[ppt]pestisida dan teknik aplikasi - cardio ... · web viewjenis pestisida yang paling beracun...
TRANSCRIPT
PESTISIDA
Pest - cide
Organisme Pengganggu Tanaman (hama, patogen, gulma)
-cida = Killer
Asal kata
Suatu substansi yang digunakan untuk Suatu substansi yang digunakan untuk mengendalikan, mencegah, merusak, mengendalikan, mencegah, merusak, menolak atau mengurangi organisme menolak atau mengurangi organisme
pengganggupengganggu
a.a. Semua zat/campuran zat yang khusus untuk mengendalikan, mencegah Semua zat/campuran zat yang khusus untuk mengendalikan, mencegah atau menolak gangguan dari serangga, binatang pengerat, nematoda, atau menolak gangguan dari serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecualikecuali virus, bakteri atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang virus, bakteri atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainnyalainnya
b.b. Semua zat/campuran zat yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai Semua zat/campuran zat yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai pengatur pertumbuhan tanaman ataupengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman
PESTISIDA adalah semua zat kimia atau bahan lain PESTISIDA adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
1.1. Memberantas atau mencegah hama-hama dan Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman, bagian-penyakit-penyakit yang merusak tanaman, bagian-
bagian tanaman atau hasil-hasil pertanianbagian tanaman atau hasil-hasil pertanian2.2. Memberantas rerumputanMemberantas rerumputan
3.3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkanyang tidak diinginkan
4.4. Mengatur dan merangsang pertumbuhan tanaman Mengatur dan merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk pupukatau bagian-bagian tanaman tidak termasuk pupuk
MENURUT P.P. NO. 7 TAHUN 1973 :MENURUT P.P. NO. 7 TAHUN 1973 :
PESTISIDA adalah semua zat kimia atau bahan lain PESTISIDA adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
5.5. Memberantas atau mencegah hama-hama luar Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan ternakpada hewan-hewan piaraan dan ternak
6.6. Memberantas atau mencegah hama-hama airMemberantas atau mencegah hama-hama air7.7. Memberantas atau mensegah binatang-binatang Memberantas atau mensegah binatang-binatang
dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutandan dalam alat-alat pengangkutan
8.8. Memberantas atau mencegah binatang-binatang Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia
atau binatang yang perlu dilindungi dengan atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan airpenggunaan pada tanaman, tanah dan air
MENURUT P.P. NO. 7 TAHUN 1973 :MENURUT P.P. NO. 7 TAHUN 1973 :
PENGGOLONGANPENGGOLONGANberdasarkan sasaranberdasarkan sasaranberdasarkan kimia berdasarkan kimia
pestisidapestisidaberdasarkan cara kerjaberdasarkan cara kerja
Kelas Pestisida
Kegunaan Asal kata*
Akarisida membunuh tungau Gr. akari, kutu, atau tungau
Algisida membunuh ganggang L. alga, ganggang
Avisida membunuh / menolak burung L. aves, burung
Bakterisida membunuh bakteri L. bacterium, Gr. baktro, renik
Fungisida membunuh jamur L. fungus, Gr. spongos, jamur
Herbisida membunuh gulma L. herba, tumbuhan semusim
Insektisida membunuh serangga L. insectum, berbuku
Larvisida membunuh larva L. lar, topeng atau hantu
Mitisida membunuh tungau sama dengan Akarisida
Tabel 1. Klasifikasi pestisida, kegunaan, dan asal katanya
Kelas Pestisida
Kegunaan Asal kata*
Moluskisida membunuh bekicot L. molluscus, kerang lunak atau kerang
Nematisida membunuh nematoda L. nematoda, Gr. nema, benang
Ovisida membunuh telur L. ovum, telur
Pedikulisida membunuh kutu/caplak L. pedis, caplak
Piscisida membunuh ikan L. piscis, ikan
Predisida membunuh predator L. praeda, predator
Rodentisida membunuh roden L. rodere, mengerat
Silvisida mematikan pohon L. silva, hutan
Termitisida membunuh rayap L. termes, penggerek kayu
Lanjutan Tabel 1 ………
Senyawa kimia yang diklasifikasikan sebagai pestisida tanpa akhiran sidaSenyawa kimia yang diklasifikasikan sebagai pestisida tanpa akhiran sida
Atraktans memikat serangga
Khemosterilan memandulkan serangga, atau hama vertebrata (burung, roden)
Defolian peluruh daun
Desikan mempercepat pengeringan pada tumbuhan
Desinfektan menghilangkan atau menginaktivasi mikroorganisme yang merugikan
Zat pengatur tumbuh (IGR)
mempercepat atau menghambat pertumbuhan pada serangga atau tumbuhan
Feromon memikat serangga atau vertebrata
Repelen menolak serangga, kutu, tungau, atau vertebrata (kelinci, anjing, burung dll.)
