print

7
TORUS Merupakan pembengkakan pada rahang yang menonjol dari mukosa mulut, tidak berbahaya. Disebabkan oleh pembentukan tulang normal yang berlebihan, tampak radiopak dan dapat terjadi di beberapa tempat dari tulang rahang. Kelainan ini tidak membutuhkan perawatan. Kalau mengganggu pemakaian gigi tiruan atau fungsi bicara, dapat diambil secara bedah. AGNASIA Kesalahan pembentukan lengkung mandibula sering dihubungkan dengan anomali fusi telinga luar pada daerah garis tengah yang normalnya ditempati oleh mendibula sehingga telinga bertemu di garis tengah. MIKROGNASIA Disebabkan oleh kegagalan pusat pertumbuhan di kepala sendi. Penyebabnya adalah kelainan perkembangan atau didapat. Cedera pada kepala sendi oleh trauma saat lahir atau infeksi pada telinga dapat menyerang pusat pertumbuhan kepala sendi. Kemungkinan lain adalah trauma atau infeksi daerah kepala sendi yang umumnya unilateral dan menyebabkan pengecilan ukuran rahang yang unilateral. Keadaan ini dapat dikoreksi dengan bedah. MAKROGNASIA Adalah rahang yang besar. Jika terjadi pada rahang bawah, terjadi protrusi dengan dagu menonjol. Dapat bersifat kongenital atau dapatan melalui penyakit. Dapat dikoreksi dengan bedah. Cheilitis glandularis Jarang ditemui, tampak bibir bawah lebih besar dan padat. Etiologi tak jelas, diduga ada kaitannya dengan faktor familiar atau herediter. Cheilitis granulomatosa Meskipun tak ada kaitannya, gambaran klinis menyerupai cheilitis glandularis, yakni ada oedem luas pada bibir bawah Tidak nyeri dengan warna mukosa normal atau eryrhematus Etiologi tak jelas. Hereditary instentinal polyposis syndrome Kelainan yang jarang terjadi, merupakan salah satu gejala dari Peuzt-ajeghers Syndrome Gambaran klinis berupa pigmentasi pada mukosa mulut dan bibir dengan diameter 1 – 5 mm Focal epitelial hyperplacia (Heck’s disease) Tampak berupa multiple nodul pada bibir, mukosa mulut dan lidah Fordyse’s granules Bintik-bintik kecil yang terpisah-pisah dan kadang menyatu membentuk plaque

Upload: tito-amil-muzzammil

Post on 13-Dec-2014

74 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Print

TORUS

Merupakan pembengkakan pada rahang yang menonjol dari mukosa mulut, tidak

berbahaya. Disebabkan oleh pembentukan tulang normal yang berlebihan, tampak

radiopak dan dapat terjadi di beberapa tempat dari tulang rahang.

Kelainan ini tidak membutuhkan perawatan. Kalau mengganggu pemakaian gigi

tiruan atau fungsi bicara, dapat diambil secara bedah.

AGNASIAKesalahan pembentukan lengkung mandibula sering dihubungkan dengan anomali

fusi telinga luar pada daerah garis tengah yang normalnya ditempati oleh mendibula

sehingga telinga bertemu di garis tengah.

MIKROGNASIA

Disebabkan oleh kegagalan pusat pertumbuhan di kepala sendi. Penyebabnya

adalah kelainan perkembangan atau didapat. Cedera pada kepala sendi oleh trauma

saat lahir atau infeksi pada telinga dapat menyerang pusat pertumbuhan kepala sendi.

Kemungkinan lain adalah trauma atau infeksi daerah kepala sendi yang umumnya

unilateral dan menyebabkan pengecilan ukuran rahang yang unilateral. Keadaan ini

dapat dikoreksi dengan bedah.

MAKROGNASIAAdalah rahang yang besar. Jika terjadi pada rahang bawah, terjadi protrusi dengan

dagu menonjol. Dapat bersifat kongenital atau dapatan melalui penyakit. Dapat

dikoreksi dengan bedah.

Cheilitis glandularis Jarang ditemui, tampak bibir bawah lebih besar dan padat.

