presus tata ikk.pptx

52
MIFTAKUR ROHMAH SOFYAN(20090310213) FKIK UMY Angkatan 47 PUSKESMAS KOTA GEDE 2

Upload: dokter-pig

Post on 02-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

ipe

MIFTAKUR ROHMAH SOFYAN(20090310213)FKIK UMY Angkatan 47PUSKESMAS KOTA GEDE 2

Presentasi kasus

HIPERTENSI GRADE II DENGAN KATARAK SENILIS IMATUR DAN OSTEOARTHRITIS PADA JANDA LANJUT USIA DISERTAI KESEDIHAN YANG MENDALAM TERHADAP KEMATIAN BEBERAPA ANGGOTA KELUARGA

1. IDENTITAS PASIEN

Nama: Ny. JTanggal Lahir: 25 juli 1946Usia: 69 tahunJenis Kelamin: Perempuan Alamat: Gang satria 4 no 45Agama: IslamSuku: JawaPekerjaan: Tidak berkerjaStatus Perkawinan: JandaPendidikan Terakhir: Tamatan SDKunjungan Puskesmas: 13 Maret 2014Kunjungan Rumah: 14 Maret 2014No RM : 000045Jaminan Kesehatan: BPJS2. ANAMNESIS

Keluhan utama : Nyeri lutut kiri Riwayat Penyakit sekarang : Nyeri pada lutu kiri seperti ditusuk-tusuk, terutama nyeri bila berjalan/sedang aktifitas dan saat sujud maupun rukuk sholat, keluhan membaik dengan istirahat. Awalnya nyeri lutut kiri dikeluhkan 1,5 tahun yang lalu, kumat-kumatan setiap bulan dan berlangsung selama 1-2 mingguan. Keluhan nyeri lutut kiri memburuk sekitar 6 bulan terakhir.Pasien sudah berobat ke puskesmas sejak pertama kali mengeluhkan lutut nyeri dan teratur minum obat yang diberikan dokter namun keluhan nyeri masih hilang timbul. Selain itu pasien mengeluh sulit tidur, sulit tidur sering dirasakan jika teringat kesedihan akan peristiwa yang telah dialami yaitu peristiwa kematian anak, suami dan ibu kandung. Namun keluhan sulit tidur memburuk 3 hari terakhir ini, paisen bisa tidur jika sudah larut malam dan terbangun ditengah malam kemudian tidak bisa tidur kembali. Keluhan lain berupa pandangan kabur yang dirasakan sudah 2,5 tahun terakhir dan sudah di bawa ke dokter kemudian di diagnosis katarak.

3. Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat hipertensi : 6 tahun yang laluRiwayat katarak immature : 2,5 tahun yang laluRiwayat alergi obat: disangkalRiwayat stroke: disangkalRiwayat diabetes mellitus: disangkal Riwayat penyakit jantung: disangkalRiwayat dislipidemia : disangkal4. Riwayat Penyakit Keluarga: Riwayat hipertensi : (+) ibu kandung pasien meninggal karena komplikasi hipertensi pada tahun 1994Riwayat penyakit jantung: (+) suami meninggal karena serangan jantung pada tahun 1998Riwayat hipotensi : (+) anak kedua meninggal pada tahun 1996Riwayat Diabetes mellitus: disangkalRiwayat stoke : disangkal

Riwayat Personal Sosial LingkunganPendidikan Pasien merupakan tamatan SD, tidak pernah tinggal kelas dan tidak pernah bermasalah selama menempuh pendidikan sekolahnya, namun tidak melanjutkan sampai selesai sekolah dasar karena menikah pada usia 9 tahun kemudian pindah ke medan mengikuti suami yang kerja disana.PekerjaanPasien adalah seorang single parent dan tidak berkerja saat ini, kemudian untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan berobat di dapat dari pemberian kedua anaknya yaitu kurang lebih 1,5-2 juta/bulan, pasien merasa cukup dan tidak kekurangan. Dulu disaat masih muda pasien berkerja jualan baju dan batik dipasarPerkawinan dan Keluarga Pasien menikah tahun 1955 di usia 9 tahun, Pasien menikah dengan suami yang berkerja sebagai mandor di pabrik. Pasien dikaruniai 3 orang anak dan 4 orang cucu. Anak pertama lahir pada tahun 1969 dan sekarang sudah menikah memiliki 2 orang anak kemudian tinggal jauh di jakarta bekerja sebagai pengusaha taksi. Anak kedua lahir pada tahun 1975 namun meninggal diusia 21 tahun karena sakit darah rendah. Anak ketiga lahir pada tahun 1979 dan sekarang sudah menikah memiliki 2 orang anak dan tinggal di prambanan, bekerja sebagai agen grosir sembako. Hubungan dan komunikasi pasien dengan seluruh anggota baik dan harmonis. SosialisasiPasien menjalin hubungan baik dengan tetangga dan masyarakat sekitar, bergaul dan tidak menutup diri dari aktivitas masyarakat. Rutin mengikuti pengajian dan perkumpulan yang di adakan di lingkungan rumah.

