidikan yang terdapat materi ilmu pengetahuan umum serta ilmu agama

sekaligus dan juga para santri tidak hanya sekedar memiliki ilmu

pengetahuan di bidang Agama saja melainkan perlu juga pendidikan di

bidang ilmu pengetahuan umum, mengingat banyaknya pondok pesantren

yang ada di Mangkang Kulon yang kebanyakan santrinya adalah anak usia

Madrasah.

Menyadari akan pentingnya makna pendidikan serta perkembangan

wawasan kebangsaan, wawasan keislaman dan wawasan keilmuan, MTs NU

Nurul Huda Mangkang Kulon melihat perlunya melibatkan diri ke dalam

mekanisme sejarah perjuangan bangsa melalui proses pendidikan nasional

Indonesia.

Berdasarkan hal-hal tersebut, didorong oleh keinginan luhur, ikut

bertanggungjawab mencerdaskan kehidupan bangsa, dan dalam mengisi

Page 55: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

41

kemerdekaan yang telah dicapai, maka dengan tekad bulat dan motivasi dari

berbagai pihak dalam situasi yang semakin dinamis, MTs NU Nurul Huda

Mangkang Kulon Tugu Kota Semarang senantiasa membangun sebuah

paradigma budaya toleransi serta budaya perdamaian dengan tetap

mengedepankan dan menjungjung tinggi ajaran Islam ala Ahlussunnah Wal

Jama’ah, mengusung nilai-nilai kejuangan Islam dan memper-erat

persaudaraan antar manusia.54

2. Letak Geografis

MTs NU Nurul Huda beralamat lengkap di Jalan Irigasi Utara

Mangkang Kulon 04/04 Tugu Semarang 50155, berlokasi di Kelurahan

Mangkang Kulon Kecamatan Tugu Kota Semarang, dengan jarak kurang

lebih 16 kilometer dari pusat Kota, dan hanya seratus meter dari jalan raya

Semarang-Jakarta. Lokasinya berada di lingkungan Masjid dan Pondok

Pesantren. Adapun tata letak MTs NU Nurul Huda adalah sebagai berikut:

� Sebelah selatan : Pon Pes Putra Putri Al Ishlah

� Sebelah Utara : Rumah Penduduk

� Sebelah Barat : Masjid Attaqwiem

� Sebelah Timur : Jl. Irigasi Utara (PP Raudlatul Qur’an)

3. Bangunan Fisik

Adanya bangunan fisik yang meliputi fasilitas gedung dan lainnya

sangat mempengaruhi dalam menjalankan agenda pendidikan dan proses

belajar-mengajar (PBM). Bangunan fisik di MTs NU Nurul Huda Semarang

sudah memenuhi standar.

Adapun rincian bangunan fisik yang dimiliki MTs NU Nurul Huda

Semarang adalah sebagai berikut:

54. Hasil wawancara dengan Drs. Ajma’in Yahya (kepala MTs Nurul Huda Mangkang), 25

Januari 2011.

Page 56: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

42

No. Jenis Volume Keterangan

1. Kantor Kepala Madrasah 1 Buah Baik

2. Ruang Guru dan TU 1 Buah Baik

3. Ruang perpustakaan 1 Buah Baik

4. Ruang kelas 14 Buah Baik

5. Gudang 1 Buah Baik

6. Kamar mandi dan toilet 4 Buah Baik

7. Lapangan basket 1 Buah Baik

8. Lapangan volley 1 Buah Baik

9. Lapangan sepak bola 1 Buah Baik

10. Lab. komputer 1 Buah Baik

11. Papan nama 1 Buah Baik

12. Masjid 1 Buah Baik

13. Lab. MIPA 1 Buah Baik

14. Ruang keterampilan 1 Buah Baik

15. Ruang UKS 1 Buah Baik

16. Ruang BK 1 Buah Baik

17. Ruang OSIS 1 Buah Baik

18. Koperasi 1 Buah Baik

19. Mading 1 Buah Baik

20. Aula 1 Buah Baik

4. Visi dan Misi

Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di MTs NU Nurul Huda

Semarang mengacu pada visi dan misi di bawah ini.

a. Visi

BELAJAR, BERJUANG, DAN BERTAQWA

Page 57: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

43

b. Misi

1. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta

peradaban generasi Islam yang bermartabat

2. Menciptakan kondisi yang mengarah pada peningkatan keimanan dan

ketaqwaan kepada Allah SWT

3. Memprioritaskan kegiatan amal soleh dan estetika berbusana

4. Meningkatkan kwalitas out put siswa dengan pelajaran Agama dan

pelajaran umum (sains) secara bersama-sama disertai dengan

prakteknya

5. Memacu motivasi belajar siswa dengan menyediakan buku-buku yang

di butuhkan

6. Pengembangan sarana pendidikan

7. Pengembangan potensi, intelektual, bakat dan minat para siswa dalam

kegiatan ekstra kurikuler

8. Mengembangkan budaya toleransi, perdamaian, kritis dan demokratis

9. Mempersiapkan tenaga yang lebih professional dalam rangka

meningkatkan mutu keluaran55

55. Hasil wawancara dengan Drs. Ajma’in Yahya (kepala MTs Nurul Huda Mangkang), 25

Januari 2011.

Page 58: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

44

5. Struktur Organisasi

STRUKTUR MTS NU NURUL HUDA

PENGURUS MTs NU NURUL HUDA

KEPALA MADRASAH

Ka. TU

TU Perpustakaan

TU Keuangan

TU Administrasi

Wakil Kepala Bidang

Kesiswaan

Wakil Kepala Bidang

Pengajaran

BP / BK WALI KELAS

GURU

SISWA

OSIS

Pramuka

KOMITE

WAKIL KEPALA MADRASAH

Page 59: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

45

B. KONDIDI KHUSUS KELAS VIII-B MTS NURUL HUDA MANGKANG

1. Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas

VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang.

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti diketahui, dalam

pembelajaran aqidah akhlak di kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang,

berlangsung sebagai berikut:

a. Pembukaan

Sebagaimana lazimnya setiap proses pembelajaran, diawali

dengan salam dan apersepsi oleh guru. Kemudian dilanjutkan dengan

pertanyaan-pertanyaan singkat kepada siswa dan motivasi. Upaya ini

dilakukan agar siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran serius

dan kondusif.56

b. Metode

Metode yang digunakan dalam pembelajaran akidah akhlak di

kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang, yakni dengan menggunakan

metode ceramah dan tanya jawab. Metode ceramah digunakan guru

untuk menjelaskan seluruh materi yang ada dalam mata pelajaran akidah

akhlak. Sedangkan metode tanya jawab digunakan guru untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang

diajarkan, dan siswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan

mengeluarkan pendapat jika belum jelas.

Metode ini menjadi metode utama dalam setiap pembelajaran

materi akidah akhlak, hal ini karena materi-materi akidah akhlak selalu

berkaitan dengan pemahaman dan aplikasi.57

56. Hasil observasi, Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak di Kelas VIII-B MTs Nurul Huda

Mangkang, 4 & 11 Januari 2011. 57. Hasil wawancara dengan Nasrullah, S.Pd.I, (Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas

VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang, Selasa 4 Januari 2011.

Page 60: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

46

c. Media dan sumber belajaran

Dalam rangka membantu guru untuk mempermudah pemahaman

siswa akan materi yang diajarkan, maka media yang dipakai adalah

papan tulis dan kapur. Sedangkan sumber belajarnya adalah guru dan

buku paket/ pedoman akidah lainnya sebagai pendukung seperti LKS

(lembar kerja siswa). Sedikitnya media dan sumber belajar yang

digunakan dikarenakan sarana-prasarana yang dapat mendukung

pembelajaran akidah akhlak sangat terbatas, seperti sedikitnya buku

akidah akhlak yang tersedia di perpustakaan MTs Nurul Huda

Mangkang.

d. Evaluasi

Sebelum pertemuan diakhiri, guru akidah akhlak melakukan

kegiatan menyimpulkan pelajaran yaitu berupa tanya jawab. Hal ini

sebagai upaya untuk mengetahui keberhasilannya dalam mengajar,

tentang pemahaman siswa terhadap materi dan tercapainya tujuan

pembelajaran.58

Sebagai tindak lanjut, dari hasil evaluasi akan diketahui berhasil

tidaknya pembelajaran yang telah berlangsung. Maka dari itu guru

akidah akhlak selalu melakukan program tindak lanjut berupa:

- Mengulas materi pada awal pertemuan

- Melakukan tugas individu.

2. Problematika Pembelajaran Mapel Akidah Akhlak di Kelas VIII-B

MTs NU Nurul Huda Mangkang

Dalam proses pembelajaran aqidah akhlak terhadap siswa MTs NU

Nurul Huda Mangkang ada beberapa problem yang muncul. Diantara yang

muncul dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di kelas VIII-B adalah:

58. Hasil observasi, Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak di Kelas VIII-B MTs Nurul Huda

Mangkang, Selasa, 4 & 11 Januari 2011.

Page 61: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

47

a. Problematika yang berhubungan dengan guru aqidah akhlak.

