prajab 3 - pola pikir pnshfgh

32
MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOL. III Ir. Brisma Renaldi Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia 2009

Upload: benotika

Post on 27-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ETE RTERT ERTERT ERTERTERWJHFH FGHFGHFGHFGHFG FGH FGHFGHFGH

TRANSCRIPT

Page 1: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOL. III

Ir. Brisma Renaldi

Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia

2009

Page 2: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Hak Cipta© Pada: Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2009 Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110 Telp. (62 21) 3868201-06 Ext. 193, 197 Fax. (62 21) 3800188 Pola Pikir Pegawai Negeri Sipil

Jakarta – LAN – 2009 12 hlm: 15 x 21 cm

Page 3: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................iii DAFTAR ISI................. ........ .............................v BAB I PENDAHULUAN........................................ 1

A. Latar Belakang .................................. 1 B. Deskripsi Singkat ................................ 2 C. Manfaat Modul Bagi Peserta Diklat .......... 3 D. Tujuan Pembelajaran .......................... 3

1. Kompetensi Dasar ...................... 3 2. Indikator Keberhasilan ................ 3

E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok .......... 4 F. Estimasi Waktu Pembelajaran ................ 4

BAB II KONSEPSI DASAR POLA PIKIR........................ 5 A. Apa Itu Pola Pikir ............................... 5 B. Konsep Dasar Pola Pikir ........................ 7 C. Proses Terbentuknya Pola Pikir ............... 9 D. Rangkuman......................................13 E. Latihan ..........................................14

BAB III JENIS-JENIS POLA PIKIR.............................15 BAB IV POLA PIKIR PNS ......................................21

A. Hambatan Pola Pikir PNS .....................21 B. Konsep Diri PNS ................................25 C. Rangkuman......................................25 D. Latihan ..........................................26

BAB V PERUBAHAN DAN APLIKASI POLA PIKIR.............27 A. Karakteristik atau ciri-ciri Individu yang Percaya Diri .....................................28 B. Karakteristik atau ciri-ciri Individual yang Kurang Percaya Diri ............................29

iv

C. Pola Pikir Negatif.............................30 D. Pola Pikir Positif ..............................31 E. Aplikasi Perubahan Pola Pikir PNS........32 F. Rangkuman.....................................37 G. Latihan..........................................37

BAB VI ANALISIS DAN PERMASALAHAN PERUBAHAN POLA PIKIR ........................38

A. Analisis Perubahan Pola Pikir ............38 B. Permasalahan Perubahan Pola Pikir ....41 C. Rangkuman ................................ 44 D. Latihan..................................... 45

BAB VII. PENUTUP ...................................... 48

A. Simpulan................................... 48 B. Tindak Lanjut ............................. 50

DAFTAR PUSTAKA ............................................ 52

Page 4: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH
Page 5: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kepercayaan masyarakat terhadap PNS yang

cenderung negatif (malas, korup, kurang melayani, tidak

produktif, dan lain sebagainya) membutuhkan

reformasi/perubahan terhadap pola pikir yang

berorientasi pada pelayanan dan budaya kerja PNS .

Reformasi birokrasi membutuhkan reformasi

mendasar yang harus dilakukan terlebih dahulu, yakni

reformasi pola pikir (mindset). Pola pikir sendiri

terbentuk karena ’imprint’ yaitu suatu peristiwa masa

lalu yang sangat membekas. Imprint sendiri dapat bersifar

positif maupun negatif.

Selain itu faktor lingkungan juga sangat

mempengaruhi pola pikir seseorang, oleh karenanya baik

yang sudah terbentuk yang disebabkan karena imprint

maupun lingkungan yang bersifat negatif perlu dilakukan

perubahan agar seorang PNS membawa prilaku-prilaku

positif guna menjalankan pekerjaannya sehari-hari sesuai

dengan konsep diri yang dimiliki oleh setiap PNS.

Konsep diri PNS akan terbentuk melalui proses

belajar dan pengalaman yang terus menerus dan

berkesinambungan. Konsep diri yang positif akan

2 Pola Pikir PNS

membentuk kebiasaan dalam bekerja secara efektif.

Oleh karena itu PNS akan selalu menghindari konsep diri

yang negatif Adapun konsep diri PNS antara lain (1)

bekerja sebagai Ibadah, (2) menghindari sikap tidak

terpuji, (3) Bekerja secara profesional, (4) berusaha

meningkatkan kompetensi dirinya secara terus menerus,

(5) Pelayan dan pengayom masyarakat, (6) Bekerja

berdasarkan peraturan yang berlaku (7) tidak rentan

terhadap perubahan dan terbuka serta bersikap realistis

(8) mampu bekerja dalam tim (9) Bekerja secara

profesional dan (10 ) bekerja sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Bila anda mengubah pikiran anda, berarti anda

merubah keyakinan diri anda; bila anda mengubah

keyakinan diri anda, berarti mengubah harapan-harapan

anda; bila anda mengubah harapan-harapan anda, berarti

mengubah sikap anda; bila anda mengubah sikap/tingkah

laku anda, berarti kinerja anda.

B. DESKRIPSI SINGKAT

Mata Diklat ini diarahakan pada perubahan tentang

pola pikir Pegawai Negeri Sipil yang harus dimiliki oleh

setiap Aparatur, dan pentingnya peranan pola pikir

tersebut dalam pelaksanaan tugas-tugas pelayanan

kepada masyarakat dan pembentukan birokrasi

pemerintah yang kuat.

Page 6: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 3

C. MANFAAT MODUL BAGI PESERTA DIKLAT

Modul ” Pola Pikir Pegawai Negeri Sipil” adalah

salah satu alat bantu materi belajar yang drancang untuk

memperjelas dan mempermudah peserta diklat agar

mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan

kompetensi yang telah dipersyaratkan.

Manfaat memahami pola pikir PNS adalah

meningkatnya pemahaman peserta prajabatan golongan III

dalam merancang pola pikir dan mampu mengatasi semua

hambatan yang ada baik internal maupun eksternal

sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap

tugasnya sebagai pelayanan kepada masyarakat.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Kompetensi Dasar

Setelah selesai mempelajari Pola Pikir Pegawai

Negeri Sipil, peserta diharapkan mampu merancang

kerangka kerja untuk memiliki pola pikir sebagai PNS,

dan mampu mengatasi hambatan-hambatan yang akan

dihadapi dalam penerapannya.

2. Indikator Keberhasilan

Setelah selesai pembelajaran ini peserta diharapkan

dapat:

a. Menjelaskan konsepsi dasar pola pikir;

b. Menjelaskan beberapa jenis pola pikir dalam dunia

profesi;

4 Pola Pikir PNS

c. Menjelaskan pola pikir PNS;

d. Mempraktekkan teknik-teknik perubahan pola

pikir;

e. Merancang perubahan pola pikir; dan

f. Menganalisis dan mengatasi permasalahan dalam

mrubah pola pikir.

E. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK

1. Konsepsi dasar pola pikir

- Apa itu Pola Pikir

- Konsep Dasar Pola Pikir

- Proses Terbentuknya Pola Pikir

2. Jenis-jenis Pola Pikir dalam dunia profesi

3. Pola pikir PNS

4. Perubahan dan Aplikasi perubahan pola pikir

- Perubahan pola pikir

- Aplikasi perubahan pola pikir

5. Analisis dan permasalahan dalam perubahan pola pikir

F. ESTIMASI WAKTU

Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan

kegiatan pola pikir pegawai negeri sipil pada Diklat

Prajabatan Golongan III adalah 24 (dua puluh empat) jam

pelajaran.

Page 7: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

5

BAB II KONSEPSI DASAR POLA PIKIR

A. APA ITU POLA PIKIR

Sebelum berbicara tentang pola pikir, maka dalam

pokok bahasan ini akan dibahas apakah berpikir itu?

Berpikir adalah proses mental. Misalnya kita berpikir

saat mendapatkan penugasan dari pimpinan untuk

membuat surat, mengantar surat saat saudara juga

mendapatkan tugas lain, anda akan memikirkan mana

yang dikerjakan terlebih dahulu dan lain sebagainya.

Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang

melibatkan kinerja otak (Alek sobur, 2003). Di dalam

berpikir setiap individu menggunakan pola-pola pikir

tertentu. Pertanyaannya adalah apakah pola pikir itu?

Pola pikir adalah pola–pola dominan yang

menjadi acuan utama seseorang untuk bertindak (

Indikator keberhasilan: Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat dapat

menjelaskan apa itu pola pikir, konsepsi dasar perubahan pola pikir, dan proses terbentuknya

pola pikir.

6 Pola Pikir PNS

Workshop Pengembangan Jati Diri dan Pola Pikir Bagi

para pejabat struktural dan Fungsional, 2003).

