prarancangan pabrik fatty alcohol ethoxylateeprints.ums.ac.id/47585/1/naskah publikasi.pdf · di...
TRANSCRIPT
PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATE
DARI FATTY ALCOHOL DAN ETILEN OKSIDA
KAPASITAS 52.000 TON/TAHUN
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Oleh :
NUR SA’ADAH
D500120067
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i
ii
iii
1
PRARANCANGAN PABRIK FATTY ALCOHOL ETHOXYLATE
DARI FATTY ALCOHOL DAN ETILEN OKSIDA
KAPASITAS 52.000 TON/TAHUN
Abstrak
Kebutuhan industri surfaktan mengalami peningkatan dengan berkembangnya pembangunan
di Indonesia. Meningkatnya kebutuhan surfaktan tersebut akan meningkatkan kebutuhan
Fatty Alcohol Ethoxylate (FAE) yang merupakan salah satu bahan dalam pembuatan
surfaktan. Pabrik FAE dirancang dengan kapasitas 52.000 ton/tahun dan didirikan pada tahun
2020 di Cilegon, Banten.Bahan baku utama pembuatan FAE adalah fatty alcohol dan etilen
oksida serta katalis potassium hidroksida (KOH). Tahapan proses dibagi menjadi 3 step yaitu
pengaktifan katalis, pembentukan produk di reaktor dan pemurnian produk. Kondisi operasi
pada suhu 180°C tekanan 2 atm dengan konversi reaksi utama 84,43% dan didapatkan
kemurnian produk sebesar 99,8%. Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air,
steam, udara tekan, bahan bakar dan tenaga listrik. Sumber air diambil dari sungai Cidanau.
Pabrik ini didukung laboratorium untuk pengontrolan mutu bahan baku dan produk serta unit
keselamatan kesehatan kerja.Bentuk perusahaan yang akan didirikan adalah Perseroan
Terbatas (PT), dengan pemilihan struktur organisasi line and staff. Perusahaan dipimpin oleh
direktur utama. Hasil analisa ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment) sebelum dan
sesudah pajak sebesar 41,37% dan 31,03%, POT (Pay Out Time) sebelum dan sesudah pajak
sebesar 1,95 tahun dan 2,44 tahun, BEP (Break Event Point) sebesar 41,84%, SDP (Shut
Down Point) 20,75% dan DCF (Discounted Cash Flow) sebesar 38,64%.
Kata Kunci: etoksilasi, fatty alcohol ethoxylate, surfaktan
Abstract
Demand on surfactant industry have increase with growing of development in Indonesia. The
increase of surfactant needed will increase Fatty Alcohol Ethoxylate (FAE) needed too which
is one of the raw material of surfactant. FAE factory is planned with a capacity of 52.000
ton/years and will be established at 2020 in Cilegon, Banten. The main of raw material FAE
is fatty alcohol and ethylene oxide with potassium hydroxide (KOH) as catalyst. Step process
divided to 3 step there are catalyst activation,product manufacturing in reactor and product
purifying. The condition in operation at temperature of 180°C pressure 2 atm with reaction
conversion 84,43% and get purity of product as much as 99,8%. Supporting unit in factory
include water supply unit, steam, compressing air, fuel and power supply. Water source is
taken from Cidanau river. This factory is supported with laboratory for controlling of raw
material and product andK3 unit. The corporation type that will be established is Corporation
Limited (PT), withorganitation structure line and staff. The corporation is leading by
president director. From economic analysis, ROI (Return on Investment) before and after tax
as much as 41,37% and 31,03%, POT (Pay Out Time) before and after tax as much as 1,95
years and 2,44 years, BEP (Break Event Point) as much as 41,84%, SDP (Shut Down Point)
20,75% and DCF (Discounted Cash Flow) as much as 38,64%.