Problematika yang berhubungan dengan guru aqidah akhlak

antara lain, Penguasaan dan pengembangan materi oleh guru. Hal ini

dapat menjadi penghambat keberhasilan proses belajar mengajar. Guru

semestinya mengupayakan jalan keluar agar guru lebih profesional dalam

mengajar. Hal ini disebabkan terbatasnya jam/ waktu mengajar, terlalu

banyak materi yang harus dipelajari, dan kurangnya buku-buku

penunjang dan sarana fasilitas yang sangat terbatas juga kemampuan

siswa yang berbeda.

Di kelas VIII-B MTs NU Nurul Huda Mangkang, problem lain

selain pengembangan materi oleh guru, yakni masalah pengelolaan kelas,

diantaranya masalah jumlah siswa yang melebihi kuota kelas, kelas yang

sempit diisi siswa yang berjumlah 47 siswa, sehingga kelas menjadi sulit

untuk dikendalikan/ jauh dari kondusif. Kemudian yang menjadi masalah

lain yakni penggunaan metode pengajaran yang monoton dan

konvensional (ceramah dan tanya jawab) tanpa diselingi dengan metode

yang berfariasi, sehingga siswa cenderung merasakan bosan, ngantuk

bahkan ngobrol sendiri disaat guru menjelaskan materi. Ditambah

sumber-sumber belajar siswa sangat terbatas, siswa hanya memiliki buku

lembar kerja siswa (LKS) tanpa buku paket/ pegangan aqidah akhlak.

Sehingga kurangnya konsentrasi siswa kurang terfokus dalam materi

pembelajaran.59

Metode pembelajaran akhlak yang kurang menyenangkan, dan

penerapan metode yang hanya menggunakan metode ceramah, tanya

jawab, dan pemberian tugas. Sehingga siswa menjadi bosan, sedang

modifikasi metode misalnya metode diskusi, demontrasi dan yang lainnya

jarang digunakan. Siswa merasa bosan bila hanya mendengarkan ceramah

59. Hasil observasi pada saat pembelajaran akidah akhlak kelas VIII-B MTs Nurul Huda

Mangkang, Selasa, 4 & 11 Januari 2011.

Page 62: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

48

guru saja. karena setiap materi hanya disampaikan dengan metode

ceramah dan tanya jawab tanpa dikombinasi dengan metode lain.60

Kemudian mengenai keteladanan dari para guru dan warga

masyarakat madrasah dalam pendidikan akhlak masih kurang. Siswa

melihat dari beberapa sikap guru yang kurang memberikan keteladanan

terhadap siswa, seperti datang terlambat dan merokok di lingkungan

madrasah. Kurang adanya kekompakan diantara para guru dalam

memantau perkembangan perilaku siswa. Hal ini tercermin dari sikap atau

tindakan dari para guru terhadap siswa yang melakukan pelanggaran atau

berperilaku kurang sopan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.61

Adanya kecenderungan orang tua siswa yang menyerahkan

sepenuhnya pendidikan anak-anaknya kepada Madrasah (guru).

Sebagaimana yang disampaikan oleh guru mapel terhadap anak yang

bermasalah baik dalam prestasi maupun perilaku, bahwa mereka kurang

mendapatkan keteladanan dan pembiasaan dari orang tua di rumah.

Misalnya kurangnya pengawasan dan pengontrolan perilaku siswa,

sehingga anak dibiarkan tumbuh dengan sendirinya.62

b. Problematika yang berhubungan dengan siswa kelas VIII-B MTs

Nurul Huda Mangkang.

Berdasarkan hasil penelitian tentang problematika yang

berhubungan dengan siswa kelas VIII-B meliputi, problematika tentang

tingkat pengetahuan peserta didik yang tidak sama. Ini mengakibatkan

semangat belajar dan pola belajar yang tidak berimbang. Hal ini terkait

60. Hasil wawancara dengan siswa kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang, Selasa, 4

Januari 2011. 61. Hasil wawancara dengan Nasrullah, S.Pd.I, (Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas

VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang), Selasa, 11 Januari 2011. 62. Hasil wawancara dengan Nasrullah, S.Pd.I, (Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas

VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang), Selasa, 11 Januari 2011.

Page 63: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

49

dengan latar belakang keluarga siswa, kesehatan/ kondisi fisik dan psikis

siswa, makanan, usia dan keadaan sosial ekonomi orang tua siswa.63

Masalah yang berhubungan dalam lingkungan keluarga, yakni

mengenahi ekonomi keluarga (orang tua) yang sebagian besar dari

kalangan ekonomi kurang mampu, sehingga kurang mendukung proses

belajar anak-anaknya dalam memberikan fasilitas/ perlengkapan kegiatan

belajarnya. Tidak hanya itu ekonomi orang tua siswa yang sebagian besar

dari kalangan menengah-kebawah, maka kurangnya bimbingan bahkan

tidak ada kesempatan orang tua untuk menemani belajar anak-anaknya,

itu semua dikarenakan kesibukan untuk bekerja dan lebih diutamakan dari

pada mengawasi kegiatan belajar putra-putrinya.64

Dari hasil observasi, terlihat masih adanya siswa yang kurang

disiplin atau kurang mematuhi peraturan madrasah baik di dalam kelas

maupun di luar kelas misalnya siswa yang terlambat masuk sekolah, dan

dalam berpakaian seragam dan kaos kaki.

Selanjutnya masih kurangnya sopan santun pada diri siswa MTs

Nurul Huda Mangkang baik dalam perbuatan maupun perkataan. Hal

tersebut dapat dilihat dari sikap siswa yang suka memotong perkataan

guru yang sedang berbicara, dalam berkomunikasi siswa masih ada yang

menggunakan bahasa jawa (ngoko) terhadap guru, masih sering dijumpai

siswa yang lewat di depan guru tanpa salam.65

Dan pengaruh teman yang kurang baik akhlaknya. Sebagaimana

yang diungkapkan oleh siswa bahwa teman yang kurang baik akhlaknya

63. Hasil wawancaradengan Nasrullah, S.Pd.I, 9Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas

VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang), Selasa, 11 Januari 2011 64. Hasil wawancara dengan siswa mata pelajaran akidah akhlak kelas VIII-B MTs Nurul

Huda Mangkang, Selasa, 11 Januari 2011. 65. Hasil observasi disaat pembelajaran mata pelajaran akidah akhlak kelas VIII-B MTs Nurul

Huda Mangkang), Selasa, 4-11-18 Januari 2011.

Page 64: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

50

sangat mempengaruhi bagi teman yang lain seperti berkata kotor dan suka

membuat gaduh, serta berkelahi.66

c. Problematika yang berhubungan dengan evaluasi.

Evaluasi yang sering dilakukan pada siswa adalah penilaian hasil

belajar, biasanya dilakukan di setiap akhir pembahasan satu pokok

bahasan/ materi. Selain itu test mid semester dan semesteran. Sedangkan

yang menjadi problem yakni, evaluasi dari ranah afektif (perilaku) dan

psikomotorik (keterampilan) jarang dilakukan disebabkan keterbatasan

waktu dan fasillitas yang ada. Evalusai ini seringkali hanya berdasarkan

apa yang tergantung dalam lembar kerja siswa (LKS) cetakan penerbit,

sehingga aspek life skill (keterampilan hidup) kurang tersentuh sehingga

terjadi verbalisme dan akibatnya guru tidak mengetahui kemampuan

siswa yang sesungguhnya.67

3. Upaya Pemecahan Problematika Pembelajaran Mapel Akidah Akhlak

Di Kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, bahwa upaya

yang dilakukan oleh madrasah (guru) untuk mengatasi problematika dalam

pembelajaran aqidah akhlak di kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang

adalah sebagai berikut :

a. Upaya pemecahan problematika yang berhubungan dengan guru

aqidah akhlak.

Upaya pemecahan terhadap problematika yang berhubungan

dengan penguasaan dan pengembangan materi, yaitu guru lebih aktif lagi

mencari pemecahannya. Adapun yang dilakukan oleh guru yaitu mencari

bahan bandingan sebagai sumber pendukung sumber pembelajaran,

66. Hasil wawancara dengan Siswa kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang, Mata Pelajaran

Akidah Akhlak, Selasa, 11 Januari 2011 67. Hasil observasi dalam pembelajaran aqidah akhlak di kelas VIII-B MTs Nurul Huda. 4-25

Januari 2011

Page 65: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

51

misalnya guru harus memiliki lebih dari dua buku pegangan aqidah

akhlak serta buku dari penerbit yang berbeda. Disamping itu untuk

pengembangkan pribadi guru, adalah mengikuti kegiatan Kelompok

Kegiatan Guru (KKG). Selain itu akan dilakukan sharing sesama guru

Aqidah akhlak. Dari kegiatan tersebut, dengan harapan dapat diperoleh

masukan baik materi pembelajaran maupun strategi pembelajaran.

