presus jantung - sm danaf

30
LAPORAN KASUS MITRAL STENOSIS et ATRIAL FIBRILASI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepanitraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Tentara Tingkat II Dokter Soedjono Pembimbing : Letkol (CKM) dr. Bambang Pamungkas, Sp.JP Disusun oleh : HUDZA RABBANI 1410221034 1

Upload: hudza-rabbani

Post on 07-Dec-2015

239 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tentang stenosis

TRANSCRIPT

Page 1: Presus Jantung - SM DanAF

LAPORAN KASUS

MITRAL STENOSIS et ATRIAL FIBRILASI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Kepanitraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam

Rumah Sakit Tentara Tingkat II Dokter Soedjono

Pembimbing :

Letkol (CKM) dr. Bambang Pamungkas, Sp.JP

Disusun oleh :

HUDZA RABBANI

1410221034

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

“VETERAN” JAKARTA

2015

1

Page 2: Presus Jantung - SM DanAF

LAPORAN KASUS

MITRAL STENOSIS et ATRIAL FIBRILASI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi persyaratan tugas

Bagian Ilmu Penyakit Dalam

Rumah Sakit Tk.II dr. Soedjono Magelang

Oleh :

HUDZA RABBANI

1410221034

Magelang, Oktober 2015

Telah dibimbing dan disahkan oleh,

Dokter pembimbing

Letkol (CKM) dr. Bambang Pamungkas, Sp.JP

2

Page 3: Presus Jantung - SM DanAF

BAB 1

LATAR BELAKANG

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

Nama : Tn. R

Umur : 26 April 1954 / 61 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Pandansari, RT 05, RW 09, Sumberejo, Mertoyudan

Tanggal Masuk Ruangan : 17 Agustus 2015 Pukul 11:57 WIB (ICU)

22 Agustus 2015 Pukul 10:00 WIB (R.B)

Tanggal Keluar : 24 Agustus 2015 Pukul 12.00 WIB

Subjektif

Anamnesa dilakukan secara alloanamnesis terhadap keluarga pasien pada tanggal 22 Agustus

2015 Pukul 10:00 WIB,di ruang Bougenvil RST dr. Soedjono.

Keluhan Utama : Pusing sebelah kanan

Keluhan Tambahan : Disertai lemas dan pingsan ± 10menit.

Riwayat Penyakit Sekarang

Ketika pasien datang ke ke UGD RST TK. II dr. Soedjono pasien mengeluhkan lemas sejak

kemarin siang disertai pusing cekot cekot sebelah kanan dan bicara tidak jelas serta pelo.

Selain itu terdapat kelemahan anggota gerak sebelah kiri. GDS = 95.

Mual (-), Muntah (-), Nafsu makan menurun. Setelah itu pasien masuk ruang ICU untuk

menjalani perawatan selama 6 hari. Setelahnya pasien datang ke ruang rawat R. Bougenvil

RST dr. Soedjono pada tanggal 22 Agustus 2015, pukul 10.00.

Riwayat Penyakit Dahulu

Menurut keluarga pasien, Ny. R pernah mengalami Stroke Non Hemoragic yang pertama pada

bulan Mei 2014, riawayat jantung AF (+); RBBB (+), HT (-), DM (-), Kolesterol (-)

3

Page 4: Presus Jantung - SM DanAF

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada yang mengalami gejala seperti itu. HT (-), DM (-), AF (-), RBBB (-)

Riwayat Pengobatan

Pasien sering melaukukan kontrol ke Poli Jantung dan Poli Saraf

Riwayat alergi :

Tidak ada alergi obat

Objektif

Pemeriksaan Fisik pada tanggal 22 Agustus 2015

Keadaan Umum : Tampak sakit berat Kesadaran : -

GCS (Glaw Coma Scale)

Eyes : 3

Motorik : 6

Verbal : Afasia

Tanda Vital

TD : 100/60 mmHg

Nadi : 84 x/menit,irreguler

Suhu : 36,00C

Respirasi : 24 x/menit

Kepala & Leher :

