TRANSCRIPT
![Page 1: Print](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081413/548b7874b479597b598b47a5/html5/thumbnails/1.jpg)
TORUS
Merupakan pembengkakan pada rahang yang menonjol dari mukosa mulut, tidak
berbahaya. Disebabkan oleh pembentukan tulang normal yang berlebihan, tampak
radiopak dan dapat terjadi di beberapa tempat dari tulang rahang.
Kelainan ini tidak membutuhkan perawatan. Kalau mengganggu pemakaian gigi
tiruan atau fungsi bicara, dapat diambil secara bedah.
AGNASIAKesalahan pembentukan lengkung mandibula sering dihubungkan dengan anomali
fusi telinga luar pada daerah garis tengah yang normalnya ditempati oleh mendibula
sehingga telinga bertemu di garis tengah.
MIKROGNASIA
Disebabkan oleh kegagalan pusat pertumbuhan di kepala sendi. Penyebabnya
adalah kelainan perkembangan atau didapat. Cedera pada kepala sendi oleh trauma
saat lahir atau infeksi pada telinga dapat menyerang pusat pertumbuhan kepala sendi.
Kemungkinan lain adalah trauma atau infeksi daerah kepala sendi yang umumnya
unilateral dan menyebabkan pengecilan ukuran rahang yang unilateral. Keadaan ini
dapat dikoreksi dengan bedah.
MAKROGNASIAAdalah rahang yang besar. Jika terjadi pada rahang bawah, terjadi protrusi dengan
dagu menonjol. Dapat bersifat kongenital atau dapatan melalui penyakit. Dapat
dikoreksi dengan bedah.
Cheilitis glandularis Jarang ditemui, tampak bibir bawah lebih besar dan padat.
Etiologi tak jelas, diduga ada kaitannya dengan faktor familiar atau
herediter.
Cheilitis granulomatosa
Meskipun tak ada kaitannya, gambaran klinis menyerupai cheilitis glandularis,
yakni ada oedem luas pada bibir bawah
Tidak nyeri dengan warna mukosa normal atau eryrhematus
Etiologi tak jelas.
Hereditary instentinal
polyposis syndrome
Kelainan yang jarang terjadi, merupakan salah satu gejala dari Peuzt-ajeghers
Syndrome
Gambaran klinis berupa pigmentasi pada mukosa mulut dan bibir dengan
diameter 1 – 5 mm
Focal epitelial hyperplacia
(Heck’s disease)
Tampak berupa multiple nodul pada bibir, mukosa mulut dan lidah
Fordyse’s granules Bintik-bintik kecil yang terpisah-pisah dan kadang menyatu membentuk plaque
Secara Hispatologis tampak gambaran herterotopik glandula sebacea.
Myoblastoma congenital
(Congenital epulis)
Tumor jinak bertangkai pada mukosa mulut dan gusi bawaan sejak lahir.
CODE LOCATION AND TYPE OF DEFECT
Group 1 Palate = soft
Group 2 Palate = hard and soft up to incicive foramen
Group 3 Palate = hard, soft, alveolus, and lip
*unilateral
Group 4 Palate = hard, soft, lip, and alveolus
*bilateral
MAKROGLOSIA Pembesaran lidah merupakan kelainan perkembangan yang disebabkan oleh hipertrofi
![Page 2: Print](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081413/548b7874b479597b598b47a5/html5/thumbnails/2.jpg)
otot lidah. Makroglosia dapat terlihat pada sindrom Down dan pada kretinisme kongenital
akibat kekurangan hormon kelenjar tiroid pada si ibu. Makroglosia juga dapat merupakan
kelainan yang didapat, selain karena faktor perkembangan, misalnya karena kehilangan gigi
rahang bawah dalam jumlah yang banyak. Pembesaran lidah juga bisa disebabkan tumor,
radang dan perubahan hormonal (pada kretinisme dan akromegali).
Pembesaran lidah dapat dikurangi dengan tindakan bedah.
MIKROGLOSIA
Adalah lidah yang kecil. Sangat jarang ditemukan, biasanya pada penderita sindrom
Pierre Robin yang merupakan kelainan herediter.
Pada hemiatrofi lidah, sebagian lidah mengecil. Penyebabnya dapat berupa cacat pada
saraf hipoglossus yang mempersarafi otot lidah. Tanpa rangsangan, otot lidah menjadi atrofi
dan tubuh lidah menjadi mengecil.
ANKILOGLOSIA
/TOUNGE TIE
Merupakan perlekatan sebagian atau seluruh lidah ke dasar mulut. Frenulum lingualis
melekat terlalu jauh ke depan dan terlihat pada posisi bervariasi, yang paling parah bila
terletak pada ujung anterior lidah. Pergerakan lidah terhambat, bicara terganggu. Kasus
ringan tidak membutuhkan perawatan, sedangkan kasus berat berhasil diobati dengan
bedah untuk memperbaiki perlekatan frenulum.
