polkot pkl masalah buruh di surabaya
TRANSCRIPT
PENELITIAN KULIAH LAPANGAN POLITIK DI KOTA
“INTERAKSI KEPENTINGAN MAHASISWA DALAM PERJUANGAN KAUM BURUH DI SURABAYA”
MUHAMMAD NIZEN 070710396MUHAMMAD RIZAL 070710549RENI TRI OKTAVIANI 070710393ADITYA NUGRAHA 070710164HUBERT PUTRA 070710142ADHYATMA PRADANA 070710397
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGASURABAYA
2009
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang selalu memberikan pertolongan kepada hamba-
Nya dalam menyelesaikan tugas penelitian kuliah lapangan ini. Tanpa Hidayah-Nya
mungkin peneliti tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Penelitian ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Kondisi
buruh dan Mahasiswa, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Tugas penelitian kuliah lapangan ini di susun oleh peneliti dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri peneliti maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya tugas
ini dapat terselesaikan.
Tugas penelitian kuliah lapangan ini memuat tentang “Interaksi Kepentingan
Mahasiswa dalam Perjuangan Kaum Buruh di Surabaya” yang menjadi persoalan di
kota Surabaya sendiri. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Kuliah
Politik di Kota yang telah membimbing peneliti agar dapat mengerti tentang
bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga Tugas penelitian kuliah lapangan ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Surabaya, Januari 2010
Peneliti
Page 2 of 128
DAFTAR ISI
Cover I
Kata Pengantar II
Daftar Isi III
Bab I Pendahuluan 1
Latar Belakang Masalah 1
Rumusan Masalah 11
Tujuan Penelitian 11
Manfaat Penelitian 12
Kerangka Konseptual 12
Mahasiswa 12
Gerakan Mahasiwa 13
Gerakan Buruh 14
Buruh 17
Kerangka Teori 18
Rational Choice Theory 18
Rasionalitas Terbatas 19
Politik Di Kota (Dalam Proses Pembangunan Kota) Model Proses Sosial
Politik 20
Politik Di Kota (Dalam Proses Pembangunan Kota) Model Proses Ekonomi
Pasar 20
Metode Penelitian 20
Lokasi Dan Waktu Penelitian 20
Teknik Pengumpulan Data Dan Pemilihan Informan 21
Bentuk Dan Sifat Penelitian 22
Teknik Analisa Data 24
Bab II Gambaran Umum 25
Kondisi Buruh Di Surabaya 25
Page 3 of 128
Karakteristik Buruh Di Surabaya 29
Respon Organisasi Buruh Surabaya Terhadap Siklus Demokrasi 32
Pandangan Organisasi Buruh Surabaya Terhadap Umk 2010 Surabaya 33
Intervensi Terhadap Gerakan Serikat Buruh 36
Alasan Pemilihan Tempat Penelitian 37
Bab III Temuan Data Primer 38
Moch. Soni Prasetyo – Sentral Gerakan Mahasiswa Surabaya 39
Agus Wibowo – Ikohi 41
Ardiansah – Serikat Mahasiswa Indonesia 42
Andy Kristiantono – Serikat Buruh Kerakyatan-Kongres Aliansi Serikat Buruh
Indonesia
44
S. A. Saputro – Konsentrasi Gerakan Mahasiswa 49
Catur Wibowo. T. Agung – Serikat Kedaulatan Mahasiswa Untuk Rakyat 52
Hendraven Saragih – Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia 55
Bab IV Analisis 57
Dinamika Gerakan Dan Advokasi Serikat Buruh 58
Latar Belakang Terjun Dalam Serikat Buruh 61
Keuntungan Dan Kerugian Terjun Dalam Serikat Buruh. 63
Analisis Teori Terhadap Interaksi Kepentingan Mahasiswa Dan Buruh Di
Surabaya 64
Bab V Penutup 66
Kesimpulan 66
Daftar Pustaka 68
Lampiran I Panduan Wawancara 70
Page 4 of 128
Lampiran II Profil Informan Dan TranskripWawancara 72
Page 5 of 128
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Hadirnya kalangan intelektual yang berjuang bagi kaum marjinal, memberikan
pejuangan kaum tertindas memiliki arti serta bobot untuk diperhatkan oleh banyak
pihak. Mahasiswa sebagai salah satu pemegang peran penting dalam setiap
dinamisasi sejarah yang bertujuan untuk melakukan perubahan, banyak disoroti dan
dinantikan oleh kaum-kaum tertindas.
Berpartisipasinya elemen mahasiswa sebagai elemen penting perubahan, jika
kita lihat sejarahnya telah mengalami degradasi peran. Maksudnya makna mahasiswa
sebagai elemen perjuangan dirasa ”telat”, ketika pada tahun 1928 tepatnya tanggal 28
oktober, yang menjadi tokoh sentral perjuangan yakni kalangan pemuda yang
berumur masih 13 tahun. Soekarno serta Hatta yang merupakan mahasiswa malah
telah dimaknai sebagai kalangan tua.
Yang menjadi entry pointnya yakni, betapa makna perjuangan melawan
penindasan saat ini telah mengalami penurunan. Kini yang disebut sebagai ”maha”
nya siswa, yang seharusanya dikatakan oleh Suzane Keller sebagai salah satu elite
penentu, the strategic elite, telah banyak melupakan peran pentingnya.
Semenjak peristiwa ’66, ketakutan untuk terjun kedalam dunia sosial politik
memang telah dirasa sejak rezim orde lama maupun orde baru berkuasa. Peran
pemerintah yang lebih banyak bersifat represif, menekan tak hanya mahasiswa
Page 6 of 128
sebagai kalangan intelektual untuk bersiakap kritis namun juga setiap elemen
masyarakat yang dirasa (dalam bahasa orba ketika itu) mengganggu stabilitas
nasional.
Ketika peristiwa malari mencuat dan mencapai titik klimaksnya saat mahasiswa
akhirnya harus turun ke jalan melawan kebijakan pemerintah yang tak membela
masyarakat, kebijakan impor beras kepada jepang, mungkin bisa menjadi cerminan
bagaimana setelah itu represifitas pemerintah semakin menjadi-jadi. Ketika kebijakan
NKK-BKK diterapkan, semakin meyakinkan kepada kita bahwa upaya ”menina bobo
kan” mahasiswa, sehingga melupakan peran pentingnya sebagai elemen yang
mengkritisi kinerja pemerintahan, benar-benar terjadi. Akibatnya perjuangan
mahasiswa menjadi sangat menurun dan tidaka ada lagi organisasi – organisasi
progresif.
Fenomena degradasi peran perjuangan mahasiswa pada saat itu, tak pelak juga
berimbas terhadap peran mahasiswa dalam memperjuangkan segala kebijakan
pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat.
Dalam penelitian ini, bagaimana peran mahasiswa memperjuangkan kaum
terpinggirkan yakni kaum buruh menjadi studi penelitian dengan judul ”interaksi
kepentingan mahasiswa dan buruh”.
Dalam Wikipedia, Buruh didefinisiksan sebagai manusia yang menggunakan
tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik
secara jasmani maupun rohani. Dijelaskan lebih lanjut bahwa buruh dibagi atas 2
klasifikasi besar yang terdiri dari buruh profesional atau yang biasa disebut buruh
Page 7 of 128
kerah putih dimana buruh jenis ini lebih menggunakan tenaga otak dalam bekerja,
dan buruh kasar atau yang biasa disebut buruh kerah biru dimana buruh jenis ini
menggunakan tenaga otot dalam bekerja. Namun, dalam perkembangannya definisi
buruh lebih menunjuk kepada tenaga kerja di bidang industri dan jasa dimana Jenis
buruh yang terahir inilah yang lebih banyak kemudian disebut sebagai kaum marjinal.
Sedangkan, Karl marx mencoba menjelaskan bahwa buruh adalah klas sosial
yang lahir pada kondisi masyarakat berkelas yaitu pada sistem masyarakat kapitalis.
Buruh merupakan anak kandung kapitalisme yang telah tumbuh dan berkembang
menggantikan sistem masyarakat sebelumnya yaitu feodalisme. Perjuangan klas dan
perkembangan kekuatan produktif telah menghancurkan isi dan membongkar bingkai
rapuh penindasan feodalisme. Kelahiran masyarakat baru ini bukanlah akhir dari
penindasan. Kaum bermilik (borjuasi) menjadi pihak yang mendominasi kaum buruh.
Dominasi ini dibangun dalam susunan sosial yang menempatkan kaum didalam posisi
yang tertindas dan terhisap.
Ciri khusus yang melekat pada kaum buruh Indonesia adalah sikap kerja
kerasnya, kedisiplinannya, ikatan persatuan yang kuat diantara kaum buruh atau
dengan rakyat pekerja yang lain. Mereka memiliki perasaan yang kuat untuk bersatu
yang merupakan hasil dari bentuk aktivitas kesehariaanya di pabrik. Hal tersebut
disebabkan tugas dan pekerjaan perseorangan yang dilakukan buruh memiliki saling
hubungan yang integral dalam sistem proses produksi di pabrik.
Buruh memiliki watak disiplin sebagai syarat untuk menciptakan proses
produksi yang efesien dan baik. Setiap kelalaian akan mempengaruhi proses
Page 8 of 128
produksi. Namun pekerjaan mereka diancam oleh adanya kepemilikan individual atas
alat dan hasil-hasil produksi. Butir-butir keringat dan tenaga yang diperas setiap hari
tidak dihargai dengan upah yang setimpal. Keuntungan dan kekayaan memusat pada
segelintir pemiliki modal (kapitalis) saja yang mengakibatkan kemiskinan menyebar
luas di berbagai ruang sosial. Bagi Althusser, fenomena ini lah yang kemudian dia
sebut sebagai proses terjadinya ekspolitasi terhadap kaum buruh. Penghilangan nilai
lebih yang disebutkan oleh marx sering digunakan sebagai dasar pemikiran banyak
gerakan kaum buruh guna mewujudkan masyarakat tanpa kelas, walaupun bagi
althusser, pemikiran marx lebih bersifat deterministic ekonomis yang sering
melupakan faktor-faktor lain, sehingga menurut Althusser masyarakat egaliter
sebagaimana yang dikemukaka oleh Marx tersebut menjadi cita-cita yang utopis, da
mejadi kritik keras althusser terhadap pemikira marx itu sendiri.
Dalam penelitian ini sebagaimana judul yang diangkat “interaksi kepentingan
mahasiswa dan buruh”, peneliti mencoba mengangkat suatu kasus yang
memperlihatkan bagaimana interaksi antara dua elemen tersebut terjadi. Kasus yang
coba diangkat disini sehingga menunjukkan terjadinya interaksi antar dua elemen
yakni mengenai penetapan Upah Minimum Kota Surabaya 2010.
Pemahaman ”upah” sendiri, mucul pertama kali di Indonesia pada tahun 1870,
dimana masayarakat Indonesia pada saat itu mengalami ekspoliatsi besar-besaran
oleh kebijakan monopoli pemerintahan Belanda. Menurut yang disebut
”cultuurstelsel” atau yang biasa disebut Sistem Bumi Daya, penduduk Indonesia
dipaksa membudidayakan kopi, teh, tembako dan tanaman- tanaman lain diatas tanah
Page 9 of 128
mereka atau diatas tanah-tanah lain yang ditetapkan oleh pemerintah, dan kemudian
menyerahkan seluru panen kepada pemerintah. Pada paruh kedua abad itu, karena
hasil-hasil yang tidak memuaskan di dalam produksi, karena meningkatnya kritik
terhadap sistem itu, dan karena tekanan dari dunia bisnis di Holland, Pemerintah
Belanda beralih pada penghapusan berangsur-angsur Cultuurstelsel itu.
Pada tahun 1870, yang disebut Undang-undang Agraria telah disahkan, disusul
oleh undang-undang lain yang membuka pintu Hindia Belanda bagi para investor.
Zaman politk pintu terbuka dimulai, dan kapital swasta Belanda Inggris, Belgia,
Amerika dan swasta asing lainnya mengalir ke negeri ini. Banyak sektor-sektor
perekonomian yang kemudian mulai berjalan yang mana mempekerjakan ratusan ribu
kaum buruh pribumi.
Demikianlah, untuk pertama kalinya, suatu jumlah besar orang Indonesia yang
notabenenya merupakan orang pedesaan ditarik dari kehidupan
kesehariannya(pedesaan) untuk terbiasa/berkenalan dengan keuntungan dan kesukara
suatu pengalaman baru sebagai orang yang diupah, sehingga membuat masalah
perburuhan menjadi sesuatu keadaan yang mendesak.
Dari sejarah Indonesia diatas, isu upah yang kemudian banyak menjadi
persoalan didalam hubungannya antara kaum borjuis dan buruh kerah biru/buruh
kasar inilh yng kemudia banyak menjadi sumbu konflik lantran terjadinya ekspolitasi
terhadap penghilangan nilai lebih oleh kaum borjuis banyak dilakukan terhdap kaum
proletar.
Page 10 of 128
Jika kita kemudian melihat revolusi rusia terjadi, dimana revolusi Rusia mampu
menciptakan kondisi-kondisi di mana kekuasaan dapat pindah ke tangan kaum buruh
– dan mereka harus mengambil kekuasaan bila mereka meraih kemenangan –
sebelum politisi-politisi borjuis-liberal mendapatkan kesempatan untuk sepenuhnya
menunjukkan keahlian mereka dalam memerintah, mungkin bisa menjadi referensi
yang dapat digunakan untuk melihat gerakan dalam memela kaum buruh.
Kutipan kalimat yag ada dalam buku "Revolusi Permanen"(Resist Book, 2009)
tersebut nampaknya menjadi pedoman bagi kaum marjinal, dalam hal ini kaum buruh,
untuk mampu memeperoleh keadilan serta kesejahteraan bagi diri mereka. Hal ini
didasari bahwa penguasaan oleh kaum borjuis, apalagi yang juga telah mampu
memasuki ranah –ranah politik atau mampu mempengaruhi kebijakan Negara yang
hanya akan mengeksploitasi kaum buruh.
Dalam menuntut hak – haknya, sering kali buruh melakukan konsolidasi dengan
buruh – buruh lainnya. Gerakan buruh merupakan salah satu bentuk nyata dari adanya
kesadaran buruh dalam memperjuangkan hak - haknya. Gerakan buruh sendiri
merupakan salah satu jenis dari gerakan sosial, artinya gerakan buruh itu adalah
gerakan sosial yang dilakuakan oleh buruh. Gerakan sosial, termasuk di dalamnya
gerakan buruh, merupakan gerakan yang dilakukan oleh sekelompok orang secara
kolektif, kontinyu, dan atau sistematis dengan tujuan untuk mendukung atau
menentang keberlakuan tata kehidupan tertentu, dimana mereka memiliki
kepentingan di dalamnya baik secara individu, kelompok, komunitas ataupun pada
ruang yang lebih luas lagi. Gerakan sosial juga merupakan cermin dari gerakan
Page 11 of 128
”kelas”, karena ia dapat menunjukkan segala apa yang ”kelas” inginkan. Lebih lanjut
dikatakan Martin dan Halpin, bahwa gerakan sosial dalam studinya tentang gerakan
landcore yang memang memiliki relevansi dengan iklim politik yang sedang
berkembang.
Gerakan sosial itu dilakukan untuk meraih tujuan bersama dan cenderung
memerlukan dukungan jaringan dan mobilitas terhadap partisipan itu agar dapat
dilakukan melalui mobilitas personal maupun mobilitas kognitif. Sedangkan bagi
sunarto, gerakan buruh merupakan gerakan reformatif, karena ia hanya menghendaki
perubahan terhadap sebagian sistem yang melingkupi kehidupannya.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa situasi sosial yang
dihadapi oleh kaum buruh cukuplah berat baik dari problem internal maupun
eksternal yang dihadapinya. Sebagai salah satu contoh dinamika gerakan buruh yang
terjadi misalnya di beberapa daerah di Jawa Timur. Pada suatu penelitian yang pernah
dilakukan di Malang, sebagai referensi dari penelitia yang akan dilakukan di
Surabaya kali ini, ada beberapa ilustrasi tentang dinamika gerakan advokasi yang
dilakukan oleh federasi organisasi buruh. Gerakan advokasi yang dilakukan oleh
organisasi buruh merupakan gerakan sosial yang dilakukan oleh kelas buruh untuk
kepentingan bersamanya. Gerakan advokasi federasi organisasi buruh merupakan
hasil mobilitas personal dan kognitif yang disebabkan karena adanya konflik
kepentingan dengan negara. Namun demikian, juga dapat diketahui bahwa gerakan
advokasi organisasi buruh dapat terjadi karena adanya sistem politik yang lebih
kondusif, misalnya pada kondisi sistem politik saat ini. Jika dibandingkan pada
Page 12 of 128
situasi politik orde baru situasi yang penuh dengan represifitas negara, hal seperti ini
tidak akan pernah terjadi.
Dinamika gerakan yang dimaksudkan adalah sebagai upaya yang terus menerus,
berlanjut dan konsisten dalam mempertahankan, menuntut, merebut dan
memperjuangkan hak-hak dasar buruh dengan melibatkan kelompok pendukung atau
pemangku kepentingan (stake holders). Oleh sebab itu, berdasarkan beberapa kajian
yang dilakukan, maka penelitian ini juga akan menguraikan secara kritis tentang
dinamika gerakan dan bentuk advokasi federasi organisasi buruh dalam
memperjuangkan pemenuhan hak-hak dasarnya, khususnya di era reformasi.
Mengingat dalam federasi buruh terdapat perbedan-perbedaan yang mendasar
khususnya yang berkaitan dengan latar belakang historis berdirinya organisasi buruh,
perbedaaan orientasi dan paradigma dalam memandang hubungan antara buruh,
pemodal, dan birokrasi, tingkat pengetahuan dan pemahaman masalah perburuhan,
daya dukung finasial, dan sumber daya manusia, maka justru perbedaan inilah yang
menjadi potensi terjadinya dinamika advokasi.
Dinamika advokasi organisasi buruh secara historis dan subtansial berbeda dari
masa ke masa, dan sangat dipengaruhi oleh sistem politik rezim yang berkuasa,
situasi ekonomi, budaya dan dukungan finansial. Berdasarkan parameter ini,
dinamika gerakan buruh dapat dibagi dalam beberapa periode dan tujuan gerakan:
1. Era pemerintahan kolonial
2. Era kemerdekaan saat pemerintahan Soekarno
3. Era pemerintahan orde baru Soeharto
Page 13 of 128
4. Era reformasi hingga saat ini
Minat gerakan buruh merupakan gerakan tak terpisahkan dari gerakan sosial,
maka dinamika gerakannya pun sangat dipengaruhi oleh gerakan politik pada tingkat
makro, khususnya berkaitan dengan produk kebijakan dan peraturan perundang-
undangan yang mengatur masalah perburuhan.
Fenomena gerakan buruh telah memberikan gambaran yang nyata dalam setiap
generasi perjuangan kaum buruh dalam era politik tertentu. Jika dilihat dari model
gerakannya, gerakan buruh ada kalahnya melebur dalam gerakan sosial lain yang
lebih besar, misalnya terjadinya tuntutan reformasi disegala bidang kehidupan pada
awal mei 97 namun kadangkala gerakan buruh juga terkesan sangat ekslusif dan
lokalitas misalnya dalam advokasi yang sifatnya normatif seperti kenaikan UMK,
pesangon, tunjangan hari raya, menolak PHK, dan sebagainya. Dalam advokasi yang
sifatnya politik, misalnya tuntutan hari libur 1 Mei, kebebasan berserikat, kebebasan
melakukan hak mogok dan unjuk rasa.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa situasi sosial yang
dihadapi oleh kaum buruh cukuplah berat baik dari problem internal maupun
eksternal yang dihadapinya. Sebagai salah satu contoh dinamika gerakan buruh yang
terjadi misalnya di beberap daerah di Jawa Timur .
Kasus penetapan Upah minimum regional (UMR) untuk daerah seperti
Surabaya dan Sidoarjo, sebagai suatu kasus konflik kelas antara kaum borjuis dan
proletar sebagaimana digunakan dalam peneitian ini, bagaimana elemen – elemen
yang ada, yakni State, Market dan Civil Society saling tarik ulur kepentingan. Bukan
Page 14 of 128
suatu hal yang salah, bahkan hal ini merupakan kebutuhan dari setiap elemen. namun,
ketika salah satu elemen mampu melakukan sesuatu yang seharusnya bukan ranah
mereka hal inilah yang menjadikannya sebagai konflik. Campur tangan Market yang
mamapu mempengaruhi kebijakan State dalam mengatur Civil Society lah yang
kemudian banyak dikecam oleh banyak pihak lantaran lebih banyak melahirkan
ketidakadilan bagi elemen yang termarjinalkan dalam civil society, kaum Buruh.
Penetapan Upah itu sebenarnya telah disesuaikan dengan hasil survei kebutuhan
hidup layak (KHL) yang selalu menunjukkan angka di atas Rp 1 juta. Hal ini
dibuktikan dengan survey KHL yang dilakukan oleh organisasi buruh pada beberapa
pasar disurabaya yang menunjukan angka-angka Rp. 1.070.000,-.
Konflik proletarian dan borjuasi menegenai permasalahan UMR sehingga
melibatkan State, Pemerintah guna menyelesaikan masalah ini, nampaknya akan
selalu menjadi konflik yang akan terus muncul dalam tahun-tahun kedepan. Hadirnya
Negara yang seharusnya mampu menjadi problem solver belum bisa kita lihat
lantaran intervensi market yang mampu menggoda Negara agar se”kata” dengan
Market itu sendiri.
Interaksi kepentingan yang banyak terjadi, dilihat tak hanya merupakan tarik
ulur kepentingan antar ketiga elemen diatas, yakni State yang diwakili oleh
Disnakertrans dan Dewan Pengupahan Surabaya, Market yang diwakili oleh Apindo
serta Civil Society yang diwakili oleh Organisasi Buruh dalam membawahi aspirasi
dari buruh itu sendiri, namun, interaksi kepentingan yang terjadi dalam Civil Society
pun juga menjadi studi penelitian dalam makalah ini. Interaksi antara Organisasi
Page 15 of 128
Buruh yang didetailakan, juga diisi oleh kalangan Mahasiswa yang tergabung atau
menggabungkan dirinya kedalam gerakan kaum buruh.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berangkat dari konflik-konflik yang ada serta factor-faktor apa saja yang
menyebabkan konflik tersebut terjadi, maka rumusan masalah dari penelitian ini
terdiri dari :
1. Kepentingan apakah yang melatar belakangi Mahasiswa sebagai insan
kampus untuk memilih berjuang bagi kepentingan kaum buruh?
2. Sebagai insan Kampus, keuntungan dan kerugian apa sajakah yang
kemudian dialami oleh Mahasiswa yang memilih berjuang bagi kaum
buruh?
3. Bagaimanakah dinamika gerakan serta bentuk advokasi federasi organisasi
buruh Surabaya dalam memperjuangkan pemenuhan hak-hak dasar kaum
buruh?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini merupakan tugas Penelitian Kuliah Lapangan dari mata
kuliah Politik di Kota.
Page 16 of 128
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Meskipun tujuan dari diadakannya penelitian ini hanya merupakan pemenuhan
tugas dari mata kuliah politik di kota, namun, diharapkan manfaat dari adanya
penelitian ini tidak hanya dirasakan oleh peneliti yang dalam hal ini merupakan
mahasiswa mata kuliah Politik di Kota namun juga membuka wawasan semua pihak
mengenai kondisi perburuhan di Surabaya. Sehingga pada nantinya, dengan adanya
wawasan baru mengenai kondisi perburuhan di Surabaya ini, semua elemen mampu
menjadi problem solver dari sekian bayaknya masalah yang ada berkaitan dengan
system perburuhan di Surabaya. Tak hanya itu, kajian dalam penelitian ini yang juga
melibatkan mahasiswa yang memilih berjuang di ranah perburuhan di dalamnya,
semoga memberikan inspirasi bagi segenap pihak yang membacanya. Sehingga besar
harapan bagi para peneliti, bahwa makalah penelitian ini akan memberi manfaat yang
cukup besar bagi segenap pihak.
1.5. KERANGKA KONSEPTUAL
1.5.a. Mahasiswa
Makalah penelitian ini berangkat dari konseptualisasi mengenai mahasiswa,
dimana mahasiswa adalah sebutan bagi orang-orang yang melanjutkan studinya di
Perguruan Tinggi. Mahasiswa selalu mempunyai kedudukan yang lebih di mata
masyarakat karena mereka menganggap bahwa mahasiswa adalah jaminan di dunia
kerja. Selepas dari itu, mahasiswa harus belajar dengan baik agar berhasil di dunia
kerja. Menurut fakta, masih banyak lulusan mahasiswa yang masih menjadi
Page 17 of 128
pengangguran. Jadi tidak sepenuhnya anggapan dari masyarakat tentang mahasiswa
itu benar.
Mahasiswa mempunyai peranan yang amat penting bagi masyarakat. Selain
belajar. Mahasiswa merupakan penyalur aspirasi rakyat ke pemerintah. Mahasiswa
mempunyai banyak akses untuk menyalurakan aspirasi rakyat ke pemerintah.
Mahasiswa adalah harapan rakyat. Tetapi pada kenyataannya, pada jaman sekarang,
mahasiswa dapat dibedakan menjadi dua. Mahasiswa yang hanya mengejar
keberhasilan di dunia kerja dan mahasiswa yang tidak hanya mengejar keberhasilan
tetapi juga sebagai penyalur aspirasi. Segala keluhan masyarakat terhadap pemerintah
dapat disalurkan melalui mahasiswa. Hanya segelintir mahasiswa yang mau
menunaikan kewajiban ini. Hal ini sangat kontras dengan mahasiswa yang berada di
jaman Orde Baru. Sebagian besar mahasiswa bergerak bersama-sama untuk melawan
rezim Orde Baru. Mereka mengemban amanat dari seluruh masyarakat Indonesia.
