deskripsi poster

13
Poster ini terdapat dua bagian, bagian utama dan bagian penjelas. Bagian utama berisi gambar yang kita fokuskan dimana ada gambar seseorang menggunakan masker dan dua orang yang sedang batuk dan memegang dadanya. Terdapat tulisan “TUTUP MULUT RAPAT- RAPAT” kalimat ini merupakn himbauan untuk mencegah penularan penyakit ini. Kemudian di bawah gambar juga terdapat tulisan “JANGAN BIARKAN TUBUH ANDA MERANA KARENANYA”. Kalimat ini bertujuan untuk menghimbau para pembaca agar para pembaca memperhatikan kesehatannya dan terhindar dari bahaya penyakit ini.

Upload: nidasuryandari

Post on 08-Apr-2016

51 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: Deskripsi Poster

Poster ini terdapat dua bagian, bagian utama dan bagian penjelas.

Bagian utama berisi gambar yang kita fokuskan dimana ada gambar seseorang

menggunakan masker dan dua orang yang sedang batuk dan memegang dadanya. Terdapat

tulisan “TUTUP MULUT RAPAT-RAPAT” kalimat ini merupakn himbauan untuk mencegah

penularan penyakit ini. Kemudian di bawah gambar juga terdapat tulisan “JANGAN BIARKAN

TUBUH ANDA MERANA KARENANYA”. Kalimat ini bertujuan untuk menghimbau para

pembaca agar para pembaca memperhatikan kesehatannya dan terhindar dari bahaya penyakit

ini.

Gambar darah : menggambarkan parahnya / bahayanya penyakit TBC. Dimana pada

penderita yang sudah parah apabila bakteri sudah melubangi paru-paru dan melubangi pembulu

darah maka penderita akan mengalami batuk darah.

Page 2: Deskripsi Poster

Di bagian yang lain yaitu lembar penjelas. Terdapat gambar bacteria Tubercolosis yang

merupakan penyebab dari penyakit TBC. Selain itu juga terddapat Gejala dan pencegahan

penyakit TBC. Hal ini ditambahkan agar para pembaca lebih paham dan mengerti maksud dari

poster ini, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Pada bagian penjelas terdapat gejala

penyakit TBC, yaitu demam yang berlangsung lama, batuk lebih dari 3 minggu, batuk darah, dan

sesak napas. Disamping penjelasan itu terdapat bagian tentang cara pencegahan TBC. Cara

pencegahan TBC, yaitu imunisasi BCG bayi pada umur 3-14 bulan, tutup mulut saat batuk,

pisahkan barang-barang yang digunakan penderita, dan makan makanan yang banyak

mengandung karbohidrat dan protein.

BEBERAPA ARTIKEL TENTANG TUBERCULOSIS

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis

Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC)

adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus

menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Ini juga salah satu penyakit

tertua yang diketahui menyerang manusia. Jika diterapi dengan benar tuberkulosis yang

disebabkan oleh kompleksMycobacterium tuberculosis, yang peka terhadap obat, praktis

dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosa akan mengakibatkan kematian dalam lima

tahun pertama pada lebih dari setengah kasus.

Pada tahun 1992 WHO telah mencanangkan tuberkulosis sebagai Global

Emergency. Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru

tuberkulosis pada tahun 2002, sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman

tuberkulosis dan menurut regional WHO jumlah terbesar kasus ini terjadi di Asia

Tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus di dunia.

Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita

TB. Setiap tahun muncul 500 ribu kasus baru dan lebih dari 140 ribu lainnya meninggal.

Seratus tahun yang lalu, satu dari lima kematian di Amerika Serikat disebabkan oleh

tuberkulosis.

Page 3: Deskripsi Poster

Tuberkulosis masih merupakan penyakit infeksi saluran napas yang tersering di

Indonesia. Keterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan ketidakpatuhan dalam

menjalani pengobatan mempunyai dampak yang besar karena pasien Tuberkulosis akan

menularkan penyakitnya pada lingkungan,sehingga jumlah penderita semakin bertambah.

