porifera memiliki saluran air yang unik.docx

9
Porifera memiliki saluran air yang unik. Air masuk melalui dinding tubuh yang berpori. Air tersebut kemudian disaring oleh sel-sel koanosit. Pada bagian dalam sel-sel ini terdapat flagela yang berperan menangkap makanan yang terangkut dalam air. Setelah itu, makanan dicerna di dalam koanosit. Setelah dicerna, zat makanan diedarkan oleh sel-sel amoebosit ke sel-sel lain. Zat sisanya dikeluarkan bersama sirkulasi air oleh spongosol melalui oskulum. Sistem saluran air pada Porifera ada tiga tipe, yaitu asconoid, syconoid, dan leuconoid /rhagon. 1) Tipe Asconoid Tipe ini merupakan tipe yang paling sederhana. Lubang-lubang ostium pada tipe ini langsung dihubungkan dengan saluran lurus yang menuju spongosol. Contoh Leucosolenia sp. 2) Tipe Syconoid Pada tipe ini lubang-lubang ostium dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Rongga-rongga ini dilapisi oleh koanosit. Contoh Scypha sp. 3) Tipe Leuconoid atau Rhagon Pada tipe ini lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubungan dengan spongosol. Contoh Spongia sp. Gambar : Tiga tipe saluran air pada Porifera

Upload: muhammad-gilang-ramadhan

Post on 26-Oct-2015

210 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

porifera

TRANSCRIPT

Page 1: Porifera memiliki saluran air yang unik.docx

Porifera memiliki saluran air yang unik. Air masuk melalui dinding tubuh yang berpori. Air tersebut kemudian disaring oleh sel-sel koanosit. Pada bagian dalam sel-sel ini terdapat flagela yang berperan menangkap makanan yang terangkut dalam air. Setelah itu, makanan dicerna di dalam koanosit. Setelahdicerna, zat makanan diedarkan oleh sel-sel amoebosit ke sel-sel lain. Zat sisanya dikeluarkan bersama sirkulasi air oleh spongosol melalui oskulum.

Sistem saluran air pada Porifera ada tiga tipe, yaitu asconoid, syconoid, dan leuconoid /rhagon.1) Tipe AsconoidTipe ini merupakan tipe yang paling sederhana. Lubang-lubang ostium pada tipe ini langsung dihubungkan dengan saluran lurus yang menuju spongosol. Contoh Leucosolenia sp.

2) Tipe SyconoidPada tipe ini lubang-lubang ostium dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Rongga-rongga ini dilapisi oleh koanosit. Contoh Scypha sp.

3) Tipe Leuconoid atau RhagonPada tipe ini lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubungan dengan spongosol. Contoh Spongia sp.

Gambar : Tiga tipe saluran air pada Porifera

Pada tubuh Porifera terdapat spikula-spikula yang mengandung zat kapur (kalsium), zat kersik (silikat), atau benang-benang spongin. Bentuk spikula ini pun bermacam-macam sebagai berikut.

Page 2: Porifera memiliki saluran air yang unik.docx

 

Sementara itu, klasifikasi Porifera berdasarkan bentuk dan kandungan spikula dibedakan menjadi tiga kelas berikut.

1) Kelas CalcareaRangka tubuh Calcarea bersifat kalkareus. Hal ini karena spikulanya mengandung kalsium karbonat (kapur). Sebagian spikulanya berbentuk monaxon dan triaxon sehingga tampak seperti duri-duri kecil. Anggota kelas ini banyak tersebar di laut dangkal di seluruh dunia. Contoh Scypha sp., Cerantia sp., Sycon sp., Leucon sp., dan Clathrina sp.

Gambar: spesies Clathrina sp.

2) Kelas Hexactinellida

Spikula pada kelas ini mengandung banyak benang silikat atau kersik (SiO2). Sementara itu, spikulanya berbentuk triaxon dengan enam cabang. Bentuk hewan-hewan pada kelas ini menyerupai gelas, silinder, atau corong. Contoh Euplectella aspergilium, Pheronema, dan Hyalonema sp.

