pli hujan asam rumah kaca energi fosil

54
EFEK RUMAH KACA Disusun oleh: YOGI ASMAMET 1412098

Upload: yogi-asmamet

Post on 14-Jul-2016

42 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Green House Effect , Acid Rain , And energy

TRANSCRIPT

EFEK RUMAH KACA

Disusun oleh:

YOGI ASMAMET 1412098

A. Pengertian Efek Rumah Kaca

Istilah efek rumah kaca dalam bahasa inggris disebut green house efect, pada

awalnya berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah beriklim sedang yang

memanfaatkan rumah kaca untuk menanam dan menyimpan sayur mayur dan bunga-

bungaan di musim dingin.

Para petani tersebut menggunakan rumah kaca karena sifat kaca yang

mudah  menyerap panas dan sulit melepas panas, di dalam rumah kaca

suhunya lebih tinggi dari pada di luar rumah kaca, karena cahaya matahari

yang menembus kaca akan dipantulkan kembali oleh benda-benda di

dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas berupa gelombang

sinar infra merah, tetapi gelombang panas tersebut terperangkap di dalam

ruangan rumah kaca dan tidak bercampur dengan udara dingin di luar

ruangan.

Dari situlah istilah efek rumah kaca muncul, bumi diibaratkan

sebagai tanaman, dan kaca sebagai atmosfer bumi, dimana atmosfer ini

befungsi untuk menjaga suhu bumi agar tetap hangat walaupun di musim

dingin.

GAS RUMAH KACA

Uap air Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca.

Karbondioksida Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik.

Metana Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat dikeluarkan oleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan.

Nitrogen oksidaNitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian.

Gas lainnyaGas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran berflourinasi dihasilkan dari peleburan alumunium.Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk selama manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan tempat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara berkembang masih menggunakan klorofluorokarbon (CFC) sebagai media pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon (lapisan yang melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet).

B. Poses Terjadinya Gas Rumah Kaca

Secara sederhana, proses terjadinya efek rumah kaca dimulai saat

panas matahari merambat dan masuk ke permukaan bumi. Kemudian

panas matahari tersebut akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi

ke angkasa melalui atmosfer.

Sebagian panas matahari yang dipantulkan tersebut akan diserap oleh

gas rumah kaca yang berada di atmosfer. Panas matahari tersebut

kemudian terperangkap di permukaan bumi, tidak bisa melalui atmosfer

sehingga suhu bumi menjadi lebih panas.

C. Penyebab Timbulnya Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya  (CH4(Metan) dan N2O

(Nitrous Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur hexafluoride) di atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan

pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan

dan laut untuk mengabsorbsinya.Gas rumah kaca dapat dihasilkan baik secara alamiah maupun dari hasil kegiatan manusia. Namun sebagian besar yang menyebabkan

terjadi perubahan komposisi gas rumah kaca di atmosfer adalah gas-gas buang yang teremisikan ke angkasa sebagai hasil dari aktifitas manusia untuk membangun dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

selama ini.

Aktifitas-aktifitas yang menghasilkan gas rumah kaca diantaranya dari

kegiatan perindustrian, penyediaan energi listrik, transportasi dan hal lain

yang bersifat membakar suatu bahan. Sedangkan dari peristiwa secara

alam juga menghasilkan/ mengeluarkan gas rumah kaca seperti dari

letusan gunung berapi, rawa-rawa, kebakaran hutan, peternakan hingga

kita bernafaspun mengeluarkan gas rumah kaca. Selain itu aktifitas

manusia dalam alih guna lahan juga mengemisikan gas rumah kaca.

Mekanisme kerja gas rumah kaca adalah sebagai berikut, lapisan atmosfir

yang terdiri dari, berturut-turut : troposfir, stratosfir, mesosfir dan

termosfer: Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting

dalam kasus efek rumah kaca.

Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang pendek (sinar

alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas. Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga

hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus

yang telah mengalami penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima

bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.

Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa uap air atau H2O, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3).

Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di

troposfir dan permukaan bumi menjadi naik, terjadilah efek rumah kaca.