1.5.b. Gerakan Mahasiwa
Berbeda dengan mahasiswa jaman sekarang. Sebagian besar mahasiswa hanya
mau mengejar keberhasilan saja. Mereka seakan tidak peduli dengan segala keluhan-
keluhan masyarakat terhadap pemerintah. Hanya segelintir mahasiswa yang masih
mau menyalurkan amanat dari masyarakat. Hal ini sungguh sangat ironis. Bagaimana
kehidupan masyarakat dapat menjadi sejahtera jika penyalur-nya saja tidak ada.
Mahasiswa seharusnya menyadari hal ini. Karena mereka adalah harapan bagi
masyarakat. Karena suara mahasiswa sangat berpengaruh.. Keapatisan mahsiswa
terhadap nasib kaum terpinggirkan khususnya kaum buruh memebuat gerakan –
Page 18 of 128
gerakan mahsiswa yang peduli kepad akaum buruh tidalkalh berkembang dengan
pesat. Mahasiswa sekarang lebih berkonsentrasi degan gerakan mahasiswa sendiri.
Gerakan mahsiswa banyak dibicarakan dalam berbagai kesempatan. Dalam konteks
kepeduliannya dalam merespon masalah-masalah sosial politik yang terjadi dan
berkembang di tengah masyarakat. Bahkan, bisa dikatakan bahwa gerakan mahasiswa
seakan tak pernah absen dalam menanggapi setiap upaya depolitisasi yang dilakukan
penguasa. Terlebih lagi, ketika maraknya praktek-praktek ketidakadilan,
ketimpangan, pembodohan, dan penindasan terhadap rakyat atas hak-hak yang
dimiliki tengah terancam. Kehadiran gerakan mahasiswa sebagai perpanjangan
aspirasi rakyat dalam situasi yang demikian itu memang sangat dibutuhkan sebagai
upaya pemberdayaan kesadaran politik rakyat dan advokasi atas konflik-konflik yang
terjadi pada penguasa. Secara umum, advokasi yang dilakukan lebih ditujukan pada
upaya penguatan posisi tawar rakyat maupun tuntutan-tuntutan atas konflik yang
terjadi menjadi lebih signifikan. Dalam memainkan peran yang demikian itu,
motivasi gerakan mahasiswa lebih banyak mengacu pada panggilan nurani atas
kepeduliannya yang mendalam terhadap lingkungannya serta agar dapat berbuat lebih
banyak lagi bagi perbaikan kualitas hidup bangsanya.
Dengan demikian, segala ragam bentuk perlawanan yang dilakukan oleh
gerakan mahasiswa lebih merupakan dalam kerangka melakukan koreksi atau kontrol
atas perilaku-perilaku politik penguasa yang dirasakan telah mengalami distorsi dan
jauh dari komitmen awalnya dalam melakukan serangkaian perbaikan bagi
kesejahteraan hidup rakyatnya. Oleh sebab itu, peranannya menjadi begitu penting
Page 19 of 128
dan berarti tatkala berada di tengah masyarakat. Karena begitu berartinya, sejarah
perjalanan sebuah bangsa pada kebanyakan negara di dunia telah mencatat bahwa
perubahan sosial (social change) yang terjadi hampir sebagian besar dipicu dan
dipelopori oleh adanya gerakan perlawanan mahasiswa. Perlawanan mahasiswa
dalam melawan penguasa juga seringkali berafiliasi dengan gerakan sosial – sosial
lain misalnya gerakan rakyat miskin, gerakan tani, dan gerakan buruh. Di penelitian
inin kita lebih berkonsentrasi pada gerakan buruh.
1.5.c. Gerakan Buruh
Dinamika gerakan buruh di Eropa (dengan pengecualian buruh di Jerman),
australia, dan amerika serikat, tumbuh dan berkembang bersamaan dengan muncul
dan berkembangnya era industroialisasi. Gerakan buruh merupakan bagian dari
agenda gerakan kelas proletar melawan cengkraman [ara bangsawan yang menguasai
akses tanah, teknologi, dan modal. Agenda gerakan lebih bersifat struktural dan
politis guna menyeimbangkan posisi tawar melalui perebutan kekuasaan di parlemen
serta lembaga – lembaga pemerintahan yang strategis dalam pengambilan keputusan.
Pendekatan gerakan cenderung, struktural dan konflik.
Kondisi gerakan buruh di Jerman sengaja dibedakan dengan negara Eropa
lainnya, termasuk Australia dan Amerika Serikat, dikarenakan sistem hubungan
industrial di Jerman lebih menitikbertakan pada “kepatneran sosial” dan cenderung
menjaga harmonisasi dan integralistik antara organisasi buruh dan pengusaha.
Sedangkan di Indonesia, justru lebih banyak dipicu oleh penetrasi dan
eksploitasi yang kuat dari kekuasaan negara kolonial, khususnya Belanda serta
Page 20 of 128
bangkitnya semangat untuk bebas dari belenggu penjajahan. Basis gerakan lebih
banyak bersifat ideologis, agam, dan kebebasan. Keunikan gerakan buruh di
Indonesia di banding dengan gerakan di negara lain ditentukan oleh posisi dan relasi
buruh terhadap pemodal di satu sisi dengan negara di sisi lain. Pada era penjajahan,
posisi buruh tidak hanya sekedar tersubordinasi, rentan dan sangat miskin di hadapan
tuan-tuan tanah partikelir. Lebih dari itu, posisi buruh sebagai bangsa terjajah,
mendorong dan menyemangati mereka membangun organisasi buruh sebagai alat
perjuangan untuk mencapai kemerdekaan, tidak sekedar untuk memperbaiki posisi
dihadapan pemilik tanah partikelir.
Progresifitas gerakan buruh di eropa, australia, dan amerika serikat jika
dibandingkan dengan Indonesia, tentu kondisinya berbanding terbalik. Gerakan buruh
di eropa, australia, dan amerika serikat dari waktu ke waktu lebih progresif dan
mengarah pada perbaikan kualitas secara signifikan terhadap pemenuhan standard
hak-hak perburuhannya. Sedangkan greakan buruh di Indonesia justru mengalami
titik balik. Gerakan burh pada jaman kolonial dan awal kemerdekaan sekitar tahun
1940-1960an yang semula meningkatkan posisi tawar di hadapan pemodal dan negara
justru dengan perjalanan waktu hingga saat ini mengalami kondisi yang
mengenaskan. Kondisi organisasi buruh yang terfragmentasi, terpecah-pecah dan
tidak memiliki wadah yang strategis dalam menyatukan tuntutan ternyata
berimplikasi bagi munculnya konflik horizontal antar organisasi buruh, serta
rendahnya posisi tawar mereka di hadapan pemodal dan negara.
Page 21 of 128
1.5.d. Buruh
Buruh sendiri mempunyai definisi, yaitu klas sosial yang lahir pada kondisi
masyarakat berklas yaitu pada sistem masyarakat kapitalis. Buruh merupakan anak
kandung kapitalisme yang telah tumbuh dan berkembang menggantikan sistem
masyarakat sebelumnya yaitu feodalisme. Perjuangan klas dan perkembangan
kekuatan produktif telah menghancurkan isi dan membongkar bingkai rapuh
penindasan feodalisme. Kelahiran masyarakat baru ini bukanlah akhir dari
penindasan. Kaum bermilik (borjuasi) menjadi pihak yang mendominasi kaum buruh.
Dominasi ini dibangun dalam susunan sosial yang menempatkan kaum didalam posisi
yang tertindas dan terhisap.
Ciri khusus yang melekat pada kaum buruh Indonesia adalah sikap kerja
kerasnya, kedisiplinannya, ikatan persatuan yang kuat diantara kaum buruh atau
dengan rakyat pekerja yang lain. Mereka memiliki perasaan yang kuat untuk bersatu
yang merupakan hasil dari bentuk aktivitas kesehariaanya di pabrik. Hal tersebut
disebabkan tugas dan pekerjaan perseorangan yang dilakukan buruh memiliki saling
hubungan yang integral dalam sistem proses produksi di pabrik.
Buruh memiliki watak disiplin sebagai syarat untuk menciptakan proses
produksi yang efesien dan baik. Setiap kelalaian akan mempengaruhi proses
produksi. Namun pekerjaan mereka diancam oleh adanya kepemilikan individual atas
alat dan hasil-hasil produksi. Butir-butir keringat dan tenaga yang diperas setiap hari
tidak dihargai dengan upah yang setimpal. Keuntungan dan kekayaan memusat pada
Page 22 of 128
segelintir pemiliki modal (kapitalis) saja yang mengakibatkan kemiskinan menyebar
luas di berbagai ruang sosial.
1.6. KERANGKA TEORI
1.6.a Rational Choice Theory
Penjelasan toeritik dari menonjolnya kepentingan pribadi, kelompok, atau
partai dari dunia politik justru lahir pertama kali dari seorang ahli ekonomi yaitu
James Buchanan. Beliau telah memasukkan unsur - unsur pertimbangan ekonomis
dalam perilaku para politikus, yang kemudian dikenal dengan Rational Choice
Theory. Dalam perkembangannya, memang banyak yang tidak setuju dengan
pandangan Buchanan ini. Fakta membuktikan bahwa perjuangan kepentingan pribadi
para politikus tersebut seolah tanpa batas dan jarang sekali yang bersinggungan
dengan kepentingan masyarakat yang diwakilinya.
Rational Chice Theory berusaha mengkaji tindakan rasional dari aktoraktor
politik, baik di parlemen, lembaga pemerintah, lembaga kepresidenan, masyarakat
pemilih, pencinta lingkungan hidup ataupun para aktivis buruh yang akan dikaji
dalam penelitian ini.
Bagi Ward, teori ini menjelaskan bahwa setiap in individu memiliki
kepentingan pribadi (self-interest) yang ini bersifat elastis. Hal ini tidak bisa
dipungkirir terjadi dalam interaksi baik antara state, market, civil society maupun
interaksi yang ada dalam civil society sendiri antara aktivis organisasi buruh dan
buruh itu sendiri.
Page 23 of 128
Kepentingan pribadi seperti ini oleh Calhoun (1995) disebut metodologi
individualisme yang akan menggerakkan dan membingkai berbagai fenomena sosial
menjadi keyakinan dan tujuan setiap individu. Menurut teori ini sesungguhnya setiap
individu memiliki kapasitas (kemampuan) rasional, waktu dan jarak emosional yang
diperlukan untuk memutuskan tindakan terbaik meskipun dalam berbagai persoalan
kompleks yang mereka hadapi. Asumsi ini, menurut Leon Felkins (1995) membawa
dampak sebuah kondisi dilema ketika individu harus berhadapan dengan pertanyaan
apakah pilihan individu tersebut juga merupakan pilihan terbaik bagi kelompok
mereka.
1.6.b. Rasionalitas Terbatas
Sedikit berbeda dengan James Buchanan, ahli ekonomi politik yang lain, yaitu
Herbert Simon yang juga pemenang hadiah Nobel untuk ilmu ekonomi
mengemukakan teorinya yang disebut sebagai "Teori Pilihan Rasional yang Terbatas"
(Bounded Rationality Theory). Dalam teori yang melengkapi bahkan menyangkal
teori Buchanan, Herbert Simon menyatakan bahwa pilihan rasional para politikus
yang memperjuangkan kepentingan pribadi atau golongan lebih utama dari
kepentingan masyarakat akan secara otomatis atau alamiah dibatasi. Dalam hal ini
teori ini juga berlaku bagi para aktivis buruh dan mungkin saja dalam setiap
pergerakannya alasan rasionalitas terbatas yang dibawa oleh Herbert Simon lebih
dominan daripada teori rational choice yang dibawa oleh James Buchanan.
Page 24 of 128
1.6.c. Politik di kota (dalam proses pembangunan kota) model proses sosial politik
Teori elite = setiap kebijakan diputuskan oleh segelintir orang yang memiliki
kekuasaan - dimensinya politik, ekonomi dan sosial
Teori pluralis = setiap kebijakan berorienyasi pada kepentingan, dimana
pertumbuhan kota merupakan hasil dari negisiasi kepentingan2 yang ada
Teori regim = setiap kebijakan berorienyasi pada aktor, dimana aktor yang
ada mampu melakuakn perunbahan dengan keluar dari struktur yang ada,
namun aktor in lebih banyak bersifat menjembatani untuk melalui/tidak
melalui struktur tersebut
1.6.d. Politik di kota (dalam proses pembangunan kota) model proses ekonomi pasar
Prinsip2 terjadinya ekonomi (transaksi) merupakan kesukarelaan
Asumsi model ekonomi pasar :
o perubahan/perluasan kota merupaka product privatisasi
o konsep "individual utilty maximum”, hukum ekonomi, keuntungan
sebesar-besarnya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya.
1.7. METODE PENELITIAN
1.7.a. Lokasi dan Waktu Penelitian
Kaitan antara fokus penelitian dengan lokasi dan waktu penelitian, adalah hal
yang mutlak diperhatikan. Lokasi dalam penelitian ini ditentukan secara sengaja atau
purposive, disesuaikan dengan permasalahan yang hendak dijawab. Lokasi penelitian
Page 25 of 128
ini adalah di Surabaya, Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Surabaya merupaka
kota besar yang didalamnya memang terdapat banyak sekali fenomena dan problem
yang bias temukan.
1.6.2. Teknik Pengumpulan Data dan Pemilihan Informan
Sasaran atau target informan adalah Mahasiswa yang terjun dalam organisasi
buruh dan bertempat tinggal di kawasan Surabaya.. Informan ini merupakan orang-
orang yang mengetahui banyak tentang permasalahan buruh serta merupakan pelaku
dari kalangan mahasiswa yang banyak dijadikan objek penelitian dalam penelitian ini
serta dapat memberikan informasi yang relevan sehubungan dengan pertanyaan
penelitian.
Untuk memperoleh data yang tepat dan akurat, peneliti berusaha tidak hanya
menjadikan dirinya sebagai seorang teknisi dan hanya tunduk kepada prosedur
penelitian, tetapi peneliti berusaha menciptakan teknik-teknik supaya informasi yang
diharapkan dapat tercapai. Pusat dari metodologi ini adalah percaya bahwa makna
essensial dari makna kecinaan hanya dapat digali dengan mendengarkan mereka
sendiri.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (in depth
interview) terhadap informan yang sudah dipilih atas dasar keandalannya dalam
menerangkan dan menjelaskan kondisi atau keadaan mereka. Wawancara ini lebih
menyerupai suatu bentuk dialog antara peneliti dengan informan guna merekonstruksi
realitas sosial.
Page 26 of 128
Agar peneliti dapat mengerti apa yang dipikir oleh informan, yang pada tahap
awal pengumpulan data belum dikenal seluruhnya, peneliti berusaha membangun
suatu bentuk komunikasi dengan informan. Komunikasi yang dilakukan pertamakali
oleh peneliti adalah tatap muka langsung dengan disertai oleh orang yang sudah
dikenal baik oleh informan.
Sebelum mengadakan dialog atau wawancara, peneliti berusaha melakukan
negosiasi, yaitu dengan mengemukakan maksud, tujuan, dan manfaat penelitian serta
memohon kesediaan waktu dan informasi yang disesuaikan dengan sehendak
informan. Dengan kata lain, waktu wawancara dilakukan oleh peneliti dengan
kesepakatan (bargaining) dan mengikuti waktu luang yang diberikan oleh informan.
Peneliti dalam melakukan wawancara berusaha untuk menciptakan suasana
yang santai dan dekat mengandung kesadaran dan memberikan spontanitas dan
kemauan untuk mengalami kedekatan dan keakraban serta menemukan apa yang
disebut Habermas (1979) dengan komunikasi bebas kekuasaan (Saptari, 97:459).
1.6.3. Bentuk dan Sifat Penelitian
Penelitian ini adalah sebuah penelitian dengan menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif, yang berarti adanya penekanan pada pentingnya proses dan
makna tidak dinyatakan atau diukur dengan banyak, jumlah, intensitas atau frekuensi.
Penekanan penelitian ini adalah pada pencarian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
tentang bagaimana fenomena sosial terjadi dan dimaknakan. Wawancara mendalam
yang mendetail disertai dengan observasi adalah cara untuk bisa memahami
perspektif seseorang (Bogdan and Taylor, 1993).
Page 27 of 128
Menurut Lofland dan Lofland (1984: 2-3), Nasution (1992: 9-14), Walcott
(1990: 10), Feisal (1990: 8), Maleong (1996: 4-19), ciri-ciri kualitatif secara umum
adalah:
1. Manusia adalah alat atau instrumen dengan obyek yang
berlaku pada penelitian, artinya peneliti termasuk instrumen juga.
2. Analisa data adalah secara induktif dan deskriptif.
3. Seluruh mata rantai penelitian dilakukan secara serentak
dimana proses penelitian tidak bisa dibedakan antara awal, tengah dan akhir
penelitian, namun saling berbaur dengan tanggung jawab penuh pada peneliti.
4. Entro ke lapangan dan selanjutnya yang penting adalah
proses dan konklusi peneliti.
5. Sumber data adalah natural setting.
6. Mencari makna dari data yang tetap situasinya dan tiap
penemuan daripadanya.
7. Segala kejadian dilihat dengan visi yang kompleks yang
pluralistik dan bernuansa.
8. Kualitatif mengutamakan perspektif yang emik sifatnya,
yang berarti lebih menekankan pada cara pandang subyek daripada peneliti dalam
hasil laporannya (not learning from the people but learning by the people).
9. Keabsahan data dinilai dari berbagai upaya, misalnya
kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas.
Page 28 of 128
10. Penggunaan sample bersifat purposiveness dan
kestimultanan yang muncul diantara proses analisa, kesimpulan dan re-checking
bertahap, keseluruhan bernilai sama bagi kebenaran penelitian.
Berangkat dari asumsi bahwa pemahaman tentang permasalahan Buruh dan
Mahasiswa dan makna didalamnya hanya dapat dipahami dengan cara mendengarkan
data yang hidup didalamnya, penelitian ini dilakukan dengan in depth interview
dengan orang –orang dari kelompok seriakat buruh yang ada di Surabaya, dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang tidak mengarahkan, sehingga
memungkinkan mereka mengekspresikan diri sebebas mungkin.
1.6.4. Teknik Analisa Data
Langkah selanjutnya setelah semua data terkumpul adalah melakukan analsisis
data. Analisis data adalah proses penyederhanaan data yang telah ke dalam suatu
bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan (Singarimbun dan Effendi, ed.,
1989:263). Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
data kualitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis bahasa. Analisis terhadap
penggunaan istilah dan kategori dapat mengungkapkan informasi yang berharga
mengenai budaya kelompok. Dengan FGD dapat dijelajahi makna-makna yang
berlaku di komunitas (Suyanto dan Sutinah, Ed., 2005:189)
Page 29 of 128
BAB II
GAMBARAN UMUM
II.1. KONDISI BURUH DI SURABAYA
Banyak Pejuang hak kaum buruh sepakat bahwasannya kondisi buruh yang ada
saat ini, yang mengacu pada banyaknya kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak
memeberikan ruang gerak pada buruh untuk berserikat maupun upah layak yg
diterima buruh sesuai dengan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh keluarganya
maupun dirinya sendiri, mengarahkan, bahkan realitanya menyebabkan buruh pada
posisi yang sealulu tertindas. Hal ini mungkin bisa kita lihat dari perspektif ruang
gerak buruh yang bersifat sangat normatif sekali, seperti isu outsourcing (sistem kerja
buruh), mengenai upah layak buruh, dan isu-isu yang berkembang pada tingkatan
lokal sendiri(pabrik-pabrik buruh itu bekerja) yang sama sekali tidak pro terhadap
buruh. Maka tak heran jika kemudian banyak buruh yang berteriak karena kehidupan
mereka kurang dari cukup dari kehidupan layak seorang manusia pada umumnya.
Dari hari ke hari kondisi buruh yang ada, tidak menampakkan adanya
perubahan sama sekali, justru makin tertindas, sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
Hal ini sebenarnya implikasi dari liberalisasi penuh yang ada sekarang ini. Sejarah
menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun, dimulai Pasca 45 sampai saat ini,
penindasan terhadap buruh bisa kita lihat ketika kebijakan-kebijakan yang terkait
masalah perburuhan banyak yang semakin menindas kepentingan buruh.
Page 30 of 128
Pasca tahun 45, pernah ada Undang-Undang Perburuhan yang memihak
kepentingan buruh, yakni Undang-Undang nomor 12 tahun 1964 serta Undang-
Undang nomor 52 tahun 1957, semangat pasca kemerdekaan menjadi factor yang
cukup mempengaruhi, mengapa negara memihak kepentingan kaum buruh. Bisa
dikatakan undang-undang tersebut merupakan UU Perburuhan paling progresif, yang
bahakan di Asia pada waktu itu, undang-undang tersebut cukup mendapatkan
pengakuan.
Namun pasca 45 terdapat suatu kondisi yang menghimpit buruh. Hal ini
berkaitan dengan situasi Internasional. Dimana pada bulan November 1967 terjadi
suatu pertemuan di Genewa yang dimana substansi dari pertemuan itu yakni
membahas pengambilalihan ekonomi Indonesia, dimulai dengan banyak sector
ekonomi Indonesai yang terlibat korporasi internasional, misalkan General motor,
serta Undang-Undang nomor 1 tahun 67 tentang penanaman modal asing, yang
kemudian membuka ruang terhadap perubahan yang signifikan terkait masalah
kesejahteraan buruh. Konsekuensi dari konsensus Genewa pada waktu itu, yang mana
Soeharto pada waktu itu yang merupakan pemimipin Indonesia menawarkan upah
buruh sebagai alat menawarkan penanaman modal asing ke Indonesia.
Sebagian besar Organisasi Buruh yang ada saat ini sepakat memandang bahwa
pemerintahan SBY tak jauh beda dengan soeharto yang banyak menelurkan kebijakan
yang membuat buruh semakin tertindas. Dimulai dari politik balas budi SBY terhadap
modal salah satunya, yakni dengan mengadakan nasional summit bulan pertama yang
bersubstansikan penghilangan hak pesangon bagi buruh, serta situasi yang pelik
Page 31 of 128
tentang regulasi kawasan ekonomi khusus bayar. Dimana kawasan ekonomi khusus
khusus bayar merupakan desain yang mencontoh industrialisasi di China, markas
sosialisme, serta India yang telah mengimplementasikannya.
Di Jawa Timur, proposal tentang akan disahkannya Kawasan Ekonomi Khusus
Bayar, mencangkup daerah seperti Rungkut, Pasuruan, Tuban yang di dalamnya
terdapat Industri Semen Tuban, kawasan industri Maspion serta Madura.
Adanya beberapa daerah yang rencananya dijadikan sebagai kawasan ekonomi
khusus, memnimbulkan dampak negative terhadap kondisi buruh itu sendiri,.
implikasinya terhadap buruh yakni, karena kawasan tersebut kerjasamanya bersifat
multilateral, maka kedaulatan negara akan hilang di kawasan ekonomi khusus
tersebut. Dengan adanya system tersebut, penetapan upah buruh akan ditentukan
sendiri di kawasan ekonomi khusus, sehingga peran Negara menjadi sangat minim
sekali. Jika dilihat dari sini kita mampu memandang bahwa system ini merupakan
sistem bentukan neo liberalisme, yang dalam salah satu unsurnya yakni
meminimalisasi atau bahkan menghapuskan peran Negara.
Jika sebelumnya penentuan upah buruh selalu melibatkan intervensi Negara,
maka di kawasan ekonomi khusus, Negara tidak mampu lagi mengintervensi
penetapan upah buruh tersebut yang mana hal ini akan meimbulkan efek domino
berkaitan dengan pemberhangusan hak berserikat di daerah kawasan khuus tersebut.
Pendirian serikat buruh yang mensyaratkan minimal terdapat 10 orang dalam satu
pabrik yang concern tentang permasalahan perburuhan, pada nantinya akan lebih
mudah diberangus sehingga yang diakui hanyalah serikat buruh pemerintah, serikat
Page 32 of 128
buruh yang hanya dijadikan peredam konflik dalam buruh itu sendiri ketika kebijakan
pemerintah menindas buruh. Hadirnya buruh independen akan sangat sulit ditemukan
ketika kebijakan yang bersifat neoliberalisme tersebut terimplementasikan. Tak hanya
itu, problem yang akan dihadapi oleh serikat buruh juga akan semakin bertambah,
dilanjutkan dengan ketika mereka harus berinteraksi dengan buruh, dimana di daerah
tersebut akan didirikan cadangan tenaga buruh secara khusus, semacam mess yang
menyebabkan interkasi buru sebagai masyarakat menjadi sangat bekurang.
Tak hanya itu, system Kawasan Ekonomi Khusus banyak digunakan sebagai
alat yang, dalam bahasa neoliberalisme, yakni memudahkan masuknya investasi asing
ke Indonesia. Hadirnya kebijakan KEK diterapakan untuk memudahkan masuknya
investasi asing berkaitan supaya pajak khusus yang ada dalama daerah tertentu dapat
dihapuskan. Sama halnya di China, tempat asal mula system ini diadopsi,
pemerintahan China bahkan berani mengambil kebijakan yang mempersilahkan
investasi asing untuk masuk dan memulai bisnisnya dengan pajak yang ditetapakan
oleh pemerintah pada mulanya yakni 0%. Kebijakan ini menarik banyak investasi
asing untuk masuk kedalam suatu Negara, tidak perduli apakah uang itu bermasalah
atau tidak. Namun, setelah bisnis yang dijalankan salama kurang lebih 2-3 tahun
berhasil barulah perusahaan atau investasi tersebut dikenakan pajak. Tentu saja factor
mudahnya ijin birokrasi bukanlah factor utama, namun tetap factor upah buruh lah
yang menjadi dominansi dalam setiap kebijakan buruh, sehingga system ini pun juga
mampu “mengakali” upah buruh supaya investasi asing mau masuk kedalam suatu
Negara.