Selanjutnya dikatakan bahwa pola pikir adalah pola

yang menetap dalam pikiran bawah sadar seseorang.

Keyakinan merupakan bagian dari pola pikir (mind

setting, LPCD, 2005). Apakah pikiran bawah sadar itu?

Mel sandy dalam bukunya The piece of mind

mengatakan bahwa pikiran bawah sadar adalah gudang

dimana seluruh informasi tersimpan. Pengalaman-

pengalaman sejak masa kecil direkam secara permanen.

Pengalaman yang direkam dalam pikiran bawah sadar

inilah yang membentuk pola pikir seseorang. Rekaman

bawah sadar ini berasal dari lingkungan dimana dia

berada. Beberapa pengaruh lingkungan yang terekam

dalam pikiran bawah sadar seseorang bisa positif dan

juga negatif. Pengaruh lingkungan tersebut di antaranya

adalah lingkungan keluarga di mana seseorang tersebut

di besarkan, lingkungan sosial, adat istiadat, lingkungan

sosial serta lingkungan pergaulan seseorang.

Kesemuanya tersebut direkam secara permanen dalam

pikiran bawah sadarnya. Apabila ada rangsangan yang

membangikitkannya rekaman tersebut berputar kembali

secara utuh. Pertanyaannya adalah pola pikir yang

bagaimanakah yang terekam dalam diri seseorang? Hal

ini sangat tergantung dari input yang masuk ke dalam

otak seseorang. Pola pikir yang sudah mengakar dalam

dirinya tersebut akan terlihat dalam pola perilakunya

sehari-hari. Oleh karena itu faktor dominan yang

Page 8: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 7

membentuk pola pikir seseorang adalah lingkungan

dimana dia berada. Pola pikir ini dapat memicu

pelaksanaan pekerjaan sekaligus juga menghambat

pelaksanaan pekerjaan.

B. KONSEP DASAR POLA PIKIR

Untuk meneropong masa depan

berawal dari membangun pola

pikir. Ada banyak hal, termasuk

tantangan, pilihan dan

menentukan arah sesuai keinginan

melihat masa depan. Pakar psikologi Howard Gardner

menuangkan ide dalam bukunya ‘Five Mind for the

Future’. Ini soal teori kecerdasan majemuk yang dia

paparkan melalui serangkaian riset. Ada lima hal menjadi

pertimbangan.

Pertama, mulai dari pikiran yang disipilin.

Artinya berangkat dari suatu perilaku yang mencirikan

disiplin ilmu, ketrampilan dan tentu soal profesi. Sebut

saja ketika seorang praktisi terlibat dalam dunia bisnis

dan manjemen, maka menguasai ilmu dalam bidang

tersebut merupakan hal penting menjadi pekerja

profesional.

Kedua, pikiran yang dapat menyerap berbagai

informasi dari beragam sumber. Kemudian memahami

8 Pola Pikir PNS

dan meraciknya menjadi suatu pengetahuan yang baru.

Inilah sentesa penting ketika banjir informasi mengalir.

Tanpa bisa melihat perioritas informasi yang menjadi

kebutuhan, maka akan tenggelam dan tergelincir dalam

lautan informasi.

Ketiga, pikiran yang mencoba membentangkan

pertanyaan tak terduga, termasuk memaparkan cara

berpikir baru. Pola pikir inilah yang akan membuat kita

mampu berpikir secara lateral dan bukan sekedar berpikir

linear mengikuti jalur konvensional yang acap hanya akan

membuat kita stagnan. Bergerak maju, progresif, demi

terciptanya sejarah hidup yang positif dan bermakna.

Empat, pola pikir menyambut perbedaan

pandangan dengan sukacita, dan bukan dengan sikap

saling curiga. Sebuah pola pikir yang akan membuat kita

terhindar dari anarki akibat pemaksaan kepentingan.

Sebuah pola pikir yang senantiasa mengajak kita untuk

merayakan keragaman pandangan dan sekaligus

menghadirkan empati.

Dan pola pikir yang terakhir adalah etis. Inilah pola pikir

yang membujuk membangun kemuliaan dan keluhuran

dalam kehidupan personal dan profesional kita. Sebab

pada akhirnya, bagaimana mungkin menjadi ‘terbaik’ jika

pola pikir masih berselimut dengki, cemburu, sok tahu

dan merasa hebat.

Page 9: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 9

C. PROSES TERBENTUKNYA POLA PIKIR

Bagaimana pola pikir itu terbentuk tergantung dari proses

terjadinya pola pikir itu sendiri. Ada 2 (dua) proses yang

membentuk pola pikir yaitu:

1. Bersumber dari keturunan secara genetika.

Seorang anak pasti mewarisi watak dari kedua

orang tuanya, dan terkadang dominan ke salah

satunya saja, contohnya anak lelaki mewarisi cara

berpikir ayahnya yang egois dan pemarah, sedangkan

anak perempuan biasanya mewarisi cara berpikir

ibunya yang lembut dan penuh dengan kasih.

Namun meskipun demikian bukan berarti anda

harus menyerah disitu saja jika anda berasal dari

kedua orang tua yang berlatar belakang pemikiran

yang buruk, anda mungkin saja merubah cara berpikir

anda.

Disamping itu, pola pikir terbentuk karena

“Imprint”. “Imprint” adalah peristiwa masa lalu yang

sangat membekas. Imprint dapat bersifat positip

maupun negatip (International Thinking Training &

Consultancy, Mind Setting, )

“Imprinting” (penanaman, pencapan) yaitu

“satu reaksi tingkah laku yg diperoleh orang selama

usia masih sangat muda dalam kehidupan”. Namun

secara normal dapat dibebaskan oleh satu perangsang

atau situasi yang cepat-cepat ditembakkan atau

diberikan, sehingga ada reaksi mengikuti subyek lain,

10 Pola Pikir PNS

(J.P. Chaplin dlm Kartini Kartono, kamus lengkap

psikologi, 2001)

“Imprint” sangat mempengaruhi “Pola Pikir” &

“Kinerja” seseorang. Contoh: seseorang bijaksana

atau rajin bekerja. (tergantung imprint-nya selama

ini). “Imprint” bisa berubah (tergantung pada individu

yang bersangkutan). Selain itu faktor “lingkungan”

juga sangat mempengaruhi pola pikir seseorang,

terutama “lingkungan keluarga” di mana seseorang

dibesarkan.

2. Bersumber dari proses sosial

Anda mungkin tahu kalau Tarzan yang seorang

manusia namun kelakuannya seperti monyet, itu

dikarenakan dia dididik di lingkungan sosial monyet.

Jika anda hidup di lingkungan preman, maka bersiap

siaplah anda menjadi preman, jika anda hidup di

lingkungan orang orang yang saleh dan taat beragama,

maka bersyukurlah anda karna mau tak mau anda akan

mengikuti mereka. Saya pernah bertanya kepada

teman saya tentang bagaimana caranya supaya karir

kita bisa sukses? Dia hanya menjawab simple yaitu

“Bergaullah dengan orang-orang yang sukses”.

Memang betul apa yang dikatakannya, pergaulan itu

sangat berpengaruh kepada sifat kepribadian dan cara

berpikir kita.

Dulu semasa saya SMP teman teman saya

semuanya berandalan, perokok, tukang bolos, dll.

Page 10: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 11

Akhirnya lambat laun saya yang tadinya masih cupu

juga terbawa arus sehingga menjadi sama seperti

mereka, namun 3 tahun kemudian saya masuk ke SMU

dimana di sekeliling saya semuanya dari kalangan kutu

buku, maka lambat laun saya juga menjadi seperti

mereka.

Manusia adalah makhluk yang lemah, untuk

itulah banyak orang memeluk suatu agama karena

mereka percaya bahwa keyakinan mereka bisa

menguatkan pikiran dan hati mereka untuk melawan

segala rayuan/cobaan dan pengaruh buruk. Memang

tidak bisa dipungkiri ada beberapa orang yang sanggup

melawan arus, dimana dia mampu menentang segala

pengaruh yang berusaha membujuk dia, seperti

misalnya seseorang yang saleh hidup di lingkungan

yang bermoral rusak, namun dia masih sanggup

bertahan.

Ya, memang ada beberapa orang seperti itu, namun

jumlah mereka hanyalah beberapa saja. Sebagian

besar orang memeluk suatu agama, taat beribadah,

menimba ilmu dari pendidikan formal maupun non

formal, ikut berorganisasi, dll. Semuanya itu juga

berpengaruh positif untuk “peremajaan pikiran” agar

lebih kuat dalam melawan arus, terlebih lebih zaman

sekarang ini banyak sekali hal hal negatif yang bisa

merusak pikiran anda, bagaikan virus yang menjangkit

di tubuh anda, anda tidak akan sadar betapa cepatnya

semuanya itu berjalan, anda akan sadar ketika cara

12 Pola Pikir PNS

berpikir anda sudah membuahkan hasil, apakah itu

hasil yang baik maupun buruk.

