porifera

12

Click here to load reader

Upload: nesyasr

Post on 19-Nov-2015

85 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

porifera

TRANSCRIPT

Meskipun mereka mungkin terlihat seperti tumbuhan, spons adalah hewan sederhana multisel. Spons adalah makhluk yang tinggal di bawah yang menempel pada sesuatu yang padat di tempat di mana ia bisa, mudah-mudahan, menerima makanan yang cukup untuk tumbuh. Istilah ilmiah untuk spons adalah Porifera yang secara harfiah berarti hewan berpori. Spons ditutupi dengan pori-pori kecil, yang disebut ostia, yang mengarah kebagian internal untuk sistem saluran dan akhirnya keluar untuk satu atau lebih lubang besar, yang disebut oscula. Dalam saluran spons, ruang dilapisi dengan sel-sel khusus yang disebut koanosit, atau sel-sel leher. Sel-sel leher memiliki bagian lengket, berbentuk corong kerah dan seperti cambuk rambut, yang disebut flagel. Sel-sel leher melayani dua tujuan. Pertama, mereka menggerakan flagella mereka bolak-balik untuk memaksa air melalui spons. Air membawa nutrisi dan oksigen, sambil membuang limbah dan karbon dioksida. Kedua, mengambil potongan-potongan kecil dari makanan yang dibawa dengan air. Tipe lain dari sel, disebut amebosit, mengambil makanan untuk sel-sel lain dalam spons.NamaPoriferaberasal dari bahasa latin,porusyang berarti lubang, danferreyang berarti membawa atau mempunyai. Porifera adalah salah satu contoh Avertebrata. Berdasarkan asal katanya, Poriferaini merupakan kelompok hewan yang mempunyai pori. Hewan porifera merupakan hewan multiselular yang paling sederhana.Porifera atau disebut jugahewan spons hampir semua hidup di laut, kecuali satu famili yang hidup diair tawarTubuh porifera terdiri dari dua lapisan sel (diploblastik). Hewan porifera merupakan hewansessile(hidup melekat pada substrat). Porifera memiliki ukuran bervariasi, yaitu berkisar dari 1 cm hingga 2 m. Sebagian besar hewan ini hidup di laut. Menurut Campbell (1998: 594), dari 9.000 spesies porifera (hewan spons), hanya 100 spesies saja yang hidup di air tawar, sisanya hidup di perairan laut.Hewan sederhana ini selama hidupnya menetap di karang atau permukaan benda keras lainnya di dasar air. Hewan ini tidak mempunyai alat gerak dan setelah dewasa melekat pada suatu dasar sehingga bersifatsessile.1) Ciri-Ciri Umum PoriferaBentuk tubuh Porifera menyerupai vas bunga atau piala yang melekat pada dasar perairan. Tubuhnya terdiri dari dua lapisan sel (diploblastik). Lapisan luar (epidermis) tersusun atas sel-sel yang berbentuk pipih disebut pinakosit. Pada epidermis terdapat lubang-lubang kecil yang disebut ostium, merupakan saluran yang berhubungan dengan rongga tubuh (spongosol). Lapisan dalam (endodermis/gastrodermis) tersusun atas sel-sel berflagel yang disebut koanosit yang bertugas untuk mencerna makanan. Diantara epidermis dan endodermis terdapat lapisan tengah berupa bahan gelatin yang disebut mesoglea atau mesenkim. Di dalam mesoglea terdapat beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit, sel skleroblas, dan sel arkeosit. Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengedarkan makanan yang dicerna di dalam koanosit. Sel skleroblas berfungsi untuk membentuk duri (spikula) dan spongin. Spikula terbuat dari kalsium karbonat atau silikat, sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunak dan berongga seperti spon. Sel arkeosit berfungsi sebagai sel reproduktif, yaitu membentuk tunas, gamet, dan regenerasi.Porifera tidak mempunyai saluran pencernaan. Makanan Porifera berupa bahan-bahan organik dan organisme kecil yang masuk bersama air melalui pori-pori tubuhnya. Makanan ditangkap oleh flagela pada koanosit dan kemudian dicerna secara intraseluler. Zat makanan diedarkan oleh sel-sel amubosit ke sel-sel lainnya, sedangkan sisanya dikeluarkan melalui oskulum bersama sirkulasi air. Porifera berkembang biak secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual dengan pembentukan tunas (budding) yang dapat memisahkan diri dan hidup sebagai individu baru atau tetap menempel pada induknya. Perkembangbiakan secara seksual berlangsung dengan membentuk sel telur dan sperma. Sel telur yang dibuahi sperma akan menghasilkan zigot yang berkembang menjadi larva bersilia. Larva tersebut dapat berenang dan keluar melalui oskulum. Larva kemudian menempel pada tempat yang sesuai dan tumbuh menjadi Porifera baru.Ada tigasistem saluran air pada Porifera, yaitu tipeascon, sycon,danrhagon.a. Tipe AskonTipe askon merupakan sistem saluran air yang paling sederhana. Air masuk melalui pori kemudian menuju ke spongosol dan keluar melalui oskulum. Contohnya pada Leucosolenia.b. Tipe SikonPada tipe ini air masuk melalui pori menuju ke saluran radial yang berdinding koanosit menuju ke spongosol dan keluar melalui oskulum. Contohnya pada Scypha.c. Tipe Ragon atau LeukonTipe ragon merupakan tipe saluran air yang paling rumit.Air masuk melalui pori kemudian memasuki saluran radial yang bercabang-cabang dan saling berhubungan. Sel-sel koanosit terdapat pada rongga yang berbentuk bulat. Air kemudian keluar melalui oskulum. Contohnya pada Euspongia dan Spongila.

