ppt-epilepsi

Upload: rahim-mohamad-nor

Post on 12-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nice share

TRANSCRIPT

Slide 1

Assalamualaikum.Wr.Wb....Kelompok 2

Ade Rininta SawitriCicy ChintyawatiFaulya Nurmala ArovaGeisandra Astaqviani PutriHanik Fitria CahyaniIke YuliantiNur QomariahQoys M.IqbalSri WahyuningsihSumiyati Astuti1SEL SARAF/NEURONUNIT STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL TERKECIL DARI SISTEM SARAF

Terdiri dari:* DENDRIT PENERIMA RANGSANG

* SOMA (PERIKARION, TUBUH SEL) PENYEDIA BAHAN MAKANAN UNTUK HIDUP SEL

* AKSON PENGHANTAR IMPULS

BAGIAN-BAGIAN NEURON

NEUROGLIASEL PENYANGGA/SEL PENYOKONG NEURON, YAITU : - SEL SCHWANN (SST) , SEL SATELIT (SST) OLIGODENDROSIT, SEL EPENDIMAL (SSP), ASTROSIT, MIKROGLIA (SSP)

NEURON BERDASARKAN STRUKTUR :BIPOLAR (dua serabut, satu dendrite dan satu akson)mis ; retina mata MULTIPOLAR (beberapa dendrite dan satu akson) mis : saraf motorik

UNIPOLAR (hanya mempunyai satu serabut ) mis ; saraf sensorik

SINAPS Sinaps merupakan hubungan antar neuron, atau neuron dengan otot (neuromuscular junction).Struktur dari sinap terbagi ataspresinap yaitu bagian akson terminal sebelum sinap, celah sinap yaitu ruang diantar pre dan post sinap danpost sinap pada bagian dendrit.

NEUROTRANSMITER

BAHAN YANG DISINTESIS OLEH BADAN SEL DAN DISEKRESI OLEH UJUNG AKSON

DAPAT BERSIFAT EKSITASI DAN INHIBISI

ZAT TRANSMITER EKSITASI Misal ; ASETILKOLIN, ZAT P NOR ADRENALIN ADRENALIN , GLUTAMAT.

ZAT TRANSMITER INHIBISI Misal ; SEROTONIN, DOPAMIN GABA, GLISIN, , ASPARTAT.

SARAF BERDASARKAN FUNGSIS. SENSORIK = SARAF AFFERENT reseptor sensoris ke sistem saraf pusat.2. S. MOTORIK = SARAF EFFERENTSSP ke organ sasaran (sel otot atau kelenjar).3. S. ASOSIASI = INTER NEURON s. sensorik dan s. motorik.Sistem Saraf Saraf Pusat Saraf tepi -Otak -Nn Cranialis(12 psg) -Medula Spinalis -Nn Spinalis (31 psg) -Saraf Simpatis & Parasimpatis

Pusat Pengendali/ Pengambil Konduksi Impuls keputusan/ Memori saraf sensoris sarafmotorik (aferen) (eferen)8SISTEM SARAF PUSATOTAK

CEREBRUM = OTAK BESARLobus temporalis intepretasi bau , memori Lobus frontalis gerakan motorik Lobus parietalis pendengaran, taktil

Lobus oksipitalis visual

DIENCEPHALON - THALAMUS Menerima rangsang nyeri

- HIPOTHALAMUS: 1. PENGATURAN KARDIOVASKULAR2. PENGATURAN SUHU TUBUH3. PENGATURAN AIR TUBUH4. PENGATURAN MAKAN5. PENGENDALIAN EMOSI6. PENGENDALIAN FUNGSI ENDOKRIN

9MESENCEPHALON = OTAK TENGAH

D. OTAK BELAKANG * METENCEPHALON : - CEREBELLUM = OTAK KECIL fungsi : keseimbangan.

- PONS * MIENCEPHALON : - MEDULLA OBLONGATA sebagai : - pusat respirasi - pusat reflek batuk, menelan, muntah, salivasi

10MEDULLA SPINALIS

- PEMBAGIAN SEGMENTASI JELAS- TIAP SEGMEN TERDAPAT SARAF SPINAL11Mekanisme pelindung otak & medula spinalis1. Tulang2. Meningen (Meninx)3. Cairan Serebrospinalis4. Blood Brain Barrier (Sawar Darah Otak)12TIGA TINGKAT UTAMA DALAM SISTEM SARAF PUSAT :MEDULLA SPINALIS MENGENDALIKAN POLA REFLEKS DASAR TUBUH.

DAERAH BASAL OTAK MENGENDALIKAN FUNGSI TUBUH SEPERTI KESEIMBANGAN, GERAKAN KASAR TUBUH, MAKAN, JALAN, BERNAFAS.