Gaya HidupTidak minum alkohol, tidak merokok dan konsumsi obat-obatan terlarang.Pasien tidur malam 6-7 jam, kadang tidur siang jika merasa lelah.Pasien mengaku sedih dan merasa sepi dirumah sendirian karena jauh dari anak-anak, serta sedikit khawatir dengan penyakitnya. Dalam menyelesaikan masalah tersebut pasien selalu terbuka bercerita dengan kedua anak dan tidak lupa untuk sholat serta banyak berdoa kepada Allah SWT.Hampir setiap pagi hari pasien berjalan di sekitar rumah sekitar 15 menit bila lutut tidak sakit. Pasien tidak pernah ikut senam lansia karena diadakan cukup jauh dari rumah.Pasien sudah melakukan pembatasan makanan sesuai anjuran dokter, seperti mengurang garam dan perbanyak konsumsi buah serta sayuran. Pasien hamper setiap hari selalu minum susu.

PengobatanPasien teratur kontrol ke puskesmas bila lutut nyeri dan ketika obat untuk hipertensi sudah akan habis serta jika ada keluhan lainya. Mengingat jarak rumah dan puskesmas cukup dekat.

Anamnesis IllnessPerasaan pasienPasien merasa sedih dengan sakit pada sendi lutut nya atau osteoarthritis. Selain itu pasien juga merasa sedih dan sering teringat terhadap kepergian orang2 tercinta seperti ibu, anak perempuan dan suami dalam kurun waktu berdekatan yaitu kisaran 2 tahun. Selain itu pasien merasa kesepian tinggal dirumah sendirian.Ide pasienMenurut pasien sakit yang dialami merupakan penyakit usia tua, pasien berharap dengan kontrol 2 minggu sekali di puskesmas, mengukur tekanan darah dan minum obat secara rutin dapat mengurangi penyakit yang diderita. Untuk katarak pasien bersedia mengikuti saran dokter untuk di operasi jika sudah katarak sudah matang.

Harapan pasien Pasien berharap nyeri lutut kiri bisa sembuh sehingga tidak menggangu aktifitas dan bisa sholat dg khusyuk. Kemudian tekanan darah bisa terkontrol normal dan hidup sehat kembali. Kesedihan terhadap ingatan akan kematian beberapa anggota keluarga juga bisa berkurang. Pasien berharap kedua anak dan menantu nya pindah kerumah pasien sehingga bisa tinggal bersama..Efek terhadap fungsi dan sosialSemenjak mengidap penyakit hipertensi pasien mengaku sering sakit kepala, mudah capk. Semenjak terkena katarak sulit melihat jauh, pasien hanya mampu melihat jarak 2-3 meter saja sehingga pekerjaan atau aktifitas sedikit terganggu, kemudian semenjak nyeri lutut pasien sulit untuk menjalankan olahraga, jalan sehat serta sholat sehingga sulit untuk khusyuk.

Review Anamnesis Sistem: Sistem indera : pengelihatan seperti berkabutSistem pernapasan: tidak ada keluhan.Sistem peredaran darah dan jantung: tidak ada keluhan.Sistem pencernaan: tidak ada keluhan.Sistem saluran kencing dan kelamin: tidak ada keluhanSistem tulang dan otot : lutut kiri nyeriSistem persarafan: tidak ada keluhan.

Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum: BaikKesadaran: Compos MentisVital SignsTekanan Darah: 160/100 mmHgNadi: 72x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup.Suhu badan: 36,7CPernapasan: 22x/menitAntropometriTinggi Badan: 60 cmBerat Badan: 170 kgIndeks Massa Tubuh: 20,7 Status Gizi: Baik/Normal

Bentuk kepala: NormosefalRambut: keriting, warna putih, distribusi tidak merataMataPalpebra: Edema (-/-)Konjungtiva: Anemis (-/-)Sklera: Ikterik (-/-)Kornea: Arcus senilis (+/+)Pupil: Reflek cahaya (+/+), isokorLensa: keruh + (ODS)Shadow test : (+/+)Pemeriksaan oftalmoskopi: Tidak dilakukan