Sekarang Anda sudah mengetahui sistem saluran air dari Porifera, bagaimana dengan struktur tubuhnya?

Gambar 8.5 Irisan melintang tubuh PoriferaTubuh Porifera tersusun dari banyak sel dan sel-selnya ini meskipun sangat sederhana tetapi sudah memiliki tugas sendiri-sendiri, yaitu ada yang bertindak sebagai kulit, penangkap makanan, pengedar makanan, dan penyusun rangka. Susunan tubuhnya ada dua lapisan/diplobastik, yaitu sebagai berikut.a) Lapisan luar, tersusun oleh sel-sel epidermis berbentuk pipih yang disebutpinakositdan sebagai kulit luar.b) Lapisan dalam yang tersusun oleh sel-sel leher/koanositberbentuk seperti corong yang memiliki flagel, vakuola, dan nukleus. Di antara kedua lapisan ini terdapat mesenkim/mesoglea yang berisi bahan gelatin/jeli dan bersifat koloid yang terdapat sel-sel amoebosit bebas. Mesenkimini berfungsi untuk mengedarkan zat-zat makanan ke sel-sel lainnya dan zat sisa metabolisme dari satu sel ke sel lainnya. Terdapat juga rangka (spikula atau sporogin), yaitu merupakan duri-duri penguat dinding yang lunak dan dapat tersusun dari zat kapur, zat kersik (silikat), atau protein. Jika Anda ingin mengamati bentuk spikula, Anda dapat mengambil sedikit bagian tubuh bunga karang, kemudian letakkan pada objek glass dengan menggunakan pinset, lalu tetesi air dan tutup dengancover glass.Amati di bawah mikroskop, maka akan tampak bentuk-bentuk spikula seperti pada Gambar 8.6. Jika ingin membedakan spikula dibentuk dari zat kapur atau silikat dapat ditetesi dengan HCl 10%. Perhatikan Gambar 8.6 di samping!