Kelebihan dan Keuntungan Kelebihan dan Keuntungan Pestisida:Pestisida: • Pestisida mudah didapat dan mudah digunakan Pestisida mudah didapat dan mudah digunakan • Pestisida secara umum sangat efektif untuk Pestisida secara umum sangat efektif untuk
mengendalikan OPT, ketika tidak ada mengendalikan OPT, ketika tidak ada permasalahan resistensipermasalahan resistensi
• Perlakuan pestisida dapat dilaksanakan secara Perlakuan pestisida dapat dilaksanakan secara cepat ketika dibutuhkan, dengan senjang waktu cepat ketika dibutuhkan, dengan senjang waktu yang minimal, dan yang minimal, dan mempunyai aktivitas mempunyai aktivitas penyembuhan yang cepat dalam mencegah penyembuhan yang cepat dalam mencegah kehilangan hasil lebih lanjutkehilangan hasil lebih lanjut
Kelebihan dan Keuntungan Kelebihan dan Keuntungan Pestisida:Pestisida: • Perlakuan pestisida seringkali lebih murah dan
memberikan keuntungan, terutama jika perlakuan alternatif lain memerlukan banyak tenaga kerja
• Sifat-sifat, penggunaan, dan cara aplikasinya mempunyai kisaran luas untuk menghadapi berbagai macam keadaan hama, termasuk untuk mengendalikan ledakan populasi OPT pada areal yang sangat luas
Pestisida digunakan dalam program PHT ketika Pestisida digunakan dalam program PHT ketika cara lain yang efektif tidak tersedia atau cara lain cara lain yang efektif tidak tersedia atau cara lain tidak cukup kuat untuk mempertahan populasi OPT tidak cukup kuat untuk mempertahan populasi OPT tetap di bawah ambang kerusakan ekonomis tetap di bawah ambang kerusakan ekonomis
maksimalkan keuntungan dan kelebihan maksimalkan keuntungan dan kelebihan pestisida sementara berbagai potensi bahaya pestisida sementara berbagai potensi bahaya
diminimalkan diminimalkan
PENGGUNAAN PESTISIDA PENGGUNAAN PESTISIDA SECARA BERLEBIHANSECARA BERLEBIHAN
Beberapa permasalahan yang Beberapa permasalahan yang diakibatkan:diakibatkan:• Resistensi terhadap PestisidaResistensi terhadap Pestisida
frekuensi aplikasi yg rapat dan dosis tinggi• Peracunan terhadap Musuh Alami dan Peracunan terhadap Musuh Alami dan
Organisme bukan sasaranOrganisme bukan sasaran terjadi resurgensi dalam populasi hama dan laju pertumbuhannya jauh lebih cepat dibandingkan musuh alaminya
PENGGUNAAN PESTISIDA PENGGUNAAN PESTISIDA SECARA BERLEBIHANSECARA BERLEBIHAN
Beberapa permasalahan yang Beberapa permasalahan yang diakibatkan:diakibatkan:• Kesehatan Masyarakat dan LingkunganKesehatan Masyarakat dan Lingkungan
pengaruh merugikan terhadap kesehatan manusia, satwaliar, air tanah, dan kualitas lingkungan secara keseluruhan
• Biaya PestisidaBiaya Pestisida faktor resistensi hama, menyebabkan umur pemasaran pendek akibatnya biaya produksi tinggi shg berimbas pada harga pestisida tinggi
