power point 'ulumul qur'an

19

Click here to load reader

Upload: mythachan

Post on 30-Jul-2015

220 views

Category:

Education


64 download

TRANSCRIPT

Page 1: Power Point 'Ulumul Qur'an

‘ULUMUL QUR’AN IISEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

TULUNGAGUNG

Dosen Pengampu:Afiful Ikhwan, M.Pd.I.

Oleh:Mita Alifah

NIM. 2013471935

Page 2: Power Point 'Ulumul Qur'an

ARAH BAHASANQIRA’AT SAB’AH:

1. Pengertian Qira’at

2. Macam-macam Qira’at

3. Syarat-syarat Qira’at Yang Benar

4. Imam-imam Qira’at Sab’ah dan Murid-muridnya

2

Page 3: Power Point 'Ulumul Qur'an

Pengertian Qira’at Sab’ah Menurut bahasa, qira’at (قراءات) adalah bentuk jamak dari qira’ah (قراءة)

yang merupakan isim masdar dari qaraa (قرأ), yang artinya bacaan. Berikut ini akan diberikan dua pengertian qira’at menurut istilah:

Qira’at menurut al-Zarkasyi merupakan perbedaan lafal-lafal al-Qur'an, baik menyangkut huruf-hurufnya maupun cara pengucapan huruf-huruf tersebut, sepeti takhfif, tasydid dan lain-lain. Qur'an yang memiliki perbedaan qira’at saja. Ia tidak menjelaskan bagaimana perbedaan qira’at itu dapat terjadi dan bagaimana pula cara mendapatkan qira’at itu.

Al-Zarqani memberikan pengertian qira’at sebagai : “Suatu mazhab yang dianut oleh seorang imam dari para imam qurra’ yang berbeda dengan yang lainnya dalam pengucapan al-Qur’an al-Karim dengan kesesuaian riwayat dan thuruq darinya. Baik itu perbedaan dalam pengucapan huruf-huruf ataupun pengucapan bentuknya.” Ada beberapa kata kunci dalam membicarakan qiraat yang harus diketahui. Kata kunci tersebut adalah qira’at, riwayat dan tariqah.

3

Kusuma Fadholy, Ilmu Qira’at Macam dan Sejarahnya, dalam http://kusuma-akf.blogspot.com/2011/10/ilmu-qiraat-macam-dan-sejarahnya.html diakses pada 27 September 2014.

Page 4: Power Point 'Ulumul Qur'an

MACAM-MACAM QIRA’AT

Ibn al-Jazari, sebagaimana dinukil oleh al-Suyuti, menyatakan bahwa qira’at dari segi sanad dapat dibagi menjadi 6 (enam) macam, yaitu:

1. Qira’at Mutawatir adalah qira’at yang diriwayatkan oleh orang banyak dari banyak orang yang tidak mungkin terjadi kesepakatan diantara mereka untuk berbuat kebohongan.

2. Qira’at Masyhur adalah qira’at yang sanadnya bersambung sampai kepada Rasulullah SAW. diriwayatkan oleh beberapa orang yang adil dan kuat hafalannya, serta qira’at -nya sesuai dengan salah satu rasam Usmani; baik qira’at itu dari para imam qira’at sab’ah, atau imam Qiraat’asyarah ataupun imam-imam lain yang dapat diterima qira’at -nya dan dikenal di kalangan ahli qira’at bahwa qira’at itu tidak salah dan tidak syadz, hanya saja derajatnya tidak sampai kepada derajat Mutawatir.

4

Page 5: Power Point 'Ulumul Qur'an

3. Qira’at Ahad adalah qiraat yang sanadnya bersih dari cacat tetapi menyalahi rasam Utsamani dan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Arab. Juga tidak terkenal di kalangan imam qiraat. Qira’at Ahad ini tidak boleh dipakai untuk membaca al-Qur’an dan tidak wajib meyakininya sebagai al-Qur’an.

4. Qira’at  Syadz adalah qira’at yang cacat sanadnya dan tidak bersambung  sampai kepada Rasulullah SAW. Hukum Qiraat Syazah ini tidak boleh dibaca di dalam maupun di luar   sholat.