Sebelum rambut anda berubah menjadi putih,

sebelum anda meneteskan air mata karena kesedihan,

kehilangan sesuatu/seseorang, kehilangan harapan,

dan sebelum anda kehilangan kesempatan untuk

memperbaiki kesalahan anda, ada baiknya anda sekali

kali berpikir dewasa, renungkan baik baik apa yang

selama ini anda lakukan, dimana saya bergaul,

perbuatan positif apa yang sudah saya lakukan, dan

apa yang bisa saya lakukan untuk memperbaiki sifat

sifat buruk saya.

Pikirkan, renungkan, dan lakukanlah. Jangan

hanya diam membiarkan waktu terus berjalan,

menunggu uang jatuh dari langit itu adalah sesuatu

hal yang mustahil. Lakukanlah sebuah perubahan

dalam hidup anda sebelum anda kehilangan

kesempatan. Ingat, tubuh anda hanyalah setumpuk

daging, mereka hanya akan bergerak jika ada perintah

dari pikiran anda. Anda ingin kehidupan anda berubah?

Maka sekarang waktunya merubah cara berpikir anda.

Anda yang memegang kendali, anda yang menentukan

anda harus berubah kemana, jangan sampai salah

arah, tetapkan tujuan anda, dan mulailah mengayuh

perahu kehidupan anda sekarang juga.

Jangan tunda tunda lagi, karena sudah banyak

orang dibelakang anda yang siap mendahului anda.

Page 11: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 13

D. RANGKUMAN

Berpikir adalah proses mental. Misalnya kita berpikir

saat mendapatkan penugasan dari pimpinan untuk membuat

surat, mengantar surat saat saudara juga mendapatkan tugas

lain, anda akan memikirkan mana yang dikerjakan terlebih

dahulu dan lain sebagainya. Berpikir adalah suatu kegiatan

mental yang melibatkan kinerja otak (Alek sobur, 2003).

Didalam berfikir setiap individu menggunakan pola-pola pikir

tertentu. Pola pikir adalah pola–pola dominan yang menjadi

acuan utama seseorang untuk bertindak (Workshop

Pengembangan Jati Diri dan Pola Pikir Bagi para pejabat

struktural dan Fungsional, 2003). Selanjutnya dikatakan

bahwa pola pikir adalah pola yang menetap dalam pikiran

bawah sadar seseorang. Keyakinan merupakan bagian dari

pola pikir (mind setting, LPCD, 2005). Mel sandy dalam

bukunya The piece of mind mengatakan bahwa pikiran bawah

sadar adalah gudang dimana seluruh informasi tersimpan.

Pengalaman-pengalaman sejak masa kecil di rekam secara

permanen. Pengalaman yang direkam dalam pikiran bawah

sadar inilah yang membentuk pola pikir seseorang. Rekaman

bawah sadar ini berasal dari lingkungan dimana dia berada.

Beberapa pengaruh lingkungan yang terekam dalam pikiran

bawah sadar seseorang bisa positif dan juga negatif.

Pengaruh lingkungan tersebut di antaranya adalah lingkungan

keluarga di mana seseorang tersebut di besarkan, lingkungan

sosial, adat istiadat, lingkungan sosial serta lingkungan

pergaulan seseorang. Kesemuanya tersebut direkam secara

14 Pola Pikir PNS

permanen dalam pikiran bawah sadarnya. Pola pikir ini

jugalah yang membentuk Konsep diri seseorang. Demikian

juga konsep diri PNS. Konsep diri PNS akan terbentuk melalui

proses belajar dan pengalaman yang terus menerus dan

berkesinambungan. Konsep diri yang positif akan membentuk

kebiasaan dalam bekerja secara efektif.

E. LATIHAN

1. Sebutkan 5 (lima) contoh pola pikir yang bersumber

dari keturunan.

2. Sebutkan 5 (lima) contoh pola pikir yang bersumber

dari proses sosial.

3. Diantara kedua sumber tersebut, mana yang sulit

untuk dirubah, dan jelaskan alasannya!

Page 12: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

15

BAB III JENIS-JENIS POLA PIKIR

POLA PIKIR ANDA = ARAH HIDUP ANDA

Apapun kelainan yang dipunyai oleh seseorang, pada

dasarnya mereka adalah sama seperti kebanyakan orang.

Didalam tubuh mereka terdapat proses kimia yang sewaktu

waktu dapat menjadi tidak seimbang sehingga perilaku

mereka berubah. Neuro-transmittal mereka menjadi tidak

seimbang sehingga membuat mereka menjadi tidak dapat

mengendalikan diri, terobsesi, depresi, maniak dan labil.

Seperti kebanyakan orang mereka dapat pula

mengembangkan pola pikir/ persepsi yang dapat bermanfaat

ataupun merugikan mereka sendiri. Untuk dapat membaca

pola pikir seseorang, kita tidak selalu memerlukan bahasa

Indikator keberhasilan: Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat dapat

menjelaskan beberapa jenis pola pikir dalam dunia profesi

16 Pola Pikir PNS

verbal. Ada yang namanya bahasa perilaku. Tanpa disadari

lingkungan sekitar kita dapat membentuk pola pikir negatif

yang dapat merusak diri sendiri.

Seseorang dapat menjadi marah atau depresi karena

berbagai macam faktor seperti faktor sosial, keadaan emosi,

cara berkomunikasi, perilaku, melakukan diet dan minum

suplemen/obat-obatan.

Pola berpikir seseorang biasanya mengikuti cara pola

berpikir kebanyakan orang yaitu pola pikir mengejar

perhargaan/ membela diri/ membuat alasan-alasan/

mengucilkan diri, dan lain-lain.

Topik ini dikemukakan dengan harapan dapat merubah

total pola pikir seseorang. Untuk ini diperlukan banyak

bantuan hypotherapy. Seperti-nya cara "konsultasi" tidak akan

banyak membantu merubah pola pikir seseorang yang

cenderung menyukai/kecanduan untuk memanifestasikan

pola pikir lama mereka. Dan jika ini tidak memungkinkan

maka diperlukan cara untuk "mengatur" respon lingkungan

sekitar dengan cara meng-konfrontasikan-nya sehingga dapat

merubah pola pikir yang negatif secara tidak langsung. Tentu

bagi beberapa orang, mereka dapat melakukannya dengan

cara diet dan mengkonsumsi obat-obatan tapi dengan syarat

harus merubah total lingkungan sekitar sehingga dapat

memancing timbulnya perubahan pola pikir dan juga penting

orang tersebut harus punya niat yang kuat untuk merubah

pola pikir lama mereka.

Berikut ini adalah ringkasan yang saya tulis dengan

harapan dapat anda pakai untuk menolong orang lain.

Page 13: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 17

Kita melihat banyak orang terpengaruh pada berbagai

macam pola pikir. Pola pikir dapat pula mempengaruhi orang

yang "non-verbal". Pola pikir adalah kecenderungan

manusiawi yang dinamis, ia dapat mempengaruhi siapa saja;

ia dapat membantu kita, dapat pula merugikan kita.

Ada orang dengan pola pikir perfeksionis. Kita

menilai diri kita begitu tajam sehingga sekilas kita tidak

berani mencoba sesuatu yang tidak kita kuasai dengan sangat

sempurna. Ada orang dengan pola pikir obsesif, mengingat

terus menerus sesuatu yang menakutkan kita sehingga kita

menteror diri sendiri sampai rasa takut itu menjadi jauh lebih

besar dari diri kita sendiri dan akhirnya kita berhenti sambil

meyakini bahwa semuanya adalah malapetaka. Ada juga

orang dengan pola pikir pesimis. Kita meyakini bahwa kita

telah dikutuk. Bagaimanapun kerasnya kita berusaha tapi

yang datang selalu hal hal buruk. Kitapun tidak mampu

melihat atau peduli akan keberhasilan kita karena kita

memilih untuk hanya melihat pada kegagalan kita.

Ada orang dengan pola pikir bergantung pada orang

lain. Kita sangat ingin untuk bebas tapi dilain pihak kita

merasa bahwa hanya orang lain yang dapat menyelamatkan

kita. Kita berpikir bahwa mereka mencintai kita karena

mereka telah menyelamatkan kita. Kita merasa takut

kehilangan hubungan baik yang telah lama dibina. Kita

mendambakan kebebasan tapi kita sangat merasa tidak aman

jika tidak bergantung pada mereka; takut mereka akan

menelantarkan kita.

