praktikum blok digestivus (1)
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Praktikum Blok Digestivus (1)
1/9
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI
KUMAN PATOGEN PADA SISTEM DIGESTIF
BAKTERI DAN JAMUR YANG DIPERIKSA
A. Food Poisoning
1. Bacillus cereus 2. Aspergillus flavus
B. Food Borne Deseases
1. Salmonella
2. Shigella
SPESIMEN
a. Makanan, minuman, muntahan
b. Kacang tanah, tempe.
A. FOOD POISONING
A.1. Bacillus cereus
B. cereus menghasilkan berbagai zat ekstraseluler, mempunai kemampuan !
a. Melisiskan lipid "os"at
b. Mengkeruhkan kuning telur
c. #emolisa sel darah merah
d. Mematikan he$an percobaan %intra&ena'
e. (eaksi nekrosis hi)au %kulit'
". Merubah permiabilitas dinding pembuluh darahg. Menebabkan muntah dan diare
h. *ekrosis pada mukosa usus
+ipe keracunan makanan oleh B. cereus !
a. +oksin
b. n"eksi
+oksin ang dihasilkan oleh B. cereus adalah enterotoksin.
+ipe keracunan makanan tipe toksin mempunai $aktu inkubasi lebih pendek
daripada tipe in"eksi, aitu 1- )am.
(ute keracunan !
/nterotoksin saluran pencernaan diserap dinding usus sel
epitel ganglion rangsangan
(angsangan keracunan !
a. Mual
b. Muntah
c. Diare
Pengendalian dan Pencegahan !
A. Pengendalian!a. Mencegah makanan supaa tidak tercemar B. cereus
-
8/18/2019 Praktikum Blok Digestivus (1)
2/9
b. Menghentikan B. cereus untuk produksi zat ekstraseluler
c. Mengusahakan )umlah produk ekstraseluler B. cereus tetap diba$ah ambang
batas
B. Pencegahan!
0angan membiarkan makanan terlalu lama tidak di makan $alaupun selalu
dipanaskan berulang-ulang sebab toksin emetik tahan terhadap panas.Pada suhu rendah %+ kamar setelah dipanaskan', dapat memberi kesempatan
spora B. cerues untuk tumbuh dan menghasilkan toksin, sehingga toksin dapat
melebihi ambang batas.
solasi dan denti"ikasi !
Morfologi ! gram positi", basil, besar-besar, bentuk batang persegi atau cekung
u)ungna, sendiri-sendiri, berpasangan atau membentuk rantai pendek, tidak
bergerak, spora o&al ang letakna sentral, kadang-kadang berkapsul.
Isolasi da Diagosa !
#ari !
a. pesimen di lakukan pengenceran sampai tingkatan tertentu
b. Pengenceran terakhir dilakukan pemanasan pada air mendidih %membunuh
bakteri selain Bacillus'
c. Dilakukan penanaman pada media Agar plate
d. nkubasi selama 2 23 )am pada suhu 45 67
#ari !
a. Koloni ang tersangka Bacillus kemudian dilakukan pe$arnaan gram. Apabila
di)umpai gram positi" berbentuk batang dilan)utkan ke media u)i
b. nkubasi pada suhu 45 67 selama 1 23 )am
#ari !
a. Dibaca dan dicatat pertumbuhan pada media u)i
b. Dicocokan dengan table ciri-ciri Bacillus
+abel denti"ikasi Bacillus !
*o. pesies B Mo 8ec 9lu 8ac Man Mal uc 9 : ta *it An62 98
1
24
3
B. antrachis
B. cereusB. subtilis
B. thuringensis
6*
6*6*
6*
-
;;
-
8/18/2019 Praktikum Blok Digestivus (1)
3/9
A.!. Aspergillus s".
Aspergillus sp. Adalah )amur ang termasuk ke dalam kelas Ascomcetes.