Pengobatan Tuberkulosis berlangsung cukup lama yaitu setidaknya 6 bulan

pengobatan dan selanjutnya dievaluasi oleh dokter apakah perlu dilanjutkan atau

berhenti, karena pengobatan yang cukup lama seringkali membuat pasien putus berobat

atau menjalankan pengobatan secara tidak teratur, kedua hal ini ini fatal akibatnya yaitu

pengobatan tidak berhasil dan kuman menjadi kebal disebut MDR ( multi drugs

resistance ), kasus ini memerlukan biaya berlipat dan lebih sulit dalam pengobatannya

sehingga diharapkan pasien disiplin dalam berobat setiap waktu demi pengentasan

tuberkulosis di Indonesia

Tanggal 24 Maret diperingati dunia sebagai "Hari TBC" oleh sebab pada 24

Maret 1882 di Berlin, Jerman, Robert Koch mempresentasikan hasil studi mengenai

penyebab tuberkulosis yang ditemukannya.

Klasifikasi

Tuberkulosis paru terkonfirmasi secara bakteriologis dan histologis

Tuberkulosis paru tidak terkonfirmasi secara bakteriologis dan histologis

Tuberkulosis pada sistem saraf

Tuberkulosis pada organ-organ lainnya

Tuberkulosis millier

Patofisiologi

Penyebab penyakit ini adalah bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis.

Mycobacteria termasuk dalam famili Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo

Actinomycetales. kompleksMycobacterium tuberculosis meliputi M.

tuberculosis, M. bovis, M. africanum, M. microti, dan M. canettii. Dari beberapa

kompleks tersebut, M. tuberculosis merupakan jenis yang terpenting dan paling

sering dijumpai.

Page 4: Deskripsi Poster

M.tuberculosis berbentuk batang, berukuran panjang 5µ dan lebar 3µ, tidak

membentuk spora, dan termasuk bakteri aerob. Mycobacteria dapat diberi

pewarnaan seperti bakteri lainnya, misalnya dengan Pewarnaan Gram. Namun,

sekali mycobacteria diberi warna oleh pewarnaan gram, maka warna tersebut tidak

dapat dihilangkan dengan asam. Oleh karena itu, maka mycobacteria disebut

sebagai Basil Tahan Asam atau BTA. Beberapa mikroorganisme lain yang juga

memiliki sifat tahan asam, yaitu spesies Nocardia, Rhodococcus, Legionella

micdadei, dan protozoa Isospora danCryptosporidium. Pada dinding sel

mycobacteria, lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di

bawahnya. Struktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga

mengurangi efektivitas dari antibiotik. Lipoarabinomannan, suatu molekul lain

dalam dinding sel mycobacteria, berperan dalam interaksi antara inang dan patogen,

menjadikan M. tuberculosis dapat bertahan hidup di dalam makrofaga.

Penularan

Penularan penyakit ini karena kontak dengan dahak atau menghirup titik-titik air

dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberkulosis, anak anak

sering mendapatkan penularan dari orang dewasa di sekitar rumah maupun saat

berada di fasilitas umum seperti kendaraan umum, rumah sakit dan dari lingkungan

sekitar rumah. Oleh sebab ini masyarakat di Indonesia perlu sadar bila dirinya

terdiagnosis tuberkulosis maka hati hati saat berinteraksi dengan orang lain agar

tidak batuk sembarangan , tidak membuang ludah sembarangan dan sangat

dianjurkan untuk bersedia memakai masker atau setidaknya sapu tangan atau tissue.

Dalam memerangi penyebaran Tuberkulosis terutama pada anak anak yang masih

rentan daya tahan tubuhnya maka pemerintah Indonesia telah

memasukkan Imunisasi Tuberkulosis pada anak anak yang disebut sebagai

Imunisasi BCG sebagai salah satu program prioritas imunisasi wajib nasonal

beserta dengan 4 jenis imunisasi wajib lainnya yaitu hepatitis B, Polio, DPT dan

campak, jadwalnya ada di Jadwal imunisasi

Page 5: Deskripsi Poster

Diagnosis

Simtoma klinis

Diagnosa tuberkulosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan

jasmani, pemeriksaan bakteriologi , radiologi dan pemeriksaan penunjang lainnya

Gejala klinis tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejala lokal dan

gejala sistemik, bila organ yang terkena adalah paru maka gejala lokal ialah gejala

respiratori atau gejala gejala yang erat hubungannya dengan organ pernapasan

( sedang gejala lokal lain sesuai akan sesuai dengan organ yang terlibat )