• Konjungtiva anemis -/-

• Sklera ikterik -/-

• Pupil anisokor

• Tidak ada pembesaran KGB leher

• JVP ↑

• Mulut

4

Page 5: Presus Jantung - SM DanAF

• Gigi geligi

M3 M2 M1 P2 P1 C1 I2 I1 I1 I2 C1 P1 P2 M1 M2 M3

M3 M2 M1 P2 P1 C1 I2 I1 I1 I2 C1 P1 P2 M1 M2 M3

Ket : xxx tanggal; xxx karies dentis

Thorax :

• Cor

Inspeksi : Simetris bagian dada kanan dan kiri

Palpasi : Kuat angkat simetris, teraba Ictus cordis di linea midclavicularis

ICS VII

Perkusi : Batas jantung kanan di linea parasternal kanan ICS VIII, batas

jantung kiri di linea axilaris anterior kiri ICS VII

Auskultasi : Bunyi jantung I/II irreguler , mur-mur (-), S3(+) S4 (samar)

• Pulmo

Inspeksi : Simetris

Palpasi : Vocal fremitus simetris

Perkusi : Terdengar sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonki +/+, Wheezing -/-

Abdomen :

Inspeksi : Datar

Auskultasi : BU (+)

Palpasi : Supel, Nyeri tekan Epigastrium dan Umbilikus (+), Hepar Lien

tidak teraba

Perkusi : Timpani

Ekstremitas :

Edema -/-/-/-

Sianosis -/-/-/-

Clubbing finger (-)

Hemiparese ekstremitas kiri

Akral pucat

Capillary refill >2”

5

Page 6: Presus Jantung - SM DanAF

Status Neurologis

Nervus Cranialis

NI. Olfactorius DBN

NII Optikus DBN

NIII Occulomotorius Hemiparese

NIV Throclearis Hemiparese

NV Trigeminal Hemiparese

NVI Abdusen DBN

N VII Facialis Hemiparese Sinistra

N VII Vestibulococlear Tidak bisa dilakukan

N IX Glossopharyngeus DBN

N X Vagus Tidak bisa dilakukan

N XI Accecorius DBN

N XII Hypoglosus DBN

Gejala Rangsang Meningeal : Negatif

Fungsi Motorik

5555 1111

5555 3334

Refleks

Fisiologis :

Patologis : Babinski (-/+)

Fungsi Luhur : Tidak Bisa Dilakukan

6

+ ++

++ ++

Page 7: Presus Jantung - SM DanAF

Pemeriksaan Penunjang Saat Masuk ICU (17 Agustus – 21

Agustus 2015)

Hasil Lab Tanggal 17 Agustus 2015

JENIS PEMERIKSAAN

HASIL NILAI REFERENSI

SATUAN

HEMATOLOGI Eritrosit 3,92 L 4,00-6,20 M/µL

Hemoglobin 11,7 11.7 – 15.5 g/dLLeukosit 11,6 (H) 3.6 – 11 ribu/µLHematokrit 35,9 35 – 47 %TrombositMCVMCHMCHCMPVPCTPDW

2679029,833,17,20.19 (L)15,3

150 – 45080-10026-3431-35.57-110.20-0.5010-18

ribu/µLflmgg/dlfl%%

HITUNG JENIS LYM#MID#GRA#LimfositMonositGranulosit

KIMIA DARAH

0,8 (L)0.610,2 (H)6,9 (L)4,988,2 (H)

1-50.1-1.0<2.0-8.020 – 40< 850-80

K/uLK/uLK/uL%%%

Ureum 24 8-50 mg/dLCreatinineSGOTSGPTGlukosa

0,91612172

0-1.33-358-4170-110

mg/dLU/LU/Lmg/dL

7

Page 8: Presus Jantung - SM DanAF

Hasil Pemeriksaan EKG (17 Agustus 2015)

