porifera

4
ZOOLOGI INVERTEBRATA (PORIFERA) OLEH NURUL ILMI R.H 1314040007 PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Upload: nurul-ilmi

Post on 01-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Zooinver

TRANSCRIPT

ZOOLOGI INVERTEBRATA (PORIFERA)

A. Pengertian Filum PoriferaFilum Porifera atau dikenal juga dengan nama sapaan merupakan hewan bersel banyak (metacua) paling sederhana. Biasanya juga disebut hewan yang berpori. (Suwignyo, 1997).B. Morfologi Tubuh Porifera atau sponge memiliki bentuk tubuh yang sangat beragam, mulai dari bentuk tabung, gumpalan, vas, menjalar, dan sebagainya. Sebagian besar menempel pada substrat, namun ada juga yang berdiri ditopang oleh semacam stalk (batang semu). Ukuran diameter tubuh bervariasi antara beberapa millimeter hingga 2 meter. Sementara warna sponge juga beraneka ragam seperti ungu, biru, kuning, merah terang, orange atau putih. Secara umum, tubuh sponge terdiri atas dinding tubuh, ostia (tempat masuknya air), atrium (rongga tubuh) dan oskulum (tempat keluarnya air). Adapun beberapa tambahan bagian tergantung pada jenisnya. Perbedaan morfologi sponge dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, seperti arus kuat dan perbedaan substrat (Suwarni, 2008).Sponge merupakan hewan multisel, dimana setiap selnya bergerak dan berpotensi untuk berubah dan menjadi tipe sel yang lain, dan ini merupakan ciri khas dari sponge. Tubuh sponge merupakan jaringan yang saling berhubungan (mesohyl) smengantarai lapisan outer pinacoderm dan inner choanoderm. Choanoderm disusun oleh sel-sel kerah berflagella atau disebut choanocyte. Mesohyl meliputi beberapa tipe sel dan unsur sketal berupa fiber protein dan spikula mineral.C. Anatomi Porifera Struktur tubuh sponge ditunjang oleh skeleton keras yang terdiri atas berbagai jenis spikula. Spikula adalah unsur keras seperti jarum, umumnya tersusun dari kalsium karbonat, atau silika dan kolagen. Baik spikula maupun sel-sel sponge semuanya terdapat di dalam matriks jelly berprotein. Tidak semua sponge mempunyai skeleton, dan pada jenis ini skeleton tersusun dari jelly colloidal yang sederhana (Suwignyo, 1997). Skeleton disekresi oleh sel-sel sclerocyte dan spongocyte. Tiap spikula disekresi secara interselular di sekitar fiber sponging. Unsur sketal inilah yang merupakan satu-satunya bagian dari sponge yang dapat diawetkan, sehingga menjadi petunjuk penting dalam penamaan secara morfologi dan taksonomi (Suwarni, 2008).D. Klasifikasi PoriferaTeridri atas tiga kelas, yaitu :1. Calcarea2. Hexatinellida3. DemospongiaeE. Peranan Porifera Beberapa jenis sepon air laut seperti sepon jari berwarna orange axinella conabina diperdagangkan untuk menghias aquarium air laut, adakalanya di di ekspor ke Singapura dan Eropa. Jenis sepon dari Famili Clionidae mampu mengebor dan menembus batu karang dan cangkang moluska, sehingga membantu pelapukan pecahan batu karang dan cangkang moluska yang berserakan di tepi pantai. Selain itu porefera yang dijadikan obat kontrasepsi (KB), sebagai campuran bahan industri (kosmetik), mempunyai nilai estetika yang tinggi. Manfaat bagi sumber daya perairan adalah dimanfaatkan sebagai tempat perlindungan dan sebagai makanan bagi hewan lain.