2
1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Pendirian Pabrik
Jumlah penduduk di dunia khususnya di Indonesia seiring berjalannya waktu terus bertambah
sehingga berdampak pada kebutuhan rumah tangga dan perawatan pribadi.Salah satu
kebutuhan tersebut adalah berupa sabun mandi, deterjen, dan kosmetik dimana terdapat
campuran surfaktan di dalamnya.Komposisi dan bahan serta kualitas menjadi pertimbangan
utama para konsumen dalam memilih produk.Hal ini mendorong para pelaku industri untuk
saling berlomba-lomba meningkatkan produksi pabriknya semata mata untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.Berbagai strategi
pemasaran dilakukan untuk menarik para konsumen mulai dari formula bahan, kualitas, dan
khasiat produk. Bahan baku nabati menjadi pilihan utama para produsen selain harganya
lebih terjangkau, kualitas dan keamanan produk lebih terjaga. Minyak sawit non CPO adalah
salah satu bahan baku nabati yang diminati para produsen dalam pembuatan surfaktan.
Indonesia saat ini adalah produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia setelah
berhasil melewati Malaysia dengan jumlah produksi pada tahun 2015 sebesar 32.500.000 ton.
Perkebunan kelapa sawit di Indonesia mayoritas di Sumatera sebesar 70% dan sisanya di
Kalimantan sebesar 30% dengan total luas lahan 4 juta hektar pada tahun 2000. Jumlah ini
diduga akan bertambah menjadi 13 juta hektar pada tahun 2020 (www.indonesia-
investments.com).
Produk industri turunan kelapa sawit non CPO yang ada di Indonesia antara lain adalah
fatty acid dan fatty alcohol. Kesadaran pengolahan produk non CPO agar lebih bernilai tinggi
di Indonesia masih sangat rendah terutama pengolahan fatty alcohol. Proses lebih lanjut,
dengan bahan baku utama fatty alcohol dan etilen oksida akan menghasilkan surfaktan
nonionik yang biasa disebut fatty alcohol ethoxylate (FAE).
Kegunaan dari FAE antara lain sebagai bahan baku dalam industri kosmetik dan deterjen
yang berguna untuk pembuatan sabun, shampoo, dan deterjen laundry. Selain itu FAE juga
digunakan pada industri tekstil dan industri pertanian.Saat ini kebutuhan FAE di Indonesia
dipasok oleh PT. Polychem dan sebagian besar mengimpor dari luar negeri seperti Singapura
dan Jerman.Hal ini sangat disayangkan mengingat Indonesia adalah produsen kelapa sawit
terbesar di dunia.
Ada beberapa faktor yang mendorong pendirian pabrik FAE di Indonesia diantara lain :
a. Memenuhi kebutuhan FAE dalam negeri.
b. Menurunkan tingkat pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan baru.
c. Mengurangi beban impor
3
d. Adanya kemungkinan ekspor ke negara lain.
e. Mendukung usaha pemerintah dalam pengembangan industri kimia yang
menggunakan FAE sebagai bahan baku.
1.2.Kapasitas Pabrik
Kapasitas prarancangan didasarkan atas beberapa aspek, yaitu kebutuhan FAE dalam negeri,
ketersedian bahan baku serta kapasitas minimum pabrik yang sudah ada.Berikut ini data
impor FAE tahun terakhir.
Tabel 1. Impor FAE di Indonesia
No. Tahun Jumlah Impor (Ton)
1 2010 27.158,915
2 2011 28.875,527
3 2012 23.735,767
4 2013 26.592,322
5 2014 31.955,242
Dari beberapa pertimbangan di atas maka kapasitas pabrik FAE dirancang sebesar 52.000
ton/tahun.
2. DESKRIPSI PROSES
Reaksi utama pembentukan FAE yang berdasarkan pada reaksi (Serio dkk, 2005) :
C12H25OH + 2 C2H4O katalis
→ C12H25O(C2H4O)2H (1)
Reaksi samping pembentukan polyethylene glycol berdasarkan pada reaksi (Kosswig dkk,
2012) :
H2O+ 2 C2H4O → HO(C2H4O)2H(2)
2.1.Tinjauan Termodinamika
Perhitungan tinjauan termodinamikanya untuk reaksi utama adalah sebagai berikut :
Data panas pembentukan pada 298°K (Yaws, 1999) :
ΔHofC12H26O = -442,83 kJ/mol
ΔHof C2H4O = -52,63 kJ/mol
ΔHofC12H25O(C2H4O)2H = -760,84 kJ/mol
ΔHR298 = ΣΔH°f produk – ΣΔH°f reaktan(3)
= -760,84 kJ/mol – (-442,83 kJ/mol + 2(-52,63 kJ/mol))
= -212,75 kJ/mol
4
Pada suhu operasi 180°C = 453,15 K
ΔH(T) = ΔH298 + ʃCpdt produk - ʃCpdt reaktan(4)
ΔH(T) = (-212,75 + 99,1326 – 100.6318) kJ/mol
ΔH(T) = -214,2491 kJ/mol
Karena harga entalpinya negatif maka reaksi termasuk eksotermis sehingga sistem
membebaskan energi.
Perubahan energi Gibbs dapat dihitung dengan persamaan (Smith and VanNess, 1987):
ΔG298 = - R T ln K(5)
dengan :
ΔG298 = Energi bebas Gibbs standar suatu reaksi pada 298K (kJ/mol)
R = Konstanta gas (R = 8,314.10-3
kJ/mol.K)
T = Temperatur (K)
Data energi Gibbs pada 298K (Yaws, 1999) :
ΔGofC12H26O = -87,07 kJ/mol
ΔGof C2H4O = -13,10 kJ/mol
ΔGofC12H25O(C2H4O)2H = -245,7 kJ/mol
ΔG298 = ΣΔG°f produk – ΣΔG°f reaktan (6)
= -245,7 – (-87,07+(2×(-13,10)))
= -132,43 kJ/mol
ΔG298 = - R T ln K (7)
ln K = −132,43 kJ /mol
−8,314×10−3×298,15
ln K = 53,4246
K = 1,5923×1023
, pada 298 K
Dari persamaan (Smith and VanNess, 1987) :
Ln (K/K1) = -(ΔH(T) /R) x (1/T – 1/T1) (8)
dengan :
K1 = Konstanta kesetimbangan pada temperatur tertentu
T1 = Temperatur tertentu
ΔH(T) = Panas operasi pada 453,15 K
= -214,2491 kJ/mol
5
Pada suhu T1 = 180°C = 453.15 K besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai
berikut :
Ln (K/K1) = -(ΔH(T) / R) x (1/T – 1/T1) (9)
Ln (1,5923×1023
/ K1) = -(-214,2491 / 8,314.10-3
) x (1/298,15 –1/453,15)
Ln (1,59×1023
/ K1 ) = 29,5641
(1,59×1023
/ K1) = 6,9104×1012
K1 = 2,3042×1010
pada 453,15 K
Reaksi pembentukan FAE berlangsung searah atau irreversible karena harga konstanta
kesetimbangan (K) yang besar.
2.2. Tinjauan Kinetika
Reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah reaksi pembentukan FAE
(C12H25(CH2CH2O)2OH). Etilen oksida masuk ke dalam reaktor dan bereaksi dengan chain
starter. Reaksi berlangsung pada temperatur 180°C pada awal reaksi. Perhitungan kinetika
reaksinya adalah sebagai berikut (Serio dkk,1995) :
k = A.exp −𝐸𝑎
𝑅𝑇 = 0.1828 dm
3/mol.detik
3. SPESIFIKASI ALAT
3.1.Reaktor
Kode : R-101
Fungsi : Mereaksikan fatty alcohol dengan etilen oksida untuk menghasilkan
produk utama berupa fatty alcohol ethoxylate dengan bantuan
katalis potassium hidroksida yang dilarutkan dalam air
Tipe : Reaktor gelembung
Jumlah : 1 buah
Volume : 5,6678 m3
Kondisioperasi : T = 180°C
P = 2 atm
Material : Stainless steel tipe 304
Diameter : 1,5078 m
Tebal head : 3/16 in
Tebal shell : 3/16 in
Tinggi head : 0,3115 m
Tinggi total : 1,9642 m
Lubang gas masuk (Orrifice)
6
Diameter
Jumlah
: 3 mm
: 54.254,0568 lubang
Pendingin
Tipe : Koil dan jaket
Susunan Koil : Helix
Bahan Pendingin : Air
Jumlah lilitan : 12 lilitan
IPS : 2,5
Diameter Luar : 2,88 in
SN : 40
Diameter dalam : 2,469 in
Diameter helix : 1,4325 m
Jarak antar lilitan : 0,0732 m
Tinggi jaket : 1,341 m
Diameter luar jaket : 2,460 m
Tebal jaket : 3/8 in
3.2.Menara Distilasi 1
Kode : MD-101
Fungsi : Memisahkan etilen oksida dan air sebagai
hasil atas dari reaktor
Tipe : Sieve tray tower
Material : Stainless steel tipe 304
Tekanan : 2,2 atm
Kondisi Operasi
Suhu Puncak : 31,9783°C
Bawah : 121,1898°C
Shell/ Kolom
Diameter : 1,40 m
Tinggi total : 6,0230 m
Tebal shell : 3/16 in
Head
Tipe : Torispherical head
7
Tebal head : 3/16 in
Tinggi head : 0,31 m
Plate
Tipe : Sieve tray
Jumlah tray : 18
Tray spacing : 0,3 m
4. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
Kebutuhan air pada unit pengolahan air yang meliputi air pendingin, sanitasi dan steam
sebesar 161,174 m3/jam. Kebutuhan solar pada unit pengadaan bahan bakar sebesar 671,58
l/jam. Kebutuhan listrik pada unit pengadaan listrik sebesar 343,84 kW yang disuplai
langsung dari PLN.
5. MANAJEMEN PERUSAHAAN
Bentuk perusahaan yang akan dijalankan pada pabrik FAE ini adalah Perseroan Terbatas (PT)
dimana sumber modalnya berasal dari penjualan saham. Pemegang saham adalah seseorang
yang mengumpulkan modal untuk kepentingan perusahaan.Perusahaan dipimpin oleh
direktur utama sekaligus bertanggung jawab seluruhnya terhadap perkembangan perusahaan.
Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain
(Isfardiyana, 2015) :
a. Mudah dalam mendapatkan modal yaitu dengan menjual saham di pasar modal atau
melalui perjanjian tertutup dan meminta pinjaman dari pihak yang berkepentingan
seperti badan usaha atau perseroan.
b. Tanggung jawab pemegang saham terbatas dimana para pemegang saham hanya
bertanggung jawab sebatas pada sejumlah saham yang dimiliki, sehingga kelancaran
produksi hanya dipegang oleh pimpinan perusahaan atau direksi. Direksi memiliki
fungsi sebagai pengurus dan perwakilan perusahaan yang diawasi oleh dewan
komisaris.
c. Efisiensi dari manajemen dimana para pemegang saham dapat memilih orang yang
ahli sebagai dewan komisaris dan direktur utama khususnya yang cakap dan
berpengalaman.
d. Ketersediaan lapangan usaha lebih luas dan PT dapat menarik modal yang sangat
besar dari masyarakat kemudian modal ini PT dapat memperluas usahanya.
e. PT merupakan badan usaha yang memiliki kekayaan tersendiri yang terpisah dari
kekayaan pribadi.
8
f. Mudah mendapatkan kredit dari bank dengan perusahaan sebagai jaminan. Selain itu
PT mudah bergerak di pasar modal.
6. ANALISA EKONOMI
Analisa ekonomi pada pabrik FAE ini bertujuan untuk memperkirakan kelayakan investasi,
besarnya laba yang didapat, lamanya modal investasi dapat dikembalikan dan memperkirakan
titik impas.
Gambar 1. Grafik analisa ekonomi
Dari hasil analisa ekonomi, maka dapat disimpulkan bahwa pabrik FAE melalui proses
etoksilasi dengan kapasitas 52.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.
7. KESIMPULAN
Hasil analisa ekonomi adalah sebagai berikut :
a. Modal tetap yang dibutuhkan sebesar Rp 768.527.626.219,-
b. Modal kerja yang dibutuhkan sebesar Rp 137.120.074.781,-
c. Keuntungansebelumpajaksebesar Rp323.197.168.964,- dan sesudah pajak sebesar Rp
242.397.876.723,-
d. Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 41,37% dan sesudah pajak
31,03%. ROI untuk pabrik beresiko rendah sebelum pajak minimal 11% (Aries and
Newton, 1955).
e. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,95 tahun dan sesudah pajak 2,44 tahun. POT
pabrik sebelum pajak maksimal 5 tahun (Aries and Newton, 1955).
f. Break Event Point (BEP) sebesar 41,84% dan Shut Down Point (SDP) sebesar
20,75%.
9
g. Discounted Cash Flow atau DCF sebesar 38,64% sedangkan suku bunga pinjaman di
bank sekitar 10% per tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Aries, R.S., Newton, R.D., 1955, Chemical Engineering Cost Estimation, McGraw-Hill Book
Company, New York.
Brown, G.G. dkk, 1950, Unit Operations. John Wiley & Sons, Inc, New York.
Brownell, L.E., Young E.H., 1959, Process Equipment Design. John Wiley & Sons, Inc, New
York.
Chiu, Y.N., Naser, J., Ngian, K.F., Pratt, K.C., 2009, Computation of The Flow and Reactive
Mixing in Dual-Rushton Ethoxylation Reactor, Chemical Engineering and Processing,
48 : 977-987.
Froment, G.F., Bischoff, K.B., Wilde, J.D., 2011, Chemical Reactor Analysis and Design,
John Wiley & Sons, Inc., New York.
Indonesia Investments, 2015, Minyak Kelapa Sawit, http://www.indonesia-
investments.com/id/bisnis/komoditas/minyak/minyak-sawit/item166, Diakses
padatanggal 5 Mei 2015.
Isfardiyana, S.H., 2015, Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terbatas dalam Pelanggaran
Fiduciary Duty, Jurnal Ilmu Hukum, 2(1) : 169-191.
Kern, D.Q., 1950, Process Heat Transfer, McGraw-Hill Book Company Inc, New York.
Kirk, R.E., Othmer, V.R., 1999, Encyclopedia of Chemical Technology, John Wiley & Sons
Inc., New York.
Kosswig, K., Huls, A., Marl, 2012, Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry, John
Wiley and Sons Inc., Jerman.
Kusmiyati, 2014, Kinetika Reaksi Kimia dan Reaktor, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Ludwig, E.E., 1997, Process Design for Chemical and Petrochemical Plants, 2th
ed, Gulf
Publishing Company, Amerika.
Perry, R.H., Green, D., 1999, Perry’s Chemical Engineer’s Handbook, 7th
ed, McGraw-Hill
Book Company, New York.
Peters, M.S., Timmerhaus, K.D., West, R.E., 1991, Plant Design and Economics for
Chemical Engineers, 4th
ed, McGraw-Hill Inc, New York.
Richardson, J.F., Peacock, D.G., 1994, Chemical Engineering, 3rd
ed, Elsevier Ltd, London.
10
Santacesaria, E., Serio, M.D., Garaffa, R., Addino, G., 1992, Kinetics and Mechanisms of
Fatty Alcohol Polyethoxylation. 1. The Reaction Catalyzed by Pottasium Hydroxide,
Ind. Eng, Chem. Res., 31(11) : 2413-2418.
Serio, M.D., Tesser, R., Felippone F., Santacesaria E., 1995, Ethylene Oxide Solubility and
Ethoxylation Kinetic in The Synthesis of Nonionic Surfactant, Ind. Eng. Chem. Res,
34(11) : 4092-4098.
Serio, M.D., Tesser, R., Santacesaria, E., 2005, Comparison of Different Reactor Type Used
in The Manufacture of Ethoxylated, Propoxylated Products, Ind. Eng. Chem. Res,
44(25) : 9482-9289.
Smith, J.M and Van Ness, H.C., 1987, Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics, 4th
ed, McGraw-Hill Book Company, New York.
Treybal, R.E., 1981, Mass-Transfer Operations, 3th
ed, McGraw-Hill Companies Inc., New
York.
Ulrich, G.D., 1954, A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics, John
Willey & Sons, Kanada.
Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, McGraw-Hill Companies Inc, USA.
US Patents :2.586.767
www.polychemindo.com Diakses pada tanggal 3 Juni 2015
www.alibaba.comDiakses pada tanggal 15 September 2016
www.molinstincts.com Diakses pada tanggal 5 Juni 2016
www.bps.go.id Diakses pada tanggal 3 Juni 2015
www.ecogreenoleo.com Diakses pada tanggal 15 September 2016