ulumul power point

14
ASSALAMULAIKUM WR. WB. Kita awali pertemuan kita dengan lafadz Bismillah Senang rasanya bisa bertatap muka dengan kalian inyaallah kita semua adalah calaon calon penghuni jannah … Aamiin Pertama kita perkenalan terlebih dahulu yahaaaaa….. Hari ini kita akan belajar kembali mengenai hadit : 1. Penertian hadist secara bahasa dan istilah 2. Fungsi hadist dalam agama islam dan kedudukan hadist dalam agama islam

Upload: ahmad-yusron-al-asna

Post on 23-Dec-2015

346 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

ulumul hadist

TRANSCRIPT

ASSALAMULAIKUM WR. WB.

Kita awali pertemuan kita dengan lafadz Bismillah

Senang rasanya bisa bertatap muka dengan kalian inyaallah kita semua adalah calaon calon penghuni jannah …Aamiin

Pertama kita perkenalan terlebih dahulu ya-haaaaa…..Hari ini kita akan belajar kembali mengenai hadit :1. Penertian hadist secara bahasa dan istilah2. Fungsi hadist dalam agama islam dan kedudukan

hadist dalam agama islam3. Contoh contoh hadist sesuai dengan fungsi dan

kedudukanya

DEFINISI HADIST SECARA BAHASA DAN ISTILAH

Hadits (ejaan KBBI: hadis, bahasa Arab: الحديث = : Al-Hadîts), adalah perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad yang dijadikan landasan syariat Islam.

Hadits dijadikan sumber hukum Islam selain al-Quran, dalam hal ini kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur'an.

Hadits secara harfiyah berarti "berbicara", "perkataan" atau "percakapan". Dalam terminologi Islam istilah hadits berarti melaporkan, mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad .Menurut istilah ulama ahli hadits,[siapa?] hadits yaitu apa yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad , baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapannya (Arab: taqrîr), sifat jasmani atau sifat akhlak, perjalanan setelah diangkat sebagai Nabi (Arab: bi'tsah) dan terkadang juga sebelumnya, sehingga arti hadits di sini semakna dengan sunnah.Kata hadits yang mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka pada saat ini bisa berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad yang dijadikan ketetapan ataupun hukum.[1] Kata hadits itu sendiri adalah bukan kata infinitif,[2] maka kata tersebut adalah kata benda.[3]

Fungsi dan kedudukan hadist

Sebagai sumber hukum islam ke 2 setelah al qur’an

Bayan taqrir Yaitu posisi hadis sebagai penguat (taqrir) atau memperkuat keterangan al-qur’an

Bayan tafsir Yaitu hadis sebagai penjelas (tafsir) terhadap al-qur’an

Bayan naskhi Yaitu hadis menghapus hukum yang diterangkan dalam al-qur’an

Bayan tasyri’i yaitu hadis menciptakan hokum syari’at yang belum ijelaskan dalam al-qur’an.

Tafshil al mujmal

Taskhih al Amm

Taqyid al-muthlaq

Arti hadist tersebut adalah

(HR. MUSLIM - 11) : Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir dari Umarah -yaitu Ibnu al-Qa'qa'- dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kalian bertanyalah kepadaku'. Namun mereka takut dan segan untuk bertanya kepada beliau. Maka seorang laki-laki datang lalu duduk di hadapan kedua lutut beliau, laki-laki itu bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? ' Beliau menjawab, 'Islam adalah kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat, membayar zakat, dan berpuasa Ramadlan.' Dia berkata, 'Kamu benar.' Lalu dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah iman itu? ' Beliau menjawab, 'Kamu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, beriman kepada kejadian pertemuan dengan-Nya, beriman kepada para Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari kebangkitan serta beriman kepada takdir semuanya'. Dia berkata, 'Kamu benar'. Lalu dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ' Beliau menjawab, 'Kamu takut (khasyyah) kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.' Dia berkata, 'Kamu benar'.