AMAAMANNEFEKTIEFEKTIFFEFISIEEFISIENN
Azas penggunaan pestisida pertanianAzas penggunaan pestisida pertanian
Penggunaanpestisida
BENARBENAR
BIJAKSANABIJAKSANA
LEGAL
Efektif
(A) Meminimalkan dampak negatif pestisida terhadap pengguna, konsumen dan lingkungan(B) Efisien dan ekonomis
RESIKO PENGGUNAAN PESTISIDA RESIKO PENGGUNAAN PESTISIDA PERTANIANPERTANIAN
(1) Pengguna
(2) Konsumen
(3) Lingkungan
Keracunan & Keracunan & gangguan kesehatangangguan kesehatan
Umum
Agroekosistim
Pencemaran lingkungan danPencemaran lingkungan dansegala akibatnyasegala akibatnya
Resistensi; Resurjensi;Ledakan OPT lain;
Kematian musuh alami hama;Fitotoksik; Perubahan flora; dsb.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi pestisida di lapanganefikasi pestisida di lapangan
Hubungan: sasaran - pestisida - Kesesuaian antara pestisida dan OPT sasaran- Penentuan bidang sasaran aplikasi yang tepat- OPT sasaran masih peka terhadap pestisida tsb.
Teknik penggunaan (teknik aplikasi) - Kapan pestisida di gunakan? (Tepat waktu)- Berapa takarannya? (Tepat takaran)- Bagaimana menggunakannya? (Tepat cara)
TEKNIK APLIKASITEKNIK APLIKASI
kesesuaian &kepekaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi pestisida di lapanganefikasi pestisida di lapangan
SASARANAPLIKASI
(1) SASARANBIOLOGIS
(2) BIDANGSASARAN
spesifiktanaman
spesifikOPT
hama,penyakit,gulma.
tanaman, daun,air,
tanah,gulma, dst.
I. Sasaran aplikasi
II. Pemilihan pestisida
Pilih pestisida sesuai sasaranPilih pestisida sesuai sasaran Untuk hama serangga : insektisida Untuk penyakit oleh jamur : fungisida
Lihat Tabel 1. Klasifikasi Pestisida
PRINSIP : “ NO PEST NO SPRAY “Gunakan ambang pengendalian atau ambang
ekonomi( hama / penyakit ).Aplikasikan pestisida segera setelah gejala
serangan nampak ( hama / penyakit ).Aplikasikan pestisida saat OPT pada tahap peka
terhadap pestisida.Aplikasikan pestisida saat udara tidak terlalu
panas dan tidak terlalu kering, angin tidak terlalu kencang.
III. WAKTU APLIKASIIII. WAKTU APLIKASI
DOSIS : Jumlah pestisida yang dibutuhkan untuk setiap satuan luas bidang sasaran
( kg / ha ; lt / ha )KONSENTRASI : Jumlah
pestisida yang dicampur untuk setiap liter pelarut
( gr / lt ; ml / lt )
IV. DOSIS / TAKARAN IV. DOSIS / TAKARAN PESTISIDAPESTISIDA
Setiap tahun ada 25 juta pekerja yang keracunan pestisida petani
anak-anakMerusak ekologi
WHO (World Health Organisation) 3 juta orang yang bekerja pada sektor pertanian di negara-negara berkembang terkena racun pestisida
dan sekitar 18.000 orang diantaranya meninggal setiap tahunnya (Miller, 2004)
SEBUAH KISAH
Pestisida berpengaruh negatip terhadap kesehatan manusia, Pestisida berpengaruh buruk terhadap kualitas lingkungan,
dan Pestisida meningkatkan perkembangan populasi jasad
penganggu tanaman.