3. KORTEKS SEREBRI BERPIKIR, KEGIATAN MOTORIK HALUS.13Kasus 3Tn. Meni (23) tahun ditemukan jatuh dan kejang-kejang seluruh tubuh keluar busa, inkontinensia urine dan fesesnya selama kurang lebih 1-2 menit kemudian pingsan beberapa saat. Dia dibawa ke rumah sakit oleh temannya yang berjalan bersamanya. Dari hasil interview keluarganya kondisi ini sering terjadi berulang dan berlangsung sejak usia anak-anak. Hasil pemeriksaan fisik & penunjang : N = 90x/menit, TD= 120/70mmHg, S=36,4C, P= 22x/menit, EEG abnormal, MRI terdapat focal abnormal.

Dari kasus diatas, maka kami mengambil diagnosa medis

EPILEPSY

Definisi Epilepsi adalah penyakit serebral kronik dengan karekteristik kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik otak yang berlebihan dan bersifat reversibel (Tarwoto, 2007)

Klasifikasi EpilepsiSerangan ParsialSerangan umumSerangan yang tidak terklasifikasiKlasifikasi menurut sindroma epilepsi yang dikeluarkan ILAE tahun 1989 adalah :

PatofisiologiPatofisiologi Epilepsy

Manifestasi KlinikManifestasi klinik kedua golongan epilepsi grand mal sama, perbedaan terletak pada ada tidaknya aura (gejala pendahulu)Aura : perasaan tidak enak, melihat sesuatu, mencium bau-bauan tak enak, mengecap sesuatu, sakit kepalaKejang tonik-klonik berlangsung 2 -- 3 menitKejang berhenti secara berangsur-angsurKira-kira 45 menit kemudian penderita bangun, termenung dan kalau tak diganggu akan tidur beberapa jam

Petit mal (pykno epilepsi )

Umumnya timbul pada anak sebelum pubertas (4 -- 5 tahun)Bangkitan berupa kehilangan kesadaran yang berlangsung tak lebih dari 10 detikSikap berdiri atau duduk sering kali masih dapat dipertahankanSetelah sadar biasanya penderita dapat melanjutkan aktivitas semulaBangkitan petit mal yang tak ditanggulangi, 50% akan menjadi grand mal.

Bangkitan berupa gerakan involunter misalnya anggukan kepala, fleksi lengan yang terjadi berulang-ulangBangkitan terjadi demikian cepatnya sehingga sukar diketahui apakah ada kehilangan kesadaran atau tidakBangkitan ini sangat peka terhadap rangsang sensorikBangkitan mioklonussBangkitan berupa kehilangan kelola sikap tubuh karena menurunnya tonus otot dengan tiba-tiba dan cepat sehingga penderita jatuh atau mencari pegangan dan kemudian dapatberdiri kembali.

Bangkitan akinetik

Ketiga jenis bangkitan ini (petit mal, mioklonus dan akinetik) dapat terjadi pada seorang penderita dan disebut trias Lennox-GastautBangkitan dapat berupa gerakan kepala kedepan atau keatas, lengan ekstensi, tungkai tertarik ke atas, kadang-kadang disertai teriakan atau tangisan, miosis atau midriasis pupil, sianosis dan berkeringatSpasme infantil (Sindrom West)Bangkitan motorikBangkitan kejang pada salah satu atau sebagian anggota badan tanpa disertai dengan hilang kesadaran. Penderita seringkali dapat melihat sendiri gerakan otot yang misalnya dimulai pada ujung jari tangan, kemudian ke otot lengan bawah dan akhirnya seluruh lengan. Manifestasi klinik ini disebut Jacksonian marche. Bangkitan somato sensorik dengan fokus terletak di gyrus post centralis memberi gejala kesemutan, nyeri pada salah satu bagian tubuh, perasaan posisi abnormal atau perasaan kehilangan salah satu anggota badan. Aktivitas listrik pada bangkitan ini dapat menyebar ke neuron sekitarnya dan dapat mencapai korteks motorik sehingga terjadi kejang-kejangBangkitan sensorik Kesadaran hilang sejenak

Dalam keadaan hilang kesadaran ini penderita masuk ke alam pikiran antara sadar dan mimpi (twilight state)

Dalam keadaan ini timbul gejala fokalisasi yang terdiri dari halusinasi dan automatisme yang berlangsung beberapa detik sampai beberapa jam.