Page 33 of 128
Hadirnya sistem kerja kontrak, sistem kerja outsourcing, menjadi pukulan yang
tak henti-hentinya menimpa kehidupan buruh yang semakin hari semakin
tertindas.Sistem kerja semacam ini menyebabkan tidak adanya kepastian hubungan
bekerja. Berbeda dengan buruh tetap, yang kepastian kerjanya lebih jelas. Kontrak
yang ada biasanya memiliki waktu yang sempit,masa kerja, ada yang 3 bulan, 6
bulan, ataupun 1 tahun. Namun, yang lebih memprihatinkanburuh ketika masuk,
dalam sistem kerja outsourcing ini, diwajibkan membayar 500 ribu, 1 juta, bahkan
juga harus membayar 3 juta, yang itu upahnya pun juga tidak jauh berbeda dengan
uang yang harus dikeluarkan tersebut.
Namun dalam sector gerakan organisasi ataupun kaum buruh, khususnya dalam
sector gerakan baik di gerakan masa tani maupun kaum rakyat miskin kota,
gerakannya lebih maju dan lebih progresif. Hal ini tentu saja berkaitan dengan
kondisi buruh yang banyak kita bahas sebelumnya, dmana kondisi ketertindasan
terhadap kaum buruh membuat pergerakannya pun semakin diuji, semakin maju.
II.2. KARAKTERISTIK BURUH DI SURABAYA
Karakteristik buruh yang ada saat ini dengan sebelumnya sebenarnya tidak jauh
berbeda sebagaimana disinggung dalam pembahasan sebelumnya. Buruh memiliki
watak yang tidak bisa berubah dari era tahun sebelumnya sampai saat ini. Watak
buruh yang pertama terbentuk menjadi jadi kapitalisme, yang kemudian mengarahkan
pada karakter buruh untuk berkolektif, dalam artian buruh tidak bisa bekerja sendirian
dalam sebuah perusahaan. Ketika seorang buruh itu memproduksi sepatu, dia juga
Page 34 of 128
akan berkolektif secara bersama dengan buruh yang lain. Ada yang membuat solnya,
ada yang membuat talinya, ada yang membuat desainnya, dan segala hal yang
mengharuskan buruh tersebut untuk berkolektif untuk menyelesaikan tugas produksi
mereka. Sehingga kolektifitas itu sebenarnya sudah ada dan terbangun di pabrik.
Yang kedua yaitu Disiplin, buruh memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi, hal ini
memang banyak dipengaruhi oleh sistem yang ada di dalam suatu perusahaan,
dimana penjadwalan jam kerja sudah diatur sebelumnya. Jika memang jam masuk
ditetapkan jam 8, maka semua buruh dalam perusahaan tersebut akan masuk jam 8,
jika jam pulang diatur sampai jam 4, maka semuanya akan pulang jam 4.
Hadirnya mahasiswa, dalam konteks posisi mahasiswa dalam melihat
karakteristik buruh semacam itu. Maka dorongan yang dilakukan oleh kalangan
intelektual dalam hal ini mahasiswa, maka hal tersebut sangatlah di perlukan, posisis
buruh yang telah dijadwalkan untuk bekerja jam sekian dalam satu hari menyebabkan
waktu bagi buruh untuk belajar sangatlah minim. Melihat perkembangan ekonomi
politik Indonesia saat ini, banyak waktunya tersita di pekerjaan semua karena
memang buruh divorsir untuk terus menerus kerja, setelah kerja buruh juga belum
tentu bisa belajar ataupun istirahat, hal ini lantaran buruh harus mengurusi problem
domestik keluarganya, sehingga aktivitas sosialnya semakin berkurang juga.
Realita menunjukkan bahwa pada kenyataanyya kondisi buruh tak jauh beda
dengan kondisi mahasiswa yang ada saat ini. Kondisi dimana kedua elemen ini
terilusiakan oleh atmosfir neoliberalisme yang kemudian menyebabkan mahasiswa
dan buruh terhegemoni oleh neoliberalisme. Kerika buruh yang ada saat ini terasa
Page 35 of 128
bagaikan tersifatkan layaknya borjuisme, dimana buruh dalam artian ini tak
menyadari posisi ketertindasan mereka, sama halnya posisi mahasiswa pada
umumnya yang terilusikan dengan sifat borjuasi tersebut, dimana dalam artian ini
mahasiswa tergiring dalam suatu kondisi neo liberalism yang terlatenkan sehingga
posisi mereka sebagai kalangan pembebasan banyak terlupakan. Buruh pada hari ini
hanya akan bergerak ketika isu2 normatif berkaita hak-hak mereka tak di penuhi,
sama halnya dengan elemen masyarakat lainnya yang hanya akan melawan ketika
ancaman yang dating sudah terasa, namun ketika ancaman terebut terlatenkan maka
mereka, buruh atau elemen masyarakat lainnya, tidak akan sadar akan ketertindasan
mereka.
Walau pada hari ini serikat buruh terbagi menjadi dua, yakni serikat buruh
kuning dan merah, dimana pengertian serikat buruh merah yakni serikat buruh yang
memposisikan diri mereka pada oposan terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro
terhadap kepentingan buruh, sedangkan serikat buruh kuning yakni serikat buruh
yang memposisikan diri mereka sebagai pendukung kebijakan pemerintah, namun
perlu di akui bahwa dalam hal pergerakan, dalam hal ini serikat buruh merah, seperti
SBK-KASBI, SKMR, FNPBI-Independent, dll, mereka lebih progresif dari pada
pergerakan yang lainnya. Bahkan mungkin bias dikatakan yang menjadi motor untuk
menggodok isu neo liberalism yang bayak diperbincangkan saat ini adalah serikat
buruh sendiri.
Page 36 of 128
II.3. RESPON ORGANISASI BURUH SURABAYA TERHADAP SIKLUS
DEMOKRASI
Sebagian besar organisasi buruh menganggap bahwa Situasi demokrasi yang
ada saat ini tak lebih dari situasi demokrasi semu, demokrasi yang trendnya lebih
mengarah pada demokrasi liberal yang pada akhirnya situasi politik semacam itu bisa
dipastikan tidak akan melindungi kepentingan kaum buruh.
Terdapat sautu anggapan bahwa Pemilu yang ada saat ini merupakan Pemilu
borjuasi, Jadi misalkan hal yang paling spesifik untuk menguatkan statement ini
yakni, dalam Undang-undang perburuhan terdapat Undang-Undang nomor 21 tahun
2000 tentang kebebasan berserikat, tapi pada hakekatnya tidak ada hal-hal khusus
bagi organisasi buruh dalam UU itu. Misalkan hak untuk melakukan pemogokan
tidak diatur dalam UU Serikat Buruh, padahal hal tersebut meerupakan hal yang
paling fundamental bagi organisasi buruh untuk melakukan aksi, sehingga makna
demokrasi yang seperti ini menjadi hilang di lingkup lingkungan organisasi buruh itu.
Memknai bahwa pemilu saat ini, parpol yang ada hanya berkedudukan sebagai
alat kepentingan borjuasi, maka terdapat organisasi buruh yang mengambil sikap
untuk tidak pernah melibatkan partisipasi buruh itu sendiri.
”Selama ini buruh hanya sebagai alat pengumpul
suara saja. Contohnya calon wakil hanya
menyinggung buruh dari berapa upah yang akan di
peroleh buruh, dengan penetapan di setiap sektor
yang berbeda-beda”
Page 37 of 128
Pernyataan diatas pernah disampaikan oleh salah seorang akifis buruh, ketika
salah seorang peneliti menanyakan tentang sikap organisasi buruh terhadap siklus
demokrasi yang ada di Indonesia saat ini. Sangat terasa bahwa nuansa skeptisisme
teradap kondis buruh yang kemudian hanya memiliki kedudukan tak lebih sebagai
pendulang suara semata dalam pergualatan siklus demokrasi di Indonesia.
Dalam banyak hal memang prelu diakui bahwa pernyataan tersebut menunjuk
pada realita yang ada saat ini, namun juga perlu diakui bahwa buruh seharusnya
mampu menempatkan posisi mereka, juga sebagai peserta kontestasi dalam siklus
demokrasi di Indonesia. Sehingga organisasi buruh tak seharusnya hanya bergerak
sebatas “gerakan” semat namun juga ada upaya untuk merebut kekuasaan. Karena
jika buruh atau serikat buruh masih belum menyadari bahwa kondisi yang ada saat ini
yakni merupakan pertentangan kelas dalam atmosfir neo liberalisme, jiika buruh
tidaak mau berserikat ataupun mendirikan partai politinya sendiri, maka buruh akan
selamanya dikebiri oleh partai politik yang ada saat ini, yang notabenenya parati nya
para pengusaha. Walau memang perlu disadari bahwa kekuatan buruh sampai saat ini
masih belum terkonsolidasikan sevara penuh.
II.4. PANDANGAN ORGANISASI BURUH SURABAYA TERHADAP UMK
2010 SURABAYA
Dalam penetapan UMK yang dilakukan pemerintah kota surabaya, sikap bahwa
buruh menuntut kenaikan UMK yang di barengi oleh naiknya kebutuhan harga-harga
Page 38 of 128
pokok merupakan rasionalitas yang seharusnya di akui oleh semua pihak. Jika harga
kebutuhan-kebutuhan pokok yang tiap tahunnya terus naik, maka UMK yang ada
dalam suatu daerah atua kawasan juga seharunsnya menyesuaikan dengan
keburtuhan-kebutuhan tersebut. Namun yang ada dalam perkembangan UMK yang
terjadi hari ini sangat berbanding terbalik, singkatnya UMK saat ini tidak bisa
menutupi kebutuhan-kebutuhan pokok buruh. Kenyataan yang berkembang saat ini di
kalangan buruh adalah buruh takut untuk menikah karena beban yang akan
ditanggung esoknya akan sangat berat, jika dilihat dari kenyataan UMK yang didapat
buruh saat ini. Karena gaji yang didapat tidak mencukupi kebutuhan pokok untuk 2
orang maupun lebih.
Di Surabaya sendiri, KASBI yang merupakan salah satu serikat buruh dalam
dewan pengupahan kota Surabaya, menolak penandatanganan penetapan UMK kota
Surabaya 2010 sebesar Rp. 1.031.000, meski sebagian besar serikat buruh yang
masuk dalam dewan pengupahan tersebut menandatanganinya, namun serikat buruh
tersebut merupakan serikat buruh yang selama ini telah dicap sebagai serikat buruh
kuning oleh banyak aktifis buruh. Sikap KASBI menolak pennadatangan ini
berkaitan dengan angka-angka yang ada, yang ditetapkan Gubernur tidak memenuhi
kebutuhan riil kaum buruh Surabaya dengan UMK 2010 sebesar Rp. 1.031.500 tidak
akan mampu memenuhi kebutuhan buruh Surabaya. Rekomendasi dari KASBI
sendiri sebesar Rp. 1.161.000 yang mana angka tersebut merupakan hail survey
KASBI disesuaikan dengak lebutuhan pokok yang semakin besar dari tahun ke tahun.
Page 39 of 128
Berbicara penetapan UMK yang ada dia atas sebenarnya mengacu pada 46
komponen penetapak kehidupan layak seorang buruh, tentu saja dalam hal ini buruh
laki-laki lajang, contoh kasus yang ada komponen tersebut yakni komponen rekreasi
bagi buruh, dimana dalam hasil survey BPS diatas, Rp. 1.031.000 buruh Surabaya
hanya dijatah rekreasi cuma ke kebun binatang dan itupun hanya satu bulan sekali,
merka tidak bisa keluar. Komponen transportasi sebagai contoh selanjutnya, dimana
buruh hanya dijatah uang transportasi sebesar Rp. 5.000, atau komponen rumah,
dimana buruh hanya dijatah ngekos, padahal jika kita berpikir untuk kesejahteraan
buruh, maka hal yag paling wajar yakni bagaimana buruh itu di dorong untuk
memiliki rumah sendiri.
Hasil survey yang ditetapkan oleh BPS sendiri dalam prosesnya bnayka
dipertanyakan, karena yang terjadi factor psikologis seseorang (penjual) ketika
terdapat survey pasar dari bps, maka harga barabg pasar nya diturunkan semua, walau
sebelum-sebelumnya mahal. Tidak hanya SBK-KASBI yag menawarkan UMK 2010
Surabaya, tapi beberapa serikat kerja seperti sps, juga menawarkan Rp. 1.101.000,
dan bukan Rp. 1.031.000.
Penetapan UMK yang lebih banyak mengacu pada standar Kehidupan Hidup
Layak seorang buruh laki-laki lajang, merugikan buruh yang memilki keluarga serta
perlu diakui bahwa kebutuhan seorang wanita lebih banyak dari pada kebutuhan
seorang laki-laki. Selain itu, situasi penetapan UMK 2010 Surabaya yang memang
sarat dengan konspirasi, manipulasi angka-angka survey KHL, serta permainan
money politic atau penyuapan tehadap buruh.
Page 40 of 128
II.5. INTERVENSI TERHADAP GERAKAN SERIKAT BURUH
1. Regulasi penetapan pemberlakuan 1 serikat buruh dalam 1 perusahaan, yang
mana biasanya, serkat buruh tersebut hanyalah kepanjangan tanga dari
perusahaan tersebut.
2. Ancaman PHK atau menjadikan status buruhnya sebagai tenaga kerja kontrak
bagi buruh yang masuk dalam serikat buruh merah.
3. Rayuan money politics atau penyuapan dalam setiap perjuangannya.
4. Deskriminasi pandangan atau usulan serikat buruh (merah) dalam setiap
kebijakan pemerintah yang banyk digodok di ranah legislative.
Beberapa bentuk intervensi diatas yang dilakukan baik dari actor-aktor politik
maupun actor-aktor pengusaha merupakan sebagian yang banyak kita dapat temukan
di setiap perjuangan serikat buruh.
Bagi banyak serikat maupun organisasi buruh, bentuk intervensi yang cukup
besar, sebenarnya berada pada bagaimana suatu regulasi ditetapkan dalam ranah
legislatif. Jadi pemaknaan intervensi yakni ketika tidak ada regulasi partai politik
yang duduk dalam bdan legislative yang mendorong perbaikan bagi buruh dan
gerakan buruh. Sehingga gagasan bagaimana mendorong buruh atau serikat buruh
memiliki organisasi politik berbasis kelas, menjadi keharusan jikamemang dirasa
kondisi buruh saat ini jauh dari kelayakan.
Page 41 of 128
II.6. ALASAN PEMILIHAN TEMPAT PENELITIAN
Alasan memilih Surabaya sebagai tempat penelitian lebih banyak didasari
bahwa banyak responden penelitian, dalam hal ini mahasiswa yang terjun dalam
serikat maupun organisasi buruh, yang diketahui atau sebelumnya telah pernah
menjalin komunikasi dengan peneliti dalam penelitian ini banyak tinggal di Surabaya.
Selain itu Surabaya sebagai salah satu kota industry yang ada di Indonesia
dengan PT. SIER nya di RUNGKUT ataupun di banyak daerah di Surabaya
menyimpan begitu banyak permasalahan perburuhan yang menarik untuk diteliti,
mulai dari permasalahan penetapan UMK 2010 Surabaya, system outsourcing,
regulasi KEK serta banyak hal.
Kaitan dalam penelitian ini yang menghubungkan mahasiswa dengan buruh
menjadi tema sentral yang diangkat dalam penelitian ini dirasa sangat pas dengan
kondisi Surabaya itu sendiri, dimana dari segi buruhnya sendiri bagaimana konflik
buruh banyak ditemukan di Surabaya, serta dari segi bagaimana mahasiswa
khususnya di Surabaya yang terdapat begitu banyak universitas ataupun institute
negeri atau swasta menanggapi permasalahan perburuhan kota Surabaya.
Page 42 of 128
BAB III
TEMUAN DATA PRIMER
Permasalahan perburuhan seakan selalu menjadi tema sentral dalam setiap
pembahasan ekonomi politik suatu Negara, tak terkecuali di Indonesia, khususnya di
Surabaya. Tentu kita sangat mengharapkan masyarakat Indonesia menjadi paham
dengan isu-isu ekonomi politik yang ada dalam negeri ini, yang tak harus ketika
mereka merasa terancam baru mereka berteriak, namun ketika “bau-bau” penindasan
mulai terjadi seharusnya kita berteriak sekencang-kencangnya. Mungkin kita harus
banyak belajar dari Venezuela, atau mungkin pula inilah yang membedakan
masyarakat Indonesia dengan masyarakat Venezuela, walau notabenenya mereka
sama-sama merupakan waraga Negara dunia ketiga. Kita layaknya belajar, ketika isu
ekonomi politik yang terjadi di Negara nya ditanyakan di seluruh elemen masyarakat
yang ada dalam Negara tersebut, maka semua elemen itu pula mampu menjawab serta
memeberikan solusi yang terbaik bagi negaranya. Entah itu pedagang kaki lima yang
ada di Venezuela, entah itu seorang pengamen, entah itu seorang karyawan dalam
suatu perusahaan, semua elemen masyarakat Negara tersebut mampu menjawab
ketika di tanyai apa itu “Neo-Liberalisme”. Berbeda dengan di Indonesia yang
mungkin hanya tahu ketika diisukan bahwa neoliberalisme itu tidak baik bagi
masyarakat, mereka menentangnya namun tak paham apa itu substansinya.
Kini permasalahan di Surabaya berkaitan permasalahan perburuhan yang
kemudian melibatkan nama-nama seperti, Moch. Soni Prasetyo, Ardiansah, Andy
Page 43 of 128
Kristiantono, S. A. Saputro, Catur Wibowo. T. Agung serta Hendraven Saragih, ini
mungkin mampu menjadi pembelajran yang menarik dengan mencoba mendapatkan
pengetahuan dari nama-nama diatas berkaitan permaslahan perburuhan, serta
pengaruh yang mereka dapatkan ketika terjun dalam permasalahan ini.
III.1. MOCH. SONI PRASETYO – SENTRAL GERAKAN MAHASISWA
SURABAYA
Pria kelahiran Jombang, 20 Oktober berikut merupakan salah satu aktifis
buruh yang concern dalam permasalahan perburuhan di Surabaya. Dengan Sentral
Gerakan Mahasiswa Surabaya nya, Soni, begitu pria ini di sapa, mengungkapkan
bahwa kondisi buruh yang ada di surabaya kini amatlah memprihatinkan, kebijakan-
kebijakan pemerintah yang tidak memeberikan ruang gerak pada buruh untuk
berserikat maupun upah layak yg diterima buruh sesuai dengan kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh keluarganya maupun dirinya sendiri menunjukkan ketertindasan kaum
buruh selama ini. Melihat kondisi buruh saat ini dilihat dari perspektif ruang gerak
buruh untuk berserikat sangat normatif sekali, dimana isu-isu tersebut banyak
mengenai tolak outsourcing (sistem kerja buruh), mengenai upah layak buruh, dan
isu2 yang berkembang pada tingkatan lokal sendiri(pabrik-pabrik buruh itu bekerja)
yang sama sekali tidak pro terhadap buruh, dan jika berbicara mengenai politik pria
yang terdaftar sebagai mahasiswa Untag ini mengungkapkan bahwa hal tersebut
berkaitan dengan ekonomi dan kesadaran politik.
Page 44 of 128
Dalam kasus penetapan UMK kota Surabaya 2010, Soni beranggapan
penetapan UMK yang dilakukan pemerintah kota surabaya harusnya juga kondisi saat
ini, buruh yang menuntut kenaikan UMK yang di barengi oleh naiknya kebutuhan
harga-harga pokok, merupakan suatu kewajaran. Namun, dalam perkembangan UMK
yang terjadi hari ini, ia pikir sangat berbanding terbalik. Singkatnya, ”UMK saat ini
tidak bisa menutupi kebutuhan-kebutuhan pokok buruh”. Lebih lanjut
siamengungkapkan bahwa kenyataan yang berkembang saat ini di kalangan buruh
adalah buruh takut untuk menikah karena beban yang akan ditanggung esoknya akan
sangat berat, jika dilihat dari kenyataan UMK yang didapat buruh saat ini, karena gaji
yang didapat tidak mencukupi kebutuhan pokok untuk 2 orang maupun lebih.
Baginya keputusan untuk terjun menjadi seorang aktifis buruh merupakan
suatu keharusan bahwa seorang mahasiswa tidak hanya dituntut untuk belajar, namun
bagaimana mahasiswa juga belajar melihat kenyataan yang ada dengan membela
kaum2 yang tertindas, bagaimana mereka menepatkan diri mereka selaku mahasiswa
yang memiliki ilmu yang cukup tinggi dengan diimplementasikan kedalam
perjuangan rakyat tertindas, contohnya berkutat di serikat buruh yang memiliki
banyak kasus dengan pengusaha. Seharusnya mahasiswa dengan buruh memiliki
garis koordinasi, contohnya bagaimana merubah kesadaran buruh yang semula
kesadaran ekonomis kedalam kesadaran politis.
Walau diakui dengan terjun kedalam organisasi buruh kondisi perkuliahannya
mengalami gangguan, namun menurut pria fakultas Teknik sipil angkatan 2005 ini,
hal tersebut bukanlah hal yang terlalu penting, karena menurutnya banyak
Page 45 of 128
pembelajaran yang ia dapat dengan terjun kedalam organisasi buruh, sebagaimana
yang ia ungkapkan dibawah ini,
”Dengan mengadvokasi buruh seperti ini, saya bisa belajar
banyak hal yakni dapat melatih kesabaran dan ketelatenan diri”
”Walau mahasiswa tidak bisa membagi waktunya, namun
disini juga berbicara masalah kebutuhan-kebutuhan pokok dari
buruh (kaum yang tertindas)itu sendiri. Kita sebagai
mahasiswa harus berani bunuh diri kelas istilahnya seperti itu”.
III.2. AGUS WIBOWO - IKOHI
Bagi aktifis lulusan Universitas Airlangga Fakultas Hukum Unair ini, kondisi
buruh yang ada saat ini, khususnya di Surabaya, yakni mengalami kehidupan yang
kurag darin layak. Walau diakui dalam setiap advokasinya dia masih dalam taraf
solidaritasdan bukan untuk terjun kedalam perjuangan secara langsung, namun
kepedulian terhadap kondisi buruh Surabaya saat ini sangatlah tinggi.
baginya , Mahasiswa kalau tidak terjun, maka tidak akan mengetahui
permaslahan kehidupan di luar dan hal tersebut sangat lah disayangkan, karena
implementasi dari kegiatan belajar yang di berikan melewati kampus sebagai
mahasiswa itu di tuangkan pada kehidupan di luar.
Karena mahasiswa ketika telah lulus akan menjadi buruh juga, kecuali jika dia
merupakan wiraswasta yang mempunyai modal sendiri, karena buruh yang dimaksud
disini definisinya tak hanya sekedar yang bekerja di pabrik maspion, sier, dll. buruh
Page 46 of 128
disini juga mencakup mereka yang tidak memiliki alat produksi, sehingga dosen itu
buruh, pekerja pers itu buruh, dan ketika kita lulus kita pun juga menjadi buruh pada
perushaan, dan jika upah kita tidak layak apa yg kita akan lakukan, maka kita akan
melawan.
Meski aktifis satu ini lulus ketika mencapai 6 tahun masa perkuliahan, namun
hal tersebut tidaklah dianggap sebagai kerugian. Kerugian yang ada bagianya
mungkin berkisar karena mahasiswa sulit membagi waktunya semata.
III.3. ARDIANSAH – SERIKAT MAHASISWA INDONESIA
Dari sekian informan atau narasumber yang ada dalam penelitian ini, mungkin
pria Fakultas Dakwah IAIN ini merupakan aktifis yang termuda dalam penelitian ini,
pria kelahiran Lamongan 12 Desember 1988 ini tergabung kedalam serikat buruh
yang bernama Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), walau terbilang muda, informan
ini merupakan angkatan 2005 di kampus nya, sehingga bias dibilang pengalaman
organisasi buruhnya cukup banyak.
Keprihatinannya terhadap kondisi buruh yang ada saat ini, diakui juga berasal
dari sifat dan karakteristik buruh itu sendiri. Menurutnya, buruh yang ada saat ini
memiliki sifat yang borjuis, dimana buruh tidak sadar akan posisi mereka yang dari
hari kehari makin dihisap oleh pemilik modal.
Meski diakui organisasi yang dipikihnya saat ini bukanlah organisasi yang
besar, namun keteguhan untuk memperjuangkan hak-hak normative buruh terlihat
Page 47 of 128
dengan upaya pria yang tergabung kedalam Serikat Mahasiswa Indonesia ini
memilih untuk berjuang dengan serikat buruh lain.
Menurutnya, kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah selamaini
terhadap nasib buruh tidak satu pun yang berpihak kepada kaum buruh, mulai dari
penetapan upah yang tidak transparan, system buruh kontrak, pemutusan jamsostek,
serta penetapan UMK yang didalamnya terdapat manipulasi ataupu penyuapan-
penyuapan oleh pihak pengusaha.
Meski menurutnya, mahasiswa saat ini cenderung pragmatis, jauh dari kondisi
– kondisi social yang ada, yang seharusnya sebagai kaum intelektual harus peka
terhadap kondisi social namun pada kenyataanya tidak demkian, Ardi lebih memilih
untuk terjun kedalam organisasi buruh dengan alasan untuk belajar. Dalam
pandangannya mahasiswa pada akhirnya mau tidak mau ke depan juga akan menjadi
kaum buruh. Walau tidak harus melepas serta mengesampingkan tugas belajar nya,
karena hal tersebut merupakan tanggung jawab nya sebagai seorang mahasiswa.
Berbeda dengan banyak anggapa orang sebelumnya, bahwa mahasiswa yang
terjun kedalam organisasi pasti prestasi akademiknya jelek, namun bagi mahasiswa
satu ini, prestasi akademiknya semakin baik semenjak dia masuk kedalam organisasi
buruh. Peraktis ardi jarang menemukan kerugian ketika dia masuk kedalam searikat
buruh, karena menurutnya masuk kedalam serikat buruh merupakan kebutuhan untuk
belajar dengan kehidupan real yang ada.
