ppt 26

29
Skrining Kanker Serviks pada Kelompok Wanita di Tuna Susila Vifin Rotuahdo Saragih 102012232 E9

Upload: hirumacool

Post on 16-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kh

TRANSCRIPT

  • Skrining Kanker Serviks pada Kelompok Wanita di Tuna Susila

    Vifin Rotuahdo Saragih102012232E9

  • skenarioDokter A di Puskesmas Warnasari melakukan program pemeriksaan IVA dlm rangka menemukan Ca serviks secara dini pada kelompok tuna susila. Dr 500 org yg diperiksa, didapatkan 30 org terdeteksi positif tes IVA. Sampel yg terkumpul jg diperiksa dgn paps smear yg lebih baik sensitivitasnya. Setelah di periksa lebih lanjut dengan menggunakan paps smear ternyata dr yg positif tes IVA hnya 6 org yg dinyatakan sakit kanker cervix dan yg tes IVA negatif ada 3 org yg dinyatakan sakit kanker cervix.

  • Identifikasi istilah yang tidak diketahuiTidak ada

  • Epidemiologi ca serviksDistribusi ca serviksDi Indonesia, insiden kanker serviks diperkirakan 40.000 kasus pertahun dan masih merupakan kanker wanita tersering.Selam kurun waktu 5 tahun, usia penderita antara 30-60 tahun, terbanyak antara 45-50 tahun.

  • Faktor resiko ca serviksPerilaku seksualWanita yang memulai hubungan seksual pada usia < 20 tahun atau mempunyai pasangan seksual yang berganti-ganti lebih berisiko untuk menderita kanker serviksKontrasepsi Kondom dan diafragma dapat memberikan perlindungan.Kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka panjang yaitu lebih dari 5 tahun dapat meningkatkan risiko relatif 1,53 kali. WHO melaporkan risiko relatif pada pemakaian kontrasepsi oral sebesar 1,19 kali dan meningkat sesuai dengan lamanya pemakaian.

  • MerokokAsap rokok menghasilkan polycyclic aromatic hydrocarbon heterocyclic nitrosamines. Pada wanita perokok konsentrasi nikotin pada getah serviks 56 kali lebih tinggi dibandingkan di dalam serum.Efek langsung bahan-bahan tersebut pada serviks adalah menurunkan status imun lokal sehingga dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus.Riwayat kanker serviks di keluargaBila seorang wanita mempunyai saudara kandung atau ibu yang mempunyai kanker serviks 2-3 kali lebih besar dibandingkan dengna orang normal

  • Hygen yang burukKetika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda.Menggunakan pil-pil mengontrol kelahiran untuk waktu yang lamaMenggunakan pil-pil pengontrol kelahiran untuk suatu waktu yang lama (5 tahun atau lebih) dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim.

  • Cara penularan ca serviksMelalui hubungan seksual (dengan cara transmisi genital --> genital, oral --> genital, ) terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan.

  • Agent Host Environment karsinoma serviksAgent : Human papillomavirus, Human immunodeficiency virus Host : Manusia dengan factor resiko yang tinggi, mempunyai factor riwayat kanker serviks pada keluargaEnviroment :Tingkat pendidikan yang rendah

  • Skrinning tesTujuan skrinningMendeteksi dini penyakit tanpa gejala atau dengan gejala tidak khas terhadap orang-orang yang tampak sehat, tetapi mungkin menderita penyakit yaitu orang yang mempunyai risiko tinggi untuk terkena penyakit (population at risk)Menurunkan Case Fatality penyakit.dapat dilakukan pengobatan secara tuntas hingga mudah disembuhkan dan tidak membahayakan dirinya maupun lingkungannya

  • Syarat-syarat skrinningTes harus cukup sfesifik dan sensitiveTes dapat diterima oleh masyarakat, aman, tidak berbahaya, cukup murah, sederhanaMasalah kesehatan masyarakat yang sangat penting (morbiditas & mortalitas )

  • validitasUji tapis merupakan tes awal yang baik untuk memberikan indikasi individu mana yang benar-benar sakit dan mana yang tidak, disebut validitas. Validitas mempunyai dua komponen yaitu:SensitivitasSpesivisitas

  • Sensitivitas kemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi individu dengan tepat, dengan hasil tes positif, dan benar sakit.

    Spesivisitas kemapuan suatu tes untuk mengidentifikasi individu dengan teapat, dengan hasil tes negative, dan benar tidak sakit

  • Rumus: tabel 2x2Hasil teskeadaan penderita totalsakittidak sakit

    Positifaba+bNegatifcdc+d

    Totala+cb+dn

  • Keterangan: a: true positifb: false positifc: false negatif d: true negatifN: a+b+c+dSensitivitas = a/(a+c)spesivisitas = d/(b+d)

  • Contoh:Dari 500 orang yang diperiksa, didapatkan 30 orang terdeteksi positif IVA. Setelah diperiksa lebih lanjut dari yang positif tes IVA 6 orang + sakit kanker rahim dan yang hasil tesnya negatif 3 0rang sakit kanker rahim.