Etiologi tak jelas, diduga ada kaitannya dengan faktor familiar atau

herediter.

Cheilitis granulomatosa

Meskipun tak ada kaitannya, gambaran klinis menyerupai cheilitis glandularis,

yakni ada oedem luas pada bibir bawah

Tidak nyeri dengan warna mukosa normal atau eryrhematus

Etiologi tak jelas.

Hereditary instentinal

polyposis syndrome

Kelainan yang jarang terjadi, merupakan salah satu gejala dari Peuzt-ajeghers

Syndrome

Gambaran klinis berupa pigmentasi pada mukosa mulut dan bibir dengan

diameter 1 – 5 mm

Focal epitelial hyperplacia

(Heck’s disease)

Tampak berupa multiple nodul pada bibir, mukosa mulut dan lidah

Fordyse’s granules Bintik-bintik kecil yang terpisah-pisah dan kadang menyatu membentuk plaque

Secara Hispatologis tampak gambaran herterotopik glandula sebacea.

Myoblastoma congenital

(Congenital epulis)

Tumor jinak bertangkai pada mukosa mulut dan gusi bawaan sejak lahir.

CODE LOCATION AND TYPE OF DEFECT

Group 1 Palate = soft

Group 2 Palate = hard and soft up to incicive foramen

Group 3 Palate = hard, soft, alveolus, and lip

*unilateral

Group 4 Palate = hard, soft, lip, and alveolus

*bilateral

MAKROGLOSIA Pembesaran lidah merupakan kelainan perkembangan yang disebabkan oleh hipertrofi

Page 2: Print

otot lidah. Makroglosia dapat terlihat pada sindrom Down dan pada kretinisme kongenital

akibat kekurangan hormon kelenjar tiroid pada si ibu. Makroglosia juga dapat merupakan

kelainan yang didapat, selain karena faktor perkembangan, misalnya karena kehilangan gigi

rahang bawah dalam jumlah yang banyak. Pembesaran lidah juga bisa disebabkan tumor,

radang dan perubahan hormonal (pada kretinisme dan akromegali).

Pembesaran lidah dapat dikurangi dengan tindakan bedah.

MIKROGLOSIA

Adalah lidah yang kecil. Sangat jarang ditemukan, biasanya pada penderita sindrom

Pierre Robin yang merupakan kelainan herediter.

Pada hemiatrofi lidah, sebagian lidah mengecil. Penyebabnya dapat berupa cacat pada

saraf hipoglossus yang mempersarafi otot lidah. Tanpa rangsangan, otot lidah menjadi atrofi

dan tubuh lidah menjadi mengecil.

ANKILOGLOSIA

/TOUNGE TIE

Merupakan perlekatan sebagian atau seluruh lidah ke dasar mulut. Frenulum lingualis

melekat terlalu jauh ke depan dan terlihat pada posisi bervariasi, yang paling parah bila

terletak pada ujung anterior lidah. Pergerakan lidah terhambat, bicara terganggu. Kasus

ringan tidak membutuhkan perawatan, sedangkan kasus berat berhasil diobati dengan

bedah untuk memperbaiki perlekatan frenulum.

CLEFT TOUNGE Terjadi akibat terganggunya fusi bagian kanan dan kiri lidah.

TIROID

LINGUAL

Tampak sebagai penonjolan pada pangkal lidah sekitar foramen caecum yang mengandung

jaringan tiroid

KISTA

TIROGLOSUS

Selalu terletak pada garis tengah leher depan.

Mikroskopis : dinding kista mengandung sisa-sisa jaringan tiroid yang terdiri atas folikel

kelenjar tiroid yang mengandung koloid.

Kista ini perlu dibedakan dengan kista lain yang juga ditemukan pada leher, misalnya

kista brankiogenik yang letaknya tidak pada garis tengah, tetapi lebih ke samping. Pada

gambaran mikroskopis, kista brankiogenik tidak mengandung sisa-sisa kelenjar tiroid, tetapi

terdiri atas folikel jaringan limfoid yang padat serta dilapisi oleh epitel gepeng berlapis

sebagai bagian dalam dinding kista.

