tugas aqidah

12
TUGAS AQIDAH I KITAB TAUHID 2 Hal 26 – 31 Oleh : NURUL IMANI (14611097) Jurusan Statistika Fakultas Matematematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia 2014

Upload: nurul-imani

Post on 13-Apr-2017

74 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Aqidah

TUGAS AQIDAH I

KITAB TAUHID 2 Hal 26 – 31

Oleh : NURUL IMANI (14611097)

Jurusan StatistikaFakultas Matematematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Islam Indonesia

2014

Page 2: Tugas Aqidah

WELCOMEAssalaamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Page 3: Tugas Aqidah

1. Sebutkan kaidah umum tentang sesuatu yang merusak damn membatalkan iman!

2. Mengingkari rububiyyah adalah membatalkan imam. Sebutkan dalilnya!

3. Apakah pebedaan antara mengingkari rububiyyah dengan mengingkari hak Allah untuk disembah!

4. Apakah hukum menjadikan perantara dan penolong dalam beribadah kepada Allah?

5. Mengapa menakwilkan nama-nama dan sifat-sifat Allah hukumnya sama dengan menafikanya?

6. Bolehkah berhukum kepada selain hukum Allah. Dan apa dalilnya?

7. Bolehkah menghina Allah atau Al-Qur’an atau Rasul-Nya dengan main-main? Sebutkan dalilnya!

8. Mungkinka seseorang keluar dari ajaran Muhammad, dan bisakah seseorang terlepas dari beban syariat agama, sebutkan dalilnya?

Soal latihan pasal IV

Page 4: Tugas Aqidah

1. Beberapa hal perusak dan pembatal keimanan antara lain:a. Mengingkari rububiyyah Allah atau sesuatu dari kekhususan-

kekhususan-Nya.b. Sombong serta menolah untuk beribadah kepada Allah.c. Menjadikan perantara dan penolong yang ia sembah atau ia

mintai pertolongan selain Allah.d. Menolak sesuatu yang telah Allah dan Rasul-Nya tetapkan

untuk diri-Nya dan menetapkan sesuatu yang dinafikan Allah dan Rasul dari diri Allah.

e. Mendustakan apa yang Rasul bawa serta wahyunya (Al-Qur’an).

f. Meyakini petunjuk Rasul tidak sempurna, menolak serta meyakini selain hukum syara’ itu lebih baik.

g. Sihir.h. Mengolok-ngolok atau mengejek Allah, Al-Qur’an, agama

islam, Rasulullah, atau sejenisnya, baik itu gurauan maupun sungguhan.

i. Berpaling dari agama Allah, tidak mau mempelajari dan mengamalkannya.

j. Menghalalkan sesuatu yang telah ditetapkan keharamannya (zina dan khomer).

*Jawaban*

Page 5: Tugas Aqidah

2. Dalil mengingkari rububiyah Allah terdapat pada Surah Al-jatsiyah: 24, yang artinya : Dan mereka berkata, “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan didunia saja, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa”. Tetapi mereka tidak mempunyai ilmu tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga.”

3. Mengingkari rububiyyah Allah itu berarti kita mengingkari perbuatan-perbuatan Allah seperti mengingkari Allah sebagai Pencipta, Pengatur alam semesta, serta mengingkari Allah yang mematikan dan menghidupkan. Sedang mengingkari hak Allah untuk disembah itu masuk dalam kategori mengingkari uluhiyyah-Nya, mengikari bahwa segala ibadah hanya diperuntukan untuh Allah semata.

4. Menjadikan perantara dan penolong dalam beribadah kepada Allah itu hukumnya boleh bahkan wajib selama kita mampu. Dalilnya terdapat dalam Surah Al-Maidah : 2, yang artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan (takwa) dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”.

5. Menakwil (mengubah makna dari arti sebenarnya) nama serta sifat Allah sama hukumnya dengan menafikannya karena hal itu menyelisihi dan tidak meyakini apa yang telah Allah dan Rasul-Nya tetapkan untuk diri-Nya dari nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

Page 6: Tugas Aqidah

6. Tidak boleh, karena perbuatan itu termasuk dalam hal yang dapat membatalkan iman. Dalilnya dalam surah Al-maidah : 44, yang artinya : “Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir”. 7. Tidak boleh, karena itu termasuk dalam hal yang dapat membatalkan iman. Dalilnya dalam surah At-Taubah: 65-66, yang artinya : “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab , ‘Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja’. Katakanlah, ‘Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?’ Tidak usah kamu minta ma’af, karena kamu kafir sesudah beriman.’’