Hasil

1. Atrial Flutter 2. RAD 3. Stenosis Mitral

8

Page 9: Presus Jantung - SM DanAF

Hasil Pemeriksaan Elektrografi (18 Agustus 2015)

Hasil

1. LA, RA, dan RV dilatasi2. LV dilatasi, fungsi stenosis 3. Terdapat Lasec

9

Page 10: Presus Jantung - SM DanAF

Hasil Rontgen Thorax AP View (18 Agustus 2015)

Kesan :

1. Bronchitis 2. Cardiomegaly (pembesaran atrium kiri dan ventrikel kiri)3. Aortosklerosis 4. Scoliotic thoracalis

10

Page 11: Presus Jantung - SM DanAF

Hasil Pemeriksaan Head CT Scan Axial Slice, Tanpa dan Dengan Kontras (18 Agustus 2015)

Diagnosa Klinis: CVA Infarc

Kesan

1. Infarc serebri Lobus Parietal Dextra (Sline 8-11. Soliter, UK LK. 35x37 mm)

2. Tak tampak gambaran perdarahan / massa 3. Lain lain dalam batas normal

Hasil GDS

18 Agustus 2015

Jam 01.30 = 112

Jam 05.30 = 123

Jam 09.30 = 136

Jam 13.30 = 207

Jam 22.00 = 190

19 Agustus 2015

Jam 06.00 = 134

Jam 18.00 = 168

11

Page 12: Presus Jantung - SM DanAF

Hasil Lab Tanggal 22 Agustus 2015

KIMIA DARAH Ureum 39 17-43 mg/dL

CreatinineKolesterol TGA

0,9206 (H)179 (H)

0-1.30-2000-150

mg/dLmg/dLU/L

Daftar Masalah

Dari anamnesis

1. Pusing sebelah kanan

2. Lemas dan pingsan 10mnt

3. Pusing cekot cekot

sebelah kanan

4. Bicara tidak jelas serta

pelo.

5. Selain itu terdapat

kelemahan anggota gerak

sebelah kiri.

6. Nafsu makan menurun

7. Riwayat Stroke Non

Hemoragic yang pertama

pada bulan Mei 2014,

riawayat jantung

8. Riwayat AF (+)

9. Riwayat RBBB (+)

Dari Pemeriksaan Fisik

A. GCS = E3 M6 Vafasia

B. TD: 100/60 mmHg

C. JVP ↑

D. Beberapa gigi tanggal

dan karies dentis (+)

E. Ictus Cordis Teraba

F. Batas jantung melebar

G. BJ S3(+), S4 (samar)

H. Nyeri tekan

Epigastrium dan

Umbilikus (+)

I. CRT >2”

J. Parese N. Cranialis =

N, III, IV,V,VII

K. Fungsi motorik ↓

L. Fungsi refleks

fisiologis ↑

M. Fungsi refleks

patologis (-/+)

Dari Pemeriksaan

Penunjang

i. Leukosit 11,6 H

ii. PCT 0,19 L

iii. LYM# 0,8 L

iv. GRA# 10,2 H

v. Limfosit 6,9 L

vi. Granulosit 88,2 H

vii. Glukosa 172 H

viii. Kolesterol 206 H

ix. TGA 179 H

x. Kelainan pada

pemeriksaan

Echocardiografi

(SM)

