praktikum faal

13
TAHAN NAFAS,TEKANAN PERNAFASAN TUJUAN Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat: 1. Menetapkan tercapainya breaking point seseorang pada waktu menahan nafas pada berbagai kondisi pernafasan 2. Menerangkan perbedaan lamanya menahan nafas pada kondisi pernafasan yang berbeda-beda 3. Mengukur tekanan pernafasan dengan manometer air raksa dan manometer air Alat yang diperlukan 1. Stopwatch/arloji 2. Beberapa kantong plastik: -yang kosong -yang berisi O2 -yang berisi CO2 10% 3. Sfigmomanometer + stetoskop 4. Alat analisis gas fyrite :untuk CO2 5. Manometer air raksa + botol perangkap 6. Manometer air Tata kerja 1.Tahan Napas Tetapkanlah lamanya o.p dapat menahan nafas(dalam detik) dengan cara menghentikan pernapasan dan menutup mulut dan hidungnya sendiri sehingga tercapai breaking point pada kondisi pernapasan seperti tercantum dalam daftar dibawah ini (berilah istirahat 5 menit antara 2 percobaan) 1. Pada akhir inspirasi biasa 1

Upload: alfiatur-rizki

Post on 21-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: praktikum faal

TAHAN NAFAS,TEKANAN PERNAFASAN

TUJUAN

Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat:

1. Menetapkan tercapainya breaking point seseorang pada waktu menahan nafas pada berbagai kondisi pernafasan

2. Menerangkan perbedaan lamanya menahan nafas pada kondisi pernafasan yang berbeda-beda

3. Mengukur tekanan pernafasan dengan manometer air raksa dan manometer air

Alat yang diperlukan

1. Stopwatch/arloji2. Beberapa kantong plastik: -yang kosong

-yang berisi O2 -yang berisi CO2 10%

3. Sfigmomanometer + stetoskop4. Alat analisis gas fyrite :untuk CO25. Manometer air raksa + botol perangkap6. Manometer air

Tata kerja

1.Tahan Napas

Tetapkanlah lamanya o.p dapat menahan nafas(dalam detik) dengan cara menghentikan pernapasan dan menutup mulut dan hidungnya sendiri sehingga tercapai breaking point pada kondisi pernapasan seperti tercantum dalam daftar dibawah ini (berilah istirahat 5 menit antara 2 percobaan)

1. Pada akhir inspirasi biasaP-IV.1.1 Apa yang dimaksud dengan breaking point?Jawab:Breaking point adalah kemampuan seseorang untuk menahan nafas dalam beberapa waktuP-IV.1.2 Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya breaking point?Jawab:PCO2 alveol meningkat dan PO2 darah menurun

2. Pada akhir ekspirasi biasa3. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat4. Pada akhir ekspirasi tunggal yang kuat

1

Page 2: praktikum faal

5. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah o.p bernapas dalam dan cepat selama 1 menit

6. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat dari kantong plastik berisi O27. Pada akhir inspirasi tunggal setelah bernapas dalam dan cepat selama 3 menit dengan

3 kali pernapasan yang terakhir dari kantong plastik berisi O28. Pada akhir inspirasi yang kuat dari kantong plastik berisi CO2 10%9. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat segera sesudah berlari ditempat selama 2 menit 10. Setelah breaking point pada percobaan no.9 tercapai,biarkanlah o.p bernapas lagi

selama 40 detik,kemudian tentukanlah berkali-kali lama menahan napas sesudah inspirasi tunggal yang kuat dengan diselingi bernapas selama 40 detik sampai o.p bernapas lagi dengan tenang seperti sebelum berlari.P-IV.I.3 Bagaimana perubahan Po2 dan Pco2 dalam udara alveoli dan darah pada waktu kerja otot dan dalam keadaan hiperventilasi?Jawab: Perubahan pO2 dan pCO2 dalam alveoli dan darah pada waktu kerja otot adalah, pO2 tinggi dan pCO2 rendah. Karena pada saat kerja otot, oksigen harus banyak dipasok sebagai energi kontraksi otot&metabolisme otot. Jadi, dengan inspirasi O2 akan masuk dan CO2 akan dilepas. Dengan inspirasi yang banyak dilakukan pada saat kerja otot seperti olah raga, oksigen akan bertambah di dalam darah dan berdifusi ke dalam alveoli dan meningkatkan pO2