Biasana tumbuh sebagai sapro"it pada tumbuh-tumbuhan ang membusuk, tanah,
debu organik, makanan. Aspergillus merupakan kontaminan ang lazim ditemukan di
rumah sakit dan laboratorium.Aspergillus adalah )amur ang membentuk "ilamen-"ilamen pan)ang
bercabang dan dalam media biakan membentuk miselia dan konidiospora.
Aspergillus berkembangbiak dengan pembentukan hi"a atau tunas dan menghasilkan
konidio"ora pembentuk spora. porana dapat tersebar bebas di udara terbuka,
sehingga inhalasina tidak dapat dihindarkan dan masuk melalui pernapasan ke
dalam paru.
Morfologi
Aspergillus mempunai hi"a selebar 2,=-> ?m, bercabang seperti pohon atau
kipas dan miselium bercabang, sedangkan hi"a ang muncul diatas permukaan
merupakan hi"a "ertil, kolonina berkelompok, konidio"ora berseptat atau nonseptat
ang muncul dari sel kaki, pada u)ung hi"a muncul sebuah gelembung keluar darigelembung ini muncul sterigma, pada sterigma muncul konidium-konidium ang
tersusun berurutan mirip bentuk untaian mutiara, konidiumm ini ber$arna %hitam,
coklat, kuning tua dan hi)au' ang memberi $arna tertentu pada )amur.
Bia#a da sifa$ "%r$&'(&)a
Koloni ber$arna putih pada Potato Detrose Agar %PDA' 2= 7 dan berubah
men)adi hitam ketika konidia terbentuk. uhu optimum 4=-45 7, aerob.
P%'%ri#saa Mi#ros#o"i# Lags&g
pesimen diberi K6# 1@: dan tinta Parker kemudian dilakukan pe$arnaan
gram. #asilna ditemukan hi"a bersepta.
Pemeriksaan Kultur
pesimen ditumbuhkan di media abaroud Detrose Agar. Koloni tumbuh
cepat, dapat ber$arna putih, kuning kecoklatan, coklat kehitaman atau hi)au.
-
8/18/2019 Praktikum Blok Digestivus (1)
4/9
B. FOOD BORNE DISEASE
INFEKSI ENTEROBACTERIACEAE
%Salmonella typhi'
/nterobacteriaceae adalah kelompok besar batang gram negati" ang
heterogen, ang habitatna adalah saluran usus manusia dan he$an. Famili ini
mencakup banak spesies % Escherichia coli, Shigella, Salmonella, Enterobacter,
Klebsiella, Serratia dan Proteus'. Beberapa organisme enterik, misalna E. coli
merupakan "lora normal dan kadang-kadang menebabkan penakit, sementara lainna
Salmonella dan Shigella selalu bersi"at patogen untuk manusia.
Salmonella sering bersi"at patogen pada manusia atau he$an apabila masuk
melalui mulut. Bakteri ini ditularkan dari he$an atau roduk he$an kepada manusia dan
dapat menebabkan enteritis, in"eksi sistemik dan demam enterik. Salmonella resisten
terhadap zat-zat kimia tertentu %misalna brilliant green, natrium tetrationat, dan
natrium deoksikolat' ang menghambat bakteri enterik lainna karena itu sena$a ini
berman"aat untuk dimasukkan dalam perbenihan ang dipakai untuk mengisolasi
Salmonella dari tin)a. Berdasarkan mor"ologi selna, ukuran Salmonella sangat
ber&ariasi pan)angna.
Meski pada a$alna Salmonella dideteksi berdasarkan si"at-si"at biokimiana,
golongan dan spesiesna harus diidenti"ikasi dengan analisis antigen. Salmonella
memiliki beberapa antigen 6 %dari keseluruhan ang ber)umlah lebih dari @' dan
anigen # ang berbeda pada salah satu atau kedua "ase. Beberapa Salmonella
mempunai antigen simpai %K' ang disebut i ang dapat mengganggu aglutinasi
melalui antiserum 6 antigen ini dihubungkan dengan si"at in&asi" ang dimilikina.
+es aglutinasi dengan antiserum serapan untuk antigen 6 dan # ang berbedamerupakan dasar untuk klasi"ikasi almonella secara serologik.