    Sensitifitas = a/a+c x 100%= 6/9=66,67%Spesitivitas = d/ b+d x 100%= 467/491 = 95,12%

    Hasil tessakitTidak sakitTotalIVA positif6 (a)24 (b)30 (a+b)IVA negatif3 (c)467 (d)470 (c+d)Total 9 (a+c)491(b+d)500 (n)

  • Nilai kecermatan positif ialah proporsi jumlah yang sakit terhadap semua hasil tes positif.

    Nilai kecermatan negatif ialah proporsi jumlah yang tidak sakit terhadap hasil tes negative.

  • False positif rate ialah jumlah hasil tes positif semu dibagi dengan jumlah seluruh hasil tes positif.atau 1 y

    False negative rate ialah jumlah hasil tes negative semu dibagi dengan jumlah seluruh hasil tes negative.atau 1 z

  • Diketahui: a= positif benarc= negatif semub= positif semud= negatif benar

    Jawaban:Nilai kecermatan positif = y= a/a+b x 100%= 6/30 = 20%Nilai kecermatan negatif = z= d/c+d x 100%= 467/470 =99 %False positif = b/a+b atau 1-y = 100%-20%= 80%False negatif = c/c+d atau 1-z = 100%-99%=1%

    Hasil tessakitTidak sakitTotalIVA positif6 (a)24 (b)30 (a+b)IVA negatif3 (c)467 (d)470 (c+d)Total 9 (a+c)491500 (n)

  • Positif Predicted Value adalah kemampuan dari suatu tes untuk mengidentifikasikan orang-orang yang benar-benar sakit dari hasil tes skrining positif

    Negative Predicted Value adalah suatu kemampuan dari suatu tes untuk mengidentifikikasi orang-otang yang benar-benar sehat/tidak bermasalah dari yang hasil tes skringingnya negative.

  • Diketahui:a: true positifc: false negatifb: false positifd: true negatif

    Jawaban:PPV = true(+)/ true (+) + false (+) => 6/30 = 20%Artinya = kemungkinan wanita yang sakit hanya 20% dari mereka yang hasil pemeriksaan IVA positifNPV = true (-) / true (-) + false (-) => 467/470= 99%Artinya = kemungkinan wanita yang tidak sakit hanya 99% dari mereka yang hasil pemeriksaan IVA negatif.

    Hasil tessakitTidak sakitTotalIVA positif6 (a)24 (b)30 (a+b)IVA negatif3 (c)467 (d)470 (c+d)Total 9 (a+c)491500 (n)

  • Reliabilitas Bila tes yang dilakukan berulang-ulang menunjukkan hasil yang konsisten, dikatakan reliabelFaktor yg mempengaruhi:Variabilitas alat Variabilitas orang Variabilitas pemeriksa

  • Macam-macam skrinningMass screeningSelective screeningSingle disease screeningMultiphasic screening

  • Skrining yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ca serviksIVA : insfeksi visual dengan asam asetatPap smear : menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim.

  • Program IVA di puskesmasUntuk menanggulangi dan mencegah terjadinya peningkatan kasus kanker serviks pemerintah telah melakukan beberapa program untuk deteksi dini ca serviks melalui puskesmas-puskesmas dimana program IVA ini termasuk salah satu program unggulan.

  • Promosi Kesehatan

    Pendekatan medikPendekatan perubahan perilakuPendekatan pendidikanPendekatan berpusat pada klienPerubahan sosial

  • Pencegahan Kanker Serviks

    Jalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergiziSelalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkunganHindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotorJika anda perokok, segera hentikan kebiasaan buruk iniHindari berhubungan intim saat usia diniSelalu setia kepada pasangan anda, jangan berganta-ganti apalagi diikuti dengan hubungan intim.Lakukan pemeriksaan pap smear minimal lakukan selama 2 tahun sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan intimJika anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada baiknya melakukan vaksinasi HPV

  • kesimpulanDari bebrapa artikel dan hasil penelitian penelitian yang pernah dilakukan Ca Cervix memang merupakan salah satu momok bagi kaum wanita karena merupakan penyakit kanker kedua paling banyak diderita oleh para wanita. Sedangkan di Negara-negara berkembang tingkat kematiannya menyumbang angka 55,5 % dari jumlah total kematian tingkat dunia. Hal ini banyak disebakan diantaranya masih rendahnya tingkat pengetahuan ibu resiko tinggi tentang Ca cervix, khususnya mengenai factor resiko Ca cervix dan kemungkinan pencegahan yang bias dilakukan. Untuk itu perlu digalakkan sosialisasi hal-hal yang berkaitan dengan Ca cervix secara umum kepada masyarakat dan khususnya kepada wanita rentang usia 2-30 tahun, karena menunjukkan bahwa kanker serviks terjadi pada usia 31-60 tahun.

  • ***************************