Gambar 8.6 Macam-macam spikulaKelompok Porifera ini belum mempunyai sistem saraf, tetapi apabila mendapatkan rangsang yang berupa sentuhan, terutama pada daerah oskulum, maka rangsang tersebut akan diteruskan dari sel ke sel secara lambat. Tetapi untuk sistem pencernaannya masih sangat sederhana dan berlangsung secara intrasel, gerakannya seperti pada aliran air, air yang membawa makanan biasanya berupa plankton dan oksigen yang terlarut. Makanan tersebut ditangkap oleh sel leher kemudian dicerna dalam vakuola dan sari-sarinya akan diangkut oleh sel-sel amoebosit dan diedarkan ke seluruh tubuh, sedangkan sisa makanannya dikeluarkan melalui sel leher ke dalam air melalui spongosol.2)Reproduksi/ Perkembangbiakan Porifera.Cara Porifera berkembang biak, yaitu secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembentukan kuncup dari dinding tubuhnya ke arah luar. Kuncup yang terbentuk dilepaskan dan akan tumbuh menjadi Porifera baru atau dapat pula tetap melekat membentuk suatu koloni. Pembentukan kuncup ini dapat terjadi bila kondisi kurang menguntungkan, yaitu bila keadaan kering atau keadaan dingin. Pada Porifera air tawar akan terbentukgemmulaeatau plasma benih yang merupakan kumpulan sel-sel di dalam mesenkim yang terbungkus kuat dan tebal. Jika induknya mati, maka gemmulae akan tumbuh menjadi kuncup dan menjadi Porifera baru.Reproduksi Porifera secara seksual, yaitu dengan pembentukanarkeosityang mengandung sperma dan ovum. Jika terjadi penyatuan sperma dan ovum yang berada di mesoglea, maka akan terbentuk zigot. Zigot ini akan berkembang menjadi larva bersilia, kemudian berenang meninggalkan induknya dan akan menempel pada suatu dasar dan hidup sebagai individu baru. Karena dalam satu tubuh menghasilkan dua sel kelamin, maka Porifera ini bersifat hemaprodit, perlu diingat pembuahan ini terjadi dari sperma yang berasal dari jenis induk Porifera yang lain, jadi tidak berasal dari induk yang sama.3) Jenis-Jenis PoriferaTelah kita ketahui bahwa spikula tersusun dari zat kapur dan dari silikat, apakah Anda sudah mengamati dan membuktikan seperti pada kegiatan sebelumnya? Dengan dasar zat penyusun inilah jenis Porifera ini digolongkan. Beberapa kelas Porifera adalah sebagai berikut.a) KelasCalcarea, golongan Porifera ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kapur. Umumnya hidup di air laut yang dangkal. Misalnya,Scypha gelatinosa, Grantia, Leucosolenia.b) KelasHexactinellida, golongan ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kersik/silikat. Hidupnya di laut yang dalam, misalnyaPheronemasp.,Euplectella, Regadrellasp.c) KelasDemospongiae, kelas ini mempunyai spikula yang terbuat dari zat kersik dan protein (spongin) atau hanya spongin saja. Tubuhnya lunak dan tidak mempunyai skeleton. Hidup di laut yang dangkal, mempunyai jumlah anggota yang paling banyak, misalnyaEuspongia officinalis(spons mandi),Spongilla, Haliclona, Microciona, Corticium.