sendiri. Dalam keadaan hiperventilasi, pCO2 tinggi dan pO2 rendah. Karena, hiperventilasi merupakan kompensasi pada saat kita (manusia) merasa lelah. Kita akan bernafas cepat saat lelah setelah berlari misalnya. Karena bernafas yang cepat itu lah CO2 tidak sepenuhnya keluar dari dalam tubuh, tetapi menetap di darah dan alveoli.

Hasil praktikum1. Pada akhir inspirasi biasa 28 detik2. Pada akhir ekspirasi biasa 27 detik3. Pada akhir inspirasi tunggal kuat 37 detik4. Pada akhir ekspirasi tunggal kuat 20 detik5. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah o.p bernapas dalam dan cepat selama 1

menit. 38 detik6. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat dari kantong plastik berisi O2. 1 menit 3 detik7. Pada akhir inspirasi tunggal setelah bernapas dalam dan cepat selama 3 menit dengan

3 kali pernapasan yang terakhir dari kantong plastik berisi O2. 47 detik8. Pada akhir inspirasi yang kuat dari kanting plastik berisi CO2 10 %. 17 detik9. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat segera sesudah berlari ditempat selama 2

menit. 20 detik10. Yang pertama 22 detik yang kedua 45 detik

2

Page 3: praktikum faal

Teori dasar

Mekanika Pernapasan

Inspirasi & Ekspirasi

Inspirasi merupakan proses aktif. Kontraksi otot-otot inspirasi akan meningkatkan volume

intratorakal. Takanan intrapleura di bagian basis paru akan turun dari nilai normal sekitar –

2,5 mmHg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal ispirasi, menjadi –6 mmHg.

Jaringan paru semakin teregang. Tekanan di dalam saluran udara menjadi sedikit lebih

negatif, dan udara mengalir ke dalam paru. Pada akhir inspirasi, daya rekoil paru mulai

menarik dinding dada kembali ke kedudukan ekspirasi sampai terjadi keseimbangan kembali

antara daya rekoil jaringan paru dan dinding dada. Tekanan di dalam saluran udara menjadi

lebih positif, dan udara mengalir meninggalkan paru-paru. Selama pernapasan tenang,

ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan

volume intratorakal. Namun pada awal ekspirasi, masih terdapat kontraksi ringan otot

inspirasi. Kontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya rekoil paru dan memperluas

ekspirasi.

Pada inspirasi kuat, tekanan intrapleura turun mencapai –30 mmHg, menimbulkan

pengembangan jaringan paru yang lebih besar. Apabila ventilasi meningkat, derajad

pengempisan jaringan paru juga ditingkatkan melalui kontraksi aktif otot-otot ekspirasi yang

menurunkan volume intratorakal(Ganong FW, 1998)..

3

Page 4: praktikum faal

Tekanan pernapasan

A.Pengukuran tekana pernapasan normal

1. Suruh o.p bernapas biasa selama 1-2 menit2. Dengan tetap bernapas melalui hidung,hubungkanlah pipa kaca manometer air

dengan mulut o.p sehingga permukaan air dalam manometer naik turun mengikuti ekspirasi dan inspirasiCatatlah besar tekanan inspirsi dan ekspirasi normal o.p

B.Tekanan pernapasan maksimal1. Hubungkanlah pipa kaca manometer air raksa dengan mulut o.p melaui botol

perangkap2. Suruhlah o.p melakukan inspirasi dan ekspirasi sekuat-kuatnya beberapa kali

sambil menutup hidung.Permukaan air raksa dalam manometer akan naik turun mengikuti inspirsi dan ekspirasi.Catalah besar tekanan inspirasi danj ekspirasi maksimal o.pP-IV.1.4 Apakah fungsi botol perangkap pada percobaan ini?