xi. EKG: Atrial

Flutter,RAD,

Stenosis Mitral

xii. Rontgen : Bronkitis,

Kardiomegali,

Aortosklerosis

xiii. Scoliotic thoracalis

CT-Scan : CVA Infark

12

Page 13: Presus Jantung - SM DanAF

13

Page 14: Presus Jantung - SM DanAF

Assesment sementara

1. CVA Infark

2. Stenosis Mitral

3. Atrial Fibrilasi

4. RAD

5. Diabetes Melitus

6. Bronkitis kronis

7. Hiperkolesterolemia

Planning Diagnostik

1. EKG

2. Rontgen Thorax

3. Darah lengkap:Glukosa,Diff count

4. Kimia darah : Ureum,Kreatinin,SGOT,SGPT,Kolesterol,TGA

5. Echocardiograph

6. CT-Scan kepala

Diagnosis

1. Stenosis mitral berat

2. Right Atrial Trombus

3. Atrial fibrilasi

4. Diabetes melitus

5. CVA Infark

14

Page 15: Presus Jantung - SM DanAF

Planning Terapi

Terapi IGD 17 Agustus

Inf D10% 10tpm

Inj Lapibal 2x1 dalam 8cc aqua

Inj Extrace 2x 500

Inj Benocetam 4x500

Inj Bralin 4x500

Inj Pycin 3x1 bila termo 370 C

Inj Norages 3x1

Bila masih tidak sadar pasang NGT

Rinclo tab 1x1

Neofer tab 3x1

Tonicard tab 3x1

Terapi Ruangan Saat Follow Up

22 Agustus 2015

Inj Lapibal 2x1

Inj Extrace 2x1

Inj Pycin 3x1

Inj Norages 3x1

Inj Lasix 4x1/2

Rinclo tab 1x1

Neofer tab 3x1

Tonicard tab 3x1

Neulin PS tab 2x1

Gotropil tab 1,2mg 2x2

Planning Monitor 1. Monitor KU dan TTV 2. Pasang kanul O2

3. Monitor asupan cairan dan pengeluaran cairan (urin) Kateter 4. Edukasi posisi setengah miring kanan dan miring kiri 5. Minum obat setiap hari secara teratur

15

Page 16: Presus Jantung - SM DanAF

Follow Up Ruangan

Hari/Tanggal/Jam

Hasil Pemeriksaan Instruksi Dokter

Sabtu22 Agustus 201510.00

S: keluarga pasien mengatakan mual mual, belum bisa BAB, sesak nafas, sulit bicara

O: KU/KS : tampak sakit BeratGCS E4 M5 Vafasia VS : TD : 90/60 mmHg N : 56 x/menit

R : 20 x/menit S : 36,2o C

Kepala : normochepal Mata : CA –/– SI –/–, anisokor Leher: KGB (–) membesar, JVP ↑Gigi : Karies dentis dan bebeerapa

tanggal Thorax : Simetris, statis & dinamis, teraba ictus cordis Pulmo : Suara nafas ronkhi +/+, Cor : BJ I–II irregular, murmur (–),

S3(+), S4 (samar), perkusi batas jantung melebar

Abdomen: BU (+) normal, Ekstremitas : edema -/-, CRT >2”, hemparese ekstremitas kiri

Status Neurologis Hemiparese N. III, IV, V, VII, Kelemahan Motorik

5555 1111

5555 3334

Ref Fisio

Ref Pato: Babinski (-/+)A :

1. Stenosis mitral berat 2. Right Atrial Trombus 3. Atrial fibrilasi 4. Diabetes melitus 5. CVA Infark

Therapy:

1. Inf Asering + Dopamin 3 amp2. Inj Lapibal 2x13. Inj Extrace 2x14. Inj Pycin 3x1 5. Inj Norages 3x1 6. Inj Lasix 4x1/27. D10 DS 3x18. Rinclo tab 1x19. Neofer tab 3x1 10. Tonicard tab 3x111. Neulin PS tab 2x1 12. Gotropil tab 1,2mg 2x2

Planning:1. Pasien dalam posisi ½ duduk2. Monitor output urin3. Beri O2 sesuai program

Hari/Tanggal/ Hasil Pemeriksaan Instruksi Dokter

16

+ ++

++ ++

Page 17: Presus Jantung - SM DanAF

JamMinggu23 Agustus 201514.00

S: keluarga pasien mengatakan mual mual, belum bisa BAB, sesak nafas, sulit bicara/bicara pelo