Gambar 8.7 Grantia

Gambar 8.8Euplectella aspergilum4) Peranan Porifera bagi KehidupanHewan Porifera tidak ada yang merugikan bagi kehidupan kita, tetapi ada yang dapat berguna untuk kehidupan kita, yaitu dari golonganDemospongiae, khususnyaEuspongia officinalis.Bila dikeringkan,Euspongia officinalisdapat digunakan sebagai spons untuk alat penggosok badan sewaktu mandi atau dapat digunakan sebagai pembersih kaca. Ada juga yang memanfaatkannya untuk hiasan, yaitu dari Porifera yang sudah mati. Gambar 8.9 DemospongiaeDuyung[2]ataudugong(Dugong dugon) adalah sejenismamalialaut yang merupakan salah satu anggotaSireniaatau lembu laut yang masih bertahan hidup selainmanatee. Duyung bukanlah ikan karena menyusui anaknya dan masih merupakan kerabatevolusidarigajah. Ia merupakan satu-satunya hewan yang mewakilisukuDugongidae. Selain itu, ia juga merupakan satu-satunya lembu laut yang bisa ditemukan di kawasan perairan sekurang-kurangnya di 37 negara di wilayahIndo-Pasifik,[3]walaupun kebanyakan duyung tinggal di kawasan timur Indonesia dan perairan utaraAustralia.[4]Duyung atau dugong adalah satu-satunya mamalia lautherbivoraataumaun(pemakan dedaunan), dan semua spesies sapi laut hidup pada perairan segar dengan suhu air tertentu.[3]Duyung sangat bergantung kepadarumput lautsebagai sumber makanan, sehingga penyebaran hewan ini terbatas pada kawasan pantai tempat ia dilahirkan. Hewan ini membutuhkan kawasan jelajah yang luas, perairan dangkal serta tenang, seperti di kawasantelukdanhutan bakau.[3]Moncong hewan ini menghadap ke bawah agar dapat menjamah rumput laut yang tumbuh di dasar perairan.Duyung menjadi hewan buruan selama beribu-ribu tahun karenadagingdanminyaknya.[5]Kawasan penyebaran dugong semakin berkurangan, dan populasinya semakin menghampiri kepunahan.[3]IUCNmengklasifikasikan dugong sebagai spesies hewan yang terancam, manakalaCITESmelarang atau mengharamkan perdagangan barang-barang produksi yang dihasilkan dari hewan ini. Walau pun spesies ini dilindungi di beberapa negara, penyebab utama penurunan populasinya di antaranya ialah karena pembukaan lahan baru, perburuan, kehilangan habitat serta kematian yang secara tidak langsung disebabkan oleh aktivitas nelayan dalam menangkap ikan.[6]Duyung bisa mencapai usia hingga 70 tahun atau lebih, serta dengan angka kelahiran yang rendah yang mengancam menurunnyapopulasiduyung.[3]Duyung juga terancam punah akibat badai, parasit, serta hewan pemangsa seperti ikanhiu,paus pembunuhdanbuaya.[6]Etimologi dan taksonomiDuyung semula diklasifikasikan olehMllerpada tahun 1776 sebagaiTrichechus dugon,[7]salah satu ahligenusmanatee yang sebelumnya didefinisikan sebagaiLinnaeus.[8]Ia kemudian ditetapkan sebagai jenis spesisDugongolehLacpde[9]dan diklasifikasikan lebih lanjut di dalam keluarganya sendiri olehGray[10]dan subfamilinya olehSimpson.[11]Perkataan "dugong" dalambahasa Inggrisdan bahasa-bahasa lain, berasal dari istilah dalam bahasaTagalogyaknidugongyang diambil dari istilah dalam bahasaMelayuyakniduyung, kedua-duanya memiliki makna yakni "perempuan laut."[12]Nama-nama lain termasuklah "lembu laut", "babi laut" dan "unta laut."[6]DuyungRentang fosil: Early EoceneRecentPraOSDCPTJKPgN

Status konservasi

Rentan(IUCN 3.1)[1]

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan:Animalia

Filum:Chordata

Kelas:Mamalia

Ordo:Sirenia

Famili:DugongidaeGray, 1821

Upafamili:DugonginaeSimpson, 1932

Genus:DugongLacpde, 1799

Spesies:D. dugon

Nama binomial

Dugong dugon(Mller, 1776)

Perkembangbiakan dugong lebih mirip mamalia yang semuanya di lakukan dilautdengan interval kelahiran 3 sampai 7 tahun. Dan semua anak dugong juga menyusu pada induknya sampai umur 1- 2 tahunDugong betina memiliki masa gestasi (kehamilan) sekitar 14 bulan dan melahirkan satu anak untuk tiap 2,5 hingga 5 tahun. Anak akan didampingi induknya hingga sekitar 18 bulan, karena masih membutuhkan susu induknya. Dugong mencapai ukuran dewasa setelah berumur 9 tahun dan umumnya dugong bertahan hingga mencapai umur 20 tahun. Yang terunik dari dugong adalah anak dugong akan selalu berenang di samping induknya terutama dalam dalam keadaan bahayaDugong menanggung anaknya pada waktu setelah sekitar 13-bulan kehamilan . Merawat anaknya tersebut selama dua tahun dan mencapai kematangan seksual antara usia 8-18, lebih lama daripada di mamalia yang lain. Meskipun umur panjang dari Duyung, yang dapat hidup selama lima puluh tahun atau lebih, wanita melahirkan hanya beberapa kali sepanjang hidup mereka dan berinvestasi cukup besar dalam perawatan orangtua muda mereka. Duyung juga gemar berkelompok antara 5 10 ekor yang terdiri dari induk jantan, betina dan anaknya; atau bergerombol terutama diwaktu musim kawin. Tetapi ada kalanya Duyung suka menyendiri. Duyung memiliki sifat monogamy dan berkembang biak sangat lambat. Biasanya beranak setiap 2 tahun sekali dimana setiap kali beranak hanya 1 ekor dan jarang kembar dua.Karena siklus reproduksi yang lamban tersebut, populasi dugong diduga hanya dapat bertahan dengan angka mortalitas yang sangat rendah, yaitu sekitar 1%-2% tiap tahunnya (Marshdkk., 1984).