Salmonellla typhi terutama menebabkan in"eksi pada manusia in"eksi oleh
organisme ini ditularkan dari sumber manusia. +etapi, sebagain besar Samonella
terutama bersi"at patogen bagi he$an ang merupakan reser&oir untuk in"eksi manusia.
6rganisme ini hampir selalu masuk melalui mulut, biasana bersama makanan dan
minuman ang tercemar %kontaminasi'. Bagi manusia, dosis in"ekti" rata-rata untuk
menimbulkan in"eksi klinik atau sub-klinik adalah 1@= - 1@> bakteri %tetapi mungkin
cukup dengan 1@4 organisme Salmonella'. Faktor inang ikut berperan dalam resistensi
-
8/18/2019 Praktikum Blok Digestivus (1)
5/9
terhadap in"eksi Salmonella adalah keasaman lambung, "lora normal usus, dan daa
tahan usus.
Pada manusia, Salmonella menebabkan penakit deman enterik %demam
ti"oid'. 9e)ala deman ti"oid ditimbulkan oleh beberapa almonella, tetapi ang
terpenting adalah S. typhi. Salmonella ang termakan mencapai usus halus dan masuk
ke saluran getah bening lalu ke aliran darah. Kemudian baktei diba$a oleh darah
menu)u berbagai organ, termasuk usus. 6rganisme ini berkembang biak dalam )aringan
lim"oid dan diekskresi dalam tin)a.
etelah masa inkkubasi 1@ C 13 hari, timbul demam, lemah, sakit kepala,
konstipasi, bradikardia dan mialgia. Demam sangat tinggi dan lim"a serta hati
membesar. ebelum masa antibiotika, komplikasi utama demam enterik adalah
perdarahan usus dan per"orasi angka kematianna 1@ C 1= :. Pengobatan dengan
kloram"enikol, ampisilin atau trimetoprim-sul"ametoksazol mengurangi angka kematian
men)adi kurang dari 1 :.
Penegakan diagnosis demam ti"oid harus dilakukan dengan cepat dan akurat.
Diagnosis pasti demam ti"oid ditegakan bila ditemukan bakteri Salmonella typhi dalam
biakan darah, urin, "eses atau sumsum tulang. Pemeriksaan laboratorium dapat
digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis demam ti"oid dengan cara
pemeriksaan darah tepi, kultur atau biakan dan u)i serologis. Pemeriksaan kultur atau
biakan memang paling akurat karena langsung mendeteksi Salmonella typhy, namun
memerlukan $aktu ang lama %=-5 hari' dan mahal.
ISOLASI da IDENTIFIKASI Salmonella
a. ampel mutahan, "eses, makanan diambil 1 gram dan dihaluskan atau darah, urin,
minuman, air diambil 1 ml
b. Masukkan dalam medium 8actose Broth %8B' dan diinkubasi selama 1 23 )am, 45
67
c. etelah inkubasi selesai, masukkan dalam medium elenith Broth %B' dan
diinkubasi selama 1 23 )am, 45 67
d. etelah inkubasi selesai !
d.1. dengan menggunakan )arum ose, inokulasikan pada medium A secara streak
atau kuadran atau
-
8/18/2019 Praktikum Blok Digestivus (1)
6/9
d.2. @,1 ml dengan mikropipet masukkan dalam medium A dan diratakan
dengan drugalsk
e. nkubasi pada suhu 45 67 selama 1-2 23 )am
". Amati pertumbuhan koloni ang terbentuk ! koloni $arna merah atau bening keruh
dan pada bagian tengahna ber$arna hitam menun)ukkan adana koloni
Salmonella.
g. Koloni ang diduga Salmonella kemudian dilakukan pe$arnaan gram dengan cara !
• Buat preparat ulas dari suspensi kuman ang diduga S. typhi.