Dr. Therestia tahun 1993, ia menemukan kandungan Organoklorin dalam tubuh ikan sebanyak 0,0792 ppm di
Lembang dan 0,020 ppm di Pengalengan.
karsiogenic (pembentukan jaringan kanker pada tubuh), mutagenic (kerusakan genetik untuk generasi yang akan
datang), dan teratogenic (kelahiran anak cacad dari ibu yang keracunan).
residu sisa berbahaya bagi konsumen
DAMPAK TERHADAP KESEHATAN
Melalui kulit Kasus yg paling byk ditemukan,
Melalui pernafasan pestisida yg terhirup saat penyemprotan
Melalui mulut Apabila gelas tercemar/makanan yg terkontiminasi
BAGAIMANA PESTISIDA MENGKONTAMINASI ?
WWW.THEMEGALLERY.COM
sistem syaraf Neurotoksin : masalah ingatan yang gawat, sulit
berkonsentrasi, perubahan kepribadian, kelumpuhan, kehilangan kesadaran dan koma.
Hati Perut
Muntah-muntah, sakit perut dan diare adalah gejala umum dari keracunan
sistem kekebalan keseimbangan hormon
DAMPAK KRONIS PESTISIDA
keguguran (embriotoksin) kematian bayi (fetotoksin)
kemandulan pria (spermatotoksin) menyebabkan bayi lahir cacat
DAMPAK KRONIS PESTISIDA
JENIS PESTISIDA YANG MENYEBABKAN CACAT PD BAYI
HERBISIDA
Acrolein
FUNGISIDA
Benomyl
INSEKTISIDA
Avermectin Bentazone Captafol Chlordimeform Cyanazine Folpet Endosulfan Bromoxynil HCB Ethion 2,4-D Mancozeb Phosmet Dinocap Maneb Methyl parathion Dinoseb Tributyltin oxide Mirex Diquat Tripbutyltin fluoride Trichlorfon Nitrofen Triphenyltin acetate
JENIS PESTISIDA YG MEMUNGKINKAN KANKER
insektisida Fungisida Herbisida Fumigan
ArsenicCadmium Chlordane Chlordimeform DDT Dichlorvos Dieldrin Heptachlor
Captafol Captan Chlorothalonil Folpet HCB Maneb Mancozeb
AcetochlorAcifluorfen
Alachor Amitrole
Oxadiazon
DBCP EDB Dichloropropane
Jenis pestisida yang paling beracun adalah yang mirip dengan gas syaraf, yaitu jenis Organofosfat dan Metilcarbamat.
Organosfosfat Metilcarbamat
PESTISIDA TIPE APA YANG PALING BERBAHAYA?
Azinophosmethyl Demeton methyl Dichlorvos / DDVP Disulfoton Ethion Ethyl parathion / Parathion Fenamiphos Fensulfothion Methamidophos Methidathion Methyl parathion Mevinphos Phorate Sulfotepp Terbufos
Aldicarb Carbofuran Fomentanate Methomyl Oxamyl Propoxur
Cek kemasan pestisida yang Anda gunakan. Apakah ada yang merupakan jenis gas syaraf ?
Seberapa sering Anda terkena pestisida ini? Bagaimanakah caranya pestisida ini memasuki
tubuh ?
APA YANG PERLU DILAKUKAN ?
Pestisida sebagai bahan beracun, termasuk bahan pencemar yang berbahaya bagi lingkungan
Residu pestisida pd makanan sayur n buah (akumulasi residu) resistensi hama
matinya hewan non target
BERPENGARUH TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN
a. Pestisida Golongan Organoklor ( Dicofan 460 EC ; Keltane 250 EC )
Pestisida golongan organoklor bekerja mempengaruhi sistem syaraf pusat. Tanda dan gejala keracunan pestisida organoklor dapat
berupa sakit kepala, rasa pusing, mual, muntah-muntah, mencret, badan lemah, gugup, gemetar, kejang-kejang dan kesadaran hilang.
b. Pestisida Golongan Organofostat ( Basta 150 EC ; Eagle 480 AS )
Apabila masuk kedalam tubuh, baik melalui kulit, mulut dan saluran pernafasan maupun saluran pencernaan, pestisida golongan organofosfat akan berikatan dengan enzim dalam darah yang
berfungsi mengatur bekerjanya saraf, yaitu kholonesterase. Apabila kholonesterase terikat, maka enzim tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya sehingga syaraf terus-menerus
mengirimkan perintah kepada otot-otot tertentu. Dalam keadaan demikian otot-otot tersebut senantiasa bergerak tanpa dapat
dikendalikan.