MEDIAN

ROMBOID

GLOSITIS

Kelainan kongenital akibat kelainan perkembangan embrional. Kedua tuberkulum lateral

lidah tidak bertemu di tengah lidah dan tidak menutup bagian tengah yang disebut

tuberkulum impar. Bagian tengah tampak seperti suatu daerah berbentuk belah ketupat

berwarna kemerahan seperti terkena radang dengan permukaan licin karena tidak berpapil.

LIDAH

GEOGRAFIK

(GLOSSITIS

MIGRATORI

JINAK DAN

ERITEMA

MIGRANS)

Biasanya terjadi pada anak-anak. Tampak daerah kemerahan pada dorsum lidah akibat

deskuamasi papilla filiformis dikelilingi daerah sedikit menonjol dan berbatas tegas dengan

tepi tidak teratur dan berwarna putih kekuningan. Papilla fungiformis tetap ada. Gambaran

dapat berubah-ubah sehingga dinamakan glositis migratoris jinak. Lesi umumnya tidak sakit,

tapi kadang timbul rasa sakit ketika memakan makanan asin dan pedas. Jarang sekali

disertai dengan stomatitis areata migrans pada sisi lain mukosa mulut yang umumnya pada

mukosa labial atau bukal. Gambaran mikroskopisnya sama dengan stomatitis areata

migrans, yaitu tampak perpanjangan rete peg dan ada infiltrasi sel neutrofil.

HAIRY

TOUNGE

Tampak bagian tengah belakang lidah lebih merah dengan permukaan seperti berambut

karena hipertrofi papilla filiformis.

Page 3: Print

Labio schizis

Nama lainnya adalah cleft lip, bibir sumbing atau celah bibir . Dapat terjadi pada

bibir atas (maksilla cleft lip) atau bibir bawah (mandibullar cleft lip), lebih sering pada bibir

atas.

Patogenesisnya pada bibir atas akibat kegagalan fusi antara procesus nasalis

medialis dengan procesus nasalis lateralis kiri/kanan saat pembentukan bibir masa

embrional, sedangkan pada bibir bawah akibat kegagalan fusi antara procesus

mandibularis kiri dan kanan di garis median wajah.

Palato schizis Celah pada langit-langit mulut yang terjadi akibat kegagalan fusi antara procesus

palatinus kiri dan kanan garis median pada masa embrional.

Gnato schizisCelah pada procesus alveolaris akibat kegagalan fusi antara procesus nasalis

media dengan procesus maksilaris kiri/kanan dan paling sering terjadi pada rahang atas.

Biasanya menyertai celah bibir dan atau celah palatum.

Kinasi antara labio,

gnato, dan palato

schizis:

(i) Labio gnato schizis

(ii) Palato gnato schizis

(iii) Labio gnato palato schizis

(iv) Labio palato schizis

Oblique facial cleft

Celah bibir atas yang meluas ke Ala Nasi sampai ke sudut mata.

Sangat jarang ditemui dan kelainan ini selain melibatkan jaringanlunak, kadangkala

melibatkan jaringan tulang.

Transverse facial cleftCelah bibir yang terjadi pada sudut mulut (Makrostamia), kadang meluas sampai ke

telinga

A. Isolated cleft palate (class II)

B. Unilateral cleft of the lip (class II)

C. Unilateral complete cleft of the lip and palate (class III)

D. Bilateral incomplete cleft of the lip(class IV)

E. Bilateral complete cleft of the lip and palate (class IV)

F. Bilateral complete cleft of the lip and palate with a laterally displaced premaxillary segment (class IV)

A. Class I : cleft of the soft palate only

B. Class II : cleft of the soft and hard palate but not involving the alveolar process

C. Class III : unilateral complete cleft of the lip and palate

D. Class IV : bilateral complete cleft of the lip and palate

Page 4: Print

Anggota Tugas

Dental Specialist

IKGA Bertanggung jawab untuk mengkontrol kesehatan mulut dan gigi pasien

OrtodonsiaPerannya pada diagnosis dan treatment dengan mengumpulkan rekam medis, meliputi

cephalometri, panomaric, model study dan diagnostic photographs

ProstodonsiaReplaces, restores dan rehabilitasi struktur orofacial yang secara congenital tidak ada