Dalam kegiatan itu juga berpeluang mengembangkan diri, sebab secara

bergilir setiap guru diwajibkan tampil dengan strategi dari metode

pengembangan pengajaran sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa dan

masalah yang sedang berkembang.68

Upaya pemecahan terhadap problematika yang berhubungan

dengan pengelolaan kelas. Dalam hal ini yang dilakukan guru adalah

membuat rencana pembelajaran untuk setiap pengajaran serta

menentukan strategi pengajaran yang berbeda untuk setiap pokok

bahasan apa yang dirancangkan tersebut akan dilaksanakan secara

benar.69

Untuk metode, guru mengadakan kombinasi metode misalnya

metode caramah, tanya jawab, diskusi, disamping itu pengajaran dengan

tutor sebaya/ belajar melalui tukar delegasi antar kelompok (Jigsaw

learning) dilaksanakan. Maksudnya untuk setiap jam pertemuan guru

meminta seorang siswa untuk mengantarkan pokok bahasan dan

menjelaskan sesuai dengan kemampuan mereka (yang sebelumnya sudah

diberi tahu materi yang akan dipelajari sekarang, di waktu akhir

pertemuan yang lalu). Setelah itu dilanjutkan dengan penjelasan guru

68. Hasil wawancara dengan Nasrullah, S.Pd.I, (Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas

VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang), Selasa, 18 Januari 2011 69. Hasil wawancara dengan Nasrullah, S.Pd.I, (Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas

VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang), Selasa, 18 Januari 2011.

Page 66: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

52

untuk mengembangkan bahasan tersebut.70

Berkaitan dengan metode

pengajaran akhlak yang kurang menyenangkan, selama ini siswa masih

bersikap pasif yaitu siswa hanya mendengarkan saja tanpa ada reaksi

timbal balik antara siswa dan guru. Dari sikap siswa yang demikian ini

menunjukkan bahwa siswa belum berusaha untuk mencari solusi atas

permasalahannya.

Berkenaan dengan solusi mengenai keteladanan dari para guru

dan warga masyarakat madrasah dalam pemberian pendidikan akhlak,

yang dapat dilakukan siswa yaitu mereka (siswa) mengharapkan dari

sikap guru seharusnya dapat dijadikan panutan bagi siswa-siswinya.

Mereka selama ini belum berani mengambil sikap untuk mengutarakan

isi hatinya (menyampaikan saran) kepada guru yang belum menunjukkan

sikap teladan sebagai guru.71

Kemudian terkait dengan kurangnya kekompakan diantara para

guru dalam memantau perkembangan perilaku siswa, upaya yang

dilakukan yaitu mencoba menjalin kekompakan diantara guru. Dalam hal

ini telah diupayakan dengan mengadakan rapat koordinasi diantara para

guru dibawah koordinasi kepala madrasah. Upaya tersebut telah

terlaksana dengan terlibatnya semua guru dalam memantau perilaku

siswa. Misalnya dalam setiap kelas disediakan buku catatan perilaku

siswa yang melakukan pelanggaran, sehingga setiap guru berperan aktif

memberikan informasi perkembangan perilaku siswa.72

70. Hasil observasi pada saat pembelajaran akidah akhlak kelas VIII-B MTs Nurul Huda

Mangkang, Selasa, 25 Januari 2011. 71. Hasil wawancara dengan siswa kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang. 4 Januari 2011.

72. Hasil wawancara dengan Nasrullah, S.Pd.I, (Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas

VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang), Selasa, 18 Januari 2011

Page 67: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

53

b. Upaya pemecahan problematika yang berhubungan siswa kelas

VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang.

Upaya pemecahan terhadap problematika yang berhubungan

dengan tingkat pengetahuan siswa. Disebabkan latar belakang keluarga

siswa yang berbeda, maka yang dilakukan guru adalah dengan membuat

jurnal kegiatan harian dan dikumpulkan setiap satu minggu sekali.73

Melihat masih adanya siswa yang kurang disiplin dan kurang

mematuhi peraturan madrasah, upaya/ cara yang dapat ditempuh oleh

guru dan anggota masyarakat madrasah lainnya yaitu dengan

mensosialisasikan arti disiplin dan pentingnya mematuhi peraturan

madrasah baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Hal ini dilakukan

diantaranya melalui kegiatan ekstra kurikuler seperti kepramukaan, dan

paskibra. Sebagai tindak lanjut dari upaya di atas yaitu dengan

memberikan sangsi bagi siswa yang melanggar. Sebagai koordinator

dalam pelaksanaan sangsi yaitu guru mapel aqidah akhlak bersama wali

kelas dan hal tersebut sudah dikoordinasikan dengan MTs Nurul Huda

Mangkang. Upaya yang ditempuh oleh pihak madrasah (guru) sudah

terlaksana, akan tetapi masih ada juga siswa yang kurang disiplin atau

kurang mematuhi peraturan madrasah.74

Berkaitan dengan masih kurangnya sopan santun pada diri siswa

MTs Nurul Huda Mangkang baik dalam perbuatan maupun dalam

perkataan. Upaya yang dilakukan oleh guru yaitu berusaha semaksimal

mungkin dengan memperbaiki proses pembelajaran akhlak dengan

memberikan pengertian terhadap siswa baik dari sisi materi pendidikan

maupun sisi keteladanan. Misalnya siswa yang suka memotong perkataan

guru, itu adalah perbuatan yang kurang terpuji dan sebaiknya dianjurkan

73. Hasil observasi pada saat pembelajaran akidah akhlak kelas VIII-B MTs Nurul Huda

Mangkang, Selasa, 25 Januari 2011 74. Hasil observasi pada saat pembelajaran akidah akhlak kelas VIII-B MTs Nurul Huda

Mangkang, Selasa, 25 Januari 2011

Page 68: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

54

berbicara setelah mendapat izin dari guru. Upaya yang dilakukan ada

yang berhasil dan ada yang belum berhasil, karena sangat dipengaruhi

karakter masing-masing siswa. ada yang dinasehati satu kali kemudian

sadar dan adapula yang dinasehati beberapa kali belum juga sadar dan

berubah.75

Upaya yang dilakukan siswa dalam menghadapi pengaruh teman

yang kurang baik akhlaknya yaitu siswa berusaha untuk menghindari

lingkungan pergaulan yang kurang baik dan berusaha memilih teman

yang baik. Misalnya dengan menjauhi teman yang sering berkata kotor,

teman yang suka membuat kegaduhan dan mempunyai hobi berkelahi.

Dan upaya ini sudah cukup berhasil dan efektif untuk mengatasi

permasalahan tersebut. Dengan berbagai upaya yang telah ditempuh baik

oleh pihak madrasah (guru) maupun siswa ada yang sudah cukup

berhasil, namun adapula yang belum berhasil secara maksimal. Untuk itu

problem yang belum terselesaikan tersebut masih perlu dicarikan solusi,

sehingga problem tersebut dapat teratasi.

c. Upaya pemecahan problematika yang berhubungan evaluasi.

Upaya pemecahan terhadap problematika yang berhubungan

dengan evaluasi. Pemecahan problematika yang berhubungan dengan

evaluasi yaitu dengan mengadakan pre-test dan apersepsi serta materi

pengantar sebelum mengajar/ sebelum menjelaskan pokok bahasan

tertentu dan mengadakan post test setiap selesai mengajar. Alat evaluasi

disesuaikan dengan kemampuan anak didik disamping test secara

tertulis juga test secara lisan dan ketrampilan ibadah.76

75. Hasil observasi pada saat pembelajaran akidah akhlak kelas VIII-B MTs Nurul Huda

Mangkang, Selasa, 25 Januari 2011 76. Hasil observasi pada saat pembelajaran akidah akhlak kelas VIII-B MTs Nurul Huda

Mangkang, Selasa, 25 Januari 2011.

Page 69: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

55

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Analisis Proses Pembelajaran Mapel Akidah Akhlak Di Kelas VIII-B MTs

Nurul Huda Mangkang

Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta

didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (Transfer) yang intern dan

terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapakan sebelumnya. Sedangkan

suatu pembelajaran bisa dikatakan efektif apabila prestasi belajar yang

diinginkan dapat dicapai secara maksimal.

Hasil pembelajaran yang baik haruslah bersifat menyeluruh, artinya

bukan hanya sekedar penguasaan pengetahuan semata, akan tetapi harus tampak

dalam perubahan sikap dan tingkah laku secara terpadu. Perubahan ini sudah

barang tentu harus dapat dilihat dan diamati, dalam arti mudah diatur.

Dalam proses pembelajaran, diharapakan adanya feedback antara

pendidik dan peserta didik. Akivitas pengajaran berlangsung secara aktif,

kondusif, menyenangkan tidak hanya menekankan pada sisi pendidik saja dalam

memberikan pengajaran aqidah akhlak, tetapi menekankan juga pada siswa dan

pendidik itu sendiri, sehingga proses pengajaran secara interaktif dan dialogis.

Selain harus kondusif dan komunikatif proses pengajaran harus

memperhatikan pengelolaan kelas, seperti pengalokasian waktu yang tersusun

rapi, penataan ruang kelas dan pemanfaatan media dalam kelas. Menurut Made

Pidarta, Dalam buku Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, dijelaskan

bahwa pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang

tepat terhadap problem dan situasi kelas. Ini berarti guru bertugas menciptakan,

memperbaiki dan memelihara sistem/organisasi kelas. Sehingga anak didik dapat

memanfaatkan kemampuannya.

Akan tetapi dari hasil analisis peneliti, peneliti menemukan kurangnya

kesesuaian antara teori pembelajaran yang edukatif seperti dijelaskan diatas

Page 70: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

56

dengan prakteknya di lapangan (pembelajaran dikelas VIII-B MTs Nurul Huda

Mangkang).

Terbukti masih ditemukannya problematika-problematika yang muncul

dalam pembelajaran yakni mengenai penguasaan dan pengembangan materi,

penggunaan metode pembelajaran dan perancangan pembelajaran kurang tepat

oleh guru dan problem yang muncul dari siswa seperti tingkat pengetahuan yang

siswa berbeda dan kurangnya kedisiplinan, serta minimnya sarana-prasarana

yang digunakan dalam mendukung pembelajaran.

Dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs Nurul Huda Mangkang

hanya memanfaatkan satu jam pelajaran dalam setiap satu minggu (satu jam

pelajaran) waktunya 75 menit, oleh karena waktu yang diberikan hanya sekitar

satu jam setiap satu minggu, guru Aqidah Akhlak harus dapat memanfaatkan

waktu, memilih materi pelajaran apa yang akan disampaikan terlebih dahulu,

sehingga dalam satu semester dapat menyelesaikan dan mengajarkan materi

aqidah akhlak sesuai yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Kemudian masalah penggunaan metode pengajaran. Agar metode yang

akan digunakan dalam suatu pembelajaran bisa lebih efektif maka harus mampu

melihat situasi dan kondisi siswa, termasuk perangkat pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran untuk siswa berkemampuan sedang tentu berbeda dengan siswa

yang pandai. Kiat lain untuk lebih mengoptimalkan proses pembelajaran, dengan

diawali dengan rancangan pembelajaran. Namun perlu ditegaskan bahwa

bagaimanapun canggihnya suatu rancangan pembelajaran, hal itu bukan satu-

satunya faktor yang menentukan keberhasilan. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri

bahwa proses pembelajaran tidak akan berhasil tanpa rancangan pembelajaran

yang berkualitas.

B. Analisis Problematika Pembelajaran Mapel Akidah Akhlak Di Kelas VIII-B

MTs Nurul Huda Mangkang

1. Analisis Problematika yang Berhubungan dengan Guru dan Upaya

Pemecahannya

Page 71: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

57

a. Analisis problematika yang berhubungan dengan Penguasaan dan

pengembangan materi. Penguasaan dan pengembangan materi lebih

dititik beratkan pada kemampuan dan kreativitas guru. Guru sebagai

pengajar dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan

ketrampilannya, supaya dalam mengajarkan ilmu pengetahuannya guru

lebih menguasai dan pandai dalam mengembangkan materi.77

Maka tuntutan guru, sebagai pengajar harus pandai

mempersiapkan rancangan rencana pembelajaran. Tujuannya agar

pembelajarannya lebih terarah, tersusun dan lebih efisien serta

menyenangkan, baik dari pengalokasian waktu maupun cara

penyampaiannya. Disamping itu pembelajaran harus didukung dengan

fasilitas atau media yang menunjang dalam mencapai keberhasilan

pembelajaran, seperti buku-buku bacaan, media elektronik dan lain

sebagainya.

Berdasarkan hasil penelitian dari lapangan, masih kurang sesuai

dengan terori yang dijelaskan diatas, karena proses pembelajaran yang

dilaksanakan guru aqidah akhlak di kelas VIII-B MTs Nurul Huda masih

kurang maksimal.

Problematika penguasaan dan pengembangan materi disebabkan

kurangnya atau terbatasnya alokasi waktu serta ketidak aktif dan

efektifnya perpustakaan, sementara materi yang disampaikan terlalu

banyak. Bidang studi aqidah akhlak menjadi menjenuhkan, karna selalu

menghafal dan memahami istilah-istilah dalam aqidah (syari’at) dan

akhlak (akhlak baik dan buruk) sedangkan istilah-istilah itu sudah sering

didengar, walaupun kurang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran aqidah akhlak ini banyak sekali materi didalamnya yang

77. Sofan Amri, S.Pd. Ii khoiru Ahmadi, M.Pd. Proses Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif

Dalam, Kelas(metode, landasan teoritis,-praktis dan penerapannya), (Jakarta: Prestasi pustaka,2010),

hlm.143

Page 72: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

58

harus dipahami dan dijalankan oleh siswa. Begitu banyaknya materi

sehingga mau tidak mau harus mempelajari dan selalu mengamalkannya

pelajaran tersebut dengan baik. Meskipun pembelajaran aqidah akhlak

bagi sebagian siswa menjenuhkan, namun masing-masing punya cara

sendiri untuk mengatasi kejenuhan tersebut. Karena guru di sekolahnya

mungkin sangat menjenuhkan dan kurang variatif dalam mengajar.

Kurangnya buku-buku penunjang, fasilitas yang terbatas serta

kemampuan siswa yang berbeda juga merupakan pengahmbat dari

pengembangan materi. Upaya atau tindakan untuk mengatasi problem

tersebut adalah dengan mencari bahan bandingan sebagai sumber

pembelajaran. Guru mengembangkan materi sedemikian rupa, seakan

materi itu bukan paket dari kurikulum.

Dengan mencari bandingan sebagai sumber pendukung,

menganalisa materi sebelum mengajar, dan menggunakan alat bantu atau

peraga yang ada sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan. Maka guru

senantiasa dapat mengembangkan potensi diri dengan banyak belajar dari

orang lain untuk menambah pengetahuan. Kelompok Kerja Guru (KKG)

salah satu ajang atau sarana untuk mengembangkan diri. Disana guru

dapat bertanya, sharing dan tukar pikiran sesama guru mata pelajaran

dalam pengalaman. Keterbatasan jam mengajar dapat diatasi dengan

menambah jam pembelajaran. Ini lebih efektif dilakukan pada pagi hari

sebelum kegiatan rutin disekolah dimulai. Namun karena hal ini tidak

memungkinkan maka pelaksanaanya dilakukan setelah jam pelajaran

usai. Dan supaya siswa tetap semangat dan tidak bosan maka disela-sela

pelajaran diselingi humor-humor ringan.

Sedangkan menurut hemat penulis upaya tersebut sudah dapat

membawa perubahan. Terlihat dari sikap siswa yang mulai ada perhatian,

mulai ada yang bertanya dan rasa ingin tahu terhadap apa yang

disampaikan guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Page 73: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

59

b. Analisis problematika yang berhubungan dengan pengelolaan kelas dan

metode mengajar. Proses pembelajaran yang inovatif bisa mengadaptasi

model pembelajaran yang menyenangkan. Learning in fun merupakan

kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah

menanamkan hal ini dipikirannya, maka tidak akan ada lagi siswa yang

pasif dikelas, perasaan tertekan dengan tanggung jawab tugas, dan rasa

bosan.

Membuat atau membangun metode pembelajaran yang inovatif

sendiri ini bisa dilakukan dengan berbagai cara diantaranya

mengakomodir setiap karakteristik setiap diri siswa. Artinya mengukur

daya kemampuan serap ilmu masing-masing siswa. Contohnya sebagian

siswa ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan

menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan,

auditory atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut

harus di sesuaikan pula dengan upaya penyeimbang fungsi otak kiri dan

otak kanan yang mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya

membangun rasa percaya diri siswa.

Proses kreatif dimaksudkan agar menciptakan kegiatan belajar

yang beragam sehingga menemuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.

Sedangkan untuk menjadi menyenangkan adalah menciptakan suasana

belajar-mengajar yang tidak membosankan, sehingga siswa memusatkan

perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu tercurah secara

komprehensif.

Sedangkan dalam pemilihan metode pembelajaran ada yang harus

dipertimbangkan, yakni keadaan murid yang mencakup pertimbangan

tentang tingkat kecerdasan, tujuan yang hendak dicapai, alat-alat yang

tersedia akan mempengaruhi pemilihan metode yang akan digunakan

Page 74: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

60

kemudian kemampuan pengajaran tentu menentukan, mencakup

kemampuan fisik keahlian.78

Berdasarkan landasaan teori diatas, pengelolaan kelas dan

pemilihan metode dalam proses pembelajaran di kelas VIII-B MTs Nurul

Huda kurang tepat/ sesuai (masih konvesional), karena pemilihan metode

kurang tepat pada fisik guru aqidah akhlak kelas VIII-B. ceramah

misalnya, harus memerlukan kekuatan guru secara fisik. Guru yang

mudah payah, kurang kuat berceramah dalam waktu yang lama. Dalam

hal seperti ini sebaiknya menggunakan metode lain yang tidak

memerlukan tenaga yang banyak.

Sedangkan menurut penilaian penulis, upaya atau usaha oleh guru

dalam mengatasi problem tentang pengelolaan kelas dan metode

mengajar (Membuat atau membangun metode pembelajaran yang inovatif

dan membuat pembelajaran yang menyenangkan Learning in fun)

tersebut sudah dapat membawa perubahan. Terlihat dari sikap siswa yang

mulai ada perhatian, mulai ada yang bertanya dan rasa ingin tahu

terhadap apa yang disampaikan guru saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung.

2. Analisis Problematika yang Berhubungan dengan Siswa dan Upaya

Pemecahannya

Dalam kaitannya problem tentang tingkat pengetahuan peserta didik

yang berbeda, latar belakang keluarga mempunyai dampak dan pengaruh

yang besar terhadap semangat dan motivasi mereka. Profesi orang tua juga

membawa pengaruh yang sangat menentukan sebuah motivasi pola belajar

dan kegiatan siswa. Bagi yang mempunyai orang tua seperti guru mereka

senantiasa mengawasi kegiatan belajar anak-anaknya. Belajar bagi mereka

tidaklah menjadi beban, namun bagi profesi lain mereka sedikit mempunyai

78. Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT. Rosda karya, 2003),

hlm.33

Page 75: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

61

peluang untuk memantau anaknya dalam belajar bahkan tidak sedikit yang

tidak sempat memantau kegiatan belajarnya dan tidak bisa menjadi sumber

atau tempat bertanya.

Adapun pola pengetahuan yang berbeda, merupakan suatu hal yang

lumrah apabila siswa dalam satu kelas mempunyai tingkat pengetahuan yang

berbeda, sebagian siswa ada yang mudah dan cepat menerima maupun

memahami materi pelajaran dan sebaliknya, ada pula yang kesulitan dan

lambat menerima serta memahami pelajaran. Hal ini sangatlah berpengaruh

terhadap semangat belajar dan pola belajar siswa tidak berimbang.

Berdasarkan hasil penelitian dari lapangan, upaya pemecahan

problematika tidak sesuai dengan terori yang dijelaskan diatas, karena proses

pembelajaran yang dilaksanakan guru aqidah akhlak di kelas VIII-B MTs

Nurul Huda belum maksimal. Karena melihat dari observasi dan wawancara

penulis, sebelum mengadakan penelitian dikelas VIII-B belum adanya upaya/

tindakan telah dilakukan dari guru.

Sedangkan upaya atau tindakan yang digunakan untuk mengatasi hal

ini adalah dengan menggunakan metode mengajar tepat dan disesuaikan

dengan gaya belajar (learning style) masing-masing siswa, cara lain yakni

dengan membentuk kelompok, bisa kelompok belajar atau kelompok diskusi.

Sedangkan menurut hemat penulis upaya tersebut sudah dapat

membawa perubahan yang lebih komunikatif. Terlihat dari sikap siswa yang

mulai ada perhatian, mulai aktif, partisipatif dan timbal balik anatara guru

dengan siswa, serta rasa ingin tahu siswa terhadap apa yang disampaikan

guru saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

3. Analisis Problematika yang Berhubungan dengan Evaluasi dan Upaya

Pemecahannya

Evaluasi pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan

untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi. Selain istilah evaluasi,

sering juga digunakan istilah-istilah lain seperti test, penilain dan lain-lain.

Page 76: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

62

Sedangkan penilaian yang digunakan dalam lesson plan, biasanya

menggunakan istilah test, misalnya dalam istilah pretest dan post-test.

Dalam kaitannya dengan evaluasi pembelajaran, Moekijat

mengemukakan tekhnik evaluasi yakni ada tiga yaitu; evaluasi belajar

pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai berikut: (a). Evaluasi belajar

pengetahuan/ kognitif, dapat dilakukan dengan ujian tertulis, lisan dan daftar

isian pertanyaan, (b). Evaluasi belajar keterampilan/ psikomotorik, dapat

dilakukan dengan ujian praktek, analisis keterampilan dengan analisis tugas

serta evaluasi peserta didik itu sendiri, (c). evaluasi belajar sikap/ afektif,

dapat dilakukan dengan daftar isian sikap dari diri sendiri.79

Berdasarkan landasan diatas berarti, evaluasi yang dilakukan guru/

madrasah kurang sesuai. Karena kurang memenuhi aspek evaluasi yang harus

dilaksanakan setiap pembelajaran. Problem pembelajaran Aqidah akhlak

yang terkait dengan evaluasi adalah kurangnya evaluasi proses ataupun skala

sikap. Aspek life skill sebagaimana tuntunan kurikulum sekarang kurang

tersentuh. Akhirnya yang terjadi adalah verbalisme, untuk mengetahui

keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar, guru melakukan evaluasi

dengan dua bentuk yaitu evaluasi formatif dan submatif. Evaluasi formatif

dilakukan dengan melalui test tertulis dan test tidak tertulis.

Test tertulis tidak dilakukan setiap hari, akan tetapi dilakukan setelah

satu pokok bahasan atau sebelum test semesteran. Sedangkan test tidak

tertulis berupa test lisan atau tanya jawab yang dilakukan setiap hari sebagai

wujud konsekuensinya dari pretest dan post test. Evaluasi yang dilakukan

oleh guru aqidah akhlak, baru mencakup aspek kognitif belum mencapai

aspek afektif dan psikomotorik. Sehingga penilaian yang dilakukan oleh guru

bidang studi tersebut baik penilaian belajar maupun penilaian hasil belajar

belum dilaksanakan dengan baik.

79. Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar, Landasan Konsep Dan Implementasi,

(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm175

Page 77: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

63

Selain problem dari siswa, waktu evaluasi pun sangat terbatas, jam

pertemuan yang hanya 75 menit perminggu tidak cukup melaksanakan

evaluasi yang ideal. Waktu ini hanya cukup untuk memberikan atau

menyampaikan materi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah

dengan mengadakan pre-test, post-test setelah selesai pembelajaran dan

pemberian tugas-tugas terstruktur. Evaluasi dilakukan secara lisan maupun

tertulis. Pemberian evaluasi disetiap pembelajaran meskipun sedikit membuat

siswa akan selalu belajar. Upaya ini dipandang efektif baik dilihat dari

evaluasi hasil maupun evaluasi proses. Dengan hal ini diharapkan akan

terjalin komunikasi dan hubungan yang erat untuk mengatasi kegiatan belajar

siswa.

Sedangkang Analisis Problematika yang Berhubungan dengan

Sarana-Prasarana dan Upaya Pemecahannya. Sarana-prasana dan media

merupakan alat untuk mendukung dan menyajikan suatu hal sehingga akan

tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang sesuai

dengan yang diharapkan, dan tercapainnya berhasilnya pembelajaran. Tanpa

media atau alat sarana dan prarana proses pembelajaran akan lebih lambat

dan membosankan serta berpengaruh terhadap kecepatan dan ketepatan

pemahaman siswa.

Sementara berdasarkan hasil observasi, di kelas VIII-B MTs Nurul

Huda sangat minim/ terbatas fasilitas, sarana dan prasarana sehingga proses

pembelajaran terkesan apa adanya dan konvensional. Berkaitan dengan

kurangnya sarana dan prasarana madrasah pihak madrasah berupaya untuk

melengkapi sarana dan prasarana madrasah baik secara langsung maupun

tidak langsung. Saat ini pihak madrasah masih mengupayakan untuk

melengkapi sarana dan prasarana tersebut.

Page 78: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

64

BAB V

KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penlitian dan analisa yang telah penulis paparkan, maka penulis

dapat menyimpulkan sebagai berikut:

Dalam proses pembelajaran aqidah akhlak tersirat satu kegiatan yang utuh

terpadu dan tidak terpisahkan antara guru dan siswa, serta faktor-faktor yang

mendukung proses pembelajaran aqidah akhlak yang disebut dengan sistem

pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak. Faktor pendukung itu antara lain

pendidik (guru), peserta didik (siswa), tujuan pengajaran materi, metode mengajar

dan evaluasi termasuk sarana dan prasarana.

1. Dalam pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak di kelas VIII-B MTs NU

Nurul Huda Mangkang muncul beberapa problematika. Pertama,

problematika yang berhubungan dengan guru aqidah akhlak meliputi: metode

pengajaran yang digunakan kurang variatif, kurangnya penguasaan dan

pengembangan materi oleh guru, keteladanan dari para guru, dan adanya

kecenderungan orang tua siswa menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak-

anaknya kepada madrasah (guru). Serta kurang adanya kekompakan diantara

para guru dalam memantau perkembangan perilaku siswa. Kedua,

problematika yang berhubungan dengan siswa meliput: kurangnya sopan

santun pada diri siswa baik dalam perbuatan maupun perkataan, masih adanya

siswa yang kurang disiplin atau kurang mematuhi peraturan madrasah baik di

dalam kelas maupun di luar kelas, dan rentannya siswa terhadap pengaruh

teman yang kurang baik akhlaknya. Ketiga, problem yang berhubungan

dengan sarana-prasarana yakni: Masih terbatasnya sarana-prasarana madrasah.

