prajab gol3 sppnkri dki 23072012
DESCRIPTION
SPP NKRITRANSCRIPT
SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
Oleh :Z U L P I K A R
Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur ILEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SUMEDANG, 2012
ZULPIKAR, S.Sos., MM.BUMI PANYILEUKAN C5 No. 11 BANDUNG - INDONESIA 40614Phone: +62-22-7809095HP: +6281220238400e-mail: [email protected]; [email protected]
Satuan Kerja: PKP2A _I - LANUnit Kerja: Bidang Pemetaan Kompetensi dan Kapasitas
AparaturJabatan: KEPALA Sub Bidang Dok. & Info. Penilaian Kompetensi
(Peneliti Muda Bidang Administrasi Publik)
other work activities:Widyaiswara Luar Biasa;Dosen Tidak Tetap STIA LAN Bandung
MATERI POKOK PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN UMUM1. PENGERTIAN UMUM
2. TATA KEPEMERINTAHAN yang BAIK (GG)2. TATA KEPEMERINTAHAN yang BAIK (GG)
3. LEMBAGA2 PEMERINTAH 3. LEMBAGA2 PEMERINTAH
4. PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN 4. PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN
INDONESIA…ku (mu)…is paradise
Yg TERJADI………???
FENOMENA yg TERJADI……..
JAKARTAaaaa………???
FAILED GOVERNMENT…???
URUSAN NEGARA TUJUAN PEMBENTUKAN NEGARA
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;Memajukan kesejahteraan umum;Mencerdaskan kehidupan bangsa; danIkut melaksanakan ketertiban dunia.
TUGAS & PERAN PEMERINTAH
Fasilitator
Motivator
Inovator / creator
Dinamisator PEMBERDAYAA
N
PENGATURAN
PELAYANAN
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
PERLINDUNGAN
PEMBANGUNAN
Negara…..?
ORGANISASI YANG DI DALAMNYA HARUS ADA RAKYAT, WILAYAH YANG PERMANEN, DAN PEMERINTAH YANG BERDAULAT (BAIK KE LUAR MAUPUN KE DALAM)
PENGERTIAN UMUMNEGARA & PEMERINTAHAN
• Bentuk Negara : – Kesatuan– Federasi
• Bentuk Pemerintahan : – Monarchi – Republik
• Bentuk Kabinet : – Parlementer, – Presidensil,
• Sistem Pemerintahan Daerah– Sentralisasi – Desentralisasi
SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA
SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA
Mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif, yang dipimpin oleh Presiden baik selaku Kepala Pemerintahan maupun sebagai Kepala Negara
PENGERTIAN
Dalam melakukan kewajibannya, Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden. Selain itu, dalam menjalankan fungsinya Presiden dibantu oleh Menteri-Menteri Negara, dimana setiap Menteri Negara membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Menteri-Menteri Negara ini diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAANMenurut UUD Negara RI Tahun 1945
UUD’45
BPK PRESIDENWAKIL PRESIDEN
MPRDPR - DPD
MA MK
Bank Sentral
KY
Lingkungan Peradilan Umum
Lingkungan Peradilan Agama
Lingkungan Peradilan Militer
Lingkungan Peradilan TUN
PRESIDENPresiden menjalankan fungsi sebagai Kepala Negara dan Kepala PemerintahanPresiden bersama dengan Wakil Presiden secara paket dipilih secara langsung oleh rakyat Presiden dalam menjalankan fungsinya dibantu oleh :1.Kementerian2.Lembaga Pemerintah Non Kementerian3.Pejabat Tinggi setingkat Menteri : Jaksa Agung,
Panglima TNI dan Kepala POLRI (Pengangkatannya dengan persetujuan DPR)
4.Perwakilan di Luar Negeri : Perwakilan diplomatik (KBRI, Perutusan atau Perwakilan tetap), Perwakilan Konsuler (Konjen RI, Konsulat RI)
5.Badan / Lembaga Ekstra Struktural
Hak Presiden
Sebagai
Kepala Negara1. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat,
Angkatan Udara, dan Angkatan Laut.2. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian
dengan negara lain dengan persetujuan DPR.3. Dalam membuat perjanjian lainnya yang menimbulkan
akibat luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan / atau mengharuskan perubahan atau pembentukan Undang-Undang harus dengan persetujuan DPR.
4. Menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibat keadaan bahaya ditetapkan dengan Undang-Undang.
5. Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, memperhatikan pertimbangan DPR.
6. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
Hak Presiden
Sebagai
Kepala Negara
7. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung (MA).
8. Memberi abolisi dan amnesti dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
9. Memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan Undang-Undang.
10.Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberi nasehat dan pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dengan Undang-Undang.
11.Membahas rancangan undang-undang untuk mendapatkan persetujuan bersama DPR.
12.Mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama DPR untuk menjadi Undang-Undang.
Lanjutan . . . 1
13.Dalam hal ikhwal kegentingan memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti Undang-Undang.
14.Mengajukan rancangan undang-undang APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD (Dewan Perwakilan Daerah).
15.Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang telah dipilih oleh DPR atas dasar pertimbangan DPD.
16.Menetapkan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial dan telah mendapat persetujuan DPR untuk menjadi hakim agung.
17.Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR.
18.Menetapkan dan mengajukan anggota hakim konstitusi.
Hak Presiden
Sebagai
Kepala NegaraLanjutan . . . 2
PENYELENGGARAAN TATA
KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
(GOOD GOVERNANCE)
Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, demokratis, dan efektif sesuai dengan cita-cita terbentuknya suatu masyarakat madani.
ASAS-ASAS UMUM PENYELENGGARAAN NEGARA
(UU No. 28/1999)
• Kepastian Hukum mengutamakan landasan peraturan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara/pemerintahan.
• Tertib Penyelenggaraan Negara menekankan landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara / pemerintahan.
• Kepentingan Umum mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, selektif dan partisipatif.
• Keterbukaan memenuhi hak masyarakat thd informasi yg benar, jujur, dan tidak diskriminatif ttg penyelenggaraan negara / pem.
• Proporsionalitas mengutamakan keseimbangan hak dan kewajiban penyelenggara negara / pemerintahan.
• Profesionalitas mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundangan.
• Akuntabilitas mengutamakan pertanggungjawaban kpd masyarakat sbg pemegang kedaulatan.
PRINSIP2 GOOD GOVERNANCE
1. Wawasan ke Depan2. Keterbukaan dan Transparansi3. Partisipasi Masyarakat4. Tanggung Gugat5. Supremasi Hukum6. Demokrasi7. Profesionalisme dan Kompetensi8. Daya Tanggap9. Keefisienan dan Keefektifan10.Desentralisasi11.Kemitraan Dengan Dunia Usaha Swasta dan
Masyarakat12.Komitmen Pada Pengurangan Kesenjangan13.Komitmen Pada Lingkungan Hidup14.Komitmen Pada Pasar Yang Fair
PEMERINTAH
SWASTAMASYARAKAT
Interaksi Antar Pelaku Dalam Kerangka Kepemerintahan Yang Baik
Mencakup seluruh lembaga politik dan sektor publik (birokrasi)
Mencakup baik perorangan maupun kelompok masyarakat (Civil Society) termasuk LSM/Ornop
Mencakup seluruh usaha swasta sektor industri, perdagangan, perbankan, koperasi, bahkan UKM dan sektor informal
AKIP AKIP
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.
Sistem AKIP dan Peraturan Perundangan
1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel;
2. Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan;
4. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh;
5. Harus jujur, objektif, transparan, dan inovatif sebagai katalisator perubahan manajemen instansi pemerintah dalam bentuk pemutakhiran metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan akuntabilitas.
PRINSIP AKUNTABILITAS
LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAH
1. Kementerian Negara
2. Lembaga Pemerintah Non
Kementerian (LPNK)
3. Kesekretariatan yang Membantu
Presiden
LEMBAGA PEMERINTAH TINGKAT PUSATPemerintah Pusat atau Pemerintah adalah Presiden RI yang memegang kekuasaan pemerintahan negara RI.
4. Kejaksaan Agung5. Perwakilan RI di Luar Negeri6. Tentara Nasional Indonesia (TNI)7. Kepolisian Negara RI (POLRI)8. Badan / Lembaga Ekstra Struktural.
