ppt sari

28
OLEH : SARI MURANAS SUMBAWAH PEMBIMBING : DR. BAMBANG KURNIAWAN, SP.OG SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RS PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG SEPTEMBER 2014 Presentasi Kasus KETUBAN PECAH DINI

Upload: sari-muranas

Post on 01-Oct-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Slide 1

Oleh :Sari Muranas Sumbawah

Pembimbing : dr. Bambang Kurniawan, Sp.OGSMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRS PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNGSEPTEMBER 2014Presentasi KasusKETUBAN PECAH DINIIdentitas pasienNama: Ny. LMR: 03.01.22Umur: 24 tahunSuku Bangsa: IndonesiaAgama: IslamPendidikan: SMAPekerjaan: IRTAlamat: Pejambon Rt/Rw 004/004 negri kota pesawaranMRS: 08 September 2014 (Pkl 23.15 WIB)AnamnesaKeluhan utama: ingin melahirkanRIWAYAT PERJALANAN PENYAKITOs datang ke IGD RSPBA dengan keluhan ingin melahirkan. Os juga mengeluh keluar air-air sejak 2 hari SMRS. 2 hari sebelumnya os dibawa kebidan untuk melakukan persalinan, pada saat di bidan di pantau kemajuan persalinannya dan dilakukan pemeriksaan dalam dan os sudah pembukaan 2 cm, keluar air-air (+), lendir (+) dan darah (-), mules-mules (+), tapi ditunggu selama 2 hari di bidan tidak ada kemajuan persalinan, pembukaan tidak bertambah dan akhirnya os di bawa ke RS.

Riwayat Perkawinan :Perkawinan 1 kali, lamanya 4 tahun, umur waktu menikah 21 thn.

Riwayat Reproduksi :Riwayat menarche 15 tahun, siklus haid teratur, lama siklus 28 hari, lama haid 5 hari, dismenorrhoe (+), Flour albus (+), HPHT : 13 november 2013, Taksiran persalinan : 20 agustus 2014

Riwayat Kehamilan/PersalinanAnak pertama lahir tahun 2011 lamanya hamil 37 minggu lahir spontan jenis kelamin perempuan berat lahir 3.700 gram, anak ke dua hamil ini.

Riwayat penyakit dahulu :Tidak ada

Riwayat gizi/sosioekonomi :Cukup/menengah kebawahPx.FisikStatus Presenta. Keadaan Umum: baikKesadaran: kompos mentisBerat badan: 65 kgTinggi badan: 157 cmTekanan darah: 110/80 mmhgSuhu: 36,7 oCNadi: 80 x/menitPernapasan: 22 x/menit

b. Keadaan khususKepala: normochepalMata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.Leher : tekanan vena jugularis tidak meningkat, tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening.Thorax: Jantung : A: murmur tidak ada, gallop tidak ada Paru-paru: A: Sonor, vesikuler normal, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada.Abdomen: cembung, lemas, hepar, lien sulit dinilaiEkst.Inferior: edema pretibial -/-, varises tidak ada, refleks fisiologis +/+.

Pemeriksaan ObstetriPada pemeriksaan obstetri saat masuk rumah sakit tanggal 08 september 2014 pukul 23.15 WIB didapatkan:

Pemeriksaan luarFundus uteri 34 cm, letak janin memanjang, punggung di kiri, terbawah kepala, penurunan kepala hodge 1, His (+) 2 kali dalam 10 menit lamanya 35 detik, DJJ 142x/menit, taksiran berat janin 3.565 gram.

Pemeriksaan dalamVulva/vagina tidak edem, Porsio tebal, posisi anterior, pembukaan 2 cm, terbawah kepala,ketuban(-), lendir/darah +/-,

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium : hasil keluar tanggal 09 september 2014 pukul 08.00Darah RutinHb: 10,8 gr%Ht: 31 %Leukosit: 14.700 uiHitung jenis leukosit: 0/0/1/79/17/8Trombosit: 246.000 ui

Diagnosa KerjaG2P1A0 hamil aterm dengan KPD 2 hari inpartu kala 1 fase laten memanjang janin tunggal hidup presentasi kepala

Prognosis Ibu: DubiaAnak: Dubia

TerapiR/partus pervaginamR/induksiObservasi DJJ, HIS, TVICek DRDrip oksitosin 5 IU dalam RL 500 cc gtt X/menitCefazolin 1gram/8jamPermasalahan Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat?Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat?

Analisis Kasus1. Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat?Diagnosa pada kasus ini sudah tepat, yaitu G2P1A0 hamil aterm dengan KPD 2 hari inpartu kala 1 fase laten memanjang janin tunggal hidup presentasi kepala. Pecahnya selaput ketuban pada kasus ini terjadi pada usia kehamilan aterm dan sebelum pembukaan 3 cm sehingga disebut ketuban pecah dini. Penyebab pecahnya ketuban pada kasus ini kemungkinan pertama karena adanya infeksi pada selaput amnion,infeksi ini berasal dari mikroorganisme yang berasal dari serviks menyebar secara assenden dan akan berkoloni di jaringan desidua atau menginvasi kantong amnion, toksin yang dihasilkan oleh bakteri menginduksi pembentukkan sitokinin didalam fagosit mononuklear masuk ke dalam cairan amnion dan sitokinin mencetuskan pelepasan prostaglandin yang dapat merangsang kontraksi uterus dan dapat menyebabkan pecahnya selaput ketuban

Dan selain itu kemungkinan ke dua Pecahnya selaput ketuban pada kasus ini dapat dipicu karena peningkatan tekanan intra uterin pada OUI yang hal bisa disebabkan karena terjadinya peningkatan kontraksi uterus, yang mana kontraksi uterus meningkat ini bisa dipicu karena adanya infeksi.dan kemungkinan ke tiga adalah karena faktor sosioekonomi rendah dan dapat pula karena defisiensi atau kekurangan vitamin C yang mana vitamin C berperan selain untuk menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi, vitamin C juga berperan dalam menjaga elastisitas selaput ketuban dan mempertahankan selaput yang menyelubungi janin dan cairan amnion.Penyebab kala 1 fase laten memanjang pada penyebab kala 1 fase laten memanjang pada kasus ini adalah kemungkinan karena HIS nya yang tidak adekuat.2. Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat?

Penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat. Pada kasus KPD penatalaksanaan mengacu pada usia kehamilan (preterm/aterm), ada tidaknya komplikasi, kondisi janin, dan tentukan tanda-tanda inpartu.

Pada pasien ini usia kehamilannya aterm, belum ditemukan tanda-tanda terjadinya komplikasi, denyut jantung janin masih baik, masih ada gerakan janin, dan terdapat tanda-tanda inpartu sehingga tindakan yang dilakukan adalah observatif dan rencana induksi dengan oksitosin 5 iu dalam RL 500 cc gtt X/menit untuk merangsang kontraksi uterus dan kita observasi selama lebih kurang 12 jam dan berikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi dan apabila dalam waktu 12 jam tidak ada tanda-tanda kemajuan persalinan maka induksi kita hentikan dan direncanakan untuk melakukan tindakan terminasi perabdominal (sc). TERIMAKASIH