Teori dasar

Keseluruhan sistem pembuluh darah pulmonal merupakan susunan pembuluh bertekanan

rendah yang dapat mengembang. Tekanan darah dalam arteri pulmonalis sekitar 24/9 mmHg,

dan tekanan arteri rata-ratanya sekitar 15 mmHg. Tekanan di dalam atrium kiri sekitar 8

mmHg selama diastol, sehingga selisih tekanan dalam sistem pembuluh pulmonal hanya

sekitar 7 mmHg, jika dibandingkan dengan selisih tekanan dalam sirkulasi sistemik yang

besarnya sekitar 90 mmHg. Menerik untuk diperhatikan bahwa penurunan tekanan dari arteri

pulmonalis sampai ke kapiler paru relatif kecil dan penurunan tekanan di dalam sistem vena

lebih nyata.

Tekanan di dalam kapiler paru sekitar 10mmHg, sedangkan tekanan onkotiknya adalah 25

mmHg, sehingga terdapat selisih tekanan yang mengarah ke dalam sebesar 15 mmHg yang

menjaga agar alveolus tetap bebas cairan. Apabila tekanan di dalam kapiler paru melampaui

25 mmHg seperti yang mungkin terjadi apabila terdapat “kegagalan mundur” (backward

failure) ventrikel kiri timbul kongesti dan edema paru. Penderita stenosis ketup mitral juga

4

Page 5: praktikum faal

akan mengalami peningkatan tekanan progresif menahun di dalam kapiler paru disertai

perubahan

Hasil praktikum Tekanan inspirasi normal :90 (-70) mmH2O Tekanan ekspirasi normal:60 (-50) mmH2O Tekanan inspirasi maksimal:3 (-2.5) cmHg Tekanan ekspirasi maksimal:3 (-2) cmHg

5

Page 6: praktikum faal

PERNAFASAN PADA ORANG

Tujuan:

Dalam latihan ini akan dipelajari :1. Kapasitas vital fungsional2. Kapasital vital3. Kapasitas residu fungsional4. Kurva “flow volume”

Alat yang diperlukan:

Autospirometer AS 500 lengkap dengan peralatannya yang terdiri dari Autospirometer AS 500 ,mouth piece,tranducer

Tata kerja :

Mula-mula dicatat data mengenai o.p yaitu sejenis kelamin,umur,tinggi badan yang kemudian dimasukkan kedalam alat.Setelah alat-alat siap dihubungkan dengan listrik.

1.Pemeriksaan kapasitas vital fungsionalTekan FVC,setelah itu tekan Star/stop,lalu dilihat pesan yang tertulis di LCD dan dikerjakan :-Ekspirasi pelan-pelan-Inspirasi maksimal -Ekspirasi paksa-bernapas biasa

2.pemeriksaan kapasitas vital :Tekan VC/MVV,kemudian tekan star/stop lalu baca pesan yang tertulis di LCD.Kemudian dilihat hasilnya di LCD

3.Pemeriksaan kapasitas residu fungsionalSeperti diatas,tetapi dilakukan pernapasan tenang selama 3 kali,kemudian ekspirasi komplit,bila tidak stabil tidak terdapat pesan di LCD,tetapi bila stabil terdapat pesan dan dilakukan pernapasan dangkal,ekspirasi komplit kemudian inspirasi penuh,dan lihat hasilnya di LCD.

6

Page 7: praktikum faal

4.Pemeriksaan kapasitas pernapasan maksimalTekan VC/MVV lalu tekan star/stop,perhatian pesan pada LCD ,bernapas biasa dan cepat selama 12 detik

5.Pemeriksaan kurve “Flow volume”Tekan FVC,lalu star dan stop ditekan,dan lihat pesan di LCD yaitu napas semaksimal mungkin diluar alat kemudian ekspirasi secepat-cepatnya dan sedalam-dalamnya kedalam pouth piece yang dihubungkan dengan transducer.Dan setelah itu dilihat hasilnya dan bila perlu direkam.

