anakes print
TRANSCRIPT
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Jakarta. Waktu penelitian pada tahun akademik 2002/2003 sejak Februari sampai November 2003.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan analisis benttuk-bentuk kesalahan sintaksis dalam karangan narasi mahasiswa Korea.
Tujuan Telaah
1. Untuk menambah wawasan penelaah mengenai aplikasi analisis kesalahan berbahasa.
2. Untuk mengetahui jenis dan persentase kesalahan sistem berbahasa mahasiswa Korea dalam mempelajari bahasa Indonesia dalam tataran sintaksis.
3. Untuk mengetahui prosedur yang digunakan dalam menganalis kesalahan.
Fokus dan Objek Penelitian
Penelitian ini berfokus pada bentuk-bentuk kesalahan Sintaksis, berupa kesalahan, yang terdapat dalam karangan mahasiswa Korea. Objek penelitian ini adalah mahasiswa Korea yang belajar bahasa Indonesia di Universitas Negeri Jakarta angkatan 98 dan 2000. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 karangan dari 10 mahasiswa Korea. Jadi, setiap mahasiswa membuat 2 karangan.
Kesalahan Berbahasa
• Menurut Dulay, kesalahan adalah bagian dari konversasi atau komposisi yang menyimpang dari beberapa norma baku (norma terpilih) dari performasi orang dewasa.
• Menurut Kridalaksana, analisis kesalahan berbahasa adalah teknik untuk mengukur kemajuan belajar bahasa dan mencatatnya serta mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan yang dibuat seseorang atau kelompok.
Penyebab Kesalahan Berbahasa
• Kesalahan akibat generalisasi yang berlebihan (overgeneralizations)
• Penyederhanaan kaidah bahasa kedua (simplifications)
• Kesalahan akibat pengembangan kaidah bahasa kedua yang salah (developmental error)
• Kesalahan akibat terlalu seringnya menggunakan sebuah kaidah yang sudah dikuasai (bahasa pertama).
Corder membedakan dua jenis kesalahan berbahasa
yaitu:
• Mistake adalah penyimpangan yang disebabkan oleh faktor performance
• Error adalah penyimpangan yang sistematis dan konsisten serta menjadi ciri khas dari sistem bahasa siswa yang belajar bahasa pada tingkat tertentu.
Dua tipe kesalahan• Kesalahan global adalah
kesalahan karena efek makna seluruh kalimat.
• Kesalahan lokal adalah kesalahan yang tidak menghambat komunikasi yang pesannya diungkapkan dalam kalimat.
Prosedur dalam menganalisis kesalahan
• Pengumpulan data dari karangan-karangan siswa ajaran atau dari hasil-hasil ujian.
• Identifikasi kesalahan baik yang mendapat perhatian khusus dengan tujuan tertentu maupun penyimpangan yang umum.
• Klasifikasi kesalahan atau pengelompokan kesalahan.
• Pernyataan tentang frekuensi tipe kelasahan.• Identifikasi lingkup tipe kesalahan.• Usaha perbaikan.
Pola kalimat bahasa Indonesia
• S+P• S+P+O• S+P+Pel.• S+P+Ket.• S+P+O+Pel.• S+P+O+Ket.
Pola kalimat bahasa Korea
• S+P• S+O+P• S+Ket.+P• Ket.+S+O+P• S+Pel.+P• S+O+Pel.+P
Dalam bahasa Indonesia struktur
frasa memiliki hukum DM dan bahasa Korea
memiliki hukum MD.
Jenis Kesalahan Sintaksis Bahasa Indonesia
• Diksi kurang tepat• Struktur tidak baku• Pemakaian imbuhan tidak tepat• Pemakaian kata sambung tidak tepat• Penulisan ejaan atau tanda baca tidak tepat• Pemakaian kata depan tidak tepat• Kata mubazir
Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa
yang terdapat tokoh dan urutan waktu yang
kronologis.
ANAKES sintaksis
Adalah analisis kalimat yang mengalami kesalahan dari
segi struktur tata bahasa dan kaidah baku.
Data penelitian
adalah kesalahan sintaksis yang terdapat dalam karangan
mahasiswa Korea JBSI UNJ. Jumlah karangan yang
dianalisis sebanyak 20 karangan, yang terdiri dari 409
kalimat.
Persentase kesalahan analisis
persentase kesalahan kalimat mencapai 57,70% dan
kalimat yang tidak memiliki kesalahan sintaksis sebanyak
173 dengan persentase 42,30%. Hal ini menandakan
bahwa dalam karangan mahasiswa Korea masih banyak
kesalahan penggunaan kaidah sintaksis bahasa Indonesia.