Page 3: Porifera memiliki saluran air yang unik.docx

Gambar: Euplectella aspergilium

3) Kelas DemospongiaHewan anggota kelas ini bertulang lunak karena tidak mempunyai rangka. Apabila ada yang memiliki rangka, rangkanya tersusun dari serabut-serabut spongin dengan spikula dari zat silikat. Bentuk spikulanya ada yang monaxon atau tetraxon. Contoh Euspongia sp., Callyspongia sp., Clionia sp., Phyllospongia sp., dan Spongia sp.

Gambar: Callyspongia sp.

Beberapa jenis Porifera bermanfaat bagi manusia. Sisa sponsnya dapat digunakan sebagai alat penggosok badan dan pembersih kaca, misal Spongiasp. Jenis lainnya berperan penting menyusun biodiversitas di dasar samudra. Selain itu, anggota Porifera juga mampu bersimbiosis dengan bakteri yang menghasilkan ”bioaktif”. Bioaktif ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat.

Klasifikasi Porifera

Page 4: Porifera memiliki saluran air yang unik.docx

Klasifikasi porifera dibagi 3 kelas

1. Calcarea, hidup di laut, spikula mengadung Zat kapur(CaCO3). . Struktur tubuh Calcarea hidup di laut

dangkal, contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa lancifer,Leucosolenia, Scypha, Grantia. Tipe

saluran Air Asconoid

2. Hexatinellida, spikula dari kuarsa/silikat(SiO2). Contoh: Regadella, Eplectella, Aspergillum ,saluran

tipe sikonoid.Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 – 1.000 m

3. Demospongia,spikula dari bahan spongin . Kelas ini bisa dimanfaatkan sebagai spons, typenya leucon

/ rhagon sehingga butiran kerangkanya halus membentuk spongin sehingga bisa dibuat busa

untukmandi/jok kursi, Lap dan lain lain . Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun

dangkal, meskipun ada yang di air tawar.Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang

anggotanya ada yang hidup di air tawar.Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup

90% dari seluruh jenis porifera.

Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates digitalis , Cliona , Haliarsa dan

Microciona.

Page 5: Porifera memiliki saluran air yang unik.docx

Porifera adalah hewan berpori, memiliki lubang-lubang kecil seperti spons. lubang kecil ostium untuk

masuk , dan lubang besar Oskulum untuk keluar , bagian dalam berupa rongga disebut spongocoel yang

terdapat koanosit

Jalannya air berturutan dari luar ( laut ) : laut – ostium – spongocoel- osculumSkema bagian itu terlihat pada

gambar ini

Page 6: Porifera memiliki saluran air yang unik.docx

 

KARAKTER CIRI

Hewan Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu

atau benda lainya di dasar laut.Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang

porifera dianggap sebagai tumbuhan.

mempunyai sel porosit yang berbentuk kubus

tubuh terdiri dari 2 lapisan (diploblastik) , yaitu epidermis dan endodermis

endodermis terdiri dari sel-sel leher (choanosit) untuk pencernaan yang dilengkapi dua flagel

spongocoel (rongga tubuh) dikelilingi oleh dinding tubuh yang terdapat choanosit , epidermis, dan

mesenkim (lapisan gelatin)

Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terdapat rongga yang disebut mesenkim atau mesoglea

tempat dari sel amoeboid dan skleroblast yang merupakan penyusun rangka atau spikula berada DI

mesoglea juga terdapat sel archeosit

Porifera tidak mempunyai sel saraf.

Sel-sel pada Porifera sensitif terhadap rangsang antara lain choanocyt dan myocyt, karena itu gerakan

dari flagellum pada choanocyt tergantung pada keadaan lingkungan.

Kemampuan myocyt terhadap stimulus adalah gerakan mengkerut/ mengendurnya sel tubuh sehingga

porocyt ataupun osculum bisa menutup dan membuka

Lapisan ektoderm yang terdiri atas selapis sel yang pipih dan tebal yang berfungsi sebagai kulit yang

disebut pinakosit.sel pinakosit berfungsi sebagai pelindung

oksigen selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel yang selalu

bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid)

mempunyai sel porosit yang berbentuk kubus

Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang telah dicerna di dalam

koanosit.

Sel skleroblas berfungsi membentuk duri (spikula) sebagai kerangka

Spikula terbuat dari kalsium karbonat ,silikat atau spongin

Sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunak, berongga seperti spon. lihat pada

demospongia

Sedangkan sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas, pembentukan

gamet, pembentukan bagian-bagian yang rusak dan regenerasi.

Reproduksi Porifera bisa secara aseksual maupun seksual.Reproduksi secara aseksual terjadi dengan

pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule disebut juga tunas internal.Gemmule dihasilkan hanya

menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar.Porifera dapat membentuk

Page 7: Porifera memiliki saluran air yang unik.docx

individu baru dengan regenerasi.Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara

sperma dan ovum).Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan

ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.

Jadi Perkembangbiakan Porifera dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan

secara vegetatif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Pembentukan tunas. Tunas yang terbentuk memisahkan diri dari induknya kemudian terbentuk

individu baru.

2. Gemmulae (butir benih). Gemmulae adalah sejumlah sel mesenkim yang berkelompok dan berbentuk

seperti bola yang dilapisi kitin serta diperkuat spikula. Gemmulae terbentuk jika keadaan lingkungan

sedang tidak menguntungkan. Ketika keadaan lingkungan membaik, gemmulae akan terbentuk menjadi

individu baru. Gemmulae hanya dimiliki oleh porifera air tawar.

Proses pembentukan gemmulae adalah sebagai berikut :

Pertama-tama arkeost mengumpulkan nutrient dengan memfagosit sel lain untuk dikumpulkan dalam

rongga tubuh. Sel tertentu kemudian mengelilingi secret kumpulan tersebut dan membungkusnya.

Terbentuklah kumpulan/cluster dan kapsul yang mengelilingi. Pada kondisi yang tepat gemmulae

menetas dan sel-sel di dalamnya keluar dan berdiferensiasi membentuk spons baru

Sedangkan perkembangbiakan generatif berlangsung secara anisogami, yaitu dengan peleburan gamet

jantan (mikrogamet) dengan gamet betina (makrogamet). Dari peleburan ini dihasilkan zigot yang

kemudian berkembang menjadi larva bersilia.

PERKEMBANGBIAKAN COELENTERATA

1. VEGETATIF (ASEKSUAL)

Dilakukan dengan membentuk kuncup pada pada kaki pada fase polip. Makin lama makin membesar, lalu

membentuk tentakel.Kuncup tumbuh di sekitar kaki sampai besar hingga induknya membuat kuncup

baru. Semakin banyak lalu membentuk koloni

2. GENERATIF (SECARA KAWIN)

Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada fase medusa. Letak

testis di dekat tentakel sedangkan ovum di dekat kaki. Sperma masuk lalu berenang hingga menuju

ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. Mula – mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi

larva. Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan membentuk polip di dasar perairan.

 

 Berdasarkan tipe saluran air, tubuh porifera dibagi menjadi 3 dari yang sederhana hingga komplex yaitu :

Page 8: Porifera memiliki saluran air yang unik.docx

1. Ascon : antara lingkungan laut dengan spongoscoel langsung berhubungan

2. sycon : antara lingkungan laut dengan spongocoel ada pembatas , tidak langsung berhubungan

3. rhagon/leukon :komplex

A. ascon B. sycon C. rhagon/leukon

Reproduksi porifera dikelompokkan menjadi 2:

1. aseksual : budding (tunas luar) ; gemmule (tunas dalam /butir benih)

2. seksual : peleburan ovum + sperma