prarancangan pabrik fatty alcohol ethoxylateeprints.ums.ac.id/47585/1/naskah publikasi.pdf · di...

14
PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATE DARI FATTY ALCOHOL DAN ETILEN OKSIDA KAPASITAS 52.000 TON/TAHUN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Oleh : NUR SA’ADAH D500120067 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Upload: hoangtruc

Post on 29-Jun-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATEeprints.ums.ac.id/47585/1/Naskah Publikasi.pdf · di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATE

DARI FATTY ALCOHOL DAN ETILEN OKSIDA

KAPASITAS 52.000 TON/TAHUN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik

Oleh :

NUR SA’ADAH

D500120067

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATEeprints.ums.ac.id/47585/1/Naskah Publikasi.pdf · di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

i

Page 3: PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATEeprints.ums.ac.id/47585/1/Naskah Publikasi.pdf · di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

ii

Page 4: PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATEeprints.ums.ac.id/47585/1/Naskah Publikasi.pdf · di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

iii

Page 5: PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATEeprints.ums.ac.id/47585/1/Naskah Publikasi.pdf · di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

1

PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATE

DARI FATTY ALCOHOL DAN ETILEN OKSIDA

KAPASITAS 52.000 TON/TAHUN

Abstrak

Kebutuhan industri surfaktan mengalami peningkatan dengan berkembangnya pembangunan

di Indonesia. Meningkatnya kebutuhan surfaktan tersebut akan meningkatkan kebutuhan

Fatty Alcohol Ethoxylate (FAE) yang merupakan salah satu bahan dalam pembuatan

surfaktan. Pabrik FAE dirancang dengan kapasitas 52.000 ton/tahun dan didirikan pada tahun

2020 di Cilegon, Banten.Bahan baku utama pembuatan FAE adalah fatty alcohol dan etilen

oksida serta katalis potassium hidroksida (KOH). Tahapan proses dibagi menjadi 3 step yaitu

pengaktifan katalis, pembentukan produk di reaktor dan pemurnian produk. Kondisi operasi

pada suhu 180°C tekanan 2 atm dengan konversi reaksi utama 84,43% dan didapatkan

kemurnian produk sebesar 99,8%. Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air,

steam, udara tekan, bahan bakar dan tenaga listrik. Sumber air diambil dari sungai Cidanau.

Pabrik ini didukung laboratorium untuk pengontrolan mutu bahan baku dan produk serta unit

keselamatan kesehatan kerja.Bentuk perusahaan yang akan didirikan adalah Perseroan

Terbatas (PT), dengan pemilihan struktur organisasi line and staff. Perusahaan dipimpin oleh

direktur utama. Hasil analisa ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment) sebelum dan

sesudah pajak sebesar 41,37% dan 31,03%, POT (Pay Out Time) sebelum dan sesudah pajak

sebesar 1,95 tahun dan 2,44 tahun, BEP (Break Event Point) sebesar 41,84%, SDP (Shut

Down Point) 20,75% dan DCF (Discounted Cash Flow) sebesar 38,64%.

Kata Kunci: etoksilasi, fatty alcohol ethoxylate, surfaktan

Abstract

Demand on surfactant industry have increase with growing of development in Indonesia. The

increase of surfactant needed will increase Fatty Alcohol Ethoxylate (FAE) needed too which

is one of the raw material of surfactant. FAE factory is planned with a capacity of 52.000

ton/years and will be established at 2020 in Cilegon, Banten. The main of raw material FAE

is fatty alcohol and ethylene oxide with potassium hydroxide (KOH) as catalyst. Step process

divided to 3 step there are catalyst activation,product manufacturing in reactor and product

purifying. The condition in operation at temperature of 180°C pressure 2 atm with reaction

conversion 84,43% and get purity of product as much as 99,8%. Supporting unit in factory

include water supply unit, steam, compressing air, fuel and power supply. Water source is

taken from Cidanau river. This factory is supported with laboratory for controlling of raw

material and product andK3 unit. The corporation type that will be established is Corporation

Limited (PT), withorganitation structure line and staff. The corporation is leading by

president director. From economic analysis, ROI (Return on Investment) before and after tax

as much as 41,37% and 31,03%, POT (Pay Out Time) before and after tax as much as 1,95

years and 2,44 years, BEP (Break Event Point) as much as 41,84%, SDP (Shut Down Point)

20,75% and DCF (Discounted Cash Flow) as much as 38,64%.

