buruh pekerja dan buruh pemilik
DESCRIPTION
BURUH PEKERJADAN BURUH PEMILIKoleh : Istianto Ari WibowoPeneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGMTRANSCRIPT
BURUH PEKERJADAN
BURUH PEMILIK
Istianto Ari WibowoPeneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM
Cita-cita Kemerdekaan dan Amanat Konstitusi
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
(Alinea keempat Pembukaan UUD1945)
Dalam pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan atau
penilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-
seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Bangun perusahaan
yang sesuai dengan itu ialah koperasi.
Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi semua orang. Sebab itu cabang-cabang produksi yang
penting bagi Negara dan yang menguasai hidup orang banyak harus dikuasai oleh Negara. Kalau tidak, tampuk produksi
jatuh ke tangan orang-seorang yang berkuasa dan rakyat yang banyak ditindasnya. Hanya perusahaan yang tidak menguasai
hajat hidup orang banyak boleh di tangan orang-seorang.
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
(Penjelasan Pasal 33 UUD 1945)
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
(Pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
Oleh karenanya, segala kebijakan pembangunan yang diambil harus dalam kerangka untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan dan amanat konstitusi tersebut.
Jika kebijakan yang diambil tidak sesuai dengan semangat ini berarti merupakan pengingkaran terhadap konstitusi dan pencampakkan atas cita-cita kemerdekaan.
UUD 1945 memerintahkan bahwa segala kegiatan pembangunan harus bersifat demokratis.
Demokratis berarti bahwa segala kegiatan pembangunan harus melibatkan seluruh rakyat Indonesia baik dalam proses pelaksanaan pembangunan maupun dalam menikmati hasil-hasil pembangunan.
Hal ini untuk mencegah penguasaan sumber kehidupan berada di tangan segelintir orang.
Ironisnya, kenyataan yang ada justru semakin jauh dari upaya perwujudan amanat konstitusi tersebut. Berbagai kebijakan yang dilaksanakan semakin meminggirkan kepentingan rakyat Indonesia.
Keputusan-keputusan seperti - privatisasi BUMN/BUMD, aset strategis nasional, dan pelayanan umum,- penghapusan subsidi untuk kepentingan publik menunjukkan keberadaan posisi pemerintah yang lebih mengakomodasi kepentingan para pemilik modal daripada rakyatnya sendiri.
Ini bukan perspektif demokrasi namun perspektif neoliberalisme!
Demokrasi Ekonomi dalam Hubungan Industrial
Kondisi umum perekonomian Indonesia yang tidak selaras dengan konstitusi tersebut terlihat jelas dalam bidang hubungan industrial (ketenagakerjaan). Buruh semata-mata berada pada posisi pekerja yang tidak memiliki akses dalam kepemilikan dan pengambilan keputusan.
Kondisi tersebut menyebabkan berbagai permasalahan, atara lain:- Labour Market Flexibility- Buruh Kontrak- Penerapan Upah Minimum Kabupaten/Kota- Konflik Industrial
Kasus Permasalahan Hubungan Industrial di Indonesia
Permasalahan Hubungan Industrial (Kasus)
2005 2006 2007 2008 2009 2010Mogok/Unjuk Rasa
96 282 147 146 207 192
Perselisihan HI 213 188 190 785 413 174
PHK 3978 5615 2980 2936 4879 1432
Sumber: Kementrian Tenaga Kerja
Bagi Hasil (Profit Sharing)
adalah sistem kerja sama berupa pembagian hasil (profit-loss) diantara pemilik modal dan pengelola modal.
Besaran bagi hasil ditentukan melalui kesepakatan pada awal kerja sama.
Employee Stock Ownership Program (ESOP)
ESOP atau Kepemilikan Saham Oleh Pekerja merupakan wujud partisipasi pekerja dalam pengambilan keputusan dan kepemilikan perusahaan.
Adanya partisipasi pekerja/buruh ini mengandung makna bahwa pekerja turut bertanggungjawab pada kinerja perusahaan.
Metode Penyelenggaraan ESOP (Depkeu dan Bapepam, 2002)
Pemberian Saham, yakni pemberian saham secara gratis kepada pekerja.
Program Pembelian Saham oleh Pekerja, yakni pembelian saham oleh karyawan dengan persyaratan yang menguntungkan.
Program Opsi Saham, yakni program pemberian opsi pembelian saham oleh karyawan dalam jumlah dan waktu tertentu dengan harga yang ditetapkan pada saat pemberian opsi.