• 8akukan "iksasi dengan hati-hati
• 9enangi preparat dengan kristal ungu dan dibiarkan selama 4@ detik
•7uci dengan air mengalir dan dikeringkan
• 9enangi preparat dengan kalium iodida dan dibiarkan selama 3= detik
• 7uci dengan air mengalir
• 7uci dengan alkohol aseton sampai $arna ungu hilang dan dikeringkan
• 9enangi preparat dengan sa"ranin dan dibiarkan selama 4@ detik
• 7uci dengan air mengalir dan dikeringkan
• Amati preparat dengan mikroskop.
h. Koloni tersebut )uga ditumbuhkan pada media tegak miring +A %goresan dan
tusukan', MA %tusukan' dan EA %tusukan' untuk identi"ikasi )enis almonella.
nkubasi pada suhu 4= 67 selama 1 23 )am.
i. Amati pertumbuhan koloni dan perubahan media identi"ikasi. %1'. +A lereng
merah %alkalis', dasar kuning %asam' dan gas %; < -', %2'. MA ! hidrogen sul"ida
%#2' positi", indole %-' dan motiliti %akti" < ;', %4'. EA negati" %tidak ter)adi
perubahan $arna media'.
Koloi Salmonella "ada '%dia Sal'o%lla S)ig%lla Agar
-
8/18/2019 Praktikum Blok Digestivus (1)
7/9
UJI SEROLOGI
-
8/18/2019 Praktikum Blok Digestivus (1)
8/9
erologi adalah telaah ilmu tentang reaksi antara antigen dengan antibodi di
dalam serum. (eaksi serologi dapat digunakan sebagai !
1. Menentukan antigen atau antibodi apabila salah satu dari hal tersebut telah diketahui
2. Mengukur titer atau kadar
+es serologi berdasarkan pada ter)adina ikatan antigen antibodi. erum penderita ang diduga mengandung suatu antibodi, direaksikan dengan antigen ang
sudah diketahui )enisna. Apabila ter)adi reaksi %reaksi positi"', berarti penderita
sebelumna telah pernah terin"eksi oleh antigen tersebut. 0umlah antibodi %titer
antibodi' ang terdapat di dalam serum penderita dapat dipakai sebagai dasar untuk
diagnosa penakitna.
Beberapa u)i serologis ang dapat digunakan pada demam ti"oid, aitu u)i
idal, tes +EB/GH , metode enzme immunoassa %/A', metode enzme-linked
immunosorbent assa %/8A', dan pemeriksaan dipstik. E)i $idal saat ini masih
digunakan secara luas, terutama di berbagai daerah endemik ti"oid. *amun u)i ini
memiliki banak kelemahan seperti rendahna sensiti&itas dan spesi"isitas, karena dapat
memberikan hasil negati" sampai 4@: dari sampel biakan positi" penakit ti"oid.Akhir-akhir ini sudah banak ditemukan u)i-u)i serologis baru ang lebih cepat
dan akurat dalam mendiagnosis demam ti"oid. +es +EB/G, aitu pemeriksaan gM anti
almonella merupakan salah satu dari u)i serologis tersebut ang memiliki sensiti&itas
dan spesi"isitas ang lebih baik daripada u)i idal. +es ini dapat men)adi pemeriksaan
ang ideal dan dapat digunakan untuk pemeriksaan secara rutin karena cepat, lebih
akurat, mudah dan sederhana.
Salmonella typhi mempunai tiga macam antigen, aitu ! O antigen %somatik
antigen', antigen %"lagellar antigen' dan !i antigen %&irulensi antigen' ada )uga
pustaka menambahkan " antigen %kapsul antigen'.
Pada reaksi aglutinasina !1. Aglutinasi 6 berbentuk butir-butir pasir ang tidak hilang apabila dikocok
2. Aglutinasi # berbentuk butir-butir pasir ang hilang apabila dikocok
4. Aglutinasi i berbentuk a$an
(eaksi idall adalah reaksi serum %sero-test' untuk mengetahui ada tidaknna
antibodi terhadap Salmonella typhi, dengan )alan mereaksikan serum seseorang dengan
antigen 6, #, dan i dari laboratorium. Apabila ter)adi aglutinasi, dikatakan reaksi
idall positi" berarti serum orang tersebut mempunai antibodi terhadap S. typhi, baik
setelah &aksinasi, setelah sembuh dari penakit ti"us ataupun sedang menderita ti"us.