D. Akibat yang Ditimbulkan oleh Efek Rumah Kaca

1. Dampak negatif2. Dampak positif

Dampak Negatifa. Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya

perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbondioksida di atmosfer.

b. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut.

c. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

• Efek rumah kaca menjadi penyebab global warming dan perubahan iklim. Iklim di bumi menjadi tak menentu dan susah diprediksikan, sehingga mengganggu sistem penerbangan dan petani dalam menentukan masa panen.

Dampak Positifa. Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena

gas-gas dalam atmosfer dapat  menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadikan suhu di bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup. Seandainya tidak ada gas rumah kaca jadi tidak ada efek rumah kaca, suhu di bumi rata-rata hanya akan -180

C, suhu yang terlalu rendah bagi sebagian besar makhluk hidup, termasuk manusia. Tetapi dengan adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 330C lebih tinggi , yaitu 150C, suhu  ini sesuai bagi kelangsungan kehidupan makhluk hidup.

b. Dengan adanya efek rumah kaca membuat manusia menjadi berhati-hati dan berhemat terhadap penggunaan bahan bakar fosil,

c. Dengan adanya efek rumah kaca manusia menjadi sadar bahwa

pohon dan hutan memiliki arti penting sekali bagi kelangsungan

kehidupan, yaitu salah satunya dapat menyerap gas polutan dan

menghasilkan oksigen. Maka reboisasi kembali digalakkan dan

penanaman pohon di kota-kota besar mulai dilakukan.

d. Manusia menjadi kreatif, karena mengolah limbah seperti plastik,

kertas untuk didaur ulang menjadi barang yang ekonomis.

E. Solusi Untuk Mengatasi Efek Rumah Kaca

Contoh nyata upaya penanggulangan efek rumah kaca dalam kehidupan sehari-hari:

• Penggunaan alat listrik Menghemat penggunaan Listrik antara pukul 17.00 sampai 22.00. Memadamkan listrik jika sedang tidak digunakan. Menggunakan lampu hemat energi (CFL) dan lampu sensor cahaya

untuk lampu taman, sehingga lampu akan hidup dan mati secara otomatis tergantung cahaya matahari.

Menggunakan timer agar televisi otomatis mati saat ketiduran. Memakai alat-alat elektronik dengan cara bijak, sehingga dapat

menghemat penggunaan listrik.

b. Penggunaan Kendaraan Bermotor Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Mendukung petani lokal Memperbaiki kualitas kendaraan, melakukan uji emisi dan merawat kendaraan bermotor dengan baik.c. Go Green Untuk mengatasi pengurangan polusi udara pada di atmosfer,

maka dapat dilakukan juga penanaman tanaman. d. Pengelolaan sampah Mengurangi penggunaan sampah Memisahkan antara sampah organik dengan sampah non organik. Menghemat penggunaan kertas. Mengurangi penggunaan tisu Mengurangi konsumsi daging sapi. Dengan banyaknya masyarakat yang mengonsumsi sapi, maka akan semakin banyak pula sapi di peternakan sapi. Kotoran sapi menghasilkan emisi NO2 dan pembusukan kotorannya mengeluarkan gas CH4. Sehingga semakin banyak sapi, maka akan semakin banyak jumlah kotorannya. Mendaur ulang kertas, plastik, dan logam Membuat kompos

e. Beradaptasi dengan dampak efek rumah kacaDengan cuaca yang tidak menentu merupakan salah satu dampak efek

rumah kaca. Mulai saat ini selalu siap sedia jas hujan, payung dan sepa

tu bot untuk bepergian.

Bahaya efek rumah kaca mungkin sudah tidak dapat dihindari lagi. Na

mun, jika upaya-upaya sederhana di atas dilakukan oleh semua masyar

akat secara bersama-sama dan terus-menerus, maka dampak dari efek

rumah kaca dapat dikurangi.

Pengertian Hujan AsamHujan asam adalah hujan yang bersifat

asam dari pada hujan biasa. Istilah keasaman berarti bertambahnya ion hydrogen ke dalam suatu lingkungan.

Hujan asam itu bersifat asam dan memiliki pH kurang dari 5,7. Keasaman hujan biasanya disebabkan oleh karbon dioksida di udara yang bereaksi dengan uap air menjadi asam lemah bikarbonat. 

Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena dapat melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang. Namun jika keasaman air hujan menjadi sangat rendah maka akan menimbulkan masalah terhadap lingkungan. karena keasaman hujan yang seperti ini dapat bersifat korosif dan dapat menyebabkan berbagai jenis gangguan kesehatan pada makhluk hidup, baik itu hewan, tumbuhan ataupun manusia.

Hujan asam juga sering disebut deposisi.Deposisi asam ada dua jenis :Deposisi kering adalah peristiwa terkenanya

benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Ini dapat terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun asap pabrik.

Deposisi basah adalah turunnya asam dalam bentuk hujan. Hal ini terjadi apabila asap di dalam udara larut di dalam butir-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan tadi, maka air hujan yang turun bersifat asam.

Penyebab Hujan AsamPada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan

udara, Sulfur Dioxide (SO2) dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran.

Selain itu ada pendapat lain yang menjelaskan mengenai penyebab hujan asam,yaitu:

Hujan asam disebabkan oleh terbentuknya asam di udara akibat bertemunya uap air dengan gas-gas pembentuk asam. Biasanya terjadi karena pencemaran udara di sekitar pabrik. Gas yang sering menjadi penyebab hujan asam antara lain:

1. CO2 dan CO, yang berasal dari hasil pembakaran, polusi kendaraan bermotor, dll. Yang ketika bertemu dengan uap air (H2O) akan membentuk H2CO3 ( asam karbonat ) yang termasuk asam lemah.

2. H2S (hidrogen sulfida),SO2 (sulfur dioksida) yang berasal dari pembakaran / pemanasan belerang. Umumnya ditemukan di daerah industri berat, yang ketika bertemu dengan uap air (H2O) akan membentuk H2SO4 (asam sulfat ) yang termasuk asam kuat.

Derajat keasaman hujan asam tergantung kepekatan asam dalam udara, yang secara tidak langsung, sama artinya dengan derajat pencemaran udara di udara. Pada keadaan normal, hujan sebenarnya sudah bersifat asam karena keberadaan CO2 di udara. Tapi pHnya tidak jauh di bawah 7. Tapi pada daerah dengan pencemaran udara berat, keasamannya jauh lebih rendah lagi.

Ada hubungan langsung antara hujan asam dengan korosi. Korosi, adalah pelapukan logam oleh zat zat oksidator. Asam, merupakan zat yang dapat dengan mudah mengoksidasi logam. Jadi ketika terjadi hujan asam, dapat dipastikan terjadi korosi pada logam yang terkena air hujan tersebut.

Proses Terbentuknya Hujan Asam1) Pembentukan Asam Sulfat (H2SO4)

Gas SO2 bersama dengan radikal hidroksil dan oksigen melalui reaksi photokatalitik di atmosfer, akan membentuk asamnya.

SO2 + OH → HSO3

HSO3 + O2 → HO2 + SO3

SO3 + H2O → H2SO4

Selanjutnya apabila di udara terdapat Nitrogen Monoksida (NO) maka radikal hidroperoksil (HO2) yang terjadi pada salah satu reaksi di atas akan bereaksi seperti :

NO + HO2 → NO2 + OHSelama ada NO di udara, maka reaksi radikal hidroksil akan terbentuk kembali, dan semakin banyak SO2, maka akan semakin banyak pula asam sulfat yang terbentuk.

2) Pembentukan Asam Nitrat (HNO3)Pada siang hari, terjadi reaksi photokatalitik antara gas Nitrogen dioksida dengan radikal hidroksil.

NO2 + OH → HNO3Sedangkan pada malam hari terjadi reaksi antara Nitrogen dioksida dengan ozon.

 NO2 + O3 → NO3 + O2

NO2 + NO3 → N2O5N2O5 + H2O → HNO3

3) Pembentukan Asam Chlorida (HCl)Asam klorida biasanya terbentuk di lapisan stratosfer, dimana reaksinya melibatkan Chloroflorocarbon (CFC) dan radikal oksigen.

CFC + hv(UV) → Cl* + produkCFC + O* → ClO + produk

O* + ClO → Cl* + O2

Cl + CH4 → HCl + CH3

Reaksi di atas merupakan bagian dari rangkaian reaksi yang menyebabkan deplesi lapisan ozon di stratosfer. Perbandingan ketiga asam tersebut dalam hujan asam biasanya berkisar antara 62% oleh asam sulfat, 32% asam nitrat, dan 6% asam klorida.

Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industry, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama ammonia).

Mekanisme terjadinya hujan asam

Dampak Hujan Asam bagi Lingkungan dan Makhluk Hidup1. Hujan asam dengan kadar keasaman

tinggi dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada manusia.

2. Menyebabkan korosi dan merusak bangunan.

3. Tumbuhan menjadi layu, kering dan mati.4. Merusak ekosistem perairan

Harjanto, N.T., (2008) mengungkapkan beberapa dampak dari deposisi asam,diantaranya:

Terhadap Makhluk HidupoPunahnya beberapa jenis ikanoMengganggu siklus makananoMengganggu pemanfaatan air untuk air minum,

perikanan, pertanianoMenimbulkan masalah pada kesehatan,

pernafasan dan iritasi kulit.

VegetasioPerubahan keseimbangan nutrisi dalam tanahoMengganggu pertumbuhan tanamanoMerusak tanamanoMenyuburkan pertumbuhan jamur madu yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman (menjadi layu)

•Stuktur BangunanoMelarutkan Kalsium Karbonat pada beton, lantai marmeroMelarutkan tembaga dan bajaoMempercepat korosi pada pipa saluran airoMengikis bangunan candi dan patung

Upaya Pencegahan Terbentuknya Hujan Asama. Menggunakan bahan bakar dengan

kandungan belerang rendah.Contoh : gas alam ,methanol, etanol, dan hidrogen

b. Desulfurisasi adalah proses penghilangan unsur belerang. Desulfurisasi dapat dilakukan pada waktu :1.) Sebelum pembakaran2.) Selama pembakaran3.) Setelah pembakaran

c. Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)

1.) ReducePrinsip Reduce dapat kamu lakukan dengan mengurangi penggunaan sumber daya alam.cara paling mudah yang dapat kamu lakukan adalah dengan menghemat listrik, menggunakan angkutan umum atau bersepeda saat pergi ke sekolah, mengurangi penggunaan plastik.

2.) Reuse

Memanfaatkan dan menggunakan kembali barang bekas.Contohnya memakai kembali botol atau kaleng bekas, menggunakan kotak makanan yang dapat dipakai kembali saat kamu membeli makanan.

3.) RecycleMelakukan daur ulang barang . Misalnya kaca, kertas, plastik dan logam.

Energi fosil merupakan energi yang berasal dari alam seperti fosil-fosil yang menghasilkan gas, batu bara dan minyak bumi, matahari, air, dan angin merupakan sumber energi yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia karena sifatnya yang dapat menggerakkan berbagai hal di dunia.

Selama ini sebagian besar sumber energi utama manusia di bumi lebih terfokus pada penggunaan bahan bakar fosil yang telah banyak menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti CO2, dan telah memberikan kontribusi terbesar bagi pemanasan global.

Bahan bakar fosil merupakan sumber daya tak terbarukan karena proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun, sedangkan cadangan di alam habis jauh lebih cepat daripada proses pembentukannya. Produksi dan penggunaan bahan bakar fosil menimbulkan keprihatinan lingkungan. Sebuah gerakan global menuju generasi energi terbarukan karena itu dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan energi meningkat.

Bentuk bahan bakar fosil pun macam-macam, yakni: 1. minyak bumi 2. batu bara yang biasa kita gunakan untuk keperluan

pembakaran selama ini 3. Gas bumi

Minyak Bumi Minyak bumi yang merupakan cairan kental berwarna cokelat

gelap dan kehijauan yang mudah terbakar. Cairan ini juga sering disebut sebagai emas hitam yang berada di lapisan atas dari sebagian area yang ada di kerak bumi.

Bahan kimia yang terkandung di dalam minyak bumi adalah berbagai hidrokarbon, sebagian besar dari seri alkana dengan berbagai varian penampilan, komposisi, dan kemurnian.

Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang terdapat di lokasi sumber minyak dengan melalui berbagai macam proses, yakni proses studi geologi, analisis, sedimen, karakter, serta struktur sumber. Lalu minyak bumi tersebut akan diproses di pengilangan minyak yang dipisah-pisahkan berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan beraneka ragam jenis minyak bumi

Batu BaraBatu bara, yakni batuan yang dapat dibakar

karena terbentuk dari endapat organik sisa tumbuhan yang kemudian dibentuk dengan proses pembatubaraan. Unsur-unsur kimia yang terdapat dalam batu bara ini adalah hidrogen, oksigen, dan karbon.

Pembentukan energi fosil ini mengalami proses yang sangat lama dengan mendapatkan pengaruh dari gesekan panas bumi dan tekanan udara lainnya. Jenis batu bara pun ada dua macam, yakni batu bara dengan pertambangan darat dan pertambangan terbuka.

Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari apa yang kita sebut dengan energi fosil. Aktivitas apapun memerlukan energi, namun energi fosil-lah yang selama ini kita gunakan. Sadar atau tidak energi fosil yang sudah sangat lama mengisi hidup kita butuh jutaan tahun dalam prosesnya agar bisa diolah, dan setelah diolah kemudian bisa kita gunakan seperti sekarang.

Energi fosil seperti minyak dan gas merupakan contoh energi fosil yang sudah sangat umum.

Kendaraan bermotor yang kita lihat di jalanan, kapal di lautan, pesawat terbang di udara pada umumnya menggunakan energi fosil sebagai sumber tenaganya. Penjual gorengan di manapun, rumah makan, restoran, dan sebagainya pada umumnya menggunakan gas dan minyak sebagai sumber tenaga, yang artinya menggunakan energi fosil dalam kegiatannya. Untuk itu kita harus sadar betapa pentingnya energi fosil dalam kehidupan kita sehari-hari.

DampakPemakaian energi fosil yang terus

menerus akan  mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup. Hal tersebut dikarenakan bahan bakar fosil seperti batubara , minyak bumi , dan gas alam  mengandung persentase karbon yang tinggi.

Dampak Terhadap Udara dan IklimSelain menghasilkan energi, pembakaran sumber

energi fosil (mis. minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain:

§ karbon dioksida (CO2)§ nitrogen oksida (NOx)§ sulfur dioksida (SO2)

Yang menyebabkan pencemaran udara :§ hujan asam§ smog§ pemanasan global

1.    Dampak terhadap udara dan iklimPenggunaan berbagai macam bahan bakar fosil (misalnya:

minyak bumi, batu bara, dan gas alam) untuk bahan bakar alat-alat industri dan transportasi telah membuat sebuah perubahan besar pada kondisi iklim dunia.

Penggunaan bahan bakar tersebut telah meningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) yaitu karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2) dan tiga gas-gas industri yang mengandung fluor (HFC, PFC, dan SF6) sehingga menyebabkan meningkatnya radiasi yang terperangkap di atmosfer bumi.

Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air diawan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yangmerupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH“hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asammenyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam.Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi.

2.    Dampak Terhadap PerairanEksploitasi minyak bumi, khususnya cara

penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan.

Selain itu, pencemaran air oleh minyak bumi juga bisa disebabkan oleh pembuangan minyak pelumas secara sembarangan.

Pembuangan sisa sampah cair pabrik ke sungai atau laut juga ikut memegang andil yang besar terhadap pencemaran air ini. Di laut sering terjadi pencemaran oleh minyak dari tangki yang bocor. Dengan adanya minyak pada permukaan air menghalangi kontak antara air dengan udara sehingga kadar oksigen didalam air akan berkurang dan dapat mengganggu biota-biota yang berada didalam air tersebut. Pada dasarnya pencemaran air disebabkan oleh kesalahan manusia.

3.   Dampak Terhadap TanahDampak penggunaan energi terhadap tanah

dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama kurun waktu tertentu.

Penggunaan alat-alat yang menggunakan energi bersih sangat membantu lingkungan dan pemulihan bumi. Kita bisa ikut berpartisipasi dalam menggunakan alat-alat yang aman untuk lingkungan seperti yang paling efisien dan digemari saat ini, Pemanas Air Tenaga Matahari. Salah satunya adalah Inti Solar Water Heater yang terus berkomitmen dan konsisten mengedukasi Indonesia untuk menggunakan energi ramah lingkungan dan gratis dari matahari.