KEMENTERIAN
disebutkan secara tegas dalam UUD’45
URUSAN PEMERINTAHAN
ruang lingkupnya disebutkan
dalam UUD ’45
dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah
1. Dalam Negeri;2. Luar Negeri;3. Pertahanan
1. Hukum dan Hak Asasi Manusia;
2. Keuangan;3. Energi dan Sumber Daya
Mineral;4. Perindustrian;5. Perdagangan;6. Pertanian;7. Kehutanan;8. Perhubungan;9. Kelautan dan Perikanan;10. Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;11. Pekerjaan Umum;12. Kesehatan;13. Pendidikan Nasional
(Kebudayaan );14. Sosial;15. Agama;16. Komunikasi dan
Informatika;
1. Sekretariat Negara2. Riset dan Teknologi;3. Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah;4. Lingkungan Hidup;5. Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak;
6. Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
7. Pembangunan Daerah Tertinggal;
8. Perencanaan Pembangunan Nasional;
9. Badan Usaha Milik Negara;
10. Perumahan Rakyat; dan
11. Pemuda dan Olah Raga
12. Pariwisata (dan Ekonomi Kreatif)
1. Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;
2. Koordinator Bidang Perekonomian;
3. Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN
Tipe I Tipe II* Tipe III
Pemimpin: Menteri Pemimpin: Menteri Pemimpin: Menteri
Pembantu Pemimpin: Sekretariat Jenderal
Pembantu Pemimpin: Sekretariat Jenderal
Pembantu Pemimpin: Sekretariat Jenderal
Pelaksana Tugas Pokok: Direktorat Jenderal
Pelaksana Tugas Pokok: Direktorat Jenderal
Pelaksana Tugas Pokok: Direktorat Jenderal
Pengawas: Inspektorat Jenderal
Pengawas: Inspektorat Jenderal
Pengawas: Inspektorat
Pendukung: Badan dan/atau Pusat
Pendukung: Badan dan/atau Pusat
Pelaksana tugas pokok di Daerah dan/atau Perwakilan luar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
* Kementerian yang menangani urusan agama, hukum, keuangan, dan keamanan juga memiliki unsur pelaksana tugas pokok di daerah.
Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK)
• LPNK adalah Lembaga pemerintah pusat yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintah tertentu dari Presiden;
• LPNK berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri yang mengoordinasikan:
MENDAGRI BPN
MENHAN LEMHANNAS & LEMSANNEG
MENDAG BKPM
MENKES BPOM & BKKBN
MENDIKNAS PERPUSNAS
MENPAN & RB LAN, BKN, BPKP & ANRI
MENRISTEK LIPI, LAPAN, BPPT, BATAN, BAPETEN, BAKOSURTANAL & BSN
MENRENBANNAS BAPPENAS & BPS
MENHUB BMKG
MENNAKERTRANS BNP2TKI
Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK)
1. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
2. Badan Intelijen Negara (BIN)3. Badan Kepegawaian Negara (BKN)4. Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN)5. Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM)6. Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)7. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG)8. Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB)9. Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
10. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
11. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)
12. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
14. Lembaga Administrasi Negara (LAN)
15. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
16. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas)
17. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
18. Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg)
19. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
20. Badan Pertanahan Nasional (BPN)
21. Badan Pusat Statistik (BPS)
22. Badan SAR Nasional (Basarnas)
23. Badan Standardisasi Nasional (BSN)
24. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
25. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
26. Badan Narkotika Nasional (BNN)
27. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas)
SUSUNAN ORGANISASI LPNK
• Kepala• Wakil Kepala,bila diperlukan• Sekretariat Utama• Deputi• Unit Pengawasan dapat berbentuk
Inspektorat Utama atau Inspektur
Lembaga Non Struktural (LNS)
• Lembaga nonstruktural (disingkat LNS) adalah lembaga yang bersifat penunjang dan/atau pelengkap tatanan organisasi pemerintahan yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus dibidang tertentu untuk menunjang pelaksanaan urusan pemerintahan.
