poster

1

Click here to load reader

Upload: maisaroh-almunifah

Post on 09-Aug-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Poster

KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan

proksimat dan nilai kecernaan telur infertil dengan lama pemeraman 5, 7 dan 10 hari memberikan hasil yang tidak berbeda nyata. Pada penguijian sifat organoleptik juga tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan kontrol sehingga telur infertile masih cukup disukai untuk dijadikan telur konsumsi.

Ramos, Barbara; Pinho, Olivia; Ferreira I.M.PL.VO.

2009. Change of Yolk Biogenic Concentrations

During Storage of Shell Hen Eggs. Journal Of

Food Chemistry. 116 (340-344)

DAFTAR PUSTAKA

HASIL PENELITIAN

Metode Percobaan -Telur segar dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok 1 telur digunakan sebagai kontrol sehingga disimpan di suhu ruangan dengan lama penyimpanan 5,7 dan 10 hari. Kelompok 2, telur dimasukkan ke dalam mesin tetas untuk dilakukan pemeraman (37.7-38C) selama 5, 7 dan 10 hari. Kemudian, dilakukan analisa kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kecernaan protein, pH dan uji organoleptik.

Karakterisasi dan Uji Sifat Organoleptik Telur Ayam Ras Infertile sebagai Telur Konsumsi

Latar Belakang Penelitian Telur infertil merupakan telur

yang tidak dibuahi oleh pejantan. Telur infertil ini biasanya didapat dari hasil candling pada perusahaan penetasan telur saat pemeraman (suhu 37.7 – 38C) 5 hingga 10 hari. Telur infertile ini dijual sebagi telur konsumsi dengan harga yang relative murah yakni 300-500/butir. Menurut Ramos (2009) lama penyimpanan dan suhu penyimpanan dapat mempengaruhi kualitas telur.

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui bagaimana karakteristik, tingkat daya cerna protein dan sifat organoleptik telur ayam ras infertile yang mengalami pemeraman selama 5, 7 dan 10 hari pada suhu 37.7 – 38 C.

Bahan: -Telur segar yang diperoleh dari Peternak telur ayam ras Bapak Walijan Brosot, Galur, Kulon Progo.

Prof. Dr. Ir. Sri Anggrahini, MS dan Maisaroh A