Page 48 of 128
III.4. ANDY KRISTIANTONO – SERIKAT BURUH KERAKYATAN-
KONGRES ALIANSI SERIKAT BURUH INDONESIA
Jauh berbeda dengan informan sebelumnya yang kita bahas, ardiansyah, Andy
yang merupakan aktifis dari Serikat Buruh Kerakyatan – KASBI ini lahir di Madiun
pada 2 Agustus 1978. Praktis informan satu ini merupakan informan yang paling
berpengalaman dalam dunia perburuhan. Dalam penelitian ini kematangan alumni
mahasiswa Institut Tekhnologi Pembangunan Surabaya, fakultas Teknik, angkatan
1997 ini terbukti dengan jawaban-jawaban beliau.
Pria yang kini kembali mengenyam bangku kuliah di Universitas Unitomo,
fakultas Hukum, angkatan 2005 ini, mengungkapkan bahwa penindasan terhadap
kondisi dan nasib buruh telah ada pasca 45 yng dimulai dengan konfrensi
internasional di genewa, yang membahas pengambilalihan ekonomi Indonesia,
dimulai dengan mulai adanya perusahaan koorporasi dengan perusahaan inernasional
dan mulai masuknya invesatasi asing. Lebih lanjut saat ini, pemerintahan yang
dipimpin oleh SBY menurutnya tak jauh beda dengan pemerintahan Orde baru
kemarin yang semakin menindas kepentingan buruh.
Dalam pembicaraan ini, beliau menambahkan bahwa buruh memiliki watak
yang tidak bisa berubah dari era tahun sebelumnya sampai saat ini. Watak buruh yang
pertama terbentuk menjadi jadi kapitalisme, yang kemudian mengarahkan pada
karakter buruh untuk berkolektif, dalam artian buruh tidak bisa bekerja sendirian
dalam sebuah perusahaan. Ketika seorang buruh itu memproduksi sepatu, dia juga
akan berkolektif secara bersama dengan buruh yang lain. Ada yang membuat solnya,
Page 49 of 128
ada yang membuat talinya, ada yang membuat desainnya, dan segala hal yang
mengharuskan buruh tersebut untuk berkolektif untuk menyelesaikan tugas produksi
mereka. Sehingga kolektifitas itu sebenarnya sudah ada dan terbangun di pabrik.
Yang kedua yaitu Disiplin, buruh memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi, hal ini
memang banyak dipengaruhi oleh sistem yang ada di dalam suatu perusahaan,
dimana penjadwalan jam kerja sudah diatur sebelumnya. Jika memang jam masuk
ditetapkan jam 8, maka semua buruh dalam perusahaan tersebut akan masuk jam 8,
jika jam pulang diatur sampai jam 4, maka semuanya akan pulang jam 4.
Pria yang merupakan anggota dewan pengupahan Surabaya ini, dalam
penetapan UMK 2010 Surabaya, dimana KASBI yang merupakan salah satu serikat
buruh dalam dewan pengupahan kota Surabaya, menolak penandatanganan penetapan
UMK kota Surabaya 2010 sebesar Rp. 1.031.000, meski sebagian besar serikat buruh
yang masuk dalam dewan pengupahan tersebut menandatanganinya, namun serikat
buruh tersebut merupakan serikat buruh yang selama ini telah dicap sebagai serikat
buruh kuning oleh banyak aktifis buruh. Sikap KASBI menolak pennadatangan ini
berkaitan dengan angka-angka yang ada, yang ditetapkan Gubernur tidak memenuhi
kebutuhan riil kaum buruh Surabaya dengan UMK 2010 sebesar Rp. 1.031.500 tidak
akan mampu memenuhi kebutuhan buruh Surabaya. Rekomendasi dari KASBI
sendiri sebesar Rp. 1.161.000 yang mana angka tersebut merupakan hail survey
KASBI disesuaikan dengak lebutuhan pokok yang semakin besar dari tahun ke tahun.
Dalam pembahasan bentuk advokasi yang banyak dilakukan oleh serikat
buruh yang ada di Indonesia, khususnya di Surabaya, dimana serikat buruh yang ada
Page 50 of 128
saat ini yang paling banyak diakui hayalah serikat buruh kuning semata, sehingga
serikat buruh yang memang bebar-benar memperjuangkan kepentinagan buruh
banyak dibatasi ataupu di berangus. Hal yang paling konkrit ketika menentukan upah
di kawasan Surabaya, hampir mayoritas semua serikat buruh yang menentukan
kebijakan upah itu justru tidak memihak pada kepentingan kaum buruh, tentu saja
serikat buruh ini merupakan serikat buruh kuning, dan justru memihak kepentingan
pemilik modal dari pada kepentingan buruh sendiri dalam pembuatan regulasi di
tingkat lokal.
Parahnya, dalam pandangan kesehariannya menangani kasus, justru banyak
serikat buruh yang ada jadi makelar kasus perburuhan serta ada juga kawan-kawan
serikat buruh yang punya lembaga outsourcing sendiri, begitulah pandangan aktifis
satu ini memandang kondisi serikat buruh yang ada di Surabaya. Ditambahkan
menurutnya, tidak militansi serikat buruh di Surabaya. Dalam pandangannya baru
KASBI lah sendiri yang lebih maju dari pada serikat buruh yang laen. Perjuangan
serikat buruh tidak bisa dilepaskan pada perjuangan politik buruh, karena mau tidak
mau perekonomian di Indonesia saat ini pastilah akan menyentuh sector politik pula.
Dalam advokasi kasus UMK aktifis ini mencoba untuk mengupayakan
normatifnya, hukum formalnya memang akan berusaha dimajukan ke dalam uji
materi ke Mahkamah Agung, dimana hal tersebut berkaitan dengan regulasi upah.
Regulasi upah yang sampai saat ini sifatnya nasional ditetapkan menteri tenaga kerja.
Karena memang regulasi upah sifatnya nasional, maka menurutnya sifat
perlawanannya pun juga secara nasional. Dalam hukum formal kawan-kawan
Page 51 of 128
memang menyiapkan uji materi peraturan menteri no. 17 tahun 2005 itu tentang
komponen hidup layak buruh yang akan dilakukan judicial review karena memang
peraturan itu tidak mencerminkan upah layak bagi buruh. Sekarang ini yang bisa kita
lakukan adalah memperjuangkan kenaikan di tingkat pabrik-pabrik, arti pemaknanya
adalah memperkuat serikat buruh yang ada di perusahaan melakukan negoisasi agar
upahnya lebih tinggi dari penetapan UMK 2010 itu dalam skup yang lebih kecil
serikat buruh berjuang ke perusahaan agar upahnya lebih tinggi dari penetapan UMK
2010 itu.
Dalam memandang alasan terjun kedalam organisasi buruh ini, andy
mengemukakan bahwa problem yang muncul yakni dari kesadarannya ketika menjadi
buruh pabrik, serta melihat konflik kepentingan di pabrik, ketidakadilan di pabrik.
Lantaran kesehariannya yang banyak bergelut dengan kawan-kawan buruh dan
pernah jadi buruh, maka prosentase kesadaran yang terbangun dalam diri aktifis
SBK-KASBI ini lebih dominan di situasi buruh, sedangkan situasi mahasiswa hanya
memperkuat pemahaman teoritik untuk membangun kesadaran buruh.
Sedangkan dalam kondisi akademiknya andy mengemukakan sebagaimana
berikut,
“Kalo problem akademiknya yang pasti ketinggalan, jadi pasti
molor itu pasti yang dialami kawan-kawan mayoritas kayak gitu
karena memang kesehariannya demikian di serikat buruh itu.
Jadi memang pasti molor dan nilainya buruk. Ya memang
begitu resikonya memang mau kayak gimana lagi”.
Page 52 of 128
Pengakuan tersebut oleh Andy sama halnya ketika pertanyaan mengenai
keuntungan dan kerugian terjun di serikat buruh ditanyakan, dimana jawaban yang
diberikan pada kami yakni,
“Kalo kawan-kawan disini kan punya pandangan yang cukup
jauh dalam memaknai perjuangan hari ini dan kedipannya. Kalo
di kami memahami karena orientasinya bukan hanya serikat
buruh, ya sebenarnya gagasan teman-teman kan bagaimana
mewujudkan sosialisme di Indonesia kan tidak mudah karena
memang tidak mudah maka dibutuhkan proses yang panjang
terus butuh keteguhan, perjuangan. Mungkin hasil perjuangan
nanti bukan untuk kami tapi generasi yang ada di masa
mendatang sosialisme itu terwujud. Hal itu yang
melatarbelakangi perjuangan KASBI bukan sekarang tapi untuk
perjuangan ke depan. Tapi itu tidak mudah karena yang dialami
oleh aktivitas buruh kan punya problem klasik. Pertama,
persoalan domestik persoalan keluarga itu karena ketika kawan-
kawan berjuang mereka punya keluarga, punya anak, punya
istri, punya beberapa keluarga yang kaitannya dengan produksi
itu. Satu sisi mereka berjuang untuk memenuhi haknya sebagai
buruh sampai dihadapkan pada persoalan ekonomi, anaknya
sebagian harus sekolah macam-macam. Jadi problem klasik itu
bagaimana berjalan bersama tapi itu kan tidak mudah. Tapi
Page 53 of 128
keuntungannya kalau perjuangan ini dilakukan terus menerus
kami yakin hasil akan diperoleh buruh yang diperjuangkan
selama reelnya tetap sama”.
III.5. S. A. SAPUTRO – KONSENTRASI GERAKAN MAHASISWA
Aktifis Buruh yang aktif di serikat buruh Konsentrasi Gerakan Mahasiswa
atau yang biasa dikenal dengan KGM ini, mengakui bahwa kelas pekerja adalah kelas
pemimpin pembebasan. Dia beranggapan bahwa gerakan mahasiswa yang ada saat ini
masih memiliki sifat borjuisnya, berbeda dengan buruh yang mampu berkomitmen
untuk konsisten dalam melakukan aktifitasnya, terbukti dari 8 jam untuk bekerja, 8
jam untuk keluarga dan istirahat serta 3 jam untuk berbagi dengan serikatnya. Maka
sepatasnya jika kemudian kelas yang maju saat ini adalah kaum pekerja, menurutnya.
Sikapnya yang optimis dalam memandang gerakan serikat buruh juga ia ungkapakan
bahwa serakan yang lebih maju saat ini adalah gerakan buruh, baik dari gerakan masa
tani ataupun gerakan rakyat kaum miskin kota.
Mahasiswa Untag jurusan Psikologi ii memandang bahwa gerakan mahasiswa
yang di dalamnya terdapat gerakan kelompok cipayung masih belum mampu lepas
dalam bayang-bayang sebagai gerakan underbow partai elitis, meski begitu dalam
serikat buruh sendiri juga terdapat serikat yang dalam bahasa mudanya disebut serikat
buruh kuning, serikat buruh kuning itu seperti SPSI yang merupakan dominasi NU,
KBKI ada di PDInya serta gerakan buruh yang berpihak terhadap kepentingan
pemilik modal.
Page 54 of 128
Memang perlu diakui bahwa gerakan yang lebih maju saat ini adalah gerakan
KASBI yang ada di daerah-daerah. Saputro atau yang biasa dipanggil Pokemon ini,
melihat bahwa kesepahamannya dengan KASBI yakni ketika mereka menolak sistem
parlementer yang masih didominasi kelompok borjuasi, baik militer ,kelompok
pemilik modal maupun sisa-sisa reformis gadungan.
Berbeda dengan serikat buruh sebelumnya, seperti KASBI, Saputro dengan
Konsentrasi Gerakan Mahasiswa nya dalam pergerakannya melakukan advokasi
masih lebih di dominasi tentang pergerakan advokasi ekonomi sosial, kebutuhan-
kebutuhan hak normatif baik upah layak atau yang dimana sikap-sikapnya masih
disekitar kepentingan dan kebutuhan sosial ekonomi kaum buruh, sehingga baginya
isu-isu sosial politis masih belum menjadi salah satu dasar pegerakannya.
Dalam penetapan UMK kota Surabaya 2010, meskipun belum sesuai harapan,
namun angka Rp. 1.031.000 merupakan hasil kerja maksimal yang masih akan tetap
duperjuangkan untuk dapat lebih tinggi.
Bagi pria kelahiran 22 juni 1980 ini, kondisi mahasiswa saat ini atau gerakan
mahasiswanya lebih banyak ”mendem” dan ”dugem”, hedonisme banyak menjadi
karakter mahasiswa saat ini sehingga banyak berimbas pada gerakannya juga. Ketika
dia melihat mahasiswa saat ini memilki istilah baru dalam lagu pergerakannya yani,
”revolusi... revolusi.. sampai skripsi”, dimana hal tersebut menjadi bukti konkrit
bahwa kawan-kawan mahasiswa hanya melakukan aksi-aksi sampai pada tingkatan
skripsi, namun paska menjadi mahasiswa, yang terjadi adalah ambigu. Baginya tidak
ada istilah mantan aktifis mantan aktivis, karena ketika berbicara aktivis, maka paska
Page 55 of 128
menjadi mahasiswa pun harusnya seorang aktifiis tetap melakukan perlawanan
perjuangan terhadap sektor-sektor rakyat. Karena mahasiswa setelah menjadi
mahasiswa, mau tidak mau akan berkutat menjadi buruh juga.
”Apapun yang mendapatkan upah dikatakan buruh jadi mau atau
tidak mau paska mahasiswa ini harus bekerja di perusahaan atau
kantor mendapatkan upah dia harus bergabung di serikat buruh
atau dia mendirikan serikat pekerja”.
Ungkapan itulah yang kemudian dijadikan alasan bagi mahasiswa angkatan
2002 ini mengapa ia terjun kedalam serikat buruh.
Dan ketika berbicara keuntungan dan kerugian menjadi seorang mahasiswa
yang aktif terjun dalam serikat buruh, pria ini mengaku bahwa prestasi akademik
yang ada menjadi merosot, bahkan ancaman DO. Naumun, baginya telah menjadi
resiko dari suatu pilihan studi, menurutnya perjuangan tak hanya selesai sampai
ketika seorang mahasiswa lulus setelah mengerjakan skripsi sebagai sarat akhir lulus
mereka karena hal tersebut mashlah merupakan perjuangan yang bersifat setengah-
setengah, namun perjuangan itu hendaknya sampai selesai walaupun resiko nilai
akademis akan menjadi hancur.
Page 56 of 128
III.6. CATUR WIBOWO. T. AGUNG – SERIKAT KEDAULATAN
MAHASISWA untuk RAKYAT
Mahasiswa yang terdaftar dalam Fakultas Imlu Budaya Universitas Airlangga
ini dikenal sebgai pria yang mudah diajak bicara, terbukti dalam sesi wawancara
dengan responden ini, suasana wawancara terasa bukan lah seedar Tanya jawab
semata, namun juga menjadi forum diskusi.
Dalam memandang kondisi buruh yang ada saat ini, pria kelahiran
tulungagung ini menganggap bahwa kondisinya tak jauh berbeda dengan ketika
pemerintahan sebelum-sebelumnya memimpin. Pada kenyataanya buru selalu
menjadi sasaran penindasan setiap masa. Keberpihakan pemerintah dalam setiap
kebijakannya terhadap pihak pengusaha dan bukan kepada kepentingan buruh
sebagaimana yang terjadi dalam kasus penetapan umk kota Surabaya 2010 contohnya
menguatkan pernyataan bahwa kondisi buruh selalu menjadi korban.
Di sisi lain catur mengakui bahwa karakteristik buruh saat ini telahterilusikan
oleh hegemoni neoliberalisme yang banyak merambah melalui media cetak maupun
media elektronik, sehingga buruh hanya akan bergerak ketka memang kondisi mereka
atau posisi mereka secara nyata terancam, namun ketika ancaman tersebut mampu di
latenkan maka, buruh tak ubahnya dengan korban dari nyamuk yang menggigit ketika
tidur.
Baginya sikap politik terhadap siklus demokrasi yang kemudian membentuk
suatu pemerintahan sampai saat ini sangatlah jelas, yakni beroposisi terhadap
pemerintahan sarata neoliberalisme. Namun sama halnya andy dari SBK-KASBI,
Page 57 of 128
gerakan buruh saat ini seyogyanya harus mampu masuk kedalam ranah social politik
sehingga buruh memiliki sikap politik yang dapat dimulai dengan keberanian buruh
ataupun serikat buruh untuk mendirikan partai politik yang nantinya akan
berkontestasi unutk merebut kekuasaan dan bukan hanya semata pebdulang suara
sebagaimana ungkapan yang diungkapkan oleh Mbah Hukum.
Berbicara penetapan UMK, yang mengacu pada 46 komponen penetapan
kehidupan layak seorang buruh, tentu saja dalam hal ini buruh laki-laki lajang, contoh
kasus yang ada komponen tersebut yakni komponen rekreasi bagi buruh, dimana
dalam hasil survey BPS diatas, Rp. 1.031.000 buruh Surabaya hanya dijatah rekreasi
cuma ke kebun binatang dan itupun hanya satu bulan sekali, merka tidak bisa keluar.
Komponen transportasi sebagai contoh selanjutnya, dimana buruh hanya dijatah uang
transportasi sebesar Rp. 5.000, atau komponen rumah, dimana buruh hanya dijatah
ngekos, padahal jika kita berpikir untuk kesejahteraan buruh, maka hal yag paling
wajar yakni bagaimana buruh itu di dorong untuk memiliki rumah sendiri.
Hasil survey yang ditetapkan oleh BPS sendiri dalam prosesnya bnayka
dipertanyakan, karena yang terjadi factor psikologis seseorang (penjual) ketika
terdapat survey pasar dari bps, maka harga barabg pasar nya diturunkan semua, walau
sebelum-sebelumnya mahal. Tidak hanya SBK-KASBI yag menawarkan UMK 2010
Surabaya, tapi beberapa serikat kerja seperti sps, juga menawarkan Rp. 1.101.000,
dan bukan Rp. 1.031.000.
Penetapan UMK yang lebih banyak mengacu pada standar Kehidupan Hidup
Layak seorang buruh laki-laki lajang, merugikan buruh yang memilki keluarga serta
Page 58 of 128
perlu diakui bahwa kebutuhan seorang wanita lebih banyak dari pada kebutuhan
seorang laki-laki. Selain itu, situasi penetapan UMK 2010 Surabaya yang memang
sarat dengan konspirasi, manipulasi angka-angka survey KHL, serta permainan
money politic atau penyuapan tehadap buruh. Meskipun begitu aktifis kelahiran 26
April 1986 ini mengakui bahwa Rp. 1.031.000 merupakan hasil maksimal walaupun
kurang sesuai dengan harapan.
Bagi aktifis Serikat Kedaulatan Mahasiswa untuk Rakyat (SKMR) ini,
mahasiswa saat ini selain kupu-kupu (kuliah pulang), juga hanya “Onani Intelektual”,
yakni hanya mampu berteori semata, berpraktek pun hanya sebatas lingkungan
kampus dan bukan dalam kehisupan nyata. Sama halnya dengan pandangan banyak
aktifis buruh, mau tidak mau seorang mahasiswa ketika lulus nanti pada akhirnya
akan menjadi seorang buruh juga.
Perkenalan awal dengan serikat buruh dimualai pria angkatan 2005 ini ketika
banyak berkumpul dengan kelompok-kelompok dengan tradisi diskusi teoritik
berkaitan dengan marxisme, namun alas an untuk terjun kedalam dunia serikat buruh
dipilihnya karena adanya anggapan bahwa pada nantinya seorang mahasiswa juga
akan menjadi seorang buruh, sehingga ketika mahasiswa tidak siap atau tidak mau
untuk terjun kedalam seikat buruh, maka hal tersebut hanya akan merugikan mereka
sendiri. Walau memang diakui bahwa kerugian yang dialami juga ada, namun lebih
bersifat kerugian dalam perspektif umum mahasiswa , seperti keluar uang, energy,
dan waktu, menghabiskan masa muda di ruang pergerakan, dimana kerugian tersebut
juga sebenarnya tidak sebanding dengan keuntngan yang ia dapatkan. Salah satu
Page 59 of 128
keuntungan yang sulit sekali didapat jika tidak terjun di dalam serikat buruh yakni
Pengalaman, pengalaman menjadi seorang yang nantinya akan menghadapi
kehidupan sebenarnya setelah lulus.
III.7. HENDRAVEN SARAGIH – FRONT NASIONAL PERJUANGAN
BURUH INDONESIA
Mahasiswa Universitas Airlangga yang tengah mengerjakan tugas akhirnya ini
merupakan aktifis buruh yang bisa dikatakan memiliki pengalaman perburuhan cukup
matang, terbukti ketika John, pada hari buruh kemarin mampu memimpin aksi di
depan Grahadi yang didalamnya bergabung berbagai ormeg ataupun serikat buruh.
Sama halnya dengan aktifis buruh yang lain, kondisi buruh yang ada saat ini,
khususnya di Surabaya sangatlah memprihatinkan. Dalam penetapan UMK Surabaya
2010, meskipun tidak tergabung dalam dewan pengupahan Surabaya namun suport
solidaritas selalu dilakukan oleh aktifis buruh serta serikat buruh FNPBI.
Matinya pergerakan mahasiswa yang ada saat ini, menurutnya merupakan
dampak dari kebijakan elite-elite pendidikan yang berhasil menina bobokan
mahasiswa itu sendiri.
Baginya terjun dalam serikat buruh merupakan suatu kebutuhan yang harus
dijalani oleh seorang mahasiswa. Karena hidup di dunia kampus hanyalah
pembekalan terhadap teori-teori namun belum mampu mengimplementasikannya,
sehingga pergulatan dalam dunia buruh merupakan wadah untuk mengaplikasikan
teori-teori yang ada di dunia kampus. Lanjut pria jurusan administrasi negara FISIP
Page 60 of 128
Unair angkatan 2005 ini menganggap bahwa dalam segi kerugian yang bakal
menimpa mahasiswa yang aktif dalam serikat buruh hanyalah sebatas sulitnya
membagi waktu antara ruang organisasi dan serikatnya. Terbukti bahwa kerugian
umum tersebut mampu dibalikkan dengan prestasi akademiknya yang tak kalah
dengan mahasiswa seangkatannya.
Page 61 of 128
BAB IV
ANALISIS
Bab Analisis dalam penelitian ini, peneliti mencoba memulianya dengan
mendengar pandangan beberapa informan mengenai karakteristik mahasiswa yang
ada saat ini, jika dalam bab sebelumnya pemahaman mahasiswa yakni sebutan bagi
orang-orang yang melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi, yang mana tujuan
akhirnya yakni bagaimana individu tersebut mendapat kerja setelah lulus, maka
pandangan mengenai mahasiswa yang banyak di kemukakan oleh sebagian besar
informan kami menunjukkan bahwa seorang mahasiswa harusnya tak sebatas
“revolusi skripsi” semata, namun harusnya mampu menjadi penyalur aspirasi kaum-
kaum marjinal. Sehingga dalam pandangan mereka, mahasiswa yang ada saat ini
cenderung pragmatis, jauh dari kondisi – kondisi social yang ada, yang seharusnya
sebagai kaum intelektual harus peka terhadap kondisi social namun pada kenyataanya
tidak demkian. Atau bahakan ada pula yang memandang bahwa kondisi mahasiswa
saat ini atau gerakan mahasiswanya lebih banyak ”mendem” dan ”dugem”,
hedonisme banyak menjadi karakter mahasiswa saat ini sehingga banyak berimbas
pada gerakannya juga. Sedangkan bagi aktifis Serikat Kedaulatan Mahasiswa untuk
Rakyat (SKMR), Catur, mahasiswa saat ini hanya mampu melakukan “Onani
Intelektual”, yakni hanya mampu berteori semata, berpraktek pun hanya sebatas
lingkungan kampus dan bukan dalam kehidupan nyata. Semua aktifis buruh tersebut
Page 62 of 128
bersepakat bahwa pada akhirnya seorang mahasiswa juga akan menjadi seorang
buruh pula.
Memang pada kenyataanya, skeptisisme terhadap kondisi dan karakteristik
mahasiswa yang ada saat ini, sebagaimana diungkapkan diatas, memiliki alasan yang
kuat. Seorang mahasiswa seharusnya mampu menempatkan dan sadar akan posisi
penting mereka sebagai makhluk hidup yang pasti akan berinteraksi dengan makhluk
hidup lainya. Keengganan untuk berinteraksi dengan ”makhluk hidup jenis lainnya”,
masyarakat, dan hanya berkutat dengan makhluk sejenis, mahasiswa itu sendiri,
ataupun benda mati semacam buku semata, menunjukkan ke egoisan dan sikap
individualitas seseorang. Mahasiswa memilki kelebihan daripada yang lain karena
mereka mempunyai banyak akses untuk menyalurakan aspirasi rakyat ke pemerintah.
Sebagaimana rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini, maka dalam Bab
Analisis ini terdapat sub-bab yang diantaranya, Dinamika Gerakan dan Advokasi
Serikat Buruh, Latar Belakang Terjun dalam Serikat Buruh serta, Keuntungan dan
Kerugian Terjun dalam Serikat Buruh.
IV.1. DINAMIKA GERAKAN DAN ADVOKASI SERIKAT BURUH
Dalam dinamika gerakan serikat buruh, peneliti menemukan dua asumsi yang
cukup berbeda dalam memandang gerakan buruh kedepannya. Bagi serikat buruh
SBK-KASBI, sebagaimana yang diungkapkan oleh nara sumber kami yani Andy,
keberanian untuk bergerak tak hanya sebatas isu-isu normttif buruh, yakni sector
ekonomi social, namun juga mulai berani memasuki ranah social politik merupakan
Page 63 of 128
sikap yang harus dimilki oleh serikat buruh yang ada saat ini. Pernyataan sikap ini
juga sejalan dengan pemikiran aktifis SKMR, Catur dan FNPBI, Hendravein.
