posisi pencabutan

7
Cara Pencabutan Gigi Rahang Atas dan Rahang Bawah 1. Posisi Untuk menghantarkan tekanan terkontrol yang memadai, pasien dan operator menempati posisi tertentu. Secara umum kenyamanan pasien dikorbankan untuk mendapat jalan masuk dan kontrol. Pencabutan gigi atas sebaiknya dilakukan pada posisi pasien relatif lebih tinggi (di atas dataran siku), dan duduk pada kursi setengah menyandar. Pencabutan gigi bawah dipermudah dengan penempatan pasien relatif lebih rendah (di bawah dataran siku) dan posisi kursi tegak. Mengubah kedudukan kepala pasien ke arah atau menjauhi operator sering diperlukan untuk meningkatkan visualisasi dan memudahkan dilakukannya tekanan terkontrol. Secara umum biasanya alat-alat yang digunakan untuk pencabutan didesain untuk operator yang bekerja di kanan depan pasien untuk orang yang tidak kidal dan di kiri depan pasien untuk yang bertangan kidal. Dengan posisi kepala pasien yang tepat, ahli bedah mulut dapat mempertahankan letak siku yang dekat dengan tubuh dan pergelangan tangan lurus. Hubungan antara pergelangan tangan yang lurus dan letak siku yang dekat

Upload: aulina-refri-rahmi

Post on 09-Nov-2015

1.651 views

Category:

Documents


143 download

DESCRIPTION

Posisi pencabutan

TRANSCRIPT

Cara Pencabutan Gigi Rahang Atas dan Rahang Bawah1. PosisiUntuk menghantarkan tekanan terkontrol yang memadai, pasien dan operator menempati posisi tertentu. Secara umum kenyamanan pasien dikorbankan untuk mendapat jalan masuk dan kontrol. Pencabutan gigi atas sebaiknya dilakukan pada posisi pasien relatif lebih tinggi (di atas dataran siku), dan duduk pada kursi setengah menyandar. Pencabutan gigi bawah dipermudah dengan penempatan pasien relatif lebih rendah (di bawah dataran siku) dan posisi kursi tegak. Mengubah kedudukan kepala pasien ke arah atau menjauhi operator sering diperlukan untuk meningkatkan visualisasi dan memudahkan dilakukannya tekanan terkontrol. Secara umum biasanya alat-alat yang digunakan untuk pencabutan didesain untuk operator yang bekerja di kanan depan pasien untuk orang yang tidak kidal dan di kiri depan pasien untuk yang bertangan kidal. Dengan posisi kepala pasien yang tepat, ahli bedah mulut dapat mempertahankan letak siku yang dekat dengan tubuh dan pergelangan tangan lurus. Hubungan antara pergelangan tangan yang lurus dan letak siku yang dekat merupakan persyaratan untuk menghantarkan tekanan terkontrol dan untuk mengurangi kelelahan. Pada dasarnya posisi operator sendiri ideal, sehingga kepala pasien disesuaikan dengan posisi operator ini.

Posisi Penderita Dan OperatorTujuan posisi penderita dan oerator adalah untuk Kenyamanan pasien dan untik Kemudahan lapangan kerja operator.

posisi pasien Untuk Rahang Atas,:1) Punggung-kepala satu garis lurus 2) Sudut lbh dari 1100 terhadap lantai 3) Mulut pasien kira-kira setinggi bahu operatorPosisi pasien untuk Rahang bawah :1) Kepala Punggung satu garis lurus.2) Membuat sudut kurang lebih 1100 dengan lantai.3) Datar oklusal waktu buka mulut sejajar lantai.4) Mulut pasien setinggi sikut tangan operator.Posisi Operator untuk rahang bawah :1) Untuk gigi poterior kiri dan anterior operator berada didepan kanan pasien 2) Untuk gigi posterior kanan operator derada dibelakang pasien, tangan kiri melengkung dari belakang. Posisi Operator untuk rahang atas :1) Tangan kanan memegang tang 2) Tangan kiri, 2 jari fiksasi tulang alveolar dan 3 jari lain fiksasi tulang rahang.

Gambar. Posisi operator2. Penggunaan elevator pada pencabutanElevator digunakan untuk mengetes anestesi, memperkirakan mobilitas gigi, memisahkan perlekatan gingiva, dan mengawali perlonggaran alveolus. Keberhasilan penggunaannya tergantung pada aplikasi dengan tekanan yang terkontrol, cara memegang yang baik dan tepat (pinch/sling grasp), bidang/ titik penempatan atau insersi yang tepat, dan titik tumpu yang tepat. Umumnya, elevator lurus dengan bidang miring (#34S dan #301) diinsersikan pada regio mesio gingival interproksimal, paralel dengan permukaan akar gigi untuk mengawali suatu pencabutan. Mobilitas yang cukup dicapai apabila elevator ditekan ke apikal dan juga dirotasi ke bukal/ fasial. Tekanan berlebihan yang diproduksi elevator bisa mengakibatkan fraktur atau melesetnya elevator yang akan mengakibatkan cedera pada jaringan sekitarnya. Pencabutan dengan elevator juga sebaiknya dihindarkan karena mulut masih dalam keadaan teranestesi sehingga memungkinkan gigi tersebut tertelan atau terhisap.

3. Penggunaan tangPosisi telapak tangan: tang dipegang dengan posisi telapak tangan menghadap ke bawah untuk pencabutan gigi rahang bawah dan menghadap ke atas untuk pencabutan gigi rahang atas. Tindakan ini memungkinkan posisi pergelangan lurus dan siku mendekati badan.Pinch grasp: teknik penggunaan elevator atau tang yang efektif tergantung pada retraksi pipi atau bibir dan stabilitas prosessus alveolaris. Untuk maksud ini, pinch grasp digunakan untuk pencabutan gigi rahang atas. Pinch grasp terdiri dari memegang prosessus alveolaris di antara ibu jari dan telunjuk dengan tangan yang bebas. Ini akan membantu retraksi pipi, stabilitas kepala, mendukung prosessus alveolaris, dan meraba tulang bukal. Perluasan dataran bukal alveolar (labial) mudah teraba. Sehingga dapat dinilai apakah tekanan perlu ditambah atau dikurangi.Sling grasp: sling grasp mandibula memungkinkan retraksi pipi/ lidah, memberikan dukungan terhadap mandibula. Biasanya dukungan diperoleh dengan memegang mandibula di antara ibu jari dan jari telunjuk tangan yang bebas. Sehingga dengan ini TMJ terlindung dari tekanan tang yang berlebihan. Dukungan tangan yang bebas pada mandibula adalah satu-satunya cara terbaik untuk mendapat hal tersebut, karena gerak mandibula berlebihan dengan tangan mudah dilihat, menandai perlunya mengurangi besar tekanan, memperbesar dukungan, atau keduanya untuk menambah kekuatan sling grasp ini, sering digunakan galangan gigit untuk menambah dukungan mandibula yang ditahan oleh seorang asisten.

4. Pencabutan Gerakan Menarik :1) Rotasi : gigi diputar mesio-distal.Tujuannya adalah untuk terputusnya membran periodontal dan melepaskan akar gigi dari tulang Alveolar.2) Luksasi :a) Digoyang arah palatinal/lingual.b) Digoyang arah bukal/labial.c) Tujuan : socket/alveolaris menjadi lebih lebar.

3) Ekstraksi : Menarik gigi dari alveolus setelah goyang.