2. Dalam menghadapi problematika yang berhubungan dengan guru, MTs NU

Nurul Huda Mangkang melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Pertama,

menggunakan dan memodifikasi metode mengajar yang tepat dan disesuaikan

Page 79: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

65

dengan gaya belajar (learning style) masing-masing siswa, cara lain dilakukan

dengan cara membentuk kelompok dalam belajar, bisa kelompok belajar dan

kelompok diskusi, mencari bahan bandingan sebagai sumber pembelajaran

dan mengembangkan materi sedemikian rupa, seakan materi itu bukan paket

dari kurikulum, berusaha semaksimal mungkin memperbaiki proses

pembelajaran dengan memberikan pengertian terhadap siswa baik dari sisi

materi pendidikan maupun sisi keteladanan, melakukan koordinasi dan

menyamakan visi dalam pendidikan akhlak antara Madrasah, keluarga, dan

masyarakat sekitar, dan menjalin kekompakan diantara para guru yaitu dengan

diadakannya rapat koordinasi diantara para guru di bawah koordinasi kepala

madrasah. Sedangkan langkah-langkah yang berhubungan dengan problem

dari siswa: MTs NU Nurul Huda Mangkang, memberikan sangsi berupa

kredit point bagi siswa yang melanggarnya, mensosialisasikan arti disiplin dan

pentingnya mematuhi peraturan madrasah baik di dalam kelas maupun di luar,

serta mengarahkan untuk menghindari lingkungan pergaulan yang kurang

baik dan berusaha memilih teman yang baik. Sedangkan solusi yang

berhubungan dengan sarana-prasarana yakni, berusaha melengkapi sarana dan

prasarana madrasah.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang penulis peroleh, bahwa dalam pendidikan

akhlak di kelas VIII-B MTs NU Nurul Huda Mangkang terdapat beberapa

problematika yang perlu untuk dicari solusi pemecahannya. Maka saran-saran

yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Para guru dan warga masyarakat Madrasah Tsanawiyah NU Nurul Huda

Mangkang tetap berupaya untuk meningkatkan dan mengembangkan upaya

pendidikan akhlak terhadap siswa-siswinya, dapat menciptakan kondisi yang

kondusif dalam proses pendidikan baik langsung maupun tidak langsung,

Page 80: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

66

tanggap terhadap problematika-problematika yang muncul dan mencari solusi

pemecahannya serta meningkatkan jalinan kerjasama dengan pihak-pihak lain.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengikutsertakan siswa dalam kegiatan

keagamaan yang diadakan oleh masyarakat melalui buku pantauan.

2. Sebagai peserta didik hendaknya memahami dan menyadari pentingnya

akhlak bagi kehidupannya dan secara sadar melaksanakan dalam kehidupan

sehari-hari baik di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

3. Para orang tua hendaknya ikut membantu menyukseskan program pendidikan

akhlak di Madrasah dan menyadari bahwa pendidikan terutama pendidikan

(pembelajaran) akhlak adalah tanggung jawab orang tua sepenuhnya. Karena

orang tua adalah orang pertama yang dikenal oleh anak yang memberikan

pendidikan pertama dan utama, sebagai peletak pondasi dalam membentuk

kepribadian anak. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan memberikan

perhatian, keteladanan, pembiasaan, dan hukuman terhadap anak-anak baik

dalam hal ibadah maupun perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari.

C. PENUTUP

Puji syukur Alhamdulilallah hirabbil alamin, dengan rahmat, taufik dan

hidayah Allah SWT, penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas penyusunan

skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tersampaikan kepada

junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah diutus untuk menyampaikan

risalah kebenaran kepada umat manusia melalui hadist atau sunnah Beliau sebagai

pedoman hidup.

Tulisan tentang Problematika Pembelajaran Aqidah Akhlak dan Solusi

Pemecahannya di Kelas VIII-B MTs NU Nurul Huda Mangkang ini sebenarnya

masih dapat ditingkatkan dan dikembangkan lagi, namun apa yang dituangkan

dalam skripsi ini adalah hasil maksimal usaha penulis.

Page 81: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

67

Tulisan ini diharapkan memberikan kontribusi bagi fakultas Tarbiyah

sehingga dapat dijadikan sebagai panduan, bacaan/ keputakaan bagi mahasiswa

untuk mencetak calon guru yang professional dan menjadi pelengkap dari tulisan

yang telah ada selama ini. Dan yang pasti karya ini masih banyak kelemahan dan

kekurangan yang perlu disempurnakan. Oleh sebab itu masih diperlukan saran

dan kritik yang konstruktif. Semoga skripsi ini nantinya dapat bermanfaat, baik

bagi penulis maupun bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi

pembelajaran MTs NU Nurul Huda.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta

meridhoi cita-cita yang mulia kepada umat-Nya yang selalu gigih dalam berusaha.

Amin yaa rabbal ‘alamiin…

Page 82: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

68

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abbudin Nata. H, Tafsir Ayat-Ayar Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2002)

Al-Abrasyi. M. Athiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Terj. Djohar

Bustami, Aghani, dan Johar Bahri, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970)

Amri. Sofan, Iif khoiru Ahmadi, M.Pd. Proses Pembelajaran Kreatif Dan

Inovatif Dalam, Kelas (metode, landasan teoritis,-praktis dan

penerapannya), (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya,2010)

Arief. Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:

ciputat Press, 2002)

Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran.

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010)

Daradjat. Zakiyah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)

Darmadi. Hamid, Kemampuan Dasar Mengajar, Landasan Konsep Dan

Implementasi, (Bandung: Alfabeta, 2009)

Darwis. Jamaludin, Dinamika Pendidikan Islam,( Sejarah, Ragam dan

Kelembagaan), (Semarang: Rasa’il, 2006)

Depag, Syamil Al-Qur’an, (Jakarta: PT. Syaamil Cipta media, 2005)

Departemen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia ed. IV, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005)

Deprtemen Agama RI Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam,

Pembelajaran yang Efektif Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi

Siswa (Jakarta: Depag RI, 2002),

Departemen Pendidikan Nasional Republic Indonesia, Undang-Undang

Republic Indonesia, (Jakarta: 2003)

Page 83: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

69

Djamarah. Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif ,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2005) cet II

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK,

(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004)

Http://Gudang ilmu-uang-amal. Blogspot.com/2009/05/konsep-akhlak-dalam-

islam 24. Html, (April senin: 25-04 2011)

Isma’il SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, (Semarang,

Rasail Media Group, 1997)

Majid. Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru, (Jakarta: PT Rosda Karya: 2008)

, Perencanaan Pembelajarn Mengembangkan Standard Kompetensi

Guru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006)

Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Misaka

Gazila, 2003), cet. II.

Mulyasa, Menjadi Guru Professional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan), (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008)

Mustakim dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010)

Nurdin H. Syafruddin, Guru Professional dan Implementasi Kurikulum,

(Jakarta: Quantum Teaching, 2005), cet.III

Poerwadarminta. W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1982)

Ramayulis. H, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008)

Razak. K.H. Nasruddin. Dienul Islam, (Bandung: PT Alma’arif, 1983)

Soenarjo, R.H.A, dkk, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang CV.Toha

Putera, 2005)

Page 84: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

70

Tafsir. Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT. Rosda

karya, 2003)

Thohirin, Ms, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2005) edisi revisi

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2009), cet. II.

Uno. Hamzah B, Perencanaan Pembelajaran. (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2006)

Usman. Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2000)

Zahruddin. AR, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004)

Zuhairini dkk, Metodologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani, 1993)

;<=> ?@ABCبEAآ. GHEIJKب اEMNKا OPQC, بE@Kق .ا;STرم اEBC W=XT YZ[\, ]^K٤.ا ,

`abcK٢٧١.ا

Page 85: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

INSTRUMEN PENELITIAN

A. Pedoman Observasi

Dalam melaksanakan observasi atau pengamatan, penulis mengamati baik

secara langsung maupun tidak langsung terhadap Problematika Pembelajaran

Aqidah Akhlak dan Pemecahannya di Kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang

tahun ajaran 2010/2011. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang valid dan

lengkap sehingga keabsahannya dapat dipertanggung jawabkan. Adapun

pelaksanaan obsevasi sebagai berikut :

1. Mengamati letak geografis dan kondisi umum MTs Nurul Huda Mangkang

2. Mengamati ruang belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran di Kelas

VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang.

3. Mengamati sarana dan prasarana yang tersedia dan pemanfaatanya dalam

proses belajar mengajar di Kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang.

4. Mengamati media yang digunakan dalam proses belajar mengajar di Kelas

VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang.

5. Mengamati interaksi-edukatif antara guru dan murid dalam proses

pembelajaran aqidah akhlak di Kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang.