O: KU/KS : tampak sakit BeratGCS E4 M6 Vafasia VS : TD : 130/70 mmHg N : 76 x/menit R : 20 x/menit S : 36,1o CKepala : normochepal Mata : CA –/– SI –/–, anisokor Leher: KGB (–) membesar, JVP ↑Gigi : Karies dentis dan bebeerapa

tanggal Thorax : Simetris, statis & dinamis, teraba ictus cordis Pulmo : Suara nafas ronkhi +/+, Cor : BJ I–II irregular, murmur (–),

S3(+), S4 (samar), perkusi batas jantung melebar

Abdomen: BU (+) normal, Ekstremitas : edema -/-, CRT >2”, hemparese ekstremitas kiri

Status Neurologis Hemiparese N. III, IV, V, VII, Kelemahan Motorik

5555 2222

5555 3334

Ref Fisio

Ref Pato: Babinski (-/+)A :

1. Stenosis mitral berat 2. Right Atrial Trombus 3. Atrial fibrilasi 4. Diabetes melitus 5. CVA Infark

Therapy:1. Inf Asering + Dopamin 3 amp2. Inj Lapibal 2x13. Inj Extrace 2x14. Inj Pycin 3x1 5. Inj Norages 3x1 6. Inj Lasix 4x1/27. D10 DS 3x18. Rinclo tab 1x19. Neofer tab 3x1 10. Tonicard tab 3x111. Neulin PS tab 2x1 12. Gotropil tab 1,2mg 2x2

Planning:1. Pasien dalam posisi ½ duduk2. Monitor output urin3. Beri O2 sesuai program

17

+ ++

++ ++

Page 18: Presus Jantung - SM DanAF

Hari/Tanggal/Jam

Hasil Pemeriksaan Instruksi Dokter

Senin24 Agustus 201510.00

S: keluarga pasien mengatakan mual mual, belum bisa BAB, sesak nafas, sulit bicara

O: KU/KS : tampak sakit BeratGCS E4 M5 Vafasia VS : TD : 120/70 mmHg N : 80 x/menit

R : 22 x/menit S : 36,5o C

Kepala : normochepal Mata : CA –/– SI –/–, anisokor Leher: KGB (–) membesar, JVP ↑Gigi : Karies dentis dan bebeerapa

tanggal Thorax : Simetris, statis & dinamis, teraba ictus cordis Pulmo : Suara nafas ronkhi +/+, Cor : BJ I–II irregular, murmur (–),

S3(+), S4 (samar), perkusi batas jantung melebar

Abdomen: BU (+) normal, Ekstremitas : edema -/-, CRT >2”, hemparese ekstremitas kiri

Status Neurologis Hemiparese N. III, IV, V, VII, Kelemahan Motorik

5555 2222

5555 3334

Ref Fisio

Ref Pato: Babinski (-/+)A :

1. Stenosis mitral berat 2. Right Atrial Trombus 3. Atrial fibrilasi 4. Diabetes melitus 5. CVA Infark

Therapy:

1. Inf Asering + Dopamin 3 amp2. Inj Lapibal 2x13. Inj Extrace 2x14. Inj Pycin 3x1 5. Inj Norages 3x1 6. Inj Lasix 4x1/27. D10 DS 3x18. Rinclo tab 1x19. Neofer tab 3x1 10. Tonicard tab 3x111. Neulin PS tab 2x1 12. Gotropil tab 1,2mg 2x2

Planning:1. Pasien dalam posisi ½ duduk2. Monitor output urin3. Beri O2 sesuai program 4. Rujuk ke Rumah Sakit TK. 1,

Jogjakata, RS.Sardjito

18

+ ++

++ ++

Page 19: Presus Jantung - SM DanAF

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Stenosis mitral Definisi dan etiologi stenosis mitral

Mitral Stenosis adalah suatu  penyakit jantung, dimana katup atau pintu yang menghubungkan ruang atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) jantung bagian kiri mengalami penyempitan, sehingga tidak bisa membuka dengan sempurna. Secara normal pembukaan katub mitral adalah selebar tiga jari (4cm2)Tabel 2 Etiologi stenosis mitral

Demam Rematik Karditis dengan kerusakan katup mitral (>95%).