Baginya lembaga legislative yang sampai saat ini merupakan kepanjangan tangan dari
pemilik modal serta neo liberalism haruslah dilawan di ranah legislative juga. Tak
hanya sebagai pendulang suara seperti dalam pemilu kemaren namun juga memilki
sikap politik yang di tunjukkan dengan memilki Partai Politik contohnya, menjadi
keharusana dalam gerakan buruh kedepan.
Namun, pandangan diatas berbeda dengan pandangan aktifis Konsentrasi
Gerakan Mahasiswa, Saputro, bahwa serikat buruh ini tidak mau masuk kedalam
ranah social politik dan lebih concern dengan ranah ekonomi social terlebih dahulu.
Sedangkan dalam perjuangan advokasinya sebagian besar serikat buruh yang
ada, lebih banyak atau lebih dulu kemudian menggunakan jalur formal Hukum atau
yang biasa dikenal dengan jalur advokasi Likidasi. Contoh kasus yang dilakukan
SBK-KASBI ketika penetapan UMK Surabaya 2010 diputuskan Rp. 1.031.000.
Dalam advokasi kasus UMK serikat ini mencoba untuk mengupayakan normatifnya,
hukum formalnya memang akan berusaha dimajukan ke dalam uji materi ke
Mahkamah Agung, dimana hal tersebut berkaitan dengan regulasi upah. Regulasi
upah yang sampai saat ini sifatnya nasional ditetapkan menteri tenaga kerja. Karena
memang regulasi upah sifatnya nasional, maka menurutnya sifat perlawanannya pun
juga secara nasional. Dalam hukum formal kawan-kawan memang menyiapkan uji
materi peraturan menteri no. 17 tahun 2005 itu tentang komponen hidup layak buruh
yang akan dilakukan judicial review karena memang peraturan itu tidak
Page 64 of 128
mencerminkan upah layak bagi buruh. Sekarang ini yang bisa kita lakukan adalah
memperjuangkan kenaikan di tingkat pabrik-pabrik, arti pemaknanya adalah
memperkuat serikat buruh yang ada di perusahaan melakukan negoisasi agar upahnya
lebih tinggi dari penetapan UMK 2010 itu dalam skup yang lebih kecil serikat buruh
berjuang ke perusahaan agar upahnya lebih tinggi dari penetapan UMK 2010 itu.
Advokasi semacam ini banyk digunakan oleh serikat buruh yang ada di
Indonesia khususnyadi Surabaya. SBK-KASBI, SGMS, SKMR, FNPBI, KGM
ataupun serikat buruh lainya yang ada. Mereka, seriat buruh, sadar bahwa penindasan
yang terjadi terhadap buruh pastilah terjadi ketika hak-hak buruh yang telah di atur
undang-undang kemudian tidak di penuhi. Meski begitu banyak sekali undang-
undang yang menindas buruh itu sendiri, sebagian besar serikat buruh, khususnya
serikat buruh merah, meyakini bahwa dalam undang-undang yang telah diatur dan
memihak buruh saja terjadi ketidakadilan terhadap buruh, apalagi ketika undang-
undang tersebut sangat lah merugiakn buruh seperti undang-undang berkaitan system
kerja outsourcing ataupun regulasi yang banyak akhir-akhir ini dibahas yakni regulasi
Kawasan Ekonomi Khusus.
Selain jalur hukum sebagaimanadiatas, serikat buruh sering menggunakan jalur
non-likidasi. Jalur ini merupakan langkah yang diuambil dalam menekan pemerintah
dala proses-proses politik, seperti yang banyak dilakukan serikat buruh yakni Demo
ataupun proses negosiasi. Lagkah non-likidasi, khusunya Demo lah yang mungkin
kita lihat banyak diambil oleh serikat uruh yang ada saat ini. Semua serikat buruh
mengakui bahwa langkah non-likidasi sebenarnya bukanlah langkah yang ideal,
Page 65 of 128
namun mau tidak mau karena kesadaran untuk memihak pada buruh telah menemui
jalan buntu. Bagi catur (SKMR), pengaruh non likidasi ini memang harus diambil
sebagai efek psikologis yang harus diterima pihak-pihak yang menindas buruh.
Namun, ketika serikat buruh tersebut belum cukup besar sebagaimana serikat
buruh SMI, Ardi, pihan untuk bergabung kedalam serikat buruh lain yang lebih besar,
dalam perjuangannya dirasa merupakan pilihan terbaik. Ataupun sebagaimanayang
dilakuka mbah hokum, yakni sebatas support solidaritas, karena memang terdapat
halangan untuk bisa melakukan advokasi langsung, pengorganisiran.
IV.2. LATAR BELAKANG TERJUN DALAM SERIKAT BURUH
Terdapat suatu pendapat yang mengemukakan, bahwa mahasiswa dengan buruh
seharusnya memiliki garis koordinasi, contohnya bagaimana mahasiswa merubah
kesadaran buruh yang semula hanya memilki kesadaran ekonomis, namun pada
nantinya juga memilki kesadaran politis, serta bagaimana mahasiswa mampu
merubah nasib buruh tidak hanya dilihat secara fungsional tetapi juga mampu
meruntuhkan belengu penindasan yang ada selama ini secara struktural. pendapat
diatas pernah dikemukakan oleh aktifis SGMS, dalam mengemukakan harapannya
berkaitan dengan hubngan buruh dan mahasiswa.
Bagi sebagian besar aktifis buruh yang ada dalam penelitian ini mengemukakan
bahwa hubungan antara mahsiswa dan buruh ini lah yang pada nantinya akan banyak
menjadi latar belakang mereka terjun kedalam serikat buruh. Adanya pandangan
bahwa ”seorang mahasiswa ketika sudah lulus pada akhirnya akan menjadi
Page 66 of 128
seorang buruh pula”, menjadi hal yang sering kita jumpai ketika kita berbicara
dengan mahasiswa yang aktif dalam serikat buruh. Karena definisi buruh yang
sebenarya bukanlah lantaran mereka tidak memilik alat produksi, tapi segala profesi
yang berkaitan dengan upah, menerima upah, sebagaimana seorang dosen yang di
upahi oleh universitas, pekerja pers yang d upahi pula oleh kantor dia bekerja, dan
lain-lain.
Namun pada akhirnya,mereka bersepakat bahwa terjun kedalam serikat buruh
merupakan kebutuhan bagi seoran mahasiswa untuk mampu mengimplementasikan
kemapuan teoritik yang didapatnya di dalam kampus. Bukan hanya “Onani
Intelektual” sebagaimana yang di istilahkan oleh catur, namun juga menjadi actor
dalam permasalahan nyata, dimana Pengalaman menjadi bayaran yang dirasa paling
pas dalam setiap pilihan mereka terjun kedalam dunia Buruh.
Satu hal yang menarik yakni yang dialmai oleh Andy Kristiantono, aktifis
SBK-KASBI ini pernah menjadi buruh pabrik, yag mana dalam pengalamannya
tersebut, dia melihat ketidakadilan yang dilakukan terhadap buruh sehingga alasan
untuk terjun kedalam serikat buruh menjadi keharusan baginya.
Sedangkan bagi Saputro, perjuangan di dunia Kampus merupakan perjuangan
yang masih dirasa belum lengkap, setengah-setengah, jika belum
mengimplementasikannya dan tetap memperjuangkannya, meski telah lulus.
Page 67 of 128
IV.3. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TERJUN DALAM SERIKAT
BURUH.
Pembahasan dalam sub-bab ini, lebih banyak menunjukkan bahwa aktifis buruh
yang ada dalam penelitian ini telah menyadari akan resiko pilihan untuk terjun
kedalan dubia serikat buruh. Latar belakang terjun kedalam serikat buruh yang
dibahas diatas menunjukkan kepada kita bahwa mau tidak mau seorang mahasiswa
tentu akan menjadi buruh pula, yang mana pembahasan keuntungan dan kerugian
dalam sub bab ini sebagian besar tidak jauh beda dengan pembahasan sebelumnya
namun memilki sifat yang lebh mendetail dari pada bab sebelumnya.
Kerugian tersebut coba di simpulkan oleh peneliti sebagai berikut :
1. Kesulitan membagi waktu, antara waktu berserikat, kuliah dan lain hal.
2. Bunuh diri kelas, sebagaimana yang di kemukakan soni, dimana seorang
mahasiswa yang sebelumnya banyak memiliki sifat borjuis kini rela menjadi
seorang pejuang proletar.
3. Problem Domestik keluarga (ANDY, SBK-KASBI), di satu sisi mereka
berjuang untuk buruh ataupun memenuhi haknya sebagai buruh sampai
dihadapkan pada persoalan ekonomi anaknya yang harus sekolah, dan lain hal
persoalan keluarga
4. Kerugian layanya persepektif umum seperti rugi Uang, Tenaga serta Waktu.
5. Prestasi Akdemik yang molor,bahkan ancaman DO, hal ini dialami oleh
sebagian besar nara sumber kami dalam penelitian ini.
Page 68 of 128
Sedangkan, Keuntungan yang didapat :
1. Proses implementasi teori-teori yang di dapat di kampus
2. PENGALAMAN
3. Proses perjuangan bagi generasi penerus.
IV.4. ANALISIS TEORI TERHADAP INTERAKSI KEPENTINGAN
MAHASISWA DAN BURUH DI SURABAYA
Teori pluralis yang menjelaskan bahwa setiap kebijakan berorienyasi pada
kepentingan, dimana pertumbuhan kota merupakan hasil dari negisiasi kepentingan2
yang ada banyak bermain dalam penetapan UMK kota Surabaya 2010. Tentu kita
tahu bahwa penetapan ini, sebagaimana diceriakan dalam penelitian ini, banyak
terjadi perundingan-perundingan yang juga mengarah pada fenomena money politics.
Model sosial politik semacam inilah yang kemudian banyak kita lihat dalam
penetapan UMK 2010 kota Surabaya.
Kepentingan pribadi yang dijelaskan dalam teroi pilahan rasional seperti yang
dikemukakan oleh Calhoun (1995) bahwa sikap seperti ini merupakan metodologi
individualisme yang akan menggerakkan dan membingkai berbagai fenomena sosial
menjadi keyakinan dan tujuan setiap individu. Namun jika pemahaman rasional
choice ini di kembalikan pada pengertian James Buchanan yang memandang bahwa
setiap tindakan yan di ambil oleh setiap individu telah melewati pertimbangan untung
rugi, maka banyak aktifis buruh yang memilih terjun kedalam serikat buruh ini
mengabaikan teori pilihan rasional ini, namun jika kita coba tanyakan kepada para
Page 69 of 128
aktifis ini berkaitan untung rugi yang didapat, banyak dari mereka sepakat bahwa
keuntungan, namun buka yang bersift materi, yakni moralitas ataupun pengalaman
pembelajaran menjadi keuntungan yang dominan dari pada sekedar kerugian waktu,
materi ataupun tenaga.
Hal ini mungkin bersifat tabu, namun ketika kita melihat prestasi akademik
aktifis buruh yan terdapa dalam penelitian ini, yakni lebih bayak terkendala molor
waktu kuliah sampai pada ancaman DO, menjadi suatu resiko yang masih dianggap
tidak seberapa. Konssensi mereka untu tetap aktif dalam serikat buruh ataupun
organisasi tersebut menjadi sebagian bukti dari pernyataan mereka.
Page 70 of 128
LAMPIRAN I
PANDUAN WAWANCARA
1. Bagaimna anda melihat kondisi buruh di indonesia saat ini, khususnya di
Surabaya?
2. Bagaimana anda melihat karakteristik buruh dan Gerakannya saat ini, dilihat
dari dari kacamata mahasiswa yang aktif di dalam gerakan buruh itu sendiri?
3. Bagaimana Organisasi buruh yang ada saat ini merespon siklus demokrasi di
indonesia?
4. Bagaimana anda melihat serikat buruh yg ada di surabaya melakukan
advokasi guna memperjuangkan hak-hak dasar kaum buruh, serta bentuk dan
jenis adviokasi oraganisasi buruh anda seperti apa?
5. Bagaimana Organisasi buruh anda melihat perkembangan UMK surabaya
sampai saat ini?
6. Sejauh mana Organisasi buruh anda mengadvokasi buruh dalam
penetapanUMK tahun 2010?
7. Adakah intervensi dari aktor2 elit2 politik dalam mempengaruhi advokasi
buruh anda?
8. Adakah intervensi dari pihak pengusaha dalam mempengaruhi advokasi buruh
anda?
9. Menurut anda sebagai mahasisawa yang terjun langsung untuk mengadvokasi
buruh, bagaimana karakteristik mahasisawa yang ada saat in?
Page 71 of 128
10. Apa yang melatarbelakangi anda untuk terjun kedalam organisasi buruh yang
diamana anda juga merupakan mahasiswa yang dituntut untuk belajar?
11. Dalam perspektif adna bagaimana layaknya hubungan antara mahasiswa
dengan buruh?
12. Keuntungan dan kerugian yg anda peroleh selama terjun dalam organisasi
buruh dilihat anda juga merupakan merupakan mahasiswa?
13. Bagaimana kondisi prestasi akademis semenjak masuk kedalam organisasi
buruh?
Page 72 of 128
LAMPIRAN II
PROFIL INFORMAN DAN REKAMAN WAWANCARA
1. Nama : Moch. Soni Prasetyo
Tempat, Tanggal Lahir : Jombang, 20 Oktober 1987
Universitas/Institut : 17 Agustus Surabaya (Untag)
Fakultas : Teknik Sipil
Angkatan : 2005
Organisasi Buruh : Sentral Gerakan Mahasiswa Surabaya (SGMS)
bagaimna anda melihat kondisi buruh di indonesia saat ini?
klo melihat kondisi buruh saat ini kebijakan2 pemerintah yang tidak
memeberikan ruang gerak pada buruh untuk berserikat maupun upah layak yg
diterima buruh sesuai dengan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh keluarganya
maupun dirinya sendiri. Melihat kondisi buruh saat ini dilihat dari perspektif ruang
gerak buruh untuk berserikat sangat normatif sekali.
Isu2 normatifnya itu seperti apa?
isu2 normatif mengenai tolak outsourcing (sistem kerja buruh), mengenai
upah layak buruh, dan isu2 yang berkembang pada tingkatan lokal sendiri(pabrik-
pabrik buruh itu bekerja) yang sama sekali tidak pro terhadap buruh.dan kalo
berbicara mengenai politik hal ini berkaitan dengan ekonomi dan kesadaran politik.
Page 73 of 128
Bagaimana anda melihat karakteristik buruh dan serikatnya saat ini, dilihat
dari dari kacamata mahasiswa yang aktif di dalam gerakan buruh itu sendiri?
kalau berbicara mengenai karakteristik buruh maupun serikatnya, ini
merupakan kawasan sektarian. Berbicara serikat buruh hari ini direfleksikan karena
mereka sudah merasa besar dan tidak ingin bergabung dengan serikat buruh lainnya.
Kalau berbicara mengenai hal itu bersifat konservatif sudah mendapatkan jaminan
sosial dan sebagainya, hal ini berakibatkan keengganan mereka untuk menyuarakan
suara kepada isu2 yang lebih maju dari pada isu2 hak normatif.
Spesifikasi dari serikat buruh yang anda maksud seperti apa?
kalau serikat buruh yang besar ini adalah serikat buruh yang masih dikontrol
dan dapat interfensi dari pemerintah (tebengan), dan sebutan bagi mereka adalah
serikat buruh kuning.contoh dari serikat buruh kuning yang ada di surabaya
(SBSI,SPSI,SARBUMUSI,) yang tergabung dalam konfederasi SPSI.
Bagaimana menangapi respon buruh terhadap siklus demokrasi di indonesia?
respon buruh terhadap proses demokrasi saat ini dihadapkan pada persoalan
yang berbau normatif, buruh juga dilibatkan dalam proses demokrasi contohnya
seperti kasus tentang pengambilan UMK tiap tahunnya. Dan tiap tahunnya pada
tanggal 1 mei mereka suka unjuk rasa dengan berbagai tuntutan dan untuk mengenal
bahwa kondisi buruh saat ini adalah sebagai tonggak ekonomi di indonesia.
Page 74 of 128
Bagaimana anda melihat serikat buruh yg ada di sby melakukan advokasi guna
memperjuangkan hak2 dasar kaum buruh, bentuk dan jenis adviokasinya
seperti apa?
kalau melihat kasus buruh (normatif) di surabaya khususnya melakukan
advokasi, banyak hal yang di lakukan (tuntutan) seperti kasus2 PHK masal,
outsourcing (sistem kerja kontrak), kasus-kasus mengenai jaminan sosial yang
didapat oleh buruh.
Bagaimana serikat buruh anda dan khususnya di sby, melihat perkembangan
UMK surabaya sampai saat ini?
Dalam penetapan UMK yang dilakukan pemerintah kota surabaya khususnya
otomatis ketika melihat kondisi saat ini, buruh menuntut kenaikan UMK yang di
barengi oleh naiknya kebutuhan harga-harga pokok. Jika harga kebutuhan-kebutuhan
pokok yang tiap tahunnya terus naik dengan perkembangan UMK yang terjadi hari
ini sangat berbanding terbalik. Singkatnya UMK saat ini tidak bisa menutupi
kebutuhan-kebutuhan pokok buruh. Kenyataan yang berkembang saat ini di kalangan
buruh adalah buruh takut untuk menikah karena beban yang akan ditanggung esoknya
akan sangat berat, jika dilihat dari kenyataan UMK yang didapat buruh saat ini.
Karena gaji yang didapat tidak mencukupi kebutuhan pokok untuk 2 orang maupun
lebih.
Page 75 of 128
Sejauh mana serikat buruh anda mengadvokasi buruh dalam penetapanUMK
tahun 2010?
sejauh ini kawan-kawan buruh yang selama ini konsisten dalam
memperjuangkan UMK sangat kurang sekali(Minoritas) dalam setiap pengambilan
mengenai pengambilan KHL dalam bidang pengupaan masih memiliki 1 kursi. Hal
ini menyebabkan kita tidak bisa mendominasi forum disitu karena, di nasioanl
(konfederasi nasional) kita belum resmi dalam konfederasi 3 besar itu.
Apakah ada intervensi dari aktor2 elit2 politik dalam mempengaruhi advokasi
buruh anda?
jika dalam konteks mempengaruhi yang selama ini kita advokasi adanya
intervensi dalam hal deskriminasi karena kita dalam dewan bidang pengupaan
jika intervensi dari pihak pengusaha terhadap buruh maupun serikat buruh itu
sendiri?
banyak sekali intervensi dari kalangan pengusaha ketika mengadvokasi
kawan2 pengurus yang bekerja juga di pabrik2 akan di beranguskan dengan
memPHK mereka, dan mempekerja kontrakkan mereka. Karena mereka
memperjuangkan sistem kerja penuh terhadap perusahaan. Hal ini merupakan bentuk
intervensi dari perusahaan dan pemerintah yang hari ini memang gencar sekali
dengan tidak ada buruh tetap.
Page 76 of 128
Menurut anda sebagai mahasisawa yang terjun langsung untuk mengadvokasi
buruh, bagaimana karakteristik mahassaw yangda saat in??
kalau berbicara mengenai mahasiswa yang begitu banyak macamnya dan
untuk konsisten dalam gerakan buruh ini masih sangat minoritas sekali karena
mahasiswa dengan watak dan middle classnya, mereka tidak mampu untuk
mengadvokasi buruh itu sendiri. Inilah PR mahasiswa di uji. Gerakan kita
dimahasiswa kita belajar dan kita dihadapkan pada alat produksi.
Apa yang melatarbelakangi anda untuk konsisten dalam mengadvokasi buruh
sebagai mahasiswa yang dituntut untuk belajar?
memang mahasiswa disini dituntut untuk belajar namun bagaimana
mahasiswa juga belajar melihat kenyataan yang ada dengan adnaya kaum2 yang
tertindas. Bagaimana mereka menepatkan diri mereka selaku mahasiswa yang
memiliki ilmu yang cukup tinggi dengan diimplementasikan kedalam perjuangan
rakyat tertindas. Contohnya diserikat buruh yang memiliki banyak kasus dengan
pengusaha
dalam perspektif adna bagaimana hubungan antara mahasiswa dengan buruh?
Seharusnya mahasiswa dengan buruh memiliki garis koordinasi. Contohnya
bagaimana merubah kesadaran buruh yang semula kesadaran ekonomis kedalam
kesadaran politis. Bagaimana merubah nasib buruh tidak hanya dilihat dari fungsional
tetapi meruntkan belengu penindasan ini secara struktural
Page 77 of 128
keuntungan dan kerugian yg anda peroleh selama terjun dalam serikat buruh
dilihat dari kacamata anda sebagai mahasiswa aktif?
Kalau dilihat dari keuntungan dan kerugian dilihat dari mahasiswa itu sendiri
terhadap kaum yang tertindas. Memang mahasiwa harus bisa juga menempatkan diri
sebagai pelajar dan menempatkan posisi pada kaum yang tertindas. Walau mahasiswa
tidak bisa membagi waktunya namun disini juga berbicara masalah kebutuhan-
kebutuhan pokok dari buruh (kaum yang tertindas)itu sendiri. Kita sebagai mahasiswa
harus berani bunuh diri kelas istilahnya seperti itu
bagaimana dengan prestasi akademis anda?
kalau mebnurut saya prestasi akademis saya tidak terlalu penting, namun kita
harus bisa menmpatkan waktu antara mengadvokasi buruh dengan kita sebagai
mahasiswa. Dengan merubah kesadaran buruh yang semula kesadaran ekonomis
kedalam kesadaran politis. Dengan mengadvokasi buruh seperti ini, saya bisa belajar
banyak hal yakni dapat melatih kesabaran dan ketelatenan diri.
Page 78 of 128
2. Nama : Agus Wibowo
Tempat, Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin : Laki-laki
Universitas/Institut : Airlangga Surabaya
Fakultas (1) : Hukum
Fakultas (2) : Pajak
Angkatan (1) : 2002
Angkatan (2) : 1999
Organisasi Buruh : Ikatan Orang Hilang (IKOHI)
bagaimana anda melihat kondisi buruh di surabaya khususnya
kurang dari cukup dari kebutuhan hidup yang layak
karakteristiknya gmna?
disiplin dan kolektifisme(kebersamaan).karena dilikungan kerja mereka (buruh)
dilatih untuk kolektifisme itu sendiri kepada unit2 kerja.dengan kondisi buruhnya
kurang layak dan kurang memenuhi.
Bagaimana menangapi respon buruh terhadap siklus demokrasi di indonesia?
selama ini buruh hanya sebagai alat pengumpul suara saja. Contohnya calon wakil
hanya menyinggung buruh dari berapa upah yang akan di peroleh buruh, dengan
penetapan di setiap sektor yang berbeda-beda.
Page 79 of 128
Bagaimna anda melihat serikat buruh yang ada di surabaya advokasi dan
memperjuangkan hak-hak buruh, dan jenisnya?
advokasi yang kami kerjakan ada 2 yakni advokasi likidasi dalam hal ini adalah
hukum ketika buruh bersentuhan langsung dengan permasalahan industrial dan hal ini
memasuki rana advokasi likidasi. Dan yang ke dua adalah advoksi wilayah non-
likidasi yang cenderung kepada tekanan politik karena pemerintah bisa sebagai
anggota pengupahan tentu mereka adalah lembaga politik yang dipilih oleh rakyat.
Dan buruh seharusnya juga melakukan perjuangannya untuk mendapat hak2nya
melalui jalur2 politik untuk menekan pemerintah. Contohnya saja demo, dan adanya
proses lobi ke pemerintah.
Bagaimna anda Melihat setiap kebijakan pemerintah berkaitan dengan
kesejahteraan kaum buruh?
jadi kalau berbicara tentang buruh dan kesejahteraannya yakni berkaitan dengan
upah. Yang kita tau bahwa upah itu di godog dalam dewan pengupahan, yang
didalamnya ada praktisi akademisi, serikat buruh, pemerintah dan lembaga yang
lainnya. Kalau ngomong dewan pengupahan mereka yang merumuskan beberapa
sebenarnya kebutuhan pokok yang di butuhkan buruh di surabaya. Dan sebenarnya
kemarin sudah di sepakati 2 juta untuk memenuhi kebutuhan seorang buruh namun
kemarin disahkan hanya 1 juta. Dan 1 juta itu menurut kami kurang dari kebutuhan
layak seorang buruh.
Page 80 of 128
Buruh itu saya bedakan menjadi 2 yakni buruh kuning dan buruh merah. Dan kita
mendukung perjuangan buruh merah dengan mengetahui seperti apa perjuangan dan
advokasi mereka.
Dan bagaimana serikat buruh anda melihat penetapan UMK yang ada di sby?
sebelum adanya penetapan UMK, kami beserta teman2 melakukan aksi . Dan teman2
serikat buruh merah mencium adanya konspirasi yang terjadi saat penetapan UMK
mulai dari kabupaten hingga kota.
Dimana teman2 yang mewakili penetapan umk dalam dewan pengupahan yang
sebenarnya tidak murni memeprejuangkan buruh. Dan ketika kita mengadvokasi
buruh di maspion yang saat itu di PHK mereka diam dan tidak melakukan apa2, yang
boleh advokasi saat itu adalah orang2 dari luar, dimana serikat buruh tersebut adalah
kaki tangan dari perusahaan itu sendiri, hal ini berdasarkan cerita dari teman2
MASPION yang di PHK. Dan ketika itu serikat buruh yang ada di perusahaan itu
tidak mau membantu teman2 yang di PHK.
Sejauh mana serikat buruh anda mengadvokasi mengenai UMK 2010?
Peran kami ketika tidak melakukan advokasi langsung (perorganisisran) terhadap
buruh, namun kita juga melakukan suport solidaritas entah itu pada ranah hukum atau
pun pada ranah politik. Kmaren kami melakukan solidaritas serikat buruh
memperjuangkan upah layak UMK kota surabaya yang berkisar 2juta, jadi kita masih
pada taraf solidaritas.