Pemeriksaan Telinga: nyeri tekan (-/-), serumen (-/-)Pemeriksaan otoskopi : tidak dilakukan Test fungsi pendengaran : tidak dilakukanPemeriksaan Hidung: Sekret (-/-), epistaksis (-), massa (-/-)

Pemeriksaan LeherKelenjar tiroid: Tidak membesarKelenjar lnn: Tidak membesar, nyeri (-)

Pemeriksaan Thorax

Pemeriksaan Paru

Pemeriksaan Abdomen

PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium 13 Januari 2015Kolesterol total: 159mg/dlHDL: 59 mg/dlLDL: 127 mg/dlTG: 123Asam urat: 4,5 mg/dl

USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANGRo. Genue sinistra, oftalmoskop, fungsi ginjal (ureum, kreatinin), EKG (rekam jantung)

DIAGNOSIS KLINISOsteoartrithis Hipertensi Grade 2Katarak senilis imature ODS

TERAPIFarmakoterapi:Diltiazem 3X30 mgHCT 1x25 mgParacetamol 3x500 mgNon farmakologisEdukasi pasien tentang :Pentingnya modifikasi gaya hidup dalam pengelolaan penyakit pasien

ANALISIS KASUS

Diagnosa kerja pada pasien ini adalah HIPERTENSI GRADE II DENGAN KATARAK SENILIS IMATUR DAN OSTEOARTHRITIS PADA JANDA LANJUT USIA DISERTAI KESEDIHAN YANG MENDALAM TERHADAP KEMATIAN BEBERAPA ANGGOTA KELUARGA

ANALISIS KUNJUNGAN RUMAHKondisi PasienKondisi pasienKunjungan rumah dilakukan pada tanggal 14 Maret 2015 pukul 14.00-16.00 WIB. Kondisi pasien tampak baik, sadar penuh meskipun keluhan pada lutut kiri masih terasa. Pasien terbuka menceritakan keadaan diri dan keluarganya. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah darah 130/80mmHg, nadi 72x/menit, frekuensi pernapasan 22x/menit, dan suhu 36,7C.

Pekerjaan Pasien berumur 69 tahun tidak bekerja, pasien tinggal sendirian dirumah.

Keadaan RumahLokasi rumahRumah terletak di lingkungan padat pendudukKepemilikanRumah milik pribadi.Kondisi rumahRumah tergolong bangunan permanen dengan dinding batu bata, lantai keramik, kamar tidur 3 buah, kamar mandi 1.Ruang rumahRumah terdiri dari satu ruang depan yang berfungsi menjadi ruang tamu sekaligus ruang nonton tv .

PencahayaanTerdapat jendela dan ventilasi di ruang tamu, kamar tidur. Kamar mandi dan dapur memiliki ventilasi dengan jendela, pencahayaan lampu listrik cukup.Kebersihan: Ruang tamu, dapur, kamar mandi dan ruang tidur bersih. Ruang tengah banyak barang-barang berserakan seperti baju, kertas, bantal, kasur dan perabotan dan agak berdebu.Kepemilikian barangDalam rumah pasien terdapat satu buah tv 21 inchi, 1 buah kasur busa, satu buah kasur kapuk, satu buah meja, dua buah kursi bambu, satu kipas angin di ruang tengah. 1 buah lemari pakaian kayu di ruang tengah.

Sanitasi dasar: Sumber air bersihSumber air yang digunakan untuk minum, mandi dan mencuci berasal dari air sumur pompa air. Secara fisik air tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Jamban keluargaPasien memiliki jamban keluarga di rumahnya berupa satu WC duduk. Kondisi jamban mudah dibersihkan, lokasinya terletak luar rumah.Saluran pembuangan air limbah (SPAL)Air bekas cuci disalurkan melalui saluran menuju selokan yang berada di samping rumah. Saluran pembuangan lancar. Septic tank berada dibagian belakang rumah.Tempat sampahSampah hanya diletakkan dalam plastik depan halaman rumah, setiap pagi hari sampah diantar ke ke tempat pembuangan sampahHalamanTerdapat halaman depan dan belakang rumah yang relatif sempit. Halaman depan tidak berpagar dan hanya digunakan sebagai tempat pot tanaman hias, sedangkan halaman belakang digunakan sebagai tempat menjemur pakaian sekaligus tempar parkir kendaraan.

Penilaian perangkat keluarga

Family Life CycleMenurut Duval (1967)Tahap VIII: Pada tahap ini suami istri telah berusia lanjut sampai meninggal duniaMenurut Howell (1975)Tahap VII: Fase kelenyapan yaitu terhitung sejak masa pension, suami istri, stu persatu meninggal dunia sehingga akhirnya lenyaplah keluarga tersebut.

Family APGAR

Family SCREEM

Family Life Line

Indikator PHBS

DIAGNOSIS HOLISTIKHipertensi grade II, Katarak senilis immature ODS dan osteoarthritis pada janda lanjut usia disertai kesedihan yang mendalam terhadap kematian beberapa anggota keluarga.

MANAJEMEN KOMPREHENSIF

PromotifEdukasi pasien dan keluarga (minimal libatkan satu orang) :Gambaran osteoartritis, hipertensi , katarak senilis immature sebagai penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan tapi bisa dikendalikan dan itu tergantung pada pasien sendiri (perilaku pasien) untuk melakukan modifikasi gaya hidup Menjelaskan penyakit berupa penyebab, faktor resiko, gejala, pengelolaan dan komplikasiPentingnya modifikasi gaya hidup untuk pengelolaan penyakit osteoartritis dan hipertensiPentingnya minum obat secara terartus sesuai rekomendasi dokterPentingnya monitoring tekanan darah secara teratur yaitu 2 minggu sekali ke puskesmasPentingnya segera periksa ke dokter mata bila mengalami pandangan ganda (diplopia), penurunan visus, dan kelainan persepsi warna, serta paham kapan lagi kunjungan ke dokter mata harus dilakukan Pentingnya dukungan keluarga dalam pengelolan penyakit pasien

PreventifMengatur pola dengan diet DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension.) Berikut adalah makanan yang baik untuk dikonsumi pada diet DASH.Biji-bijian (6-8 Kali Konsumsi/hari)Termasuk roti, sereal dan pasta. Pilihlah gandum utuh karena mengandung lebih banyak serat dan nutrisi. Misalnya, gunakan beras merah untuk mengganti beras putih, roti gandum untuk pengganti roti biasa. Roti gandum biasanya rendah lemak, hindari mengoleskan mentega atau krim.Sayur-sayuran (4-5 Kali Konsumsi/hari)Konsumsi sayuran yang mengandung banyak serat, vitamin dan mineral seperti kalium dan magnesium. Jangan hanya mengkonsumsi sayuran sebagai lauk saja, tetapi konsumsi sayuran sebagai menu utama

Buah-buahan (4-5 Kali Konsumsi/hari)Buah-buahan juga mengandung banyak serat dan mineral yang diperlukan untuk tubuh, dan biasanya rendah lemak kecuali alpukat dan kelapa. Tetapi ada beberapa macam buah-buahan yang bersifat kontradiktif dengan beberapa obat, maka sebaiknya konsultasikanlah kepada dokter atau ahli diet Anda buah-buahan apa yang harus dihindari.Produk Susu (2-3 Kali Konsumsi/hari)Susu, yoghurt, keju adalah sumber vitamin D, kalsium dan protein. Tetapi pilihlah produk olahan susu yang rendah atau tanpa lemak.Kurangi konsumsi dagingMeskipun daging adalah sumber protein, vitamin B dan zat besi, tetapi daging juga mengandung banyak lemak dan kolesterol. Kurangi mengkonsumsi daging 1/3 atau 1/2 porsi dari biasanya. Buanglah lemak pada daging sebelum dimasak atau memasak ayam tanpa kulitnya.Makan ikan yang banyak mengandung Omega 3 seperti Salmon dan Tuna, ini akan membantu menurunkan kolesterol AndaKacang-kacanganBiji bunga matahari, almond, kacang merah, kacang polong dan kacang-kacangan lain merupakan sumber dari magnesium, kalium dan protein, serta mengandung banyak serat dan senyawa yang dapat mencegah penyakit kanker dan jantung. LemakLemak berguna untuk membantu tubuh menyerap vitamin esensial dan membantu menjaga imunitas tubuh. Tetapi terlalu banyak lemak, terutama lemak tak jenuh, dapat meningkatkan resiko penyakit jantung, obesitas dan diabetes. Diet DASH berfokus pada lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, minyak kanola, minyak jagungGulaAnda tidak perlu berpantang makan yang manis-manis dalam mengikuti diet DASH. Bila ingin makan makanan yang manis, pilihlah makanan yang rendah kalori seperti permen rendah kalori, es buah atau biskuit rendah kalori

2. Aktivitas fisikTeruskan dan rutinkan jalan pagi 15-30 menit setiap hari, tambah hingga 25-40 menit bila lutut tidak sedang sakitAnjurkan senam lansia dan bersepedaAnjurkan aktivitas sehari-hari yang dapat ditingkatkan : membereskan rumah, membersihkan kamar tidur/kamar mandi, , tidak menggunakan remote TV, dllAnjurkan dan ajarkan senam/latihan untuk lutut dan penguatan otot tungkai, dilakukan 2-3 kali per hari, 10-15 menit setiap kali latihan3. Istirahat cukup yaitu 6-8 jam perhari4. Manajemen stress5. Konseling CEA untuk mengatasi kekurangan dan kekhawatiran terhadap pemahaman penyakitnya6. Client center conseling pada kesedihan yang mendalam terhadap kematian beberapa anggota keluarga7. Melakukan SEFT (spiritual emotional freedom teqnique) pada kesedihan yang mendalam terhadap kematian beberapa anggota keluarga

KuratifDiltiazem 3X30 mg selama 2 minggu(JNC 8,2014)HCT 1x25 mg selama 2 minggu(JNC 8, 2014)Paracetamol 3x500 mg selama 2 minggu (TheAmericanCollege&Rheumatology)

RehabilitatifFisioterapi untuk mengurangi keluhan fisik pasien akibat osteoartritis berupa gerakan strengthening, yang merupakan gerakan penguatan sendi-sendi tungkai dengan cara berjinjit, menekuk kaki dilakukan berulang kali dan sesering mungkinBerdasarkan ACOR, 2014 tentang Living With Knee Pain Exercises for OA of the Knee, beberapa gerakan exercise mudah yang dapat dilakukan untuk menguatkan otot sekitar sendi antara lain seperti :

Paliatif Belum diperlukan pada pasien ini

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Dari hasil laporan kasus, analisis catatan medis dan daftar tilik kunjungan rumah dapat ditarik kesimpulan bahwa diagnosis pasien yaitu Hipertensi grade II, Katarak senilis immature ODS dan osteoarthritis pada janda lanjut usia disertai kesedihan yang mendalam terhadap kematian beberapa anggota keluarga. Dokter keluarga melalui institusi puskesmas dapat menjadi salah satu sektor yang berperan dalam menangani kasus OA,HT secara holistik serta diperlukan kerjasama antara petugas kesehatan, pasien, dan keluarga menentukan keberhasilan terapi.Faktor faktor stresor pada pasien sangat berpengaruh terhadap pengendalian pada pasien.

SARAN Bagi mahasiswaBerusaha lebih mendalami, aktif, kreatif, dan variatif dalam menganalisis permasalahan kesehatan, baik pada keluarga maupun lingkungannya.Meningkatkan profesionalisme sebelum terjun ke masyarakat.Bagi puskesmasHendaknya terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan usaha promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif (holistic care dg management komprehensif)Hendaknya terus menindaklanjuti kasus dengan pendekatan kepada masyarakat sehingga pasien dapat terus terkontrol.InspeksiIktus kordis tidak tampak

PalpasiIktus kordis tidak teraba,tidak kuat angkat

PerkusiBatas jantungKanan atas: SIC II linea para sternalis kanan.Kiri atas: SIC II linea para sternalis kiri.Kananbawah: SIC IV linea para sternalis kanan.Kiri bawah: SIC V linea midklavikula kiri.

AuskultasiS1 & S2 reguler, Bising jantung (-)

DepanKananKiri

Inspeksi : Retraksi (-)Palpasi : Ketinggalan gerak (-)Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paruAuskultasi :A. Suara dasar: vesikulerB. Suara tambahan: Ronkhi kering (-), wheezing (-), krepitasi (-)Inspeksi : Retraksi (-)Palpasi : Ketinggalan gerak (-)Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paruAuskultasi : C. Suara dasar: vesikuler D. Suara tambahan: Ronkhi kering (-), wheezing (-), krepitasi (-)

BelakangKananKiri

Inspeksi : sikatrik (-)Palpasi : ketinggalan gerak (-)Perkusi : sonorAuskultasi : 1. Suara dasar : vesikuler 2. Suara tambahan : Ronkhi kering (-), wheezing (-), krepitasi (-)Inspeksi : sikatrik (-)Palpasi : ketinggalan gerak (-)Perkusi : sonorAuskultasi : 3. Suara dasar : vesikuler 4. Suara tambahan : Ronkhi kering (-), wheezing (-), krepitasi (-)

Inspeksi:Tanda inflamasi (-), sikatrik (-)

Auskultasi:Peristaltik usus (+) normal

Palpasi:

Supel, nyeri tekan abdomen (+), hepatomegali (-), nyeri tekan hepar (-), splenomegaly (-), nyeri lepas tekan (-), massa (-), nyeri tekan suprapubik (-)

Perkusi:Timpani, nyeri ketok kostovertebra (-), pekak beralih (-), undulasi (-)