• LNS bertugas memberi pertimbangan kepada Presiden atau menteri, atau dalam rangka koordinasi atau pelaksanaan kegiatan tertentu atau membantu tugas tertentu dari suatu kementerian.
• LNS bersifat nonstruktural, dalam arti tidak termasuk dalam struktur organisasi kementerian ataupun lembaga pemerintah non kementerian.
• Kepala LNS umumnya ditetapkan oleh Presiden, tetapi LNS dapat juga dikepalai oleh Menteri, bahkan Presiden atau Wakil Presiden sendiri. Sedangkan nomenklatur yang digunakan antara lain adalah “Dewan", “Badan", “Komisi”, “Lembaga", “Komite”.
LNS……cont’
NOMENKLATUR LNS
DEWAN Dewan Energi Nasional; Dewan Pembinaan Industri Strategis, Dewan Riset Nasional
BADAN Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura; Badan Pengatur Jalan Tol
KOMISI Komisi Pemilihan Umum; Komnas HAM; Komisi Antikekerasan Terhadap Perempuan
LEMBAGA Lembaga Sensor Film; Lembaga Koordinasi dan Pengendalian Peningkatan Kes Sosial Penyandang Cacat
KOMITE Komite Nasional Keselamatan Transportasi; Komite Olahraga Nasional Indonesia
PEMERINTAHAN DAERAH
MASING-MASINGMEMPUNYAI PEMERINTAHAN DAERAH. UUD ‘45 PASAL 18 AYAT (1)
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DIBAGI ATAS DAERAH-DAERAH:
PROVINSI
KABUPATEN DAN KOTA
DAERAH PROVINSI DIBAGI ATAS:
PEMERINTAH DAERAH
Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Penyelenggara Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
LEMBAGA PEMERINTAH TINGKAT DAERAH
PERANGKAT DAERAH PROVINSI 1. Sekretariat Daerah2. Sekretariat DPRD3. Dinas Daerah 4. Lembaga Teknis Daerah
PERANGKAT DAERAH KABUPATEN / KOTA
1.Sekretariat Daerah2.Sekretariat DPRD3.Dinas Daerah4.Lembaga Teknis Daerah5.Kecamatan6.Kelurahan
Kelembagaan PemerintahanProvinsi
Gubernur/Wakil Gubernur
Sekretariat Daerah
Dinas DaerahLembaga
Teknis Daerah
Inspektorat
Staf Ahli
Kelembagaan Pemerintahan Kabupaten / Kota
Bupati/WalikotaWk. Bupati/Wk. Walikota
Sekretariat Daerah
Dinas Daerah
Lembaga Teknis Daerah
Inspektorat
Staf Ahli
Kecamatan
Kelurahan
Kelembagaan Pemerintahan Daerah
URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT(Mutlak Urusan Pemerintah Pusat)
• Politik Luar Negeri• Pertahanan• Keamanan• Moneter dan Fiskal• Yustisi• Agama
WAJIB(Obligatory)
PILIHAN(Optional)
CONCURRENT(Urusan Bersama antara Pemerintah, Provinsi, dan Kabupaten / Kota)
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
PROVINSI,
KABUPATEN / KOTA
PERSEPSI KEWENANGAN…..
KRITERIA PEMBAGIAN URUSAN BERSAMA (CONCURRENT)
1. Externalitas (Spill-over)Siapa kena dampak, mereka yang berwenang mengurus.
2. AkuntabilitasYang berwenang mengurus adalah tingkatan pemerintahan yang paling dekat dengan dampak tersebut (sesuai prinsip demokrasi).
3. Efisiensi
Otonomi Daerah harus mampu menciptakan pelayanan publik yang efisien dan mencegah High Cost Economy.
Efisiensi dicapai melalui skala ekonomis (economic of scale) pelayanan publik.
Skala ekonomis dapat dicapai melalui cakupan pelayanan (catchment area) yang optimal.