5. Qira’at Maudlu’ yaitu qira’at yang tidak ada asalnya

6. Qira’at Mudraj yaitu ditambahkan kedalam qira’at sebagai penafsiran, seperti qira’at Ibn ‘Abbas: “laisa ‘alaikum junaahun an tabtaghuu fadl-lam mir rabbikum fii mawaasimil hajji fa idzaa afadltum min ‘arafaatin” (al-Baqarah: 198) (HR Bukhari), kalimat “fii mawaa simil hajji” adalah penafsiran yang disisipkan ke dalam ayat.

Alqur’an Mulia, Macam-macam Qira’at Hukum dan Kaidahnya, dalam http://alquranmulia.wordpress.com/2014/01/15/macam-macam-qiraat-hukum-dan-kaidahnya/ diakses pada 27 September 2014.

Page 6: Power Point 'Ulumul Qur'an

Dari segi jumlah, macam-macam qira’at dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam qiraat yang terkenal, yaitu :

1) Qira’at Sab’ah, adalah qira’at yang dinisbahkan kepada para imam Qurra’ yang tujuh yang termasyhur. Mereka adalah Nafi’, Ibn Katsir, Abu Amru, Ibn Amir, Ashim, Hamzah dan Kisa’i.

2) Qira’at ‘Asyarah adalah qira’at Sab’ah di atas ditambah dengan tiga qiraat lagi, yang disandarkan kepada Abu Ja’far, Ya’kub dan Khalaf  al-‘Asyir.

3) Qira’at Arba’ ‘Asyarah adalah qira’at ‘Asyarah lalu ditambah dengan empat qiraat lagi yang disandarkan kepada Ibn Muhaisin, Al-Yazidi, Hasan al-Bashri dam al-A’masy.

Kusuma Fadholy, Ilmu Qira’at Macam dan Sejarahnya, dalam http://kusuma-akf.blogspot.com/2011/10/ilmu-qiraat-macam-dan-sejarahnya.html diakses pada 27 September 2014.

Page 7: Power Point 'Ulumul Qur'an

Syarat-Syarat Qira’at Yang Benar

1. Sanadnya Sahih – maksudnya, suatu bacaan dianggap sahih sanadnya apabila bacaan itu diterima darisalah seorang imam atau guru yang masyhur, tertib, tidak ada cacat dan sanadnya bersambung hingga kepada Rasulullah SAW.

2. Sesuai Dengan Rasm ‘Usmani – maksudnya, suatu qiraat dianggap sahih apabila sesuai dengan salah satu Mushaf ‘Usmani yang dikirimkan ke berbagai wilayah Islam kerana ia mencakup sab’atu ahruf.

3. Sesuai dengan tata bahasa Arab – tapi syarat terakhir ini tidak berlaku sepenuhnya, sebab ada sebagian bacaan yang tidak sesuai dengan tata bahasa Arab, namun karena sanadnya sahih dan mutawatir yang diriwayatkan dari imam qiraat yang tujuh dan yang sepuluh maupun dari imam-imam yang diterima selain mereka, maka qiraatnya dianggap sahih.

Ahmad Zaki, Ilmu Qira’at Alqur’an, dalam http://zakimuq.blogspot.com/2012/01/blog-post.html diakses pada 27 September 2014.

5

Page 8: Power Point 'Ulumul Qur'an

IMAM-IMAM QIRA’AT SAB’AH DAN MURID-MURIDNYA

1) Nafi’al-Madani

Nama lengkapnya adalah Abu Ruwaim Nafi’ bin Abdurrahman bin Abu Nu’aim al-Laitsi, maula Ja’unah bin Syu’ub al-Laitsi. Berasal dari Isfahan. Wafat di Madinah pada tahun 177 H. Imam Nafi’ Al-Madani mempelajari Qira’at dari Abu Ja’far Yazid bin Qa’qa’, Abdurrahman bin Hurmuz, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin ‘Iyasy bin Abi Rabi’ah al-Makhzumi. Mereka semua menerima qira’at yang mereka ajarkan dari Ubay bin Ka’ab dari Rasulullah SAW.Murid-murid Imam Nafi’ banyak sekali, antara lain : Imam Malik bin Anas, al-Lais bin Sa’ad, Abu ‘Amar ibn al-‘Alla’, ‘Isa bin Wardan dan Sulaiman bin Jamaz. Perawi Qira’at Imam Nafi’ yang terkenal ada dua orang, yaitu Qaaluun (w. 220 H) dan Warasy (w.197 H).