18 Pola Pikir PNS

Ada orang dengan pola pikir "saling membutuhkan".

Kita memfokuskan diri untuk mencintai orang lain dan

membuat orang yang dicintai menjadi bergantung pada kita

dengan mencurahkan segala perhatian dan perasaan cinta

kita kepadanya. Yang dicintai merasa orang lain tidak dapat

mencintai-nya kecuali kita, Pada akhirnya orang yang kita

cintai merasa tidak berdaya

Ada orang dengan pola pikir membenci diri

sendiri/suka melukai diri sendiri. Kita membuat diri kita

sendiri menjadi seorang pesimis lalu melakukan hal yang

sama pada orang lain. Tetap bertahan untuk tidak merubah

diri bahkan mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-

nakuti bahwa akan ada sesuatu yang berbahaya apabila kita

keluar dari pola pikir yang lama.

Ada orang dengan pola pikir birokrat/dogmatik,

memaksakan kehendaknya untuk mengikuti aturan dan

merasa kita yang paling tahu segalanya

Tapi kita juga dapat mempunyai pola pikir yang baik

dan konstruktif. Kita dapat memiliki pola pikir yang

optimistis. Kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak

mungkin. Semua dapat dilakukan secara bertahap, biar

lambat asal selamat maka kita akan berhasil melakukan

sesuatu yang teramat sulit

Kita juga dapat memilih pola pikir seorang yang

realistis. Dapat mengalahkan rasa takut dan hal-hal negatif

dan melihat sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat

rencana secara bertahap dengan penuh rasa percaya diri.

Page 14: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 19

Kita juga dapat mempunyai pola pikir Taoisme.

Bahwasanya hitam tidak selalu jelek dan putih tidak selalu

baik. Sesuatu yang jelek dapat sangat bermanfaat jika ada

pada situasi yang tepat. Bahwa sesuatu yang kelihatan-nya

baik mungkin dapat mencelakakan kita. Selalu berada dijalur

tengah, berjalan dengan sendirinya tanpa diatur, tanpa

emosi, menerima apa adanya tanpa penyesalan Ini

merupakan cara terbaik untuk meraih kebahagiaan. Yang

perlu kita pikirkan atau kuatirkan adalah saat sekarang ini,

menit ini, detik ini, bukan kemarin ataupun esok hari. Semua

langkah kita dapat dilakukan dengan benar jika kita tidak

merasa putus asa dan tidak terlalu memikirkan hal-hal

menakutkan yang belum terjadi atau memikirkan bahwa kita

akan gagal. Jika kita dapat memfokuskan diri kita pada saat

sekarang maka kita akan dapat jauh lebih sukses.

Kita juga dapat mempunyai pola pikir seorang yang

mandiri. Tidak terlalu memikirkan perasaan orang lain

sehingga orang lain dapat merasa bebas. Kita semua dapat

menggali kemampuan diri secara bertahap sesuai kemampuan

masing-masing tanpa harus mempunyai perasaan bersalah,

rasa malu ataupun rasa terbebani.

Setiap saat kita dapat menentukan pilihan untuk

merubah pola pikir apakah kita akan tetap dengan pola pikir

yang positif atau pola pikir yang negatif.

Pola pikir yang merusak diri ternyata dapat dirubah

sehingga kita dapat bekerja dengan lebih baik, dapat

menguatkan sesama, pemaaf, mandiri, dapat

mengekspresikan diri dan punya cita-cita.

20 Pola Pikir PNS

RANGKUMAN

Pola berpikir seseorang biasanya mengikuti cara pola

berpikir kebanyakan orang yaitu pola pikir mengejar

perhargaan/ membela diri/ membuat alasan-alasan/

mengucilkan diri, dan lain-lain.

Ada beberapa jenis pola pikir yang dimiliki oleh

seseorang antara lain; orang yang memiliki pola pikir

membenci diri sendiri, birokrat/dogmatik, konstruktif,

realistis, Taoisme, dan mandiri.

Setiap saat kita dapat menentukan pilihan untuk

merubah pola pikir apakah kita akan tetap dengan pola pikir

yang positif atau pola pikir yang negatif. Pola pikir yang

merusak diri ternyata dapat dirubah sehingga kita dapat

bekerja dengan lebih baik, dapat menguatkan sesama,

pemaaf, mandiri, dapat mengekspresikan diri dan punya cita-

cita.

LATIHAN

Diskusikan dalam kelompok, apa kelebihan dan

kekurangan masing-masing jenis-jenis pola pikir yang

anda ketahui.

Page 15: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

21

BAB IV POLA PIKIR PNS

A. HAMBATAN POLA PIKIR PNS

Pola pikir PNS adalah salah satu pola pikir profesi,

di samping misalnya profesi politikus, pedagang,

pengusaha, petani dsb. Karena perbedaan karakteristik

dengan profesi lainnya, maka pola pikir PNS juga berbeda.

Salah satu ciri khas yang membedakannya adalah tugas

dan karakteristik pelayanan publik (public services).

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah salah satu jenis

Kepegawaian Negeri di samping Anggota TNI dan Anggota

Polri (UU No 43 Th 1999). Pengertian Pegawai Negeri

adalah warga negara RI yang telah memenuhi syarat yang

ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan

diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi

tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku (pasal 1 ayat 1 UU

43/1999). Pola pikir PNS terbagi dua : Pola pikir positif

Indikator keberhasilan: Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat dapat

menjelaskan beberapa jenis pola pikir dalam dunia profesi

22 Pola Pikir PNS

(pola pikir yang berkembang), dan

Pola pikir negatif (pola pikir tetap).

Pola pikir positif (pola pikir berkembang) PNS

tercermin dalam berbagai prestasi yang telah dicapai oleh

para PNS selama ini sesuai bidang tugasnya masing-

masing, maupun dalam bentuk acuan norma dan aturan

yang berlaku. Norma dan aturan tersebut diarah oleh PNS

dalam bentuk menjaga sikap dan perilakunya, karena

secara periodik dijadikan acuan penilaian antara lain

dalam bentuk DP3.

DP3 atau Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan PNS

tersebut, tertuang dalam PP Nomor 10 Tahun 1979, terdiri

atas delapan norma-norma sikap perilaku:

1. Kesetiaan

2. Prestasi Kerja

3. Tanggung Jawab

4. Ketaatan

5. Kejujuran

6. Kerjasama

7. Prakarsa

8. Kepemimpinan

Di samping keberhasilan tentu ada kekurang berhasilan,

hambatan atau dimensi permasalahan berupa pola pikir

negatif yang terjadi atau dialami kalangan PNS.

Kantor Menpan tahun 2002 menemukan dan

mengidentifikasi adanya Pola Pikir Negatif (Pola Pikir

Page 16: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 23

Tetap) PNS yang tercermin dalam bentuk 24 (duapuluh

empat) hambatan atau permasalahan perilaku Budaya

Kerja Aparatur Pemerintahan, yaitu POLA PIKIR NEGATIF

(TETAP) PNS :

1. Komitmen dan konsistensi terhadap visi dan misi

organisasi masih rendah.

2. Sering terjadi penyimpangan dan kesalahan dalam

kebijakan publik yang berdampak luas kepada

masyarakat.

3. Pelaksanaan kebijakan jauh berbeda dari yang

diharapkan.

4. Terjadi arogansi pejabat dan penyalahgunaan

kekuasaan.

5. Pelaksanaan wewenang dan tangung jawab aparatur

saat ini belum seimbang.

6. Dalam praktek di lapangan sulit dibedakan antara

ikhlas dan tidak ikhlas, jujur dan tidak jujur.

7. Pejabat yang KKN akan menyebabkan kkn meluas pada

pegawai, dunia usaha dan masyarakat.

8. Gaji pegawai yang rendah/kecil dibandingkan dengan

harga barang/jasa lainnya.

9. Banyak aparatur yang integritas, loyalitas dan

profesionalnya rendah.

10. Belum adanya sistem merit yang jelas untuk mengukur

kinerja pegawai dan tindak lanjut hasil penilaiannya.

11. Kreativitas karyawan kurang mendapat perhatian

atasan.

24 Pola Pikir PNS

12. Kepekaan terhadap keluhan masyarakat dinilai masih

rendah.

13. Sikap yang berorientasi vertikal menyebabkan

hilangnya kreativitas, rasa takut berimprovisasi.

14. Budaya suap bukan hal yang rahasia, sehingga dapat

mempengaruhi sikap dan tingkah laku pimpinan dalam

bekerja.

15. Ada kecenderungan para pemimpin tidak mau

mengakui kesalahan di depan bawahan.

