ppt lapkas mata
DESCRIPTION
tugas koas mataTRANSCRIPT
CASE REPORTENTROPION PALPEBRA
SUPERIOR ODS +ULKUS KORNEA ODS
ARUM KUSUMA WARDANI1102011047
KEPANITERAAN MATARSUD DR. DRAJAT PRAWIRANEGARA
2015 / 2016
IDENTITAS PASIEN Nama : AA Rahmat Umur : 59 tahun Jenis kelamin : Laki- laki Agama : Islam Tanggal lahir : 28 januari 1956 Suku/Bangsa : Sunda Pekerjaan : Tukang Parkir Alamat : Link baru kagung Tanggal pemeriksaan : 02 desember 2015
ANAMNESIS
Keluhan utama:Terdapat penglihatan buram pada kedua mata yang timbul sejak ± 1 tahun yang lalu.
Keluhan tambahan:Mata merah, berair, pada mata seperti ada yang mengganjal, penglihatan silau jika melihat keluar rumah, terdapat nyeri pada kedua mata.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke Poliklinik Mata Dr. Drajat Prawiranegara Serang dengan keluhan penglihatan pada kedua mata buram yang timbul sejak ± 1 tahun SMRS. Keluhan ini memberat sejak 3 bulan yang lalu, semakin hari penglihatan dirasa semakin buram. Pasien mengaku terasa tertusuk-tusuk oleh bulu mata pada kedua matanya. Satu bulan lalu pasien mengeluhkan mata kanan dan kiri menjadi merah.
Keluhan ini juga disertai mata berair, gatal, nyeri, silau jika melihat keluar rumah pada siang hari, seperti ada yang mengganjal,pada kedua matanya dan mata terasa nyeri. Pasien mengaku sering mengucek-ngucek matanya jika sedang gatal. Pasien mengaku sering terpapar debu dan sinar matahari bila sedang di lingkungan sekitar rumah.
Pasien mengatakan pernah dibawa berobat ke puskesmas siangndaru dan diberi oabt tetes mata dan antibiotik namun tidak kunjung membaik. Riwayat penyakit infeksi ( TBC), pasien mengaku sedang melakukan pengobatan TBC selama 1 tahun . Riwayat penggunaan kaca mata disangkal.
Riwayat penyakit dahulu :• Hipertensi (-)• Diabetes Melitus (-)Riwayat penyakit keluarga :• Keluarganya pernah menderita penyakit yang
sama (-)• Hipertensi (-)• Diabetes Melitus (-)
PEMERIKSAAN FISIK STATUS GENERALIS Keadaan Umum : Baik Kesadaran : kompos mentis
STATUS OFTALMOLOGIS
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan slitlamp: Pemeriksaan slit lamp untuk evaluasi opasitas lensa dan struktur okular lain (konjungtiva, kornea, iris, bilik mata depan).
Kekeruhan berwarna putih pada kornea dengan defek epitel yang bila diberi pewarnaan flouresen akan berwarna hijau ditengahnya
DIAGNOSA KERJA
Entropion palpebra superior ODS + Ulkus kornea ODS
DASAR DIAGNOSIS ENTROPION PALPEBRA SUPERIOR ODS
Pasien mengaku terasa tertusuk-tusuk oleh bulu mata pada kedua matanya. Satu bulan lalu pasien mengeluhkan mata kanan dan kiri menjadi merah. Dan apsien sering merasa nyeri pada kedua matanya
Silia ODS : entropion (+)Palpebra superior 0DS : entropion , hiperemisKonjungtiva tarsal superior : hiperemis
DASAR DIAGNOSIS ULKUS KORNEA
keluhan penglihatan pada kedua mata buram yang timbul sejak ± 1 tahun SMRS. Keluhan ini memberat sejak 3 bulan yang lalu, semakin hari penglihatan dirasa semakin buram. Keluhan ini juga disertai mata berair, gatal, nyeri, silau jika melihat keluar rumah pada siang hari, seperti ada yang mengganjal,pada kedua matanya dan mata terasa nyeri. Pasien mengaku sering mengucek-ngucek matanya jika sedang gatal. Pasien mengaku sering terpapar debu dan sinar matahari bila sedang di lingkungan sekitar rumah.
Visus : 1/60 OD dan 1/300 OSKonjungtiva bulbi ODS : injeksi siliarKornea ODS : keruh, edema, infiltrat, floresen(+) defek epitel COA : hipopion
DIAGNOSA BANDING
Keratitis ektropion Iritis akut katarak
PENATALAKSANAAN
Epilasi ODS Perbaikan ulkus ODS Blepharoplasty ODS LFX eye drop 8x tetes ODS Nycetine eye oil 2x oles ODS C-lyters eye drop 6x tetes ODS
SARAN
Patuh dalam meminum obat, tepat dosis dan tepat waktuMenyarankan kepada keluarga pasien untuk melakukan
pemeriksaan mataMenggunakan pelindung mata agar tidak mudah terkena debu
atau sinar ultravioletMenyarankan untuk tidak menggaruk mata yang sedang gatal
agar tidak memperparah ulkus
PROGNOSA
Prognosis OD OS
Ad vitam : ad malam ad malam
Ad functionam : ad malam ad malam Ad sanationam : dubia ad malamdubia ad malam
TINJUAN PUSTAKAENTROPION
DEFINISI
Entropion adalah suatu keadaan melipatnya kelopak mata bagian tepi atau margo palpebra ke arah dalam sehingga bulu mata menggeser jaringan konjungtiva dan kornea.