Epilepsi lobus temporalisKomplikasiMenurut Yuda Turana, 2006:1.Gangguan Memoria. Fenomena tip of tounge yaitu penderita tahu kata yang ingin diucapkan, tapi tidak terpikir olehnya.Checking, yaitu harus kembali memeriksa hal-hal yang dilakukan.Seringlupadimanameletakkan barangLesi pada otakadalah penyebabutama gangguan memoripada epilepsi,karena lesi pada lobus temporal mempunyai hubungan dengan fungsibelajar.2.Gangguan kognitifKejang berulang pada anak berhubungan dengan penurunan fungsi intelektual. Dapat juga disebabkan oleh obat antiepilepsi.Cont,,3.Penurunan Fungsi Memori VerbalDisebabkan oleh operasi yaitu paska operasi epilepsi.4.Keterbatasan Interaksi SosialHal itu terjadi pada epilepsy lobus frontal, karena peranan korteks prefrontal yang berperan dalam fungsi emosi, perilaku hubungan interpersonal. Apabila terganggu dapat mengakibatkan keterbatasan interaksi sosial.5.Kematian

Faktor Risiko

Bayi yang lahir dengan berat badan rendahPendarahan di otakAbnormalitas pembuluh-pembuluh darah otakMeningitisEnsefalitisCacat mentalPenyakit AlzheimerSiklus menstruasi yang tidak normalKurang tidurStress

PencegahanPerawatan antenatal.ibu-ibu yang mempunyai resiko tinggi harus dipantau ketat selama hamil karena lesi pada otak atau cidera akhirnya menyebabkan kejang yang terjadi pada janin selama kehamilan dan persalinan.

Infeksi pada masa kanak-kanak harus dikontrol dengan vaksinasi yang benar.

Mencegah terjadinya cedera kepala.

Pemeriksaan fisik dan Penunjang

Pemeriksaan fisik umum dan neurologis

Pemeriksaan fisik harus menepis sebab-sebab terjadinya serangan dengan menggunakan umur dan riwayat penyakit sebagai peganganPemeriksaan penunjang

Elektro ensefalografi (EEG)Rekaman video EEGPemerikasaan Radiologis

Tatalaksana terapiNon farmakologi:Amati faktor pemicuMenghindari faktor pemicu (jika ada), misalnya : stress, OR, konsumsi kopi atau alkohol, perubahan jadwal tidur, terlambat makan, dll. Farmakologi : menggunakan obat-obat antiepilepsi

Obat-obat anti epilepsiObat-obat yang meningkatkan inaktivasi kanal Na+:Inaktivasi kanal Na menurunkan kemampuan syaraf untuk menghantarkan muatan listrikContoh: fenitoin, karbamazepin, lamotrigin, okskarbazepin, valproatObat-obat yang meningkatkan transmisi inhibitori GABAergik:agonis reseptor GABA meningkatkan transmisi inhibitori dg mengaktifkan kerja reseptor GABA contoh: benzodiazepin, barbituratmenghambat GABA transaminase konsentrasi GABA meningkat contoh: Vigabatrinmenghambat GABA transporter memperlama aksi GABA contoh: Tiagabinmeningkatkan konsentrasi GABA pada cairan cerebrospinal pasien mungkin dg menstimulasi pelepasan GABA dari non-vesikular pool contoh: GabapentinPemilihan obat : Tergantung pada jenis epilepsinyaKejang parsialKejang Umum (generalized seizures)Tonic-clonicAbscenseMyoclonic, atonicDrug of choiceKarbamazepinFenitoinValproatValproatKarbamazepinFenitoinEtosuksimidValproatValproatAlternativesLamotriginGabapentinTopiramatTiagabinPrimidonFenobarbitalLamotriginTopiramatPrimidonFenobarbitalClonazepamLamotriginKlonazepamLamotriginTopiramatFelbamatDiagnosa positifMulai pengobatan dg satu AEDPilih berdasar klasifikasi kejang dan efek sampingSembuh ?YaEfek samping dapat ditoleransi ?TidakYaTurunkan dosisKualitas hidupoptimal ?Ya TidakLanjutkan terapiTidakEfek samping dapat ditoleransi ?Tingkatkan dosisTurunkan dosisTambah AED 2TidakYaSembuh? Hentikan AED1Tetap gunakanAED2Pertimbangkan,Atasi dg tepatYaTidaklanjutlanjutALGORITMA TATALAKSANAEPILEPSIlanjutanLanjutkan terapiTidak sembuh Tidak kambuhSelama > 2 th ?yatidakHentikan pengobatanKembali keAssesment awalEfek samping dapat ditoleransi ?YaTidakHentikan AED yang tdk efektif,Tambahkan AED2 yang lainTingkatkan dosisAED2, cek interaksi,Cek kepatuhanSembuh ?TidakYaLanjutkan terapiRekonfirmasi diagnosis,Pertimbangkan pembedahanAtau AED lainAskepAsuhan Keperawatan EpilepsySEKIAN DAN TERIMA KASIH WASSALAMUALAIKUM WR. WB