Page 81 of 128
Apkah anda pernh melihat adanya intervensi dari aktor2 maupun elit2 politik
mempengaruhi perjuangan serikat buruh?
Tentu saja, aktor2 politik, pemerintah juga terlibat. Karena kembali pada ranah
regulasi atau peraturan perundang2an, sebenarnya banyak hak2 kaum buruh yang
tidak di akomodasi pada rumusan perburuan perundang2an. Dan yang kedua soal
penetapan upah dimana seharusnya pemerintah yang melakukan survei yang
seobjektif mungkin berdasar kepada kebutuhan hidup layak para buruh ternyata
kemudian mendukung pengusaha untuk menetapkan upah yang jauh dari kehidupan
layak para buruh.
Apakah ada intervensi pihak pengusaha sendiri kepada perjuangan serikat
buruh?
Tentu saja ada, pengalaman yang saya ketaui hingga saat ini, bahwa kenyataan yang
ada pada 1 perusahaan diberlakukan 1 serikat buruh, dimana serikat buruh ini
perpanjangan tangan dari pengusaha di perusahaan itu. Hal ini berdasarkan kepada
cara perjuangn serikat buruh itu.
Bagaimana harapan kedepan mengenai serikat buruh yang anda jalankan?
Jadi kami tetap berkeyakinan bahwa seriakt buruh itu bergerak secara murni. Yang
bergerak memperjuangak hak2 buruh. dan tidak merupakan perpanjangan tangan
dari pengusaha atau pun juga teman dekat dari pemerintah. Dan harapan kami
serikat buruh itu memang benar2 dari buruh yang memperjuangkan hak2 buruh
Page 82 of 128
Berbicara personal, anda sebagai mahasiswa bagaimana anda melihat
karakteristik mahasiswa saat ini?
Kalau melihat mahasiswa saat ini, sama saja dengan karakteristik mahasiswa dulu.
Kalo berbicara menurut pribadi saya, dengan mengadvokasi buruh dengan masuk
kedalam serikat buruh. Saya memiliki pengalaman yang cukup banyak dengan terjun
kedalam srikt buruh. Dan ranah regulasi yang kita pelajari dibangku perkuliahan
ternyata pada implementasinya buruh di rugikan oleh regulasi peraturan (UUD) itu
sendiri. Ketika saya sebagai mahasiswa hukum tidak mengetahui permasalahan buruh
dengan regulasi peraturan yang ada sangat disayangkan.
Bagaimana anda melihat anda sebagai mahasiswa, yg sebenarnya di tuntut
untuk belajar dengan anda seorng aktifis yng meAdvokasi buruh?
Ini terkait dengan jawaban sebelumnya, mahasiswa, buruh dan kelompok sektor
masyarakat lain. Mahasiswa kalau tidak terjun, maka tidak mengetahui permaslahan
kehidupan di luar dan sangat disayangkan. Karena implementasi dari kegiatan belajar
yang di berikan melewati kampus sebagai mahasiswa itu di tuangkan pada kehidupan
di luar.
Bagaimana perspektif anda hubungan antara mahasiswa dengan buruh?
Ya ada kaitannya. Karena mahasiswa kalau sudah lulus akan menjadi buruh juga,
kecuali dia wiraswasta yang mempunyai modal sendiri. Karena disini buruh Yang
kita maksud definisinya bukan yang bekerja di pabrik maspion, sier, dll. Disini buruh
Page 83 of 128
itu tidak memiliki alat produksi kemudian dosen itu buruh, pekerja pers itu buruh.
Dan ketika kita lulus kita pun juga menjadi buruh pada perushaan, dan jika upah kita
tidak layak apa yg kita akan lakukan. Tetepkan kita akan melawan
Apa yang anda rasakan saat ini dengan melihat untung-ruginya dengan masuk
pada serikat buruh dan melihat anda sebagai mahasiswa?
Kalau berbicara untung-ruginya, bnayak untungnya. Kalau berbicara rugi, hanya
permaslahan mahasiswa itu tidak bisa mambagi waktu saja. Ketika porsi belajar
dengan mengadvokasi itu tidak seimbang maka hal itu menjadi suatu kerugian. Yang
terpenting adalah membagi waktu.
Bagaimana prestasi akademik anda dalam bidang akademisi, jika dilihat anda
sebagai aktivis?
Tidak ada masalah ketika saya mengadvokasi buruh. Tidak ada masalah ketika kita
bisa membagi waktu, dan lain sebagainya. Saya lulus di hukum itu 6 tahun. Dan itu
saya 1 smster jeda kuliah dengan mengadvokasi petani.
Page 84 of 128
3. Nama : Ardiansah
Tempat, Tanggal Lahir : Lamongan 12 Desember 1988
Jenis Kelamin : Laki-laki
Universitas/Institut : Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel (IAIN)
Fakultas/Jurusan : Dakwah/Komunikasi
Angkatan : 2005
Organisasi Buruh : Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI)
Reni (R): mulai ari pertanyaan pertama, bagaimana anda melihat kondisi
buruh yang ada di Indonesia saat ini terutama di Surabaya?
A: Ya, kondisi buruh saat ini sangat memprihatinkan karena UMKny tidak sesuai
denagan kebuuthan hidup layaknya.
R: lanjut ke petanyaan kedua, menurut anda sebagai mahasiswa yang erjun di
organisasi buruh bagaimana anda melihat karateristik buruh yang ada saat ini?
A: karateristik buruh hari ini adalah masih bersifat borjuis ya, jadi maksudnya dia
tidak paham akan posisi dia yang hari ini telah dihisap oleh p0ara pemilik modal.
R: lanjut ke pertanyyan berikutnya, bagaimana respon serikat buruh anda
terhadap menyikapi siklus demokrasi yang terjadi di Indonesia saat
inimenyangku problem – problem buruh yang ada?
Page 85 of 128
A: jadi harinbi, kami dari SMI melakukan solidaritas kepada perjuangan kawan –
kawan buruh
R: bagaiamana Anda melihat serikat buruh yang ada di Surabaya melakukan
advokasi guna memperjuangkan hak- hak dasar kaum buruh?
A: jadi hari ini kan hanya sedikit eeee… serikat – serikat buruh yang melakukan
advokasi- advokasi terhadap kaum buruh dan kalau ada beberapa kawan yang kawan
buruh melakukan advokasi ini kan melalui dengan kasusu – kasus itu. Jadi
memperjuangkan hak – hak normatifnya semisal UMK, jamsostek, dan kebutuhan –
ken=butuhan normative lainnya.
R: apakah organisasi anda pernag melakukan advokasi dan apa saja bentuk
dan jenis advokasi tersbut?
A: kalau secara organisasi belum tapi kalau bergabung dengan kawan – kawan serikat
buruh sering. Dari melakukan advokasi – advokasi melalui dinas tenaga kerja dinas
tenagan kerja tentang kasus – kasus yang ada di buruh, yang ada di pabrik – pabrik
itu.
R: aaa…. Bagaimana anda serta organisasi anda melihat dan mengikuti
perkembangan penetapan UMK Surabaya saat ini?
A: jadi penetapan UMK buruh ini kan masih banyak yang di apa suap menuyap
antara pihak – pihak buruh dengan pngusaha itu dan…
Page 86 of 128
R: terus sejauh mana advokasi organisasi anda mapu memperjuangkan nasib
kaum buruh dalam menetapkan UMK than 2010?
A: ya msih hanya sebatas dalam melakukan advokasi sama kawan – kawan buruh
ya… aksi – aksi terus melakukan tekanan – tekanan kepada pemerintah agar UMK
buruh ini dinaikkan sesuai dengan kebutuhan hidup layak nya.
R : Dan apakah ada intervensi menurut anda dan organisasi anda apakh ada
intervensi actor atau pihak politik dalam mempengaruhi perjuangn serikst
buruh yang ada di Surabaya?
A: ya.. beberapa kan banyak elit – elit politik yang main untuk menetukan upah
sering bernegoisasi dengan kaum – kaum pengusaha…seperti itu, kebanyakan di
Surabaya sperti itu. Tapi juga ada apa salah satu organisasi yang kemudian masih
independent dan tidak dipengaruhi oleh elit – elit dan untuk memperjuangkan hak –
hak buruh secara murni. Tidak ada intervemsi dari elit – eli politik maupun
pengusaha. Masih independent.
R: adakah intervensi pihak pengusaha dalam mempengaruhi perjuangn serikat
buruh anda?
A: ada, kalau kita melihatnya lebih pada melobi – melobi atau menyuap – menyuap
serikat buruh agar UMK buruh itu bias dimurahkan seperti itu. Jadi intervensinya
lebih pada suap – menyuapnya.
Page 87 of 128
R: dalam banyak hal bagaiman anda dan organisasi anda melihat setiap
kbjakan yang dilakukan oleh bpemerintah berkenaan dengan nasib buruh?
A: kalau kita melakukan kebijakan pemerintah terhadap nasib buruh hari inin tidak
satu pun yang berpiha kepada kaum buruh ya… mulai dari penetapan uoah yang tidak
transparan terus kerja kontrak, pemutusan jamsostek yang sekarang diberikan oleh
pengusaha. Begitu.
R: apakah harapan anda mengenai kondisis buruh yang ada di Surabaya
terlebih yang pernah anda advokasi?
A: ya harapannya agar kaum buruh di Indonesia ini lebih sejahtera, mendapatkan
upah yang sesuai dengan hasil kerjanya
R: ya sekarang saya akan bertanya dalam tataran anda sebagai mahasiswa.
Menurut anda, sebagai mahasiswa ang terjun di organisasi bagaimana anda
melihat karateristik mahasiswa yang ada saat ini?
A: ya.. mahasiswa saat ini kan cenderung pragmatis ya jauh dai kondisi – kondisi
social yang ada pada hari ini. Seharusnya sebagai kaum intelektual harus peka
terhadap kondisi social yang ada tapi hari ini jarang mahasiswa yang mau dan ikut
memperjuangkan hak – hak buruh.
Page 88 of 128
R: apa yang melatar belakangi sikap anda dalam memperjuangkan kaum buruh
dilihat bahwasanya anda sorang mahasiswa yang memilijki kewajiban untuk
belajar?
A: ya jadi.. kalau kita melakukan terjun kepada kaum buruh ini kan sama berarti kita
belajar. Jadi mau nggak mau kta ke depan akan menjadi kaum buruh kan. Seperti itu.
Tapi y nggak melepas dan nggak mengesampingkan tugas belajar kita. Itukan
tanggung jawab kita sebagai mahasiswa.
R: dalam perspektif anda, bagaimanakah selaaknya hubungan antar seorang
mahasiswa dengan seorang buruh dalam memperjuangkan nasib buruh itu
sendiri?
A: jadi hubungannya, ya kita sbagai mahaiswa juga harus saling membentu karena
kondisi hari ini kan rakyat ini kan mngalami penindasan. Jadi harus membuat
persatuan di segala mulit sector karena musuh yang kita hadapi hari ini adalah sama.
R: apakah yang anda rasakan sampai saat ini dalam hal keuntungan dan
kerugian yang anda peroleh selama tejun dalam organisasi melihat anda
seorang mahasiswa aktif?
A: kalau kentungan, kita bias belajar banyak bisa tau undang – undang yang dibuat
mengenai perburuhan, bagaimana mengadvokasi. Itu beberapa kuntungannya. Ada
banyak keuntungan dalam proses belajar kita.
Page 89 of 128
R: bagaiaman prestasi belajar akademik anda selama mebngikuti organsasi dan
apa saja gangguannya?
A: ya prestasi akademik hari ini ya tidak mempengaruhu terhadap aktifitas – aktifitas
saya di apa,, di organisasi. Jadi untuk akademik ya masih sama dengan kawan –
kawan yang ada di kampus.
R: apakah prestasi akademik anda menurun atau malah naik selama mengikuti
organisasi ini?
A: malah naik. Jadi yang dulunya kuliah dan malas belajar.. hari ini mulai rajin
belajar dan kuliah.
Page 90 of 128
4. Nama : Andy Kristiantono
Tempat, Tanggal Lahir : Madiun, 2 Agustus 1978
Jenis Kelamin : Laki-laki
Universitas/Institut (1) : Institut Tekhnologi Pembangunan Surabaya
Universitas/Institut (2) : Unitomo
Fakultas (1) : Teknik
Fakultas (2) : Hukum
Angkatan (1) : 1997
Angkatan (2) : 2005
Organisasi Buruh : Serikat Buruh Kerakyatan – Kongres Aliansi Serikat
Buruh Indonesia (SBK-KASBI)
Untuk pertanyaan pertama, bagaimana Anda melihat kondisi buruh yang ada
di Indonesia khususnya di Surabaya saat ini?
Jadi sebenarnya kondisi buruh di Indonesia dari hari ke hari itu tidak ada perubahan
sama sekali, justru makin tertindas gitu. Dan ini sebenarnya implikasi dari liberalisasi
penuh sekarang ini, jadi misalnya dari tahun ke tahun kalau dimulai Pasca 45 itu
sampai sekarang ini khan justru buruh dihadapkan pada sistem yang semakin
menindas gitu, jadi itu bisa dilihat ketika kebijakan-kebijakan yang terkait masalah
perburuhan semakin hari semakin menindas kepentingan buruh dan misalkan pasca
tahun 45 itu dulu pernah ada Undang-Undang Perburuhan yang memihak
kepentingan buruh itu pada Undang-Undang nomor 12 tahun 1964 dan Undang-
Page 91 of 128
Undang nomor 52 tahun 57 dan waktu itu karena semangat pasca kemerdekaan itu
cukup besar jadi memayoritaskan negara itu memihak kepentingan kaum buruh. Lha
Undang-Undang yang saya jelaskan 2 tadi sebenarnya UU Perburuhan paling
progresif. Sebenarnya di Asia pada waktu itu karena memang implikasi dari UU itu
memihak pada buruh, pengakuan UU itu diakui pada waktu itu. Nah, buruh itu khan
semakin terhimpit posisinya, artinya pasca tahun 45 ada kaitannya dengan situasi
Internasional, ada pertemuan di Genewa waktu itu tepatnya bulan November 1967 itu
yang isinya adalah pengambilalihan ekonomi Indonesia banyak terlibat korporasi
internasional waktu itu seperti yang terlibat misalkan General motor terus apa
Undang-Undang nomor 1 tahun 67 tentang penanaman modal asing itu kemudian
membuka ruang sebenarnya ada perubahan yang signifikan terkait masalah
kesejahteraan buruh waktu itu. Nah, konsekuensi dari konsensus Genewa pada waktu
itu khan mau tidak mau khan jelas Soeharto yang berkuasa menawarkan upah buruh
sebagai alat menawarkan penanaman modal asing ke Indonesia itu jelas memang
adalah upah buruh di Indonesia. Sebenarnya bukan itu saja karena semakin bergulir
misalkan tahun pasca 67 itu semakin bergulir akhirnya sampai saat ini buruh
dihadapkan pada persoalan justru pokok, artinya persoalan pokok itu dimaknai buruh
dihadapkan pada situasi yang sulit seperti saat ini, apalagi pasca SBY terpilih kembali
itu jadi dinamika penting pada buruh itu dimulai apa politik balas budinya SBY
terhadap modal salah satunya adalah mengadakan nasional summit bulan pertama
adalah menghilangkan hak pesangon bagi buruh, jadi buruh itu khan punya hak
pokok pesangon ketika memang dia di PHK. Itu memang rencananya mau
Page 92 of 128
dihilangkan hak-hak ekonominya itu yang pertama, terus sekarang itu khan buruh
dihadapkan pada situasi yang pelik regulasi tentang kawasan ekonomi khusus bayar
gitu. Memang di Jawa Timur proposal tentang Jawa Timur akan disahkan sesuai
kawasan itu sepengetahuan saya seperti misalkan kayak Rungkut dan di Pasuruan,
trus di Tuban itu ada Industri Semen Tuban trus, trus kawasan industri Maspion sama
Madura itu. Nah, ada berapa daerah yang rencananya dijadikan sebagai kawasan
ekonomi khusus dampak terhadap buruh apa dalam kawasan ekonomi khusus itu saya
menyanggupi itu ada sebuah kedaulatan negara dalam negara karena kawasan
ekonomi khusus itu khan desainnya mencontoh industrialisasi di China markas
sosialisme memberlakukan itu memang akan diterapkan di Indonesia dan India sudah
memberlakukan, itulah lagi implikasinya terhadap buruh karena kawasan itu
kerjasamanya multilateral jadi kerjasama pemerintah daerah dengan negara yang lain
maka kedaulatan negara memang akan hilang di kawasan ekonomi khusus lah bagian
kawasan ekonomi khusus itu nanti upah buruh akan ditentukan sendiri di kawasan
ekonomi khusus itu tidak melalui negara karena selama ini khan penentuan upah
buruh itu khan ada intervensi negara di kawasan ekonomi khusus itu tidak ada peran
apa intervensi negara dalam penetapan upah buruh trus pemberhangusan hak
berserikat. Jadi kalo sekarang ini siapapun boleh mendirikan serikat buruh khan kalo
mendirikan minimal ada 10 orang dalam satu pabrik bisa mendirikan serikat buruh
tetapi dalam pemberhangusan itu jadi buruh tidak bisa mendirikan serikat buruh yang
hanya diakui hanya serikat buruh pemerintah. Jadi buruh independen dijauhkan di
kawasan ekonomi khusus itu nanti ya macem-macem. Disini akan didirikan
Page 93 of 128
pengadilan khusus perburuhan yang memang kontra dengan hukum peradilan di
Indonesia itu. Banyak problem yang dihadapi kawan-kawan, misalkan di daerah itu
akan didirikan cadangan tenaga buruh secara khusus di ya kayak misalkan kayak di
mess, jadi interaksi dengan masyarakat sosial semakin berkurang. Itu gambaran
secara umumnya seperti itu, sebenarnya itu tidak jauh berbeda apakah menurut
pemahaman kami jadi buruh itu khan tidak mengenal tanah, artinya ya buruh di
Surabaya pasti tidak jauh berbeda kondisinya dengan buruh di Tangerang, buruh di
beberapa wilayah-wilayah di luar negeri pun tidak jauh berbeda. Artinya, kita buruh
di Surabaya tidak ada kekhususan gitu lho, terkait masalah perburuhannya semacam
itu. Itu situasi umumnya semacam itu, trus sekarang ini khan juga semakin aktif
kayak sistem kerja kontrak, sistem kerja outsourcing. Jadi sistem kerja semacam itu
informalisasi hubungan kerja jadi kontrak dan outsourcing itu tidak ada kepastian
hubungan bekerja. Beda dengan buruh tetap, itu khan kepastian kerjanya jelas beda
dengan buruh kontrak, itu khan waktunya sempit. Ada yang 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun,
lebih parah lagi sistem kerja outsourcing jadi buruh ketika masuk kerja harus
membayar 1 juta, ada yang 500 ribu, ada yang membayar 3 juta, itu upahnya juga
tidak jauh berbeda. Jai upah itu khan pada hakekatnya tidak pernah meningkatkan
kesejahteraan buruh, karena upah itu khan diberlakukan tiap satu Januari, awal
Januari pada saat itu pada saat itu non problem ya itu khan hakekat kenaikan upah itu
tidak ada sama sekali karena kenaikan itu pasti dibarengi dengan kenaikan harga
barang, kenaikan kos-kosan, kenaikan listrik, macem-macem dan sebenarnya secara
Page 94 of 128
riil buruh tidak pernah mendapatkan upah yang layak dari pemilik modal, ada yang
kurang gak??
Menurut Anda, sebagai seorang mahasiswa yang terjun di organisasi serikat
buruh, bagaimana Anda melihat karakteristik buruh yang ada saat ini?
Jadi sebenarnya karakteristik buruh yang tidak jauh berbeda seperti yang saya
sampaikan di awal tadi. Buruh itu khan punya watak yang tidak bisa berubah dari era
tahun sebelumnya sampai saat ini. Watak buruh yang pertama itu khan memang jadi
kapitalisme, itu khan membentuk karakter buruh, berkolektif dalam artian memang
buruh itu tidak bisa bekerja sendirian dalam sebuah perusahaan. Ketika seorang buruh
itu memproduksi sepatu, dia juga akan berkolektif secara bersama dengan buruh yang
lain. Ada yang membuat solnya, ada yang membuat talinya, ada yang membuat
desainnya, macem-macem itu. Kolektifitas itu sebenarnya ada sejak ada terbangun di
pabrik. Itu karakteristik buruh semacam itu. Yang kedua yaitu disiplin buruh
sebenarnya punya disiplin yang tinggi, karena memang sistem di perusahaan itu khan
teratur gitu khan jam kerjanya juga jelas. Kalo memang masuknya jam 8 ya semua
masuk jam 8. Kalo pulang jam 4 ya semuanya pulang jam 4, itu karakteristik buruh
semacam itu. Nah, dalam konteks posisi mahasiswa dalam melihat karakteristik
buruh semacam itu. Ya cuman problem yang di alami buruh itu khan ya buruh itu
sebenarnya kalo di dorong kawan-kawan intelektual itu khan juga bisa karena
problem buruh itu khan juga bekerja jadi tidak ada waktu buat belajar lagi di rumah
melihat perkembangan ekonomi politik Indonesia saat ini. Waktunya tersita di
Page 95 of 128
pekerjaan semua karena memang dia divorsir kerja terus, setelah kerja dia harus
misalkan mengurusi problem domestik keluarganya, itu jadi aktivitas sosialnya
semakin berkurang juga. Apa yang keliru, cukup ya?
Bagaimana respon serikat buruh melatarbelakangi demokrasi Indonesia ini
seperti melihat pentas demokrasi yang adalah seperti Pemilu Pilkada?
Jadi kalo lebih spesifik pandangan serikat buruh kerakyatan KASBI itu pandangan
politik kami atas situasi atau siklus demokrasi Indonesia saat ini kami memahaminya.
Situasi demokrasi ini situasi demokrasi semu, demokrasi yang trendnya demokrasi
liberal itu khan trendnya semua yang dialami kawan-kawan bahwa situasi politik itu
juga tidak melindungi kepentingan kaum buruh. Kami beranggapan Pemilu saat ini ya
Pemilu borjuasi, gitu khan penjelasan sederhana ya seperti ini. Jadi misalkan hal yang
paling spesifik jadi perburuhan terdapat Undang-Undang nomor 21 tahun 2000
tentang kebebasan berserikat itu tapi pada hakekatnya tidak ada hal-hal khusus bagi
serikat buruh dalam UU itu. Misalkan hak untuk melakukan pemogokan itu tidak ada
di UU Serikat Buruh, padahal itu paling fundamental serikat buruh melakukan
pemogokan itu nah makna demokrasi seperti ini khan makna demokrasi seperti ini
khan hilang di lingkup yang lebih kecil pada lingkungan serikat buruh itu. Dalam
masalah umum yang terkait masalah Pemilu ya kawan-kawan buruh hanya tidak
pernah melibatkan partisipasi buruh itu sendiri. Semua partai politik yang ada ini
khan justru sebagai alat kepentingan borjuasi, itu khan bisa dilihat dari aturan-aturan
perburuhan sekarang ini khan justru memihak kepentingan modal, padahal regulasi
Page 96 of 128
itu khan dibuat oleh partai politik di Dewan Perwakilan sana gitu. Jadi itulah situasi
demokrasi ya berpihak kepada kepentingan berjuasi.
Bagaimana anda melihat serikat buruh yang ada di Surabaya melakukan
advokasi guna memperjuangkan hak-hak dasar kaum buruh bentuk dan
jenisnya advokasi tersebut khususnya bentuk dan jenis advokasi serikat buruh
dari KASBI?
Jadi serikat buruh di Surabaya itu khan jumlahnya lebih dari 20 an, cuman memang
kami melihat hampir semua serikat buruh yang ada di Surabaya tapi di Indonesia
tidak melihat kepentingan kaum buruh. Hal yang paling konkrit tadi ketika
menentukan upah di kawasan Surabaya itu. Hampir mayoritas semua serikat buruh
yang menentukan kebijakan upah itu justru tidak memihak pada kepentingan kaum
buruh, misalkan ya justru memihak kepentingan pemilik modal dari pada kepentingan
buruh sendiri dalam pembuatan regulasi di tingkat lokal. Kalo dalam keseharian
menangani kasus justru banyak serikat buruh sekarang jadi makelar kasus perburuhan
terus ada kawan-kawan serikat buruh yang punya lembaga outsourcing sendiri ya
saya pikir kondisi serikat buruh yang ada di Surabaya semacam itu kami menganggap
ada militansi serikat buruh di Surabaya kecuali kalo pandangan kami KASBI sendiri
yang lebih maju pada kawan-kawan serikat buruh yang laen lah kawan-kawan serikat
buruh itu khan terjebak pada serikat buruh yang dimaknai serikat buruh padahal
perjuangan serikat buruh tidak bisa dilepaskan pada perjuangan politik perjuangan
Page 97 of 128
serikat buruh terjebak dengan mainstream seperti itu. Memaknai buruh pada
persoalan politik tidak ada sama sekali.
Sejauh ini adakah intervensi dari aktor atau pihak politik maupun dari
pengusaha itu sendiri dalam mempengaruhi perjuangan serikat buruh Anda?
Ada, aktor-aktor besar ya misalkan partai politik yang ikut dalam Pemilu kemaren
ada yang klaim partai buruh, partai pekerja tapi khan dalam prakteknya juga tidak
melihat perjuangan kaum buruh. Yang kami tangkap kaitannya partai politik dengan
serikat buruh ya di Indonesia serikat hanya dikondisikan serikat buruh diwadahi
partai politik. Itu dalam kerangka hubungan organisasi dengan serikat buruh saat ini.