Rincian Pedoman Observasi

No. Komponen Aspek-aspek yang diteliti

(ideal) Responden Obsrvs Dkmnt

1. Proses

pembelajaran

o Suasana PBM kondusif,

komunikatif, aktif dan

menyenangkan

o Pengalokasian waktu

yang tersusun dan

Siswa–Guru

Guru

Page 86: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

terstruktur

o Penataan ruang kelas

yang nyaman

o Tujuan pembelajaran

jelas

Siswa-Guru

Guru

2. Guru

(pendidik)

o Mempunyai akhlak

mulia (menjadi suri

taulandan)

o Menguasahi materi

pelajaran (berilmu)

o Pandai memilih dan

menggunakan metode

pembelajaran yang tepat

o Memahami

karakteristik anak didik

o Mempunyai tujuan

pembelajaran

Siswa

Siswa

Guru

Guru

Guru

3. Siswa (anak

didik)

o Berakhlak baik, sesuai

dengan materi

o Berprestasi

o Aktif di dalam dan di

luar kelas

o Sehat jasmani dan

rohani

o Memiliki perlengkapan

belajar

Guru-

Kepsek

Guru

Guru

Guru

Siswa–Guru

4. Kurikulum o Kurikulum terkonsep Guru - �

Page 87: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

secara jelas sistematis

o Program pembelajaran

terkonsep secara

sistematis

o Memiliki tujuan

kurikulum yang jelas

o Adanya sarana-

prasarana yang

mendukung berhasilnya

kurikulum

wakakurikul

Guru

Guru -

wakakurikul

wakakurikul

um

5. Materi o Materi tepat sesuai

dengan kurikulum

o SK-KD terstruktur rapi

o Memiliki Prota dan

Promes materi pelajaran

Siswa–Guru

Guru

Guru

6. Evaluasi o Melakukan evaluasi

penempatan (awal),

formatif (tengah) dan

sumatif (akhir)

o Evaluasi pemahaman

siswa

o Evaluasi materi

pelajaran

o Evaluasi akhlak siswa

o Evaluasi pembelajaran

(PBM)

Guru

Siswa–Guru

Guru

Guru

Guru

7. Penilaian o Adanya pretest dan Test

o Adanya penilaian

Guru

Guru

Page 88: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

menggunakan non test

melalui pengamatan

akhlak dll.

o Adanya test remidi

Guru

8. Metode o Metode pembelajaran

yang tepat dan sesuai

o Menggunakan media/

sarana-prasarana yang

tapat

Siswa–Guru

Siswa–Guru

B. Pedoman Wawancara.

Dalam melaksanakan wawancara penulis menggunakan pertanyaan-

pertanyaan yang telah disusun secara terarah dan sistematis sebagai upaya

memperoleh informasi dan data yang obyektif. Penulis melakukan wawancara

kepada Pimpinan Madrasah, tenaga Pendidik (mapel Aqidah Akhlak) dan Waka

Kurikulum tentang permasalahan yang berkaitan dengan Problematika

Pembelajaran Aqidah Akhlak dan Pemecahannya di Kelas VIII-B MTs Nurul

Huda Mangkang.

Adapun Pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan dalam wawancara

sebagai berikut:

Wawancara kepada Kepala Sekolah

1. Bagaimana latar belakang dan sejarah berdirinya MTs Nurul Huda Mangkang?

2. Siapa pendiri MTs Nurul Huda Mangkang?

3. Kapan MTs Nurul Huda Mangkang didirikan?

4. Apa visi dan misi terhadap peserta didik di MTs Nurul Huda Mangkang?

5. Bagaimana struktur organisasi MTs Nurul Huda Mangkang?

6. Guru (tenaga pendidik)

a. Berapa jumlah guru yang mengajar mata pelajaran Akidah Akhlak?

b. Bagaimana akhlak guru mata pelajaran Akidah Akhlak ?

Page 89: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

7. Siswa (peserta didik)

a. Berapa jumlah siswa yang belajar di MTs Nurul Huda?

b. Bagaimana akhlak siswa-siswi MTs Nurul Huda?

8. Media Pembelajaran dan Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran.

a. Media dan sarana-prasarana apa saja yang ada dan digunakan sebagai

pendukung pembelajaran?

b. Bagaimana kondisi Media dan Sarana Prasarana Pendukung

Pembelajaran.?

Wawancara kepada Waka Kurikulum

1. Kurikulum

a. Apakah di MTs Nurul Huda Mangkang menggunakan Kurikulum KTSP?

b. Apakah ada standar isi mapel aqidah akhlak dalam kurikulum KTSP di

MTs Nurul Huda Mangkang?

c. Apakah dalam kurikulum terdapat silabus dan RPP aqidah akhlak?.

d. Apakah Kurikulum terkonsep secara jelas sistematis?

e. Apa tujuan kurikulum pendidikan Akidah Akhlak di MTs Nurul Huda

Mangkang?

2. Guru dan Siswa

a. Bagaimana keadaan akhlak guru di MTs Nurul Huda Mangkang?

b. Bagaimana keadaan akhlak siswa di MTs Nurul Huda Mangkang?

3. Sarana-prasarana Apa saja yang mendukung proses pembelajaran Aqidah

Akhlak di MTs Nurul Huda Mangkang?

Wawancara kepada Guru Aqidah Akhlak

1. Proses Pembelajaran

a. Metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran Aqidah akhlak?

b. Apa tujuan dan fungsi pembelajaran Aqidah akhlak di kelas VIII-B MTs

Nurul Huda Mangkang?

c. Sarana-prasarana atau media apa saja yang digunakan dalam pembelajaran

Aqidah akhlak?

Page 90: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

2. Siswa (peserta didik)

a. Bagaimana akhlak siswa-siswi kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang?

b. Bagaiamana prestasi siswa kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang?

c. Bagaimana kondisi perlengkapan belajar siswa?

d. Bagaimana kondisi fisik dan psikis siswa?

3. Kurikulum

a. Bagaimana dan apa tujuan kurulukum

b. Apa sajakah media/ sarana-prasarana yang digunakan dalam mendukung

berhasilnya pembelajaran?

c. Apakah dalam pembelajaran bapak membuat silabus dan RPP?.

4. Materi (bahan ajar)

Apakah dalam pembelajaran guru membuat prota, promes dan SK-KD?

5. Evaluasi

a. Evaluasi apa aja yang dilakukan guru dalan pembelajaran Aqidah Akhlak

di kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang?

b. Apakah guru melakukan evaluasi penempatan (awal), formatif (tengah)

dan sumatif (akhir)?

6. Penilaian

Apakah guru melakukan penilaian (pretest, post test, dan remidi) untuk

mengukur prestasi/ hasil belajar siswa?

Wawancara kepada peserta didik Aqidah Akhlak

1. Proses Pembalarajan

a. Bagaimana kondisi/ suasana proses belajar mengajar di kelas VIII-B MTs

Nurul Huda Mangkang?

2. Guru (pendidik)

a. Bagaimana akhlak guru Akidah Akhlak di kelas VIII-B MTs Nurul Huda

Mangkang?

b. Apakah guru Akidah Akhlak menguasai materi pelajaran?

Page 91: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

c. Apakah guru Akidah Akhlak menggunakan metode yang bervariasi dalam

melakukan pembelajaran?

d. Apakah materi aqidah akhlak sesuai dengan kurikulum/ bahan ajar?

C. Pedoman Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa dokumenter.

Bentuk data tersebut dapat berupa; surat-surat, buku harian, naskah, atau

dokument lainya.

Dokumen-dokumen yang dibutuhkan:

1. Sejarah dan letak geografis Sekolah

2. Struktur Organisasi Sekolah

3. Keadaan siswa dan guru

4. Kegiatan pembelajaran.

Page 92: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

DAFTAR NAMA SISWA

Kelas : VIII-B Tahun Ajaran : 2010/2011

Mapel : Aqidah Akhlak Semester : Genap

No. Nama

1. Ahmad Rochani

2. Aenun Khalid

3. Ahmad Sholeh

4. Alvian Badrul millah

5. Anom Wisnu Hermawan

6. Ardi Purwanto

7. Arif Maulana Budiyanto

8. Atho’urrrahman

9. Cholifah Novia Saputri

10. Dayung Nasti Setiawan

11. Dewi Ajeng Kartini

12. Dhimas Kuncoro Adhi

13. Didik Prastyo

14. Dzikri Firmansyah

15. Edi Sopiyan

16. Eka Asih Wulandari

17. Evi Handayani Ningsih

18. Faiza Noor Shofiyani

19. Faizul Khanafi

20. Farkhah Mukrikhah

21. Fitri Tahta Alvina

22. Friska Dwi Septiani

23. Hendrik Kurniawan

24. Hikmah Arinan Naja

25. Ifkhatul Shofa

26. Ika Nur Hasanah

27. Latifah

28. M. Prasojo

29. Muhammad eka Sektiarso

30. Mukholifatun

31. Mustafa Kamal

32. Nilna Nindawati

33. Nor Azmira Aryani

34. Novan Riyanto

35. Nor Fatikhati Baiti

Page 93: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

36. Nur Hanifah Tsaniati

37. Nur Kholis

38. Nur Lailatus Sobah

39. Nur Oktaviani

40. Nurul Mufidah

41. Rizki Wahyu Priyanto

42. Rizky Hamidun Majid

43. Rohmah Hidayati

44. Sayidul Anam

45. Sri Intan Puji Astuti

46. Ahmad Rinto Bagio

47. Nur Afifah

Page 94: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

STRUKTUR MTs NU NURUL HUDA

PENGURUS MTs NU NURUL HUDA

KEPALA MADRASAH

Ka. TU

TU Perpustakaan

TU Keuangan

TU Administrasi

Wakil Kepala Bidang

Kesiswaan

Wakil Kepela Bidang

Pengajaran

BP / BK WALI KELAS

GURU

SISWA

OSIS

Pramuka

KOMITE

WAKIL KEPALA MADRASAH

Page 95: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

SUSUNAN STAF

MTs NU. NURUL HUDA SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

Kepala Madrasah : Drs. H. Ajma’in Yahya

Wakil Kepala Madrasah : Drs. H. Samsudin, S.Pd

Ka. TU : M. Muhibuddin, S.Pd.I

Wakabid. Kurikulum : Rif’an, S.Ag

Wakabid. Kesiswaan : Mukhoyir, S.Ag

BK : Sugeng, SE

Dra. Hj. Sri Mulyati

Staf TU Bid. Administrasi : Maskon

Staf TU Bid. Keuangan : Drs. Syahir

Staf TU Bid. Perpust & Sar Pras : Agus Nahtadi

Wali Kelas 7. A : Istiadatus Solekah, S.Ag

Wali Kelas 7. B : Moh. Rifa’i, S.Sos.I

Wali Kelas 7. C : Nasrullah, S.Pd.I

Wali Kelas 7. D : Roisyatun, S.Pd

Wali Kelas 7. E : Dzikron Masyhadi, S.H.I

Wali Kelas 8. A : Ummi Hani’ Iddah Murniasih, S.Ag

Wali Kelas 8. B : Abdul Mukti, S.Ag

Wali Kelas 8. C : Ali Murtadho, S.H.I

Wali Kelas 8. D : Djasri Mustofa

Wali Kelas 9. A : KH. Ali Hasan

Wali Kelas 9. B : Masyhadi, S.Ag, SH

Wali Kelas 9. C : Drs. Shobirin, M.Si

Wali Kelas 9. D : Suryati, A.Md

Wali Kelas 9. E : H. Mahbub Ghozaly

Page 96: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

DAFTAR GURU DAN KARYAWAN

MTs NU NURUL HUDA

SEMARANG

N

O NAMA JABATAN BIDANG MENGAJAR

1 Drs. Ajma’in Yahya Kepala Madrasah Bhs. Arab

2 Drs. Syamsudin. S.Pd Wakil Kepala Bhs. Indonesia

3 Rif’an, S.Ag Wakabid.

Pengajaran

Matematika, IPS

Ekonomi, PKn

4 Ahmad Mukhoyyir. S.Ag Wakabid.

Kesiswaan Fiqih, SKI

5 Sugeng Mustofa. SE BP / BK IPS Ekonomi,

Matematika

6 Drs. Syahir Hasan Bendahara IPS Ekonomi, IPS

Geografi, IPA Biologi

7 Drs. H. Moch. Choironi Guru Ke-NU-an

8 M. Muhibbudin, Ka. TU Teknologi Informasi &

Komunikasi

9 KH. Ali Hasan Wali Kelas Bhs. Arab

10 Drs. Shobirin Wali Kelas Bhs. Indonesia

11 Achirin Bacher Guru IPS Geografi

12 Mudjito Sanusi Guru IPA FISIKA

13 H. Mahbub Ghozaly Wali Kelas Aqidah Akhlak

14 Suryati Wali Kelas IPS , Bhs. Jawa

15 Roisyatun. S.Pd Wali Kelas Bhs. Indonesia,

16 Masyhadi. S.Ag Wali Kelas Matematika, IPA Fisika

17 Djasri Mustofa Wali Kelas Bahasa Inggris

18 Aini Sa’adah, S.Ag Wali Kelas Bahasa Inggris, Bahasa

Arab, Geografi

19 Istiadatus Solekah. S.Ag Wali Kelas Qur’an Hadits

20 Umi Hanik. S.Ag Wali Kelas PKN Seni Budaya, Ke-

NU-an

21 Ali Murtadho. S.H.I Wali Kelas SKI,

22 Drs. H. Muftidin Guru Fiqih

23 Sirojatul Lami’ah. S.Ag Guru Seni Budaya

24 Abdul Mukti. S.Ag Wali Kelas Penjaskes

25 M. Maskon Bisri TU Administrasi Fiqih. SKI ,

26 Agus Nahtadi TU Perpustakaan IPS Ekonomi

27 Nasrullah, S.Pd.I Wali Kelas Aqidah Akhlaq

Page 97: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

28 Dzikron Masyhadi, S.Hi Guru IPS Sejarah

29 Muchidun Pembina Pramuka

30 Lilif Muallifatul Khorida.

FS Pembina Pramuka

31 Agus Makmun Pembina Pramuka

32 M. Kholil Pembina Pramuka

33 Nidaul Khoiriyah Pembina Pramuka

34 Sodikin Pembina Pramuka

35 Soleh Pesuruh

36 Rochani Pesuruh

DAFTAR PEMBINA KEGIATAN EKSTRA

MTs NU Nurul Huda

NO

NAMA KEGIATAN

PEMBINA

1 MTQ Istiadatus Solekah, S.Ag

2 PASKIBRA M. Kholil, Nidaul Ch, Lilif, MKFS

3 HADRAH Ahmad Mukhoyyir, S.Ag

4 ENGLIS

CONVERSATION Aini Sa’adah, S.Ag

5 MARCING BAND M. Muhibbudin

6 VOLLY BALL M. Maskon Bisri

7 MUSIK Sirajatul Lami’ah, S.Ag

8 Pramuka Satuan Gugus Depan

Page 98: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

DAFTAR SARANA-PRASARANA

MTS NURUH HUDA MANGKANG

No. Jenis Volume Keterangan

1. Kantor Kepala Madrasah 1 Buah Baik

2. Ruang Guru dan TU 1 Buah Baik

3. Ruang perpustakaan 1 Buah Baik

4. Ruang kelas 14 Buah Baik

5. Gudang 1 Buah Baik

6. Kamar mandi dan toilet 4 Buah Baik

7. Lapangan basket 1 Buah Baik

8. Lapangan volley 1 Buah Baik

9. Lapangan sepak bola 1 Buah Baik

10. Lab. komputer 1 Buah Baik

11. Papan nama 1 Buah Baik

12. Masjid 1 Buah Baik

13. Lab. MIPA 1 Buah Baik

14. Ruang keterampilan 1 Buah Baik

15. Ruang UKS 1 Buah Baik

16. Ruang BK 1 Buah Baik

17. Ruang OSIS 1 Buah Baik

18. Koperasi 1 Buah Baik

19. Mading 1 Buah Baik

20. Aula 1 Buah Baik

Page 99: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

DOKUMENTASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AQIDAH

AKLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG

Siswa dan siswi kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang

Siswa dan siswi kelas VIII-B MTs Nurul Huda Mangkang

Page 100: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

Situasi dan kondisi siswa dalam proses pembelajaran aqidah akhlak, sebelum

menerima pemecahan problematika yang berhubungan proses pembelajaran.

Situasi dan kondisi siswa dalam proses pembelajaran aqidah akhlak, sebelum

menerima pemecahan problematika yang berhubungan metode pembelajaran.

Page 101: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

Situasi dan kondisi siswa dalam proses pembelajaran aqidah akhlak, setelah

menerima pemecahan problematika

Situasi dan kondisi siswa dalam proses pembelajaran aqidah akhlak, setelah

menerima pemecahan problematika yang berhubungan pemahaman materi oleh siswa

dan siswi

Page 102: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

Situasi dan kondisi siswa dalam proses pembelajaran aqidah akhlak, setelah

menerima pemecahan problematika yang berhubungan dengan metode pembelajan,

siswa lebih bersemangat.

Situasi dan kondisi siswa dalam proses pembelajaran aqidah akhlak, setelah

menerima pemecahan problematika yang berhubungan kedisiplinan

Page 103: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

Situasi dan kondisi perpustakaan MTs Nurul Huda Mangkang, sebelum menerima

pemecahan problematika

Situasi dan kondisi perpustakaan MTs Nurul Huda Mangkang, setelah menerima

pemecahan problematika lebih rapi.

Page 104: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain...i PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS VIII-B MTs NURUL HUDA MANGKANG TAHUN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Anas Misbakhudin

Tempat/Tgl lahir : Demak, 28 Januari 1987

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Jl. Jatinegara Kaum Rt.06/ 03, Pulogadung, Jakarta Timur.

Pendidikan :

� SDN Sidomulyo II Dempet Demak Lulus Tahun 2000. � MTs “Miftahul Huda” Brakas Dempet Demak Lulus Tahun

2003.

� MA “Al-Wathoniyah Pusat” JL. Jalan Raya Bekasi timur.-MAN 8 Cakung JAKTIM lulus Tahun 2006.

Pengalaman Organisasi

o Pengalaman Organisasi Intra :

� Sekretaris I Unit Kegiatan Mahasiswa (BITA) Bimbingan Ilmu Tilawah Al-

Qur’an Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Tahun 2008.

� Koordinator Lembaga (Legawa) Koperasi Mahasiswa IAIN Walisongo

Semarang Tahun 2007.

� Skretaris Sie-Penerbitan Buletin “SYAMELA” Unit Kegiatan Mahasiswa

Institute (NAFILA) Nadi Filloghoh Al-Arobiyah IAIN Walisongo Semarang

Tahun 2008.

o Pengalaman Organisasi Ekstra :

� Koorninator Bidang Olah Raga di ASRAMA MAHASISWA IAIN Walisongo

Semarang Tahun 2007.

Semarang, 11 Juni 2011

Anas Misbakhudin