16. Masing-masing bekerja sesuai dengan uraian tugas

yang ada dan belum optimal untuk bekerjasa sama

dengan unit lain.

17. Sifat individualisme lebih menonjol dibandingkan

kebersamaan.

18. Tidak ada sanksi yang jelas dan tegas jika pegawai

melanggar aturan.

19. Budaya KKN yang menjiwai sebagian aparat.

20. Tingkat kesejahteraan yang kurang memadai.

21. Pengaruh budaya prestise yang lebih menonjol,

sehingga aspek rasionalitas sering dikesampingkan.

22. Sistem seleksi (rekruitmen) yang masih kurang

transparan.

23. Tidak berani tegas, karena khawatir mendapat reaksi

yang negatif.

24. Banyak aparatur belum memahami makna keadilan

dan keterbukaan.

(SUMBER KANTOR MENPAN TAHUN 2002)

Page 17: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 25

B. KONSEP DIRI PNS

Bagi kita sebagai calon Pegawai Negeri Sipil,

tentunya akan menjadi sosok Pegawai Negeri Sipil yang

selalu konsisten mengikuti aturan yang telah digariskan

sesuai dengan perundangan yang berlaku. Konsep diri PNS

akan terbentuk melalui proses belajar dan pengalaman

yang terus menerus dan berkesinambungan. Konsep diri

yang positif akan membentuk kebiasaan dalam bekerja

secara efektif. Oleh karena itu PNS akan selalu

menghindari konsep diri yang negatif. Adapun konsep diri

PNS antara lain:

1. Bekerja sebagai Ibadah,

2. Menghindari sikap tidak terpuji,

3. Bekerja secara profesional,

4. Berusaha meningkatkan kompetensi dirinya secara

terus menerus,

5. Pelayan dan pengayom masyarakat,

6. Bekerja berdasarkan peraturan yang berlaku

7. Tidak rentan terhadap perubahan dan terbuka serta

bersikap realistis

8. Mampu bekerja dalam tim

9. Bekerja secara profesional dan

10. Bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

26 Pola Pikir PNS

C. RANGKUMAN

Konsep diri PNS akan terbentuk melalui proses

belajar dan pengalaman yang terus menerus dan

berkesinambungan. Konsep diri yang positif akan

membentuk kebiasaan dalam bekerja secara efektif. Oleh

karena itu PNS akan selalu menghindari konsep diri yang

negatif. Adapun konsep diri PNS antara lain (1) bekerja

sebagai Ibadah, (2) menghindari sikap tidak terpuji, (3)

Bekerja secara profesional, (4) berusaha meningkatkan

kompetensi dirinya secara terus menerus, (5) Pelayan dan

pengayom masyarakat, (6) Bekerja berdasarkan peraturan

yang berlaku (7) tidak rentan terhadap perubahan dan

terbuka serta bersikap realistis (8) mampu bekerja dalam

tim (9) Bekerja secara profesional dan (10 ) bekerja

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Karena konsep diri

yang negatif merupakan virus dalam bekerja.

D. LATIHAN

1. Coba anda tuliskan dalam secarik kertas ”Apa tujuan

anda bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil”.

2. Apa Cita-cita (target) yang ingin anda capai selama

bekerja sebagai PNS?

Page 18: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

27

BAB V PERUBAHAN DAN APLIKASI

POLA PIKIR

Mengapa diperlukan

perubahan terhadap Pola

Pikir? Perubahan Pola pikir

diperlukan karena dengan

adanya perubahan pola pikir

diharapkan PNS mampu

mengembangkan pola pikir

yang positif dan

meminimalisasi pola pikir

dirinya yang negatif. Ini

berarti akan mensukseskan

tugas dan peranan PNS

sebagai abdi negara, abdi

masyarakat, dan pelayan masyarakat.

Pernahkah anda mengalami krisis kepercayaan diri atau

dalam bahasa sehari-hari "TIDAK PEDE" dalam menghadapi

suatu situasi atau persoalan? Saya yakin anda pernah dan

Indikator keberhasilan: Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat dapat

menjelaskan beberapa jenis pola pikir dalam dunia profesi

28 Pola Pikir PNS

hampir setiap orang pernah mengalami krisis kepercayaan diri

dalam rentang kehidupannya, sejak masih anak-anak hingga

dewasa bahkan sampai usia lanjut. hilangnya rasa pede tentu

menjadi sesuatu yang sangat mengganggu, terlebih ketika

dihadapkan pada tantangan ataupun situasi baru. Ada yang

berkata: "kok saya tidak seperti dia,...yang selalu percaya

diri...rasanya selalu saja ada yang kurang dari diri saya...saya

malu menjadi diri saya!?

Berikut hal yang dapat kamu "pikirkan" tentang perbedaan

orang yang percaya diri dan tidak percaya diri... tapi ingat

men jangan sampai percaya dirinya berlebihan... bisa-bisa

anda mencintai diri anda dengan sangat teramat berlebihan

(narsisme).

A. KARAKTERISTIK ATAU CIRI-CIRI INDIVIDU YANG

PERCAYA DIRI

Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai

rasa percaya diri yang proporsional, diantaranya adalah:

- Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak

membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau

pun rasa hormat orang lain

- Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis

demi diterima oleh orang lain atau kelompok

- Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain

- Berani menjadi diri sendiri

- Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan

emosinya stabil)

Page 19: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 29

- Memiliki internal locus of control (memandang

keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha diri

sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau

keadaan serta tidak tergantung/mengharapkan bantuan

orang lain)

- Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri

sendiri, orang lain dan situasi di luar dirinya

Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri,

sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap

mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang

terjadi.

B. KARAKTERISTIK ATAU CIRI-CIRI INDIVIDU YANG

KURANG PERCAYA DIRI

Beberapa ciri atau karakteristik individu yang kurang

percaya diri, diantaranya adalah:

- Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata

demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan

kelompok;

- Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap

penolakan;

- Sulit menerima realita diri (terlebih menerima

kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan

diri sendiri;

- Dilain pihak memasang harapan yang tidak realistik

terhadap diri sendiri;

- Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif;

30 Pola Pikir PNS

- Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan

tidak berani memasang target untuk berhasil;

- Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus

(karena undervalue diri sendiri;

- Selalu menempatkan/memposisikan diri sebagai yang

terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu

mempunyai external locus of control (mudah menyerah

pada nasib, sangat tergantung pada keadaan dan

pengakuan/penerimaan serta bantuan orang lain).

C. POLA PIKIR NEGATIF

Pola pikir individu yang kurang percaya diri, bercirikan

antara lain:

- Menekankan keharusan-keharusan pada diri sendiri (saya

harus bisa begini...saya harus bisa begitu). Ketika gagal,

individu tersebut merasa seluruh hidup dan masa

depannya hancur.

- Cara berpikir totalitas dan dualisme : kalau saya sampai

gagal, berarti saya memang jelek

- Pesimistik yang futuristik : satu saja kegagalan kecil,

individu tersebut sudah merasa tidak akan berhasil

meraih cita-citanya di masa depan. Misalnya, mendapat

nilai C pada salah satu mata kuliah, langsung berpikir

dirinya tidak akan lulus sarjana.

- Tidak kritis dan selektif terhadap self-criticism : suka

mengkritik diri sendiri dan percaya bahwa dirinya

memang pantas dikritik.

Page 20: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 31

- Labeling : mudah menyalahkan diri sendiri dan

memberikan sebutan-sebutan negatif, seperti saya

memang bodoh, saya ditakdirkan untuk jadi orang

susah, dsb

- Sulit menerima pujian atau pun hal-hal positif dari

orang lain : ketika orang memuji secara tulus, individu

langsung merasa tidak enak dan menolak mentah-

mentah pujiannya. Ketika diberi kesempatan dan

kepercayaan untuk menerima tugas atau peran yang

penting, individu tersebut langsung menolak dengan

alasan tidak pantas dan tidak layak untuk menerimanya.

- Suka mengecilkan arti keberhasilan diri sendiri

- Senang mengingat dan bahkan membesar-besarkan

kesalahan yang dibuat, namun mengecilkan

keberhasilan yang pernah diraih. Satu kesalahan kecil,

membuat individu langsung merasa menjadi orang tidak

berguna.

D. POLA PIKIR POSITIF

Diantara ciri-ciri yang berpikir positif antara lain:

- Melihat masalah sebagai tantangan

- Menikmati hidupnya

- Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide

- Menghilangkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu

terlintas dalam benak

- Mensyukuri yang di miliki

- Tidak mendengarkan gossip yang tak menentu

32 Pola Pikir PNS

- Tidak bikin ALASAN tapi langsung bikin TINDAKAN

- Menggunakan bahasa yang positif

- Menggunakan bahasa tubuh yang positif

- Peduli pada citra diri.