Intervensi yang cukup besar sebenarnya regulasi di legislatif itu. Jadi khan intervensi
pemaknaannya tidak ada regulasi partai politik yang mendorong perbaikan buat buruh
dan gerakan buruh itu sendiri. Itu dalam makna kecenderungan saat ini. Tapi
sekarang kawan-kawan buruh sebenarnya punya gagasan bagaimana mendorong
misalkan punya organisasi politik berbasis kelas itu sebenarnya mempunyai gagasan
seperti itu ada melihat situasi politik yang kaitannya ada dengan serikat buruh.
Misalkan kawan-kawan KASBI sering mendiskusikan pentingnya alat politik untuk
berkuasa itu cuman khan apakah dalam materi siap otodidak itu khan kebutuhan
pentingnya alat politik bagi serikat buruh itu penting buat kawan-kawan semacam itu.
Bagaimana Anda serta serikat buruh mengikuti perkembangan dalam melihat
penetapan UMK sampai saat ini?
Page 98 of 128
Jadi kebetulan KASBI masuk di dewan pengupahan kota Surabaya. Kebetulan saya
sendiri yang masuk di dewan pengupahan kota Surabaya itu. Nah, kaitannya dengan
penetapan UMK 2010 ini khan hampir semua serikat buruh yang ada di Jawa Timur
itu menandatangani usulan UMK 2010 kecuali kami. Kami menolak penetapan UMK
2010 karena kami menganggap angka-angka yang ditetapkan Gubernur itu tidak
memenuhi kebutuhan riil kaum buruh. Misalkan Surabaya itu khan 1.031.500 itu
tidak memenuhi kebutuhan buruh, padahal buruh punya keluarga dan macem-macem
itu Surabaya tertinggi di Jawa Timur belum daerah lain yang lebih rendah dari
Surabaya, ya secara prinsip KASBI menolak karena memang tidak memenuhi upah
layak 2010.
Karena memang tidak memenuhi upah layak, terus situasi penetapan UMK
2010memang sarat dengan konspirasi, manipulasi rekayasa itu karena saya terlibat
langsung saya tahu misalkan manipulasi angkanya itu jelas. Misalkan mensurvey
sebuah barang harganya 20.000 tap pada dewan pengupahan menjadi 10.000, macam-
macam kayak gitu, terus ada unsur money politik atau penyuapan terhadap buruh.
Nah situasi tersebut mendorong kami secara organisasi menolak penetapan UMK
2010 itu.
Sejauh mana advokasi serikat buruh anda mampu memperjuangkan nasib
buruh dalam penetapan UMK 2010?
Sebenarnya yang kami upayakan normatifnya, hukum formalnya memang kawan-
kawan akan berusaha memajukan uji materi ke Mahkamah Agung itu terkait dengan
Page 99 of 128
regulasi upah. Regulasi upah sifatnya nasional ditetapkan menteri tenaga kerja. Nah
memang regulasi sifatnya nasional harusnya sifat perlawanannya secara nasional.
Dalam hukum formal kawan-kawan memang menyiapkan uji materi peraturan
menteri no. 17 tahun 2005 itu tentang komponen hidup layak buruh akan kami
lakukan judicial review karena memang peraturan itu tidak mencerminkan upah layak
bagi buruh itu adalah hukum formalnya kayak gitu. Sekarang ini yang bisa kita
lakukan adalah memperjuangkan kenaikan di tingkat pabrik-pabrik, arti pemaknanya
adalah memperkuat serikat buruh yang ada di perusahaan melakukan negoisasi agar
upahnya lebih tinggi dari penetapan UMK 2010 itu dalam skup yang lebih kecil
serikat buruh berjuang ke perusahaan agar upahnya lebih tinggi dari penetapan UMK
2010 itu. Gerakan secara umum kawan-kawan mengkonsolidasikan masalah UMK
itu. Upaya terus menerus yang kami upayakan.
Apa harapan anda terhadap kondisi buruh yang ada di Surabaya terutama
yang anda advokasi??
Kalo harapan KASBI terhadap kawan-kawan buruh sebenarnya sederhana. Kawan-
kawan itu mau memperjuangkan nasibnya sendiri, kan tidak mudah sebenarnya, ya
butuh alat untuk memperjuangkan semacam itu. Ya harapannya buruh mempunyai
serikat buruh yang militan yang independen dan mandiri. Itu harapan organisasi
kayak gitu. Jadi buruh harus punya alat untuk memperjuangkan nasibnya sendiri, jadi
kalo buruh tidak punya alat perjuangan untuk menikmati hasilnya sendiri. Sebenarnya
kita punya harapan besar yaitu buruh punya serikat buruh yang anti suap, militan dan
Page 100 of 128
bener-bener memperjuangkan nasib buruh, terus yang kedua harapannya secara
nasional karena banyak serikat buruh yang konservatif yang memang dibentuk untuk
menjinakkan kaum buruh, ya harapannya memang kawan-kawan yang punya serikat
buruh itu ya bergabung menjadi satu untuk menendangi serikat buruh bentukan
pemerintah itu.
Menurut anda sebagai mahasiswa yang terjun di organisasi serikat buruh,
bagaimana anda melihat karakteristik mahasiswa yang ada saat ini?
Kami sebenarnya banyak kami berkoalisi dengan mahasiswa sudah cukup lama
sebelum 1998. Sebelumnya kawan-kawan sudah berkomunikasi dan berinteraksi
dengan gerakan mahasiswa. Ya penilaian kami ada degradasi besar-besaran di
mahasiswa sendiri. Problem dari kami kan adalah bisa bertemu dengan kekinian
buruh itu, dulu sangat masih tapi situasi sekarang ini hanya beberapa serikat buruh.
Sebenarnya serikat buruh juga punya problem yang cukup pelik juga, misalkan
pengorganisasian di sektor mahasiswa juga menurun secara kuantitas juga menurun
terus juga karena ada beberapa problem yang di alami mahasiswa itu sendiri. Kami
menganggap misalkan mahasiswa itu kan sektornya tidak dinamis berbeda dengan
buruh yang tiap hari mengalami situasi konflik yang tidak berhenti. Situasi di pabrik
kan dihadapkan dengan situasi majikan yang seenaknya sendiri dan ada undang-
undang yang tidak memihak sehingga situasi konfliknya cukup besar, nah perlawanan
buruh lebih mudah pengorganisasiannya. Hal ini berbeda dengan kawan-kawan
mahasiswa yang isunya parsial, misalkan BHP itu. Itu juga mandeg kan. Kami juga
Page 101 of 128
berharap agar kawan-kawan mahasiswa menemukan isu yang bisa dibangun terus
menerus untuk melakukan perlawanan di tingkat mahasiswa itu sendiri, tapi penilaian
kami memang ada penurunan yang luar biasa. Hal ini bisa dilihat dari berkurangnya
intensitas dari mahasiswa di kota, baik secara kuantitasnya juga berkurang. Itu
penilaian kami semacam itu.
Apa yang melatarbelakangi anda dalam memperjuangkan kaum buruh dilihat
bahwasannya anda merupakan seorang mahasiswa yang memiliki kewajiban
belajar??
Problemanya kan kesadaran saya terbangun ketika menjadi buruh pabrik ketika
melihat konflik kepentingan pas di pabrik itu, terus ketidakadilan di pabrik itu ya
memang munculnya sebenarnya dari situasi dominan, saya misalkan walaupun saya
mahasiswa tapi kan keseharian saya bergelut dengan kawan-kawan buruh dan pernah
jadi buruh, ya prosentasenya kesadaran saya terbangun lebih dominan situasi buruh,
situasi mahasiswa hanya memperkuat pemahaman teoritik membangun kesadaran
buruh sebenarnya posisinya kayak gitu.
Dalam perspektif anda bagaimana selayaknya hubungan seorang mahasiswa
dengan perjuangan nasib seorang buruh itu sendiri??
Kalo pandangan saya begini, jadikan sebenarnya kan kaum buruh itu kan kadang-
kadang sering berbenturan, misalkan dengan aktivis mahasiswa yang dulu sering
meneriakkan perubahan situasi ekonomi, korelasinya begini, jadi ketika paska
Page 102 of 128
mahasiswa kawan-kawan mayoritas di legislatif segala macam itu kan di mahasiswa
tapi justru menjadi elit justru menindas kepentingan kami. Kepentingan kaum buruh
walaupun tidak secara umum kita temukan situasi semacam itu namun ada beberapa
mahasiswa yang masih konsisten untuk tetap pada rel perjuangan. Ya secara umum
kami melihatnya seperti itu. Ya mayoritas pembuat kebijakan dulu mantan aktivis
mahasiswa tapi justru ketika di DPR membuat aturan menindas buruh, situasi
umumnya kayak gitu.
Apa yang anda rasakan sampai saat ini dalam hal keuntungan dan kerugian apa
yang anda peroleh selama terjun dalam serikat buruh, anda melihat bahwa
anda seorang mahasiswa yang aktif??
Kalo kawan-kawan disini kan punya pandangan yang cukup jauh dalam memaknai
perjuangan hari ini dan kedipannya. Kalo di kami memahami karena orientasinya
bukan hanya serikat buruh, ya sebenarnya gagasan teman-teman kan bagaimana
mewujudkan sosialisme di Indonesia kan tidak mudah karena memang tidak mudah
maka dibutuhkan proses yang panjang terus butuh keteguhan, perjuangan. Mungkin
hasil perjuangan nanti bukan untuk kami tapi generasi yang ada di masa mendatang
sosialisme itu terwujud. Hal itu yang melatarbelakangi perjuangan KASBI bukan
sekarang tapi untuk perjuangan ke depan. Tapi itu tidak mudah karena yang dialami
oleh aktivitas buruh kan punya problem klasik. Pertama, persoalan domestik
persoalan keluarga itu karena ketika kawan-kawan berjuang mereka punya keluarga,
punya anak, punya istri, punya beberapa keluarga yang kaitannya dengan produksi
Page 103 of 128
itu. Satu sisi mereka berjuang untuk memenuhi haknya sebagai buruh sampai
dihadapkan pada persoalan ekonomi, anaknya sebagian harus sekolah macam-
macam. Jadi problem klasik itu bagaimana berjalan bersama tapi itu kan tidak mudah.
Tapi keuntungannya kalau perjuangan ini dilakukan terus menerus kami yakin hasil
akan diperoleh buruh yang diperjuangkan selama reelnya tetap sama.
Bagaimana prestasi akademik anak selama mengikuti gerakan buruh dan apa
saja hambatannya??
Kalo problem akademiknya yang pasti ketinggalan, jadi pasti molor itu pasti yang
dialami kawan-kawan mayoritas kayak gitu karena memang kesehariannya demikian
di serikat buruh itu. Jadi memang pasti molor dan nilainya buruk. Ya memang begitu
resikonya memang mau kayak gimana lagi.
Page 104 of 128
5. Nama : S. A. Saputro
Tempat, Tanggal Lahir : 22 Juni 1980
Jenis Kelamin : Laki-laki
Universitas/Institut : 17 Agustus Surabaya (Untag)
Fakultas : Psikologi
Angkatan : 2002
Organisasi Buruh : Konsentrasi Gerakan Mahasiswa (KGM)
Bagaimana anda melihat kondisi buruh di indonesia khususnya di daerah
surabaya saat ini??
Saat ini kalo melihat kondisi buruh memang ehh... kita memang lebih maju ya dalam
sektor gerakan baik di gerakan masa tani dan kaum rakyat miskin kota mungkin lebih
maju dibanding gerakan buruh saat ini itu... lebih progresiflah...
Lanjut nomer 2 menurut anda sebagai seorang mahasiswa yang terjun di
organisasi serikat buruh bagaimana anda melihat karakteristik buruh yang ada
saat ini???
Ya kalo kita melihat dan ngomong kelas kita mengakui bahwa kelas pekerja adalah
pemimpin pembebasan ya. Kalo kita ngomong gerakan mahasiswa ini kan masih ada
kelas borjuisnya itu kan masi tidak bisa hilang dari kelas kita dimana tingkat buruh
adalah mempunyai komitmen konsisten dalam melakukan jam ataupun serikatnya
terbukti 8 jam untuk bekerja, 8jam untuk keluarga dan 3 jam untuk berbagi
Page 105 of 128
serikatnya. Untuk menjadi selayaknya gerakan mahasiswa menjadi pelopor dan ini
kita persilahkan kelas yang maju adalah kaum pekerja
Bagaimana respon serikat buruh terhadap siklus demokrasi di indonesia saat ini
melihat event seperti pemilu dan pilkada???
Yah ada beberapa hal inikan kalo di gerakan mahasiswa kita bandingkan ada gerakan
kelompok cipayung yang hari ini masih menjadi underbow partai elitis tapi di
gerakan buruh pun sama di gerakan buruhpun kita maknai ada serikat buruh kuning,
serikat buruh kuning itu seperti SPSI dominasi NU dan KBKI ada di PDInya dan ada
gerakan buruh yang masi berpihak terhadap kepentingan pemilik modal. Jadi kalo
kita lebih maju saat ini adalah gerakan KASBI yang ada di daerah-daerah ini lebih
maju kita gak ngomong sikap situasi pilpres ato pemilu itu tapi kita melihat saat ini
kita melakukan penolakan terhadap sistem parlementer yang masi didominasi
kelompok borjuasi baik militer ,kelompok pemilik modal maupun sisa-sisa reformis
gadungan itu yang menjadi dari sikap KASBI menyatakan masi belum ada sektor riil
yang maju dalam kepemimpinan baik tataran tani maupun kelas buruh belum ada
baik kaum miskin kota maupun kelompok perempuan yang progresif belum ada ujug-
ujugnya hari ini masi didominasi kelompok borjuis yaitu militer, pemilik modal
kapitalis atau sisa-sisa feodal.
Page 106 of 128
Bagaimana anda melihat serikat buruh di surabaya melakukan advokasi guna
memperjuangkan hak dasar kaum buruh. Bentuk dan jenis advokasi tersebut
khususnya bentuk dan jenis advokasi serikat buruh anda??
Selama ini kita lebih di dominasi tentang ekonomi sosial kebutuhan-kebutuhan hak
normatif baik upah layak atau yang dimana sikap-sikapnya masi disekitar
kepentingan dan kebutuhan sosial ekonominya jadi kita tidak menyikapi isu politis
karena hari ini gerakan kita tidak mengarah pada elit pimpinan tapi kita lebih pada
pesoalan sosial ekonminya masi belum ngomong sosial politiknya.
Apa harapan anda terhadap kondisi buruh surabayan terutama yang anda
advokasi ??
Buruh saya pikir sudah seharusnya memikirkan hidup layak baik upah layak 2010pun
kita minta 2 jt itu sudah termasuk transportasi maupun rumah layak bagi kaum buruh
dan sudah saatnya kaum buruh memimpin menjadi pelopor pembebasan . berkuasalah
sudah saatnya buruh memimpin seperti itu.
Adakah intervensi dari aktor pihak politik sendiri maupun ekonom pihak
pengusaha dalam mempengaruhi perjuangan serikat buruh anda??
Ya yang pasti ada terlihat ketika kebijakan UMK 20010 ad intervensui dari
pengusaha yang tergabung di APINDO baik pemerintahan yang tergabung di
DISNAKER maupun pemerintahan walikota Surabaya dan dipimpin gubernur itu
juga salah satu yang menjadi keruwetan dalam survey kita terbukti hasil survey kita
Page 107 of 128
yang murni dari kaum buruh/KASBI lebih dmanipulasi oleh kepentingan pemilik
modal tergabung APINDO maupun DISNAKER kota.
Dalam banyak hal bagaimana anda serta serikat buruh anda dalam melihat
kebijakan yang dilakukan pemerintah berkenan dengan nasib buruh??
Ya yang pasti kita tetep melawan ketika buruh tidak mendapatkan upah layak/ sistem
PHK sepihak atau hari ini sistem kontrak akan kita sikapi dengan aksi-aksi baik
diskusi/mogok-mogok di perusahaan itu seperti saat ini yang kita lakukan.
Dalam mengikuti perkembangan penetapan UMK saat ini sejauh manakah
advokasi serikat buruh anda mampu memperjuangkan nasib buruh dalam
penetapan UMK 2010??
Iya, sementara ini kita terbukti lebih maju ya dari kota-kota tahun hari ini tahun
kemarenlah 2009 ini Surabaya lebih kecil hari ini Surabaya lebih besar tapi itu belum
kemenangan kaum buruh, kemenangan kaum buruh itupun upah layak tidak sesuai
dengan kehidupan yang layak tapi hari ini masih kita prjuangkan 1.031.500 ini adalah
bukti konkrit kita melakukan perlawanan meskipun hari ini belum maksimal
perjuangan itu.
Menurut anda sebagai mahasiswa yang terjun di organisasi serikat buruh
bagaimana anda melihat karakteristik mahasiswa yang ada saat ini??
Page 108 of 128
Ya hari ini kelihatan mandul ya gerakan mahasiswa atau gerakan mahasiswa lebih
banyak mendem dan dugem atau mabuk ya pacaran hedonisme lha itu adalah karakter
gerakan mahasiswa yang sudah aku katakan bahwa mahasiswa masih tidak bisa
menghilangkan kelas borjuisnya hal ini adalah bentuk kongkrit saat ini gerakan
mahasiswa hilang muncul hilang itu adalah bentuk kongkrit gerakan mahasiswa jadi
kita lebih sepakat kelas yang lebih maju adalah kelas pekerja.
Apa yang melatar belakangi anda dalam memperjuangkan kaum buruh dilihat
bawasanya anda merupakan seorang mahasiswa memiliki kewajiban belajar di
kampus??
Kita melihat gerakan mahasiswa setelah punya istilah bahwa ada lagu revolusi...
revolusi.. sampai skripsi ya itu khan bukti konkrit kawan-kawan mahasiswa hanya
melakukan aksi-aksi itu hanya ditingkatan skripsi setelah paska menjadi mahasiswa
ini ambigu, kawan-kawan tidak dipersiapkan kemana saat kita setelah paska menjadi
aktivis jadi istilah gak ada yang namanya mantan aktivis, kalo ngomong aktivis ya
tetep melakukan perlawanan perjuangan terhadap sektor-sektor rakyat. Jadi gerakan
mahasiswa ini paska menjadi mahasiswa khan menjadi kaum pekerja juga menjadi
buruh juga. Apapun yang mendapatkan upah dikatakan buruh jadi mau atau tidak
mau paska mahasiswa ini harus bekerja di perusahaan atau kantor mendapatkan upah
dia harus bergabung di serikat buruh atau dia mendirikan serikat pekerja itu yangjadi
alasan kita mahasiswa sudah tidak punya pilihan jadi gerakan mahasiswa harus
Page 109 of 128
mempunyai pandangan kedepan atau pandangan yang maju bahwa paska mahasiswa
harus bergabung di sektor buruh itu yang menjadi alasan.
Dalam perspektif anda bagaimana selayaknya hubungan seorang mahasiswa
dengan perjuangan nasib seorang buruh??
Ya itu korelasi hubungan ini adalah keterkaitan kenapa kita sambungkan gerakan
mahsiswa paska ini menjadi gerakan buruh dimana mahasiswa ini kan tidak luput dari
biaya pendidikan itukan orang tua kita juga menjadi buruh pekerja biarpun kita
mendapatkan upah jadi korelasinya ketika buruh di PHK atau upahnya tidak layak
atau orang tua kita dapat PHK otomatis kita tidak melakukan melakukan pendidikan
jadi korelasinya hubungan buruh dan mahasiswa sangat keterkaitan dimana juga
ketika pendidikan mahal anak-anak buruh itu juga gak bisa mendapatkan pendidikan
yang layak jadi korelasinya ya itu. Saling membutuhkan mahasiswa yang menyikapi
dunia pendidikan juga butuh orang tuanya mendapatkan upah layak biar dapat
sekolah. Sebaliknya bagi orang tua mendapatkan upah layak anak-anaknya bisa
mendapatkan pendidikan layak.
Apa yang anda rasakan sampai saat ini dalam hal keuntungan dan kerugian apa
yang anda peroleh saat terjun dalam serikat buruh anda. Melihat bawasanya
anda seorang mahasiswa aktif??
Iya kalo kita ngomong keuntungan dan kerugian ini masi belum tergambarkan dalam
final atau kemenangan telak atau final kita wujudkan dalam revolusi itu tapi minimal
Page 110 of 128
hari ini masih dalam tataran konsolidasi membangun front strategis buruh dan
mahasiswa tapi kalo target maksimal kita wujudkan revolusi secara total gitu. Kalo
ngomong kerugian hari ini terbukti tidak bisa tercapainya aliansi strategis seluruh
sektor baik sektor tani atau kaummiskin kotanya pemuda, perempuan ini masi belum
ada hari ini yang kita baca seperti itu masi adanya gerakan buruh dan mahasiswa
itupun masi minim secara nasional. Kalopun ada itu masi ditataran elit.
Bagaimana prestasi akademik anda selama mengikuti gerakan buruh dan apa
saja gangguanya??
Iya kalo ngomong akademik merosotlah pasti bahkan ancaman DO atau ancaman apa
saja ya secara akademis ini ya keluar ya jenuh dosen-dosen atau yang mau melihat
kita kok lama gak pergi-pergi itu yang menjadi hambatan di kita tapi bagi kita kan ya
itu menjadi ini resiko pilihan studi atau berjuang ya kalo berjuang sampai selesai tapi
kalau kawan-kawan hanya melakukan studi sampai skripsi ya itu nanti setengah-
setengah dalam melakukan perjuangan yang pasti resiko nilai kita akan hancur.
Page 111 of 128
6. Nama : Catur Wibowo. T. Agung
Tempat, Tanggal Lahir : Tulungagung, 26 April 1986
Jenis Kelamin : Laki-laki
Universitas/Institut : Airlangga (Unair) Surabaya
Fakultas : Ilmu Budaya
Angkatan : 2003
Organisasi Buruh : Serikat Kedaulatan Mahasiswa untuk Rakyat (SKMR)
bagaimana anda melihat kondisi buruh yang ada di indonesia saat ini
khususnya di surabaya?
ki opo upah ta?
yo pokoke kondisi keseluruhan yo opo neng surabaya iki?
gerakannya di surabaya?
yo mulai gerakan dan karakteristiknya..!!
upahe kan beda-beda, klo upahe umk di surabaya kemren itu itu urutannya no 6, tapi
tahun 2010 umk di surabay saat ini tu rp. 1.031.500 tapi sebenere opo... gak jauh beda
kok surabaya dengan daerah-daerah lain, kalo soal perburuhan musuhnya ya undang2
ketenagakerjaan 2003 tentang buruh kontrak, makannya perusahaan-perusahaan yang
ada saat ini itu buruh-buruh tetapnya di phk, ptapi kemudian dimasukkan lagi tapi
kemudian dijadikan buruh kontrak/outsourcing, atau kadang juga di phk tap selang
beberapa waktu memasukkan buruh baru dengan status kontrakan,,, klo kondisi
Page 112 of 128
gerakannya,,,, ya sebenarnya klo kitaruntut, sama aja dengan masa orde baru,, buruh
yang dipinggirkan dalam kebijakan2,, semisal itu munculnya kek,, berbahayanya itu
pada kondisi perburuhan kedepan,, dimana kedepannya daerah itu bisa menentukan
upah buruh itu sendiri, semisal ya kalo upaha nasional,, inkan penguahan itu tak
erlepas dari dewan pengupahan nasional,, semisal di sana itu (nasional) 2 juta rupiah,,
semisal di surabaya rungkut lah itu salah satu proyeksi kawasan kek,, dia menentukan
1 juta atau bukan 2 juat itu gak masalah,, karena konsep kek itu sebenarnya untuk
memudhka,, dalam bahasa sby,, kebijakan neoliberal, memudahkan investasi masuk
agar tidak terkena pajak2 khusu,, secara umum ya memang kondisi perburuhan di
indonesia lebih berpihak pada pengusaha, karena rata-rata yang mendukung dan
mensupport dananya juga dari pengusaha , bahkan dari kemaren kawan-kawan sendiri
pernah baca di jawa pos klo gak salah,, gugatan Apindo iu menang, bahkan buruh2 di
sidoarjo harus membayar tambahan gaji, menurut apindo tambahan upah kemaren,
yang katanya kemaren itu 960.000.
masalah keberpihakan tak pikir abahwa peemrintah sekarang tetep aja berpihak
kepada pengusaha.
klo mas melihat karakteristik buruh itu bagai mana khususunya di surabaya,,
karena klo kita membandingkan dengan di venezuela bagaiamna rakyat-rakyat
yang ada di sana mereaka nyantol, tahu dan faham diajak gerak bareng
bisa(mudah0 yang diama itukan nanti mrujuk pada karakteristik buruh di
indonesia.