atau malformasi

Medical and allied Health Specialist

Dokter anak Bertanggung jawab memonitor kesehatan pasien secara menyeluruh

Medical geneticistMemeriksa pasien untuk menemukan karakteristik syndrome yang berhubungan dengan

pasien cleft lip and palate

Dokter bedah Penentuan waktu operasi dan metode penutupan cleft

Social workerMemberikan konseling supportive dan fasilitas komunikasi antara keluarga pasien

dengan personel medis

Psikiatri dan PsikologMengevaluasi kekuatan, kelemahan cognitive, interpersonal, emosional dan

perkembangan social dari pasien

Audiologist Memberikan tes untuk mengidentifikasi kesulitan pendengaran

OtolaryngologistMengkoordinasi tes audiologi dan beberapa pembelajaran yang dibutuhkan untuk

evaluasi struktur telinga bagian tengah

Perawat Memberikan bantuan kepada seluruh anggota team

AGE TREATMENT AND SPECIALIST

Lahir Pedodonsi membuat feeeding plate. Memberi instruksi pada orang tuanya untuk menambah berat

badan si anak sehingga anak mampu menerima tindakan bedah.

3 bulan Bedah perbaikan bibir.

6 bulan Permulaan preventive dentistry

15-18 bulan Perbaikan bedah palatum. Dilatih speech therapist

2 tahun Dokter bedah memeriksa kembali hasil bedah. Orthodonsi memeriksa gigi dan jaringan lunak.

Dokter THT memeriksa pendengaran dan membran tymphani. Speech therapist memonitor

perkembangan.

3 tahun Pemeriksaan rutin ke dokter gigi tiap 4 bulan. Anggota tim lain terus memonitor.

4 tahun Dokter bedah THT melakukan audiography dan tes kompliansi, dan meletakkan grommet tubes

pada gendang telinga jika dibutuhkan.

7 tahun Pembenahan dari gigi anterior yang tidak rata dan hubungan segmen labial.

9 tahun Revisi bedah bibir dan hidung untuk memperbaiki penampilan

12 tahun Orthodonsi memperbaiki maloklusi dan merawat gigi croeding dan tidak rata. Perluasan maksilla

mungkin diperlukan.

16 tahun Bedah plastik untuk memperbaiki penampilan hidung. Penggantian gigi yang hilang dengan bridge

atau prostesis lepasan.

16 tahun dst Prostodonsi dan konservasi menyediakan perawatan rutin gigi.

Tipe Hipolastik Kerusakan enamel yang terjadi saat tahap histodiferensiasi dari perkembangan gigi. Hal

ini terjadi karena beberapa area dari organ enamel tidak mempunyai inner enamel

Page 5: Print

epithelium, sehingga menyebabkan diferensiasi sel dalam ameloblas

Tipe Hipomaturasi Gigi memiliki ketebalan enamel yang normal, tetapi nilai radiodensitas dan mineral

rendah.

Tipe Hipokalsifikasi

Email dengan dengan bentuk dan ukuran normal ( pembentukan matriks email cukup ),

tetapi kualitasnya rendah dan rapuh akibat kurangnya kalsifikasi pada masa

pembentukan gigi.

Gigi berwarna kuning kecoklatan.

Dentin dysplasia

tipe I (radicular dentin

dysplasia; rootless

teeth)

Disebut rootless teeth karena mengalami kehilangan struktur dentin pada akar

yang sering mengarah kepada pendeknya akar.

Dentin pada enamel dan koronal secara klinis normal dan bentuknya baik tapi

kadang menunjukkan adanya atrisi

Gigi menunjukkan pemendekkan akar, tidak ada kanal pulpa, dan kamar pulpa

yang berbentuk bulan sabit kecil.

Dentin dysplasia

Tipe II (coronal

dentin dysplasia)

Gigi permanen tidak menunjukkan translusensi seperti pada gigi desidui.

Fluorosis ringan (mild) pada enamel

Kamar pulpa menunjukkan perluasan menyerupai thistle tube-shaped dan

menunjukkan banyak pulp stone