TANDA DAN GEJALA KERACUNAN PESTISIDA
Disamping timbulnya gerakan-gerakan otot-otot tertentu, tanda dan gejala lain dari keracunan pestisida organofosfat
adalah pupil atau celah iris mata menyempit sehingga penglihatan menjadi kabur, mata berair, mulut berbusa atau
mengeluarkan banyak air liur, sakit kepala, rasa pusing, berkeringat banyak, detak jantung yang cepat, mual, muntah-
muntah, kejang pada perut, mencret, sukar bernafas, otot-otot tidak dapat digerakkan atau lumpuh dan pingsan.
c. Pestisida Golongan Karbamat ( Sevin 85 S ; Darmafur 3 G )
Cara kerja pestisida Karbamat sama dengan pestisida organofosfat, yaitu menghambat enzim kholonesterase.
Tetapi pengaruh pestisida Karbamat terhadap kholonesterase hanya berlangsung singkat karena pestisida Karbamat cepat
mengurai dalam tubuh.
d. Pestisida Golongan Senyawa / dipiridil ( Top Star 300 EW )
Senyawa dipirindi dapat membentuk ikatan dan merusak jaringan epithel dari kulit, kuku, saluran pernafasan dan saluran pencernaan, sedangkan larutan yang pekat dapat
menyebabkan peradangan.
Tanda dan gejala keracunan senyawa dipirindil selalu terlambat diketahui atau disadari karena gejala baru
timbul setelah beberapa lama, 24-72 jam setelah keracunan baru terlihat gejala yang ringan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare karena ada iritasi pada saluran pencernaan, 48-72 jam baru
timbul gejala-gejala kerusakan ginjal seperti albunuria, proteinnura, haematuria dan peningkatan
kretanin lever, 72 jam-24 hari, tanda-tanda kerusakan pada paru-paru.
e. Pestisida Golongan Arsen ( Score 250 EC )Keracunan pestisida Arsen pada umumnya melalui mulut walaupun bisa juga diserap melalui kulit dan
saluran pencernaan.Tanda dan gejala keracunan akut pestisida golongan Arsen adalah nyeri pada perut, muntah, dan diare,
sedang keracunan sub akut akan timbul gejala seperti sakit kepala, pusing dan banyak keluar ludah.
f. Pestisida Golongan Antikoagulan ( Klerat )Pestisida golongan koagulan bekerja
menghambat pembekuan darah dan merusak jaringan-jaringan pembuluh darah. Hal ini
mengakibatkan terjadinya pendarahan, terutama di bagian dalam tubuh.
Tanda dan gejala keracunan yang ditimbulkan oleh pestisida antikoagulan meliputi rasa nyeri pada punggung, lambung, dan usus, muntah-muntah, pendarahan pada hidung dan gusi,
timbul bintik-bintik merah pada kulit, terdapat darah dalam air seni dan tinja, timbul lebam pada
bagian sekitar lutut, sikut, dan pantat serta kerusakan ginjal.
OrganoklorinSenyawa-senyawa OK (organokhlorin, chlorinated hydrocarbons)
sebagian besar menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen selubung sel syaraf (Schwann cells) sehingga fungsi syaraf terganggu.