Kongenital Hipoplasia atau fusi dari muskulus papilaris, pemendekan dan penebalan dari korda.

Metabolik Penyakit whipple Mucopolysaccharidosis Penyakit Fabry Carcinoid Terapi Methysergide

2.1.3 Patofisiologi stenosis mitral Orang dewasa normal orifisium katup mitral adalah 4 sampai 6 cm2. Adanya

obstruksi yang signifikan, misalnya, jika orifisium kurang lebih kurang dari 2 cm2, darah dapat mengalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri hanya jika didorong oleh gradien tekanan atrioventrikel kiri yang meningkat secara abnormal, tanda hemodinamik stenosis mitral. Apabila orifisium katup mitral berkurang sampai 1 cm2, tekanan atrium kiri kurang lebih 25 mmHg diperlukan untuk mempertahankan curah jantung (cardiac output) yang normal. Tekanan atrium kiri yang meningkat, selanjutnya, meningkatkan tekanan vena dan kapiler pulmonalis, yang mengurangi daya kembang (compliance) paru dan menyebabkan dispnea pada waktu pengerahan tenaga (exertional dyspnea, dyspnea d’ effort). Serangan pertama dispnea biasanya dicetuskan oleh kejadian klinis yang meningkatkan kecepatan aliran darah melalui orifisium mitral, yang selanjutnya mengakibatkan elevasi tekanan atrium kiri. Untuk menilai beratnya obstruksi, penting untuk mengukur gradien tekanan transvalvuler maupun kecepatan aliran. Gradien tekanan bergantung tidak hanya pada curah jantung tapi juga denyut jantung. Kenaikan denyut jantung memperpendek diastolik secara proporsional lebih daripada sistolik dan mengurangi waktu yang tersedia untuk aliran yang melalui katup mitral.

19

Page 20: Presus Jantung - SM DanAF

Oleh karena itu, pada setiap tingkat curah jantung tertentu, takikardia menambah tekanan gradien transvalvuler dan selanjutnya meningkatkan tekanan atrium kiri.

Tekanan diastolik ventrikel kiri normal pada stenosis mitral saja; penyakit katup aorta, hipertensi sistemik, regurgitasi mitral, penyakit jantung iskemik yang terjadi secara bersamaan dan mungkin kerusakan sisa yang ditimbulkan oleh miokarditis reumatik kadang-kadang bertanggung jawab terhadap kenaikan yang menunjukan fungsi ventrikel kiri yang terganggu dan/atau menurunkan daya kembang ventrikel kiri. Disfungsi ventrikel kiri, seperti yang ditunjukan dalam berkurangnya fraksi ejeksi dan kecepatan memendek serabut yang mengelilingi, terjadi pada sekitar seperempat pasien dengan stenosis mitral berat, sebagai akibat berkurangnya preload kronik dan luasnya jaringan parut dari katup ke dalam miokardium yang berdekatan.

Klasifikasi stenosis mitral

20

Page 21: Presus Jantung - SM DanAF

Stenosis mitral diklasifikasikan menjadi tiga kelas dari ringan hingga berat sesuai dengan mitral valve area (MVA). Klasifikasi stenosis mitralKlasifikasi Mitral Valve Area (MVA) dalam

cm2 Ringan >1,5 cm2 Sedang 1,0-1,5 cm2 Berat <1,0 cm2

Gejala dan tanda stenosis mitral Gejala yang lazim dirasakan oleh pasien dengan stenosis mitral adalah cepat lelah,

sesak nafas bila aktivitas (dyspnea d’ effort) yang makin lama makin berat. Pada stenosis mitral yang berat, keluhan sesak nafas dapat timbul saat tidur malam (nocturnal dyspnea), bahkan dalam keadaan istirahat sambil berbaring (orthopnea).