(eaksi idall negati" artina tidak memiliki antibodi terhadap S. typhi.
(eaksi idall dipakai untuk menegakkan diagnosis peneakit ti"us
abdominalis. Peninggian titer aglutinin 6 menun)ukkan adana in"eksi ang akti", peninggian titer aglutinin # disebabkan &aksinasi dan peninggian titer aglutinin i
menun)ukkan karier.
stilah (eaksi Antigen dengan Antibodi
A$ig% A$i(odi R%a#si
Aglutinogen
Precipinogen
el bakteri
+oksin
Aglutinin
Precipitin
Bakteriolsin
Antitoksin
Aglutinasi
Precipitasi
Bakteriolisis
Flokulasi
eil Feli %1I51' menemukan bah$a antigen badan kuman %antigen 6,
antigen somatik' berlainan dengan antigen dari "lagel %antigen #' dan hasilaglutinasina )elas berbeda.
-
8/18/2019 Praktikum Blok Digestivus (1)
9/9
Antibodi #, didapat dengan cara menuntikan kuman ang masih bergerak
dalam bentuk suspensi kuman hidup atau dimatikan dan antigen somatikna dirusak
dengan "ormalin, ke dalam tubuh binatang percobaan. +iter ang didapat biasana
tinggi karena antibodi # mempunai a"initas tinggi terhadap "lagela dan mudah
menebabkan bergerombolna "lagela. Pada manusia, titer ang tinggi menun)ukkan
adana in"eksi atau pernah di&aksinasi, tetapi tidak ada hubunganna dengan dera)atkekebalan tubuh karena antigen # tidak berhubungan dengan &irulensi.
Antibodi 6, didapat dengan cara menuntikan kuman ang "lagelana telah
dirusak dengan mencampur alkohol dan dieram pada suhu 45 67 selama 23-4 )am.
Biasana titer ang diperoleh tidak begitu tinggi karena aglutinasi sel kuman diperlukan
lebih banak molekul antibodi.
Antibodi i, hana terdapat pada kuman ang baru diasingkan dan terbatas
pada almonella tphi serta beberapa )enis salmonella lainna dan kuman enterik non
patogen. i, kependekan dari &irulensi, pada mulana dianggap sebagai "aktor penting
untuk menentukan &irulensi kuman, tetapi kemudian ternata antigen i tidak sepenting
reaksi aglutinasi dengan serum ang mengandung antibodi 6. Antigen i dapat
dihilangkan dengan cara pembiakkan berulangkali.
+u)uan ! Mengu)i secara serologi mikroba patogen ang menebabkan penakit
Bahan ! Antigen Salmonella typhi #, serum darah penderita t"us
Alat ! 6b)eck glass, mikropipet segala ukuran, pipet tetes
Prosedur !
1. Ti$%r 1*+,
Ambil 2@ Jl serum %antibodi' ; 3@ Jl %1 tetes' reagen idall %antigen S. typhi #'
!. Ti$%r 1*1-,
Ambil 1@ Jl serum %antibodi' ; 3@ Jl %1 tetes' reagen idall %antigen S. typhi #'
. Ti$%r 1*!,Ambil = Jl serum %antibodi' ; 3@ Jl %1 tetes' reagen idall %antigen S. typhi #'
3. Amati masing-masing, apabila ter)adi aglutinasi maka reaksi positi", dan apabila
tidak ter)asi aglutinasi %tidak ada antigen Salmonella typhi # pada serum penderita'
maka reaksi negati"
=. Peker)aan diteruskan hingga reksi negati". Entuk titerna dihitung kelipatanna.
T&gas
Mahasis$a mengamati, mencatat dan menggambar semua preparat ang telah
disediakan.
/asil
7atat dan gambar semua hasil praktikum