6

Page 9: Power Point 'Ulumul Qur'an

2) Ibn Kasir al-Makki

Nama lengkapnya adalah Abdullah ibn Kasir bin Umar bin Abdullah bin Zada bin Fairuz bin Hurmuz al-Makki. Lahir di Makkah tahun 45 H. dan wafat juga di Makkah tahun 120 H. Beliau mempelajari Qira’at dari Abu as-Sa’ib, Abdullah bin Sa’ib al-Makhzumi, Mujahid bin Jabr al-Makki dan Diryas (maula Ibn ‘Abbas).

Mereka semua masing-masing menerima dari Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Sabit dan Umar bin Khattab; ketiga Sahabat ini menerimanya langsung dari Rasulullah SAW.Murid-murid Imam Ibn Kasir banyak sekali, namun perawi qiraatnya yang terkenal ada dua orang, yaitu Bazzi (w. 250 H) dan Qunbul (w. 251 H).

Page 10: Power Point 'Ulumul Qur'an

3) Abu’Amr al-Basri

Nama lengkapnya Zabban bin ‘Alla’ bin ‘Ammar bin ‘Aryan al-Mazani at-Tamimi al-Bashr. Ada yang mengatakan bahwa namanya adalah Yahya. Beliau adalah imam Bashrah sekaligus ahli qiraat Bashrah. Beliau lahir di Mekkah tahun 70 H, besar di Bashrah, kemudian bersama ayahnya berangkat ke Makkah dan Madinah. Wafat di Kufah pada tahun 154 H.

Beliau belajar Qira’at dari Abu Ja’far, Syaibah bin Nasah, Nafi’ bin Abu Nu’aim, Abdullah ibn Kasir, ‘Ashim bin Abu al-Nujud dan Abu al-‘aliyah. Abu al-‘Aliyah menerimanya dari Umar bin Khattab, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Sabit dan Abdullah bin Abbas. Keempat Sahabat ini menerima Qira’at langsung dari Rasulullah SAW.

Murid beliau banyak sekali, yang terkenal adalah Yahya bin Mubarak bin Mughirah al-Yazidi (w. 202 H.) Dari Yahya inilah kedua perawi qiraat Abu ‘Amr menerima qiraatnya, yaitu al-Duuri (w. 246 H) dan al-Suusii (w. 261 H).

Page 11: Power Point 'Ulumul Qur'an

4) Abdullah bin ‘Amir al-Syami

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin ‘Amir bin Yazid bin Tamim bin Rabi’ah al-Yahshabi. Nama panggilannya adalah Abu ‘Amr, ia termasuk golongan Tabi’in. Beliau adalah imam qiraat negeri Syam, lahir pada tahun 8 H, wafat pada tahun 118 H di Damsyik. Ibn ‘Amir menerima Qira’at dari Mugirah bin Abu Syihab, Abdullah bin Umar bin Mugirah al-Makhzumi dan Abu Darda’ dari Utsaman bin Affan dari Rasulullah SAW. Diantara para muridnya yang menjadi perawi qiraatnya yang terkenal adalah Hisyam (w. 145 H) dan Ibn Zakwaan (w. 242 H).

Page 12: Power Point 'Ulumul Qur'an

5) ‘Ashim al-Kufi

Nama lengkapnya adalah ‘Ashim bin Abu al-Nujud. Ada yang mengatakan bahwa nama ayahnya adalah Abdullah, sedang Abu al-Nujud adalah nama panggilannya. Nama panggilan ‘Ashim sendiri adalah Abu Bakar, ia masih tergolong Tabi’in. Beliau wafat pada tahun 127 H.

Beliau menerima Qira’at dari Abu Abdurrahman bin Abdullah al-Salami, Wazar bin Hubaisy al-Asadi dan Abu Umar Saad bin Ilyas al-Syaibani. Mereka bertiga menerimanya dari Abdullah bin Mas’ud. Abdullah bin Mas’ud menerimanya dari Rasulullah SAW. Diantara para muridnya yang menjadi perawi qiraatnya yang terkenal adalah Syu’bah (w.193 H) dan Hafs (w. 180H).

Page 13: Power Point 'Ulumul Qur'an

6) Hamzah al-Kufi

Nama lengkapnya adalah Hamzah bin Habib bin ‘Ammarah bin Ismail al-Kufi. Beliau adalah imam qiraat di Kufah setelah Imam ‘Ashim. Lahir pada tahun 80 H., wafat pada tahun 156 H di Halwan, suatu kota di Iraq.