CLEFT TOUNGE Terjadi akibat terganggunya fusi bagian kanan dan kiri lidah.
TIROID
LINGUAL
Tampak sebagai penonjolan pada pangkal lidah sekitar foramen caecum yang mengandung
jaringan tiroid
KISTA
TIROGLOSUS
Selalu terletak pada garis tengah leher depan.
Mikroskopis : dinding kista mengandung sisa-sisa jaringan tiroid yang terdiri atas folikel
kelenjar tiroid yang mengandung koloid.
Kista ini perlu dibedakan dengan kista lain yang juga ditemukan pada leher, misalnya
kista brankiogenik yang letaknya tidak pada garis tengah, tetapi lebih ke samping. Pada
gambaran mikroskopis, kista brankiogenik tidak mengandung sisa-sisa kelenjar tiroid, tetapi
terdiri atas folikel jaringan limfoid yang padat serta dilapisi oleh epitel gepeng berlapis
sebagai bagian dalam dinding kista.
MEDIAN
ROMBOID
GLOSITIS
Kelainan kongenital akibat kelainan perkembangan embrional. Kedua tuberkulum lateral
lidah tidak bertemu di tengah lidah dan tidak menutup bagian tengah yang disebut
tuberkulum impar. Bagian tengah tampak seperti suatu daerah berbentuk belah ketupat
berwarna kemerahan seperti terkena radang dengan permukaan licin karena tidak berpapil.
LIDAH
GEOGRAFIK
(GLOSSITIS
MIGRATORI
JINAK DAN
ERITEMA
MIGRANS)
Biasanya terjadi pada anak-anak. Tampak daerah kemerahan pada dorsum lidah akibat
deskuamasi papilla filiformis dikelilingi daerah sedikit menonjol dan berbatas tegas dengan
tepi tidak teratur dan berwarna putih kekuningan. Papilla fungiformis tetap ada. Gambaran
dapat berubah-ubah sehingga dinamakan glositis migratoris jinak. Lesi umumnya tidak sakit,
tapi kadang timbul rasa sakit ketika memakan makanan asin dan pedas. Jarang sekali
disertai dengan stomatitis areata migrans pada sisi lain mukosa mulut yang umumnya pada
mukosa labial atau bukal. Gambaran mikroskopisnya sama dengan stomatitis areata
migrans, yaitu tampak perpanjangan rete peg dan ada infiltrasi sel neutrofil.
HAIRY
TOUNGE
Tampak bagian tengah belakang lidah lebih merah dengan permukaan seperti berambut
karena hipertrofi papilla filiformis.
![Page 3: Print](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081413/548b7874b479597b598b47a5/html5/thumbnails/3.jpg)
Labio schizis
Nama lainnya adalah cleft lip, bibir sumbing atau celah bibir . Dapat terjadi pada
bibir atas (maksilla cleft lip) atau bibir bawah (mandibullar cleft lip), lebih sering pada bibir
atas.
Patogenesisnya pada bibir atas akibat kegagalan fusi antara procesus nasalis
medialis dengan procesus nasalis lateralis kiri/kanan saat pembentukan bibir masa
embrional, sedangkan pada bibir bawah akibat kegagalan fusi antara procesus
mandibularis kiri dan kanan di garis median wajah.
Palato schizis Celah pada langit-langit mulut yang terjadi akibat kegagalan fusi antara procesus
palatinus kiri dan kanan garis median pada masa embrional.
Gnato schizisCelah pada procesus alveolaris akibat kegagalan fusi antara procesus nasalis
media dengan procesus maksilaris kiri/kanan dan paling sering terjadi pada rahang atas.
Biasanya menyertai celah bibir dan atau celah palatum.
Kinasi antara labio,
gnato, dan palato
schizis:
(i) Labio gnato schizis
(ii) Palato gnato schizis
(iii) Labio gnato palato schizis
(iv) Labio palato schizis
Oblique facial cleft
Celah bibir atas yang meluas ke Ala Nasi sampai ke sudut mata.
Sangat jarang ditemui dan kelainan ini selain melibatkan jaringanlunak, kadangkala
melibatkan jaringan tulang.