Page 6: PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATEeprints.ums.ac.id/47585/1/Naskah Publikasi.pdf · di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

2

1. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Pendirian Pabrik

Jumlah penduduk di dunia khususnya di Indonesia seiring berjalannya waktu terus bertambah

sehingga berdampak pada kebutuhan rumah tangga dan perawatan pribadi.Salah satu

kebutuhan tersebut adalah berupa sabun mandi, deterjen, dan kosmetik dimana terdapat

campuran surfaktan di dalamnya.Komposisi dan bahan serta kualitas menjadi pertimbangan

utama para konsumen dalam memilih produk.Hal ini mendorong para pelaku industri untuk

saling berlomba-lomba meningkatkan produksi pabriknya semata mata untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.Berbagai strategi

pemasaran dilakukan untuk menarik para konsumen mulai dari formula bahan, kualitas, dan

khasiat produk. Bahan baku nabati menjadi pilihan utama para produsen selain harganya

lebih terjangkau, kualitas dan keamanan produk lebih terjaga. Minyak sawit non CPO adalah

salah satu bahan baku nabati yang diminati para produsen dalam pembuatan surfaktan.

Indonesia saat ini adalah produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia setelah

berhasil melewati Malaysia dengan jumlah produksi pada tahun 2015 sebesar 32.500.000 ton.

Perkebunan kelapa sawit di Indonesia mayoritas di Sumatera sebesar 70% dan sisanya di

Kalimantan sebesar 30% dengan total luas lahan 4 juta hektar pada tahun 2000. Jumlah ini

diduga akan bertambah menjadi 13 juta hektar pada tahun 2020 (www.indonesia-

investments.com).

Produk industri turunan kelapa sawit non CPO yang ada di Indonesia antara lain adalah

fatty acid dan fatty alcohol. Kesadaran pengolahan produk non CPO agar lebih bernilai tinggi

di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

dengan bahan baku utama fatty alcohol dan etilen oksida akan menghasilkan surfaktan

nonionik yang biasa disebut fatty alcohol ethoxylate (FAE).

Kegunaan dari FAE antara lain sebagai bahan baku dalam industri kosmetik dan deterjen

yang berguna untuk pembuatan sabun, shampoo, dan deterjen laundry. Selain itu FAE juga

digunakan pada industri tekstil dan industri pertanian.Saat ini kebutuhan FAE di Indonesia

dipasok oleh PT. Polychem dan sebagian besar mengimpor dari luar negeri seperti Singapura

dan Jerman.Hal ini sangat disayangkan mengingat Indonesia adalah produsen kelapa sawit

terbesar di dunia.

Ada beberapa faktor yang mendorong pendirian pabrik FAE di Indonesia diantara lain :

a. Memenuhi kebutuhan FAE dalam negeri.

b. Menurunkan tingkat pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan baru.

c. Mengurangi beban impor

Page 7: PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATEeprints.ums.ac.id/47585/1/Naskah Publikasi.pdf · di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

3

d. Adanya kemungkinan ekspor ke negara lain.

e. Mendukung usaha pemerintah dalam pengembangan industri kimia yang

menggunakan FAE sebagai bahan baku.

1.2.Kapasitas Pabrik

Kapasitas prarancangan didasarkan atas beberapa aspek, yaitu kebutuhan FAE dalam negeri,

ketersedian bahan baku serta kapasitas minimum pabrik yang sudah ada.Berikut ini data

impor FAE tahun terakhir.

Tabel 1. Impor FAE di Indonesia

No. Tahun Jumlah Impor (Ton)

1 2010 27.158,915

2 2011 28.875,527

3 2012 23.735,767

4 2013 26.592,322

5 2014 31.955,242

Dari beberapa pertimbangan di atas maka kapasitas pabrik FAE dirancang sebesar 52.000

ton/tahun.

2. DESKRIPSI PROSES

Reaksi utama pembentukan FAE yang berdasarkan pada reaksi (Serio dkk, 2005) :

C12H25OH + 2 C2H4O katalis

→ C12H25O(C2H4O)2H (1)

Reaksi samping pembentukan polyethylene glycol berdasarkan pada reaksi (Kosswig dkk,

2012) :

H2O+ 2 C2H4O → HO(C2H4O)2H(2)

2.1.Tinjauan Termodinamika

Perhitungan tinjauan termodinamikanya untuk reaksi utama adalah sebagai berikut :

Data panas pembentukan pada 298°K (Yaws, 1999) :