Page 113 of 128
secaa umum ya,, secaraumum kondisi buruh tidak jauh dengan kondisi mahasisa atau
masyartakatl lainnya,,,mereka sama aja terikat dalam lingkara hegemoni kapitalisme,,
karena yag hars kita dsadari iyytu kapitalisme atua liberalisme itu menjadi kuat
karena hegemoni yang sangat massif khususnya melalui media cetak dan media
elektronk, diaman media mampu memilusikan
kesadaran masyarakat, tak pikir bukan hanya buruh tapi semuanya,,bhwa mereaka ta
merasa di tindas,, cuma kalo secaraumum buruh bergerak,,secara umum ya,, kalau
hak2 normatif, semisal ko ada phk, ada pesangon yang gak di bayar,,mereka mau
bergerak,, maka karakteristik buruh itu seperti it,,, sama halnya dengan pkl klo gak
digusur gak bergerak,, secara umum seperti itu,,.amun sebenarnya darikondisi saat
ini, elakangan ini kalu dai aku pribadi melihat eskalasi gerakan yang lebih maju
malah dari kawan-kawn buruh,,kalau kita refleksikan dari gerakan mahasiswa sendiri,
bagaimana sekarang gerakan kawan-kawan buruh saat ini menjadi motor unuk
melawan neoliberalisme,,ini bukan soal ngomong kita harus banyak elajar dari kondis
sekarang perburuan saat ini yo,, ada beberapa serkikat burunh yang gencar ngomongi
neoliberalisme, sampai bentuk ketakutannya seperti yang ceritakan tadi, keika banyak
kawan2 dari serikat buruh seperti kawan-kawan kasbi atau semisal kawan-kawan
fnpbi independent itu aksi seringkali merisaukan pihak pemerintah daerah ataupun
pusat,, shingga mayoritas karakteristik serikat buruh saat ini saya pikir masih
terhegemoni dengan neoliberalisme tadi
Page 114 of 128
kalo kemudian kita ngomog daam ranah politik,, bagaiman dari serkat buruh
sendiri memandang siklus demokrasi yang ada saat ini.
kalu sikappolitik terahir kita berbicar sikap oposisi terhadap pemerintahan sby-
boediono karena dengan watak neoliberalisme,, tak pikir kalo bericara tentang politik,
sebenarnya kita juga berpikir bagaimaa serikat uruh tak hanya ergerak di hanya
sebatas gerakan namun juga merebut kekuasaan, karena jelas bahwa pertarugan
ertentangan kelas di jaman neoliberalisme saat ini sangat kentara, kalu buruh tidak
mau berserikat ataupun mendirikan partai politiknya sendiri sama aja kita akan tetep
dikebiri leh partaipartai yang hari ini dalam tanda kutip tidak lebih dari partai2partai
nya pengusaha, karena kalu kita hitung dari berbagai partai yang ada saat ini, serta
latar belakang ekonominya rata2 pengusaha,,dan ada juga partai-partai yang didukung
oleh pengusaha internasioanal idak haya nasional,,pada akhirnya gerakan burh sendiri
sebenarnyamengambil momen-momen di proses-proses demokrasi, cuma memang
hari ini masih belum, kitamemandangnya masih belum kekuatan politik buruh sendiri
masih belum terkonsoidasikan, karena masih banyak yang terilusi dari kesadaran-
kesadaran neolib ini,, bahkan banyak serikat-serikat buruh sendri ya, serikat buruh
"kuning" aku ngomong, ketka di dalam proses demokrasi politik kemaren, aksi
dukung mendukung semisal endukung sby-boediono kek, ada yang mendukung mega
prabowo,, , serikat buruh kuning kalo bisa dikatakan itu seperti spsi, serikat buruh ini
warisan ari orde baru tak pikri anggotanya itu tertulis 5000 atau 10.000 orang, tak
pikir itu fiktif semua,,karena semua orang ketika masuk pabrik, kantor atau apa,, rata2
sema harus masuk ke spsi ,tapi memang di grounding setelah reformasi ini kan ,,
Page 115 of 128
opo,, pendirian serikat buruh independent sedikit terbuka, walaupun sekarangpun
gejala untuk unionbusting ato pemberangusan serikat buruh independent muali terjadi
lagi, kayak kemaren serikat pekerjanya apa itu, koran kompas itu,,kan dipecat semua,
bambang wisudo salah satunya, tak pikir begitu
ni kalo melihat siklus demokrasi serta respon serikat buruh,, dari masnya
sendiri masih ada harapan ya, kalo kita mo ngomongin advokasi mengenai
kondisi buruh itu sendiri
kao menurutku buka hanya harapan, tapi menurutku sebuah kenyataan yang harus
diwujudkan kedepan karena klo kita lihat hari ini, klo sistem ekonomi masyarakat
indonesia itu diarahkan ke jalur industri kapitalisme mau gak mau mayoritas pemuda
akan jadi buruh tidak terkecuali mahasiswa itu sendiri ketika lulus dia akan menjadi
buruh,, nah sebenarnya kunci persoalannya disinikan, opo,,persoalan opo,, tergantung
ideologi organsasi buruhnya sendiri,, menurutku begitu, bagaimana organisasi buruh
ini, ketika berbicara opo politik, tidak hanya berbicara politik dagang sapi aja,
makelar politik,, karena rata2 banya juga pimpinan serikat uruh itu bermain menjadi
makelar-makelr politik, seperti yang kasus MK kemaren, ketika pemutusan UMK,
pimpinan,, beberapa pimpinan disogok dengan beberapa uang puluhan juta dia mau
menurunkan UMK nya, itu fakta yang terjadi,, kemaren tu kan ada kawan, kebetulan
ya satu kawn kasbi menjadi perwakilan dean pengupahan surabya ya,,jadi sempat ia
itu disogok uang 35juta, tapi dia itu menolak sampai dia itu keluar forum dewan
pengupahan, itu bahasanya itu, disanggong,, pahamya disanggong, disanggong
Page 116 of 128
preman, samp[ai akhirnya temen2 buruh sendiri yang datang untuk menjemput,
mengamankan kawan kita
jadi klo bisa dikatakan, penetapan UMK yang ada saat ini, bagaimana
pandanggan mas,,
menurutku (UMK saat ini) bukan 100% ya,,kemaren kan survey terakhir iru
kan,,rekomendasi dari kita, kasbi itu sendirikan 1.161 ,, karena 1.031.500 itu ukuran
buruh lajang, dan itu kan buruh laki-laki, bukan buruh perempuan,, kita harus sadari
bahwa kebutuhan laki-laki perempuan ada perbedaan,, nahh itu klo kita pikr2 1.031
buruh lajang, la yang punya anak gimana, bahkan klo kita opo,, data kita,, kan ada 46
komponen kan untu hasil survey itu, contohlah kasus ada komponen nomong
rekreasi, buruh hanya dijatah rekreasi itu cuma ke kebun binatang itu satu bulan
sekali,,tidak bisa keluar kota trus ada juga itu ngomong transportasi,,transportasi itu
buruh cuma dijatah,,apa,,10ribu, eh bukan,, 10ribu itu,,bukan-bukan transportasi,,
5ribu transport,, trus kayak opo,,rumah, buruh itu cuma dijatah ngekos,padahalkan
klo kita berpikir kesejahteraan buruh ya jangan negkos lah,, paling tidak bagaimana
buruh itu di dorong untuk memiliki rumah sendiri, nah sekrang klo hasil survey
sendiri itukan, kemren dipertanyankan karena keterlibatan survey sendiri kemaren
dipertanyakan, karena ngomong keterlibatan surver, bps sendiri,, kita harus tahu,,
apalagi yoo menurut psikologis seseorang ketika ada surveypasar dari bps, adakan
harga pasar diturunkan semua, padahal sebelum-sebelumnya mahal,,jadi seperti itu,
bahkan kemaren tidak hanya sbk-kasbi ya, tapi beberapa serikat kerja seperti sps,
Page 117 of 128
malah menawarkan 1.101,, adi itu sebenarnya bukan 100% khl, itu perlu diklraifikasi
lagi, karena,, mungkin aku gak bawa yo file nya, hasil survey, di komputer ada,, beda
bukan 100 %,,nah perihal masalah upah yang surabaya hari ini kok tiba2 naik itu
indikasinya buka pilwali saja, bukan hanya pilwali.
ini mungkin pertanyaan selnjutnya,, sebenarnya dari serikat buruh sbksendiri
kalo mau melakukan bentuk advokasi jenisnya itu bagaimana dan yang
membedakan dengan serikat buruh yang lain itu apa?
sebenarnya yoo umum sihh,, tetep kita menggunakan jalur ligitasi itu pasti, tetep jalur
hukum, lewat pengadilan negeri atua semisal kayka kemaren ada kwan kita ke
kompolnas, komisi poisi nasional,, ketika ada reresifitas polisi ya,, sebetulnya
jalurnya itu dan juga harus ditopang denga gerakan dari nonligitasi ini, dari gerakan
masanya untuk menekan kebijakan-kebijakan pabrik, seperti kemaren gampangnya
ketika ada kasusu pabrik kertas di kalijudan melalui mekanisme apa,,jaur hukum
sulit,, akhirnya kita ketemunya ya udah kita datengi aja rumahnya pemilik
perusahaannya, kita sanggong di rumahnya, kita gerudug, gitu aja,, karena kita uda
jengkel itungannya, di pengadilan yo kalh duwit dengan pengusaha, karena hakim
dan uru jasksa sendiri kita tahu bisa dibeli, caranya apa yan di gerudug aja,
disanggongrumahnya, ini berbicara teror psikologis bagi mereka juga, karean akita
fair-fair an aja lewat jalur hukum kita juga di kebiri kok, kita jelas kalah kok mau
tidak mau kita harus menggunakan metode-metde yang sedikit lebih baru, kadang
kita ya melakukan aksi mogok kerja seringkal terjadi. ya karena kita juga punya
Page 118 of 128
jaringan nasional,, klo kasusnya mau gak mau harus di bawa ke tingkat nasional ya
mau gak mau ya memang harus begitu,, kayak kemaren kan opo, kita uga dimintai
buruh2 maspion, ketika opo,,ada pemotongan gai gara-gara gugatan apindo menang,,
buruh-buruh maspion banyak mengajukan ke mahkamah agaung kan..juga bersama-
sama dengan kwan2 kasbi walaupaun sebenarnya mereka(buruh maspion) itu
anggotanya spsi, karena mspion itukan gak boleh serikat buruh independent
klo pertanyaan selanjutnya seperti ni mas,, dalam setiap gerakan buruh sbk lah
katakan demikian ada gak, intervensi atau eee opo yo aku ngomonge ,, melok2
neng perjuangan e serikat buruh oleh aktor politik ataupun pengusaha sendiri?
klo kita kemaren kan,, sempat apa,, ngomong umk kemaren yaa,,,salah atunya kita
coba di intervensi, berbicara uk, tapi kan kita tidak mau menerima uang ya,,
makannya aku bingung bentuk intervensi dariparpol atau apa yo gak ada, karena kita
sendiri kan, jujur dengan beberapa pertai sendiri, partai yang ada hari ini itukan,
sampai saat ini posisinya bersebrangan, makannya sejak awal aku tadi bilang opo,
bahwa secara organisasi kita tidak percaya dengan partai-partai yang hair ini ada,
makannya hari ini gerakan buruh sendirilah yan harus berani mengambil peran politik
bagaimana gerakan buruh sendiri harus berani menmbil tindankan politi, dimana
gerakan buruh sendiri harus berani membangub partai politi nya sendiri untuk
perjuangan kelas itu, jadi sebenere kalo ngomonigin intervensi aktor, intervensi aktor
berasal dari pimpinan serikat buruh sendiri, pimpinan dari buruh, atau kalo berkeja
sama dengan gerkana mahasiswa sebenarnya ya ini, aktor2 politiknya sebenarnya
Page 119 of 128
disini bagaimandengan desain politiknya dari oramg2 ini melakukan advokasi2 dalam
persoalan perburuhan, nah kl intervensi dari pihak BPS gak ada ato pemkot gak ada
karna orang pemkot tahu sendirilah ato gubernuran itu musuhe yo mek iku ae, karo
wong seng endi kepetok iku.
dan klo dari pihak pengusaha
gak ada
klo bleh sharing informasi, serikat2 buruh yang kemudian melakukan deal2 an
lah dengan pihak ini(pengusaha) dalam setiap perjuangan nya ada nggak mas?
secra umum ya spsi,,sarbumusi,, ini dari perspektif kita coba pean chek lagi, nanti
dikira kita menjatuhkan organisasi lain, tapi paling tidak kenyataan sampai saat ini,
kita tidak pernah mengambil momen-momen seperti itu, karena di internal kita
adaperaturan, tidak ada proses deal2 an politik, bahkan pimpinan sendiri akan dipecat
dari organisasi sendiri, ya semisal mau kayak gitu yoo, cepet suge mas, karean
ngomong advokasi perburuhan itu klo ngomong deal2 poitik ukurannya gak ngomong
jutaan klo mau ya ukuruannya ratusan juta di perburuhan itu, ketika ada pesangon,
ada yang diphk ukurannya gak ngomong puluhan2 juta tapi bisa ngomong ratusan
juta bahkan miliaran, klo kita mau deal2 an cepet soge mas,, sekre ne yo sek pancet
ae sek elek,, heheh,, pimpinane ae sek kadang mangan sek ngutang yo.
Page 120 of 128
ini langsung ke pertanyaan selanjutnya juga, klo serikat buruh dan mas sendiri
melihat dalam banyak hal setiap kebijakan yang diambil pemerintah saat ini
apakah selalu mendiskreditkan nasib buruh itu sendiri??
sampai hari ini?
ya menurrut mas dan serikat buruh mas?
klo menurut ku iya, sampai hari ini. karena watakpemerintahn kita neolib,,selama
pemerintahan kita itu lebih pro pada neoliberal, jelas sekali yang pasti diteak itu pasti
buruh, karena apa ya..namanya ngomong kapitalisme, salh satunya biaya produksi
yang tetp ditekan ya aji buruh, itu satu kuncinya, makannya klo hari ini ngomong
kepentingan buruh, kita bisa lihat, kta bisa check sampai ngomong kebijakan
perburuhan, yang menyangkut buruh gak ada itu,,kalaupun ada satu dua, ada
keputusan yang berpihak pada buruh itu melalui sistem penekanan politik dari
gerakan buruh itu sediri, semisal ada pemenjaraan pengusaha jepang di pasuruan itu
karena tidak mau membyar gaki, itupun karenna terjadinya aksi yang sangat gradual
dari gerakan buruh pada waktu itu dari abm, aksi buruh menggugat, bagaimana aksi
terus, di pengadilan terus, untuk menekan bahwa pengusaha ini harus kena pidana
karean adia tidak mau membayar gaji,,ki wes kerjo gak dibayar gaji, itukan
melanggar hukum, makannya,, kalupun semisal gak ditekan belumtentu akan ada
kebijakan atau maksudku bukan kebijakan,, putusan pengadlan yang memenjarakan
pengusaha ini,intinya yo gerakan buruh harus ada penekanan massa giyuloh, jangan
politiknya aja, untuk mencapai sebuah keputusan semisal pidana atau kemaren
Page 121 of 128
bagaimana skp 4 menteri kemaren, klao gak ada aksi buruh besar2 an biusa jadi skp 4
mentri dengan lancar akan diberlakukan, akhirnya kan ada revisi2 kecil ya, seperti itu,
pemerintahan sby ato sebelumnya semisal pemerintahan nya mega, gusdur gitu
ada ga kenbijakan yang sedikit menguntungkan buruh, ato apakah selam ini
memang ketokane yo wes merugikan buruh semua giu loh?
tak pikir pasca reformasi gak jauh beda, tapi yang palin urgentklo memahami kondisi
perburuhan iotu jaman megawati itu, ketika dia menggantikan gusdur itu,,salah satu
kebijakn yang paling merugikan buruh itukan undang-undang ketenagakerjaan itu
tahun 2003yang mengatur simtem buruh konttrak/outsourcing, nah sbenrnya itu, dan
itu murni titipan dari modal asing, karena ketika ada liberalisasi buruh, buruh teateap
iti dihilangkan semua yang untung ya pengusaha, bahasnay nya itu menduung iklim
investai pengusaha, tapi nasib buruh gak pernah di perhatikan, tak pikir itu. maknnya
aku pribadi ada kampanye2 politik yamegawati ato prabowo yo,,yo ketawa2 sendiri
wong seng nggawe undang2 yo de'e e dewe, tapi ko seng mutusno op, semisal opo,
seng nyabut yo de'e dewe, yo kontradiktif gitu loh menurutku.
ini klo kemudian mas sendiri mengikuti perkembangan umk, yang mana inikan
sebagai contoh kasus penelitian ita ada nggak interaksi mahasiswa dengan
buruh, mas melihat perkembangan umk sendiri bagaiman?
UMK saatb ini, perkembangan saat ini tak ppikir, 1031 itu apa ya,, nek menurut kita
sendiri salah satu hasil maksimal dari proses2 kita, untuk advokasi yang harus
Page 122 of 128
disadari untuk merubah bentuk kebijakan itukan tetp aja harus ngomong pembnagnan
kekuatan politik , nah kita juga mengukur kemampuan kita sendiri ya,,gerapkan opo,,
buruh sendiri hari ini juga masih belum terkonsolidasikan, kita opo,, sendiri dari
kasbi sendiri juga masih kesulian untuk tetp intens,, yo iku tak pikir hasil maksimal
yo,, karena kita sendiri juga melihat buruh sendiri belum sadara akan posisinya
mayoritas loh,, tak pikir untuk merubah kebijakan itu yo gelem gak gelem semisal
kantor gubernuran yo diduduki lo,, nduduki kantor gubernuran yo butuh masa beasr,,
makannya kita juga yo sadar kekuatan, ini sebenarnya, walaupun sebenarnya angan2
kita umk kota surabaya itu 2juta , hasil terhkhir itu 2 juta, maknnya itu kan isu itu
untu dikampanyekan kepada buruh bahwa sebenarnya klo buruh inimau berorganisasi
mau mengambil peran politik kebijakan apaupun bisa, mungkin bisa di atasi..
klo dari sbk sendiri sejauh mana advokasi mengenai UMk itudilakukan
sejauh mana advokasinya,, ya salah satu bentukny amungkin, kita kemaren
melakukakn aksi2 terbuka dan juga opo,, membuat konfrensi pers tentang peolakna
terhadap umk ini walaupun mungkin secar ahail maksimal hari ini ya belum opo,,
terealisasi ya paling tidak kita tetap mengkampanyekan bahwa umk ini tdak pro
terhadap buruh tidak sesuai sesuai dengan khl
nahh ini ka yang menyagkut tentang penelitian kita mas,, hubungan buruh dan
mahasiswa, kita juga melihat dari mahasiswanya juga, ini klo mas melihat
karakteristik mahasiswa sendiri sampai saat ini itu seperti apa?karena kan
Page 123 of 128
mahawaiswa yang terjun di organisasi buruh sedikit gitu loh, da gak banyak
yang ikut organisasi walaupun bukan dalam ruang lingkup buruh juga sedikit
gitu loh,,banyak mahasiswa-mahasiwa mngkin yang dalam bahasa guyonan
saya itu kupu2, kuliah pulang-kuliah pulang ataupu seneng2 mas e melihte
gimana?
karakteristk mahasiswa,,?,,,tak pikir selain kupu2 yo,, mahasiswa sekarang yo cuma
onani intelektual aja, tak pikir gitu, karena yo,,yo percuma lak aku pribadi berdebat
dalam forum diskusi ilmiah mahassiwa tapi kadang secara praktek kita tidak pernah
atau membawa opo, opo,, atau masuk kedalam ruang2 perjuangan buruh, karena
sebenarnry aposisi sekali lagi yo, posoisi mahasiswa setelah lulus kuliah ini nangdi
posisi ne yo? yo tentang buruh ko mayoritas mahasiswa sbenarnya yo kayak giru,
takpikir yo rata2 onani intelektual, rata2 aku tanda kutip yo bukan menyindir
mahasiswa umum, sebenarnya gak papa ngurusi pemira, pemilu2 ato seminar2
sebenarnya gak pa2, tapi mbok yo o klo ada persoalan2 perburuhan atao persoalan2
kasus kerakyatan lainnya mbok yo turun no, mendampingi, karenapersoalan pemira
itu yo kita sama2 tau pasti ada juga itu rahasia umum, tapi mbok yo o selain ngurusi
pemira yo ngurusi lainnya kalo kita selama ini meneriakkan kata2 hidup rakyat,
karena itu uji konsistens kita sebenere seperti itu, karena aneh gitu loh, ketka kita
ngomong tentang rakyat tapi kita sendiri tidak pernah mendekatkan diri kepada rakyat
yang hari ini sebenarnya yaitu mayoritas buruh pada psosisi ketertindasannya,,
menurut ku seperti itu ae!!! ngkok lek jeru2 nemen gak enak karo mahasiswa umum!!
ngkok takok aku sopo yo waaa gak enak, oo arek iki , tapi yo gak enak asline
Page 124 of 128
ya' pertanyaan selanjute lebih bersiifat personal jadi yang melatar belakangi
mas untuk terjun kedalam organisasi serikat buruh ini, melihat mas kan juga
merupakan mahasiswa yang punya kewajiban kehidupan kampus,,mungkin
bisa sharing??
yaa sebenarnya yoo, kebetulan yo enggak,, karena perkenalan awl saya itu di
mahasiswa itu dulu kan opo dengan, kelompok2 organisasi yang punya terdasisi
marxis secara teoritik, punya tradisiperdebatan marxisme yaa,dan adalam ranah
perdbatan ini kan,, dengan akarnya ngomong geraakn opo, ngomong marxisme,
berbicara ngomong kapitalisme yaa sedikit banyak itu memberkan influence
pengaruh pada saya, aku pribadi yaa bagaimana berbicara gerakna buruh, tak poiir
disitu sebenarrnya walaupun secara historis kultural sendiri lek aku opo basic
keluargaku sendiri yo opo,, lebih banyak dengan opo, dengan warna2 yang abangan,
orang2 senga abangan ngomongno nasionalisme, wong nasionalis ngomong isu2
perburuhan menurutku opo lebih gampang nyambung dibanding ketika melbu isu2
opo islam he'he',, aku pribadi iku,, akhirnya yo, perkenalanku dengan kawan2 yang
dulu punya tradisi marxis itu sebenarnya ligkungan awalku ketika di gerakan buruh
klo secara ideologis mungkin ada sifat kesukarelaan, ada nggak faktor2 yang
seperti itu, ato apalah yang bersoifat normati2 kayak gitu, soalnya kita bnayka
nemuinn, banyak yang kita wawancara juga sifatnya normatif semua, tapi kita
coba gali2 terus, dari mas nya sendiri mugkin?
Page 125 of 128
pada awalnya iyya seperti itu, tapi ketika setelah proses terus berlanjut op,, cta pikir
dengan opo,, seringkali kajian , bagaimana ngomong kenegaraanan, tak pikir opo,,
tidak hanya sekedar ngomong "aku iki sakno buruh" tidak hanya moralitas..,,,
memang dalam konteks hari ini mau tidak mau maHASISWA ATo buruh itu harus
mengambil peran bagaimana untuk merebut kekuasaan politik negara itu intinya,
karena tetap sandarannya ngomong buruh ato masyarakata lainnya itu berbicara
ngomong sistem ekonomi politik negara, klo kita mahasiswa ato bruh tidak mau
ngomong opo,, merebut negara ,kekuasaan negara membangun ideologi politik yang
pro denagn buruh yang beriman melalui ideologi-ideologi politik yang neoliberalisme
ya habis kita, tak pikir ngomong pancasila cuma jadi yo,, opo,, kerangka luar aja, tapi
isine yo ngomong neoliberalisme, klo dilihat ya
mungkin ini pertanyaan selanjutnya ini juga bersifat pribadi sebenernya yang
sampean rasakan sampai saat ini dalam terjun di serikat buruh keuntungan dan
kerugian apa aja seh yang didapatkan mas gitu lohh? yo mungkin klo
keuntungannya apa kerugiannya apa gitu, sebagai insan kampus juga?
sebenere banyak untungnya seh, pengalaman yang paling kita opo,,yang paling saya
dapt pengalaman, tak pikir klo ngomong kerugian yo, ga kerugain seh,, mungkin
kerugian menurut perspektif umum, mahasiswa umum, tapi klo aku pribadi, nggak
rugi, semisal dengan pandangan kuliah yang molor denga aktifitas ini, tak pikir aku
gampang jawabane,, kuliah 4 tahun iki mosok oleh opo seh,,kluiah 4 tahun cma
konsep2, opo,, seng gak jelas iku wong dulu aja kuliah yo sebenarnya yang paling
Page 126 of 128
tepat tu 7tahun, delapan tahun, 4 tahun iku dapat apa seh kita kulah, itukan bahasa2
yang di opo, dipropagandakan oleh elit pendidikan yo, 4 tahun paling kene ole e apal,
tapi gak paham apa yang kita pelajati, tak pikir iku, iku aku pribadi yo, ga tau terserah
lainnya itu loh,, kerugiannya tak pikir menurut orang rugi, aku gak rugi, klo keluar
duwit iya pasti, keluar anu,, opo,, habis energi,, waktu banyak yang terbuang, semisal
gampangannyalah contohlah kasus, di sela2 anak muda lainnya yang opo,, hura2
semisal maen ke maal, ato mbojo, awakdewe sek keelar moro2 nang kono yo,, heheh,
banyak waktu yang terbuanglah,, menghabiskan masa muda di ruang yang tulat tulit,,
ya ini juga pertanyaan terakhir lagi2 besifat pribadi lagi ini, pribadi banget ini
sebenere, sebenere udah bisa saya tngkep kok dari ceritanya reni juga,, hehehe,,,
ini tentang,, ya mungkin uda dijawab lah yang tadi tentang keakademikan
masalah ke studi ta?,,, gak masalah
ipk nya berapa mas?
ipk ku 2,6,, kuliah tu cuma jalan 4 tahun, tapi skripsine mbambet pirang2 taun..
mase angkatan berapa?
aku ta? 2002,, yo iki perpanjangan semester iki
dan masih tetep mengganggap itu ukan sebuah kerugian kan mas?
Page 127 of 128
tak pikr bukan suatu kerugian,, tidak ada yang rugi untuk kita melakukan sesuatu
yang op,, gomong perubahan,, klo kita ngomong rugi ya,, ketika banyak orang di
otaknya ngomong, saya melakukan ini berhitung untung rugi buat saya pribadi,, tak
pikir yooo selesai negara ini,, negara ini dibangun oleh orang2 yang tidak
memperhitungkan ntung rugi walauoun dia harus berkorabna harta nyawa, dia tidak
ngomong untung rugi,, tapi bagaimana kan,, berbicara kedepannya op,, naka cucu kita
itu kedepannya bagaimana, nah klo kita semisal muda itu ato semisal masyarakat
mayoritas semua berbicaranya,, di otaknya berbicara untung rugi,, berfikir untun rugi
ya susah,, tak pikir kami gak mau terjebak di logika untung rugi,, itu logika2
pragmatis kapitalisme lah klo tak pikir..
7. Nama : Hendraven Saragih
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 19 Desember 1986
Jenis Kelamin : Laki-laki
Universitas/Institut : Airlangga (Unair) Surabaya
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Angkatan : 2005
Organisasi Buruh : Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI)
Page 128 of 128