Lalu dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu? ' Beliau menjawab, 'Tidaklah orang yang ditanya tentangnya lebih mengetahui jawaban-Nya daripada orang yang bertanya, akan tetapi aku akan menceritakan kepadamu tentang tanda-tandanya; yaitu bila kamu melihat hamba wanita melahirkan tuan-Nya. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Kedua) bila kamu melihat orang yang tanpa alas kaki telanjang, tuli, bisu menjadi pemimpin (manusia) di bumi. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Ketiga) apabila kamu melihat penggembala kambing saling berlomba tinggi-tinggian dalam (mendirikan) bangunan. Itulah salah satu tanda-tandanya dalam lima tanda-tanda dari kegaiban, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, " kemudian beliau membaca: '(Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakan-Nya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal) " (Qs. Luqman: 34). Kemudian laki-laki tersebut bangun (mengundurkan diri), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Panggillah dia menghadapku! ' Maka dia dicari, namun mereka tidak mendapatkan-Nya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Laki-laki ini adalah Jibril yang berkeinginan agar kalian mempelajari (agama) karena kalian tidak bertanya'."

Kandungan isi hadist diatas adalah mengajarkan tentang :

a. Keyakinan Kepada Allah SWT Yaitu mempercayai bahwasanya Allah itu adalah Tuhan Yang Maha Esa.

b. Keyakinan Kepada Malaikat-Malaikat Malaikat adalah makhluk gaib, tidak dapat ditangkap oleh pancaindera manusia, akan tetapi atas izin Allah malaikat bisa menjelama seperti manusia sama halnya dengan malaikai Jibril.

c. Keyakinan Kepada Kitap-Kitap Suci Kitab itu memuat wahyu Allah, wahyu mengandung arti suara, bisikan, isyarat, tulisan. Jadi wahyu itu adalah firman Allah yang disampakan oleh malaikat Jibril kepada Rasul-Nya. Dalam hal ini kitta sebagai umat Islam hendaknya menyakini kitab-kitab Allah dan mengamalkannya.

d. Keyakinan Kepada Nabi dan Rasul Allah Artinya menyakini bahwa Nabi dan Rasul tersebut adalah utusan Allah yang membawa aqidah tauhid yang dapat merobah umat manusia supaya beraqidah Islam dan beraklah mulia. Didalam al-Quran ada 25 nabi Allah, dan diantaranya ada sebagai rasul Allah yaitunya ; Daut AS, Musa AS, Isa AS, Muhammad SAW.

e. Keyakinan Kepada Akan Adanya Hari Akhir Keyakinan ini sangat penting ditanamkan dalam hati seorang muslim, sebab tanpa mempercayai akhiratsma halnya dengan orang yang tidak mempercayai agama Islam, walaupun ia mengatakan percaya kepada Allah, Al-quran, Nabi Muhammad.

 

ن�ا ب�ر� ال� أ�خ� ى ق� د�ث�ن�ا ع�ب�ي�د� الل�ه� ب�ن� م�وس� ح�ة� ب�ن� ك�ر�م� ي�ان� ع�ن� ع� ف� ب�ي س�

ن�ظ�ل�ة� ب�ن� أ� ح�ال� ا ق� م� ي� الل�ه� ع�ن�ه� ض� ر� ر� ال�د( ع�ن� اب�ن� ع�م� خ�

ل�م� ل�ى الل�ه� ع�ل�ي�ه� و�س� ول� الل�ه� ص� س� ال� ر� ق�اد�ة� أ�ن� ال� ه� م�س( ش� م� ع�ل�ى خ� ال� �س� ب�ن�ي� اإل�

ول� الل�ه� س� د5ا ر� م� أ�ن� م�ح� �ل�ه� إ�ال� الل�ه� و� إو�م� ج8 و�ص� ال�ح� ك�اة� و� �يت�اء� الز� إ ة� و� ال� ام� الص� إ�ق� و�

ان� م�ض� ر�

(BUKHARI - 7): Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Musa dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Hanzhalah bin Abu Sufyan dari 'Ikrimah bin Khalid dari Ibnu Umar berkata : Rasul-ullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan za-kat, haji dan puasa Ramadlan".