Tabel 4. Gejala stenosis mitral8 Gejala stenosis mitral Dispnea, Kelelahan Keterbatasan aktivitas Palpitasi Sinkop Paroxysmal nocturnal dyspnea Orthopnea Hemoptisis Suara serak (sindrom ortner)

Penatalaksanaan

Indikasi untuk dilakukannya operasi adalah sebagai berikut:

1. Stenosis sedang sampai berat, dilihat dari beratnya stenosis (<1,7 cm) dan keluhan,

2. Stenosis mitral dengan hipertensi pulmonal,

3. Stenosis mitral dengan resiko tinggi terhadap timbulnya emboli, seperti:

1. Usia tua dengan fibrilasi atrium,2. Pernah mengalami emboli sistemik,3. Pembesaran yang nyata dari appendage atrium kiri.

Jenis operasi yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Closed mitral commissurotomy, yaitu pada pasien tanpa komplikasi,

21

Page 22: Presus Jantung - SM DanAF

2. Open commissurotomy (open mitral valvotomy), dipilih apabila ingin dilihat dengan jelas keadaan katup mitral dan apabila diduga adanya trombus di dalam atrium,

3. Mitral valve replacement, biasa dilakukan apabila stenosis mitral disertai regurgitasi dan klasifikasi katup mitral yang jelas.

Fibrilasi Atrium

Fibrilasi atrium (atrial fibrillation) adalah kondisi di mana ruang atas jantung (atrium) berdenyut terlalu cepat dan irreguler. Karena darah tidak sepenuhnya dipompa ke ventrikel, ruang jantung atas dan bawah tidak bekerja sama dengan baik, mengakibatkan detak jantung secara keseluruhan menjadi tidak teratur. Fibrilasi atrium juga dikenal sebagai aritmia supraventrikel karena merupakan aritmia yang berasal dari atas ventrikel.

Fibrilasi atrium dapat tanpa gejala. Bila ada, penderita mungkin mengalami palpitasi, nyeri dada, pusing atau pingsan. Fibrilasi atrium dapat tetap tidak terdeteksi untuk waktu yang lama. Jika tidak diobati, komplikasi bisa berupa stroke dan serangan jantung.

Jika Jantung terjadi fibrilasi atrium Anda mungkin mengalami gejala yang berbahaya dan menakutkan. AFib dapat menyebabkan gejala seperti: 

pusing  Perasaan berdebar-debar  Sesak napas  nyeri dada  Kelelahan atau Tidak dapat melakukan olah raga

BAB III

DAFTAR PUSTAKA

Hudak & Gallo. 1995. Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik. EGC : Jakarta 

Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima Medika

Joanne C. McCloskey. 1996. Nursing Intervention Classification (NIC). Mosby-Year Book

Judith M. Wilkinson. 2005. Prentice Hall Nursing Diagnosis Handbook with NIC Intervention and NOC

Outcomes. Upper Saddle River: New Jersey

 ———–. Acute Miocard Infark. down load from http://www.healthatoz.com/ 12 September 2007 

22

Page 23: Presus Jantung - SM DanAF

Carolyn M. Hudak. Critical Care Nursing : A Holistic Approach.Edisi VII. Volume II. Alih Bahasa :

Monica E. D Adiyanti. Jakarta : EGC ; 1997

Susan  Martin  Tucker.  Patient  Care  Standarts.  Volume  2.  Jakarta  : EGC ; 1998

Long, B.C. Essential of medical – surgical nursing : A nursing process approach. Volume 2. Alih bahasa :

Yayasan IAPK. Bandung: IAPK Padjajaran; 1996 (Buku asli diterbitkan tahun 1989)

Smeltzer,  S.C.  &  Bare,  B.G.  Brunner  and  Suddarth’s  textbook  of medical  –  surgical  nursing.  8th

Edition.  Alih  bahasa  :  Waluyo,  A. Jakarta: EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1996)

Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U.Jakarta: EGC; 2001 (Buku asli

diterbitkan tahun 1996)

23