Teori dasar

Volume dan kapasitas paru Volume

Volume tidal (VT) adalah volume udara yang masuk dan keluar paru-paru selama ventilasi normal biasaNormal:laki-laki(500ml) perempuan (1900ml)

Volume cadangan inspirasi(VCI) adalah volume udara ekstra yang masuk ke paru-paru dengan inspirsi maksimum diatas inspirasi tidal.Normal: laki-laki(3100ml) perempuan (1900ml)

Volume cadangan ekspirasi(VCE) adalah volume ekstra yang dapat dengan kuat dikeluarkan pada akhir ekspirasi tidal normal.Normal:laki-laki(1200ml) perempuan (800ml)

Volume residual(VR) adalah volume udara sisa dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi kuat.Penting untuk kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda pernapasanNormal:laki-laki(1200ml) perempuan (1000ml)

Kapasitas Kapasitas residu fungsional (KRF) adalah penambahan volume residual dan

cadangan ekspirasi.Kapasitas ini merupakan jumlah udara sisa dalam sistem respiratorik setelah ekspirasi normal.Nilai rata-rata:2200ml

Kapasitas inspirasi (KI) adalah penambahan volume tidal dan volume cadangan inspirasiNilai rata-rata:3500ml

Kapasitas vital adalah penambahan volume tidal,volume cadangan inspirasi,dan volume cadangan ekspirasi atau jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan dengan kuat setelah inspirsai maksimum.Fakto-faktor yang mempengaruhi :postur,ukuran rongga toraks.dan komplians paruNilai rata-rata:4500ml

7

Page 8: praktikum faal

Kapasitas total paru adalah jumlah total udara yang dapat ditampung dalam paru-paru dan sama dengan kapasitas vital ditambah volume residual.

Nilai rata-rata:5700ml

8

Page 9: praktikum faal

Hasil praktikum

Hasil praktikum Autirespirometer

O.P

Nama : tiwi

Umur : 19th

Jenis kelamin : perempuan

Berat : 65kg

Tinggi : 156cm

VC (volume capasity) : 3,74L

TV (Tidal Volume) : 1,32L

IRV (Inspiration Residu Volume) : 1,63L

ERV (Expiration Residu Volume) : 0,73L

IC (Inspiration Capasity) : 2,97L

FVC (Force Vital Capasity) : 15,98L

MVV (Maximal Voluntary Ventilation) : 43,7L

Alat Manual

O.P : fani

Umur :19th

Jenis Kelamin :perempuan

Berat :60kg

Tinggi :167cm

Inspirasi maksimal : 20 x 50 = 1000ml

Ekspirasi maksimal : 18 x 50 = 900ml

Inspirasi : 5 x 50 = 250ml

9

Page 10: praktikum faal

Ekspirasi : 5 x 50 = 250ml

Kesimpulan

-Pada percobaan tahan nafas dapat disimpulkan bahwa kemampuan bernafas paling tinggi terjadi pada kondisi akhir inspirasi tunggal setelah bernafas dalam dan cepat selama 3 menit dengan 3 kali pernafasan yang terakhir dari kantong plastik berisi O2 karena alveolus terisi cukup banyak O2 sehingga breaking pointnya menjadi lebih lama.Sebaliknya hasil terendah didapatkan pada kondisi akhir inspirasi tunggal yang kuat segera sesudah berlari ditempat selama 2 menit karena tubuh memerlukan O2 yang cukup banyak setelah melakukan aktivitas fisik (berlari) untuk memenuhi kebutuhan sel akan O2

-Pada percobaan pernafasan pada orang dapat disimpulkan bahwa kondisi op dalam keadaan normal dimana presentase kapasital vital fungsional >80% (normal) yaitu 85% dan FEVI juga mendekati 80% (normal) yaitu 79%.

Daftar pustaka

Sloane,Ethel(2004).Anatomi dan fisiologi untuk pemula.Jakarta :EGC

Ganong.Buku ajar fisiologi kedokteran.ed 22.Jakarta:EGC

http://zulliesikawati.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/lung-function-tests.pdf

10