ΔHofC12H26O = -442,83 kJ/mol

ΔHof C2H4O = -52,63 kJ/mol

ΔHofC12H25O(C2H4O)2H = -760,84 kJ/mol

ΔHR298 = ΣΔH°f produk – ΣΔH°f reaktan(3)

= -760,84 kJ/mol – (-442,83 kJ/mol + 2(-52,63 kJ/mol))

= -212,75 kJ/mol

Page 8: PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATEeprints.ums.ac.id/47585/1/Naskah Publikasi.pdf · di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

4

Pada suhu operasi 180°C = 453,15 K

ΔH(T) = ΔH298 + ʃCpdt produk - ʃCpdt reaktan(4)

ΔH(T) = (-212,75 + 99,1326 – 100.6318) kJ/mol

ΔH(T) = -214,2491 kJ/mol

Karena harga entalpinya negatif maka reaksi termasuk eksotermis sehingga sistem

membebaskan energi.

Perubahan energi Gibbs dapat dihitung dengan persamaan (Smith and VanNess, 1987):

ΔG298 = - R T ln K(5)

dengan :

ΔG298 = Energi bebas Gibbs standar suatu reaksi pada 298K (kJ/mol)

R = Konstanta gas (R = 8,314.10-3

kJ/mol.K)

T = Temperatur (K)

Data energi Gibbs pada 298K (Yaws, 1999) :

ΔGofC12H26O = -87,07 kJ/mol

ΔGof C2H4O = -13,10 kJ/mol

ΔGofC12H25O(C2H4O)2H = -245,7 kJ/mol

ΔG298 = ΣΔG°f produk – ΣΔG°f reaktan (6)

= -245,7 – (-87,07+(2×(-13,10)))

= -132,43 kJ/mol

ΔG298 = - R T ln K (7)

ln K = −132,43 kJ /mol

−8,314×10−3×298,15

ln K = 53,4246

K = 1,5923×1023

, pada 298 K

Dari persamaan (Smith and VanNess, 1987) :

Ln (K/K1) = -(ΔH(T) /R) x (1/T – 1/T1) (8)

dengan :

K1 = Konstanta kesetimbangan pada temperatur tertentu

T1 = Temperatur tertentu

ΔH(T) = Panas operasi pada 453,15 K

= -214,2491 kJ/mol

Page 9: PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATEeprints.ums.ac.id/47585/1/Naskah Publikasi.pdf · di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

5

Pada suhu T1 = 180°C = 453.15 K besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai

berikut :

Ln (K/K1) = -(ΔH(T) / R) x (1/T – 1/T1) (9)

Ln (1,5923×1023

/ K1) = -(-214,2491 / 8,314.10-3

) x (1/298,15 –1/453,15)

Ln (1,59×1023

/ K1 ) = 29,5641

(1,59×1023

/ K1) = 6,9104×1012

K1 = 2,3042×1010

pada 453,15 K

Reaksi pembentukan FAE berlangsung searah atau irreversible karena harga konstanta

kesetimbangan (K) yang besar.

2.2. Tinjauan Kinetika

Reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah reaksi pembentukan FAE

(C12H25(CH2CH2O)2OH). Etilen oksida masuk ke dalam reaktor dan bereaksi dengan chain

starter. Reaksi berlangsung pada temperatur 180°C pada awal reaksi. Perhitungan kinetika

reaksinya adalah sebagai berikut (Serio dkk,1995) :

k = A.exp −𝐸𝑎

𝑅𝑇 = 0.1828 dm

3/mol.detik

3. SPESIFIKASI ALAT

3.1.Reaktor

Kode : R-101

Fungsi : Mereaksikan fatty alcohol dengan etilen oksida untuk menghasilkan

produk utama berupa fatty alcohol ethoxylate dengan bantuan

katalis potassium hidroksida yang dilarutkan dalam air

Tipe : Reaktor gelembung

Jumlah : 1 buah

Volume : 5,6678 m3

Kondisioperasi : T = 180°C

P = 2 atm

Material : Stainless steel tipe 304

Diameter : 1,5078 m

Tebal head : 3/16 in

Tebal shell : 3/16 in

Tinggi head : 0,3115 m

Tinggi total : 1,9642 m

Lubang gas masuk (Orrifice)

Page 10: PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATEeprints.ums.ac.id/47585/1/Naskah Publikasi.pdf · di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