Gejala respiratori ialah batuk lebih dari 2 minggu, batuk bercampur darah. Bisa

juga nyeri dada dan sesak napas. Selanjutnya ada gejala yang disebut

sebagai Gejala sistemis antara lain Demam , badan lemah yang disebut sebagai

malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun menjadi semakin

kurus. Gejala respiratori sangat bervariasi, dari mulai tidak ada gejala sampai gejala

yang cukup berat tergantung dari luas lesi, sehingga pada kondisi yang gejalanya

tidak jelas sehingga terkadang pasien baru mengetahui dirinya terdiagnosis

Tuberkulosis saat medical check up

2. http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-tuberkulosis-tbc.html

Penyakit Tuberkulosis (TBC)

Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang

disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang

pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja.

Di Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat ini

mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian.

Bahkan Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit

TBC ini.

Page 6: Deskripsi Poster

Penyebab Penyakit (TBC)

Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa, Bakteri ini berbentuk

batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam

(BTA). Jenis bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Robert

Koch pada tanggal 24 Maret 1882, Untuk mengenang jasa beliau maka bakteri tersebut

diberi nama baksil Koch. Bahkan penyakit TBCpada paru-paru pun dikenal juga sebagai

Koch Pulmonum (KP).

Cara Penularan Penyakit TBC

Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh Mikobakterium

tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TBC saat batuk, dimana pada

anak-anak umumnya sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang menderita

TBC. Bakteri ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi

banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri ini

pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening

sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran

Page 7: Deskripsi Poster

cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang paling banyak adalah organ

paru.

Masuknya Mikobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan infeksi

pada paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk

bulat (globular). Dengan reaksi imunologis, sel-sel pada dinding paru berusaha

menghambat bakteri TBC ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan parut.

Akibatnya bakteri TBC tersebut akan berdiam/istirahat (dormant) seperti yang tampak

sebagai tuberkel pada pemeriksaan X-ray atau photo rontgen.

Seseorang dengan kondisi daya tahan tubuh (Imun) yang baik, bentuk tuberkel ini akan

tetap dormant sepanjang hidupnya. Lain hal pada orang yang memilki sistem kekebelan

tubuh rendah atau kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga

tuberkel bertambah banyak. Sehingga tuberkel yang banyak ini berkumpul membentuk

sebuah ruang didalam rongga paru, Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi

sputum (riak/dahak). Maka orang yang rongga parunya memproduksi sputum dan

didapati mikroba tuberkulosa disebut sedang mengalami pertumbuhan tuberkel dan

positif terinfeksi TBC.

Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan

memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan

masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan

adanya epidemi dari infeksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat pengaruh besar dari

daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman yang memegang

peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

Gejala Penyakit TBC

Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala

khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah disebabkan

gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada kasus-kasus baru.

1. Gejala umum (Sistemik)

Page 8: Deskripsi Poster

- Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari

disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat

hilang timbul.

- Penurunan nafsu makan dan berat badan.

- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).

- Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

2. Gejala khusus (Khas)

- Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus

(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang

membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.

- Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan

keluhan sakit dada.

- Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu

saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan

keluar cairan nanah.

- Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai

meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan

kesadaran dan kejang-kejang.

Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC dapat

terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50%

anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji

tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan

penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan

pemeriksaan serologi/darah.

Penegakan Diagnosis pada TBC

Page 9: Deskripsi Poster

Apabila seseorang dicurigai menderita atau tertular penyakit TBC, Maka ada beberapa

hal pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memeberikan diagnosa yang tepat antara

lain :

- Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.

- Pemeriksaan fisik secara langsung.

- Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).

- Pemeriksaan patologi anatomi (PA).

- Rontgen dada (thorax photo).

- dan Uji tuberkulin.

Pengobatan Penyakit TBC

Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama, yaitu

berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat

disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-obatan yang

diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.

Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka

disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan X-

ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang umumnya diberikan

adalah Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun

karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan

memutuskan memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate

atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'.