Beliau belajar dan mengambil qiraat dari Abu Hamzah Hamran bin A’yun, Abu Ishaq ‘Amr bin Abdullah al-Sabi’I, Muhammad bin Abdurrahman bin Abu Ya’la, Abu Muhammad Talhah bin Mashraf al-Yamani dan Abu Abdullah Ja’far al-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Zainul ‘Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib serta Abdullah bin Mas’ud dari Rasulullah SAW. Di antara para muridnya yang menjadi perawi Qira’at-nya yang terkenal adalah Khalaf (w. 150 H) dan Khallad (w. 229 H).

Page 14: Power Point 'Ulumul Qur'an

7) Al-Kisa’i al-Kufi

Nama lengkapnya adalah Ali bin Hamzah bin Abdullah bin Usman al-Nahwi. Nama panggilannya Abul Hasan dan ia bergelar Kisa’i karena ia mulai melakukan ihram di Kisaa’i. Beliau wafat pada tahun 189 H.

Beliau mengambil Qira’at dari banyak ulama. Diantaranya adalah Hamzah bin Habib al-Zayyat, Muhammad bin Abdurrahman bin Abu Laia, ‘Ashim bin Abun Nujud, Abu Bakar bin’Ilyasy dan Ismail bin Ja’far yang menerimanya dari Syaibah bin Nashah (guru Imam Nafi’ al-Madani), mereka semua mempunyai sanad yang bersambung kepada Rasulullah SAW.

Murid-murid Imam Kisaa’i yang dikenal sebagai perawi yang dikenal sebagai perawi qira’at-nya adalah al-Lais (w. 240 H) dan Hafsh al-Duuri (w. 246H).

Qiroat Sab’ah, Imam-imam Qira’at Sab’ah, dalam https://id-id.facebook.com/permalink.php?story_fbid=421009044659129&id=420988971327803 diakses pada 27 September 2014. 

Page 15: Power Point 'Ulumul Qur'an

Pertanyaan

Dari mana munculnya nama Qira’at Sab’ah? Jika memang ragam bacaan itu dari wahyu, mengapa umat

islam berselisih? Jelaskan secara singkat pengertian Qira’at? Apa hikmah Qira’at yang terbagi-bagi itu? Bagaimana cara mengetahui suatu Qira’at itu benar? Apakah sama Qira’ah sab’ah dengan sab’atu ahruf?

Page 16: Power Point 'Ulumul Qur'an

Jawaban Dari Qira’at yang dinisbatkan kepada para imam qurra’

yang tujuh yang termahsyur, sehingga dinamakan Qira’at sab’ah.

Karena pemahaman mereka yang berbeda dalam memahami maksud Rasulullah SAW. Yang mengatakan Al-Qur’an itu diturunkan dalam tujuh huruf. Oleh karena itu masing-masing pembawa Qira’at mendakwa Qira’atnya yang berasal dari Rasulullah SAW. Hingga di masa itu belum dirumuskan dan belum dipastikan bacaan mana yang betul-betul dari Rasulullah SAW.

Qira’at adalah perbedaan lafal lafal-lafal al-Qur’an, baik menyangkut huruf-hurufnya maupun cara pengucapan huruf-huruf tersebut.

Page 17: Power Point 'Ulumul Qur'an

Hikmahnya adalah mempermudah umat islam dalam membaca dan menghafalkan al-Qur’an, khususnya bangsa Arab yang menjadi tempat diturunkannya al-Qur’an karena mereka memiliki beberapa macam dialek yang berbeda-beda.

Dengan melihat kelengkapan syarat-syaratnya. Jika sudah memenuhi tiga syarat yang telah dirumuskan oleh para ulama berikut, yaitu Sanadnya shahih, Sesuai dengan Rasm Usmani, dan sesuai dengan tata bahasa Arab, maka qira’at tersebut benar.

Tidak sama, Qira’at sab’ah adalah ragam bacaan al-Qur’an yang berbeda,disebut Qira’at sab’ah karena ada tujuh imam qira’at yang terkenal masyhur masing-masing memiliki cara bacaan tersendiri. Sedangkan Sab’atu ahruf adalah tujuh macam dari bahas-bahasa Arab mengenai satu makna.

Page 18: Power Point 'Ulumul Qur'an

SEKIAN DAN

TERIMA KASIH

Page 19: Power Point 'Ulumul Qur'an