6

Diameter

Jumlah

: 3 mm

: 54.254,0568 lubang

Pendingin

Tipe : Koil dan jaket

Susunan Koil : Helix

Bahan Pendingin : Air

Jumlah lilitan : 12 lilitan

IPS : 2,5

Diameter Luar : 2,88 in

SN : 40

Diameter dalam : 2,469 in

Diameter helix : 1,4325 m

Jarak antar lilitan : 0,0732 m

Tinggi jaket : 1,341 m

Diameter luar jaket : 2,460 m

Tebal jaket : 3/8 in

3.2.Menara Distilasi 1

Kode : MD-101

Fungsi : Memisahkan etilen oksida dan air sebagai

hasil atas dari reaktor

Tipe : Sieve tray tower

Material : Stainless steel tipe 304

Tekanan : 2,2 atm

Kondisi Operasi

Suhu Puncak : 31,9783°C

Bawah : 121,1898°C

Shell/ Kolom

Diameter : 1,40 m

Tinggi total : 6,0230 m

Tebal shell : 3/16 in

Head

Tipe : Torispherical head

Page 11: PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATEeprints.ums.ac.id/47585/1/Naskah Publikasi.pdf · di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

7

Tebal head : 3/16 in

Tinggi head : 0,31 m

Plate

Tipe : Sieve tray

Jumlah tray : 18

Tray spacing : 0,3 m

4. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

Kebutuhan air pada unit pengolahan air yang meliputi air pendingin, sanitasi dan steam

sebesar 161,174 m3/jam. Kebutuhan solar pada unit pengadaan bahan bakar sebesar 671,58

l/jam. Kebutuhan listrik pada unit pengadaan listrik sebesar 343,84 kW yang disuplai

langsung dari PLN.

5. MANAJEMEN PERUSAHAAN

Bentuk perusahaan yang akan dijalankan pada pabrik FAE ini adalah Perseroan Terbatas (PT)

dimana sumber modalnya berasal dari penjualan saham. Pemegang saham adalah seseorang

yang mengumpulkan modal untuk kepentingan perusahaan.Perusahaan dipimpin oleh

direktur utama sekaligus bertanggung jawab seluruhnya terhadap perkembangan perusahaan.

Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain

(Isfardiyana, 2015) :

a. Mudah dalam mendapatkan modal yaitu dengan menjual saham di pasar modal atau

melalui perjanjian tertutup dan meminta pinjaman dari pihak yang berkepentingan

seperti badan usaha atau perseroan.

b. Tanggung jawab pemegang saham terbatas dimana para pemegang saham hanya

bertanggung jawab sebatas pada sejumlah saham yang dimiliki, sehingga kelancaran

produksi hanya dipegang oleh pimpinan perusahaan atau direksi. Direksi memiliki

fungsi sebagai pengurus dan perwakilan perusahaan yang diawasi oleh dewan

komisaris.

c. Efisiensi dari manajemen dimana para pemegang saham dapat memilih orang yang

ahli sebagai dewan komisaris dan direktur utama khususnya yang cakap dan

berpengalaman.

d. Ketersediaan lapangan usaha lebih luas dan PT dapat menarik modal yang sangat

besar dari masyarakat kemudian modal ini PT dapat memperluas usahanya.

e. PT merupakan badan usaha yang memiliki kekayaan tersendiri yang terpisah dari

kekayaan pribadi.

Page 12: PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATEeprints.ums.ac.id/47585/1/Naskah Publikasi.pdf · di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

8

f. Mudah mendapatkan kredit dari bank dengan perusahaan sebagai jaminan. Selain itu

PT mudah bergerak di pasar modal.

6. ANALISA EKONOMI

Analisa ekonomi pada pabrik FAE ini bertujuan untuk memperkirakan kelayakan investasi,

besarnya laba yang didapat, lamanya modal investasi dapat dikembalikan dan memperkirakan

titik impas.

Gambar 1. Grafik analisa ekonomi

Dari hasil analisa ekonomi, maka dapat disimpulkan bahwa pabrik FAE melalui proses

etoksilasi dengan kapasitas 52.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.

7. KESIMPULAN

Hasil analisa ekonomi adalah sebagai berikut :

a. Modal tetap yang dibutuhkan sebesar Rp 768.527.626.219,-

b. Modal kerja yang dibutuhkan sebesar Rp 137.120.074.781,-

c. Keuntungansebelumpajaksebesar Rp323.197.168.964,- dan sesudah pajak sebesar Rp

242.397.876.723,-

d. Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 41,37% dan sesudah pajak

31,03%. ROI untuk pabrik beresiko rendah sebelum pajak minimal 11% (Aries and

Newton, 1955).

e. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,95 tahun dan sesudah pajak 2,44 tahun. POT

pabrik sebelum pajak maksimal 5 tahun (Aries and Newton, 1955).

f. Break Event Point (BEP) sebesar 41,84% dan Shut Down Point (SDP) sebesar

20,75%.