Dalam beribadah kepada Allah faktor yang tidak kalah penting yang menjadi syarat diterimanya suatu ibadah, dan perlu diajarkan dan didik sejak dini adalah :Ikhlas, yaitu melaksanakan ibadah harus didasarkan dengan keikhlasan, sesuai dengan firman Allah surat Az-Zumar ayat 11-12 yang artinya : 11. Katakanlah: "Sesungguhnya Aku diperintahkan supaya menyem-bah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (men-jalankan) agama. 12. Dan Aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri".Melaksanakan ibadah dilaksanakan secara sah dan benar dan sesuai dengan petunjuk syara’, sesuai dengan firman Allah surat Al-Kahfi ayat 110 yang artinya : “Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguh-nya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". Melaksanakan ibadah kepada Allah sangatlah penting, dan sangat diajurkan sebagai mana yang terdapat dalam Q.S. Az-Zariyat : 56 yang artinya ; “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

dalam melaksanakan ibadah, yang perlu dididik dan dibiasakan adalah :a)Mengetahui cara beribadah secara benar dan sah menurut syara’. b)Memupuk rasa keiklasan dalam melaksanakan ibadah.c)Menjadikan ibadah tersebut sebagai kebutuhan.d)Membiasakan diri dalam melaksanakan ibadah.e)Melaksanakan ibadah hanya semata-mata mengharapkan ridha dari Allah SWT.

د�ث�ن�ا ح� kال�ب�غ�د�اد�ي اش( ر� خ� ب�ن� ن� ال�ح�س� ب�ن� د� م� أ�ح� د�ث�ن�ا ح�ب8ه� ر� ع�ب�د� د�ث�ن�ي ح� ال�ة� ف�ض� ب�ن� ك� ب�ار� م� د�ث�ن�ا ح� ل( ه�ال� ب�ن� ب�ان� ح�ول� س� ر� أ�ن� اب�ر( ج� ع�ن� ن�ك�د�ر� ال�م� ب�ن� د� م� م�ح� ع�ن� ع�يد( س� ب�ن��ل�ي� إ ب8ك�م� أ�ح� م�ن� إ�ن� ال� ق� ل�م� و�س� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ل�ى ص� الل�ه�ا ق5 ال� أ�خ� ن�ك�م� اس� أ�ح� ة� ي�ام� ال�ق� ي�و�م� ا ل�س5 ج� م� ن8ي م� ب�ك�م� ر� أ�ق� و�ة� ي�ام� ال�ق� ي�و�م� ا ل�س5 ج� م� ن8ي م� �ب�ع�د�ك�م� أ و� �ل�ي� إ ك�م� �ب�غ�ض� أ إ�ن� و�ي�ا ال�وا ق� ون� ق� ي�ه� ت�ف� ال�م� و� د8ق�ون� ت�ش� ال�م� و� ون� ث�ار� الث�ر�

ا م� ف� د8ق�ون� ت�ش� ال�م� و� ون� ث�ار� الث�ر� ن�ا ع�ل�م� د� ق� الل�ه� ول� س� ر�ون� ت�ك�ب8ر� ال�م� ال� ق� ون� ق� ي�ه� ت�ف� ال�م�

ذ�ا و�ه� ة� ي�ر� ر� ه� ب�يأ� ع�ن� ال�ب�اب و�ف�ي ى ع�يس� �ب�و أ ال� ق�

ذ�ا ه� م� ه� ب�ع�ض� و�ى و�ر� ه� ال�و�ج� ذ�ا ه� م�ن� غ�ر�يب| ن| ح�س� د�يث| ح�ن�ك�د�ر� ال�م� ب�ن� د� م� م�ح� ع�ن� ال�ة� ف�ض� ب�ن� ك� ب�ار� ال�م� ع�ن� د�يث� ال�ح�ي�ذ�ك�ر� ل�م� و� ل�م� و�س� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ل�ى ص� الن�ب�ي8 ع�ن� اب�ر( ج� ع�ن�و� ه� ث�ار� الث�ر� و� kح ص�

أ� ذ�ا و�ه� ع�يد( س� ب�ن� ب8ه� ر� ع�ب�د� ع�ن� يه� ف�الن�اس� ع�ل�ى ي�ت�ط�او�ل� ال�ذ�ي د8ق� ت�ش� ال�م� و� م� ال�ك�ال� ال�ك�ث�ير�

م� ع�ل�ي�ه� ي�ب�ذ�و و� م� ال�ك�ال� ف�ي

(TIRMIDZI - 1941) : Artinya : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al Hasan bin Hirasy Al Baghdadi, telah menceritakan kepada kami Habban bin Hilal, telah menceritakan kepada kami Mubarak bin Fadlalah, telah menceritakan kepadaku Abdu Rabbih bin Sa'id dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai dan yang tempat duduknya lebih dekat kepadaku pada hari kiamat ialah orang yang akhlaknya paling bagus. Dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak bicara (kata-kata tidak bermanfaat dan memperolok manusia)." Para shahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling banyak bicara itu?" Nabi menjawab: "Yaitu orang-orang yang sombong." Berkata Abu Isa: Hadits semakna juga diriwayatkan dari Abu Hurairah dan ini merupakan hadits Hasan Gharib melalui jalur ini. Sebagian mereka meriwayatkan hadits ini dari Mubarak bin Fadlalah dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir dari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam namun tidak disebutkan didalamnya dari Abdu Rabbih bin Sa'id dan riwayat ini lebih shahih.

�م�ان� �ي ل �ة� ع�ن� س� ع�ب �ا ش� �ن �ن� ع�م�ر� ح�د�ث �ا ح�ف�ص� ب �ن ح�د�ث�ه� �د� الل وق#ا ق�ال� ق�ال� ع�ب ر� م�ع�ت� م�س� �ل) س� �ا و�ائ �ب م�ع�ت� أ س��ع�م�ش� �ا ج�ر�ير. ع�ن� األ� �ن �ة� ح�د�ث �ب �ي �ا ق�ت �ن �ن� ع�م�ر)و ح و ح�د�ث ب�ا ع�ل�ى �ن ل وق) ق�ال� د�خ� ر� �م�ة� ع�ن� م�س� ل �ن� س� ق�يق� ب ع�ن� ش�

�وف�ة� �ك �ل�ى ال �ة� إ �ن� ع�م�ر)و ح�ين� ق�د�م� م�ع� م�ع�او�ي �ه� ب �د� الل ع�ب�م� �م� ف�ق�ال� ل ل �ه� و�س� �ي �ه� ع�ل �ه� ص�ل�ى الل س�ول� الل �ر� ر� ف�ذ�ك

�ه� ص�ل�ى س�ول� الل ا و�ق�ال� ق�ال� ر� �ف�حDش# ا و�ال� م�ت �ن� ف�اح�ش# �ك ي�ق#ا ل �م� خ� �ك ن �ح�س� �م� أ �ر�ك ي خ�

� �ن� م�ن� أ �م� إ ل �ه� و�س� �ي �ه� ع�ل الل

(BUKHARI - 5569) : Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman saya mendengar Abu Wa`il saya mendengar Masruq dia berkata; Abdullah bin 'Amru berkata. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Syaqiq bin Salamah dari Masruq dia berkata; "Kami pernah menemui Abdullah bin 'Amru ketika kami tiba di Kufah bersama Mu'awiyah, kemudian dia ingat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Beliau tidak pernah berbuat kejelekan dan tidak menyuruh untuk berbuat kejelekan." Lalu (Abdullah bin Amru) berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian ialah yang paling bagus akhlaknya."

Ada kurang lebinya mohon maaf

Kita tutup dengan ucapan

alhamdulillah

WASSALMUALIKUM WR. WB