LEMBAGA PEREKONOMIAN NEGARA
a) Perusahaan Perseroan
(Persero)
b) Perusahaan Umum (Perum)
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
2. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
a) Persahaan Umum Daerah (Perumda)
b) Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda)
PROSES MANAJEMEN PEMERINTAHAN
PERENCA-NAAN
PENGORGA-NISASIAN
PELAKSANAAN
PENGAWASAN
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
adalah satu kesatuan tata
cara perencanaan
pembangunan untuk
menghasilkan rencana
pembangunan dalam jangka
panjang, jangka menengah,
dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara pemerintahan
di pusat dan daerah dengan
melibatkan masyarakat.
PERENCANAAN
??
TAHAPAN PERENCANAAN TERINTEGRASI
RPJPNasional
RPJMNasional
RPJPDaerah
RPJMDaerah
RKP(K/L)
RKPDaerah
RenstraSKPD
RenjaSKPD
Pedoman dijabarkan
dirujuk
Pedoman
5 Tahun
Pedoman
Pedoman
dijabarkan
1 Tahun dirujuk20 Tahun
Sumber: UU No. 25 Tahun 2004
diperhatikan
5 Tahun
PERENCANAAN
Penyusunan Rencana
Penetapan Rencana
Pengendalian Pelaksanaan Rencana
Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Tahap-Tahap
Perencanaan
Pengorganisasan dapat diartikan sebagai penetapan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan, pengelompokkan tugas-tugas dan pembagian pekerjaan kepada setiap pegawai dan penetapan hubungan-hubungan kerja.
PENGORGANISASIAN
PENGORGANISASIAN
Prinsip Pengorganisasian
1. Prinsip Pembagian Habis Tugas2. Prinsip Perumusan Tugas
Pokok Dan Fungsi Yang Jelas3. Prinsip Fungsionalisasi4. Prinsip Koordinasi, Integrasi,
dan Sinkronisasi5. Prinsip Kontinuitas6. Prinsip Lini dan Staf
7. Prinsip Kesederhanaan8. Prinsip Fleksibilitas9. Prinsip Pendelegasian
Wewenang Yang Jelas10. Prinsip Pengelompokkan
Yang Homogen11. Prinsip Rentang / Jenjang
Pengendalian12. Prinsip Akordion
Pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan pada dasarnya terbagi habis kepada setiap aparat pemerintah atau lembaga-lembaga pemerintah.
PELAKSANAAN
4. Pelaksanaan Koordinasi Dalam Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara a. Sidang Kabinet (Paripurna dan
Terbatas) b. Rapat di Lingkungan Menko c. Koordinasi Antar Departemen /
Instansi Pemerintah Pusat d. Koordinasi Aparatur Pemerintah Pusat Di Luar Negeri e. Koordinasi Pemerintah Pusat
Terhadap Pemerintah Daerah f. Koordinasi Tingkat Daerah5. Koordinasi dan Hubungan Kerja
1. Jenis Koordinasia. Koordinasi Hierarkisb. Koordinasi Fungsional - Fungsional Horizontal - Fungsional Diagonal - Fungsional Teritorial
2. Pedoman Koordinasi3. Sarana Atau Mekanisme
Koordinasia. Kebijakanb. Rencanac. Prosedur dan Tata Kerjad. Rapate. SKB / SEBf. Tim, Panitia, Gugus Tugas atau Satuan Tugasg. Dewan atau Badanh. SAMSAT dan Sistem Pelayanan Satu Pintu
PELAKSANAAN
HUBUNGAN KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
1. Konsultatif;
2. Kolegial;
3. Fungsional;
4. Struktural; dan
5. Koordinatif:a. Hierarkis (intersektoral);
b. Fungsional (lintas sektoral), dan
c. Instansional (multisektoral)
PENGAWASAN
Pengawasan adalah salah satu fungsi organik manajemen, yang merupakan proses kegiatan pimpinan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan sasaran serta tugas-tugas organisasi akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana, kebijakan, instruksi dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
PENGAWASAN
Jenis
Pengawasan
1. Pengawasan Melekat (Waskat)
2. Pengawasan Fungsional (Wasnal)
3. Pengawasan Teknis Fungsional
4. Pengawasan Legislatif (Wasleg)
atau Pengawasan Politik
(Waspol)
5. Pengawasan Masyarakat
(Wasmas)
6. Pengawasan Yudikatif
WASSALAMUALAIKUM WR. WB.
HATUR NUHUN