Page 13: PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATEeprints.ums.ac.id/47585/1/Naskah Publikasi.pdf · di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

9

g. Discounted Cash Flow atau DCF sebesar 38,64% sedangkan suku bunga pinjaman di

bank sekitar 10% per tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Aries, R.S., Newton, R.D., 1955, Chemical Engineering Cost Estimation, McGraw-Hill Book

Company, New York.

Brown, G.G. dkk, 1950, Unit Operations. John Wiley & Sons, Inc, New York.

Brownell, L.E., Young E.H., 1959, Process Equipment Design. John Wiley & Sons, Inc, New

York.

Chiu, Y.N., Naser, J., Ngian, K.F., Pratt, K.C., 2009, Computation of The Flow and Reactive

Mixing in Dual-Rushton Ethoxylation Reactor, Chemical Engineering and Processing,

48 : 977-987.

Froment, G.F., Bischoff, K.B., Wilde, J.D., 2011, Chemical Reactor Analysis and Design,

John Wiley & Sons, Inc., New York.

Indonesia Investments, 2015, Minyak Kelapa Sawit, http://www.indonesia-

investments.com/id/bisnis/komoditas/minyak/minyak-sawit/item166, Diakses

padatanggal 5 Mei 2015.

Isfardiyana, S.H., 2015, Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terbatas dalam Pelanggaran

Fiduciary Duty, Jurnal Ilmu Hukum, 2(1) : 169-191.

Kern, D.Q., 1950, Process Heat Transfer, McGraw-Hill Book Company Inc, New York.

Kirk, R.E., Othmer, V.R., 1999, Encyclopedia of Chemical Technology, John Wiley & Sons

Inc., New York.

Kosswig, K., Huls, A., Marl, 2012, Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry, John

Wiley and Sons Inc., Jerman.

Kusmiyati, 2014, Kinetika Reaksi Kimia dan Reaktor, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Ludwig, E.E., 1997, Process Design for Chemical and Petrochemical Plants, 2th

ed, Gulf

Publishing Company, Amerika.

Perry, R.H., Green, D., 1999, Perry’s Chemical Engineer’s Handbook, 7th

ed, McGraw-Hill

Book Company, New York.

Peters, M.S., Timmerhaus, K.D., West, R.E., 1991, Plant Design and Economics for

Chemical Engineers, 4th

ed, McGraw-Hill Inc, New York.

Richardson, J.F., Peacock, D.G., 1994, Chemical Engineering, 3rd

ed, Elsevier Ltd, London.

Page 14: PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATEeprints.ums.ac.id/47585/1/Naskah Publikasi.pdf · di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,

10

Santacesaria, E., Serio, M.D., Garaffa, R., Addino, G., 1992, Kinetics and Mechanisms of

Fatty Alcohol Polyethoxylation. 1. The Reaction Catalyzed by Pottasium Hydroxide,

Ind. Eng, Chem. Res., 31(11) : 2413-2418.

Serio, M.D., Tesser, R., Felippone F., Santacesaria E., 1995, Ethylene Oxide Solubility and

Ethoxylation Kinetic in The Synthesis of Nonionic Surfactant, Ind. Eng. Chem. Res,

34(11) : 4092-4098.

Serio, M.D., Tesser, R., Santacesaria, E., 2005, Comparison of Different Reactor Type Used

in The Manufacture of Ethoxylated, Propoxylated Products, Ind. Eng. Chem. Res,

44(25) : 9482-9289.

Smith, J.M and Van Ness, H.C., 1987, Introduction to Chemical Engineering

Thermodynamics, 4th

ed, McGraw-Hill Book Company, New York.

Treybal, R.E., 1981, Mass-Transfer Operations, 3th

ed, McGraw-Hill Companies Inc., New

York.

Ulrich, G.D., 1954, A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics, John

Willey & Sons, Kanada.

Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, McGraw-Hill Companies Inc, USA.

US Patents :2.586.767

www.polychemindo.com Diakses pada tanggal 3 Juni 2015

www.alibaba.comDiakses pada tanggal 15 September 2016

www.molinstincts.com Diakses pada tanggal 5 Juni 2016

www.bps.go.id Diakses pada tanggal 3 Juni 2015

www.ecogreenoleo.com Diakses pada tanggal 15 September 2016