Employee Stock Ownership Plans (ESOPS),yakni program kepemilikan sahamyang dirancang berupa program pensiun.
ESOP di Amerika Serikat
- Terdapat 11.500 perusahaan yang telah menerapkan ESOP.- 4500 perusahaan dimiliki secara mayoritas oleh buruh.- 3000 perusahaan dimiliki secara penuh (100%) oleh buruh.- dengan total yang terlibat dalam ESOP sebanyak 10 juta buruh.
10 besar perusahaan AS yang telah menerapkan ESOP
Company Industry No. of Emp'sPublix Supermarkets supermarkets 136000
Hy-Vee supermarkets 46000Science Applications Intl.
R&D & computer systs. 43000
Price Chopper supermarkets 22000
CH2M Hill, Inc. engrng. & const. 18000
Lifetouch photography 18000
Nypro plastics mfr. 13000
Parsons Corp. engrng., const. 10000Houchens Industries INC. supermarkets 9300
Amsted Industries industrial mfr. 9100Sumber: www.nceo.org
ESOP di Indonesia
ESOP belum popupler di Indonesia terutama karena belum memiliki payung hukum yang jelas.
Sebagian besar perusahaan yang telah menerapkan ESOP adalah perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara lain, PT Telkom, Bank Mandiri, dan Bank danamon.
Sebagian besar perusaahan juga sebatas menerapkan MSOP atau Management Stock Ownnership Program.
Kenapa ESOP?
Poole, 1989 dalam Mubyarto, 2003 menyebutkan alasan perusahaan mengadakan aturan pembagian laba dan pemilikan saham oleh buruh/karyawan ada yaitu:
- Komitmen moral (moral commitment)- Penahanan staf (staff retention)- Keterlibatan buruh/karyawan (employee involvement)- Perbaikan kinerja hubungan industrial (improved industrial relations performance)- Perlindungan dari pengambilalihan oleh perusahaan lain (protection against takeover)
Studi yang dilakukan oleh Deprtemen Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal pada tahun 2002 menyebutkan keuntungan dalam penerapan ESOP.
Manfaat yang didapatkan oleh perusahaan:- Peningkatan Kinerja Perusahaan, - Penurunan Tingkat Turn Over Karyawan,- Pengaruh Terhadap Kesejahteraan Karyawan, dan- Penyelarasan Kepentingan Manajemen dan Pemegang Saham
Manfaat yang didapatkan pekerja:- Peningkatan Kinerja Karyawan,- Loyalitas Karyawan, dan- Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
Koperasi
Profit Sharing dan ESOP merupakan upaya yang ditempuh oleh perusahaan agar pekerta turut memiliki yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas pekerja dan kinerja perusahaan.
Dalam badan usaha berbentuk koperasi, pekerja dengan sendirinya sudah menjadi pemilik.
Dari sisi legal formal, koperasi juga memiliki landasan yang sangat kuat karena merupakan amanat langsung dari konstitusi.
Koperasi di Indonesia
Di negeri ini, koperasi belum menjadi bangun usaha yang menjadi favorit bagi pekerja dan perekonomian. Kondisi ini terjadi karena:
- Praktek koperasi yang tidak lagi sesuai dengan koperasi sejati, misalnya koperasi bukan lagi berdasar pada keanggotaan namun lebih pada koperasi pengurus.
- Koperasi yang berkembang lebih banyak bergerak pada usaha simpan pinjam dan koperasi fungsional.
- Pengembangan koperasi tidak diletakkan sebagai upaya memperbaiki struktur sosial ekonomi namun lebih bersifat parsial/sektoral.
Berkaca Pada Gerakan Koperasi Internasional
No Nama Negara SektorOmset (miliar USD)
1Credit Agricole Group
Perancis
Perbankan 105,58
2Group Caisse D'Epargne
Perancis
Perbankan 58,54
3Zen-Noh Jepang
Agrikultur 56,99
4 Confederation Nationale du Credit Mutuel
Perancis
Perbankan 56,69
5Zenkyoren Jepang
Agrikultur 52,33
6 ReWe Group Jerman Retail 49,6
7E. Leclerc
Perancis Retail 48,3
8Rabobank Group Belanda
Perbankan 43
9 National Agricultural Cooperative Federation Korea
Agrikultur 32,39
10CHS Inc AS
Agrikultur 32,17
Sumber: Global 300 Report 2011, ICA
Daftar 10 besar koperasi di dunia
TERIMA KASIH
Malang, 10-11 Nopember 2011