E. APLIKASI PERUBAHAN POLA PIKIR PNS

Reformasi birokrasi membutuhkan reformasi

mendasar yang harus dilakukan terlebih dahulu, yakni

reformasi Pola Pikir/Mind Set (Agus Sunaryo, 2006). Jika

menginginkan perubahan kecil, garaplah perilaku anda.

Jika menghendaki perubahan besar dan mendasar,

garaplah Mindset Anda (Carol S. Dweck, PH.D, 2007).

Program Mind Setting telah dijadikan standar

Modul Penerapan Budaya Kerja Aparatur Negara oleh

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, tahun 2003.

Kepercayaan masyarakat terhadap PNS menurun, korup,

malas, tidak produktif, kurang memberikan pelayanan,

etos kerja rendah dan lain-lain membutuhkan

reformasi/perubahan Pola Pikir yang berorientasi pada

pelayanan kepada pelanggan dan peningkatan budaya

kerja.

Salah satu wujud dari perubahan pola pikir bagi

Pegawai negeri Sipil dapat dimulai dari 5 (lima) pilar

dasar seperti yang tertuang dalam Fifth Diciplin (Petter

M Senge), yaitu: Personal Mastery, Mental Model, Share

Vision, Learning Organization dan System Thinking.

Page 21: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 33

Untuk pemberdayaan kemampuan berfikir, Boby de

Porter(1999) dalam bukanya ”Quantum Learning”

mengemukakan kiat-kiat jitu untuk berpikir kreatif

sebagai berikut :

1. Ingatlah kesuksesan anda di masa lalu, baik yang biasa

maupun yang menakjubkan. Jika pernah berhasil,

Anda yakin pasti mampu melakukanya lagi.

Ingatkanlah diri anda tentang hal itu pada saat anda

menggarap suatu tantangan.

2. Yakinlah bahwa hal ini bisa menjadi hari terobosan,

Jalani hari anda dengan keyakinan bahwa sesuatu

dapat terjadi untuk mengubah segalanya. Dengan cara

itu, jika sesuatu itu benar-benar muncul, maka anda

akan siap menerimanya.

3. Latihlah kreatifitas anda dengan permainan mental.

Otak anda seperti bagian tubuh anda lainnya,

berfungsi lebih baik dan lancar bila selalu dijaga

dalam keadaan prima. Berikut ini disajikan beberapa

saran untuk melakukan permainan mental sebagai

berikut:

• Pikirkanlah penggunaan kembali barang-barang lama

yang sudah tidak dipakai;

• Lihatlah kejadian sehari-hari dan susunan uraian

kisah tentang peristiwa-peristiwa yang

memunculkanya ;

• Isilah teka-teki silang dan permainan-permainan

kata lainya.

34 Pola Pikir PNS

• Temukan peribahasa-peribahasa yang dapat anda

gunakan untuk menjelaskan sesuatu kepada

seseorang

• Pikirkanlah berbagai macam cara untuk mengatakan

hal yang sama

• Tontonlah acara TV dan matikan suaranya, dan

cobalah memperkirakan dan membayangkan apa

yang dikatakan orang dalam acara itu.

4. Ingatlah bahwa kegagalan membawa pada

keberhasilan

5. Banyak ilmuan terkenal didunia bergelut dalam solusi-

solusi gagal yang tak terhitung jumlahnya sebelum

menemukan satu yang berhasil. Beranilah untuk

mengambil resiko salah agar mencapai keberhasilan.

6. Raihlah impian dan fantasi anda. Seringkali mimpi dan

fantasi merupakan hasil dari pikiran bawah sadar anda

yang bekerja untuk mendapatkan solusi suatu

masalah. Berikan nilai untuk hal-hal tersebut,

walaupun semua itu tampak tidak berhubungan karena

gagasan-gagasan aneh dapat memunculkan solusi

inovatif dan revolusioner.

7. Biarkan kesenangan memasuki anda. Bermainlah! ini

semua sifat anak-anak dalam diri anda muncul dan

memberikan wawasan segar. Andapun akan menjadi

lebih kreatif jika kehidupan anda seimbang antara

bekerja dan bermain.

Page 22: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 35

8. Kumpulkan pengetahuan dari tempat lain. Ketika

bekerja dengan situasi menantang, lihatlah tempat-

tempat lain dalam kehidupan anda dan cobalah untuk

melihat kesamaan-kesamaannya. Mungkin sesuatu

yang berhasil untuk suatu jenis masalah dapat

digunakan untuk masalah yang sedang Anda hadapi

saat ini.

9. Lihatlah situasi dari semua sisi. Bayangkan diri anda

secara fisik berada dibawah sedang menatap keatas,

dari atas melihat kebawah, dari belakang melihat

kedepan, dari dalam melihat keluar, dan dari sudut

pandang semua pihak yang terlibat. Hal ini membuat

anda mampu melihat situasi tersebut dari jendela-

jendela baru dan dapat memberikan wawasan yang

anda butuhkan untuk penyelesaian masalah secara

kreatif.

10. Bebaskan pikiran anda dari asumsi. Asumsi dapat

menyembunyikan solusi. Misalnya, PNS yang kaya

diasumsikan korupsi. Orang yang rajin hanya akan

disuruh-suruh pimpinan dan lain sebagaina.

11. Ubahlah posisi anda sesering mungkin. Jika anda

duduk dibelakang meja, pergilah keluar dan

berbaringlah diatas rumput. Atau, jika anda berada

dalam ruang konferensi di kantor,bertukar tempatlah

dengan orang lain atau berdirilah. Mengubah posisi

anda berarti mengubah pandangan anda terhadap

36 Pola Pikir PNS

berbagai hal, dan perubahan posisi mungkin akan

menghasilkan perubahan sikap mental.

Banyak orang-orang yang berpikiran kreatif,

nampaknya selalu menyimpang dari jalur yang biasanya.

Sejalan dengan hal itu ia dihadapkan pada berbagai

resiko. Akan tetapi setelah pola berpikirnya menghasilkan

buah pikiran baru yang lebih baik, barulah ia mendapat

pengakuan “kreatif”.

CHANGE YOUR THINKING

UBAHLAH PIKIRAN ANDA

Bila Anda mengubah pikiran Anda

Anda mengubah keyakinan diri Anda

Bila Anda mengubah keyakinan diri Anda

Anda mengubah harapan-harapan Anda

Bila Anda mengubah harapan-harapan Anda

Anda Mengubah sikap Anda

Bila Anda mengubah Sikap Anda

Anda akan mengubah Tingkah Laku Anda

Bila Anda mengubah Tingkah Laku Anda

Anda Mengubah Kinerja Anda

Bila Anda mengubah Kinerja Anda

Anda telah mengubah Nasib Anda

Bila Anda mengubah Nasib Anda

Anda telah mengubah Hidup Anda.

Page 23: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 37

F. RANGKUMAN

Perubahan Pola pikir diperlukan karena dengan adanya

perubahan pola pikir diharapkan PNS mampu

mengembangkan pola pikir yang positif dan

meminimalisasi pola pikir dirinya yang negatif.

G. LATIHAN

Analisa Kasus Peserta dibagai ke dalam 6 (enam) kelompok, masing-masing kelompok mendiskusikan Penyebab dan Solusi sesuai dengan topiknya bahasannya masing-masing dibawah ini :

38 Pola Pikir PNS

Page 24: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

39

BAB VI ANALISIS DAN PERMASALAHAN

PERUBAHAN POLA PIKIR

A. ANALISIS PERUBAHAN POLA PIKIR

Kebanyakan masyarakat Indonesia sekarang, masih

memiliki pola pikir yang kurang menguntungkan untuk diri

mereka sendiri. Atau, kalau boleh saya bilang,

kebanyakan masyarakat Indonesia masih memiliki pola

pikir masyarakat di era industrialisasi. Padahal, kita

sekarang hidup di era yang baru; era informasi. Banyak

hal dan kenyataan hidup orang-orang di era industrialisasi

yang sudah tidak relevan lagi dengan kondisi dan

kenyatan yang ada sekarang

Pada era industrialisasi, kita dididik untuk menjadi

seorang pekerja industri, dengan segala konsekuensi yang

ada. Konsekuensi seperti apa?

Konsekuensi yang paling nyata dan dialami oleh

kebanyakan orang pada era industrialisasi adalah

bertambahnya masalah sosial masyarakat.