8. - Seseorang mungkin saja keluar dari ajaran nabi Muhammad, apabila dia melakukan hal-hal yang dapat mengeluarkannya dari ajaran/golongan nabi Muhammad. Dalilnya terdapat dalam Surah Al-Maidah : 54 yang menjelaskan tentang orang yang murtad dan Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah cintai dan merekapun mencintai Allah.

Page 7: Tugas Aqidah

- Seseorang tidak bisa terlepas dari beban syari’at agama. Dalilnya terdapat dalam sebuah hadits yang artinya : “Barangsiapa dari umat yahudi atau nasrani yang mendengar aku diutus, kemudian mereka tidak beriman dengan apa yang aku bawa, maka ai termasuk penghuni neraka”.

( untuk jawaban no. 8, dalilnya dari referensi yang lain )

Page 8: Tugas Aqidah

DOSA???

PASAL VHUKUM PELAKU DOSA

BESAR

DOSA???

Page 9: Tugas Aqidah

Pengertian Dosa dan Pembagiannya

Dosa Besar (Kabirah) Dosa yang mengharuskan

adanya had baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Setiap maksiat yang dilakukan secara terang-terangan dan meremehkan dosanya.

Contoh: a. Syirik kepada Allahb. Sihirc. Membunuh jiwa yang

diharamkan kecualidengan benar

d. Memakan harta anak yatime. Melarikan diri pada saat

peperanganf. Menuduh wanita sucu/mukmin

berzina

Dosa Kecil (Shaghirah) Dosa yang tidak mempunyai

had di dunia, serta tidak mempunyai ancaman khusus di akhirat.

Contoh: Sebagaimana yang tercatat untuk bani adam, dan pasti akan didapatnya, yaitu: a. Zina mata, yaitu memandangb. Zina telinga, yaitu

mendengarkanc. Zina lisan,yaitu berbicarad. Zina tangan, yaitu memegange. Zina kaki, yaitu melangkahf. Zina hati, yaitu menginginkan

dan mendambakan (“Dengan catatan, hal tersebut dibenarkan oleh kemaluan, atau didustakannya”)

Page 10: Tugas Aqidah

^_^ Madzah ahlus Sunnah

Tentang Pelaku Dosa Besar ^_^

Pendapat Ahlus Sunnah “Pelaku dosa besar tidaklah kafir apabila dia termasuk ahli tauhid dan ikhlas. Dia tetap mukmin, tetapi dia fasik dengan dosanya tersebut, dan ia berada di bawah kehendak Allah. Apabila Allah berkehendak, Allah dapat mengampuni, menyiksa di neraka, kemudian mengeluarkannya dari neraka (dia tidak kekal dalam neraka).”

Pendapat dari Kelompok/Golongan Sesat

Murji’ah : Menyatakan maksiat tidak membahayakan (berpengaruh buruk) bagi orang yang beriman, sebagaimana ketaatan tidak bermanfaat bagi orang kafir.

Mu’tazilah : Orang yang berdosa tidak mukmin juga tidak kafir, berada pada tingkatan diantara keduanya. Jika meninggal tanpa bertaubat, maka ia kekal di neraka.

Khawarij : Orang yang berdosa besar itu kafir dan kekal di neraka.

Page 11: Tugas Aqidah

1.Firman Allah Ta’alla dalam surat Al-Hujarat : 9 -10

Segi Istidlal (pengambilan dalil) : “Allah telah mengakui keimanan pelaku dosa peperangan dari orang-orang mukmin dan bagi para pembangkang dari sebagian golongan atas sebagian yang lain, dan Dia menjadikan mereka bersaudara. Allah memerintahkan orang mukmin untuk mendamaikan antara saudara-saudara mereka seiman”.

DALIL-DALIL AHLUS SUNNAH

2. Hadits Nabi Shollalu ‘alaihi wassalam (HR. Bukhari dan Muslim)

Segi Istidlal (pengambilan dalil) : “Tidak kekalpelaku dosa besar di neraka, Orang yang dalam hatinya terdapat iman yang paling rendahpun akan dikeluarkan dari neraka, dan iman yang seperti ini hanyalah milik pelaku maksiat/ yang penuh dengan kemaksiatan dengan melakukan berbagai larangan serta meninggalkan kewajiban-kewajiban”.

Page 12: Tugas Aqidah

Sekian dan Terima Kasih ........!!!Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh