praktikum limnologi

12
PENUNTUN PRAKTIKUM LIMNOLOGI pengambilan sampel dari lapangan dan dibawa serta dianalisis di laboratorium dengan parameter-parameter yang akan diamati adalah : 1. Parameter Biologi, meliputi : a. Indeks keanekaragaman plankton b. Kelimpahan plankton c. Hubungan indeks keanekaragaman plankton dan DO (Dissolved Oxygen) dengan kualitas perairan 2. Parameter fisik-kimia meliputi : a. Parameter fisik seperti suhu, kekeruhan kecepatan aliran permukaan dan kejernihan. b. Parameter kimia seperti pH dan DO. A. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah air kali Surabaya dan jenis-jenis ikan yang hidup di kali Surabaya. Data diambil pada 5 stasiun, yaitu mulai dari Mlirip sampai Gunung Sari. Pemilihan stasiun berdasarkan pertimbangan adanya sarana penyebrangan sungai (tambangan). Stasiun I (Mlirip) merupakan awal dari percabangan kali Brantas, stasiun II (Cangkir) merupakan stasiun sebelum kali Tengah sebagai penyumbang pencemaran terbesar di kali Surabaya, stasiun III (Waru Gunung) merupakan stasiun yang paling dekat dengan kali Tengah, stasiun IV (Karang Pilang) merupakan stasiun yang dekat dengan instalasi penjernihan 19

Upload: yuni-agung

Post on 19-Jun-2015

1.386 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

PANDUAN PRAKTIKUM LIMNOLOGI

TRANSCRIPT

Page 1: PRAKTIKUM LIMNOLOGI

PENUNTUN PRAKTIKUM LIMNOLOGI

pengambilan sampel dari lapangan dan dibawa serta dianalisis di laboratorium

dengan parameter-parameter yang akan diamati adalah :

1. Parameter Biologi, meliputi :

a. Indeks keanekaragaman plankton

b. Kelimpahan plankton

c. Hubungan indeks keanekaragaman plankton dan DO (Dissolved Oxygen)

dengan kualitas perairan

2. Parameter fisik-kimia meliputi :

a. Parameter fisik seperti suhu, kekeruhan kecepatan aliran permukaan dan

kejernihan.

b. Parameter kimia seperti pH dan DO.

A. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah air kali Surabaya dan jenis-jenis ikan yang

hidup di kali Surabaya. Data diambil pada 5 stasiun, yaitu mulai dari Mlirip sampai

Gunung Sari. Pemilihan stasiun berdasarkan pertimbangan adanya sarana

penyebrangan sungai (tambangan). Stasiun I (Mlirip) merupakan awal dari

percabangan kali Brantas, stasiun II (Cangkir) merupakan stasiun sebelum kali Tengah

sebagai penyumbang pencemaran terbesar di kali Surabaya, stasiun III (Waru Gunung)

merupakan stasiun yang paling dekat dengan kali Tengah, stasiun IV (Karang Pilang)

merupakan stasiun yang dekat dengan instalasi penjernihan air, dan stasiun V (Gunung

Sari) merupakan akhir dari kali Surabaya.

Menurut keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 40

(1996). Di sungai titik pengambilan contoh/sampel sungai (gambar 1) dengan

ketentuan sebagai berikut :

Sungai dengan debit kurang dari 5 m3/det, contoh diambil pada satu titik tengah

sungai pada 0,5 x kedalaman dari permukaan air.

Sungai dengan debit antara 5 - 150 m3/det, contoh diambil pada dua titik masing-

masing pada jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai pada 0,5 x kedalaman dari permukaan

air.

19

Page 2: PRAKTIKUM LIMNOLOGI

Sungai dengan debit lebih besar dari 150 m3/det, contoh diambil pada enam titik

masing - masing pada jarak 1/4, 1/2, dan 3/4 lebar sungai pada 0,2 dan 0,8 x

kedalaman dari permukaan air.

Gambar 1. Titik pengambilan contoh air sungai / saluran

Sesuai SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur No. 40 tahun 1996,

maka pada tiap stasiun diambil sampel air pada 2 titik karena kali Surabaya

mempunyai debit antara 5 - 150 m3/det pada musim kemarau.

B. Prosedur Penelitian

1. Alat-alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroskop cahaya, 1

set alat bedah, papan seksi, lup, kantung plastik hitam, botol koleksi dan label,

timbangan OHauss Triple Beam Balance 26109, alat tulis, penggaris 60 cm,

tempat ikan, stop watch, net plankton, botol winkler gelap 297,30 ml, termometer

air -5C - 50C, pH meter Jenway, turbidi meter Orbeco Hellige 965-10 dan cakram

secchi, spet, erlenmeyer 250 ml .

2

Page 3: PRAKTIKUM LIMNOLOGI

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan yang

tertangkap jala, air kali Surabaya, formalin 4% untuk mengawetkan ikan, KOH-KI,

MnSO4, H2SO4, Na2S2O3 ,0,025 N larutan kanji 1%, NaOH 1/44N, larutan pp, buku

taksonomi dan kunci identifikasi ikan oleh Saanin.

3. Langkah kerja

a. Pengambilan contoh plankton

Pengambilan contoh plankton dilakukan dengan menebarkan jala ikan

pada tepi kiri dan kanan sungai, kemudian pada waktu yang bersamaan kedua

jala tersebut ditarik ke arah tengah sungai. Hal ini dilakukan sebanyak 3 kali

pengulangan.

1. Identifikasi plankton

Sampel plankton yang diambil diperiksa di bawah mikroskop dan

diidentifikasi menggunakan buku identifikasi.

Menghitung indeks keanekaragaman plankton dan kelimpahan plankton.

b. Pengambilan sampel air

Pengambilan sampel air harus representatif, artinya masih mempunyai

sifat-sifat yang sama dengan air tersebut.

Untuk itu perlu diperhatikan ketentuan titik pengambilan contoh

sungai pada Keputusan Gubernur Kepala Daerah I Jawa Timur, seperti yang

telah dijelaskan sebelumnya.

Kali Surabaya pada musim kemarau diperkirakan mempunyai debit 5 -

150 m3/det, karena itu pada setiap stasiun pengambilan, sampel diambil pada

dua titik masing-masing pada jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai dan pada 0,5 x

kedalaman dari permukaan air. Titik pengambilan sampel air diberi label. Hal

ini dilakukan sebanyak 3 x pengulangan.

c. Pengukuran faktor fisik-kimia air

1) Faktor fisik

a) suhu

Pengukuran temperatur air menggunakan termometer air raksa

dalam derajat celcius. Termomoter dicelupkan ke dalam air dibiarkan

beberapa saat sampai angka yang ditunjukkan konstan. Hal ini diulang 3

kali.

3

Page 4: PRAKTIKUM LIMNOLOGI

b) Kekeruhan

Kekeruhan diukur dengan turbidimeter.

c) Kecepatan aliran permukaan

Gabus yang terapung diikat dengan tali diletakkan di air, begitu

benda menyentuh air, mulai dihitung dengan stop watch begitu tali

terasa tegang karena benda tersebut sudah sampai sejauh panjang tali

matikan stop watch. Hal ini diulang 3 kali.

d) Kejernihan

Kejernihan dapat diukur dengan alat yang amat sederhana

desebut cakram secchi. Hal ini diulang 3 kali. Cakram secchi

dicelupkan dalam air sampai tidak terlihat warna hitam dan putih

kemudian pada tali pengikat diberi tanda tepat pada batas yang tercelup

air, lalu tali yang tercelup air diukur panjangnya dengan

mempergunakan mistar atau meteran.

2) Faktor kimia

a) DO (Dissolved Oxygen)

Pengambilan sampel air dengan menggunakan botol winkler gelap.

Membuka botol winkler secara hati-hati, kemudian menambahkan 1 ml

KOH-KI dengan menggunakan spet yang berbeda. Membolak-balikkan

botol secara hati-hati hingga pereaksi (MnSO4 + KOH-KI) tercampur

dengan sampel air, Mendiamkan selama 5 menit sampai terbentuk

endapan. Menambahkan 1 ml H2SO4 pekat ke dalam botol secara hati-

hati, membolak-balikkan botol berulang kali hingga larutan tercampur.

Melakukan titrasi, mengambil 100 ml sampel yang telah mendapat

perlakuan tadi kemudian memasukkannya ke dalam erlenmeyer dan

memberi alas kertas putih di bawah erlenmeyer. Mentitrasi sampel

tersebut dengan Na2S2O sampai sampel air berubah warna dari coklat

menjadi kuning pucat. Menambahkan larutan kanji 1 % hingga tampak

warna biru. Melanjutkan titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna biru tepat

hilang. Langkah terakhir adalah menghitung DO dengan menggunakan

rumus :

4

Page 5: PRAKTIKUM LIMNOLOGI

Keterangan : a = volume titran yang digunakan

N = konstanta (0,025)

b) pH

Pengukuran pH menggunakan pH meter.

c) CO2

Menuangkan 100 ml air sampel ke dalam erlenmeyer, kemudian

menambahkan 10 tetes larutan pp. Jika ada perubahan warna pink atau

merah muda berarti kandungan CO2nya 0. Bila tetap jernih maka

dititrasi dengan larutan NaOH hingga warna merah muda. Jumlah

larutan NaOH yang terpakai merupakan konsentrasi CO2 dalam ppm,

misalnya 2 ml berarti 2 ppm

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis plankton

Plankton yang diperoleh setelah diidentifiksasi jumlahnya dihitung dan

datanya dimasukkan tabel

Tabel 1. Jenis Ikan

No JENIS IKANSTASIUN

I II III IV V

2. Indeks Keanekaragaman Plankton

Untuk menghitung indeks keanekaragaman plankton. Digunakan indeks Shanon-

Weaver’s

Keterangan :

ni = Jumlah individu tiap jenis

N = Jumlah total individu seluruh jenis

5

Page 6: PRAKTIKUM LIMNOLOGI

H = Indeks keanekaragaman (IK)

Tabel 2. Indeks Keanekaragaman plankton

STASIUN INDEKS KEANEKARAGAMAN PLANKTON

I

II

III

IV

V

3. Kelimpahan ikan

Untuk menghitung kelimpahan plankton (dalam %) digunakan rumus

kelimpahan % :

Keterangan :

n = Jumlah ikan di tiap stasiun

N = Jumlah total ikan di semua stasiun

Tabel 3. Kelimpahan Plankton

STASIUN

I II III IV V

Kelimpahan

Jumlah Jenis

4. Faktor Fisik Kimia Perairan

Tabel 4. Rata-Rata Kualitas Fisik Kimia Air

di Lokasi Penelitian

STASIUN PARAMATER FISIK KIMIA AIR

KEJERNIHAN

( m )

SUHU

( 0C )

KEKERUHAN

( mg / 1 )

KECEPATAN

ALIRAN

PERMUKAAN

pH DO

(mg / l)

I

6

Page 7: PRAKTIKUM LIMNOLOGI

II

III

IV

V

INTERVAL

TOTAL

D. Teknik Analisis Data

1. Untuk mengetahui hubungan indeks keanekaragaman dan DO dalam menentukan

kualitas suatu perairan digunakan standar yang telah ada, yaitu :

Tabel 6. Korelasi antara DO, indeks keanekaragaman dengan tingkat

pencemaran perairan

DO INDEKS KEANEKARAGAMAN KUALITAS AIR

< 2

2-4,4

4,5-6,5

> 6,5

< 1

1,0-1,5

1,6-2,0

> 2

Tercemar parah

Tercemar sedang

Tercemar ringan

Tidak tercemar

(Rachmadiarti dan Winarsih, 1996)

E. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada musim kemarau yaitu pada bulan Mei 2005. Hal

ini dikarenakan pada musim kemarau debit aliran relatif kecil, sehingga kadar polutan

lebih tinggi dibandingkan pada musim hujan, karena adanya proses pengelontoran air

sungai oleh air hujan. Identifikasi ikan lebih lanjut dilakukan di laboratorium Biologi

UNESA.

Penelitian ini dilakukan didua tempat, yaitu penelitian di lapangan yang

meliputi pengukuran faktor fisik-kimia air, serta penelitian di laboratorium Biologi

UNESA yang meliputi kegiatan lanjutan dari analisis parameter biologi dan faktor

fisik-kimia kualitas air.

7

Page 8: PRAKTIKUM LIMNOLOGI

PENUNTUN PRAKTIKUM LIMNOLOGI

KOMUNITAS LOTIK

Oleh:

Dra. Fida Rachmadiarti,M.Kes.

Drs. Tarzan Purnomo,M.Si.

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Lingkungan

Universitas Negeri Surabaya

2005

8

Page 9: PRAKTIKUM LIMNOLOGI

9