Indikator keberhasilan: Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat dapat

menganalisis dan dan mencari permasalahan untuk merubah pola pikir

40 Pola Pikir PNS

Keluarga,sebagai komunitas terkecil, telah menjadi salah

satu sumber dari masalah sosial tersebut. Orang tua yang

harus bekerja dari pagi hingga malam hari, karena

tuntutan hidup, semakin kehilangan kontrol dan

pengawasan terhadap anak-anaknya. Anak-anak yang

tumbuh tanpa bimbingan orang tua akan menimbulkan

masalah sosial yang besar bagi masyarakat, sekarang dan

dimasa yang akan datang.

Disamping itu, pada era industrialisasi, uang dan

materi menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang, sehingga

hal tersebut membuat orang berlomba-lomba untuk

mengejar materi demi memenuhi salah satu kebutuhan

dasar manusia; kebutuhan aktualisasi diri (pengakuan)

dari orang lain (teori Maslow). Kemudian, cara kerja dan

gaya hidup orang-orang di era industrialisasi ternyata

tidak berhasil memberikan kepastian dan keamanan hidup

kepada kebanyakan orang di dunia ini. Hanya segelintir

orang saja, yang benar-benar dapat menikmati hidup yang

lebih membahagiakan dan bernilai tinggi.

Pernahkah anda berpikir, apa jadinya anda dan

keluarga anda, Jika tiba-tiba instansi tempat anda

mencari nafkah, memutuskan untuk memberhentikan

anda?"

Sesuatu yang buruk menimpa diri anda, bagaimana

kualitas hidup anda pada masadepan anda? "lantas untuk

apa anda bekerja siang-malam, Senin-Jumat, jika anda

Page 25: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 41

tahu bahwa kualitas hidup masa depan anda lebih buruk

daripada kondisi anda sekarang?"

Itulah yang dikenal dengan sebutan; "plan to fail",

yang sesungguhnya! Anda merencanakan hidup Anda

sedemikian rupa dengan bersekolah, meraih gelar

akademis tinggi, dengan harapan untuk dapat bekerja

pada perusahaan yang mampu membayar gaji sesuai

dengan keinginan Anda, berkeluarga, dan selanjutnya

memasuki masa pensiun.

Pertanyaannya adalah; seberapa sering Anda

menjumpai orang yang sangat berbahagia lahir-bathin

pada masa pensiun-nya? Lihat orang tua Anda, lihat

paman dan bibi Anda. Apa yang terjadi dengan mereka

pada masa pensiun-nya? Lantas, mengapa kita harus

melakukan hal yang sama, seperti yang telah mereka

lakukan?

Suka atau tidak, kenyataannya adalah pada masa

pensiun, orang cenderung mengalami penurunan dari sisi

penghasilan, kondisi fisik, dan kepercayaan diri. Hal ini

dapat berakibat kepada bertambahnya permasalahan

sosial yang harus dihadapi oleh masyarakat.

Keperdulian yang tulus terhadap kondisi sosial

yang sedang dan akan terjadi, keinginan untuk memiliki

hidup yang jauh lebih membahagiakan dan lebih bernilai,

serta kebutuhan untuk membantu orang lain, telah

menginspirasi kita untuk berbagi dengan sebanyak-

banyaknya orang tentang pentingnya kemandirian secara

42 Pola Pikir PNS

finansial dan mental. Jangan jadikan diri kita bagian dari

masalah sosial masyarakat, tapi jadikan diri kita sebagai

bagian dari solusi atas permasalahan sosial ekonomi

masyarakat. "Tidakkah Kita berkeinginan untuk menikmati

hidup yang lebih membahagiakan dan bernilai tinggi?

Memiliki gaya hidup yang memungkinkan Anda untuk

melakukan apa saja, sesuai dengan keinginan Anda?” Gaya

hidup yang memungkinkan Anda untuk menghabiskan

waktu bersama orang-orang yang Anda cintai. Gaya hidup

yang memungkinkan Anda untuk menolong orang lain, dan

lain sebagainya. "Hidup Hanya Sekali, Buat Hidup Mu

Lebih Berarti Untuk Diri Sendiri, Keluarga, Dan

Lingkungan"

B. PERMASALAHAN PERUBAHAN POLA PIKIR

Setiap orang berbeda cara berpikirnya, dari cara

berpikir seseorang kita bisa menilai kepribadiannya,

bahkan terkadang ada beberapa orang yang bisa

meramalkan masa depan seseorang hanya dengan

mempelajari cara atau pola berpikirnya, berikut ini akan

diuraikan beberapa jenis cara berpikir seseorang.

1. Pemikir simple.

Mereka punya rumus terkenal :

Problem x 0 = No Problem

Biasanya orang dengan model berpikir seperti ini

setiap saat selalu kelihatan ceria tanpa beban

meskipun ada masalah, karena semua permasalahan

Page 26: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 43

hidup dia buat sesimple mungkin tanpa mau ambil

pusing. Seperti misalnya jika dia kehabisan duit, dia

akan berprinsip “Ah…gak punya duit juga masih bisa

hidup kok, santai aja….”Tapi tak jarang orang dengan

prinsip seperti ini karirnya juga disitu situ saja, alias

tidak berkembang, tapi untungnya biasanya mereka

hidup awet muda dan umurnya juga panjang.

2. Pemikir akurat/teliti.

Berlawanan dengan pemikir simple tadi, orang

dengan kategori seperti ini biasanya selalu kelihatan

gelisah, stress dan selalu penuh dengan perhitungan.

Jika ada permasalahan akan dikalikan dengan nilai X,

besarnya nilai X selalu berubah ubah. Anda tidak akan

bisa menang berdebat dengan orang seperti ini,

karena satu pertanyaan simple dia bisa jabarkan

menjadi berlembar lembar jawaban yang sangat detail

dan akurat. Tak jarang orang seperti ini penuh dengan

tekanan dalam berpikir dan juga biasanya cepat mati.

3. Pemikir ceroboh.

Tanpa perhitungan, hanya mengikuti hati nurani

dalam memutuskan sesuatu hal ataupun mengucapkan

sesuatu, gaji yang diterima Rp.XXX setiap bulan bisa

habis dalam sekejap tanpa perhitungan dan tanpa

perencanaan.

44 Pola Pikir PNS

Selain itu ada juga sebagian dari golongan ini

kalau ngomong biasanya nyerocos tanpa

memperdulikan apakah ucapannya itu membuat orang

sakit hati atau tidak, karena mereka ngomong lansung

dari mulut dan keluar dari mulut, bukan dari

hati/pikiran baru keluar dari mulut. Hati hati dalam

memilih pasangan hidup seperti ini kalau tidak bisa

bisa nanti keluarga anda berantakan.

4. Pemikir Optimis.

Selalu optimis dengan apa yang dia lakukan atau

yang direncanakan. Tidak pernah putus asa meskipun

mengalami kegagalan, dari mulutnya hampir tidak

pernah kata kata mengeluh tentang kehidupannya,

keuangannya, asmaranya, ataupun masa depannya.

Yang ada di pikirannya hanya satu “Saya pasti bisa”.

Dari sekian banyak orang sukses, kebanyakan dari

mereka adalah pemikir positif.

5. Pemikir Negatif/Pesimistis.

Kebalikan dari yang diatas, orang seperti ini

biasanya sering dijumpai di kasus kasus bunuh diri,

karena begitu masalah datang pikiran dan harapannya

langsung drop sehingga akhirnya berbuah putus asa.

Ketika diberikan tugas dan tanggung jawab mereka

akan langsung berkata “Wah, saya tidak bisa, saya

belum mampu, saya masih terlalu muda, takutnya

Page 27: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 45

nanti gimana gimana, duh…gimana nih? Mampus

aku…dll”.

Mereka tidak menyadari bahwa kata kata negatif

yang mereka ucapkan itu sebenarnya mempengaruhi

alam sadar mereka sehingga pikiran mereka akan

terbiasa menjadi lemah. Kategori orang seperti ini

biasanya sangat sulit mendapatkan promosi dalam

jabatan, ataupun mengambil langkah besar dalam

hidup mereka. Sehingga posisinya disitu situ saja,

bahkan tak jarang jatuh!

RANGKUMAN

Banyak orang berpikir bahwa tolak ukur kesuksesan

seseorang hanya ditentukan dengan materi, sehingga

membuat orang berlomba-lomba untuk mengejar materi demi

memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia; kebutuhan

aktualisasi diri (pengakuan) dari orang lain (teori Maslow).

Kemudian, cara kerja dan gaya hidup orang-orang di era

industrialisasi ternyata tidak berhasil memberikan kepastian

dan keamanan hidup kepada kebanyakan orang di dunia ini.

Hanya segelintir orang saja, yang benar-benar dapat

menikmati hidup yang lebih membahagiakan dan bernilai

tinggi.