KESALAHAN UMUM
A.Diksi Kurang Tepat (82 kesalahan/25,8%)
B.Struktur Tidak Baku (58 kesalahan/18,30%)
C.Pemakaian Kata Sambung Tidak Tepat (16 kesalahan/5,
05
%)
D.Pemakaian ejaan/tanda baca yang tidak tepat (87 kesal
ahan/27,44
%)
E.Pemakaian Imbuhan Tidak Tepat (33 kesalah /10,41%)
F.Pemakaian Kata Depan Tidak Tepat (11 Kesalahan/3,47
%)
G.Kata Mubazir (tidak ekonomis) (30 kesalahan/9,46%)
Kesalahan tersebut diklasifisikan lagi menjadi beberapa jenis kesalahan.
Interpretasi penelitianDalam karangan mahasiswa Korea terdapat 317 kesalahan. Kesalahan umum 156/49,21% dan kesalahan khusus 162/50,79%.Keterbatasan penelitianKendala yang dihadapi antara lain :1.Tidak mudah mendapatkan karangan dari mahasiswa Korea. Hal ini dikarenakan perasaan takut dan malu.2.Teori mengenai kesalahan sintaksis.3.Objek penelitian, berupa kalimat yang panjangg dan tidak jelas sangan menyulitkan peneliti untuk membahasnya4.Hasil penelitian ini hanya menggunakan interpretasi peneliti sepenuhnya berdasan teori yang telah dipahaminya.
Kesimpulan Berdasarkan uraian dalam pembahasan di atas, kami simpulkan bahwa :
• Masih banyak mahasiswa Korea yang melakukan kesalahan sintaksis dalam karangannya.
• Sebagian besar mahasiswa memiliki persentase salah lebih dari 50 persen.
• Kesalahan banyak terjadi pada penulisan ejaan dan penggunaan diksi yang kurang tepat. Kemudian disusul oleh kesalahan struktur yang tidak baku , pemakaian imbuhan yang kurang tepat, dan penggunaan kata-kata mubazir.
Kesalahan yang paling sedikit dilakukan adalah kesalahan pemakaian kata sambung dan kata depan.
Kesalahan yang dilakukan mahasiswa Korea ini dapat dikategorikan error bukan mistake.
Kesalahan yang terjadi disebabkan oleh :1.Mahasiswa korea sulit membedakan huruf konsonan b dengan p dan k dengan g.2.Bahasa Korea memiliki hukum MD sedangkan bahasa Indonesia memiliki hukum DM.3.Kurangnya penguasaan dan ketidaktahuan mahasiswa aka kaidah yang benar dalam tata bahasa Indonesia.
Saran1. Jika dilihat dari segi teori, di dalam penelitian
tersebut, peneliti tidak memasukkan teori tentang sintaksis. Di dalam kajian teori, peneliti hanya memasukkan tentang pengertian analisis kesalahan berbahasa, karangan narasi, dan pola kalimat pada bahasa Indonesia dan bahasa Korea. Alangkah lebih baik, jika pada kajian teori peneliti juga menyertakan teori tentang sintaksis, sehingga orang lain yang nantinya membaca hasil penelitian tersebut juga mengerti dan memahami apa itu yang dimaksud dengan sintaksis.
2. Pada bagian pembahasan, bentuk kesalahan yang ditemukan peneliti tidak semuanya dimasukkan, hanya beberapa kesalahan saja yang dimasukkan sebagai sampel penelitian. Hal tersebut dapat menyebabkan pembaca kurang puas dan paham dalam membaca hasil penelitian tersebut.
3. Kalimat yang salah dari segi sintaksis yang berhasil ditemukan peneliti, tidak diurutkan dengan perbaikannya, sehingga hal tersebut agak membingungkan orang lain pada saat melihat data-data yang berhasil ditemukan oleh peneliti.
4. Pada bagian yang salah, sebaiknya peneliti memberikan tanda seperti garis bawah atau ditebalkan hurufnya, sehingga orang lain dapat melihat jelas perbedaan antara bagian yang salah dan bagian yang benar.
5. Pada bagian lampiran, sebaiknya peneliti mengklasifikasikan mana karangan yang dibuat pertama kali, mana karangan yang dibuat untuk kedua kalinya. Hal tersebut bertujuan untuk melihat perkembangan dari hasil karangan, apakah kesalahan yang terjadi berulang atau tidak.
A. Diksi Kurang Tepat (82 kesalahan/25,8%)
Kalimat yang salah Kalimat yang benarSaya datang ke U-jung Bandang Saya datang ke Ujung Pandang.