Peracunan dapat menyebabkan kematian atau pulih kembali. Kepulihan bukan disebabkan karena senyawa OK telah keluar dari
tubuh tetapi karena disimpan dalam lemak tubuh. Semua insektisida OK sukar terurai oleh faktor-faktor lingkungan dan
bersifat persisten, Mereka cenderung menempel pada lemak dan partikel tanah sehingga dalam tubuh jasad hidup dapat terjadi
akumulasi, demikian pula di dalam tanah. Akibat peracunan biasanya terasa setelah waktu yang lama, terutama
bila dose kematian (lethal dose) telah tercapai. Hal inilah yang menyebabkan sehingga penggunaan OK pada saat ini semakin
berkurang dan dibatasi. Efek lain adalah biomagnifikasi, yaitu peningkatan peracunan
lingkungan yang terjadi karena efek biomagnifikasi (peningkatan biologis) yaitu peningkatan daya racun suatu zat terjadi dalam tubuh
jasad hidup, karena reaksi hayati tertentu
TOKSIKOLOGI PESTISIDA
menghambat aksi pseudokholinesterase dalam plasma dan kholinesterase dalam sel darah merah dan pada sinapsisnya. Enzim
tersebut secara normal menghidrolisis asetylcholin menjadi asetat dan kholin.
Pada saat enzim dihambat, mengakibatkan jumlah asetylkholin meningkat dan
berikatan dengan reseptor muskarinik dan nikotinik pada system saraf pusat dan
perifer. Hal tersebut menyebabkan timbulnya gejala keracunan yang
berpengaruh pada seluruh bagian tubuh.
ORGANOFOSFAT DAN KARBAMAT
TABEL : EFEK MUSKARINIK, NIKOTINIK DAN SARAF PUSAT PADA TOKSISITAS
ORGANOFOSFAT. EfekEfek GejalaGejala
1. Muskarinik1. Muskarinik Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD)Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD) Kejang perutKejang perut Nausea dan vomitusNausea dan vomitus BradicardiaBradicardia MiosisMiosis Berkeringat Berkeringat
2. nikotinik2. nikotinik Pegal-pegal, lemahPegal-pegal, lemahTremorTremorParalysisParalysisDyspneaDyspneaTachicardia Tachicardia
3. sistem saraf pusat3. sistem saraf pusat Bingung, gelisah, insomnia, neurosisBingung, gelisah, insomnia, neurosisSakit kepalaEmosi tidak stabilSakit kepalaEmosi tidak stabilBicara terbata-bataBicara terbata-bataKelemahan umumConvulsKelemahan umumConvulsDepresi respirasDepresi respiras dan gangguan jantungKomadan gangguan jantungKoma
Semua senyawa OF (organofosfat, organophospates) dan KB (karbamat, carbamates) bersifat perintang ChE (ensim choline esterase), ensim yang berperan
dalam penerusan rangsangan syaraf. Peracunan dapat terjadi karena gangguan dalam fungsi susunan syaraf yang akan menyebabkan
kematian atau dapat pulih kembali. Umur residu dari OF dan KB ini tidak berlangsung
lama sehingga peracunan kronis terhadap lingkungan cenderung tidak terjadi karena faktor-faktor lingkungan mudah menguraikan senyawa-
senyawa OF dan KB menjadi komponen yang tidak beracun. Walaupun demikian senyawa ini merupakan
racun akut sehingga dalam penggunaannya faktor-faktor keamanan sangat perlu diperhatikan. Karena
bahaya yang ditimbulkannya dalam lingkungan hidup tidak berlangsung lama, sebagian besar insektisida
dan sebagian fungisida yang digunakan saat ini adalah dari golongan OF dan KB.
Pengobatan keracunan pestisida ini harus cepat dilakukan terutama untuk toksisitas organophosphat. Bila dilakukan terlambat dalam beberapa menit akan dapat menyebabkan
kematian. Diagnosis keracunan dilakukan berdasarkan terjadinya
gejala penyakit dan sejarah kejadiannya yang saling berhubungan.
Pada keracunan yang berat , pseudokholinesterase dan aktifits erytrocyt kholinesterase harus diukur dan bila
kandungannya jauh dibawah normal, kercaunan mesti terjadi dan gejala segera timbul.
Pengobatan dengan pemberian atrophin sulfat dosis 1-2 mg i.v. dan biasanya diberikan setiap jam dari 25-50 mg.
Atrophin akan memblok efek muskarinik dan beberapa pusat reseptor muskarinik.
Pralidoxim (2-PAM) adalah obat spesifik untuk antidotum keracunan organofosfat. Obat tersebut dijual secara
komersiil dan tersedia sebagai garam chlorin.
PENGOBATAN