Ada beberapa tipe orang berpikir antara lain; pemikir

simple; pemikir negatif/pesimistis, pemikir akurat/telit,

pemikir ceroboh, dan pemikir optimis.

46 Pola Pikir PNS

LATIHAN

Diskusikan dan simulasikan kasus berikut ini :

Contohnya tentang sebuah kisah antara seorang ayah dan

anak :

Suatu hari sang ayah sengaja membawa pekerjaan

kantor ke rumah supaya semua tugas pekerjaan dapat

segera dituntaskan. Tetapi sesampainya di rumah,

anaknya merengek terus mengajaknya bermain. Sang ayah

keberatan memenuhi permintaan anaknya, maka dicarilah

akal supaya anaknya diam dan ia mempunyai kesempatan

untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Pada saat itu, ia melihat sebuah majalah yang

memuat peta dunia. Munculah ide untuk menggunting

peta dunia tersebut menjadi beberapa bagian. Setelah

itu, sang ayah memberikan potongan-potongan peta dunia

itu kepada anaknya seraya berkata, “Nak, kalau kamu

sudah selesai menyatukan potongan-potongan kertas ini,

maka ayah akan menemanimu bermain.”

Sang ayah berpikir bahwa pekerjaan menyatukan

potongan peta dunia itu akan sulit sekali dan memakan

waktu sekurang-kurangnya 30 menit. Sehingga ia dapat

leluasa menggunakan jeda waktu tersebut untuk

menyelesaikan pekerjaannya. Tetapi tidak lama

kemudian, sekitar 5 menit, sang anak sudah kembali

kepada ayahnya sambil memberikan potongan-potongan

peta dunia yang telah disatukan. Sang ayah tercengang,

“Hah, mana mungkin anak sekecil ini sudah tahu dimana

Page 28: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 47

letak Amerika, Afrika. Dan Eropa, Aneh sekali?” Karena

potongan peta itu benar-benar terletak pas pada posisi

yang seharusnya. Maka dengan penuh keheranan sang

ayah bertanya kepada anaknya : “Bagaimana kamu bisa

melakukannya ?” Keheranan sang ayah terjawab, tatkala

anak itu berkata, “Tidak sulit, Ayah, menggabungkan

potongan-potongan kertas itu. Karena dibalik gambar peta

itu ada gambar kepala manusia. Jadi saya benarkan saja

kepala manusianya, maka benarlah gambar dunia ini.”

Pertanyaan :

Apa yang dapat Anda simpulkan/ tarik dari tiap-tiap

kelompok melalui kisah cerita diatas ?

Pegangan bagi Fasilitator:

Anak kecil itu sanggup menyelesaikan soal yang sulit

sebab ia berpikir secara sederhana saja. Tidak ada

prasangka, keinginan untuk dipuji, kebencian dan

pikiran negatif lain yang mempengaruhi anak tersebut.

Ternyata begitu mudah menemukan solusi cerdas yang

mempermudah kehidupan kita dengan berpikir positif.

Jadi apa salahnya kita menerima setiap kenyataan

apa adanya, dan memandang sisi positif untuk

menemukan solusi cerdas berikutnya. Tanyakan pula,

apa ruginya berpikir positif, dan apa untungnya selalu

berpikir negatif?

48 Pola Pikir PNS

Sama sekali tidak ada keuntungan bila kita hanya

memikirkan sisi negatif dari setiap kenyataan yang

harus kita terima. Yang ada hanyalah belenggu, yang

menyebabkan kita tidak tenang bekerja dan

menghambat kemajuan. Dengan berpikir positif maka

kita akan menemukan banyak sekali jalan keluar.

Sebaliknya, bila kita berpikir negatif maka kita akan

selalu menemukan halangan. So Be Positive !

Page 29: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

49

BAB VII PENUTUP

A. SIMPULAN

CPNS yang direkrut dari berbagai kalangan dan

latar belakang yang berbeda memiliki pola piker yang

berbeda. Agar mampu melaksanakan TUPOKSI dengan baik

maka perlu dilaksanakan Pendidikan dan Pelatihan. Salah

satu materi yang diberikan adalah diklat PRAJABATAN.

Salah satu muatan materi diklat prajabatan adalah ”Pola

Pikir PNS”. Apakah pola pikir itu?

Pola pikir adalah pola–pola dominan yang menjadi

acuan utama seseorang untuk bertindak (Workshop

Pengembangan Jati Diri dan Pola Pikir Bagi para pejabat

struktural dan Fungsional, 2003). Selanjutnya dikatakan

bahwa pola pikir adalah pola yang menetap dalam pikiran

bawah sadar seseorang. Keyakinan merupakan bagian dari

pola pikir (mind setting, LPCD, 2005). Mel sandy dalam

bukunya The piece of mind mengatakan bahwa pikiran

bawah sadar adalah gudang dimana seluruh informasi

tersimpan. Pengalaman-pengalaman sejak masa kecil di

rekam secara permanen. Pengalaman yang direkam dalam

pikiran bawah sadar inilah yang membentuk pola pikir

seseorang. Rekaman bawah sadar ini berasal dari

50 Pola Pikir PNS

lingkungan dimana dia berada. Beberapa pengaruh

lingkungan yang terekam dalam pikiran bawah sadar

seseorang bisa positif dan juga negatif. Pengaruh

lingkungan tersebut di antaranya adalah lingkungan

keluarga di mana seseorang tersebut di besarkan,

lingkungan sosial, adat istiadat, lingkungan sosial serta

lingkungan pergaulan seseorang. Kesemuanya tersebut

direkam secara permanen dalam pikiran bawah sadarnya.

Pola pikir ini jugalah yang membentuk Konsep diri

seseorang. Demikian juga konsep diri PNS. Adapun konsep

diri PNS antara lain (1) bekerja sebagai Ibadah, (2)

menghindari sikap tidak terpuji, (3) Bekerja secara

profesional, (4) berusaha meningkatkan kompetensi

dirinya secara terus menerus, (5) Pelayan dan pengayom

masyarakat, (6) Bekerja berdasarkan peraturan yang

berlaku (7) tidak rentan terhadap perubahan dan terbuka

serta bersikap realistis.

Mengapa pola pikir perlu dirubah? Perubahan pola

pikir diharapkan PNS mampu mengembangkan pola pikir

yang positif dan meminimalisasi pola pikir dirinya yang

negatif. Ini berarti akan mensuseskan tugas dan peranan

PNS sebagai abdi negara,abdi masyarakat, dan pelayan

masyarakat. Hambatan –hambatan dalam perubahan pola

pikir antara tersebut diantaranya adalah faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal dalam artian faktor

dari dalam dirinya yang meliputi blok ego, blok

Page 30: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

Modul Diklat Prajabatan Gol. III 51

intelektual, blok emosi dan lain sebagainya. Sedangkan

faktor eksternal meliputi faktor lingkungan di mana dia

berada. Ke arah mana perubahan pola pikir? Berfpkir

linier ke berfikir sistem, berpikir bagian ke berpikir

menyeluruh, berpikiran herarkis ke berpikir jaringan,

berpikiran, berpikir struktur ke berpikir proses,berpikir

obyek ke berpikir hubungan.

Seseorang akan dapat merubah dunia ini jika ia

mampu mengubah dirinya sendiri. Untuk dapat

menciptakan budaya yang sehat dan positif di dalam

lingkungan sekitar kita, maka diri kita juga dituntut

untuk bersikap lebih positif. Jadi setiap perubahan

mestinya dimulai dari dalam diri kita sendiri, dan yang

pertama kali harus diubah adalah pola berpikir kita.

Sikap dan pola berpikir sangat erat kaitannya.

B. TINDAK LANJUT

Sebagai langkah tindak lanjut dari pembelajaran Pola

Pikir Pegawai Negeri Sipil, semua peserta prajabatan

golongan III diminta membuat Lembar Komitmen Nilai

berupa Rencana Tindak Lanjut seperti contoh format

berikut ini :

52 Pola Pikir PNS

Page 31: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH

53

DAFTAR PUSTAKA

1. Donna Williams, Merubah Pola Pikir, artikel,

http://www.donnawilliams.net, 2008

2. Lawrence E Shapiro, PhD, Emosional Intelligence, PT

Gramedia, Pustaka Utama, Jakarta, l997

3. Hinken, Brian, Working in High- Leverage Zones With

The Double- Loop

4. Senge, P. (1990). The Fifth Discipline. New york:

Doubleday/ Currency.

5. Taufik Bahudin, Braintware Management, Generasi Ke

lima Manaement SDM, Elek Media Komputindo,

Jakarta, Desember 2003

6. Dr. William James, Father of America psychology,

artikel 10 Agustus 2008

Page 32: Prajab 3 - Pola Pikir PnsHFGH