Transverse facial cleftCelah bibir yang terjadi pada sudut mulut (Makrostamia), kadang meluas sampai ke
telinga
A. Isolated cleft palate (class II)
B. Unilateral cleft of the lip (class II)
C. Unilateral complete cleft of the lip and palate (class III)
D. Bilateral incomplete cleft of the lip(class IV)
E. Bilateral complete cleft of the lip and palate (class IV)
F. Bilateral complete cleft of the lip and palate with a laterally displaced premaxillary segment (class IV)
A. Class I : cleft of the soft palate only
B. Class II : cleft of the soft and hard palate but not involving the alveolar process
C. Class III : unilateral complete cleft of the lip and palate
D. Class IV : bilateral complete cleft of the lip and palate
![Page 4: Print](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081413/548b7874b479597b598b47a5/html5/thumbnails/4.jpg)
Anggota Tugas
Dental Specialist
IKGA Bertanggung jawab untuk mengkontrol kesehatan mulut dan gigi pasien
OrtodonsiaPerannya pada diagnosis dan treatment dengan mengumpulkan rekam medis, meliputi
cephalometri, panomaric, model study dan diagnostic photographs
ProstodonsiaReplaces, restores dan rehabilitasi struktur orofacial yang secara congenital tidak ada
atau malformasi
Medical and allied Health Specialist
Dokter anak Bertanggung jawab memonitor kesehatan pasien secara menyeluruh
Medical geneticistMemeriksa pasien untuk menemukan karakteristik syndrome yang berhubungan dengan
pasien cleft lip and palate
Dokter bedah Penentuan waktu operasi dan metode penutupan cleft
Social workerMemberikan konseling supportive dan fasilitas komunikasi antara keluarga pasien
dengan personel medis
Psikiatri dan PsikologMengevaluasi kekuatan, kelemahan cognitive, interpersonal, emosional dan
perkembangan social dari pasien
Audiologist Memberikan tes untuk mengidentifikasi kesulitan pendengaran
OtolaryngologistMengkoordinasi tes audiologi dan beberapa pembelajaran yang dibutuhkan untuk
evaluasi struktur telinga bagian tengah
Perawat Memberikan bantuan kepada seluruh anggota team
AGE TREATMENT AND SPECIALIST
Lahir Pedodonsi membuat feeeding plate. Memberi instruksi pada orang tuanya untuk menambah berat
badan si anak sehingga anak mampu menerima tindakan bedah.
3 bulan Bedah perbaikan bibir.
6 bulan Permulaan preventive dentistry
15-18 bulan Perbaikan bedah palatum. Dilatih speech therapist
2 tahun Dokter bedah memeriksa kembali hasil bedah. Orthodonsi memeriksa gigi dan jaringan lunak.
Dokter THT memeriksa pendengaran dan membran tymphani. Speech therapist memonitor
perkembangan.
3 tahun Pemeriksaan rutin ke dokter gigi tiap 4 bulan. Anggota tim lain terus memonitor.
4 tahun Dokter bedah THT melakukan audiography dan tes kompliansi, dan meletakkan grommet tubes
pada gendang telinga jika dibutuhkan.
7 tahun Pembenahan dari gigi anterior yang tidak rata dan hubungan segmen labial.
9 tahun Revisi bedah bibir dan hidung untuk memperbaiki penampilan
12 tahun Orthodonsi memperbaiki maloklusi dan merawat gigi croeding dan tidak rata. Perluasan maksilla
mungkin diperlukan.
16 tahun Bedah plastik untuk memperbaiki penampilan hidung. Penggantian gigi yang hilang dengan bridge
atau prostesis lepasan.
16 tahun dst Prostodonsi dan konservasi menyediakan perawatan rutin gigi.
Tipe Hipolastik Kerusakan enamel yang terjadi saat tahap histodiferensiasi dari perkembangan gigi. Hal
ini terjadi karena beberapa area dari organ enamel tidak mempunyai inner enamel
![Page 5: Print](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081413/548b7874b479597b598b47a5/html5/thumbnails/5.jpg)
epithelium, sehingga menyebabkan diferensiasi sel dalam ameloblas
Tipe Hipomaturasi Gigi memiliki ketebalan enamel yang normal, tetapi nilai radiodensitas dan mineral
rendah.
Tipe Hipokalsifikasi
Email dengan dengan bentuk dan ukuran normal ( pembentukan matriks email cukup ),
tetapi kualitasnya rendah dan rapuh akibat kurangnya kalsifikasi pada masa
pembentukan gigi.
Gigi berwarna kuning kecoklatan.
Dentin dysplasia
tipe I (radicular dentin
dysplasia; rootless
teeth)
Disebut rootless teeth karena mengalami kehilangan struktur dentin pada akar
yang sering mengarah kepada pendeknya akar.
Dentin pada enamel dan koronal secara klinis normal dan bentuknya baik tapi
kadang menunjukkan adanya atrisi
Gigi menunjukkan pemendekkan akar, tidak ada kanal pulpa, dan kamar pulpa
yang berbentuk bulan sabit kecil.
Dentin dysplasia
Tipe II (coronal
dentin dysplasia)
Gigi permanen tidak menunjukkan translusensi seperti pada gigi desidui.
Fluorosis ringan (mild) pada enamel
Kamar pulpa menunjukkan perluasan menyerupai thistle tube-shaped dan
menunjukkan banyak pulp stone