Ajing itu lihat sedikit mahal Anjing itu harganya sedikit mahal.
Saya kaket sekali Saya kaget sekali.
Dulu kalau ada cicak saya tangap dan puang diluar rumah.
Dulu kalau ada cicak saya tangkap dan buang ke luar rumah.
B. Struktur Tidak Baku (58 kesalahan/18,30%)
Kalimat yang salah Kalimat yang benarSampai jam 9 tetapi saya bangun terlambat
Saya bangun terlambat sampai pukul 09.00
Makin lama makin lancar berbahasa indonesia saya senang sekali .
Saya senang sekali, sebab semakin lama saya semakin lancar berbahasa Indonesia.
Kalau kesempatan diberi kepada saya, saya mau tinggal di sini.
Saya ingin tinggal di sini apabila saya diberikan kesempatan.
Karena berbicaranya dosen cepat sekali, walaupun pusing saya gembira.
Saya pusing mendengar dosen berbicaranya cepat sekali, walaupun demikian saya berusaha untuk gembira.
C. Pemakaian Kata Sambung Tidak Tepat (16 kesalahan/5,05%)
Kalimat yang salah Kalimat yang benarSaya bisa tidur sambil mendengar CD. Bangunnya sore.
Saya biasanya tidur sambil mendengar CD, sehingga saya bangunnya sore.
Sore, saya belajar bahasa Indonesia. menghapal kata-kata atau P.L atau membaca koran dulu cari kata-kata.
Setiap sore saya belajar bahasa Indonesia dengan cara menghapal kata-kata atau membaca koran sambil mencari kata-kata sulit.
Taman burung ada di dalam Taman mini bisa mesambil poto bersama burung-burung.
Taman burung berada di dalam Taman Mini, sehingga kami dapat foto bersama burung-burung.
karena keindahan dan kesulitan pulau Jeju yang dimilikinya banyak dijadikan tempat bermain sinetron yaitu All in.
Keindahan dan keunikan pulau Jeju dimanfaatkn untuk syuting Sinetron All In.
D. Pemakaian ejaan/tanda baca yang tidak tepat (87 kesalahan/27,44%)
Kalimat yang salah Kalimat yang benarhampir 1 minggu saya tidak bisa makan dan munta terus.
Hampir 1 minggu saya tidak bisa makan dan muntah terus.
Saya suka menoton film. Saya suka menonton film.
Tanggal 25, Desember ialah hari natal.
Tanggal 25 Desember ialah hari natal.
3 bulan yang lalu saya berolahraga
Tiga bulan yang lalu saya berolahraga.
E. Pemakaian Imbuhan Tidak Tepat (33 kesalah /10,41%)
Kalimat yang salah Kaimat yang benar
Saya kenal kepala kapal laut. Saya mengenal kepala kapa laut.
Saya sudah ketemu banyak orang yang baik dan melihat laut yang indah.
Saya sudah bertemu banyak orang yang baik dan melihat laut yang indah.
Setelah ditabrak, supir angkot coba kabur.
Setelah ditabrak, supir angkot coba kabur.
Saya mengharap dapat belajar bahasa Indonesia
Saya berharap dapat belajar bahasa Indonesia
F. Pemakaian Kata Depan Tidak Tepat (11 Kesalahan/3,47 %)
Kalimat yang salah Kaimat yang benar
Dan lagi pagai kapal di pulau Buton kira-kira 5 jam.
Saya memakai kapal laut ke pulau Buton selama 5 jam.
Tetapi mereka datang di sini sebab jaga alam laut.
Mereka datang ke sini, sebab ingin melihat alam dan laut.
Pertama saya perna berjalannya, bandung, jogjakarta.
Pertama, saya pernah pergi ke Bandung dan Yogjakarta
Musim bunga korea ada banyak bunga.
Musim bunga di Korea ada banyak bunga.
G. Kata Mubazir (tidak ekonomis) (30 kesalahan/9,46%)
Kalimat yang salah Kaimat yang benar
Lingkungan ini ada banyak macam-macam pulau kecil.
Lingkungan ini ada banyak pulau kecil
Dia juga umurnya sama saya. Tetapi ada berbeda
Dia umurnya hampir sama dengan saya, tetapi sedikit berbeda.
Kami tidak masih mudah berbicara dengan orang Indonesia
Kami tidak mudah berbicara dengan orang Indonesia.
Inilah kondisi-kondisi transportasi di Indonesia
Inilah kondisi transportasi umum di Indonesia.