KLASIFIKASI
a. Involusib. Sikatrikc. Kongenital
GEJALA KLINIS
Keluhan yang sering timbul adalah rasa tidak nyaman, mata berair, mata merah, iritasi mata, gatal dan fotofobia. Entropion kronis dapat
menyebabkan sensitifitas terhadap cahaya dan angin, dapat menyebabkan infeksi mata, abrasi kornea atau ulkus kornea.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik pada kelopak mata meliputi snapback test yaitu dengan cara menarik kelopak mata dengan hati-hati ke arah luar lalu dilihat apakah kelopak mata dapat kembali ke posisi semula, dan biasanya tes ini tidak menimbulkan rasa sakit. Dari tes ini dapat dilihat kelemahan pada tonus kelopak mata yang horizontal.
Pindahnya bagian superior dari orbikularis superior dapat dideteksi dengan melakukan observasi yaitu menutup mata yang memerah setelah kelopak entropion kembali normal (tes kelengkungan orbikularis).
TATALAKSANA
Pembedahan untuk memutar keluar kelopak mata efektif pada semua jenis entropion.
Sebuah tindakan sementara yang bermanfaat pada entropion evolusional adalah dengan menarik kelopak mata bawah dan menempelkannya dengan ‘tape’ ke pipi; tegangannya mengarah ke temporal dan inferior.
Operasi entropion transkonjungtiva merupakan prosedur yang aman dan lebih efisien pada entropion involusi.
TINJAUAN PUSTAKAULKUS KORNEA
DEFINISI
Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung, dan diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma
ETIOLOGI 1. Infeksi a. Infeksi Bakteri: b. Infeksi Jamur: c. Infeksi virus d.Acanthamoeba 2. Noninfeksi
Bahan kimia, bersifat asam atau basa tergantung pH; Radiasi atau suhu; Defisiensi vitamin A; Obat-obatan (kortikosteroid, idoxiuridine, anestesi topikal, immunosupresif); Kelainan dari membran basal, misalnya karena trauma; Pajanan (exposur)9
3. Sistem Imun (Reaksi Hipersensitivitas).
PATOFISIOLOGI
Kornea bagian mata yang avaskuler, bila terjadi infeksi maka proses infiltrasi dan vaskularisasi dari limbus baru akan terjadi 48 jam kemudian. Badan kornea, wandering cell dan sel-sel lain yang terdapat dalam stroma kornea, segera bekerja sebagai makrofag, kemudian disusul dengan dilatasi pembuluh darah yang terdapat di limbus dan tampak sebagai injeksi perikornea.
Selanjutnya terjadi infiltrasi dari sel-sel mononuklear, sel plasma, leukosit polimorfonuklear (PMN) yang mengakibatkan timbulnya infiltrat, yang tampak sebagai bercak berwarna kelabu, keruh dengan batas-batas tak jelas dan permukaan tidak licin, kemudian dapat terjadi kerusakan epitel dan timbullah ulkus kornea
KLASIFIKASI Berdasarkan lokasi, dikenal ada 2 bentuk ulkus kornea, yaitu2: 1. Ulkus kornea sentral.
A. Ulkus kornea bakterialis : a. Ulkus Streptokokus b. Ulkus Stafilokokus c. Ulkus Pseudomonas d. Ulkus Pneumokokus e. Ulkus Neisseria gonorrhoeae
B. Ulkus kornea fungi C. Ulkus kornea virus
a. Ulkus kornea Herpes Zoster b. Ulkus kornea Herpes Simplex11 D. Ulkus kornea Acanthamoeba
2. Ulkus kornea perifer a. Ulkus marginal b. Ulkus mooren
GEJALA KLINIS
Gejala subjektif : Eritema pada kelopak mata dan konjungtiva; Sekret mukopurulen; Merasa ada benda asing di mata; Pandangan kabur; Mata berair; Bintik putih pada kornea, sesuai lokasi ulkus; Silau; Nyeri
Gejala objektif : Injeksi silier; Hilangnya sebagian kornea dan adanya infiltrat; Hipopion.
DIAGNOSIS1.AnamnesisDari riwayat anamnesis, didapatkan adanya gejala subjektif yang dikeluhkan oleh pasien, dapat berupa mata nyeri, kemerahan, penglihatan kabur, silau jika melihat cahaya
2.Pemeriksaan fisisa. Visus Didapatkan adanya penurunan visus pada mata b.Slit lampSeringkali iris, pupil, dan lensa sulit dinilai oleh karena adanya kekeruhan pada kornea.
3.Pemeriksaan penunjangTes fluoreseinPewarnaan gram dan KOHKultur
TATALAKSANA
1. Penatalaksanaan non-medikamen-tosa : Jika memakai lensa kontak, secepatnya untuk melepaskan-nya; Jangan memegang atau meng-gosok-gosok mata yang mera-dang; Mencegah penyebaran infeksi dengan mencuci tangan sesering mungkin
dan mengeringkannya dengan handuk atau kain yang bersih; Menghindari asap rokok, karena dengan asap rokok dapat memperpanjang
proses penyem-buhan luka
TERAPI MEDIKAMENTOSA A. Antibiotik B. Anti jamur C. Anti Viral D. Anti acanthamoeba
Penatalaksanaan bedah: a. Flap Konjungtiva Indikasinya adalah situasi dimana terapi medis mungkin gagal, kerusakan epitel berulang dan stroma ulserasi Keratoplasti Merupakan jalan terakhir jika penatalaksanaan diatas tidak berhasil. Indikasi keratoplasti : 1. Dengan pengobatan tidak sembuh; 2. Terjadinya jaringan parut yang menganggu penglihatan; 3. Kedalaman ulkus telah mengancam terjadinya perfo-rasi. 2 JENIS : A. Keratoplasti penetrans, berarti penggantian kornea seutuh-nya. B. Keratoplasti lamelar, berarti penggantian sebagian dari kornea